STRATEGI PEMASARAN PADA BMT MASLAHAH DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS ISLAM Aslikhah Universitas Yudharta Pasuruan Etika sebagai cermin dari perilaku dan peradaban individu dalam segala aspek kehidupan msyarakat. Islam sendiri sangat menekankan dengan mengedepankan etika sebagai pijakan dalam bertindak baik dalam peribadatan worship, hubungan sosial sosio interaction bahkan dalam perilaku ekonomi economic attitude. Kajian perilaku ekonomi yang islami semakin digemari oleh masyarakat karena praktek didalamnya sangat menjamin keamanan dan mengedepankan kepercayaan serta pelayanan terhadap masyarakat yang saling menguntungkan. Kata Kunci: Pemasaran, Produk BMT, Etika Bisnis Islam A. Latar belakang Bisnis merupakan serangkaian peristiwa yang melibatkan pelaku bisnis, terkait dengan pemasaran bisnis dalam persaingan yang semakin kompetitif, maka lembaga keuangan mikro syariah tidak bisa lepas dari etika bisnis. Etika bisnis dipahami sebagai seperangkat prinsip moral yang benar, maka etika diperlukan dalam bisnis yang professional. Pelayanan yang menyenangkan diharapkan menarik respon positif pelanggan sehingga pelanggan akan memberikan kepercayaannya kepada lembaga keuangan yang bersangkutan. Etika bisnis yang diajarkan oleh Rasulullah memberikan inspirasi baru dan menggugah para tokoh dan pelaku bisnis Islam untuk mengembangkan bisnis tersebut sesuai dengan syariat yang diajarkan oleh Rasul. Sehingga muncullah berbagai model bisnis yang Islami seperti bank syari’ah dan lembaga keuangan mikro syari’ah (Baitul Māl wat at-Tamwil dan koperasi syariah) sejak tahun 1990-an di Indonesia. Pada tahun 2010, telah ada sekitar 4.000 BMT yang beroperasi di Indonesia. Beberapa diantaranya memiliki kantor pelayanan lebih dari satu. Jika ditambah dengan perhitungan faktor mobilitas yang tinggi dari para pengelola BMT untuk “jemput bola”, memberikan layanan di luar kantor, maka sosialisasi keberadaan BMT telah bersifat luas. Wilayah operasionalnya pun sudah mencakup daerah pedesaan dan daerah perkotaan, di pulau Jawa dan luar Jawa.1
1
Awali Rizky, “Perkembangan BMT dari Tahun ke Tahun”, dalam www.Puskopsyahlampung.com (27 Maret 2013), 2.
19
Pertumbuhan kelembagaan dan jumlah nasabah membawa perkembangan yang pesat pula dalam kinerja keuangannya. Dana yang bisa dihimpun bertambah banyak. Pembiayaan yang bisa dilakukan naik drastis dan pada akhirnya asset tumbuh berlipat hanya dalam beberapa tahun. Mereka pun dipercaya oleh masyarakat yang kebanyakan berpenghasilan rendah dan menengah bawah untuk menyimpan dananya. Pada saat bersamaan, BMT telah memberikan pembiayaan melebihi dana yang berhasil dihimpun, yang dimungkinkan oleh semakin membaiknya modal sendiri maupun mulai ada kepercayaan dari bank syari’ah untuk bekerjasama. 2 Baitul Māl wat at-Tamwil (BMT) merupakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syariah nonperbankan yang sifatnya informal. Disebut bersifat informal karena lembaga keuangan ini didirikan oleh kelompok swadaya masyarakat yang berbeda dengan lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. 