STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : YUSUF TADARUSMAN NIM : 109051000111
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/ 2013 M
ABSTRAK
Yusuf Tadarusman (109051000111) Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami Strategi komunikasi sangat penting dalam melakukan aktifitas promosi suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Khususnya pada perusahaan penerbitan seperti PT. Republika Penerbit. Di era globalisasi saat ini, perusahaan penerbitan sedang mengalami masa yang krusial, dimana masyarakat pada saat ini lebih memilih buku atau novel yang berbentuk digital daripada buku yang berbahan kertas. Oleh karena itu PT. Republika Penerbit mempunyai strategi komunikasi sendiri dalam menghadapi tantangan globalisasi tersebut Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayor adalah bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami? Kemudian, minornya adalah bentuk-bentuk komunikasi apa saja yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami? Metode yang digunakan pada penelitian disini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam dn dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah Manajer divisi promosi dan public relations PT. Republika Penerbit. Strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami adalah; menentukan khalayak, strategi memilih naskah yang baik (menentukan pesan), seleksi dan penggunaan media, faktor pendukung dan pengambat dan strategi evaluasi, dan melakukan beberapa bentuk komunikasi interpersonal (melakukan jumpa fans), komunikasi kelompok (mengadakan bedah buku), dan komunikasi massa (mempromosikan di koran, televisi dan sosial media). Hal tersebut dilakukan agar tujuan Republika Penerbit tercapai. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi, bentuk komunikasi dan faktor pendukung, semua itu berhasil dilakukan oleh PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami, dan hasil yang diperoleh sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa prestasi dan kenaikan tingkat kepercayaan yang diperoleh PT. Republika Penerbit. dan dalam segi penjualan menunjukkan kemajuan yang lebih baik, serta dapat memberikan manfaat dengan menyebarkan ajaran-ajaran Islam melalui tulisan.
Keywords: globalisasi, promosi, public relations,interpersonal,
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, serta memberikan kesehatan lahir dan batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadi panutan kita menuju jalan yang Allah SWT ridhai. Dan karena ridha yang Allah SWT berikan, penulis telah berhasil membuat karya tulis yang patut dibanggakan oleh diri sendiri. Adapun skripsi penulis ini berjudul “Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami”. Namun, penulis juga yakin dalam karya tulis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang masih terbatas. Karena berkat doa, motivasi bantuan moril, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, membuat penulis mampu menghadapi segala tantangan, rintangan dan kesulitan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan M.A, Wakil Dekan I Bidang Akademik, Drs. Wahidin Saputra, M.A, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum,
ii
Drs. Mahmud Jalal, M.A, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal L.K, M.A. 2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Zakaria, M.Ag selaku Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi masukan atas judul skripsi yang penulis ajukan. 4. Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan arahan secara terperinci kepada penulis dalam tahapan pembuatan skripsi sampai terselesaikan dengan baik. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mewariskan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi amal sholeh yang pahalanya akan terus mengalir dari Allah SWT, Amin. 6. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memudahkan penulis mendapatkan referensi. Serta bersedia melayani penulis meminjamkan buku dengan ramah dan santun. 7. Bapak Teuku Chairul Faisal, selaku Direktur Utama Republika Penerbit yang telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaannya. Bapak Muhammad Iqbal Sentosa dan Ibu Andriyati, selaku staff divisi promosi
iii
PT. Republika Penerbit yang telah meluangkan waktu dan informasinya untuk penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini 8. Ucapan terima kasih yang begitu mendalam kepada kedua orang tua penulis Bapak Owon Turnawan dan Ibu Rochmah serta adikku Rai Munggaran, yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang. Sehingga membuat penulis selalu optimis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan penulis di kelas KPI D angkatan 2009 Mahdi, Eko, Zidni, Bowo, Ryan, Riza, Angga, Ridwan, Rizky, Ari, Bayu, Levi, Rizal, Noval, Fadli, Rikza, Ririn, Dina, Tika, Tari, Fitri, Fajrin, Yuli, Rina, Noflim, Okta, Anna, Yudid, Zakiyah, dan Devi, terima kasih atas segala dukungan, perhatian dan menjadi keluarga kedua yang terbaik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga sukses sahabatku semua, perjuangan kita belum berakhir sampai di sini. 10. Kawan-kawan “KKN SUPER”, teman-teman Fidkom 2009, adik-adik kelas dan senior Fidkom UIN Syahid Jakarta terima kasih atas semangat yang diberikan kepada penulis dalam menulis skripsi ini 11. Teman-teman organisasi eksternal kampus, Kemangteer Jakarta dan Young On Top Tangerang. Terima kasih atas motivasi yang diberikan kepada penulis. 12. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik moril maupun materil kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
iv
Akhirnya penulis berharap semoga dukungan dan apa yang telah diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya serta bagi keluarga besar Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya.
Jakarta, 20 Juni 2013
Yusuf Tadarusman
v
DAFTAR ISI ABSTRAK........................................................................................................ i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 7 D. Metodologi Penelitian ................................................................. 8 E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 13 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 15 BAB II: TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI, PROMOSI DAN NOVEL ISLAMI A. Strategi ....................................................................................... 18 1. Pengertian Strategi ................................................................ 18 2. Tahapan-Tahapan Strategi ..................................................... 19 3. Tipe-Tipe Strategi .................................................................. 21 4. Faktor Internal Keberhasilan Strategi .................................... 22 B. Komunikasi ................................................................................ 23 1. Pengertian Komunikasi ......................................................... 23 2. Unsur-unsur Komunikasi ...................................................... 24 3. Macam-macam Komunikasi ................................................. 26 C. Strategi Komunikasi .................................................................. 30 1. Pengertian Strategi Komunikasi ............................................ 30 2. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi ..................................... 31 3. Perumusan Strategi Komunikasi ............................................ 31 3. Tujuan - Tujuan Strategi Komunikasi ................................... 39 D. Promosi ...................................................................................... 40 1. Pengertian Promosi ................................................................ 40 2. Fungsi Promosi ...................................................................... 41 3. Tujuan Promosi ..................................................................... 42 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi .......... 43 E. Novel Islami ................................................................................ 45 1. Pengertian Novel .................................................................... 45 2. Jenis-jenis Novel .................................................................... 45 3. Pengertian Novel Islami ......................................................... 46 4. Ciri-Ciri Pokok Novel ........................................................... 46 5. Ciri-Ciri Novel Islami ........................................................... 47 BAB III: GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT A. Sejarah Berdirinya PT. Republika Penerbit ............................ 48 B. Visi dan Misi PT. Republika Penerbit ..................................... 52 C. Penghargaan yang Diraih PT. Republika Penerbit .................. 53 D. Dari Novel Islami Hingga Film Religi .................................... 54
vi
E.
Novel Islami Yang Sedang Dipromosikan Republika Penerbit .................................................................. 56
BAB IV: STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI A. Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami .................................... 60 B. Bentuk Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami .................................... 69 BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 76 B. Saran ......................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Izin Penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lampiran 2.
Surat Keterangan Penelitian dari PT. Republika Penerbit
Lampiran 3.
Hasil Wawancara Dengan Direktur Utama PT. Republika Penerbit
Lampiran 4.
Hasil Wawancara Dengan Manajer Divisi Promosi PT. Republika Penerbit
Lampiran 5.
Hasil Wawancara Dengan Penulis yang Karyanya Diterbitkan oleh PT. Republika Penerbit
Lampiran 6.
Foto-foto dan Dokumentasi
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi. Karena komunikasi merupakan suatu aktifitas yang sudah melekat dalam diri manusia yang tergolong makhluk sosial. Makhluk yang pada hakikatnya tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sehingga pada akhirnya komunikasi menjadi suatu kebutuhan hidup manusia. Tidak mungkin seseorang dapat menjalani hidup nyata tanpa berkomunikasi dan komunikasi itu sendiri merupakan unsur penting yang membentuk dan memungkinkan berlangsungnya suatu masyarakat.1 Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya yang berjudul “ Pengantar Ilmu Komunikasi” mengemukakan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itu yang biasanya disebut komunikasi.2 Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu komunikasi juga bertambah, hal ini ditandai dengan banyaknya bidang ilmu komunikasi. Contohnya:
Komunikasi
organisasi
atau
manajemen,
komunikasi
ini
menyangkut kehidupan sosial. Serta komunikasi bisnis dalam perusahaan,
1
Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), cet ke-1, h. 2. 2 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Grasindo, 2004) h.7
1
2 komunikasi ini berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan perusahaan, lebih mengutamakan pada komunikasi yang melibatkan produsen dengan konsumen. Komunikasi ini lebih dikenal dengan komunikasi pemasaran. Di dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran-bauran, yang mempunyai arti alat-alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut, di mana alat-alat tersebut adalah: periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), penjualan personal (personal selling), pemasaran langsung (direct marketing).3 Di dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada kegiatan promosi perusahaan. Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.4 Promosi dalam praktiknya mempunyai keterkaitan dengan ilmu komunikasi. Hal ini dikarenakan di dalam promosi perlu adanya kegiatan komunikasi yang berusaha untuk memberikan suatu informasi tentang suatu produk atau jasa perusahaan. Promosi merupakan suatu kegiatan yang mempunyai peranan sangat penting di perusahaan. Kesuksesan dalam mencapai tujuan finansial perusahaan, tergantung bagaimana promosi itu 3
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009) h. 273 4 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 50
3 dilakukan. Promosi suatu perusahaan juga harus mengatur strategi yang baik demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.5 Dunia penerbitan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Segala kegiatan dan aktifitas dunia penerbitan semakin mudah dengan perkembangan ICT (Information, Communication and Technology). Akan tetapi, bagi perusahaan penerbitan hal ini justru merupakan suatu peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi. Dengan kecanggihan teknologi justru membuat persaingan antar perusahaan penerbitan semakin sengit. Hal ini yang menjadi suatu pekerjaan baru bagi humas atau divisi promosi perusahaan untuk lebih kreatif dan pandai memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Dilihat dari berbagai kegiatan yang berkaitan dengan promosi, maka seorang humas atau divisi promosi harus cepat dan tanggap dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dimiliki oleh perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen atau publik.
