SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU ======================= Tarwin, Dadang Sudrajat ====================== ABSTRAK Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa sepeda motor pada masa sekarang ini telah menjadi alat sebuah transportasi atau alat yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pada masa kini, banyak orang yang memiliki sepeda motor sendiri atau dia sebagai mekanik bengkel, tapi amat disayangkan kurangnya pengetahuan seorang pengemudi untuk menyelasaikan masalah-masalah yang ada pada sepeda motor. Terkadang para mekanik bengkel lupa akan mekanisme kerja pada sepeda motor yang sedang diperbaiki oleh para mekanik tersebut. Sistem pakar ini dibuat untuk mendiagnosa kerusakan serta perawatan pada sepeda motor dan sistem pakar ini dapat memberikan informasi mengenai solusi kerusakan dan perawatan pada sepeda motor. Pembangunan sistem pakar ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perancangan basis pengetahuan dan direpresentasikan dalam bentuk aturan yang berlaku, kemudian dilanjutkan dengan perancangan basis data dan perancangan antar muka, kemudian hasil perancangan dituangkan kedalam bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dan basis datanya menggunakan database Desktop. Sistem pakar ini akan dipergunakan sebagai pedoman bagi mekanik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Sistem pakar ini digunakan untuk mempercepat pencarian dan mengakses terhadap pengetahuan oleh orang-orang yang membutuhkan informasi perawatan serta perbaikan sepeda motor. Kata kunci: Sistem pakar Sepeda Motor. A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kendaraan sepeda motor merupakan suatu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat pada umumnya. Tetapi kebanyakan masyarakat hanya dapat menggunakannya saja, tanpa mengetahui kerusakan – kerusakan yang terjadi pada sepeda motor. Karena ketidaktahuan pengguna sepeda motor dengan kerusakan yang terjadi maka, pengguna sepeda motor biyasanya hanya mengangap hal yang biasa tanpa mengetahui kerusakan yang sesungguhnya dan biasanya pengguna sepeda motor hanya membawa kendaraanya kebengkel. Adapun cara yang dilakukan untuk mengetahui kerusakan mesin pada sepeda motor pada saat ini dilakukan dengan cara mengamati dan memperhatikan kondisi yang terjadi pada sepeda motor. Sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui gangguan kerusakan yang terjadi. Dan juga hal itu hanya dapat diketahui oleh ahli dibidangnya dalam hal ini seorang montir. Dengan kecerdasan buatan (sistem pakar) memungkinkan pengguna kendaraan sepeda motor juga dapat mengetahui kerusakan yang terjadi pada kendaraan bermotor sehingga dapat dengan cepat dilakukan penanganan dalam menanggulangi kerusakan dengan tepat. Berdasarkan hal tersebut diatas maka tertarik merancangkannya kedalam bentuk penelitian, dengan judul “SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU”.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
38
B. PERUMUSAN MASALAH Masalah yang didapat sebagai salah satu rumusan pada penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Kurangnya pengetahuan mengenai masalah – masalah yang ada pada sepeda motor. 2. Besarnya kemungkinan mekanik bengkel lupa akan mekanisme kerja pada sepeda motor. 3. Kurangnya kesadaran untuk membaca buku mengenai kerusakan – kerusakan yang ada pada sepeda motor. 4. Kurang pedoman bagi orang yang membutuhkan untuk mengetahui masalah yang dihadapi pada sepeda motor.
C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini, dalam system pakar yang akan dibuat bertujuan sebagai berikut : a.
b.
c.
d.
Menjadikan pengetahuan yang mudah didapatkan untuk mencari solusi kerusakan pada sepeda motor. Sebagai pedoman bila mekanik lupa akan mekanisme kerja sepeda motor tertentu. Penghematan waktu dalam menyelesaikan kerusakan kerusakan pada sepeda motor. Sebagai pedoman bagi orang – orang yang membutuhkan dalam memperbaiki sepeda motor.
D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Program aplikasi “SISTEM PENDETEKSIAN kERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL
1.
PRAKTEK SMK NEGRI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU” dapat dijadikan
acuan untuk penyusunan kurikulum praktek pada SMK Negeri 1 Bongas. 2. Program aplikasi “SISTEM
3.
