FEBRUARY EDITION
Sponsored By :
SAPA KAMASE Assalamu’alaikum Wr Wb Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT TuhanYang Maha Esa karena atas berkah dan rahmat-Nya buletin “Kabare Kamase” edisi pertama di tahun 2015 ini dapat terbit.Seperti kita ketahui bersama saat ini telah memasuki tahun 2015. Ada apa sebenarnya di tahun 2015 ini? Akhir-akhir ini kita sering sekali dihebohkan dengan isu Asean Economic Community (AEC).Sebagai gambaran AEC akan membuka luas pasar arus ekspor-impor barang dan jasa ataupun investasi antarnegara ASEAN, dimana permasalahan tarif dan non-tarif sudah tidak diberlakukan.Lantas seberapa besar dampak dari AEC bagi kita, khususnya sebagai seorang mahasiswa dan bangsa Indonesia umumnya? Kalau kita kaitkan dengan Energi Terbarukan, apa dampaknya dan bagaimana sikap kita menghadapinya? Untuk menjawab pertanyaan diatas, buletin “Kabare Kamase” terbit dengan tema “Masyarakat Ekonomi Asean” yang dikemas dengan lebih menarik dan komunikatif. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak. Buletin Kabare Kamase ini pastinya jauh dari sempurna.Untuk itu, kritik, saran, dan masukan selalu kami harapkan dari para pembaca. Semoga bermanfaat. Salam energi terbarukan untuk negeri! Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KONTEN 1
HoT ISSUE 1 :
3
HoT ISSUE 2 :
Chairil Linggabinangkit
REDAKSI Pembina Pemimpin Umum Penanggung Jawab Pelaksana Pemimpin Redaksi Editor Layouter Desain Cover Produksi Penulis
: Rachmawan Budiarto, S.T., M.T. : Chairil Linggabinangkit : Imron Abdi Santoso : Ellena Wulandari : Suci Wulandari : Yuasti Hasna Fauziyah : Azhar Hudaibi : Ridho Restu Aji : Albina Gita, M. Ihsan Al Hafiz, Shita Istianti, Yollanda, Bimo Ardiarestu, Fariz, Didit Setyo, Aloysius Damar, Krisna Indra, Bahrul Jalali, Yose, Tubagus Dimas, Pandhu P
Yuk, kenali Ekonomi Masyarakat ASEAN!
Persiapan Bangsa Indonesia Menghadapi MEA 2015: "Apa Saja yang Sudah Disiapkan oleh Pemerintah, Industri, dan Mahasiswa ?"
5
HoT ISSUE 3 :
7
OBROLAN :
9
TEKNOLOGI :
Teknologi Tenaga Surya, Peluang Menghadapi AEC 2015
Global Oil Downs Alert
PATS - Solusi Air di Pedesaan
11 PAHLAWAN :
Mutohar, Water Benser dari Pedalaman Bantul
13
gress nasional :
14
gress INTERnasional :
Universitas Gadjah Mada meluncurkan bahan bakar, Biosolar B15 Kemajuan Teknologi Dynamic Tidal Power
15 ALSTOM 17 Rumah Kamase 19 ACARA Kamase
1
HOT ISSUE 1
Oleh : Yollanda - Teknik Fisika 2012
YUK, KENALI EKONOMI masyarakat
ASEAN!
Tahun 2015 baru saja dimulai. Tahun ini tentu menjadi tahun yang dinanti-nantikan oleh negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Bagaimana tidak? Sesuai dengan hasil KTT ke-8 pada tahun 2003 yang diadakan di Bali silam, tahun ini merupakan tahun dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau yang lebih dikenal Asean Economic Communtty (AEC). Sebelum membahas terlalu jauh tentang persiapan, tantangan dan peluang menghadapi MEA, yuk simak sejarah dirumuskannya AEC 2015!
Demi mencapai salah satu tujuan besarnya yaitu mempercepat pertumbuhan ekonomi, kerjasama perekonomian antar negara ASEAN sudah diarahkan menuju terbentuknya suatu komunitas ekonomi ASEAN. Kebulatan tekad untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ini dibuktikan dari KTT ASEAN ke-2 di Malaysia, dimana para pemimpin negara ASEAN sepakat untuk:(i) menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan memiliki daya saing tinggi yang ditandai dengan arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas, arus lalu lintas modal yang lebih bebas, pembangunan ekonomi merata serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi, (ii) mempercepat liberalisasi perdagangan di bidang barang jasa, dan (iii) meningkatkan pergerakan tenaga profesional dan jasa lainnya secara bebas di kawasan ASEAN[1]. Hal-hal tersebut tercantum dalam “Visi ASEAN 2020”. Kemudian pada KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada tahun 2003 di Bali, para pemimpin negara-negara ASEAN menyepakati pembentukan kemunitas ASEAN yang mencakup bidang Politik dan Keamanan, bidang Ekonomi dan bidang Seni Budaya. Kesepakatan ini pun dikenal dengan sebutan Bali Concord II. Lalu, pada KTT ke-12 para pemimpin ASEAN menyepakati percepatan pembentukan salah satu pilar Komunitas ASEAN yaitu ASEAN Economic Community yang mulanya dicanangkan tahu 2020 menjadi tahun 2015 dengan beberapa pertimbangan.
Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Berawal dari terbentuknya suatu perkumpulan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang dikenal sebagai ASEAN pada tahun 1967, MEA dirumuskan sebagai suatu gerakan guna mencapai tujuan besar ASEAN. Tujuan besar yang dimaksud adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan
Asia Tenggara. Dalam perkembangannya, organisasi ini memberikan pengaruh dan dampak positif yang besar bagi para anggotanya. Berbagai upaya kerjasama telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kawasan ASEAN. Upaya-upaya yang dilakukan mencakup berbagai bidang, baik pendidikan, keamanan, sosial, kebudayaan, kesejahteraan, ekonomi dan lain-lain.
Blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Pelaksanaan ASEAN Economic Community (AEC) ini dijalankan sesuai blueprint yang telah dibuat. Adapun empat kerangka utama dari BlueprintAEC adalah sebagai berikut:
1.
ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik dan aliran modal yang lebih bebas,
2.
3.
4.
ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi, dengan elemen peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan intelektual, pengembangan infrastuktur, perpajakan dan e-commerse, ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa integrasi ASEAN untuk negara-negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos dan Vietnam), ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi global[1].
Tentunya, MEA 2015 memberikan peluang besar akan terbentuknya pasar tunggal ASEAN berbasis produksi tunggal yang bebas. Hal ini memungkinkan terjadi arus barang dan jasa termasuk tenaga kerja dan berbagai investasi dan arus modal bebas mengalir diantara negara ASEAN. Hal ini bisa menjadi peluang bagi setiap negara ASEAN untuk meningkatkan pagsa pasarnya. Namun, di sisi lain terbentunya MEA membatasi kebijakan internal nasional negara ASEAN. Maka dua kontradiksi antara peluang dan tantangan akan timbul di masing-masing negara ASEAN dalam menyikapi AEC. Menjadi peluang atau tantangan tergantung dari kesiapan masing-masing negara ASEAN termasuk Indonesia. Gimana nih masyarakat Indonesia khususnya para pemuda, sudah siapkah dengan segala kemungkinan dinamika sistem yang akan terjadi akibat AEC ? Refrensi : Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2010. Menuju Economic ASEAN Sumber Foto : sumber : serdef.org
2
Persiapan Bangsa Indonesia Menghadapi MEA 2015: "Apa Saja yang Sudah DisiaPKan oleh Pemerintah, Industri, dan Mahasiswa ?"
Pada tahun 2015 ini -tepatnya pada Desember 2015- kita akan dihadapkan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN / MEA (ASEAN Economic Communities). MEA merupakan suatu era yang menyatukan negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi “satu basis pasar dan produksi”, dimana akan terjadi arus bebas produk, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal, yang semuanya bermuara pada prinsip pasar terbuka bebas hambatan (Sudiaman, 2015). Kini, MEA sudah di depan mata. Kita pun patut bertanya, sejauh mana persiapan Indonesia dalam menghadapi era liberalisasi perdangan ini? Sebagai Negara dengan ekonomi paling besar di ASEAN, dengan sekitar 40 % dari Paritas daya Beli(PDB) ASEAN serta hampir setengah dari populasi ASEAN (Sudiaman, 2015), Indonesia merupakan aktor penting dalam MEA yang akan berlangsung ini.
Menengok Persiapan Indonesia
“
“
Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA sebagai upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja. Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC (STMY, 2015) antara lain :
“
Realita Industri Strategis Kini
Dari sektor energi, terdapat angin segar bagi Indonesia. Salah satu perusahaan nasional minyak dan gas (migas) kembali mengharumkan nama Indonesia di luar negeri. Sebelumnya, pada bulan Mei 2014, PT Pertamina (Persero) tengah memproses akuisisi lima aset blok migas di luar negeri untuk mencapai target produksi minyak sebesar 2,2 juta (barel oil equivalent per day/boepd) pada 2025. Kini anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk, Medco Tunisia Petroleum Limited, mengakuisisi 100 persen saham Storm Ventures International Ltd yang efektif pada 1 Januari 2015. Harga pembeliannya yaitu 114,03 juta USD (Mahfoedz, 2014). Namun, di beberapa sektor lain terdengar miris. Mengutip pernyataan Ketua Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia, Bambang Ismawan (2014), sebanyak 60 % industri penting dan strategis telah dikuasai investor asing. Bambang mencontohkan, saat ini investor asing menguasai saham operator seluler terbesar di Indonesia, PT Telkomsel, sebesar 35 %, saham XL Axiata dikuasai asing 65 %, Indosat 65 %, dan Hutchison Tri 60 %. Di sektor perbankan, sebanyak 50,6 % aset bank nasional dimiliki asing, termasuk di dalamnya 12 bank swasta lainnya sahamnya didominasi asing, seperti CIMB Niaga yang dikuasai asing hingga 97,93 %. "Seharusnya, pemerintah melindungi perusahaan strategis ini karena berdampak besar terhadap perkembangan ekonomi masyarakat," ujarnya.
“ Peran dan Kesiapan Mahasiswa Menyongsong MEA 2015
“
HOT ISSUE - 2
“
3
1. Penguatan Daya Saing Ekonomi Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur. 2.Penguatan Sektor UMKM Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia telah dibentuk Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi seperti peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015. 3.Perbaikan Infrastruktur Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing sektor riil, selama tahun 2010 telah berhasil dicapai peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan. 4.Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah melalui jalur pendidikan. Dana APBN semakin tahun selalu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Tantangan utama Indonesia untuk menghadapi MEA adalah sumber daya manusia (SDM) yang tidak sekedar tahu namun juga mampu menghadapi MEA 2015. Mengutip data Badan Pusat Statistik, penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2013 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah 52,0 juta orang (46,95 %) dan SMP sebanyak 20,5 juta orang (18,47%). Sementara penduduk bekerja pendidikan tinggi hanya sebanyak 10,5 juta orang dengan rincian 2,9 juta orang (2,64 %) berpendidikan diploma dan sebanyak 7,6 juta orang (6,83 %) berpendidikan universitas (Sudiaman, 2015). Jika kita bandingkan dengan negara tetangga, penduduk bekerja di negeri jiran seperti Malaysia dan Thailand, rata-rata berpendidikan SMA sederajat.