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet, ke-21. h. 32
4 Seringkali promosi produk perusahaan juga dilakukan melalui media massa. Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap bentuk-bentuk pemberitaan di media massa memberikan pengaruh yang berarti bagi perusahaan. Liputan yang baik di media akan memberikan promosi yang bagus serta pencitraan yang baik bagi perusahaan. Hal ini juga akan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai atau membeli produk perusahaan. Langkah dan aktifitas promosi tersebut juga dilakukan di PT. Republika Penerbit, yang merupakan salah satu perusahaan penerbitan buku terkemuka di Indonesia. Dalam hal ini PT. Republika Penerbit membuat divisi promotion atau public relations yang bertugas sebagai penghubung antara masyarakat luas dengan perusahaan. Karena mereka menyadari betapa pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan publik eksternal demi mencapai suatu tujuan dari kegiatan promosi. Tidak hanya itu, hal tersebut dilakukan dalam rangka membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal maupun publik eksternal. Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan penerbitan ikut ambil andil dalam usaha pencerdasan kehidupan bangsa. Dalam hal ini PT. Republika Penerbit juga mengukuhkan diri sebagai bagian dari usaha strategis dalam pencerdasan bangsa melalui penerbitan buku-buku Islam berkualitas dan buku umum yang dapat dijadikan referensi yang terpercaya dan dapat diandalkan. Dengan berbagai penghargaan yang diraih oleh PT. Republika Penerbit, pasti hal tersebut tidak terlepas dari peran humas atau divisi promosi yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Salah satu buku yang berjudul “Ayat-
5 Ayat Cinta” yang diterbitkan oleh PT. Republika Penerbit telah menjadi suatu sejarah fenomenal bagi sejarah dunia penerbitan. Banyak penghargaan yang diraih oleh novel tersebut, mulai dari novel best seller, penghargaan sebagai novel fiksi dewasa terbaik tahun 2006, hingga diangkat menjadi film layar lebar yang mampu menarik jutaan penonton.6 Dan juga empat buku lainnya terbitan Republika Penerbit sudah diangkat ke layar lebar, yaitu: Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, Hafalan Shalat Delisa, dan Bidadari-Bidadari Surga. Saat ini, satu buku terbitan Republika Penerbit berjudul Moga Bunda Disayang Allah sedang dalam proses produksi. Satu buku lagi yang berjudul Sunset Bersama Rosie, saat ini sudah dikontrak untuk diangkat ke layar lebar.7 Hal tersebut bisa dibilang suatu keistimewaan dari hasil kerja divisi promosi atau humas PT. Republika penerbit. Dan karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi dan promosi yang dilakukan PT. Republika Penerbit. Di dalam penelitian ini, peneliti akan lebih memfokuskan pada strategi komunikasi dalam mempromosikan produk (novel Islami) dari PT. Republika Penerbit. Baik itu promo ke event-event kampus, ke institusi-institusi, media massa, maupun promo melalui sosial media. Berlandaskan tagline mereka “Buka Buku, Buka Dunia”, mereka menginginkan perusahaannya menjadi acuan untuk meningkatkan minat baca khususnya untuk generasi muda dan
6
http://www.republikapenerbit.com/page/konten/t , diakses pada tanggal 2 Februari 2013, pada pukul 09:20. 7 Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
6 juga untuk seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut juga menjadi visi PT. Republika Penerbit. Sebagai suatu perusahaan penerbitan, merupakan tantangan tersendiri bagi PT. Republika Penerbit untuk tetap eksis dan bertahan dalam arus globalisasi dan modernisasi. PT. Republika Penerbit yang notabene merupakan perusahaan penerbitan buku yang berbasis agama Islam, mereka ingin tetap berpartisipasi dalam menyiarkan syariat-syariat agama Islam dengan cara yang berbeda yaitu melalui buku yang mereka terbitkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik membuat dan menuangkan tema penelitian ini ke dalam sebuah skripsi yang diberi judul “ Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami ”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Untuk mempermudah dan agar terfokus dalam ruang lingkup penelitian, maka penelitian ini dibatasi hanya pada strategi komunikasi yang dilakukan divisi promotion/ public relations PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami. Dalam penelitian tidak melakukan survey ke masyarakat luas. Dan dalam penelitian ini hanya meneliti tentang promosi novel Islami yang dikeluarkan oleh PT. Republika Penerbit yang dilakukan pada bulan Januari 2013 hingga Juni 2013.
7 2. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami? b. Bentuk-bentuk komunikasi apa saja yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami. b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan produknya. 2. Manfaat penelitian a. Manfaat Akademis 1) Guna memberikan kontribusi dalam perkembangan penelitian melalui pendekatan ilmu komunikasi khususnya pada aspek strategi komunikasi perusahaan. 2) Sebagai alat bantu referensi utama pada kepustakaan di bidang ilmu komunikasi.
8 3) Menambah informasi tentang kegiatan dan strategi komunikasi demi mencapai target dari perusahaan. 4) Menambah informasi ilmiah tentang syiar dakwah Islam melalui dunia penerbitan. b. Manfaat Praktis 1) Penelitian ini diharapkan menjadi suatu bahan acuan bagi PT. Republika Penerbit dalam menyusun strategi komunikasi dan promosi di dunia penerbitan. 2) Penelitian ini diharapkan menjadi suatu pedoman divisi public relations atau promosi PT. Republika Penerbit untuk meningkatkan kualitas
dan
teknik-teknik
manajemen
humas
dalam
mempromosikan produk. 3) Sebagai suatu wawasan, pengetahuan serta pemahaman terhadap strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations atau promosi PT. Republika Penerbit.
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, mengggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode yang melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku. Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan atau untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut
9 berdasarkan dari naskah wawancara, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.8 Dalam
pengertian
lain,
metode
ini
adalah
metode
yang
menghasilkan data kualitatif deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.9 Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan data yang sangat akurat dan lengkap dengan terjun langsung ke lapangan. Kemudian setelah data-data sudah diperoleh, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil yang sesuai berdasarkan tujuan dari penelitian. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu penelitian pada tanggal 1 Januari – 30 Mei 2013. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Republika Penerbit yang berlokasi di Jln. Taman Margasatwa 12 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kode Pos 12550. Untuk menghubungi via telpon (021) 7819127 – 28. Atau melalui Fax (021) 7817702. Dalam menentukan lokasi penelitian tersebut, tidak lepas dari pertimbangan penulis. Adapun pertimbangan dalam menentukan lokasi penelitian adalah sebagai berikut : a. PT. Republika Penerbit adalah penerbit Islam berada di urutan ketiga dalam top of mind masyarakat Indonesia.10
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h. 3. 9 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 15. 10
Wawancara Pribadi via E-mail dengan Manajer Divisi Promosi PT. Republika Penerbit. Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013.
10 b. PT. Republika Penerbit penerbit buku yang istiqomah dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam yang indah dan universal.11 3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Menurut Tantang M. Arifin, subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan.12 Maka, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah PT. Republika Penerbit. Dimana Muhammad Iqbal Santosa dan Andriyati sebagai staff divisi promotion PT. Republika Penerbit, beserta karyawan lainnya menjadi sumber informasi bagi peneliti. b. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami. 4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian, perlu adanya suatu teknik atau alat pengumpulan data. Maka teknik dan langkahlangkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara (Interview) Wawancara, yaitu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang 11
Wawancara Pribadi dengan penulis novel Ratu Yang Bersujud Mochammad Mahdavi, 23 Mei 2013 12 Tantang, M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1989), h.13
11 lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.13 Dalam arti lain suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak,
yaitu pewancara (interviewer)
yang mengajukan
pertanyaan dan diwawancarai (interviewee) yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.14 Dalam hal ini subyek yang telah diwawancara adalah kepala divisi public relation atau divisi promotion, serta Direktur Utama di PT. Republika Penerbit. b. Pengamatan (Observasi) Metode pengumpulan data yang dilakukan peneiti untuk mengamati
atau
mencatat
suatu
peristiwa
dengan
penyaksian
langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang ditelitinya.15 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek yang diteliti, yakni PT. Republika Penerbit, Jl. Taman Margasatwa 12 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 Indonesia. Mengumpulkan data, mencatat semua yang berkaitan dengan obyek penelitian. Mengaitkan dua hal yakni informasi (apa yang terjadi) dan konteks (hal-hal yang berkaitan di sekitarnya. Dengan
13
Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2001),
h. 180 14
Lexi J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet.ke- VI, h. 135. 15 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002). Cet. Ke-1, h. 24.
12 adanya teknik ini, peneliti berupaya menggali informasi guna untuk menambah kevaliditasan data yang dihasilkan. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan, adapun dokumen penelitian peroleh dari buku, brosur, website, koran atau gambar (foto-foto). Jadi, dalam hal ini peneliti mengumpulkan segala berkas-berkas , transkrip atau dokumen perusahaan yang berkaitan dengan usaha promosi yang dilakukan oleh PT. Republika Penerbit guna melengkapi data yang dibutuhkan.
5. Pengolahan Data Dalam melakukan pengolahan data, peneliti akan mencatat dan mengidentifikasi masalah, suatu perencanaan, pelaksanaan kode etik, cara penyebaran informasi, dan evaluasi terhadap media dan penegak kode etik yang dilakukan oleh PT. Republika Penerbit. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Persiapan; dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, antara lain: membuat instrument, mengecek instrument, mengecek kelengkapan data, isi instrument, dan mengecek berbagai isi data. b. Pencatatan; dalam tahap pencatatan ini, peneliti mencatat segala hasil yang diperoleh dari objek penelitian terhadap subjek penelitian setelah melakukan wawancara.
13 6. Analisis Data Analisis data merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian. Pada tahap ini data-data
yang diperoleh akan diuji
kevaliditasannya. Maka untuk memperoleh data yang valid, data-data yang sudah tekumpul kemudian di analisis menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi (pengamatan), dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan deskriptif analisis pendekatan analisis pendekatan kualitatif. Secara singkat, bahwa hasil penelitian ini hanya memberi gambaran mengenai data yang terkumpul dan yang sudah diolah atau dikaji. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti juga telah berpedoman pada buku tentang cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan tahun 2007 oleh UIN Jakarta Press.
E. Tinjauan Pustaka Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menelaah dan mencari informasi di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari informasi, peneliti telah menemukan penelitian terdahulu yang membahas tentang strategi komunikasi dalam mempromosikan produk perusahaan, yaitu: 1. "Strategi Komunikasi Public Relations PT. Musica Studios Dalam Mempromosikan Lagu Religi“ karya Agus Mana Mahasiswa S1 program
14 studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini mengupas tentang bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations PT. Musica Studios dalam mempromosikan lagu-lagu religi. Dalam skripsi ini juga menjelaskan tentang bentuk-bentuk komunikasi PT. Musica Studios dalam mempromosikan lagu-lagu religi. Sedangkan penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi di lingkup lain, diantaranya: 2. Strategi Komunikasi Public Relations Radio GEN FM Pada Minat Pemasangan Iklan. Skripsi ini diteliti oleh Umi Nur Atiyah Mahasiswi S1 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations radio Gen FM untuk menarik minat pemasang iklan untuk bergabung dengan perusahaannya. 3. Strategi Komunikasi Keagamaan Republika Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan. Skripsi ini diteliti oleh Siti Aisyah Pratiwi Mahasiswi S1 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada strategi komunikasi keagamaan yang dilakukan Republika dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, mengemukakan bahwa strategi komunikasi keagamaan yang dialkukan Republika adalah strategi penguatan moral dan spiritual karyawan.
15 Persamaan antara penelitian saya dengan penelitian Agus Mana terletak pada pembahasan tentang strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations atau promosi dalam mempromosikan produk perusahaan. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek dari perencanaan strategi yang dilakukan yaitu produk perusahaan yang akan dipromosikan. Dalam penelitian saya, produk perusahaan yang dipromosikan adalah novel Islami. Sedangkan dalam penelitian Agus Mana produk perusahaannya adalah lagu religi. Dan persamaan antara penelitian saya dengan penelitian Umi Nur Atiyah dan Siti Aisyah Pratiwi adalah dari kajian penelitiannya, yaitu pembahasan tentang strategi komunikasi. Sedangkan perbedaannya penelitian saya dengan penelitian mereka adalah dari obyek yang diteliti. Obyek penelitian saya adalah promosi produk perusahaan. Khususnya strategi komunikasi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami.
F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci kedalam sub-sub sebagai berikut : BAB I:
Bab ini merupakan bab pendahuluan. Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan tentang metode penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara,
16 dokumentasi, teknik penulisan. Kemudian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II:
Bab ini akan menguraikan segala pengertian atau teori tentang komunikasi, strategi komunikasi, tipe-tipe strategi, tahapantahapan strategi, langkah-langkah strategi komunikasi, faktor internal keberhasilan strategi, faktor-faktor yang berpengaruh dalam strategi komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, proses komunikasi, pengertian promosi dan ruang lingkupnya, dan penjelasan mengenai novel Islami.
BAB III :
Bab ini membahas tentang profil PT. Republika Penerbit, mulai dari sejarah singkat, visi dan misi PT.
Republika Penerbit.
