Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP NEGERI 1 BOYOLANGU TAHUN 2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh : SULASTRI NPM: 09.1.01.09.1466
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTORA PGRI KEDIRI 2016
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMAK SANTO AUGUSTINUS KEDIRI TAHUN 2016 SULASTRI NPM: 09.1.01.09.1466 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I
: Drs. Sugito, M.Pd.
Dosen Pembimbing II
: Drs. Setyo Harmono, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Lompat jauh merupakan salah satu cabang dalam olahraga atletik dalam nomor lapangan (field event). Setiap cabang olahraga membutuhkan dukungan kondisi fisik yang prima untuk peningkatan kemampuannya. Demikian juga di dalam lompat jauh. Dua unsur komponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan lompat jauh adalah kecepatan lari dan kekuatan otot tungkai. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Adakah hubungan antara kecepatan lari dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. (2) Adakah hubungan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. (3) Adakah hubungan kecepatan lari dan kekuatan otot tngkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. (4) Seberapa besar kontribusi yang diberikan. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : (1) variabel bebas X1 adalah kecepatan lari dan variabel bebas X2 adalah kekuatan otot tungkai. (2) variabel terikat Y adalah kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Teknik penelitian menggunakan diskriptif korelasional dengan teknik pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa putra kelas VII semester genap SMP N 1 Boyolangu Tulungagung Santo tahun 2016 sejumlah 106 siswa. Sampel diambil 68 siswa ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian meliputi tes lari 50 meter, tes loncat jauh tanpa awalan dan tes lompat jauh gaya jongkok yang dilaksanakan tanggal 8, 10, 15 dan 24 Mei 2015. Adapun data yang terkumpul kemudian dianalisis secara statistik dengan teknik analisis korelasi dengan hasil perhitungan korelasi X1 dengan Y (rx₁y) = 0,265 dengan nilai p value (sig.) sebesar 0,014 dan signifikansi (p value < 0.05). Korelasi X 2 dengan Y (rx₂y) = 0,479 dengan nilai p value (sig.) sebesar 0,000 dan signifikansi (p value < 0.05). Korelasi X1, X2 dengan Y (rx₁x₂y) = 0,504 yang mana R square (r2) sebesar 0,254. Diuji dengan statistik uji F menghasilkan F hitung = 11,045 dengan nilai p value (sig.) adalah 0,000 (< 0,05). Kontribusi X1, X2 terhadap Y = 25,4 %. Kesimpulan : “ Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan lari dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas VII semester genap SMP N 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung tahun 2016“. Adapun saran yang dapat diberikan peneliti bahwa untuk meningkatkan prestasi lompat jauh yang lebih baik peneliti lanjut perlu melakukan penelitian dengan variabel-variabel yang lain. Kata kunci: Kecepatan Lari, Daya Ledak Otot Tungkai dan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok. I. Latar Belakang Masalah SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Salah satu fungsi dan tujuan Pendidikan
Nasional
Republik
olahraga dan kesehatan mempunyai tujuan tertentu yaitu meningkatkan
Indonesia seperti yang diamanatkan
kesehatan,
dalam pasal 3 Undang-undang No.
jasmani
20
sistem
keterampilan gerak melalui berbagai
adalah
aktifitas jasmani untuk mendapatkan
tahun
2003
Pendidikan
tentang
Nasional
kebugaran, dan
kesegaran
mengembangkan
mengembangkan kemampuan dan
bibit-bibit
membentuk watak serta peradaban
nantinya
diharapkan
bangsa
yang
mengangkat
dan
rangka
mencerdaskan
kehidupan
nama bangsa Indonesia di forum
bertujuan
untuk
Internasional. Oleh karena itu perlu
berkembangnya potensi peserta didik
adanya peningkatan usaha pembinaan
agar menjadi manusia yang beriman
dan
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
berbagai cabang olahraga. Atletik
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
merupakan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
olahraga
menjadi
terbukti cabang olahraga ini selalu
bangsa,
bermartabat
warga
dalam
Negara
yang
demokratis serta bertanggungjawab. Sebagai
bentuk
atlet
potensial
peningkatan salah popular
yang dapat
mengharumkan
prestasi satu di
dalam cabang
Indonesia,
dipertandingkan pada pesta olahraga
penerapan
mulai dari tingkat Sekolah Dasar
dari fungsi dan tujuan pendidikan
(SD), Sekolah Menengah Pertama
nasional
(SMP), Sekolah Menengah Atas
adalah
pelaksanaan
pendidikan jasmani dan olahraga
(SMA),
pada
Nasional,
semua
jenjang
pendidikan.