5.Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya. Upaya penindakan terhadap Tindak Pidana Korupsi (TPK) ditingkatkan melalui koordinasi dan supervisi yang dilakukan oleh KPK kepada Kejaksaan dan Kepolisian.
Sejatinya, perdagangan bebas kawasan memang dapat menjadi peluang sekaligus tantangan. Di satu sisi dapat membuka pasar bagi industri dalam negeri yang semakin meningkat. Namun, di sisi lain apabila Indonesia tidak menyiapkan diri dengan baik dapat menjadi pasar bagi gempuran produk asing yang dapat menghancurkan kemampuan produktif dalam negeri sendiri. Tentu sebagai warga bangsa kita selalu berharap MEA yang akan dimulai Desember 2015 nanti dapat membawa kebaikan bagi seluruh warga bangsa. Semangat Berkarya!
Mahasiswa sebagai iron stock adalah garda terdepan cerminan tenaga kerja terdidik dan terampil, bahkan lebih dari itu, mahasiswa seharusnya juga memiliki inovasi dan kreativitas untuk menciptakan lapangan kerja. Perlu ada kesadaran dalam diri mahasiswa dan juga dukungan sistem pendidikan tinggi yang bukan lagi sekedar 3R (Reading, wRiting, and aRithmatic) tetapi juga harus menyangkut keterampilan-ketrampilan baru seperti Leadership, Digital Literacy, Communication, Emotional Intelligeny, Entrepreneurship, Global Citizenship, Problem Solving, and Team Working(Hamonangan, 2014).Keterampilan-keterampilan tersebut tentunya tidak didapat dengan hanya bersantai-santai melainkan dengan berani mengambil resiko untuk terlibat aktif dalam orgnisasi, komunitas, maupun pengabdian masyarakat.
Oleh : Didit Setyo Pamuji- Teknik Fisika 2011
4
5 HOT ISSUE - 3
Teknologi Tenaga Surya, Peluang Menghadapi AEC 2015 Oleh : Bimo - Teknik Fisika 2012
Sudah bukan hal baru lagi bahwa batu bara telah menjadi ikon bahan bakar energi di regional Asia disebabkanharganya yang sangat terjangkau. Hal ini menyebabkan batu bara terus mendominasi pasar Asia dimana 60% kebutuhan listriknya masih bergantung pada bahan bakar jenis ini. Padahal, seperti yang telah kita tahu bahwa efek samping dari batu bara adalah polusi udara yang berasaldari gas buangnya. Berangkat dari ketergantungan akanenergiyang bersih serta permasalahanpolusi yang terus merajalela, minat akan energi terbarukan yang ramah lingkungan semakin meningkat. Beberapa negara di Asia Tenggara pun telah menetapkan target di bidang energi terbarukan.
Seperti halnya Indonesia, dengan target ambisius yang ingin dicapai yakni 25% energi dipenuhi melalui energi terbarukan pada tahun 2025, Thailand pun memiliki target yang sama yakni 25% pada tahun 2021, Vietnam 5% pada tahun 2020, Malaysia 11% pada tahun 2020, dan Filipina berencana untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan hingga tiga kali lipat pada tahun 2030 menjadi 15.000 MW. Berdasarkan data di atas, maka di tahun 2015 ini yang sekaligus bertepatan dengan tahun dimulainya AEC (atau MEA yang merupakan kepanjangan dari Masyarakat Ekonomi Asean), peluang bisnis dibidang energi terbarukan tentunya sangat menjanjikan. Peluang bisnis teknologi surya di dunia sendiri besar.
Hal ini dikarenakan pasokan energi surya yang ditangkap permukaan bumi dapat mencapai 3 x 1024 joule per tahun. Jumlah tersebut setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di dunia. Berarti, kebutuhan energi di dunia dapat terpenuhi dengan menutup 0.1% permukaan bumi dengan teknologi solar sel yang memiliki efisiensi 10%. Melihat peluang tersebut, insdustri sel surya mengalami perkembangan yang pesat, dibuktikan pada tahun 2004 yang mana mampu mencapai level 1000 MW. Selama ini, negara-negara di Asia Tenggara masih melakukan impor dalam usaha pengadaan berbagai macam teknologi berbabasis tenaga surya kepada beberapa negara sepertiTiongkok, Jepang, danbeberapa negara eropa lainnya. Tentunya, apabila Indonesia mampu menciptakan suatu teknologi berbasis tenaga surya beserta desainnya secara mandiri, maka Indonesia akan menjadi negara percontohan bagi negara-negara ASEAN sebagai negara yang mampu memenuhi kebutuhan energinya berbasis energi terbarukan. Selain itu, Indonesia juga akan mampu memonopoli perdagangan khususnya pada produk ini dikarenakan tidak adanya persaingan internal ASEAN. Mengenai sistem teknologi berbasis tenaga surya, ada dua tipe utama sistem tenaga surya yang digunakan dalam operasi secara komersial yakni; sistem yang memanfaatkan cahayamataharimenggunakan panel photovoltaic (PV) dan sistem yang memanfaatkan tenaga panasmatahari atau solar thermal. Sistem ini dapat didefinisikan sebagai jalan untuk menkonversikan energi surya ke dalam bentuk energi lain.
