Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh: HELLA ELOK WULANDARI NPM. 11.1.01.09.0211
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA SMP NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HELLA ELOK WULANDARI NPM. 11.1.01.09.0211 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Drs. SUGITO, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Drs. SETYO HARMONO, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling di gemari oleh lapisan masyarakat, disamping bentuk dan permainnaya sangat sederhana juga mudah dimengerti dan dilakukan. Adapun teknik dasar yang ahrus dimiliki oleh pemain sepak bola adalah : passing, controlling, dribbling, heading, shooting dan sebagainya. Menggiring bola sangat perlu dimiliki oleh pemain sepakbola karena menggiring bola merupakan hal yang paling utama guna untuk menerobos pertahanan lawan untuk mendekati gawang dan mencetak gol. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015 sebanyak 30 siswa, sampel dalam penelitian ini diambil secara total sampling yaitu 30 siswa. Variabel penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan, serta satu variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu tes kecepatan, tes kelincahan dan tes menggiring bola. Analisis data menggunakan korelasi ganda. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kecepatan sebesar 0,435 dengan nilai sig 0.1 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan ada hubungan secara signifikan antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya kecepatan akan diikuti pula kecepatan dalam menggiring bola. Hasil analisis koefisien korelasi untuk kelincahan sebesar 0.268 dengan nilai sig 0.09 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak, dengan demikian kelincahan berhubungan secara tidak signifikan dengan keterampilan menggiring bola. Hal ini berarti bahwa walaupun tinggi kelincahan seseorang tidak akan mempengaruhi keterampilan dalam menggiring bola. Hasil analisis korelasi ganda sebesar 0,640 yang diuji keberartiannya menggunakan uji F diperoleh Fhitung sebesar 2,956 dengan nilai sig 0.07 > 0.05, yang berarti hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecepatan, Kelincahan terhadap kemampuan menggiring bola pada permainan sepak bola siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2014/2015. Disarankan kepada guru maupun pelatih dalam menyusun program latihan fisik memprioritaskan latihan kecepatan seperti lari jarak pendek 50 meter, latian reaksi kecepatan guna untuk mengimbangi teknik dasar menggiring bola sehingga berpengaruh dalam gerakan menggiring bola menjadi lebih cepat dan terampil
Kata Kunci : hubungan, kecepatan, kelincahan,koordinasi mata kaki, kemampuan menggiring bola
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
manusia yang beriman dan bertaqwa
Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan
kepada
Tuhan
Yang
Maha
Esa,
bagian integral dari pendidikan secara
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
keseluruhan melalui berbagai kegiatan
kreatif, mandiri dan menjadi warga
jasmani
negara
yang
mengembangkan
bertujuan
individu
secara
yang
Bahan ajar pendidikan meliputi:
dan emosional. Juga terdapat berbagai
pembentukan
macam
prestasi,
dan
penjelasan
serta
bertanggung jawab.
organik, neuromuskuler, intelektual,
pengertian
demokratis
gerak,
pembentukan
pembentukan sosial,
dan
tentang pendidikan jasmani seperti
pertumbuhan badan. Sedangkan yang
yang salah satunya telah dikemukakan
dapat dijadikan bahan pelajaran di
oleh Ade Mardiana, dkk (2011: 1.4).
dalam pendidikan jasmani meliputi
Pendidikan
adalah
lingkungan sekitar (geografik) suatu
sesorang
daerah,kebudayaan daerah, aktivitas-
sebagai individu atau sebagai anggota
aktivitas tradisional dan sebagainya,
masyarakat
(Ade Mardiana, dkk., 2011: 115)
suatu
proses
jasmani
pendidikan
yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui kegiatan berbagai
kegiatan
rangka
memperoleh
kemamapuan
jasmani
dalam
peningkatan
dan
keterampilan
Pendidikan jasmani juga tidak bisa lepas dari suatu gerak dalam melakukan
dapat
pembentukan watak.