PENDETEKSIAN kERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU” dapat dikembangkan lagi untuk semua merk dan type kendaraan bermotor. Program aplikasi “ SISTEM PENDETEKSIAN kERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU” dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pendidikan dan teknologi (IPTEK).
E. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Mesin Sistem mesin terdiri dari : sistem tenaga mesin, sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian : Mesin/engine, sistem bahan bakar, sistem pelumasan, sistem pembuangan, sistem pendinginan. Sistem Kelistrikan Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi, semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokan menjadi bagian kelistrikan. Artifical Intelegence Intelligence atau intelegensia adalah seorang yang pandai melaksanakan pengetahuan yang dimilikinya, dengan pengertian tersebut diatas maka bisa ditarik kesimpulan, walaupun seseorang banyak
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
39
memiliki pengetahuan, tetapi bila ia tidak bisa melakukanya dalam praktek, maka ia tidak dapat digolongkan kedalam intelegensia. Dengan kata lain, intelegensia adalah kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai melaksanakannya dalam praktek. Hal ini berarti kemampuan dalam berfikir dan menalar. Pada batasan-batasan tertentu artificial intellegence(AI) memungkinkan komputer bisa menerima pengetahuan melalui input manusia dan berfikir manusia untuk memecahkan berbagai masalah. Sistem Pakar Pada beberapa tahun sebelumnya sistem pakar telah muncul dan mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai cabang dari artificial intellegence. Sasaran dari sistem ini adalah mengambil pengetahuan yang disimpan dalam domain tertentu, menggambarkannya dalam suatu model, memperluas strukturnya dan mentransfer ke user lain yang memiliki domain yang sama. Seperti telah dikemukakan oleh Mishkoff (1985:6) mengenai pengertian sistem pakar yaitu : “Sistem pakar adalah program komputer yang meniru kemampuan seseorang atau beberapa pakar dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu memecahkan masalah seperti pakar-pakar tersebut memecahkan masalah dalam bidangnya”. F. METODE PENELITIAN a.
Metode Rangkaian (Backward Chaining)
Mundur
Pada metode ini penelusuran dimulai dari hipotesa kemudian barulah mencari informasi untuk memenuhi hipotesa tersebut. b.
Metode Rangkaian Maju (Forward Chaining) Penulusuran dimulai dengan mencari informasi-informasi kemudian barulah untuk menyimpulkan atau mencari hipotesa
berdasarkan informasi yang ada, dalam hal ini fakta-fakta atau aturan-aturan haruslah bernilai besar. Strategi Kontrol Strategi kontrol adalah dengan teknik penelusuran yang digunakan untuk mencapai suatu keadaan tujuan. Teknik yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah dalam sistem pakar adalah telusur mundur dan telusur maju namun kadang juga menggunakan pencarian dengan sistem BFS (Breadth First Search) dan sistem DFS (Depth First Search) dan penggunaan metode hill climbing. a.
Metoda DFS (Depth First Search)
Metoda DFS merupakan teknik penyelesaian problema dengan menelusuri setiap lintasan yang mungkin sampai kedalaman maksimal untuk mencapai suatu konklusi atau tujuan (goal) sebelum mencoba lintasan yang lain atau dengan kata lain metoda ini mencari informasi informasi dengan detail terlebih dahulu baru mencari konklusi. b.
Metoda BFS (Breadth First Search)
Metode BFS adalah melakukan pencarian dengan menelusuri setiap simpul pada level yang sama terlebih dahulu, kemudian turun ke level yang berikutnya sampai ditemukannya suatu goal. c. Metoda Hill-Climbing Teknik pencarian dengan menggunakan metode Hill-Climbing merupakan teknik pencarian yang sedikit lebih pintar dari DFS dan BFS, karena dalam metoda Hill-Climbing telah ditambahkan suatu teknik Heoristic.Heoristic adalah teknik atau aturan yang menjamin bahwa pencarian yang dilakukan dalam arah yang benar. Dalam metoda Hill-Climbing secara formal mencari simpul berikutnya yang notaben jaraknya
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
40
terdekat ke simpul asal dan pada akhirnya merupakan jarak yang terdekat ketujuan. Ketiga metoda tersebut diatas mengalami kelelahan (exhaustive) karena system mengevaluasi seluruh aturan yang ada sehingga pencarian memakan waktu lama memakan memori yang banyak. Tetapi dengan adanya strategi control tersebut dapat diatasi yaitu dengan mengkombinasikan antara telusur maju. BFS.
