SKRIPSI
MIGRASI ORANG ARAB HADRAMAUT KE BATAVIA AKHIR ABAD XVIII AWAL ABAD XIX
Skripsi ini diajukan dalclln rangka persyaratan untuk memperoleh gelar sOl}ana
1'1 1'1 1'1 II!IlIIIIt..
UIII
Oleh Ahmad Jufri
l0502200082tliferl .... rtart
fgl. Nfl. Jnduk
klasifikasi
""-~_--""~ . .·1 ~ ?j···:·f.·..71\·· • ·-
C··:.,..
.. O' \...k
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH
147.Q H1200Q M
..
............•.................................
JURUSAN SEJARAH DAN I>ERADABAN ISLAM
JAKARTA
Q.:J..
:P..L0.;;;-.L.1:.:::.?n.Q~
MIGRASI ORANG ARAB HADRAMAUT KE BATAVIA AKHIR ABAD XVIII AWAL ABAD XIX
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan ullluk memenuhi per.lyaralan memperoleh gelar Sarjana HlimaniorCl (S.hlllll)
Oleh:
Ahmad Jufri NIM: 105022000826
Pembimbing
Prof. Dr. M. Die" Majid NIP:194707061971091001
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2009 M
~TA'"·;~'·1
PERPUSTAI<JlJ>.N UIN SYAHIO JAI
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang beIjudul " Migrasi Orang Arab Hadramaut Ke Batavia Akhir Abad XVIII Awal Abad XIX". Telah diujikan dalam Sidang Munaqosyah FakuItas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tanggal 26 November 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar SaIjana Humaniora (S.hum) pada Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta, 26 November 2009 Sidang Munaqosyah
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
rif!~f-:
c:
Drs. H. M. Ma'rufMisbah, MA. NIP: 195912221991031003
~~
.~
Usep Abdul Matin, S.Ag., MA., MA NIP: 150288304
Anggota
Dr. Abdul Khair NIP : 150216746
Pro. Dr. M. Die a'id NIP: 194707061 71091001
ABSTRAKSI
Migrasi orang Arab Hadramaut ke Nusantara khususnya Batavia, telah membawa dampak positif dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Nusantara. Walaupun pada awalnya migrasi orang Arab Hadramaut dengan tujuan berdagang dan dikarenakan lingkungan masyarakat Nusantara yang pada saat itu belum memeluk Islam. Maka, orang Arab Hadramaut sebagai seorang muslim yang ta'at merasa terpanggil akan keadaan masyarakat Nusantara yang masih beragama Hindu-Budha bahkan sebagian dari mereka masih beragama animisme dan dinamisme. konstribusi orang Arab Hadramaut di Nusantara tidak hanya dalam bidang keagamaan saja akan tetapi dalam segala aspek baik ekonomi, sosial-budaya, dan politik. Dalam bidang ekonomi orang Arab Hadramaut menempati posisi kedua setelah orang Cina di Nusantara akan tetapi walaupun demikian orang Arab Hadramaut lebih mempunyai peran yang berpengaruh dibandingkan orang Cina karena antara masyarakat Nusantara dan orang Arab Hadramaut mempunyai kesamaan yakni Islam dan sebagai seorang muslim orang Arab Hadramaut dianggap oleh masyarakat Nusantara mempunyai Islam yang murni. Dengan pengaruh yang lmat, orang Arab Hadramaut dalam bidang ekonomi dan agama. Kesultanan yang berada di Nusantara memberi kepercayaan kepada mereka sebuah j abatan di kesultanan seperti menjadi seorang mufti/ penasehat sultan yang berakibat kepada penerapan hukum-hukum mu'amalah, fiqih, dan Jinayat di Nusantara. Bahkan, ada sebagian orang Arab Hadramaut yang menikahi seorang putrid sultan seperti sultan Malik az-Zahir di Aceh. Interaksi dan integrasi orang Arab Hadramaut yang berabad-abad silam lamanya, dan terus menerus dari generasi ke generasi yang mendalam. Dalam perkawinan campuran antara orang Arab Hadramaut dengan Masyarakat Nusantara, hal ini mengingat migrasi orang Arab Hadramaut tidak membawa istri-istri mereka, melalui perkawinan campuran ini telah melahirkan asimilasi antara kedua-nya dan menyebabkan bertambahnya populasi orang Arab Hadramaut di Nusantara akan tetapi orang Arab Hadramaut yang lahir di Nusantara, kebanyakan dari mereka tidak bisa lagi berbicara bahasa Arab akan tetapi mereka berbicara dalam bahasa ibu-ibu mereka. Sedangkan dalam bidang akulturasi orang Arab Hadramaut banyak memasukkan unsur-unsur Islam dalam budaya lokal seperti pemakaian jubah sewaktu shalat, pembacaan Barzanji, Syaraful Anam, dan Simtuddurar.
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beljudul "Migrasi Orang Arab Hadramaut ke Batavia Akhir Abad XVIII Awal Abad XIX" dengan baik. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dari zaman kebodohan hingga zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Humaniora (S.hum) di Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing sehingga terwujud skripsi ini. Ucapan terima kasih di sampaikan kepada : I. kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan moral dan materi
untuk menyelesaikan kuliah dan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Abdul Chair selaku dekan fakultas Adab dan Humaniora 3. Bapak Drs. H. M. Ma'ruf Misbah. MA selaku ketua jurusan Sejarah dan Peradaban Islam 4. Bapak Usep Abdul Matin. S.ag, MA, MA selaku sekertaris jurusan Sejarah dan Peradaban Islam 5. Bapak Prof. Dr. M. Dien Majid selaku pembimbing skripsi sekaligus inspirator dan motivator dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Azhar Shaleh MA selaku dosen seminar skripsi di konsentrasi Timur Tengah yang baik hati dan murah senyum.
7. Ibu Dra. Tati Hartimah. MA. Selaku pembantu dekan I (Pudek I) di fakultas Adab dan Humaniora 8. Ibu Awalia Rahma. MA selaku inspirator dam motivator dalam penulisan skripsi ini. 9. Bapak Drs. Muslih Idris LC. MA selaku inspirator dan motivator dalam penulisan skripsi ini. 10. pimpinan dan seluruh staf pegawai perpustakaan fakultas Adab dan Humaniora, perpustakaan Utama UIN, perpustakaan Utama UI, perpustakaan fakultas Ilmu dan Budaya UI, perpustakaan Rabithah Alawiyyah, dan perpustakaan Nasional. 11. Bapak! Ibu Dosen-Dosen dan stafffakultas Adab dan Peradaban Islam 12. Rekan-rekan mahasiswa di Universitas Islam Negeri antara lain: Risma Suci Lestari, Eddy Suyanto, Heri Andrian, Abdul Azis, Upi Zahra, dan seluruh rekan-rekan SPI angkatan 2005. 13. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari akan kekuranganlkesalahan yang terdapat dalam skripsi ini, segala kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 24 November 2009
Penulis
DAFTARISI
i\.BTRAKSI
i
UTA PENGANTAR
ii
fJAFTAR lSI
iv
BABI
: PENDAHULUAN 1
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah
5
C. Metodologi Penelitian
5
D. Tujuan Penelitian
7
E. Sistematika Penulisan
8
: KONDISI SOSIAL MASYARAKAT BATAVIA
BABil
BABIII
A. Latar Belakang Masalah
•
A. Identifikasi Batavia
10
B. Geografis Batavia
12
C. Sosial-ekonomi Masyarakat Batavia
15
D. Keagamaan Masyarakat di Batavia
19
E. Budaya Masyarakat Batavia
22
KEDATANGAN
ORANG
ARAB
HADRAMAUT
KE
BATAVIA A. Faktor-faktor Migrasi Orang Arab Hadramaut ke Batavia
26
B. Stratafikasi sosial Hadramaut
43
C. Respons Masyarakat Batavia terhadap Orang Arab Hadramaut
49
BABIV
:
UNSUR-UNSUR
KORELASI
MASYRAKAT
BATAVIA
DENGAN ORANG ARAB HADRAMAUT
BABV
A. Agama
53
B. Sosial-budaya
56
C. Politik
60
D. Ekonomi
63
: KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
65
Saran
67
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN A. Latar BeIakang masaIah
Banyak polemik yang teljadi di Jakarta sekarang ini salah satunya adalah makin banyaknya penyebaran orang Arab Hadramaut atau biasa yang disebut dengan golongan Sayyid (Habaib jamak dari Habib). Nasab (keturunan) ini mempunyai silsilah yang sampai kepada Rasulullah SAW melaluiAli bin Abi Thalib yang menikah dengan Fatimah az-Zahra yang dikarunia 2 orang anak yang bernama Imam Hasan dan Imam Husein. Keturunan Imam Hasan yang juga cucu Rasulullah Saw biasanya disebut dengan Syarif (jamak Asyraf) yang berdomisili di Mekkah sedangkan keturunan Imam Husein biasanya disebut Sayyid (Habaib jamak dari Habib) yang berdomisili di Hadramaut (republik Yaman sekarang). Dari golongan Sayyid inilah banyak yang bermigrasi ke Nusantara khususnya Sunda Kelapa. Polemik yang kedua yang melatar belakangi penulis ingin mengangkat judul ini adalah setelah migrasi orang Arab hadramaut ke Nusantara khususnya Batavia, berawal dari sebuah pertanyaan penulis tentang apa motivasi migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia? Apakah motivasi mereka karena berdagang? Atau motivasi mereka karena berdakwah? Polemik yangg ketiga menurut penulis sehingga penulis tertarik dengan migrasi komunitas Arab Hadramaut adalah dengan adanya komunitasArab Hadramaut di Sunda Kelapa dan bahkan sudah ada yang menetap disana dengan berbagai motif mereka. Fenomena yang teljadi komunitas Arab Hadramaut dalam
2
status sosialnya di Batavia menempati
POS1SI
dengan
masyarakat
ulamalmuballigh
pribumi,
yang lebih tinggi dibandingkan setempatya
seolah-olah
mengagungkannya dan menghormati mereka secara berlebih-lebihan, hal ini disebabkan karena mereka mempunyai nasab (keturunan) langsung kepada Nabi MauhanJrnad SAW. Padahal, tidak semua orang Arab Hadramaut itu mengerti tentang agama Islam dan tidak semua dari mereka ta'at akan perintah agama. Setelah Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat menggantikan khalifah sebelumnya Ustman bin Affan yang meninggal dengan cara terbunuh. Di masa pemerintahan khalifah Ali ibu kota pemerintahan di Madinah dipindahkan ke Kufah, Hijaz. Dalam masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib banyak peristiwa yang teJjadi salah satunya perang Shiffin 1 yang berakhir dengan Tahldm (arbitrase), akan tetapi Tahkim sendiri tidak menyelesaikan masalah, bahkan menimbuIkan golongan ketiga yaikni Khawarij, orang yang keluar dari barisan Ali, akibatnya di ujung masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib , umat islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu'awiyah, Ali bin Abi Thalib, dan Khawarij. Dengan adanya peristiwa Tahkim ini menyebabkan Mu'awiyah menjadi penguasa Islam setelah Ali dan melahirkan sebuah kerajaan Islam yang bemama dinasti Umayyah. 2 Di masa pemerintahan dinasti Umayyah keturunan Ali bin Abi Thalib
yakni Husein yang menuntut kembali kekuasaan Islam. Yazid bin Mu'awiyah tepatnya khalifah dari dinasti Umayyah yang pada saat sedang menjabat, karena I 2
Perang antara Muawiyah dan Ali bin Abi Thalib n_J_~ 'J'_.. ~~ iC'_~ L n ..J_L __ Y_I_~ T""O.~ L 1_1 _ _ ~
'l_
'"1
n'Y' n_~_,...... __ ~._ .• _ no
3
mendengar tuntutan itu Yazid bin Mu'awiyah memerintahkan anak buahnya untuk memenggal kepala Husein. Dengan terbunuhnya Husein, satu-satunya yang mewarisi keturunan Ali yakni Ali Zainal Abidin yang melarikan diri ke daerah Irak. Di Irak Ali Zainal Abidin mempunyai keturunan yang Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin al-Imam Ja'far Shadiq yang bergelar al Muhajir. Nama alMuhajir sendiri diberikan karena beliau berhijrah dari Irak ke Hijaz tepatnya republik Yaman sekarang, beliau berhijrah dari Irak dikarenakan situasi politik disana yang sedang memanas dan juga melarikan diri dari pembunuhan yang akan dilakukan oleh Khawarij. Menetapnya Ahmad al Muhajir di Hijaz telah melahirkan banyak keturunan disana dan membuat kelompok sendiri yang dikenal dengan Sayyid. Dari para Sayyid inilah yang banyak berrnigrasi ke Nusantara dengan berbagai motivasi mereka 3 Migrasi orang Arab ke Nusantara yaitu dengan tujuan berdagang, di samping aktivitas komersial lainnya. Dan mereka pun memegang peranan penting dalam penyebaran Islam. Bahkan sebagian dari mereka telah mengawini putridputri local seperti Sultan Malik az-Zahir. Walaupun kedatangan orang Arab telah berada dari awal kelahiran Islam namun, arus migrasi orang Arab yang berasal dari Hadramaut ini tidak menunjukkan volume yang signifIkan, dengan kata lain masih terlalu keeil. Asumsi ini berdasarkan kumpulan artike! yang di tulis oleh Prof. Dr. M. Dien Majid yang mengatakan bahwa jauh sebelum Belanda dating ke
4
Indonesia, orang Arab yang berasal dari Hadramaut sudah ada yang menetap di jawa, termasuk Jakarta seperti kelompok al-Iydrus dan al-Bafaqih.
4
Menurut Van den berg, migrasi orang Arab Hadramaut sudah di mulai sejak awal kelahiran Islam atau abad ke-7 M, migrasi orang Arab Hdaramaut mencapai pucaknya pada akhir abad ke-XVIII dan awal abad ke-XIX dan arus migrasi ini bertambah kuat setelah di bukanya Terusan Suez oleh Prancis pada tahun I 869. 5 Van den berg juga beranggapan bahwa kedatangan orang-orang Arab Hadramaut secara kolonisasi 6 ke Nusantara karena mereka kesulitan hidup di negerinya yang tandus sehingga bermaksud untuk mengadu nasib di Nusantara atau dengan kata lain karena faktor ekonomi. Meskipun ada sebagian dari mereka menjadi juru Dakwah atau Qadhi itu semata-mata karena mengingkan upah dari pekeIjaaan itu. Untuk itu, dalam memperluas khazanah intelektual, kami bermaksud akan membahas lebih mendalam mengenai motivasi migrasi masyarakat Arab Hadramaut di Indonesia, pemukiman Arab Hadramaut di Batavia, termasuk respons pribumi Nusantara terhadap orang Arab Hadramaut.
Dien, Majid, awal perkembangan Islam di Jakarta dan pengaruhnya hingga abad ke XVII, Jakarta: Depdikbud, h, 78. 4
5 De jonge, Kaptein Nico, Transcending and borders Arabs, Politics, Trade and Islam in Southeast Asia, KITLV Press, Leiden 2002, h, 2.
6
_ _1_L
"'t~~___
___
_ _
"
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Karena Skripsi ini membahas mengenai orang Arab Hadramaut di Batavia akhir abad XVIII awal abad XIX, maka pembahasan waktunya hanya sekitar abad ini. Dan awal interaksi orang Hadramaut di Batavia inilah yang menarik untuk saya angkat menjadi judul skripsi saya, dan dalam skripsi ini juga mencakup respons masyarakat dengan orang Arab Hadramaut di Batavia sehingga mereka diterima dengan baik oleh masyarakat setempat. Penulisan skripsi ini dirumuskan dalam tiga pertanyaan: I. Bagaimana keadaan sosial orang Arab Hadramaut di Batavia? 2. apa faktor-faktor migrasi orang Arab Hadramaut (Sayyid) di Batavia? 3. Bagaimana respons
masyarakat Batavia terhadap orang Arab
Hadrarnaut?
c. Metodologi Penelitian Subjek tema karya tulis ini, yaitu migrasi orang Arab hadramaut ke Batavia akhir abad XVIII awal XIX dan akan ditarik pula pada pembahasan nanti faktor-faktor migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia umumnya ke Nusantara. Dengan demikian akan digunakan metodologi penguraian melalui penggambaran (descriptive explanation) sebagaimana yang dijelaskan oleh C. Behar, dan M.C.
Cullagh, "pembuktian informasi dengan detail kepada sebuah peristiwa, kehidupan
perseorangan
dan
sebuah
masyarakat,
selutuhnya (ketiganya)
terhimpun dalam istilah penguraian berbagai peristiwa (event) kemudian
6
peIjalanan atau dinamika hidup seseorang dalam masyarakat dan sejarah sebuah masyarakat dapat diungkap melalui deskripsi yang diuraikan demi menjawab pertanyaan melalui penguraian yang berada dalam perurnusan masalah di atas. Metodologi ini digunakan agar dapat menjelaskan deskripsi sejarah migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia akhir abad XVIII awal XIX mirip dengan realita yang beIjalan dalam sejarah migrasi orang Arab Hadramaut tersebut. Deskripsi yang dimaksud di sini ialah sebagai suatu "peta" peristiwa tidak memuat semua fakta yang terinci, tetapi sebatas pada yang relevan untuk menggambarkan peristiwa itu. Kemudian metodologi kedua, yang digunakan di sini adalah penafsiran sejarah (historical interpretation) seperti yang di kemukakan M.C. Cullagh ''pada saat sejarawan menafsirkan sejarah social mereka biasanya melihat bentuk-bentuk perubahan atau stabilitas yang berada pada periode yang mereka pilih, dan untuk menguraikan
bentuk-bentuk
yang
mereka
dapatkan.
Dengan
historical
interpretation ini diusahakan nuansa sejarah yang ada agar dapat diarnbil tafsirantafsiran pada masanya. Sehingga bentuk-bentuk atau model yang sifatnya perubahan dan stabil pada orang Arab Hadramaut ini dapat dilihat. model yang dimaksud di sini ialah konstruk (bangunan) intelektual yang menyederhanakan untuk bisa dipaharni. Selanjutnya, metode yang ditempuh dalam penelitian ini ialah melalui pengumpulan sumber-sumber tertulis berupa buku (kitab), disertasi, artikel, dan dokumen atau arsip yang terkait dengan migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia akhir abad XVIII awal abad XIX.
7
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada ketentuan-ketentuan dan petunjuk-petunjuk yang telab di tentukan oleh UIN Syarif Hidayatullab Jakarta, yaitu "Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullab (Jakarta: UIN Press, 2007).
D. Tujuan Penulisan 1.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalaban tersebut, maka tujuan penelitian
IllI
adalab
ingin mengetabui: a.
Mengetabui faktor-faktor migrasi orang Arab Hadramaut ke
Batavia akhir abad XVIII awal abad XIX. b.
Mengetabui sejauh mana peran orang Arab Hadramaut
dalam penyebaran Islam di Nusantara khususnya di Batavia. c.
Bagaimana respons masyarakat Batavia dalam menyikapi
keberadaan orang Arab Hadramaut di Batavia.
2.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: a.
Karya tulis ini bermarlfaat bagi pembaca khususnya dan
umumnya masyarakat luas agar lebih memabami tentang faktorfaktor migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia akhir abad XVIII awal abad XIX.
8
b.
Untuk memberikan masukan dan menjadikan penulisan ini
sebagai bahan literatur di bidang Sejarah dan Peradaban Islam. c.
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar saIjana di bidang
Sejarah dan Peradaban Islam (S. hum) pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
E. Sistematika Penulisan
Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode-metode analisis di atas, maka skripsi ini terdiri dari lima bab, dan masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Secara sistematis, bab-bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Bab pertama: Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan. Bab kedua: Kondisi Sosial Masyarakat Batavia, yang membahas tentang
identifikasi Batavia, geografis Batavia, social-ekonomi masyrakat Batavia, keagamaan masyarakat Batavia, dan budaya masyarakat Batavia. Bab ketiga: Kedatangan Orang Arab Hadramaut ke Batavia, yang
menjelaskan faktor-faktor migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia, Stratafikasi sosial Hadramaut, dan respons masyarakat Batavia dengan orang Arab Hadramaut.