perubahan tujuan
dipisahkan yang
dengan
proses
berinteraksi
dan
dari
mereaksi dinamika hidupnya serta
Republik
dengan lingkungannya yang senantiasa
Indonesia seperti yang diamanatkan
berubah. Melalui olahraga dan latihan
dalam pasal 3 Undang-undang No. 20
seseorang
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
kekuatan dalam dirinya sendiri maupun
Nasional
kekuatan-kekuatan
Pendidikan
dan
dalam
berolahraga, gerak bagi manusia tidak
jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
Fungsi
kegiatanya
Nasional
adalah
mengembangkan
akan
mengatasi
alam
baik
semesta.
kemampuan dan membentuk watak
Berikut ini akan di sebutkan faktor-
serta
faktor
peradaban
bermartabat
bangsa dalam
yang
dasar,
untuk
meningkatkan
rangka
kualitas-kualitas seperti kemampuan
bangsa,
gerak (motor ability), kesegaran gerak
berkembangnya
(motor fitness), keterampilan olahraga
potensi peserta didik agar menjadi
(sport skill) yang telah dikemukakan
mencerdaskan bertujuan
kehidupan
untuk
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
oleh:
Moelyono
Biyakto
Atmojo,
Sarwono (1993: 288) antara lain:
dapat menghasilkan pemain sesuai dengan tuntutan sepakbola modern. Hal
1.
Kekuatan
ini
2.
Daya otot
tersendiri
3.
Daya tahan
Indonesia, khususnya pembinaan usia
4.
Keseimbangan
muda Indonesia. Usaha habis-habisan
5.
Fleksibilitas
PSSI memupuk tim nasional senior
6.
Koordinasi
menjadi percuma saat akar pembinaan
7.
Perasaan kinesetik
usia muda rapuh. Saatnya praktisi
Pembentukan kecepatan,
kekuatan,
kelincahan,
daya
tahan
masing-masing atlet sangat berbeda,
menjadikan
sepakbola
olahraga
persepakbolaan
indonesia
kini
di
serius
berkualitas. Sepakbola merupakan olahraga
dilakukan,
paling populer di dunia dan permainan
seperti dalam cabang olahraga sepak
mendunia hampir semua negara di
bola. Sudah semestinya latihan-latihan
Eropa, Amerika selatan, Asia, dan
yang
dengan
Afrika. Dikenal secara internasional
cabang olahraga lain. Sesuai dengan
sebagai ”Soccer”, olahraga ini seakan
permasalahan dalam penelitian ini,
telah menjadi bahasa persatuan bagi
akan
berbagai
diterapkan
yang
rumah
melakukan pembinaan usia muda yang
hal ini harus disesuaikan dengan cabang
bagi
pekerjaan
berbeda
diadakan
sebuah
latihan
bangsa
sedunia
dengan
kecepatan, dan kelincahan terhadap
berbagai latar belakang sejarah dan
keterampilan menggiring bola dalam
budaya, sebagai alat pemersatu dunia
permainan sepakbola.
yang sanggup melampui batas-batas
Setelah mengetahui fungsi dan tujuan
dari
Pendidikan
perbedaan politik, etnik dan agama.
Nasional
Sepakbola
telah
menyita
Republik Indonesia, hal ini tentunya
perhatian masyarakat dunia, Banjirnya
berpengaruh kepada kondisi sosiologis
informasi sepakbola yang disajikan
terhadap
oleh
proses
pembinaan
dan
media
cetak
dan
elektronik
pengembangan atlet atau pemain dari
menciptakan antusiasme. Ini terjadi
sejak usia muda hingga ke top level.
dikalangan lintas usia, gender, dan
Layaknya pabrik, proses pembinaan
starta.
usia muda kini perlu dikelola dengan
puncaknya pada akhir pekan, jutaan
penuh
dan
warga dunia melibatkan diri dalam
presisi
sepakbola. Peran yang diambil pun
terencana,
sistematis.
