EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Kimia
Oleh: Siti Muzdalifah NIM: 073711022
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011 i
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertandatangan dibawah ini: Nama
: Siti Muzdalifah
NIM
: 073711022
Program Studi
: Tadris Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang,
Desember 2011
Saya yang menyatakan,
Siti Muzdalifah NIM : 073711022
ii
iii
NOTA PEMBIMBING
Semarang, Desember 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA.
Nama
: Siti Muzdalifah
NIM
: 073711022
Jurusan
: Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Atik Rahmawati, M.Si NIP. 19750516 200604 2002
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang,
Desember 2011
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Nama
: Siti Muzdalifah
NIM
: 073711022
Jurusan
: Tadris
Program Studi : Kimia
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosyah. Wassalamu’alaikum wr. wb.
v
ABSTRAK Judul
: Efektivitas Penerapan Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Penulis : Siti Muzdalifah NIM
: 073711022
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen berdesain “posttest-only control design”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan metode Crossword Puzzle efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, sehingga terpilih kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi dan tes. Data yang terkumpul sebelumnya diuji normalitas dan uji homogenitas. Pada uji normalitas diperoleh kelompok eksperimen 2hitung= -86,526 dan kelompok kontrol 2 hitung= -103,675 dengan α= 5% dari distribusi chi-kuadrat didapat 2 tabel= 12,5916, sehingga 2 hitung < 2 tabel disimpulkan data tersebut normal. Uji homogenitas antar kelompok eksperimen dan kontrol dengan menggunakan uji kesamaan 2 varian, diperoleh Fhitung= 1,013 dan Ftabel= 1,65 dengan taraf nyata 0,05, data pembilang= 43 dan data penyebut= 44, maka Fhitung < Ftabel. Artinya kedua kelompok homogen. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis uji t. Uji t dilakukan untuk membandingkan hasil antar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang menunjukkan bahwa hasil rata-rata kelompok eksperimen adalah 62,22, sedang rata-rata kelompok kontrol adalah 49,09. Berdasarkan uji percobaan satu pihak, yaitu pihak kanan diperoleh thitung = 4,943 sedangkan t(0.95)(87 )= 1,665, karena thitung > t(0.95)(87 ) maka H 0 ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan penerapan metode Crossword Puzzle lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan pembelajaran dengan metode ekspositori. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil tes kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol, dan prosentase keefektifan kelas eksperimen mencapai 42,22% sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Rabb al-Izzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya. Terlebih kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam. Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, DR. Suja’i, M.Ag. 2. Dosen pembimbing Atik Rahmawati, M. Si dan Dr. Widodo Supriyono, M.A yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi. 3. Kepala Sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja, Drs. Shobirin, M. Si, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di MA NU 04 Al Ma’arif Boja. 4. Guru pengampu bidang studi Kimia MA NU 04 Al Ma’arif Boja, Bu Lismawati, yang memberikan banyak arahan dan informasi selama proses penelitian. 5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 6. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN dan pegawai perpustakaan Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis. 7. Kedua orang tua dan keluarga besarku yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita, 8. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang,
Desember 2011
Penulis
Siti Muzdalifah 073711022
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................
ii
PENGESAHAN ........................................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING .............................................................................................
iv
ABSTRAK ................................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................
ix
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
4
: LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Belajar dan Pembelajaran .....................................................
6
2. Hasil Belajar ........................................................................
7
a. Ranah Kognitif ................................................................
8
b. Ranah Psikomotorik ........................................................
8
c. Ranah Afektif ..................................................................
8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...............
9
a. Faktor Internal ..................................................................
9
b. Faktor Eksternal ..............................................................
9
4. Metode Crossword Puzzle (Teka-teki Silang)......................
10
5. Materi Sistem Periodik Unsur a. Sistem Periodik Modern ................................................. ix
11
b. Golongan dan Periode Unsur-unsur Dalam Tabel Periodik 1). Penggolongan Unsur ..................................................
14
2). Perioda ......................................................................
15
3). Hubungan Konfigurasi Elektron Dengan Sistem Perio
BAB III
BAB IV
dik ..............................................................................
15
c. Logam dan Bukan Logam ...............................................
16
1). Logam (Metal) ...........................................................
16
2). Non Logam (Nonmetal) .............................................
17
3). Semi Logam (Metaloid) .............................................
17
d. Sifat-sifat Periodik Unsur ...............................................
18
1). Jari-jari Atom .............................................................
18
2). Energi Ionisasi ...........................................................
19
3). Afinitas Elektron ........................................................
19
4). Keelektronegatifan .....................................................
20
B. Kerangka Berfikir .....................................................................
20
C. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................
22
D. Rumusan Hipotesis ...................................................................
24
: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..........................................................................
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
26
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................
26
D. Variabel Penelitian dan Indikator Efektivitas ............................
27
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
28
F. Teknik Analisis Data.................................................................
29
: PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian .......................................
39
2. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................
39
a. Pembelajaran dengan Metode Crossword Puzzle pada Kelas Eksperimen .........................................................
40
b. Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ................................
41
x
c. Tahap Evaluasi ..............................................................
42
B. Analisis Data
BAB V
1. Analisis Data Awal (Data Pretest) .......................................
45
2. Analisis Data uji coba...........................................................
48
3. Analisis Data akhir (Data Posttest) ......................................
55
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................
60
D. Keterbatasan Penelitian ..............................................................
62
: PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
63
B. Saran-saran................................................................................
63
C. Penutup .....................................................................................
64
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR RIWAYAT HIDUP
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Implikasinya pembelajaran kimia di sekolah masih jauh dari harapan. Guru-guru masih menerapkan metode mengajar secara tradisional, yang berorientasi pada pengukuran kognitif peserta didik saja. Sedangkan dalam paradigma belajar konstruktivisme pembelajaran harus dapat mengukur tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mencapai tiga pengukuran hasil belajar tersebut, kegiatan belajar di kelas tidak cukup hanya menerapkan metode ceramah saja atau metode pembelajaran tutur dan kapur (talk and chalk). Akibatnya akan menimbulkan kekurang tertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran dan mengurangi semangat peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik yang sebelumnya tidak menyukai mata pelajaran tertentu akan menjadi kurang termotivasi. Oleh karena itu, guru harus kreatif membuat strategi mengajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. Dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung dengan guru. Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan kemampuan guru. Satu diantara kemampuan yang harus dimiliki guru adalah merancang suatu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena tidak semua tujuan dapat tercapai hanya dengan satu strategi tertentu.1 Mata pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian peserta didik. Banyaknya konsep kimia yang 1
Retno Dwi Suyanti, Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), hlm. 41
– 42.
1
bersifat abstrak yang harus diserap peserta didik dalam waktu relatif terbatas menjadikan ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran sulit bagi peserta didik sehingga banyak peserta didik gagal dalam belajar kimia. Pada umumnya peserta didik cenderung belajar dengan hafalan daripada secara aktif mencari untuk membangun pemahaman mereka sendiri terhadap konsep kimia. Ada juga sebagian peserta didik yang sangat paham pada konsep-konsep kimia, namun tidak mampu mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.2 Kondisi seperti ini akan berdampak pada menurunnya minat belajar peserta didik dan semakin tidak pahamnya peserta didik terhadap mata pelajaran dan konsep-konsep di dalamnya. Secara kualitatif, berarti tujuan pendidikan kimia sebagaimana dalam GBPP tidak tercapai. Secara kuantitatif nilai peserta didik tidak mampu melampaui batas minimal tercapainya suatu ketuntasan pembelajaran, yaitu nilai rata-rata masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65. Kondisi yang demikian itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian tindakan di MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti menggambarkan kondisi di MA NU 04 Al Ma’arif Boja adalah sebagaimana kondisi yang telah diuraikan di atas, yaitu : secara kuantitatif nilai peserta didik rata-rata masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65, strategi pengajaran kurang memadai, karena masih jarang guru yang menggunakan metode yang aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran kimia. Telah dikembangkan dan diteliti berbagai metode pembelajaran yang berbeda satu dengan yang lain. Salah satunya adalah metode pembelajaran Crossword Puzzle (Teka-teki Silang). Metode pembelajaran
ini dapat
membantu peserta didik untuk mudah mengingat, dan metode Crossword Puzzle ini digunakan untuk menyusun tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki silang, metode ini dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik dalam 2
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Ciputat: Gaung Persada, 2009), hlm. 42.
2
pembelajaran. Langkah pertama, peserta didik mendengarkan penjelasan tentang beberapa istilah atau nama-nama penting yang terkait dengan materi Sistem Periodik Unsur. Kemudian peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari dua sampai empat orang. Masing-masing kelompok dibagi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang terkait dengan materi Sistem Periodik Unsur untuk dikerjakan, dan waktu mengerjakan dibatasi kemudian hasilnya dicocokkan bersama.3 Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka teki silang tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu kimia sehingga diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran, khususnya materi pelajaran sistem periodik unsur dan ilmu kimia pada umumnya. Maka diharapkan dengan membuka, membaca, dan mencari jawaban teka-teki silang tersebut, peserta didik akan selalu paham dan mengerti dengan sendirinya materi pelajaran sistem periodik unsur yang merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang membutuhkan daya pemahaman yang cukup. Teka-teki silang yang digunakan akan memberikan nilai yang positif bagi peserta didik. Hal ini disebabkan karena dengan menjawab dan mengerjakan bersama, peserta didik akan selalu berlomba untuk dapat menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat. Rasa kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi peserta didik yang menemukan jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan peserta didik lain dalam kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar. Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan dalam pengisian jawaban teka-teki silang, Karena huruf-huruf dalam jawaban dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom.4 3
Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm
256. 4
Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS (Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta
3
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan metode Crossword Puzzle efektif dalam meningkatkan hasil belajar kimia kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar kimia kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Peserta Didik a. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. b. Dengan diterapkannya metode Crossword Puzzle, memberikan alternatif kepada peserta didik untuk mempermudah mengingat materi pembelajaran kimia pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. c. Meningkatkan motivasi peserta didik dengan diterapkannaya metode Crossword Puzzle. d. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. 2. Manfaat bagi Guru a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar. b. Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar. c. Mampu menghidupkan suasana kelas dengan metode yang diterapkan. Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi (Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret), hlm. 25.
4
3. Manfaat bagi Peneliti a. Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar. b. Memberikan pengalaman cara mendesain materi pembelajaran yang tepat. 4. Manfaat bagi Sekolah Memberi masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran kimia pada khususnya dan pelajaran lain pada umumnya.
5
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan upaya sadar atau upaya yang disengaja untuk mendapat kepandaian. Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut: a) Menurut Anita E. Woolfolk “Learning is the process through which experiences causes permanent of change knowledge or behavior”.1 (Belajar adalah suatu proses di mana pengalaman-pengalaman menghasilkan suatu perubahan permanen dalam pengetahuan atau tingkah laku). b) Menurut Cronbach sebagaimana dikutip oleh Sardiman “Learning is shown by a change in behaviour as a result of experience”.2 (Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman). c) Menurut Slameto “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungan”.3 d) Menurut Trianto “Belajar diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.”4 1
Anita E. Woolfolk, Educational Psychology, (Bostan, Allyn and Bocon, 1996), p. 196.
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 20. 3
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
hlm.2. 4
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 16.
6
e) Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:
ُطرَأ على خِ ْب َرةٍ سَاب َقتٍ فيُحْدِث ْ ال َّتعَلمَ هُوَ َتغْيِ ْيرُ في ذِهْنِ المُ َّتعَلِمِ َي ف ْيهَا َتغْييرًا جَدِيْدًا (Belajar adalah perubahan di dalam diri (jiwa) peserta didik yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu sehingga menimbulkan perubahan yang baru) Dari pengertian belajar yang sudah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa belajar
merupakan
suatu
proses
yang
dialami
oleh
individu
dalam
pengalamannya yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Salah satu pertanda bahwa seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Sedangkan pembelajaran artinya proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.6 Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.7
Dari
pengertian-pengertian
tersebut,
maka
pembelajaran
merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja dilakukan dengan menciptakan berbagai kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan kurikulum. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajar.8 Menurut Bloom yang dikutip oleh
5
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th), hlm. 169. 6
Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), hlm. 23. 7
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif., hlm. 17.
8
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 22.
7
Sardiman, ranah belajar terdiri dari tiga yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. a) Ranah Kognitif (Cognitive Domain), Hasil belajar ranah ini menekankan pada aspek intelektual.9 Ranah ini meliputi: 1) Knowledge (Pengetahuan dan ingatan); 2) Comprehension (Pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh); 3) Analysis (Menguraikan, menentukan hubungan); 4) Synthesis (Mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru); 5) Evaluation (Menilai); dan 6) Application (Menerapkan). b) Ranah Psikomotorik (Psycomotor Domain), Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.10 Ranah ini meliputi : 1) Perception (Persepsi); 2) Set (Kesiapan); 3) Guided Respon (Gerakan Terbimbing); 4) Mechanism (Gerakan Terbiasa); 5) Complex Over Respon (Gerakan Kompleks); 6) Adaptation (Penyesuaian); dan 7) Originality (Kreativitas). c) Ranah Afektif (Affective Domain), Hasil belajar yang berkenaan dengan sikap.11 meliputi: 1) Receiving (Sikap menerima); 2) Responding (Memberikan respon); 3) Valuing (Menilai); 4) Organization (Organisasi); dan 9
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22.
10
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 23.
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 22.
8
5) Characterization (Karakterisasi). 12 Dalam pembelajaran materi Sistem Periodik Unsur ini, hasil belajar yang akan dicapai adalah hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar ranah ini dapat dillihat dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran materi Sistem Periodik Unsur. Dari hasil tes tersebut akan tampak sejauh mana peserta didik mengingat materi yang sudah disampaikan dan sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal meliputi: 1) Faktor jasmani, meliputi kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. 3) Faktor kelelahan.13 b. Faktor eksternal, meliputi: 1) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan 2) Faktor sekolah, meliputi metode pengajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat. 14 Di antara faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor sekolah, yang salah satunya berupa alat pelajaran. Alat pelajaran merupakan alat yang dipakai oleh guru saat mengajar dan juga dipakai oleh peserta didik untuk 12
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, hlm. 23.
13
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 54-59.
14
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, hlm. 60-71.
9
menerima materi yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran kepada peserta didik. Mengusahakan alat pelajaran yang baik sangat diperlukan, agar guru dapat mengajar dengan baik dan peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik, sehingga dapat dicapai hasil belajar yang maksimal. Alat pelajaran ini bisa meliputi buku-buku cetak maupun laboratorium. Crossword Puzzle yang berupa gambar dua dimensi, dapat juga dijadikan sebagai alat pelajaran. Dalam hal ini, materi Sistem periodik unsur dapat disajikan dalam Crossword Puzzle. Crossword Puzzle ini akan mempermudah peserta didik mengingat materi-materi yang disampaikan. Dengan demikian hasil belajar peserta didik dapat sesuai dengan yang diharapkan.
4. Metode Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) Metode Crossword Puzzle ini merupakan susunan tes peninjauan kembali dalam bentuk teka-teki silang yang dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik. Teka-teki silang ini bisa diisi secara perorangan atau kelompok.15 Crossword puzzle (teka-teki silang) adalah salah satu metode pembelajaran aktif bagi peserta didik yang melibatkan semua peserta didik untuk berfikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka–teki silang (Crossword puzzle) sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti pelajaran. Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka-teki silang tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu kimia sehingga diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran, khususnya materi pelajaran sistem periodik unsur dan ilmu kimia pada umumnya. Maka diharapkan dengan membuka, membaca, dan mencari jawaban teka-teki silang tersebut, peserta didik akan selalu paham dan 15
Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm.
256.
10
mengerti dengan sendirinya materi pelajaran sistem periodik unsur yang merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang membutuhkan daya pemahaman yang cukup. Teka-teki silang yang digunakan akan memberikan nilai yang positif bagi peserta didik. Hal ini disebabkan karena dengan menjawab dan mengerjakan bersama, peserta didik akan selalu berlomba untuk dapat menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat. Rasa kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi peserta didik yang menemukan jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan peserta didik lain dalam kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar. Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan dalam pengisian jawaban teka-teki silang. Karena huruf-huruf dalam jawaban dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom.16
5. Materi Sistem Periodik Unsur a.
Sistem Periodik Modern Pada tahun 1817, Johann D. Dobereiner mencari hubungan antara massa atom relatif unsur dengan sifat-sifatnya. Ia menemukan beberapa kelompok tiga unsur yang mempunyai sifat yang mirip, contohnya Litium
Kalsium
Klor
Natrium
Strontium
Brom
Kalium
Borium
Iod
Kelompok tiga unsur ini disebut triad. Dobereiner menemukan suatu hukum: “Suatu triad adalah tiga unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatif (Ar)-nya, sehingga massa atom relatif unsur kedua kira-kira sama dengan rata-rata Ar unsur pertama dan ketiga.”
16
Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS (Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi (Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret), hlm. 25.
11
Pada tahun 1865, John Newland mendapatkan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya, yaitu sebagai berikut. “Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur yang kedelapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur kesembilan dengan unsur yang kedua, dan seterusnya”. Hubungan ini oleh Newland disebut hukum oktaf, karena kemiripan sifat unsur terjadi setelah hubungan kedelapan. Dilihat dari beberapa kasus tampaknya hukum ini benar, tetapi untuk unsur yang lain tidak terbukti, contohnya S dan Fe tidak mempunyai kemiripan sifat. Dmitri Mendeleyev (bangsa Rusia) dan Lothar Meyer (bangsa Jerman) secara terpisah membuat daftar unsur yang merupakan perbaikan hukum oktaf Newland. Ia mempelajari sifat-sifat unsur dan mencari kaitannya dengan massa atom relatif. Berikut merupakan uraian sifat beberapa unsur yang dipelajari Dmitri Mendeleyev yang dikaitkan dengan massa atom relatifnya. Tabel 2.1 Uraian sifat beberapa unsur Urutan massa atom 1
Massa atom
Nama
Lambang
Sifat
2
3
4
5
1
7
Litium
Li
2
9,4
Berilium
Be
3
11
Boron
B
4
12
Karbon
C
5
14
Nitrogen
N
6
16
Oksigen
O
Logam lunak, kerapatan rendah, secara kimia sangat aktif, membentuk Li2O, LiCl. Jauh lebih keras daripada Li, kerapatan rendah, kurang aktif dibandingkan Li, membentuk BeO, BeCl2. Sangat keras, bukan logam, kurang reaktif, membentuk B2O3, BCl3. Rapuh, bukan logam, tak reaktif pada suhu kamar, membentuk CO2, CCl4. Gas, kurang reaktif, membentuk N2O5, NCl3. Gas, cukup reaktif, bereaksi dengan kebanyakan unsur, membentuk Na2O, BeO.
12
1 7
2 19
3 Flour
4 F
8
23
Natrium
Na
9
24
Magnesium
Mg
10
27,4
Aluminium
Al
11
28
Silikon
Si
12 13
31 32
Fosfor Sulfur
P S
14
2
Klor
Cl
15
35,5
Kalium
K
16
39
Kalsium
Ca
5 Gas, sangat reaktif, merangsang hidung, membentuk NaF, BeF2. Logam, lunak, kerapatan rendah, sangat aktif, membentuk Na2O, NaCl (bandingkan dengan Li). Jauh lebih keras daripada Na, kerapatan rendah, kurang aktif dibandingkan Na; membentuk MgO, MgCl (bandingkan dengan Be). Sekeras Mg, cukup reaktif, membentuk Al2O3, AlCl3 (bandingkan dengan B). Rapuh, bukan logam, tak reaktif, membentuk SiO2, SiCl4 (bandingkan dengan C). Titik leleh rendah, padat, reaktif; membentuk P2O5, PCl3 (bandingkan dengan N). Titik leleh rendah, padat, agak reaktif; bereaksi dengan kebanyakan unsur, membentuk Na2S, BeS (bandingkan dengan O). Gas, sangat reaktif, merangsang hidung, membentuk NaCl, BeCl2 (bandingkan dengan F). Logam, lunak, kerapatan rendah, sangat reaktif, membentuk K2O, KCl (bandingkan dengan Li dan Na).
Dari sifat fisika dan unsur-unsur kimia di atas, Dmitri Mendeleyev menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Hubungan itu disebut hukum periodik yang berbunyi “Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya”
13
Pada tahun 1869, Mendeleyev berhasil menyusun daftar unsur yang disebut sistem periodik Mendeleyev. Ia menempatkan unsur dalam kotak menurut kenaikan massa atom relatifnya. Ia membagi unsur atas 8 golongan dan 12 perioda sehingga unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang mirip. Setelah Moseley (pada tahun 1915) berhasil menemukan nomor atom, para ahli mencoba melihat hubungan sifat unsur dengan nomor atom tersebut. Seperti telah dikemukakan bahwa nomor atom adalah jumlah proton yang terdapat dalam inti, dan nomor massa (Ar) adalah jumlah proton dan neutron dalam inti atom. Penyelidikan akhirnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara nomor atom dengan volume, titik lebur, energi ionisasi, dan jari-jari atom. Berdasarkan fakta di atas, hukum periodik Mendeleyev harus diperbaiki menjadi hukum periodik versi modern. “Sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya” Kemudian disusun sistem periodik baru yang didasarkan pada kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat unsur. Sistem ini disebut sistem periodik Mendeleyev versi modern. Dalam sistem ini, unsur dibagi atas 8 golongan dan 7 perioda. Perioda ada yang pendek (1, 2, 3) dan yang panjang (4, 5, 6, 7). Disamping itu juga dikenal golongan lantanida dan aktinida. Sistem periodik modern (disebut juga sistem periodik panjang) disusun berdasarkan konfigurasi elektron unsur. Letak suatu unsur dalam sistem ini ditentukan oleh orbital yang terisi paling akhir. Dalam sistem ini, unsur dibagi atas blok s, p, d, dan f, serta terdiri atas golongan utama (blok s dan p) dan golongan transisi (blok d dan f).
b. Golongan dan Periode Unsur-unsur dalam Tabel Periodik 1) Penggolongan unsur Semua unsur blok s dan p disebut golongan utama (A), sedangkan blok d dan f disebut golongan transisi. Golongan utama terdiri dari 8 kolom yang berturut-turut disebut golongan IA s/d VIIIA.