3 Baitul Māl wat at-Tamwil (BMT) merupakan pelaku ekonomi mikro. Peran BMT dalam memberikan kontribusi pada gerak roda ekonomi kecil sangat nyata, karena BMT langsung masuk kepada pengusaha kecil. Selain itu, nilai strategis BMT yang paling istimewa adalah menjadi penggerak pembangunan dalam menyantuni masyarakat papa. 4 Dalam penghimpunan dana (funding) diupayakan untuk direncanakan dengan matang, supaya menarik minat masyarakat agar tergabung dengan BMT/ koperasi syariah. Prinsip utama dari penghimpunan dana BMT ini adalah kepercayaan, yang artinya bila banyak masyarakat yang percaya dengan BMT/ koperasi syariah maka akan banyak masyarakat yang menaruh dananya pada BMT tersebut.5 Sebagai upaya untuk memperoleh pendapatan yang semaksimal mungkin, aktivitas pembiayaan BMT juga menganut asas syariah, yakni dapat berupa bagi hasil, keuntungan maupun jasa managemen. Upaya ini harus dikendalikan sedemikian rupa sehingga kebutuhan likuiditas dapat terjamin dan tidak banyak dana yang menganggur.6 Dari berbagai diskripsi permasalahan yang dihadapi pemerintah saat ini, BMT Maslahah 7 turut serta menyelesaikan permasalahan terkait dengan penyebaran kesejahteraan masyarakat ekonomi menengah kebawah di seluruh negeri ini melalui pembiayaan UKM yang berdasarkan 2
Ibid., 1. Andri Soemitra, Bank & Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), 456. 4 Neni Sri Imaniyati, Aspek- Aspek Hukum BMT (Bandung : Citra Aditya Bakti, 2010), 3. 5 Fitri Nurhayati dan Ika Saniyati Rahmaniyah, Koperasi Syariah (Surakarta : Era Adicitra Intermedia, 2012), 16. 6 Ibid., 26. 7 BMT Maslahah Sidogiri merupakan nama baru BMT MMU Sidogiri, perubahan ini berlangsung sejak November 2013. 3
20
syariat Islam. Sejak awal didirikan tahun 1997, eksistensi BMT Maslahah ini sangat membantu dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui lembaga mikro syariah sampai saat ini. B. Perspektif Etika Bisnis Islam Pada Produk BMT Maslahah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BMT Maslahah Sidogiri dalam mengembangkan produk-produknya menggunakan strategi; pertama Ikatan alumni santri Sidogiri dimana para santri menjadi anggota tetap pada BMT Sidogiri, kedua strategi perekrutan tokoh masyarakat, artinya tokoh masyarakat dibeberapa daerah dijadikan anggota tetap dan juga menjadi ketua atau koordinator kelompok didaerahnya, ketiga strategi lingkungan pemasaran (inveronmental marketing) yaitu lingkungan sebagai lokasi pemasaran BMT Maslahah adalah lingkungan yang memiliki lokasi strategis dan memiliki jaringan alumni dan simpatisan yang banyak, keempat strategi sidogiri networking forum dimana BMT Maslahah mendirikan forum-forum kecil terkait dengan kegiatan pembiayaan keuangan syariah, kelima strategi peduli masyarakat (corporate social responsibility), strategi ini berbentuk kepedulian BMT Maslahah terhadap kegiatankegiatan masyarakat yang bersifat sosial dan keagamaan. Dalam perkembangannya BMT Maslahah Sidogiri memiliki peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari laporan kinerja keuangan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1: Tabel tentang perkembangan keuangan BMT Maslahah Sidogiri 8 Tahun 2003
Modal 1.177.175.000
Aset
Omset
9.388.320.435
SHU 609.324.277
42.333.557.553 2004
1.105.645.000
13.585.608.217
653.491.529 68.104.139.196
2005
1.530.485.000
19.385.416.436
890.608.189 86.263.890.742
2006
2.491.210.000
20.357.363.849
1.129.614.436 96.890.328.407
8
BMT Maslahah, Annual Report, Desember, Tahun 2012.