Pelaksanaan pendidikan jasmani dan panjang
pembinaan manusia
dalam
mutu Indonesia.
upaya
sumberdaya
Regional
(PT), bahkan
Salah satu contoh aktifitas yang
melibatkan
jasmani
adalah
olahraga atletik. Kata atletik berasal
yang
dari bahasa Yunani atletha yang
diharapkan itu akan dicapai dalam
artinya perlombaan. Atletik (track
jangka waktu yang cukup lama.
and field), merupakan olahraga tertua
Karena itu, upaya pembinaan bagi
yang dilaksanakan manusia sejak
masyarakat dan peserta didik melalui
awal perkembangannya. Atletik juga
pendidikan jasmani dan olahraga
dikatakan sebagai ibu dari segala
perlu
dengan
cabang olahraga, karena gerakan-
untuk
gerakan dalam atletik seperti jalan,
terus
kesabaran berkorban.
Hasil
Tinggi
Internasional.
olahraga merupakan sebuah inventasi jangka
Perguruan
dilakukan
dan
keikhlasan
Pendidikan
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
jasmani,
lari,
lompat
dan
lempar
juga
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
merupakan
dasar
dari
cabang
hubungan kecepatan lari dengan
olahraga lain. Di dalam cabang
kemampuan
atletik
terdapat
jongkok karena selama beberapa
latihan
fisik
bermacam-macam
yang
lengkap
lompat
jauh
gaya
dan
tahun terakhir lompat jauh telah
menyeluruh
yang
mampu
menjadi nomor yang sering diikuti
memberikan
kepuasan
kepada
sprinter sebagai variasi dari sprint.
manusia atas terpenuhinya dorongan dan naluri untuk bergerak tetapi
Seperti ungkapan Garry A. Carr (2000 : 135), sebagai berikut:
harus tetap mematuhi disiplin gerak
Selama
dan aturan-aturan lainnya. Cabang
terakhir, lompat jauh telah
olahraga ini dipelajari, dilakukan dan
menjadi nomor yang sering
dikembangkan
juga
diikuti sprinter sebagai variasi
mengandung nilai pendidikan yang
dari sprint. Sekarang atlet
tinggi dan penting.
mengkhususkan diri dalam
Induk
karena
organisasi
beberapa
tahun
cabang
lompat jauh, walaupun masih
olahraga atletik di Indonesia adalah
merupakan hal yang umum
PASI (Persatuan Atletik Seluruh
bagi sprinter untuk menjadi
Indonesia) yang terbentuk pada tahun
pelompat
1950 di Kota Semarang. Lompat jauh
begitu pula sebaliknya.
merupakan salah satu dalam
atletik,
nomor
baik
dan
cabang di
khususnya
lapangan.
yang
Lompat
untuk
Dalam prestasi lompat jauh
jauh
selain faktor kecepatan, kekuatan otot
merupakan cabang atletik sering juga
tungkai
dilombakan pada setiap kejuaraan,
mempengaruhi jauh dekatnya hasil
baik
dari lompatan.
tingkat
Nasional
maupun
sang
atlet
juga
ikut
Peneliti kali
ini
Internasional. Dengan melihat warga
difokuskan pada lompat jauh gaya
negara
jongkok. Dalam lompat jauh ada
Indonesia
yang
memiliki
postur tubuh yang baik, kemampuan
beberapa
untuk
diperhatikan yaitu awalan/ancang-
berlari
meloncat
serta
kemampuan
tegak yang merupakan
ancang,
unsur
yang
melakukan
harus tumpuan,
manifestasi dari kekuatan otot kaki,
melayang dan melakukan pendaratan.