14
Elektron valensi masing-masing golongan adalah: s1
- IA
s2p3
- VA
- IIA
2 4
sp
- VIA
s2p1
-IIIA
s2p5
- VIIA
s2p2
-IVA
s2p6
- VIIIA atau 0
s
2
Unsur golongan VIIIA disebut golongan gas mulia, Karena tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain, dan disebut juga golongan 0. 2) Perioda Unsur yang terletak pada baris yang sama dan sistem periodik disebut perioda. Perioda menunjukkan nomor bilangan kuantum utama (n) tertinggi yang dimiliki unsur. Karena n melambangkan jumlah kulit elektron, maka unsur seperioda yang berdekatan mempunyai sifat agak mirip. Bila letaknya berjauhan sifatnya juga jauh berbeda. Perioda unsur dapat ditentukan dari nilai bilangan kuantum (n) yang terbesar atau n kulit terluarnya, contohnya unsur Y yang mempuyai nomor atom 40. 40Y
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d2
perioda 517
c. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik Sistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat unsur, misalnya saja kemiripan sifat diantara unsur-unsur segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Unsur-unsur segolongan IA mempunyai kemiripan konfigurasi elektronnya. Hal ini menyebabkan unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang sama, jadi untuk mengetahui ciri-ciri sifat unsur dapat ditunjukkan oleh elektron valensinya. Tabel 2.2 Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik Unsur Nomor Atom
K
1
2
3
H
1
1
L 4
M
N
O
5
6
7
P 8
Q 9
17
Syukri S, Kimia Dasar 1, (Bandung: ITB, 1999), hlm 155-175.
15
1
2
3
4
5
6
7
8
Li
3
2
1
Na
11
2
8
1
K
19
2
8
8
1
Rb
37
2
8
18
8
1
Cs
55
2
8
18
18
8
1
Fr
87
2
8
18
32
18
8
9
1
Hubungan antara letak unsur dalam Sistem Periodik Unsur dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron. Golongan ditunjukkan dengan jumlah elektron valensi, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit.18 d. Logam dan bukan logam Unsur-unsur dialam dikelompokkan menjadi unsur logam, unsur non logam, dan unsur semi logam. 1) Logam (Metal) Setiap orang pernah melihat logam, misalnya paku, besi, aluminium foil, kawat tembaga, atau bumper mobil yang dilapisi krom (chrom-plated). Cahaya dari logam sangat spesifik sehingga disebut cahaya metal (metallic luster). Logam juga mempunyai sifat yang sama dalam kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul (hammer) atau ditarik untuk meluruskannya. Semua logam mempunyai kemampuan seperti ini sampai derajat tertentu. Kemampuan mengubah bentuk jika dipukul disebut maleabilitas (malleability). Sifat mudah ditempa (lentur) dari logam juga merupakan sifat yang dapat digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda dan pandai perak untuk membuat kerajinan dari perak.
18
Raymond Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm.235.
16
Kemampuan logam yang dapat lurus jika ditarik dari arah yang berlawanan disebut dengan sifat lentur (ductility). Logam adalah penghantar arus listrik yang baik dan logam juga sebagai penghantar kalor yang baik. Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam, meskipun ada kesamaan sifat di antara logam-logam tersebut. Banyak logam yang umumnya dikenal dan dapat dijumpai setiap hari dalam bentuk murni, tidak dikombinasi dengan logam lain. Misalnya besi, aluminium, tembaga, dan krom. Beberapa logam mempunyai sifat yang sangat reaktif, batas perbedaan reaktivitas kimia logam-logam sangat besar. Natrium adalah salah satu contoh yang sangat ekstrem reaktivitasnya dan emas adalah contoh ekstrem yang berlawanan dengan natrium. Selain reaktivitas kimia, logam juga mempunyai beberapa sifat fisik yang berbeda, misalnya kekerasan dan titik leleh. Sebagian lagi bersifat lunak. Krom dan besi adalah contoh logam yang keras, emas dan timah adalah contoh logam yang lunak. 2) Non logam (Nonmetal) Kebanyakan unsur non logam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni: dalam kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai adalah bentuk senyawa kimia. Salah satu benda nonlogam yang banyak diketahui adalah karbon, yang terjadi di alam dalam dua bentuk yang berbeda. Bentuk (varietas) lainnya yang juga cukup dikenal adalah grafit. Bentuk ini banyak dijumpai, misalnya pada batu bara briket dan isi pensil. Bentuk karbon yang kurang dikenal, tetapi sangat berharga adalah intan (diamond). Nonlogam lainnya yang sangat banyak dijumpai adalah oksigen dan nitrogen, yaitu komponen yang penting dari atmosfer. Sama seperti sifat-sifat logam yang batasannya sangat luas, demikia juga sifat-sifat unsur nonlogam. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa unsur berbentuk gas dan ada satu (brom) berbentuk cair. Ada juga yang berbentuk padat, contohnya adalah karbon. Selain perbedaan dalam sifat-sifat fisik, unsur nonlogam juga berbeda dalam sifat-sifat kimianya. Fluor, misalnya sangat reaktif, tetapi helium inert (tidak reaktif sama sekali).
17
3) Semi logam (Metaloid) Metaloid (juga disebut semimetal) adalah unsur yang mempunyai sifat antara logam (metal) dan non logam (non metal). Contoh yang paling terkenal adalah unsur silikon. Contoh lain misalnya arsen (As) dan antimon (Sb). Jika dilihat dari bentuk luarnya, unsur ini agak berbentuk logam, tetapi warna gelapnya agak berbeda jika dibandingkan dengan logam yang spesifik, misalnya besi atau perak. Metaloid adalah semikonduktor yang spesifik. Unsur ini dapat menghantarkan arus listrik, tetapi tidak sebaik logam. Sifat semikonduktor ini sangat berguna dalam industri elektronik karena unsur ini memungkinkan alat-alat mikroelektronik diperoleh dalam ukuran kecil (dapat digenggam dalam tangan) misalnya dijumpai dalam kalkulator dan mikrokomputer. Selain karena sifat penghantar listriknya, metaloid lebih bersifat non logam daripada logam.19
e. Sifat-sifat Periodik Unsur Walaupun unsur yang berdekatan dalam satu golongan atau perioda mempunyai kemiripan, tetapi diantara sesamanya terdapat perbedaan tertentu. Perbedaan sifat itu berubah dengan kecenderungan tertentu, sesuai dengan perubahan nomor atomnya. Kecenderungan itu berulang pada golongan atau perioda berikutnya, maka disebut sifat periodik, yag meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan. 1) Jari-jari atom Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yng sama dalam ikatan tunggal. Unsur dalam satu perioda, mempunyai kulit yang sama, tetapi nomor atom bertambah dari kiri ke kanan. Berarti jumlah protonnya juga bertambah, sehingga daya tarik inti pada kulit terluar makin besar dari kiri ke kanan.
19
James E. Brady, KIMIA Universitas Asas & Struktur, (Jakarta: Bina Rupa Aksara ), hlm. 142-146.
18
Dalam satu golongan, unsur mempunyai elektron valensi sama, tetapi jumlah kulitnya bertambah dari atas kebawah. Akibatnya, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa: a) Dalam satu perioda, jari-jari bertambah dari kanan ke kiri. b) Dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dari atas ke bawah. 2) Energi ionisasi Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terlemah suatu atom disebut energi ionisasi. a) Dalam satu perioda, energi ionisasi bertambah dari kiri ke kanan. b) Dalam satu golongan, energi ionisasi bertambah dari bawah ke atas. Bila jarak makin kecil maka daya tarik makin besar, akibatnya energi ionisasi makin besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil. Dari keperiodikan telah diketahui bahwa dalam satu perioda, jari-jari berkurang dari kiri ke kanan. Sudah tentu energi ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan. Demikian pula dalam satu golongan, energi ionisasi pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari atomnya makin kecil. 3) Afinitas elektron Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu elektron masuk ke orbital terluar suatu atom. Elektron dapat masuk karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif. Disekitar inti terdapat elektron yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik inti lebih besar daripada daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk. Sebaliknya, bila daya tarik inti lebih kecil, maka akan diperlukan energi untuk memasukkan elektron. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa: a) Dalam satu perioda, afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan. b) Dalam satu golongan, afinitas elektron bertambah dari bawah ke atas. Catatan: afinitas elektron yang bertanda negatif disebut lebih besar bila nilainya makin negatif.
19
4) Keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron yang dipakai bersama dalam ikatan kovalen. Keelektronegatifan unsur ditentukan oleh muatan inti dan jari-jari kovalennya. Dengan demikian dapat disimpulkan secara umum bahwa: a) Dalam satu perioda, keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan. b) Dalam satu golongan, keelektronegatifan bertambah dari bawah ke atas. Unsur dalam satu perioda mempunyai jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan. Akibatnya, daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar (termasuk pasangan elektron yang dipakai besama) juga bertambah dari kiri ke kanan. Keelektronegatifan unsur segolongan bertambah dari bawah ke atas juga karena pertambahan jari-jari atomnya.20
B. Kerangka Berfikir Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan suatu masalah yang amat menonjol dalam setiap pembaharuan sistem pendidikan nasional. Sejalan dengan itu upaya pembaharuan pendidikan terus dilakukan diantaranya adalah pembaharuan pada metode pembelajaran yang digunakan. Sistem Periodik Unsur (SPU) merupakan salah satu materi ilmu kimia yang banyak mengungkap teori-teori dan konsep-konsep ilmu kimia yang mendasar. Misalnya pengelompokkan unsur-unsur, sifat-sifat periodik unsur yang dalam pemahamannya banyak melibatkan daya imajinasi peserta didik. Oleh karena itu, pemahaman tentang SPU sangat penting untuk mempelajari ilmu
kimia
selanjutnya
sehingga
dalam
mempelajarinya
diperlukan
pengembangan kemampuan kognitif peserta didik. Ketidakmampuan peserta didik dalam memahami konsep-konsep dari materi SPU akan mengakibatkan menurunnya prestasi belajar peserta didik. Untuk mengatasi kesulitan pada peserta didik diperlukan suatu metode yang mampu membantu meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut. Dalam penelitian ini metode
20
Syukri S, Kimia Dasar 1, hlm 170-175.
20
pembelajaran yang dipakai adalah metode Crossword Puzzle atau Teka-teki Silang. Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang digunakan dimaksudkan selain ada unsur permainannya juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi Crossword Puzzle tersebut secara tidak sadar peserta didik belajar ilmu kimia sehingga diharapkan selain mendapat kesenangan juga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman materi pelajaran, khususnya materi pelajaran SPU dan ilmu kimia pada umumnya. Pada metode pembelajaran Crossword Puzzle ini peserta didik secara bersama-sama akan mencari jawaban pertanyaan yang ada dalam Crossword Puzzle (Teka-teki Silang). Dalam mencari jawaban peserta didik terlebih dahulu harus paham maksud dari pertanyaan yang ada, sehingga peserta didik juga harus paham dengan materi pelajaran yang terkait. Dengan demikian, selain belajar secara bersama-sama peserta didik juga dapat saling membantu bila ada seorang peserta didik yang belum paham mengenai materi yang terkait. Crossword Puzzle merupakan metode yang bentuknya terdiri dari baris dan kolom dimana huruf-huruf dalam baris dan kolom saling berhubungan. Melalui Crossword Puzzle inilah, akan terwujud pembelajaran kimia yang bermakna, artinya peserta didik benar-benar memahami apa yang dipelajari, khususnya pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. Peserta didik akan lebih memahami konsep-konsep dalam Sistem Periodik Unsur. Dengan demikian hasil belajar pada materi Sistem Periodik Unsur dapat ditingkatkan.
21
Sistem Periodik unsur Proses pembelajaran
Pembelajaran menggunakan Puzzle
dengan Crossword
Pembelajaran dengan metode konvensional
Tes
Tes
Hasil Belajar
Hasil Belajar
Hasil belajar dengan menggunakan Crossword Puzzle dapat ditingkatkan sesuai dengan yang diharapkan Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir
C. Kajian Penelitian yang Relevan Penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan hubungan antara penelitian yang penulis teliti dengan penelitian yang relevan dari peneliti terdahulu. Yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Skripsi yang disusun oleh Sugiartini (K3301054) pada tahun 2006, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul ”Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) dengan Metode TTS (Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006.”
Hasil
penelitiannya
menunjukkan
bahwa
pembelajaran
menggunakan metode Crossword Puzle (teka-teki silang) efektif terhadap peningkatan hasil belajar pada materi pokok Sistem Periodik Unsur. 2. Skripsi yang disusun oleh Elsa Yuniar Pramita Dewi (A220070038) pada tahun 2010, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
22
Sebelas Maret Surakarta dengan judul ” Penerapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama Pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2010.” Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adanya peningkatan keaktifan peserta didik dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzle (teka-teki silang). 3. Skripsi yang disusun oleh Rika Dwi Harimurti (A 420 070 079) Pada Tahun 2011, Mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Perbedaan Penggunaan Metode Crossword Puzzle dan Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas X.Ak.1 dan X.Ak.2 SMK Negeri I Banyudono Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzle lebih efektif daripada metode Card Sort. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, perbedaan dari penelitian sebelumnya terletak pada materi yang diambil pada penelitian ini. Penelitian sebelumnya, materi yang diteliti diantaranya Sistem Periodik Unsur pada materi kimia, Makna Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama pada materi Pendidikan Kewarganegaraan, dan pada materi Biologi. Letak perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada sampel peserta didik pada penelitian masing-masing, perbedaan sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Dari perbedan tersebut, maka penelitian ini mengambil judul ” Efektivitas Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja”, dengan harapan hasil belajar yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan.
23
D. Rumusan Hipotesis Hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.21 Hipotesis sangat penting adanya, sebab penelitian akan berjalan sesuai hipotesis yang dirumuskan sehingga hipotesis tersebut dapat terjawab. Sehubungan dengan pengertian hipotesis tersebut, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah ada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja dalam materi pokok sistem periodik unsur dengan penerapan metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran.
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hlm 71.
24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.1 Adapun metode yang digunakan peneliti adalah metode analisis kuantitatif eksperimen, yaitu dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabelvariabel dan selanjutnya dikontrol untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar. Metode penelitian kuantitatif yang dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain “posttest-only control design”, karena tujuan dalam penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment. Adapun pola desain penelitian ini sebagai berikut.2 R X O2 R X O4 Gambar 3.1 Desain Penelitian Kuantitatif R duaOkelompok Dalam desain ini terdapat yang dipilih secara random (R). 4
Kelompok pertama (kelompok eksperimen) diberi perlakuan X (pembelajaran dengan metode Crossword Puzzle) sedangkan kelompok yang lain (kelompok kontrol) diberi perlakuan dengan pembelajaran ekspositori (ceramah).
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 6 2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 76
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data tentang efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran pada meteri pokok sistem periodik unsur, penelitian dilaksanakan: Tempat penelitian
: MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Waktu penelitian
: Tanggal 26 Agustus s/d 28 September 2011
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.4 Dalam penelitian ini sampel akan diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lagi sebagai kelas uji coba instrumen. Pengambilan sampel dikondisikan dengan pertimbangan bahwa peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan dalam pembagian kelas tidak ada kelas unggulan. Pada penelitian ini akan digunakan kelas X1 sebagai kelas eksperimen, kelas X2 sebagai kelas kontrol, dan kelas XI IPA sebagai kelas uji coba instrumen.
3
Sugiyono, Statistika untuk Penelitiann, ( Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 61.
4
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfa Beta, 2005), hlm. 56
26
D. Variabel Penelitian dan Indikator Efektivitas 1. Variabel Penelitian Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas dua macam variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). a)
Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.5 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah metode Crossword Puzzle dan metode ekspositori.
b)
Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.6 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar kimia peserta didik pada materi pokok sistem periodik unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Hasil belajar yang akan dicapai adalah hasil belajar ranah kognitif. Hasil belajar ranah ini dapat dillihat dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran materi Sistem Periodik Unsur. Indikator hasil belajar dalam penelitian ini adalah Posttest.
2. Indikator Efektivitas Indikator adalah wakil kejadian atau tingkah laku yang dapat diobservasi atau diteliti. Sedangkan “Efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya), dapat membawa hasil, berhasil guna.”7 Efektivitas berarti dapat membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Indikator efektivitas dalam penelitian ini adalah jumlah peserta didik yang lolos KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan madrasah sebesar 65. 5
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 4.
6
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 4.
7
Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm.
219.
27
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari nilai rata-rata dan prosentase hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus:
Sedangkan nilai rata-rata diperoleh dengan menggunakan rumus sebagaimana berikut:
Keterangan: F= Jumlah peserta didik yang lolos KKM P= Jumlah skor dalam persen
N= Jumlah peserta didik = Rata-rata
Cara menafsirkan prosentase keefektifan adalah:8 Tabel 3.1 Kriteria Prosentase Keefektifan No
Prosentase Peserta didik yang Lolos KKM
Keterangan
1
0% - 20%
Tidak efektif
2
21% - 40%
Kurang efektif
3
41% - 60%
Cukup efektif
4
61% - 80%
Efektif
5
81% - 100%
Sangat efektif
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat bahan dokumentasi yang sudah ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan
8
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, , hlm. 89.
28
penelitian.9 Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama dan nilai awal peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data awal adalah hasil belajar kimia semester gasal pada materi pokok sistem periodik modern. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 2. Metode Tes Tes merupakan cara yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan.10 Tes yang diberikan pada peserta didik dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda, melalui tes ini akan tampak seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap materi Sistem periodik unsur. Hasil tes inilah yang kemudian akan digunakan sebagai acuan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian. Namun, sebelum soal tes tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes tersebut diujicobakan pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.
F. Teknik Analisis Data 1.
Analisis Tahap Awal a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data, yang paling penting adalah untuk menentukan penggunaan statistik parametrik atau non parametrik. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai ulangan kimia dari
9
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.
30. 10
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 ),
hlm. 67.
29
materi sebelumnya dapat digunakan uji Chi-Kuadrat. Hipotesis yang digunakan untuk uji nomalitas:
H 0 = data berdistribusi normal H 1 = data tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut. 1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah. 2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas. 3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku. 4) Membuat tabulasi data kedalam interval kelas. 5) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas dengan rumus: xi x , Zi S di mana S adalah simpangan baku dan x adalah rata-rata sampel. 6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan tabel. 7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva K
Oi Ei 2
Ei
Ei
2 Dengan:
2 = Chi–kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei
= frekuensi yang diharapkan
8) Membandingkan harga Chi–kuadrat dengan tabel Chi–kuadrat dengan taraf signifikan 5%. 9) Menarik kesimpulan, jika
χ2hitung < χ2tabel, maka data berdistribusi
normal11 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya
11
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm.273.
30
untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
H 0 : 12 2
2
H1 : 1 2 2
2
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.
Fhitung
Varians terbesar Varians terkecil
Untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak maka Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan = 5 % dengan dk pembilang ( v1 ) = banyaknya data terbesar dikurangi satu dan dk penyebut ( v2 ) = banyaknya data yang terkecil dikurangi satu. Jika Fhitung Ftabel maka Ho diterima.12 Berarti kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen. c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan rata-rata pada tahap awal digunakan untuk menguji apakah ada kesamaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah-langkah uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut: varians kedua kelas sama ( 1 2 ) , rumus yang digunakan 2
1) Jika
2
adalah: (a) Menentukan rumusan hipotesisnya yaitu: H 0 : 1 2 (tidak ada perbedaan rata-rata awal kedua kelas sampel) H1 : 1 2 (ada perbedan rata-rata awal kedua kelas sampel)
(b) Menentukan statistik yang digunakan yaitu uji t dua pihak. (c) Menentukan taraf signifikan yaitu α = 5%.
12
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 250.
31
(d) Kriteria
pengujiannya
adalah
terima
, di mana
H0
apabila
diperoleh dari daftar distribusi dan dk = n1 n 2 2.
Student dengan peluang
(e) Menentukan statistik hitung menggunakan rumus:
x1 x 2
t s
1 1 n1 n 2
(n1 1) s1 (n2 1) s 2 n1 n2 2 2
dengan s 2
2
Keterangan: x1 = rata-rata data kelas eksperimen
x 2 = rata-rata data kelas kontrol
n1 = banyaknya data kelas eksperimen n2 = banyaknya data kelas kontrol s2 = simpangan baku gabungan (f) Menarik kesimpulan yaitu jika ttabel thitung ttabel , maka kedua kelas mempunyai rata-rata sama.13 2) Jika varians kedua kelas berbeda ( 1 2 ) , rumus yang digunakan: 2
t'
2
x1 x 2 s12 s22 2 2 n1 n2
Keterangan: x1 : skor rata-rata dari kelompok eksperimen x 2 : skor rata-rata dari kelompok kontrol. n1 : banyaknya subyek kelompok eksperimen n2 : banyaknya subyek kelompok kontrol
s12 : varians kelompok eksperimen
s 22 : varians kelompok kontrol
13
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
32
Kriteria pengujian:
H 0 diterima jika: t ' H 0 ditolak jika t’ ≥ dengan w1
w1t1 w2t2 dan w1 w2
w1t1 w2 t 2 . w1 w2
si2 s2 , w2 2 , t1 t(1 )( n1 1) , dan t2 t(1 )( n2 1) 14 n2 n2
2. Analisis Instrumen Tes Instrumen yang telah disusun diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Uji coba dilakukan pada peserta didik yang pernah mendapatkan materi tersebut (peserta didik yang masih termasuk dalam populasi tapi bukan peserta didik yang menjadi sampel). Tujuannya untuk mengetahui apakah item-item tersebut telah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak. a. Validitas Validitas atau kesahihan adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.15 Jadi suatu instrumen (soal) dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas tes item adalah korelasi product moment.16
rxy
N XY X Y
N X X N Y Y 2
2
2
rxy
= koefisien korelasi tiap item
N
= banyaknya subyek uji coba
2
X = jumlah skor item 14
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 241.