21
2007
3.230.060.000
25.850.404.674
114.774.395.521
1.316.316.085
2008
4.000.935.000
37.478.647.224
129.465.397.843
1.700.082.583
2009
6.213.400.000
54.368.807.962
235.357.013.091
2.853.268.738
2010
9.772.325.000
74.369.994.495
342.418.089.319
4.172.796.046
2011
15.402.060.000
112.087.509.181
497.806.260.183
6.250.069.768
2012
22.285.275.000
192.964.329.988
801.386.711.728
9.435.168.549
Tabel tersebut menunjukkan perkembangan kinerja keuangan BMT Maslahah Sidogiri dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dari tahun 2003 -2012. Berdasarkan dari data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan untuk tingkatan lembaga keuangan mikro syariah. Selain itu, tabel tersebut menunjukkan tentang kinerja dari masing-masing elemen lembaga di BMT Maslahah berjalan dengan baik mulai tingkatan manager sampai tingkatan karyawan, terutama kinerja tersebut sangat dipengaruhi dengan pemasaran yang baik dari semua kinerja marketing. Tabel 2: Laporan perkembangan kinerja keuangan tahun 2012 9 No
Indikator
2011
2012
%
1
Asset/ kekayaan
112.087.509.181
192.264.439.988
72.16
2
Omset
497.806.260.183
801.386.711.728
60.98
3
Simpanan Anggota
15.402.060.000
22.285.275.000
44.69
4
Tabungan
80.717.715.963
143.279.879.934
77.51
5
Pembiayaan & Piutang
66.488.394.900
110.925.029.468
66.83
6
Total SHU
6.527.655.078
9.453.168.549
44.54
7
Prosentase SHU
8
Prosentase
SHU
38.04
38.14
0.26
19.02
19.07
0.26
Anggota 9
Zakat Maal
10
Jumlah Karyawan
9
603.757.813 250
869.434.471 307
BMT Maslahah, Annual Report, Desember, Tahun 2012
22
44.0 22.80
11
Jumlah Kantor Cabang
43
55
27.91
Peningkatan kinerja keuangan tersebut tidak terlepas dari peran manajerial khususnya devisi pemasaran dalam menyebarkan produknya hingga perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh pihak manajerial BMT Maslahah tentang strategi yang diterapkan dalam marketing produk BMT Maslahah. Strategistrategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Strategi Ikatan Alumni Santri Sidogiri (graduation networking strategy) Strategi pemasaran ini melibatkan para alumni santri yang sudah kembali ke masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berdasarkan pada apa yang disampaikan oleh pihak manajerial dari BMT Maslahah bahwa ikatan alumni sangatlah berpengaruh kuat terhadap perkembangan BMT Maslahah. Ini dibuktikan dengan penyebaran cabang dan cabang pembantu yang tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Timur. Selain itu, alumni santri Sidogiri yang memiliki kemampuan keilmuan agama yang baik memiliki potensi kuat untuk menggaet masyarakat dalam mengikuti apa yang disampaikannya. Para alumni mempromosikan BMT Maslahah sebagai solusi di masyarakat untuk menghindari praktik riba dan menyadarkan masyarakat agar gemar menyisihkan sebagian hartanya untuk anak cucu mereka dengan cara berinvestasi atau menabung pada BMT Maslahah. Alumni santri Sidogiri yang terhimpun dalam satu ikatan (IASS) juga sebagai anggota tetap dalam mengembangkan BMT Maslahah. Dengan kata lain, alumni sebagai anggota tetap koperasi tersebut sebagai ujung tombak perkembangan BMT Maslahah itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut diatas, kajian pemasaran yang dilakukan melalui ikatan santri sangatlah berpeluang besar untuk perkembangan dan kemajuan BMT baik secara ikatan sosial maupun emosional. Ini yang menjadikan BMT Maslahah tetap eksis dalam persaingan bisnis keuangan meskipun berlatar belakang dunia pesantren. BMT Maslahah mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa tidak hanya konvensional yang mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi dan keuangan di masyarakat akan tetapi, dunia pesantren pun mampu bersaing dan menyelesaikan permasalahan ekonomi masyarakat tanpa mempraktikkan riba yang bertentangan dengan syariat Islam.