yang juga merupakan modal penting
Dari empat unsur tersebut hendaknya
dalam peningkatan prestasi lompat
dikuasai oleh setiap pelompat supaya
jauh.
mendapatkan hasil lompatan yang Penulis dalam skripsi ini
salah
satunya
meneliti
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
tentang
maksimal. Awalan
merupakan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
permulaan atau pembukaan dalam
berkesinambungan dalam waktu
melaksanakan lompat
sesingkat-singkatnya.
jauh,
oleh
karena itu awalan harus dilakukan
Dibutuhkan atlet saat awalan,
dengan baik. Awalan yang baik
atlet berlari sampai kecepatan
adalah awalan yang dilakukan oleh
maksimal sebelum melakukan
pelompat dengan kecepatan yang
tumpuan.
tinggi sebelum mempunyai tumpuan,
2.
Daya Otot (Moscular Power)
kurang lebih empat langkah. Apabila
yaitu,
sipelompat
untuk mempergunakan kekuatan
yang
mempunyai
baik,
maka
mendukung
kecepatan
akan
keberhasilan
kemampuan
seseorang
dapat
semaksimal mungkin yang di
dalam
gerakkan dalam waktu singkat,
mencapai suatu prestasi.
dilakukan
Menurut Adang Suherman,
atlet
melakukan
pada
tolakan.
saat
Banyak
MA. Dkk. (2000 : 117) prinsip dasar
yang menyatakan bahwa daya
lompat jauh adalah sebagai berikut:
otot
Prinsip dasar lompat jauh adalah maraih kecepatan awal
=
kekuatan (force)
X
kecepatan (velocity). 3.
Daya lentur (flexibility) yaitu,
yang
setinggi-tingginya
efektifitas
sambil
tetap
menyesuaikan diri dalam segala
mampu
seseorang
malakukan tolakan yang kuat
aktivitas
keatas dengan satu kaki untuk
tubuh yang luas. Hal ini berguna
meraih
pada saat melayang di udara.
ketinggian
malayang
yang
saat
memadai
4.
dengan
dalam
penguluran
Keseimbangan (balance) yaitu,
sehingga dapat menghasilkan
kemampuan
seseorang
jarak lompatan. Untuk itu
mengendalikan
kondisi fisik dan teknik yang
saraf otot, dibutuhkan oleh atlet
memadai perlu dimiliki oleh
lompat
pelompat yang baik.
pendaratan di bak lompat.
jauh
organ-organ pada
saat
Selain berbagai hal diatas Kebugaran diperlukan
jasmani
untuk
menjaga
yang dan
dalam meningkatkan prestasi atlet, seorang
atlet
harus
mempunyai
meningkatkan prestasi atlet antara
metode dan rencana latihan yang
lain sebagai berikut:
tepat,
1.
Kecepatan
(speed)
kemampuan gerakan
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
mendukung
dan
yaitu,
mengembangkan unsur keterampilan
melaksanakan
atlet di dalam melakukan beberapa
secara
cabang olahraga tertentu.
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut ungkapan Jess Jever
Siswa Putra Kelas VII SMP NEGERI
(2009 : 11), perencanaan latihan
1 BOYOLANGU Kab. Tulungagung
sebagai berikut:
tahun 2016
Setelah kita mengenal ketiga prinsip di atas (peningkatan
II. METODE PENELITIAN
program, prinsip interval dan
A.
Identifikasi Variabel Penelitian
latihan khusus), kita juga harus
mempertimbangkan
Berdasarkan judul di atas, maka dalam penelitian ini, peneliti
faktor latihan fisik dan teknik.
melakukan
Dengan demikian, para atlet
penelitian yang nampak dalam setiap
dapat
rumusan
mencapai
kondisi
identifikasi hipotesis
variabel
yang
sesuai
puncaknya setiap tahun, tepat
dengan tempat dan kedudukannya
pada saat ia harus tampil di
yang
gelanggang.
operasional dan indikatornya.
prinsip
Secara umum
latihan
sepanjang
disertai
dengan
definisi
Menurut pendapat Winarno,
tahun dapat di bagi empat
M.Pd.