Novel-novel Islami Republika penerbit, serta penghargaanpenghargaan yang diperoleh PT. Republika Penerbit. BAB IV :
Pada bab ini merupakan bab temuan, analisis data, serta pembahasan inti tentang strategi komunikasi yang dilakukan divisi promosi atau public relations PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan produk perusahaan. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel-novel Islami. Dan juga faktor pendukung dan penghambat yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel-novel Islami
BAB V :
Pada bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan serta saran dari penulis. Dan tidak lupa, penulis juga
17 mencantumkan daftar pustaka sebagai bahan rujukan penulis dalam menulis skripsi ini.`
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI PROMOSI DAN NOVEL ISLAMI
A. Strategi 1. Pengertian Strategi Secara estimologis, strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang terdiri dari dua kata yaitu; “Stratos” yang mempunyai arti militer dan “ag” yang mempunyai arti memimpin, yang berarti generalship, atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan perang.1 Strategi seringkali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan demi mencapai suatu tujuan yang sifatmya jangka panjang. Definisi strategi menurut para ahli-pun sangat beragam dan bervariasi, diantaranya: a. Menurut S. Sumarsono, strategi merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi, sosialbudaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.2 b. Menurut A. Halim dan Rr. Suhartini dalam bukunya Manajemen Pesantren, strategi adalah suatu cara dimana organisasi/ lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-
1
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1998), h.8 2 S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan, (Gramedia Pustaka Utama, 2001) h.139
18
19
ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.3 c. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.4 d. Menurut Stephen Robbins, yang dikutip oleh Morissan dalam bukunya “Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional“ mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumbersumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5 Dengan memahami beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah suatu cara dan taktik yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
2. Tahapan Strategi Dalam melakukan strategi perlu melalui beberapa tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:
3
A. Halim, Dkk, Manajemen Pesantren, ( PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005), h.115 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), Cet, ke-21. h. 32 5 Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006), h. 134. 4
20
a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. b. Impelementasi Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjsama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi
strategi
bertumpu
pada
alokasi
dan
pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi. c. Evaluasi Strategi Tahap terakhir dari strategi adalah evaluasi implementasi strateg. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu
21
organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.6
3. Tipe-Tipe Strategi Pada prinsipnya, strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe strategi, yaitu; strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. 7 a. Strategi Manajemen Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya. b. Strategi Investasi Strategi ini merupakan kegiatn yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya. c. Strategi Bisnis Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi prosuksi atau 6
Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), h. 3 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997) h.7 7
22
operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
4. Faktor Internal Keberhasilan Strategi Demi keberhasilan suatu strategi, ada beberapa faktor internal yang harus dimasukkan dalam penyusunan strategi, antara lain : a. Proses-Proses Bisnis Proses yang menggambarkan bagaimana pekerjaan dilakukan, baik proses yang ber-interface dengan para pelanggan dan pemasok, maupun proses yang lebih terfokus pda kepentingan internal. b. Tujuan Ukuran sukses finansial dan non finansial bertolak dari strategi yang dipancarkan ke seluruh organisasi, yang mendukung penilaian terhadap performa tim dan individual. c. Kemampuan Manusia Keterampilan dan pengetahuan dari angkatan kerja. d. Struktur organisasi Pengelompokan tanggung jawab dan hierarkhi berdasarkan fungsi, pelanggan, produk maupun proses. e. Manajemen informasi atau pengetahuan Data yang dihimpun, dianalisis, disebarkan dan diaplikasikan untuk mendukung penciptaan nilai oleh organisasi.
23
f. Budaya: Efek gabungan dari perilaku, nilai-nilai, warisan, pola pikir, dan hubungannya serta caranya semua ini ditanamkan dalam suatu organisasi dan bagaimana performanya.8
B. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Berdasarkan sejarah, pengertian komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).9 Menurut Barelson dan Steiner dikutip oleh Jalaludin Rakhmat, komunikasi adalah: “Penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya, melalui penggunaan simbol, kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain”.10 Menurut Harold Dwight Lasswell, komunikasi pada dasarnya suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who says what in which channel to whom with what effect?).11 Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy, berpendapat bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna, sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara
8
“Faktor Internal Keberhasilan Strategi”, artikel diakses pada tanggal 16 April 2013, pukul 20.08 wib dari : http://belajarmanagement.wordpress.com/ 9 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 46 10 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h.11 11 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet. ke-1 h.21
24
tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku”.12 Dengan memahami pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang berupa verbal ataupun non verbal, dari komunikator ke komunikan dengan secara langsung atau tidak langsung.
2. Unsur-Unsur Komunikasi Dalam melakukan komunikasi, ada komponen atau unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Komponen atau unsur-unsur komunikasi sebagai berikut : a. Source (sumber) Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.13 b. Komunikator Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan dalam berkomunikasi. Komunikator bisa berupa seseorang yang sedang berbicara, menulis, kelompok atau organisasi komunikasi, seperti surat kabar, televisi, film dan sebagainya. c. Message (pesan)
12
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), h.60 13 Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.11
25
Pesan adalah sesuatu keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Person bisa bersifat suatu informasi yang kemudian suatu komunikan (penerima pesan) dapat menyimpulkannya sendiri. Pesan juga bisa berupa suatu persuasifn atau bujukan. Persuasif bujukan, yakni memangkitkan dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberi sesuatu berupa pendapat atau sikap, sehingga ada perubahan.14 d. Channel (Saluran) Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut 2 saluran yaitu: 1) Saluran formal atau bersifat resmi 2) Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi e. Communican (penerima pesan) Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni personal, kelompok dan massa.15 f. Effect (Hasil) Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orangg, seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.16 g. Feed back (umpan balik) Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan.17 14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Cet. Ke1 h.45 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.24 16 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.24 15
26
Hal tersebut kurang lebih menjelaskan definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Dwight Lasswell, dimana komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan siapa (komunikator), mengatakan apa (pesan), dengan saluran apa (media), kepada siapa (komunikan), dengan akibat atau hasil apa (efek)? (who says what in which channel to whom with what effect?). 3. Macam-Macam Komunikasi Joseph A. De Vito, Seorang professor komunikasi yang berasal dari City University of New York dalam bukunya Communicology telah membagi komunikasi menjadi 4 macam, Yaitu ; komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.18 a. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication) Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Jadi dalam pengertian ini, seseorang berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
b. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) Komunikasi Interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan
17 18
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet ke-1. h.46 Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.29
27
secara langsung, dan penerima pesan sapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.19 Menurut Barnlund yang sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri (1991) dalam buku Wiryanto, ada beberapa ciri untuk mengenali komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 1) Bersifat spontan; 2) Tidak mempunyai struktur; 3) Terjadi secara kebetulan; 4) Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan; 5) Identitas keanggotaannya tidak jelas; 6) Dapat terjadi hanya sambil lalu.20 Menurut Everret M. Rogers, sebagaimana yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Komunikasi” mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Arus pesan cenderung dua arah; 2) Konteks komunikasinya dua arah; 3) Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi; 4) Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi; 5) Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat; 6) Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.21 19
Agus M Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h.85 20 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia, 2004), h.33
28
Dalam buku “Pengantar Ilmu Komunikasi” karangan Wiryanto, Arvind Kumar mengemukakan pendapat bahwa efektifitas komunikasi antarpribadi mempunyai lima ciri, sebagai berikut:
1) Keterbukaan (Openess) Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi. 2) Empati (empathy) Merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3) Dukungan (supportiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif 4) Rasa positif (positiveness) Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif. 5) Kesetaraan (equality) Pengakuan secara diam-diam baha kedua belah pihak menghargai, berguna
dan
mempunyai
sesuatu
yang
penting
untuk
disumbangkan.22
21 22
2004), h.36
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.36 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia,
29
c. Komunikasi Publik (Public Communication) Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang kepada sejumlah orang dalam situasi pertemuan (seperti rapat, seminar lokakarya, dan simposium). Komunikasi publik mengutamakan pengalihan pesan yang tersusun secara baik, dalam bentuk tulisan maupun lisan, yang dimulai dengan proses satu arah kemudian dibuka dialog antara pembicara dengan audiens.23 Atau dengan kata lain bentuk komunikasi ini proses komunikasinya di depan khalayak yang banyak di dalam satu ruang.
d. Komunikasi Massa (Mass Communication) Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar/ majalah dan film).24 Di dalam komunikasi massa, ternyata terdapak tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu; efek kognitif, afektif dan behavioral. 1) Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam
mempelajari
informasi
yang
bermanfaat
dan
mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita 23
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: LKiS Pelangi, 2002) h.22 24 Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Medpress, 2009), h.17
30
memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.25 2) Efek afektif, efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.26 3) Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
C. Strategi Komunikasi 1. Pengertian Strategi Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”.27
25
Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999), h. 87 Siti Karlinah, Komunikasi Massa, h. 89 27 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h.84 26
31
2. Ruang lingkup Strategi Komunikasi Strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu: secara makro dan mikro. Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu: a. Menyebarluaskan pesan komunikas yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal. b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.28
3. Perumusan Strategi Komunikasi Menurut Anwar Arifin dalam bukunya yang berjudul “Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas” Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi, yaitu:29 a. Mengenal Khalayak Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi kita harus memperhitungkan suatu kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal khalayak. Khalayak tidak pasif tetapi aktif, sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi hubungan tetapi juga saling 28
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Cet. Ke-6, h.28 29 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Rajawali Press, 1998), h. 50
32
mempengaruhi. Khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator tetapi komunikator juga dapat dipengaruhi oleh komunikan atau khalayak.
b. Menentukan Pesan Setelah khalayak dan situasinya diketahui dengan jelas, selanjutnya langkah perumusan strategi komunikasi ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi dengan orientasi agar mampu membangkitkan perhatian. Syarat-syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan “ perhatian”. Hal ini sesuai dengan AA. Procedure atau From Attention To Action Procedure. Artinya membangkitkan perhatian (attention) untuk selanjutnya menggerakkan seseorang atau banyak orang melakukan suatu kegiatan (Action) sesuai tujuan yang dirumuskan. Selain AA. Procedure, dikenal pula rumus klasik AIDDA yang juga dikenal dengan adoption process, yaitu Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Artinya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention), kemudian menimbulkan minat dan kepentingan (interest), sehingga banyak memiliki hasrat (desire), untuk menerima keputusan untuk mengamalkan dalam tindakan (action). c. Menetapkan Metode Setelah menentukan khalayak dengan cara mengidentifikasi situasi serta kondisi khalayak dan telah menyusun pesan yang ingin
33
disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan metode penyampaian yang sesuai. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan bentuk pesan, keadaan khalayak, fasilitas dan biaya. Anwar Arifin mengemukakan metode komunikasi yang efektif, sebagai berikut:30 1) Redundancy ( repetition ) Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang – ulang pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru berkonsentrasi pada pesan yang diulang – ulang, sehingga ia akan lebih banyak menarik perhatian. Manfaat lainnya, bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang penting disampaikan berulang – ulang itu. Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang tidak disengaja dalam penyampaian- penyampaian sebelumnya. 2) Canalizing Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti tentang kerangka referensinya dan lapangan pengalaman dari khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode
30
Anwar Arifin, Armico,1984), h. 73
Strategi
Komunikasi:
Suatu Pengantar Ringkas,
(Bandung:
34
sesuai dengan itu. Hal tersebut dimaksudkan, agar khalayak tersebut pada permulaan dapat menerima pesan yang dikehendaki. Dalam artian lain komunikator menyediakan saluran – saluran tertentu untuk menguasai motif – motif tertentu yang ada pada khalayak, juga termasuk dalam proses canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. 3) Informatif Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan
mempengaruhi
khalayak
dengan
cara
(metode)
memberikan penerangan. Penerangan berarti penyampaian suatu apa adanya, apa sesungguhnya. Dengan kata lain, penyampaian sesuatu sesuai dengan faktafakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar. Jadi dengan penerangan (information) berarti pesan – pesan yang dilontarkan itu berisi tentang fakta dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga bagi komunikan dapat diberi kesempatan untuk menilai, menimbang- nimbang dan mengambil keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran yang sehat. 4) Persuasif Persuasif berarti mempengaruhi khalayak dengan cara membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, terutama perasaannya. Metode persuasif ini merupakan suatu cara
35
untuk mempengaruhi komunikasi dengan tidak diberi kesempatan untuk banyak berfikir kritis, bahkan kalau perlu khalayak itu dapat terpengaruh secara tidak sadar (suggestive). Dengan demikian, metode ini komunikator terlebih dahulu menciptakan situasi dimana komunikan mudah terkena sugesti (suggestible). Untuk terjadinya sugesti pada individu atau khalayak dapat dipermudah dengan cara: a. Menghambat (inhibition) b. Memecah belah (dissociation) proses berfikirnya. c. Hambatan dalam proses berfikir terjadi karena kelelahan dan perangsang – perangsang emosionil. 5) Edukatif Method (Metode Pendidikan) Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak dari suatu pertanyaan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Metode ini dapat juga disebut metode mendidik. Mendidik berarti memberikan ide kepada khalayak, apa adanya dari segi kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan. 6) Cursive Method Teknik cursive method dengan cara mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Dalam hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak lagi, untuk menerima gagasan-gagasan atau
36
ide-ide yang dilontarkan, oleh karena itu pesan dari komunikator ini selain pendapat-pendapat juga berisi ancaman –ancaman. Metode kursif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah,dan intimidasi-intimidasi dan untuk pelaksanaannya yang lebih lancar, biasanya dibelakangnya berdiri kekuatan yang cukup tangguh.
d. Seleksi dan Penggunaan Media Media komunikasi merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Media komunikasi banyak jenisnya, mulai dari media cetak, tulis hingga media elektronik. Namun efektifitas dari masing-masing media itu sendiri juga berbeda. Maka dari itu seseorang komunikator harus dapat memahami karakteristik media komunikasi, sehingga pada akhirnya dapat memilih media apa yang tepat dan sesuai dengan karakter pesan maupun karakter khalayaknya. Didalam ilmu komunikasi dikenal komunikasi langsung (face to face) dan media massa. Jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa orang saja dan lokasinya dapat dijangkau saja digunakan komunikasi langsung, termaksud jika sasarannya internal publik biasa digunakan pertemuan-pertemuan. Jika sasarannya banyak orang dan tersebar dimana-mana, maka salurannya yang sesuai adalah media massa.