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
Login -Data Komponen sepeda Motor -Solusi Pendeteksi Kerusakan Solusi Perawatan
Solusi Kerusakan
1. Login Admin
Admin
Penelusuran pendeteksi Kerusakan Penelusuran Perawatan Request Addeteksi Request Addrawat
Solusi Perawatan
User
Penelusuran pendeteksi Kerusakan
2. Login User
Penelusuran Perawatan Request Addeteksi Request Addrawat
Logout
Logout
3. Log out
a.
Diagram Konteks Sistem Baru Gambar 1 : DFD Level 0
Diagram konteks merupakan diagram paling atas dari sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar entitas-entitas eksternal. Sistem pendeteksian dan perawatan sepeda motor merupakan proses dimana pengamatan dan pernyataan-pernyataan diolah menjadi sebuah solusi/pengetahuan baru. a. User merupakan pemilik sepeda motor atau orang yang membutuhkan informasi tentang sepeda motor. User juga memberikan pertanyaan-pertanyaan dan hasil pengamatannya terhadap proses diagnosa kerusakan dan perawatan sepeda motor tersebut. b. Admin yaitu orang yang melakukan entry dan solusi yang user butuhkan dalam menangani masalah-masalah yang sedang user hadapi. Data Flow Diagram (DFD) DFD Level 0 (Overview) Diagram nol (zero) merupakan penjabaran secara terperinci dari diagram konteks. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses yang ada didalam diagram konteks.
Penjelasan DFD Level 0 : a. Proses 1. Login Admin Pada proses ini admin bertindak orang yang melakukan entry data solusi yang user butuhkan dalam menangani masalahmasalah yang sedang user hadapi. b. Login User Pada proses ini user adalah orang yang membutuhkan informasi tentang sepeda motor. User juga melakukan penelusuran dan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan hasil pengamatannya terhadap proses diagnosa kerusakan dan perawatan sepeda motor tersebut. c. Log Out Pada proses ini admin dan user akan melakukan logout yakni keluar dari program sistem pendeteksian dan kerusakan sepeda motor. DFD Level 1 Proses 1 Diagram ini dibuat jika diperlukan perincian lagi yang lebih detail dari tahapan proses yang ada pada diagram nol.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
41
1.1 Modifikasi Komponen
Komponen Sepeda Motor
Penjelasan DFD Level 2 proses 1.1 : Komponen Sepeda Motor
tbkomponen
Komponen Sepeda Motor
Pendeteksi Kerusakan
Admin
1.2 Modifikasi Pendeteksi
Pendeteksi Kerusakan
tbdeteksi
Solusi Kerusakan
User
Pendeteksi Kerusakan
13 Modifikasi Perawatan
Perawatan
Perawatan
Solusi perawatan
tbrawat
a. Proses 1.1.1 Modifikasi Komponen Pada proses ini admin melakukan update data komponen-komponen sepeda motor lalu menyimpan pada database. b. Proses 1.1.2 Keluar Pada proses ini admin akan keluar dari menu edit update data komponen sepeda motor. DFD Level 2 Proses 1.2
Perawatan
Gambar 2 : DFD Level 1 Sistem Baru Admin
Pendeteksi Kerusakan
1.2.1 Modifikasi Pendeteksi
Pendeteksi Kerusakan
tbdeteksi
penjelasan DFD Level 1: Pendeteksi Kerusakan
a.
Proses 1.1 Modifikasi Komponen Pada proses ini admin melakukan update data untuk komponen-komponen sepeda motor.
b.
c.
Proses 1.2 Modifikasi Pendeteksi Pada proses ini admin melakukan update data untuk pendeteksi kerusakan pada sepeda motor. Proses 1.3 Modifikasi Perawatan Pada proses ini admin melakukan update data untuk perawatan pada sepeda motor.
DFD Level 2 Proses 1.1 Admin
Keluar
1.1.2 Keluar
1.2.1 Keluar
Keluar
Gambar 3 : DFD Level 2 proses 1.2
Penjelasan DFD Level 2 proses 1.2 : a.