(2011
:
34)
Definisi
tahap sebagai berikut:
operasional diartikan sebagai berikut:
1. Tahap istirahat
Sedangkan
definisi
2. Tahap tingkat dasar
operasional
merupakan
3. Tahap tingkat persiapan
definisi yang disusun peneliti
4. Tahap tingkat kompetisi
berdasarkan
Berdasarkan pada uraian di
disusun dari kajian pustaka,
sintesis
atas, antara kemampuan kecepatan
yang
lari dan kekuatan otot tungkai dalam
dengan teknik pengambilan
kemampuan
data
lompat
jauh
gaya
jongkok, menjadi inspirasi tersendiri
dilengkapi
yang
dilapangan
sampai secara
operasional.
sekaligus melatar belakangi penulis untuk mengkaji salah satu cabang
Dalam penelitian ini terdapat
olahraga atletik ini, khususnya dalam
dua variabel yaitu variabel bebas dan
nomor lapangan yaitu lompat jauh.
variabel
terikat.
Adapun
yang
Dengan di dorong keinginan hati,
menjadi
variabel
bebas
dalam
maka
untuk
penelitian ini adalah kecepatan lari
Hubungan
(X₁) dan daya ledak otot tungkai
penulis
bermaksud
meneliti sejauh mana
Antara Kecepatan Lari dan Kekuatan
(X₂),
Otot Tungkai dengan Kemampuan
terikatnya adalah kemampuan lompat
Lompat Jauh Gaya Jongkok pada
jauh gaya
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
sedangkan
untuk
jongkok
(Y).
variabel Untuk
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengetahui hubungan antara kedua
jauh. Kecepatan lari dalam
variabel tersebut maka perlu adanya
lompat
suatu factor-faktor penunjang antara
dengan
lain yaitu postur tubuh, kondisi
yang berturut-turut secara
badan, kemampuan teknik, dan nilai-
cepat
dan tepat.
Secara
nilai psikis. Adapun penjelasan dari
cepat
maksudnya
setelah
masing-masing
lari dengan kecepatan tinggi
variabel
tersebut
jauh
dilakukan
gerakan
langkah
adalah sebagai berikut:
dalam awalan lompat jauh
1.
Variabel Bebas
dapat
a.
lompatan yang jauh. Secara
Kecepatan lari (X₁) Kecepatan
lari
sebagai
variabel
adalah
menghasilkan
tepat maksudnya setelah lari dengan
kecepatan
tinggi
bebas X₁ yang mana dalam
diupayakan
kekudukannya variabel ini
digunakan sebagai tumpuan
merupakan variabel yang
dapat
mempengaruhi
variabel
tepat di balok tumpuan.
kemampuan
Sedangkan yang menjadi
lompat jauh gaya jongkok.
indikator dalam variabel ini
Sedangkan
adalah
terikat
yaitu
definisi
kaki
yang
menumpu
hasil
dengan
dari
pada
operasional kecepatan lari
kecepatan lari dan diukur
dalam hal ini merupakan
dengan waktu dalam satuan
salah
detik.
satu
kondisi
komponen
fisik
yang
diperlukan dalam jauh
gaya
Kecepatan kemampuan
lompat
b.
Daya ledak otot tungkai (X₂) Daya
jongkok.
ledak
adalah
tungkai
adalah
seseorang
variabel
bebas X₂
otot
sebagai yang
dalam melakukan gerakan
mana dalam kekudukannya
keseimbangan dalam bentuk
variabel
yang sama dan dalam waktu
variabel
yang sesingkat-singkatnya.
mempengaruhi
Kecepatan yang dibahas di
terikat
sini adalah kecepatan berlari
lompat jauh gaya jongkok.
yang
sebagai
Sedangkan dalam hal ini
awalan sebelum melakukan
definisi operasional daya
lompatan
ledak
digunakan
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
dalam
lompat
ini
merupakan yang
yaitu
otot
variabel kemampuan
tungkai
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
merupakan kemampuan otot untuk
menerima
dalam
waktu
beban
Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
melakukan
Kemampuan lompat
aktifitas
dimana
jauh gaya jongkok adalah
kemampuan
tersebut
sebagai variabel terikat Y
dihasilkan
oleh
adanya
yang
mana
variabel
ini
kontraksi otot yang terdapat
dalam
pada
Dalam
merupakan variabel yang
gerakan
dipengaruhi oleh variabel
tungkai.
