TOPIK
Solusi AutoID
di Area Manufakturing AutoID adalah kepanjangan dari Automatic Identification yang merupakan teknologi pengumpulan data secara real time. Teknologi yang awalnya hanya mencakup aspek AutoID (Auto Identification), saat ini telah berkembang hingga mencakup aspek Mobility dan Infrastruktur jaringannya, sehingga teknologi AutoID saat ini mulai disebut sebagai “Mobility Technology”. Apresiasi dan penerimaan pasar untuk solusi AutoID pada area Manufacturer sangat kuat. Solusi ini telah terbukti dan telah diakui sebagai solusi yang sangat efektif. Bahkan praktis semua ERP Software (SAP, Oracle, Infor dan lain-lain) sangat mendukung efektivitas penerapan AUTO-ID ini di area Manufacturing. Tanpa penerapan AutoID dapat dipastikan implementasi suatu ERP Sytem tidak akan berjalan dengan optimal, karena masih berbasis manual atau paper base .
Strong Benefit AutoID merupakan solusi yang dengan cepat dan konkrit dapat dirasakan manfaatnya oleh pelanggan. Hal ini bukan hanya terlihat dari “payback period” yang relative singkat, tapi juga efektivitasnya dalam meningkatkan competitive-edge bagi operasi business pelanggan. Secara praktis keuntungan penerapan AUTO-ID dapat diuraikan sebagai berikut : Tidak diperlukan lagi pengisian dokumen
yang dilakukan secara manual, karena dengan cara manual ini diperlukan effort yang lebih besar dan memungkinkan terjadinya human-error, seperti : • Kesalahan dalam pengisian dokumen • Kesalahan pembacaan tulisan tangan pada dokumen oleh operator saat memasukan data ke komputer. Kualitas dan efisiensi proses pemasukan data komputer akan jauh lebih baik, karena : • Pemasukan data komputer dilakukan oleh staf yang paling memahami transaksi yang dilakukannya. • Dapat melakukan checking validasi oleh software aplikasi terhadap data yang dimasukkan. • Dapat diterapkannya pemakaian barcode, magnetic strip dan RFID, di mana data capture dilakukan dengan alat baca yang sudah terintegrasi, sehingga jauh lebih cepat dan akurat (“machine-reading”) • Tidak diperlukan double efforts, yaitu pengisian dokumen secara manual dulu baru kemudian pemasukan data ke komputer. • Tidak ada kesenjangan waktu / time-lag (pada full on-line system) atau time-lag yang jauh lebih baik (pada semi-online dan batch system)
Contoh Penerapan AUTO-ID pada Manufacturing Di bawah ini ada beberapa contoh penerapan AutoID di area manufacturing, yaitu sebagai berikut : Gebyar Auto - ID
edisi 26/2014
5
TOPIK I. Proses Manufakturing/Production Floor Pada Proses Produksi, Solusi AutoID dapat diterapkan untuk aplikasi Traceability System, di mana suatu product finish good dapat ditelusuri historicalnya, contohnya seperti informasi mengenai kandungan materialnya, manufacturing date atau lokasi produksi, dan lain-lain. Perlu dipahami bahwa kita semua adalah customer dan kita mengharapkan bahwa semua produk yang kita beli aman dari hal-hal yang tidak diinginkan, semua sesuai dengan standar atau sesuai dengan spesifikasi kualitasnya. Dalam Traceability System dengan solusi AutoID tadi, untuk mendapatkan informasi secara detail mengenai suatu produk dapat menggunakan label barcode untuk melakukan validasi data pada setiap proses produksinya. Mulai dari penerimaan bahan baku dari supplier kemudian proses penimbangan, konsolidasi dan mixing dari bahan baku tersebut, sampai dengan barang jadi (finished goods). Dengan sistem yang sudah terintegrasi akan sangat membantu dalam memonitoring proses produksi, begitu pula pada proses QC (quality control) dari suatu produk. Penggunaan alat yang berhubungan dengan peralatan Barcoding System dan RFID System serta Alat Elektronik lain ( timbangan dan mesin PLC) sangat di perlukan di Aplikasi ini terutama pada sistem yang masih manual dan semi automatis. Dan juga pemakaian peralatan ini untuk menunjang kinerja dari : Tipikal pekerjaan di lapangan yang cepat. Diperlukannya aktual data pada saat pekerjaan dilakukan(tidak mengganggu pekerjaan utama ). Mengurangi kesalahan input data karena kesalahan manusia (human error) . Pemilihan alat untuk meng-input data sangat didominasi oleh tipikal aktivitas di lapangan dan kesiapan dari aplikasi untuk menerima berbagai tipe data dari setiap peralatan yang terintegrasi ke Aplikasi Tracebility seperti, apakah menggunakan : Barcode atau dan RFID Mobile computer atau dan Vehicle Computer Weighing elektronik atau Manual Mesin melalui PLC ( Program Logic Control ) atau tidak
6
Gebyar Auto -ID
edisi 26/2014
Akan dijelaskan secara sekilas bagaimana pemakaian alat-alat tersebut pada Aplikasi Tracebility berdasarkan : 1. Pencetakan label barcode sebagai pemberian Unik ID , pada : • Penerimaan Raw Material (biasanya berdasarkan per pallet atau per karton box) • Hasil Penimbangan material • Pemberian ID: User, Lokasi, Container dan Mesin. Peralatan yang dibutuhkan seperti : • Printer barcode • Label • Ribbon 2. Pembacaan Unik ID Setelah semua komponen mempunyai identifikasi maka Aplikasi Tracebility akan dapat mengcapture dari setiap proses untuk perpindahan dan perubahannya. Seperti pada gambar 2 di bawah ini yang menjelaskan perpindahan dari Unik ID tersebut yang terekam pada setiap prosesnya.