23
2. Strategi Perekrutan Tokoh Masyarakat (Leader Cooperation Strategy) Tokoh masyarakat yang sebagai panutan di lingkungannya diajak bergabung dan dijadikan ketua anggota dari masing-masing kelompok. Tujuan dari menggaet tokoh-tokoh masyarakat ini adalah untuk memperkenalkan BMT Maslahah kepada masyarakat secara luas. Tokoh- tokoh masyarakat tersebut tentunya memiliki pengaruh besar di lingkungannya yang dijadikan sebagai kepala kelompok/anggota untuk memperkenalkan BMT Maslahah kepada masyarakat melalui media kegiatan pada jamiyyah (perkumpulan) di masyarakat seperti kegiatan yasinan, tahlilan dan dibaiyyah serta moment- moment kegiatan religi yang lainnya, karena strategi ini lebih cepat diterima oleh masyarakat dan pengaruhnya lebih besar untuk pengenalan BMT Maslahah daripada pihak manajerial sendiri yang langsung terjun pada masyarakat umum.10 Strategi ini yang dianggap berbeda oleh penulis karena strategi ini jarang diaplikasikan oleh lembaga-lembaga keuangan syariah semisal BMT yang ada di Jawa Timur. Perbedaan inilah yang menjadikan BMT Maslahah dalam kurun waktu 15 tahun sudah membumi di wilayah Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dengan jumlah nasabah, kantor cabang dan cabang pembantu, prestasi yang diraih serta dibuktikan dengan laporan kinerja keuangan yang meningkat setiap tahun. 3. Strategi Lingkungan Pemasaran (Environtment Marketing Strategy) Lingkungan pemasaran juga memberikan kekuatan yang ada diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk BMT yang ada di
lingkungan pemasaran, hal ini juga diartikan sebagai
kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan meningkatkan transaksitransaksi yang berhasil dengan anggota sasarannya. Lingkungan yang dijadikan sebagai lokasi pemasaran pada BMT Maslahah adalah lingkungan yang memiliki lokasi yang strategis dan memiliki potensi jaringan alumni dan simpatisan yang banyak dengan Sidogiri, serta dekat dengan pasar. Untuk tahun 2014 jumlah kantor cabang dan cabang pembantu sudah mencapai 68 kantor. 11
10 11
Abdul Hamid Sanusi, Manager Personalia BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara , Pasuruan, 12 Januari 2014. Abdulloh Shodiq, Manager Marketing BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan ,14 Januari 2014.
24
Pihak manager marketing BMT Maslahah Sidogiri setiap tahun membuat bisnis plan untuk menganalisis pasar yang akan menjadi bidikannya, apabila ada cabang atau cabang pembantu yang tidak memenuhi target maka pertama yang dilakukan BMT adalah membuat bisnis plan, kemudian setiap bulan mengadakan rapat dengan kepala cabang untuk mengadakan evaluasi pencapaian target. Sebagai konsekuensinya untuk cabang yang sudah memenuhi target akan diberi rewads dan bagi cabang yang belum memenuhi target akan diberi punishment dan diberi pembinaan khusus di kantor pusat . Hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi kepada kepala cabang agar bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya. Selain itu pihak manajemen juga mengkontrol setiap bulan pada BMT yang ada di cabang kemudian dievaluasi, diberi motivasi dan dipenuhi apa yang menjadi sarana penunjangnya agar target yang ditetapkan bisa tercapai. Sebagaimana tugas Manager Marketing yang tertuang pada SOP BMT Maslahah Sidogiri yang memiliki tugas sebagai berikut : 12 a. Bertanggung jawab kepada manager atas perkembangan usaha riil b. Memimpin seluruh kegiatan usaha riil c. Menyusun Perencanaan dan pengembangan usaha riil d. Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap segala bentuk usaha riil e. Menyusun dan menyampaikan laporan kepada manager tentang pengelolaan dan perkembangan usaha riil f. Menyusun perencanaan kerja dan perencanaan pendapatan usaha riil g. Mengatur penempatan karyawan untuk cabang riil h. Bersama Manager mengatur posisi permodalan pada cabang riil i. Mengajukan sarana dan prasarana penunjang kegiatan usaha riil j. Merencanakan target pendapatan pada masing-masing cabang 4. Strategi Sidogiri Networking Forum (Networking Forum Strategy) Selain strategi marketing yang digunakan seperti yang diuraikan diatas cara lain untuk memperkenalkan produk- produk BMT Maslahah yaitu dengan menggelar berbagai acara sosial dan amal yang tergabung dalam SNF (Sidogiri Network Forum) yang didalamnya terdiri dari kopontren, BMT UGT, BMT Maslahah, Koperasi Agro, Pustaka Sidogiri, Buletin Sidogiri, 12
BMT Maslahah Sidogiri, Standar Operasional Prosedur (SOP), Tahun 2012.