9
Bah keempat: Unsur-unsur korelasi masyarakat Batavia
dengan
Orang Arab Hadramaut, yang menjelaskan tentang agama, sosial-budaya, politik dan ekonomi.
Bah kelima: Penutup, yang mencakup kesimpulan-kesimpulan dan saransaran penulis, sekaligus merupakan akhir dari keseluruhan tulisan ini. Di bagian akhir penulis juga mencantumkan daftar pustaka yang penulis gunakan sebagai
rujukan dalam penulisan skripsi ini.
BAB II KONDISI SOSIAL MASYARAKAT BATAVIA A. IDENTIFIKASI BATAVIA Sunda Kelapa sebagai salah satu Bandar pelabuhan terpenting kerajaan Pakuwan Pajajaran yang telah termashur di dalam jalur pelayaran dan perdagangan internasional sehingga menjadi tempat persinggahan atau merapat kapal-kapal asing, terutama kapal-kapal dari Cina, India, Arab, maupun Eropa (Portugis, Belanda, Inggris)7 Sejak awal munculnya kerajaan Pakuwan Pajajaran sampai abad ke XV, Sunda kelapa (Batavia) termasuk dalam kekuasaan-nya dan peranannya pun sangat besar dalam menunjang perekonomian kerajaan, karena merupakan pusat perdagangan yang bersifat lokal maupun internasional. Pesatnya perdagangan di Sunda Kelapa (Batavia) tidak lepas dari pengaruh jatuhnya MaIaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, dan ini mengakibatkan para pedagang Arab yang Beragama Islam berpindah haluan kearah Selat Sunda di karenakan mereka enggan berhubungan dengan orang Portugis yang beragama Kristen dan karena Portugis memaksakan system monopo Il.· 8 Pelabuhan Sunda Kelapa di bawah kerajaan Pakuwan Pajajaran memang menjadi pelabuhan yang ramai tetapi setelah jatulmya Sunda Kelapa ke tangan Islam pada tahun 1527 di bawah pimpinan Fatahillah atau Falalehan alau Fadhilah Khan, telah menyebabkan terputusnya hubungan antm'a pusat kerajaan Pakuwan Pajajaran yang terletak di pedalaman, dengan daerah luar. 'Uka Tjandrasasmita, Sejal'ah Pel'kembangan Kola Jakal'/a. Jakarta: Pemerintah Propinsi Daerah khusus Ihukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, 10 April 2000, him, 10-11. ll...
.
~
.
"
'"
-, _ _ '-
I,~._~_
n __ .. __
..l_1 __ ~
1.. •• 1...
11
Terdapat dua faktor perihal kejatuhan Bandar Sunda Kelapa ini ke tangan kekuasaan Islam: perlama, karena pada masa pemerintahan raja Pakuwan Pajajaran yang
terakhir yang bemama Nusiya Mulya, dia tidak berbuat apa-apa lagi dan ini pun dikarenakan pendahulunya Sang ratu Saksi (1543-1551) seorang yang kejam dan suka main perempuan dan Tohaan di Manjaya (1551-1567), seorang suka mabukmabukkan, berfoya-foya serta melupakan tugasnya sebagai raja, dan kedua, karena secara geografis jarak antara kerajaan Pakuwan Pajajaran
yang berada di pedalaman sedangkan Sunda Kelapa berada di pesisir pantai.9 Setelah Sunda Kelapa berada eli bawah kekuasaan Islam, status kedudukannya yang awalnya termasuk pelabuhan yang ramai disinggahi oleh para pelaut dan pedagang atau musafir yang hanya singgah sejenak sekedar memenuhi persedian makanan di peIjalanannya, pelabuhan ini menjadi sepi dan jarang di singgahi para kapal-kapal asing. Hal ini disebabkan karena secara politis telah bergantinya penguasaan atas Sunda Kelapa dan kawasan pemasok tidak dapat lagi untuk menyalurkan produksinya akan tetapi tetap saja Sunda Kelapa mempunyal perannya sebagai Bandar pelabuhan dan sebagaimana telah dijelaskan di atas, antara lain sebagai pemasok air bersih dan makanan. 1O
• Marwati djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Depdikbud, 1993, h, 372. to .... _." _ _
L'
...... __
~.'-_..IL._~~_
... _1_1...._1..._~ ....
..1_
17_1
..1 __ ' -
1.0.
~
__
L
__
12
B. GEOGRAFIS BATAVIA Batavia terletak di teluk Jakarta yang kedalamannya sebelurn abad ke-17 berkisar antara 15-20 meter. Di teluk ini banyak terdapat sejurnlah pulau karang 11 yang biasa eligunakan sebagai pelindung perahu-perahu yang akan bersandar/ berlabuh di Sunda kelapa Teluk Jakarta terletak pada 106, 40. 45 Bujur Timur, 107, 01. 19' dan Lintang Selatan 06, 99. 40 dan 05, 54. 4. 12 Terdapat beberapa sungai yang bermuara di teluk Jakarta, satu yang terpenting di antaranya adalah sungai Cisadane yang bermuara di Tanjung Pasir, sungai Kamal eli Kamal, sungai Angke di Angke, sungai Ciliwung eli Pasar Ikan, sungai Sunter eli Tajung Priok, sungai Bekasi yang bermuara di Bekasi dan sungai Citarum di Tanjung Karawang. 13 Dengan kata lain, Letaknya yang berbatasan dengan sungai Ciliwung yang mengalir dari selatan ke Utara dan bermuara ke Teluk Jakarta, mengakibatkan tempat ini di apit oleh dua sungai, sungai Cisadane dan sungai Marunda, yang merupakan anak sungai dari sungai Bekasi. 14 Di sepanjang pantai Teluk Jakarta sekitar pelabuhan Sunda Kelapa terdapat banyak rawa. Makin ke Selatan rawa-rawa ini berakhir ke tanah daratan yang tumbuh pepohonan tetapi tidak lebat, dan lebih ke Selatan juga terdapat
J 'Pulau karang ini teljadi akibat sungai-sungai yang berada gihulu mnghayutkan lumpur yang berangsur-angsur sampai ke muka "endapan puing berkipas" ito. Lambat laun terbenluklah Teluk Jakarta, dimana kemudian muneul pulau-pulau karang. 12 Uka Tjandrasasmita, Sejarah Jakarta dari Zaman prasejara Sampai Batavia Tahun ± 1750, Pemprov DKI Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, 2001, h, I. IJCandrian Attahiyyat, Reneana Tala Ruang & Rekonstruksi Polau Onrust & sekitamya, dalam buku, pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Bandar jalur Sutra, Jakarta: Depdikbud, 1995, h. 47. 14
•••
14
suatu tempat yang agak tinggi di dekat muara sungai terdapat pasar yang mempeJjual belikan berbagai keperluan sehari-hari, terutarna Beras dan arak. 16 Anthony Reid dalam karyanya Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 14501680 jilid 1 Tanah di bawah Angin menyebutkan bahwa tepatnya di perairan Selat Sunda ini jalur pelayarannya sangat baik bagi kaum nelayan, para petualang, pedagang, pelaut dan para penyebar agama, di jalur ini Angin tidak begitu kencang dan mudah di tebak, dengan Angin musim yang bertiup dari Barat atau Selatan di bulan Mei hingga Agustus dan dari Barat laut atau Timur laut pada bulan Desember - Maret, kecuali pada jalur topan pada pinggir Timur kawasan ini, topan itu sendiri bukanlah gangguan berat bagi pelayaran yang umumnya menakuti arus kencang pada lintasan pelayaran tertentu. 17 Menurut Van den berg letak geografis Hadramaut yang tandus, yang hanya terdiri dari padang pasir yang di kenal dengan Rub al-Khali, pegunungan yang kering dan hujan yang hanya setahun sekali. 18 Dari letak geografis Hadramaut inilah yang memotivasi para orang Arab Hadramaut migrasi ke Nusantara. Melalui geografis Batavia yang strategis dan subur ini yang berada di selat Sunda, memungkinkan orang Arab untuk bennigrasi ke Batavia dan menetap di
'&rawalinuddin, Haris, Kolo Dan Masyarakat Jakarta: dari kola Tradisional ke kala colonial (AbadXV1-XVlllj, Wedatama Widya Sastra, Jakarta, 2007, h. 29. 17 Dari letak geografis yang sangat subur dan jalur pelayaran yang sangat baik tersebut, memungkinkan Sunda Kelapa yang berada di perairan Selat Sunda menjadi tempat translit kapalkapal asing seperti Eropa, India, Persia, dan Arab, Cina. 18
Van den berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, juduI AsH, Le
J.1nA........... n~.f
01-
r
0",
rrolnuic. ArnJwc nn:t1c T' Arl"ltinol T't1t1;Pfl
~n'" R~h:nTIl
Ui..-l::n:T::'lt naniP..hi..
15
sana. 19 Jauh sebelum orang Belanda datang ke Sunda Kelapa orang-orang Arab Hadrarnaut sudah ada yang menetap yaitu kelompok keluarga dari al-Aidrus dan al_Bafaqih. 20 Menurut Van den berg, migrasi massal orang Arab Hadramaut ke Nusantara dimulai pada akhir abad ke XVIII terutama setelah dibukanya terusan Suez di Mesir oleh Prancis dan teIjadinya revolusi industry di Eropa (lnggris), dengan di temukannya kapal uap. Peristiwa ini berdampak migrasi besar-besaran pada awal abad ke XIX?1
C. SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT BATAVIA
Jika dilihat dari letak geografis Batavia sebagaimana tersebut di atas. Umumnya penduduk di daerah ini bermata pencaharian dengan bercocok tanaml bertani.
Komoditi yang biasa mereka tanam adalah lada, asem, padi, sayur-
mayur, dan buah-buahan?2 Asumsi ini didasarkan pada catatan Tome Pires,23 yang menyebutkan bahwa Batavia menghasilkan "JOOO bahar lada dan "sepuJuh juni4 setiap tahun"untuk beras. Pires juga mencatat bahwa dari pelabuhan tersebut terdapat
19
Sudah ada perkampungan Arab yang disebut Pekojan, dahulu ditinggali oleh orang
Benggali
'0 Oien, Majid, awal perkembangan Islam di Jakarta dan pengaruhnya hingga abad ke XVII, dalam buku, Pelabuhan Sunda Kelapa sebaga; Bandar Jalur Sulra, Jakarta: Oepdikbud, him, 78. 21 Van den berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, judul Asli, Le Hadramaut et Les Colonis Arabes Dans L'Acchipel Indien, pent: Rahayu Hidayat, penerbit: INIS, jilid III, Jakarta 1989, hIm, 67. "Uka Tjandrasasmita, Sejarah Perkembangan Kala Jakarla, Jakarta: Pemerintab Propinsi Daerah khusus lbukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, l(J April 2000, h. 12 23 ~.~
~ ~
l..
I
l..
u
--.
-.
.f:
D
_
:
:
1 ..t: ll.A I I ...
16
banyak "Tarnarinde" atau asem, emas, sayuran, buah-buahan serta semacarn anggur untuk diekspor dari Sunda Kelapa ke Malaka. 25 Selain bertani, masyarakat Batavia pun melakukan perburuan-perburuan binatang buas. Aktivitas perburuan binatang ini dimungkinkan karena pada masanya, di Batavia masih banyak terdapat rawa-rawa, hutan rimba, dan semak belukar. Selain itu, aktivitas mereka lainnya adalah bertemak seperti Sapi, Babi, Karnbing, dan Lembu,26 pelayaran dan perdagangan pun menjadi aktivitas lain dari masyarakat Batavia 27
Tumenggung Sangadipati, merupakan sebutan yang diberikan orang Portugis bagi para pejabat yang berpengarub di Sunda Kelapa. Dari beberapa sumber yang didapat disebutkan bahwa kekuasaan Tumenggung Sangadipati besar dan disegani. Di samping Tumenggung juga terdapat Syahbandar dari
"fabyam" (pabean), yang mengatur cukai masuk dan keluar barang-barang perdagangan serta mengadakan hubungan dengan dunia luar.28 Dengan catatan Tome Pires ini penulis mengasumsikan bahwa secara struktur birokrat, masyarakat Batavia sudah mempunyai peran masing-masing dalarn pranata sosialnya, dan terstruktur dengan teratur dan rapih. Dengan adanya peran Tumenggung Sangadipati dan syahbandar mengindikasikan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Batavia mengalarni kemakmuran.
25 Abdurrachman, SujomihaJjo, Pemekaran Kota Jakarta. Jakarta: Qjambatan, taboo 1977, h. 8. "Ibid, h. 9. 27Terkait aktivitas ini (perdagangan dan pelayaran), adalah satu hal yang biasa terjadi bagi masyarakat yang berdomisili dipesisir pantai. Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan terpenting di kerajaan Pakuwan Pajajaran dan merupakan pelabuhan yang ramai, tertib dan teratur. Yang sudab terkenal pula di ranab lokal maupoo internasional.
2iT"llo_
f" _ _ C
n:_~ .. ..1
v
: __
'_1 __ D....-. _ _
n:
r~ .. _
.T:_:_.
:
1.. D~l:.;,-
,fL._A Vlf
17
Mengenai jumlah penduduknya, Barros seorang Portugis menyebutkan, bahwa diseluruh kerajaan terdapat 100.000 orang penduduk dan di Pajajaran terdapat 50.000 orang penduduk dan di setiap pelabuhan terdapat kurang lebih 10.000 penduduk. 29 Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan daerah kekuasaan kerajaan Pakuwan Pajajaran yang bercorak Hindu, dan tentunya masyarakatnya telah mengenal sistem kasta-kasta yang terkait dengan agama kerajaan. System peradilan, pekeIjaan sebagai hakim, pegawai administrasi dan jual beli budak, Laki-laki maupun perempuan teiah dikenal puIa pada masa ini.30 Oalam peta Ijzerman tahun 1917 dalam karangannya tentang penyerbuan benteng Jacatra yang didasarkan sumber-sumber Portugis dan VOC,31 bahwa kota Jakarta terbentang di tepi Barat Ciliwung dengan di tandai alun-alun sebagai pusat kota. Oi sebelah Selatan alun-alun terdapat dalem (Keraton), tempat tinggal Bupati Jayakarta (Batavia). Oi sebelah Barat alun-alun terdapat masjid dan di sebelah Utara alun-alun terdapat pasar. 32 Oi sepanjang tepi Ciliwung terdapat perkampungan penduduk. Ada kemungkinan rumah-rumah penduduk berdiri di atas tiang-tiang kayu atau beratap rumbia.33
29 Uka Tjandrasasmita, Sejarah Perkembangan Kala Jakarla. Jakarta: Pemerintah Propinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, 10 April 2000, him, I I. 30Abdul, Aziz, Islam dan Masyarakal Belawi. Jakarta: LOGOS, Juli, 2002, h. 31. 31 Dari peta Ijzerman tersebut, indikasinya adalah bahwa kondisi sosial penduduk atau masyarakat sejahtera, darnai, dan aman. Deskripsi ini membuktikan bahwa mata pencaharian penduduk setempat yaitu pertanian dan peternakan, yang hal tersebut dapat di Iihat dari tempat tinggal penduduk di tepi sungai Ciliwung. 32 Tawalinuddin Haris, Kala Dan Masyarakal Jakarla: dari kola Tradisional ke kola colonial (AbadXVI-XVIll), Wedatama Widya Sastra, Jakarta, 2007, h, 27. 33n"" r1-. ... D .....""nrl
Y" .. ~;..,......... 1.. 1..._
D ...... ~ .......... n: 1~ ..... T:_; ...~ ....
:
,- ll_I:4:L .4L_--1
VTF
18
Sebagaimana telab disebutkan di atas keadaan sosial-ekonomi masyarakat Batavia, hal ini menarik para pedagang Arab untuk berdagang ke pelabuhan Sunda Kelapa terutama Sejak jatuhnya Malaka ke tangan portugis pada tabun 1511 M. pedagang-pedagang asing terutama dari Arab yang beragama Islam mulai menghindarinya. Disebabkan oleh karena mereka tidak mau berhubungan dengan orang-orang Portugis yang beragama Kristen kedua, politik Portugis yang hendak memaksakan sistem monopoli kepada mereka yang telab terbiasa dengan sistem perdagangan bebas.
34
Akibat dari perdagangan bebas itu para pedagang Arab mulai mencari rute perdagangan lain tanpa melalui selat Malaka, disini mereka menemukan pelabuhan-pelabuhan yang berada di pulau Jawa. Salab satunya adalab pelabuhan Sunda Kelapa yang saat itu masih dikuasai oleh kerajaan Pakuwan Pajajaran yang bercorak Hindu. Meskipun penguasa Sunda Kelapa pada saat itu beragama Hindu akan tetapi kedatangan para pedagang Arab yang beragama Islam diterima dengan baik karena para pedagang Arab memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam perdagangan Nusantara. Komoditas yang mereka perdagangkan di pelabuhan Sunda Kelapa adalab berbagai macam Batu Delima, Kurma, Ghee, Sejadab dan barang-barang lainnya yang hendak mereka tukar dengan lada, rempah-rempab dan hasil bumi lainnya yang dihasilkan oleh masyarakat priburni.35
34 Uka Tjandrasasmita, , Sejarah Nasiona/lndonesia Jilid III. ed., Marwati djoened Poesponegoro dan Nogroho Notosusanto Jakarta: Depdikbud, 1993, h, 37. 3S l\.T
H Ii nR Ii 1\I1T Ii W A l<"l"4'l\.T1l\.Tr:: #b:oh""T\n-lrihn l-I""A ..""rni Ai
19
Pada tahun 1527 setelah Sunda Kelapa jatuh ke tangan kerajaan Demak yang beragama Islam dibawah Fatahillah merebut Sunda Kelapa dan berganti nama menjadi jayakarta. Hal ini menambah terjalinnya hubungan erat perdagangan antara jayakarta dan para pedagang Arab. Di samping, terjalinnya perdagangan yang erat di Jayakarta sendiri penyebaran Islam mulai memasuki kepelosok-pelosok disebabkan oleh semakin banyaknya para pedagang Arab yang datang Ke jayakarta sambiI menyebarkan agama Islam.36
D. KEAGAMAAN MASYARAKAT BATAVIA
Masyarakat Sunda Kelapa (Batavia) pada masa pendudukan Pakuwan Pajajaran, menganut agama Hindu dan setelah datangnya Islam yang dibawa oleh kerajaan Demak melalui pimpinannya yang bernama Fatahillah tahun 1527, mengakibatkan banyak dari masyarakat Sunda Kelapa berpindah agama dari Hindu ke Islam hingga pada akhirnya secara perlahan namun pasti, kerajaan Pakuwan Pajajaran yang bercorak Hindu digantikan oleh Demak yang bercorak Islam. Jatulmya Sunda Kelapa ke tangan Islam, berdampak pada penyebaran Islam yang kian berkembang pesat di wilayah tersebut. Di bawah kekuasaan Islam Sunda Kelapa berubah nama menjadi Jayakarta dan dipimpin oleh tiga orang penguasa yaitu Fatahillah,37 Tubagus Angke (1568-1597) dan Jayakarta
36 Badri Yatim, Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi, dalam baku, Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, Jakarta: Yayasan Festivallstiqlal, Juni 1996, him, 15. 37T ;,.I 1.. ..",.. I ln ;""1,,,.. t h
"'
: h
f-
1:'
h;l ..h
0
1..
h
h
~
L
l, __
20
Wijayakrama (1597-1619).38 Walaupun pada rnasa Fatahillah yang berlatar belakang seorang Ulama asal Pasai, Islam telah ada di Sunda Kelapa, namun perkernbangan Islam yang signifikan teJjadi setelah rnasa Jayakarta.