Proses 1.2.1 Modifikasi Komponen Pada proses ini admin melakukan update data pendeteksi kerusakan sepeda motor lalu menyimpan pada database.
b. Proses 1.2.1 Keluar Pada proses ini admin akan keluar dari menu edit update pendeteksi kerusakan sepeda motor. DFD Level 2 Proses 1.3
Komponen Sepeda Motor
Admin
Perawatan
1.3.1 Modifikasi Perawatan
Perawatan
tbrawat
Perawatan
1.1.1 Tambah Komponen
Komponen Sepeda Motor
tbkomponen 1.3.2 Keluar
Keluar
Komponen Sepeda Motor
Gambar 4: DFD Level 2 proses 1.1
Gambar 5 : DFD Level 2 proses 1.3
Penjelasan DFD Level 2 proses 1.3 :
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
42
a.
Proses 1.3.1 Modifikasi Komponen Pada proses ini admin melakukan update data perawatan sepeda motor lalu menyimpan pada database.
b.
Proses 1.3.2 Keluar Pada proses ini admin akan keluar dari menu edit update perawatan sepeda motor.
d.
Proses 2.4 Request Perawatan Pada proses ini user akan melakukan permintaan penambahan pendeteksian karena user tidak menemukan solusi untuk perawatan.
DFD Level 2 Proses 2.1 User
Pendeteksi Kerusakan
2.1.1 Penelusuran Pendeteksian
DFD Level 1 Proses 2 2.1 Penelusuran Pendeteksi
Pendeteksi Kerusakan
Perawatan
22.1 Penelusuran Perawatan
tbdeteksi
Pendeteksi Kerusakan
Pendeteksi Kerusakan
tbdeteksi
Pendeteksi Kerusakan
User
Pendeteksi Kerusakan
Perawatan
2.1.2 Keluar
Keluar
Admin
tbrawat
Gambar 7 : DFD Level 2 proses 2.1 Perawatan
Penjelasan DFD Level 2 proses 2.1 : adddeteksi
2.3 Request Pendeteksi
adddeteksi
tbaddeteksi
adddeteksi
a. adddeteksi
addrawat
addrawat
2.4 Request Perawatan
addrawat
tbadrawat
Proses 2.1.1 Penelusuran Pendeteksi Pada proses ini user akan melakukan penelusuran kerusakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya pada kerusakan sepeda motor.
addrawat
Gambar 6 : DFD Level 1 proses 2
Penjelasan DFD Level 1 proses 2 : a.
Proses 2.1 Penelusuran Pendeteksi Pada proses ini user akan melakukan penelusuran kerusakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya pada kerusakan sepeda motor.
b. Proses 2.1.2 Keluar Pada proses ini user akan keluar dari menu penelusuran deteksi kerusakan sepeda motor. DFD Level 2 Proses 2.2 User
Perawatan
2.2.1 Penelusuran Perawatan
Perawatan
tbrawat
Perawatan
b. Proses 2.2 Penelusuran Perawatan Pada proses ini user akan melakukan penelusuran perawatan sesuai dengan masalah yang dihadapinya untuk merawat sepeda motor. c. Proses 2.3 Request Pendeteksi Pada proses ini user akan melakukan permintaan penambahan pendeteksi karena user tidak menemukan solusi untuk kerusakan.
2.2.2 Keluar
Keluar
Gambar 8 : DFD Level 2 proses 2.2
Penjelasan DFD Level 2.2 proses 2.2 : a.