melakukan melompat,
tolakan
kaki
kekudukannya
bebas. Sedangkan dalam hal
harus kuat agar tercapai
ini
lompatan yang maksimal
kemampuan
dan
gaya
jongkok.merupakan
suatu
gerakan
tanpa
kecepatan
kehilangan untuk
maju.
definisi
operasianal lompat
jauh
melompat
Untuk mencapai hal seperti
menggunakan tumpuan satu
itu diperlukan daya ledak
kaki untuk mencapai jarak
otot tungkai yang besar.
sejauh-jauhnya. Sasaran dan
Daya ledak otot tungkai
tumpuan lompat jauh adalah
adalah
untuk
merupakan
kemampuan
suatu
mencapai
jarak
seseorang
lompatan sejauh mungkin
untuk menggerakkan daya
ke sebuah letak pendaratan
ledak dengan cepat dalam
atau
waktu yang singkat dengan
lompatan diukur dari letak
gerakan
pendaratan
naik
turun dan
menggunakan
anggota
gerak bawah (otot tungkai). Daya ledak
ini sangat
dibutuhkan dalam lompat jauh, yaitu pada saat awalan dan saat menumpu pada balok
tumpuan.
Adapun
indikatornya adalah hasil yang dicapai dan diukur dengan
meteran
dalam
satuan centimeter (cm). 2.
a.
Variabel Terikat
lompat. yang
Jarak terdekat
jaraknya dari papan tumpuan pada
saat
lompatan.
melakuakn
Dalam
lompat
jauh ada beberapa gaya yang digunakan, yaitu gaya jongkok, gaya tegak dan gaya
berjalan
Perbedaan
di
udara.
antara
gaya
lompatan yang satu dengan yang lainnya, ditandai oleh keadaan sikap badan pada waktu melayang di udara. Jadi
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
bak
mengenai
awalan,
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tumpuan,
melayang
dan
korelasional
adalah
mendarat dari ketiga gaya
menerangkan
tersebut prinsipnya sama.
mendiskripsikan suatu hubungan
Salah
yang
antara beberapa variabel, yaitu
digunakan dalam penelitian
variabel bebas yang meliputi :
ini adalah gaya jongkok.
kecepatan lari dan daya ledak
Disebut
jongkok
otot tungkai sedangkan variabel
dan sikap
terikatnya adalah kemampuan
satu
gaya
gaya
karena
gerak
badan sewaktu di udara
atau
lompat jauh gaya jongkok.
menyerupai orang jongkok.
Dengan
demikian
Sedangkan yang menjadi
metode penelitian yang dipilih
indikator dalam variabel ini
harus sesuai dengan maksud dan
adalah hasil lompatan yang
tujuan
dicapai dan diukur dengan
sehingga dalam penelitian ini
meteran
bisa
dalam
satuan
centimeter (cm).
penelitian
tersebut,
dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Selain itu untuk memperjelas penelitian ini maka
B.
Teknik dan Pendekatan Penelitian
perlu adanya suatu rancangan
1.
penelitian. Dalam hal ini akan
Teknik Penelitian Dalam
bab
ini
akan
dibahas secara rinci desain atau
diuraikan tentang teknik atau
rancangan
penelitian
yang
ragam
fungsinya
yaitu
untuk
yang
dipakai
dalam
melaksanakan penelitian. Sesuai
mengetahui
dengan rumusan masalah dan
pada
hipotesis yang telah diajukan
yang merupakan gambaran ada
diatas, maka dalam penelitian ini
tidaknya hubungan pada semua
menggunakan teknik penelitian
variabel yang diteliti. Sedangkan
deskriptif
bersifat
dalam penelitian ini ada dua
Deskriptif
yaitu variabel bebas dan variabel
digunakan untuk memperoleh
terikat. Variabel bebas yang
informasi dan gambaran tentang
meliputi kecepatan lari (X₁) dan
hubungan kecepatan lari dan
variabel bebas daya ledak otot
daya ledak otot tungkai dengan
tungkai
kemampuan lompat jauh gaya
variabel
jongkok.
