STRATEGI PENGEMBANGAN PRESTASI SISWA DI ISLAMIC BOARDING SCHOOL SMK ASHABUL YAMIN KARANGGEDE TAHUN 2014 SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ERNITASARI NIM 111 10 58 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014 i
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 Eksemplar Hal
: Pengajuan Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Ernitasari
NIM
: 111 10 058
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/PAI
Judul
:STRATEGI PENGEMBANGAN PRESTASI SISWA DI ISLAMIC BOARDING SCHOOL SMK ASHABUL YAMIN KARANGGEDE TAHUN 2014
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera dimunakosahkan. Demikian agar menjadi perhatian Wassalamu’alaikum. Wr.Wb Salatiga,11 September 2014 Pembimbing
Fatchurrohman, M.Pd. NIP. 19710309 20003 1001
ii
SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN PRESTASI SISWA SMK ISLAMIC BOARDING SCHOOL ASHABUL YAMIN KARANGGEDE TAHUN 2014 DISUSUN OLEH ERNITASARI 111 10 058 Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal.... ……2014dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Winarno, S.Si., M.Pd.
Sekretaris Penguji
: Peni Susapti, M.Si.
Penguji I
: Imam Mas Arum, M.Pd.
Penguji II
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Penguji III
: Fatchurrohman, M.Pd.
Salatiga, .............. Ketua STAIN Salatiga
Dr. RahmadHariyadi, M. Pd NIP. 19670112 199203 1 005
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ernitasari
NIM
: 11110058
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Salatiga, 11 September 2014 Peneliti
ERNITASARI iv
MOTTO
“seseorang yang mengejar kebahagiaan maka dia tidak dapat merasakannya, namun jika seseorang mengetahui kebahagiaan, maka dia akan selalu merasakannya” (YudiSaputra)
v
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA : 1. Nenekku (Ngatiyem) dan kakekku (Wakimin) yang senang tiasa mencurahkan kasih sayangnya dan membimbingku hingga dewasa. 2. Bapakku (Parjan) dan Ibuku Alm (Partini) yang selalu menyanyangku dan memberikan nasehat-nasehat agar dapat menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama islam. 3. Teman
Hidupku (Yudi Saputra) yang telah menemaniku, memberi
semangat dan mengajarkan aku tentang pentingnya bermimpi yang tinggi serta memiliki keyakinan penuh atas mimpi-mimpi itu akan terwujud. 4. Adikku Ernanto Akbar dan Ahmad Rifai yang memberikan support dalam penulisan skripsi ini. 5. Keluarga Tugiman dan Suyamti yang telah membantu skripsi ini dapat selesai dan dorongan agar cepat terselesainya skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim Segala Puji bagi Allah SWT. atas rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad saw. Sebagai tauladan kita untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Penulis menyadari bahwa selesainya penyusunan karyatulis sederhana ini berkat motivasi, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Yang terhormat Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Yang terhormat Bapak Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan tarbiyah. 3. Yang terhormat Bapak Rasimin, S.PdI.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam. 4. Yang terhormat Fatchurrohman, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan. 5. Kepada bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan penuh kesungguhan dan kesabaran,
vii
serta bagian akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. 6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan segala kebutuhan lahiriyyah maupun batiniyyah bagi penulis. 7. Keluarga besar dan teman-temanku yang telah memberikan motivasi dan bantuan apapun sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Salatiga, 9 September 2014 Penulis
ERNITASARI Nim 11110058
viii
ABSTRAK Ernitasari ( NIM 11110058).Strategi Pengembangan Prestasi Siswa SMK Islamic Boarding School Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Fatchurrohman, M. Pd. Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Prestasi Siswa SMK Islamic Boarding School merupakan SMK Kejuruan dengan sistem Boarding School maksudnya Sekolah Menengah Kejuruan yang memberikan pendidikan teknologi dengan penguatan dibidang agama. Pembiasaan yang diterapkan dalam SMK IBS dapat diterapkan pada sekolah kejuruan dan sekolah umum untuk mewujudkan generasi yang berprestasi dan berakhlak mulia. Penelitian ini mengunakan pendekatan jenis penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode wawancara,observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dilapangan kemudian disusun dengan memilih dan menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi prestasii siswa di SMK Islamic Boarding School secara akademik antara lain: dengan melihat nilai masuk siswa ke Islamic Boarding School Ashabul Yamin Tahun 2014, strategi prestasi siswa secara non akademik antara lain: bidang hafalan, pengabdian masyarakat, siswa mengajar TPA, dan secara akademik strategi pengembangan prestasi siswa secara akademik antara lain: Mengadakan kajian ilmiah pada siswa, merilis bulletin bulaan sebagai pengisi guru dan siswa, meningkatkan pembelajaran. (2) Strategi pengembangan prestasi siswa secara non akademik antara lain: menambah latihan, meningkatkan prestasi latihan. (3) Hambatan dan solusi di SMK Islamic Boarding School Ashabul Yamin Tahun 2014 antara lain: masih kurang guru yang belum terpenuhi semua pada pembembelajaran sains maupun produktif, kurangnya fasilitas pembelajaran, belum ada tenaga yang propesional. Solusinya antara lain: perlunya penambahan diklat-diklat pada peningkatan guru, guru diwajibkan mempunyai peganganan sesuai dengan kemampuan siswa, perlunya menambah sarana prasarana agar dapat menunjang kegiatab pembelajaran.hambatan dalam bidan non akademik antara lain :kurangnya latihan, kurangnya fasilitas dalam bidang ekstrakulikuler, kurangnya professional guru. Solusinya antara lain: pendekatan personal untuk memotivasi siswa agar apat berlatih keras, penambahan fasilitas olahraga, menambah jam hafalan, menambah pembelajaran tahsin,meningkatkan prestasi ekstrakulikuler
ix
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i PERSETUJUAN PEMBIMBING……...................................................................ii PENGESAHAN KELULUSAN............................................................................iii PERTANYAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................................iv MOTTO……………………………………………………………………………v PERSEMBAHAN...................................................................................................vi KATA PENGANTAR...........................................................................................vii ABSTRAK…………..............................................................................................ix DAFTAR ISI............................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Rumusan Masalah.................................................................................4 C. Tujuan Masalah.....................................................................................5 D. Manfaat Penelitian................................................................................5 E. Definisi Operasional…………………………………………………..7 F. Metode Penelitian……………………………………………………..8 1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian…………………...……………..8
2.
Kehadiran Penelitian……………………………………………..9
3.
Lokasi Penelitian…………………………………………………9
4.
Data dan sumber data……………………………………...........10 x
5.
Prosedur Pengeumpulan data…………………………………...10
6.
Analisis Data……………………………………………………11
7.
Tahap-Tahap Penelitian………………………………………..14
G. Sistematika Penulisan…………….………………………………...15 BAB IIKAJIAN PUSTAKA A. Strategi Pengembangan Siswa…………………….…...………..17 1. Pengertian Strategi…………………………………………..17 2. Strategi Penugasan…………………………………………..23 B. Prestasi Siswa………....………………………………………...29 a. Prestasi…………………………………………………...….29 b. Prestasi siswa…………………………………………....…..35
BAB III PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Objek Penelitian…..……………..41 1. Tinjauan Geografis…………………………………………..42 2. Sejarah Berdirinya…………………………………………...43 3. Sistem Pendidikan ………………………………………......46 4. Kegiatan Siswa……………………………………………….47 B. Yayasan Ashabul Yamin..………………..……….……………...51 C. Kepengurusan Islamic Boarding School SMK AshabulYamin…52 D. Pengajar…………………………………………………………..54 E. Daftar dan Nilai Siswa…………………………………………...58 xi
F. Hasil Temuan Penelitian………………………………………….59 1. Prestasi siswa bidang akademik dan non akademik.................59 2. Strategi pengembangan prestasi siswa di IBS SMK Ashbabul Yamin ......................................................................................67 3. Hambatan-hambatan dan solusi dalam meningkatkan prestasi siswa.........................................................................................70
BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi prestasi siswa di SMK IBS Ashbabul Yamin Karanggede..........73 1. Bidang akademik ................................................................................73 2. Dalam bidang non akademik .............................................................75 B. Strategi pengembangan prestasi siswa di SMK IBS Askabul Yamin Karanggede………………………………………………………...........77 C. Hambatan-hambatan dan solusi………………………………………….82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.........................................................................................85 B. Saran-Saran.........................................................................................86 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Guru..............................................................................................55 Tabel 2 Daftar Nilai Siswa.....................................................................................58
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara 2. Hasil Wawancara 3. Foto Kegiatan 4. Surat Penelitian 5. Lembar Konsultasi Skripsi 6. Daftar Riwayat Hidup
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pendidikan pada zaman sekarang semakin pesat dan dituntut perkembangannya untuk mendapatkan hasil dalam pendidikan yang diajarkan,untuk menghasikanpendidikan yang diinginkan tersebutdiperlukan strategi untuk memajukan suatu pendidikan yang diajarkan di dunia pendidikan.Pemahaman tentang pendidikan sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang
No.20
Tahun
2003
Tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara. (Direktoral Pendidikan, 2006: 5) Pentingnya pendidikan bagi kehidupan bangsa dan negara inilah yang menuntut kita untuk menigkatkan prestasi pendidikan.Suatu bangsa akan berprestasi apabila manusianya juga berprestasi. (Yamin, 2009: 261). Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur`ansurat al mujadilah ayat 11 yaitu:
1
Artinya :” Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu : “berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggkan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan bebera derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi semakin pesat dan tak terkendali,peningkatan sumber daya manusia semakin meningkat.Semakin besar pula tantangan yang dihadapai dalam perkembangan pendidikan.Setiap pendidikan berlandaskan Islam, pendidikan fisika, matematika, kimia, biologi, memang semua pendidikan berasal dari wahyu ilahi yang telah ditersirat pada (Al-Qur`an dan Hadist) walaupun yang berbentuk peningkatan mutu, Allah berfirman Dalam Al-Qur`an surat Ar-Rahman ayat 33 yaitu:
Artinya: Hai jama'ah jindan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan. Mengkaji ayat tersebut sudah barang tentu harus mempunyai dedikasi dan motivasi dalam pengembangan diri dan negara baik skala mikro maupun makro.Dengan pengembangan teknologi dan pendidikan sudah barang tentu 2
tak terbendung lagi informasi-informasi yang baik maupun buruk.Sekarang sudah banyaktersebar bebas video-video porno,obat-obat terlarang, tawuran antara siswa dan pelecehan seksual.Yang meresahkan masyarakat dan membuat orang tua khawatir atas perkembangan anak yang di lakukan tanpa batas, yang tidak terkendali dengan adanya norma dan agama. Dengan semakin berkembang teknologi tersebut banyak anak bangsa yang tidak dapat memanfaatkan dengan baik dan benar,mengantarkan mereka pada krisis akhlakdanperilaku yang menyimpang pada ajaran agama.Maka diperlukan pendidikan yang tidak hanya membahas tentang pengetahuan umum tetapi pengetahuan tentang agama juga. Agar terjadi keseimbangan dalam menjalani kehidupan dan tidak terjadi penyimpangan dalam ajaran agama Islam yang telah tertera pada Al-Qur`andan Hadist sebagai pedoman hidup manusia. Namun, yang terjadi pada pendidikan sekarang pendidikan agama Islam pada sekolah umum hanya dua jam pelajaran dalam seminggu.Dapat digambarkan bahwa sekolah umum hanya mempersiapkan peserta didik untuk mengetahui pengetahuan yang bersifat umum.sedangkan pengetahuan tentang agama
sangat
penting
untuk
pembentukan
karakter
peserta
didik.makadiperlukan sekolah yang berbasis islami dan dapat mencetak genarasi muda yang berkat, terampil dan kreatif. Islamic Boarding School Sekolah Menengah Kejuruan Ashabul Yamin yang setingkat dengan Sekolah Menengah Atas yang berciri khusus 3
pembelajaran teknologi kejuruan,yang tidak hanya mempelajari pengetahuan umum juga mempelajari tentang pengetahuan agama dan mengasah keterampilan siswa untuk dapat kerja dan terampil dalam membuat produkproduk
sendiri.
Pendidikan
yang
dikembangkan
memadukan
antara
pendidikan umum mengacu pada pemerintah (kurikulum Dinas) dan pesantren (Pendidikan Agama) mengacu pendidikan akidah dan akhlak.Merupakan salah satu solusi bagi orang tua dan anak mengatasi perkembangan zaman serta kebingguan dalam menghadapi dunia kerja yang berkembang disaat-saat ini untuk menghadapi pasar bebas. Penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: “Strategi Pengembangan Prestasi Siswa di Islamic BoardingSchool SMK Ashabul Yamin Karanggede Tahun Pelajaran 2014”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul diatas masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana prestasi siswa secara akademik dan non-akademik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014? 2. Bagaimanakah strategi pengembanganprestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014? 3. Apahambatan-hambatan dan solusi pengembangan prestasi siswa di Islamic Boarding Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014? C. Tujuan Penelitian 4
1. Untuk mengetahuiprestasi siswa secara akademik dan non-akademik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede 2014. 2. Untuk mengetahui strategi pengembangan prestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014. 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dan solusi pengembangan prestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Tahun 2014. D. Manfaat Penelitian Secara teoritis,hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat : 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan khasanah keilmuaan dan dapat memperdalam
pengetahuan
bagi
sekolah.Khususnya
strategi
pengembangan yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan prestasi sekolah dalam sistem Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut berkaitan tentang strategi pengembangan sekolah dalam sistem Islamic Boarding School. 3. Bagi Lembaga Pendidikan
5
Hasil penelitian ini merupakan alat ukur untuk mengembangankan sekolah dan meningkatkan prestasi sekolah dalm sistem Islamic Boarding School. 4. Bagi stakeholder Hasil penelitian ini diharapkan adanya penilaian bagi stakeholder untuk menjadi tolok ukur pengembangan lembaga secara berkala, stakeholder sudah barang tentu merasa puas dengan lembaga yang dipercaya berkembang dan mempunyai mutu yang baik. 5. Bagi Dinas Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan-bahan dan sumber informasi bagai instansi-instansi lain yang akan melakukan penelitian tentang sekolah berbasis sistem Islamic Boarding School. 6. Bagi Pemerintah Hasil peneliatian ini diharapkan menjadi tolak ukur antara sekolah umum dan sekolah agama.Yang dapat diterima di masyarakat maupun lembaga-lembaga pendidikan untuk memajukan pendidikan dan dapat membentengi dari permasalahan yang berkembang yaitu pada bidang akhlak yang semakin ditinggalkan oleh anak bangsa baik anak-anak orang dewasa maupun pemangku jabatan pemerintahan yang ada di negara Indonesia.
