Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016
ISSN : 2503-2844
SISTEM INFORMASI RUMAH LELANG PADA CV. ABC Wina Witanti1, Doren Siwa’aro B.2 Jurusan Informatika FMIPA Universitas Jenderal Achmad Yani1, Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia2 Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi1, Jl. Dipatiukur No 112-114, Bandung2
[email protected],
[email protected]
Abstrak Pada CV. ABC pengolahan data rumah lelang, pengolahan data customer, pengolahan proses transaksi masih menggunakan kertas dan data yang diolah sangat banyak yang menyebabkan penumpukan kertas dan susahnya mereview kembali laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data marketing belum diolah secara baik dan benar. Pengorientasian terhadap customer masih memerlukan waktu yang cukup lama. Direktur juga belum dapat melakukan monitor untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaannya yang dilihat dari hasilpencapaian target yang diharapkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disesuaikan dengan tujuannya, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan properti rumah lelang menggunakan monitoring evaluasi. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membantu dalam pengolahan data rumah lelang, data customer dan data marketing. Data hasil pengujian kuesioner untuk customer tidak dimiliki oleh perusahaan, karena belum adanya rekomendasi dari perusahaan untuk melakukan pengujian kepada customer. Kata kunci : sistem informasi; perusahaan; property; lelang, monitoring.
Abstract Based on the results of interviews conducted in the CV. ABC, it can be formulated problem that is happening is as follows. Auction house data processing, processing of customer data, transaction processing process still uses paper and the data are processed so much that causes a build-up of hard paper and reviewing transaction reports that are
already underway. Marketing data is not processed properly. Based on the research that has been done adapted to its purpose, to determine the development and progress of the company from achieving the desired target company of any sale of the property using the auction house monitoring and evaluation. The results achieved in this research is to assist in the auction house data processing, customer data and marketing data. Report provides information on the current transaction has taken place. Provides a monitoring system to check progress and advancement of the company's achievement of the desired target company of any sale of the property auction house. The data of test results for customer questionnaires are not owned by the company, because there is no recommendation from the company to conduct testing to customers. Keyword: information system; company; property; auction; monitoring.
I. PENDAHULUAN Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi (Budi, 2002). Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur CV. ABC terdapat beberapa masalah, yaitu dalam pengolahan data rumah lelang, pengolahan
62 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 data customer, pengolahan proses transaksi yang masih menggunakan kertas dan data yang diolah sangat banyak yang menyebabkan penumpukan kertas dan susahnya melakukan review kembali laporan transaksi yang sudah berlangsung. Data marketing juga masih belum diolah secara baik dan benar, sehingga perusahaan tidak dapat melihat marketing yang masih aktif menjalankan tugasnya untuk mengorientasikan rumah lelang kepada customer. Pengorientasian rumah lelang terhadap customer masih memerlukan waktu yang cukup lama sehingga mengganggu kesibukan customer yang lain. Direktur kesulitan dalam melakukan monitor (pemantauan) dan mengetahui hasil keuntungan yang diperoleh dari setiap properti yang terjual perbulannya, karena dalam kepengurusan properti rumah lelang terdapat banyak hal yang akan dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan, seperti halnya biaya pengeluaran dan harga lelang yang telah ditetapkan oleh pihak kantor lelang. Direktur juga kesulitan dalam memantau perkembangan kemajuan perusahaannya, karena kesulitan untuk mengetahui keuntungan yang diperolehnya dari setiap penjualan pertahun sebagai evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Solusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi diperlukan suatu sistem yang dapat menangani permasalahan tersebut, yaitu membangun suatu sistem informasi rumah lelang yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengolahan data rumah lelang, pendataan customer dan marketing, proses dan laporan transaksi dan monitoring pencapaian target keuntungan yang diperoleh perusahaan dari setiap hasil penjualan rumah lelang. I.1
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diteliti dalam skripsi ini di CV. ABC, permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan bagaimana membangun suatu sistem informasi rumah lelang yang akan digunakan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan? I.2
Maksud dan Tujuan Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu dalam membangun suatu sistem informasi yang dapat menangani suatu masalah yang ada di perusahaan CV. ABC.