39
Sayangnya,
pada rnasa Tubagus Angke dan Jayakarta perkernbangan Islam sukar untuk di gambarkan. Di bawah Kolonial Belanda, rnasyarakat Pribumi yang sudah rnenganut Islam rnerasa enggan berhubungan dengan Kolonial Belanda yang beragama Kristen atau orang seternpat rnenyebutnya "orang kafir". Dengan kata lain, setelah jatuhnya Jayakarta (Batavia) ke tangan Belanda yang rnernainkan peranan penting dalam penyebaran Islam adalah Ulama, dalam pengertian orang-orang yang rnernpunyai pengetahuan ke-Islaman dan taat dalam rnenjalankan ajaran Islam, rnenjadi satu-satunya golongan yang bertanggung jawab derni tegaknya cita-cita Islam. Melalui peran ulama ini, politik untuk rnerebut kernbali Jayakarta (Batavia) dari tangan Kolonial Belanda yang kafir. Dalam hal ini rnereka rnelakukan pernberontakan-pernberontakan atau rnendukung pernberontakan-pemberontakan yang rnernpunyai tujuan yang sama yaitu rnerebut kernbali Batavia dan rnengernbalikannya kepada kekuasaan Islam. Namun,
peran-peran
seperti
itu dilakukan
secara temporal
yang
rnengakibatkan kegagalan terus-rnenerus. Adapun tugas-tugas ulama yang terpenting dalam bidang budaya, persoalan yang rnenyangkut nilai. Dalam hal ini peran yang mereka rnainkan sebagai guru, da'i, Muballigh, dan juga sering kali rnenjadi pernirnpin "informal" bagi rnasyarakat. Dengan adanya peran ulama " Ibid, h, 13. 39",_..1
~
l __ ~_
~_~I_L.
I_~
.I~..1~.......'.I_~
,,-"
...
-,,_
... ,
...... , . ,
.'
21
seperti ini membuahkan hasil yang melahirkan sebuah kebudayaan yang berdasarkan Islam. Dalam masyarakat Betawi atau pribumi tidak ada agama lain selain Islam, hanya ada sebagian kecil masyarakat Betawi yang beragama selain Islam. Karena masyarakat Betawi dari awal masuknya Islam ke Sunda Kelapa sudah menjalin hubungan dan hidup berdampingan dengan ulama, terutama ulama yang berasal dari Hadrarnaut.40 Masyarakat pribumi sangat fanatik dengan ulama Hadarmaut disebabkan karena mereka mempunyai nasab yang langsung kepada Rasulullah dan menganggap mereka semua, paham betul tentang agama Islam. Akan tetapi, lama-kelamaan masyarakat sadar bahwa tidak semua ulama Hadramaut paharn tentang agama Islam. Meskipun demikian, mereka tetap menghormati para ulama Hadrarnaut itu atau bisa masyarakat pribumi menyebutnya Habib atau Sayyid. Pada abad 18 dan 19 yang memainkan peran di bidang agama selain ulama adalah para haji, karena haji adalah darnbaan bagi setiap orang Islam dan termasuk rukun Islam yang wajib dijalankan, juga Mekkah adalah jantung bagi umat Islam. Menurut C. Snouck Hurgronje haji pada waktu itu berfungsi sebagai pemersatu dan sumber wibawa yang efektif dalam menggerakkan massa untuk menentang penjajahan41 • Selain menunaikan ibadah haji, mereka juga menuntut jlmu pengetahuan di Mekkah. sebagai contohnya, Abdul Rahman al-Misri al batawi, Mujtaba dan Arsyad ibn As'ad. Ini akibat pengaruh yang dibawa oleh orang Arab Hadrarnaut yang sudah banyak menetap di Batavia.
40 n.:...1
1.
''In
24
pertama, Betawi Ora (Betawi Udik), orang Betawi yang tennasuk kategori ini biasanya memakai bahasa yang kasar seperti "gue" dan "elu" dan biasanya berdomisili di daerah pinggiran kota Jakarta.
Kedua. Betawi Tengah (Betawi Gedongan) umumnya menggunakan bahasa yang lebih halus dan sopan santun seperti berbicara "saye" hal ini disebabkan karena mereka lebih merasakan ni'matnya pendidikan dan pada umumnya berdomisili di tengah-tengah kota.
Ketiga. Betawi Krukut (Betawi Tanah Abang) disebut Betawi Krukut mungkin dikarenakan Belanda menempatkan komunitas Arab Baik yang berasal dari Hadramaut maupun wilayah Arab lainnya, dalam berbicara Betawi Krukut ini berbahasa Arab dengan logat Betawi, bahasa Arab ini telah ditransfonnasikan menjadi bahasa Betawi seperti "ane", ente", reja', "ghahwe". Melalui akultnrasi Betawi Krukut ini budaya Betawi lebih terasa Islami dan telah melahirkan kebudayaan seperti rebana, marawisan, dan dari segi kuliner yaitu nasi Kembuli, yang terdiri dari campuran daging Kambing, pada umumnya nasi kembuli ini disediakan pada saat perayaan maulid nabi Muhammad SAW, hajatan, walimatul 'urusy, dan khitanan.
Keempat, Betawi Cina. Pada umumnya, Betawi Cina ini telah masuk dan menganut agama Islam. Kontribusi Betawi Cina ini juga cukup banyak dalam memperkaya kebudayaan Betawi baik bahasa, kuliner dan pakaian. Betawi cina yang telah beragama Islam biasanya berlogat Betawi tanpa menghilangkan logat leluhur mereka, dan mereka dalam berbicara pada umumnya layaknya Betawi Ora, berbicara kasar. Tranformasi bahasa mereka yang sudah menjadi bahasa
25
Betawi seperti cepe, seceng, gope, cenggo, ceban, noban, jigoh, dan gocap. Dalam bidang kuliner seperti kue dodol Cina (atau kue keranjang), daJam bidang pakaian seperti yang terlihat daJam acara pemikahan pakaian wanita yang sangat identik dengan etnis Cina.
BAB III KEDATANGAN ORANG ARAB HADRAMAUT KEBATAVIA A. FAKTOR-FAKTOR MIGRASI ORANG ARAB HADRAMAUT KE BATAVIA
Migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia mempunyai dua faktor yang menyebabkan mereka bermigrasi yakni faktor intern dan ekstern. Faktor intern sendiri mempunyai 5 penyebab mereka bermigrasi ke Batavia.
Pertama, geografis, keadaan geografis Hadramaut yang sebagian besar terdiri dari Rabb al-Khali (padang pasir yang luas dan tandus) serta dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan yang bebatuan di tambah lagi iklim di Hadramaut yang hanya turun hujan setahun sekali 45
Kedua, pelayaran dan perdagangan,46 ramamya jalur perlayaran dan perdagangan di Hadramaut yang berada di sekitar pesisir Laut Merah yang menjadi motivasi migrasi orang Arab Hadramaut ke Nusantara.
Ketiga, dakwah,47 merupakan suatu hal yang dianjurkan kepada orang muslim untuk mengajak saudara-saudara non-muslim untuk memeluk Islam, karena dalam Islam mengenal istilah Hijrah. Hijrah sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk berhijrah ke Madinah dari Makkah. Hijrah dalam Islam untuk tujuan memperbaiki nasib yang lebih baik di jalan Allah. Maksudnya tidak semata-mata berhijrah untuk 45 . Van den berg, Hadramaut dan Kalani Arab di Nusantara, judul Asli, Le Hadralllaut et Les Colollis Arabes Dalls L'Acchipei Illdien, pent: Rahayu Hidayat, penerbit: INIS, jilid III, Jakarta 1989, him, 46 Jako Pramono, Budaya Bahari, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005, him, 102-103. ,17
._
27
mengajarkan nilai-nilai Islam dalam kapasitas sebagai pengajar agama, tapi hijrah yang mencakup segala aktivitas yang mengarah kepada kebajikan, dari peristiwa hijrah inilah yang melatar belakangi migrasi orang Arab Hadrarnaut untuk berhijrah ke negeri lain serta melakukan dakwah kepada masyarakat non-muslim agar memeluk Islam. Keempat, kekeluargaan,48 banyak dari orang Arab Hadrarnaut rnigrasi ke
Nusantara untuk menemui keluarga mereka yang sudah menetap di Nusantara atau hanya untuk mencari pekeIjaan dalam perusahaan keluarga mereka yang berada di Nusantara, kedatangan orang Arab Hadrarnaut yang barn datang dari Hadrarnaut di sambut baik oleh sanak keluarga mereka yang sudah menetap di Nusantara dengan harapan mereka yang barn datang membawa kabar tentang sanak keluarga mereka yang masih tinggal di Hadrarnaut. Kelima, penjajahan Inggris,49 Hadrarnaut pada masa kolonialisme di jajah oleh
Inggris yang yang pada waktu itu sudah menguasai India Maka dengan mudah tentara Inggris masuk ke wilayah Hadramaut yang pada waktu itu di anggap Inggris merupakan daerah potensial untuk perdagangan intemasional, dengan masuknya colonial Inggris ke Hadramaut membawa bencana bagi Hadramaut sendiri dengan teIjadinya perang melawan tentara Inggris di tambah lagi konflik antara dua kerajaan di Hadramaut (Queyti dan Katiri) yang tak kunjung selesai,
.. Van den berg, Le Hadramaut et Les Colonis Arabes Dans L 'Acchipel Indien, judul teJjemahan, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, pent: Rahayu Hidayat, penerbit: INIS, jilid III, Jakarta 1989, hIm, 90. 49 Ali bin Husein AI-Atlas, TA 'JUL A'RAS, Fi Manakibi ai-Habib al-Kutbi Shaleh ibn
28
dan ini mendorong orang Arab Hadrarnaut untuk bermigrasi demi memenuhi hidup sehari-hari. Faktor kedua (ekstem) adalah faktor haji,50 para jarnaah haji yang berada di Mekkah demi menunaikan rukun Islarn yang kelima telah membawa darnpak kepada orang Arab Hadrarnaut melalui cerita-cerita para jarnaah haji tentang Nusantara yang merniliki tanah yang subur, alarn yang beriklim sub-tropis, dan masyarakat yang rarnah-tamah untuk bermigrasi ke Nusantara dengan harapan mendapatkan hidup yang lebih baik di bandingkan di negeri asalnya. Menurut van den berg, wilayah yang dikenal Hadramaut terletak di sudut Barat daya Jazirah Arab, membentang sekitar 40 sarnpai 51 BT, sekarang provinsi ini berada di Republik Yarnan. Hadramaut dalam sejarahnya,51 telah di pisahkan dari wilayah Arab yang lain oleh Rubbal-Khali, yakni kawasan kosong yang merupakan suatu daratan gurun yang luas sarnpai ke wilayah Utara. Sebagai dampaknya, orang Arab Hadramaut yang tinggal di pesisir pantai Laut Merah. Sehingga, menarik rninat orang Arab Hadramaut untuk bermigrasi ke wilayah Nusantara. Husein Haikal dalam desertasinya Indonesia-Arab dalarn pergerakan kemerdekaan Indonesia (1900-1942) mengatakan, semula Hadramaut merupakan daerah yang subur serta penuh dengan tumbuh-tumbuhan yang merupakan sumber kehidupan. Wajar bila masa itu dikatakan daerah itu relatif demikian padat
50
Achmad Hisyam, Masyarakal kelurunan Arab di Pekalongan, Laporan penelitian, 1977,
him, 18. 51 Philip K Hilli, "HISTORY OF THE ARABS" Rujukan Induk dan Paling Otoritatif tentang Sejarah Peradaban Islam, judul asli: History of The Arabs; From the Ear/ist Times to the 0 ..
."
-1: .. __:
1..1.
I~t.
n
rt~
,
.•Ir
'J' __:_
-1 __ -1_-1: C'1
o- 0 : •• _..1:
D'T'
C'_~_L:
11_..
29
penduduknya, serta mereka berhasil mendirikan tiga kerajaan besar yang pemah diingat manusia, yaitu kerajaan Minaea, Sabaea, dan Himyarita.
52
Sebagian besar penduduk kerajaan itu telah membuktikan berbagai keahlian mereka, antara lain dengan melahirkan berbagai bangunan irigasi yang dapat menunjang lahan pertanian mereka hingga menjadi subur. Mereka juga membangun berbagai jalur perhubungan darat, serta membangun berbagai istana yang indah-indah tapi megah dengan di kelilingi benteng-benteng yang tangguh. Tak lupa pula mereka juga mendirikan berbagai tempat pemujaan untuk dewadewi mereka. 53 Sejak sebelum
Masehi, Hadrarnaut
sudah meiUadi
pintu masuk
perdagangan ke jazirah Arab bagi kapal-kapal asing (Eropa, Cina, dan India) atau tempat persinggahan bagi pedagang dan pelaut yang kehabisan makanan di pelayaran. Pelabuhan terpenting yang berada di Hadrarnaut adalah Mukolia dan Shihr, dna pelabuhan ini ramai di kunjungi oleh oleh kapal-kapal asing yang hendak berdagang. Orang Arab Hadrarnaut di kenai sebagai pengekspor Tembakau Hamuni yang terkenal itu, di samping Kopi dan sejenis Kayuwangi serta sejenis dupa (myrrh), dan orang Arab hadrarnautjuga hidup makmur sebagai pedagang perantara barang-barang di hasilkan kerajaan romawi seperti karang Laut (coral), Tembaga, Perak, dan Emas. Sebagaimana orang Romawi, mereka sendiri selain membutuhkan juga turnt mempeIjnal-belikan rempah-rempah yang
52 Husein Haikal, Indonesia-Arab dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia (1900-1942) Disertasi, Universitas Indonesia, 1986, hIm, 44. 53 Philip. K. Hitti History oj The Arabs; From the Earlist Times to the Present, judul terjemahan, "HISTORY OF THE ARABS" Rujukan Induk dan Paling Otoritatif tentang Sejarah n~_~J_L
__
w_l_~
.I~
.. _""":: _ _ 1...I.
I_L
n
ro
1 __ 1
'T __ :_
..1 __
..1_..1:
... 1
""-
n!
"
r.rr
30
pada waktu itu di gunakan untuk mengawetkan dan menyedapkan makanan serta untuk obat-obatan. Pada masa itu para pedagang Arab dan Romawi juga terlibat dalam perdagangan budak. Hal ini disebabkan karena wilayah Hadramaut sejak awal masehi sudah menjadi wilayah jajahan bangsa Romawi yang pada waktu itu merasa di rugikan oleh orang Arab Hadramaut akibat kebijaksanaan menaikkan harga barang-barang baik berupa Sutera, sejenis kayuwangi, maupun rempah-rempah dan mereka juga tanpa segan-segan menaikkan cukai barang-barang perdagangan dari luar yang singgah di daerah mereka. lni mernbuat orang Romawi sangat marah sehingga menanti saat-saat yang tepat untuk memberikan balasan atas apa yang telah orang Arab Hadramaut lakukan terhadap orang-orang Romawi. 54 Pada abad pertama sebalum Masehi, setelah tentara Romawi berhasil menaklukkan Mesir, mereka segera memasuki Laut Merah, serta berhasil menghancurkan armada dagang orang-orang Arab Hadramaut. Sejak saat itu teJjadi penurunan drastik dalam taraf hidup mereka, serta tak pemah lagi mereka berhasil memulihkan kembali peran mereka dalam perdagangan intemasional seperti sedia kala. Sekalipun demikian mereka tetap aktif dalam perdagangan intemasional, tapi sekedar sebagai peran pelengkap. Sedangkan umumnya orang Arab Hadramaut sendiri percaya sebab utama kehancuran mereka adalah bencana banjir besar yang telah menghancurkan bendungan Ma'arib, yang tidak pemah berhasil mereka perbaiki kembali. 55
54 Husein Haikal, Indonesia-Arab dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia (1900-1942) Disertasi, Universitas Indonesia, 1986, him, 45.
31
Dalarn al-Qur'an surat al-Fiil ayat ke-2 Allah telah berfirman:
Artinya: yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Melalui teks surat aI-Fiil ini menjelaskan bahwa kebiasaan orang Arab yang suka bepergian pada musim dingin dan musim panas mereka melakukan perdagangan dan tempat yang mereka tuju tentunya daerah Arabia Selatan, Hadramaut. . Hal ini dikarenakan letak geografis Hadramaut yang berada di pesisir Laut Merah. Hadramaut merupakan pelabuhan yang banyak didatangi oleh kapal-kapal asing, karena Hadrarnaut merupakan pintu gerbang perdagangan di Timur Tengah dan Eropa. Ini sebagaimana yang tercatat oleh para peneliti orientalis seperti: Mr. Wendel Philips dalam kitabnya Qutban dan Saba " dan Gustave Le Bon dalarn bukunya Khadrah a/-Arab yang diteljemahkan oleh Adil Zuiter,56 mereka menyepakati bahwa Yarnan dan Hadramaut merupakan pintu gerbang perdagangan Timur Tengah dan Eropa. Padatnya lalu-Iintas perdagangan dan pelayaran di pesisir Laut Merah memungkinkan orang Arab Hadramaut untuk berlayar ke Nusantara. Adapun jalur pelayaran niaga kapal-kapal dagang mancanegara melalui Laut Merah menuju Sri Langka kemudian menyebar mel1iadi tiga jalur pelayaran:
Peradaban Islam, dileljemabkan oleb R, Cecep Lukman Yasin dan Dedi Siamet Riyadi, PT. Serambi Jlmu Semesta, Februari 2005, him, 157. S6 r" •• _._ •. _
I
_
n~_
Vl__ .J__ I.
_1
,, __ L
...I: ..
_-=
LI.
1_L
... ..1:1
7 .• : ..
-1..:...
1
1
32
Pertama, jalur pelayaran Laut Merah terns menyusuri Teluk Benggala menuju perairan terdekat sampai ke ujung Sumatra, yakni pulau We dan sabang. Kemudian melanjutkan pelayaran menyusuri Selat Malaka dan kembali berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa untuk melakukan transaksi jual-beli komoditas dengan para pedagang lain.