Pada sistem PV, cahayamatahari dikonversi langsung menjadi listrik melewati panel yang dibuat dari sel-sel photovoltaic. Panel PV biasanya ditempatkan pada atap-atap kompleks perumahan dan bangunan komersial atau diletakkan di lapangan yang luas. Ketika cahaya matahari mengenai panel, medan listrik terbentuk dikarenakan sifat semi-konduktif alami dari sel. Sedangkan untuk sistem tenaga solar thermal biasanya dihasilkan dari pengonsentrasian tenaga matahari / Concentrated Solar Power (CSP). Di bawah sistem CSP, terpasang lensa atau cermin yang berfungsi mengarahkan dan memantulkan cahaya matahari menuju menara surya dan memanaskan fluida yang ada didalamnya sehinggafluidatersebutakanmenguapdanakan menggerakkan turbin dan generator agar dapat menghasilkan listrik. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis dalam usaha pengadaan dan produksi massal produk-produk teknologi berbasis tenaga surya masih terbuka lebar untuk regional Asia Tenggara, terlebihletakgeografis ASEAN yang strategiskarenadekatdengangaruskhatulistiwa. Indonesia sendiri dapat berkecimpung didalamnya dengan mencoba untuk menciptakan dan memproduksi massal salah satu dari dua jenis sistem yang memanfaatkan tenaga surya. Selain dapat memenuhi visi nasional berupa bauran energi di tahun 2025, hal ini juga dapat menjadi aset bisnis yang dapat mengisi kas negara.
6
7
8
G
lobal oil price was sliding down again in January 2015. This event was second sliding after the first sliding in the end of December 2014. Global oil price has the last stand in 105 US Dollar per barrel in 2014 before United States reduced their oil purchase to OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) in the end of 2014. In beginning of 2015, the global oil price sudden drop to 67 US Dollar per barrel and in middle of January it was falling down again into 45–50 US Dollar per barrel. This twin sliding was caused byUnited States which has found their oil field in recent few years, called as shale oil, and now they drive an advance technology to lift them as their oil fulfillments. In January 19th 2015, Indonesian government has declared the decrement of national oil price to be Rp. 6.600,00 according to global oil price 45 – 50 US Dollar per barrel. In the same day, Bent crude oil hang on its level 47.69 US Dollar per barrel and WTI crude oil in 48.69 US Dollar per barrel. It makes Indonesian economic in uncertainty level because global crude oil price still unstability.
WHATS GOING ON?
N
owadays, United States decrease their oil purchases from OPEC because of their shale oil production. In recent years, United States claimed their great potential of shale oil and from now shale oil already start to lift from their fields to fulfilled for their oil needs. Shale oil are unconventional oil produced from oil shale rock fragments by pyrolysis, hydrogenation, or thermal dissolution. So that, United States do not needs oil supply from OPEC and they just used their own shale oil to their country. United States is a great consumer for global oil in OPEC, and they decreased their OPEC oil purchasing. So by this action, oil supply in OPEC overwhelmed and the price of oil goes down.
In another way, Saudi Arabia, as greatest oil export, is still exporting in huge amounts of oil. OPEC agreed to Saudi Arabia action to prevent Russians's oil take a part of Oil Global Supply in huge amounts. This oil flood in market made a new sliding down for oil into low level. In other argumentation, Saudi Arabia is still exporting because Saudi Arabia wish, by reducing oil price, the oil company in United States will be going out of bussiness because their enermous production cost and buy Saudis oil again.While United States are run out of their shale oil and need to buy oil to Saudi again, Saudis will increase oil price back to the normal level. In this extreme speculation, Saudis can change oil price goes to 10 US Dollar per barrel because their minimal cost of production to devastate US oil companies. Saudi Arabia is a greatest country which their oil potential in sheer pressures and has vast compressed oil field in low depth, so their oil production is simple and in minimal cost level. In the other hands, Saudis are smart to control their production in market and they can control global oil price easily. Oil sliding down has happened in 2008 because of political and economic problems in Europe. After it has raised over 130 US Dollar per barrel, it fell to 30 US Dollar per barrel suddenly. It happened because of Greeks political problems, Europe Banks collapsed and so on.For the headline, oil prices in emergency because ofUnited States and Saudi Arabia are the big player/actor beyond this. These graphic will draw what “the roller coaster” of oil price in recent years is.
CONCLUSION
Fig. 1. WTI crude oil roller coaster price (left), and Brent Crude Oil roller coaster price (right). [2]
o
Oil Companies Recent Condition
il price sliding down is bad headline for oil companies around the world, actually which has high cost production like in some countries which breakeven point at around $37 per barrel, with the average breakeven point for onshore wells in the Gulf states at around $27 per barrel and US shale oil doesn't start to pay back until it achieves a price of at least $50 per barrel [3]. Current production costs vary between that breakeven point and a price of $80 per barrel. It was meant that oil companies in crisis because their marginal in low level or maybe minus because their production cost is higher than global oil prices for each barrels. By their financial loss, oil companies be forced to discharge their workers to reduce their production cost and stabilize their economic condition. Oil companies in Indonesia is still producing their oil, but they reduce the production to control their marginal profit. By this reduction, Indonesian government predict their income will be reduce at around Rp 166 quintillion in 2015 [4]. So, the government must rearrange their APBN (national budget arrangement) and recollaborate to create new APBN, called as APBN-P.