15
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm.182.
16
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.
33
Y = jumlah skor total X
2
= jumlah kuadrat skor item
Y = jumlah kuadrat skor total XY = jumlah perkalian skor item dan skor total 2
Setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika rhitung rtabel . 17
b. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut : 2 k S pq r11 S2 k -1
Rumus Varian sebagai berikut : =
Keterangan : r11
= reabilitas instrumen
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q k
= banyaknya butir soal
s
= standar deviasi dari tes. Standar deviasi (s) dapat didapat menggunakan rumus berikut :
s= 17
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.
34
Keterangan : s
= Standar Deviasi
X
= Simpangan X dari ,yang dicari dari X -
N
= Banyaknya subjek pengikut tes.18 Untuk menentukan reabilitas suatu soal maka, apabila r11>
rtabel
dikatakan reabilitas atau soal tersebut dapat digunakan. Namun jika sebaliknya, maka soal tersebut tidak dapat digunakan. . c. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus: P
B JS
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah seluruh peserta didik19 Cara menafsirkan angka tingkat kesukaran menurut Witherington dalam bukunya yang berjudul Psychological Education yang dikutip oleh Anas Sudijono adalah sebagai berikut:20
18
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 86 - 113
19
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm.
208. 20
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 373.
35
Tabel 3.2 Kriteria tingkat kesukaran soal No
Besarnya Tigkat Kesukaran
Interpretasi
1
Kurang dari 0,25
Terlalu sukar
2
0,25-0,75
Cukup (sedang)
3
Lebih dari 0,75
Terlalu mudah
d. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda untuk tes berbentuk pilihan ganda adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut21.
DB
( MH ML) SkorMaksimal
Keterangan:
DB : daya beda MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
Cara menafsirkan daya beda adalah:22 Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda No
Besarnya DB
Klasifikasi
1
Kurang dari 0,20
2
0,21 0,40
Satisfactory (Cukup)
3
0,41 0.70
Good (Baik)
4
0,71 1,00
Excellent (Baik sekali)
5
Bertanda negatif
Poor (Jelek)
Butir soal dibuang
21
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 211.
22
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 389.
36
3. Analisis Data Tahap Akhir Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan rumus t test dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika varians kedua kelas sama ( 1 2 ) , rumus yang digunakan adalah: 2
2
Ho : 1 = 2 Ha : 1 ≠ 2 dengan: 1=
rata-rata hasil belajar peserta didik kelas X1 yang diajar dengan
menggunakan metode Crossword Puzzle. 2 = rata-rata hasil belajar peserta didik kelas X2 yang diajar tanpa menggunakan metode Crossword Puzzle. Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. x1 x 2
t=
1 1 n1 n 2
s
dengan:
s2
(n 1 1)s12 (n 2 1)s 22 n1 n 2 2
Keterangan: x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
x2
: skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subyek kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
s2
: varians gabungan
37
Kriteria pengujian: H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel dengan dk n1 n2 2 dan peluang (1 ) dan H0 diterima untuk harga t lainnya.23 b. Jika varians kedua kelas berbeda ( 1 2 ) , rumus yang digunakan:24 2
t'
2
x1 x 2 s12 s 22 n1 n 2
Keterangan: x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
x2
: skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subyek kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
Kriteria pengujian:
H 0 diterima jika: t ' H0 ditolak jika t’ ≥
dengan w1 =
w1t1 w2t2 dan w1 w2
w1t1 w2 t 2 . w1 w2
s12 s2 , w2 = 2 , t1 = t(1- )( n1 -1), dan t2 = t(1- )( n 2 -1) n1 n2
23
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 239.
24
Sudjana, Metoda Statistika, hlm. 241.
38
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai 26 Agustus 2011 dengan mendata nama-nama peserta didik, sedangkan kegiatan pembelajaran mulai dilaksanakan pada tanggal 2 September 2011 sampai dengan 28 September 2011 di kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Dalam penelitian ini peneliti mengambil dua kelas sebagai sampel, dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan memilih secara acak satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol, dari teknik cluster random sampling ini diperoleh yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol, dan satu lagi sebagai kelas uji coba. Daftar nama peserta didik kelas X1, X2, XI IPA, dapat dilihat dalam lampiran 1. Sebelum proses kegiatan pembelajaran, peneliti menyusun instrumen pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan soal tes uji coba, instrument tes yang akan digunakan seperti menyusun 50 butir soal yang digunakan untuk mengetahui aspek kognitif peserta didik yang diteliti. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Sistem Periodik Unsur. Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran yang diterapkan di kelas eksperimen adalah pembelajaran dengan metode Crossword Puzzle, sedangkan kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Pembelajaran materi “Sistem Periodik Unsur” dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua pertemuan untuk kelas eksperimen dan dua pertemuan untuk kelas kontrol, dan satu pertemuan untuk tes akhir.
39
a. Pembelajaran dengan metode Crossword Puzzle pada Kelas Eksperimen Pelaksanaan pembelajaran di kegiatan inti pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode Crossword Puzzle adalah sebagai berikut 1) Pertemuan Ke-1 Pertemuan pertama pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Jum’at, 9 September 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pembelajaran berlangsung dengan metode Crossword Puzzle dan diskusi. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : a)
Pada kegiatan inti, peserta didik membentuk kelompok, dengan terdiri dari 5 anggota yang sifatnya heterogen.
b)
Peserta didik diberi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang berisi tentang materi Sistem Periodik Unsur, masing-masing kelompok saling bertukar informasi dan mencatat hasil diskusi.
c)
Peserta didik menarik kesimpulan dan mencatat dari hasil diskusi. Setelah selesai diskusi, perwakilan dari peserta didik membacakan hasil diskusi di depan. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil pekerjaan. Sebagai umpan balik, kemudian guru memberikan kuis. Pada materi Sistem Periodik Unsur.
2) Pertemuan Ke-2 Pertemuan kedua pembelajaran kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 16 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pembelajaran berlangsung dengan metode Crossword Puzzle dan diskusi. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut : a) Pada kegiatan inti, peserta didik membentuk kelompok, dengan terdiri dari 5 anggota yang sifatnya heterogen. b) Peserta didik diberi Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) yang berisi tentang materi Sistem Periodik Unsur, Masing-masing anggota kelompok saling bertukar informasi dan mencatat hasil diskusi. c) Peserta didik menarik kesimpulan dan mencatat dari hasil diskusi;
40
Setelah selesai diskusi, perwakilan dari peserta didik membacakan hasil diskusi di papan tulis. Peserta didik dipandu oleh guru mengoreksi hasil pekerjaan. Sebagai umpan balik, kemudian guru memberikan kuis. Pada materi Sistem Periodik Unsur. b. Pembelajaran pada Kelas Kontrol Pembelajaran sistem periodik unsur di kelas kontrol dilaksanakan secara konvensional. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, peserta didik mendengarkan informasi dari guru, kemudian mencatat dan guru memberikan soal latihan. Pada kelas kontrol ini, peserta didik tidak diminta untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas. Mereka hanya menunggu informasi dari guru. 1) Pertemuan Ke-1 Pertemuan pertama pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 7 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pembelajaran berlangsung dengan metode ceramah. Guru menjelaskan materi sistem periodik unsur. Selama kegiatan pembelajaran, guru yang menyampaikan semua materi pelajaran, kemudian peserta didik diberikan soal. 2) Pertemuan Ke-2 Pertemuan kedua pembelajaran kelas kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 14 september 2011 dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Sama halnya dengan pertemuan pertama, pembelajaran pada pertemuan ini juga dengan metode ceramah. Guru menjelaskan materi Sistem Periodik Unsur. Pembelajaran dengan pembelajaran ekspositori dapat membuat peserta didik lebih tenang karena guru yang mengendalikan peserta didik. Namun, peserta didik yang belum jelas kadang tidak berani, malu atau malas untuk bertanya pada guru. Hal ini terbukti setelah guru berkeliling untuk mengamati peserta didik mengerjakan soal, masih banyak peserta didik yang diam dan tidak mampu mengerjakan soal, dan tidak berusaha bertanya pada guru. Saat mengerjakan latihan soal hanya peserta didik yang pandai saja yang serius mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sedangkan yang lain
41
cenderung pasif tidak berusaha mengerjakan apabila dirasa sulit untuk mengerjakan. Di samping itu, pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle membutuhkan waktu yang relatif lebih sedikit dari pada pembelajaran di kelas kontrol. c. Tahap Evaluasi Tujuan diadakannya evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan peserta didik dalam menguasai materi setelah proses pembelajaran berlangsung. 1) Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen sebelum penerapan metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran nilai maksimal yang diperoleh = 68, sedangkan nilai terendah diperoleh = 16. Rentang nilai (R) = 52, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P) adalah 8 atau 7 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen Kelas
fi
16
–
23
1
24
–
31
4
32
–
39
9
40
–
47
11
48
–
55
11
56
–
63
6
64
–
71
3
Jumlah
45
Rata-rata
44,53
42
2) Data Nilai Posttest Kelas Eksperimen Data ini diperoleh pada kelas eksperimen setelah proses pembelajaran berlangsung, dimana dalam proses pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran. Dari data inilah akan membuktikan efektif atau tidaknya metode Crossword Puzzle sebagai metode pembelajaran. Metode Crossword Puzzle akan dianggap efektif apabila hasil pembelajaran antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol lebih jauh perbandingannya. Hasil penelitian pada kelas eksperimen nilai maksimal yang diperoleh = 84, sedangkan nilai terendah diperoleh = 32. Rentang nilai (R) = 52, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P) adalah 8,055 atau 8 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Eksperimen Kelas
fi
32
–
39
1
40
–
47
4
48
–
55
9
56
–
63
6
64
–
71
10
72
–
79
11
80
–
87
4
Jumlah
45
Rata-rata
62,22
3) Data Nilai Pretest Kelas Kontrol Sebelum aktifitas pembelajaran dilakukan, tes dilakukan untuk mengetahui perbandingan dengan kelas eksperimen. Hasil penelitian pada kelas kontrol tersebut memiliki nilai maksimal yang diperoleh = 60, sedangkan nilai terendah diperoleh = 14. Rentang nilai (R) = 46, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 6 kelas dan panjang kelas (P) adalah 7,16 atau 8 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :
43
Tabel 4.3. Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol Kelas
fi
14
–
21
9
22
–
29
6
30
–
37
6
38
–
45
10
46
–
53
5
54
–
61
8
Jumlah
44
Rata-rata
37,68
4) Data Nilai Posttest Kelas Kontrol Hasil pembelajaran di kelas kontrol diperoleh, yang mana dalam proses pembelajaran di kelas kontrol tidak menggunakan metode Crossword Puzzle namun menggunakan metode ceramah sebagai metode dalam pembelajaran. Data yang diperoleh inilah yang akan menjadi perbandingan dengan kelas eksperimen. Dari hasil penelitian setelah proses pembelajaran dilakukan pada kelas kontrol ini diperoleh bahwa nilai maksimal yang diperoleh = 80, sedangkan nilai terendah diperoleh = 32. Rentang nilai (R) = 48, sedangkan banyaknya kelas (k) diambil 7 kelas dan panjang kelas (P) adalah 8 kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4. Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol Kelas
fi
1
2
32
–
39
8
40
–
47
13
48
–
55
10
56
–
63
6
64
–
71
3
44
2
1
72
–
79
3
80
–
87
1
Jumlah
44
Rata-rata
49,09
Perhitungan dari hasil test yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan adanya perbedaan. Dimana, nilai tertinggi dari test pada kelas eksperimen mencapai 84, sedangkan pada kelas kontrol mencapai 80. Hasil perhitungan data pretest dan posttest yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, akan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
B. Analisis Data 1. Analisis Data Awal a. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data tahap awal, digunakan nilai ulangan pada materi Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Statistik yang digunakan adalah Chi-Kuadrat. Hipotesis
H 0 : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis K
Oi Ei 2
Ei
Ei
2
Kriteria Pengujian 2 2 H 0 diterima jika hitung tabel
Berikut hasil perhitungan 2 nilai awal untuk kelas X1, X2 dan kelas XI IPA.
45
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan 2 Nilai Awal 2 2 Kelas Keterangan tabel hitung
No. 1.
X1
-64.7692
12,5916
Normal
2.
X2
8.2216
11.07
Normal
3.
XI IPA
7.8991
12,5916
Normal
Contoh perhitungan uji normalitas nilai pretest dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas menggunakan uji F dengan hipotesis statistiknya sebagai berikut. Hipotesis
H 0 : 1 2 (data homogen) H 1 : 1 2 (data tidak homogen)
Kriteria pengujian 2 2 H 0 diterima jika hitung tabel
Tabel 4.6 Nilai Varians Sumber variasi X1
X2
Jumlah
2004
1658
N
45
44
X
45.633
37.136
Varians ( S 2 )
129.709
220.269
Standar deviasi ( S )
11.389
14.841
Dari data diatas, maka dapat dihitung dengan rumus uji varians, berikut:
Fhitung
Varians terbesar Varians terkecil
46
= 220.2685/ 129.7091 = 1.698 Untuk a = 5% dengan dengan dkpembilang = nb- 1 = 44 - 1 = 43 dan dkpenyebut = nk – 1 = 45 - 1 = 44 diperoleh F
tabeL
1,6540.
Karena F
hitung
> F tabel maka dapat
disimpulkan data yang diuji umtuk pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah tidak homogen atau tidak mempunyai varians yang sama. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat secara terperinci pada lampiran 5. . c. Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan rata-rata kedua sampel signifikan atau tidak. Statistik yang digunakan adalah uji t dengan hipotesis sebagai berikut. Hipotesis Ho : 1 2 (perbedaan rata-rata tidak signifikan)
H 1 : 1 2 (perbedaan rata-rata signifikan).
Karena
telah
diketahui
bahwa
kedua
sampel
tidak
homogen
( H 1 : 1 2 ), maka statistik t’ yang digunakan adalah:
t'
x1 x 2 s12 s22 2 2 n1 n2
Kriteria Pengujian
H 0 diterima jika: t ' H 0 ditolak jika t’ ≥ dengan w1
w1t1 w2t2 dan w1 w2
w1t1 w2 t 2 . w1 w2
si2 s2 , w2 2 , t1 t(1 )( n1 1) , dan t2 t(1 )( n2 1) n2 n2
47
Tabel 4.7 Kesamaan Rata-rata
si 2
xi Sampel
n
Eksperimen 44.53
129.709
45
Kontrol
220.268
44
37.68
Untuk uji dua pihak dengan 5% dan dk 87 diperoleh t(0,975)(87)= 1,991,
Daerah penerimaan H0 -1,991 1,991 2,439 Dengan 5% dan dk=45+44-2=87 diperoleh t(0.975;87)= 1,991 dan thitung = 2.439,berarti thitung = 2.439 terletak pada daerah penolakan H 0 , maka
terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Analisis Data Uji Coba a. Validitas Soal tes uji coba terdiri dari 50 soal pilihan ganda, dengan N = 28 dan taraf nyata α = 5% diperoleh rtabel=0,381. Soal dikatakan valid jika rxy rtabel . Hasil perhitungan validitas soal pilihan ganda diperoleh sebagai berikut.
Tabel 4.8 Analisis Validitas Butir Soal Tahap 1 No. Butir 1 1
rxy
rtabel
Perbandingan Keterangan
2 0,354
3 0,381
4 rxy rtabel
5 Tidak Valid
2
0,383
0,381
rxy rtabel
Valid
3
0,034
0,381
rxy rtabel
Valid
48
1 4
2 0,089
3 0,381
4 rxy rtabel
5 Valid
5
0,156
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
6
0,090
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
7
0,406
0,381
rxy rtabel
Valid
8
0,468
0,381
rxy rtabel
Valid
9
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
10
-0,007 0,409
0,381
rxy rtabel
Valid
11
0,448
0,381
rxy rtabel
Valid
12
0,292
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
13
0,230
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
14
0,684
0,381
rxy rtabel
Valid
15
0,421
0,381
rxy rtabel
Valid
16
0,307
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
17
0,047
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
18
0,667
0,381
rxy rtabel
Valid
19
0,211
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
20
0,534
0,381
rxy rtabel
Valid
21
0,068
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
22
0,634
0,381
rxy rtabel
Valid
23
0,600
0,381
rxy rtabel
Valid
24
0,573
0,381
rxy rtabel
Valid
25
0,476
0,381
rxy rtabel
Valid
26
0,569
0,381
rxy rtabel
Valid
27
0,722
0,381
rxy rtabel
Valid
28
-0,008
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
29
0,315
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
30
0,265
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
31
0,332
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
32
0,392
0,381
rxy rtabel
Valid
33
0,138
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
34
0,215
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
35
-0,022
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
49
1 36
2 0,449
3 0,381
4 rxy rtabel
5 Valid
37
0,469
0,381
rxy rtabel
Valid
38
-0,040
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
39
0,043
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
40
0,059
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
41
0,389
0,381
rxy rtabel
Valid
42
0,523
0,381
rxy rtabel
Valid
43
0,420
0,381
rxy rtabel
Valid
44
0,442
0,381
rxy rtabel
Valid
45
0,244
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
46
0,405
0,381
rxy rtabel
Valid
47
0,433
0,381
rxy rtabel
Valid
48
0,395
0,381
rxy rtabel
Valid
49
0,287
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
50
0,278
0,381
rxy rtabel
Tidak Valid
Jadi soal yang dipakai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah soal nomor 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48. Contoh perhitungan validitas soal nomor 2 tahap 1 dapat dilihat pada lampiran 6. b. Reliabilitas Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r11 = 1.01998 dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Hasil perhitungan reliabilitas butir soal, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.
50
Tabel 4.9 Hasil perhitungan reliabilitas butir soal No
Kriteria
Nomor soal
Jumlah
1
Dipakai
2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 18, 20,
27
22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48 2
Dibuang 1, 5, 6, 9, 12, 13, 16, 17, 19, 21, 28,
23
29, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40. 45, 49, 50
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 7.
c. Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang atau mudah. Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.10 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal No. Tingkat Keterangan Butir Kesukaran 1 2 3 1 0,5 Sedang 2 0,39286 Sedang 3 0,57143 Sedang 4 0,42857 Sedang 5 0,57143 Sedang 6 0,57143 Sedang 7 0,21429 Sukar 8 0,64286 Sedang 9 0,53571 Sedang 10 0,75 Mudah 11 0,57143 Sedang 12 0,53571 Sedang 13 0,42857 Sedang 14 0,57143 Sedang 15 0,82143 Mudah 16 0,57143 Sedang 17 0,89286 Mudah 18 0,60714 Sedang
51
1 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 0,85714 0,71429 0,96429 0,5 0,60714 0,53571 0,57143 0,5 0,53571 0,78571 0,92857 0,78571 0,64286 0,5 0,64286 0,75 0,75 0,64286 0,78571 0,60714 0,82143 0,71429 0,71429 0,57143 0,64286 0,53571 0,67857 0,53571 0,53571 0,32143 0,46429 0,39286
3 Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Contoh perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 8.
d. Daya Pembeda Hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.11 Analisis Daya Pembeda Butir Soal No. Butir 1 1
Daya Pembeda 2 0,28571
Keterangan 3 Cukup
52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
2 0,5 0 0,14286 0,14286 0,14286 0,28571 0,42857 0,07143 0,21429 0,57143 0,35714 0,14286 0,57143 0,21429 0,28571 0,07143 0,5 0,14286 0,42857 0,07143 0,42857 0,5 0,5 0,42857 0,42857 0,64286 0 0,14286 0,14286 0,28571 0,28571 0,14286 0,07143 -0,0714 0,42857 0,28571 -0,0714 0,07143 0,14286 0,28571 0,42857 0,42857 0,5
3 Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Baik Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Baik Jelek Baik Baik Baik Baik Baik Baik Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Sangat jelek Baik Cukup Sangat jelek Jelek Jelek Cukup Baik Baik Baik
53
1 45 46 47 48 49 50
2 0,21429 0,35714 0,35714 0,35714 0,07143 0,21429
3 Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup
Contoh perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 9. Tabel 4.12 Hasil Analisis Tes No. Butir
Validitas
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Tingkat Kesukaran 3 Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Mudah
Daya Beda
Keterangan
4 Cukup Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Baik Jelek Cukup Baik Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Baik Jelek Baik Baik Baik Baik Baik Baik Jelek Jelek Jelek
5 Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang
54
1 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
3 Sedang Sedang Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
4 Cukup Cukup Jelek Jelek Sangat jelek Baik Cukup Sangat jelek Jelek Jelek Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup
5 Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh 27 soal yang valid. Sehingga, yang dipakai di kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah soal nomor 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 18, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 32, 36, 37, 41, 42, 43, 44, 46, 47, 48.