Kedua, jalur pelayaran dari Sri Langka (Ceylon) melalui perairan laut untuk menuju ujung Sumatra, kemudian menyusuri Selat Malaka, dan berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa
Ketiga, jalur pelayaran dari Sri Langka melewati lautan Hindia, kemudian menyusuri pesisir Barat Sumatra, dan berlabuh di pulau Nias, dengan tujuan mendapatkan komoditas daerah setempat. Selanjutnya melanjutkan pelayaran sampai pelabuhan di perairan Selat Sunda. 57 Perairan Selat Malaka secara geografis termasuk strategis sebagai pintu masuk pelayaran kapal-kapal dagang dari luar menuju wilayah Nusantara. Jalur pelayaran niaga melalui selat Malaka melalui pelabuhan Sabang yang berada di ujung Utara Sumatra, menyusuri perairan Selat, dan berlabuh di pelabuhan Sumatra Barat. Umurnnya pelabuhan di Sumatra hanya berfungsi sebagai tempat transit sementara dan tujuan utamanya adalah pelabuhan di jawa, terntama setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511 M) banyak dari para pedagang (Arab, Cina, dan India) mulai menghindari selat Malaka dan mencari jalur pelayaran lain yakni melewati selat Sunda, iill disebabkan oleh karena Portugis memaksa
33
monopoli perdagangan di
selat Malaka karena mereka terbiasa dengan
perdagangan bebas. 58 Sunda kelapa merupakan salah satu pelabuban yang dituju oleh para pedagang muslim bahkan sebagian dari mereka sudah ada yang menetap di Batavia terbukti dengan adanya pemukiman orang Arab yang disebut Pekojan. Menurut Van den berg, migrasi orang Arab Hadramaut dalam skala besar dimulai pada akhir abad ke XVIII. Dahulu peIjalanan dari Hadramaut ke Nusantara berlangsung berbulanbulan. Pertama mereka harus berangkat dari pelabuban di Hadramaut yakni alMokalla dan ash-Shihr menuju Bombay (India).59 Dari sana ke pulau Ceilon (Sri Langka) dan akhimya ke Aceh atau Singapura. Seluruh pelayaran dilakukan dengan kapallayar. Namun, setelah di bukanya terusan Suez oleh Prancis di mesir berdampak pada peIjalanan menuju ke Nusantara bisa di perpendek dengan kapal Dap. Mereka yang mempunyai Dang lebih banyak lebih suka berangkat dari Aden langsung ke Singapura, dan setelah itu langsung menuju ke Batavia60 Penemuan mesin Dap oleh James Watt menjelangakhir abad 18, yang di terapkan oleh Robert Fulton untuk menggerakkan sarana angkutan Air. Pelayaran perdana jenis kapal ini di operasikan oleh "Clermort" pad tabun 1807 di sungai Hudson (Amerika Serikat). Dengan di temukannya mesin Dap itu maka di mulai
" Uka Tjandrasasmita, Sejarah Nasianallndonesia Ill, ed., Marwati djoened Poesponegoro dan Nogroho Notosusanto Penerbit Balai Pustaka, Depdikbud, Jakarta 1993. Edisi ke-4, him, 59 Van den berg, Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara, judul AsH, Le Hadramaul el Les Colonis Arabes Dans L 'Acchipel lndien, pent: Rahayu Hidayat, penerbit: INIS, jilid III, Jakarta 1989, him, 93. 60 ...... ·
.... ,,_,
ro
1
,-
"~I
34
Revolusi Industri di Eropa (Inggris) yang berlangsung sekitar tahun 18S0-an. Kehadiran
kemajuan
teknologi
tersebut
membawa
perubahan-perubahan
fundamental dalam produksi yang menyebar ke seluruh dunia. Kapal Dap yang memiliki daya jelajah cukup tinggi berpengaruh terhadap intensitas pelayaran antara dunia Timur dan Barat, minimal melalui Laut Merah akan singgah di Aden. Daya tempuh pelayaran lebili cepat dari kapal layar tradisional, karena itu berpengaruh pilla pada biaya pelayaran.61 Bukti ini juga tergambar dalam buku Zeffry aI-Katin,62 seorang Hadrami dalam bukunya catatan kaki pejalan orang Hadrami, ia mengatakan:
Sejak umur 21 tahun Terakhir melihat wadi' gurun Dari Aden menuju Betawi Setelah muntah di dek kapallnggris. Menurut Vanden Berg,63 letak geografis Hadramaut hanya terdiri dari gurun-gurun pasir yang tandus, pegunungan-pegunungan yang kering dan musim hujan pun hanya turun setahun sekali. Dari keadaan geografis ini memungkinkan orang Arab Hadramaut untuk bermigrasi ke tempat yang lebih baik dari tanah leluhur mereka di bagian Jazirah Arab. Migrasi orang Arab Hadramaut di latar belakangi atau di motivasi oleh alasan ekonomi. Walaupun sebagian dari mereka
Ibid, him, 55. Zeffry J Alkatiri, Calalan Seorang Pejalan Dari Hadrami, penerbit: Komunitas Bambu, Agustus 2004, him, 80. 6'Van den berg, Le Hadramaul el Les Colonis Arabes Dans L 'Acchipel Indien, judul 61
62
•
~---
......
~I~
__
~
"'_~I __"
"''- __ ~_L
L.
-n_I_~
,.,,-"
~'"
_~_~~_L,,,--
....... C'
",,-I
35
ada yang bekerja di bidang agama, baik menjadi sebagai imam atau qadhi itu semata-mata karena mereka menginginkan upah dari pekerjaan itu. 64 Berdagang merupakan pekerjaan mayoritas orang
Arab terutama
penduduk pesisir. Adapun komoditi utama yang mereka perdagangkan adalah Cita Katun (bazz), dan Katun India (qumaisy) yang di impor dari Eropa, komoditi yang kedua, Berlian dan Batu Permata. Dan komoditi yang ketiga, beraneka komoditi yang diimpori dari Eropa: barang-barang dari emas dan perak, arlogi, makanan yang di awetkan barang-barang dari logam, senjata, Sutra, tembikar, gerendel, dan berbagai barang dari baja, besi, atau tembaga, rempah-rempah, cerutu, minyak tanah, dan sebagainya, adapun komoditi yang mereka bawa dari Timur tengah adalah Kurma, Ghee, dan Sajadah' Di Batavia mereka akan menukar komoditi yang mereka bawa dengan hasil-basil bumi yang dihasilkan oleh masyarakat setempat terutama Lada, karena Lada pada saat itu merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Islam masuk ke Nusantara pada awal abad pertama Hijriah tepatnya pada abad ke 7 M, sebagian dari orang Arab yang menyebarkan Islam ke Nusantara mcreka berasal dari Hadramaut, karena Hadramaut dari semenjak sebelum Masehi atau sebelum kelahiran Islam sudah menjadi pelabuhan terpentill!;l qi Jazirah Arab disebabkan letak geografis Hadramaut yang berada di pesisir Laut Merah. 65 lni memungkinkan para penyebar Islam hams melalui pelabuhan-pelabuhan yang berada di Hadramaut. 64 Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara, Penerbit Mizan, Oktober 2002, hIm, 67 6' ~._._". Mnh;n; Ke
..1 __
,0\
_..1-:
36
Migrasi orang Arab Hadramaut yang diaspora, salah satu tempat yang mereka tuju adalah Nusantara, Azyumardi Azra mengatakan bahwa pada awal abad Masehi hubungan Nusantara dengan dunia Arab telah teJjalin yaitu antara kerajaan Sriwijaya dan dinasti Umayyah, terbukti dengan di temukannya surat yang diriwayatkan oleh al-Jahizh:
(dari raja al-Hind-atau tepatnya kepulauan India) yang kadang binatangnya berisikan seribu Gajah,
(dan) istananya terbuat dari emas dan perak, yang
dilayani seribu putri raja-raja, dan yang memilki dua sungai besar (Batanghari dan Musi), yang mengairi pohon Gaharu (al-oes) kepada Muawiyah .... 66 Walaupun orang Arab Hadramaut sudah berada di Nusantara sejak abad pertama Hijriah dan sebagian dari mereka sudah ada yang mempunyai perkampungan Arab yang di sebut Pekojan. 67 Akan tetapi masih sedikit dari orang Arab Hadramaut yang bermigrasi ke Nusantara Migrasi orang Arab Hadramaut secara massal teJjadi pada akhir abad XVIII dan mencapai puncaknya pada abad ke XIX tepatnya tabun 1870 M. Migrasi orang Arab Hadramaut ke Nusantara yakni salah satunya Sunda kelapa Sunda kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang terpenting dan ramai dikunjungi oleh kapal-kapal asing (Cina, Eropa, India, dan Arab). Menurut Prof.
66 Azyumardi Azra, Jaringan utama Timur Tengah dan kepulauan Nusantara Abad XVlJ dan XVtn. (Bandung: Mlzan. 1994), h.27-28 67-,_1
1__
-,!... ~
~"-!
~I~I_
r"o_
37
Dr. Dien Majid, jauh sebelum Belanda datang ke Sunda Kelapa komunitas Arab Hadramaut sudah berada di Sunda Kelapa. 68 Menurut Alwi Shahab, kedatangan orang Arab Hadramaut tidak mumi sepenuhnya berdagang. Adapula sebagian orang Arab Hadramaut bermigrasi dengan motivasi berdakwah. Walaupun Hadramaut yang terletak di daerah strategis perdagangan antara Laut Tengah dengan Samudra Hindia di kenal sebagai bangsa pedagang. 69 Di samping dorongan berdagang, Islam juga menganjurkanpemeluknya untuk berhijrah, sebagaimana peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah yang pada waktu itu bertujuan untuk memperbaiki nasib di jalan Allah. Maksudnya tidak semata-mata berhijrah untuk mengajarkan nilai-nilai Islam dalam kapasitas sebagai penganjur agama, tapi hijrah yang mencakup segala aktivitas yang mengarah kepada kcbajikan. AIwi Shahab juga menambahkan konsep hijrah dalam motivasi orang Arab Hadramaut mencakup konsep jihad, berarti usaha sungguh-sungguh di jalan Allah atau menyerahkan atau menyediakan sesuatu yang di milii untuk kepentingan agama termasuk harta, ilmu,jiwa, waktu, dan sebagainya Di samping motivasi keagamaan untuk melakukan aktivitas maga, pendatang Arab Hadramaut sangat terkait dengan Islam. Secara psikologis, mereka sulit memisahkan diri dari Islam seakan-akan Islam adalah milik mereka.
6S Dien, Majid, awal perkembangan Islam di Jakarta dan pengaruhnya hingga abad ke XVII, dalam buku, Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Bandar Jalur Sutra, Jakarta, Penerbit: DEPDIKBUD, him, 78.
38
sense of belonging (rasa kepemilikan) yang sangat tebal kepada Islam inilah yang
mendorong mereka dengan sungguh-sungguh memperkenalkan Islam kepada nonmuslim. Sayyid Ali ibn Husein ai-Atlas dalam kitab Ta 'jul A 'ras70 mengatakan bahwa tujuan awal orang Arab Hadramaut bennigrasi dengan motivasi berdagang lalu sesudah mereka melihat masyarakat pribuminya belum memeluk Islam. Maka secara spontanitas rasa ke-islaman mereka yang sangat erat muncul dan meresa mempunyai kewajiban untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat pribumi. Seperti yang di Iakukan oleh Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Idyrus yang sekarang makanrnya berada di Luar batang, Pasar Ikan, Jakarta Utara. Motivasi migrasi orang Arab Hadramaut dengan tujuan berdakwah juga di benarkan oleh Prof. Badri Yatim, yang mengatakan bahwa Islamisasi di Jakarta (dahuIu Sunda Kelapa, di zaman kolonial Belanda menjadi Batavia) tidak lepas dari konstribusi orang Arab Hadramaut dalam menyebarkan Islam, dengan adanya pendatang Arab Hadramaut, Islam mulai menyebar ke daerah-daerah pelosok atau pedaIaman Batavia. Di Jakarta (nama sekarang) sampai sekarang masih terdapat orang Arab Hadramaut seperti: al-Jufri, as-Seggaf, al-Atas, al-Habsyi, dan lain· 71 Iam.
70 Ali bin Husein AI-Alias, TA 'JUL A'RAS, Fi Manakibi ai-Habib al-Kulbi Shaleh ibn Abdullah ai-Alias, jilid II, Penerbit: Menara Kudus, 23 rabi'ul Awwal 1399 HI 20 Februari 1979 M, blm, 390. 71 D ..t....: v ...: D~_~_ T TI ..1'"'\ 1 _ "A ~., ~I, D : ..:1 1 _ L. •• I,.. n_.,_ '_1 J_'~_
39
Di samping motivasi berdakwah, migrasi orang Arab Hadramaut juga karena faktor kekeluargaan. 72 Umumnya rombongan orang Arab Hadramaut yang barn datang di Batavia mempunyai nama orang Arab Hadramaut yang lebih dahulu tinggal di Batavia, mereka akan segera mereka temui baik mereka yang masih bertalian darah, atau mereka yang masih sedaerah, atau hanya sekedar nama Orang Arab Hadramaut yang di berikan oleh seorang teman mereka saja. Biasa bila seorang Arab Hadramaut yang mereka datangi, barn pertama kali mereka jumpa di Batavia, sebelumnya tidak pemah mereka bertemu. Umumnya para Orang Arab Hadramaut tadi mempunyai rasa setia kawan yang tinggi, lebihlebih bila berada di perantauan. Dengan menemui seorang letnan atau kapten Arab di daerah yang banyak dihuni orang Arab Hadramaut, para pendatang pasti mendapatkan bantuan yang di perlukan. Dari lurah Arab tadi mereka akan segera memperoleh keterangan di tempat mana seseorang yang mereka cari dapat ditemui. Baik anggota keluarga, atau teman sedaerah, atau hanya kenalan saja dari orang Arab Hadramaut yang sudah menetap lebih dahulu di Batavia, dengan senang hati akan member pertolongan atas bantuan tanpa diminta, dengan bertemu orang Arab Hadramaut di jalan, ini dapat di lihat dari tarbus yang dipakaianya, seorang pendatang barn dapat mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan karena umumnya mereka. saling mengenal baik, apalagi bila ada ikatan darah. 73
n AchnWI Hisyam. Masyarakat keturunan Arab di Pekalongan. Laporan penelitian, 1977. him, 18. 73 L _ _ ~~ _ _ ~L_~
Van den berg, Le Hadramaul el Les Colonis Arabes Dans L 'Acchipel Indien. judul ,,1'_.1
..... ..J __ V_l __ :
"'_1.....J:
lrr..T•• ~ __ .. _~
...
..
D_L_~.n U:..I_~._
..1...:... nTte> ::1:..1
40
Sebenarnya para pendatang bam ini merupakan orang penting, biasanya mereka membawa seberkas surat atau membawa pesan-pesan lisan khusus yang di titipkan orang-orang tertentu di Hadramaut. Pesan yang disarnpaikan pada sanak keluarga yang sarna tinggal di Batavia. Para pendatang bam di tempat yang bam akan mendapatkan kunjungan para warga masyarakat Arab Hadramaut yang sudah menetap lebih dahulu, atau diundang makan oleh mereka. para pendatang bam merupakan sumber berita penting yang dapat menceritakan perkembanganperkembangan bam di tanah leluhur, apalagi perkembangan di Hadramaut relatif amat lambat, hingga berbulan-bulan hingga bertahun-tahun berita atau pesan tadi masih hangat, lebih-lebih bila disampaikan secara lisan dalam nuansa santai yang penuh seloroh. Biasa pula para pendatang bam merupakan calon menantu lakilaki bagi orang Arab Hadramaut yang kebetulan mempunyai anak gadis. Selain beberapa faktor intern yang telah dijelaskan di atas tadi, motivasi mlgrasl orang Arab Hadramaut juga dipengaruhi oleh pendudukan kolonial Inggris atas Hadramaut. 74 Kolonial Inggris pada mula tidak tertarik untuk menguasai Hadramaut (Arabia Selatan) namun, setelah kolonial Inggris melihat pentingnya letak strategis Hadramaut bagi perdagangan mereka di tanah jajahan India, akhirnya mengambil langkah-langkah untuk menguasainya sebelum pihak lain, terutama lawan mereka, datang untuk menguasainya. Kolonial lnggris mulai masuk ke daerah Hadramaut melalui Saiwun, setelah kolonial Inggris menguasai Saiwun mereka mulai membentangkan/ memperluas daerah jajahan mereka, pada tahun 1839 kapten Haines berhasil menguasai Aden. Sedangkan kondisi 2 74 ".
41
kesultanan di Hadramaut yalmi al_Queti 75 dan al-Katiri 76 dalam keadaan perang satu sarna lain untuk bersaing rnenguasai daerah Hadramaut seluruhnya Kernelut peperangan yang berlarut-larut antara dua dinasti ini tidak rnendapatkan perhatiaan kolonial lnggris. Baru pada tahun 1888 kolonial Inggris rnulai rnengadakan peIjanjian dengan salah satu kesultanan di Hadramaut yalmi kesultanan al-Queti, dari al-Queti sendiri akan di janjikan akan di bantu dalam peperangan rnelawan kesultanan al-Katiri. 77 Sebaliknya, kolonial Inggris juga rnerninta kepada al-Queti agar tunduk di bawah protektorat Inggris dan al-Queti juga harus rnernutuskan hubungan dengan Turki Ustmani. Temyata kesepakatan ini disetujui oleh pihak kesultanan al-Queti, orang Arab Hadramaut pada awalnya sangat menyambut kedatangan kolonial lnggris di Hadramaut karena dengan adanya kolonial lnggris di Hadramaut sendiri rnernbawa dampak positif bagi pernbangunan di Hadramaut yang selama ini sudah banyak tertinggal dari Negara tetangganya. Oi samping pernbangunan seperti benteng kesultanan, hotel-hotel dan bandara, kolonial lnggris juga rnenghidupkan kernbali perkebunan di Hadramaut. Akan tetapi tidak sernua orang Arab Hadramaut gernbira akan kedatangan kolonial lnggris, karena lama-kelamaan kolonial Inggris rnulai rnenanarnkan pengaruh politiknya di Hadramaut dan juga mernonopoli perkebunan di Hadramaut serta rnenghidupkan kernbali perbudakan yang tadinya telah dihapuskan oleh kolonial Inggris pada awal-awal kedatangannya Sebab
al-Queti menguasai kola panlai Mukalla dan Shihr, kola pedalaman Shibam al-Kaliri menguasai kOla Wadi Hadramaul, Timur Shibam, dengan kedudukan pemerintahannya di Seiwun 77 Ali bin Hugein AI-Attas, TA 'JUL A 'RAS, Fi Manakibi at-Habib at-Kutbi Shateh ibn 75
?6
~LJ"_Jl_'_ _ ,
....... __
::t:..I n
n~_
......h:+. ft.A ...,.., ...... v .. ri....
"l'2 ...... h;' ..1 Aunu",11'1QOU/')OT:",h r "'2n 10'70
42
penjajahan Inggris di Hadramaut mengakibatkan orang Arab Hadramaut yang tidak senang terhadap kolonial lnggris bermigrasi ke daerah yang memungkinkan mereka untuk hidup tenang yakni salah satunya Batavia, Hindia Belanda. 78 Migrasi orang Arab HOOramaut juga mempunyai faktor ekstern selain faktor intern yang telah dijabarkan di atas, faktor ekstern yang memotivasi orang Arab Hadramaut untuk bemigrasi adalah para jama'ah Haji, yang hanya datang setahun sekali pada musim haji saja 79 POOa musim haji jama'ah haji yang berdatangan dari berbagai Negara, di antaranya dari Hindia Belanda (Jawa). Mereka datang dengan kapal-kapal Laut, akibatnya mereka harus mengarungi dan menetap relatif lebih lama, keadaan keamanan di tanah Arab yang kurang baik (yaitu masih banyaknya suku-suku BOOui yang melakukan perampokan peperangan antar suku), keadaan alam yang ganas dan parajama'ah haji Indonesia yang umumnya terdiri dari orang yang lanjut usia; menyebabkan aneka kematian jama'ah Haji Hindia Belanda yang relatif tinggi. Keadaan ini menguntungkan bagi orang Arab yang ingin ke Hindia Belanda. Sebab, mereka dapat membeli tiket lebih murah dari anggota keluarga yang mengalami kemalangan tersebut. Kesempatan ini memang tidak di sia-siakan oleh orang Arab Hadramaut. Pada musim haji ini pula mereka dapat informasi lebih banyak tentang Hindia Belanda. Dari nang tabungan yang dikumpulkan dengan hidup berhemathemat mereka dapat membeli tiket kapal untuk berlayar ke Hindia Belanda Pembelian tiket tersebut biasanya juga dilakukan pada musirn haji, karena mereka 78 Ali bin Husein AI-Atlas, TA 'JUL A 'RAS, Fi Manakibi ai-Habib al-Kulbi Shaleh ibn Abdullah al-Allas,jilid II, Penerbit: Menara Kudus, 23 rabi'ul Awwal 1399 HI 20 Februari 1979 M, him, 24.
19
_L __ ...Ill:_..__
","_~._~l~_+ t,
_. __ ~ A.-.l...t: D .. I
I
J
""
"'1;..:
ICl"'"
43
bisa mendapatkan tiket yang lebih relatif murah. Mereka banyak tahu tentang informasi tiket murah dengan banyak bergaul dengan para jama'ah haji sekaligus mereka merasakan betapa ramahnya orang-orang Hindia Belanda, serta banyak di dengarnya betapa sejuk iklim dan subur tanah Hindia Beianda.
B.