25
Lembaga zakat dan wakaf kemudian yang dilakukan pihak Marketing BMT Maslahah adalah disela- sela kegiatan-kegiatan tersebut diperkenalkan juga produk-produk BMT Maslahah.13 5. Strategi Peduli Masyarakat (Corporate Social ResponsibilityStrategy) Strategi ini diterapkan untuk kegiatan amal/ sosial, selain itu untuk memperkenalkan BMT Maslahah kepada masyarakat secara luas dan juga sebagai ajang promosi agar mereka mengetahui tentang
BMT Maslahah dan produk-produk yang dihasilkan. Langkah yang
diterapkan dalam strategi ini adalah dalam bentuk peduli sosial seperti santunan kepada anak yatim, nikah massal bagi masyarakat yang kurang mampu dan kegiatan sosial yang lain. Strategi ini sangat berpengaruh untuk meningkatkan jumlah anggota diwilayah yang memiliki tatanan ekonomi masyarakat menengah kebawah. Mereka merasa diperhatikan dan mendapat bantuan dari pihak BMT. Selain itu, kegiatan ini juga dijadikan sebagai wahana menyadarkan masyarakat kurang mampu untuk mau bergabung pada BMT Maslahah. Kegiatan sosial/ amal (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan BMT Maslahah adalah seperti :14 a. Manasik Haji gratis bagi calon Jamah Haji di Sukolilo Surabaya b. Warga yang kurang mampu mendapat fasilitas pengobatan gratis bekerjasama dengan team medis dinas kesehatan setempat c. Nikah massal warga Kecamatan Tosari di Sidogiri Pasuruan. Warga miskin yang tidak mempunyai surat nikah resmi, demikian juga warga non muslim yang menikah dengan pasangan muslim. Dapat kesempatan untuk memperoleh surat nikah gratis, paket hadiah dan lainnya. d. Bentuk kepedulian BMT Maslahah , setiap tahun memberikan santunan kepada putraputri bangsa yang kurang mampu dan yatim piatu. Dari sinilah lahir generasi yang berkualitas yang akan memimpin bangsa serta menegakkan ajaran agama Islam e. Dansos BMT Maslahah pada tahun 2012 Sebesar Rp 878.886.325, Kegiatan sosial yang dilakukan BMT Maslahah tersebut selain untuk meringankan beban masyarakat yang kurang mampu juga untuk mengenal masyarakat
lebih dekat, sehingga
eksistensi BMT Maslahah akan hadir ditengah- tengah masyarakat secara luas . 13 14
Abdulloh Shodiq, Manager Marketing BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan , 14 Januari 2014. BMT Maslahah Sidogiri, Annual Report , Desember, Tahun 2012.
26
Media lain yang digunakan BMT Maslahah untuk mensosialisasikan eksistensinya yaitu dengan menggunakan media yang bersifat internal seperti media buletin Sidogiri, Majalah Ijtihad, selebaran Sidogiri yang ada pada pesantren Sidogiri. 15 C. Implementasi Etika Bisnis Islam Pada BMT Maslahah Sidogiri BMT Maslahah sudah 16 tahun hadir di tengah-tengah masyarakat luas sebagai lembaga keuangan yang memiliki tugas untuk memberikan jasa keuangan melalui penitipan uang (simpanan), pembiayaan serta jasa- jasa keuangan lainnya. BMT Maslahah dalam menjaga dan meningkatkan kepercayaan anggotanya perlu menjaga citra positif di mata masyarakat. Citra ini dapat dibangun berlandaskan nilai- nilai etika Islam. Dalam menjalankan roda bisnisnya, BMT Maslahah menggunakan prinsip sifat Rosul, yaitu siddiq, yang artinya, jujur, amanah, yang artinya dapat dipercaya, tabligh, yang artinya, berkomunikasi/ membentuk jaringan yang luas, Siddiq dalam manajemen pemasaran modern sangat menentukan terciptanya layanan informasi yang benar. Bahkan, karakter siddiq merupakan dasar yang harus menyertai aktivitas bisnis sehingga hak atau kepentingan pelanggan tetap terpenuhi. Sifat Siddiq dalam dunia bisnis dapat digambarkan dalam tabel berikut :16 Tabel 4 Tabel tentang siddiq dalam bisnis
15
Abdulloh Shodiq, Manager Marketing BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan ,14 Januari 2014. Muhammad Syafi’i Antonio, Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW (Jakarta: Tazkia, 2011), 65. 16
27
khususnya pada alumni Sidogiri, fatanah adalah cerdas dan professional dalam mengelola lembaga serta akhlakul karimah sebagai uswatun khasanah. Keharmonisan lembaga tetap harus dijaga salah satunya adalah tidak boleh saling suudzon antar personal supaya kelangsungan BMT bisa berjalan dan berkembang. Dalam BMT Maslahah salah satu prinsip yang dikedepankan adalah amanah (kepercayaan) karena BMT Maslahah kalau sudah memegang amanah dengan penuh, masyarakat akan datang sendiri untuk menginvestasikan dananya pada BMT Maslahah.