3. Analisis Data Akhir a. Uji Normalitas Hipotesis yang diuji adalah:
H 0 : data berdistribusi normal H 1 : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis K
Oi Ei 2
Ei
Ei
2
2 2 Kriteria pengujian: H 0 diterima jika hitung tabel
55
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan 2 Nilai Akhir Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol 80 32
Nilai maksimal Nilai minimal x
84 32 62.2222
49.0909
Standar deviasi
12.49161335
12.571319
Panjang kelas Banyak kelas N 2 hitung
8 7 45 86.5262
8 7 44 103.6755
Dari hasil perhitungan untuk kelas eksperimen diperoleh 2 hitung= 86,526. Banyaknya data 45, dk untuk distribusi Chi-Kuadrat k 1 7 1 6 , di 2 12,5916 . Karena mana k adalah banyaknya kelas interval, diperoleh tabel 2 12,5916 , maka H 0 diterima, artinya hasil belajar 2 hitung= -86,526 < tabel
kelas eksperimen berdistribusi normal. Contoh perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut.
H 0 : 12 2 (data homogen) 2
H1 : 12 22 (data tidak homogen) Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut.
56
Fhitung
Varians terbesar Varians terkecil
Kriteria pengujian: H 0 diterima jika Fhitung Ftabel Tabel 4.14 Sumber Data Homogenitas Sumber Variasi
Kelas
Kelas
Eksperimen
Kontrol
2800
2160
45
44
Varians ( s 2 )
62.222
49.091
Standar deviasi ( s )
156.040
158.038
Jumlah n
Hasil perhitungan hasil belajar kimia kelas eksperimen didapat varians = 62,222 dan untuk kelas kontrol didapat varians = 49,091, sehingga didapat Fhitung= 1,013. Banyaknya kelompok sampel = 2, dk untuk distribusi Chi-kuadrat
2 1 1 , dan taraf signifikansi 5% , diperoleh Ftabel=1,65. Demikian Fhitung = 1,013 < Ftabel =1,65. Ini berarti H 0 diterima sehingga varians hasil belajar Kimia antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan atau dikatakan varians kedua kelompok sampel homogen. Contoh perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata: Uji Pihak Kanan Hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa data hasil belajar kimia kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Uji perbedaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Karena varians antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: Hipotesis
H0 : μ1 μ 2 H1 : μ1 μ 2
57
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. x1 x 2
t= s
1 1 n1 n 2
Kriteria Pengujian
H 0 diterima jika: t hitung t (1 )( n1 n2 2)
Daerah Tabel 4.15 penerimaan H 0 (0,95;87)
S gab
(n1 1) S (n2 1) S 2 n1 n2 2 2 1
2
=
=12,531 Tabel 4.15 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Sampel
xi
Eksperimen
S i2
156.0404
n
45
62.22 Kontrol
t
49.09
158.0381
S
44
12.5311
x1 x 2 1 1 s n1 n2
58
t= = 13,13/2,657 = 4,943 Pada 5% dan dk= 45+44-2=87 diperoleh t(0.95)(87)=1,66.
Daerah penerimaan H 0 1,66
4,943
Karena thitung= 4,943 > t(0.95)(87)= 1,66, maka t hitung berada pada daerah penolakan H 0 . Ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jadi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kimia kelas eksperimen = 62,22 dan rata-rata hasil belajar kimia kelas kontrol = 49,09, dengan n1=45 dan n2=44 didapat t hitung = 4,943. Taraf signifikansi = 5% dan dk = 87, diperoleh t(0.95)(87)= 1,66; dengan demikian t hitung > t(0.95)(87). Ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima, berarti rata-rata hasil belajar kimia dengan penerapan metode Crossword Puzzle lebih baik dari rata-rata hasil belajar kimia dengan pembelajaran ekspositori. Contoh perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.
d. Uji Prosentase Kefektifan Uji prosentase keefektifan dilakukan untuk mengetahui kriteria prosentase keefektifan penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Untuk menguji prosentase keefektifan digunakan rumus sebagai berikut:
59
Tabel 4.16 Sumber Data Prosentase Keefektifan Eksperimen
Kontrol
Jumlah
2800
2160
N
45
44
62,22
49,09
Lolos KKM
19
5
Gagal KKM
26
39
P
42,22%
11,36%
Dari hasil data dan perhitungan di atas diketahui bahwa hasil rata-rata kelompok eksperimen adalah 62,22, sedangkan rata-rata kelompok kontrol adalah 49,09, artinya rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan metode Crossword Puzzle lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori. Dan berdasarkan perhitungan diatas prosentase kelas eksperimen mencapai 42,22% artinya pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Contoh perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar kimia pada materi pokok Sistem Periodik Unsur peserta didik kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. Masing-masing kelas diberi perlakuan berbeda. Kelas eksperimen dikenai pembelajaran dengan penerapan metode Crossword Puzzle, sedangkan kelas kontrol dikenai pembelajaran dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hasil dari analisis diperoleh t hitung = 4,943 dan t(0.95)(87)= 1,66, dengan demikian demikian
60
t hitung > t(0.95)(87). Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang
diajar dengan penerapan metode Crossword Puzzle lebih baik daripada pembelajaran ekspositori. Hal ini juga terbukti bahwa prosentase keefektifan kelas eksperimen mencapai 42,22% (cukup efektif), sedangkan prosentase keefektifan kelas kontrol hanya mencapai 11,36% (tidak efektif), Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Crossword Puzzle pada kelas eksperimen cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur daripada pembelajaran ekspositori.. Hal ini juga terbukti bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat, di mana nilai sebelum eksperimen adalah 44,53 sedangkan nilai setelah eksperimen adalah 62,22. Kelebihan metode Crossword puzzle dibandingkan dengan metode ceramah diantaranya adalah: (a) konsentrasi maupun perhatian peserta didik tertuju pada materi yang dipelajari sehingga peserta didik menjadi lebih kreatif, berani mengungkapkan kata yang dipikirkannya sehingga semangat peserta didik bertambah dan kelas menjadi efektif dengan menggabungkan interaksi-interaksi yang terjadi di dalam kelas, (b) merangsang minat belajar peserta didik, (c) peserta didik dapat dengan mudah mempelajari materi pelajaran yang sulit. Beberapa kekurangannya : (a) peserta didik dituntut untuk berkonsentrasi secara matang, (b) banyak memakan waktu dalam mengisi teka-teki silang, (c) persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan guru harus matangsedangkan
penggunaan metode ceramah (Teacher centered) dalam penyampaian materi pelajaran mendorong peserta didik menjadi jenuh dan bosan karena peserta didik hanya berperan sebagai pendengar. Oleh karena itu guru yang memberikan pelajaran sebaiknya mengadakan variasi dalam mengajar. Pembelajaran kimia yang menggunakan metode yang tepat dapat memudahkan peserta didik dalam mengingat materi. Guru dapat mengadakan variasi dengan memberikan pilihan cara belajar yang diinginkan peserta didik agar lebih memotivasi dan menghindari kejenuhan pada peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
61
D. Keterbatasan Penelitian Dalam
penelitian
yang
telah
dilakukan
tentunya
mempunyai
keterbatasan-keterbatasan antara lain: 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang telah dilakukan terbatas pada satu tempat, yaitu MA NU 04 Al Ma’arif Boja sebagai tempat penelitian. Apabila penelitian dilakukan di tempat lain yang berbeda, mungkin akan memberikan hasil yang berbeda. 2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan. Waktu yang singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. 3. Keterbatasan Materi Karena keterbatasan waktu, maka dalam penelitian ini peneliti hanya membatasi penggunaan metode Crossword Puzzle dalam pembelajaran Sistem Periodik Unsur. metode Crossword Puzzle sebenarnya dapat digunakan dalam pembelajaran Kimia untuk materi pokok lain yang dirasa cocok memakai metode Crossword Puzzle. 4. Keterbatasan Kemampuan Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Namun, peneliti sudah berusaha semaksimal untuk menjalankan penelitian ini sesuai dengan kemampuan dan bimbingan dari dosen pembimbing.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas X MA 04 NU Al Ma’arif Boja pada materi pokok Sistem Periodik Unsur diperoleh kesimpulan, sebagai berikut : 1. Penerapan metode Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar kimia peserta didik kelas X pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari kedua kelas. Rata-rata yang diperoleh peserta didik pada kelas eksperimen adalah 62,22, sedangkan ratarata yang diperoleh peserta didik pada kelas kontrol adalah 49,09. 2. Dari hasil perhitungan Uji perbedaan rata-rata uji satu pihak memberikan hasil thitung= 4,943
dan t(0.95)(87)=1,665, dengan demikian thitung= 4,943 >
t(0.95)(87)= 1,665, maka dapat disimpulkan hasil belajar kimia peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur dengan penerapan metode Crossword Puzzle lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik mengunakan pembelajaran ekspositori. Dan dari hasil perhitungan uji prosentase keefektifan kelas eksperimen adalah 42,22%, artinya pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja. B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan mengenai efektivitas penerapan metode Crossword Puzzle dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja, kiranya dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
63
1. Bagi guru Kimia untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan dapat mengembangkan berbagai strategi dalam belajar mengajar sehingga materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima peserta didik secara maksimal. 2. Bagi peserta didik hendaknya selalu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan seksama dan meningkatkan motivasi belajarnya, agar hasil belajar
yang
telah
dirumuskan
akan
tercapai.
Selain
itu
harus
mengaplikasikan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bagi semua elemen masyarakat hendaknya ikut andil dalam mensukseskan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan agar terciptanya masyarakat yang berpendidikan dan berakhlak mulia
C. Penutup Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. La haula wa la quwwata illa billah. Berkat kekuatan dari-Nya lah penulis mampu melewati hambatanhambatan dalam penelitian dan penyusunan karya ini. Penulis menyadari dalam karya ini masih ada kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca guna perbaikan karya selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberi sumbangsih pada perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia pendidikan kimia. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. -------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Brady James E, KIMIA Universitas Asas & Struktur, Jakarta: Bina Rupa Aksara. Chang Raymond, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti, Jakarta: Erlangga, 2004. Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), Ciputat: Gaung Persada, 2009. Majid Abdul Aziz dan Shaleh Abdul Aziz, At-tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I, Mesir: Darul Ma’arif, t.th. Moeliono Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994. Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfa Beta, 2005. S Syukri, Kimia Dasar 1, Bandung: ITB, 1999. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. Silberman, Active Learnig 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusamedia, 2006. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. -------------------, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008. Sudjana Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005. Sugiartini, “Studi Komparasi Pengajaran Kimia Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Model TGT (Teams Games Tournaments) Dengan Media TTS (Teka Teki Silang) dan Kartu Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur
Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2005/2006”, Skripsi Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Bandung : Alfabeta, 2008. ------------, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2009. -------------, Statistika untuk Penelitiann, Bandung: Alfabeta, 2006. Sugono Dendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Suyanti Retno Dwi, Strategi Pembelajaran Kimia, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2009. Woolfolk Anita E., Educational Psychology, Bostan, Allyn and Bocon, 1996.
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Uraian Sifat Beberapa Unsur ............................................................................
12
Tabel 2.2 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik ...............................
15
Tabel 3.1 Kriteria Prosentase Keefektifan ........................................................................
28
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal .....................................................................
36
Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ...........................................................................................
36
Tabel 4.1 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ...........................................
42
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas eksperimen ..........................................
43
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol ..................................................
44
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................................
44
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan χ2 Nilai Awal ......................................................................
46
Tabel 4.6 Nilai Varians ....................................................................................................
46
Tabel 4.7 Kesamaan Rata-Rata .........................................................................................
48
Tabel 4.8 Analisis Validitas Butir Soal Tahap 1 .........................................................................
48
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ....................................................................
51
Tabel 4.10 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................................
51
Tabel 4.11 Analisis Daya Pembeda Butir Soal.............................................................................
52
Tabel 4.12 Hasil Analisis Tes .....................................................................................................
54
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan χ2 Nilai Akhir ...........................................................................
56
Tabel 4.14 Sumber Data Homogenitas .................................................................................
57
Tabel 4.15 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ...............................................................
58
Tabel 4.16 Sumber Data Prosentase Keefektifan ...................................................................
60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas X1, X2, dan Kelas XI IPA Lampiran 2. Silabus dan RPP Lampiran 3.Hasil Perhitungan Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Lampiran 4.Contoh Perhitungan Uji Normalitas Data Awal Lampiran 5. Contoh Perhitungan Uji Homogenitas Lampiran 6. Contoh Perhitungan Validitas Lampiran 7. Contoh Perhitungan Uji Reliabilitas Lampiran 8. Contoh Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Lampiran 9. Contoh Perhitungan Daya Pembeda Lampiran 10. Contoh Perhitungan Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen Lampiran 11. Contoh Perhitungan Uji Homogenitas Akhir Kelas Eksperimen Lampiran 12. Contoh Perhitungan Uji Dua Rata-Rata Lampiran 13. Uji prosentase keefektifan Lampiran 14. Kisi-Kisi Soal Tes Lampiran 15. Soal Tes uji coba Lampiran 16. Kunci Jawaban Soal Tes uji coba Lampiran 17.Soal Pretest Lampiran 18. Kunci Jawaban Soal Pretest
Lampiran 19. Soal Posttest Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Postest Lampiran 21. Foto Pembelajaran Lampiran 22.Tabel Distribusi Z Lampiran 23. Tabel Chi Kuadrat Lampiran 24. Tabel r Product Moment Lampiran 25. Tabel Distribusi t Lampiran 26. Contoh instrument Crossword Puzzle Lampiran 27. Jawaban instrument Crossword Puzzle Lampiran 28. Surat Keterangan SPSS Lampiran 29. Surat Penunjukan Pembimbing Lampiran 30. Surat Izin Penelitian dari IAIN Walisongo Semarang Lampiran 31. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari MA NU 04 Al Ma’arif Boja Lampiran 32. Surat Keterangan Kegiatan Ko Kurikuler Lampiran 33. Piagam-piagam
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir .......................................................................
22
Gambar 3.1 Desain Penelitian Kuantitatif .................................................................
25
Lampiran 1 DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS X1 (KELAS EKSPERIMEN) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Nama A. Dhiya’udin Al Mustofa A. Hidayatul Chandiq A. Sarifuddin Agilyas Hidayatullah Aji Nugroho Alwi Hasan Dedi Fajar Dian Fitriyani Diana Mayasari Dita Anggita Wijaya Felika Nova Liyansa Fitri Anita Ginanjar Fajri Mustofa Hesti Pratiwi Imam Sanjaya Putra Joko Ananto Kamalludin Khoirul Anwar Lela Himatul Aliyah Lifa Sifaun Najakh Luthfatul Arifiyah M. Dhikri Afriyal M. Iskandar M. Syaiful Bahri Muhammad Muiz Mukhamad Rizaq Muslikhatul Fatonah Muyasyaroh Nur Kholisoh Puput Ebita Damayanti Putri Mulya Agustina Racmad Widimas Rifki Setiyawan Rizki Astiawan Salis Nur Fatimah Siti Aisyah Tri Murdianingsih Tri Winarso Umi Kulsum Uswatun Khasanah Winda Nur Aeni Yoyok Mulyanto Miftakhul Ulum Ade Akmal N Hermawan Susanto
Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 E-41 E-42 E-43 E-44 E-45
Lampiran 1.3 DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA (KELAS UJI COBA) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Afiatur Rohmah Niah Ainur Chabibah Alifatul Latifah Anjar Kurniawan Basaroh Bela Agustin Epiyani Erna Titik Wijayanti Fifi Oktafiana Ika Afriani Ika Murniawati Lilik Wahyu Widiyanti Lina Khunnatun Nuronniyah Manisah Maulida Rahmah Mazidah Khusnah Muhammad Rifa’i Nur Fitriyah Nur Laila Lutfia Octa Rofianti Salafudin Siti Aisah Taufiq Nur Ihsan Tuty Awaliyah Umi Mutmainah Vina Mazidah Khusna Wahyu Ana Khoirunnisa Zidni Syukron
Kode U-1 U-2 U-3 U-4 U-5 U-6 U-7 U-8 U-9 U-10 U-11 U-12 U-13 U-14 U-15 U-16 U-17 U-18 U-19 U-20 U-21 U-22 U-23 U-24 U-25 U-26 U-27 U-28
Lampiran 12
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS X2 (KELAS KONTROL) Nama A.Abdul Majid Adnan Komarudin Afifudin Syarif Ahmad Farhan Anif Munifah Anik Nurfiati Denni Septiyanto Devi Setyaningsih Dewi Novita Sari Dian Permata Sari Eni Hariyanti Fajar Nurhidayat Fajar Sidiq Faris Lukman Hidayat Fifiana Indah Dwi Pratiwi Indra Praditya Iqfan Firmansyah Ismail Ismalia Fifdayanti Ivan Abdul Ghani Khoirul Umam Lukman Widiyanto M. Agus Ainun Najib M. Ma’muril Mahmud M. Rifqi Zakyfauzi Mahmud Nasrullah Miftahudin Afandi Nita Yuliana Nur Mahmudah Nurul Muawanah Puji Rahayu Rindho Maulana Rochamin Romdonah Rumiyanti Shelly Indah Pratiwi Sumarlan Tiara Arizki Tinto Henri Kun Cahyo Umi Ulfa Yusuf Fatkullah Zulia Ratna Ningsih M. Hasyim
Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 k-35 k-36 k-37 k-38 k-39 k-40 k-41 k-42 k-43 k-44
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
:X /1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Tahun pelajaran
: 2010 / 2011
Pertemuan
: 1 (satu)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. 3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 4. INDIKATOR : a. Membandingkan perkembangan sistem periodik b. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik 5. TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik dapat membandingkan perkembangan sistem periodik b. Peserta didik dapat menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik 6. MATERI AJAR a. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur 1) Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam Unsur adalah Zat yang paling sederhana sehingga tidak dapat diuraikan menjadi zat lain secara kimia. Emas, tembaga, aluminium merupakan unsur dan tidak dapat diuraikan secara kimia.
Unsur-unsur tersebut dapat dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu logam dan non logam. Tabel 1. Ciri-ciri unsur logam dan non logam sebagai berikut: Logam
Non logam
- Umumnya pada suhu kamar berupa - Umumnya pada suhu kamar berupa padatan
gas
- Bersifat keras dan dapat ditempa
- Sukar ditempa
- Mengkilap
- Tidak mengkilap
- Merupakan konduktor yang baik
- Bukan merupakan konduktor
2) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum triade dari Johann Wolfgang Dobereiner (1829) Bunyinya: Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak ditengah merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur yang pertama dan yang ke tiga. Tabel 2. Contoh triade No
Triad
Massa Atom Relatif
Rata-Rata Massa Atom Unsur Pertama dan Ketiga
1
2
Li
6,94
Na
22,99
K
39,10
Ca
40,08
Sr
87,62
Ba
137,33
3) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands (1865) Bunyinya: Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur yang ke delapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur ke sembilan dengan unsur yang ke dua, dan seterusnya.
Contoh pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands: 1H
2Li
3Be
4B
5C
6N
7O
8F
9Na
10Mg
11Al
12Si
13P
14S
4) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Mendeleyev Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik. Pengelompokan table periodik menurut hukum Mendeleyev sebagai berikut: a) Lajur vertikal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat yang disebut golongan. b) Lajur horizontal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya disebut periode. 5) Pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik modern (tabel periodik panjang) Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik b. Golongan dan Periode 1) Golongan Dalam periodik modern unsur-unsur dibedakan menjadi golongan A dan B. Golongan A disebut golongan utama, dan golongan B disebut golongan transisi. Nama-nama golongan utama sebagai berikut: a) Golongan IA (kecuali H) disebut golongan alkali b) Golongan IIA disebut golongan alkali tanah c) Golongan IIIA disebut golongan boron d) Golongan IVA disebut golongan karbon e) Golongan VA disebut golongan nitrogen f) Golongan VIA disebut golongan oksigen g) Golongan VIIA disebut golongan halogen h) Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia Golongan IB-VIIIB disebut golongan transisi
2) Periode Pembagian periode: a)
Periode 1: terdiri dari 2 unsur
b)
Periode 2: terdiri dari 8 unsur
c)
Periode 3: terdiri dari 8 unsur
d)
Periode 4: terdiri dari 18 unsur
e)
Periode 5: terdiri dari 18 unsur
f)
Periode 6: terdiri dari 32 unsur
g)
Periode 7: terdiri dari 23 unsur dan merupakan periode yang belum lengkap.
7. ALOKASI WAKTU 1 kali pertemuan (2 x 45 menit) 8. MEDIA / METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: ceramah dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
1 1
2 TATAP MUKA Kegiatan Awal (pendahuluan) a. Presensi dan pengaturan kelas b. Pre-test c. Apersepsi Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi berikut: Tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur
waktu
Metode
3
4
15 mnt
1
2
3
4
dalam sistem periodik. 2
Kegiatan inti
65 mnt Ceramah
Eksplorasi Peserta didik mendengarkan penjelasan materi tentang perkembangan sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik. Elaborasi • Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik • Setiap Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. Konfirmasi • Peserta didik mengerjakan soal latihan di papan tulis • Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 3
Penutup : Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan perkembangan tabel periodik hingga paham dasar pengelompokkan sistem periodik modern yang dipakai sampai sekarang.
10. PENILAIAN / TINDAK LANJUT a. Penilaian: 1) Kognitif a) Prosedur tes : (1) Tes awal (pre-test). (terlampir) (2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
10 mnt
b) Proses (1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis. (2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur (3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.
Penugasan terstruktur : •
Menjelaskan perkembangan sistem periodik modern.