sehingga
terstruktur, secara
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
Fenomena
ini
mencapai
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
beragam mulai dari pemain, pelatih,
muda,
pengurus, fans fanatik dan simpatisan.
melakukan teknik tersebut dengan
Bak magnet yang berdaya tarik kuat,
terampil. Seseorang dikatakan terampil
sepakbola telah menjadi permainan
ditandai
dunia.
menghasilkan sesuatu dengan kualitas
Dalam
kondisi
demikian
sepakbola berkembang dari waktu ke
sehingga
mereka
dengan
dapat
kemampuannya
yang tinggi (cermat dan tepat).
waktu. Permainan terus menyebar ke
Salah satu teknik dasar dalam
berbagai negara. Turnamen sekelas
sepak bola adalah dribbling atau
Piala Dunia dan Piala Eropa selalu di
menggiring bola. Menggiring bola
mulai dari separuh peserta menjadi
dalam permainan sepak bola sangat
kandidat juara. Top organisasi berbagai
penting. Karena apabila pemain sepak
negara terus berlomba membenahi diri
bola
untuk menjadi yang terbaik. Semua
menggiring bola yang cepat maka
dilakukan demi kejayaan di sepakbola.
pemain itu dapat melewati musuh
Sepakbola
merupakan
suatu
dengan
mempunyai
kemampuan
baik. Hal ini menjadikan
permainan yang di dalamnya terdapat
penulis untuk lebih ingin mengetahui
macam-macam teknik yang seharusnya
hubungan-hubungan
dan wajib di berikan kepada anak usia
bagaimana yang berpengaruh pada
muda sebagai fondasi, seperti halnya
kemampuan
sebuah rumah tanpa adanya fondasi
menggiring bola.
yang kuat maka diusia yang akan lama
gerak
dan
Lebih
yang
keterampilan
lanjut
pengertian
rumah tersebut pasti akan rapuh dan
menggiring bola sebagai berikut :
roboh. Seperti halnya latihan tenik
Menggiring identik dengan membawa
dasar sepakbola, latihan tenik dasar
bola sambil berlari. Menggiring yang
yang diemukakan oleh Kushandoko
baik adalah bila bola selalu dalam
(2002 : 51).
penguasaan
dan
kontrol
pemain.
1. Menggiring (Dribbling)
Dengan kata lain bola selalu dekat
2. Mengumpan (Passing)
dengan pelaku atau pemain. Caranya,
3. Mengontrol (controlling)
bola bola disentuh berulang-ulang ke
4. Perasaan dengan bola (ball
depan dengan jarak paling jauh 1
feeling)
meter.
5. Lemparan ke dalam(throw-in) Diharapkan
semua
Lalu,
ikut
berlari
mengejarnya (Kushandoko, 2002: 56).
pelatihan
Banyak
seperti itu diberikan kepada anak usia
mempengaruhi
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
pelaku
faktor
yang
kemampuan simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menggiring bola diantaranya adalah
Kabupaten
kecepatan, kelincahan dan koordinasi
Ajaran 2014/2015”
Kediri
Tahun
mata kaki. Dapat dikatakan seorang pemain mempunyai kecepatan berlari dan kelincahan yang bagus akan dapat dengan
mudah
melewati
menggiring
lawan
dan
menerobos
bola ke gawang lawan. Dengan melatih kemampuan berlari dan kelincahan yang itu merupakan modal penting peningkatan
menggiring
bola
keterampilan
maka
pelatihan
menggiring bola harus ditingkatkan. Penelitian ini nantinya akan menjadi teester siswa SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri. Dan beberapa alas an
peneliti
mengambil
penelitian
tersebut adalah : 1.
Supaya
sepak
bola
SMP
maju 2. Mempunyai
sarana
dan
prasarana yang cukup lengkap.
menjadi
sebuah
hal
tersebut,
dorongan
penulis
untuk melakukan penelitian tentang. “Hubungan antara Kecepatan,
Kelincahan
Identifikasi Variabel Penelitian “Variabel
Terhadap
Keterampilan Menggiring Bola
merupakan
objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” (Winarno, 2011:
25).