17
Amanah berarti “ dapat dipercaya” dalam konteks ini, amanah adalah tidak mengurangi atau menambah sesuatu dari yang seharusnya atau dari yang telah disepakati antara BMT Maslahah dengan anggota. Setiap seseorang yang diberi amanah harus benar- benar menjaga dan memegang amanah tersebut. 18 Dalam dunia marketing, nilai-nilai amanah sama penting kedudukannya dengan nilainilai siddiq. Bagi perusahaan, pebisnis dan pekerja, sifat amanah akan membawa keuntungan besar. Sebab, ketika mitra bisnis atau para pembeli memutuskan untuk membelanjakan uangnya, mereka menganggap pedagang itu dapat dipercaya (amanah). Amanah dalam berbisnis dapat digambarkan dalam tabel berikut: Tabel 5 Tabel tentang amanah dalam bertransaksi
Selain itu, sehebat apa pun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang bertumpu pada “4P” (product, price, place, dan promotion) ditempuh, misalnya tidak akan membuahkan sukses tanpa disertai adanya nilai- nilai amanah.
17 18
Khudlori Abd. Karim, Ketua pengurus pusat BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan, 14 Januari 2014. Syafi’i Antonio, Ensiklopedia Leadership , 65.
28
Kalau dianalisis lebih jauh, rasa percaya (amanah) ini merupakan landasan bisnis yang kuat. Tanpa adanya rasa percaya dari mitra bisnis, konsumen dan masyarakat sekitar, dapat dipastikan bisnis perdagangan apapun baik itu berupa jasa atau barang akan mengalami kegagalan. Itulah sebabnya, kepercayaan (trust) dianggap sebagai motor penggerak utama suatu bisnis. Kemudian faktor etika bisnis berikutnya adalah fatanah yang berarti “cakap” atau “ cerdas”. Dalam hal ini, BMT Maslahah mengimplementasikan sifat fatanah sebagai peran dan tanggungjawab dalam mengelola bisnisnya dengan baik. BMT Maslahahpun
mampu
menunjukkan kreativitas dan inovasi guna mendukung dan mempercepat keberhasilan. Bentuk kreativitas dan inovasi BMT Maslahah tersebut mampu memberikan sentuhan nilai efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan pemasaran produk dengan mengedepankan nilai-nilai spiritual. Salah satu yang diimplementasikan yaitu ketika merealisasikan pembiayaan misalnya dari pihak BMT Maslahah senantiasa melakukan doa
bersama dengan anggota. Hal ini
dimaksudkan untuk menambah keberkahan pada transaksi antara BMT Maslahah dengan anggota/ nasabah.19 Di dunia bisnis yang penuh dengan persaingan seperti saat ini, kecerdasan dalam berbisnis (kreativitas dan inovasi) sangatlah vital. Jika tidak, sukses dan keberlangsungan hidup suatu usaha akan terancam. Dalam transaksi muamalah, prinsip- prinsip yang dijiwai sifat fatanah tercermin dari : 1. Mengadministrasikan dokumen transaksi 2. Menjaga profesionalisme dan kualitas pelayanan 3. Kreatif dan inovatif 4. Mengantisipasi perubahan yang terjadi di pasar, baik yang berhubungan dengan produk, teknologi, harga maupun persaingan. Sifat yang berikutnya yang dikembangkan pada BMT Maslahah adalah tabligh. Tabligh, secara bahasa bisa dimaknai dengan (menyampaikan). Dalam konteks bisnis, pemahaman tabligh bisa mencakup argumentasi dan komunikasi. BMT Maslahah dalam hal ini menjalin komunikasi dengan cara memperluas jaringan alumni pesantren Sidogiri, strategi demikian merupakan
19
Abdulloh Shodiq, Manager Marketing BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan, 14 Januari 2014
29
strategi yang tepat karena loyalitas alumni terhadap lembaga yang berada di bawah nauangan pesantren itu lebih tinggi. Dengan sifat tabligh, BMT Maslahah ternyata mampu menyampaikan keunggulankeunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran (transparancy and fairness). Dengan demikian anggota dapat dengan mudah memahami pesan bisnis yang disampaikan. Sifat Rosul yang dijadikan pedoman BMT Maslahah tersebut juga tertuang dalam Visi dan Misi BMT Maslahah yaitu: Terbangun dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan Syari’ah Islam. Terwujudnya budaya ta’awun dalam kebaikan dan ketakwaan dibidang sosial ekonomi dengan menerapkan dan memasyarakatkan Syariat Islam dalam aktivitas ekonomi, menanamkan pemahaman bahwa sistem syariah dibidang ekonomi adalah adil, mudah dan maslahah, meningkatkan kesejahteraan ummat dan anggota serta melakukan aktifitas ekonomi dengan
budaya
Siddiq/Jujur,
Tabligh/Komunikatif,
Amanah/Dipercaya,
dan
Fatanah/Profesional. Hal ini diilustrasikan dengan tabel karakter dasar Nabi dalam bisnis.20 Tabel 6 Tabel tentang karakter dasar Nabi dalam berbisnis
Selain prinsip shiddiq, tablig, amanah dan fatanah di atas, BMT Maslahah juga memperhatikan kualitas pelayanan bagi anggota. Dalam hal pelayanan salah satu yang 20
Syafi’i Antonio, Ensiklopedia Leadership, 67.