•
Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT : -Tidak ada KMTT 11. SUMBER BELAJAR
:
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 48-56 2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 10-18 3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 31-39 Kendal,
September 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Lismawati, S.Pd
Siti Muzdalifah
NIP.-
NIM. 73711022 Mengetahui Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si NIP. 19640611 1993031 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
:X /1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Tahun pelajaran
: 2010 / 2011
Pertemuan
: 2 (Dua)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. 3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,sifatsifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 4. INDIKATOR : a. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. b. Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. c. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan). 5. TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. b. Peserta didik dapat menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. c. Peserta didik dapat menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
6. MATERI AJAR a. Hubungan Sifat-sifat Unsur dan Konfigurasi Elektron Dari tabel periodik unsur diketahui bahwa unsur dalam satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama. Oleh karena itu golongan suatu unsur ditunjukkan oleh elektron valensinya, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit. b. Sifat Keperiodikan Unsur Kecenderungan sifat-sifat unsur dan senyawanya dalam tabel periodik unsur dikelompokkan menurut periode dan golongan. Sepanjang periode dari kiri ke kanan, nomor atom bertambah yang berakibat pada perbedaan sifat-sifat seperti jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan, demikian juga pada satu golongan. 1)
Jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Makin besar nomor atom unsur-unsur segolongan makin banyak pula jumlah kulit elektronnya sehingga makin besar pula jari-jari atomnya. Dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah yang berarti makin bertambahnya muatan inti, sedangkan kulit elektron tetap. Tabel 1. Jari-jari atom Unsur-unsur (A0)
Periode
Golongan IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
1
Li 1,52
Be 1,13
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
2
Na 1,86 Mg 1,60
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
3
K 2,27
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
4
Rb 2,47 Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
5
Cs 2,65
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
2)
Ca 1,97
Ba 2,17
Afinitas elektron Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Makin negatif harga afinitas elektron, makin mudah atom tersebut menerima elektron, makin reaktif pula unsurnya.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, harga afinitas elektron makin bertambah (positif) dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, harga afinitas elektron akan berkurang. Tabel 2. Harga afinitas elektron unsur-unsur Periode
Golongan IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
1
H 73
2
Li 60
Be <0
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
3
Na 53
Mg <0
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
4
K 48
Ca 1,97
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
5
Rb 47
Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
6
Cs 45
Ba 2,17
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
3)
He
Energi ionisasi Energi ionisasi ialah energi minimal yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan positif. Dalam satu periode dari kiri kekanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan demikian makin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan makin sukar elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya bertambah. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom bertambah, jari-jari atom bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah unsur tersebut melepaskan elektron dan makin kecil energi ionisasinya. Tabel 3. Energi ionisasi unsur-unsur Golongan
Periode IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
2
Li 1,52
Be 1,13
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
3
Na 1,86 Mg 1,60
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
4
K 2,27
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
5
Rb 2,47 Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
6
Cs 2,65
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
Ca 1,97
Ba 2,17
4)
Keelektronegatifan Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar sehingga harga keelektronegatifan berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan jarijari atom makin kecil, sehingga harga keelektronegatifan unsur makin besar.
Tabel 4. Keelektronegatifan unsur berdasarkan skala pauling 2,1 1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
0,9
1,2
1,5
1,8
2,1
2,5
3,0
0,8
1,0
1,3
1,5 1,6
1,6
1,5
1,8 1,8
1,8
1,9
1,6
1,6
1,8
2,0
2,4
2,8
0,8
1,0
1,2
1,4 1,6
1,8
1,9
2,2 2,2
2,2
1,9
1,7
1,7
1,8
1,9
2,1
2,5
0,7
0,9
1,1-1,2
1,3 1,5
1,7
1,9
2,2 2,2
2,2
2,4
1,9
1,8
1,8
1,9
2,0
2,2
0,7
0,9
1,1-1,7
7. ALOKASI WAKTU 1
kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. MEDIA / PENDEKATAN / METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: ceramah dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
1 1
waktu 2
TATAP MUKA Kegiatan Awal (pendahuluan) a. Presensi dan pengaturan kelas b. Apersepsi
3 5 mnt
Metode 4
1
2
3
4
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi berikut: Banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat keperiodikan unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur dalam sistem periodik. 2
Kegiatan inti
75 mnt Ceramah
Eksplorasi Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang sifat–sifat keperiodikan unsur. Elaborasi • Guru memberikan soal latihan kepada peserta didik • Setiap Peserta didik mengerjakan soal latihan yang diberikan guru. Konfirmasi • Peserta didik mengerjakan soal latihan di papan tulis • Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
3
Penutup : Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi sifat–sifat keperiodikan unsur
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR a. Penilaian: 1) Kognitif a) Prosedur tes : (1) Tes awal (pre-test). (terlampir) (2) Tes akhir (post-test). (terlampir)
10 mnt
b) Proses (1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis. (2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur (3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas b. Tindak lanjut Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan. Penugasan terstruktur : • Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. • Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. • Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan. (Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT : -Tidak ada KMTT 11. SUMBER BELAJAR
:
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 57-68 2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 22-29 3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 41-52 Kendal,
September 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Lismawati, S.Pd NIP.-
Siti Muzdalifah NIM. 73711022 Mengetahui Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si NIP. 19640611 1993031 003
Lampiran 2.1 SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
:X/1
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Kompetensi Dasar 1
Kegiatan
Pembelajaran
Pembelajaran
2
1.1Memahami struktur
Materi
a. Perkemba atom
ngan
berdasarkan teori
Dasar
atom Bohr, sifat-
Pengelom
sifat unsur, massa
pokan
Indikator
3
4
Tatap Muka: dengan
metode
Crossword
Puzzle
pada
materi
yang diajarkan yaitu
perkembangan
6
a. Teknik sistem
periodik b. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur
Sumber belajar
Waktu 5
a. Membandingkan
Diskusi
Alokasi
Penilaian
2 jp
penilaian : test tertulis,
dan,
tugas kelompok. b. Bentuk
7 Sumber : 1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba,
atom relatif, dan sifat-sifat
Unsur b. Golongan
periodik
unsur
dan
dalam
tabel
periode
periodik
serta c. Hubungan
sistem periodik unsur.
dalam sistem periodik
penilaian pilihan
Penugasan
:
Erlangga, hlm 48-56
ganda,
dan keaktifan.
terstruktur:
2. KIMIA 1 untuk SMA/MA Parning
• Menjelaskan
, dkk,
menyadari
Sifat-sifat
perkembangan
Yudhistira,
keteraturannya,
Unsur dan
sistem
hlm 10-18
melalui
Konfigura
modern.
pemahaman
si Elektron
konfigurasi elektron.
d. Sifat
periodik
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA,
• Menentukan golongan
Ety
dan
Keperiodi
periode unsur-unsur
Sofyatiningru
kan Unsur
dalam
m dkk, Bumi
sistem
Aksara,
periodik.
hlm
31-39
KMTT - tidak ada KMTT
Tatap muka :
a. Menentukan letak unsur
2jp
Sumber :
Diskusi
dengan
dalam sistem periodik
1. KIMIA utuk
metode
Crossword
berdasarkan konfigurasi
SMA kelas X,
elektron atau sebaliknya.
Michael
Puzzle
pada
materi
yang diajarkan yaitu b. Menentukan sifat-sifat
Purba,
sistem periodik unsur Penugasan terstruktur • Menentukan
letak
unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron
atau
sebaliknya. sifat-
sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik.
grafik
sifat
keperiodikan unsur
afinitas
unsur dari tabel periodik.
57-68
c. Menganalisis tabel atau
2. KIMIA 1 untuk
grafik sifat keperiodikan
SMA/MA
unsur
Parning
(jari-jari
atom,
, dkk,
afinitas elektron, energi
Yudhistira,
ionisasi,
hlm 22-29
keelektronegatifan).
dan
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA,
Sofyatiningru m dkk, Bumi Aksara, 41-52
• Menganalisis tabel
(jari-jari
Erlangga, hlm
Ety
• Menentukan
atau
dan masa atom relatif
atom, elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan
hlm
Kendal,
September 2011
Guru Mata Pelajaran Kimia
Peneliti
Lismawati, S.Pd
Siti Muzdalifah NIM. 73711022 Mengetahui Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si NIP. 19640611 1993031 003
Lampiran 2.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
:X /1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Tahun pelajaran
: 2010 / 2011
Pertemuan
: 1 (satu)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. 3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 4. INDIKATOR : a. Membandingkan perkembangan sistem periodik b. Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik 5. TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik dapat membandingkan perkembangan sistem periodik b. Peserta didik dapat menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik 6. MATERI AJAR a. Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur 1) Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam Unsur adalah Zat yang paling sederhana sehingga tidak dapat diuraikan menjadi zat lain secara kimia. Emas, tembaga, aluminium merupakan unsur dan tidak dapat diuraikan secara kimia. Unsur-unsur tersebut dapat dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu logam dan non logam.
Tabel 1. Ciri-ciri unsur logam dan non logam sebagai berikut: Logam
Non logam
- Umumnya pada suhu kamar berupa - Umumnya pada suhu kamar berupa padatan
gas
- Bersifat keras dan dapat ditempa
- Sukar ditempa
- Mengkilap
- Tidak mengkilap
- Merupakan konduktor yang baik
- Bukan merupakan konduktor
2) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum triade dari Johann Wolfgang Dobereiner (1829) Bunyinya: Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak ditengah merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur yang pertama dan yang ke tiga. Tabel 2. Contoh triade No
Triad
Massa Atom Relatif
Rata-Rata Massa Atom Unsur Pertama dan Ketiga
1
2
Li
6,94
Na
22,99
K
39,10
Ca
40,08
Sr
87,62
Ba
137,33
3) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands (1865) Bunyinya: Jika unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka pada unsur yang ke delapan sifatnya mirip dengan unsur yang pertama, dan unsur ke sembilan dengan unsur yang ke dua, dan seterusnya.
Contoh pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands: 1H
2Li
3Be
4B
5C
6N
7O
8F
9Na
10Mg
11Al
12Si
13P
14S
4) Pengelompokan unsur berdasarkan hukum Mendeleyev Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka sifat unsur akan berulang secara periodik. Pengelompokan table periodik menurut hukum Mendeleyev sebagai berikut: a) Lajur vertikal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat yang disebut golongan. b) Lajur horizontal yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya disebut periode. 5) Pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik modern (tabel periodik panjang) Bunyinya: Bila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik b. Golongan dan Periode 1) Golongan Dalam periodik modern unsur-unsur dibedakan menjadi golongan A dan B. Golongan A disebut golongan utama, dan golongan B disebut golongan transisi. Nama-nama golongan utama sebagai berikut: a) Golongan IA (kecuali H) disebut golongan alkali b) Golongan IIA disebut golongan alkali tanah c) Golongan IIIA disebut golongan boron d) Golongan IVA disebut golongan karbon e) Golongan VA disebut golongan nitrogen f) Golongan VIA disebut golongan oksigen g) Golongan VIIA disebut golongan halogen h) Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia Golongan IB-VIIIB disebut golongan transisi
2) Periode Pembagian periode: a)
Periode 1: terdiri dari 2 unsur
b)
Periode 2: terdiri dari 8 unsur
c)
Periode 3: terdiri dari 8 unsur
d)
Periode 4: terdiri dari 18 unsur
e)
Periode 5: terdiri dari 18 unsur
f)
Periode 6: terdiri dari 32 unsur
g)
Periode 7: terdiri dari 23 unsur dan merupakan periode yang belum lengkap.
7. ALOKASI WAKTU 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: Crossword Puzzle
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
1 1
2 TATAP MUKA Kegiatan Awal (pendahuluan) a. Presensi dan pengaturan kelas b. Pre-test c. Apersepsi Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi
waktu
Metode
3
4
15 mnt
berikut: Tabel periodik unsur banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur dalam sistem periodik. 2
Kegiatan inti Eksplorasi Peserta didik mendengarkan penjelasan materi tentang perkembangan sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodic Elaborasi • Peserta didik dibentuk menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 5 peserta didik • Masing-masing kelompok dibagi Crossword Puzzle atau teka-teki silang yang berisi permasalahan tentang materi perkembangan sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik • Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi tentang Crossword Puzzle yang berisi permasalahan tentang materi perkembangan sistem periodik, golongan dan periode unsur-unsur dalam tabel periodik • Peserta didik membuat laporan dari hasil diskusi masing-masing kelompok • Perwakilan salah satu peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya Konfirmasi • Peserta didik menyamakan persepsi tentang perkembangan tabel periodik modern • Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
65 mnt
Crosswo rd Puzzle
1 3
2
3 10
Penutup : Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan perkembangan
mnt
tabel periodik hingga paham dasar pengelompokkan sistem periodik modern yang dipakai sampai sekarang
10. PENILAIAN / TINDAK LANJUT a. Penilaian: 1) Kognitif a) Prosedur tes : (1) Tes awal (pre-test). (terlampir) (2) Tes akhir (post-test). (terlampir) b) Proses (1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis. (2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur (3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan. Penugasan terstruktur : •
Menjelaskan perkembangan sistem periodik modern.
•
Menentukan golongan dan periode unsur-unsur dalam sistem periodik.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT : -Tidak ada KMTT 11. SUMBER BELAJAR
:
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 48-56 2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 10-18 3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 31-39
4
Kendal,
September 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Lismawati, S.Pd
Siti Muzdalifah
NIP.-
NIM. 73711022 Mengetahui Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si NIP. 19640611 1993031 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
1. IDENTITAS MATA PELAJARAN Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas / Semester
:X /1
Alokasi Waktu
: 2 X 45 menit
Tahun pelajaran
: 2010 / 2011
Pertemuan
: 2 (Dua)
2. STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia. 3. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr,sifatsifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron. 4. INDIKATOR : a. Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. b. Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. c. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan). 5. TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Peserta didik dapat menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. b. Peserta didik dapat menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. c. Peserta didik dapat menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan).
6. MATERI AJAR a. Hubungan Sifat-sifat Unsur dan Konfigurasi Elektron Dari tabel periodik unsur diketahui bahwa unsur dalam satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama. Oleh karena itu golongan suatu unsur ditunjukkan oleh elektron valensinya, sedangkan periode ditunjukkan oleh jumlah kulit. b. Sifat Keperiodikan Unsur Kecenderungan sifat-sifat unsur dan senyawanya dalam tabel periodik unsur dikelompokkan menurut periode dan golongan. Sepanjang periode dari kiri ke kanan, nomor atom bertambah yang berakibat pada perbedaan sifat-sifat seperti jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan, demikian juga pada satu golongan. 1)
Jari-jari atom Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. Makin besar nomor atom unsur-unsur segolongan makin banyak pula jumlah kulit elektronnya sehingga makin besar pula jari-jari atomnya. Dalam satu periode dari kiri ke kanan nomor atom bertambah yang berarti makin bertambahnya muatan inti, sedangkan kulit elektron tetap. Tabel 1. Jari-jari atom Unsur-unsur (A0)
Periode
Golongan IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
1
Li 1,52
Be 1,13
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
2
Na 1,86 Mg 1,60
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
3
K 2,27
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
4
Rb 2,47 Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
5
Cs 2,65
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
2)
Ca 1,97
Ba 2,17
Afinitas elektron Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Makin negatif
harga afinitas elektron, makin mudah atom tersebut menerima elektron, makin reaktif pula unsurnya. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, harga afinitas elektron makin bertambah (positif) dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, harga afinitas elektron akan berkurang. Tabel 2. Harga afinitas elektron unsur-unsur Periode
Golongan IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
1
H 73
2
Li 60
Be <0
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
3
Na 53
Mg <0
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
4
K 48
Ca 1,97
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
5
Rb 47
Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
6
Cs 45
Ba 2,17
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
3)
He
Energi ionisasi Energi ionisasi ialah energi minimal yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan positif. Dalam satu periode dari kiri kekanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan demikian makin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan makin sukar elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya bertambah. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom bertambah, jari-jari atom bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil daya tarik inti terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah unsur tersebut melepaskan elektron dan makin kecil energi ionisasinya. Tabel 3. Energi ionisasi unsur-unsur Golongan
Periode IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
2
Li 1,52
Be 1,13
B 0,88
C 0,77
N 0,70
O 0,66
F 0,64
Ne 0,69
3
Na 1,86 Mg 1,60
Al 1,43
Si 1,17
P 1,10
S 1,04
Cl 0,99
Ar 0,97
4
K 2,27
Ga 1,22 Ge 1,22
As 1,21
Se 1,17
Br 1,14
Kr 1,10
Ca 1,97
5
Rb 2,47 Sr 2,15
In 1,63
Sn 1,40
Sb 1,41
Te 1,43
I 1,33
Xe 1,30
6
Cs 2,65
Ti 1,70
Pb 1,75
Bi 1,55
-
-
-
4)
Ba 2,17
Keelektronegatifan Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom makin besar sehingga Tabel 4. Keelektronegatifan unsur berdasarkan skala pauling
2,1 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 0,7
1,5 1,2 1,0 1,0 0,9 0,9
1,3 1,2 1,1-1,2 1,1-1,7
1,5 1,6 1,4 1,6 1,3 1,5
1,6 1,8 1,7
1,5 1,9 1,9
1,8 1,8 2,2 2,2 2,2 2,2
1,8 2,2 2,2
1,9 1,9 2,4
1,6 1,7 1,9
2,0 1,5 1,6 1,7 1,8
2,5 1,8 1,8 1,8 1,8
3,0 2,1 2,0 1,9 1,9
3,5 2,5 2,4 2,1 2,0
4,0 3,0 2,8 2,5 2,2
harga keelektronegatifan berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke kanan jarijari atom makin kecil, sehingga harga keelektronegatifan unsur makin besar.
7. ALOKASI WAKTU 1
kali pertemuan (2 x 45 menit)
8. METODE PEMBELAJARAN Metode pembelajaran
: Crossword Puzzle dan penugasan
9. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah – langkah Pembelajaran: No
Kegiatan Pembelajaran
1 1
waktu 2
TATAP MUKA Kegiatan Awal (pendahuluan)
3 5 mnt
Metode 4
a. Presensi dan pengaturan kelas b. Apersepsi Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang informasi berikut: Banyak manfaatnya dalam mempelajari sifat-sifat keperiodikan unsur, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui letak unsur dalam sistem periodik. 2
Kegiatan inti Eksplorasi
75
Crossw
mnt
ord Puzzle
Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang sifat–sifat keperiodikan unsure Elaborasi • Peserta didik dibentuk menjadi 7 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi peserta didik • Masing-masing kelompok dibagi Crossword Puzzle atau teka-teki silang yang berisi permasalahan tentang sifat–sifat keperiodikan unsur • Kemudian masing-masing kelompok berdiskusi tentang Crossword Puzzle yang berisi permasalahan tentang materi sifat–sifat keperiodikan unsur • Peserta didik membuat laporan dari hasil diskusi masing-masing kelompok • Perwakilan salah satu peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya Konfirmasi • Peserta didik menyamakan persepsi tentang sifat–sifat keperiodikan unsur • Memotivasi peserta didik yang belum aktif untuk aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 3
Penutup : Guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang materi sifat– sifat keperiodikan unsur
10 mnt
1
2
3
10. PENILAIAN HASIL BELAJAR a. Penilaian: 1) Kognitif a) Prosedur tes : (1) Tes awal (pre-test). (terlampir) (2) Tes akhir (post-test). (terlampir) b) Proses (1) Jenis tagihan : Penugasan kelompok, laporan hasil kerja kelompok, kuis. (2) Bentuk tagihan: Laporan, uraian terstruktur (3) Hasil: Tuntas dan tidak tuntas b. Tindak lanjut Peserta didik yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan. Penugasan terstruktur : • Menentukan letak unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron atau sebaliknya. • Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif unsur dari tabel periodik. • Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
(Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)KMTT : -Tidak ada KMTT
11. SUMBER BELAJAR
:
1. KIMIA utuk SMA kelas X, Michael Purba, Erlangga, hlm 57-68 2. KIMIA 1 untuk SMA/MA , Parning dkk, Yudhistira, hlm 22-29 3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningrum dkk, Bumi Aksara, hlm 41-52
4
Kendal,
September 2011
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Lismawati, S.Pd
Siti Muzdalifah
NIP.-
NIM. 73711022
Mengetahui Kepala sekolah MA NU 04 Al Ma’arif Boja
Drs. Shobirin, M.Si NIP. 19640611 1993031 003
SILABUS KELAS KONTROL Nama Sekolah
: MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Semester
:X/1
Standar Kompetensi
: 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Kompetensi Dasar 1
Pembelajaran 2
1.1Memahami struktur
Materi
a. Perkemba atom
ngan
berdasarkan teori
Dasar
atom Bohr, sifat-
Pengelom
sifat unsur, massa
pokan
atom relatif, dan
Unsur
sifat-sifat periodik
b. Golongan unsur
dan
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
3 Tatap Muka: Mendengarkan penjelasan guru yang mengacu pada materi yang diajarkan yaitu sistem periodik unsur. Penugasan terstruktur:
Alokasi
Penilaian 4
Waktu 5
a. Membandingkan
6
a. Teknik
2 jp
perkembangan sistem
penilaian : test
periodik
tertulis.
b. Menentukan golongan dan unsur
unsur-
penilaian
dalam
sistem
pilihan
7 Sumber : 1. KIMIA utuk SMA kelas X,
b. Bentuk
periode
periodik
Sumber belajar
Michael : ganda,
dan keaktifan.
Purba, Erlangga, hlm 48-56 2. KIMIA 1 untuk
periode
dalam
tabel
periodik
serta c. Hubungan
Parning
Yudhistira,
Sifat-sifat
sistem
keteraturannya,
Unsur dan
modern.
melalui
Konfigura
• Menentukan
pemahaman
si Elektron
golongan
elektron.