80
STRATAFIKASI SOSIAL ARAB HADRAMAUT Dalam stratafikasi sosial 81 , orang Arab Hadramaut mempunyai empat
tahap atau empat golongan:
pertantO, golongan Sayyid, kelompok ini termasuk kelas tertinggi dalam masyarakat Hadramaut dan kelompok religius yang mengklaim sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, melalui Fatimah Az-Zahra yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan di karuniai dua anak yakni Hasan dan Husein. Keturunan Hasan biasanya di sebut dengan Syarief yang kebanyakan dari mereka berdomisili di Mekkah dan Madinah sedangankan keturunan Husein biasanya di sebut Sayyid atau Habaib Gamak dari Habib) mereka berdomisili di Hadramaut, Yaman. Para Sayyid inilah yang banyak bermigrasi ke Batavia, Hindia Belanda. Husein di karunia anak 1 yang bernama Ali bin Zainal Abidin dari Ali bin Zainal Abidin mempunyai anak yang bernama Muhammad al Bagir dari Muhammad al Bagir mempunyai anak lagi yang bernama Ja'far Shadiq dari Ja'far Shadiq mempunyai anak yang bernama Ali Uraidhy dari Alu Uraidhy mempunyai anak yang bernama Muhammad an-Nagier dari Muhammad an-Nagier mempunyai
80
Husein Haikal, Indonesia-Arab dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia (l 900-1 942)
Disertasi, Universitas Indonesia, 1986, hIm, 68. 81 ",,_ .. _I~_
'~_L:_:
,.... __ 1._1.
IT,4T'\l)AIJI
.ITUAVI:'1I.T1Afr"!
: .. ...1 •• 1
.........:............ l. .......
"UAJ'\D ""-At
44
anak yang bernama Isa Arrumi dari Isa Arrumi mempunyai anak yang bernama Ahmad aI Muhajir dari Ahmad aI Muhajir mempunyai anak yang bernama Ubaidillah dari Ubaidillah mempunyai anak yang bernama Alwi Alawiyin (dari Alwi ini keturunan Husein di sebut juga Alawiyin) dari Alwi Alawiyin mempunyai anak yang bernama Muhanunad dari Muhanunad mempunyai anak yang bernama Alwi dari Alwi mempunyai anak yang bernama Ali KhaIa Ghasam dari Ali KhaIa Ghasam mempunyai anak yang bernama Muhammad Shahib Marbad, dari Muhammad Shahib Marbad inilah banyak melahirkan para Sayyid atau Habaib atau Alawiyin. Muhanunad Shahib bin Marbad di karuniai 2 anak yang bernama Ali dan Alwi, dari Ali banyak melahirkan para Alawiyyin sebanyak 75 marga di antaranya aI Basyaiban, aI Syatiri, aI Habsyi, al Baharun, aI bin Sahil aI JamaIullail aI Seriy, aI Junaidi, aI Qadri, aI Barrum, aI junaid aI Achdor, aI SyaIiy, aI Sabah, al Mansyur Marzaq, aI Fad'aq, aI madihaj, aI Abu Namiy, aI Muthahar, al Hamid Manfar, aICherrid, aI Babirik, al Hamdun, aI Ba'bud Dijan, al bin qudban, aI Munawwar, As Segaf bin Ali, as-Seggaf bin Abdullah, AI Aydru, aI bin Syihab, aI Hadi, aI mansyur, al Azzahir, aI Banahsan, aI masyich, as-Segaf aI baymeleh, aI bin Syech Abu Bakar, aI Attas, aI bin A' qil, aI hamid, al Muhdor, aI haddar, aI Hiyyid, aI bbin Jindan, aI bin Hafidz, al Bahsin, aI Musawwa, aI karbiy, aI zaitun, al Baitiy, aI Quraisha, al Ismail (as-Segaf), al Maulachila, al Mugebel, al Mauladawillah, al bin Yahya, al Sahil Chailah, al Bahsin aI Mahar, aI Ba'bud Charisyan aI mahjub, aI Hinduan, aI Chanirnan, aI Hamil, aI Ghoidhoh, aI Ba'aIi, al Bar, al Rachillah Ba' Umar, al jufri, al kaf, al Qedmir, al Jasrin, al Bilfaqih, aI BaIghaizh, aI Shofi, al Bahar. Sedangankan dari pihak Alwi hanya
45
melahirkan 15 Alawiyyin saja di antaranya adalah al bin Hasyim, al bin Semith, al Ba'bub Maghfun, al nadzir, al bin Thabir, al Aydid, al Bafagih, al Bafaraj, al basakutah, al Haddad, al Bassuroh, al Hadiliy, al Goroh, al Auhaj, al Baytiy.82
Kedua, masa'ikh dan qaba'il, kelompok ini terdiri dari para intelektual, swjana, bangsawan dan kepala suku. Biasanya marga mereka adalah bin Mahfuzh, bin Ladin, Buqshan, bin Zagar, al Amudi, dan al Mihdhar. Pada awalnya
masha'ikh
(swjana)
memegang
kepemimpinan
religious,
tetapi
terpinggirkan oleh kedatangan para sayyid. Meskipun demikian, mereka tetap di hormati
karena
memiliki
kebaikan
secara
turun-temurun.
Keturunannya
melanjutkan suatu peran religious yang sarna walaupun pada intinya posisinya lebih rendah dari para sayyid. Mengingat merekalah yang mempunyai status social di Hadrarnaut, bahkan setiap ada upacara religius merekalah yang memimpin upacaranya. Sementara itu, Qaba'il, meskipun mempunyai status sosial yang sederajat dengan masha'ikh, tetap saja mereka memiliki perbedaan dalarn peran social. Mereka merupakan suku bangsa yang kompetitif yang menduduki dan mnegawasi sebagian besar daerah pedalarnan, membawa senjata, dan di anggap kurang Sholeh. Kehormatan (syarof) Qaba'il selalu dihubungkan dengan kemarnpuan mengangkat senjata, mempertahankan diri dan ketergantungan seseorang pada mereka. seperti al-Katiri dan al-Queti.
Ketiga, masakin, kelompok ini kumpulan dari orang-orang tidak marnpu seperti pedagang, pengrajin, buruh, petani dan seniman. Walapun para Sayyid itu
46
dalam stratafikasi sosial menempati tingkat yang lebih tinggi. Namun, para sayyid itu umumnya adalah para pedagang, pengrajin, buruh, petani dan seniman, ini tergambar dalam motivasi migrasi para sayyid ke Hindia Belanda yakni sebagai pedagang. Hal ini menandakan pula bahwa sayyid itu termasuk Masakin yang menempati golongan ketiga dalam strafikasi sosial di Hadramaut sendiri.
Keempat, budak, biasanya mereka keturunan Afrika dan bukan saja orang Arab. Selain tidak aman dan adanya starafikasi sosial yang relatief sangat pincang, keadaan geografis Hadramaut sendiri tidak mampu menunjang kehidupan penduduknya. Akibatnya kelaparan yang rutin selalu melanda penduduknya. Semua itu telah menyebabkan selama berabad-abad penduduk Hadramaut terpaksa berhijrah agar dapat hidup lebih baik. Hindia Belanda merupakan salah satu daerah tujuan mereka. Jarak Hadramaut dengan Hindia Belanda yang relatif lebih dekat dibandingkan dengan jarak Negara-negara Arab yang lain dengan Hindia Belanda. Mungkin telah menjadi salah satn sebab umumnya orang Arab Hadramaut yang datang ke Hindia Belanda. Terlalu sedikit sekali jumlah orang Arab nonHadramaut yang datang ke Hindia Belanda. Sebagian besar mereka berasimilasi dengan masyarakat pribumi. Sisa-sisa perkawinan campuran antara Arab Hadramaut dengan masYarakat pribumi yang Hadramaut masih dapat di lihat dari nama-nama mereka. Mereka ini umumnya mencantumkan nama asal daerah di belakang nama mereka, dan umumnya mereka tidak memusingkan tentang asal-
47
usul keturunan mereka, baik sa'adah 83 maupun non-sa'adah, umpamanya di belakang nama mereka di cantumkan kata ai-Baghdadi (berasal dari Baghdad), alMaghribi (berasal dari Maghrib, Afrika Utara), dsan al-Makki (berasal dari Mekkah). Semula orang Arab Hadramaut datang di daearah-daerah yang dilalui jalur perdagangan Internasional, termasuk bandar-bandar sepanjang pantai di seluruh Hindia Belanda. Mudahnya mereka mendarat dan tinggal di daerah-daerah pantai, dan baru kemudian dibawa peruntungan pindah kepedalaman. Semula daerah yang mereka tuju adalah daerah yang memungkinkan mereka menjual barang-barang dagang mereka, atau setidak-tidaknya daerah tadi memberi kesempatan untuk mengisi perbekalan kapal-kapal dagang mereka. Orang-orang Arab Hadramaut datang ke Hindia Belanda lama sebelum orang Barat datang ke Hindia Belanda. Mereka berdatangan baik dalam jumlah besar maupun secara perorangan. Mereka datang secara damai karena bertujuan untuk berdagang atau berdakwah. Sebagian dari para pendatang ini menikahi penduduk setempat dan tinggal di Hindia Belanda untuk selama-Iamanya. ada pula dari mereka setelah menetap di Hindia Belanda, dan berhasil mengumpulkan harta yang dengan susah payah mereka cari, kemudian pulang kembali ke Hadramaut dan beristirahat selama-lamanya di tanah leluhur. Seperti yang di lakukan oleh Sayyid Hamid ai-Atlas, beliau adalah seorang pedagang di Jawa setelah ia berhasil dan banyak mengumpulkan harta beliau pulang ke Hureidha, Hadramaut. 84 Relatif jumlah mereka yang kembali sangat kecil dibandingkan
&3 C
A \l.f
Golonngan para Sayyid yang mempunyai langsung keturunan dari Nabi Muhammad f::ltimflh Az-Zahra yang menikah dengan Ali ibn Abi Thalib.
..... ""l"'ll1i
48
jumlah mereka yang menetap di Hindia Belanda untuk selama-Iamanya seperti Sayyid Abdullah bin Husein aI-Attas seorang pedagang Arab Hadramaut yang sukses di Batavia.85 Umumnya para warga sa'dah atau qaba'il, yng relatif termasuk golongan yang mampu, tiada kesulitan bagi mereka untuk datang ke Hindia Belanda. Umumnya mereka mempunyai cukup bekal untuk biaya peIjalanan serta biaya untuk bulan-bulan pertama berada di Hindia Belanda Bagi mereka yang kebetulan mempunyai kebun Kurma, atau binatang temak, atau Kuda serta senjata, mereka dapat menjual semua yang dimiliki itu sebagai bekal biaya peIjalanan beserta modal setelah tiba di Hindia Belanda. Umumnya kaum Dhu'afaa termasuk golongan yang kurang mampu. Mereka membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum sarnpai ke Hindia Belanda. Mereka harus mengunjungi beberapa tempat lain dahulu yang memungkinkan mereka bekeIja dan menabung uang yang sedikitnya dapat dipergunakan sebagai ongkos di peIjalanan, dan lebih beruntung lagi bila dia dapat pula menabung untuk sekedar modal kelak. Banyak di antara mereka yang meninggalkan Hadramaut dengan hanya beIjalan kaki, pergi bersama-sarna kafilah dagang dan sekaligus pula mejadi salah seorang karyawan pada kafilah itu pula, entah sebagai penunjuk jalan, pemelihara Unta, atau yang sejenis. Mereka sangat bergembira sekali bila mendapat kesempatan bekeIja pada kafilah yang pergi ke kota-kota pe1abuhan, lebih-lebih bila ke pelabuhan Jeddah.
49
C. RESPONS MASYARAKAT BATAVIA TERHADAP ORANG ARAB
HADRAMAUT Menurut Nur Syam, dalam bukunya ISLAM PESISIR, ia mengatakan dalam tradisi masyarakat Pesisir ada istilah Mitologi, Mistifikasi, dan Sakralisasi, dari teori Nur Syam ini seperti yyang tergambar di Mesjid Luar Batang dan sumur
peninggalan Sayyid Husein bin Abu bakar al-Idrus sebagai tempat yang disakraIkan sedangkan makan sayyid Husein sendiri sebagai mitologi dan rnistifikasi karena makam sayyid Husein bin Abu Bakar aI-Idrus dipercaya oleh masyarakat Batavia mengandung magis dan dapat menjauhkan mereka dari malapetaka yang akan menimpa hidup mereka. Sedangkan masjid dan sumur peninggalan sayyid Husein bin Abu Bakar al-Idrus di anggap dan di percaya dapat mendatangkan berkah dalam hidup mereka. 86 lui seperti yang di beritakan oleh Nico kaptein bahwa banyak dari masyarakat Batavia dan Tionghoa yang berziarah ke makam yang di anggap kramat ini. Menurut Van den Berg, orang Arab Hadramaut telah lama hadir dan bermukim di Nusantara, tetapi orang Hadramaut secara massal datang ke Nusantara pada tahoo-tahoo terakhir ahad XVIII dan mencapai poocaknya pada abadkeXIX. Dengan adanya migrasi orang Arab Hadramaut di Batavia telah menambah perkembangan Islam di Batavia. Di Batavia, orang Arab Hadramaut telah memiliki perkampungan sendiri yang disebut Pekojan. 87 di samping itu juga
86
Nur Syam, ISLAM PESISIR, LKIS, Yogyakarta, 2004, him, 261.
R7_
~"
••
••••
__
I~
_1_L
~~~~
"
1:
1
1~_I
_
50
mereka tinggal di daerah Tanah Abang dan krukut. Mereka datang ke Nusantara dengan motif berdagang dan sebagian lagi karena tujuan berdakwah. Orang Arab Hadramaut yang bermigrasi ke Nusantara terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, salah satu golongan yang mendominasi adalah golongan Sayyid dan golongan syaikh atau Masyayikh, yaitu golongan ningrat atau bangsawan di Hadramaut.golongan-golongan itu dapat diketahui melalui namanama mereka. Dari golongan Sayyid dikenal misalnya nama-nama al-Habsyi, asSegaf, al-Idrus, al-jufri,al-Attas, sedangkan dari golongan Syekh, seperti Bafadhal, Baraja, Bawazir, dan al-Katiri. Di Batavia ulama-ulama Arab Hadramaut ini sangat dihormati. Ada
kemungkinan ulama-ulama itu diterima dengan baik, ada beberapa sebab sehingga mereka dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Batavia. Pertama, karena keilmuan dan pengetahuan mereka tentang Islam.
Menurut masyarakat Batavia ulama adalah seorang yang mempunyai ilmu pengetahuan tentang Islam yang haqiqi, dan peranan ulama di Batavia sangat penting dalam penyebaran dan perkembangan Islam di Batavia. 88 Kedua, karena masyarakat pribumi menganggap Islam yang murm
lantaran mereka berasal dari negeri kelahiran Islam yaitu Timur Tengah (Arab) dan masyarakat Sunda Kelapa mengkIaim mereka lebih menguasai ilmu-ilmu agama dan lebih mengenal Islam. Walaupun lama-kelamaan masyarakat Sunda Kelapa mulai menyadari bahwa tidak semua orang Arab Hadramaut menguasai ilmu agama dan memahami Islam. Bahkan mereka menyadari tidak hanya orang ", Badri yatim, peranan Ulama dalam masyarakat Betawi, dalam buku, Ruh Islam dalam •
•
•
•
1_
.... _1 ..__ ' __
..
r
.-. __ ",-'
1
'~ ...
'_l_t
,_'-~-'~
51
Arab Hadramaut yang hanya mampu menguasai ilmu-ilmu agama dan memahami Islam. Walaupun demikian, orang Arab Hadramaut (Sayyid, Habaib) tetap menempati status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Batavia yang telah menguasai ilmu-ilmu agama. ketiga, lantaran mereka mempunyai nasab langsung kepada nabi
Muhammad SAW dari cucunya Husein. Seperti seorang pribumi apabila ingin mengadakan suatu acara kelahiran atau acara kematian dan acara pernikahan, ia akan mendatangkan seorang dari golongan sayyid, dan usaha semacam itu
memiliki gengsi yang tinggi di kalangan masyarakat priburni apalagi apabila ada seorang wanita pribumi menikah dengan golongan sayyid mereka akan senang sekali.89 Aktivitas dakwah dan pengajaran agama sudah dikenal sejak akhir ke XVIII seperti Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Idrus (di Luar Batang), beliau mengadakan pengajian agama di rumah, dan masjid yang telah didirikannya yang bernama mesjid Luar Batang. Dengan adanya pengajian-pengajian seperti ini menambah ke fanatikan orang-orang pribumi (Betawi) terhadap orang Arab Hadramaut Keadaan ini di akibatkan karena mereka menginginkan berkah dari keturunan nabi Muhammad SAW. Akan tetapi lama-kelamaan fanatisme berlebihan itu mulai berkurang, karena sudah banyak masyarakat pribumi yang dapat pengetahuan lebih tinggi. Penghormatan terhadap ulama Arab Hadramaut itu tetap ada, tapi mereka telah mengetahui tidak semua orang Arab Hadramaut mempunyai pengetahuan yang dalam tentang agama Islam. .. Van den berg, Le Hadramaut et Les Colonis Arabes Dans L 'Acchipel Indien, judul --
•
••
•
••
•
.......
"!.J
~
..
~_~
__L.~.. _ T ..... TlD
~~I~...I
Jasa ulama Arab Hadramaut telah proses dan perkembangan Islam di Batavia tapi juga tersebamya majlis-majlis taklim mereka yang telah diikuti oleh masyarakat pribumi (Betawi). Jasa lain-nya dengan adanya orang Arab Hadramaut yang menetap di Batavia teIah berasimilasi dan berakulturasi dengan budaya masyarakat setempat sehingga melahirkan kebudayaan Betawi Krukut90 (Betawi Arab) yang bernafaskan IsIami seperti marawisan, rebana, dan tari lapin.
l)(}
•
•
....
,..,. . . .
•
BABV KESIMPULAN
Kedatangan orang Arab Hadramaut ke Batavia telah memainkan peranan penting dalam penyebaran Islam di Batavia. Walaupun, pada mulanya kedatangan orang Arab Hadramaut dilatarbelakangi ekonomi akan tetapi sebagai seorang muslim mereka mempunyai kewajiban untuk menyebarkan Islam, walaupun pada waktu itu masyarakat pribumi berada di bawah kekuasaan kerajaan Pakuwan Pajajaran yang bercorak Hindu. Namun, peristiwa adhesi ini dimanfaatkan oleh kerajaan Pakuwan Pajajaran untuk menarik minat orang Arab yang berdagangan agar menjalin hubungan erat dalam bidang perdagangan dengan kerajaan Pakuwan Pajajaran. Pada tahun 1527 M, setelah jatuhnya Sunda Kelapa ke tangan Islam di bawah pimpinan Fatahillah atas perintah kerajaan Demak. Maka, Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta, dengan beralihnya atas penguasaan Jayakarta tidak menyurutkan kedatangan orang Arab Hadramaut ke Jayakarta. Bahkan sebaliknya, di Jayakarta dengan bertambah banyaknya orang Arab Hadramaut Justru, disebabkan karena adanya kesamaan agama yakni Islam sehingga semakin terjalinya hubungan perdagangan antar keduanya, dengan banyaknya para pendatang Arab Hadramaut ke Jayakarta, bahkan sebagian dari mereka ada yang sudah menetap dan membuat perkampungan sendiri yang disebut Pekojan. Keberadaan mereka di Jayakarta membawa dampak positif bagi masyarakat pribumi baik dari segi Sosial, Budaya, Politik, ekonomi, maupun pendidikan. Pada tahun 1619 M, Jayakartajatuh ke tangan kolonial Belanda di bawah
54
perdagangan yang mana para pedagang (Arab, Cina, Persia, dan India) sudah terbiasa dengan perdagangan bebas93 • Migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia mempunyai misi agama di samping mereka melakukan aktivitas perdagangan. Hal ini diperkuat oleh T.W. Arnold dalam Preaching of Islam, a.E. Marrison dalam tulisannya Islam and
Church in Malay, dan S.Q. Fatimi dalam buku Islam comes to Malaysia, ke semuanya sepakat bahwa orang Arab Hadramaut yang memperkenalkan Islam ke Asia Tenggara adaIah para pedagang yang memiliki misi agama dengan bukti nyata adalah kesamaan mazhab Syafe'I yang di anut oleh masyarakat pribumi. 94 Proses Islamisasi sangat berbeda dengan proses Kristenisasi yang disebarkan oleh para misionaris Eropa. Dalam proses Kristenisasi mengenal suatu lembaga yakni gereja, yang mewajibkan kepada seorang penganut-nya untuk menyebarkan agama Kristen kepada orang yang belum memeluk-nya, sedangakan dalam Islam tidak mengenal suatu lembaga! organisasi yang menekankan kepada penganut-nya untuk menyebarkan-nya akan tetapi proses seperti itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang Islam untuk memperkenalkan dan . k an-nya 95 mengaJar
Menurut Azyumardi Azra, istilah yang tepat bagi pergantian agama lain ke agama Islam (konversi) adalah Adhesi. Karena istilah "konversi" biasanya mengaeu kepada pergantian agma kepada agama-agama wahyu yang menuntut komitmen sepenuhnya dari pengikutnya, dan tidak menawarkan eara lain, keeuali 93 Susan Abeyasekere, Jakarta A History, penerbil: Oxford University Press, Oxford, New York, 1987, hIm, 8. 94 Alwi Shahab, ISLAM INKLUSIF menuju sikap terbuka dolam beragama, penerbi!: ~
. . . . _ ........