Gambar 2. Unique ID Diagram
Untuk tipikal pekerjaan di lapangan yang memerlukan kecepatan maka ONLINE System sangat diutamakan, di mana diperlukan suatu jaringan Wireless atau Wired LAN yang menunjang pada proses pembacaan. II. Warehouse Management System Pada Warehouse Management System, Solusi Gambar 2. Implementasi Proses
TOPIK
Gambar 3 . Proses picking pada warehouse
AutoID dapat diimplementasikan mulai dari proses Penerimaan barang (Receiving), Penempatan (Put away), Pengambilan (Picking), sampai dengan Pengiriman (Shipping). Salah satu yang menjadi concern dari pada penerapan AutoID di area Warehouse ini adalah Validity Time dari suatu product atau masa kadaluarsa, sehingga proses FIFO (first in first out) pada Warehouse Management System adalah suatu hal yang mandatory/wajib. Oleh karenanya dengan menggunakan barcode system, akan sangat membantu operator dalam proses urutan pengambilan barang / picking, yaitu berdasarkan urutan masa kadaluarsa suatu produk untuk kemudian dilakukan pengiriman ke depo atau customer. Mekanismenya adalah pada saat barang datang bagian receiving akan mencetak label dengan menggunakan barcode printer yang berisi data tanggal kadaluarsa dari produk tersebut, informasi tersebut dilanjutkan pada proses put away, yaitu penempatan produk finish good pada racking, kemudian dilanjutkan lagi dengan proses picking dengan metode first in first out, maka proses ini akan mengakibatkan kualitas produk yang terkirim ke market menjadi lebih terjamin. Dengan menggunakan mobile computer yang support wi-fi dan juga didukung oleh infrastruktur wireless yang mengcover seluruh area, maka Gebyar Auto -ID
edisi 26/2014
7
TOPIK data di setiap transaksi dapat ter-update secara on line dan real time pada sistem. Sehingga pergerakan unit stock di gudang akan dapat lebih mudah termonitoring. Info stock disini sangatlah penting karena akan mempengaruhi kelancaran proses selanjutnya yaitu distribusi produk. III. Work In Process - TV LCD Manufaktur Penerapan Solusi Auto ID yang menarik di area manufacturing adalah penggunaan Hand Held Scanner/Barcode Reader di area WIP (work in process). Di mana solusi ini telah diimplementasikan di salah satu customer yang juga memproduksi LCD TV untuk memonitor setiap proses yang ada di Line Produksi. Adapun proses operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Operator di line produksi akan melakukan scanning barcode serial number pada spare
part untuk proses tertentu. 2. Jika ditemukan spare part yang tidak sesuai dengan type TV LCD yang sudah ditentukan oleh sistem maka spare part tersebut akan dikembalikan ke ruang QC/ gudang Spare part. 3. Kemudian operator di lapangan akan melakukan scanning barcode pada spare part yang akan dipasang sesuai dengan type TV LCD yang sudah di tentukan oleh sistem dan data langsung ter-update di sistem database. 4. Selanjutnya setiap operator akan melakukan proses masing-masing misalnya Proses A pemasangan baut di PCB monitor, Proses B install software, Proses C testing fungsi remote, Uji tahan panas dan dilanjutkan Proses C, dan Proses D. 5. Setelah itu LCD TV akan kembali ke ban berjalan dan informasi proses akan dilanjutkan ke server aplikasi terkait yaitu finish good dan proses penyimpanan di gudang . Proses nya dapat dilihat pada gambar 4 di bawah.
Gambar 4. Penggunaan Barcode reader pada WORK IN PROCESS (WIP) di perusahaan manufaktur LCD TV
IV. Asset Management Tracking System Asset Management Tracking System (AMTS) adalah salah satu aplikasi yang juga dapat diterapkan di area Manufacturing. Di mana aplikasi ini dapat membantu dalam memonitoring dan menelusuri aktiva tetap seperti Mesin Produksi, Komputer, Elektronik, Furniture, Kendaraan dan lain-lain. Asset Management dapat terbagi menjadi beberapa aktivitas diantaranya: • Asset Register : Seluruh asset di register/didaftarkan dan dicatat dalam aplikasi asset management tersebut. • Asset Maintenance : Pencatatan aktivitas maintenance yang dilakukan dan tanggal maintenance 8
Gebyar Auto -ID
edisi 26/2014
• Asset Opname : Melakukan pengecekan asset secara berkala. • Asset Borrow/Return : Melakukan pencatatan peminjaman dan pengembalian barang. Informasi yang dicatat biasanya : Nama Peminjam, Lama waktu peminjaman dan barang yang dipinjam. • Asset Distribution : Pencatatan asset yang akan dirinci/break down sesuai dengan kebijakan perusahan agar aset yang diidentifikasi bisa lebih detail.