Definisi
operasional
menurut Winarno (2011: 34) adalah “definisi
yang
disusun
peneliti
berdasarkan sintesis yang disusun dari kajian pustaka yang dilengkapi sampai dengan teknik pengambilan data di lapangan secara operasional”.
Di
dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang penulis kemukakan yaitu : 1. Variabel
Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri
Berdasarkan
A.
bola
pertahanan dan kemudian memasukkan
dalam
II. METODE
Bebas/
Independent
Variable ( ) adalah variabel yang diduga sebagai munculnya variabel terikat
atau
variabel
yang
mempengaruhi (Winarno, 2011 : 27). Dalam penelitian ini adalah kecepatan. kapasitas
Kecepatan suatu
individu
adalah untuk
melakukan gerakan-gerakan secara berurutan dengan pola yang sama pada tempo yang tinggi. 2. Variabel
Bebas/
Independent
pada Permainan Sepak Bola
Variable (
Siswa
diduga sebagai munculnya variabel
SMP Negeri 1 Pare
terikat
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
) adalah variabel yang
atau
variabel
yang
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mempengaruhi (Winarno, 2011 :
siswa ekstrakurikuler sepak bola SMP
27). Dalam penelitian ini adalah
Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri Tahun
kelincahan.
Kelincahan
adalah
ajaran
kemampuan
seseorang
dalam
sampel atau sebagian orang dalam
mengubah arah dengan tempo yang cepat
dan
tepat
melakukan
pada
tanpa
kehilangan suatu keseimbangan. Bebas/
Variable (
sebagai
subyek
pengumpulan data penelitian ini.
waktu
gerakan
3. Variabel
2014/2015
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian
Independent
) adalah variabel yang
Dalam penelitian ini sesuai dengan
tujuan
penelitian
dan
diduga sebagai munculnya variabel
hipotesis yang telah dirumuskan di
terikat
atas,
atau
variabel
yang
maka
penelitian
ini
mempengaruhi (Winarno, 2011 :
menggunakan teknik Rancangan
27). Dalam penelitian ini adalah
Penelitian Korelasional. Rancangan
koordinasi mata kaki.
Penelitian Korelasional bermaksud Dependent
untuk mengungkapkan hubungan
Variable (Y) adalah variabel respon
antar variabel. Hubungan yang
atau output juga variabel yang
dimaksud
dipengaruhi, dalam penelitian ini
fungsional yang didasarkan pada
adalah keterampilan
teori yang sudah ada dan logika
4. Variabel
Terikat/
menggiring
berfikir
bola.
adalah
yang
dapat
hubungan
diterima,
Keterampilan menggiring bola
sehingga korelasi yang dimaksud
adalah suatu kemampuan individu
bukan hanya menghubungkan dua
untuk melakukan gerakan menendang
data yang tidak memiliki makna,
bola terputus-putus atau identik dengan
namun benar-benar didasari oleh
membawa bola sambil berlari.
teori tertentu. Korelasi mengacu yaitu
pada kecenderungan bahwa adanya
kecepatan di peroleh dengan data
variasi suatu variabel tertentu maka
terhadap tes kecepatan lari dengan
akan diikuti oleh variasi variabel
jarak 50 meter, variabel bebas (
lain.
Variabel
bebas
(
)
)
yaitu kelincahan diperoleh dengan data terhadap tes zig-zag run, variable terikat
(Y)
yaitu
tes
keterampila
nmenggiring bola yaitu dengan teester Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
Dengan
demikian,dalam
rangcangan penelitian korelasional lmelibatkan
paling
tidak
dua
variabel, sesuai dengan penjelasan diatas
didalam
penelitian
ini
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menggunakan 3 variabel variabel
bebas
(
)
yaitu
: Variabel Bebas ( Independent
adalah
kecepatan, variabel bebas (
Variabel 2) Variabel Kelincahan
)
: Variabel terikat ( Dependent
adalah kelincahan, dan variabel terikat (Y) adalah keterampilan
Variabel )
menggiring bola. Bahwa
Variabel penelitian
ini
Keterampilan
Menggiring Bola.