It is a MOMENTUM! By the oil price sliding, Indonesia government have to understand what happened and utilized this bad condition to be a great momentum.Our oil cost from RAPBN is still point to 105 US Dollar per barrel. Our marginal cost overwhelm in our APBN. If Mr. President could see this momentum and utilize our marginal cost to other sites, like buildings, transportation, and mass vehicles, it will be a best choice. The other best choice is this marginal cost to build renewable energy sites as much as it overwhelmed. We can prepared ourselves like America, to stand our energy alone by our great renewable energy potentials, like to build more geothermal/gas plants, wind and solar energy plant. The worst choices is Mr. President and fellas would like to do not care of this kind of thing OR they utilize this marginal cost to buy and saves oil price as much as they can. Why? Because we still under oil consumption jail and be a watcher on Saudis and United States game. We must take a first step, a revolutionary steps, to move on from oil consumption and create our own path to control our energy consumption by our hands. It is revolutionary moment to release Indonesia from oil jail and create great renewable energy development.
global OIL downsALERT Oleh : Aloysius Damar Pranadi - Teknik Fisika 2011
9
Prinsip KErja PATS
SOLUSI AIR BERSIH
DI DAERAH PEDESAAN Oleh : Yose - Teknik Fisika 2011
D
usun Bayumeneng, Kecamatan Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta merupakan kawasan yang mayoritas memiliki struktur tanah batuan karst. Wilayah ini sumber air kebanyakan berada jauh dari pemukiman seperti dalam retakan batuan, gua ,atau di bawah tanah dalam. Untuk mengantisipasi masalah tersebut dibangun sistem pengangkatan air tenaga surya (PATS) untuk memenuhi kebutuhan air sebanyak 30 rumah. Pada tahun 2007, KAMASE berhasil memenangkan Mondiologo Engineering Award 2007 dengan judul “Development of Sustainable Power and Water Supply for Remote Areas and Disaster Response and Reconstruction in Indonesia”. Pada ajang tersebut, Kamase berhasil membawa pulang hadiah sebesar 20,000 Euro untuk mengimplementasikan proyek pengangkatan air di Panggang yang diintegrasikan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
TEK
NO LO GI
10
“
PATS
“
It has become appaliying obvious that our technology has exceeded humanity - ALBERT AINSTEIN
Gambar1.Prinsip Kerja PATS (sumber: http://www. foundation.alstom.com/project-search-a-to-z/indonesia-access-to-clean-water-in-indonesia/)
Kondisi Kekinian PATS Panggang
S
istem pemompaan air bertenaga surya sangat tergantung dari besarnya energi radiasi yang dipancarkan matahari. Energi radiasi yang di pancarkan matahari akan dikonversi menjadi energi listrik DC. Kemudian DC power dikonversi menjadi listrik AC menggunakan inverter, agar sesuai dengan motor AC. Listrik dari inverter diteruskan melalui kabel sebagai daya pompa. Pompa akan mengangkat air dengan menggunakan jenis pipa HDPE menuju reservoir utama. Dari reservoir utama air didistribusikan kewaduk kecil dengan menggunakan gravitasi.
Spesifikiasi PATS Panggang Komponen
Spesifikasi
Panel Surya
12 @100 Wp, 90 V
Pompa
Lorentz PS1200HR
Pipa
High-Density Polythtlene Pipe Systems
Tabel1.Spesifikasi PATS Panggang 2009
Gambar 2.Alur perancanaan PATS Panggang
P
ada awal tahun 2015, dilaksanakan peningkatan & penambahan kapasitas, melalui kerjasama antara EnerBI dan Alstom Foundation.Melalui kerjasama inidilakukan penambahan PV sebanyak 80 panel dan 2 buah pompa. Hal ini untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan air bersih dari 30 KK menjadi 90 KK. Sumber : 1. Prakoso, A.B. 2012. Implementation of Solar Water Pumping System in Panggang Rural Community. https://aribimoprakoso. wordpress.com/2012/03/18/implementation-of-solar-waterpumping-system-in-panggang-rural-community/. Diakses pada 26 Januari 2015 pukul 12:23. 2. Anonim. 2015. Indonesia: Access to Clean Water. http://www. foundation.alstom.com/project-search-a-to-z/indonesia-access-toclean-water-in-indonesia/.Diakses pada 26 Januari 2015 pukul 12:25. 3. Prakoso, A.B. 2012. SWPS Panggang Frequently Asked Question. https://aribimoprakoso.wordpress.com/2012/03/24/swpspanggang-frequently-asked-question/. Diakses pada 26 Januari 2015 pukul 12:26.
PAHLAWAN
This Is
mutohar water Bender Dari Pedalaman Bantul
M
M
utohar, pria kelahiran Bantul 6 september 1954 adalah seorang petani dari dusun Singosaren, Bantul, D.I.Yogyakarta yang mampu membuat sebuah kincir air untuk membangkitkan tenaga listrik dengan memanfaatkan aliran dari anak Sungai Opak yang melintasi dusun Singosaren, Bantul, DIY.