Proses 2.2.2 Penelusuran Pendeteksi
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
43
Pada proses ini user akan melakukan penelusuran perawatan sesuai dengan masalah yang dihadapinya untuk merawat sepeda motor. b. Proses 2.2.2 Keluar Pada proses ini user akan keluar dari menu penelusuran merawat sepeda motor. DFD Level 2 Proses 2.3 User
Adddeteksi
2.3.1 Request Pendeteksian
Adddeteksi
tbaddeteksi
Penjelasan DFD Level 2 proses 2.4 : a. Proses 2.4.1 Penelusuran Pendeteksi Pada proses ini user akan melakukan permintaan penambahan perawatan sesuai dengan masalah yang dihadapinya untuk merawat sepeda motor. b. Proses 2.4.2 Keluar Pada proses ini user akan keluar dari menu permintaan penambahan merawat sepeda motor. Entity Relationship Diagram
Adddeteksi
Kode_komponen
Kode_komponen
2.3.2 Keluar
Keluar
Kode_komponen
Kode_deteksi
Permasalahan
Komponen
Solusi
Penyebab Kerusakan
Keterangan
M
Mempunyai
Gambar 9 : DFD Level 2 proses 2.3
1
Tindakan Perawatan 1 Fungsi
Kode_adddeteksi
Kode_deteksi Nama_komponen
Pendeteksi Kerusakan
1
Kode_detail
Keterangan Kode_rawat Keterangan
Penjelasan DFD Level 2 proses 2.3 :
Kode_adddeteksi
Komponen yang dirawat
Perawatan
Mempunyai
Kode_addrawat 1
Kode_adddeteksi 1
Kode_komponen
a.
b.
Proses 2.3.1 Penelusuran Pendeteksi Pada proses ini user akan melakukan permintaan penambahandeteksi sesuai dengan masalah yang dihadapinya pada sepeda motor. Proses 2.3.2 Keluar Pada proses ini user akan keluar dari menu penelusuran merawat sepeda motor.
DFD Level 2 Proses 2.4 User
Addrawat
2.4.1 Request Perawatan
Addrawat
Nama_komponen
Kode_rawat
Permintaan Tambah Pendeteksi Kode_addrawat
Kode_addrawat
1
Nama_komponen
Permintaan Tambah Perawatan
Keterangan Keterangan
Gambar 10 : ERD Sistem Pendeteksi dan Perawatan Sepeda Motor
H. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
tbadrawat
a. Addrawat
Keluar
Mempunyai
2.4.2 Keluar
Gambar 11 : DFD Level 2 proses 2.4
Dengan adanya aplikasi sistem pendeteksi kerusakan dan perawatan sepda motor, dapat digunakan untuk mempercepat pencarian dan pengaksesan terhadap ilmu pengetahuan oleh masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan informasi perawatan dan perbaikan sepeda motor, sehingga tidak perlu menunggu seorang pakar sepeda
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
44
motor atau harus mencari buku-buku referensi kerusakan sepeda motor. b. Pada aplikasi sistem pendeteksi kerusakan dan perawatan sepeda motor bisa juga digunakan sebagai pedoman bagi mekanik bengkel apabila mekanik tersebut lupa akan mekanisme kerja sepeda motor yang sedang mengalami kerusakan. c. Aplikasi ini memiliki tampilan-tampilan yang user friendly sehingga pemakai dapat menggunakan aplikasi ini dengan mudah. Saran Selain kemampuan aplikasi yang dibahas diatas, sebagai sebuah aplikasi baru dikembangkan, tentunya aplikasi ini masih banyak terdapat berbagai kekurangan. Untuk pengembangan aplikasi ini dikemudian hari ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a.
b.
4. Kusnassriyanto Saiful Bahri dan Wawan Sjachriyanto, Teknik Pemrograman Delphi, Informatika, Banduung, 2008. 5. Farid azis, Belajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, PT. Elekmedia Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta, 2008. 6. Wawan Kasdiawan, M.Kom, Cara Mudah dan Cepat Membuat Program Aplikasi database dengan Delphi, Gava Media, Yogyakarta, 2010. 7. Euis Marlina, 10 Jenis Koneksi Ke database, Gava Media, Yogyakarta, 2009. 8. Suparman, Mengenal Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta, 1991. 9. Rinaldi Munir, Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Pascal dan C, Informatika, Bandung, 2007. 10. Azhar Susanto, Sistem Informasi Manajemen : Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya, Bandung, 2002.
Dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih kompleks lagi dari pengetahuan yang ada didalamnya. Aplikasi ini perlu beberapa penyempurnaan baik dari segi tampilan maupun isi sehingga dapat menampilkan gambar-gambar kerusakan secara nyata.
I. DAFTAR PUSTAKA 1. Jalus jama, Wagino – jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. 2. Yogiyanto. HM, Analisa dan Desain Sistem, Andi Offset, Yogyakarta 1990. 3. Anton Mulyono, Pengantar Kecerdasan Buatan, Dinastindo, Jakarta, 1990.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
45