Secara formal penyusunan visi, misi dan tujuan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, asosiasi profesi, industri, masyarakat, alumni dan Yayasan. Rancangan dari hasil perumusan visi, misi tersebut diberikan rekomendasi melalui Senat Politeknik TEDC Bandung dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur nomor 003.2/TEDC/SK-DIR/I/2011. Mekanisme penentuan visi, misi terlihat pada gambar di bawah ini :
SK DIREKTUR
SENAT POLITEKNIK TEDC BANDUNG
MAHASIS WA
ALUMNI
YAYASAN
MASYARA KAT INDUSTRI
ASOSIASI PROFESI
DOSEN
Gambar 1. Mekanisme Pembuatan Visi, Misi Politeknik TEDC Bandung
Dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2012-2017, Politeknik TEDC Bandung mengadopsi konsep Balanced Score Card (BSC) dengan penyesuaian-penyesuaian terkait dengan lingkungan/kebutuhan di perguruan tinggi. Dengan konsep ini maka Renstra Politeknik TEDC Bandung 2012-2017 memperhatikan persepektif financial, customer, internal business process, dan learning and growth untuk peningkatan kinerja manajemen perguruan tinggi dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dengan tetap memperhatikan sejumlah isu strategis perguruan tinggi. LRAISE-AE (LeadershipRelevance-Academic Athmosphere-Sustainbility-Efeciency-Access-Equity). Metodologi pendekatan yang dipergunakan dalam melakukan penyusunan Renstra 20122017 Politeknik TEDC Bandung ini, dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) LEARNING AND GROWTH
LRAISE
INTERNAL BUSSINES CENTRE
FINANCIAL
CUSTOMER
Gambar 2. Metodologi dan Pendekatan Penyusunan Rencana Strategis Politeknik TEDC Bandung tahun 2012-2017
Metodologi ini dimulai dari : 1. Melakukan pengkajian terhadap dokumen-dokumen strategis, visi, misi tujuan dan peraturan pendidikan. Kegiatan ini adalah analisis normatif terhadap kebijakankebijakan yang berkaitan dengan sistem pendidikan di Indonesia. 2. Melakukan wawancara/diskusi/analisis data terkini. Kegiatan ini memberikan gambaran nyata kondisi terkini dari Politeknik TEDC Bandung. 3. Melakukan pengkajian dan pemahaman terhadap Balance Score Card dan Malcolm Beldrege Creteria for Performance Excellence pada Politeknik TEDC Bandung. 4. Melakukan analisis gap yang dilanjutkan dengan perancangan perencanaan strategis dengan pendekatan BSC. 5. Hasil dari kegiatan pada poin 1 sampai 4, diperoleh : a. Peta Strategis b. Kendala dan pendorong pencapaian Key Performance Indicator (KPI)/indeks kinerja Utama (IKU) c. KPI/IKU berbasis BSC Hasil keseluruhan tersebut tertuang dalam Renstra 2012-2017 Proses kegiatan tersebut dapat digambarkan lebih sederhana dalam bentuk gambar 3 berikut ini : KPI CSF KPI MISI/VISI
INFORMASI STRATEGIS
KPI CSF KPI
HARAPAN MASA YAD
Balance Score Card
GAP
EXISTING CONDITION N
STRATEGI
RENSTRA
Fungsi utama dari Balance Score card adalah membuat kegiatan-kegiatan didalam organisasi terintegrasi menuju kepada visi organisasi. Visi merupakan cita-cita organisasi yang harus menjadi fokus dari seluruh kegiatan organisasi sehingga dapat menumbuhkan keharmonisan dan keterpaduan. Konsep pemikiran BSC dalam penilaian kinerja organisasi adalah berdasarkan atas kinerja financial berupa tingkat keefisienan dan keefektifan kinerja anggaran yang baik, hanya akan dapat dicapai apabila organisasi mendasarkan strateginya pada upaya-upaya komprehensif, terpadu, terukur dan terkendali di 3 (tiga) faktor kunci keberhasilan organisasi, yakni upaya stratejik organisasi untuk peduli pada kepentingan konsumen, upaya stratejik organisasi untuk membangun proses aktivitas internalnya, serta upaya stratejik organisasi untuk membangun pengembangan organisasi dan potensi serta kompetensi sumber daya insaninya. Seperti dimaklumi, upaya stratejik tersebut merupakan pilihan tindakan organisasi yang hendak ditempuh dalam menjalankan strategi organisasi. Berhubungan dengan hal itu, pendekatan BSC ditujukan untuk menilai tingkat keberhasilan dari setiap upaya stratejik organisasi tersebut. Konsep pemikiran tersebut dapat juga diartikan bahwa realisasi kinerja financial organisasi akan terwujud sesuai dengan harapan para shareholders-nya, jika organisasi mengarahkan dan melakukan upaya-upaya startejik untuk mempertahankan konsumennya dan terus merintis untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang dibidiknya (konsumen potensial), sehingga dalam jangka panjang konsumen yang dibidik tersebut tetap memberikan kepuasan yang diharapkan konsumen. Agar supaya konsumen bersedia menggunakan jasa secara berulang sehingga memberikan pelayanan usaha dalam jangka panjang, organisasi perlu membina dan membangun proses aktivitas internalnya secara efisien dan efektif. Organisasi dituntut agar memusatkan upaya-upaya stratejiknya kepada pembangunan kemampuan organisasi dan kompetensi SDM-nya. Hal ini karena SDM tersebut merupakan penggerak proses aktivitas internal dan fondasi pencipta keunggulan bersaing organisasi dalam jangka panjang.