11
M
utohar memulai membuat kincir air ini pada tahun 2007 dengan dibantu oleh warga Dusun Singosaren lainnya, dengan bantuan modal sebesar 20 juta rupiah. Mutohar beserta warga lainnya, selama 3 bulan gotong royong membangun PLTMH ilmu coba-coba alias trial-error.
utohar beserta warga membuat berbagai percobaan, mulai dari struktur kincir, posisi kincir, dan debit air untuk mendapatkan desain yang terbaik untuk menghasilkan listrik. Awalnya PLTMH tersebut hanya menghasilkan 10 watt hingga akhirnya saat ini telah berhasil mengeluarkan daya sebesar 1.700 watt saat debit air tinggi. Keluaran listriknya dimanfaatkan sebagai sumber listrik penerangan jalan di Dusun Singosaren. Dengan bantuan mahasiswa dan kalangan Universitas yang berkunjung ke Dusun Singosaren, warga terus memodifikasi kincir air yang awalnya memliki 16 sudu, kini memiliki 20 sudu. Bahan dasar kincir juga bukan lagi berasal dari perkakas bekas, melainkan pelat dan rangka besi
D
ari cerita singkat diatas perlu di pelajari bahwa sikap kepedulian terhadap situasi dan alam mampu membuat Mutohar mengajak warga Dusun Singosaren lainnya mendapatkan apresiasi dan juga memberikan pelajaran bahwa dengan latar belakang apapun sebenarnya kita bisa berkarya asal melakukan dengan sungguh – sungguh.
SUMBER : http://berita.liputan6.com/read/392753/mutoharperintis-energi-alternatif-dari-singosaren
12
Gress Nasional
Gress INTERNasional
UNiversitas gadjah mada Meluncurkan Bahan Bakar
BIOSOLAR B15
Oleh : Krisna Indra P - Teknik Fisika 2011
KEmajuan Teknologi
Dynamics Tidal
POWER Oleh : Bahrul Jaalali - Teknik Fisika 2011
S Gambar1 Biosolar B15 dan Majalah Biodiesel Sumber : www.ugm.ac.id
Universitas Gadjah Mada memperkenalkan bahan bakar biodiesel yang lebih ramah lingkungan sebagai alternative pengganti bahan bakar solar. Prof.Arief Budiman, peneliti Process System Engineering Research Group (PSErg) UGM, mengatakan bahwa bahan bakar biodiesel tersebut dihasilkan dari limbah minyak jelantah yang berasal dari pedagang kaki lima yang menjual makanan di wilayah Yogyakarta. Potensi Yogyakarta sebagai daerah kawasan wisata kuliner yang memiliki ribuan pedagang kali lima, mampu menghasilkan 10-15 liter minyak jelantah atau sekitar 3,6 ton minyak jelantah setiap harinya. "Biodiesel sendiri merupakan bahan bakar pengganti solar yang terbuat dari minyak tumbuhtumbuhan yang menghasilkan emisi gas buang relative lebih bersih disbanding bahan bakar minyak bumi," jelas Prof. AriefBudiman. Setelah melewati berbagai tahapan pengujian, penggunaan biosolar B15 dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 1% lebih kecil dibandingkan dengan biosolar yang dijual di SPBU. Pembuatan Biosolar B15 terbilang sederhana karena dapat dilakukan secara mandiri menggunakan peralatan yang dimiliki oleh UGM.
"Jelantah tersebut dicampurkan dengan methanol dan senyawa Pottasium Hydroxide sebagai katalis kemudian diaduk selama 1,5 jam dengan suhu 70 derajat Celcius. Barulah setelah beberapa jam akan mendapatkan endapan dan bagian atasnya itulah yang digunakan sebagai biodiesel. Seluruhnya dibuat dalam alat penyaringan sederhana yang ada di lab kami." Ungkap Prof. AriefBudiman. Nama Biosolar B15 didapatkan karena komposisi tambahan biodiesel dengan prosentase 15% untuk campuran solar sehingga dapat menghasilkan biosolar.“Kita menambah campuran 15 persen untuk solar dari bahan minyak jelantah yang sudah kita olah jadi biodiesel,”jelas Dr. Deendarlianto, kepala Pusat Studi Energi UGM. Pengembangan Biosolar B15 diharapkan mampu menjadi jembatan menuju implementasi Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 25 tahun 2013 yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar bio (biofuel) tahun 2016 sebesar 20% untuk transportasi. Sedangkan pemanfaatan biodiesel saat ini dalam biosolar masih pada angka 10%. Sumber : 1. Anonym. 2014. UGM Launching BahanBakar Bio-Solar (B15) danBuku Biodiesel. http://pserg.wg.ugm.ac.id/news/read/1020ugm-launching-bahan-bakar-bio-solar-b15-dan-buku-biodiesel.htm. diakses pada 19 Januari 2015 pukul 23.29. 2. Grehenson, G. 2014. UGM BikinBiosolardariJelantah.http:// ugm.ac.id/id/berita/9576-ugm.bikin.biosolar.dari.jelantah. diakses pada 19 Januari 2015 pukul 23.32.
13
alah satu penerapan teknologi energi terbarukan air laut adalah tidal power. Tidal power merupakan teknologi yang memanfaatkan arus laut untuk dikonversi menjadi listrik melalui turbin dan generator. China merupakan negara yang sangat melimpah akan cadangan energi batubara dan energi air. Dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, China merancang beberapa skenario. Salah satu scenario tersebut adalah mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan juga mengurangi polusi udara. Kebutuhan energi dalam negeri China akan ditopang oleh sumber energi terbarukan.
D
alam mengembangkan teknologi energi terbarukan, ahli hidraulika dari Belanda dan konsultan dari ARCADIS -yang merupakan konsultan desain infrastruktur globalmengembangkan inovasi Tidal Power Technology. Pengembangan tersebut merupakan salah satu jalan ketergantungan terhadap energi terbarukan dalam rangka mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Proyek ini dikonsentrasikan di Negara China serta dinamakan Dynamics Tidal Power (DTP). Konsep pembangunan DTP akan menempatkan dam sepanjang lebih dari 18mil tegak lurus terhadap pesisir pantai. Turbin akan ditempatkan di sepanjang dam, sehingga dapat mengkonversi arus laut menjadi energi rotasi yang nantinya akan dikonversi menjadi listrik oleh generator. Selain itu, inovasi pada DTP ini juga pada fungsi dam. Dam selain berfungsi sebagai bendungan DTP juga akan berfungsi sebagai penghalang tsunami, reklamasi dan juga bisa berfungsi sebagai jalan penghubung antar pulau.