37
e. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Dalam aktifitas komunikasi, pada saat penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sering terjadi tidak tercapainya pengertian sebagaimana yang dikehendaki, malah justru timbul kesalahpahaman. Tidak dapat diterimanya pesan tersebut dengan sempurna dikarenakan perbedaan lambang atau bahasa antara apa yang dipergunakan dengan yang diterim atau terdapat hambatan teknis lainnya yang dipergunakan dengan yang diterima. Kreitner dalam buku Ruslan yang berjudul “Metode Penelitian PR dan Komunikasimengemukakan bahwa terdapat empat macam hambatan
yang
dapat
menganggu
dalam
sistem
komunikasi
tersebut,yaitu:31 1) Hambatan dalam proses penyampaian (process barrier) Hambatan ini bisa datang dari pihak komunikator (sender barrier) yang mendapat kesulitan dalam penyampaian pesan– pesannya, tidak menguasai materi pesan, dan belum memiliki kemampuan sebagai komunikator yang handal. Hambatan ini bisa juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier) karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan bahasa, pendidikan, intelektual dan sebagainya yang terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi
31
Rosadi Ruslan, Metode Penelitian PR dan Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003) hal.8
38
dikarenakan faktor- faktor, feed backnya (hasil tidak tercapai), medium barrier (media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan dan decoding barrier (hambatan untuk memahami pesan secara tepat). 2) Hambatan secara fisik (physical barrier) Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya pendengaran kurang tajam dan gangguan pada sistem dan gangguan pada sistem pengeras suara ( sound system) yang sering terjadi dalam suatu ruangan kuliah / seminar / pertemuan, dll. Hal ini dapat membuat pesan – pesan tidak efektif samapi dengan tepat kepada komunikannya. 3) Hambatan semantic (semantic barrier) Hambatan segi semantik ( bahasa dan arti perkataan ), yaitu adanya perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang satu bahasa atau lambang. Mungkin saja bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan pihak komunikan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang. 4) Hambatan psiko-sosial (phsycosocial barrier) Adanya
perbedaan
yang
cukup
lebar
dalam
aspek
kebudayaan, adat istiadat, kebiasaan, persepsi dan nilai-nilai yang dianut sehingga kecenderungan, kebutuhan serta harapan-harapan
39
dari kedua belah pihak yang berkomunikasi juga berbeda. Misalnya, seorang komunikator (pembicara) menyampaikan kata “momok“ yang dalam kamus besar bahasa Indonesia sudah benar. Akan tetapi, kata tersebut dalam bahasa sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata tersebut diucapkan pada pidato atau kata sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri para pejabat, tokoh dan sesepuh masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan (komunikator) dapat turun karena adanya salah pengertian bahasa.
4. Tujuan – Tujuan Strategi Komunikasi Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek yang dibuat oleh Onong Uchjana Effendy telah mengutip pernyataan R Wayne Pace, Brent. D. Petersen dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral strategi komunikasi terbagi atas tiga tujuan, yaitu: a. To secure understanding Dalam hal ini bertujuan agar bisa memastikan bahwa komunikan paham dan mengerti terhadap pesan yang disampaikan. b. To Established Acceptance Pada tahap ini, setelah komunikasi diterima kemudian harus melakukan pembinaan kepada penerima. c. To Motive Action
40
Setelah tahap penerimaan kedua sudah dibina, kemudian kegiatan tersebut harus dimotivikasikan.32
D. Promosi 1. Pengertian Promosi Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.33 Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul “Strategi Promosi
Yang
Kreatif
&
Analisis
Kasus
Integrated
Communication”, mengemukakan bahwa promosi
Marketing
adalah kegiatan
penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara
32
Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rosdakarya, 2006) cet ke 21. h. 32 33 M. Fuad, dkk., Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), h.130
41
memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.34 Sedangkan Djaskim Saladi dalam bukunya yang berjudul “UnsurUnsur Inti Pemasaran” mengemukakan bahwa promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengneal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.35
2. Fungsi Promosi Kegiatan promosi sangat penting dalam mensukseskan tujuan perusahaan. Adapun fungsi dari promosi menurut Ridwan Iskandar.S, sebagai berikut: a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa. b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.
34
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 50 35 Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Mondar Maju, 1997), h. 21
42
c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.36
3. Tujuan Promosi Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi, yaitu: a. Menginformasikan Maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketkutan pembeli, membangun citra perusahaan. b. Membujuk Maksudnya dalam hal ini promosi bertujun untuk mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli. c. Mengingatkan
36
Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, “ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21 April 2013 pukul 20.15 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com
43
Dalam hal ini, promosi bertujuan agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.
Setelah diadakan promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.37
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi Di dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan suatu kombinasi terbaik dari variable-variabel bauran promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:38 a. Dana yang tersedia Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana untuk promosi cukup besar akan lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan promosinya, dibandingkan dengan promosi yang dananya terbatas. b. Sifat pasar 37
Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, “ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21 April 2013 pukul 20.15 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com 38 William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1991), h.428
44
Ada beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi tercapainya pelaksanaan bauran promosi, yaitu: 1) Luasnya pasar secara geografis Perusahaan
yang
mempunyai
pasar
local
biasanya
hanya
mengadakan penjualan pribadi atau perorangan sebagai sarana promosinya. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar regional maupun internasional dimana sering menggunakan iklan sebagai alat promosi utama. 2) Konsentrasi pasar Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli, dimana semakin sedikit calon pembeli semakin efektif penjualan tatap muka dibandingkan dengan periklanan. Bagi perusahaan yang hanya memusatkan penjualan pada satu tipe pembeli saja akan berbeda dengan perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada beberapa kelompok pembeli. c. Sifat Produk Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya dipengaruhi oleh sifat produknya, apakah barang konsumsi, industry, atau jasa. Promosi yang baik harus memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang ditawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat. d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa Kemungkinan produk untuk menghasilkan keuntungan kan selalu berubah sepanjangn waktu. Daur produk ini mempunyai tahap-tahap dimana terkandung peluang-peluang dan juga persoalan khusus
45
sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang diharapkan. Maka dengan mengenal tahap di mana produk atau kemana produk yang lebih baik dan lebih sesuai.
E. Novel Islami 1. Pengertian Novel Novel adalah suatu prosa yang menceritakan sebagian besar kehidupan pelakunya dan beralur ganda/kompleks. Menurut Ismail Kusmayadi, dkk, dalam bukunya yang berjudul “Be Smart Bahasa Indonesia” Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang panjang dan luas.39 2. Jenis-Jenis Novel Menurut Jakob Sumardjo, terdapat beberapa jenis novel, yakni sebagai berikut:40 a. Novel Kejadian Dalam novel ini, plot alur cerita sangat dipentingkan pengarang. Novel ini menitikberatkan pada perkembangan kejadian yang biasanya penuh ketegangan dan kejutan. b. Novel Watak Novel ini menekankan unsur karakter atau watak pelakunya. Pengarang ingin menggambarkan watak tokoh sehingga seluruh kejadian dalam novel sangat ditentukan oleh watak-watak tokohnya. 39
Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama, 2006), h.52 40 Ismail Kusmayadi, dkk. h.52
46
c. Novel tematis Novel yang menekankan pada unsur tema. Misalnya tema politik, sosial atau keagamaan. 3. Ciri – Ciri Pokok Novel Dalam setiap karya tulis, pasti selalu ada ciri-ciri pokoknya. Sedangkan ciri-ciri pokok dari novel adalah sebagai berikut: a. Memiliki alur atau plot yang kompleks Berbagai peristiwa ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam. b. Tema dalam novel tidak hanya satu Tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang dapat membahas hampir semua segi persoalan. c. Tokoh atau karakter dalam novel bisa banyak. Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masing-masing igambarkan secara lengkap dan utuh.41
4. Pengertian Novel Islami Dilihat dari jenis-jenis novel yang dikemukakan oleh Jakob Sumarjo, novel Islami termasuk novel tematis. Novel banyak sekali macamnya, ada novel remaja, novel dewasa, novel islam dan novel lainnya. sedangkan novel islami dalam pengertian umum adalah novel yang
41
Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama, 2006), h.52
47
didalamnya berisi ayat-ayat al-qur’an, dan berisi pesan-pesan yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
5. Ciri-Ciri Novel Islami Novel Islami tentu berbeda dengan novel universal lainnya, ada beberapa ciri yang membedakan antara novel Islami dengan novel universal. Berikut adalah beberapa ciri sastra atau novel Islami, yaitu:42 a. Jika sebuah cerpen, puisi atau novel Islam, misalnya, tidak melalaikan pembaca atau penulisnya untuk mengingat Allah. b. Ketika membacanya akan diingatkan kepada ayat-ayat kauliyah maupun kauniyah Allah SWT. c. Ada unsur amar maruf nahi munkar dengan tidak menggurui. d. Penuh dengan ibrah dan hikmah. e. Ia kerap bercerita tentang cinta; baik cinta kepada Allah, Rasulullah, kedua orangtua, perjuangan di jalan-Nya. Cinta pada kaum muslimin dan semua mahluk Allah: sesama manusia, hewan, tumbuhan, alam raya dan sebagainya.
