perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA BULETIN DALAM BENTUK BUKU SAKU UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MATERI GAYA DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA
Skripsi
Oleh : Yulian Adi Setyono K2308063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA BULETIN DALAM BENTUK BUKU SAKU UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MATERI GAYA DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA
Oleh : Yulian Adi Setyono K2308063
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
: Yulian Adi Setyono
NIM
: K2308063
Jurusan/Program Studi
: P.MIPA/Pendidikan Fisika
Menyatakan bahwa Skripsi saya yang berjudul “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA BULETIN DALAM BENTUK BUKU SAKU UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MATERI GAYA DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Skripsi ini adalah hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Desember 2012
Yang membuat pernyataan
Yulian Adi Setyono
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari
: Rabu
Tanggal
: 12 Desember 2012
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D NIP. 19670802 200012 1 001
Daru Wahyuningsih, S.Si, M.Pd NIP. 19751003 200501 2001
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari
: Kamis
Tanggal
: 27 Desember 2012
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Supurwoko, M.Si
(
)
Sekretaris
: Elvin Yusliana Ekawati, S.Pd, M.Pd
(
)
Anggota I
: Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D
(
)
Anggota II
: Daru Wahyuningsih, S.Si, M.Pd
(
)
Disahkan oleh Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd commit to user NIP. 19600727 198702 1 001
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Yulian Adi Setyono. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA BULETIN DALAM BENTUK BUKU SAKU UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA KELAS VIII MATERI GAYA DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA. Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk pembelajaran Fisika kelas VIII pada materi Gaya ditinjau dari aspek materi, konstruk, dan bahasa serta minat baca siswa. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan model pengembangan model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan tahapan-tahapan yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Jenis data yang diperoleh bersifat kualitatif dan kuantitatif yaitu angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku memiliki kriteria sangat baik berdasarkan penilaian dari ahli materi, ahli bahasa Indonesia, dan ahli media memberikan rata-rata penilaian sebesar 86,56%. Media pembelajaran yang dikembangkan juga memiliki kriteria sangat baik bila ditinjau dari peningkatan minat baca siswa. Hal ini terbukti pada hasil angket minat baca awal dan akhir yang diberikan kepada siswa yang memberikan rata-rata peningkatan sebesar 11,13%. Selain itu juga dianalisis dengan menggunakan uji-t berpasangan terhadap data masing-masing kelompok uji coba untuk mengetahui signifikansi dari peningkatan minat baca siswa. Untuk uji coba perorangan diperoleh hasil perhitungan thitung = 6,957 > ttabel = 1,943 dan nilai Sig. = 0,001 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Untuk kelompok kecil didapatkan hasil perhitungan bahwa thitung = 7,848 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Untuk kelompok besar juga didapatkan hasil perhitungan bahwa thitung = 20,214 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Simpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku memiliki kriteria sangat baik bila ditinjau dari aspek materi, konstruk, dan bahasa serta minat baca siswa. Kata kunci: fisika, media pembelajaran, buletin, buku saku, minat baca
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Yulian Adi Setyono. DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA IN POCKET BOOK BULLETIN FOR PHYSICS LEARNING CLASS VIII ON THE FORCE SUBJECT REVIEWED FROM STUDENTS INTEREST IN READING. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University. December 2012. The purpose of this research is to develop learning media such as pocketbook bulletin for learning Physics class VIII on the force subject since reviewed from aspect of subject, constructs, and language also students interest in reading. This research includes the development of research that uses methods of Research and Development (R&D). This research uses procedural development model is a descriptive model that shows the steps that must be followed to produce a product in learning media. The type of data obtained is qualitative and quantitative through questionnaires and interviews. The data analysis technique used is descriptive qualitative and quantitative analysis. The results of research showed that the learning media such as pocket book bulletin developed that has very good criteria based on the assessment of the expert material, Indonesian experts and media experts gave an average rating of 86.56%. Learning media developed has also criteria very well when viewed from increase of students interest in reading. This is proved in the results of questionnaires initial and final reading is given to students who provide an average increase of 11.13%. It also analyzed using paired t-test sample to the data of each tryout group to determine the significance of the increase students interest in reading. For the individual test results of calculations obtained thitung = 6.957 > ttabel = 1.943 and Sig. = 0.001 < 0.05, which means very significant. For a small group obtained results of calculations that thitung = 7.848 > ttabel = 1.725 and Sig. = 0.000 < 0.05, which means very significant. For a class group also found that the calculation results thitung = 20.214 > ttabel = 1.725 and Sig. = 0.000 < 0.05, which means very significant. The conclusion from this research is learning media in pocket book bulletin that has criteria very good since reviewed from aspect of subject, constructs, and language also students interest in reading. Key words: physics, learning media, bulletin, pocket book, reading interest
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 6) “…Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat…” (HR. Muslim) ”Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” ( QS. Ar-Ra’du:11) ”Rebutlah kesempatan selagi ada dan pastikan dapat meraihnya.” (Penulis) “Selagi ada kemauan, pasti Allah SWT akan memberi jalan. Believe and do it ! (Penulis)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada: Ibu dan Ayahku tercinta, terima kasih atas doa, dukungan dan semangatnya. Kakak dan adikku tersayang (Yuni dan Wati). Sahabat-sahabatku Aris, Dwi Is, Wahyu, Huda, Ilham, Danang, Luki atas bantuan dan kebersamaannya Keluarga
Besar
Cophy
kebersamaannya selama ini. commit to user
ix
Ende
’08
atas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,
taufik
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 2. Bapak Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun Skripsi. 3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun Skripsi. 4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. Selaku Koordinator Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah
memberikan ijin menyusun Skripsi. 5. Bapak Sukarmin, S.Pd, M.Si, Ph.D. dan Ibu Daru Wahyuningsih, S.Si, M.Pd. Selaku
Pembimbing
atas
kesabaran
dalam
memberikan
bimbingan,
pengarahan dan dorongan yang luar biasa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Drs. Bambang Dwi Tantyo Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mojogedang yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian. 7. Bapak Drs. Suriyanto, M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Jaten yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Bapak Sukinto, S.IP, S.Pd, MM. Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan tryout commit to user angket penelitian. x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Bapak Drs. Joko Sumartono Selaku guru mata pelajaran Fisika SMP Negeri 1 Mojogedang yang telah memberikan waktu, pengarahan, dan bimbingan selama peneliti melakukan penelitian. 10. Ibu Titik Susilowati, S.Pd Selaku guru mata pelajaran Fisika SMP Negeri 1 Jaten yang telah memberikan waktu, pengarahan, dan bimbingan selama peneliti melakukan penelitian. 11. Siswa-siswi kelas VIIID, VIIIF, dan VIIIG SMP Negeri 1 Mojogedang dan siswa-siswi kelas VIIID, VIIIF, dan VIIIG SMP Negeri 1 Jaten atas bantuan dan kerjasamanya. 12. Ibu, Bapak, Mbak Yuni dan Wati serta semua keluargaku yang telah memberikan do’a restu dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. 13. Sahabat-sahabatku POWER RANGER, KPKC, BDK 41, Kestari ’10 dan SIRINE ’11 untuk kebersamaan, pengalaman dan bantuannya 14. Teman-teman Pendidikan Fisika atas kebersamaan, bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Surakarta,
Desember 2012 Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
v
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................
vi
HALAMAN ABSTRACT .................................................................................
vii
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .....................................................................
ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................
x
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................
4
D. Rumusan Masalah .......................................................................
4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................
5
F. Spesifikasi produk yang Dikembangkan ....................................
5
G. Manfaat Penelitian ......................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI .........................................................................
7
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................
7
1.
Media Pembelajaran ............................................................
7
a. Pengertian Media Pembelajaran......................................
7
b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran .......................
8
c. Macam Macam Media Pembelajaran .............................. commitPemilihan to user Media Pembelajaran ...... d. Prinsip dan Kriteria
12
xii
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Pengembangan Media Pembelajaran ..............................
18
f. Evaluasi Media Pembelajaran ........................................
19
2.
Buletin..................................................................................
21
3.
Buku Saku (Pocket Book) ....................................................
22
4.
Materi Gaya .........................................................................
23
5.
Minat Baca ...........................................................................
31
6.
CorelDRAW X5 ..................................................................
34
B. Penelitian yang Relevan..............................................................
36
C. Kerangka Berpikir.......................................................................
38
D. Pertanyaan Penelitian ..................................................................
39
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
40
A. Model Pengembangan.................................................................
40
B. Prosedur Pengembangan .............................................................
40
1. Analisis kebutuhan .................................................................
42
2. Rancangan Awal Pembuatan Media ......................................
42
3. Pengumpulan Data rancangan ................................................
42
4. Pembuatan Desain Media.......................................................
42
5. Pembuatan Media ...................................................................
43
6. Validasi ..................................................................................
43
7. Revisi .....................................................................................
44
8. Pengujian ................................................................................
44
C. Uji Coba Produk ........................................................................
44
1. Desain dan Subyek Uji Coba .................................................
44
2. Jenis Data ...............................................................................
45
3. Teknik Pengambilan Data ......................................................
45
4. Instrumen Pengambilan Data .................................................
46
a. Instrumen Penelitian .......................................................
46
b. Analisis Instrumen ..........................................................
48
5. Teknik Analisis Data ..............................................................
50
a. Analisis Data Pengembangan Media .............................. to user b. Analisis Datacommit Minat Baca ...............................................
50
xiii
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV. HASIL PENELITIAN .....................................................................
54
A. Pengembangan Media Buletin Fisika ........................................
54
1. Analisis Kebutuhan ..............................................................
54
2. Rancangan Awal Pembuatan Media ....................................
56
3. Pengumpulan Data Rancangan ............................................
59
4. Pembuatan Desain Media ....................................................
59
5. Pembuatan Media ................................................................
60
B. Validasi .......................................................................................
60
1. Ahli Materi...........................................................................
60
2. Ahli Bahasa Indonesia .........................................................
61
3. Ahli Media ...........................................................................
62
C. Uji Coba ......................................................................................
63
1. Uji Coba Perorangan ............................................................
63
2. Uji Coba Kelompok Kecil ...................................................
67
3. Uji Coba Kelompok Besar ...................................................
70
D. Revisi Produk ..............................................................................
74
E. Kajian produk Akhir ...................................................................
84
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
88
A. Kesimpulan Tentang Produk ......................................................
88
B. Keterbatasan Penelitian...............................................................
89
C.
Saran dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut ........................
89
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. .....
91
LAMPIRAN
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Hal Tabel 3.1 Range Prosentase dan Kriteria Penilaian ....................................
51
Tabel 4.1 SK dan KD Materi Gaya .............................................................
57
Tabel 4.2 Indikator Materi Gaya .................................................................
57
Tabel 4.3 Data Kuantitatif dari Ahli Materi ................................................
61
Tabel 4.4 Data Kuantitatif dari Ahli Bahasa Indonesia...............................
62
Tabel 4.5 Data Kuantitatif dari Ahli Media ................................................
63
Tabel 4.6 Rangkuman Data Uji Coba Perorangan ......................................
64
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Uji Coba Perorangan ..................................
64
Tabel 4.8 Uji-t Berpasangan Data Uji Coba Perorangan ............................
65
Tabel 4.9 Rangkuman Data Aspek dan Indikator Uji Coba Perorangan.....
67
Tabel 4.10 Rangkuman Data Kelompok Kecil .............................................
67
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data Kelompok Kecil .........................................
67
Tabel 4.12 Uji-t Berpasangan Data Kelompok Kecil....................................
68
Tabel 4.13 Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Kecil ............
68
Tabel 4.14 Rangkuman Data Kelompok Besar .............................................
71
Tabel 4.15 Uji Normalitas Data Kelompok Besar ........................................
71
Tabel 4.16 Uji-t Berpasangan Data Kelompok Besar ...................................
72
Tabel 4.17 Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Besar ...........
72
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1
Diagram Vektor Sebuah Gaya ................................................
24
Gambar 2.2
Dua Gaya yang Bekerja pada Benda ......................................
24
Gambar 2.3
Bus yang Sedang Direm .........................................................
26
Gambar 2.4
Bola yang Mengalami Percepatan Akibat Diberi Gaya .........
27
Gambar 2.5
Seorang Penyelam yang Berada di Dasar Laut ......................
28
Gambar 2.6
Peluncuran Roket....................................................................
28
Gambar 2.7
Diagram Skematis Gaya Gesekan..........................................
29
Gambar 2.8
Diagram Gaya pada Benda yang Diam................................. .
31
Gambar 3.1
Bagan Alur Prosedur Pengembangan .....................................
41
Gambar 3.2
Bagan Desain Media...............................................................
42
Gambar 4.1
Diagram Pendapat Siswa Tentang Pelajaran Fisika ...............
55
Gambar 4.2
Diagram Pendapat Siswa Tentang Membaca Materi Fisika...
56
Gambar 4.3
Diagram Minat Baca Uji Coba Perorangan ............................
66
Gambar 4.4
Diagram Minat Baca Uji Kelompok Kecil .............................
70
Gambar 4.5
Diagram Minat Baca Uji Kelompok Besar ............................
74
Gambar 4.6
Tampilan Halaman 9; Sebelum dan Sesudah Revisi ..............
75
Gambar 4.7
Tampilan Halaman 10; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
75
Gambar 4.8
Tampilan Halaman 13; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
76
Gambar 4.9
Tampilan Halaman 14; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
76
Gambar 4.10 Tampilan Cover Belakang; Sebelum dan Sesudah Revisi .....
77
Gambar 4.11 Tampilan Halaman 4; Sebelum dan Sesudah Revisi ..............
78
Gambar 4.12 Tampilan Halaman 6; Sebelum dan Sesudah Revisi ..............
78
Gambar 4.13 Tampilan Halaman 9; Sebelum dan Sesudah Revisi ..............
79
Gambar 4.14 Tampilan Halaman 12; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
80
Gambar 4.15 Tampilan Halaman 16; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
81
Gambar 4.16 Tampilan Halaman 18; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
81
Gambar 4.17 Tampilan Halaman 20; Sebelum dan Sesudah Revisi ............
82
Gambar 4.18 Tampilan Cover Depan; Sebelum dan Sesudah Revisi .......... commit to user
82
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.19 Tampilan Perubahan Posisi Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi ......................................................................................
82
Gambar 4.20 Tampilan Ukuran Font; Sebelum dan Sesudah Revisi ...........
83
Gambar 4.21 Tampilan Ukuran Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi .....
83
Gambar 4.22 Tampilan Konten Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi ......
84
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1
Jadwal Penelitian ....................................................................
95
Lampiran 2
Kisi-kisi Angket Tryout Minat Baca ......................................
96
Lampiran 3
Kisi Angket Minat Baca yang Valid ......................................
102
Lampiran 4
Kisi-kisi Angket Penilaian Produk untuk Ahli Materi ...........
109
Lampiran 5
Kisi-kisi Angket Penilaian Produk untuk Ahli Media ............
112
Lampiran 6
Kisi-kisi Angket Penilaian Produk untuk Ahli Bahasa ..........
116
Lampiran 7
Data Kuantitatif Hasil Penilaian Ahli Materi .........................
119
Lampiran 8
Data Kuantitatif Hasil Penilaian Ahli Bahasa ........................
120
Lampiran 9
Data Kuantitatif Hasil Penilaian Ahli Media..........................
121
Lampiran 10 Analisis Hasil Angket Tryout Minat Baca Siswa ...................
122
Lampiran 11 Analisis Hasil Angket Minat Baca Siswa Uji Perorangan .....
130
Lampiran 12 Analisis Hasil Angket Minat Baca Siswa Uji Kelompok Kecil .......................................................................................
136
Lampiran 13 Analisis Hasil Angket Minat Baca Siswa Uji Kelompok Besar .......................................................................................
144
Lampiran 14 Bagan Isi Buletin Fisika .........................................................
161
Lampiran 15 Langkah Pembuatan Buletin Fisika dalam Bentuk Buku Saku ........................................................................................
161
Lampiran 16 Print Screen Buletin Fisika dalam Bentuk Buku Saku ..........
215
Lampiran 17 Silabus ....................................................................................
224
Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................
228
Lampiran 19 Hasil Angket Penilaian Ahli ...................................................
224
Lampiran 20 Hasil Angket Minat Baca Siswa .............................................
238
Lampiran 21 Hasil Wawancara Siswa .........................................................
262
Lampiran 22 Hasil Wawancara Guru...........................................................
271
Lampiran 23 Surat Pengajuan Judul ............................................................
275
Lampiran 23 Surat-Surat Penelitian .............................................................