P
Gambar1 :konsep dynamics tidal power (renewableenergyworld.com)
emerintah Belanda dan pemerintah China masing-masing memberikan dana sebesar 2,5 juta dollar untuk melakukan studi kelayakan pengembangan DTP. Studi awal menunjukkan bahwa DTP dam sepanjang pesisir pantai china mempunyai potensi kapasitas lebih dari10.000MW, hal ini menempatkan sebagai proyek hydropower terbesar. Estimasi potensi energi hidro di china secara teoritis bahkan bisa mencapai 80-150 GW.
P
royek DTP ini akan dibagi dalam 3 fase. Fase pertama merupakan pembuktian dan studi mengenai prinsip dan desain DTP. Fase ini telah selesai pada pertengahan tahun 2011. Tahap kedua adalah pemilihan dan studi kelayakan lokasi. Tahapan kedua ini juga telah terselesaikan pada tahun 2012 dengan lokasi di pesisir pantai China. Sedangkan fase terakhir adalah studi kelayakan yang lebih merinci pada tahun 2014-2015. Tahap ini mencakup desain, fungsi dari tidal energy dam,analisa ekonoli sampai ke dampak social dan lingkungan. Selain itu, perusahaan Pentair Nijhuis telah berhasil memproduksi turin yang aman bagi biota laut serta mempunyai head yang rendah. Turbin ini secara teori juga mempunyai efiseinsi sampai 85%. Apabila DTM ini telah selesai, maka akan menjadi mega proyek terbesar dalam lingkup hydropower. Sumber : Stejin, R. 2015. Dynamic Tidal Power Tecnology Advances.http://www.renewableenergyworld.com/rea/news/ article/2015/01/dynamic-tidal-power-technology-advances. diakses pada 19 Januari 2015 pukul 20.58.
14
15
A
lstom adalah perusahaan pembangkit listrik dan transportasi rel dengan menetapkan target untuk teknologi inovatif dan ramah lingkungan. Alstom membangun kereta tercepat dan metro kapasitas tertinggi otomatis di dunia, menyediakan solusi turnkey terpadu, pembangkit listrik dan jasa terkait untuk berbagai macam sumber energi, termasuk hydro, nuklir, gas, batubara dan angin, serta menawarkan berbagai solusi untuk transmisi listrik denganberfokus pada smart grid. Alstom mempekerjakan 93.000 lebih karyawan di 100 negara.
ALSTOM Gambar 1. Logo PT. Alstom
S
ebagai pemimpin pasar pembangkit listrik dan jaringan transmisi yang terus berinovasi mengembangkan penciptaan energi yang aman, handal, efisien, produktif, dan ramah lingkung-an, perusahaan asal Perancis ini tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Keberadaannya yang hampir 50 tahun tidak perlu diragukan lagi. Perjalanan panjang yang hampir setengah abad telah menjadikan Alstom sebagai entitas bisnis energi yang mapan dan turut memberikan kontribusi positif bagi perekonomian di tanah air. Kini Alstom Indonesia melanjutkan pengembangan usahanya melalui beberapa group usaha di antaranya, PT. Alstom Power Energy Systems Indonesia, PT. Alstom Grid, PT. Unindo serta PT. Alstom Transport Indonesia.
engan pengalaman dan reputasi D internasional yang Alstom miliki, Alstom terus berkomitmen untuk Indonesia dalam menyesuaikan kebutuhan dalam negeri melalui pengembangan fasilitas produksinya, kerjasama dengan konsumen dan supplier lokal, serta berkelanjutan memberikan kesempatan kepada tenaga kerja Indonesia untuk maju menjadi tenaga lokal dan handal.
Gambar 2. Kunjungan PT. Alstom ke Panggang, Gunung Kidul Sumber : Anonym. 2010. ALSTOM Produk Dalam Negeri Indonesia. http:// www.listrikindonesia.com/alstom_produk_dalam_negeri_indonesia_327. htm. 26 Januari 2015 (20:04).
Oleh : Pandhu Picahyo - Teknik Fisika 2012
16
“
- Chairil L, teknik fisika 2011
Kamase sangat berarti bagiku, Kamaseku sayang,Kamase ku malang. Kamase tempat dimana mencipta, merasa, dan mengkarsa. Kamase selalu dirindukan tapi sering ditinggalkan. Kamase itu hidup dari semangat dan karya pejuang Kamase .
“ “
“
- Imron A.S, teknik fisika 2011
Kamase adalah Tempat bermain dan belajar
- Aloysius Damar P, teknik fisika 2011
- ellena w, teknik fisika 2013
Kamase itu sebuah tempat yang mempertemukan saya dengan 'dunia lain'nya anak kuliahan. Tempat yang keberadaannya ditentukan oleh seberapa besar harapan kita disana, seberapa banyak karya kita disana, dan seberapa kuat kebersamaaan kita disana, untuk 'bermain' dengan dua kata trend yang orang sebut sebagai 'energi terbarukan'.