Sedangkan
teknik
mempengaruhi variabel lainya
deskriptif
yang
bersifat
sedangkan variabel terikatnya
yang
korelasional.
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
hasil pengukuran
masing-masing
(X₂)
adalah yang
variabel
suatu dapat
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalah kemampuan lompat jauh gaya
jongkok
dapat
telah dirumuskan pada bab II,
yang
bahwa setelah dilakukan analisis
dipengaruhi oleh variabel bebas.
data ternyata kecepatan lari (X₁)
diartikan
(Y),
Sesuai dengan hipotesis yang
variabel
mempunyai signifikan
hubungan dengan
yang
kemampuan
III. HASIL DAN KESIMPULAN
lompat jauh gaya jongkok yang
Pembahasan
dilakukan pada siswa putra kelas
1.
Ada hubungan signifikan antara
VII
kecepatan
Kabupaten
lari
dengan
SMP
1
BOYOLANGU
Tulungagung
tahun
kemampuan lompat jauh gaya
2016. Bahwa dalam penelitian ini
jongkok pada siswa putra kelas
setelah dilakukan analisis data dapat
VII
1
diketahui hasil korelasi dari rx₁y
Kabupaten
nilai R hitungnya adalah 0,265
SMP
NEGERI
BOYOLANGU
dengan nilai p value (sig.) sebesar
Tulungagung tahun 2016 Berdasarkan hasil penelitian
0,014 dan signifikansi (p value <
dapat diuraikan bahwa kecepatan
0.05), sehingga dapat disimpulkan
lari merupakan salah satu foktor
Ha diterima dan Ho ditolak.
penunjang dalam melakukan lompat
2.
Ada hubungan signifikan antara
jauh. Yang mana dalam hal ini
daya ledak otot tungkai dengan
kecepatan lari digunakan sebagai
kemampuan lompat jauh gaya
awalan dalam melakukan lompatan
jongkok pada siswa putra kelas
pada lompat jauh gaya jongkok
VII
sehingga
BOYOLANGU
dapat
menghasilkan
lompatan yang baik dan maksimal.
SMP
NEGERI
1
Kabupaten
Tulungagung tahun 2016
Kecepatan merupakan kemampuan
Daya ledak otot tungkai
sekelompok atot atau kemampuan
yang kuat juga dapat mempengaruhi
tubuh untuk melakukan gerakan
terhadap kemampuan lompat jauh
secara maksimal. Kecepatan yang
gaya jongkok. Yang mana dalam
cepat itu ditandai dengan perubahan
melakukan
antara kontraksi dan relaksasi untuk
tolakan kaki harus kuat agar tercapai
mengetahui kemampuan kecepatan
lompatan yang maksimal dan tanpa
itu
melalui
kehilangan kecepatan untuk maju.
pertandingan antara jarak yang di
Untuk mencapai hal seperti itu
tempuh
diperlukan daya ledak otot tungkai
dapat
dilihat
dengan
waktu
menempuh jarak tersebut.
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
untuk
gerakan
melompat,
yang besar. Daya ledak otot tungkai
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalah
merupakan
kemampuan
seseorang
suatu
Kabupaten
untuk
2016
menggerakkan daya ledak dengan
Kemudian
untuk
tahun analisis
cepat dalam waktu yang singkat
data antara kecepatan lari dan daya
dengan gerakan naik turun dan
ledak
menggunakan anggota gerak bawah
mempunyai
(otot tungkai). Daya ledak
ini
terhadap kemampuan lompat jauh
sangat dibutuhkan dalam lompat
gaya jongkok. Yang mana antara
jauh, yaitu pada saat melakukan
kecepatan lari dan daya ledak otot
awalan dan tumpuan/tolakan pada
tungkai
balok tumpu.