,
perkembangan
menyadari
konfigurasi
SMA/MA
• Menjelaskan periodik
dkk,
hlm 10-18 3. Sains KIMIA 1 SMA/MA,
dan
periode unsur-unsur
Ety
Keperiodi
dalam
Sofyatiningru
kan Unsur
periodik.
d. Sifat
sistem
m dkk, Bumi Aksara,
KMTT
hlm
31-39 - tidak ada KMTT
Tatap muka :
a.Menentukan letak unsur
2jp
Sumber :
Mendengarkan
dalam sistem periodik
1. KIMIA utuk
penjelasan guru yang
berdasarkan konfigurasi
SMA kelas X,
mengacu pada materi
elektron
Michael
yang diajarkan yaitu
sebaliknya.
sistem periodik unsur
atau
Purba,
b. Menentukan sifat-sifat dan masa atom relatif
Penugasan terstruktur
unsur
dari
tabel
Erlangga, hlm 57-68 2. KIMIA 1 untuk
• Menentukan
letak
periodik.
SMA/MA
unsur dalam sistem c. Menganalisis tabel atau periodik berdasarkan
grafik
konfigurasi elektron
keperiodikan
atau sebaliknya.
(jari-jari atom, afinitas
Yudhistira,
unsur
hlm 22-29
elektron,
energi
sifat dan masa atom
ionisasi,
dan
relatif
keelektronegatifan).
unsur
dari
3. Sains KIMIA 1 SMA/MA, Ety Sofyatiningru m dkk, Bumi
tabel periodik. tabel
Aksara,
grafik
sifat
41-52
keperiodikan
unsur
(jari-jari
atom,
• Menganalisis atau
afinitas
dkk,
sifat
sifat-
• Menentukan
Parning
,
elektron,
energi ionisasi, dan keelektronegatifan.
hlm
Lampiran 3.
Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen No Kode 1 A. Dhiya’udin A. 2 A. Hidayatul C. 3 A. Sarifuddin 4 Agilyas Hidayatullah 5 Aji Nugroho 6 Alwi Hasan 7 Dedi Fajar 8 Dian Fitriyani 9 Diana Mayasari 10 Dita Anggita Wijaya 11 Felika Nova Liyansa 12 Fitri Anita 13 Ginanjar Fajri M. 14 Hesti Pratiwi 15 Imam Sanjaya Putra 16 Joko Ananto 17 Kamalludin 18 Khoirul Anwar 19 Lela Himatul Aliyah 20 Lifa Sifaun Najakh 21 Luthfatul Arifiyah 22 M. Dhikri Afriyal 23 M. Iskandar 24 M. Syaiful Bahri 25 Muhammad Muiz 26 Mukhamad Rizaq 27 Muslikhatul Fatonah 28 Muyasyaroh 29 Nur Kholisoh 30 Puput Ebita D. 31 Putri Mulya Agustina 32 Rachmad Widimas 33 Rifki Setiyawan 34 Rizki Astiawan 35 Salis Nur Fatimah 36 Siti Aisyah 37 Tri Murdianingsih 38 Tri Winarso 39 Umi Kulsum 40 Uswatun Khasanah 41 Winda Nur Aeni 42 Yoyok Mulyanto 43 Miftakhul Ulum 44 Ade Akmal N. 45 Hermawan Susanto ∑ n1 x1
Pretest 28 36 40 52 16 28 32 36 48 44 48 52 44 68 44 36 28 44 64 56 60 28 40 36 48 44 40 60 64 52 60 36 40 48 52 36 42 32 58 56 52 48 36 52 40 2004 45 44,53
Posttest 44 68 52 52 48 72 48 84 60 60 72 76 68 56 76 44 32 72 68 56 76 44 80 52 64 64 72 80 72 52 72 48 80 56 64 60 76 52 64 76 64 68 52 64 40 2800 45 62,22
Gain 16 32 12 0 32 44 16 48 12 16 24 24 24 -12 32 8 4 28 4 0 16 16 40 16 16 20 32 20 8 0 12 12 40 8 12 24 34 20 6 20 12 20 16 12 0 796 45 17,69
Kelompok Kontrol No Kode 1 A.Abdul Majid 2 Adnan K. 3 Afifudin Syarif 4 Ahmad Farhan 5 Anif Munifah 6 Anik Nurfiati 7 Denni Septiyanto 8 Devi S. 9 Dewi Novita Sari 10 Dian Permata S. 11 Eni Hariyanti 12 Fajar Nurhidayat 13 Fajar Sidiq 14 Faris Lukman H. 15 Fifiana 16 Indah Dwi P. 17 Indra Praditya 18 Iqfan Firmansyah 19 Ismail 20 Ismalia F. 21 Ivan Abdul G. 22 Khoirul Umam 23 Lukman W. 24 M. Agus A. N. 25 M. Ma’muril M. 26 M. Rifqi Z. 27 M. Nasrullah 28 Miftahudin A. 29 Nita Yuliana 30 Nur Mahmudah 31 Nurul Muawanah 32 Puji Rahayu 33 Rindho Maulana 34 Rochamin 35 Romdonah 36 Rumiyanti 37 Shelly Indah P. 38 Sumarlan 39 Tiara Arizki 40 Tinto Henri K. C. 41 Umi Ulfa 42 Yusuf Fatkullah 43 Zulia Ratna N. 44 M. Hasyim ∑ n2 x2
Pretest 24 44 28 48 60 44 24 60 32 36 16 56 44 40 56 36 52 14 20 40 52 14 44 36 52 32 40 44 16 24 60 56 40 20 52 60 20 28 36 56 16 28 44 14
Posttest 40 44 40 80 48 64 40 72 52 64 48 56 52 60 60 52 48 52 36 56 52 32 68 36 40 32 56 44 32 60 44 40 32 72 40 76 40 44 36 48 52 44 44 32
Gain 16 0 12 32 -12 20 16 12 20 28 32 0 8 20 4 16 -4 38 16 16 0 18 24 0 -12 0 16 0 16 36 -16 -16 -8 52 -12 16 20 16 0 -8 36 16 0 18
1658 44 37,68
2160 44 49,09
502 44 11,41
Lampiran 4
UJI NORMALITAS DATA AWAL KELAS X1
Hipotesis: H 0 : Data berdistribusi normal
H 1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: 2
χ =∑
(Oi − Ei)2 Ei
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ 2 hitung < χ
2
(1−α )(n −1) .
Nilai maksimum = 68 Nilai minimum = 16 Banyak siswa = 45 Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 68 – 16 = 52 Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7 Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen NO.
NILAI
X − X
1
2
3
(X − X )
2
4
1
28
-16.5333
273.3511
2
36
-8.53333
72.8178
3
40
-4.53333
20.5511
4
52
7.466667
55.7511
5
16
-28.5333
814.1511
6
28
-16.5333
273.3511
7
32
-12.5333
157.0844
8
36
-8.53333
72.8178
9
48
3.466667
12.0178
2
1
3
4
10
44
-0.53333
0.2844
11
48
3.466667
12.0178
12
52
7.466667
55.7511
13
44
-0.53333
0.2844
14
68
23.46667
550.6844
15
44
-0.53333
0.2844
16
36
-8.53333
72.8178
17
28
-16.5333
273.3511
18
44
-0.53333
0.2844
19
64
19.46667
378.9511
20
56
11.46667
131.4844
21
60
15.46667
239.2178
22
28
-16.5333
273.3511
23
40
-4.53333
20.5511
24
36
-8.53333
72.8178
25
48
3.466667
12.0178
26
44
-0.53333
0.2844
27
40
-4.53333
20.5511
28
60
15.46667
239.2178
29
64
19.46667
378.9511
30
52
7.466667
55.7511
31
60
15.46667
239.2178
32
36
-8.53333
72.8178
33
40
-4.53333
20.5511
34
48
3.466667
12.0178
35
52
7.466667
55.7511
36
36
-8.53333
72.8178
37
42
-2.53333
6.4178
38
32
-12.5333
157.0844
39
58
13.46667
181.3511
40
56
11.46667
131.4844
41
52
7.466667
55.7511
42
48
3.466667
12.0178
43
36
-8.53333
72.8178
44
52
7.466667
55.7511
45
40
-4.53333
20.5511
=
∑
44,53
∑ 5707,200 = =129,709 451
S2=
S=√129,709= 11,39 Tabel Distribusi Frekuensi Oi
Kelas Interval 16-23 24-31 32-39 40-47 48-55 56-63 64-71 Jumlah
1 4 9 11 11 6 3 45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas Eksperimen Bk
xi − x
Z
Peluang
Luas
Z
Kelas Z
Ei
(Oi − Ei )2
(Oi − Ei )2 Ei
15.5
-29.03
-2.55
0.4946
0.0268
1.206
0.0424
0.035187
23.5
-21.03
-1.85
0.4678
0.0949
4.2705
0.0732
0.017134
31.5
-13.03
-1.14
0.3729
0.2029
9.1305
0.0170
0.001865
39.5
-5.03
-0.44
0.17
-0.0674
-3.033
196.9251
-64.9275
47.5
2.97
0.26
0.1026
0.2289
10.3005
0.4893
0.047503
55.5
10.97
0.96
0.3315
0.121
5.445
0.3080
0.05657
63.5
18.97
1.67
0.4525
∑
-64,7692
Keterangan; Z=
Bk − x S
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z Frekuensi harapan : = Ei = luas kelas Z x n. 2 Dengan α = 5% dan dk = 7 − 1 = 6 diperoleh χ tabel = 12,5916 , sedangkan
2 < χ (20,95;6) , maka dari perhitungan diperoleh.χ2hitung= -64,7692 Karena χ hitung
kesimpulannya data berdistribusi normal.
Lampiran 4
UJI NORMALITAS DATA AWAL KELAS X1
Hipotesis: H 0 : Data berdistribusi normal
H 1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: 2
χ =∑
(Oi − Ei)2 Ei
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ 2 hitung < χ
2
(1−α )(n −1) .
Nilai maksimum = 68 Nilai minimum = 16 Banyak siswa = 45 Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 68 – 16 = 52 Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7 Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen NO.
NILAI
X − X
1
2
3
(X − X )
2
4
1
28
-16.5333
273.3511
2
36
-8.53333
72.8178
3
40
-4.53333
20.5511
4
52
7.466667
55.7511
5
16
-28.5333
814.1511
6
28
-16.5333
273.3511
7
32
-12.5333
157.0844
8
36
-8.53333
72.8178
9
48
3.466667
12.0178
2
1
3
4
10
44
-0.53333
0.2844
11
48
3.466667
12.0178
12
52
7.466667
55.7511
13
44
-0.53333
0.2844
14
68
23.46667
550.6844
15
44
-0.53333
0.2844
16
36
-8.53333
72.8178
17
28
-16.5333
273.3511
18
44
-0.53333
0.2844
19
64
19.46667
378.9511
20
56
11.46667
131.4844
21
60
15.46667
239.2178
22
28
-16.5333
273.3511
23
40
-4.53333
20.5511
24
36
-8.53333
72.8178
25
48
3.466667
12.0178
26
44
-0.53333
0.2844
27
40
-4.53333
20.5511
28
60
15.46667
239.2178
29
64
19.46667
378.9511
30
52
7.466667
55.7511
31
60
15.46667
239.2178
32
36
-8.53333
72.8178
33
40
-4.53333
20.5511
34
48
3.466667
12.0178
35
52
7.466667
55.7511
36
36
-8.53333
72.8178
37
42
-2.53333
6.4178
38
32
-12.5333
157.0844
39
58
13.46667
181.3511
40
56
11.46667
131.4844
41
52
7.466667
55.7511
42
48
3.466667
12.0178
43
36
-8.53333
72.8178
44
52
7.466667
55.7511
45
40
-4.53333
20.5511
= S2=
=
S=
=129,709 = 11,39
Tabel Distribusi Frekuensi Oi
Kelas Interval 16-23 24-31 32-39 40-47 48-55 56-63 64-71 Jumlah
1 4 9 11 11 6 3 45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas Eksperimen Bk
xi − x
Z
Peluang
Luas
Z
Kelas Z
Ei
(Oi − Ei )2
(Oi − Ei )2 Ei
15.5
-29.03
-2.55
0.4946
0.0268
1.206
0.0424
0.035187
23.5
-21.03
-1.85
0.4678
0.0949
4.2705
0.0732
0.017134
31.5
-13.03
-1.14
0.3729
0.2029
9.1305
0.0170
0.001865
39.5
-5.03
-0.44
0.17
-0.0674
-3.033
196.9251
-64.9275
47.5
2.97
0.26
0.1026
0.2289
10.3005
0.4893
0.047503
55.5
10.97
0.96
0.3315
0.121
5.445
0.3080
0.05657
63.5
18.97
1.67
0.4525
∑
64,7692
Keterangan; Z=
Bk − x S
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z Frekuensi harapan : = Ei = luas kelas Z x n. 2 Dengan α = 5% dan dk = 7 − 1 = 6 diperoleh χ tabel = 12,5916 , sedangkan
2 dari perhitungan diperoleh.χ2hitung= -64,7692 Karena χ hitung < χ (20,95;6) , maka
kesimpulannya data berdistribusi normal.
Lampiran 6
Contoh Perhitungan Validitas Soal Nomor 2 Rumus:
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Kriteria: Butir soal valid jika rxy > rtabel Berikut ini contoh perhitungan validitas soal nomor 2, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasilnya seperti pada tabel analisis butir soal. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah
Kode
X 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
UC-15 UC-02 UC-22 UC-07 UC-04 UC-10 UC-20 UC-05 UC-12 UC-14 UC-21 UC-23 UC-08 UC- 01 UC-03 UC-09 UC-13 UC-11 UC-16 UC-28 UC-24 UC-18 UC-26 UC-27 UC-17 UC-25 UC-19 UC-06
28
Y
11
43 43 41 39 38 38 37 37 37 37 35 34 33 33 32 30 28 28 24 24 24 23 22 21 20 20 20 19 860
X2
Y2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
11
1849 1849 1681 1521 1444 1444 1369 1369 1369 1369 1225 1156 1089 1089 1024 900 784 784 576 576 576 529 484 441 400 400 400 361 739600
XY 43 0 41 0 38 38 37 0 37 0 35 0 33 33 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 20 0 0 378
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
= = 0,383 Pada α = 5% dan N= 28, diperoleh rtabel= 0,381. Karena rxy > rtabel , maka butir soal nomor 2 valid.
Lampiran 8
Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Nomor 1 Rumus: P
=
B JS
Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah seluruh peserta didik Kriteria: Besarnya Tigkat Kesukaran
Interpretasi
Kurang dari 0,25
Terlalu sukar
0,25-0,75
Cukup (sedang)
Lebih dari 0,75
Mudah
Berikut ini contoh perhitungan tingkat kesukaran pada butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kode
Skor
UC-15 UC-02 UC-22 UC-07 UC-04 UC-10 UC-20 UC-05 UC-12 UC-14 UC-21 UC-23 UC-08 UC- 01
1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
9
Kelompok Bawah No Kode 1 UC-03 2 UC-09 3 UC-13 4 UC-11 5 UC-16 6 UC-28 7 UC-24 8 UC-18 9 UC-26 10 UC-27 11 UC-17 12 UC-25 13 UC-19 14 UC-06
Skor 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
5
Sehingga:
P= = 0,5 Jadi kriteria tingkat kesukaran soal nomor 1 adalah sedang.
Lampiran 9
Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Nomor 1 Rumus: ( MH − ML) DB = SkorMaksimal Keterangan: DB
: daya beda
MH
: rata-rata dari kelompok atas
ML
: rata-rata dari kelompok bawah
Kriteria: Besarnya DB
Klasifikasi
Poor (jelek)
Kurang dari 0,20 0,21 − 0,40
Satisfactory (cukup)
0,41 − 0.70
Good (baik)
0,71 − 1,00
Exellent (baik sekali)
Bertanda negatif
Butir soal dibuang
Berikut ini contoh perhitungan daya pembeda pada butir soal nomor 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh hasilnya seperti pada tabel analisis butir soal.
No. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok Atas Kode Skor 2 3 UC-15 UC-02 UC-22 UC-07 UC-04 UC-10 UC-20 UC-05 UC-12 UC-14 UC-21 UC-23 UC-08
1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
No. 4 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kelompok Bawah kode Skor 5 6 UC-03 UC-09 UC-13 UC-11 UC-16 UC-28 UC-24 UC-18 UC-26 UC-27 UC-17 UC-25 UC-19
1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1
1 14 Jumlah Mean
2 UC- 01
3 0
14
9 0,642857
Skor maksimal = 1 DB= =0,285714 Maka daya pembeda soal nomor 1 cukup.
4 28 Jumlah
5 UC-06
14
6 0
5 0.357143
Lampiran 10
UJI NORMALITAS DATA AKHIR KELAS X1
Hipotesis: H 0 : Data berdistribusi normal
H 1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: 2
χ =∑
(Oi − Ei)2 Ei
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika χ 2 hitung < χ
2
(1−α )(n −1) .
Nilai maksimum = 84 Nilai minimum = 32 Banyak peserta didik = 45 Rentang = nilai maksimum – nilai minimum = 84 – 32 = 52 Banyak kelas = 1+3,3 log n=1+(3,3xlog 45) = 6,45 ≈ 7 Panjang kelas= rentang/banyak kelas= 52/7 = 8,05 ≈ 8
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas Eksperimen (X − X )
NO.
NILAI
X − X
1
2
3
4
-18.22222 5.777778
332.0494 33.3827
-10.22222
104.4938
-10.22222
104.4938
-14.22222
202.2716
9.777778
95.6049
-14.22222
202.2716
21.77778
474.2716
-2.222222
4.9383
1 2 3 4 5 6 7 8 9
44 68 52 52 48 72 48 84 60
2
1 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
2 60 72 76 68 56 76 44 32 72 68 56 76 44 80 52 64 64 72 80 72 52 72 48 80 56 64 60 76 52 64 76 64 68 52 64 40
3
4
-2.222222
4.9383
9.777778
95.6049
13.77778
189.8272
5.777778
33.3827
-6.222222
38.7160
13.77778
189.8272
-18.22222
332.0494
-30.22222
913.3827
9.777778
95.6049
5.777778
33.3827
-6.222222
38.7160
13.77778
189.8272
-18.22222
332.0494
17.77778
316.0494
-10.22222
104.4938
1.777778
3.1605
1.777778
3.1605
9.777778
95.6049
17.77778
316.0494
9.777778
95.6049
-10.22222
104.4938
9.777778
95.6049
-14.22222
202.2716
17.77778
316.0494
-6.222222
38.7160
1.777778
3.1605
-2.222222
4.9383
13.77778
189.8272
-10.22222
104.4938
1.777778
3.1605
13.77778
189.8272
1.777778
3.1605
5.777778
33.3827
-10.22222
104.4938
1.777778
3.1605
-22.22222
493.8272
= S2=
=
S=
=156,04
= 12,49 Tabel Distribusi Frekuensi Oi
Kelas Interval
32-39 40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87
1 4 9 6 10 11 4
Jumlah
45
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Kelas Eksperimen Bk
xi − x
Z
Peluang Z
Luas Kelas Z
Ei
(Oi − Ei )2
(Oi − Ei )2 Ei
31.5
-30.72
-2.46
0.4931
0.0275
1.2375
0.0564
0.04558
39.5
-22.72
-1.82
0.4656
0.0846
3.807
0.0372
0.00978
47.5
-14.72
-1.18
0.381
0.1756
7.902
1.2056
0.15257
55.5
-6.72
-0.54
0.2054
0.1656
7.452
2.1083
0.28292
63.5
1.28
0.10
0.0398
-0.2306
-10.377 415.2221
-40.014
71.5
9.28
0.74
0.2704
-0.1458
-6.561 308.3887
-47.003
79.5
17.28
1.38
0.4162 ∑
-86.5262
Keterangan; Z=
Bk − x S
Peluang untuk Z : lihat tabel kurva normal Luas kelas Z : selisih antar interval pada kolom peluang Z Frekuensi harapan : = Ei = luas kelas Z x n. 2 Dengan α = 5% dan dk = 7 − 1 = 6 diperoleh χ tabel = 12,5916 , sedangkan
2 dari perhitungan diperoleh.χ2hitung= -86,5262 Karena χ hitung < χ (20,95;6) , maka
kesimpulannya data berdistribusi normal.