6
E. Definsi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahan penafsiran antara penulis dan pembaca,maka judul penelitian diatas perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut: 1. Strategi Pengembangan Prestasi Siswa a. Strategi Strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.(Pupuh Fathurrohman, 2007: 3) b. Pengembangan Menurut Iskandar Wiryokusumopengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formalyang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, danmengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras,pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan sertakemampuankemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah,
meningkatkan
dan
mengembangkan
dirinya,
sesama,maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuanmanusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri. (http://id.shvoong.com/social-scineces/edution) c. Prestasi siswa Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (KBBI,1998: 700) 7
Siswa adalah murid terutama pada tingkat sekolah dasar dan menegah sampai SMA. (KBBI, 1988: 849) Bedasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan strategi pengembangan prestasi siswa adalah garis-garis besar untuk bertindak dan mengembangkan siswa dengan cara-cara tertentu dalam pencapaian usaha yang telah ditentukan.Prestasi siswa secara akademik, tidak hanya diukur dengan nilai yang tinggi tetapi dengan siswa yang mampu memahami AlQur’an dan menghafal Al-Qur’an itu termasuk dalam meningkatkan prestasi siswa. Sedangkan kemampuan non akademik, siswa tidak hanya diukur melalui penghargaan yang didapat oleh siswa tetapi dengan cara terjun langsung kemasyarakat, mengajar TPA,berdakwah dan mengajar madrasah diniyah. F. Metode Penelitan 1. Pendekatan dan jenis penelitan Penelitian
ini
mengunakan
penelitian
jenis
kualitatif
deskriptif.Penelitian ini yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena tertentu dengan bertumpu pada prosedur-prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,persepsi,motivasi,tindakan,dll. Secara holistik, dan 8
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah(Moeleong,2009: 6). Menurut Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2010: 5).Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif metode yang
biasanya
dimanfaatkan
adalah
wawancara,pengamatan,dan
pemanfaatan dokumen (Moleong, 2010: 5). Oleh karena itu, penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan mencocokkan teori yang telah berlaku dengan mengunakan metode deskriptif. 2. Kehadiran Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan tentang strategi-strategi
yang
di
miliki
sekolah
untuk
meningkatkan
sekolahnya.Hasil pengamatan tersebut dijadikan pengumpulan data dan peneliti melakukan penelitian di Islamic Boarding SchoolSMK Ashabul YaminKaranggede. Penulis akan berusaha mengumpulkan data-data yang diperlukan di lapangan, yang berhubungan dengan startegi pengembangan prestasi sekolah di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede. 3. Lokasi Penelitian
9
Penelitian ini berlokasi di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede yang beralamatkan di Jl. Pelajar No. 5 Sendang Rt 02/02 Karanggede Boyolali. 4. Data dan Sumber Data Data yang terkumpul dalam penelitian adalah data yang sesuai dengan strategi pengembangan prestasisiswa. Menurut sumber datanya, dibedakan menjad dua macam yaitu: a. Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung kepada peneliti, di antaranya adalah : 1. Kepala Sekolah Islamic Boarding SchoolSMK Ashabul Yamin. 2. Wakil Kepala Bagian Kurikulum. 3. Tenaga pengajar (guru) Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin. 4. Siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin. 5. Direktur pondok pesantren Ashabul Yamin. b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung dan data yang diperoleh oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.Data sekunder bersumber dari dokumentasi.Data yang dihasilkan dalam penelitian ini diantaranya data tentang strategi pengembangan siswa. 5. Prosedur Pengumpulan Data 10
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dan atau gabungan dari ketiganya (Tugiman, 2011: 33).Beberapa metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Metode Observasi Observasi
adalah
sebuah
pengamatan
dengan
sistematik
mengenai fenomena yang diteliti (Hadi, 1995: 136).Metode ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan data tentang kegiatan siswa yang dapat meningkatkan prestasisiswa yang berada di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin. b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah proses tanya jawab dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain mendengar dengan telinga sendiri (Hadi, 1995: 193). Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Antara lain Kepala Sekolah, wakil kepala bagian kurikulum, guru, dan siswa. c. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,transkip,buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 1998: 236).Dengan mengunakn metode ini penulis memperoleh data 11
berupa foto dan arsip sekolah yang berkaitan dengan strategi pengembangan prestasi siswa.
6. Analisis data Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Analisis data sebelum memasuki lapangan adalah melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data skunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Menurut Miles & Huberman (1992: 16)Bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,penarikan kesimpulan/verifikasi. a. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilah data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya kedalam kategori-kategori tertentu. Dengan adanya reduksi data, maka akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan akan lebih mempermudah peneliti dalam pengumpulan data berikutnya atau menlengkapi data-data yang masih dianggap kurang. b. Penyajian data
12
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data.Menurut Miles and Huberman (dalam Tugiman, 2009: 100) menyatakan Teknikyangpaling sering dilakukan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.Selain dalam bentuk narasi, penyajian data juga dapat dilakukan dalam bentuk grafik, matrik, dan chart. c. Verifikasi Langkah berikutnya dalam analisis data menurut Milles and Huberman (Doki, 2009: 53) adalah membuat kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan masih akan berubah selama penelitian berlangsung. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya tidak pernah atau belum ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya belum jelas, dapat juga berupa kausal dan interaktif, hipotesis maupun teori. 7. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk mengukur keabsahan data yang diperoleh peneliti. Dalam penelitian ini ada beberapa cara mengecek keabsahan data, antara lain : a. Memperpanjang masa pengamatan Apabila peneliti kurang mendapatkan data yang diinginkan maka penulis menggunakan cara memperpanjang masa pengamatan 13
berarti kembali kelapanagan untuk mengecek kesesuaian atau kebenaran data yang telah diperoleh. Atau dengan kata lain memperpanjang masa pengamatan ini bertujuan untuk mengecek kembali data yang sudah didapatkan sebelumnya apakah sudah benar atau
belum.
Apalagi
masih
terdapat
ganjalan-ganjalan
yang
mengakibatkan kurang sempurnanya penelitian. (Tugiman, 2009: 96) b. Meningkatkan ketekunan Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara demikian maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Meningkatkan
ketekunan
dapat
diibaratkan
seperti
mengecek soal-soal atau masalah yang telah dikerjakan, terdapat kesalahan atau tidak.(Doki, 2009: 48) c. Triangulasi Untuk mendapatkan data dengan akurat selain cara tersebut diatas peneliti menggunakan cara triangulasi data yang bertujuan untuk lebih kuat data-datanya sehingga keabsahannya benar-benar terbukti menurut Patton (Tugiman, 2009:96) bahwa, dengan teknik triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan. 8. Tahap-tahap Penelitian 1). Penelitian Pendahuluan 14
Penulis memkaji buku dan sumber-sumber dari internet, majalah ilmiah, yang berhubungan dengan strategi pengembangan prestasi sekolah. Kemudian penulis memperoleh gambaran tentang apa yang akan diteliti dan penulis memulai melakukan penelitian. 2). Pengembangan Desain Setelah
penulis
mengetahui
banyak
tentang
strategi
pengembangan prestasi siswa.Penulis melakukan observasi ke sekolah untuk mengetahui langsung strategi-strategi yang berada pada sekolah Islamic boarding school. 3). Penelitian Sebenarnya. Penulis melakukan penelitian di Islamic boarding school untuk melihat strategi apa yang digunakan agar prestasi sekolah tersebut dapat perkembangan. Mencacat berbagai hal yang berhubungan dengan strategi pengembangan sekolah agar mempermudah penulis dalam menyusun penelitian. G. Sistematika Penelitian Skripsi ini di bagi dalam lima bab, untuk memudahkan pembaca dalam menelaah skripsi ini terdapat sistematika penelitian, adapun sistematikanya adalah sebagi berikut: 1. Bagian awal skripsi ini berisikan tentang halaman judul skripsi, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata
15
pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran dan halaman inti sari. 2. Bagian isi skripsi a. Bab I Pendahuluan Bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, penegasan istilah, dan metodologi penelitian. b. Bab II Kajian Pustaka Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan strategi pengembangan prestasi siswa. c. Bab III Paparan Data dan Temuan Penelitian Berisi hasil penelitian di lapangan sesuai dengan rumusan masalah, yaitu latar belakang obyek, keadaan siswaIslamic Boarding School, yang meliputi sejarah perkembangan,strategi pengembangan siswa dan prestasi siswa. d. Bab IV Pembahasan Temuan-temuan penelitian yang ditemukan pada bab tiga. Tujuan pembahasan adalah menjawab masalah penelitian dan mampu menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian. e. Bab V Penutup dan saran penulis
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Pengembangan siswa 1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. (KBBI, 1988:859). Strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan dalam ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudian berkembang menjadi manajemen kententaraan dalam rangka 17
mengelola para tentara bagaimana melakukan mobilitas pasukan dalam jumlah yang besar, bagaimana mengkoordinasikan komando yang jelas, dan lain sebagainya. (Crown Dirgantoro, 2001: 5) Strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara populer sering dinyatakan sebagai “kiat yang digunakan oleh para jendral untuk memenangkan suatu peperangan.”(Sondang p, Siagian, 1995: 15). Salusu dalam buku purwanto (2012: 78). Bahwa strategi memiliki determinan-determinan umum yang terdiri dari komponen-komponen yang dibahas, yaitu: a. Tujuan dan sasaran. perlu dipahami tujuan berbeda dengan sasaran. Haevey mencoba menjelaskan keduanya: a) organizational goals adalah keinginan yang hendak dicapai diwaktu yang akan datang, yang digambarkan secara umum dan relative tidak mengenal batas waktu,sedangkan b) organizations objectives adalah pernyataan yang sudah mengarah pada kegiatan untuk mencapai goals: lebih terikat waktu, dapat diukur dan dapat dijumlah atau dihitung. b. Lingkungan. Harus disadari bahwa organisasi juga digerakkan oleh manusia yang senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya, dalam arti saling mempengaruhi. c. Kemampuan internal. Kemampuan internal oleh Shirley digambarkan sebagai apa yang dapat dibuat (can do) karena kegiatan akan terpusat pada kekuatan. d. Kompetisi. Kompetisi ini tidak dapat diabaikan dalam merumuskan straregi. e. Pembuat strategi. Ini juga penting karena merujuk siapa yang kompeten membuat strategi. 18
f. Komunikasi, para penulis secara implicit menyadari bahwa melalu komunikasi yang baik, strategi bisa berhasil. Menurut penulis strategi adalah suatu rencana yang dilakukan individu ataupun kelompok yang dimana mengekploitasi peluang untuk berbagai macam tujuan, dimana untuk mencapai setiap tujuan yang ingin dicapai oleh individu ataupun kelompok tersebut. Adapun proses pengambilan keputusan strategi berkaitan dengan pengembangn visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan lembaga menurut Sallis (2008: 221) yaitu dengan menggunakan Analisa SWOT singkat dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities and Threats (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) yang mana sudah menjadi alat yang umum digunakan dalam perencanaan strategis pendidikan, namun ini tetap merupakan alat yang efektif dalam menempatkan potensi institusi. SWOT dapat dibagi menjadi dua elemen, yaitu analisa yang berkonsentrasi pada institusi yang berkonstrasi pada prestasi institusi itu sendiri dan analisa lingkugan. Fungsi manajerial terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, Fungsi operasional yaitu terdiri dari : pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja. Ada lima pokok yang harus dibina oleh kepala sekolah selaku top manajemen, yaitu: program pengajaran kelompok guru, laporan, pustakawan dan tenaga adminitrasi, kelompok siswa (kesiswaan), sarana prasarana, serta kerja sama antar sekolah dan masyarakat. 19