276
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan yang strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Kegiatan membaca merupakan aktivitas untuk mendapatkan pengetahuan atau informasi yang seharusnya dilakukan bagi masyarakat ilmiah dan pendidikan. Kebiasaan membaca merupakan hal penting dan fundamental yang harus dikembangkan sejak dini. Hal ini bertujuan dalam untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi (Daryono, 2009: 1). Menurut Evita dalam Yusuf Purwadi (2009: 1): “Minat baca merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yaitu membaca sebagai suatu kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan atau mendatangkan kepuasan”. Minat baca merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan hal yang diinginkannya, yaitu membaca. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan minat baca masyarakatnya masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei International Associations for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA) pada tahun 1996 menginformasikan bahwa melek baca siswa usia 9-14 tahun Indonesia berada pada urutan ke-41 dari 49 negara yang disurvei. Data Bank Dunia tahun 1998 menginformasikan pula kebiasaan membaca anak-anak Indonesia berada pada level paling rendah (skor 51,7). Skor ini di bawah Filipina (52,6), Thailand (65,1), dan Singapura (74,0). Dalam tahun 1998-2001 hasil survei dari IAEEA dari 35 negara, menginformasikan melek baca siswa Indonesia berada pada urutan yang terakhir. Publikasi IAEEA tanggal 28 November 2007 tentang minat baca dari 41 negara menginformasikan melek membaca siswa Indonesia selevel dengan negara belahan bagian selatan bersama Selandia Baru dan Afrika Selatan (Daning commit to user Hentasmaka, 2011: 1). 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Ada banyak faktor yang menyebabkan kemampuan membaca anak-anak Indonesia tergolong rendah. Pertama, ketiadaan sarana dan prasarana, khususnya buku-buku bacaan yang bermutu. Kedua banyaknya keluarga di Indonesia yang belum mentradisikan kegiatan membaca. Padahal jika ingin menciptakan anakanak yang memiliki pikiran luas dan baik akhlaknya, mau tidak mau kegiatan membaca perlu ditanamkan sejak dini (Darlius, 2010: 66-67). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan minta baca adalah mendesain kurikulum atau sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan membaca bahan bacaan yang terkait dengan kurikulum atau sistem pembelajaran yang ada (Daryono, 2009: 1). Hal tersebut
dimaksudkan
dengan
memasukkan
kegiatan
membaca
dalam
pembelajaran. Alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu dinamakan media pembelajaran. Hamalik dalam Azhar Arsyad (2010: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafisran data dan memadatkan informasi. Saat ini berkembang berbagi jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya media cetak. Media cetak merupakan suatu media yang produk akhirnya berupa cetakan, contohnya buku teks, jurnal, majalah, brosur, buletin dan lain lain. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:187), buletin merupakan majalah sederhana yang tipis dan berisi uraian singkat, diterbitkan untuk kalangan sendiri (biasanya untuk lembaga atau organisasi). commit to user Buletin hanya digunakan sebagai media penyampaian informasi yang hanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 berlaku untuk organisasi atau kalangan tertentu dan isinya dalam bidang tertentu saja, misalnya politik, kehutanan, keagamaan dan komunikasi. Penelitian yang dilakukan oleh Yudithia Dian Putra (2010: 1) tentang pengembangan media cetak dalam format buletin sebagai media pembelajaran bagi orang tua anak usia dini disimpulkan bahwa: “Media pembelajaran dalam format buletin dikembangkan sesuai dengan sasaran. Selain itu uraian materi, konten dan isi pada buletin yang didukung dengan ilustrasi yang menarik dapat memberikan nilai tersendiri bagi pembaca sehingga pembaca tidak merasa jenuh”. Berdasarkan penelitian tersebut, dikatakan bahwa buletin bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Meskipun demikian, jarang sekali ditemukan buletin yang digunakan dalam pembelajaran untuk siswa, terlebih lagi buletin yang dikemas dalam bentuk buku saku. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:185): “Buku saku adalah buku yang berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana”. Endri Mardhani (2010: 46) melakukan penelitian tentang manfaat penyuluhan dengan media buku saku tentang keamanan pangan. Hasil penelitiannya diketahui tingkat pengetahuan remaja sebelum diberi penyuluhan dengan media buku saku sebagian besar mempunyai pengetahuan tidak baik yaitu sebesar 96,9%. Tingkat pengetahuan remaja setelah diberi penyuluhan dengan media buku saku sebagian besar mempunyai pengetahuan baik yaitu sebesar 93,8%. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Yuliati (2010: 72) menyimpulkan bahwa penggunaan modul dalam bentuk buku saku sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengatasi kesulitan belajar. Hal ini terbukti dengan meningkatnya penguasaan konsep siswa dari 54,4% hingga 77,33%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas, diketahui bahwa buku saku dapat memberikan dampak yang positif bagi siswa. Berdasarkan uraian-uraian yang telah terpapar di atas, maka perlu adanya media pembelajaran berupa buletin yang dikemas dalam bentuk buku saku. Hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap materi Fisika. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis bermaksud untuk mengadakan commit toMedia user Pembelajaran Fisika berupa penelitian dengan judul ”Pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 Buletin dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi Gaya Ditinjau dari Minat Baca Siswa“. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang timbul sebagai berikut: 1. Minat baca siswa sangat rendah. 2. Salah satu penyebab minat baca rendah adalah kurangnya bahan bacaan. 3. Buletin pembelajaran untuk siswa sulit ditemukan. 4. Buku saku memberikan dampak positif bagi siswa, namun jarang digunakan dalam pembelajaran Fisika. 5. Belum dikembangkan media pembelajaran Fisika dengan buletin yang dikemas dalam bentuk buku saku C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan dengan maksud agar lebih terarah dan mencapai tujuan yang tepat. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi Gaya kelas VIII SMP. 2. Produk media yang akan dikembangkan berupa buletin dalam bentuk buku saku. 3. Media buletin dalam bentuk buku saku yang memenuhi kriteria baik dapat dilihat berdasarkan angket yang diisi oleh ahli dan siswa. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk pembelajaran Fisika pada materi Gaya yang memenuhi kriteria baik ditinjau dari minat baca siswa?. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk pembelajaran Fisika pada materi Gaya yang memenuhi kriteria baik ditinjau dari minat baca siswa. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Dalam penelitian ini, spesifikasi produk yang dikembangkan berupa media pembelajaran Fisika berupa buletin dalam bentuk buku saku. Buletin yang dikembangkan berisi konsep-konsep Fisika tentang Gaya dan dikemas secara menarik serta dilengkapi dengan gambar. Media ini dapat digunakan oleh guru pada saat pembelajaran Fisika untuk menarik minat baca siswa. Selain itu, buletin dikemas dalam bentuk buku saku, sehingga sangat praktis untuk digunakan. Oleh karena itu proses pembuatannya diperlukan desain layout yang menarik dan dicetak sebagus mungkin agar menarik. G. Manfaat Penelitian Dari penelitian pengembangan media pembelajaran yang berupa buletin dalam bentuk buku saku ini diperoleh manfaat antara lain: 1. Bagi pengembang, dapat digunakan untuk memperluas wawasan dan penerapan pengetahuan yang didapat dalam problematika pendidikan yang ada. 2. Bagi guru, dapat digunakan sebagai referensi bagi guru untuk memperkaya model media pembelajaran. Selain itu, dapat juga digunakan guru untuk menggunakan media pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap Fisika. 3. Bagi siswa, memperoleh media pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga diharapkan dapat menggugah minat baca siswa. H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran ini terdapat beberapa keterbatasan dalam pengembangan seperti: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 1. Buletin dalam bentuk buku saku merupakan media pembelajaran yang hanya menyampaikan informasi yang sifatnya satu arah. 2. Dalam pembuatan buletin dalam bentuk buku saku ini diperlukan kemampuan dan keterampilan desain grafis dan penekanan estetika yang tinggi, untuk ini penulis memiliki keterbatasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat (Sri Anitah, 2009: 1). Pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3-4). Hujair A.H. Sanaky (2009: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sementara itu, Robert Heinich dalam Musfiqon (2012: 26) dalam bukunya, “Instructional Media and Technologies for Learning” mendefinisikan, media adalah saluran informasi yang menghubungkan antara sumber infomasi dan penerima. Dalam pengertian ini media diartikan sebagai fasilitas komunikasi, yang dapat memperjelas makna antara komunikator dan komunikan. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Arief S. Sadiman, 2009: 7). Sedangkan Gerlach dan Ely dalam Azhar Arsyad (2010: 3) mengatakan bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media. Secara khusus, media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 Berbeda dengan pendapat Briggs dalam Sri Anitah (2009: 1) yang mengatakan bahwa: “Media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Termasuk didalamnya, buku, video tape, slide suara, suara guru, tape recorder, modul atau salah satu komponen dari suatu sistem penyampaian”. Lain halnya dengan Yusuf Hadi Miarso dalam Musfiqon (2012: 27) mengartikan media sebagai wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Dari beberapa pendapat yang telah diungkapkan di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah media yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. b. Fungsi Media dan Manfaat Media Pembelajaran Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang ikut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Azhar Arsyad, 2010: 15). Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Menurut McKnown dalam Musfiqon (2012: 34), ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu: 1) Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada intruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan peserta didik 2) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik 3) Memberikan kejelasan (clarification) 4) Memberikan rangsangan (stimulation) Levie
&
Lentz
(1982)
dalam
Azhar
Arsyad
(2010:
16-17),
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, commit to user khususnya media visual, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 1) Fungsi Atensi Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertari dengan materi pelajaran itu atau mata pelajaran itu merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka, sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar, khususnya gambar yang diproyeksikan melalui LCD dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan diterima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran lebih besar. 2) Fungsi Afektif Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3) Fungsi Kognitif Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4) Fungsi Kompensatoris Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu, media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri. Pemakaian media dalam proses pembelajaran juga akan membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya (Musfiqon, 2012: 33). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 Menurut Kemp & Dayton dalam Azhar Arsyad (2010: 21-23): Dampak positif dari hasil penelitian yang menggunakan media sebagai bagian integral pengajaran di kelas atau sebagai cara utama pengajaran langsung sebagai berikut: 1) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Meskipun penafsiran para guru terhadap isi pelajaran yang berbedabeda, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan informasi yang sama. 2) Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagi penarik perhatian dan membuat siswa tetap memperhatikan. Dengan kejelasan dan keruntutan pesan yang akan disampaikan serta daya tarik image, menunjukkan bahwa media dapat aspek untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. 3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dengan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan. 4) Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan dan isi pelajaran. 5) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan jelas. 6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana di inginkan atau diperlukan terlebih jika media pembelajaran disusun untuk penggunaan secara individu. 7) Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif; beban guru untuk menjelaskan isi pelajaran dapat dikurangi sehingga guru dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain, misalnya sebagai konsultan atau penasihat siswa. Sudjana & Rivai (1992: 2) dalam Azhar Arsyad (2010: 24-25) mengemukakan: Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran; 3) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan, dan guru totidak commit user kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar sebagai berikut: 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera, dan waktu; a. obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model; b. obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar; c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal; d. obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer; e. kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video; f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknikteknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide atau simulasi komputer. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya, misalnya melalui karyawisata, kunjungankunjungan ke museum atau kebun binatang. (Azhar Arsyad, 2010: 2527).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 c. Macam-macam Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik dari yang fisik maupun nonfisik. Masing-masing media pembelajaran memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Menurut Daryanto (2010: 16-17), media pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model jenis klasifikasi menurut para ahli, antara lain: 1) Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, sederhana dan mahal. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio dan faksimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon. 2) Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hierarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi dan pemberi umpan balik. 3) Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu visual diam, film, televisi, objek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram, demonstrasi, buku teks cetak dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengkaitkan antara media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4) Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram dan simulasi. 5) Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran dan kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi, media tanpa proyeksi tiga dimensi, audio, proyeksi, televisi, video dan komputer. Menurut Anderson dalam Arief S. Sadiman (2009: 89): “Media dikategorikan menjadi sepuluh kelompok, antara lain: (1) cetak; (2) audio; (3) audio-cetak; (4) proyeksi visual Ddam (OverHead Transparan/OHT); (5) proyeksi visual diam dengan audio; (6) visual gerak; (7) visual gerak dengan audio; (8) benda; (9) manusia dan sumber lingkungan; dan (5) komputer”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 Berbeda dengan Leshin dkk dalam Azhar Arsyad (2010: 81-82): ”Media pembelajaran dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu: (1) media berbasis manusia (guru, tutor, instruktur,main peran, kegiatan kelompok, dan lain lain); (2) media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (charts, grafik, peta, gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audiovisual (video, film, slide bersama tape, televisi) dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan berbantuan komputer dan video interaktif). Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diketahui terdapat banyak jenis media pembelajaran. Namun yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain : 1) Media Cetak Secara historis, istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. “Banyak terdapat media pembelajaran yang berbasis cetak, antara lain: buku pelajaran/teks, surat kabar, majalah ilmiah, buletin, jurnal, lembaran lepas dan teks terprogram”. Azhar Arsyad (2010: 88-91) menyatakan bahwa media berbasis cetakan menuntut enam elemen yang harus diperhatikan pada saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong. a) Penggunaan konsistensi dari halaman satu ke halaman yang lain sangatlah penting, terlebih pada jarak spasi antara judul dengan kalimat pertama serta garis samping agar sama. b) Penggunaan format yang sesuai, misalnya untuk paragraf yang berisi kalimat yang panjang hendaknya dibuat satu kolom, sedangkan yang berisi paragraf pendek bisa dibuat lebih dari satu kolom. Namun, juga disesuaikan dengan ukuran dari media cetak tersebut. c) Teks disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan mencari informasi. Agar lebih jelas, disarankan penggunaan kotak-kotak yang berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian teks. d) Daya tarik yang dimaksud adalah selalu memberikan kejutan atau hal yang baru pada setiap bab ataubagian yang baru. Hal ini dapat memicu siswa untuk membaca terus. e) Pemilihan dan penggunaan ukuran huruf hendaknya juga diperhatikan commit to user dan disesuaikan dengan isi, pengguna dan lingkungan. Selain itu,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 disarankan untuk menghindari huruf kapital pada seluruh teks yang dapat membuat proses membaca menjadi sulit. f) Penggunaan spasi (ruang) kosong berguna untuk menambah kontras yang mana bertujuan untuk memberi kesempata kepada siswa untuk beristirahat sejenak dalam menelusuri teks-teks selanjutnya. Menurut Azhar Arsyad (2010: 38-39), media cetak memiliki beberapa kelebihan, antara lain: a) Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun yang lamban dalam membaca dan memahami materi. b) Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis. c) Perpaduan antara teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik dan dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan. d) Pada media cetak berbasis teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberikan respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun. e) Media cetak dapat diproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. 2) Media Grafis Media grafis termasuk media visual, berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan.pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbolsimbol komunikasi visual. Menurut Azhar Arsyad (2010: 92-96): Banyak jenis media grafis diantaranya: a) Gambar atau Foto Di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan bahasa yang paling umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana. b) Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Sketsa, selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab madia ini dibuat langsung oleh guru. c) Diagram Diagram menunjukkancommit hubungan yang ada antar komponennya atau to user sifat-sifat proses yang ada. Diagram yang umumnya berisi petunjuk-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 petunjuk, berfungsi menyederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. d) Bagan (Chart) Fungsi pokok dari bagan (chart) adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butirbutir penting dari suatu persentasi. e) Grafik (Graphs) Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar yang disusun berdasarkan prisip-prinsip matematik dan menggunakan data-data komparatif. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. f) Kartun Kartun sebagai salah satu bentuk komunikasi grafis adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. g) Poster Poster tidak saja penting untuk menyampaikan kesan-kesan Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster berfungsi untuk mempengaruhi orang-orang membeli produk baru dari suatu perusahaan, untuk mengikuti program Keluarga Berencana atau untuk menyayangi binatang dapat dituangkan lewat poster. h) Peta dan Globe Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi, data-data budaya dan kemasyarakatan, data-data ekonomi. i) Papan Flanel/Flanel Board Papan flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. j) Papan Buletin (Bulletin Board) Berbeda debngan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tetentu. 3) Media Audio Berbeda dengan media grafis, media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambing-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) to user maupun non verbal. Ada commit beberapa jenis media dapat kita kelompokkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam dan laboratorium bahasa. Media audio memudahkan dalam mengidentifikasi obyek-obyek, mengklasifikasikan obyek, mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek, membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret. 4) Media Proyeksi Diam Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsanganrangsangan visual. Selain itu, bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Pebedaan yang jelas di antara mereka adalah pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran; terlebih dahulu. Adakalanya media jenis ini disertai rekaman audio, tetapi ada pula yang hanya visual saja. Beberapa jenis media proyeksi diam antara lain film bingkai (slide), film rangkai (film strip), overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm, film, film gelang, televisi, video. d. Prinsip dan Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Musfiqon (2012: 116-117) menyatakan bahwa: “Dalam pemilihan media pembelajaran terdapat tiga prinsip utama yang bisa digunakan, yaitu: prinsip efektifitas dan efisiensi, perinsip relevansi dan prinsip produktifitas”. 1) Prinsip Efektifitas dan Efisiensi Media pembelajaran dikatakan menganut prinsip efektifitas dan efisiensi jika semua tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dalam pencapaiannya menggunakan waktu, biaya dan sumber daya lain dengan seminimal mungkin. 2) Prinsip Relevansi Prinsip relevansi terdapat dua jenis, yakni relevansi ke dalam dan keluar. Relevansi ke dalam berarti pemilihan media pembelajaran dengan mempertimbangkan tujuan, isi, strategi dan evaluasi media pembelajaran. Sedangkan untuk relevansi keluar adalah pemilihan media yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat. 3) Prinsip Produktifitas Prinsip yang ketiga adalah prinsip produktifitas, yang mana media pembelajaran bisa dikatakan produktif jika mampu meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran menurut Azhar Arsyad (2010: 69-72): 1) Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan tersedia, waktu yang tersedia dan commityang to user sumber-sumber yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 2) Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. 3) Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal. 4) Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru dan siswa) dan kefektifan biaya. 5) Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus, respon, umpan balik siswa yang tepat. Dick dan Carey dalam Arief S. Sadiman (2009: 86) menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain: 1) Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus beli atau membuat sendiri. 2) Perlu adanya perhatian terhadap dana, tenaga dan fasilitas untuk membuat atau membeli suatu media. 3) Faktor keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya media bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapan pun serta mudah untuk dijinjing dan dipindahkan. 4) Efektifitas biaya dalam waktu jangka panjang. Menurut