ISSN : 2503-2844
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk membantu proses dalam pengolahan data rumah lelang, data customer dan data marketing. 2. Untuk membantu marketing dalam hal pengorientasian rumah lelang terhadap customer dengan tidak memerlukan waktu yang cukup lama dan mengganggu kesibukan dari customer. 3. Memberikan informasi laporan pada saat transaksi telah berlangsung. 4. Membantu direktur untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dalam memantau perkembangan dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan properti rumah lelang.
II. KAJIAN LITERATUR II.1
Deskripsi Rumah Lelang
ABC adalah perusahaan Perseroan Komanditer (CV) yang bergerak dalam bidang usaha lelang (auction, cessie, pengalihan hak tagih hutang piutang bank) dan jual beli rumah / tanah dan bangunan (house trading). Bidang usaha yang dikelola oleh CV. ABC yang paling utama adalah dalam bidang jual beli rumah / tanah dan bangunan. Jual beli property tersebut diperoleh melalui lelang, pengambil-alihan hak tagih hutang piutang bank, yang dijual kembali kepada konsumen / masyarakat. Harga jual yang ditawarkan sangat menarik dan bersaing. Penjualan property dilakukan melalui Divisi Marketing, dengan kualitas dan pengalaman personil yang kompeten dalam bidang pemasaran. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan semakin tingginya permintaan masyarakat akan kebutuhan kepemilikan hunian rumah, juga dalam rangka berperan serta dan mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan tersebut,maka didirikanlah perusahaan CV. ABC. II.2
Proses Bisnis
Pada penelitian ini, terdapat beberapa proses bisnis yang dibuat, yaitu: 1. Perusahaan menentukan harga jual rumah lelang kepada customer dengan standart 20 % profit setelah dikurangi biaya lelang, biaya eksekusi, biaya balik nama, dan pajak. 2. Dasar penentuan harga jual dari perusahaan ditentukan berdasarkan adanya fee marketing 5% dan koordinasi 5%.
63 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 3.
4.
5.
Pembeli harus memberikan pembayaran 10% dana awal dari harga jual, jika pembeli berminat membeli rumah lelang sebagai proses transaksi awal dalam pembelian rumah. Apabila dana awal sudah disetor ke perusahaan, tetapi pembeli membatalkan pembelian rumah lelang, dana awal tersebut menjadi milik perusahaan. Dana awal yang sudah disetor tetapi perusahaan gagal lelang, dana awal yang telah disetor ke perusahaan akan dikembalikan ke customer sepenuhnya tanpa ada pemotongan dari total dana awal yang telah disetor.
ISSN : 2503-2844
a.
Jika customer berminat dengan hasil orientasi rumah lelang yang ditawarkan marketing, customer melakukan perjanjian minat dengan ketentuan dan syarat yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. b. Jika tidak berminat, data pribadi customer disimpan oleh marketing untuk tahap mempromosikan dan mengorientasikan rumah lelang selanjutnya yang diinginkan customer. 3. Customer men-tandatangani surat perjanjian minat yang diketahui oleh direktur dengan cap stempel perusahaan dan tandatangan direktur. 4. Perjanjian minat diberikan kepada customer sebagai bukti minat beli rumah lelang.
III. ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Bagian ini menggambarkan sistem yang sedang berjalan di CV. ABC dari proses lelang. Proses lelang tersebut meliputi beberapa prosedur, diantaranya: 1. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank 2. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian Minat 3. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat 4. Prosedur Kegiatan Lelang 5. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang Berhasil 6. Prosedur Penyerahan Sertifkat Hak Milik a. Prosedur Pendataan Asset Lelang di Bank 1. Surveyor mendatangi bank pemilik asset lelang. 2. Pegawai bank memberikan formulir untuk pengisian data kepada surveyor. 3. Pegawai bank mendata asset lelang yang ingin dilelang. 4. Pegawai bank menyerahkan data asset lelang kepada surveyor. 5. Surveyor menyerahkan data asset lelang kepada sekretaris. 6. Sekretaris mengolah data asset lelang. b. Prosedur Pendataan Customer dan Perjanjian Minat 1. Customer mendatangi perusahaan ingin mencari rumah lelang yang dijual. 2. Marketing melayani customer yang ingin mencari rumah lelang dan meminta data pribadi customer dan melakukan pengorientasian rumah lelang kepada customer.