Gambar 5. Implementasi Asset maintenance
TOPIK tersebut. Tetapi berdasarkan pengalaman mereka dengan menggunakan Barcode System ini mereka mengalami permasalahan pada user/operator mereka. Mereka kadang lupa melakukan proses scanning barcode tersebut. Oleh karena itu untuk menghindari hal ini maka kebijakannya digunakan RFID System. Proses operasionalnya adalah sebagai berikut : 1. Pada Proses awal, petugas menempelkan RFID Tag ke setiap container dari LCD TV yang akan berjalan di ban berjalan menuju area proses. Untuk membaca RFID tag tersebut, di setiap area proses sudah terpasang Antenna RFID yang terhubung dengan RFID Reader (yang terkoneksi dengan LAN). 2. Setiap proses akan berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing, misalnya Proses A akan melakukan Install Software. Proses B akan melakukan testing terhadap fungsi Remote dan selanjutnya ke Proses C, Proses D dan seterusnya. 3. Setelah melakukan tugas dari setiap proses, operator akan meletakkan kembali LCD TV bersama Containernya ke ban berjalan. Secara otomatis RFID reader melalui RFID Antena akan melakukan tugasnya melakukan pembacaan RFID Tag, data dari proses line produksi yang diterima akan dilanjutkan ke Server Aplikasi terkait.
V. RFID Pada Electronic Manufacturing Hampir sama seperti penjelasan pada point 3 di atas namun perusahaannya berbeda dengan jenis produksi yang sama yaitu LCD TV hanya solusi teknologi yang diterapkannya di line production adalah teknologi RFID (Radio Frequency Identification). Sebelumnya mereka telah menggunakan teknologi barcode system, di mana setiap operator yang ada di suatu area saat melakukan kegiatan tertentu harus melakukan scanning ke nomer seri barcode (barcode Struktur proses pembacaan RFID tag nya dapat serial number) yang terletak di belakang LCD TV anda lihat pada penampang gambar 6
Gambar 6. Penggunaan RFID reader pada WORK IN PROCESS (WIP) di perusahaan manufaktur LCD TV
Gebyar Auto -ID
edisi 26/2014
9
TOPIK VI.Industrial PC Pada Line Produksi Industrial PC dapat dipakai pada setiap Line Produksi di manufacturing, yang memproduksi suatu produk secara masal. Pada setiap produk tersebut harus diberi Barcode sebagai kode identifikasi akan dilakukan scanning. Industrial PC yang sudah terpasang di area ini akan menerima data dari barcode scanner yang terhubung melalui port USB, untuk selanjutnya diteruskan ke server melalui media WiFi.
nal yang support wi-fi dan GPRS. Untuk transaksi di lapangan seperti manufaktur dan area field services, sangat disarankan untuk menggunakan produk-produk enterprise di mana produk-produk tersebut memiliki IP Rating Minimum IP54, yang mana produk tersebut tahan akan benturan, cipratan air dan juga debu. Pada Perusahaan yang memiliki area cold storage mobile terminal ini dapat tetap digunakan untuk melakukan proses, sekalipun suhu di ruangan mencapai suhu -40°C
Gambar 9. Mobile Terminal Gambar 7. Industrial PC di Manufacturing
PRODUCT SOLUTION 1. LABEL PRINTER Pada production floor dan warehouse management system, diperlukan fixed label printer untuk mencetak label barcode. Dalam pemilihan jenis printer label, volume dari cetak barcode harus diperhatikan karena setiap model printer label memiliki kapasitas yang berbeda-beda dalam mencetak label.
3. INDUSTRIAL HANDHELD SCANNER Penggunaan industrial handheld scanner di area manufacturing, biasanya digunakan bersamaan dengan vehicle terminal yang dipasang pada forklift saat melakukan kegiatan proses put away atau picking. Handheld scanner yang digunakan dengan feature extended range memiliki daya scanning sampai 2 meter. Dengan scanner ini Operator forklift akan dengan mudah menscanning barcode yang jaraknya cukup jauh yang ada di racking dan di box. Secara otomatis data akan terinput di vehicle terminal.
Gambar 8. Label Barcode Printer
2. MOBILE TERMINAL Pada setiap proses input data di lapangan, dibutuhkan mobile terminal yang sudah terintegrated dengan barcode scanner. Beberapa feature dapat kita pilih sesuai dengan kebutuhan proses di lapangan, apakah mobile terminal dengan technology wifi only atau mobile termi10 Gebyar Auto -ID
edisi 26/2014
Gambar 10. Vehicle Terminal dan Industrial Hanheld Scanner
Gambar 11. Industrial Handhel Scanner