Musfiqon
(2012:
118-121):
“Pemilihan
media
pembelajaran diperlukan kriteria sebagai berikut: (1) Kesesuaian dengan tujuan, (2) Ketepatgunaan, (3) Keadaan peserta didik, (4) Ketersediaan, (5) Biaya kecil, (6) Keterampilan guru, dan (7) Mutu teknis”. Dari pendapat Musfiqon di atas, dapat dijelaskan kriteria pemilihan media pembelajaran sebagai berikut: 1) Kesesuaian dengan tujuan Kehadiran media dalam pembelajaran adalah untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Sehingga media pembelajaran dapat dikatakan optimal jika dapat mencapai tujuan pembelajaran. 2) Ketepatgunaan Media pembelajaran yang tepat guna diartikan pemilihan media yang telah didasarkan pada kegunaan. Jika media pembelajaran dirasa belum tepat dan berguna dalam pembelajaran, maka media tersebut tidak perlu commit to user dipilih dan digunakan dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 3) Keadaan peserta didik Kriteria pemilihan media pembelajaran
yang baik
hendaknya
disesuaikan dengan keadaan peserta didik. Sebab jika media tidak sesuai dengan keadaan peserta didik, maka tidak dapat membantu banyak dalam memahami materi pelajaran. 4) Ketersediaan Jika suatu media dirasa tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran namun tidak tersedia di sekolah, maka media tersebut tidak dapat digunakan. Jadi, unsur ketersediaan suatu media harus diperhatikan dalam pemilihan media. 5) Biaya kecil Faktor utama yang sering menjadi pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran adalah biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mendapatkan media hendaknya sebanding dengan hasil-hasil yang akan dicapai. Jadi, hendaknya memilih media pembelajaran yang murah biayanya namun menghasilkan hasil yang bagus dan banyak. Jika tidak, memilih media yang biayanya mahal, namun mendapatkan hasil yang lebih bagus dan lebih banyak. 6) Keterampilan guru Apa pun media yang dipilih, maka guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Sebagus apapun media yang dipilih tidak akan berarti apa-apa jika guru tidak mampu menggunakannya. 7) Mutu teknis Kualitas media jelas mempengaruhi tingkat ketersampaian materi pembelajaran kepada anak didik. Untuk itu, media yang dipilih dan digunakan hendaknya memiliki mutu teknis yang bagus. e. Pengembangan Media Pembelajaran Secara umum, metode penelitian dan pengembangan memiliki kesamaan. Dalam metode penelitian dan pengembangan (Research and commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 Development/R&D), langkah-langkah yang dapat dilakukan menurut Sugiyono (2012: 298) adalah sebagai berikut: 1) Potensi dan masalah 2) Pengumpulan data 3) Desain produk 4) Validasi desain 5) Revisi desain 6) Uji coba produk 7) Revisi produk 8) Ujicoba pemakaian 9) Revisi produk 10) Produksi masal Dalam pengembangan media pembelajaran diperlukan persiapan dan perencanaan yang teliti. Menurut Arief S. Sadiman (2009: 101), pengembangan media pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Identifikasi kebutuhan 2) Perumusan tujuan 3) Perumusan materi 4) Perumusan alat pengukur keberhasilan 5) Penulisan naskah 6) Uji coba 7) Revisi 8) Produksi f. Evaluasi Media Pembelajaran Sebelum media pembelajaran digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap media tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi media pembelajaran yang digunakan. Selain itu, juga digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi media pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas commit dan kelompok to user interviu perorangan, observasi mengenai perilaku siswa, dan evaluasi media yang telah tersedia. Azhar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 Arsyad (2010: 174) menyebutkan tujuan adanya evaluasi media pembelajaran antara lain: 1) Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif 2) Menentukan apakah media pembelajaran media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan 3) Menetapkan apakah media itu cost-effective dilihat dari hasil belajar siswa 4) Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam kelas 5) Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media tersebut 6) Menilai kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran 7) Mengetahui apakan media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar yang dinyatakan 8) Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran Aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran hasil dari penyusunan dan diskusi tentang aspek dan kriteria penilaian media pembelajaran menurut Romi Satrio Wahono (2006: 1) adalah: 1) Aspek Rekayasa Perangkat Lunak a) Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran b) Reliable (handal) c) Maintainable (dapat dipelihara/dikelola dengan mudah) d) Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya) e) Ketepatan pemilihan jenis aplikasi/software/tool untuk pengembangan f) Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada) g) Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi h) Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program) i) Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain) 2) Aspek Desain Pembelajaran a) Kejelasan tujuan pembelajaran (rumusan, realistis) b) Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum c) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran d) Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran e) Interaktivitas f) Pemberian motivasi belajar g) Kontekstualitas dan aktualitas h) Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar commit to user i) Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 j) Kedalaman materi k) Kemudahan untuk dipahami l) Sistematis, runut, alur logika jelas m) Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan n) Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran o) Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi p) Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi 3) Aspek Komunikasi Visual a) Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran b) Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan c) Sederhana dan memikat d) Audio (narasi, sound effect, backsound,musik) e) Visual (layout design, typography, warna) f) Media bergerak (animasi, movie) g) Layout interactive (ikon navigasi) 2. Buletin Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 187): “Buletin merupakan majalah sederhana yang tipis dan berisi uraian singkat, diterbitkan untuk kalangan sendiri (biasanya untuk lembaga atau organisasi)”. Buletin juga bisa diartikan sebagi media cetak yang berupa selebaran atau majalah, berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yg diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga untuk kelompok profesi tertentu (www.artikata.com). Ada pula pengertian buletin sebagai berikut: ”Bulletin is a brief statement of facts respecting some passing event, as military operations or the health of some distinguished personage, issued by authority for the information of the public” (www.brainyquote.com). (Buletin adalah sebuah pernyataan singkat tentang fakta-fakta untuk mengabadikan beberapa peristiwa yang telah terjadi yang mana sebagai sebagai operasi militer atau kesehatan dari beberapa tokoh yang dibedakan dan dikeluarkan oleh otoritas untuk informasi publik). Dari beberapa pengertian yang telah tersebut di atas, dapat diketahui bahwa buletin merupakan suatu media cetak dalam bentuk majalah sederhana yang tipis yang berisi tentang uraian singkat dan diterbitkan untuk kalangan sendiri ataupun tertentu serta secara periodik. Secara umum, buletin disajikan dalam bentuk media cetak, tetapi ada commit to user juga buletin dalam bentuk audio. Sri Anitah (2009: 43) mengungkapkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 terdapat buletin berita, yaitu suatu berita kilat yang biasanya disiarkan sesudah koran sore telah sampai di pasaran. Namun, sekarang, banyak sekali berita penting dan ringkasan berita yang disiarkan berjam-jam oleh stasiun radio. Menurut Effendy (2002: 54), buletin merupakan media komunikasi yang berfungsi sebagai: (1) Menginformasikan (to inform) yaitu memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, ide atau pikiran, dan tingkah laku orang lain. Serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain. (2) Mendidik (to educate) yaitu sebagai sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan informasi dan pengetahuan. (3) Mempengaruhi (to influence) yaitu fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi, tentunya dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran komunikandan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan. (4) Menghibur (to entertaint) yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain. 3. Buku Saku (Pocket Book) Secara umum buku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar dan membelajarkan. Sedangkan untuk pengertian buku saku, banyak sekali pendapat terkait itu. Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 185): “Buku saku adalah buku berukuran kecil yang dapat disimpan dalam saku dan mudah dibawa kemana-mana”. “Selain itu, buku saku juga bisa diartikan
buku dengan
ukurannya yang kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku. Sehingga praktis untuk dibawa kemana mana, dan kapan saja bisa dibaca” (www.artikata.com). Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang mana berisi informasi yang dapat disimpan di saku sehingga mudah dibawa kemana-mana. Di Indonesia tidak memiliki standar ukuran baku untuk buku, maka ada berjenis-jenis ukuran buku. “Untuk ukuran buku yang biasa disebut buku saku (seperti novel dan bacaan ringan lain) berukuran 15,5 cm x 23,5 cm atau 13 cm x 20 cm” (http://halamanmoeka.blogspot.com/2009/11/bagian-bagian-buku.html). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 Ada pernyataan lain yang menyatakan: “Ukuran buku saku, yakni ukuran 10,5 cm x 14,8 cm” (www.klik-buku.com/shop/company-profile/). Sedangkan yang dikutip dari www.concise.co.jp: “Ukuran buku saku adalah 15 cm x 10,6 cm”. Berdasarkan fakta yang ada, dapat diketahui bahwa ukuran buku saku tidak memiliki standar khusus terkait ukuran. 4.
Materi Gaya Dalam penelitian ini, materi yang akan dibahas adalah Gaya. Materi ini
diajarkan pada siswa SMP kelas VIII semester I. a. Pengertian Gaya Jika kita mendorong gerobak, maka gerobak akan bergerak. Ketika kita menendang bola, maka bola akan berubah bentuk sedikit kemudian bola akan bergerak. Tarikan atau dorongan yang dapat menyebabkan perubahan bentuk, ukuran atau kecepatan benda dinamakan gaya. Jika suatu benda diberi gaya, maka terjadi perubahan pada benda tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh gaya yang diberikan pada benda antara lain: 1) Benda diam menjadi bergerak, sebagai contoh seseorang yang mendorong gerobak dari diam hingga gerobak bergerak. 2) Benda bergerak menjadi diam, sebagai contoh mobil yang bergerak kemudian direm sehingga mobil menjadi berhenti 3) Bentuk dan ukuran benda berubah, sebagai contoh tabrakan antara dua buah mobil 4) Arah gerak benda berubah, sebagai contoh bola tenis yang dipukul dengan raket akan berubah arahnya b. Jenis-jenis Gaya Gaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu gaya kontak (sentuh) dan gaya non kontak (tak sentuh). 1) Gaya kontak (sentuh) Gaya kontak adalah gaya yang disebabkan karena dua benda bersentuhan. Contoh dari gaya kontak adalah gaya kuda menarik pedati, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 gaya pemukul kasti terhadap bola kasti, gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan dan gaya tarik yang diberikan pada pegas. 2) Gaya non kontak (tak sentuh) Gaya non kontak adalah gaya yang bekerja pada benda tanpa menyentuh benda tersebut. Contoh gaya non kontak adalah gaya gravitasi antara dua buah benda, gaya elektrostatik pada dua benda. c. Besar dan Arah Gaya Gaya merupakan besaran vektor, sehingga gaya memiliki besar dan arah. Gaya dapat digambarkan dengan diagram vektor seperti Gambar 2.1 berikut ini, O Titik Tangkap Gaya
Arah Gaya
Gambar 2.1 Diagram Vektor Sebuah Gaya Titik O disebut titik tangkap gaya, sedangkan anak panah menunjukkan arah gaya. Besar gaya ditunjukkan dengan panjang panah. Dalam Fisika, gaya merupakan besaran yang dilambangkan dengan F yang berarti force (gaya). Satuan dari gaya adalah newton (N). Satuan lain yang juga sering dipakai adalah dyne, yang mana 1 newton setara dengan 100.000 dyne. Gaya dapat diukur dengan sebuah alat, yaitu neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas terdiri dari sebuah pegas yang diberi skala. Ketika pegas itu ditarik, jarum akan menunjukkan berapa besar gaya tarik tersebut. d. Resultan Gaya
F2 F1 Gambar 2.2 Dua Gaya yang Bekerja pada Benda Gambar 2.2 menunjukkan dua buah gaya F1 dan F2 bekerja pada sebuah benda pada waktu yang sama pada sebuah benda, maka gaya yang bekerja pada benda tersebutcommit dapat diganti to userdengan gaya tunggal yang disebut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 resultan gaya (R). Adapun resultan gaya pada adalah:
R F1 F2 Secara umum, pengaruh beberapa gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang sama pada sebuah benda merupakan gaya tunggal R yang sama dengan jumlah beberapa gaya yang bekerja pada benda tersebut:
R F F1 F2 F3 ... Dalam
penghitungan
penjumlahan
dan
(2.1) pengurangan
gaya,
ditetapkan suatu aturan, yaitu: 1) Tanda positif ( ) untuk menyatakan arah gaya ke kanan dan ke atas 2) Tanda negatif ( ) untuk menyatakan arah gaya ke kiri dan ke bawah e. Hukum Newton Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan memperhatikan penyebab mengapa benda tersebut bergerak. Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton, ilmuwan Fisika berkebangsaan Inggris, berhasil menemukan hubungan antara gaya dan gerak. Dari hasil pengamatan dan eksperimennya, Newton merumuskan tiga hukum mengenai gaya dan gerak yang dikenal dengan Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton. 1) Hukum I Newton Jika resultan gaya yang dikerjakan pada benda sama dengan nol, maka benda tersebut dalam keadaan diam, karena tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika resultan gaya pada benda yang sedang bergerak juga sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan kecepatan konstan. Dari pernyatan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jika gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda berada pada keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan pada lintasan garis lurus. Hukum I Newton menyatakan: “Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda adalah nol, maka benda cenderung dalam commit to user keadaan diam ( a 0 ) atau bergerak dengan kecepatan konstan ( v c )
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 di lintasan garis lurus”. Hukum I Newton dikenal dengan hukum inersia atau hukum kelembaman, karena sifat benda yang cenderung mempertahankan kedudukannya. Secara matematis, hukum I Newton dirumuskan: F 0
maka a 0 atau v konstan Penerapan hukum I Newon dalam kehidupan sehari-hari antara lain: mobil yang sedang melaju dengan kecepatan konstan kemudian direm dengan mendadak, sehingga menyebabkan tubuh orang yang berada dalam mobil terdorong ke depan seperti Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Bus yang Sedang Direm Membuat Penumpang Condong ke Depan (www.latiefs.blogspot.com) 2) Hukum II Newton Pada hukum I Newton, resultan gaya yang bekerja adalah nol. Apakah yang akan terjadi jika resultan gaya tidak sama dengan nol ( F R 0 )? Benda yang sedang bergerak akan dipercepat atau diperlambat oleh resultan gaya tersebut. Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya dan arah perlambatan berlawanan arah dengan arah resultan gaya. Gaya pada sebuah benda merupakan penyebab benda dipercepat atau diperlambat. Hukum II Newton menyatakan: “Percepatan yang dihasilkan oleh suatu gaya pada sebuah benda, sebanding dengan gaya tersebut, user bendanya”. Secara matematis, dan berbanding terbalikcommit dengantomassa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 hukum II Newton dirumuskan:
a
F atau F m a m
dengan: a = percepatan benda. m = massa benda F = resultan gaya
Penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang pemain bola yang sedang menendang bola. Bola yang ditendang akan mengalami percepatan searah dengan gaya yang diberikan oleh pemain bola melalui tendangannya seperti Gambar 2.4 (Agus Kartono, 2008: 1-4).
Gambar 2.4. Bola yang Mengalami Percepatan Akibat Diberi Gaya (www.sport.detik.com) 3) Hukum III Newton Jika benda A memberikan gaya pada benda B, maka benda B akan memberikan gaya pada benda A yang sama besar, tetapi berlawanan arah. Contohnya: ketika kita memukul tembok, kita akan merasakan sakit. Semakin keras kita memukul tembok, maka semakin sakit yang kita rasakan. Hal ini disebabkan ketika kita memberikan gaya pada tembok dengan cara memukul, maka tembok juga akan memberikan gaya kepada kita sehingga tangan kita terasa sakit. Hukum III Newton menyatakan: “Jika benda A memberikan gaya pada benda B (gaya aksi) maka benda B akan memberikan gaya commit to user pada benda A (gaya reaksi) yang sama besar tetapi berlawanan arah”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 Secara matematis, hukum III Newton dapat dituliskan:
F aksi F reaksi Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali penerapan dari hukum III Newton, antara lain: a) Seorang penyelam dapat berenang di dalam laut (Gambar 2.5). Hal ini disebabkan kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi) sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.
Gambar 2.5. Seorang Penyelam yang Berada di Dasar Laut (www.samarinda.olx.co.id) b) Gambar 2.6 menunjukkan gerak roket yang meluncur. Bahan bakar dinyalakan di dalam mesin pembakar, menghasilkan gas panas. Gas panas tersebut mendorong ke segala arah di dalam roket, dan menyembur keluar melalui bagian bawah roket. Dorongan gas ke bawah tersebut meluncurkan ke atas roket itu.
Gambar 2.6. Peluncuran Roket (www.gomesbaryulos.blogspot.com) f. Gaya Gesekan
commit to user Ketika kamu bersepeda, tiba-tiba kamu menarik rem dan sepedamu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 dapat berhenti. Hal itu disebabkan adanya tarikan atau dorongan yang berlawanan dengan arah gerakmu sehingga sepedamu berhenti. Tarikan atau dorongan itu terjadi sebagai hasil gesekan antara karet rem dan pelek pada roda sepeda yang bergesekan. Gaya seperti ini dinamakan gaya gesekan. Gaya gesekan termasuk gaya sentuh. Jadi, gaya gesekan adalah gaya antara dua permukaan benda yang bersentuhan. Arah gaya gesekan berlawanan arah dengan arah gerak benda. Adapun diagram skematis gaya gesekan seperti Gambar 2.7 sebagai berikut:
F
f gesekan fgesekan
Gambar 2.7. Diagram Skematis Gaya Gesekan Gaya gesekan dipengaruhi oleh kekasaran atau kehalusan permukaan. Semakin kasar bentuk permukaan, semakin besar gaya gesekannya. Sebaliknya, semakin halus bentuk permukaan, semakin kecil gaya gesekannya. Dengan adanya gaya gesekan, dapat menguntungkan maupun
merugikan
bagi
manusia.