Visi unit pengelola program studi diploma
Menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi pilihan yang dikelola berdasarkan sistem penjaminan mutu dan wawasan global.
Misi unit pengelola program studi diploma
1. Mengembangkan program pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 2. Menyelenggarakan pendidikan vokasi secara professional sesuai dengan standar nasional pendidikan, dan dengan dukungan kerjasama dari berbagai pihak. 3. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka aplikasi keilmuan dan pengembangan pendidikan vokasi.
Tujuan unit pengelola program studi diploma
1. Meningkatkan sumber-sumber keuangan untuk pengadaan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi tuntutan minimal standar pendidikan. 2. Mengembangkan program studi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta diminati masyarakat. 3. Meningkatkan jumlah pendaftar mahasiswa baru agar setiap program studi dapat mencapai jumlah mahasiswa minimal satu kelas sesuai standar pemerintah. 4. Mengelola pendidikan program diploma dengan sistem penjaminan mutu agar lulusannya memiliki kemampuan keahlian dibidangnya dan kemampuan generik/soft skills, komprehensif yang memadai. 5. Mengupayakan semua individu karyawan, dosen, dan struktural manajemen berperilaku profesional, efektif dan produktif dengan memberikan kebebasan cara mencapai tujuantujuan yang telah ditentukan didalam sistem. 6. Melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan industri atau institusi mitra dan berbagai pihak lain dalam rangka mengembangkan program, melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang bermanfaat bagi dunia kerja, dan masyarakat pada umumnya. 7. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam aplikasi keilmuan dan pengembangan pendidikan vokasi, serta menjadikan Politeknik TEDC Bandung sebagai aset nasional yang dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Sasaran dan strategi pencapaian
Rencana strategis Politeknik TEDC Bandung tahun 2012-2017, terbagi kedalam tiga tahap pengembangan sebagai berikut : Pengembangan tahap I (2012-2014) bertujuan untuk membangun tata kelola perguruan tinggi yang baik (Good University Governance), sistem informasi yang terintegrasi (e-Campus) serta sistem penjaminan mutu yang efektif. Pengembangan tahap II (2014-2016) bertujuan untuk meningkatkan relevansi dan mutu pendidikan. Pengembangan Tahap III (2016-2017) bertujuan untuk membangun keunggulan di tingkat nasional dan internasional. Sehingga pada tahun 2017 diharapkan Politeknik TEDC Bandung sudah mampu bersaing ditingkat global sebagai World Class Vocational University khususnya dibidang jasa pendidikan teknik dan Kesehatan, Tahapan Strategi Pengembangan Politeknik TEDC Bandung (2012-2017). A. Program Pengembangan Tahap I (2012-2014) Strategi Pencapaian 1. Membangun aspek keberlajutan yang menjamin eksistensi institusi diperlihatkan dari peningkatan dan operasional, adopsi praktek-praktek baik (good practices) untuk dilaksanakan pada pelaksanaan kegiatan yang bersifat rutin dan berkesinambungan, keberlanjutan atas sumber daya yang diadakan serta diperlihatkan dari usaha yang dilakukan oleh program studi tersebut dalam memelihara dan mempertahankan sumber daya, keberlanjutan atas sumber dana baik dari mahasiswa, pemerintah, ataupun pihak ketiga. 2. Pelaksanaan manajemen internal dan organisasi yang mengarah kepada suatu penyelenggaraan program pendidikan yang efektif dan efisien.