c. Prosedur Pembayaran Dana Awal Bukti Minat 1. Customer mendatangi perusahaan serta membawa perjanjian minat ke bagian administrasi, yang telah disepakati oleh customer dengan perusahaan. 2. Customer menyerahkan pembayaran dana awal sebagai bukti pembelian rumah lelang. 3. Administrasi mencatat data customer dan nominal dana awal yang dibayarkan kepada perusahaan, serta disahkan oleh direktur sebagai bukti pembayaran dana awal dalam proses beli rumah lelang yang telah dilakukan. 4. Bukti pembayaran yang sudah disahkan oleh direktur diberikan administrasi kepada customer. d. Prosedur Kegiatan Lelang 1. Marketing mendatangi pegawai bank dan mengajukan permohonan lelang. 2. Marketing menyerahkan data customer yang membeli rumah lelang asset bank. 3. Pegawai bank mencatat data customer yang membeli asset lelang di bank. 4. Marketing menyetorkan dana awal pembelian rumah lelang ke bank. 5. Pegawai bank membuat bukti penyetoran dana awal untuk marketing bahwa asset lelang di beli dan mengikuti kegiatan pelelangan. 6. Pegawai bank membawa data customer yang membeli asset lelang yang akan mengikuti proses lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). 7. KPKNL mencatat nama yang mengikuti lelang dan menjadwalkan untuk acara lelang. 8. Marketing mendatangi KPKNL dan mengikuti proses lelang.
64 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 9. Proses lelang berhasil dan di menangkan, maka harus melakukan pelunasan dari sisa harga jual asset lelang. e. Prosedur Pelunasan Setelah Kegiatan Lelang Berhasil 1. Customer yang menang lelang, mendatangi perusahaan dan mendatangi bagian administrasi perusahaan. 2. Customer menyerahkan sisa pembayaran untuk pelunasan harga beli asset lelang. 3. Administrasi membuat bukti pembayaran yang ditandatangani oleh direktur dan menyerahkan ke customer. 4. Marketing mendatangi bank dan menyetorkan sisa pembayaran untuk pelunasan pembelian asset lelang setelah proses lelang berhasil dimenangkan. 5. Pegawai bank membuat bukti setoran pembayaran untuk pelunasan asset lelang dan menyerahkan ke marketing. f. Prosedur Penyerahan Sertifikat Hak Milik (SHM) 1. Marketing mendatangi KPKNL dan menyerahkan bukti pembayaran pelunasan dari bank. 2. KPKNL memeriksa bukti pembayaran dan menyerahkan sertifikat hak milik kepada marketing. 3. Sertifikat hak milik yang telah didapatkan dari KPKNL diberikan kepada customer.