Adapun
gaya
gesekan
yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia antara lain: 1) Gaya gesekan antara permukaan tanah dengan permukaan kaki yang dapat membuat kita berjalan dengan nyaman. Jika tidak ada gaya gesekan, kita akan tergelincir bila jalan licin. 2) Gaya gesekan pada rem kendaraan, yaitu pada karet rem dan roda kendaraan. Hal itu dapat mengurangi atau menghentikan gerak kendaraan. 3) Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan yang dapat membuat mobil berjalan dengan baik. Di samping memiliki keuntungan, gaya gesekan juga memiliki kerugian, antara lain: 1) Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan yang menyebabkan ban mobil cepat aus. 2) Gaya gesekan pada bagian-bagian yang ada dalam mesin mobil atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 motor dapat menimbulkan panas yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan mesin cepat rusak. Untuk mengatasi hal ini, mesin diberi oli agar gesekan yang terjadi lebih kecil. 3) Gaya gesekan air laut dan kapal laut yang menyebabkan gerak kapal laut menjadi terhambat. Untuk mengatasi hal ini, ujung kapal laut dibuat lancip sehingga gesekan yang terjadi dapat diperkecil. g. Berat Dalam kehidupan sehari-hari, istilah massa dan berat sering disalahartikan, seperti “berat badan Budi adalah 40 kg”. Istilah berat yang digunakan pada contoh tersebut tidak tepat, seharusnya massa benda. Massa dan berat benda adalah dua besaran yang berbeda. Massa adalah ukuran banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan dari massa adalah kilogram. Massa diukur dengan menggunakan neraca. Sedangkan berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat benda adalah newton (N). Berat benda diukur dengan neraca pegas atau dinamometer. Arah berat selalu menuju pusat bumi. Secara matematis, berat benda dirumuskan: wmg
dengan: w = berat benda (N) m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2) Massa
benda
besarnya
selalu
sama
walaupun
dilakukan
pengukuran di tempat yang berbeda, sedangkan berat dapat berubah tergantung dari letaknya. Hal ini disebabkan karena besarnya percepatan gravitasi di setiap tempat tidak sama. Contohnya: berat benda di daerah kutub lebih besar dibandingkan dengan berat benda yang berada di daerah khatulistiwa. Hal ini dikarenakan jarak kutub bumi dengan pusat bumi lebih dekat dibandingkan dengan jarak khatulistiwa dengan pusat bumi, sehingga percepatan gravitasi di kutub lebih besar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Pada benda yang diam, terdapat diagram gaya yang bekerja. Gambar 2.8 berikut ini adalah diagram gaya yang bekerja pada benda yang diam:
N
w Gambar 2.8. Diagram Gaya pada Benda yang Diam Pada benda yang diam, bukan berarti tidak ada gaya yang bekerja. Pada gambar di atas, benda yang diam terdapat dua gaya yang bekerja, yaitu: 1) Gaya normal ( N ), yaitu gaya yang bekerja pada benda yang tegak lurus dengan bidang lintasan benda. 2) Berat ( w ), yaitu gaya yang bekerja pada benda yang arahnya selalu menuju pusat bumi. Besar gaya normal dan berat pada benda yang diam adalah sama, sehingga resultan gayanya adalah nol (Wasis, 2008: 147-151). 5. Minat Baca Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 744): “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Aiken (1994) dalam Vera Ginting (2005: 19) mengungkapkan: “Minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya”. Menurut Slameto (1995: 57): “Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang sehingga diperoleh kepuasan”. Pendapat lain mengenai minat disampaikan oleh Susan M. Ebbers (2011: 1) berikut ini: In this brief, “interest” is described as a motivational force that involves the focused allocation of extracommit attention, leading to deeper processing, better to user comprehension, longer recall. I explain how a situational interest can
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 become an individual interest and how interest is related to curiosity, selfefficacy and knowledge. Pendapat Susan M. Ebbers tersebut dapat dikatakan bahwa minat digambarkan sebagai kekuatan motivasi yang melibatkan alokasi fokus perhatian ekstra, yang mengarah ke pengolahan lebih dalam, pemahaman yang lebih baik, dan ingatan yang lama. Ebbers menjelaskan bagaimana suatu kepentingan situasional bisa menjadi suatu kepentingan individu dan bagaimana minat berhubungan dengan rasa ingin tahu, efikasi diri dan pengetahuan. Arief S. Sardiman (2011: 76) mengartikan: “Minat sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri”.Minat berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan. Stiggins (1994) dalam Vera Ginting (2005: 19) menyatakan bahwa minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang. Dari uraian tentang minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai baginya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 738): “Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau dengan hati)”. Bila ditelaah lebih jauh tentang membaca, maka dapat diketahui bahwa si pembaca akan memperoleh suatu pengertian apa yang telah ia baca melalui bahan bacaan tersebut. Burner dan Campbell (1988) dalam Djunaidi (2007: 5) mengatakan bahwa: “Membaca adalah keterampilan yang menolong siswa untuk mengelompokkan informasi sedemikian rupa sehingga akan membantu mereka menggunakan informasi”. Menurut Smith (1988) dalam Vera Ginting (2005: 20): “Membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Sedangkan menurut Cheek dkk (1989) dalam Djunaidi (2007: 4): “Membaca adalah suatu interaksi antara pengarang dan pengarang dengan memahami lembar tercetak, pembaca harus melihat, menginterpretasikan, menghipotesis, dan mengevaluasi”. Proses tersebut terjadi dalam berbagai tingkatan, tergantung pada sejauh mana pengenalan pembaca terhadap isi teks dan maksud mereka membaca. Dari berbagai pendapat di atas, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan. Menurut Ridwan, A. Siregar (2008: 1): “Minat baca adalah keinginan dan kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk membaca”. Hal ini senada dengan Idris Kamah (2002: 5) yang menyatakan bahwa: “Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecenderungan hati) untuk membaca”. Minat baca juga dapat diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya. Minat baca meliputi: a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar. b. Minat baca terpola, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang berpola terutama dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Minat baca dengan didukung oleh sarana dan prasarana untuk membaca akan menumbuhkan kebiasaaan membaca (reading habbit). Dan selanjutnya akan berkembang menjadi budaya baca di dalam masyarakat. Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu ketrampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan ketrampilan bawaan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 6. Corel DRAW X5 Corel Corporation merupakan perusahaan software asal Kanada yang memproduksi sofware media digital yang digunakan lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia. Perusahaan ini memproduksi software yang sangat populer di dunia, salah satunya Corel DRAW Graphics Suite. Versi terbarunya adalah Corel DRAW X5 yang dirilis pada 23 Oktober 2008. Corel DRAW X5 merupakan program desain grafis populer terbaru yang dirancang untuk memenuhi permintaan desainer grafis yang bekerja di bidang periklanan, percetakan, penerbitan dan sebagainya. Corel DRAW X5 berguna sebagai alat bantu para seniman atau illustrator dalam menuangkan ide-ide dalam desain grafis seperti pembuatan buku, poster, pengeditan foto, dan sebagainya. Dengan dirilisnya Corel DRAW yang baru yakni X5, maka pihak Corel Corporation menembahkan fitur-fitur baru yang sangat mudah untuk digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan desain grafis. Adapun fitur-fitur terbaru yang ditambah maupun dikembangkan oleh Corel DRAW X5 adalah sebagai berikut: a. Title Bar Title Bar adalah identitas aplikasi yang ditempatkan di baris paling atas yang menampilkan nama program berikut nama file yang aktif saat ini. Selain nama file, juga terdapat tombol-tombol yang terdapat dalam Title Bar, antara lain: 1) Minimize, digunakan untuk memperkecil tampilan jendela aplikasi 2) Maximize/Restore, digunakan untuk menutup jendela aplikasi dengan cepat 3) Close, digunakan untuk menutup jendela aplikasi dengan cepat b. Menu Bar Menu Bar merupakan perintah-perintah menu yang berfungsi untuk mengatur dan mengolah objek grafis. Menu Bar yang terdapat dalam Corel DRAW X5 adalah File, Edit, View, Layout, Arrange, Effects, Bitmaps, Text, Table, Tools, Window, dan Help. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 c. Toolbar Standard Toolbar Standard adalah sebaris ikon yang mewakili perintah pada menu bar. Setiap ikon pada Toolbar Standard dilengkapi dengan Tooltip yang menampilkan nama dari perintah yang akan dijalankan, shortcut (tombol singkat) dan fungsi dari ikon yang dipilih. d. Toolbox Toolbox merupakan kumpulan tombol-tombol yang digunakan untuk membuat dan memodifikasi objek. Macam-macam tool yang terdapat dalam Toolbox adalah Pick Tool, Shape Edit Tool, Crop Tool, Zoom Tool, Curve Tool, Smart Tools, Rectangle Tools, Ellipse Tools, Objek Tools, Perfect Shapes Tools, Text Tool, Table Tool, Dimension Tools, Connector Tools, Interactive Tools, Eyedropper tools, Outline Tools, Fill tools dan Interactive Fill Tools. e. Document Window Document Window merupakan layar yang digunakan untuk membuat dan mengolah objek. f. Property Bar Property Bar merupakan tombol-tombol perintah untuk memodifikasi objek grafis. Isi dari tombol-tombol pada bagian ini akan selalu berubahubah sesuai dengan objek grafis yang terpilih atu berdasarkan tombol perintah yang dipilih. g. Dockers Dockers adalah jendela yang berisi perintah dan pengaturan yang melengkapi fungsi sebuah tool atau suatu perintah saat memilih sebuah objek. Untuk mengaktifkan sebuah docker dilakukan cara klik Window, Dockers h. Ruler Ruler merupakan garis mistar yang berfungsi untuk membantu dalam mengatur posisi dan ukuran objek grafis dalam suatu dokumen. Elemen ruler dapat ditampilkan maupun disembunyikan dengan cara memilih perintah menu View, Ruler.commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 i. Document Navigator Document Navigator merupakan bagian yang memuat beberapa fasilitas yang berfungsi untuk berpindah halaman/page. j. Document Page Document Page adalah area kotak yang menunjukkan printable area (daerah pencetakan) yang terdapat dalam Document Window. k. Status Bar Status Bar adalah bagian di bawah aplikasi Corel DRAW X5 yang menampilkan informasi yang berhubungan dengan objek seperti type, ukuran, warna, status proofing warna, profile warna dan informasi lain. l. Color Palette Color Palette merupakan kotak-kotak warna yang berfungsi untuk mengatur pewarnaan objek. (Taufiq, A. Hidayatullah, 2010: 5-21) B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Yudithia Dian Putra (2008: 1), disimpulkan bahwa: (1) Untuk merancang media pembelajaran yang relevan, harus beracuan pada karakteristik dan kondisi real sasaran, (2) Media cetak pembelajaran dalam format buletin yang dikembangkan sesuai dengan karaktenistik kelompok sasaran, sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan, (3) Uraian materi, konten dan isi pada buletin yang menarik menjadikan nilai tambah bagi pembaca sehingga tidak merasa jenuh (4) Media cetak pembelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran orang dewasa adalah salah satu bagian dan komponen pembelajaran orang dewasa, sehingga untuk menilai keberhasilan suatu pembelajaran orang dewasa harus dilihat dan faktorfaktor lain. Pada penelitian ini, bagi peneliti lanjutan disarankan mengembangkan lebih spesifik lagi media pembelajaran buletin ataupun media cetak pembelajaran dalam format lain. Agung, R.Rudi dkk (2005: 1) melakukan studi kasus yang berjudul “Efektivitas Buletin Sekolah Sebagai Penunjang Revitalisasi Pendidikan Di commit to user Tingkat Sekolah Dasar” di SDIT Ibnu Sina, Duren Sawit, Jakarta Timur. Hasilnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 menunjukkan bahwa buletin sekolah dapat dioptimalkan sebaik mungkin, sehingga sangat efektif sebagai penunjang revitalisasi pendidikan bagi sekolah, siswa dan orang tua siswa di lingkungan SDIT Ibnu Sina. Indikatornya, meningkatnya minat baca, menulis serta termotivasinya siswa dan guru untuk mengirim buah pemikirannya (karya maupun tulisan). Penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, yakni kesamaan penggunaan buletin untuk meningkatkan minat baca. Hasil penelitian Yulita Handayaningrum (2009: 53-56) menunjukkan bahwa penerapan media cerita bergambar (cergam) dapat meningkatkan minat baca siswa terhadap materi bahan kimia pada makanan. Peningkatan minat baca diukur dari hasil observasi dan penyebaran angket. Capaian rata-rata hasil observasi menunjukkan bahwa siswa yang bersikap positif pada pra siklus sebesar 51,1%, siklus I sebesar 63,75% dan pada siklus II sebesar 82,50%. Capaian ratarata hasil penyebaran angket pada pra siklus sebesar 51,4%, siklus I sebesar 66,1% dan pada siklus II sebesar 81,4%. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, yakni kesamaan penggunaan media cetak untuk meningkatkan minat baca. Endri Mardhani (2010: 46) melakukan penelitian tentang “Manfaat Penyuluhan dengan Media Buku Saku dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Keamanan Pangan di SMA Negeri Colomadu” yang bertujuan untuk mengetahui manfaat buku saku dalam upaya meningkatkan pengetahuan remaja tentang keamanan pangan. Hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan remaja sebelum diberi penyuluhan dengan media buku saku sebagian besar mempunyai pengetahuan tidak baik yaitu sebesar 96,9%. Tingkat pengetahuan remaja setelah diberi penyuluhan dengan media buku saku sebagian besar mempunyai pengetahuan baik yaitu sebesar 93,8%. Penelitian ini memiliki kerelevanan dengan akan dilakukan, yaitu menggunakan media dalam bentuk buku saku. Penelitian Yuliati (2010: 72) yang berjudul “Pengajaran Remidial Berdasarkan Diagnosis Kesulitan Belajar dalam Peningkatan Pencapaian Prestasi commit to user Belajar dengan Menggunakan Modul Berupa Buku Saku pada Materi Pokok Laju
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 Reaksi pada Siswa Kelas XI Semester 1 SMA Negeri 1 Jatisrono Tahun Pelajaran 2009/2010” telah disimpulkan bahwa pengajaran remidial dengan menggunakan modul berupa buku saku dapat membantu siswa mencapai ketuntasan belajar aspek kognitif dalam mempelajari laju reaksi yang ditandai dengan peningkatan persentase penguasaan konsep siswa terhadap materi laju reaksi setelah satu kali pengajaran remidial adalah: konsep laju reaksi 79%, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 79,9%, teori tumbukan 75,62% dan orde reaksi 75%, serta untuk persentase penguasaan konsep rata-rata kelas meningkat dari 54,4% menjadi 77,33%. Disarankan hendaknya buku saku dibuat lebih menarik atau pembuatan buku saku untuk materi pelajaran yang lain. Selain itu perlu adanya pengembangan bentuk media lain yang bervariasi. C. Kerangka Berpikir Pembelajaran merupakan komunikasi antara guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran, dibutuhkan alat bantu untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada siswa agar mudah dipahami. Alat bantu tersebut dinamakan media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan karekteristik dan kebutuhan siswa. Pemilihan media pembelajaran yang baik dapat meningkatkan kemampuan siswa, salah satunya minat baca. Buletin merupakan salah satu media pembelajaran yang berwujud cetak. Pembuatan buletin digunakan sofware desain grafis, yaitu Corel DRAW X5. Buletin berisi konten dan gambar yang ditambah dengan desain layout menarik akan menjadikan nilai tambah tersendiri bagi siswa, yakni sebagai daya tarik untuk membaca. Buletin yang telah dibuat dikemas dalam bentuk buku saku, agar praktis dan memudahkan siswa untuk membacanya. Pengembangan media pembelajaran yang berbentuk buletin dalam bentuk buku saku ini mengambil materi gaya pada kelas VIII. Pada materi gaya banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dekat dengan siswa. Selain itu, juga terdapat konsep hukum Newton, yang mana hukum tersebut merupakan cikal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 bakal lahirnya hukum-hukum mekanika yang lain sehingga sangat penting untuk dipelajari. Evaluasi media pembelajaran sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan agar media yang dikembangkan memenuhi kriteria baik, yaitu dari aspek materi, media, dan bahasa. Selain itu juga ditinjau dari aspek minta baca siswa. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dikerangka berpikir pada Gambar 2.3 . Minat Baca Siswa Rendah
Analisis Kebutuhan
Pengumpulan Data
Pengembangan Media Buletin dalam Bentuk Buku Saku
Produk Buletin dalam Bentuk Buku Saku yang Berkriteria Baik
Uji Coba Produk Pembelajaran
Minat Baca Siswa Meningkat Gambar 2.3. Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas, maka diajukan pertanyaan penelitian tentang pengembangan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk mata pelajaran Fisika SMP kelas VIII pada materi Gaya sebagai berikut: Apakah media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria baik bila ditinjau dari aspek materi, konstruk, dan bahasa serta minat baca siswa?. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Dalam penelitian ini digunakan metode Research and Development (R & D). Dalam pengembangan ini dikemukakan model pengembangan yang dijadikan dasar untuk mengembangkan suatu produk. Dalam penelitian ini, model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural. Model ini bersifat deskriptif, yaitu mengikuti tahapan-tahapan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran (Tim Puslijaknov, 2008: 8). Hal ini dikarenakan dalam mengembangkan media pembelajaran yang berupa buletin berisi langkah-langkah pengembangan dari tahap awal sampai terciptanya produk buletin dalam bentuk buku saku. B. Prosedur Pengembangan Prosedur penelitian pengembangan merupakan pemaparan prosedur yang ditempuh oleh pengembang/peneliti dalam membuat produk. Dalam prosedur pengembangan, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem (Tim Puslijaknov, 2008: 9-10). Penelitian pengembangan harus menggunakan langkah-langkah yang sesuai sehingga diperoleh media pembelajaran yang memenuhi unsur kriteria baik berupa buletin dalam bentuk buku saku. Adapun bagan alur penelitian seperti Gambar 3.1 berikut ini:
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 Mulai Observasi Awal Survei Siswa
Analisis Kebutuhan
Wawancara Siswa Rancangan Awal Pembuatan Media
Pengumpulan Data Rancangan
Pembuatan Desain Media
Pembuatan Media
Validasi Ahli Media
Validasi Ahli Bahasa
Validasi Ahli Materi
Memenuhi Kriteria Baik Tidak Ya
Revisi
Draf Final Uji Coba Perorangan Siswa
Uji Coba Kelompok Kecil Uji Coba Kelompok Besar
Selesai commit to user Gambar 3.1 Bagan Alur Prosedur Pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 Berikut ini penjelasan mengenai alur prosedur pengembangan yaitu: 1.