'-~_
.,... .... 0
1..1_
"'''''r
55
melalui agama wahyu itu sendiri untuk mencapai keselamatan. Sedangkan adhesi adalah pergantian tanpa meninggalkan kepercayaan dan praktek-praktek agama
Sebagai seorang Muslim orang Arab Hadramaut merasa mempunylU kewajiban untuk memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada masyarakat pribumi yang belum memeluk Islam. Islam dengan mudah oleh masyarakat Batavia mengingat sifat orang pesisir sopan, ramah, dan pemallI, cinta damai dan menghindari perke1ahian, melalui hal inilah masyarakat Batavia mudah menerima Islam sebagai agama. 97 Proses Islamisasi di Batavia bisa terlihat dengan berdiri sebuah masjid Luar Batang yang didirikan oleh Sayyid Husein bin Abu Bakar al-Idruys (wafat 1798 M) melalui masjid ini Sayyid Husein mulai menyebarkan dan mengajarkan Islam kepada masyarakat pribumi. Eksistensi masjid98 Luar batang sangat membantu penyebaran dan perkembangan Islam di Batavia. Ditambah dengan maraknya migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia membawa dampak positif bagi masyarakat pribumi yakni sebagian dari mereka mengirim anak-anak mereka ke Timur Tengah terutama Mekkah dan Madinah terbukti dengan lahirnya seorang ulama dari Betawi yang bemama Abdul Rahman al-Misri aI-Batawi.
96 Azra, Azyumardi, RENAISANS ISLAM ASIA TENGGARA sejarah wacana dan kekuasaan, PT Rosdakarya, Bandung, 1999, him, 75. 97 Thohir, Mudjahirin, Orang Islam Jawa Pesisiran, seri disertasi, Puslit Sosial Budaya Lembaga Peneltian Universitas Oiponogoro, FASINOO, Januari 2006, him, 40. 9'Merupakan tempat yang strategis untuk pengembangan komunitas Isla. Selain tempat ritual, masjid juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Islam. Oi dalarn masjidlah segala aktifitas pengembangan komunitas [slam berlangsung. OiL dalamnya penyusuanaTl • _1 __ = ..l_I _ _ 1 1. ._L ,_1 _ _ ..I: ..... ' __ L:.J •• •. =__. ..J~~
56
Unsur lain yang menyebabkan orang Arab Hadramaut bisa di terima dengan baik oleh masyarakat pribumi di Batavia. Menurut Van den berg bahwa kebanyakan orang Arab Hadramaut telah berasimilasi secara menyeluruh dengan masyarakat pribumi dalam tiga atau empat generasi. Beberapa unsur yang ikut mendorong proses ini, pertama, mayoritas imigran adalah laki-laki. Sesuatu yang tabu bagi kaum perempuan dari masyarakat Hadramaut untuk meninggalkan wilayah Hadrarnaut Konsekuensi yang teJjadi adalah perkawinan campuran yang tinggi antara orang Arab Hadramaut dengan wanita pribumi, yang dapat menjembatani interaksi dengan masyarakat lokal.
Kedua, Islam merupakan unsur penting dalam hal perkawinan mereka ini. Karena mereka menganggap agama yang sarna dengan masyarakat pribumi telah membuat integrasi lebih mudah teJjalin. Pada umumnya, komunitas pedagang muslim yang besar maka Islam merupakan unsur pemersatu yang kuat Sekalipun berbeda asal-usul namun keyakinan ini telah menggolongkannya dalam lingkup identitas bersama Islam. Oleh karena itu orang Arab Hadramaut dipandang tidak terlalu "asing" melainkan bagian dari persaudaraan masyarakat Islam di seluruh . 99 durua.
B. SOSIAL-BUDAYA Dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat Batavia, secara sengaja atau tidak sengaja, masyarakat pribumi menggunakan panggilan-panggilan seperi Habib (Bib), Syaripah (Pah), Mi (Ammi), sedangkan panggilan yang di 99
Tnnnnp.::.h
Natalie Mobini Kesheh, HADRAMI AWAKENING "kebangkitan Hadrami di illlini ::a.::.li
UADRAMI AWAKFNINr;
Iii tp.rip.m::ahlm o!p.h Tt::a Mntiarn fhm Annri
57
pergunakan untuk komunitas keturunan Arab, dikalangan masyarakat pribumi yakni Arab. Panggilan-panggilan ini merupakan penghormatan bagi orang Arab '1100 · Hadramaut yang d lpanggl.
Panggilan tersebut di atas, merupakan warisan sistem masa lampau dan dikuatkan oleh pemerintah kolonial waktu itu yaitu menciptakan peraturanperaturan yang memecah belah masyarakat; golongan pribumi (Inlanders) terpisah dari golongan Vreemde Oosterlingen (seperti Arab, Cina, India) dan golongan European (Eropa). Hal ini mengakibatkan orang Arab Hadramaut! orang Cina pada saat itu berada pada kedudukan sosial yang lebih tinggi dari penduduk pribumi. Namun, seiring beljalannya waktu konotasi dari panggilan telah berubah tidak lagi memanggil orang Arab Hadramaut dengan panggian yang bermaksud menghormati melainkan menggtmakan istilah umum yang
100 Achmad Hisyam, Masyarakal kerurunan Arab di Pekalongan, Laporan penelilian, 1977, him, 34.
un . •
58
dalam kalangan orang Arab Hadramaut mereka begitu meremehkan! merendahkan derajat seorang wanita karena mereka menganggap wanita itu lemah baik secara fisik maupun mental, 102 dari pendapat ini menyimpulkan bahwa betapa meremehkan! merendahkan orang Arab Hadramaut terhadap wanita dan sudah sewajamya mereka meremehkan pula Saudara dari pihak Ibu karena di anggap lemah. Mengingat awal migrasi mereka ke Batavia tidak membawa Ism-ism mereka di Hadramaut Akan tetapi, mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi. Namun, walaupun demikian tetap saja orang Arab merendahkan wanita. Meskipun wanita-wanita pribumi itu Ibu dari anak-anak mereka. bahkan terlalu lamanya asimilasi mereka yang berlarut-larut dari generasi ke generasi menyebabkan kultur mereka yan bercorak Timur Tengah berubah menjadi pribumi, sampai-sampai anak-anak mereka yang lahir dan tumbuh di Sunda Kelapa tidak dapat berbicara bahasa Arab akan tetapi mereka berbicara dengan bahasa-bahasa Ibu mereka. 103 Menurnt van den Berg, orang Arab Hadramaut telah berintraksi dengan masyarakat dalam tiga atau empat generasi. I04 Faktor pertama adalah perkawinan, melalui proses perkawinan antara orang Arab Hadramaut dengan masyarakat pribumi dapat mempermudah integrasi mereka dengan masyarakat pibumi. Interaksi sosial antara masyarakat pribumi dan orang Arab Hadramaut atau yang di sebut asimilasi telah melahirkan etnik baru yang dikenal dengan suku Betawi. 102
Freya Stark" a gales o/Soulh Arabia: ajourney o/Hadramaul, London, 1940, him,
13. I03Dalier Noer, Pergeralwn Muslim Modern di Indonesia 1900-1942, Kuala Lumpur, Oxpord University Press, 1973, him, 60. i~ Natalie Mobini Kesheh, HADRAMI AWAKENING "kebangkitan Hadrami di -_._-. __. . -..... __ .. " .. ~.~
59
Tidak hanya itu saja proses akulturasi budaya pribumi Batavia dengan budaya Arab juga dapat terlihat dalam prosesi acara pemikahan. Utamanya dari pakaian yang di pakai oleh pengantin pria yang memakai jubah panjang sampai mata kaki dan memakai kopiah, dalam prosesi ini juga akultusi semakin kental dengan budaya Arab dengan adanya tabuhan rebana serta marawisan dengan di iringi dengan tari Zapin yang di mainkan oleh penari laki-laki/ perempuan yang bergoyang mengikuti irama tabuhan marawis. Mengingat berabad-abad lamanya asimilasi dan akulturasi orang Arab Hadrmaut dengan masyarakat pribumi Batavia sampai-sampai akulturasi itu dapat dirasakan melalui kuliner yang biasa tersaji dalam rumah tangga Betawi Arab yang biasanya mereka berdomisili di daerah Condet, mampang, pekojan, Tanah Abang dan Krukut Kuliner yang disajikan biasanya nasi Kembuli yang terdiri dari daging kambing dan acar lO6 Arab. Pengaruh orang Arab Hadramaut terhadap masyarakat Batavia juga dalarn berpakaian dengan memakai Jubah panjang sampai mata kaki, dikepalanya memakai Tarbus atau "ikal" iakatan di kepala biasanya diikat dengan imamah/ sorban. Akulturasi dengan orang Arab Hadramaut juga dalam amsalah kematian dan arwah yang tetap "menghantui" masyarakap Batavia, karena mereka terns menghadapi berbagai nasib jelek, penyakit, kematian. Seperti yang di katakana oleh Nico Kaptein sewaktu ia mengunjungi Daerah Batavia tepatnya Luar batang, ia melihat banyak dari masyarakat Batavia dan orang-orang Tionghoa berziarah
60
ke makam Sayyid Husein bin Abu Bakar al-Idrus, dengan berharap agar memperoleh keselamatan dan di jauhkan dari marabahaya/ malapetaka yang dapat membahayakan diri mereka. Tradisi "ziarah" ini seperti yang dilakukan para Sayyid yang berada di Hadramaut yang sering mengunjungi makam para waliwali di Hadramaut, terutama makam Nabi Hud AS. 107 Integritas orang Arab Hadramaut terhadap masyarakat Batavia juga menekankan pada equalitas di antara orang-orang yang memiliki kekuatan spiritual dalam Islam mereka menganggap orang Arab Hadramaut lebih menguasai ilmu-ilmu agama. Sehingga masyarakat Batavia mengklaim bahwa orang Arab Hadramaut yang lebih tinggi derajatnya dan lebih mengenal Islam.
C. POLITIK
Eksistensi orang Arab Hadramaut di Batavia tidak hanya membawa dampak pada bidang agama, pendidikan, social-budaya, dan ekonomi tetapi juga pada bidang politik terbukti dengan adanya pemberontakan-pemberontakan dimasa colonial yang di motori oIeh para Ulama termasuk Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Idruys (wafat 1756 M) di Luar Batang. Ulama dalam masa koionial Belanda tidak hanya berfungsi sebagai pembawa Islam atau sebagai penganjur agama Islam bagi masyarakat pribumi tetapi juga banyak memainkan peran penting dalam melawan kolonial Belanda.
107 http://benmashaar.wardpress.cam
61
Ulama dalam mengajarkan agama Islam tentunya memerlukan tempat untuk mengajar atau maj lis seperti masj id, langgar atau Surau, 108 guna untuk menyebarkan doktrin-doktrin Islam termasuk melawan colonial Belanda yang non-muslim (kafir) agar pergi dari Batavia. Masjid Luar Batang salah satu contohnya yang digunakan oleh Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Iydrus untuk menyebarkan agama Islam di sekitar Batavia. Menurut Nico Kaptein lO9 sewaktu masih hidup Sayyid Husein ibn Abu Bakar al-Iydrus pemah ditangkap penjajah Belanda karena dituduh mengajak masyarakat pribumi untuk memberontak kepada Belanda. Di awal abad ke Sembilan belas, seorang tokoh pribumi yang bemama Sayyid Ustman ibn Aqil ibn Yahya al-Alawi, yang kelak dikenal sebagai mufti Islam bagi kolonial Belanda di Batavia. Ia ditugaskan Belanda untuk mengurusi permasalahan-permasalahan pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan harapan data member solusi kepada masyarakat akan permasalahan yang di hadapi, seperti kasus pernikahan antara pribumi dengan golongan Sayyid (strata social paling tinggi di kalangan Hadrami) yang banyak menyedot perhatian masyarakat pada waktu itu, dan Sayyid Ustman memberi fatwa dengan rnengharamkan pernikahan antara priburni dengan golongan Sayyid dengan alasan tidak kafa 'ah (sederajat).
10' Badri Yatim, Peran Vlama Dalam Masyarakat Betawi. Dalam buku, Ruh f.,lam dalam Budaya Bangsa, aneka budaya di Jawa, cd., Aswab Mahasin, Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal, Juni 1996, him, 17. 109 kaptein, Nico, The conflicts about the income of an Arab shrine The Perkara Luar •..
..,.-~--_!~
I~L_
...
'T'_.
.. _
.~J:
_ .. -1 D __ -1
A_~l.~
_~1:#:",~
T ..... ".J...... .",.1 1.. 1....... ;.". <:'r.utl.f>/T..,t
62
hadapi, seperti kasus pernikahan antara pribumi dengan golongan Sayyid (strata social paling tinggi di kalangan Hadrami) yang banyak menyedot perhatian masyarakat pada waktu itu, dan Sayyid Ustrnan memberi fatwa dengan menghararnkan pernikahan antara pribumi dengan golongan Sayyid dengan alasan tidak kala 'ah (sederajat). Bahkan, jauh sebelum akhir abad Delapan Belas dan awal abad Sembilan Belas, orang Arab Hadramaut migrasi ke Nusantara sebagai pedagang, dengan alasan ekonomi orang Arab Hadramaut dipercaya memainkan peran politik di suatu kerajaanl kesultanan, seperti Malik az-Zhahir yang menjadi sultan di kerajaan Samudra Pasai, Syamsuddin as-Sumatrani, Abdul Rauf as-Singkli, Nuruddin ar-Raniri serta para wali songo di kerajaan Demak 1tO• Dengan adanya peran orang Arab Hadramaut dalam bidang politik telah merubah system pemerintahan yang tadinya bercorak Hindu! Budha kepada politik Islam terbukti dengan di tegakannya Syariah Islam. Karena dalam sejarah suatu kerajaan apabila raja telah memeluk Islam maka rakyatnya akan patuh kepada raja dan memeluk Islam pula. tll Perubahan sistem pemerintahan yang bercorak Islam bukan saja berpengaruh dalam bidang politik tapi juga ekonomi, dan pendidikan Islam serta terjadinya proses aku1turasi budaya Arab Hadramaut dengan masyarakat setempat yang disebut Islam lokal.
110
Azra, Azyumardi, Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara, Penerbit Mizan,
63
D. EKONOMI Orang Arab Hadramaut di Batavia yang sukses dalam perdagangan umumnya mereka berdagang minyak wangi, Kurma, sajadah, permadani, serta barang dagangan yang juga di import dari Eropa seperti besi, Emas, Perak, dan barang-barang lainnya untuk mereka jual di Batavia dan terkadang mereka jual untuk ditukar dengan barang-barang dari negeri Cina seperti Sutra serta barangbarang porselen lainnya. Umumnya orang Arab Hadramaut yang sukses di Batavia sudah mampu mendirikan pabrik-pabrik di sekitar tepian sungai Ciliwung, mengingat salah satu alat transfortasi dahulu adalah aliran sungai Ciliwung. Mungkin pabrik di tepian sungai Ciliwung dimaksudkan agar mempermudah akses keluar-masuk barang ke pabrik. Menurut van den Berg, sebagian dari orang Arab Hadramaut di Batavia mereka suka meminjam-minjamkan uang kepada masyarakat pribumi dengan imbalan bunga pengembalian yang besar atau dalam Islam disebut dengan Riba untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Orang Arab Hadramaut di Batavia telah memberikan dalam bidang ekonomi temyata dapat menarik minat para pedagang lain baik yang berasal dari Hadramaut sendiri atau Timur Tengah lainnya maupun dari Cina. Pada akhir abad ke Delapan Belas migrasi besar-besaran orang Arab Hadramaut mencapai puncaknya dengan berbagai motivasi mereka bermigrasi ke Batavia. Kehadiran orang Arab Hadramaut telah membuat konstribusi besar bagi masyarakat pribumi, mengingat migrasi orang Arab Hadramaut ke Batavia
64
masyarakat pribumi. Namun relasi ini ditandai oleh kebutuhan kedua belah pihak akan tetapi, dalam kedudukan yang berbeda. Orang Arab Hadramaut sebagai pedagang memerlukan tenaga kasar untuk bekeIja dalam pemasaran barangbarang dagangannya, dalam hal ini orang Arab Hadramaut sebagai majikan. Sebaliknya, masyarakat pribumi membutuhkan pekeIjaan sebagai tenaga buruh. Hubungan antara mereka membentuk anatara majikan dan buruh atau antara pemakai tenaga dengan penyediaan tenaga. Sebagai pedagang, orang Arab Hadramaut memerlukan barang-barang yang dapat diperoleh dari pedagang-pedagang pribumi. Sebaliknya, pedagangpedagang Pribumi memerlukan orang Arab Hadramaut sebagai pengedar hasil produksinya. Orang Arab Hadramaut sebagai pedagang menganggap perlu dan harus mampu bergaul dan pandai berkata-kata terhadap pedagang-pedagang pribumi (pernilik barang) dan kosumen.
Hisyam, Achmad, Masyarakat keturunan Arab di Pekalongan, Laporan penelitian, 1977. Haikal, Husein, Indonesia-Arab dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia (1900-1942) Disertasi, Universitas Indonesia, 1986. Heuken, SJ, Adofl, Mesjid-mesjid Tua di Jakarta, penerbit: yayasan cipta loka caraka, Jakarta 2003. Hitti, K, Philip, History of The Arabs; From the Earlist Times to the Present, judul terjemahan, "HISTORY OF THE ARABS" Rujukan Induk dan
Paling Otoritatif tentang Sejarah Peradaban Islam, diterjemahkan oleh R, Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi, PT. Serambi Ilmu Semesta, Februari 2005. Kesheh, Natalie Mobini, HADRAMI A WAKENING "kebangkitan Hadrami di Indonesia, judul asli, HADRAMI AWAKENING, diterjemahkn oleh Ita Mutiara dan Andri, penerbit: Akbar, Agustus 2007. kaptein, Nico, The conflicts about the income of an Arab shrine The Perkara Luar Batang in Batavia, lihat: Transcending and Borders Arabs, politics, Trade and Islam in Southeast Asia, KITLV Press, Leiden 2002.
Le Bon, Gustave, Khadrah ai-Arab, diterjemahkan oleh Adil Zuiter, penerbit: Isa al-bab halbi wa sirkah, cetakan ke 4. Majid, M, Dien, Berhaji di Masa Kolonial, CV Sejahtera, Jakarta 2008. - - - - - - - - , awal perkembangan Islam di Jakarta dan pengaruhnya hingga abad ke XVII, dalam buku "Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai Bandar Jalur Sutra", Jakarta, Penerbit: DEPDIKBUD.