30
diaplikasikan di dalam BMT Maslahah adalah melalui pendekatan kekeluargaan. Bahasa yang digunakan ketika berkomunikasi dengan anggota/ nasabah yang datang ke BMT Maslahah juga tidak selalu menggunakan bahasa Indonesia, hal ini disesuaikan dengan latar belakang anggota/nasabah. BMT Maslahah agar mereka lebih familiar dan lebih dekat antara pihak manajemen dan anggota. Selain itu, BMT Maslahah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM lembaga dengan mengadakan kerjasama antara praktisi lembaga perbankan dan akademisi untuk melatih SDM pada BMT Maslahah supaya mengetahui standar pelayanan yang diaplikasikan pada lembaga-lembaga keuangan tersebut dan apa yang bisa diterapkan pada BMT Maslahah nantinya bisa digunakan juga. 21 Kalau dianalisis lebih dalam dari 4 nilai karakter sebagaimana yang tersebut diatas yaitu siddiq, amanah, tabligh dan fatonah. Sifat-sifat tersebut menjadi dasar dalam setiap aktivitas bisnis yang ada pada BMT Maslahah Sidogiri yang kemudian menjadi sikap dasar manusiawi (fundamental human ethics) yang mendukung keberhasilan. Kualitas SDI (Sumber Daya Insan) dalam penerimaan calon karyawan juga menjadi perhatian penting pada BMT Maslahah, hal ini dimaksudkan agar profesionalisme lembaga tetap terjaga dan nilai-nilai spiritual dari calon karyawan juga menjadi hal yang dikedepankan untuk menyertai kegiatan bisnis. Hal ini sesuai dengan prosedur penerimaan calon karyawan yang tertuang dalam SOP BMT Maslahah. Dalam hal penerimaan karyawan BMT Maslahah memprioritaskan alumni
pesantren
Sidogiri. Hal ini dimaksudkan supaya mempermudah jalinan komunikasi antar pegawai, anggota dan pengurus. Latar belakang karyawan itu pengaruhnya cukup besar terhadap keberlangsungan BMT Maslahah sendiri karena tujuan dari BMT Maslahah tidak hanya profit oriented tetapi juga mengedepankan perjuangan dalam menyelamatkan ekonomi ummat agar terhindar dari praktik riba dan agar sesuai dengan syariah. Untuk perekrutan karyawan baru BMT Maslahah juga mendatangkan ahli psikiater dalam hal wawancara, ini dimaksudkan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan terutama pada karakter/etika mulia khususnya pada tingkat shiddiq atau kejujurannya yang sesuai dengan tujuan manajemen syariah, seperti termaktub dibawah ini: 22
21 22
Abdul Hamid Sanusi, Manager Personalia BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan, 12 Januari 2014. BMT Maslahah Sidogiri, Annual Report tahun 2012.