Oleh sebab itu melalui dinamika dan perubahan secara positif kelima unsur tersebut penampilan manajemen dapat ditentukan diantaranya yaitu: program pengajaran. Program pengajaran merupakan bagian yang terpenting dalam pembinaan sekolah yang harus dilakukan kepala sekolah. Kepala sekolah harus memliki komitmen yang tinggi terhadap program pengajaran, jika ingin sekolah yang dipimpinnya berhasil dengan baik. Program pengajaran menyangkut lima masalah pokok yaitu: isi, susunan program, kurikuler, ekstrakurikuler, dan pelaksanaan. Adapun pelaksanaan meliputi waktu mengajar, sistem guna, perencanaan kegiatan belajar mengajar, bahasa pengantar, sistem pengajaran, bimbingan pengajaran, karier dan pengembangan kurikuler tingkat nasional maupun tingkat daerah. Dampak manajemen terlihat pada perubahan yang terjadi pada para siswa dan SDM yang lain yaitu: dampak jangka pendek yang meliputi perkembangan intelektual, keberhasilan akademik, gairah untuk memperoleh ilmu pengetahuan, kreatifitas sikap sosial, pengembangan pribadi, integritas moral, kesehatan fisik dan energi, pengembangan keterampilan kepedulian karier, perencanaan keterampilan dan keterampilan kerja. Dampak jangka panjang berupa partisipasi kegiatan pemerintah atau masyarakat, kepuasan pribadi, hidup yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat. Faktor esensial dalam proses pendidikan adalah unsur manusia. Manusia yang diberi tugas untuk menghasilkan perubahan yang telah direncanakan pada anak didik yaitu manusia yang memiliki kompetensi mengajar. Mengingat 20
pentingnya faktor manusia maka tanggung jawab kepala sekolah dalam mencapai tujuan sekolah adalah membantu anggota individu untuk memperoleh kedudukan dan standar mempersatukan tujuan individu dengan tujuan sekolah. Manusia merupakan sumber daya penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan. Sumber daya ini menunjang organisasi dengan karya, bakat kreatifitas dan dorongan. Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi tanpa manusia sulit kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Masyarakat telah menunjang pengertian yang meningkat terhadap aspek sumber daya manusia tersebut. Nilai-nilai yang berhubungan dengan manusia. (human values) semakin dirasakan dengan aspek-aspek teknologi dan ekonomi. Dalam pengembanga strategi siswa dibagi menjadi dua macam yaitu: a. Strategi pembelajaran Menurut Reigeluth (dalam made wena, 2011: 5) Strategi Pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda. Variabel strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : 1) Strategi pengorganisasian (organizational strategy) merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi atau materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya. 2) Strategi penyampaian (delivery strategy) adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan untuk menerima serta merespons masukan dari siswa 21
3) Strategi pengelolaan ( management strategy) adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembeljaran lainnya. Strategi pengelolaan pembelajaraan berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan motivasi. Strategi secara umum dapat didefiniskan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Newman dan Logan, dalam bukunya yang berjudul Strategy Policy Central Management (1971:8), strategi dasar dari setiap usaha akan mencakup keempat hal sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (output) seperti apa yang harus dicapai dan menjadi sasaran (target) usaha itu, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memperlukannya. 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic ways) manakah yang dipandang paling ampuh (effective) guna mencapai sasaran tersebut. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) mana yang akan ditempuh sejak titik awal sampai titik akhir dimana tercapainya sasaran tersebut. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolak ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) yang bagaimana dipergunakan dalam mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha tersebut. (Makmun, 2009: 220-221) Proses perkembangan anak itu sendiri meliputi berbagai aspek : 1) Kognitif (kemampuan berfikir) 2) Afektif (kemampuan merasakan, atau kondisi emosi) 22
3) Perilaku (termasuk didalamnya kemampuan motorik halus maupun kasar dan perilaku sosial). ( Moty, 2003: 62) Ciri-ciri pembelajaran langsung adalah sebagai berikut: 1) Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar 2) Adanya sintaksis atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran. 3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar mendukung berlangsungnya terjadinya proses pembelajaran. adapun fase-fase pada model pembelajaran langsung adalah: 1) Menyampaiakan tujuan dan mempersiapkan siswa 2) Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan, 3) Membimbing pelatihan, 4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, 5) Memberikan latihan dan penerapan konsep. (Maritis,2009:67) Dengan demikian strategi pembelajaran sangatlah penting untuk meningkatkan pengembangan suatu sekolah dan prestasi siswa dalam sekolah tersebut. Strategi pembelajaran juga dapat mengembangkan kemampuan individual dalam memahami pembelajaran yang diberikan oleh pendidik. b. Strategi penugasan 1) Penugasan langsung Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator 23
dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan,tugas dan produk. (http://kkg-srikandi.blogspot.com) Kata diskusi berasal dari bahasa latin discussion,discussi, atau discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, membahas. Dalam bahasa inggris dipakai kata discussion yang berarti: perundingan atau pembicaran. Dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi adalah proses bertukar pikiran antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, istilah diskusi mencakup tiga unsur pokok sebagai berikut : (1) Dilakukan oleh dua orang atau lebih (kelompok). (2) Ada masalah yang menjadi pokok pembicaraan (3) Ada tujuan yang hendak dicapai. (Asul Wiyanto, 2000: 1) macam –macam diskusi a) Diskusi kelompok Pelaksanaan diskusi kelompok amat sederhana. Peserta tidak banyak, hanya berkisar antara enam sampai sepuluh orang. Masalah yang dibahas pun tidak terlalu komplek. Para pelajar sering melakukan diskusi jenis ini untuk memahami atau mendalami suatu masalah dalam disiplin ilmu tertentu. b) Diskusi berkelompok-kelompok c) Diskusi model kelompok-kelompok biasa dilaksanakan bila peserta cukup banyak. Maksudnya sederhana saja, yaitu agar masing-masing peserta mempunyai peluan yang besar untuk aktif berbicara dalam diskusi tersebut. Misalnya, diskusi yang dilaksanakan di kelas dalam pelajaran bahasa Indonesia. Pokok bahasannya 24
ragam bahasa, tujuanya agar siswa menemukan ciri-ciri ragam bahasa lisan dan bahasa ragam tulis. Kalau diskusi diikuti oleh siswa satu kelas, yang berbicara menyampaikan pendapat hanya sedikit. Sebaliknya, bila dibuat berkelompokkelompok, keaktifan siswa meningkat. (Wiyanto, 39-40) d) Penugasan langsung Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan,tugas dan produk.(http://kkg-srikandi.blogspot.com) Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetapkan pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. ( Djaali, 2002: 128) Cara mengembangkan sikap belajar yang positif : 1) Bangkitkan
kebutuhan
untuk
menghargai
keindahan,
untuk
mendapat
penghargaan, dan sebagainya 2) Hubungkan dengan pengalaman yang lampau 3) Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik 4) Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, mendemonstrasi, dan sebagainya. (Djaali, 2009: 117) Sasaran belajar adalah pengaturan kegiatan kognitif dalam sistematika arus pikiran sendiri dan sistematisasi proses belajar dalan diri sendiri (control process). Untuk 25
menujuk pada pengaturan kegiatan kognitif dapat menggunakan metacognition, yaitu pengetahuan tentang kegiatan berfikir dan belajar serta control terhadap kegiatan itu pada diri sendiri. Yang harus dikuasai bukan hanya mengetahui apa yang harus diperbuat melainkan juga mengetahui bagaimana dan kapan harus berbuat (cognitive monitoring). Adapaun fase-fase jalur belajar pengetahuan kegiatan kognitif adalah sebagi berikut : 1) Fase motivasi, untuk mendapat motivasi siswa harus memeras otaknya sendiri. Jika motivasi lemah, anak akan membiarkan problem tetap menjadi problem dan terlalu susah untuk memikirkan. 2) Fase konsentrasi, anak harus mengamati dengan cemat, jika penyelesaian masalah memperlukan pengamatan 3) Fase pengolahan, anak harus menggali dari ingatannya terhadap siasat yang pernah digunakan untuk mengatasi hal serupa, yang cocok untuk suatu problem. Jika siasat dalam ingatan tidak tersedia, ia harus menciptakan siasat baru dengan menggunakan kreativitas dan pikiran terarah. 4) Fase umpan balik, konfirmasi tepat dan tidaknya penyelesaian yang ditempuh. Kofirmasi ni dapat meningkatkan dan melemahkan motivasi anak untuk memeras otak lagi pada kesempatan yang akan datang. (Djaali, 2009: 67) 2. Pengembangan siswa Siswa adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar, menengah atas) (KBBI, 1988 : 849). Siswa adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaraan yang diselenggarakan disekolah dengan 26
tujuan
untuk
menjadi
manusia
yang
berilmu
pengetahuan,
trampil,
berpengalaman, berkepribadian akhlak mulia, dan mandiri. (http : // Nandang Zulfikar 9d. blogshot. Com) Perkembangan kognitif menurut Kellog dalam buku Moty, 2003: 63) meliputi : (a) Perkembangan ingatan (b) Perolehan informasi (c) Proses berfikir logis (d) Intelegensi, serta (e) Perkembangan bahasa. Dalam konteks ini pengembangan profesional harus menunjang peningkatan mutu dan penghargaan terhadap prestasi perlu dikembangkan. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mengkontrol sumber daya manusia, fleksibilitas dalam merespon kebutuhan masyarakat, misalnya pengangkatan tenaga honorer untuk keterampilan yang khas, atau muatan lokal. Demikian pula mengirim guru untuk berlatih di institusi yang dianggap tepat. Dengan diadakan pelatihan guru di lembaga pendidikan tinggi yang dianggap tepat dan sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki oleh guru. Maka akan mempermudah guru tersebut mengembangankan ketrampilan yang dimilikinya, semakin guru itu memiliki inovasi-inovasi baru untuk dalam pembelajaran maka akan membuat siswa memiliki kratifitas tertentu dan dapat meningkatkan prestasi siswa. 27
Dengan demikian yang sangat diharapkan Ilmu tidak hanya mempelajari yang ada pada buku pelajaran, akan tetapi dapat berkembang sebaik mungkin dengan tujuan yaitu menambah pengetahuan dengan seksama, pengembangan dapat berarti penambahan, penambahan Ilmu Pengetahuan pada biasanya yang hanya diperoleh dari guru, mata pelajaran dapat dikembangkan dan penambahan dengan ilmu-ilmu yang lain, Yang sangat diharapkan pengembangan tidak hanya bersifat kognitif akan tetapi dapat mengarah ke afektif maupun ke psikomotorik, berkembangnya pengetahuan akan menjadikan tahu sehingga yang sangat diharapkan dan dapat berubah yang sesuai dengan tujuan belajar, menurut Nana Sujana belajar adalah: “Belajar bukan menghafal bukan pula mengingat belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan kecakapan dan kemampuannya, daya reaksi daya penerimaannya adalah proses yang aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.” (Nana Sudjana, 1987: 28). Masih berkaitan dengan tujuan pendidikan, Yunus Namsa menulis dalam bukunya bahwa : Lebih khusus lagi hubungannya dengan interaksi edukatif, dimana selalu bertumpu dan bermuara pada pencapaian tujuan yakni bertambah berubah dan berkembang terpadu ketiga unsur: kognitif, afektif, dan psikomotor. Tiga kelompok tujuan pendidikan Menurut Tugiman (2005: 14-15) sebagai berikut: a) Cognitive domain ( area atau ranah pemahaman) adalah kemampuan yang diharapkan setelah proses belajar mengajar, yang meliputi: (1) pegetahuan, yaitu 28
kemampuan mengingat atau menghafal istilah dan mengetahui sesuatu hal yang dijelaskan
dan
dipelajari.
(2)
kemampuan
menangkap
makna
dengan
menterjemahkan atau menintegrasikan bahan. (3) kemampuan penerapan atau aplikasi, yaitu mengunakan hal-hal yang pernah dipelajari dalam situasi berbeda. (4) analisis, kemampuan merinci hala-hal yang dipelajari dari elemennya hingga strukturnya dimengerti,(5) sintesis, kemampuan mengumpulkan hal-hal yang dipelajari untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat dan baru.(6) evaluasi, kemampuan mempertimbangkan nilai dari suatu materi untuk tujuan tertentu. b) Affective domain (ranah sikap), yang meliputi kemampuan sebagai berikut, (1) menerima, kemapuan melihat memperhatikan gejala atau stimulus yang diajarkan, (2) menjawab atau menganggapi, kemampuan untuk berpatisipasi aktif yang tidak hanya sekedar melihat tetapi juga berkreasi. (3) menilai, yaitu kemampuan menilai terhadap objek, gejala atau tingkah laku. (4) membentuk atau mengorganisasikan, yaitu memadukan nilai-nilai yang berbeda dan bertentangan. (5) karakteristik atau kepribadian, yaitu memiliki sistem nilai yang berwibawa untuk mengontrol tingkah lakunya hingga terbentuk pribadi yang mantab c) Psychomotor domain( area ketrampilan), yaiu meliputi ketrampilan ebagi berrikut, (1) persepsi, yaitu adanya perubahan setelah melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu. (2) Redynees atau kesiapan, yaitu adanya langkah lanjut setelah persepsi. Contohnya adalah setelah siswa mendengar keterangan dari guru, siswa berusaha menangkap hal-hal yang dianggap penting dan (3) respon terpimpin yang artinya dengan persepsi dan persiapan di atas, siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam beraktivitas, misalnya mencatat dan meresume. Barvariasinya kebutuhan siswa akan belajar, beragamanya kebutuhan guru dan staf lain dalam pengembangan profesionalnya, berbedanya lingkungan sekolah satu dengan lainnya dan ditmbah dengan harapan orang tua serta masyarakat, akan pendidikan yang bermutu baik anak dan tuntutan dunia usaha untuk memperoleh tenaga bermutu, berdampak kepada keharusan bagi setiap 29