Analisis Kebutuhan Dalam melakukan penelitian pengembangan, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah identifikasi masalah yang berupa menganalisis kebutuhan dan karakteristik yang ada pada siswa. Dengan adanya identifikasi masalah, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan terhadap penggunaan media yang dikembangkan.
2.
Rancangan Awal Pembuatan Media Setelah tahap analisis kebutuhan, tahap selanjutnya adalah rancangan awal pembuatan media. Pada tahap ini, peneliti menentukan materi yang dijadikan tema dalam pembuatan media. Selain itu juga penentuan perangkat yang digunakan membuat media.
3.
Pengumpulan Data Rancangan Tahap ini adalah tahap pengumpulan data rancangan yang digunakan dalam pembuatan buletin dalam bentuk buku saku. Data rancangan ini berupa materi, gambar, artikel dan desain layout. Tahap pengumpulan data ini disesuaikan dengan konsep dan rancangan yang telah ditentukan sebelumnya.
4.
Pembuatan Desain Media Tujuan dari tahap desain media ini adalah untuk membuat spesifikasi terhadap media yang dibuat. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lebih terarah terhadap pembuatan media. Pada tahap ini, peneliti menyusun desain media buletin dalam bentuk buku saku yang berisikan tentang materi ajar, evaluasi maupun
lainnya
seperti
praktikum,
tokoh,
dan
peristiwa-peristiwa
fenomental. Gambar 3.2 merupakan bagan pembuatan desain media, Sapa Redaksi Cover
Evaluasi
Materi Ajar
dan Content
Daftar Pustaka
Praktikum
to user Gambarcommit 3.2 Bagan Desain Media
Serba Serbi
Tahukah Anda?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 5.
Pembuatan Media Pada tahap ini, pembuatan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku berisikan pokok-pokok penting seperti judul, materi ajar, evaluasi dan referensi/daftar pustaka. Hal ini dimaksudkan agar siswa memahami isi dari media yang dibuat sehingga dapat digunakan siswa dalam memahami materi pelajaran. Pada tahap sebelumnya telah ada pengumpulan data rancangan dan pembuatan desain media, yang mana berfungsi sebagai barometer dalam pembuatan media ini. Tahap awal adalah pembuatan layout, baik layout cover maupun isi. Dalam pembuatan layout ini dituntut untuk mengeluarkan ide-ide dan kreativitas kita. Selain itu, harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, agar media yang dibuat sesuai dengan yang diharapkan. Setelah gambar dan teks dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah mengkolaborasikan keduanya dalam layout yang sudah dibuat. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan warna, ukuran dan tipe huruf serta tata letak antara huruf dan gambar. Kemudian, dilakukan proses editing secara teliti dan menyeluruh, baik dalam segi bahasa, penulisan, tata letak maupun layout. Tahap akhir yang dilakukan dalam pembuatan media ini adalah finishing. Pada tahap ini dilakukan pencetakan media yang telah dibuat sesuai dengan ukuran yang telah dirancang, sehingga dihasilkan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku.
6.
Validasi Dalam pembuatan media, validasi sangat penting. Sebab validasi adalah suatu proses kegiatan untuk menilai suatu rancangan media apakah lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dapat dilakukan oleh ahli yang berkecimpung dalam hal yang sesuai. Teknik penilaiannya berupa angket yang di dalamnya berisi komentar dan saran. Adapun ahli yang memvalidasi media buletin dalam bentuk buku saku ini antara lain: a. Validasi materi oleh ahli materi Fisika. b. Validasi media oleh ahli media pembelajaran. commitIndonesia. to user c. Validasi bahasa oleh ahli bahasa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 7.
Revisi Setelah proses validasi, tahap selanjutnya adalah revisi. Jika ahli menilai bahwa media ada kekurangan, maka peneliti harus merevisi medianya. Namun, jika ahli menyatakan baik, maka tidak diperlukan proses revisi itu. Bila proses revisi ahli sudah selesai, maka media dikatakan tahap akhir atau selesai.
8. Pengujian Tahap pengujian ini dilakukan jika media sudah dinyatakan baik oleh para ahli. Pengujian pembuatan media melalui dua tahapan yakni uji coba ahli dan uji coba produk. Dalam uji coba ahli, media yang telah dibuat divalidasi oleh ahli materi Fisika, ahli media pembelajaran, dan ahli bahasa Indonesia. Sedangkan dalam uji coba produk dilakukan pada siswa SMP Negeri 1 Jaten dan SMP Negeri 1 Mojogedang. C. Uji Coba Produk 1.
Desain dan Subyek Uji Coba Setelah dilakukan validasi oleh para ahli seperti ahli materi Fisika, ahli media pembelajaran, dan ahli bahasa Indonesia, dilakukan revisi sampai para ahli menyatakan baik. Bila sudah dinyatakan baik, maka selanjutnya adalah pengujian media kepada pengguna media, yaitu siswa. Dalam penelitian ini, subjek coba yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten dan SMP Negeri 1 Mojogedang pada Tahun Ajaran 2012/2013. Ada tiga tahapan dalam pengujian, antara lain: a. Uji Coba Perorangan Pada tahap ini, langkah awal yang dilakukan adalah memilih 6 siswa untuk dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sebelum pemberian media, siswa diberikan angket minat baca awal. Kemudian, siswa tersebut diberikan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku secara individual. Setelah selesai, keduanya diminta untuk mengisi angket minat baca akhir yang telah disediakan oleh peneliti yang isinya terkait media yang diberikan. Kemudian melakukan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 wawancara informal dengan siswa tersebut tentang media yang telah diberikan. b. Uji Coba Kelompok Kecil Pada tahap ini, media diujikan kepada kelompok kecil yang terdiri atas 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih dapat mencerminkan karakteristik populasi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah pemberian angket minat baca awal kepada siswa. Kemudian menjelaskan kepada siswa terkait media yang sedang dikembangkan sambil membagikan media. Setelah selesai, meminta tanggapan kepada siswa berupa angket minat baca akhir yang dilanjutkan dengan wawancara informal. c. Uji Coba Kelompok Besar Uji coba kelompok besar merupakan tahap akhir dari pengujian suatu media. Uji coba ini melibatkan siswa sebanyak 2 kelas, masingmasing di SMP Negeri 1 Jaten dan SMP Negeri 1 Mojogedang yang telah dipilih. Langkah awalnya, peneliti menjelaskan tentang media yang dikembangkan dan output yang diharapkan. Kemudian pemberian angket minat baca awal. Setelah itu, dilanjutkan pemberian media kepada siswa dan mencatat respon yang muncul selama penyajian media. Selanjutnya, memberikan angket postest terkait media yang telah diberikan. Langkah akhirnya dengan melakukan wawancara informal kepada siswa tentang media yang sedang dikembangkan tersebut. 2. Jenis Data Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitataif. Data yang bersifat kuantitatif yaitu angket dari validasi ahli dan angket minat baca dari siswa. Sedangkan data yang bersifat kualitatif diperoleh berdasarkan wawancara siswa, guru dan analisis kuantitatif angket dari ahli dan siswa. 3.
Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa tekcommit to user nik, yaitu dokumentasi, wawancara (interview), dan angket (quesioner).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 a. Teknik Dokumentasi Teknik ini dilakukan dari tahap analisis kebutuhan hingga selesainya media yang dibuat. b. Teknik Wawancara Teknik wawancara dilakukan selama proses validasi kepada para ahli, seperti ahli materi, ahli media dan ahli bahasa Indonesia yang mana dilakukan dalam bentuk tanya jawab. Hal ini juga dilakukan kepada guru dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Jaten dan SMP Negeri 1 Mojogedang. c. Teknik angket (quesioner) Teknik ini bertujuan untuk mengukur kelayakan media dilihat dari berbagai segi, yaitu media, materi dan bahasa Indonesia. Angket tersebut diberikan selama proses validasi kepada ahli media, ahli materi dan ahli bahasa Indonesia. Selanjutnya, teknik angket ini juga digunakan untuk mengukur minat baca siswa. Angket ini diberikan kepada siswa pada waktu sebelum dan sesudah pemberian media. 4.
Instrumen Pengambilan Data a. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun angket yang dibuat yaitu untuk ahli materi, ahli media, ahli bahasa Indonesia dan siswa. Secara keseluruhan, angket menggunakan skala Likert yang mana menggunakan lima pilihan jawaban yang berupa angka 1 (Sangat tidak sesuai), 2 (Kurang sesuai), 3 (Cukup Sesuai), 4 (Sesuai), 5 (Sangat Sesuai). Hal ini bertujuan agar penilaiannya lebih jelas. Adapun penjelasan masingmasing instrumen adalah sebagai berikut: 1) Angket ahli materi Angket yang disusun untuk ahli materi terdiri dari identitas, petunjuk pengisian, komentar/saran dan item pernyataan yang berjumlah 21 beserta pilihan jawabannya. Angket tersebut secara umum berisi tentang aspek kelayakancommit materi, aspek pemahaman materi, aspek to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 sistematika penyajian dan aspek kelengkapan penyajian. Angket untuk ahli materi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4. 2) Angket ahli media Angket yang disusun untuk ahli materi terdiri dari identitas, petunjuk pengisian, komentar/saran dan item pernyataan yang berjumlah 24 beserta pilihan jawabannya. Angket tersebut secara umum berisi tentang penilaian terhadap media yang dikembangkan seperti kegrafisan, isi media dan kegunaan media. Adapun secara lengkap, angket untuk ahli media dapat dilihat pada Lampiran 5. 3) Angket ahli bahasa Indonesia Angket yang disusun untuk ahli bahasa Indonesia terdiri dari identitas, petunjuk pengisian, komentar/saran dan item pertanyaan yang berjumlah 15 beserta pilihan jawabannya. Secara umum angket ahli bahasa Indonesia berisi tentang ketepatan dalam penggunaan bahasa dan ketepatan dalam penulisan. Angket untuk ahli bahasa Indonesia secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. 4) Angket minat baca siswa Angket minat baca yang disusun untuk siswa terdiri dari identitas, petunjuk pengisian dan pernyataan. Angket minat baca tersebut tersusun atas delapan indikator penilaian yaitu keinginan untuk selalu maju, sifat keingintahuan yang tinggi, adanya sifat kreatif dari diri siswa, keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar, mengisi waktu luang, mendapatkan kepuasan pribadi, mengisi waktu luang, mendapatkan kepuasan pribadi, dan frekuensi dan waktu membaca Angket minat baca siswa dibedakan menjadi angket tryout minat baca siswa dan angket minat baca siswa. Angket tryout minat baca siswa terdiri dari item pertanyaan yang berjumlah 70 dan selanjutnya diujikan ke siswa. Setelah dilakukan analisis angket tryout minat baca dan terdapat item angket yang dinyatakan valid, maka disusunlah angket minat baca. to user Angket minat baca terdiricommit dari angket minat baca awal dan angket minat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 baca akhir. Angket tersebut berisi sama dan berjumlah 40 item pertanyaan. Adapun secara lengkap, angket tryout minat baca dan angket minat baca siswa dapat dilihat pada Lampiran 3. b. Analisis Instrumen Instrumen yang dianalisis adalah angket tryout minat baca. Hal ini bertujuan untuk menentukan item pernyataan yang valid dan tidak valid yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan angket minat baca awal dan akhir. Adapun penjelasan analisisnya sebagai berikut: 1) Uji validitas Validitas merupakan hubungan kesesuaian antara alat ukur yang digunakan dengan variabel yang akan diukur. Suatu alat ukur dinyatakan valid apabila mampu variabel yang hendak diukur. Pada uji validitas kali ini, dianalisis dengan menggunakan SPSS 17. Adapun langkah-langkah untuk uji validitas dalam SPSS 17 antara lain:
Membuka file baru di SPSS 17.
Memasukkan data dari Microsoft Excel, kemudian klik copy dan klik paste di SPSS 17.
Kemudian menamai variabel pada variable view dengan item 1 sampai 70.
Klik Analyze, klik Scale, dan klik Reliability Analysis.
Klik item1 sampai item70 dan pindahkan item1 sampai item70 ke kotak Items dengan mengklik tanda anak panah. Setelah itu, pilih model Alpha.
Klik Statistics, pada kotak Descriptive for dipilih Item, Scale, dan Scale if item deleted.
Klik Continue dan Klik OK Setelah itu, muncullah kotak pada output SPSS 17. Untuk
menyatakan valid atau tidaknya suatu item, digunakan patokan angka rtabel sebesar 0,367 dan dibandingkan dengan angka yang ada pada kolom commit to user Corrected Item-Total Correlation. Bila angka yang ada pada kolom
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,367 atau bertanda negatif (-), maka item dinyatakan tidak valid (gugur). Sebaliknya bila angka korelasinya di atas 0,367 dinyatakan valid. (Nisfiannoor, 2009: 229) Berdasarkan hasil analisis, dari 70 item angket, diperoleh 51 angket valid dan 19 angket tidak valid. Hasil analisis lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Dari angket yang valid, direduksi menjadi 40 item saja. Hal ini agar semua indikator terwakili secara merata baik dalam item positif maupun negatif. 2) Uji reliabilitas Sebuah
tes
dikatakan
reliabel
apabila
hasil
tes
tersebut
menunjukkan ketetapan. Uji relabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rumus Alpha. Sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2009: 109) untuk memperoleh harga reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha perlu dicari harga varians masing-masing item dan varians totalnya. 2 n σ i r11 1 2 σ t n 1
Keterangan: r11
: reliabilitas instrumen
n
: banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah kuadrat σ masing-masing item 2
i
2 t
: kuadrat σ total keseluruhan item
Acuan penilaian reliabilitas sebagai berikut: 0,8 – 1,00
: Sangat Tinggi (ST)
0,6 – 0,799
: Tinggi (T)
0,4 – 0,599
: Cukup (C)
0,2 – 0,399
: Rendah (R)
0,00 – 0,199
: Sangat Rendah (SR)
Berdasarkan data yang telah diolah, didapatkan hasil sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 Tabel 3.3. Reliabilitas Angket Minat Baca Tryout Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
0.960
70
Berdasarkan data dari Reliability Statistics di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha adalah 0,960. Menurut Nunnally dalam Ghozali (2005: 133) jika nilai cronbach’s alpha > 0,60 dikatakan reliabel dan jika cronbach’s alpha < 0,06 dikatakan tidak reliabel. Nilai cronbach alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel. Kemudian, berdasarkan acuan penilaian reliabilitas diatas, item-item angket yang diolah termasuk item yang memiliki reliabilitas sangat tinggi. 5.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan teknik mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian, seperti angket, wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang didapatkan dari hasil penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil angket dari ahli dan siswa dianalisis secara kuantitatif, selanjutnya secara kuantitatif. Sedangkan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi hanya dianalisis secara kualitatif saja. a. Analisis data Pengembangan Media Kriteria penilaian terhadap media pembelajaran yang dikembangkan ditentukan berdasarkan kriteria yang digunakan oleh Sugiyono (2012:143144) yang mana menggunakan angket model rating scale. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa kelengkapan jawaban angket yang telah diisi oleh responden. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan valid dan sesuai dengan tujuan dari penyusunan angket. 2) Data yang telah lengkap kemudian dijadikan tabulasi data agar mudah commit to user dalam menganalisisnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 3) Menghitung persentase komponen angket yang diukur dengan formula sebagai berikut: Skor =
Jumlah total skor penilaian x 100% Jumlah skor maksimum
4) Setelah persentase data diperoleh, selanjutnya dikonversikan ke dalam bentuk tabel agar mudah dalam proses pembacaan data. Selanjutnya adalah penentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Menentukan persentase skor maksimum = 100% dan persentase skor minimum = 0% b) Menentukan range 0 sampai 100 = 100 c) Menentukan interval yang dibutuhkan (sangat baik/sesuai, baik, cukup, kurang baik, sangat tidak baik/sesuai) d) Menentukan lebar interval (100/5 = 20) Berdasarkan langkah (a) hingga (d), maka dapat ditetapkan range persentase dan kriteria kualitatif seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Range Prosentase dan Kriteria Penilaian No
Interval
Kriteria
1.