hubungan
otot
tungkai
disini
hubungan
sama-sama dengan
juga yang
mempunyai kemampuan
Sesuai dengan hipotesis yang
lompat jauh gaya jongkok dalam sisi
telah dirumuskan pada bab II,
yang berbeda yang tentunya dengan
bahwa setelah dilakukan analisis
hasil yang berbeda pula. Dalam hal
data ternyata daya ledak otot tungkai
ini kecepatan lari dilakukan pada
(X₂) mempunyai hubungan yang
saat awalan dan untuk daya ledak
signifikan
otot tungkai dilakukan pada saat
dengan
kemampuan
lompat jauh gaya jongkok yang
menolak/menumpu.
dilakukan pada siswa putra kelas
kemampuan
VII
1
jongkok disini merupakan akibat
Kabupaten
langsung dari serangkaian gerak
tahun 2016. Yang
kecepatan lari dan daya ledak otot
mana dalam penelitian ini setelah
tungkai dalam proses melakukan
dilakukan
dapat
lompat jauh, yang mana dalam
diketahui hasil korelasi dari rx1 y
proses tersebut menghasilkan titik
nilai r hitungnya adalah 0,479
pendaratan yang maksimal pada bak
dengan nilai p value (sig.) sebesar
lompat yang berisi pasir.
SMP
NEGERI
BOYOLANGU Tulungagung
3.
Tulungagung
analisis
data
Sedangkan
lompat
jauh
gaya
0,000 dan signifikansi (p value <
Sesuai dengan hipotesis yang
0.05), sehingga dapat disimpulkan
telah dirumuskan pada bab II,
Ha diterima dan Ho ditolak.
tentang rumusan hipotesis, bahwa
Ada hubungan signifikan antara
setelah
kecepatan lari dan daya ledak otot
ternyata kecepatan lari (X1) dan
tungkai
daya
dengan
kemampuan
dilakukan ledak
lompat jauh gaya jongkok pada
mempunyai
siswa
signifikan
putra
NEGERI
kelas 1
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
VII
SMP
BOYOLANGU
otot
analisis tungkai
hubungan dengan
data (X2) yang
kemampuan
lompat jauh gaya jongkok (Y) yang
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dilakukan pada siswa putra kelas VII
SMP
NEGERI
BOYOLANGU Tulungagung
1
lompat jauh gaya jongkok. 4.
Kabupaten
Terdapat kontribusi positif antara kecepatan lari dan daya ledak otot
tahun 2016. Yang
tungkai
dengan
kemampuan
mana dalam penelitian ini setelah
lompat jauh gaya jongkok pada
dilakukan
siswa
analisis
data
dapat
putra
kelas
VII
diketahui hasil korelasi ganda rx1 x2 y
NEGERI
1
yaitu 0,504. (kolerasi kuat). R
Kabupaten
Tulungagung
(r2)
square
sebesar
0,254.
hanya
mampu
BOYOLANGU tahun
2016
menunjukkan bahwa variabel x1 dan x2
SMP
Dalam penelitian ini juga
memberikan
telah diuraikan dalam suatu rumusan
kontribusi sebesar 25,4% terhadap
hipotesis pada bab II yaitu adanya
variabel y, sedangkan sisanya 74,6%
kontribusi
dipengaruhi
atau
kecepatan lari dan daya ledak otot
faktor lain. Maka dari hasil tersebut
tungkai dengan kemampuan lompat
dapat
ada
jauh gaya jongkok pada siswa putra
yang signifikan/berarti
kelas VII semester genap SMP
oleh
variabel
disimpulkan
hubungan
bahwa
yang
positif
antara kecepatan lari dan daya ledak
NEGERI
1
otot tungkai dengan kemampuan
Kabupaten
Tulungagung
lompat jauh gaya jongkok pada
2016.
ini
siswa putra kelas VII semester
dilakukan
genap
SMP
NEGERI
BOYOLANGU Tulungagung
1
Kabupaten
Hal
antara
BOYOLANGU tahun
terbukti
setelah
hasil
analisis
KESIMPULAN A.