individu terutama top manajemen kelompok harus mampu merespon dan mengapresiasikan kondisi tersebut di dalam proses pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu pendidikan mungkin dapat dipergunakan berbagi teori, perspektif dan kerangka acuan dengan melibatkan berbagi kelompok masyarakat terutama yang memiliki kepedulian kepada pendidikan. Karena sekolah berada pada bagian terhadap dari pada proses pendidikan, maka diskusi ini memberi konsekwensi bahwa sekolah harus menjadi bagian utama di dalam proses pembuatan keputusan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. B. Prestasi siswa a. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (KBBI,1988:700) Prestasi merupakan suatu halil atau nilai yang dicapai secara maksimal setelah melakukan kegiatan latihan, baik dalam pengertian atau pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan. (Tugiman, 2005: 13) Peserta didik adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis sosial, dan rekigius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan diakhirat kelak. ( Nata, 2010: 173)
Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI pasal 12 tentang peserta didik (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak : a. Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkannya oleh pendidik yang seagama, b. Mendapatkan
pelayanan
pendidikan
sesuai
kemampuannya, 30
dengan
bakat,
minat,
dan
c. Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. d. Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. e. Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara. f. Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masingmasing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditentukan. (2) Setiap peserta didik berkewajiban a. Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kelangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. b. Ikut menangung biaya penyelenggaran pendidikan, kecuali bagi peseta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebutsesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan manajemen mutu dalam pendidikan ini lebih populer dengan sebutan Total Quality Education (TQE) yang dikembangkan dari konsep Total Quality Manajemen (TQM) yaitu sebutan filosafi tentang perbaikan secara terus menerus yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan
dalam
memenuhi
kebutuhan,
keinginan
dan
harapan
para
pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang akan datang (Sallis, 2008: 73). Dalam rangka peningkatan mutu siswa baik dalam bidang pendidikan dan teknologi yang ditetapkan di SMK Ashabul Yamin Karanggede maupun secara umum, mutu mengandung makna tingkat suatu produk (hasil kerja atau usaha) 31
baik berupa barang maupun jasa yang berupa tangible maupun intangible. Dalam kontek pendidikan pengertian hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan, dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti: sumber daya manusianya yang meliputi (murid, guru, karyawan, dan kepala sekolah), bahan ajar yang mengacu pada (kognitif, efektif, dan psikomotorik), metodologi pembelajaran, sarana prasarana sekolah, dukungan adminitrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang konduksif. Sasaran mutu yang dinyatakan secara resmi oleh top manajemen (kepala sekolah) sebagai acauan untuk menjalankan organisasi dalam rangka mencapai tujuan seperti yang diharapkan bersama. Mutu menurut KKBI taraf atau derajat kepandaian (KBBI,1988: 604). Yang merupakan produk bermutu: a. Fungsional, terkait dengan keuangan. b. Temporal, Terkait dengan waktu dan kondisi, c. Phisikal, bersifat fisik (Mekanik, Elektrik), d. Sensory, berkaitan dengan panca indra, e. Behaviorial, berkaitan dengan perilaku (sopan, santun, kejujuran, disiplin, dst), f. Lingkungan, berkaitan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan. Mutu berarti baik dan dapat memenuhi yang diinginkan sesuai setandarisasi. Mutu menurut KBBI taraf atau derajat kepandaian (KBBI, 1988: 604). Macam mutu yaitu: Gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau tersirat, Memenuhi persyaratan pelanggan sesuai dengan kebutuhan atau
32
spesifikasi, Sesuai dengan kegunaan, Memuaskan pelanggan dengan biaya yang kompetitif. Kepastian mutu diantaranya yaitu: a. Alat ukur produktifitas dan kinerja SDM, b. Penekanan biaya yang efektif dan efisien. Sarana bekerja dengan benar dan terkendali, Sistem manajemen yang optimal (adanya sistem PDCA), Pengertian yang jelas tentang tanggung jawab, wewenang dan kompetensi setiap personol, ISO merupakan organisasi atau federasi dunia yang terdiri deri bahanbahan standar nasional seluruh dunia 147 negara. (Tugiman, 2011: 29) Berbicara mengenai prestasi sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan prestasi sumber daya manusia. Peningakatan prestasi pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan prestasi sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan prestasi sumber daya manusia, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berprestasi antar lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam meningkatkan prestasi pendidikan. Salah satu indikator kurang berhasilnya ini ditunjukan antra lain dengan NEM siswa untuk berbagi bidang studi
pada
jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan signifikan yang berarti 33
bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil. (Tugiman 2011:23) Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil dengan beberapa penyebab yang mendasar. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahma bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan akan dapat menghasilaka output yang bermutu sebagimana yang diharapkan. Ternyata stategi input dan output yang diperkenalkan tidak berfungsi sepenuhnya di lembaga pendidikan, melainkan halnya terjadi institusi ekonomi dan industri. Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini lebih bersifat macro-oriented, yang diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya, banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat kecil. Atau dengan singakat dapat dikatakan bahwa komleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat. Dalam rangka umum mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja atau upah) baik berupa barang maupun jasa: baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti: bahan ajar secar 34
kongnitif, efektif, atau psikomotorik, metodologi bervariasi sesuai kemampuan guru, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang konduktif. Manajemen sekolah, dukungan kelas berfungsi mensinkronkan berbagai input tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik antara guru, siswa dan sarana pendukung dikelas maupun diluar kelas: baik konteks kurikuler maupun ekstra-kulikuler, baik dalam lingkup subtansi yang akademik maupun yang non-akademik dalam suasana yang mendukung proses pembelajaran. Mutu dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolahan pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (studnt achevement) dapat berupa hasil test kemampuan akademik (misalnya ulangan umum, ebta atau ebtanas). Dapat pula prestasi di bidang lain seperti prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau ketrampilan tambahan tertentu misalnya: komputer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangibel) seperti suatu disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan dan sebagainya. (Tugiman 2011:20) Antara proses dan hasil pendidikan yang bermutu saling berhubungan. Akan tetapi agar proses yang baik itu tidak salah arah, maka mutu dalam artian hasil (out-put) harus dirumuskan lebih dahulu oleh sekolah, dan harus jelas terget yang akan dicapai untuk setiap tahun atau kurun waktu lainnya. Berbagai input dan 35
proses harus selalu mengacu pada mutu dan hasil (out-put) yang ingin dicapai. Dengan kata lain tanggung jawab sekolah dalam school based quality improvement bukan hanya pada proses, tetapi tanggung jawab adalah pada hasil yang dicapai. Untuk mengetahui hasil atau prestasi yang dicapai oleh sekolah terutama yang mengangkut aspek benchmarking (menggunakan titik acuan standar, misalnya: NEM oleh PKG atau MGMP). Evaluasi terhadap seluruh hasil pendidikan pada tiap sekolah baik yang sudah ada patokannya (benchmarking) maupun yang lain (kegiatan ekstra-kulikuler) dilakukan oleh individu sekolah sebagai evaluasi diri dan dimanfatkan untuk memperbaiki target mutu dan proses pendidikan tahun berikutnya yang akan menghasilkan lebih baik dari pada sebelumnya. b. Prestasi siswa Prestasi siswa dibagi dua bidang yaitu : 1) Bidang akademik Akademik adalah lembaga pendidikan tinggi kurang lebih tiga tahun lamanya yang mendidik tenaga profesi. (KBBI,1988:13)
Prestasi akademik biasanya diukur dari nilai sehari-hari hasil tes belajar dan lamanya bersekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja adalah: (1) Status sosial ekonomi orang tua. (2) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi.
36
(3) Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan. (Abin Syamsuddin, 2009: 221) 2) Bidang non akademik Non akademik atau non formal adalah kegiatan-kegiatan yang sangat membantu meningkatkan ketrampilan anak. Bersifat diluar kegiatan resmi sekolah. (KBBI, 1998: 617) a) Bidang olahraga Olahraga ditinjau dari istilah, tidak berarti mengolah raga semata-mata, sebab hal ini telah dibina dan dikembangkan oleh suatu cabang olahraga yang dikenal dengan “Bina Raga” . pengertian olah di sini sebagai kata kerjanya “mengolah”, berarti mengerjakan, seperti halnya mengolah tanah supaya siap untuk ditanam dan mengolah bahan mentah menjadi bahan industri. Jadi mengolah berari mengubah suatu keadaan menjadi lan, yang siap dipergunakan. Dengan demikian olahraga berarti memperkembangkan, memasak, mematangkan, menyiapkan manusia sedemikian rupa, sehingga dapat melaksanakan gerakangerakan dengan efektif dan efesien. (Ratal Wirjasantosa, 1985: 21) Berdasarkan keputusan Dirjen Olahraga No. 56 tahun 1968 pengertian umum olahraga adalah kegiatan manusia yang wajar sesuai dengan kodrat illahi untuk mengembangkan dan membina potensi-potensi fisik, mental dan rohaniah manusia demi kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi dan masyarakat. Disamping ada pengertian umum tentang olahraga, terdapat pula pengertian-pengertian khusus antara lain : 37
Olahraga Pendidikan adalah suatu usaha pendidikan melalui kegiatan olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan baik di luar maupun di dalamlengkungan sekolah. (1) Olahraga pretasi ialah kegiatan olahraga untuk mencapai prestasi olahraga yang maksimal. (2) Olahraga kesehatan ialah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk memperoleh kesegaran jasmani dan rohani. (3) Olahraga kewiraan ialah kegiatan olahraga yang diarahkan sebagai pendidikan pendahuluan pertahaan rakyat. (4) Olahraga cacat ialah kegiatan para penderita cacat baik jasmani maupun rohani, sehingga mereka akan mendapatkan kepercayaan pada diri sendiri. (Ratal Wirjasantosa, 1985: 28) Kegiatan ekstrakulikuler bertujuan 1. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif dan afektif 2. Mengembangankan serta minat siswa dalam upaya pembianaan pribadi menuju manusia seutuhnya. 3. Mengetahui, mengenal seta membedakan hubungan antara satu mata pelajaran dengan yang lainnya. (Moh Uzer Usman, 1993: 22) Menurut penulis dengan diadakannya ekstrakulikuler olahraga d,isuatu sekolah akan membuat siswa bersemangat dalam pembelajran dan dapat menyalurkan hobi mereka dalam kegiatan yang bermanfaat b) Karya ilmiah 38
Menurut Maslikhah (2013: 39) karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah mengunakan metode ilmiah dalam merumuskan pemasalahan, membahas permasalahan, menggunakan metode, sebagai alat bedahnya, membahas hasil kajiannya, dan menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah. Disamping itu juga menggunakan prinsip-prinsip keilmuan antara lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Definisi Karya ilmiah Menurut Djuroto dan Bambang dalam bukunya Maslikhah (2013:39) Karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasarkan pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya. Menurut Dwiloka dalam buku Maslikhah (2013:39) Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasrkan penyelidikan,pengamatan, pengumpulan data, yang diperoleh dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka . Menurut Arifin dalam buku Maslikhah (2013: 40) Karya seorang ilmuan (yang baru berupa pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuai orang lain sebelumnya. karyatulis ilmiah merupakan karangan ilmu pengethuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. 39
Menurut penulis karya ilmiah adalah karya tulisan tangan yang penulisannya sesuai dengan aturan yang berlaku dengan benar dan baik untuk pengetahuan bagi orang lan yang membacanya. c) Agama (tahfidz) Para pakar memiliki beragama pengertian tentang agama. Secara etimologi, kata “agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan Budhisme di India. Agama terdiri dari kata “a” yang berarti “tidak”, dan “gama” berarti kacau. Dengan demikian, agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban.(Mujahid, 1994: 34). Islam berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman, yang berarti submission
(ketundukan),
resignation
(pengunduran),
dan
reconciliation
(perdamaian), to the will of god (tunduk kepada kehendak Allah). (Nata, 2010: 32) Islam dari kata kerja aslama yang berarti kepatuhan atau tindakan penyerahan diri seseorang sepenuhnya kepada kehendak orang lain dan muslim. Secara gramatika adalah bentuk parsipal adjektif dari aslama orang yang menyerahkan diri. Arti penting tertinggi dari istilah ini dalam agama Islam ditunjukkan oleh kenyataan yang telah diketahui bahwa Islam nama untuk agama ini. Sementara muslim adalah seseorang anggota komunitas relegius itu yang ditetapkan Muhammad Rasullullah. (Izutzu,1993:227).