42
Jumardi, Memahami Islam, diakses dari http://m.riaupos.co/spesial.php pada tanggal 2 Agustus 2013, pukul 08.20 WIB
BAB III GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT
A. Sejarah Berdirinya PT. Republika Penerbit Republika penerbit lahir pada tahun 2002. Dimulai dari sebuah divisi penerbitan buku surat kabar ternama, Harian Republika. Lalu menjadi perusahaan penerbitan di bulan juli 2003 dengan nama PT. Pustaka Abdi Bangsa. Untuk lebih mendekatkan Republika Penerbit dengan masyarakat, maka mereka menggunakan nama Republika Penerbit dengan brand value Islam dan familiar.1 Dari sekian banyak buku yang telah diterbitkan, ada satu buku yang patut diacungi jempol, yaitu Ayat Ayat Cinta. Buku ini telah berhasil meraih penghargaan sebagai Novel Fiksi Dewasa terbaik tahun 2006, dan telah difilm layar lebarkan.2 Demikian pula dengan buku Di Atas Sadajah Cinta. Buku ini telah disinetronkan sebanyak 25 episode dan ditayangkan pada salah satu stasiun televisi swasta. Semua buku-buku terbitan Republika Penerbit dapat diperoleh hampir diseluruh pelosok Indonesia yang penjualannya dilakukan lewat toko buku Gramedia, toko buku Gunung Agung, toko buku Karisma, TM Book Store dan lain-lain. Selain itu Republika Penerbit juga menggunakan jalur distribusi Agen Buku dalam menyalurkan buku-buku ke toko-toko buku non jaringan di Jakarta dan daerah. 1
Company Profile, Dokumen Perusahaan PT. Republika Penerbit hal. 1 Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013 2
48
49
Keikutsertaan dalam pameran-pameran besar seperti Islamic Book Fair, Pesta Buku Jakarta dan Indonesia Book Fair tidak pernah terlewatkan. Begitu juga dengan pameran-pameran di daerah seperti di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo dan di luar Jawa. Setelah 7 tahun menerbitkan buku-buku umum (agama, novel, bisnis, anak, remaja), Republika Penerbit pada akhir 2008 telah menerbitkan sebuah seri Ensiklopedia Fisika. Dan saat ini, Republika Penerbit tengah menyiapkan buku pelajaran. Dengan demikian produk-produk Republika Penerbit diharapkan akan semakin lengkap. Tahun 2011, Republika Penerbit mulai melebar sayap usahanya dibawah bendera Republika Group of Companies yang juga memayungi Republika Koran, Republika Online dan Alif TV dengan memunculkan bendera Mahaka Publishing yang juga menjadi salah satu imprint dari Republika Penerbit.3 Republika Penerbit lebih memposisikan sebagai brand untuk buku agama, seperti Ibadah Praktis, Keluarga Sakinah, Doa dan Zikir, Seputar Nabi & Sahabat, Al-Quran dan Tafsir, Hadis dan Ilmu Hadis, Mu‟amalah, Akhlak dan Tasawuf (Positif), Humor Islam, Pengembangan Diri & Inspirasi Islam, Novel Islami, Biografi & Memoar, Sejarah & Budaya, Bisnis & Ekonomi, Hukum & Sosial Politik, Sains & Teknologi, Orangtua & Keluarga, Manajemen. Sementara Mahaka Publishing akan lebih memposisikan sebagai brand untuk buku umum seperti Motivasi & Psikologi, Kesehatan & Lingkungan, Hobi & Gaya Hidup, Ibu & Anak, How to. 3
http:/mahakamedia.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2012 pada pukul 10.00 WIB
50
Tahun 2011, Republika Penerbit mengukuhkan diri sebagai bagian dari usaha strategis dalam pencerdasan Bangsa melalui penerbitan buku-buku Islam berkualitas dan buku umum yang dapat dijadikan referensi yang terpercaya dan dapat diandalkan. Republika penerbit merupakan anak dari induk perusahaan media yang sangat besar yaitu PT. Mahaka Media Tbk. Mahaka media merupakan perusahaan media multiplatform yang membuat, menjual, mengumpulkan dan mendistribusikan konten-konten komunitas melalui semua platform yang dibutuhkan konsumen. Perseroan ini bertempat di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) Lantai 26, Jalan Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190.4 PT. Mahaka Media Tbk. didirikan di Jakarta dengan nama PT. Abdi Bangsa Tbk. pada tanggal 28 November 1992 dengan Akta No. 229, kemudian diubah dengan Akta No. 157 tanggal 17 Desember 1992, yang keduanya dibuat dihadapan Ny. S.P. Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan
Menteri
Kehakiman
Republik
Indonesia
dengan
Surat
Keputusannya No. C2-10310.HT.01.01.TH.92 tertanggal 19 Desember 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 9/1993 tanggal 29 Januari 1993, Tambahan No. 564/1993. Kemudian pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Mei 2010, PT. Abdi Bangsa Tbk. berubah menjadi PT. Mahaka Media Tbk. dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan keputusan No. AHU-24811.AH.01.02 Tahun
4
http:/mahakamedia.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2012 pada pukul 10.00 WIB
51
2010 tanggal 17 Mei 2010. Semenjak pendirian Perseroan, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Adapun perubahan Anggaran Dasar Perseroan terakhir adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 26 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat oleh Notaris Zulkifli, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar tersebut sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Keputusan No. AHU-AH.01.10-26730 tanggal 22 Oktober 2010, dengan Daftar Perseroan No. AHU-0076485.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 22 Oktober 2010.5 Pada tanggal 4 Januari 1993, Perseroan mendirikan Harian Republika, surat kabar pertama bagi komunitas Muslim di Indonesia. Tahun 2002 merupakan tahun penting dalam sejarah berdirinya Mahaka Media, dimana perusahaan ini pertama kali mencatatkan sahamnya sebagai PT. Abdi Bangsa Tbk. pada tanggal 3 April 2002 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan menjadikannya sebagai perusahaan penerbitan surat kabar pertama yang menjadi perseroan publik. Perkembangan Mahaka Media menjadi lebih luas dengan mengakuisisi seluruh kepemilikan PT. Indopac Usaha Prima di beberapa perusahaan lain seperti PT. Media Golfindo yang bergerak dalam penerbitan majalah berlisensi, PT. Mahaka Visual Indonesia yang bergerak dibidang perfilman dan animasi dan PT. Avabanindo Perkasa yang bergerak dalam bidang media iklan luar ruang, sehingga memperkuat kedudukan Perseroan menjadi Perusahaan Induk 5
http:/mahakamedia.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2012 pada pukul 10.00 WIB
52
Multi Media. Sejalan dengan perkembangan usahanya, kini PT. Mahaka Media Tbk telah menjadi Induk Perusahaan Multi Media yang membawahi 16 unit usaha dengan total jumlah karyawan lebih dari 1000 orang. Unit-unit usaha tersebut termasuk Surat Kabar, Majalah, Penerbit buku, Televisi, Radio, Media luar ruang (Billboard), Animasi dan Teater 4D, serta Media digital. Setiap unit bisnis yang ada di Mahaka Media berhasil membangun kekuatan dari masing-masing karakter produk, seperti Harian Republika sebagai surat kabar muslim terbesar di Indonesia, Golf Digest Indonesia sebagai majalah golf nomor 1 di Indonesia. Jak TV sebagai stasiun TV lokal Jakarta, serta Gen FM sebagai radio No. 1 di Jakarta dengan pendengar terbanyak. Seluruh pencapaian yang telah dicapai oleh PT. Mahaka Media Tbk., melengkapi Mahaka Media sebagai Induk Perusahaan Multi Media terintegrasi yang kuat dan terus berkembang.6
B. Visi dan Misi PT. Republika Penerbit 1. Visi PT. Republika Penerbit Mencerdaskan dan meningkatkan minat baca masyarakat. 2. Misi PT. Republika Penerbit Menghasilkan buku-buku bermutu yang dapat memberi nilai tambah bagi semua.7
6 7
http:/mahakamedia.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2012 pada pukul 10.00 WIB Company Profile, Dokumen Perusahaan PT. Republika Penerbit hal. 2
53
C. Penghargaan-Penghargaan yang Diraih PT. Republika Penerbit 1. Novel Ayat-Ayat Cinta memecahkan rekor penjualan novel fenomenal di Indonesia, mega best seller pada tahun 2006. 2. Novel Ayat-Ayat Cinta meraih penghargaan novel fiksi dewasa terbaik pada tahun 2006. 3. Pada tahun 2008, Novel Ayat-Ayat Cinta diangkat ke layar lebar dan menjadi box office pada tahun yang sama. 4. Cover buku Berjuta Rasanya mendapat penghargaan sebagai sampul buku terfavorit, Anugerah Pembaca Indonesia dalam Festival pembaca 2012, Goodreads Indonesia. 5. Serial Anak Mama diangkat ke layar televisi dengan judul serial “Anak Kaki Gunung” pada tahun 2012 6. Republika Penerbit mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional RI atas keaktifan menjalankan UU No. 4 Th.1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, PNRI. 7. Buku Merokok Haram mendapat Penghargaan sebagai Juara II Desain Cover Terbaik Pesta Buku Bandung 2012, IKAPI Jawa Barat 8. Mendapatkan penghargaan “ The Best Compliment for Supporting Azhari Islamic School.” 9. Februari 2012, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Yayasan Pendidikan Daya Dutika memberikan Penghargaan atas terbitnya buku Mama, Aku Lulus… yang mengangkat kepedulian atas anak-anak dengan kebutuhan khusus (autis).
54
10. Sudah 5 buku terbitan Republika Penerbit diangkat ke layar lebar, yaitu: Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, Hafalan Shalat Delisa, dan Bidadari-Bidadari Surga. Saat ini, 1 buku terbitan Republika Penerbit berjudul Moga Bunda Disayang Allah sedang dalam proses produksi yang insya Allah tayang Agustus ini. Dan, 1 buku lagi yang berjudul Sunset Bersama Rosie, saat ini sudah dikontrak untuk diangkat ke layar lebar.8
D. Dari Novel Islami Hingga Film Religi Jika kita flashback ke beberapa tahun sebelumnya, dapat kita rasakan kebangkitan perfilman Indonesia semakin maju. Hal ini disebabkan oleh ideide brillian seseorang sutradara dan produser dalam mengemas film menjadi lebih menarik. Banyak kisah-kisah perfilman saat ini diadopsi dari novel-novel terkenal atau best seller. Republika penerbit merupakan perusahaan penerbitan yang produk atau novel-novelnya sering diangkat menjadi film layar lebar. Pada tahun 2003 sebuah karya fenomenal “ Ayat-ayat cinta” karya Habiburrahman El Shirazy meledak di pasaran, hal ini membuat novel tersebut menjadi mega best seller. Novel “Ayat-Ayat Cinta “ bisa dibilang sejarah bangkitnya industri penerbitan Islam yang ada di Indonesia. Novel ayat-ayat cinta mampu menarik perhatian sutradara film Hanung Bramantyo untuk mengangkat kisah didalam novel menjadi sebuah film yang
8
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
55
sangat bagus. Hanung bramantyo sebagai sutradara di film tersebut, memberikan sedikit beberapa perbedaan yang ada dari novelnya. Misalknya, ada beberapa alur cerita ditambah dan dikurangi, sehingga membuat film tersebut berbeda dengan versi novelnya. Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca dan Melania Putria merupakan artis yang menjadi pemeran di film “Ayat-ayat Cinta”. Dengan diisi berbagai artis terkenal, membuat film ini menjadi film yang layak untuk ditonton. Genre film ini termasuk film religi yang berlatar belakang suasana negara Mesir. Dimana dalam film ini Fedi Nuril yang berperan sebagai Fahri dalam film ayat-ayat cinta digambarkan sebagai seorang pemuda yang aktif dalam organisasi Islam dan memiliki iman yang kuat. Dalam film ini Fahri di Mesir dihabiskan untuk kuliah dan talaqqi (belajar langsung dengan syaikh atau ulama). Dengan sosok yang religius dan sopan santun membuat dirinya disukai oleh tiga perempuan sekaligus. Maria, tetangga flatnya, merupakan seorang gadis beragam Kristen Koptik yang taat. Yang kedua, Noura seorang gadis mesir yang Mesir yang di dalam film ini sering dianiaya oleh keluarganya sendiri. Dan kemudian ada Aisha, seorang gadis bercadar yang merupakan gadis berketurunan Turki dan Jerman. Karena cinta dari ketiga orang gadis tersebut, justru membawa Fahri ke dalam masalah. Menikah dengan Aisha, tidak membuat Fahri lepas dari incaran Noura. Tanpa disangka Noura-lah yang kemudian menjebloskan Fahri ke balik terali besi. “Ayat-Ayat Cinta” memang bukan novel yang biasa. Tapi sebuah
56
karya yang mampu mengubah era perfilman Indonesia semakin meningkat. Di dalam novel tersebut juga diselipkan ajaran-ajaran islam yang berkisah tentang ayat-ayat cinta Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al Qur‟an. Selain “Ayat-Ayat Cinta” ada “Ketika Cinta Bertasbih”, “Dalam Mihrab Cinta” , “Hafalan Shalat Delisa”, dan “Bidadari-Bidadari Surga”. Dan juga bulan Agustus ini satu buku terbitan Republika Penerbit berjudul Moga Bunda Disayang Allah sedang dalam proses produksi. Dan, juga satu buku lagi yang berjudul Sunset Bersama Rosie, saat ini sudah dikontrak untuk diangkat ke layar lebar.