31
a. Memelihara kesejahteraan manusia mencakup perlindungan keimanan, kehidupan, akal, keturunan dan harta benda. b. Menerapkan syariah Islam dalam beribadah, bermuamalah dan hukum c. Memakmurkan bumi yang telah diwajibkan Allah kepada hambaNya. d. Menegakkan kekhalifahan di muka bumi dan merefleksikan dengan menegakkan hukum pemerintahan dan mengatur hubungan di antara anggota masyarakat. e. Membentuk masyarakat dan negara yang adil dan sejahtera, masyarakat yang memiliki ruh untuk beribadah kepada Allah SWT. Selain perekrutan calon karyawan menjadi perhatian yang penting pada BMT Maslahah, komitmen kerja juga harus dipegang untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Karena bekerja merupakan kewajiban setiap muslim. Dengan bekerja seorang muslim akan dapat mengekspresikan dirinya sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Setiap pekerjaan yang baik yang dilakukan karena Allah sama halnya dengan melakukan jihad fi sabilillah. Jihad memerlukan motivasi, sedangkan motivasi memerlukan pandangan hidup yang jelas dalam memandang sesuatu. Dengan berlandaskan pada nilai-nilai moral dan agama yang kokoh diharapkan komitmen kerja akan terbawa dengan kuat dan terkendali. Dengan komitmen kerja yang tinggi diharapkan akan diperoleh hasil yang maksimal dan berkesinambungan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi, antara kepentingan individu dan masyarakat (orang lain). Sebagaimana komitmen kerja yang diterapkan pada BMT Maslahah. 23 D. Kesimpulan Strategi marketing yang dilakukan oleh BMT Maslahah Sidogiri yaitu melalui jaringan alumni pesantren Sidogiri yang tersebar luas di wilayah Jawa Timur dan menggaet tokoh-tokoh masyarakat untuk memperkenalkan BMT Maslahah kepada masyarakat secara luas. Karena strategi ini lebih cepat diterima oleh masyarakat dan pengaruhnya lebih besar untuk pengenalan BMT Maslahah daripada pihak manajerial sendiri yang langsung terjun kepada masyarakat umum untuk memasarkan eksistensi BMT Maslahah Sidogiri. Lingkungan yang dijadikan sebagai lokasi pemasaran pada BMT Maslahah adalah lingkungan yang memiliki lokasi yang strategis dan memiliki potensi jaringan alumni pesantren
23
BMT Maslahah Sidogiri, Annual report 2012.
32
Sidogiri dan simpatisan yang banyak dengan Sidogiri serta dekat dengan pasar atau pusat perbelanjaan. Selain menggunakan strategi marketing seperti yang diuraikan diatas cara lain untuk memperkenalkan produk- produk BMT Maslahah yaitu dengan menggelar berbagai acara sosial dan amal yang tergabung dalam SNF (Sidogiri Network Forum) yang didalamnya terdiri dari kopontren, BMT UGT, BMT Maslahah, Koperasi Agro, Pustaka Sidogiri, Buletin Sidogiri, Lembaga zakat dan wakaf. Dalam menjalankan roda bisnisnya, BMT Maslahah menggunakan prinsip sifat Rasul, yaitu siddiq, yang artinya jujur, amanah, yang artinya dapat dipercaya, tabligh, yang artinya berkomunikasi/ membentuk jaringan yang luas dan fatanah yang artinya cerdas.
Daftar pustaka Abdul Hamid Sanusi, Manager Personalia BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara , Pasuruan, 12 Januari 2014. Abdulloh Shodiq, Manager Marketing BMT Maslahah Sidogiri, Wawancara, Pasuruan ,14 Januari 2014. BMT Maslahah Sidogiri, Standar Operasional Prosedur (SOP), Tahun 2012. BMT Maslahah Sidogiri, Annual Report , Desember, Tahun 2012. Khudlori Abd. Karim, Wawancara, Pasuruan, 14 Januari 2014. Nurhartati, Fitri & Rahmaniyah, Ika Saniyati. Koperasi Syariah. Surakarta: Era Adicitra Intermedia, 2012. Pinbuk Perwakilan Sumatra Utara, Cara Pembentukan BMT. Medan: 2011. Pinbuk Pusat, Pedoman dan Cara Pembentukan BMT Balai Uasaha Mandiri Terpadu. Jakarta: 2011. Soemitra, Andri. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009. Sri Imaniyati, Neni. Aspek- Aspek Hukum BMT. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2010. Sula, M. Syakir. Syariah Marketing. Jakarta: Gema Insani Press, 2006. Syafi’I Antonio, Muhammad. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2001.
33
Syafi’I Antonio, Muhammad. Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW. Jakarta: Tazkia, 2011. Awali,
Rizky. “Perkembangan BMT www.Puskopsyahlampung.com. 2013.
34
Dari
Tahun
ke
Tahun”,
dalam