mengambil judul Hubungan antara
Seperti
yang
telah
di
kecepatan dan kelincahan terhadap
jelaskan di atas bahwa variable
keterampilan menggiring bola pada
adalah objek yang menjadi titk
siwa ekstrakurikuler sepak bola
perhatian suatu penelitian. Variabel
SMP Negeri 1 Pare Kabupaten
dapat
Kediri Tahun ajaran 2014/2015.
kuantitatif
Berikut ini adalah bagan atau
dalam penelitian ini menggunakan
skema
variabel kuantitatif karena di dalam
tentang
korelasional
antara
penelitian variabel
,
di
bedakan dan
atas
kualitatif.
yang Dan
penelitian ini terdapat variabel yang data yang diperoleh berupa angka.
variabel X2, variabel Y
2. Pendekatan Penelitian Dilihat dari penelitian yang
X1
menggunakan Y
teknik
rancangan
penelitian korelasional pendekatan penelitian
ini
merupakan
pendekatan penelitian kuantitatif. X2
Hal ini seperti yang diungkapkan Winarno (2011: 151), “jika ada Gambar 3.1
bagan / skema tentang penelitian korelasional
data
yang
dikumpulkan
diklasifikasikan
dalam
dapat
kategori-
kategori atau diubah dalam bentuk angka-angka, maka analisis data
Keterangan gambar:
kuantitatif cocok digunakan”.
: Variabel Bebas ( Independent Variabel 1) Variabel Kecepatan
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
untuk mengadakan tes.
III. HASIL DAN KESIMPULAN
c) Menetapkan dan
A. Deskripsi Data Variabel Dalam rangka usaha untuk menuju
suatu
hipotesa
menyusun kriteria orang
perlu
diperkirakan kemungkinan berbagai
yang akan dites d) Setelah itu menetapkan
macam teknik pengumpulan data yang
orang yang akan
sesuai dengan kebutuhan.
melakukan tes.
1. Pengumpulan Data a. Kegiatan pengumpulan data
b. Perlengkapan Pengumpulan
meliputi
Pelaksanaan
1) Persiapan pengumpulan
pengumpulan
data
data
berjalan
dengan lancar sesuai dengan Agar
proses
pengumpulan berjalan
data
dengan
penetapan.
Langkah-langkah pengumpulan
lancar
data:
ditetapkan
maka
peneliti harus mengadakan konsultasi
hasil
dapat
sesuai dengan rencana yang telah
rencana
dengan
ketua
1) Menetapkan jumlah siswa yang akan dijadikan sampel penelitian. 2) Memberikan
penjelasan
jurusan dan pembimbing.
latihan secukupnya kepada
Lalu
dengan
para pembantu, pelaksanaan
meminta surat keterangan
tentang langkah-langkahnya
penelitian
dan cara pengumpulan data.
dilanjutkan
kepada
ketua
LEMLIT UNP Kediri.
3) Memberikan
2) Persiapan materi dan
kepada
penjelasan
semua
subjek
penelitian
sampel mengenai bentuk tes
a) Mengecek jumlah siswa
yang akan dijalankan.
yang siswa
ada
khususnya
ekstrakurikuler
SMP Negeri 1 Pare Kabupaten Kediri. b) Menyiapkan perlengkapan
4) Melaksanakan
tes
dan
pengukuran meliputi: a) Tes kecepatan dengan menggunakan lari 50 m.
alat
b) Tes kelincahan dengan
alat-alat
menggunakan lar zig
yang akan dipergunakan Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
zag. simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c) Test
keterampilan
menggiring
KESIMPULAN
bola
melewati 6 rintangan. 5) Mengucapkan
Dengan selesainya laporan hasil penelitian
ini
dengan
memberikan
banyak
analisis data yang diperoleh sesuai
terima kasih kepada guru
dalam batas penelitian, maka dapat
SMP
Negeri
Kabupaten
1
Pare
disimpulkan bahwa antara kecepatan
Kediri
yang
dan
kelincahan
tubuh
dengan
telah membantu dan para
keterampilan menggiring bola pada
siswa ekstrakurikuler sepak
permainan
bola SMP Negeri 1 Pare
hubungan yang nilainya cukup besar.