E. Novel Islami Yang Sedang Dipromosikan Republika Penerbit Di awal tahun 2013 Republika Penerbit memfokuskan strategi promosi mereka ke beberapa novel. Novel-novel tersebut tidak hanya tentang kisah fiksi ataupun naratif, akan tetapi ada novel bibliografi tentang seseorang. Contoh novel fiksi yang difokuskan oleh Republika Penerbit agar sukses di awal tahun 2013 yaitu novel “Ratu Yang Bersujud” karya Mochammad Mahdavi. Serta novel
atau
buku
biografi
seseorang
yang
sedang
gencar-gencarnya
dipromosikan adalah buku “Ayah…” karya Irfan Hamka. 1. Ratu Yang Bersujud Karya Mahdavi Novel ini adalah novel yang berisikan tentang seseorang gadis yang bernama Charllotte Melati Neumuller. Awalnya, Charllotte Melati Neumuller seorang gadis keturunan Jerman-Indonesia adalah seorang feminis sejati. Ia sangat gigih membela kepentingan kaum perempuan. Ia
57
menganggap bahwa agama, terutama Islam, telah meligitimasi perlakukan diskriminatif dan kekerasan terhadap kaum perempuan. Kehadiran Lale, sepupunya, di Berlin membawa dimensi baru bagi kehidupan Charllotte. Lale menjawab dengan sangat indah segala kecurigaan Charllotte. Lale menyadarkan Charllotte bahwa persepsi yang diyakininya selama ini terbentuk oleh berbagai propaganda jahat. Ada kalimat yang bagus didalam buku ini : “Hijab adalah pembebasan dari ketergantungan kosmetik dan topeng. Hijab adalah pembebasan untuk jujur pada hatimu. Hijab adalah pembebas jiwamu dari rantai-rantai duniawi.”Namun, ketika Charlotte memeluk agama Islam berbagai ujian memilukan dialami Charllotte. Kisah-kisah cinta yang indah turut menyempurnakan kisah dalam novel ini. Sebuah novel yang akan menginspirasi para muslimah untuk tampil dan berani berdialog tentang Islam dan perempuan di dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan, bahkan dunia internasional.9
2. “ Ayah..” karya Irfan Hamka Buya Hamka. Nama besar ini bukan hanya dikenal sebagai ulama besar, melainkan juga sebagai sastrawan, budayawan, politisi, cendikiawan, dan pemimpin masyarakat. Ketokohan serta keagungan karyanya membuat banyak orang tertarik untuk mengabadikannya.
9
http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/234/ratu-yang-bersujud.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2013, pukul 20 .05 WIB
58
Melalui penuturan anak kelimanya dari Buya Hamka yatiu Irfan Hamka, Republika Penerbit ingin mengenal sosok besar Hamka, namun dari sisi yang lebih dekat. Buya Hamka sebagai seorang ayah, suami, dan seorang kepala keluarga. Buku Ayah… menyuguhkan banyak kenangan, pengalaman, dan kisah luar biasa yang mungkin tak akan kita peroleh selain dari orang-orang terdekatnya.Dan,
Republika
Penerbit
merasa
beruntung
bisa
“mendengarnya” langsung dari Penulis, lantas menyampaikannya kepada pembaca. Semoga pembaca pun dapat memperoleh manfaat dengan membacanya. Berikut sebagian kecil nasihat dan pengalaman yang dikenang oleh Irfan Hamka selama 33 tahun kebersamaannya dengan Buya Hamka, sang ayah. Kisah-kisah dalam buku Ayah… akan membawa pembaca mengenal lebih dekat sosok Buya Hamka dari sisi yang berbeda. “Ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh orang yang suka berbohong. Pertama, orang itu harus memiliki mental baja, berani, tegas, dan tidak ragu-ragu untuk berbohong. Jangan seperti kamu tadi. Kedua, tidak pelupa akan kebohongan yang diucapkannya. Ketiga, harus menyiapkan bahan-bahan perkataan bohong untuk melindungi kebenaran bohongnya yang pertama. Contoh, ada seorang teman bertanya kepada temannya, „Tadi hari Jum‟at shalat di mana?‟ Si teman yang ditanya sebenarnya tidak ikut shalat berjamaah Jum‟at, namun karena malu, dia berbohong, lalu menjawab, „Di Masjid Agung‟. Si teman yang bertanya kembali bertanya, „Di lantai mana kau shalat?‟ Yang ditanya kembali menjawab, „Di lantai bawah‟. Bertambah lagi bohongnya. „Saya juga di lantai bawah, kok. Tidak,bertemu?‟ Dengan mantap yang ditanya menjawab, ‟Saya di shaf paling belakang‟. Coba kau hitung, Irfan! Untuk melindungi bohongnya, berapa kali dia menambah bohong agar temannya percaya bahwa dia memang shalat di Masjid
59
Agung? Mengerti kau, Irfan, akan cerita Ayah ini?” – Halaman 10.10
Republika penerbit sebuah perusahaan penerbitan yang selalu menanamkan asas-asas Islami di dalam produknya. Republika penerbit tidak memungkiri bahwa perusahaan menginginkan produknya akan menjadi best seller. Di sisi lain, tujuan Republika penerbit menerbitkan novel-novel Islami yaitu ide-ide, gagasan-gagasan, kisah-kisah inspiratif, tuntunan, bisa tersebar ke sebanyak mungkin lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat yang membaca novel Islami yang diterbitkan Republika Penerbit mendapatkan manfaatnya. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Sentosa, beliau mengemukakan bahwa: “..seandainya buku yang kita terbitkan dibeli oleh 3000 orang, itu artinya kurang lebih 9000 orang yang insya Allah membaca dan mengambil manfaat dari buku yang kita terbitkan. Semakin banyak buku kita dibeli oleh masyarakat, semakin banyak pula masyarakat yang mendapatkan manfaat dari kehadiran buku-buku kami.”11
10
http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/250/ayah-kisah-buya-hamka.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2013, pukul 19.35 WIB 11 Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Bapak Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
BAB IV STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI
A. Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami Strategi komunikasi dalam melakukan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan penerbitan tentu berbeda dengan yang dilakukann perusahaan lainnya. Perlu strategi khusus agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan. Mahdavi sebagai penulis yang karyanya di terbitkan di Republika Penerbit juga mengemukakan, bahwa : “ Mempromosikan sebuah buku, tidaklah mudah. Berbeda dengan musik dan film. Masyarakat kita adalah masyarakat yang lebih suka mendapatkan informasi secara instant, audio-visual, bukan dengan membaca dan menganalisis. Dan masyarakat kita adalah masyarakat yang brand oriented, mereka hanya suka dan memperhatikan karyakarya terkenal, walaupun secara kualitas belum tentu baik.”1 Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Republika penerbit, yaitu :
1. Mengenal Khalayak Kesuksesan suatu strategi komunikasi tidak lepas dari langkah awal perumusan strategi, yaitu menentukan khalayak. Proses komunikasi khalayak itu sama sekali tidak pasif melainkan aktif sehingga antara
1
Wawancara Pribadi dengan penulis Ratu yang Bersujud, Mochammad Mahdavi, 23 Mei 2013
60
61
komunikator atau komunikan bukan saja terjadi saling hubungan melainkan juga terjadi proses saling mempengaruhi. Dalam penyusunan strategi komunikasi PT. Republika Penerbit, yang menjadi khalayak adalah seluruh lapisan masyarakat, tidak mesti orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb. Republika penerbit juga mengincar kelas menengah ke bawah sebagai khalayaknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak Tengku Chairul Wisal selaku Direktur Utama Republika penerbit, beliau mengatakan : “…kita konsisten untuk menggarap pasar kita di kelas menengah ke bawah, kita konsisten menyajikan buku-buku yang berkualitas. Islam kita islam yang popular, walaupun itu tentang Illayaumiddin, tetapi kita mencari penerjemah yang terjemahannya itu bisa dibaca berbagai lapisan masyarakat, ga mesti orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb.”2
2. Menentukan Pesan Dalam hal ini, divisi promosi atau public relations Republika Penerbit bekerjasama dengan editor untuk menentukan naskah-naskah terbaik yang nantinya akan diterbitkan oleh perusahaan. Karena Republika penerbit selalu mencari naskah-naskah yang isinya mengandung unsurunsur keislaman di dalamnya. Hal tersebut juga sejalan dengan brand value Republika Penerbit yaitu “Islam dan familiar”. Kegiatan menentukan dan memilih naskah juga sama seperti menentukan pesan dalam kegiatan strategi komunikasi. Jika sudah memilih
2
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013
62
naskah yang sesuai standar kelayakan untuk diterbitkan, naskah tersebut kemudian diajukan ke editor in chief untuk mendapatkan persetujuan. Naskah yang menggunakan kata-kata kasar atau yang tidak enak untuk dibaca oleh kalangan umum, tidak akan dimasukkan ke redaksional mereka. Hal tersebut sama seperti apa yang dikemukakan oleh Tengku Chairul Wisal selaku Direktur Utama PT. Republika Penerbit : “ Kita juga konsisten di novel-novel kita yang mendidik. Novel yang kata-kata kasar, kata-kata yang mungkin akan menghina satu sama lain, kita tidak akan masukkan itu ke redaksional kita, kita selektif sekali akan hal itu, karena kita tau kita banyak yang baca. Dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua. Nah itu konsistensi yang kita jadikan sebagai salah satu kekuatan kita.” 3
3. Menentukan Metode Tidak ada yang khusus dalam melakukan metode atau strategi promosi yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami. Dalam hal ini divisi public relations atau promosi menentukan waktu yang tepat untuk novel tersebut diterbitkan. Republika Penerbit menentukan timing dan menentukan kemana saja novel tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan metode agar novel yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser film agar mengangkatnya ke layar lebar. Tidak hanya itu, dalam hal ini divisi promosi dan public relations juga mempelajari kelebihan dan keunikan buku. Hal ini berguna agar ketika divisi public relations atau promosi melakukan promosi bisa menarik perhatian masyarakat. Republika Penerbit juga memprediksikan
3
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013
63
segmentasi pasar yang sesuai dengan novel yang akan diterbitkan. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Santosa, beliau mengatakan sebagai berikut: “…. Kita mempelajari keunikan dan kelebihan buku. Lalu, kita lihat segment buku tersebut. Pemetaan segment penting dilakukan agar aktivitas atau media promo bisa pas dengan segment dari buku yang akan dipromosikan. Selain itu juga, bahasa yang kita gunakan pun tentu disesuaikan dengan segment buku yang akan dipromosikan.”4
4. Seleksi dan Penggunaan Media Dalam melakukan aktifitas promosi yang dilakukan Republika Penerbit terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap setelah buku siap diterbitkan, dalam tahap ini selama buku sedang diproses di redaksi dan di percetakan. Republika Penerbit melakukan aktivitas promosi di sosial media (facebook dan twitter). Jadi, selama buku diproses di redaksi dan di percetakan, promosi menyosialisasikan kepada masyarakat akan kehadiran buku. Bahkan, untuk buku-buku tertentu dalam periode ini akan digunakan untuk meminta komentar dari pembaca atas kaver buku.5 Hal tersebut membuat Republika Penerbit bisa mengetahui seberapa besar antusias masyarakat yang menunggu buku tersebut akan terbit. Dan juga Republika Penerbit bisa mengukur ketertarikan masyarakat terhadap produk baru yang akan dikeluarkan.
4
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013 5 Wawancara Pribadi via e-mail dengan Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
64
Pada tahap selanjutnya, Republika Penerbit melakukan aktifitas promo di seluruh media massa serta sosial media yang dimiliki oleh Republika Penerbit. Republika Penerbit memberitahukan bahwa buku yang dinanti-nantikan telah terbit. Di media massa Republika Penerbit melakukan promo dengan mengirim buku ke media yaitu radio, koran, dan televisi. Pada tahap ini promo yang dilakukan tidak hanya itu saja. Republika Penerbit juga melakukan promosi ke tokoh-tokoh masyarakat atau artis-artis yang memiliki hubungan dan keterkaitan dengan buku. Melakukan promosi penjualan atau mengiklankan suatu produk perusahaan di media cetak, stasiun TV dan radio sangat penting. Seperti yang dikemukakan oleh Sofian Assauri : “Promosi penjualan yang merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi, dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti acara-acara music di stasiun TV dan radio, demonstrasi dan segala penjualan yang dilakukan secara teratur. Cara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak, TV, Radio, dan online. ”6 Selanjutnya tahap ketiga yaitu mendisplay novel di toko buku. Aktivitas promo ini merupakan kelanjutan dari promo sebelumnya. Di dalam aktifitas promo ini tidak beda dari aktifitas promo sebelumnya. Akan tetapi, promo ini lebih ditujukan bagaimana caranya agar bisa mempertahankan display novel di toko buku.