Lampiran 12 Uji Dua Rata-Rata Hipotesis: H 0 : Data berdistribusi normal
H 1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: x1 − x 2
t=
s
1 1 + n1 n 2
dengan: s2 =
(n 1 − 1)s12 + (n 2 − 1)s 22 n1 + n 2 − 2
Keterangan: x1
: skor rata-rata dari kelompok eksperimen
x2
: skor rata-rata dari kelompok kontrol.
n1
: banyaknya subyek kelompok eksperimen
n2
: banyaknya subyek kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
s2
: varians gabungan
Kriteria yang digunakan: H 0 diterima jika: t hitung < t (1−α )( n1 + n2 − 2)
Tabel Uji Perbedaan Dua Rata-rata Sampel
xi
Eksperimen
S i2 156.0404
n
S
45
62.22 12.5311 Kontrol
t=
49.09
158.0381
44
x1 − x 2 1 1 s + n1 n2
t=
= 13,13/2,657 = 4,943
Pada α = 5% dan dk= 45+44-2=87 diperoleh t(0.95)(87)=1,66 Karena thitung= 4,943 > t(0.95)(87)= 1,66, maka t hitung berada pada daerah penolakan
H 0 . Ini berarti H 0 ditolak dan H1 diterima. Jadi nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Lampiran 13. Uji Prosentase Keefektifan Data Nilai Pretest dan Posstest Kelompok Eksperimen No Kode 1 A. Dhiya’udin A. 2 A. Hidayatul C. 3 A. Sarifuddin 4 Agilyas Hidayatullah 5 Aji Nugroho 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Alwi Hasan Dedi Fajar Dian Fitriyani Diana Mayasari Dita Anggita Wijaya Felika Nova Liyansa Fitri Anita Ginanjar Fajri M. Hesti Pratiwi Imam Sanjaya Putra Joko Ananto Kamalludin Khoirul Anwar Lela Himatul Aliyah Lifa Sifaun Najakh Luthfatul Arifiyah M. Dhikri Afriyal M. Iskandar M. Syaiful Bahri Muhammad Muiz Mukhamad Rizaq Muslikhatul Fatonah Muyasyaroh Nur Kholisoh Puput Ebita D. Putri Mulya Agustina Rachmad Widimas Rifki Setiyawan Rizki Astiawan Salis Nur Fatimah Siti Aisyah Tri Murdianingsih Tri Winarso Umi Kulsum Uswatun Khasanah Winda Nur Aeni Yoyok Mulyanto Miftakhul Ulum Ade Akmal N. Hermawan Susanto ∑ n1 x1 Siswa lolos KKM
Pretest 28 36 40 52 16 28 32 36 48 44 48 52 44 68 44 36 28 44 64 56 60 28 40 36 48 44 40 60 64 52 60 36 40 48 52 36 42 32 58 56 52 48 36 52 40 2004 45 44,53
Posttest 44 68 52 52 48 72 48 84 60 60 72 76 68 56 76 44 32 72 68 56 76 44 80 52 64 64 72 80 72 52 72 48 80 56 64 60 76 52 64 76 64 68 52 64 40 2800 45 62,22
ketuntasan tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas
Kelompok Kontrol No Kode 1 A.Abdul Majid 2 Adnan K. 3 Afifudin Syarif 4 Ahmad Farhan 5 Anif Munifah
tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
tuntas
28
tuntas tidak tuntas
29 30
tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas
31 32 33 34 35
tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tuntas
36 37 38 39 40 41 42
tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas
43 44
19
Anik Nurfiati Denni Septiyanto Devi S. Dewi Novita Sari Dian Permata S. Eni Hariyanti Fajar Nurhidayat Fajar Sidiq Faris Lukman H. Fifiana Indah Dwi P. Indra Praditya Iqfan Firmansyah Ismail Ismalia F. Ivan Abdul G. Khoirul Umam Lukman W. M. Agus A. N. M. Ma’muril M. M. Rifqi Z. M. Nasrullah Miftahudin A. Nita Yuliana Nur Mahmudah Nurul Muawanah Puji Rahayu Rindho Maulana Rochamin Romdonah Rumiyanti Shelly Indah P. Sumarlan Tiara Arizki Tinto Henri K. C. Umi Ulfa Yusuf Fatkullah Zulia Ratna N. M. Hasyim ∑ n2 x2 Siswa lolos KKM
Pretest 24 44 28
Posttest 40 44 40
ketuntasan tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas
48 60
80 48
tuntas tidak tuntas
44 24 60 32 36 16 56 44 40 56 36 52 14 20 40 52 14 44 36 52 32 40
64 40 72 52 64 48 56 52 60 60 52 48 52 36 56 52 32 68 36 40 32 56
tidak tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas
44
44
tidak tuntas
16 24
32 60
tidak tuntas tidak tuntas
60 56 40 20 52
44 40 32 72 40
tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tuntas tidak tuntas
60 20 28 36 56 16 28
76 40 44 36 48 52 44
tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas tidak tuntas
44 14
44 32
tidak tuntas tidak tuntas
1658 44 37,68
2160 44 49,09 5
Rumus:
Kriteria Prosentase Keefektifan No
Prosentase Peserta didik yang Lolos KKM
Keterangan
1
0% - 20%
Tidak efektif
2
21% - 40%
Kurang efektif
3
41% - 60%
Cukup efektif
4
61% - 80%
Efektif
5
81% - 100%
Sangat efektif
Sehingga:
= 42,22% Prosentase keefektifan kelas eksperimen mencapai 42,22% artinya pembelajaran menggunakan metode Crossword Puzzle cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok Sistem Periodik Unsur kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja.
Lampiran 14. KISI – KISI SOAL SATUAN PENDIDIKAN
: MA
MATA PELAJARAN
: KIMIA
KELAS/ SEMESTER
:X/1
MATERI POKOK
: SISTEM PERIODIK UNSUR
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
1
2
1.Memahami struktur sifat-sifat
1.1
JENJANG SOAL DAN
C1 3
Memahami 1.1.1
atom, struktur berdasarkan
PENYEBARANNYA
INDIKATOR
C2 4
JAWABAN
7
8
C3 5
6
Membandingkan 1, 2, 3,
atom perkembangan
JUMLAH
5
A, D, B, B, B
sistem 4, 5
teori periodik
periodik unsur, atom Bohr, sifat-sifat 1.1.2 Menentukan golongan 7, 9, 10, 22, dan ikatan kimia unsur, massa atom dan
periode
unsur-unsur 20,
relatif, dan sifat-sifat dalam sistem periodik
33, 35, 37
26, 6, 12, 21, 14 47
48
E, C, C, E, E, B, C, D, D, E, C, B, C, E
periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
1.1.3
Menentukan
letak 15
8, 11, 13, 10
A, B, A, B, B,
unsur dalam sistem periodik
14, 17, 18,
D, B, C, D, A
berdasarkan
39
konfigurasi
16, 19
1
2 keteraturannya,
3
4
5
6
7
8
elektron atau sebaliknya.
melalui pemahaman konfigurasi elektron. 1.1.4 Menentukan sifat-sifat 23,
27, 24,
30, 25, 29, 34, 19
B, A, E, D, C,
dan masa atom relatif unsur 28,
31, 42,
46, 41, 44
D, A, D, E, D,
dari tabel periodik.
32,
36, 50
A, E, A, C, A,
38,
43,
E, E, E, C
49 1.1.5
Menganalisis
tabel
atau
grafik
sifat
keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi
afinitas ionisasi,
keelektronegatifan).
elektron, dan
40, 45
2
B, E
Lampiran 14 UJI VALIDITAS SOAL
Mata Pelajaran Kelas / Semester Meteri Pokok Alokasi Waktu
: Kimia : X/ 1 : Sistem Periodik Unsur. : 50 soal x 1 menit (50 menit)
SOAL PILIHAN GANDA Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Sistem perodik modern disusun berdasarkan.......... a. kenaikan nomor atom b. kenaikan energi ionisasi c. kenaikan nomor massa atom relatif d. kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat e. bertambahnya neutron 2. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom adalah.... a. triade dobereiner b. sistem oktaf newlands c. sistem periodik mendeleyev d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer) e. sistem periodik bentuk pendek 3. Di dalam sistem periodik unsur yang merupakan susunan asli dari Mendeleyev, unsur-unsur disusun berdasarkan…. a. kesamaan konfigurasi elektronnya b. kenaikan massa atom c. kenaikan nomor atom d. kenaikan jumlah atom e. kenaikan jumlah inti 4. Hukum yang mengemukakan bahwa unsur-unsur yang mempunyai sifat yang sama disusun berdasarkan massa atomnya dalam suatu triade adalah…. a. sistem oktaf newlands b. triade dobereiner c. sistem periodik mendeleyev d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer) e. sistem periodik bentuk pendek 5. Ilmuwan yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan massa atom adalah…. a. Dobereiner d. Henry Moseley b. Newlands e. Lothar Meyer c. Mendeleyev
27 6. Unsur 13 Al di dalam sistem periodik terletak pada…. a. golongan VI B periode 4 d. golongan III B periode 3 b. golongan VI A periode 4 e. golongan III A periode 4 c. golongan III A periode 3
7. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai……. a. nomor atom sama D. massa atom sama b. jumlah elektron sama E. nomor kulit sama c. elektron valensi sama 8. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur tersebut mempunyai nomor atom… a. 14 d. 21 b. 16 e. 25 c. 19 9. Unsur yang terletak dalam satu golongan mempunyai…. a. nomor atom sama d. massa atom sama b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama c. elektron valensi sama 10. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah….. a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi c. B,Al,Ga, In, Tl Informasi untuk mengerjakan soal nomor 11 dan 12 Unsur X dengan nomor atom 21 11. Elektron valensi untuk unsur X adalah…. a. 1 d. 5 b. 3 e. 6 c. 4 12. Unsur X dalam periodik unsur terletak pada…. a. golongan IIB, periode 2 d. golongan IVA, periode 4 b. golongan IIIB, periode 4 e. golongan VA, periode 4 c. golongan IIA, periode 3 13. Diketahui beberapa unsur:
1. 6C 2.
33
As
3. 32Ge 4. 15 P
Pasangan unsur yang mempunyai elektron valensi 4 adalah…. a. 1 dan 2 d. 1 dan 3 b. 2 dan 3 e. 3 dan 4 c. 2 dan 4 14. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah…
a. 14Si d. 20Ca b. 16S e. 11Na c. 5B 15. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah… a. 2 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 16. Atom P (Z= 15) mempunyai konfigurasi elektron…. a. 8 . 5 . 2 d. 2 . 5 . 8 b. 2 . 8 . 5 e. 2 . 10 . 3 c. 8 . 2 . 5 17. Diketahui beberapa unsur: 1. 9F 3. 14 Si 2. 33 As 4. 15 P Pasangan unsur yang mempunyai elektron valensi 5 adalah…. a. 1 dan 2 d. 1 dan 3 b. 2 dan 3 e. 3 dan 4 c. 2 dan 4 18. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah… a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7 b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5 c. 2 . 5 . dan 8 19. Masing-masing unsur A, B, C, D dan E di bawah ini mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut: A :2 8 2 D :2 8 8 3 B :2 8 1 E :2 8 8 2 C :2 8 4 Pasangan yang merupakan unsur-unsur dari satu golongan yang sama adalah…. a. A dan E d. A dan C b. A dan B e. D dan E c. A dan D 20. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah…… a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen c. golongan IVA: nitrogen 21. Suatu unsur memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 18 . 3. Unsur tersebut terletak pada golongan….. a. IA d. VIIA b. IIA e. VIIIA c. IIIA 22. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada periode….
a. 1 d. 6 b. 2 e. 7 c. 3 23. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah…. a. sukar ditempa d. tidak mengkilap b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah c. oksidanya bersifat asam 24. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom adalah…. a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil 25. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama terbesar adalah…. a. 9 F d. 17 Cl
Na e. 19 K c. 35 Br 26. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada…. a. periode 2, golongan IV A d. periode 4, golongan II A b. periode 3, golongan II A e. periode 4, golongan VI A c. periode 3, golongan VI A b.
11
27. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah… a. bersifat reduktor d. tidak dapat menghantarkan panas dan listrik b. sukar dibentuk e. tidak mengkilap c. oksidasinya bersifat asam 28. Pernyataan yang benar tentang jari-jari atom dalam satu golongan (dari atas ke bawah) dan dalam satu periode (dari kiri ke kanan) adalah…. a. makin besar, makin besar d. makin kecil, makin kecil b. makin kecil, makin besar e. makin besar, makin kecil c. makin besar, tetap 29. Unsur yang memiliki keelektronegatifan terbesar adalah unsur yang konfigurasi elektronnya…. a. 2 . 8. 5. d. 2 . 8 . 2. b. 2 . 8. 6. e. 2 . 8 . 8. c. 2 .8 . 1. 30. Dalam urutan unsur-unsur 13 Al , 17 Cl , a. berkurang b. bertambah c. sama d. berkurang lalu bertambah
18
Ar jari-jari atom akan….
e. bertambah lalu berkurang
31. Pernyataan yang benar tentang afinitas elektron dalam sitem periodik adalah… a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah c. dari bawah keatas semakin kecil 32. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen adalah…. a. F d. Cl b. Br e. I c. Ar 33. Kelompok-kelompok unsur berikut merupakan unsur segolongan, kecuali…… a. Be, Mg, dan Ca d. F, Cl dan Br b. Li, Na, dan K e. Be, C, dan N c. He, Ar, dan Kr 34. Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari 12 Mg , 20 Ca , 38 Sr , 56 Ba dan 88 Ra Yang paling reaktif adalah…. a. Ba d. Sr b. Mg e. Ra c. Ca 35. Pasangan unsur yang terletak dalam satu periode adalah unsur dengan nomor atom… a. 7 dan 11 d. 12 dan 17 b. 2 dan 5 e. 33 dan 53 c. 6 dan 14 36. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah…. a. jari-jari atom d. kereaktifan b. afinitas elektron e. keelektronegatifan c. energi ionisasi 37. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada…. a. golongan IV B periode 2 d. golongan II B periode 4 b. golongan IV A periode 2 e. golongan VII A periode 2 c. golongan IIA periode 4 38. Jarak dari inti atom hingga kulit terluarnya merupakan definisi dari…. a. jari-jari atom d. keelektronegatifan b. afinitas elektron e. potensial ionisasi c. energi ionisasi 39. Ion X2- mempunyai konfigurasi elektron 2 . 8 . 8. Nomor atom unsur X tersebut adalah… a. 20 c. 18 e. 16 b. 19 d. 17
40. Hubungan yang benar dalam satu periode pada sistem periodik adalah…. a. No. atom
Jari-jari atom
b.
No. atom
Jari-jari atom
c.
No. atom
keelektronegatifan
d. No. atom
Afinitas elektron
e. No. atom
Potensial ionisasi
41. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P:2881 S: 2 8 4 Q: 2 8 T: 2 7 R: 2 8 2 Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah…. a. P d. S b. Q e. T c. R 42. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah…. a. 3Li d. 9F b. 4Be e. 10 Ne c. 8O 43. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah… a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah c. dari bawah keatas semakin kecil 44. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom (A0) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah….. a. 2,03 d. 0,89 b. 1,57 e. 0,80 c. 1,23 45. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3 dari kiri ke kanan adalah….
K a.
d.
z
b. K
K
e.
z K
c. K z
z
z
46. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi paling besar adalah… c. 20Ca e. 56Ba a. 4Be b. 12Mg d. 38Sr 47. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah… a. 6R d. 17U b. 9S e. 20W c. 10T 48. Unsur-unsur yang sifatnya mirip dalam sistem periodik terletak dalam satu… a. periode d. valensi b. golongan e. blok c. kulit 49. Unsur yang tergolong logam adalah… a. 2P dan 10T d. 6R, 9S, dan 17U b. 9S dan 17U e. 4Q, 19V, dan 20W c. 4Q dan 6R 50. Helium dan argon berada dalam satu golongan (golongan VIIIA) karena… a. mempunyai jumlah elektron valensi berbeda b. mempunyai konfigurasi elektron sama c. mempunyai sifat kimia yang mirip d. jumlah proton sama e. jumlah kulit elektron sama
Selamat Mengerjakan
Lampiran 16 KUNCI JAWABAN TES UJI COBA
1. A 2. D 3. B 4. B 5. B 6. C 7. E 8. B 9. C 10. C
11. B 12. B 13. D 14. B 15. A 16. B 17. C 18. D 19. A 20. E
21. C 22. C 23. B 24. D 25. A 26. D 27. A 28. E 29. E 30. A
31. D 32. C 33. E 34. E 35. D 36. D 37. E 38. A 39. A 40. B
41. E 42. E 43. D 44. C 45. E 46. A 47. E 48. B 49. E 50. C
Lampiran 16 SOAL PRETEST
Mata Pelajaran Kelas / Semester Meteri Pokok Alokasi Waktu
: Kimia : X/ 1 : Sistem Periodik Unsur. : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom adalah.... a. triade dobereiner b. sistem oktaf newlands c. sistem periodik mendeleyev d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer) e. sistem periodik bentuk pendek 2. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai……. a. nomor atom sama d. massa atom sama b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama c. elektron valensi sama 3. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur tersebut mempunyai nomor atom… a. 14 d. 21 b. 16 e. 25 c. 19 4. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah….. a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi c. B,Al,Ga, In, Tl Informasi untuk mengerjakan soal nomor 5 Unsur X dengan nomor atom 21 5. Elektron valensi untuk unsur X adalah…. a. 1 d. 5 b. 3 e. 6 c. 4
6. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah… a. 14Si d. 20Ca b. 16S e. 11Na c. 5B 7. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah… a. 2 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 8. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah… a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7 b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5 c. 2 . 5 . dan 8 9. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah…… a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen c. golongan IVA: nitrogen 10. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada periode…. a. 1 d. 6 b. 2 e. 7 c. 3 11. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah…. a. sukar ditempa d. tidak mengkilap b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah c. oksidanya bersifat asam 12. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom adalah…. a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil 13. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama terbesar adalah…. a.
9
F
d.
17
b.
11
Na
e.
19
c.
35
Cl K
Br
14. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada…. a. periode 2, golongan IV A
d. periode 4, golongan II A
b. periode 3, golongan II A
e. periode 4, golongan VI A
c. periode 3, golongan VI A
15. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah… a. bersifat reduktor
d. tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
b. sukar dibentuk
e. tidak mengkilap
c. oksidasinya bersifat asam 16. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen adalah…. a. F
d. Cl
b. Br
e. I
c. Ar 17. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah…. a. jari-jari atom
d. kereaktifan
b. afinitas elektron
e. keelektronegatifan
c. energi ionisasi 18. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada…. a. golongan IV B periode 2
d. golongan II B periode 4
b. golongan IV A periode 2
e. golongan VII A periode 2
c. golongan IIA periode 4 19. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P:2881 S: 2 8 4 Q: 2 8 T: 2 7 R: 2 8 2 Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah…. a. P d. S b. Q e. T c. R 20. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah…. a. 3Li d. 9F e. 10 Ne b. 4Be c. 8O 21. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah… a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah c. dari bawah keatas semakin kecil 22. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom (A0) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah….. a. 2,03 d. 0,89 b. 1,57 e. 0,80 c. 1,23
23. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3 dari kiri ke kanan adalah….K a. d. K
z
b.
z
e.
K
K
c. K
z
z
z 24. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi paling besar adalah… a. 4Be c. 20Ca e. 56Ba b. 12Mg d. 38Sr 25. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah… a. 6R d. 17U e. 20W b. 9S c. 10T
Selamat Mengerjakan
Lampiran 18 KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. D
11. B
21. D
2. E
12. D
22. C
3. B
13. A
23. E
4. C
14. D
24. A
5. B
15. A
25. E
6. B
16. C
7. A
17. D
8. D
18. E
9. E
19. E
10. C
20. E
Lampiran 18 SOAL POSTEST Mata Pelajaran Kelas / Semester Meteri Pokok Alokasi Waktu
: Kimia : X/ 1 : Sistem Periodik Unsur. : 25 soal x 1 menit (25 menit)
SOAL PILIHAN GANDA Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) jawaban yang tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Dalam satu periode, unsur-unsur mempunyai……. a. nomor atom sama d. massa atom sama b. jumlah elektron sama e. nomor kulit sama c. elektron valensi sama 2. Hukum periodik yang menyatakan bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom adalah.... a. triade dobereiner b. sistem oktaf newlands c. sistem periodik mendeleyev d. sistem periodik modern (moseley-lothar meyer) e. sistem periodik bentuk pendek 3. Unsur-unsur dibawah ini yang termasuk golongan IIIA adalah….. a. B, Al,Ga, Sn,Pb d. B, Al, C, Sr b. B, Al, Sn, Bi e. B,Ca, Al, Bi c. B,Al,Ga, In, Tl 4. Suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6. Maka unsur tersebut mempunyai nomor atom… a. 14 d. 21 b. 16 e. 25 c. 19 Informasi untuk mengerjakan soal nomor 5 Unsur X dengan nomor atom 21 5. Elektron valensi untuk unsur X adalah…. a. 1 d. 5 b. 3 e. 6 c. 4 6. Unsur di bawah ini yang terletak dalam periode 3 dan golongan VIA adalah… d. 20Ca a. 14Si b. 16S e. 11Na
c. 5B 7. Dibawah ini nama golongan yang sesuai pada sistem periodik adalah…… a. golongan IA: alkali tanah d. golongan VA: aluminium b. golongan IIIA: karbon e. golongan VIIA: halogen c. golongan IVA: nitrogen 8. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 2 . 8 . 6. Unsur tersebut terletak pada periode…. a. 1 d. 6 b. 2 e. 7 c. 3 9. Jumlah maksimum elektron pada kulit K adalah… a. 2 d. 6 b. 4 e. 7 c. 5 10. Elektron valensi dari unsur 20Ca, 13Al, dan 35Br adalah… a. 8 . 5 . dan 7 d. 2 . 3 . dan 7 b. 5 . 3 . dan 7 e. 2 . 7 . dan 5 c. 2 . 5 . dan 8 11. Dibawah ini yang merupakan sifat-sifat unsur logam adalah…. a. sukar ditempa d. tidak mengkilap b. bersifat reduktor e. titik leleh rendah c. oksidanya bersifat asam 12. Unsur yang mempunyai nomor atom 20 terletak pada…. a. periode 2, golongan IV A
d. periode 4, golongan II A
b. periode 3, golongan II A
e. periode 4, golongan VI A
c. periode 3, golongan VI A 13. Dibawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat non logam adalah… a. bersifat reduktor
d. tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
b. sukar dibentuk
e. tidak mengkilap
c. oksidasinya bersifat asam 14. Diantara unsur-unsur berikut yang tidak termasuk unsur golongan halogen adalah…. a. F
d. Cl
b. Br
e. I
c. Ar 15. Di bawah ini yang tidak merupakan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah…. a. jari-jari atom
d. kereaktifan
b. afinitas elektron
e. keelektronegatifan
c. energi ionisasi
16. Unsur yang mempunyai nomor atom 9 di dalam sistem periodik terletak pada…. a. golongan IV B periode 2
d. golongan II B periode 4
b. golongan IV A periode 2
e. golongan VII A periode 2
c. golongan IIA periode 4 17. Unsur-unsur yang terletak satu periode dengan 19V adalah… d. 17U a. 6R e. 20W b. 9S c. 10T 18. Diketahui beberapa unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P:2881 S: 2 8 4 Q: 2 8 T: 2 7 R: 2 8 2 Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah…. a. P d. S b. Q e. T c. R 19. Unsur yang mempunyai energi ionisasi terbesar adalah…. a. 3Li d. 9F e. 10 Ne b. 4Be c. 8O 20. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan bertambahnya nomor atom adalah…. a. jari-jari atom dalam satu golongan bertambah besar b. jari-jari atom dalam satu periode semakin kecil c. afinitas elektron dalam satu golongan semakin kecil d. energi ionisasi dalam satu periode semakin kecil e. keelektronegatifan dalam satu golongan semakin kecil 21. Diantara atom-atom dibawah ini yang mempunyai energi ionisasi pertama terbesar adalah…. a.