Tujuan 1. Adanya tata kelola perguruan tinggi yang baik yang sesuai dengan penyelenggaraan suatu badan hukum pendidikan yang baik. 2. Adanya informasi perguruan tinggi yang terintegrasi. 3. Sistem penjaminan mutu yang efektif. 4. Semua program studi minimal terakreditasi B. B. Program Pengembangan Tahap II (2014-2016) Strategi Pencapaian 1. Peningkatan relevansi program studi terhadap lingkungan nasional dan internasional yang ditandai dengan peningkatan mutu lulusan dan keterserapan lulusan di dunia kerja. 2. Pengembangan suasana akademik yang kondusif yang ditandai dengan terjadinya interaksi yang optimal antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dan laboratorium, kedisipllinan para civitas akademika dalam mengikuti prosedur buku untuk operasi (standard operating procedures) yang telah ditetapkan. 3. Peningkatan efisiensi dan produktivitas program studi yang ditandai dengan penyelesaian program akademik, tepat waktu, minimalisasi drop out, peningkatan kualiltas mahasiswa baru. Disamping itu optimalisasi pemanfaatan sumber daya (cost conciousness) baik menyangkut suber daya manusia (staff, rasion dosen mahasiswa), sumber daya fisik (tingkat utilisasi ruangan dan peralatan) ,maupun sumber daya (penekatan unit cost, pengganggarran kinerja). 4. Perluasan kesempatan akses pada pendidikan bagi mahasiswa/calon mahasiswa yang memiliki potensi akademis tetai terkendali secara ekonomi. Tujuan 1. Peningkatan angka efesiensi edukasi (prosentase jumlah lulusan pertahun dibanding jumlah seluruh mahasiswa terdaftar). 2. Pemanfaatan sumber daya secara optimal dalam konteks menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan para pemangku kepentingan. 3. Peningkatan daya saing lulusan untuk bekerja sesuai dengan bidang kompeternsi yang dimiliki baik nasional maupun regional. 4. Peningkatan proporsi pendapatan institusi diluar kontribusi mahasiswa. 5. Peningkatan tanggung jawab perguruan tinggi antara lain berupa peningkatan proporsi mahasiswa yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi kurang mampu.
Program Pengembangan Tahap III (2016-2017) Strategi Pencapaian 1. Menjadi center of excelent dalam bidang jasa pendidikan teknik dan kesehatan di tingkat regional, nasional dan internasional. 2. Melakukan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang sistem informasi kepada masyarakat baik melalui lulusannya, kemitraan dengan industri dan lembaga lain, atau melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat. Tujuan 1. Meningkatkan jumlah publikasi penelitian dalam journal regional dan nasional. 2. Meningkatkan perolehan hibah penelitian dari sumber pendanaan pemerintah. 3. Memperoleh status akreditasi dari badan akreditasi. 4. Meningkatkan jumlah student body. 5. Meningkatkan jumlah mitra strategis baik regional maupun nasional.
Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi, serta tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan unit pengelola program studi diploma.
Proses sosialisasi rencana strategis secara umum dilakukan melalui : 1. Workshop implementasi Renstra berbasis Balance Scorecard. 2. Mencetak buku Renstra untuk kemudian disebarkan keseluruh unit terkait. 3. Membuat banner/spanduk yang ditempel ditempat-tempat strategis di sekitar Politeknik TEDC Bandung. 4. Evaluasi rutin semesteran melalui SPPMA (Satuan Penjaminan dan Pengawasan Mutu Akademik)/ UPM (Unit Penjamin Mutu). 5. Evaluasi tahunan dalam rangka penyusunan Anggaran/Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKA). 6. Pembahasan rutin dalam rapat Pimpinan untuk evaluasi implementasi dan pencapaian Rencana Strategis. Tingkat pemahaman visi, misi, dan tujuan di lingkungan sivitas akademika Politeknik TEDC Bandung cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kesesuaian rancangan program dan implementasi program dengan rencana strategis.