40
Dengan memeluk Islam sudah barang tentu wajib melaksanakan ibadah kepada Allah. Ibadah adalah penghambaan diri kepada Allah SWT dengan menaati perintahnya dan menjauhi segala larangannya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh rasullullah saw. Inilah hakekat agama Islam karena Islam maknanya penyerahan diri kepada-Nya dengan penuh rasa kerendahan diri dan penuh rasa cinta. Ibadah juga berarti segala perkataan dan perbuatan, baik zhahir dan batin, yang dicintai dan diridhoi Allah. Dan sesuatu amal diterima oleh Allah sebagai suatu ibadah apabila diniati dengan ikhlas, semata-mata karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasullullah. (Muhammad, 1995: 11). Dengan demikian agama adalah menjaga manusia dengan ajaran-ajaran yang bersumber dari Al-Quran dan tuntunan Rasullullah agar terjauh dari kekacauan yang dapat menyesatkan manusia itu sendiri. Dengan agama yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan Hadist akan mengantarkan manusia kebahagiaan dunia dan akherat. BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin adalah wahana pembelajaran setingkat SMK yang sistem pembelajarannya mengacu pada program pemerintah yang telah di susun oleh Pendidikan Nasional dan di gabungkan dengan sistem pondok pesantren. Pendidikan ini diawali dengan 41
hasil pengalaman para guru/ustad yang telah mengajar ataupun membina sekolah umum. Dari pandangan pendidikan sekolah umum dirasa masih sangat terbuka dan kurang teratur, baik sistem pendidikan maupun sistem pengajrannya. Siswa hanya di berlakukan belajar dari jam 07.00 wib dan berakhir jam 14.00 wib, setelah pulang banyak siswa yang menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak baik ataupun merugikan sendiri maupun orang lain. Dari pengalaman tersebut dewan pengurus yayasan yang sekaligus pengelola Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin menyatakan dan membentuk SMK yang berbasis boarding school, yang diharapkan siswa keluar ataupun lulus mempunyai keterampilan yang tinggi dan akidah serta akhlaknya baik, baik menurut pandangan manusia dan baik menurut pandangan agama. Sistem pembelajarannya mengintegrasi pendidikan umum dan teknologi dengan agama, siswa diwajibkan tinggal di tempat yang telah di siapkan dari lembaga untuk peningkatan pembelajaran agama, kegiatan yang telah diatur padda malam harinya. Dalam rangka memberikan bekal para murid, murid Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin dibekali dengan keorganisasian yang dibentuk osis ataupun ist, dengan organisasi terebut diharapkan murid dapat belajar keorganisasian denga baik, semua murid diwajibkan mengikuti keanggotaan osis baik murid lama maupun yang baru, di organisasi osis murid di tambah juga dengan kegiatan sebagai penunjang keorganisasian yang diantara lainnya 42
terangkum dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu sepak bola, futsal, bola volli, sipala, bela diri, kepanduan dan pengembangan dakwah terhadap Masyarakat. 1. Tinjauan Geografis Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin beralamatkan di jalan pelajar No 5 Desa Sendang Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Wilayah utara dari Kabupaten Boyolali. Dari kota Boyolali berjarak kurang lebih 30 km, lokasi Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin dapat di tempuh dengan kendaraan umum baik dari berbagai jalur. Dari Salatiga ketimur melewati kecamatan suruh dengan membayar Rp 12.500,00. Dari Sragen melewati kecamatan gemolong cukup dengan membayar Rp 15.500,00, dari demak melewati juwangi dengan tarif Rp. 25.000,00. Ataupun dengan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin teletak sangat strategis di pinggir jalan raya Karanggede-Gemolong km 2. Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin dengan tempat yang strategis membuat suasana yang kondusif dapat mendukung proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMK Ashabul Yamin. 2. Sejarah Berdirinya Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin adalah wahana pembelajaran setingkat SMK yang sistem pembelajarannya mengacu pada program pemerintah yang telah di susun oleh Pendidikan Nasional dan di gabungkan dengan sistem pondok pesantren. Pendidikan ini diawali 43
dengan hasil pengalaman para guru/ustad yang telah mengajar ataupun membina sekolah umum. Dari pandangan pendidikan sekolah umum dirasa masih sangat terbuka dan kurang teratur, baik sistem pendidikan maupun sistem pengajrannya. Siswa hanya di berlakukan belajar dari jam 07.00 wib dan berakhir jam 14.00 wib, setelah pulang banyak siswa yang menghabiskan waktu dengan kegiatan yang tidak baik ataupun merugikan sendiri maupun orang lain. Dari pengalaman tersebut dewan pengurus yayasan yang sekaligus pengelola Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin menyatakan dan membentuk SMK yang berbasis boarding school, yang diharapkan siswa keluar ataupun lulus mempunyai keterampilan yang tinggi dan akidah serta akhlaknya baik, baik menurut pandangan manusia dan baik menurut pandangan agama. Sistem pembelajarannya mengintegrasi pendidikan umum dan teknologi dengan agama, siswa diwajibkan tinggal di tempat yang telah di siapkan dari lembaga untuk peningkatan pembelajaran agama, kegiatan yang telah diatur pada malam harinya. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang sesuai dengan tujuan nasional Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede
Karanggede berupaya melaksanakan proses pembelajaran
yang lebih baik, dengan menerapkan pendidikan Islam dengan menitik beratkan peningkatan mutu pendidikan yang khususnya pada pendidikan umum guna tercapainya imtak dan iptek dan tidak lupa tujuan utamanya 44
yaitu Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Karanggedebertekad untuk terus maju demi tercapainya cita-cita bangsa dan peningkatan mutu dalam pendidikan. Dengan demikian peningkatan mutu pendidikan tetap terus diperjuangkan, penetapan visi misi dijalankan sedemikian hingga demi tercapainya peningkatan mutu pendidikan, yang berorientasi mempersiapkan sebagai sekolah pengembangan keilmuan dan teknologi(dalam konsep pendidikan Islam), yang diharapakan
Islamic
Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Karanggede tidak hanya menciptakan Out-put tetapi juga Out-come dengan baik, out-put yaitu menghasilkan lulusan-lulusan yang baik, handal, dan berprestasi, out-come yaitu menghasilkan lulusan-lulusan yang siap pakai diterjunkan dimasyarakat yang sesuai dengan keahliannya masing-masing. a. Visi
Visi Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede adalah menjadi sekolah yang mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi terkemuka, modern yang berlandaskan kematangan Islami yang kamil. b. Misi Adapun dari misi Islamic Boarding SMK Ashabul Yamin Karanggede yaitu: 1) Mencetak generasi yang tangguh dalam bidang ilmu dunia dan akherat, 45
2) Mengebangkan ilmu pengetahuan, teknologi, melalui pengkajian dan penelitian ilmiah, 3) Menyiapakan tenaga yang terampil yang mampu bersaing dalam dunia kerja, bisa menjawab tantangan masa depan dengan bercermin masa lalu dan masa sekarang untuk mengamalkan konsep manajemen dan informasi, 4) Menyiapkan wirausahawan yang tangguh dalam bidang teknologi yang diikuti kematangan spiritual yang selalu meng-upgrade ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas ilmu amaliah dan amal ilmiah, 5) Menyiapkan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede sebagai sekolah yang mandiri yang mampu mengolah, mengembangkan, mengurus dan menggali potensi yang ada di kembangkan
menjadi
keunggulan
yang
mampu
menjawab
kebutuhan masyarakat, 6) Menyiapkan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede mampu membangun pendekatan personal yang baik dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraih. c. Tujuan Tujuan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede yaitu: 1). Menciptakan out-put dan out-come dengan kedalaman spiritual dan keluasan keilmuan dan pengetahuan yang 46
tinggi sehingga menjadi tamatan yang professional, 2). Membekali siswa untuk mengembangkan kepribadian akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat, 3). Menyiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap profesionallisme, mampu berwirausahan di bidangnya dan mampu menjawab tantangan globalisasi, 4). Menyiapkan siswa yang cepat tanggap dan tidak gagap atas perubahan yang terjadi serta mampu melakukan yang cepat dan tepat secara normatif dan progresif, sehingga mampu mengendalikan dan antisipasi arah perubahan dengan kematangan spiritual keilmuan dan teknologinya, 5). Meyiapkan siswa yang mandiri secara individu maupun secara kolektif dan mampu besaing dikancah pasaran global minimal se-Asia Tenggara dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya. 3. Sistem Pendidikan pendidikan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede mengacu pada kurikulum nasional yang sebagai pedoman yaitu kurikulum model KTSP dan ditambah pengembangan individu yaitu life skill Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, untuk keunggulan wilayah mengembangkan kewirausahaan masyarakat 4. Kegiatan Siswa Untuk kegiatan siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede
dalam mengembangkan bakat selain belajar yang
diantara lainnya: 47
a. OSIS OSIS (Orgasnisasi Siswa Intra Sekolah) organisasi ini sebagai wadah siswa dalam mengembangkan bakat organisasi dan sebagai media penyampai aspirasi siswa terhadap sekolah. Sehingga dalam mengembangkan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede siswa ikut dalam merumuskan perkembangan kedepan demi kemajuan sekolah. Selain OSIS juga berdiri organisasi yang dalam pengembangan di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin
Karanggede
sebagai
ekstrakulikuler
selama
ini
yang
dikembangakan diantara lainnya. b. Pramuka Pramuka merupakan wadah siswa yang mengembangkan organisasi untuk penengung jawaban terhadap masyarakat pada dasarnya pramuka merupakan bagian OSIS yang bergerak pada kemasyarakatan baik dalam menangani bencana maupun penanganan kerjabakti masyarakat pramuka Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede
berdiri sejak SMK berdiri, pramuka
Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede dengan ambalan kihajar dewantoro yang mempunyai maksud, pahlawan kihajar dewantoro adalah pahlawan yang bergerak dalam bidang pendidikan yang diharapkan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede sebagai wahana pengembangan pendidikan sesuai 48
dengan cita-cita kihajar dewantoro, kemudian untuk ambalan yang wanita menggunakan ambalan dewi sartika pahlawan wanita yang memperjuangkan pendidikan sehingga wanita indonesia menjadi maju selangkah dari pada pada zaman dahulu. c. Sepak Bola Sepak bola sebuah organisasi pecinta bola yang terdiri dari gabungan dari kelas satu sampai kelas tiga pada dasarnya organisasi ini siswa laki-laki, prestasi sepak bola Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede cukup mengembirakan yang disebabkan dalam dekade pertandingan tim Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede dapat mengalahkan sekolah-sekolah yang ada di wilayah karanggede dan mampu mengalahkan di tim kecamatan lainnya. Tim sepak bola Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede berdiri mulai tanggal 19 Agustus 2008 pada waktu itu menghadapi kompetisi sepak bola antar sekolah di wilayah kecamatan karanggede memperingati HUT RI yang ke 63. dan pada pelaksanaan POPDA tingkat Kabupaten siswa yang bergabung dalam tim sekolah menjadi wakil tim sepak bola Kecamatan Karanggede. d. Seni bela diri Seni beladiri yang salah satunya ekstra wajib di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede adalah IKS PI Kera Sakti yang diasuh oleh Bapak Tugiman sebagai ketua Cabang 49
Boyolali ekstra seni bela diri dilaksanakan setiap hari rabu selepas pembelajaran selesai berkisar jam 14.00 hingga jam 15.30. ekstra ini mengajarkan seni untuk keindahan gerak yang terduri beberapa jurus dan figter sebagai pertahanan menghadapi lawan. Dengan metode seni beladiri yang di kembangkan sebagai penguat mental spiritualnya siswa-siswa diharapkan dapat mengolah kanuragan dan kekuatan pribadi. e. Bola volly Bola volly Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin cukup menggembirakan pada POPDA (Pekan Olahraga Daerah) siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede mewakili 4 siswa untuk maju ke tingkat Kabupaten untuk memperkuat tim kecamatan karanggede, tim bola volly Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede berdiri pada tanggal 22 Agustus 2012. sejak berdirinya tim bola volly Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede sebagai salah satu penyokong utama tim bola volly kecamatan. f. Sipala Sipala (siswa pecinta alam), sipala Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede berdiri belum lama yaitu pada tanggal 10 Oktober tahun 2014, sipala diampu oleh Bp Agus Budiyanto beliau seorang aktifis dari panti Asuhan Simo yang sering 50
keluar masuk hutan dan pegunungan. Biasanya sebagai latsar (latihan dasar) tim sipala mendaki gunung ungaran kemudian gunung-gunung lainya sebagai peningkatan pengalamannya. g. Rohis Rohis (Rohani Islam) organisasi ini merupakan salah satu penggagas dari kesiswaan sebagai penjembatani kenakalan siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede sebagai media penyampai spiritual keIslaman. Rohis merupakan bentuk peningkatan keagamaan yang terdiri dari pelatihan lendership, organisasi, baca Al-Qur`an, dakwah dan pelayanan masyarakat. Organisasi ini sebagai salah satu tangan kanan penyampaian program P3M Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Karanggede, salah satunya yaitu dakwah romadhon di desa-desa wilayah Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede yang di daerah tersebut terdapat siswa SMK maupun tidak tergantung dari permintaan masyarakat desa. Terlebih masyarakat desa sendang wilayah Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede berkembang, yang tujuannya yaitu ikut membina mental spiritual masyarakat. B. Yayasan Ashabul Yamin Boyolali Pada tahun 2011 Yayasan Ashabul Yamin Boyolali berdiri dan masih di beri keistiqomahan untuk membina generasi penerus yang ber aqidah 51
salimah dan berakhlaq karimah serta memiliki bekal ilmu dan kekuatan ruhiyyah yang mantap. Yayasan Ashabul yamin boyolali beralamatkan Sendang Rt 003/002 Karanggede Boyolali Yayasan ini bergerak di bidang da’wah pendidikan dan sosial didirikan pada tanggal 04 November 2011 dengan menyelenggarakan pendidikan pesantren,formal mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. 1. Dasar Hukum Akte Notaris
: NGATIPAH,
SHNo:14,
Tanggal
14
November 2011 Alamat
: Jl. Prawiro Digdoyo No. 46 Karanggede, Boyolali Kode Pos 57381 Telp./fax (0298)
610589-610747
Hp
081329377418 Pengesahan Menkuham
: MENKUHAM
RI
8644.AH.01.04.Tahun
No:AHU2011
NPWP
: NPWP.31.418.990.3-527.000
Alamat Kantor Yayasan
: Sendang Rt 03/02 Karanggede, Boyolali, Jawa
Tengah
081329141512 2. Profil Yayasan a. Visi Misi Yayasan 52
Pos
57381
Hp
VISI
:
Upaya Mencerdaskan Umat
:
1. Membangun potensi sumber daya manusia
b. Misi MISI
Indonesia
yang
islami
melalui
jalur
pendidikan non formal maupun formal. 2. Membangun potensi lingkungan hidup dan social ekonomi masyarakat yang islami 3. Mengembangkan semangat gotongroyong dan kepedulian terhadap umat. 4. Menjembatani sumbangsih parapakar / ahli dari berbagai disiplin ilmu bagi kemajuan agama,masyarakat dan bangsa 3. Susunan pengurus yayasan askhabul yamin Boyolali Dalam suatu organisasi tentunya di bentuk dan di susun kepengurusan sebagai pelaksana kegiatan untuk mencapai visi misi yang telah ditentukan.
53
KOMPOSISI DAN PERSONALIA YAYASAN ASKHABUL YAMIN BOYOLALI
Pembina
: Tugiman, M.Pd.I
Pengurus Ketua
: Muh Habibi, M.Pd.I
Sekretaris
: Agus Sabidin, A.Md
Bendahara
: Sudarmanto, SH
Pengawas
: Haryadi, S.IP
C. Kepengurusan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Dalam melaksanakan keorganisasian sekolah Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin menyusun sesua dengan keahliannya dan melaksanakan kewajiban dan tugasnya masing-masing di bawah kendali kepala Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin
54
STRUKTUR ORGANISASI ISLAMIC BOARDING SCHOOL SMK ASHABUL YAMIN KARANGGEDE TAHUN 2014/2015
Kepala Sekolah
: Tugiman, M.Pd.I
Wks Kurikulum
: Agus Sabidin, A.Md
Wks Kesiswaan
: Muh Habibi, M.Pd.I
Wks Sarpras
: Muh Heri Saputra, A.Md
Wks Humas
: Sutomo, S.Pd
Ka Bid TSM
: Fadil
Ka Bid TMO
: Nasihin
Ka Tu
: Mukjizad Unggul Widodo, S. ESy
D. Pengajar Pengajar di SMK IT Askhabul Yamin Karanggede sudah termasuk memadai dan cukup dalam pengembangan kedepannya yaitu terdiri dari Kandidat Doktor, S-2, S-1 dan D-3 yaitu:
55
E. Daftar dan nilai siswa/santri Tabel 2 Daftar siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Kelas XI TA 2014/2015
NO.
NO
Nilai Masuk
Hafalan
INDUK
SMK
Al-Qur`an (juz)
NAMA
1
Alwi Zainal Arifin
`0001
24,0
5
2
Dzikron Aulannas
`0002
24,5
5
3
M. Fuat As. Sauban
`0003
20,0
6
`0004
21,5
15
M Rosyid Miftahul 4 Ma'arif 5
Gilang Irji Izzuddin
`0005
27,0
4
6
Mahir Fauzan Sungkar
`0006
28,4
3
7
Abror
`0007
20,4
5
8
Achmad Rizal
`0008
23,5
4
9
Amirul Haq
`0009
22,8
6
10
Deby Fajar Ismail
`0010
18,6
5
56
11
Feri Nurdin
`0011
23,7
3
12
Harits Abdul Malik
`0012
26,4
6
13
Huda Nagisma
`0013
17,6
4
14
Imam Muallim
`0014
22,4
5
15
Ja'Far Ramadhani
`0015
21,3
5
16
Kumar Kafi
`0016
24,0
2
17
Lutfi Hidayat
`0017
18,2
4
`0018
20,4
3
Koiri Yasir 18
Waliyuddin
19
Ma'ruf Burhani
`0019
21,5
5
20
M. Rifqi Amrullah
`0020
19,2
5
21
Prasetia Jati
`0021
22,2
7
22
Salman Al lslahy
`0022
27,4
5
23
Sumanto
`0023
17,3
4
24
Umar A
`0024
21,4
6
25
Muhammad Fauzan
`0025
22,7
7
B. Temuan Penelitian 4. Prestasi siswa bidang akademik dan non Akademik SMK IBS Ashabul Yamin merupakan sekolah yang berbasis pondok pesanten, karena dibawah yayasan Ashabul Yamin. Sekolahan ini tergolong sekolah yang baru didirikan kurang lebih tiga tahun. Oleh karena itu siswa yang 57
bersekolah di SMK IBS Ashabul Yamin memiliki latar belakang orang tua yang berbeda dan daerah adat yang berbeda-beda. Perilaku mereka pun bervariasi dan memiliki prestasi yang berbeda. Seperti dituturkan kepala sekolah (1/8/2014:10.25): ” DI SMK IBS termasuk sekolahan yang baru berdiri maka belum menluluskan siswa/santri. Jadi prestasi siswa yang dilihat dengan cara mengamati bagian input siswa yang masuk ke IBS”.
hal itu juga dituturkan oleh guru pendidikan agama islam (4/8/2014), di masjid: “ memang benar mbak, sekolah melihat prestasi akademik siswa dengan melihat data-data yang masuk pada saat pendaftaran”.