Meulen, D, Van del', Aden to the Hadramaut: a journey in South Arabia, John Muray London, 1947. Mudjahirin, Thohir, Orang Islam Jawa Pesisiran, seri disertasi, Puslit Sosial Budaya Lembaga Peneltian Universitas Diponogoro, FASINDO, Januari 2006. Marwati djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah
Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Depdikbud, 1993. Noel', Dalier, Pergerakan Muslim Modern di Indonesia i900-I942, Kuala Lumpur, Oxpord University Press, 1973. Nairn, Mochtar, Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau, Penerbit: Univ, Gajah Mada Press, Yogyakarta 1979. Ongkodharma, Heriyanti, Pelabuhan Sunda Kelapa dan kesultanan Banten, dalam buku "Pelabuhan sunda Kelapa sebagai Bandar Jalur Sutra", Jakarta: penerbit: DEPDIKBUD. Pramono, Joko, Budaya Bahari, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2005. Pigeud, De Graaf, Kerajaan islam Pertama Di Jawa Tinjauan sejarah
PolitikAbad XV dan XVi. Jakarta: Grafiti perwakilan KITLV, 2003. Stark, Freya, a gates of South Arabia: a journey of Hadramaut, London, 1940. Shahab, Alwi, ISLAM INKLUSIF menuju sikap terbuka dalam beragama, penerbit: Mizan, Jakarta Desember 1998. Syam, Nur, ISLAM PESiSIR, LKIS, Yogyakarta, 2002.
Sujomiharjo,
Abdurrachman,
Pemekaran
Kota
Jakarta.
Jakarta:
Djambatan, tahun 1977. Tawalinuddin, Haris,Kota Dan Masyarakat Jakarta: dari kota Tradisional ke kota colonial (A bad XVI-XVJII), Wedatama Widya Sastra, Jakarta, 2007. Tjandrasasmita, Uka, Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Jakarta: Pemerintah Propinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, 10 April 2000. Sejarah
Perkembangan
Kota
Jakarta,
Jakarta:
Pemerintah Propinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran,lO April 2000. - - - - - - - - - , Sejarah Jakarta dari Zaman prasejara Sampai Batavia Tahun ± i750, Pemprov DKI Jakarta Dinas Museum dan Pemugaran, 2001. __________, Sejarah Nasional Indonesia 111, ed" Marwati djoened Poesponegoro dan Nogroho Notosusanto, Penerbit Balai Pustaka, Depdikbud , Jakarta 1993. Edisi ke-4. _ _ _ _ _ _ _ _ _, Pertumbuhan dan perkembangan kota-kota muslim di Indonesia dari abad XIII sampai XViII M, menara Kudus, Kudus, eet, Pertama Maret 2000. Yatim, Badri, Sejarah Peradaban islam, Dirasah islamiyah 11, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta 2005 - - - - - - - - - , Peran Ulama Dalam Masyarakat Betawi, dalam buku "Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, aneka budaya di Jawa ", ed., Aswab Mahasin, Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal, Juni 1996.
http://benmashoor.wordpress.com www.RabithahAlawiyah.Net
..
,
£~
'.~
.
"."
"ce·
.j 1 ~ •• ii'
;:;J
~.,~ .:~: ",i1
•
====~~=-------------
._-_.. ---_ .._-_..
SCALE.
""~""'=_~~~;dl Q E"9f,~h M , l e s . t\'" ~
.--
:.o.u.... _
-----------1 ~-
,-:y"
...•
I
,. ~
.~
\..'
)\
....
.- .. '
'
~--
,
>y~
..(1 )
.r<
I
,
Q
--,.. ..... .....;.~
\'.,
/
<S'
".,p
> ~
~
"',
L
o A
1)
• "g
~
..
I I
'] ']
I "
-' ,-'
I
I,'
• ,•
~'UHt:;;;-----i
I
------l----~jl.,'
• J
CHARACTER ANALYSIS OF HUCKLEBERRY FINN IN THE
ADVENTURE OF HUCKLEBERRY FINN NOVEL BY MARK TWAIN
THESIS
Submitted to the Faculty of Adab and Humanities in Partial Accomplishment of the Requirements for the Degree Strata I
By YUYUN YUNINGSIH HASIDA ABDULLAH 203026002113 Oiteril1 , dari TfJl
•.
I
..
.ill t."
-
-~~..
No. Induk klasifik"si :
ENGLISH LETTERS DEPARTMENT FACULTY OF ADAB AND HUMANITIES ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2009
-
,....,~
t.- .. V
<[ ·11':..•..11"(;, : .'O'.l,.0.;:::..L ::..':1..Q::·J.. ~
.
ABSTRACT
Yuyun Yuningsih Hasida Abdullah. Character Analysis of Huckleberry Finn in the Adventure ofHuckleberry Finn Novel by Mark Twain. Degree Strata I. English Letters Department, Faulty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2006
..
The research intended to discover the moral messages of the Adventure of Huckleberry Finn novel by Mark Twain trough the character of Huck Finn. How Huck from Huck character in the Adventure of Huckleberry Finn novel? How moral messages appear from Huck character in the Adventure of Huckleberry Finn novel? Those are the questions that the writer tries to answer The writer uses the descriptive analysis the character and moral messages of Huck Finn in the Adventure of Huckleberry Finn novel by Mark Twain. To get some data, information and resources that can investigate and describe many research questions and with any instrument the data. The writer tries to analyze and explain about the character of Huck Finn and discover the moral messages through it. Because the writer thinks that the Adventure ofHuckleberry Finn novel has moral messages for the reader.
APPROVAL SHEET
CHARACTER ANALYSIS OF HUCKLEBERRY FINN IN THE ADVENTURE
OF HUCKLEBERRY FINN NOVEL BY MARK TWAIN
THESIS
Submitted to the Faculty of Adab and Humanities In partial Accomplishment of the Raquirements For the Degree of Strata (SI)
YUYUN YUNINGSm HASlDA ABDULLAH
203026002113 Approved By Advisor
Inayatul Chusna
ENGLISH LETTERS DEPARTMENT FACULTY OF ADAB AND HUMANITIES ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA
2009
LEGALIZAnON
A paper entitled Character Analysis of Huckleberry Finn in the Adventure of Huckleberry Finn Novel by Mark Twain was examined by board examiners of Faculty of Adab and Humanities state Islamic University Syarif Hiciayatullah Jakarta on September 16th , 2009. It has been accepted as a partial fulfillment of the requirements for aequiring the degree of Strata 1 (S 1) in English Letters Department.
Board Examiner
Chief,
Secretary,
Drs. A. Saefuddin. M Pd Nip. 150261902
Member
Elve Oktafiyani. M. Hum. Nip. 150317725
M. Supardi. M. Hum
CHARACTER ANALYSIS OF HUCKLEBERRY FINN IN THE
ADVENTURE OF HUCKLEBERRY FINN NOVEL BY MARK TWAIN
THESIS
Submitted to the Faculty of Adab and Humanities in Partial Accomplishment of the Requirements for the Degree Strata I
By YUYUN YUNINGSIH HASIDA ABDULLAH
203026002113 Oiteril1; rlari Tgl. 1'10. Inrlnk klasifikasi
......................................... -.
ENGLISH LETTERS DEPARTMENT FACULTY OF ADAB AND HUMANITIES ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIFillDAYATULLAH JAKARTA
2009
ABSTRACT
Yuyun Yuningsih Hasida Abdullah. Character Analysis of Huckleberry Finn in the Adventure ofHuckleberry Finn Novel by Mark Twain. Degree Strata I. English Letters Department, Faulty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta 2006
..
The research intended to discover the moral messages of the Adventure of Huckleberry Finn novel by Mark Twain trough the character of Huck Finn. How Huck from Huck character in the Adventure of Huckleberry Finn novel? How moral messages appear from Huck character in the Adventure of Huckleberry Finn novel? Those are the questions that the writer tries to answer The writer uses the descriptive analysis the character and moral messages of Huck Finn in the Adventure of Huckleberry Finn novel by Mark Twain. To get some data, information and resources that can investigate and describe many research questions and with any instrument the data. The writer tries to analyze and explain about the character of Huck Finn and discover the moral messages through it. Because the writer thinks that the Adventure ofHuckleberry Finn novel has moral messages for the reader.
APPROVAL SHEET
CHARACTER ANALYSIS OF HUCKLEBERRY FINN IN THE ADVENTURE
OF HUCKLEBERRY FINN NOVEL BY MARK TWAIN
THESIS
Submitted to the Faculty of Adab and Humanities In partial Accomplishment of the Raquirements For the Degree of Strata (SI)
YUYUN YUNINGSm HASIDA ABDULLAH
203026002113 Approved By Advisor
Inayatul Chusna
ENGLISH LETTERS DEPARTMENT FACULTY OF ADAB AND HUMANITIES ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA
2009
LEGALIZATION
A paper entitled Character Analysis of Huckleberry Finn in the Adventure of Huckleberry Finn Novel by Mark Twain was examined by board examiners of Faculty of Adab and Humanities state Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta on September 161h , 2009. It has been accepted as a partial fulfillment of the requirements for acquiring the degree of Strata I (S 1) in English Letters Department.
Board Exam iner
Chief,
Secretary,
--
Drs. A. Saefuddin, M Pd Nip. 150261902
Member
Elve Oktafiyani. M. Hum. Nip. 150317725
M. Supardi. M. Hum
DECLARATION
I hereby declare that submission in my own work and that, to the best of my knowledge and belief, it contains no material previously published or written by another person nor material which to a substantial extent has been acceptt)d for the award ofany other degree or diploma of the university or other instate of higher learning, except where due to acknowledgement has been in the text.
Jakarta. September 16'\ 2009
YuyunY.H.A
ACKNOWLEDGEMENT
In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Beneficent
For the first all, the writer would like to thank to God for His Favor and Guidance to the Writer in completing this paper. The writer does believe that the writer could do nothing without His Help. All praise belongs to him, the creator all the living things and the non-living things from being nothing into exist. May solution and benediction be unto the noblest of the prophets and messengers, Muhammad, whom selected as an intermediary and messenger to guide human beings to the way of felicity and comfort. On this occasion, the writer would like to thank to her parents who have always given the writer their full support, financial, and otherwise during the process of this paper. The writer hereby thanks them for everything. Next, the writer also wishes to thank to Ms. Inayatul Chusna, her advisor and the writer lecture who always guides her during the process of this paper. The writer realizes without her critics and help this paper will mean nothing. Numbers of people and institutions have a great contribution while this paper is in process until it becomes a complete work. Those were mentioned below deserve an honorable place in the writer's heart. I. Dr. Abdul Choir, MA, the Dean of Adab and Humanities Faculty.
2. Dr. Muhanunad Farkhan, M.Pd, the head of English Department. 3. Drs. A. Saefudin, M Pd , the secretary of English Department.
4. All lecturer of English Department who have taught and educated during the writer study at SyarifHidayatullah State Islamic University. 5. The staff and officers of the Adab and Humanities library, the staff of State Islamic University library, and American embassy who have give permission to use their books. 6. The writer's beloved mama, papa and her little brother who always give her their full suppOli and motivation to finish the thesis soon, though "I almost make it come true" 7. The writer's beloved uncle and aunt who always help her in everything, for financial support. 8. The Djavu (Djakarta Vespa DIN), Pasukan Scooter Indonesia (PSI), Vespa Antique Club (VAC) Cirebon, and the writer's scooter brotherhood all around Indonesia. Keep Touring. Uyceeceee!!! 9. The writer's beloved Sexy Red Scooter who always company her wherev.er she goes. 10. Syarifah Humayrah for her time support. 11. The writer's beloved nephews and nieces, Ang Rori, Ang Nani, Ang Lin, Liza Zahratussobah who always cheer her up. 12. The writer's high school friends Yanti, Aziz, Gomax, Siamet, Ibnu Haris, Siswanto and Sallu, the writer miss you all, be cool friend!!! 13. 'Fonnaline' Ibnu Hajar and Bang Edo, singing must go on!! Finally, the writer hopes this work would be advantage, particularly for her self and for those who are interested in it.
The writer needs suggestion and comments from the readers for the improvement of this paper. May God bless us, Amin.
Jakarta, September 16th 2009
Writer
II. Moral Message Which Appear from Huck Finn Character in
the
Adventure
of
Huckleberry
Finn.......................................................................... 25
CHAPTER IV.
BIBLIOGRAPHY
CLOSING
27
a. Conclusion
27
b. Suggestion
28
29
CHAPTER ONE INTRODUCTION
A. Background of Study
Fiction have a place in people's heart as a name for stories not entirely factual, but at least partially shaped, made up, and imagined. In fiction, the "fact" mayor may not be true, and a story is none the worse for the reader being entirely imaginary. What the reader expect from fiction is a sense of how people act. By enjoying and reading a fiction, the reader will get everything. Indirectly, peopLe learn about life through the story. When talking about fiction, the reader usually refers fiction to the short story and the novel. While plays and narrative poems can be classified as fiction, folktales, fables, legends, allegories, satires, and romance. They also told that the world of fiction is a re-create of world apart, a world of the possible or the probable because the writer of fiction has a tremendous freedom to choose the subject matter and the fictional elements'at his masterpiece. I Among the form of imaginative literature, novel has long been the favorite of both authors and readers. As far as the reader can tell from sales figures, novel has far outdistanced the popularity of other literary forms. Broadly defined, novel is a book with length story that's cover fictional in verse or prose narrative, whose
I
Ibid h. 11.
author tries to create the sense of that, while we read, we experience actual life, fantasy or history.2 In analyzing fiction, there are two important aspects, intrinsic and extrinsic 'like has been explained clearly by Stanton Robert in An Introduction to Fiction. He said that the intrinsic elements are divided into five elements such as plot, character and characterization, point of view, setting and theme. 3 In analyzing character of Huckleberry Finn in the Adventure ofHuckleberry Finn novel, here, the writer will describe about character it self. Character is the most important elem.ent in a fiction. Without character, there would be no plot and, hence, a story. For reader of fiction, the primary attraction lies in the characters, in the endlessly fascinating collection of man and women's experiences and adventures in life form of the novel and stories in which they appear. 4 Fiction presents the reader with an endless variety of memorable human being, some who delight and amused, other who puzzle or terrified. The reader can simpatize, or even empetize, with some of these characters with their open enjoyment of life, in their doubt and sorrows, in their loneliness and endlless search of value and meaning.
By the developement of the character the reader
will get the moral message which is the story convey. In this research, the writer analyzes the main character of the Adventure of
Huckleberry Finn novel by Mark Twain. Here, the writer limited the analysis in 2 Barnet, Sylvian, Norton, Berman and William BUl'to, An Introduction to Literature, (USA: Little Brown and Company, Inc, 1961) 3 Stanton Robert, an Introduction tofiction (New York: Hert Rinehart and Winston, Inc, 1965) p. 11 'Op.Cit. P. 23
feel scared, so that, by the time Huckleberry Finn makes it as his experiences of life. From the writer's explaination about the the Adventure of Huckleberry
Finn novel and the moral message throughout the story and character, the writer found that better to the writer to analyze "Character analysis of Huckleberry Finn in the Adventure ofHuckleberry Finn novel by Mark Twain." The writer tries to limit the discussion on Huckleberry Finn as a major character and the moral message of the Adventure of Hucklebeny Finn. The questions may appear in the relation to the title "Character analysis of Huckleberry Finn in the Adventure ofHuckleberry Finn novel by Mark Twain... The objective and significance ofthis study are to know the main character described in the Adventure of Huckleberry Finn novel and to know the moral message of the Adventure of Huckleberry Finn novel.
A. Scope and Limitation The writer tries to limit the discussion on Huckleberry Finn as a major character and the moral message of the Adventure ofHuckleberry Finn.
B. Research Questions The questions may appear in the relation to the title "An Intrinsic analysis
the Major Character of the Adventure of Huckleberry Finn." background of study above, the question will be researched are:
Based on
1.
How is the main character described in the Adventure of
Huckleberry Finn novel? 2.
Through the main character, what moral messages does the novel
convey?
C. Objective and Significance of Stndy The objective and significance of this study are: 1. To know the main character described
m the Adventure of
Huckleberry Finn novel 2. To know the moral message of the Adventure of Huckleberry Finn novel
D. Research Methodology 1. Method of the Research
This research uses qualitative method with descriptive analysis applied by usmg structure of fiction. Therefore, it is explicitly' necessary to analyze the character and the moral messages through the main character.
2. Technique of Data Analysis This research uses qualitative method beginning with reading the novel, and then collecting the resources. After that, the writer tries to analyzing data and classifying of the main character. When the writer gets the result, the writer
interprets the result. And data which was collected will be analyzed by qualitative analysis and compared with any relevant theories
3. The Unit of Analysis Unit analysis of this research is "the Adventure of Huckleberry Finn" novel by Mark Twain, published by Electronic Text Center Alderman Library, University of Virginia, Charlottesville 2000.
4. Place and Time of The Research The research begun in December 2008 in The English Letters Department, Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah, Jakarta.
CHAPTER TWO THEORITICAL FRAMEWORK
As the writer's brief explanation in the first chapter, there are several aspects of fiction as the literature product, which the readers would need to know well, such as character, the most important component of fiction and moral message, which could be an educational function for the people's daily life. In the second part of the research the writer tries to explain completely all about character and moral mes~ages through the main character and theme. To analyze the Adventure ofHuckleberry Finn novel by Mark Twain, the structure of a novel is considered as the right approach compared than the other approach. Because there are few elements that are very important in analyzing novel for children, here, the writer only discusses two elements of children's fiction structure by the character and moral value.
2. Character Character is the people in a text; they are a part of the ordinary life that meets when we read. We might dislike, admire or sympathize with them. But whatever they do or say or feel they account for a large part of our first unstudied responded.6 Character, on the basis of important, distinguishes two types, Main or major character and minor character. Major character is the most important
6
1'.26
Nicholas Marsh, an introduction to Literary Studies, (London: Routledge, 1999).
}51
ed.
character in the story. Basically, a story is about this character, but he cannot stand on his own; he needs other characters to make the story more convincing and lifelike. Minor characters are characters ofless important than those of the main.
7
The chief character in fiction is called protagonist. The protagonist is also the hero of the story, an admirable character who embodies widely accepted strength and virtues, who is morally good. And in many stories, an important opponent pitted against him is called antagonist, who provides opposition. 8 Character may also be classified as either dynamic or static. Dynamic characters grow and change in the course of a story, developing as react to events and to other characters. Huckleberry Finn develops from an educated person to be a mature person. A static character may face the same challenges a dynamic character might encounter. Yet the static character will remain essentially unchanged, as Jim, Huckleberry Finn's slave friend, his characters are static, unchanged until the end of the story. He tried to follow and accompany Huckleberry Finn to get freedom. Until at the final he can pass it by succeed result. His situation may have changed but his character has not.
Generally, character also could be a personification of the other object beside human. Like Kennedy (1983:45) tries to define character as imagined person who inhabits a story. The protagonist can be the wind, or rabbit and anything that recognize human personalities that become familiar to the reader. 9
7
opcit, 67
Ibid, P. 67 Drs. Sunaryono Basuki Koesnosoebroto1 The Anatomy a/Prose Fiction, (Dept Pendidikan dan Kebudayaan, 1998). p. 65 3
9
When reading a fiction, at least the reader want to know what happens to the character. There are two ways to know about the character in a story, directly (telling) and indirectly (showing). Directly or expository (telling) uscd to know about the character by the author's telling or explanation. The author clearly shows and describes a character's look like and behavior, and sometime the writer does it in the beginning of the story. Indirect or dramatic (showing) is use to know about the character by the plot of the story. Here, the character described indirectly by the plot. The reader pleased to interpret by read the story. 10
B. CHARACTERIZATION
Characterization also is another hallmark of a good writing. The credibility of characters depends on the author's ability to show their true natures, their strength, and their weakness. In revealing character, an author might tell about the person through narration, describe the thoughts of the characters, show the thoughts of other about the character or show the characters in action. Characterization is the playwright's means of differentiating one personage fi'om another. Characterization includes: Physical, concerns such basic fact as sex, age, size and color. Psychological, reveals a character's habitual responses, desires, motivations, like and dislike, and the inner working of the mind. Moral, is often used in serious plays especially tragedies. Social, concerns a character's
10
Opcit, 79.