6
Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hal. 268
65
5. Faktor Penghambat dan Pendukung PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami Di dalam suatu perusahaan terlebih lagi di industri penerbitan tentu pernah mengalami hambatan dalam promosi produk perusahaan. Republika Penerbit-pun tidak lepas dari hal tersebut. Sudah seringkali Republika penerbit mengalami hambatan dalam melakukan promosi produk perusahaannya. Beberapa contoh faktor penghambat yang dihadapi dan faktor pendukung yang dimiliki oleh Republika Penerbit adalah sebagai berikut: a. Faktor Penghambat Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami Jika kita lihat dari teori SWOT, maka terdapat beberapa kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Republika Penerbit. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat keberhasilan Republika Penerbit dalam melakukan promosi novel Islami, yaitu: 1) Struktur kepengurusan pegawai atau karyawan di Republika Penerbit yang hanya memiliki 22 orang pegawai. Dan itu sudah mencakup Direktur utama dari Republika Penerbit. Jadi Republika Penerbit melakukan multi-tasking atau melakukan pekerjaan selain dari pekerjaan pokok Republika Penerbit. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Teuku Chairul :
66
“…jadi kebetulan karyawan kita juga ga cukup banyak jadi kita all out aja, jadi setiap orang memiliki fungsi yang bukan hanya pekerjaannya yang inti saja tetapi juga banyak pekerjaan yang lain atau yang kita sebut multi tasking.”7 2) Minat baca masyarakat yang kurang. Dalam hal ini, sebenarnya tidak hanya Republika Penerbit yang mengalami hambatan tersebut. Akan tetap penerbit-penerbit lain juga mengalami hal tersebut. Dimana pada saat ini masyarakat lebih memilih buku digital yang lebih praktis dibandingkan buku atau novel yang terbuat dari kertas. 3) Faktor Ancaman, dilihat dari industri penerbitan yang sangat banyak di Indonesia tentu banyak persaingan yang terjadi. Terlebih lagi Republika penerbit adalah penerbit Islam nomor tiga di Indonesia. Republika Penerbit harus mempertahankan atau justru menambah peringkat Republika Penerbit agar tetap eksis di dunia penerbitan. b. Faktor Pendukung Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami 1) Republika Penerbit memiliki jaringan media yang sangat besar. Di bawah naungan Mahaka group company yang memiliki anak perusahaan Jak FM, Gen FM, Alif TV, Jak TV, dan Harian Republika. Dengan media televisi, radio dan koran membuat distribusi pesan dan promosi lebih meluas ke seluruh Indonesia.
7
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal, 23 Mei 2013
67
Karena tidak semua penerbit yang memiliki hubungan atau bersinergi dengan media-media seperti yang dilakukan Republika Penerbit. 2) Brand Image Republika, dengan brand image nama Republika yang notabene adalah perusahaan industri koran harian Islam yang terkenal Indonesia, membuat Republika Penerbit ikut mendapatkan keuntungan. Teuku Chairul juga mengemukakan bahwa karena harian Republika dikenal orang, maka Republika penerbitnya-pun Alhamdulillah menikmati popularitas itu.8 3) Novel-novel Republika Penerbit sering diangkat ke layar lebar. Secara tidak langsung hal ini membantu Republika penerbit untuk mempromosikan novel-novel Republika Penerbit. Dan karena hal tersebut juga membuat masyarakat lebih mengenal tentang brand Republika Penerbit.
6. Evaluasi Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari kegiatan promosi. Pada tahap ini seluruh staff promosi Republika Penerbit melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi promosi yang sudah dilakukan. Tahap evaluasi sangat diperlukan karena dengan melakukan evaluasi, Republika penerbit dapat mengukur dan melihat strategi yang sudah
8
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal, 23 Mei 2013
68
dilakukan telah berjalan baik atau malah tidak menimbulkan dampak apapun. Pada tahap ini Republika Penerbit bisa melakukan tolak ukur langkah atau strategi yang akan diterapkan selanjutnya. Dengan harapan jika strategi sebelumnya belum berhasil, maka strategi selanjutnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Beberapa bulan akhir-akhir ini hasil evaluasi promosi yang dilakukan cukup bagus dan baik, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Iqbal Santosa: “Sejauh yang kami ketahui respon masyarakat, baik melalui sosial media yang kami miliki maupun dari sumber-sumber informasi lainnya,respon masyarakat sangat baik. Dalam sebuah survey, posisi kami sebagai penerbit Islam berada di urutan ketiga dalam top of mind masyarakat.”9 Dalam perkembangan beberapa bulan terakhir, menimbulkan rasa optimis bagi Direktur Utama PT. Republika Penerbit. Hal tersebut berdasarkan dari hasil tahap evaluasi yang mampu dijadikan tolak ukur langkah dan strategi promosi yang akan dilakukan selanjutnya. “Lima bulan di tahun 2013, cukup menimbulkan rasa optimistis pada diri saya sebagai pimpinan di perusahaan ini dan Insya Allah sama temen-temen di seluruh jajaran di perusahaan ini baik marketingnya, redaksinya, produksinya, dan supportnya”.10
9
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013 10 Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013
69
B. Bentuk Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami Dalam penelitian terjun langsung ke lapangan yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa data dan informasi yang diperoleh terkait penelitian yang dilakukan. Penulis mendapatkan data dan informasi tentang berbagai bentuk komunikasi yang diterapkan oleh divisi public relation atau bagian promosi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel islami. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi Interpersonal Bentuk komunikasi antarpribadi ini biasanya dilakukan oleh divisi public relations atau divisi promosi PT. Republika Penerbit ketika Republika Penerbit ingin mempromosikan novel-novel yang baru ke masyarakat lebih luas. Maka, divisi public relations atau divisi promosi melakukan cara sebagai berikut: a. Langsung mendatangi beberapa tokoh terkenal seperti pejabat, alim ulama, artis, dan musisi terkenal dari Indonesia dan kemudian memperkenalkan novel terbaru yang akan diterbitkan. b. Komunikasi
dengan
produser
film,
public
relations
saling
berkomunikasi kepada produser film atau produser meminta kepada perusahaan agar cerita yang dimuat di dalam novel lebih dipublikasikan lagi dengan mengangkatnya ke dalam film layar lebar. Dalam komunikasi interpersonal, atau komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh divisi public relations atau promosi, Republika
70
Penerbit lebih mengutamakan komunikasi tatap muka yang lebih bersifat menawarkan dan mengenalkan produk-produk perusahaan yang baru. Dalam hal ini, public relations atau divisi promotion berharap konsumen tertarik atau suka terhadap novel islami yang ditawarkan.
2. Komunikasi Kelompok Komunikasi kelompok sering dilakukan oleh divisi public relations atau divisi promosi Republika penerbit dalam mempromosikan produknya, karena dalam hal ini merupakan suatu upaya pendekatan antara konsumen dan perusahaan. Maka dalam proses komunikasi kelompok, divisi public relations atau promosi melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Mengadakan bedah buku di luar kota Dalam hal ini penulis novel yang karyanya diterbitkan oleh Republika Penerbit melakukan bedah buku di beberapa kota. Biasanya kegiatan ini diadakan di beberapa tempat penting kota yang dikunjungi. b. Berpartisipasi di pameran buku islam (Islamic Book Fair) Kegiatan yang diadakan setahun sekali di Jakarta ini merupakan daya
tarik
bagi
perusahaan
penerbitan
yang
ingin
lebih
memperkenalkan produknya ke masyarakat luas. Karena pangsa pasar dan keuntungan dengan mengikuti acara Islamic Book Fair sangat besar. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh ketua divisi public relations/ promosi Republika Penerbit Bapak Iqbal Santosa bahwa:
71
“Islamic book fair memberi kesempatan yang luas bagi penerbit untuk mendisplay buku. Karena dengan semakin banyak buku yang terbit, namun di sisi yang lain perkembangan toko tidak secepat perkembangan buku, menyebabkan buku-buku bersaing memperebutkan display di toko.”11 Kesempatan ini juga tidak disia-siakan oleh Republika penerbit agar lebih mendekatkan diri dengan para pembaca atau pelanggannya, bahkan bisa saja dalam acara ini, Republika Penerbit bisa bertemu dengan penulis yang nantinya akan menerbitkan bukunya di Republika penerbit. c. Mengadakan talkshow dan workshop ke universitas dan lembaga pendidikan lainnya. Dalam kegiatan ini, divisi public relation atau promosi menghadirkan penulis dari novel yang akan dipromosikan untuk berinteraksi dengan para civitas akademik atau para siswa/i. dan dalam kegiatan ini divisi promosi juga menghadirkan para editor Republika penerbit untuk memberikan pelatihan penulisan karya sastra atau karya tulis lainnya.