“
17
Dan jeng jeng jeeng...!! KAMASE punya sekre BARU! Well, setelah sekian lama kita berada di sekre yang berada di salah satu kos yang berukuran tidak besar di daerah Pogung Dalangan -yang akhir-akhir ini tidak cukup menampung para pejuang kamase-, akhirnya kamase punya homebase baru di daerah Palagan, tepatnya di Jalan Tegal Melati nomor 53A , Dusun Jongkang, Mlati,Sleman, Yogyakarta. Oh ya! Sekertariat kamase ini juga sekaligus sekertariat dari ENERBI (Energi Bersih Indonesia), yang tak lain adalah sebuah yayasan bidang energi terbarukan yang terdiri dari para alumni Kamase. Sekertariat Kamase yang baru ini merupakan sebuah rumah kontrakan yang cukup nyaman dan luas. Dilengkapi dengan fasilitas yang oke punya. Kalau kata Mas Aril -Ketua Kamase periode 2014/2015- sekre baru yang lebih besar menandakan tanggung jawab yang semakin besar buat Kamase kedepannya, dimana sekere baru berarti semangat baru untuk menghasilkan karya baru yang lebih besar. Nah, Sekarang mari kita simakapasih arti kamase bagi para pejuang-pejuang yang tinggal didalamnya?
“
Hello Fellas! Apa kabar penggiat energi? Bagaimana dengan rutinitasnya? Berjalan lancar, bukan? Penulis harap semua rutinitas teman-temanberjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Well, di tengah rutinitas yang begitu padat, mungkinteman-temaningin tahu apa itu Kamase? Kamase adalah sebuah komunitas yang terbentuk pada tahun 2001. Komunitas ini dibentuk dan terpelihara sampai sekarang berkatpassion dari para mahasiswa Jurusan Teknik Fisika UGM di bidang pengembangan energi terbaruka. Kamase merupakan akronim dari Komunitas Mahasiswa Sentra Energi. Kamase merupakan badan otonom dari Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Sehingga, tidak heran Kamase mempunyai sekretariat yang berada diluar Jurusan Teknik Fisika.
“
Kamase itu sebenarnya tidak ada artinya kalau orang orang kamase sendiri itu tidak berbuat apa apa, tidak beraksi dan hanya berkomentar, tetapi Kamase itu menjadi memiliki arti jika orang orang didalamnya belajar, beraksi, dan terjun ke masyarakat mengkampanyekan dan bekerja keras demi energi terbarukan yang terbangun perlahanlahan di setiap jengkal bumi Indonesia.
“
Oleh :Albina Gita - Teknik Fisika 2012
- bahrul jaalali, teknik fisika 2011
“
rumah kamase
“
Aku tak pernah mengartikan apa itu kamase. Namun aku selalu menempatkan kamase dalam relung hati yang belum pernah terisi dan akan selalu abadi. Kamase merupakan tempat berkarya yang nantinya akan kuceritakan apada anak cucuku, kelak.
APA KATA MEREka? 18
ACARA
KAMASE
1.
3.
Peletakkan Batu Pertama Proyek Panggang Jilid 2
4.
JOGJA ENERGY FORUM
Gathering KAMASE (13 Tahun Kamase Berkarya) Acara kita yang satu ini sangat spesial. Disini keluarga Kamase mulai dari angkatan muda (2014) sampai alumni yang paling tua (2001) (hehe) bertemu dan saling menginspirasi. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 15 dan 16 November 2014 di Villa Putra Jaya Kaliurang.
2.
Diskusi Publik : Technopreneur About Energy
Kali ini KAMASE berkesempatan untuk bekerja sama bersama Partai Bunderan UGM untuk mengadakan diskusi publik pada hari Selasa, 18 November 2014 di Gedung PSE ( Pusat Studi Energy ) UGM. Diskusi ini bertemakan Technopreneur About Energy dengan pembicaranya yaitu Bapak Iskansar B.K, Bapak Ahmad Agus S dan Bapak Awan Santosa.
19
Proyek Panggang Jilid 2 telah resmi dimulai. Pada proyek SWPS (Solar Water Pumping System) yang berlangsung di Dusun Banyumeneng 1, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang ini, Kamase dipercaya oleh yayasan Enerbi sebagai mitra pengerjaan proyek. Secara praktis proyek ini sudah dimulai tahun lalu, meliputi survey lokasi, kontur wilayah proyek, rencana peletakkan panel surya, dan sebagainya. Namun secara resmi, proyek ini dimulai sejak Januari, tepatnya tanggal 17 Januari 2015. Pada hari itu, telah dilakukan peletakkan batu pondasi panel surya oleh Presiden Direktur Enerbi bersama perwakilan Alstom Foundation selaku pemberi dana. Proyek ini direncanakan akan selesai pada bulan Mei 2015. Doakan agar lancar yaa!
Sesuai namanya, Jogja Energy Forum merupakan acara besar milik KAMASE yang sangat keren. Forum yang diselenggarakan tanggal Sabtu dan Minggu 11-12 Oktober 2014 ini mempertemukan para akademisi, pelaku bisnis, serta institusi pemerintahan dimana mereka akan diarahkan untuk saling bertukar pikiran mengenai isu energi dengan harapan terjadi kerjasama secara mutualisme dan saling berintegrasi membangun negara ini kearah yang lebih baik terutama dalam penggunaan dan pemanfaatan energi. Terdapat 4 rangkaian acara dalam JEF yaitu :
1.
Seminar Nasional bertemakan Indonesia after Oil
2.
Diskusi Panel bertemakan potensi pengembangan energi di Indonesia guna tercapainya diversifikasi energi tahun 2025
3.
Pameran EnergiTerbarukan , bertujuan untuk mensosialisasikan produk energi terbarukan kepada masyarakat serta menjadi penghubung antara kelompok riset dengan para penanam modal
4.
Lomba Poster dan Essay bertemakan Energi Terbarukan
20