0% ≤ skor ≤ 20%
Sangat tidak baik
2.
21% ≤ skor ≤ 40%
Kurang baik
3.
41% ≤ skor ≤ 60%
Cukup
4.
61% ≤ skor ≤ 80%
Baik
5.
81% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Baik Sugiyono (2012: 143-144)
c. Analisis Data Minat Baca Setelah mendapatkan data angket yang berupa minat baca siswa, selanjutnya dilanjutkan analisis data, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data minat baca secara kuantitatif menggunakan uji statistik, yaitu uji-t berpasangan. Uji-t berpasangan dirumuskan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 t
D d0 t n 1 Sd n
Keterangan: D rerata observer berpasangan X Y X data skor angket sebelum pemberian media Y data skor angket setelah pemberian media
d 0 sebab tidak dibicarakannya selisih rerata S d deviasi baku
n jumlah siswa yang diobservasi (Budiyono, 2009 : 160) Pada analisis uji-t berikut ini digunakan SPSS 17. Adapun sebelum uji-t dilakukan, terlebih dulu melakukan uji normalitas dengan langkahlangkah sebagai berikut:
Membuka file baru di SPSS
Memasukkan data ke dalam Microsoft Excel. Adapun data awal diberi nama variabel “awal” dan data akhir diberi nama variabel “akhir”. Kemudian keduanya disatukan dalam variabel total dan membuat variabel dengan nama keadaan yang berisi angka 1 dan 2 yang mewakili data awal dan akhir di kolom baru sebelahnya.
Klik Analyze, klik Descriptive Statistics, klik Explore
Klik variabel total ke Dependent List dan Factor List diisi dengan keadaan.
Pilih plot. Pada Descriptive: Nonaktifkan Stem-and-leaf dan pilih Normality plots with tests.
Klik Continue dan klik OK.
Pada data Test of Normality dan pada bagian Kolgomorov-Smirnov dan terlihat nilai Sig. Data dikatakan normal jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05. Sebaliknya jika nilai Sig. bernilai lebih kecil dari 0,05 maka data tidak normal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Setelah uji normalitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji-t berpasangan (Paired Sample T Test). Adapun Langkah-langkah untuk melakukan uji-t berpasangan antara lain:
Membuka file baru di SPSS
Adapun data awal diberi nama variabel “awal” dan data akhir diberi nama variabel “akhir” pada langkah sebelumnya dapat digunakan kembali.
Klik Analyze, klik Compare Means, klik Paired Samples T Test.
Memindahkan variabel awal dan akhir ke dalam kotak Paired Variables dengan mengklik tanda anak panah.
Klik OK
Pada bagian Output Samples Correlations, dapat dilihat pada bagian nilai t dan dibandingkan dengan ttabel. Jika nilai t > ttabel, maka data mengalami peningkatan ataupun sebaliknya. Kemudian pada bagian Sig. (2-tailed), jika nilainya lebih kecil dari 0,05 maka kenaikan signifikan. Namun jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka tidak signifikan. Setelah data angket dianalisis, langkah selanjutnya adalah menganalisis data angket secara kualitatif. Untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara dan hasil observasi terhadap siswa juga dianalisis secara kualitatif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan Media Buletin Fisika Penelitian ini menghasilkan produk buletin Fisika dalam bentuk buku saku pada materi Gaya untuk siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII yang akhirnya dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran ini melalui beberapa tahapan, sehingga diperoleh data sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Tahap awal yang dilakukan pada penelitian pengembangan media adalah tahap analisis kebutuhan. Dalam tahap ini dilakukan analisis kebutuhan berupa identifikasi awal keadaan sekolah di SMP Negeri 1 Mojogedang dan SMP Negeri 1 Jaten terkait proses pembelajaran, siswa dan fasilitas sekolah seperti perpustakaan sekolah. Identifikasi yang dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara yang dilakukan kepada siswa dan guru. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi, guru dan siswa, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Identifikasi Kebutuhan 1) Berdasarkan hasil observasi peneliti dan informasi yang diperoleh dari guru dan siswa, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran, guru mengajar dengan metode ceramah dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran. Hal ini dapat menjadikan siswa kesulitan dalam memahami materi Fisika. 2) Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 98 siswa yang berasal dari dua sekolah, didapatkan hasil sebanyak 90,4% siswa menyatakan bahwa mata pelajaran Fisika sulit sedangkan 9,6% siswa menyatakan bahwa mata pelajaran Fisika mudah. Hal yang menyebabkan sulitnya pelajaran Fisika bagi mayoritas siswa adalah kurangnya minat siswa untuk membaca materi Fisika sehingga menjadikan pelajaran Fisika menjadi sulit. Gambar to siswa user tentang pelajaran Fisika. 4.1 menunjukkan diagram commit pendapat 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Pendapat Siswa Tentang Pelajaran Fisika 9,6%
Sulit 90,4%
Mudah
Gambar 4.1. Diagram Pendapat Siswa Tentang Pelajaran Fisika 3) Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang didapatkan, diketahui bahwa masing-masing sekolah memiliki sebuah ruang perpustakaan. Koleksi buku-buku perpustakaan didominasi buku teks pelajaran sehingga kurang variatif. 4) Materi Fisika bagian Gaya yang dipilih disesuaikan dengan perangkat pembelajaran seperti silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sekolah. Materi gaya merupakan materi bahasan yang sangat menarik untuk dipelajari sebab banyak sekali peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan gaya. Selain itu, dalam materi Gaya membahas materi hukum-hukum Newton yang mana merupakan hukum yang menjadi cikal bakal lahirnya bagi hukum-hukum mekanika yang lainnya, sehingga semakin menarik untuk dipelajari. b. Karakter Siswa Berdasarkan hasil angket dan wawancara dari siswa di SMP Negeri 1 Mojogedang dan SMP Negeri 1 Jaten, diketahui bahwa sebanyak 72,3% siswa tidak suka membaca materi Fisika sedangkan 27,7% menyatakan suka membaca materi Fisika. Hal ini disebabkan karena selain pelajaran Fisika sulit juga buku teks yang kurang menarik. Gambar 4.2 menunjukkan diagram pendapat siswa tentang membaca materi Fisika. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
Pendapat Siswa Tentang Membaca Materi Fisika
27,7% Tidak 72,3%
Suka
Gambar 4.2. Diagram Pendapat Siswa Tentang Membaca Materi Fisika Berdasarkan dari analisis kebutuhan dan karakter siswa, maka perlunya pengembangan media pembelajaran Fisika dengan menggunakan buletin dalam bentuk buku saku yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang berkriteria baik dan dapat meningkatkan minat baca siswa. 2. Rancangan Awal Pembuatan Media Setelah tahap analisis kebutuhan, pada tahap ini peneliti menentukan materi yang akan dijadikan tema dalam pembuatan media. Selain itu juga penentuan perangkat yang akan digunakan membuat media. Pada tahap rancangan awal pembuatan media diperoleh data sebagai berikut: a. Pengkajian Materi Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan materi yang akan disampaikan kepada siswa. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi Gaya untuk siswa SMP. Materi tersebut disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (MTs) seperti pada Tabel 4.1. Materi yang dipilih adalah Gaya karena banyak terdapat fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang jarang diketahui hubungannya dengan Fisika. Selain itu, dalam materi ini terdapat sub materi hukum-hukum Newton yang mana commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 menjadi cikal bakal lahirnya hukum-hukum mekanika yang lainnya. Sehingga perlu ada pengkajian terhadap materi tersebut. Tabel 4.1 SK dan KD Materi Gaya Standar Kompetensi 5. Memahami gaya,
dan
Kompetensi Dasar
peranan
usaha,
energi
dalam
5.1 Mengidentifikasi
jenis-jenis
gaya,
penjumlahan gaya, dan pengaruhnya
kehidupan sehari-hari.
pada suatu benda yang dikenai gaya. 5.2 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah ditentukan materi dengan SK dan KD, langkah selanjutnya ditentukan indikator. Penentuan indikator ini adalah bentuk penjabaran dari Kompetensi Dasar. Adapun hasil dari penentuan indikator seperti Tabel 4.2 berikut, Tabel 4.2 Indikator Materi Gaya No.
Indikator
5.1.1
Menjelaskan pengertian gaya
5.1.2
Menyebutkan macam-macam gaya
5.1.3
Menjelaskan perubahan yang ditimbulkan gaya.
5.1.4
Membedakan gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
5.1.5
Menyebutkan beberapa contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh.
5.1.6
Menjelaskan pengertian resultan gaya.
5.1.7
Menentukan resultan gaya-gaya yang searah.
5.1.8
Menentukan resultan gaya-gaya yang berlawanan arah
5.2.1
Menyebutkan bunyi hukum I Newton.
5.2.2
Menyebutkan penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari.
5.2.3
Menyebutkan bunyi hukum II Newton.
5.2.4
Menyebutkan penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari.
5.2.5
Menyebutkan bunyi hukum III Newton.
5.2.6
Menyebutkan penerapancommit hukumtoIIIuser Newton dalam kehidupan sehari-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 hari 5.2.7
Menjelaskan pengertian gaya gesekan.
5.2.8
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan.
5.2.9
Membedakan gaya gesekan statis dan gaya gesekan kinetis.
5.2.10
Menyebutkan gaya gesekan yang bermanfaat dalam kehidupan seharihari.
5.2.11
Menyebutkan gaya gesekan yang merugikan dalam kehidupan seharihari.
5.2.12
Menjelaskan pengertian berat.
5.2.13
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi berat di permukaan bumi.
5.2.14
Membedakan berat dan massa suatu benda.
Adapun indikator pada tabel di atas merupakan isi buletin Fisika. Indikator tersebut dijadikan bagan buletin Fisika seperti pada Lampiran 14. b. Perangkat Pembuatan Media Sebelum pembuatan media dimulai, maka perlu adanya pengkajian perangkat pembuatan media. Hal ini dimaksudkan dengan pemilihan perangkat media yang tepat diharapkan hasil yang didapatkan sesuai keinginan. Adapun pengkajian perangkat pembuatan adalah sebagai berikut: 1) Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan media ini adalah: a) Satu buah unit komputer atau laptop, dengan spesifikasi:
Processor AMD Dual Core C50
Resolusi Layar 1366 x 768 (12”)
Memori 2 GB DDR 3
Hard Disk Space 320 GB
Bluetooth
b) Mouse c) Printer warna, dengan spesifikasi:
Kecepatan printer commit user ESAT: 7.0ipm, Black & White: A4 Plain to Paper:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 Colour: A4 Plain Paper: ESAT: 4.8ipm, Photo (4 x 6"): PP-201 / Standard / Borderless: 55 secs
Resolusi 4800 x 1200dpi (max.)
Inteface : USB 2.0 Hi-Speed
2) Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan media ini antara lain: a) Perangkat lunak untuk sistem operasi : Microsoft Windows 7 Ultimate b) Perangkat lunak pembuatan desain grafis : CorelDRAW X5 c) Perangkat lunak pembuatan teks tambahan : Microsoft Word 2007 3. Pengumpulan Data Rancangan Tahap pengumpulan data rancangan harus disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat. Dalam tahap ini dilakukan tahap-tahap antara lain: a. Pengumpulan materi ajar Pada tahap pengumpulan data rancangan dalam membuat media pembelajaran yang dikembangkan, yang paling utama adalah pengumpulan materi ajar. Materi ajar diambil dari buku Fisika SMP yang relevan, internet maupun sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan materi yang dipilih. b. Pengumpulan gambar Selain pengumpulan materi ajar, hal penting lainnya adalah pengumpulan gambar yang relevan dengan materi. Pengumpulan gambar dapat dilakukan dengan browsing di internet maupun memfoto kegiatan secara langsung. c. Pengumpulan desain layout Dalam pembuatan media pembelajaran berbentuk cetak, hal yang tidak kalah penting adalah desain layout. Sebelum membuat desain layout, yang dilakukan adalah mengumpulkan contoh-contoh desain dari buku maupun internet. Tujuan pengumpulan desain adalah memperkaya referensi desain sehingga dapat memunculkan ide baru untuk membuat desain yang baru. 4. Pembuatan Desain Media Setelah tahap pengumpulan data rancangan, tahap selanjutnya adalah pembuatan desain media. Hal ini dimaksudkan agar media yang dibuat lebih commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 spesifik dan terarah sehingga mempermudah dalam pembuatan media. Untuk lebih detail dan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14. 5. Pembuatan Media Setelah pengumpulan data rancangan dan pembuatan desain media, langkah selanjutnya adalah pembuatan media. Pembuatan media disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat. Langkah awal yang dilakukan adalah membuat desain layout. Pembuatan desain layout disesuaikan dengan karakter siswa yang akan mendapatkan media tersebut agar dapat menarik siswa untuk membaca atau menggunakan media yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah menuliskan teks / isi materi yang telah dikumpulkan di desain layout yang telah dibuat. Pada penulisan isi diberikan variasi huruf, font size maupun warna huruf. Selain itu juga memasukkan gambar ke dalam teks yang telah ditulis. Adapun langkah pembuatan buletin secara detail dapat dilihat pada Lampiran 15. Setelah pembuatan buletin selesai, dilakukan proses editing seperti: bahasa, ukuran gembar, tata letak / tipografi teks yang akhirnya diperoleh hasil akhir. Tahap akhir dalam pembuatan media ini adalah proses pencetakan buletin yang dikemas dalam bentuk buku saku. Adapun hasil akhir dari media buletin dalam bentuk buku saku dapat dilihat pada print screen dalam Lampiran 16. B. Validasi Setelah pembuatan buletin dinyatakan selesai, dilakukan proses validasi. Kegiatan validasi ini bertujuan untuk menilai terhadap media yang telah dibuat apakah sudah layak atau belum untuk diujikan kepada siswa. Validasi dilakukan kepada ahli-ahli yang berkompeten dibidang masing-masing seperti ahli materi, ahli bahasa Indonesia, dan ahli media. 1. Ahli Materi Dalam validasi media, pertama kali dilakukan kepada ahli materi. Ahli materi yang dipilih berasal dari dosen Pendidikan Fisika yang mengampu mata kuliah Fisika Dasar sehingga sangat kompeten dan sesuai dengan materi yang dipilih oleh peneliti. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli materi commit to user prosentase sebesar 94,29% yang terhadap media yang dikembangkan, didapatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 berarti sangat baik. Adapun rincian data kuantitatif dari ahli materi dapat dilihat dalam Tabel 4.3 dan hasil penilaian ahli materi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 4.3. Data Kuantitatif dari Ahli Materi Kriteria Sangat Baik/Sangat Sesuai Baik/Sesuai Cukup Baik/Cukup Sesuai Kurang Baik/Kurang Sesuai Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Sesuai Total
Frekuensi 15 6 0 0 0 21
Prosentase (%) 71,43 28,57 0 0 0 100
Selain data kuantitatif seperti yang terlihat di atas, diperoleh juga data kualitatif terhadap media yang telah divalidasi, antara lain: a. Materi yang dibuat telah sesuai dengan silabus, SK, KD, dan tujuan pembelajaran. b. Materi yang dibuat mudah dipahami dan sesuai dengan penalaran siswa SMP. c. Materi disajikan secara sistematis dan jelas. d. Penyajian gambar sesuai dengan materi dan diberi keterangan secara lengkap. Selain itu terdapat catatan dari ahli materi terhadap media yang telah divalidasi, yaitu: a. Materi yang dipilih hendaknya dikembangkan menjadi lebih luas lagi. b. Penulisan kata perlu diperhatikan karena banyak terdapat kesalahan penulisan kata maupun angka. c. Pada penulisan bunyi maupun formula hukum-hukum Newton terdapat kesalahan yang bisa menyebabkan miskonsepsi bagi siswa. 2. Ahli bahasa Indonesia Setelah validasi ahli materi, selanjutnya dilakukan validasi pada ahli bahasa Indonesia. Ahli bahasa dipilih berasal dari dosen Pendidikan Bahasa Indonesia sehingga sangat kompeten dengan bidang ketatabahasaan. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh ahli bahasa terhadap media yang dikembangkan, didapatkan prosentase sebesar 85,33% yang berarti sangat baik. Adapun rincian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 data kuantitatif dari ahli bahasa terlihat seperti Tabel 4.4 dan hasil penilaian ahli materi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8. Tabel 4.4. Data Kuantitatif dari Ahli Bahasa Indonesia Kriteria Sangat Baik/Sangat Sesuai Baik/Sesuai Cukup Baik/Cukup Sesuai Kurang Baik/Kurang Sesuai Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Sesuai Total
Frekuensi 4 11 0 0 0 15
Prosentase (%) 26,67 73,33 0 0 0 100
Selain memberikan penilaian secara kuantitatif, ahli bahasa juga memberikan penilaian secara kualitatif, yaitu: a. Materi yang disajikan telah menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SMP. b. Penulisan istilah atau bahasa asing secara konsisten. c. Buletin ditulis dengan jarak spasi yang konsisten. Selain itu terdapat catatan dari ahli bahasa terhadap media yang telah divalidasi, yaitu: a. Perlunya mencermati penggunaan kata hubung maka pada kalimat yang telah memiliki kata hubung jika maupun karena. Hal ini dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak memiliki subjek dan predikat. b. Kata hubung “maka” merupakan penanda keterangan akibat, sehingga pemakaiannya hanya untuk kondisi-kondisi tertentu. c. Perlunya mencermati penulisan huruf kapital. 3. Ahli Media Tahap akhir validasi dilakukan kepada ahli media. Ahli media yang dipilih peneliti merupakan dosen Pendidikan Fisika yang sangat kompeten dengan bidang media pembelajaran. Setelah diberikan angket penilaian secara kuantitatif, didapatkan hasil prosentase sebesar 80% yang memenuhi kriteria baik. Rincian terkait data kuantitatif dari ahli media dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan hasil penilaian ahli materi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 Tabel 4.5. Data Kuantitatif dari Ahli Media Kriteria Sangat Baik/Sangat Sesuai Baik/Sesuai Cukup Baik/Cukup Sesuai Kurang Baik/Kurang Sesuai Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Sesuai Total
Frekuensi 0 22 0 0 0 22
Prosentase (%) 0 100 0 0 0 100
Di samping penilaian secara kuantitatif, ahli media juga memberikan penilaian secara kualitatif, antara lain: a. Media yang dibuat sederhana dan mudah dalam penggunaannya. b. Desain layout media yang dibuat cukup menarik dan variatif. c. Tipografi teks sudah tepat. Selain itu terdapat catatan dari ahli media terhadap media yang telah divalidasi, yaitu: a. Pada bagian cover diberi istilah Fisika agar jelas bahwa media yang dibuat digunakan dalam pembelajaran Fisika. b. Gambar-gambar sebaiknya proporsional. c. Tulisan hendaknya proporsional dan konsisten. C. Uji Coba Uji coba terhadap media buletin dalam bentuk buku saku dilakukan tiga uji coba, yaitu: uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Berikut ini data dan pembahasan hasil uji coba: 1. Uji Coba Perorangan Tahap awal dalam uji coba perorangan adalah memilih sampel sebanyak enam orang siswa yang mewakili dua sekolah. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan buletin dalam bentuk buku saku yang telah dicetak. Tetapi sebelum diberi media, siswa diberi angket minat baca awal yang berisi 40 item pertanyaan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui minat baca siswa awal sebelum pemberian media. Setelah beberapa hari, siswa diberi angket minat baca akhir yang juga berisi 40 pertanyaan dan diwawancarai secara informal. Tabel 4.6 commit to user merupakan hasil penilaian dari angket yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 Tabel 4.6 Rangkuman Data Uji Coba Perorangan Awal
Akhir
Jumlah Nilai Item Penilaian Angket
883
997
Prosentase
69,42%
83,42%
Dari Tabel 4.6, diketahui bahwa media buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa meningkat sebesar 14%. Untuk perhitungan lebih detail dapat dilihat dalam Lampiran 11. Kemudian dianalisis signifikansinya dengan Uji-t (t-test). Namun sebelum Uji-t dilakukan, langkah sebelumnya adalah uji normalitas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didistribusikan normal tidak. Berikut ini penjelasan beserta hasil uji normalitas. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors. Hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.7. Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Uji Coba Perorangan Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Keadaan Perlakuan
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
Statistic
df
Sig.