Untuk mengetahui bagaimana penerimaan siswa sebagai acuan prestasi siswa pada bidang akademik SMK IBS Ashabul Yamin, peneliti melakukan wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ketua Program Studi Teknik Otomotif, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan di SMK IBS Ashabul Yamin Jawaban responden Bapak A A Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan (10/8/ 2014:09.30) bertempat di ruang Guru : ” Penerimaan siswa baru diadakan persiapan-persiapan khusus yaitu mengadakan rapat yang diikuti jajaran pejabat struktural sekolah kemudian menentukan kepanitian penerimaan siswa baru diketuai oleh wakasek kesiswaan bekerja sama dengan wakasek kurikulum.” Jawaban Bapak T wakasek kurikulum:
58
” Proses perekrutan siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin yaitu mengadakan sopsialisasi terhadap masyarakat, sekolah SMP di sekitar Kecamatan Karanggede maupun sekitarnya tentang keberadaan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin dan keunggulannya adapun sebagai sasarannya yaitu siswa yang nota bene sudah kelas 3 (tiga) yang mau menghadapi ujian Nasional yang harapannya setelah ujian dapat melanjutkan di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin.” Masih banyak yang diungkap bapak wakasek kurikulum yang menjelaskan bagaimana penerimaan siswa di SMK IBS Ashabul Yamin dan ukuran siswa yang di terima sebagai siswa didik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin sebagaimana yang beliau katakan :” sebagai ukuran diterimanya sebagai siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin yaitu siswa yang sudah lulus smp baik smp negeri maupun swasta dan sederajat yang mempunyai tabiat baik dan tidak cacat hukum, telah dinyatakan lulus dari sekolah SMP sederajat dan mempunyai keagamaan yang baik.” Tidak hanya itu menurut Ketua program otomotif menjelaskan bagaimana syarat-syarat menjdi peserta didik di SMK IBS Ashabul Yamin. Seperti yang beliau aturkan: “Masuk menjadi siswa didik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin yaitu mendaftarkan diri sebagai calon siswa yang dibuktikan mengisi blangko pendaftaran yang dilengkapi ijasah, skhu dan foto empat lembar hitam putih tutur wakasek kurikulum. calon siswa mendaftarkan menjadi siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin dibuktikan mengikuti pendaftaran yang langsung ke tempat pendaftaran dan mengisi formulir dilengkapi persyaratan yang lainnya, mempunyai keinginan menjadi siswa SMK di buktikan mengisi formulir
59
pendaftaran dilengkapi peryaratan yang lainnya yang telah ditentukan oleh panitia. Peneliti merasa masih kurang tentang penjelasan penerimaan siswa di SMK IBS Ashabul Yamin maka peneliti melakukan wawancara kepada Guru ppkn beliau mengatakan:” Penyeleksian dilaksanakan waktu yang telah ditentukan yaitu pendafaran telah dinyatakan ditutup oleh panitia, bagi calon siswa dinyatakan lolos menjadi siswa yaitu yang melengkapi adminitrasi pendaftaran kemudian di adakan perengkingan dari nilai yang terbaik ke nilai terendah yang telah ditentukan oleh panitia, dan yaitu siswa yang mendaftarkan diri menggunakan ijasah asli bukan fotokopi yang disebabkan siswa tersebut benar-benar akan masuk Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede.” Bapak Waka Kesiswaan juga menjelaskan Upaya apa saja yang di persiapkan dalam penerimaan siswa baru di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin. Beliau mengatakan:” upaya dalam persiapan penerimaan siswa baru yaitu mengadakan rapat pembentukan panitia yang dipimpin oleh kepala sekolah dan di tetapkan sebagai ketua panitia yaitu wakasek kesiswaan dan memilih pembantu kpanitiaan yang lainnya dan dilakukan secara bersama kemudian menjalankan tugasnya masing-masing sesuai kepanitiaan yang telah di bentuk, setiap saat diadakan pengoreksian untuk mengetahui perkembangan yang telah di rencanakan.”
60
Untuk
mendukung
strategi
peningkatan
akademik
peneliti
mengajukan pertanyaan kepada Bapak M H (Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan) Rabu 10 September 2014 jam 10.30 WIB bertempat di ruang Guru. Beliau mengatakan :” Prestasi siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede, pada dasarnya siswa yang masuk di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede yaitu siswa yang nota bene mempunyai rata-rata pemikiran menengah kebawah dikatakan pandai ya tidak begitu, namun setelah diadakan sentuhan melalui pendidikan menjadi lebih baik di buktikan mampu menjadi finalis di berbagai ajang perlombaan yang diadakan oleh dinas Kabupaten Boyolali walaupun belum mencapai ke peringkat. Sebagai sekolah yang baru Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede telah mampu membuktikan diri sebagai yang terbaik walaupun belum menjadi juara, namun dari berbagai sekolah swasta yang ada Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede mampu menunjukkan sepuluh besar dari 34 sekolah SMK yang ada di Kabupaten Boyolali Untuk mengetahui prestasi siswa pada bidang non akademik maka peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah IBS. Sebagaimana yang beliau aturkan:” Dalam pengembangan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede dalam upayanya mengembangkan prestasi siswa yaitu mengadakan pembelajaran yang diramu dengan pendekatan-pendekatan langsung terhadap siswa untuk lebih kreatif dan 61
menjalankan langsung, pembelajaran ini menggunakan pendekatan olah fikir siswa. Melalui pembelajaran yang telah di jadwalkan ditambah ekstrakulikuler yang diampu oleh pembina yang bersangkutan, adapun pelaksanaan ekstrakulikuler pada jam luar efektif untuk penembahan prestasi peserta didik ekstera ada yang wajib dan tidak” Bapak M selaku guru BP juga menjelaskan agar siswa bersemangat menjalankan kegiatan sehari-hari maka perlu diadakannya motivasi yang tinggi sebagaimana beliau aturkan :” Dalam memberi motivasi kepada siswa khususnya Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede pada setiap hari mengadakan sholat luhur yang wajib dilaksanakan di sekolah kemudian memberi pengarahan / tausiah kepada anak didik untuk di beri motivasi berupa moral kemudian secara nyata memberi hadiah bagi para siswa yang mendapatkan peringkat atau rangking dengan demikian siswa-siswa akan saling mengejar untuk mendapatkan beasiswa.” Banyak hal-hal yang diterangkan oleh guru di SMK IBS mengenai bagaimana pengembangan prestasi siswa Jawaban N K (4/8/2014,8.30):” untuk peningkatan mutu pendidikan kepada siswa mengikuti manajemen yang telah diprogramkan oleh sekolah yang telah ditetapkan kepala sekolah sebagai top manajemen baik dari guru karyawan maupun siswa sebagai aset sekolah. Untuk peningkatan mutu pendidikan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa 62
Karanggede mengacu pada sistem manajemen yang telah diprogramkan oleh kepala sekolah kemudian wajib dilaksanakan oleh semua komonitas sekolah dari kepala sekolah, guru, karyawaan maupun siswa, yang telah di jabarkan di visi misi maupun tujuan sekolah.” Jawaban Responden K A(4/8/2014: 8.50) :” Dalam upayanya peningkatan potensi akademik dan non akademik Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin mempunyai kurikulum yang mengacu pada KTSP sehingga kurikulum akan meningkat dan berhasil pada siswa serta kegiatan ekstrakulikuler yang dapat meningkatkan potensi akademik
Islamic
Boarding School SMK Ashabul Yamin Bangsa Karanggede sudah menentukan visi misi yang telah di sahkan oleh kepala sekolah dengan demikian baik antara kurikulum dan visi misi akan berjalan bersama untuk menuju suatu keberhasilan pada akademiknya.” Peneliti
juga
memwawancarai
sebagaian
siswa
tentang
kegiatan
ekstrakulikuler apa yang mereka ikuti atau olahraga apa yang mereka senangi di SMK IBS Jawaban A (9/8/2014:03.30) :”olahraga yang saya ikuti olahraga sepak bola, saya memilih olahraga ikuti sesuai dengan hobi saya mbak dari smp, kalau dirumah saya sering nonton pertandingan bola dengan bapak saya mbak.”
63
Jawaban M R (9/8/2014:03.35): “kegiatan yang saya senangi selama ini sipala mbak, karena saya sangat suka dengan alam dan suka mendaki gunung. “ Jawaban F N (1/8/2014:17.00) :”olahraga yang saya gemari bola volley.” Dapat diketahui bahwa siswa SMK IBS Ashabul Yamin yang memiliki karakter masing-masing dalam memilih olahraga yang mereka sukai. Masing-masing dari mereka juga memiliki hobi masing-masing yang mereka rasakan sudah dari kecil mereka gemari. Misalnya sepak bola, sipala (siswa pencinta alam). Dan bola volley. Jadi memurut peneliti apapun olahraga yang mereka pilih asal itu nyaman buat mereka dan dapat mengharumkan nama sekolah dan baik untuk mereka sendiri tanpa ada paksaan. dalam memilih olahraga apa yang mereka pilih itu akan baik untuk pembentukan karakter siswa. Dalam pengembangan prestasi siswa tidak hanya diukur dengan kegiatan ekstrakulikuler tetapi diukur dengan berbagai kegiatan yang mendukung seperti yang dikatakan bapak kepala sekolah dan para guru:
Jawaban
Bapak
Kepala
Sekolah
(09/8/2014,
09.30)
beliau
mengatakan: ”Dalam bidang non akademik di nilai pada kegiatan yang diluar pembelajaran yaitu di bagian hafalan atau pada bidang pengabdian masyarakat yang diantara lainnya: “Bidang hafalan siswa di wajib hafal 64
minimal 5 juz, siswa/santi telah banyak yang hafal lebih dari 5 (lima) juz,Pengabdian masyarakat yaitu telah mampu mengajar dalam bidang tahsin ,Selain dalam bidang tahsin siswa mengajar TPA” jawaban guru S (09/8/2014,9:45) mengatakan :” memang benar siswa diwajibkan hafal minimal 5 juz, dari sebagian mereka sudah hafal karena mereka ada yang dari pondok pesantern dan ada yang tidak maka kemampuan menghafal mereka berbeda.” Jawaban guru M H (10/8/2014, 10.00) mengatakan:” mereka juga telah mampu mengajarkan bidang tahsin kepada masyarakat sekitar.” Jawaban dari ibu S (10/8/2014.02;00), dimasjid yang sedang memantu anak-anak mengajar TPA beliau berkata:” anak SMK IBS diwajibkan agenda sore mengajar TPA pada anak-anak disekitar sekolah. Agar anak-anak SMK IBS lebih dekat ke masyarakat mbak, ilmu mereka tidak hanya untuk diri mereka tetapi untuk orang lain.” 5. Strategi pengembangan prestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Cerminan akhlak yang baik dapat dilihat dari akhtivitas ibadah dan kehalusan perilaku. Semakin tinggi aqidah seseorang niscaya akan terlihat semakin tinggi semangatnya dalam beribadah dan semakin halus budi pekertinya. dalam dunia pendidikan peranan siswa sangat penting dalam peningkatan sekolah. Maka dalam memperkokoh aqidah islamiyah siswa SMK harus
65
memiliki prestasi yang baik untuk dapat dikembangkan pada masyarakat sekitar. Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data menggunakan sampel penelitian yaitu guru pendidikan agama islam, kepala sekolah, waka kesiswaan dan beberapa siswa. Mengunakan beberapa strategi sebagai berikut: a. Dalam bidang akademik 1. Meminingkatkan pembelajaran Dalam peningkatan pembelajaran siswa di SMK IBS penulis memwawanacri bapak kepala sekolah. Siswa yang mengikuti pembelajaran sains dirasakan kurang cukup maka diperbanyak jamnya
sesuai
dengan
yang
dikatakan
kepala
sekolah
(8/10/2014:10.00) beliau mengatakan :” waktunya diperbanyak dan waktu diluar jam pelajaran diajarkan pembelajaran tersebut pengayaan dan dalam pengembangan Islamic Boarding School SMK
Ashabul
Yamin
Karanggede
dalam
upayanya
mengembangkan prestasi siswa yaitu mengadakan pembelajaran yang diramu dengan pendekatan-pendekatan langsung terhadap siswa untuk lebih kreatif dan menjalankan langsung, pembelajaran ini
menggunakan
pendekatan
olah
fikir
siswa.