In preparing theme, Edgar added that the writer should look for the following four specific ways in which author may give the information about character. Always remember that authors rely on for the knowledge of ordinary behavior to make the comparisons spoken of earlier. Like what the characters themselves say, what the characters do, what other characters say about them, or what the author says about them. Theme simply could be understood as the central ideas which related to intrinsic element like character, plot, and setting. Here, the writer will explain about how theme related with the mai!l character. Theme should have a clearly stated central idea that runs through-out the entire character analysis. The central idea will be whatever general statement ofthe main sections of theme. Lukens definition told that literature is a significant rightness as an essential thing which is expressed to the interested language elements. So, themes tell and related with the rightness problem, rightness about life which the author convinced. As a story, the rightness which· the author wants to expressed . deliberately built trough the character and character's conflict.
13
2. Moral Message Moral message is one of a theme in a simple limn although not all of theme called moral message. Moral called as a practice because the education which is directly gives concretely addressed by character's behavior. Moral will
13
Ibid, p. I
be related with the significant truth and overview about good and bad in a story by right connotation and certain view. 14 Moral message is one of the important elements in fiction. Sometime, through the main character, the author will put an education message on the story that they write. Moral message will bring a kind of enjoyment and offers knowledge of a simply satisfied to discover secret hidden in the certain illustration and helps them to learn about life which is deliberately created for the reader 15 Beside the good behavior's character, the story also shows the character with his bad behavior in order to show the differences and existences the protagonist or good behavior's character. Something good will seem more clearly in the opposite confrontation. So, the bad character makes strong the moral message which want to explain. 16 In the Adventure ofHuckleberry Finn novel, its wasn't just adventure that Huck got into though. Huck learned a lot of things along the way. His travels took him to places that some only imagine in their minds. He met people that would forever shape who he became. As the writer struggled to first think of any moral value in this book, the writer realized how many morals there were. Based on the explanation above, the writer feels that the structure of a children's novel is the right approach in analyzing The Adventure ofHuckleberry
Finn novel by Mark Twain. This approach will help to know how the moral messages convey through the main character.
14 15 16
James H.Pickering and Jeffrey D.Hoeper., op. cit, p. 17. Ibid, p. 17. Ibid, p. 18.
CHAPTER III RESEARCH FINDING AND DATA ANALYSIS
I.
Character Analysis In the previous chapter, character analysis in the Adventure ofHuckleberry
Finn novel focused on the main character personality and the moral messages
through it. This analysis will correlates with the main character's behavior and his social life. Huck Finn is the protagonist and narrator of the novel. From the beginning of the novel, Twain makes it clear that Huck is a son of the local drunk of St. Petersburg, Missouri, a town on the Mississippi River who comes from the lowest levels of white society. His father is a drunk and a ruffian who disappears for months on end. He makes an escape trip to get freedom from his boring life before the adventure. During his adventure, he gets some education of live that he learned by meeting people and across the restriction. And in the end of the story, Huckleberry change to be mature and better person. In analysis moral messages through thc main character of the Advenlure of Huckleberry Finn novel, the writcr tries to classifY the story to make the analysis
easy, Huekleberry Finn before the adventure, during the adventure, and after the adventure. The classifieation shows how morals development of Huckleberry Finn as the main character in the novel. In the beginning of the novel, Huck showed that he is a poor, simple, unedueated boy, ami through the adventure, Huckleberry Finn have met some
kind of people that make him learn how to cross the live and struggle when dangerous come. However, by the conclusion of novel, Huck is a crafty, intelligent, wealthy young man who simply does not care to be a part of a boring middle-class lifestyle. Huck changes profoundly in the course of this novel, struggles with powerful moral issues, risks his life for those he cares about, and thrives in the process.
I.1
Hucldeberry before take a trip
a.
Adopted boy
Huckleberry Finn is the children of the drunken man about fifty called 'Pap' in the novel who dirty and frequently homeless. Finally Huckleberry Finn adopted by Widow Douglas, she is an honorable woman who hopes to nurture Huckleberry Finn into a civilized child.
The Widow Douglas she took me for her son, and allowed she would civilize me (Twain 2000. 1) The Widow Douglas took Huckleberry Finn as her son because his father didn't care about his son's life. Here, the Widow and her sister want to take him as her son and tries to teach him to be an educated and civilize boy.
b.
Uneducated boy He is living with the Widow Douglas and her sister Miss Watson in the
Widow Douglas's house all the time. The Widow finally gives Huck Finn
Then Miss Watson she took me in the closet and prayed, but nothing come of it. She told me to pray every day, and whatever I asked for I would get it. But it warn't so. I tried it. Once I got a fish-line, but no hooks. (Twain 2000.25) Huckleberry Finn's rationality appears in the early chapter. There, Huckleberry Finn exactly has wrong opinion about what his logical thinking. He things that if someone have prayed, he will get anything he want. But one day, when Huckleberry Finn tries to pray and didn't get something he want, he didn't belief and think that no meaning in praying.
Huckleberry's logical thinking also appear when Miss Watson learned him about Moses and the Bulrushes, Huckleberry choose to ignored the subject because he thinks that Moses had been dead long time ago and he didn't have any interest to talk about him
After supper she got out her book and learned me about Moses and the Bulrushers, and I was in a sweat to find out all about him; but by and by she let it out that Moses had been dead a considerable long time; so then I didn't care no more about him, because I don't take no stock in dead people (Twain 2000. 7) And when Mrs. Watson learn him about what called Moses and the Bulrushes, vd1en he found that the Moses and Bulrushes had been dead, he didn't care the learning anymore because he thinks that better for him to ignore the study because he said that he didn't take no stock in them.
When he was on the Jackson Island, his escape place before the adventure, his slave friend Jim told him about some of bad sign caused by the flying bird or count the thing that he want to cook which would mean as dead, but Huckleberry
inn didn't believe that kind of sign because he thinks that he tried them lots of time and they never sting him.
And Jim said you mustn't count the things you are going to cook for dinner, because that would bring bad luck. The same if you shook the table-cloth after sundown. And he said if a man owned a beehive and that man died, the bees must be told about it before sun-up next morning, or else the bees would all weaken down and quit work and die. Jim said bees wouldn't sting idiots; but 1 didn't believe that, be-cause 1 had tried them lots oftimes myself, and they wouldn't sting me. (Twain 2000. 96) Huckleberry Finn also didn't care about bad sign that his escape friend, Jim explain such as counting the things that going to cook and the bees which could told about someone dead one day before the dead.
f. Innocent
And also when Miss Watson tries to warn Huck about hell, Huck also shows his childhood innocence when he thinks that he enjoys doing something forbidden and that does will bring him to the hell. Here, hell called as the bad place and good place as heaven. Huck feels that he is only make the trouble and make no good. So, he prefers hell than heaven. And only a child would rationally choose hell over heaven.
Then she told me all about the bad place, and 1 said 1 wished 1 was there. She got mad then, but 1 didn't mean no harm. All 1 wanted was to go somewheres; all 1 wanted was a change, 1 warn't particular. She said it was wicked to sco' what 1 said; said she wouldn't say it for the whole world; she was going to live so as to go to the good place. Well, 1 couldn't see no advantage in going where she was going, so 1 made up my mind 1 wouldn'tlly for it. (Twain 2000. 9)
By the text above, as a little boy, Huckleberry Finn didn't care about bad place as hell and good place as heaven which told by the Widow Douglas's sister
Mrs. Watson. As an innocent child, Huckleberry feels that he is only do the bad thing and its fun for him. So, he chooses hell over heaven because of that fact.
1.2
Huckleberry duriug his adventure a. Independent
In the beginning of his escape, Huckleberry's independent side appear when Huckleberry stay hide him self in the island across the town without food and enough protection, named Jackson's Island. Huck demonstrates his genius innovation during his escape, as does his ability to live alone on Jackson's Island.
When it was dark I set by my camp fire smoking, and feeling pretty well satisfied. I got my traps out of the canoe and made me a nice camp in the thick woods. I made a kind of a tent out of my blankets to put my things under so the rain couldn't get at them. I catched a catfish and haggled him open with my saw, and towards sundown I started my camp fire and had supper. Then! set out a line to catch somefishfor breakfast. (Twain 2000. 83)
Before Huckleberry meet Jim, his slave friend in the adventure, Huckleberry Finn live alone in Jackson's Island, his first escape place. There, he shows his independent side when he tries to survive alone. He makes his own camp and fire and catch the fish to survival.
b. Faith Huckleberry's first escape place and also the place where the adventure begun is the Jackson's Island. There are no foods to eat, so Huckleberry have to
explore the island to find kind offood. Finally he found kind of berries.
But the next day 1 went exploring around down through the island. 1 was boss ofit; it all belonged to me, so to say, and 1 wanted to know all about it; but mainly 1 wanted to put in the time. lfound plenty strawberries, ripe and prime; and green summer grapes, and green razberries; and the green blackberries was just beginning to show. They would all come handy by and by, ljudged. (Twain 2000.83) To live, people have to faith. It also Huckleberry Finn done in the Jackson's Island. He feels that the Island was belonging to him. So he explores the island to found something to eat. Here, Huckleberry Finn shows that people have to faith for his live.
c. Loyal
The loyal side of Huck is also revealed in his encounter with Jim, Mrs. Watson's slave who also wants to get freedom, when they meet each other on Jackson's Island. Jim swears Huckleberry to secrecy before revealing that he has run away from Miss Watson. Huck immediately said that he won't tell anybody the fact that Jim have told because Huck also faced with the responsibility of protecting Jim, his friend.
"But mind, you said you wouldn' tell -- you know you said you wouldn' tell, Huck. " "Well, 1 did. 1 said 1 wot'!dn't, and I'll stick to it. Honest injun, 1 will. People would call me a low-down Abolitionist and despise me for keeping mum -- but that don't make no difftrence. 1 ain't a-going to tell, and 1 ain't a-going back there, anyways. So, now, Ie's know all about it. " (Twain 2000. 91) As a slave, Jim didn't want people to know about his escape because he
belonged to a man 1 didn't even know; a man that hadn't ever done me no harm. 1 was sorry to hear Jim say that, it was such a lowering ofhim. (Twain 2000. 185) The reason that why Huckleberry Finn decide to help Jim as a runaway slave was his missing to his children who live with the other man that he never know. In the novel, it didn't describe clearly about it. But eventually Huckleberry Finn has
a sensitively towards friend and finally decide to help Jim to get
freedom.
e. Honest When Huckleberry Finn decide to help his slave friend, Jim, he feels so doubt, because he was reminded about how to be honest and didn't do something forbidden to everyone by Widow Douglas. That time, helping a slave is a big problem, because not only the slaves, someone who help the slave also get a punishment.
"But you knowed he was running for his freedom, and you could a paddled ashore and told somebody." That was so -- 1 couldn't get around that nowtry. That was where it pinched. Conscience strys to me, "What had poor Miss Watson done to you that you could see her nigger go off right under your eyes and never say one single word? What did that poor old woman do to you that you could treat her so mean? Why, she tried to learn you your book, she tried to learn you your manners, she tried to be good to you every way she knowed how. That's what she done. " I got to feeling so mean and so miserable I most wished I was dead. (Twain 2000. 183) Huckleberry Finn finally helping Jim, his slave friend to runaway to get freedom although from the bottom of his heart told that it's not a good thing. That time, helping a slave is breaking the law. Here, Huckleberry Finn decides to
help Jim. He always remembers when Mrs. Watson said that she wants Huckleberry to be honest and try to be good to every way of life.
1.3
Huckleberry after the adveuture
Huck continued his trip to Cairo; soon, they reached a village named Pikesville. Again, Huckleberry loses his slave friend Jim when he leaved Jim on the raft to go around the shore till midday. Depend on the information, Jim captured by someone to the Phelps's farm. Soon, he arrived in the Phelps's farm and saw a large black woman. Aunt Sally emerges and hugs Huck after make sure that he is Huckleberry. Aunt Sally is his best friend Tom's aunt. Finally, Huckleberry found Jim there and decides to stay in Aunt Sally's house and be Tom's older brother and writes a letter to Mrs. Watson and asked her to let Jim free. This section of the novel dramatically forces Huck to finally decide what he believes about slavery that whatever the risk, Huckleberry thinks that he needs to help his friend even he just a slave and solidify his own morality to be mature trough his adventures.
The most powerful scene occurs when Huck writes a letter to Miss Watson explaining where Huckleberry accepts his fate no matter what the consequence of following his conscience, and set out to free Jim. Huck is willing to sacrifice his soul for Jim's freedom, showing a tremendous personal growth. This scene indicates how his relationship with Jim has changed over the course of the journey downriver, from companion, to respected friend, to the only family Huck will
acknowledge. Huck decides to free Jim after remembering all the times Jim protected and cared for him, something which no one else has ever done for Huck.
Finally Mrs. Watson replies the letter and announced by Tom that she lets her slave Jim free. The ending appears to leave Huck almost exactly where he started. However, Huck has changed significantly during the course of his travels. In the beginning of the novel, Huck is a poor, simple, uneducated boy. However, by the conclusion of novel, Huck has developed into a more mature. He is a crafty, intelligent, wealthy young man who simply does not care to be a part of a .
boring middle-class lifestyle. Huck changes profoundly in the course of this novel, struggles with powerful moral issues, risks his life for those he cares about, and thrives in the process.
II.
Moral Message Which Appear from Huck Finn Character in the Adventure of Huckleberry Finn
After reading the Adventure of Huckleberry Finn, the writer found that the reader will receive moral education from Huck Finn character. It is the morality of Huck that we admire. Huck learned a lot of things along the way. But from the many moral message in the novel, the writer concludes that the most important moral message that someone has to learn is how to solve the problems and keep the experiences as provision in live, and he will change to be a mature person. 17
17 Huck Finn: moral educalion in the Advenlure ofHucklebeny Finn. Accessed on January 30, 2009. http://en.wikipedia.orglwikiltheAdventure of Huckleberry Finn#Extcrnal links
Well, I never heard the likes of it in all my born days! So it was you, you little rapscallions, that's been making all this trouble, and turned everybody's wits clean inside out and scared us all most to death. I've as good a notion as ever I had in my life to take it out 0' you this very minute. To think, here I've been, night ajier night, a -- you just get well once, you young scamp, and I lay I'll tan the Old Harry out 0' both 0' ye!" (Twain 2000.585)
Huck Finn in the novel the Adventure of Huckleberry Finn has learned how to be mature pictured by his personality changing before the adventure and after the adventure. He learns how to be faith, honest, loyal, hard work, and independent.
Huck learned that although people in his life may have hurt him, he is able to be loved and to love back. Th is young man was very kind and therefore teaches us to do the same in our lives.
Since a child, people learn how to be a good person. Parents and teacher gives us learning howto be honest to everyone. Huck isn't always honest although sometimes he lies to save his own live. For the most part though, he has found himself to be an honest human being and therefore is rewarded. He should listen to his own opinion, even if it means sacrificing his reputation and being labeled. He follows his heart and intuition to what society believes to be the right thing. He knows the difference between right and wrong which leads him to believe that all of his actions were the right ones. This is why Huck refuses to turn in Jim although he thinks he will be sent to hell because he was taught that it was a bad
deed. He follows his own beliefs and ignores the bad consequences that he was taught would follow.
Sometimes it's not easy to have faith. These adventurers did have it. They took the world and they did it through the faith of a child. They knew that they would eat because they had faith. They knew that they would be safe because they had faith. Every adventure they went on was faith driven. Try it for yourself and see. If you don't have faith, you will never have adventlll'e.
To float down the river on a raft, this was harder work for Huckleberry Finn, a young boy who is traveling with a l'lInaway slave. Trying to keep hidden during the day and avoiding l'lInning into people at night is hard work. Trying to find a place to sleep and something to eat is also very hard work. It teaches us that in order to gain anything in life, there can be no such thing as lazing around. No one is going to hand it to you on a platter.
However, by the conclusion of novel, Huck is a crafty, intelligent, wealthy young man who simply does not care to be a part of a boring middle-class lifesty~e.
Huckleberry changes profoundly in the cOlll'se of this novel, stl'llggles
with powerful moral issues, risks his life for those he cares about, and thrives in the process. Imperfect as he is, Huckleberry Finn represents what anyone is capable of becoming thinking and feeling human being.
CHAPTER IV CONCLUSION AND SUGESTION
A. Conclusion
After analyzing the character and the moral message of Huck Finn in the
Adventure ofHucklebeny Finn novel, the writer concludes it wasn't just adventure that Huck got into though. Huck learned a lot of things along the way. His travels took him to places that some only imagine in their minds. He met people that would forever shape who he became. When determining who should narrate the
novel, Twain first
considered the popular character, Huckleberry Finn. Huckleberry Finn is the most important figure in the novel. It is his pragmatic approach to his surroundings and his inner struggle with his conscience that makes him one of the most important and recognizable figures especially in children literature. By the characters in the Adventure of Huckleberry Finn, Twain seem try to tell the reader about the messages that people could learn how to be a better person by his adventure of live. In the beginning of the novel, Huck showed that he is a poor, simple, uneducated boy, and through the adventure, Huckleberry Finn have met some kind of people that make him learn how to crOSS the live and struggle when dangerous come. However, by the conclusion of novel, Huck is a crafty, intelligent, wealthy young man who simply does not care to be a part of a boring middle-class lifestyle. Huck changes profoundly in the course of this novel,
struggles with powerful moral issues, risks his life for those he cares about, and thrives in the process. The Adventure of Huckleberry Finn is a novel which has some personal value and also could be enjoyed by reader. By the adventure of several characters and their escape along the river, it could develope reader's imagination and experience.
B. Suggestion By reading this paper, the writer hopes that this paper will help the readers in understanding about characters and the moral messages of the Adventure of Huckleberry Finn related with the children's literature. However, the writer does believe that this paper is still far from perfection. Therefore, for those who want to know more detail about children's literature in the Adventure of Huckleberry Finn novel please read the books of fiction, literature, encyclopedia, and internet, which is available in bibliography.
PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
BIBLIOGRAPHY
Barnet, Sylvian, Norton, Berman and William Burto. An Introduction to Literature, Little Brown and Company, Inc, USA: 1961 Hildebrand, Verna. Introduction to Early Childhood education, Collier Macmillan Publisher, New York: 1971 Hunt, Peter. Literature for Children, Routledge, New York 1992 Huck, Charlotte S. Children Literature in Elementary School, Mc Graw Hill, United States: 2004 http://en.wikipedia.org/wikil~he Adventure
of Huckleberry Finn#ExternaUinks
Koesnosoebroto, Sunaryono Basuki. The Anatomy of Prose Fiction, Depd ikbud, Jakarta: 1998 Marsh, Nicholas. An Introduction to Literary studies, Routledge, London: 1999 Nurgiyantoro, Burhan. 8astra Anak, Gadjah Mada University press, Yogyakarta: 2005 Pickering, James H and Jeffrey D. Hoeper. Concise Companion to Literature, Macmillan Publishing, New York: 1981
Roby, Robert C and Barry Ulanov. Introduction to Drama, Mc Graw - Hill Book Company, USA: 1962 Rosenheim JR, Edward W, What Happens in Literature, the University of Chicago Press, Chicago: 1960 Roberts, Edgar V. Writing Themes about Literature, Prentice-Hall, Inc., New Jersey: 1964 Twain, Marie the Adventure of Huckleberry Finn, Electronic Text Center Alderman Library, University of Virginia, Charlottesville 2000. ,1
PEHPUSTAKAAN UTAMA"ll UIN SYAHiD J,AKARTA