Kesimpulan
tahun 2016.Dalam
Berdasarkan
perhitungan hasil analisis korelasi
dan
ganda, disini juga dilakukan uji
diuraikan pada bab-bab sebelumnya
keberartian/signifikansi
maka dari penelitian ini dapat ditarik
dengan
pembahasan
yang
telah
menggunakan uji F uji F dengan
suatu kesimpulan sebagai berikut:
df1=2
1.
dan
df2=65.
Dari
hasil
Terdapat
hubungan
antara
perhitungan uji F dalam tabulasi
kecepatan lari dan daya ledak
diatas
sebesar
otot tungkai dengan kemampuan
11,045 dengan nilai p value (sig.)
lompat jauh gaya jongkok pada
adalah 0,000 (< 0,05), yang berarti
siswa putra kelas VII semester
terdapat hubungan yang signifikan
genap
antara kecepatan lari dan daya ledak
BOYOLANGU
otot tungkai dengan kemampuan
Tulungagung
didapat
Fhitung
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
SMP
NEGERI
1
Kabupaten tahun
2016.,
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan hasil sebagai berikut. Bahwa
dalam penelitian
ini
dalam
dari hasil analisa data tiga
Malang : Media Cakrawala Utama
variabel
Press.
X1 ,
X2
dan
rhitung
Y
(rx1 x2 y)
Sugiyono,
Pendidikan
2009.
Metode
Jasmani.
Penelitian
sebesar 0,504 dengan nilai p
Kuantitatif, Kualitatif dan R &
value (sig.) sebesar 0,000 dan
D. Bandung : Alfabeta.
signifikansi (p value < 0.05).
Guthrie, M. 2008. Sukses Melatih Atletik.
Dalam perhitungan hasil analisis
Yogyakarta
korelasi
Madani.
ganda,
disini
dilakukan
juga uji
keberartian/signifikansi dengan menggunakan uji F yang mana
:
Pustaka
Insan
Carr, A. G. 2000. Atletik. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Suherman,
A.,
Saputra,
M.
Y.,
telah diketahui nilai F hitungnya
Hendrayana, Y. 2001. Pendekatan
sebesar 11,045 dengan nilai p
Permainan
value (sig.) adalah 0,000 dan
Jakarta : Direktorat Jenderal Olah
signifikansi (p value < 0,05
Raga.
dan
Kompetisi.
dengan df1=2 dan df2=65 yang
Irwansyah. 2007. Pendidikan Jasmani
menunjukkan bahwa hasil dari
Olah Raga Kesehatan. Bandung :
analisis data uji F tersebut
Grafindo Media Pratama.
terdapat hubungan yang positif atau signifikan. 3.
Winarno. 2011. Metodologi Penelitian
diketahui jumlah (N) = 68 dan
didapatkan
2.
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Atletik. Bandung : Pioner Jaya.
Kecepatan lari dan daya ledak otot
Jarver, J. 2009. Belajar Dan Berlatih
tungkai
mempunyai
sumbangan yang nyata terhadap kemampuan lompat
jauh gaya
Djumidar. 2007. Dasar-dasar Atletik. Jakarta : Universitas Terbuka. Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olah Raga. Jakarta :
jongkok pada siswa putra kelas
Direktorat
VII
Tinggi.
semester
NEGERI
1
genap
SMP
Jenderal
Pendidikan
BOYOLANGU
Atmojo, M. B., Sarwono, 1993. Evaluasi
tahun 2016.yaitu sebesar 25,4 %.
Pengajaran Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan.
Jakarta
:
Universitas Terbuka.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Arikunto
Suharsimi.
Penelitian
2006.
Suatu
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
Prosedur Pendekatan
dalam
Pendidikan
Jasmani.
Jakarta : Direktorat Jenderal Olah
simki.unpkediri.ac.id || 15||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Raga. Yudiana, Y., Subarjah, H., Juliantine, T. 2008. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta : Universitas Terbuka Kosasih, E. 1990. Pendidikan Olahraga untuk SLTP/SLTA dan Pecinta Olahraga I.Jakarta : Rineka cipta Sugiyanto. 1989. Belajar Gerak. Jakarta : University Press.
SULASTRI | 09.1.01.09.1466 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 16||