Melalui
pembelajaran yang telah di jadwalkan ditambah ekstrakulikuler yang
diampu
oleh
pembina 66
yang
bersangkutan,
adapun
pelaksanaan
ekstrakulikuler
pada
jam
luar
efektif
untuk
penembahan prestasi peserta didik ekstera ada yang wajib dan tidak” Jawaban waka siswa ( 8/8/2014: 11.30) : “ memang benar ada jam penambahan pelajaran terkadang siswa sendiri yang meminta dan Dalam memberi motivasi kepada siswa khususnya Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede pada setiap hari mengadakan sholat luhur yang wajib dilaksanakan di sekolah kemudian memberi pengarahan / tausiah kepada anak didik untuk di beri motivasi berupa moral kemudian secara nyata memberi hadiah bagi para siswa yang mendapatkan peringkat atau rangking dengan demikian siswa-siswa akan saling mengejar untuk mendapatkan beasiswa” Guru agama islam (8/8/2014: 11.00) beliau mengatakan :” setelah jam pelajaran usai biasanya diadakan penambahan pembelajaran agar siswa-siswa yang belum paham menjadi paham dan” Jawaban siswa A(8/10/2014, 04.30):” benar mbak. Sering diadakan penambahan jam, saya juga meminta jika ada soal pelajaran yang tidak saya mengerti mbak.” Jawaban siswa DA (8/8/2014, 04.35) :” iya mbak ada penambahan jam kadang saya pergi kerumah bapak kepala sekolah menanyakan pelajaran juga bahas hal-hal yang lucu. Ngobrol biasa kaya teman.” 67
Jawaban siswa HD(8/8/2014,04.40) : “iya mbak. Saya juga ikut pergi ketempat bapak kepala sekolah, jaraknya dari sekolah tidak cukup jauh kok mbak, bisa dijangkau kaki.” 2. Mengadakan kajian ilmiah pada siswa. Bapak kepala sekolah (8/8/2014, 11.35) beliau berkata :” materi kajian yang
disampaikan
berbeda-beda
semua
dari
siswa.
Mereka
menggangkat materi politik, pendidikan dan agama.” Jawaban waka kuruikulum (8/8/2014,01.00) beliau berkata :”selain bapak kepala sekolah, saya juga menyampaikan materi yang akan dibahas oleh anak-anak sesuai dengan arahan bapak kepala sekolah.” Jadi peneliti menyimpulkan bahwa dengan mengunakan sarana kajian ilmiah diharapkan siswa mampu memahami secara langsung materi yang disampaikan, pembelajarannya seperti dibangku kuliah. 3. SMK merilis bulletin bulaan sebagai pengisinya guru dan siswa. Tidak hanya dengan kajian ilmiah pada siswa sekolah SMK IBS juga merilis bulletin bulaan, penulis mewawancari kepala sekolah (9/8/2014,08.30) Jawaban :” sebagai strategi prestasi siswa disekolah diadakan bulliten bulaan yang diisi oleh guru dan siswa seperti kajian ilmiah, pengembangan
pengetahuan,
pengembangan masyrakat.”
68
pengembangan
teknologi
dan
Menurut penulis pengembangan prestasi siswa dengan diadakan buliten bulan yang membuat siswa menjadi lebih berpengtahuan tinggi tentang apa yang dia paham dalam sekolah dan dikembangkan langsung kemasyarakat. 6. Hambatan-hambatan
dan
solusi
yang
dialami
lembaga
dalam
meningkatkan prestasi siswa. 1. Dalam bidang akademik Di bidang akademik banyak terdapat kekurangan yang belum terpenuni pada sekolah seperti yang dituturkan bapak kepala sekolah (8/8/2014,09.00) beliau mengatakan: ”point-point yang terdapat kekurangan seperti (masih kurang guru yang belum terpenuhi semuannya, pada pembelajaran sains maupun produktif perlunya penambah diklat-diklat pada peningkatan guru supaya ahli dalam pembelajaran sesuai dengan bidangnya, guru diwajibkan untuk membuat buku pegangan yang sesuai pada kemampuan siswa) Tidak hanya pada bidang akademik tetapi bidang non akademik juga menjadi acuan keberhasilan peningkatan prestasi siswa seperti yang diaturkan bapak kepala sekolah (09/8/2014: 08.45) beliau mengatakan : “ ada beberapa solusi yang dilakukan untuk peningkatan prestasi siswa yang dialami sebagai berikut: Menambah jam hafalan dari habis subuh ditambah habis dzuhur,Memambah
pembelajaran tahsin,
Meningkatkan prestasi ekstrakulikuler. Dan masyarakat kurang 69
merespon kegiatan yang dilakukan lembaga, sehingga yang mengikuti pembelajaran di TPA belum banyak.” Adapun harapan dari bapak kepala sekolah agar sekolahnya dapat berkembang dan prestasi siswa dapat meningkat beliau berkata: “ada berapa yang saya harapkan dapat berkembang dan solusi dari sekolahan saya seperti ini: a. siswa memdapat nilai baik dalam pembelajaran, b. Mengikuti perlombaan sesuai jurusan atau yang dikembangkan sekolah. c. Masuk pada perguruan tinggi yang terkenal”
Jadi dapat disimpulkan penulis bahwa masih ada yang harus dibenahi secara tepat untuk meningkatkan prestasi siswa terutama pada bidang pengajar yang kompeten sesuai dengan jurusan yang diajarkan. 2. Dalam bidang non akademik Hambatan yang terdapat dalam sekolah pada bidang non akademik sebagaimana yang dikatakan bapak kepala sekolah mengatakan :”kurangnya latihan pada siswa yang mengikuti, kurangnya fasilitas dalam bidang ekstrakulikuler, dan kurangnya professional guru dalam bidang yang diampu.” Jawaban bapak kepala sekolah tentang fasilitas disekolah (26/6/2014 08.30) : fasilitas dalam penunjangan pemelajaran dan 70
ekstrakulikuller masih belum lengkap maka perlu penambahan sarana prasarana”
71
BAB IV PEMBAHASAN
A. Strategi Prestasi Siswa Di SMK IBS Ashabul Yamin, Karanggede 1. Bidang Akademik Berdasarkan temuan penelitian, pada bidang ini di sekolah SMK Askhabul Yamin belum mengeluarkan lulusan siswa atau santri maka yang diamati pada bidang masuk ke SMK Askhabul Yamin dengan nilai masuk ke SMK Askhabul Yamin. Masuk menjadi siswa didik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede yaitu mendaftarkan diri sebagai calon siswa yang dibuktikan mengisi blangko pendaftaran yang dilengkapi ijasah, skhu dan foto empat lembar hitam putih tutur wakasek kurikulum. calon siswa mendaftarkan menjadi siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede dibuktikan mengikuti pendaftaran yang langsung ke tempat pendaftaran dan mengisi formulir dilengkapi persyaratan yang lainnya, mempunyai keinginan menjadi siswa SMK di buktikan mengisi formulir pendaftaran dilengkapi peryaratan yang lainnya yang telah ditentukan oleh panitia. 72
Dan masih ada lagi banya persyaratan lagi seperti penyeleksian dilaksanakan waktu yang telah ditntukan yaitu pendafaran telah dinyatakan ditutup oleh panitia, bagi calon siswa dinyatakan lolos menjadi siswa yaitu yang melengkapi adminitrasi pendaftaran kemudian di adakan perengkingan dari nilai yang terbaik ke nilai terendah yang telah ditentukan oloh panitia dan yaitu siswa yang mendaftarkan diri menggunakan ijasah asli bukan fotokopi yang disebabkan siswa tersebut benar-benar akan masuk Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede Adapun upaya yang telah dipersiapkan seperti upaya dalam persiapan penerimaan siswa baru yaitu mengadakan rapat pembentukan panitia yang dipimpin oleh kepala sekolah dan di tetapkan sebagai ketua panitia yaitu wakasek kesiswaan dan memilih pembantu kepanitiaan yang lainnya dan dilakukan secara bersama kemudian menjalankan tugasnya masing-masing sesuai kepanitiaan yang telah dibentuk, setiap saat diadakan pengoreksian untuk mengetahui perkembangan yang telah direncanakan.
Para siswa dalam meningkatkan prestasinya banyak cara seperti menyampaikan program yang dikembangkan di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggedediantaranya yaitu Menjadikan sekolah yang bersih, nyaman, tenang, kondusif, asri, rapi dan indah, meningkatkan 73
prestasi produktifitas guru dan murid, meningkatkan prestasi akademik dan kepemimpinan, meningkatkan prestasi pelayanan tehadap masyarakat, meningkatkan spiritualitas, akhlak, dan tata karma, membangun kerjasama yang semakin luas dengan dunia kerja dan industri, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan guna pencapaian mutu, menyempurnakan dan mengkokohkan
kelembagaan,
meningkatkan
kegiatan
penelitian,
pengembangan keteknologian dan peningkatan pelayanan masyarakat, meningkatkan sumber pendanaan dan peningkatan efisiensi dari hasil karya sendiri.
74
Maka dalam bidang non akademik siswa perlu meningkatkan prestasinya, seperti : a. Bidang hafalan Siswa di wajib hafal minimal 5 juz. Dengan cara menghafal siswa mengunakan sistem penghafalan yang dilakukan dengan membaca berulang-ulang. Strategi pengelolaan ( management strategy) adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variabel strategi pembeljaran lainnya. Strategi pengelolaan pembelajaraan berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar dan motivasi.( made wena, 2011: 5) Dengan cara penjadwalan yang baik dan dilakukan secara teratur dapat mempermudah siswa menghafal Al-Qur’an. Serta siswa dapat secara sistematis mengetahui jadwal yang telah dibuat. Dalam belajar, menghafal bahan pelajaran merupakan salah satu kegiatan dalam rangka penguasaan bahan. Bahan pelajaran yang harus dikuasai tidak hanya dengan cara mengambil intisarinya (pokok pikirannya), tetapi ada juga bahan pelajaran yang dikuasai dengan cara menghafalnya. (Djamarah 2002: 43) b. Pengabdian masyarakat Dari penelitian yang didapat para siswa juga mengapdi pada masyarakat yaitu telah mampu mengajar dalam bidang tahsin. dampak 75
manajemen terlihat pada perubahan yang terjadi pada para siswa dan SDM yang lain yaitu: dampak jangka pendek yang meliputi perkembangan intelektual, keberhasilan akademik, gairah untuk memperoleh ilmu pengetahuan, kreatifitas sikap sosial, pengembangan pribadi, integritas moral, kesehatan fisik dan energi, pengembngen keterampilan kepedulian karier, perencanaan keterampilan dan keterampilan kerja. Dampak jangka panjang berupa partisipasi kegiatan pemerintah atau masyarakat, kepuasan pribadi, hidup yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat. c. Siswa mengajar TPA Mengajar TPA merupakan agenda wajib para siswa untuk mengembangkan ilmu yang mereka dapat dari sekolah. Tidak hanya itu mereka juga mengajarkan pengetahuan-pengetahuan umum kepada anakanak disekitar sekolah mengenai pentingnya mempelajari Al-Qur’an. Menjelaskan juga dari dasar Islam tersebut disebut dengan rukun Islam sebagai pondasi agama Islam yang diantara lainnya: 1) Mengucapkan dua kalimat syahadah yang disebut syahadat tauhid meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan syahadat rosul meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah. Mengucapkan syahadat tidaklah hanya di ucapkan secara lesan saja namun perlu pembuktian secara perbuatan melalui menjalankan apa yang terkaitan syahadat yaitu pada rukun selanjutnya. 76
2) Mendirikan salat wajib lima kali sehari semalam yang telah ditentukan waktu dan jumlah rekaatnya. 3). Berpuasa pada bulan Ramadan 4). Membayar zakat 5). Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu baik mampu secara jasmani maupun rohani. Sumber pendidikan islam adalah Al-Qur’an dan As-sunah maka kita harus mampu membaca dan memahaminya. Agar tercipta akhlak peserta didik yang baik yang dimaksud dengan akhlak peserta didik dalam uraian ini bukan hanya sekedar hal-hal yang berkaitan dengan ucapan,sikap, dan perbuatan yang ditampakkan oleh peserta didik dalam pergaulan disekolah dan
di
luar
sekolah,
melaikan
berbagai
ketentuan
lainnya
yang
memungkinkan dapat mendukung efektivitas proses belajr mengalar. (Nata 2010:181)
B. Strategi pengembangan prestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Akhlak yang baik dapat dilihat dari akhtivitas ibadah dan kehalusan perilaku. Semakin tinggi aqidah seseorang niscaya akan terlihat semakin tinggi semangatnya dalam beribadah dan semakin halus budi pekertinya.dalam dunia pendidikan peranan siswa sangat penting dalam peningkatan sekolah. Dalam strategi pengembangan prestasi siswa dibagi sebagai berikut:
77
1. Dalam bidang akademik Semua pelajar berbeda satu sama lainnya, dan mereka belajar dengan model yang cocok dengan kebutuhan dan cenderungan mereka masing-masing (sallis 2010:86) Mutu mengambil peranan yang sangat penting yang disebabkan semua ini yang dilakukan dan dikerjakan akan menghasilkan tingkatan yang bermutu yaitu baik secara proses maupun hasil akhir. Dalam upaya untuk meningkatkan prestasi pendidikan di Indonesia masih terus dilakukan. Dunia pendidikan adalah sebuah mega proyek bersama bagi anak-anak bangsa yang sedang giat-giatnya membangun agar bermartabat dan tidak ketinggalan dari bangsa-bangsa lain di dunia. Memiliki tanggung jawab besar untuk merancang bangun sistem pendidikan yang syarat dengan nilai-nilai Iman dan Taqwa (IMTAQ) dan modern sesuai dengan tuntutan sains dan teknologi. Sains dapat diartikan ilmu yang mempelajari sebab dan akibat dari kejadian di alam ini (Sukarno, 1981: 1) untuk mempelajari sains dan teknologi
kita
harus
memiliki
pengetahuan
yang
cukup
untuk
mengembangkan ke masyarakat. Adapun beberapa strategi untuk meningkatkan prestasi siswa di SMK IBS Ashabul Yamin: b. Mengadakan kajian ilmiah pada siswa. Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. 78
Artinya, karya ilmiah mengunakan metode ilmiah dalam merumuskan pemasalahan, membahas permasalahan, menggunakan metode, sebagai alat bedahnya, membahas hasil kajiannya, dan menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah. Disamping itu juga menggunakan prinsip-prinsip keilmuan antara lain seperti objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. (Maslikhah 2013: 39) Sebagaimana yang penulis temukan siswa mendapat tugas dari guru membuat karya ilmih dalam bidang politik, pendidikan, teknologi dan agama. Pembelajarannya seperti berada dibangku kuliah agar siswa dapat memahami teknologi yang sedang berkembang serta mengetahui mana yang baik dan yang tidak baik untuk dicontoh. Karya tulis bagi penulis adalah sebuahcurahan isian hati entah itu tentang pendidikan, politik dan agama. Para pembuat karya tulis melihat dari fenomen yang telah ada dan mereka tuangkan dalam bentuk tulisan yang dapat dipertanggung jawabkan. Mengapa mereka memilih tulisan tersebut dan mengandung maksud apa atas tulisan mereka. Tidak hanya kajian tentang politik, pendidikan dan agama, tetapi mendidik akhlak siswa juga sangat penting. akhlak peserta didik yang maksud dengan akhlak peserta didik dalam uraian ini bukan hanya sekedar hal-hal yang berkaitan dengan ucapan, sikap dan 79
perbuatan yang harus ditampakkan oleh peserta didik dalam pergaulan disekolah dan diluar sekolah, melainkan berbagai ketentuan lainnya yang memungkinkan dapat mendukung efektifitas proses belajar mengajar. (Nata, 2010: 181) c. SMK merilis bulletin bulaan sebagai pengisinya guru dan siswa. Diajarkan membuat bulletin bulaan yang pengisinya guru dan siswa dilakukan bergilir dalam rangka meningkatkan prestasi pembelajaran dan prestasi siswa pada bidangnya masing-masing. Cara ini digunakan untuk mengukur seberapa kemampuan guru dan siswa dalam memahami pengetahuan dan mampu menumbuhkan siswa untuk lebih mengenal dan memahami pengetahuan umum serta agama. Sekolahan ini merilis atau merencanakan bulliten bulaan untuk memajukan prestasi sekolah baik dibidang siswa maupun bidang guru yang berada didalamnya. d. Meningkatkan pembelajaran Untuk
meningkatkan
prestasi
sekolah
maka
diperlukan
peningkatan pembelajaran seperti peningkatan latihan dalam bidang hafalan, penambahan jam pelajaran dan merilis bulletin bulanan yang diisi oleh guru dan murid. 2.