3. Komunikasi Massa Dalam komunikasi massa tentu tidak lepas dari peran media massa. Media massa sangat berperan aktif dalam memberikan informasi yang ada di dunia ini. Sejak pertama kali dibentuk Republika Penerbit merasa bahwa
11
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
72
media massa sangat mempunyai peran penting dalam melakukan promosi. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Bapak Iqbal Santosa : “ Sejak awal berdiri, terlebih kita lahir dari sebuah media cetak kita menyadari peran media massa dalam membangun pengetahuan dan awarness masyarakat akan sebuah produk. Oleh karena itu, sejak awal kita telah menjadikan media massa sebagai bagian dari upaya menyosialisasikan produk kita.”12 Media massa yang dimanfaatkan oleh Republika penerbit dalam melakukan promosi adalah televisi, radio, koran, dan sosial media (facebook dan twitter). a. Televisi dan Radio Dalam hal ini, komunikasi yang dilakukan divisi PR atau promosi Republika Penerbit untuk mempromosikan novel islami adalah dengan talkshow dengan penulis atau laporan liputan acara yang isinya adalah promo atau bedah buku novel yang diluncurkan Republika Penerbit. Karena dengan begitu, untuk promosi di media elektronik bisa lebih mudah. Dengan menampilkan atau mendatangkan penulis novel yang akan dipromosikan sebagai pembicara di radio atau televisi mampu mempromosikan novelnya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. b. Koran atau Surat Kabar Harian Republika merupakan surat kabar ternama yang terkenal di Indonesia. Media komunikasi ini merupakan media yang paling dekat dengan Republika penerbit dalam mempromosikan produk
12
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
73
perusahaan. Karena dengan brand yang sama yaitu “Republika”, membuat kedua perusahaan ini saling besinergi satu sama lain. Di koran atau surat kabar, Republika penerbit melakukan promosi dengan memasang iklan di surat kabar. Promosi yang dicantumkan dalam iklan tersebut berisi tentang keunggulan dan hal yang menarik yang ada di novel. c. Sosial Media dan Website Melakukan promosi novel islami dengan kecanggihan teknologi seperti internet merupakan kesempatan yang tidak disia-siakan oleh Republika Penerbit. Dalam hal ini Republika Penerbit bisa lebih interaktif dengan pelanggannya tanpa harus tatap muka langsung, dan lebih efisien dalam promosinya. Dalam menunjang promosi dan identitas Republika Penerbit di dunia maya, Republika Penerbit membuat
website
yang
mempunyai
host
name
yaitu
“www.republikapenerbit.com”. Republika Penerbit juga mempunyai fan page di facebook yang bernama “Republika Penerbit” dan di twitter Republika Penerbit mempunyai akun yang bernama “@bukurepublika”. Melakukan promosi produk perusahaan di sosial media sangat efektif. Karena dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi membuat masyarakat lebih haus akan informasi. Dan dalam memperoleh informasi tersebut, masyarakat selalu ingin mendapatkannya secara efisien, contohnya melalui gadget. Akan tetapi untuk pengaruh aktivitas promo media elektronik paling efektif terlebih
74
lagi televisi. Hal ini juga senada oleh pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Iqbal Santosa : “…bila kita melihat dari sisi pengaruh aktivitas promo, maka media elektronik terutama televisi paling efektif. Di samping karena persoalan jangkauan yang luas juga budaya “tontonan” masih sangat kuat di masyarakat. Hampir dipastikan, di setiap rumah ada perlengkapan elektronik. Namun bila kita melihat dari sisi prosesnya, maka media sosial tentu yang paling efektif. Bila media lain, elektronik dan cetak, melibatkan pihak ketiga, maka sosial media semuanya ada di kita. Artinya, aktivitas di media elektronik dan cetak amat bergantung kepada kesediaan pihak ketiga bekerja sama dengan kita. Sementara sosial media, kita lah yang mengaturnya. Belum lagi prosesnya yang sangat mudah dan relatif murah. Satu kali klik, informasi kita sudah tersebar dengan masif.”13 Bentuk komunikasi massa melalui media massa yang dilakukan Republika penerbit dalam mempromosikan novel islami, bisa dibilang suatu keuntungan atau kelebihan Republika penerbit dibandingkan dengan perusahaan penerbitan lainnya. Karena dalam hal ini PT. Republika penerbit mempunyai jaringan dalam satu company group yang berupa koran, televisi, radio, majalah dan juga billboard. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Bapak Teuku Chairul Wisal selaku Direktur Utama Republika penerbit, beliau mengatakan sebagai berikut : “… kita punya jaringan di group kita, kita punya jaringan berbentuk koran, ada televisi, dan juga ada radio ada majalah dan ada billboard, dan juga macam-macam yang sehingga kita bisa bersinergi dengan kita di penerbitan. Republika Penerbit semua mem-back up, saling menutupi, saling mengisi dan juga kadangkadang kita bisa berjualan dengan bundling dan menggabung
13
Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013
75
kelebihan-kelebihan dari setiap perusahaan itu kedalam produk kita dan kita tawarkan ke masyarakat.”14
14
Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal, 23 Mei 2013
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah peneliti menguraikan, mempelajari dan menganalisa berbagai macam permasalah yang ada di dalam penelitian ini, yang berjudul “Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami”, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: Dalam mempromosikan novel islami, PT. Republika Penerbit melakukan beberapa strategi agar tujuan perusahaan tercapai. Strategi yang dilakukan tersebut adalah : 1. Menentukan khalayak, dalam hal ini PT. Republika Penerbit, sudah menentukan yang menjadi khalayak, yaitu seluruh lapisan masyarakat, tidak mesti orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb. Republika penerbit juga mengincar kelas menengah ke bawah sebagai khalayaknya. 2. Menentukan pesan atau memilih naskah terbaik, dalam hal ini tim editor Republika Penerbit melakukan seleksi atau pemilihan naskah yang baik, yang sesuai dengan standar kelayakan untuk diterbitkan PT. Republika Penerbit. 3. Menentukan metode, dalam hal ini Republika Penerbit menentukan waktu, menentukan cara agar novel yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser film agar mengangkatnya ke layar lebar.
76
77
4. Seleksi dan penggunaan media, dalam pelaksanaan aktifitas strategi Republika penerbit membagi tiga tahap aktifitas, tahap setelah buku siap diterbitkan, aktifitas pelaksanaan strategi dan promo di media massa, dan mendisplay novel di toko buku. Dalam tahap buku siap diterbitkan, Republika penerbit memberi info kepada masyarakat melalui sosial media tentang novel-novel mereka yang akan diterbitkan. Pada tahap pelaksanaan aktifitas strategi, mereka melakukan promo di media massa, memasang iklan dan lain-lain. Tahap mendisplay buku di toko buku, pada tahap ini lebih ditujukan agar novel yang diterbitkan bisa bertahan untuk bisa di display di toko buku. 5. Faktor penghambat dan pendukung strategi komunikasi Dalam melakukan promosi, tentu saja ada faktor penghambat dan pendukung yang dimiliki Republika Penerbit. Republika penerbit hanya memiliki 22 karyawan. Membuat seluruh karyawan mereka melakukan multi tasking dalam pekerjaan mereka. Minat baca masyarakat yang kurang juga menjadi suatu penghambat atau ancaman bagi Republika Penerbit dan perusahaan penerbit lainnya. Karena jika minat baca buku berkurang, maka beberapa perusahaan penerbitan akan terancam tutup. Akan tetapi, industri penerbitan saat ini semakin meningkat. Dengan banyaknya perusahaan penerbitan, merupakan suatu tantangan untuk Republika Penerbit agar tetap eksis di dunia penerbitan. Dibalik semua faktor penghambat tersebut, ternyata Republika Penerbit memiliki faktor pendukung dalam mempromosikan novel islami.
78
a. Faktor-faktor pendukung yang pertama yaitu; Republika Penerbit memiliki jaringan media yang sangat besar. Di bawah naungan PT. Mahaka Media, Republika Penerbit dapat besinergi dengan Jak FM, Gen FM, Alif TV, Jak Tv dan Harian Republika. b. Republika Penerbit memiliki brand images Republika yang notabene sebagian masyarakat di Indonesia sudah mengenal brand Islam tersebut. Hal ini sebuah keuntungan sendiri bagi Republika Penerbit yang ikut menikmati popularitas Harian Republika. c. Novel-novel yang diterbitkan Republika Penerbit sering diangkat ke layar lebar. Dalam hal ini secara tidak langsung membantu Republika Penerbit dalam melakukan promosi dan memperkenalkan brand image Republika Penerbit. 6. Pada tahap terakhir dalam melakukan strategi komunikasi Republika Penerbit adalah melakukan evaluasi. Pada tahap ini seluruh staff promosi Republika Penerbit melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi promosi yang sudah dilakukan. Dengan tahap ini, Republika Penerbit bisa memprediksi langkah selanjutnya untuk melakukan promosi yang lebih baik. Dalam mempromosikan novel islami, dibutuhkan beberapa bentukbentuk komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan PT. Republika
Penerbit
adalah
komunikasi
kelompok dan komunikasi massa.
interpersonal,
komunikasi
79
a. Dalam komunikasi interpersonal, bentuk komunikasi yang dilakukan Republika Penerbit adalah melakukan promosi dengan mendatangi langsung beberapa tokoh pejabat, artis, ulama dan musisi terkenal di Indonesia. Serta melakukan komunikasi langsung dengan produser film untuk menawarkan novel baru agar bisa diangkat ke layar lebar. b. Komunikasi kelompok, dalam bentuk komunikasi ini Republika Penerbit melakukan bedah buku di luar kota, berpartisipasi di pameran buku Islam (Islamic Book Fair), serta mengadakan talkshow dan workshop ke universitas dan lembaga pendidikan lainnya. c. Selanjutnya bentuk komunikasi yang dilakukan Republika Penerbit dalam promosi adalah bentuk komunikasi massa. Dalam hal ini, Republika penerbit melakukan promosi di media massa seperti; koran, televisi, radio dan sosial media. Dengan relasi media massa yang dimiliki oleh Republika Penerbit, membuat promosi yang dilakukan lebih mudah. Dan, menurut Republika Penerbit cara ini paing berpengaruh dalam aktifitas promo, terlebih lagi jika dilakukan di media massa televisi.
B. Saran Ada beberapa catatan yang ingin penulis utarakan, dengan tujuan catatan-catatan yang penulis sampaikan bisa bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi demi kebaikan di masa yang akan datang. Dan saran yang ingin penulis sampaikan antara lain:
80
Kepada seluruh karyawan dan staff Republika Penerbit, terus pertahankan misi perusahaan yang selalu ingin menghasilkan buku bermutu yang dapat memberi nilai tambah bagi seluruh masyarakat. Dan tetap pertahankan image Republika Penerbit yang merupakan perusahaan penerbitan yang selalu istiqomah dalam syiar dakwah melalui buku. Kepada divisi promosi atau PR Republika Penerbit, di era teknologi yang canggih saat ini, cobalah metode lain dalam melakukan promosi di sosial media. Karena sosial media saat ini sangat berpengaruh dalam penyebaran promosi tentang produk perusahaan ke masyarakat. Dan terus mencoba strategi lain yang bisa menambah daya jelajah penyebaran promosi yang dilakukan Republika Penerbit. Kepada para penulis novel, selalu tingkatkan kualitas naskahnaskah yang akan diterbitkan. Jika naskah-naskah tersebut berkualitas tinggi dan bagus, tentunya akan bisa membawa manfaat yang baik bagi masyarakat. Tidak hanya itu, jika kualitas naskah yang akan diterbitkan bagus maka dapat meningkatkan images perusahaan yang menerbitkan naskah tersebut. Dan saran untuk pembaca setia novel khususnya novel islami, terus pertahankan minat baca karena dengan membaca wawasan kita akan lebih luas. Dan dengan membaca novel islami, secara tidak langsung kita bisa mendapati nilai-nilai moral Islam yang terkandung di dalamnya. Dan saran terakhir untuk peneliti selanjutnya, skripsi atau penelitian ini jauh dari kata sempurna. Tentu ada kekurangan dan berbagai kesalahan
81
didalamnya. Jika ada peneliti yang akan mengangkat tema yang kurang lebih sama dalam penelitian ini, maka diharapkan untuk lebih kritis terhadap permasalahan yang diteliti. Serta mengembangkan materi yang sudah dijelaskan dalam skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Tantang, M. Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1989. Arifin, Anwar. Strategi Komunikasi. Armico, Bandung. 1984 ------------------. Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Pers, 1998 Assauri, Sofian. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. Changara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajagrafindo, 1998. David, Fred R. Manajemen Strategi dan Konsep, Jakarta: Perhelalindo, 2002. Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981. ----------------------------. Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. ----------------------------. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007. ----------------------------. Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Rosdakarya, 2006, cet ke-21. Fuad, M. dkk. Pengantar Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000. Halim, A. dkk. Manajemen Pesantren, PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005. Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003. Karlinah, Siti. Komunikasi Massa, Jakarta: Penerbitan UT, 1999. Kusmayadi, Ismail, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama, 2006), Liliweri, Alo. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: LKiS Pelangi, 2002 Moleong, Lexy.J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2000.
82
83
Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, Jakarta: Ramdina Prakasa, 2006. Mulyana, Deddy. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. -------------------. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Nasuhi, Hamid. Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi), Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007. Nasution, Zulkarnain. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka, cet ke-1, 1993. Purnomo, Setiawan Hari, dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep Pengantar, Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1998. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. ----------------------. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986. Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009. --------------------. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997. Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007. Ruslan, Rosady, Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja. Grafindo Persada, 2003 Saladi, Djaslim. Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, Bandung: CV. Mondar Maju, 1997. Stanton, William J. Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1991. Sumarsono, S. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2001. Suprapto, Tommy. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, Yogyakarta: Medpress, 2009. Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 2004.
84
INTERNET Sudayat, Ridwan Iskandar.“ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21 April 2013 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com. http://belajarmanagement.wordpress.com/ http://m.riaupos.co/spesial.php?act=full&id=254&kat=2#.UkI1hxBdzUY http:/www.mahakamedia.com http://www.republikapenerbit.com/page/konten/t http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/234/ratu-yang-bersujud.html http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/250/ayah-kisah-buyahamka.html,
FOTO-FOTO KEGIATAN PROMOSI PT. REPUBLIKA PENERBIT
Dok.Pribadi Promosi Novel Ratu Yang Bersujud PT. Republika Penerbit di Islamic Book Fair 2013
Dok. Pribadi Promosi Novel Islami PT. Republika Penerbit di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
( Foto bersama dengan Bapak Tengku Chairul Wisal, Direktur Utama PT. Republika Penerbit)
Foto bersama dengan Mochammad Mahdavi, Penulis Novel Ratu yang Bersujud
DOKUMENTASI SAAT SIDANG MUNAQASYAH 17 JULI 2013