9
F
d.
17
b.
11
Na
e.
19
c.
35
Cl K
Br
22. Pernyataan yang benar tentang energi ionisasi dalam SPU adalah… a. dari kiri ke kanan semakin kecil d. dari kiri ke kanan makin besar b. dari atas ke bawah semakin besar e. dari kiri kekanan tidak berubah c. dari bawah keatas semakin kecil 23. Jari-jari atom unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak dalam satuan angstrom (A0) adalah 2,01; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89. Jari-jari atom litium adalah….. a. 2,03 d. 0,89 b. 1,57 e. 0,80
c. 1,23 24. Gambar berikut yang menunjukkan grafik enegi potensial unsur periode ke-3 dari kiri ke kanan adalah…. K a. d. K
z
b.
z
e.
K
K
c. K
z
z
25. Di antara unsur-unsur 4Be, 12Mg, 20Ca, 38Sr, 56Ba, yang memiliki energi ionisasi paling z besar adalah… a. 4Be c. 20Ca e. 56Ba d. 38Sr b. 12Mg
Selamat Mengerjakan
Lampiran 20 KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST
1. E
11. B
21. A
2. D
12. D
22. D
3. C
13. A
23. C
4. B
14. C
24. E
5. B
15. D
25. A
6. B
16. E
7. E
17. E
8. C
18. E
9. A
19. E
10. D
20. D
Lampiran 21 FOTO PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CROSSWORD PUZZLE
Kondisi peserta didik saat diskusi Crossword Puzzle
Guru memberikan bimbingan saat diskusi Pelaksanaan tes akhir (posttest)
FOTO PEMBELAJARAN KELAS KONTROL
Peserta didik pada kelas kontrol kurang memperhatikan pelajaran
Lampiran 22
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR DARI 0 sd. Z z 0 0000 0,0 0,1 0398 0,2 0793 0,3 1179 0,4 1554 0,5 1915 0,6 2258 0,7 2580 0,8 2810 0,9 3159 1,0 3413 1,1 3643 1,2 3849 1,3 4032 1,4 4192 1,5 4332 1,6 4452 1,7 4554 1,8 4641 1,9 4713 2,0 4772 2,1 4821 2,2 4861 2,3 4898 2,4 4918 2,5 4938 2,6 4953 2,7 4965 2,8 4974 2,9 4981 3,0 4987 3,1 4990 3,2 4993 3,3 4995 3,4 4997 3,5 4998 3,6 4998 3,7 4999 3,8 4999 3,9 5000
1 0040 0438 0832 1217 1591 1950 2291 2612 2612 3186 3448 3665 3869 4049 4207 4345 4463 4564 4649 4719 4778 4826 4864 4896 4920 4940 4955 4966 4975 4982 4987 4991 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 5000
2 0080 0478 0871 1255 1628 1985 2324 2642 2939 3212 3461 3686 3888 4066 4222 4357 4474 4573 4656 4726 4783 4830 4868 4898 4922 4941 4956 4967 4976 4982 4987 4991 4994 4995 4997 4998 4999 4999 4999 5000
3 0120 0517 0910 1293 1664 2019 2357 2673 2967 3238 3485 3708 3907 4082 4236 4370 4484 4582 4664 4732 4788 4864 4871 4901 4925 4943 4957 4968 4977 4983 4988 4991 4994 4986 4997 4998 4999 4999 4999 5000
4 0160 0557 0948 1331 1700 2054 2389 2703 2995 3264 3508 3729 3925 4099 4251 4382 4495 4591 4671 4738 4793 4838 4875 4904 4927 4945 4959 4969 4977 4984 4988 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
5 0199 0596 0987 1368 1736 2088 2422 2734 3023 3289 3531 3749 3944 4115 4265 4394 4505 4599 4678 4744 4798 4842 4878 4906 4929 4946 4960 4970 4978 4984 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
6 0239 0636 1026 1406 1772 2123 2454 2764 3051 3315 3554 3770 3962 4131 4279 4406 4515 4608 4686 4750 4808 4846 4881 4909 4931 4948 4961 4971 4979 4985 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
7 0279 0675 1064 1443 1808 2157 2486 2794 3078 3340 357 3790 3980 4147 4292 4419 4525 4616 4693 4756 4808 4850 4884 4911 4932 4949 4962 4972 4979 4985 4989 4992 4994 4996 4997 4998 4999 4999 4999 5000
8 0319 0714 1103 1480 1844 2190 2517 2823 3106 3365 3599 3810 3997 4162 4306 4429 4535 4625 4699 4761 4812 4854 4887 4913 4934 4951 4963 4973 4980 4986 4990 4993 4995 4997 4997 4998 4999 4999 4999 5000
9 0359 0743 1141 1517 1879 2224 2549 2852 3133 3389 3621 3830 4015 4177 4319 4441 4545 4633 4706 4767 4817 4857 4890 4916 4936 4952 4964 4974 4981 4986 4990 4993 4995 4997 4998 4998 4999 4999 4999 5000
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 453
Lampiran 23
TABEL NILAI CHI KUADRAT
d.b 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
50% 0.455 1.386 2.366 3.357 4.351 5.348 6.346 7.344 8.343 9.342 10.341 11.340 12.340 13.339 14.339 15.338 16.338 17.338 18.338 19.337 20.337 21.337 22.337 23.337 24.337 25.336 26.336 27.336 28.336 29.336
30% 1.074 2.408 3.665 4.878 6.064 7.231 8.383 9.524 10.656 11.781 12.899 14.011 15.119 16.222 17.322 18.418 19.511 20.601 21.689 22.775 23.858 24.939 26.018 27.096 28.172 29.246 30.319 31.391 32.461 33.530
20% 1.642 3.219 4.642 5.989 7.289 8.558 9.803 11.030 12.242 13.442 14.631 15.812 16.985 18.151 19.311 20.465 21.615 22.760 23.900 25.038 26.171 27.301 28.429 29.553 30.675 31.795 32.912 34.027 35.139 36.250
10% 2.706 4.605 6.251 7.779 9.236 10.645 12.017 13.362 14.684 15.987 17.275 18.549 19.812 21.064 22.307 23.542 24.769 25.989 27.204 28.412 29.6615 30.813 32.007 33.196 34.382 35.563 36.741 37.916 39.087 40.256
5% 3.841 5.991 7.815 9.488 11.070 12.592 14.067 15.507 16.919 18.307 19.675 21.026 22.362 23.685 24.996 26.296 27.587 28.869 30.144 31.410 32.671 33.924 35.172 35.415 37.652 38.885 40.113 41.337 42.557 43.773
1% 6.635 9.210 11.341 13.277 15.086 16.812 18.475 20.090 21.666 23.209 24.725 26.217 27.688 29.141 30.578 32.000 33.409 34.805 36.191 37.566 38.932 40.289 41.638 42.980 44.314 45.642 46.963 48.278 49.588 50.892
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), hlm. 376.
Lampiran 24
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0.997 0.999 0.950 0.990 0.878 0.959
27 28 29
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
11 12 13 14 15
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
21 22 23 24 25
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396
26
0.388
N
55 60 65
Taraf Signifikan 5% 1% 0.266 0.345 0.254 0.330 0.244 0.317
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.105
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505
45 46 47 48 49
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
0.496
50
0.729
0.361
N
Taraf Signifikan 5% 1% 0.381 0.487 0.374 0.478 0.367 0.470
N
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 455.
Lampiran 25
TABEL DISTRIBUSI t db 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 70 80 90 100 120
0,75 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,694 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,683 0,681 0,679 0,678 0,678 0,677 0,677 0,677
0,90 3,078 1,886 1,638 1,533 1,476 1,440 1,415 1,397 1,383 1,372 1,363 1,356 1,350 1,345 1,341 1,337 1,333 1,330 1,328 1,325 1,323 1,321 1,319 1,318 1,316 1,315 1,314 1,313 1,311 1,310 1,303 1,296 1,294 1,292 1,291 1,290 1,289
0,95 6,314 2,920 2,353 2,132 2,015 1,943 1,895 1,860 1,833 1,812 1,796 1,782 1,771 1,761 1,753 1,746 1,740 1,734 1,729 1,725 1,721 1,717 1,714 1,711 1,708 1,706 1,703 1,701 1,699 1,697 1,684 1,671 1,667 1,664 1,662 1,660 1,658
0,975 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,179 2,160 2,145 2,131 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,994 1,990 1,987 1,984 1,980
0,99 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,381 2,374 2,368 2,364 2,358
0,995 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,169 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,648 2,639 2,632 2,626 2,617
Sumber: Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), hlm. 372.
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 Semarang
Hal.
: Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu`alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami beritahukan, Setelah kami selesai membimbing skripsi saudara: Nama
: Siti Muzdalifah
NIM
: 073711022
Jurusan
: Tadris Kimia
Judul Skripsi
: Efektivitas Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja.
Maka nilai bimbinganya adalah: ........................................................ Demikian agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu `alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Atik Rahmawati, M.Si NIP. 19750516 200604 2002
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp/Fax (024) 7601295, 7615387 Semarang
Hal.
: Nilai Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Di Semarang
Assalamu`alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami beritahukan, Setelah kami selesai membimbing skripsi saudara: Nama
: Siti Muzdalifah
NIM
: 073711022
Jurusan
: Tadris Kimia
Judul Skripsi
: Efektivitas Metode Crossword Puzzle Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’Arif Boja. Maka nilai bimbinganya adalah: ........................................................ Demikian agar dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu `alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II
Dr. Widodo Supriyono, M.A. NIP. 1959 1025 198703 1003
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat : Jl.Prof Hamka km2 telp(024) 7601295 Semarang 50185
No :In.06.3/J7/PP.00.9/3560/2011 Lamp : Hal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Semarang, 12 Juli 2011
Kepada Yth : 1. Atik Rahmawati, M.Si 2. Dr. Widodo Supriyono, M.A Berdasarkan hasil pembahasan usulan judul penelitian di jurusan Tadris, maka Fakultas Tarbiyah menyetujui judul skripsi mahasiswa Nama : Siti Muzdalifah Nim : 073711022 Judul : EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS X MA NU 04 AL MA’ARIF BOJA. dan menunjuk Saudari : Atik Rahmawati, M.Si sebagai pembimbing I ( Bidang Materi) Saudara : Dr. Widodo Supriyono, M.A sebagai pembimbing II ( Bidang Metodologi) Demikian penunjukan pembimbing skripsi ini disampaikan dan atas kerjasama yang diberikan kami ucapkan terima kasih
An. Dekan Kepala Jurusan Tadris
Drs. Wahyudi, M.Pd NIP. 19680314 1995031001
Tembusan: 1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (sebagai laporan). 2. Mahasiswa yang bersangkutan. 3. Arsip.
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT UT AGAMA ISLAM NEGERI WALI LISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Ngali Ngaliyan Telp/Fax. (024) 7601295. 7615387 Semarang Sema 50185
TRANSKIP AKADEMIK Nama Mahasiswa : Siti Muzdalifah M Tempat/tanggal lahir : Semarang, Sema 28 Oktober 1989 Nomor Induk Mahasiswa : 073711022 07371 Fakultas : Tarbiyah Tarbiy Jurusan/Program Studi : Tadris / Kimia Tanggal lulus : Nomor ijazah : NO KODE MA MATA KULIAH MATA KULIAH 1 2 3 I MKD MATA ATA KULIAH DASAR 1 INS-1101 Pengantar Agama Islam 2 INS-1102 Metodologii Studi Stud Islam 3 INS-1103 Ulumul Qur’an 4 INS-1104 Tafsir 5 INS-1105 Ulumul Hadits 6 INS-1106 Hadits 7 INS-1107 Tauhid 8 INS-1108 Fiqh 9 INS-1109 Ushul Fiqh 10 INS-1110 Akhlaq/Tasawuf sawuf 11 INS-1111 Sejarah Peradaba radaban Islam 12 INS-1011 Ilmu Sosiall Dasar Dasa (ISD) 13 INS-1113 KKN 14 INS-2114 Islam dan Kebud ebudayaan Jawa 15 INS-1115 Pendidikan Kewarganegaraan Kewa 16 INS-1116 Bahasa Indonesia onesia 17 INS-1117 Bahasa Arab I 18 INS-1118 Bahasa Arab II 19 INS-1119 Bahasa Arab ab III 20 INS-1120 Bahasa Inggris gris I 21 INS-1122 Bahasa Inggris gris II 22 INS-1123 Bahasa Inggris gris III II II MKU MATA ATA KULIAH UTAMA 1 TKT-1101 Ilmu Pendidikan dikan 2 TKT-1102 Psikologi Pendid endidikan 3 TKT-1103 Strategi Belajar lajar Mengajar M Kimia 4 TKT-1104 Evaluasi Pembel embelajaran Kimia 5 TKT-1105a Micro Teaching ching 6 TKT-1106 Praktek Pengalam ngalaman Lapangan 7 TKT-1107 Ikatan Kimia 8 TKT-1109 Kimia Dasar I 9 TKT-1109a Dasar Kimia ia Analitik Ana 10 TKT-1110 Kimia Dasar II
SKS
NI NILAI ANGKA Huruf Angka KUALITAS
4
5
6
7
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2
C+ B+ B+ B B+ B+ C B+ B B+ B C A C+ B B B+ C B B B+ B+
2.7 3.8 3.5 3.4 3.7 3.6 2.4 3.7 3.3 3.9 3.4 2 4.0 2.8 3.1 3.3 3.5 2.1 3.1 3.3 3.7 3.6
5.4 7.6 7 6.8 7.4 7.2 4.8 7.4 6.6 7.8 6.8 4 16.0 5.6 6.2 6.6 14.0 8.4 6.2 13.2 14.8 7.2
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2
B C B+ B A A C+ C+ B C
3.4 2 3.6 3.4 4 4.0 2.5 2.7 3 2.1
6.8 4 7.2 6.8 8 16.0 5.0 10.8 6 4.2
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Kimia Anorganik I Dasar Pemisahan Analitik Kimia Analisis Instrumen Kimia Anorganik II Kimia Fisika I Kimia Fisika II Kimia Organik I Kimia Organik II Kimia Lingkungan Kimia Bahan Makanan Biokimia Kimia Industri Radiokimia Struktur Senyawa Organik Dasar-dasar Reaksi Anorganik Termodinamika Kimia Statistik Kimia Metodologi Penelitian Keterpaduan IPTEK dan Islam Telaah Kurikulum Pendidikan Kimia Dasar Proses Pembelajaran Kimia Manajemen Laboratorium Kimia Praktek Kimia Dasar Praktek Dasar Kimia Analitik Praktek Kimia Anorganik Praktek Kimia Organik Praktek Kimia Fisika Dirosah Agama Intensif Skripsi Praktikum Kimia Bahan Makanan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
C+ B C C A B B C B A C+ B+ C+ C B C+ B B+ B+ B B+ B+ B B+ C+ C+ B+ B
2.5 3.2 2.4 2.4 4.0 3.3 3.2 2.4 3.1 4.0 2.6 3.9 2.8 2 3.0 2.6 3.0 3.8 3.6 3.3 3.7 3.8 3 3.8 2.8 2.6 3.8 3
5 6.4 4.8 4.8 8.0 6.6 6.4 4.8 6.2 8.0 5.2 7.8 5.6 4 6.0 5.2 6.0 7.6 7.2 6.6 7.4 7.6 6 7.6 5.6 5.2 7.6 6
B
3.2
6.4
41
TKT-1115 TKT-1113 TKT-1114 TKT-1111 TKT-1116 TKT-1117 TKT-1118 TKT-1119 TKT-1120 TKT-1121 TKT-1122 TKT-1122a TKT-1123 TKT-1124 TKT-1125 TKT-1126 TKT-1127 TKT-1129 TKT-1130 TKT-1132 TKT-1133 TKT-1134 TKT-1135 TKT-1136 TKT-1137 TKT-1138 TKT-1139 TMT-1140 TKT-1141 TKT1121b TKT-1131
Kimia Hasil Alam
2
B+
3.6
7.2
III 1 2 3 4 5 6 7 9 10
MKP TKP-1101 TKP-1102 TKP-1105 TKP-1106 TKP-1109 TKP-1110 TKP-1112 TKP-2220 TKP-2221
MATA KULIAH PILIHAN Biologi Umum Program Komputer Prakarya Kimia Fisika Dasar Filsafat Ilmu Matematika Dasar Praktek Biokimia Komprehensip Kimia Kimia Kosmetika Jumlah
2 2 2 2 2 2 2 2 2 154
C B A B+ B B C+ B B+
2.1 3.3 4.0 3.5 3.3 3.4 2.6 3.1 3.7
4.2 6.6 8.0 7 6.6 6.8 5.2 6.2 7.4 504.6
Jumlah angka kualitas Jumlah seluruh sks
= 504.6 = 154
Korektor,
Mulyatun, Msi NIP.19830504 201101 2 008
IPK = 3.28 Semarang, 22 September 2011 Mahasiswa
Siti Muzdalifah NIM. 073711022
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185 Nomor : In.06.3/D1/TL.00./3679/2011 Lamp : 1 (satu)Proposal Hal : Mohon Izin Riset A.n. : Siti Muzdalifah NIM : 073711022
Semarang, 21 Juli 2011
Kepada Yth. Kepala MA NU 04 Al Ma’arif Boja Di Kendal Assalamu’alaikum Wr. Wb. Diberitahukan dengan hormat, bahwa mahasiswa kami yang bernama : Siti Muzdalifah, NIM: 073711022. Sangat membutuhkan data sehubungan dengan penulisan skripsi yang berjudul: Efektivitas Penerapan Metode Crossword
Puzzle dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X MA NU 04 Al Ma’arif Boja di bawah bimbingan Saudara Atik Rahmawati, M.Si. dan Dr. Widodo Supriyono, M.A Untuk itu kami mohon agar mahasiswa tersebut diberi izin untuk melaksanakan penelitian di MA NU 04 Al Ma’arif Boja selama 30 hari. Atas izin yang diberikan kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. A.n. Dekan, Pembantu Dekan I
Dr. H. Ruswan, M.A. NIP. 19680424 199303 1 004 Tembusan: Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH JL.Prof.Dr.Hamka II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
SURAT KETERANGAN Nomor : In.06.3/D3/PP.00.9/4774/2011
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dekan fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang menerangkan dengan sesungguhnya, bahwa:
Nama
: Siti Muzdalifah
Tempat/Tanggal Lahir
: Semarang, 28 Oktober 1989
Nomor Induk Mahasiswa
: 073711022
Program/smt/Tahun
: S.1/IX/2011
Jurusan
: Tadris Kimia
Alamat
: Polaman, Mijen, Semarang
Adalah benar-benar telah melaksanakan kegiatan Ko Kurikuler dan nilai kegiatan dari masing-masing aspek sebagaimana terlampir.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat, dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diharap maklum.
Wassamu’alaikum Wr. Wb. Semarang, Oktober 2011 A.n. Dekan Pembantu Dekan III
Ridwan, M. Ag. NIP. 19630106 199703 1 001
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH JL.Prof.Dr.Hamka II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185
TRANSKRIP KO KURIKULER Nama
: Siti Muzdalifah
Nomor induk mahasiswa
: 073711022
Nama Kegiatan
No
Jumlah
Keterangan
Nilai 1
Aspek Keagamaan dan Kebangsaan
2
Aspek Penalaran dan Idealisme
3
Aspek Kepemimpinan dan Loyalitas
4
Aspek Pemenuhan Bakat dan Minat
5
Aspek Pengabdian pada Masyarakat Jumlah
Semarang, Oktober 2011 A.n. Dekan Pembantu Dekan III
Ridwan, M. Ag. NIP. NIP. 19630106 199703 1 001
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Siti Muzdalifah
2. Tempat dan Tanggal Lahir
: Semarang, 28 Oktober 1989
3. NIM
: 073711022
4.
: Jl. Kyai Abu Nasrun RT 02 RW 01
Alamat Rumah
Polaman, Mijen, Semarang 50217
B. Riwayat Pendidikan 1. MI Al-Hikmah Polaman
Lulus Tahun 2001
2. Mts. Al-Hikmah Polaman
Lulus Tahun 2004
3. MA Negeri Suruh
Lulus Tahun 2007
4. IAIN Walisongo Semarang
Angkatan 2007
Semarang,
Desember 2011
Siti Muzdalifah NIM. 073711022