Dalam bidang non akademik a. Menambah latihan
80
Selama menuntut ilmu dilembaga pendidikan formal baik pelajar, tidak akan melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugastugas studi. (Djamarah 2010: 90) Siswa yang giat dalam berlatih dia selalu memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi. Tidak hanya dalam bidang akademik saja melaikan dalam bidang olahraga, bidang ilmu pengetahuan.
Tidak
terbatas
itu
saja
mereka
mampu
mengambangankan apa yang telah mereka pelajari kepada masyarakat dan untuk bangsa serta negara. Tidak hanya itu pendidikan juga berperan penting dalam peningkatan prestasi siswa Pendidikan merupakan bentuk inventasi panjang bagi orang tua agar putriputrinya berilmu pengetahuan dan berwawasan luas, berkepribadian baik serta memiliki life skill yang dibbutuhkan dalam menghadapi kehidupan. b. Meningkatkan prestasi latihan Secara singkat dapat ditegaskan bahwa akhir dari itu semua bermuara kepada mutu pendidikan. Oleh karena itu sekolah-sekolah harus berjuang untuk menjadi pusat mutu dan ini mendorong masingmasing sekolah agar dapat menentukan visi dan misinya untuk mempersiapkan dan memenuhi kebutuhan masa depan siswanya. Dan apabila manusia tidak memperhatikan dalam mutu pendidikan akan merugi.
81
Memberikan teladan yang baik karena teladan merupakan salah satu pedoman berttindak siswa cenderung meneladani pendidikanya untuk tertantangan meningkatkan prestasinya. Jika prestasi pendidik baik maka prestasi peserta didik juga akan baik. Dasar pemikiran ini adalah bahwa secara psikologi anak memang senang meniru,tidak saja yang baik, yang jelek juga ditiru (Tafsir, 2008: 143). Maka diperlukan nya latihan yang terus menerus agar kemampuan individual siswa dapat diasah secara optimal. Oleh karena itu guru harus mampu membuat anak semangat belajar dan termotivasi dalam pembelajaran yang didapat untuk dikembangkan pada masyrakat luas. C. Hambatan-hambatan dan solusi yang dialami lembaga dalam meningkatkan prestasi siswa. 1. Bidang Akademik a. Hambatan 1) Masih kurang guru yang belum terpenuhi semuannya, pada pembelajaran sains maupun produktif. Dalam bidang sekolah apalagi dalam SMK IBS yang termasuk sekolah yang baru didirikan maka
sangat penting memiliki guru yang mampu
mengajarkan pembelajaran sains. 2) Kurangnya fasilitas pembelajaran
82
Karena sekolah ini termasuk sekolah baru maka fasilitas dalam sekolah masih kurang, diperlukan penambahan fasilitas sekolah agar sekolah ini dapat meningkatkan prestasi siswa . 3) Belum adanya tenaga pengajar yang professional. Dalam proses pembelajaran pendidik yang memyampaikan pelajaran masih kurang professional dalam bidangnya maka perlu ditingkatkan agar mampu menghasilkan peserta didik yang berprestasi baik. b. Solusi yang tepat 1) Perlunya penambah diklat-diklat pada peningkatan guru supaya ahli dalam pembelajan sesuai dengan bidangnya. 2) Guru diwajibkan untuk membuat buku pegangan yang sesuai pada kemampuan siswa. 3) Perlunya diadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang visi dan misi sekolah agar dapat merespon masyarakat sekitar untuk . 4) Perlunya penambahan sarana prasarana agar dapat menujang kegiatan pembelajaran siswa 5) Perlunya diadakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat seperti mengadakan pengajian bersama dengan begitu masyarakat dapat lebih mengenal tentang sekolah tersebut. c. Bidang Non Akademik a. Hambatan 83
1) Kurangnya latihan Dalam sekolah SMK IBS masih kurang fasilitasnya maka dalam latihan pun masih kurang serta siswa yang melaksanakan estrakulikuler kurang bersemangat 2) Kurangnya fasilitas dalam bidang ekstrakulikuler 3) Kurangnya profesionalnya guru b. Solusi 1) Pendekatan personal untuk memotivasi siswa agar dapat berlatih lebih keras. 2) Penambahan fasilitas agar para siswa nyaman melakukan olahraga. 3) Diadakan pembinaan pada guru. 4) menambah jam hafalan dari habis subuh ditambah habis dzuhur 5) menambah pembelajaran tahsin 6) meningkatkan prestasi ekstrakulikuler.
84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diperoleh sebuah jawaban dari rumusan masalah penelitian. Sebagai penyebab keberhasilan siswa dalam pendidikan di sekolah adalah sebagai berikut: 1. Ketepatan pendidikan yang mengacu terhadap keteladanan menjadikan pendidikan sekolah akan mengena dalam keberhasilan pendidikan dalam bidang akademik dan non akademik seperti : a. bidang hafalan siswa diwajibkan hafal minimal 5 juz, dari 25 santri yang hafal 5 juz berjumlah 16 siswa. b. pengabdian masyarakat yaitu mampu mengajar bidang tahsin c. selain dalam bidang tahsin siswa mengajar TPA 2. strategi pengembangan kualitas siswa di Islamic boarding school SMK Ashabul Yamin a. Dalam bidang akademik pembelajaran sains, waktunya ditambah dan waktu diluar jam pelajaran. b. Mengadakan instensitas bimbingan. c. Memberikan motivasi kepada siswa.
85
3. Hambatan dan solusi yang dialami lembaga untuk meningkatkan kualitas siswa dalam bidang akademik
a. masih kurang guru yang belum mampu terpenuh semuanya yang diantaranya lain: pembelajaran sains maupun produktif. b. perlunya penambahan diklat-diklat pada peningkatan guru supaya ahli dalam pembelajaran sesuai pada bidangnya. c. guru diwajibkan untuk membuat buku pengangan yang sesuai dengan kemampuan siswa. solusi dalam bidang non akademik a.
menambah jam hafalan dari habis subuh ditambah habis dzuhur
b. menambah pembelajaran tahsin c. meningkatkan kualitas ekstrakulikuler. B. Saran Melihat relita yang ada di lapangan khususnya dalam pembinaan siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede dalam memenejemen pembelajaran dan peningkatan disiplin dalam belajar, berdasarkan hasil penelitian memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Perlunya peningkatan keteladanan yang lebih, terhadap siswa yang di mulai dari para guru, karyawan dan semua pemangku jabatan sekolah. Dengan adanya peningkatan keteladanan kepada siswa akan menjadikan
86
siswa akan mengikuti dengan baik, berimbas siswa akan lebih menaati peraturan sekolah dengan baik. 2. Perlunya menerapkan metode yang jitu untuk meningkatkan potensi anak didik dalam meningkatkan nilai yang dicapai, dengan cara memberikan pembelajaran tambahan baik kelas satu, dua dan tiga yang tidak hanya memberi tambahan jam pelajaran saat akan memasuki ujian. 3. Perlunya peningkatan pembelajaran yang mengacu pada potensi diri
dengan penambahan jam praktek untuk menjadikan siswa lebih professional sebagai siswa yang berkarakter sekolah kejuruan menengah.
87
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta Departement
Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988,Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dirgantoro, Crown, 2001,Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia Widia sarana Indonesia. Djaali, 2012, Psikologi Pendidikan, Jakarta : BumiAksara. Djamarah, Bahri Syaiful, 2002. Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT RinekaCipta Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Kurniawan Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offet. Hermanto, Doki, 2009 . Manajemen Pendidkan Akhlak Di Pondok Pesantern Islam Al Mukmin Ngruki Sukaharjo, Tesis tidak diterbitkan Surakarta : Jurusan Tarbiyah Stain Surakarta Izutzu, Tashinuka. 1993. Konsep-konsep Etika Relegius Dalam Qur`An. PT Tiara Wacana Yogya. Yogyakarta. Made, Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta : BumiAksara.
88
Makmun, Syamsudin Abin, 2009. Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Maslikah, 2013.Melijetkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trust Media. Michael, Huberman and Matthew B. Miles, 1992, Analisis Data Kualitatif. Jakarta :UI Press Moeleong, Lexy J ,2010.Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Monty , Satiadarma, 2003 . Mendidik Kecerdasan, Jakarta: Pustaka Populer Obor. Mujahid, Abdul Manaf.1994 Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Nata, Abuddin, 2010. Ilmu Pendidikan, Jakarta : Prenada Media Group Purwanto,Iwan, 2012 Manajemen Strategi. Bandung: YramaWidya Sallis Edward. 2010. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Jogyakarta: IRCiSoD. Siagian P. Sondang. 1995. Manajemen Stratejik. Jakarta : PT BumiAksara. Sudjana, nana.1987.Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: CV, Sinar Baru. Sukarno, DKK. 1981.Dasar-Dasar Pendidikan Sains, Jakarta: Bhratra Karya Aksara. Tugiman, 2005. Pengaruh prestasi Belajar Bahasa Arab Terhadap Pemahaman Al-Qur’an Siswa Kelas II Madrasah Tsanawaiyah Terpadu Al89
Hikmah.Skripsi tidak ditebitkan, Salatiga: JurusanTarbiyah STAIN Salatiga Tugiman, 2011, Manajeman Sumber daya Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Tesis tidak diterbitkan: Surakarta Jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta Wirjasantosa, Ratal, 1985. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta: Ui Press. Wiyanto, Asul. 2009. Diskusi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Yamin, Moh, 2009. Menggugat Pendidikan Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz. Media. Yamin, Maritis dan Ansari Bansu, 2009, Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : Gaung Persada Press.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190377-pengertian pengembangan. http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2225054-definisikualitas/#ixzz3BeE4Ptin http://nandangzulfikar9d.blogspot.com/p/pengertian-siswa.html http://kkg-srikandi.blogspot.com
/2013/09/pengertian-tujuan-dan-prinsip-
penilaian.html
90
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
1. Bagaimana prestasi siswa secara akademik di SMK IBS? 2. Bagaimana prestasi siswa secara nun akademik di SMK IBS 3. Bagaimana strategi pengembangan prestasi secara akademik dan non akademik di SMK IBS? 4. Bagaiman hambatan dan solusi untuk sekolahan agar siswanya berprestasi? PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WAKA KESISWAAN
1. Bagaimana perencanaan penerimaan siswa baru di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede 2. Bagaimana proses rekruitmen siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede di lakukan? 3. Apa yang menjadi ukuran siswa yang di terima sebagai siswa didik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ? 4. Bagaimana persyaratan menjadi siswa didik di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ? 5. Bagaimana proses penyeleksian siswa baru di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggedeini ? 6. Upaya apa saja yang di persiapkan dalam penerimaan siswa baru di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ? PEDOMAN WAWANCARA DENGAN WAKA KURIKULUM
91
1. Bagaiman proses pembelajaran yang dalam peningkatan prestasi siswa di Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ini ? 2. Bagaimana prasarat Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede yang berkembang ? 3. Bagaimana upaya pilar-pilar pengembangan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ini ?
4. Bagaiman cara pandang siswa dalam memajukan Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ? 5. Bagaimana meningkatkan program siswa Islamic Boarding School SMK Ashabul Yamin Karanggede ini ?
PEDOMAN WAWANARA DENGAN SISWA 1. Bagaimana Pembelajaran secara akademik di SMK IBS? 2. Bagaimana kegiatan non akademik di SMK IBS? 3. Kegiatan apa yang disenangi di SMK IBS? 4. Bagaimana dengan penambahan pembelajran yang ada di SMK IBS? 5. Bagaimana fasilitas pembelajaran di SMK IBS? 6. PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Kurikulum 2. Administrasi guru 3. Administrasi kesiswaan 4. Administrasi kepala sekolah 5. Dokumen kelembagan lainnya
92
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS
BIODATA DIRI
:
NamaLengkap
:
ERNITASARI
Tempat/TglLahir
:
Boyolali, 30 Oktober 1992
JenisKelamin
:
Perempuan
Agama
:
Islam
Suku/ Bangsa
:
Indonesia
Alamat
:
Desa Rejowinangun, Kec. Karanggede, Kab. Boyolali
JENJANG PENDIDIKAN : 1. SD Negeri 2 Sendang 2. SMP Negeri 1 Karanggede 3. SMA Muhammadiyah 04 Andong 4. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Angkatan 2010
Demikian daftar riwayat pendidikan penulis yang dibuat dengan data yang sebenarnya dan semoga menjadi keterangan yang lebih jelas.
Salatiga, 9 September 2014
Penulis
ERNITASARI NIM: 11110058 93
94