awal
.294
6
0.116
.880
6
.270
akhir
.193
6
0.200
.958
6
.807
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov adalah lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05). Sehingga dapat disimpulkan adalah distribusi data normal. b. Uji-t berpasangan Dalam hal ini digunakan uji-t berpasangan sebab populasi yang digunakan adalah sama sehingga antara data awal dan akhir saling berkaitan. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Tabel 4.8.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 Tabel 4.8 Uji-t Berpasangan Data Uji Coba Perorangan Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Std. Mean
Std.
Error
Deviation
Mean
Interval of the Difference Lower
Upper
Sig. (2t
df
tailed)
Pair 1 akhir -awal 28.00000 9.85901 4.02492 17.65361 38.34639 6.957 5
0.001
Pada tabel di atas terlihat bahwa thitung adalah 6,957. Hal ini berarti thitung = 6,957 > ttabel = 1,943. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,001 maka nilai Sig. < 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara data awal dan data akhir dimana perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat baca siswa. Bila ditinjau dari aspek-aspek dan indikator dengan cara membandingkan prosentase dan mengetahui signifikansi perbedaan dengan uji-t, hasilnya dapat terlihat dalam Tabel 4.9. Tabel 4.9. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Uji Coba Perorangan Aspek Penilaian 1. Minat
2. Motif
3. Tujuan
Indikator
Awal (%)
a. Keinginan untuk selalu 72,67 maju b. Sifat keingintahuan 68 yang tinggi c. Adanya sifat kreatif 67,33 dari diri siswa a. Keinginan untuk 68 mendapatkan perhatian dari orang lain b. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir 72 dari belajar a. Mengisi waktu luang 69,33 b. Mendapatkan kepuasan pribadi 72 commit to user
Akhir (%)
Data thitung
Nilai Sig.
86
5,000
0,004
84,67
4,110
0,009
80
2,783
0,039
82
7,000
0,001
88
3,796
0,013
80
4,339
0,007
85,33
4,663
0,006
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 4. Waktu
a. Frekuensi dan waktu membaca
65,33
82,67
4,382
0,007
Hasil perhitungan Tabel 4.9 secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11. Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa prosentase mengalami kenaikan dari data awal ke data akhir. Hal ini berarti buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi kenaikan prosentase digunakan analisis dengan uji-t berpasangan. Adapun hasilnya berdasarkan Tabel 4.9 menyatakan semua thitung > 1,943 yang berarti bahwa kenaikan prosentase dari data awal ke data akhir sangat signifikan. Selain itu juga diketahui bahwa semua nilai Sig. < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan atau pengaruh antara data awal dan data akhir. Hal ini berarti terdapat peningkatan setelah diberi media buletin dalam bentuk buku saku. Dari Tabel 4.9, data awal dan data akhir dapat dibuat diagram seperti yang ditunjukkan Gambar 4.3 berikut.
Prosentase
Diagram Minat Baca Uji Kelompok Perorangan 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Awal Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
No. Indikator
Gambar 4.3. Diagram Minat Baca Uji Coba Perorangan Berdasarkan data hasil wawancara siswa, didapatkan buletin Fisika yang dikembangkan sudah cukup bagus dan bisa menarik perhatian. Namun ada saransaran dari siswa seperti huruf lebih diperbesar lagi, warna diperbagus lagi, dan dicetak lebih bagus lagi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 2. Uji Coba Kelompok Kecil Dalam pengujian kelompok kecil, langkah awal yang dilakukan adalah memilih sampel sebanyak 20 orang siswa yang mewakili dua sekolah. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan angket minat baca awal yang berisi 40 item pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui minat baca siswa awal sebelum pemberian media. Setelah itu, siswa diberikan buletin dalam bentuk buku saku yang telah dicetak. Setelah beberapa hari, siswa diberi angket minat baca akhir yang berisi 40 pertanyaan dan diwawancarai secara informal. Tabel 4.10 merupakan hasil rangkuman penilaian dari angket yang diberikan kepada siswa. Tabel 4.10. Rangkuman Data Kelompok Kecil Awal
Akhir
Jumlah Nilai Item Penilaian Angket
2834
3203
Prosentase
70,85%
80,08%
Berdasarkan data pada Tabel 4.10, terlihat bahwa media buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa meningkat sebesar 9,23%. Untuk perhitungan lebih detail dapat dilihat dalam Lampiran 12. Setelah diketahui prosentase awal dan akhir, kemudian dianalisis signifikansinya dengan uji-t berpasangan. Namun sebelum uji-t dilakukan, langkah sebelumnya adalah uji normalitas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didistribusikan normal atau tidak. Berikut ini penjelasan beserta hasil uji normalitas. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors. Hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.11. Tabel 4.11. Uji Normalitas Data Kelompok Kecil Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Keadaan Perlakuan
Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
awal
.165
20
0.160
.921
20
.104
akhir
.177
20
0.099
.949
20
.349
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov adalah lebih besar dari 0.05 (Sig.>0.05). Sehingga dapat disimpulkan adalah distribusi data normal. b. Uji-t berpasangan Dalam hal ini digunakan uji-t berpasangan sebab populasi yang digunakan adalah sama sehingga antara data awal dan data akhir saling berkaitan. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Tabel 4.12. Tabel 4.12. Uji-t Berpasangan Data Kelompok Kecil Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Std. Mean
Std.
Error
Deviation
Mean
Interval of the Difference Lower
Sig. (2-
Upper
t
df
tailed)
Pair 1 akhir -awal 18.45000 9.59975 2.14657 13.95718 22.94282 8.595 19
0.000
Pada tabel di atas terlihat bahwa thitung adalah 8,595. Hal ini berarti thitung = 8,595 > ttabel = 1,725. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,000 maka nilai Sig. < 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara awal dan akhir di mana perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat baca siswa. Bila ditinjau dari aspek-aspek dan indikator dengan cara membandingkan prosentase dan mengetahui signifikansi perbedaan dengan uji-t, hasilnya dapat terlihat dalam Tabel 4.13. Tabel 4.13. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Kecil Aspek Penilaian 1. Minat
Indikator
Awal (%)
Akhir (%)
a. Keinginan untuk 69,8 77 selalu maju b. Sifat keingintahuan 69 77,6 yang tinggi c. Adanya sifat 69,6 84,6 kreatif dari diri commit to user
Data thitung
Nilai Sig.
2,747
0,013
3,308
0,004
10,162
0,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
2. Motif
a.
b.
3. Tujuan
a. b.
4. Waktu
a.
siswa Keinginan untuk mendapatkan perhatian dari orang lain Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar Mengisi waktu luang Mendapatkan kepuasan pribadi Frekuensi dan waktu membaca
74,2
82
3,746
0,001
73,2
81,8
4,729
0,000
69,4
77,2
3,456
0,003
72,6
79,8
4,101
0,001
69,6
80,6
5,659
0,000
Data perhitungan pada Tabel 4.13 dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 12. Prosentase dari data awal ke data akhir pada Tabel 4.10 terlihat mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa. Untuk mengetahui signifikansi kenaikan prosentase digunakan analisis dengan uji-t. Adapun hasil analisis berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa semua thitung > 1,943 yang berarti bahwa kenaikan prosentase dari awal ke akhir sangat signifikan. Selain itu juga diketahui bahwa semua nilai Sig. < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan atau pengaruh antara data awal dan data akhir. Hal ini berarti ada peningkatan setelah diberi media buletin dalam bentuk buku saku. Dari Tabel 4.13, data awal dan data akhir dapat dibuat diagram seperti yang ditunjukkan Gambar 4.4 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
Prosentase
Diagram Minat Baca Uji Kelompok Kecil 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Awal Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
No. Indikator
Gambar 4.4. Diagram Minat Baca Uji Kelompok Kecil Berdasarkan data hasil wawancara siswa kelompok kecil, diketahui bahwa bultin Fisika yang dikembangkan sudah cukup bagus, kreatif dari segi desain dan cover. Namun, siswa menyarankan untuk perbaikan buletin Fisika kedepannya seperti warna dibuat lebih bagus dan full colour, dicetak lebih bagus dan pada bagian soal-soal diperbanyak lagi. 3. Uji Coba Kelompok Besar Dalam uji coba kelompok besar, dilakukan pengujian terhadap siswa kelas VIIID di SMP Negeri 1 Mojogedang dan siswa kelas VIIIG di SMP Negeri 1 Jaten. Langkah awal sebelum pembelajaran adalah memberikan angket minat baca awal kepada siswa. Setelah itu, siswa dijelaskan materi Fisika tanpa menggunakan media yang dikembangkan. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan buletin dalam bentuk buku saku untuk dipelajari dan dibawa pulang. Pada pertemuan selanjutnya, guru menjelaskan kepada siswa dengan buletin dalam bentuk buku saku. Setelah penjelasan selesai, siswa mengerjakan soal dalam buletin dan dibahas secara bersama-sama. Kemudian pada akhir pembelajaran, siswa kembali membawa pulang buletin untuk dipelajari. Pada pertemuan terakhir, pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi dimana siswa diberi permasalahan dan diskusi dengan menggunakan buletin Fisika. Setelah itu, commit to userpembelajaran selesai, siswa diberi dilakukan presentasi dan tanya jawab. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 angket minat baca akhir yang berisi 40 pertanyaan dan beberapa siswa diwawancarai secara informal. Tabel 4.14. merupakan hasil rangkuman penilaian dari angket yang diberikan kepada siswa. Tabel 4.14. Rangkuman Data Kelompok Besar Awal
Akhir
Jumlah Nilai Item Penilaian Angket
9461
10844
Prosentase
69,57%
79,74%
Berdasarkan data pada Tabel 4.14, terlihat bahwa media buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa meningkat sebesar 10,17%. Untuk perhitungan lebih detail dapat dilihat dalam Lampiran 13. Setelah diketahui prosentase data awal dan data akhir, kemudian dianalisis signifikansinya dengan uji-t berpasangan. Namun sebelum uji-t dilakukan, langkah sebelumnya adalah uji normalitas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didistribusikan normal atau tidak. Berikut ini penjelasan beserta hasil uji normalitas. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan metode Lilliefors. Hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.15. Tabel 4.15. Uji Normalitas Data Kelompok Besar Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Keadaan Total
Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
awal
.106
68
0.057
.971
68
.110
akhir
.075
68
0.200
.986
68
.670
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Signifikansi (Sig.) dari data Kolmogorov-Smirnov adalah lebih besar dari 0.05 (Sig.>0.05). Sehingga dapat disimpulkan adalah distribusi data normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 b. Uji-t berpasangan Dalam hal ini digunakan uji-t berpasangan sebab populasi yang digunakan adalah sama sehingga antara data awal dan data akhir saling berkaitan. Hasil pengujian dapat dilihat dalam Tabel 4.16. Tabel 4.16. Uji-t Berpasangan Data Kelompok Besar Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Std. Mean
Std.
Error
Deviation
Mean
Interval of the Difference Lower
Sig. (2-
Upper
t
df tailed)
Pair 1 akhir -awal 20.38235 8.31476 1.00831 18.36975 22.39495 20.214 67
.000
Pada tabel di atas terlihat bahwa thitung adalah 20,214. Hal ini berarti thitung = 20,214 > ttabel = 1,645. Jika dilihat dari nilai Sig. = 0,000 maka nilai Sig. < 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara data awal dan data akhir dimana perlakuan yang diberikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat baca siswa. Bila ditinjau dari aspek-aspek dan indikator dengan cara membandingkan prosentase dan mengetahui signifikansi perbedaan dengan uji-t, hasilnya dapat terlihat dalam Tabel 4.17. Tabel 4.17. Rangkuman Data Aspek dan Indikator Kelompok Besar Aspek Penilaian 1. Minat
2. Motif
Indikator
Awal (%)
a. Keinginan untuk 75,29 selalu maju b. Sifat keingintahuan 75,24 yang tinggi c. Adanya sifat 64,35 kreatif dari diri siswa a. Keinginan untuk 64,41 mendapatkan perhatian dari commit to user
Akhir (%)
Data thitung
Nilai Sig.
84,12
9,837
0,000
79,76
4,087
0,000
76,76
10,391
0,000
80,29
12,579
0,000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
b.
3. Tujuan
a. b.