ISSN : 2503-2844
yang diinginkan perusahaan. Selain itu parameter lainnya harga lelang pada saat lelang berhasil dimenangkan. Harga lelang berguna untuk menentukan nilai keuntungan yang diperoleh sudah mencapai target perusahaan atau belum. Hasil yang akan dilihat untuk melakukan evaluasi yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah melakukan tahapan lelang. Selain itu yang dapat dilihat untuk melakukan evaluasi lainnya dari jumlah properti yang terjual dan yang tidak terjual dalam 1 (satu) periodik. Dari hasil pantauan ini direktur dapat mengevaluasi perkembangan dan kemajuan kinerja perusahaannya. III.2.1 Analisis Monev Keuntungan Penjualan Monitoring evaluasi penjualan merupakan pemantauan kegiatan untuk melakukan evaluasi terhadap penjualan yang terlaksana setiap per bulannya dari hasil penjualan properti untuk mengetahui hasil keuntungan yang diperoleh sesuai target keuntungan yang diharapkan. Asumsi analisis target keuntungan yang diperoleh sesuai target keuntungan yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Analisis monev keuntungan penjualan
III.2 Analisis Monitoring Evaluasi (Monev) Monitoring evaluasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk memantau kegiatan yang berlangsung dalam mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menganalisis data serta menyimpulkan hasil yang telah dicapai untuk menginterpretasikan hasil menjadi rumusan kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi) untuk pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek kebenaran (Moerdiyanto, 2013). Dalam melakukan monev untuk melihat perkembangan kemajuan perusahaan dan pencapaian target yang diinginkan perusahaan terdapat beberapa parameter yang akan dijadikan sebagai acuan untuk melakukan monev. Parameter tersebut adalah penentuan harga jual keseluruhan, dimana indikator yang terdapat didalamnya berupa harga pokok rumah, biaya pengeluaran yang dikeluarkan untuk kepengurusan rumah lelang dan persenan keuntungan
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat keuntungan yang diinginkan perusahaan pada bulan Januari dengan 3 (tiga) unit properti terjual Rp 331.000.000,00 sedangkan keuntungan yang diperoleh Rp 401.000.000,00 dan pada bulan Februari properti yang terjual 2 unit dengan total keuntungan yang diinginkan Rp 162.000.000,00 sedangkan keuntungan yang diperoleh Rp 228.000.000,00. Maka dapat dikatakan pada bulan Januari dan Februari kentungan yang diperoleh perusahaan melebihi target yang diinginkan perusahaan. Untuk mendapatkan nilai tersebut, maka dapat dirumuskan perhitungan harga keseluruhan,
65 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
ISSN : 2503-2844
Bandung, 28 Mei 2016 keuntungan yang diharapkan dan keuntungan yang diperoleh sebagai berikut:
Direktur
Marketing
Data Login Data Marketing Data Customer Data Laporan Data Properti Info Login Info Data Customer Data Grafik Monitoring Info Properti Marketing Info Transaksi
Info Login Info Marketing Info Customer Info Laporan Info Properti Info Grafik Monitoring
Data Login Data Customer Data Properti Marketing Data Transaksi
III.2.2 Analisis Tahunan
Monev
Saldo
Keuntungan
Data Aktifasi Data Login Data Akun Data Properti Data Laporan Info Aktifasi Info Login Info Akun Info Properti Info Laporan
Customer
Monitoring evaluasi saldo keuntungan merupakan kegiatan pemantauan saldo kentungan yang diperoleh dari tahun sebelumnya dengan tahun yang sedang berlangsung, untuk membandingkan dan mengevaluasi penjualan dari tahun sebelumnya dengan tahun yang sedang berlangsung dan dapat juga memantau berapa banyak penjualan rumah lelang yang berhasil dilakukan. Asumsi analisis saldo keuntungan pertahunnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Data Login Data Master Data Transaksi Data Setting Data Laporan Data User Data Grafik Monitoring
Sistem Informasi Rumah Lelang
Info Login Info Data Master Info Transaksi Info Laporan Info Data Setting Info User Info Grafik Monitoring
Data Login Data Kategori Data Bank Data Propinsi Data Kota Data Kecamatan Data Kelurahan Data Customer Data Marketing Data Persyaratan
Info Login Info Kategori Info Bank Info Propinsi Info Kota Info Kecamatan Info Kelurahan Info Customer Info Marketing Info Persyaratan
Operator
Tabel 2 Analisis monev saldo keuntungan tahunan Gambar 1 Diagram konteks SI rumah lelang
IV. IMPLEMENTASI
Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dilihat terjadi penurunan angka grafik di tahun 2014, karena saldo keuntungan yang diperoleh < dari keuntungan yang diharapkan. Perhitungan untuk memperoleh saldo keuntungan dalam 1 (satu) tahun dapat dirumuskan sebagai berikut:
Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka selanjutnya akan menuju tahap implementasi. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan. Contoh perancangan sistem dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. M20
Master Data
Keuntungan diharapkan dalam 1 tahun = Keuntungan diperoleh dalam 1 tahun =
Total properti terjual+Keuntungan diharapkan Total properti terjual+Keuntungan diperoleh
Dashboard
Telp nama nama pelanggan pelanggan properti
Properti Transaksi
Logout
alamat properti
harga
no lelang
Penyetuju tgl lelang lelang update
Minat Downpayment
· Klik dashbord menuju M02 · Klik properti menuju M17 · Klik transaksi menuju M18, M19, M21 · Klik laporan menuju M24, M25, M26, M27
Lelang Pelunasan
III.3 Analisis Fungsional
Setting
Transaksi Lelang
Laporan
Diagram dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana data akan mengalir, dimana data akan disimpan, dan proses apa yang terjadi dengan data tersebut, lihat pada Gambar 1. Nama Layar Ukuran Layar Font Warna Background
: M20 : 1024 X 768 : Calibri : Putih, Hitam
Gambar 2 Transaksi Antarmuka Lelang untuk Marketing
66 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Admin
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016) Bandung, 28 Mei 2016 V.2
D30
Master Data
Dashboard
Setting
Logout
Laporan Grafik Penjualan
Properti Transaksi Laporan
Grafik Penjualan Perbulan Pelanggan Asset Minat Downpayment Pelunasan
Dashboard keuntungan yang diharapkan
Konsolidasi
· Klik dashboard menuju D02 · Klik laporan menuju D22, D23, D24, D25, D26, D27, D28, D30
Grafik Penjualan perproperti
Grafik saldo Grafik penjualan
Dashboard keuntungan yang diperoleh
Nama Layar Ukuran Layar Font Warna Background
: D30 : 1024 X 768 : Calibri : Putih, Hitam
ISSN : 2503-2844
Saran
Aplikasi sistem informasi rumah lelang pada CV. ABC masih dapat dikembangkan seiring dengan berjalan perkembangan spesifikasi kebutuhan pengguna sistem yang harus dipenuhi dalam mencapai tahap yang lebih memuaskan. Ada pun saran atau masukan yang mungkin bermanfaat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja sistem agar memiiki tingkat pemanfaatan yang lebih optimal, yaitu perlu adanya pengembangan kembali dari aplikasi yang dibangun agar menghasilkan olahan data yang lebih baik dan rancangan tampilan dirancang lebih beragam dan menarik.
Gambar 3 Transaksi Antarmuka Laporan Grafik Penjualan untuk Direktur
REFERENSI
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Budi Sutedjo Dharma Oetomo. (2002). Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Page: 178.
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini serta disesuaikan dengan tujuannya, diperoleh kesimpulan aplikasi ini digunakan untuk membantu dalam pengolahan data rumah lelang, data customer dan data marketing, dengan adanya aplikasi ini membantu marketing dalam hal pengorientasian rumah lelang terhadap customer dengan tidak memerlukan waktu yang cukup lama dan mengganggu kesibukan dari customer, aplikasi ini memberikan informasi laporan pada saat transaksi telah berlangsung dan aplikasi ini membantu untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dari pencapaian target yang diinginkan perusahaan dari setiap penjualan properti rumah lelang. Data hasil pengujian kuesioner untuk customer tidak dimiliki oleh perusahaan, karena belum adanya rekomendasi dari perusahaan untuk melakukan pengujian kepada customer. Hasil pengujian beta yang telah dilakukan kepada marketing diperoleh rata-rata 84,6% dengan interpretasi skor sangat setuju dengan aplikasi yang telah dibangun serta pengujian yang telah dilakukan untuk membantu marketing dalam melakukan pengolahan data dan bertransaksi properti rumah lelang.
Fathansyah. (2012). Basis Data. Informatika Bandung: Bandung. HM, Jogiyanto. (1999). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol). Jakarta: PT. Prenhallindo Kristanto, Andri. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.Yogyakarta: Gaya Media. Ladjamudin Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Moerdiyanto. (2013). Teknik Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Dalam Rangka Memperoleh informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. Yogyakarta: Artikel. Soumerville, I. (2001). Software Engineering. Ed. Ke-2. Addison Wesley Publisher, Ltd. Sutabri Tata,S.Kom., MM. (2004). Analisis Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi.
67 Wina Witanti, Doren Siwa’aro B. Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016