Kabupaten Kediri
Sehingga kesimpulan yang diberikan
sebagai
sampel dalam penelitian. Dan pengujian
hasil
tes
yang
sepak
bola
terdapat
berkisar hasil analisis dan pengujian dan
telah
hipotesis yang telah dilakukan dan dilaporkan di BAB IV.
dilaksanakan di atas, hasilnya
Adapun kesimpulan yang dapat
dapat dipaparkan pada tabel 4.1
dipetik dari hasil pengujian hipotesis
Data
adalah sebagai berikut:
hasil
tes
kecepatan,
kelincahan dan tes keterampilan mengggiring sedemikian
bola rupa
disusun
1. Korelasi antara kecepatan dengan keterampilan
menggiring
bola
sehingga
sebesar rx1y = 0,53, sedangkan r
memudahkan pengolahan data
tabel = 0,095 pada taraf signifikan
berikutnya. Data yang tersusun
5%. Jadi, dengan demikian maka r
memberikan
yang
hitung > r table. Berdasarkan pada
setepat-tepatnya tentang hasil
hasil ini maka ada hubungan antara
penelitian karena data yang
kecepatan
diperoleh berasal dari tiga alat
menggiring bola terdapat hubungan
ukur yang berbeda.
yang
gambaran
dengan
signifikan
keterampilan
(bermakna
/
berarti). 2. Korelasi antara kelentukan tubuh dengan
ketepatan
tendangan
sebesar rx2y = 0,13 , sedangkan r table = 0,095 pada taraf signifikan 5%. Jadi, dengan demikian maka r hitung > r table. Berdasarkan pada Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penulisan Karya Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI.
hasil ini maka ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola terdapat hubungan yang
signifikan
(bermakna
/
berarti). 3. Korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan
dan
kelentukan
ketepatan
XI. (Online),http://ubaythereds.blogspot.com/2011/05/u nsur-unsur-kondisi-fisikkesegaran.html, XII.
(Online), http://file.upi.edu/Direktori/FP OK/JUR._PEND._KEPELATIH AN/196105251986011KARDJONO/KONDISI_FISIK. pdf
XIII.
(Online),http://repository.upi.ed u/operator/upload/pro_2011_up iuitm_satriya_pembinaan_kondi si_fisik.pdf
tubuh
tendangan
sebesar rx1,2y = 3,3, sedangkan r table = 0,396 pada taraf signifikan 5%. Jadi, dengan demikian maka r hitung > r table. Berdasarkan pada hasil ini maka ada hubungan antara kecepatan dan kelincahan tubuh dengan keterampilan menggiring bola
terdapat
hubungan
yang
signifikan (bermakna/berarti).
XIV. (Online), http://search.4shared.com/post Download/6ssCCw0r/KURIKU LUM_SEPAK_BOLA_INDON ESIA.html 07-09-2012 18.23 XV.
IV. DAFTAR PUSTAKA V. Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
(Online),http://search.4shared.c om/postDownload/VjiNobx/KURIKULUM_SEPAK_BOL A_INDONESIA.html 07-092012 18.36
VI. Muhajir . 2007. Bugar Jasmaniku Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD kelas 5 . Jakarta: Ganeca Exact. VII.
Nurhasan. 2002. Penilaian Pembelajaran Penjaskes. Jakarta. Universitas Terbuka
VIII.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta.
IX. Sugiono. 2008. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta X. Tim Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2011. Panduan
Hella Elok Wulandari | 11.1.01.09.0211 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 13||