4. Waktu
a.
orang lain Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar Mengisi waktu luang Mendapatkan kepuasan pribadi Frekuensi dan waktu membaca
68,18
80,29
10,075
0,000
68,53
76,06
9,714
0,000
72,59
83,82
11,657
0,000
67,94
76,94
7,201
0,000
Hasil perhitungan Tabel 4.17. secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa prosentase mengalami kenaikan dari data awal ke data akhir. Hal ini berarti buletin dalam bentuk buku saku dapat meningkatkan minat baca siswa. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi kenaikan prosentase digunakan analisis dengan uji-t. Adapun hasilnya berdasarkan Tabel 4.17 menyatakan semua thitung > 1,943 yang berarti bahwa kenaikan prosentase dari data awal ke data akhir sangat signifikan. Selain itu, juga diketahui bahwa semua nilai Sig. < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan atau pengaruh antara data awal dan data akhir. Hal ini berarti ada peningkatan setelah diberi media buletin dalam bentuk buku saku. Dari Tabel 4.17, data awal dan data akhir dapat dibuat diagram seperti yang ditunjukkan Gambar 4.5 berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
Prosentase
Diagram Minat Baca Uji Kelompok Besar 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Awal Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
No. Indikator
Gambar 4.5. Diagram Minat Baca Uji Kelompok Besar Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa pada uji kelompok besar didapatkan hasil yakni secara keseluruhan sudah cukup bagus, kreatif dan menarik. Namun beberapa siswa menyarankan seperti gambar diperbanyak, cover dibuat lebih bagus lagi dan desain layout dibuat lebih variatif dan kreatif. Selain melakukan wawancara dengan siswa, dilakukan juga wawancara dengan guru yang didapatkan hasil sebagai berikut: a. Buletin Fisika yang dikembangkan sudah cukup bagus dan sangat membantu dalam proses pembelajaran. b. Materi Fisika yang disajikan sudah sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Tampilan desain layout yang disajikan cukup menarik dan kreatif. d. Pada bagian cover dibuat lebih mencolok lagi agar semakin semikat siswa. e. Pada bagian latihan soal dan contoh soal lebih diperbanyak lagi. f. Sebagai keberlanjutannya, buletin Fisika yang telah dikembangkan dapat dikomersialkan kepada siswa dengan harga yang terjangkau dan juga perlunya perhatian pada masalah percetakan buletin kedepannya. D. Revisi Produk Berdasarkan validasi terhadap para ahli, yaitu ahli materi, ahli bahasa Indonesia, dan ahli media, terdapat catatan-catatan yang perlu adanya perbaikan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 agar media yang dibuat memenuhi kriteria baik. Berikut ini revisi produk dari ketiga ahli. 1. Ahli Materi Revisi produk media dilakukan setelah produk selesai divalidasi. Revisi dilakukan agar produk dapat memenuhi kriteria baik. Adapun revisi produk dari segi materi adalah sebagai berikut: 1) Pada bagian penyelesaian halaman 9, bagian c tertulis 5 N yang mana seharusnya 25 N. Pada bagian d tertulis 4 N yang seharusnya 2 N. Adapun revisi terlihat pada Gambar 4.6. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.6. Tampilan Halaman 9; Sebelum dan Sesudah Revisi 2) Pada bagian formula hukum Newton halaman 10, Rumus F 0 ditambah menjadi “Jika F 0 , maka a 0 atau v = konstan”. Hasil revisi dapat dilihat pada Gambar 4.7. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.7. Tampilan Halaman 10; Sebelum dan Sesudah Revisi 3) Pada bagian bunyi hukum II Newton halaman 13, bunyi “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 ditambah “dan arah percepatannya searah dengan gayanya” setelah kata gayanya. Untuk lebih detail, revisi terlihat pada Gambar 4.8. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.8. Tampilan Halaman 13; Sebelum dan Sesudah Revisi 4) Pada bagian penjelasan gambar orang menyelam halaman 14, kalimat “Hal ini terbukti bahwa kaki dan tangan penyelam memberikan gaya aksi ke belakang, sebagai reaksinya tubuh penyelam terdorong ke depan” diperbaiki sehingga mudah dipahami. Gambar 4.9 menunjukkan halaman 14 sebelum dan setelah direvisi. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.9. Tampilan Halaman 14; Sebelum dan SesudahtoRevisi commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 5) Pada bagian cover belakang, pertanyaan mendatar no.9 direvisi dengan menghilangkan kata inersia. Hal ini dapat memberikan jawaban pada soal mendatar no.3. Adapun revisi terlihat pada Gambar 4.10. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.10. Tampilan Cover Belakang; Sebelum dan Sesudah Revisi 2. Ahli bahasa Indonesia Setelah dikoreksi oleh ahli bahasa, selanjutnya dilakukan revisi produk media. Revisi produk bertujuan agar media yang dikembangkan memenuhi kriteria baik. Adapun revisi produk dari segi bahasa antara lain: 1) Pada paragraf pertama bagian rubrik “Fakta Unik Seputar Gaya” terdapat banyak sekali revisi. Selain itu, pada poin kedua kata merubag diganti mengubah dan kata maka dihilangkan. Adapun revisi terlihat seperti pada Gambar 4.11. Sebelum revisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
Setelah revisi
Gambar 4.11. Tampilan Halaman 4; Sebelum dan Sesudah Revisi 2) Pada rubrik Kilas Fisika bagian paragraf pertama halaman 6, setelah kata kita diberi kata hubung karena dan kemudian digabung dengan paragraf selanjutnya. Kata menjumpai diganti dengan jumpai. Gambar 4.12 berikut ini adalah bentuk revisinya. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.12. Tampilan Halaman 6; Sebelum dan Sesudah Revisi 3) Pada rubrik Ayo Mencoba halaman 11 pada bagian kertas dan buku terdapat revisi terkait penulisan analisa yang diganti dengan analisis. Selain itu kata maka setelah tanda koma dihilangkan. Pada bagian air commit to user mineral juga terdapat revisi yaitu kata bolong menjadi berlubang, kata
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 membolong menjadi membuat lubang. Secara detail, revisi terlihat pada Gambar 4.13. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.13. Tampilan Halaman 9; Sebelum dan Sesudah Revisi 4) Pada bagian tokoh Fisika paragraf dua dan keempat perlu adanya revisi. Pada paragraf kedua, kata universitas seharusnya huruf u ditulis kapital. Kata “akhirnya” dan kata “dalam” dihilangkan. Pada paragraf keempat ada revisi tata letak kalimat. Adapun revisi dapat dilihat pada Gambar 4.14.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.14. Tampilan Halaman 12; Sebelum dan Sesudah Revisi 5) Pada halaman 16 paragraf pertama terdapat revisi kata terkait penggunaan kata hubung “tetapi” diubah menjadi “akan tetapi”. Kata “karena” diganti menjadi “itu disebabkan” serta penggunaan tanda baca koma (,). Revisi dapat dilihat pada Gambar 4.15. Sebelum revisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 Setelah revisi
Gambar 4.15. Tampilan Halaman 16; Sebelum dan Sesudah Revisi 6) Pada rubrik gaya gesekan halaman 10 bagian paragraf pertama terdapat revisi. Kata “didalam” diganti “ke dalam”, kata maka, karena, dan dari dihilangka. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar 4.16. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.16. Tampilan Halaman 18; Sebelum dan Sesudah Revisi 7) Pada rubrik tahukah kamu “Massa vs Berat” bagian paragraf ketiga terdapat kalimat yang direvisi. Berikut ini hasil sebelum dan sesudah revisi seperti pada Gambar 4.17. Sebelum revisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 Setelah revisi
Gambar 4.17. Tampilan Halaman 20; Sebelum dan Sesudah Revisi 3. Ahli Media Revisi produk dilakukan setelah ahli media menyatakan perlu adanya perbaikan terhadap produk yang telah divalidasi. Revisi produk bertujuan agar media yang dikembangkan memenuhi kriteria baik. Adapun revisi produk dari aspek media antara lain: 1) Pada bagian cover, kata “Buletin” diganti dengan “Buletin Fisika”. Penggantian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa media yang dibuat adalah untuk pembelajaran Fisika. Adapun revisi terlihat pada Gambar 4.18.
Setelah revisi
Gambar 4.18. Tampilan Cover Depan; Sebelum dan Sesudah Revisi 2) Pada halaman 5, perlu adanya revisi posisi gambar pohon dari miring menjadi tegak. Adapun perubahan gambar sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.19. Tampilan Perubahan Posisi Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi 3) Tulisan “hukum I newton” dan “hukum III newton” direvisi dari ukuran 11pt menjadi 14pt. Revisi terlihat seperti pada Gambar 4.20. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.20. Tampilan Ukuran Font; Sebelum dan Sesudah Revisi 4) Pada gambar halaman 11, untuk gambar kertas dan buku diperbesar dari semula. Sebaliknya, gambar air mineral dan sedotan diperkecil dari semula. Hal ini bertujuan agar gambar terlihat proporsional dengan teks. Gambar 4.21 berikut ini adalah revisi dari ukuran gambar. Sebelum revisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 Setelah revisi
Gambar 4.21. Tampilan Ukuran Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi 5) Pada halaman 13 perlu adanya perubahan isi gambar, yaitu tali yang bergelombang diubah menjadi lurus. Adapun revisi terlihat pada Gambar 4.22. Sebelum revisi
Setelah revisi
Gambar 4.22. Tampilan Konten Gambar; Sebelum dan Sesudah Revisi E. Kajian Produk akhir Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu penelitian yang berorientasi pada baik atau tidaknya suatu produk untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buletin Fisika dalam bentuk buku saku yang dicetak untuk pembelajaran Fisika SMP materi Gaya. Dalam membuat sebuah produk media pembelajaran berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku pada materi Gaya dilakukan berbagai tahap pengembangan sehingga menghasilkan media yang dapat dibaca kapanpun dan dimanapun. Dalam buletin Fisika yang dikembangkan lebih menonjolkan desain layout baik cover, background, warna dan menampilkan gambar serta menggunacommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85 kan bahasa yang sederhana sesuai dengan penalaran siswa. Hal ini bertujuan untuk menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa terhadap produk yang dikembangkan. Buletin Fisika yang dikembangkan berisi tentang materi ajar Fisika yang berurutan seperti penjelasan gaya, hukum-hukum Newton, gaya gesek dan massa serta berat. Dalam pembahasannya, setiap sub materi dilengkapi dengan gambar-gambar pendukung serta evaluasi sederhana berupa “Quick Quis”. Selain itu juga dilengkapi praktikum-praktikum sederhana yang dapat menggugah minat siswa dan dapat dicoba sendiri oleh siswa. Selanjutnya dilengkapi pengetahuan umum yang menggelitik dalam kehidupan sehari-hari dan dikemas dalam rubrik “Tahukah Anda?”. Pada bagian akhir buletin Fisika disajikan evaluasi berupa Teka Teki Silang Fisika yang dapat menjadikan daya tarik siswa untuk membaca sehingga dapat menjawab pertanyaan. Dalam desain awal pengembangan produk, media buletin Fisika dalam bentuk buku saku dikembangkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Namun, kegunaan buletin Fisika sebagai alat bantu pembelajaran lebih ditekankan untuk meningkatkan minat baca siswa terhadap materi Fisika dan mempermudah siswa dalam memahami materi Fisika. Media pembelajaran yang dikembangkan juga dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar dengan panduan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setelah pembuatan produk buletin Fisika dinyatakan selesai, langkah selanjutnya adalah proses validasi oleh tiga orang ahli yang kompeten dibidangnya, yaitu ahli materi, ahli bahasa Indonesia dan ahli media. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran serta mendapatkan rekomendasi agar media yang dikembangkan layak untuk diujicobakan kepada pengguna, yaitu siswa SMP kelas VIII. Dari proses validasi yang dilakukan, terdapat catatancatatan dari masing-masing ahli yang selanjutnya dilakukan revisi. Dari ahli materi perlu dilakukan revisi seperti penulisan perhitungan angka, penulisan rumus dan bunyi hukum Newton perlu diperhatikan. Selanjutnya dari ahli bahasa Indonesia perlu dilakukan revisi terkait penggunaan kata hubung “maka” perlu dicermati karena dapat menjadikan suatu kalimat tanpa subyek ataupun predikat. commit to user Selain itu juga perlunya mencernati penggunaan dan penulisan huruf kapital.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 Sedangkan dari ahli media perlu dilakukan revisi, yaitu proporsional gambar, ukuran teks harus proporsional dan konsisten serta pada bagian cover perlu diberi penjelasan agar mencerminkan bahwa buletin yang dibuat adalah Fisika. Setelah proses validasi dan revisi serta penilaian terhadap produk selesai, maka dapat diketahui prosentase penilaian terhadap produk buletin Fisika. Ahli materi memberikan penilaian buletin Fisika dengan prosentase 94,29% dalam kriteria baik. Dari ahli bahasa Indonesia memberikan penilaian dalam kriteria baik dengan prosentase sebesar 85,33%. Selanjutnya ahli media memberikan penilaian juga dalam kriteria baik dengan prosentase 80%. Berdasarkan penilaian dari ketiga ahli, dapat diketahui rata-rata penilaian sebesar 86,54% yang berarti dalam kriteria baik. Setelah proses validasi selesai dan mendapatkan rekomendasi, buletin Fisika diujicobakan kepada siswa. Dalam tahap uji coba kepada siswa dilakukan tiga pengujian. Pertama, ujicoba dilakukan perorangan dengan memberikan buletin Fisika yang dikembangkan kepada 6 orang siswa dari dua buah sekolah. Sebelum pemberian media, diberikan angket minat baca awal yang diperoleh hasil 69,42%. Setelah pemberian media, diberikan angket minat baca akhir dan diperoleh hasil sebesar 83,42%. Berdasarkan data uji perorangan tersebut diketahui terdapat peningkatan minat baca siswa terhadap materi Fisika sebesar 14%. Kedua, ujicoba dilakukan kepada kelompok kecil yang berjumlah 20 orang siswa yang berasal dari dua sekolah dengan diberikan media buletin Fisika yang telah dibuat. Pada ujicoba yang dilakukan diketahui hasil angket awal sebesar 71,55% dan hasil angket akhir sebesar 79,95%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan sebesar 8,4%. Ketiga, ujicoba dilakukan kepada kelompok besar dengan sampel dua kelas yang berasal dari dua sekolah. Ujicoba dilakukan dengan memberikan buletin Fisika kepada siswa. Siswa memberikan tanggapan yang baik terhadap media yang diberikan. Dalam uji coba yang telah dilakukan diperoleh hasil angket awal sebesar 69,57% dan angket akhir sebesar 79,74%. Secara keseluruhan terlihat bahwa minat baca siswa rata-rata meningkat sebesar 11,13%. Selain itu, data berdasarkan wawancara dengan siswa menyatakan bahwa media commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 pembelajaran yang dikembangkan adalah inovasi baru dalam pembelajaran Fisika dan dapat membantu siswa dalam memahami materi. Akhirnya diperoleh media pembelajaran berupa buletin Fisika untuk materi Gaya yang dikemas dalam bentuk buku saku. Media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria baik ditinjau dari minat baca siswa. Adapun produk buletin Fisika dapat dilihat dalam Print Screen yang terdapat dalam Lampiran 16.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan tentang Produk Berdasarkan analisis data dan pembahasan penelitian ini dapat diambil kesimpulan: untuk mendapatkan produk akhir media pembelajaran yang berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku yang memenuhi kriteria baik ditinjau dari minat baca siswa. Selain itu media pembelajaran yang dikembangkan tidak hanya dapat digunakan di dalam kelas saja, tapi juga dapat digunakan di luar kelas baik secara mandiri maupun kelompok. Untuk mendapatkan media pembelajaran berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku dilakukan langkah-langkah, antara lain analisis kebutuhan, rancangan awal pembuatan media, pengumpulan data rancangan, pembuatan desain media, pembuatan media, validasi, uji coba, dan kesimpulan. Hasil validasi dari ahli materi memberikan penilaian buletin Fisika dengan prosentase 94,29%. Dari ahli bahasa Indonesia memberikan penilaian dalam kriteria baik dengan prosentase sebesar 85,33%. Selanjutnya ahli media memberikan penilaian juga dalam kriteria baik dengan prosentase 80%. Dalam tahap uji coba perorangan diperoleh hasil angket awal sebesar 69,42% dan hasil angket akhir sebesar 83,42%. Sehingga terdapat peningkatan minat baca siswa terhadap materi Fisika sebesar 14%. Selain itu juga dilakukan uji-t berpasangan dan diperoleh hasil perhitungan thitung = 6,957 > ttabel = 1,943 dan nilai = 0,001 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Pada uji coba kelompok kecil didapatkan hasil angket awal sebesar 71,55% dan hasil angket akhir sebesar 79,95% maka terdapat peningkatan minat baca siswa sebesar 8,4%. Setelah itu dilakukan uji-t dan didapatkan hasil perhitungan bahwa thitung = 7,848 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 yang berarti sangat signifikan. Pada tahap uji coba kelompok besar, diperoleh hasil angket awal sebesar 69,57% dan hasil angket akhir sebesar 79,74%. Selanjutnya dilakukan uji-t dan didapatkan hasil perhitungan bahwa thitung = 20,214 > ttabel = 1,725 dan nilai Sig. = 0,000 < 0,05 yang berarti sangat commit to user signifikan. 88
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku termasuk kriteria baik ditinjau dari aspek materi, konstruk, dan bahasa serta minat baca siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil
penilaian dari ahli materi, ahli bahasa Indonesia, dan ahli media memberikan ratarata penilaian sebesar 86,56% dan hasil angket awal dan akhir siswa yang memberikan rata-rata peningkatan sebesar 11,13%. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku untuk siswa SMP kelas VIII ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain: 1. Pengembang kesulitan dalam membuat desain layout karena keterbatasan dari kemampuan desain grafis pengembang. 2. Dalam tahap pengumpulan data berupa gambar-gambar pendukung materi diambil melalui situs di internet dan terdapat kesulitan dalam memadukan gambar dengan isi materi. 3. Dalam tahap editing yang berupa tipografi teks, pengetahuan pengembang kurang sehingga tata letak teks kurang variatif. 4. Dalam pembuatan buletin Fisika dalam bentuk buku saku yang dicetak memerlukan biaya yang tidak sedikit. C. Saran dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 1. Saran Penelitian pengembangan media pembelajaran berupa buletin dalam bentuk buku saku ini menyarankan beberapa hal, antara lain: 1. Buletin Fisika yang telah dibuat tidak hanya dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas tetapi juga dapat digunakan secara mandiri. Selain itu, juga dapat digunakan secara berkelompok. 2. Dalam pembuatan buletin Fisika ini hanya dilengkapi evaluasi materi secara singkat, hendaknya dilengkapi dengan LKS sehingga siswa menjadi lebih paham terhadap materi Fisika. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 2. Pengembangan Produk Lebih Lanjut Untuk pengembangan produk lebih lanjut, peneliti menyarankan beberapa hal untuk peneliti selanjutnya, antara lain: 1. Dilakukan pembuatan desain layout yang lebih kreatif dan menarik mencakup cover dan background agar semakin memikat. 2. Dilakukan pemahaman terhadap proses editing berupa tipografi teks sehingga akan menghasilkan tampilan kombinasi teks dan gambar yang lebih kreatif. 3. Perlunya pengembangan produk berupa buletin Fisika dalam bentuk buku saku untuk materi Fisika selain Gaya.
commit to user