IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520
1
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN ARSIP PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN PERKARA PADA SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES BANYUASIN SUMSEL Depa Permatasari*1, Suryani2, Rizani Teguh3, Fransiska Prihatini4 STMIK GI MDP; Jl. Rajawali No. 14 Palembang, Telp: (0711) 376400, Fax: (0711) 376360 Program Studi Sistem Informasi, STMIK GI MDP, Palembang e-mail: *
[email protected], 2
[email protected],
[email protected], 4
[email protected]
Abstrak Pesatnya perkembangan komputer dan informasi menjadi pemicu berbagai bidang untuk memanfaatkan hal tersebut dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer khususnya bagi Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuasin Sumatera Selatan. Sistem yang dibangun adalah sistem informasi berbasis dekstop. Perancangan sistem menggunakan use case, class diagram, activity diagram, sequence diagram dan PIECES. Metode pengembangan sistem menggunakan metodologi RUP (Rational Unified Process) dimana memiliki tahapan yang meliputi Inception (permulaan), Elaboration (perluasan/perencanaan), Contruction (konstruksi), Transition (transisi). Dalam sistem informasi ini terdapat fungsi untuk melakukan pengolahan data register. Hasil dari sistem informasi ini dapat dimanfaatkan admin mempermudah proses pengolahan data register laporan polisi. Kata kunci : Laporan Polisi, Pengolahan Data, desktop
Abstract The rapid development of computer and information to trigger a variety of fields to utilize it with the use of computer-based information systems, especially for the Police Criminal Investigation Unit Banyuasin South Sumatra. The system is built is a desktop-based information systems. Designing the system using use cases, class diagrams, activity diagram, sequence diagram and PIECES. Method of system development methodology RUP (Rational Unified Process) which has a stage which includes Inception, Elaboration, Contruction, Transition. In this information system there are functions to perform data processing register. Results from this information the system can be utilized admin simplify data processing register a police report.
Key words: Police Reports, Data Processing, Desktop.
1. PENDAHULUAN Teknologi informasi (TI) saat ini sangat cepat berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia. TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan berorganisasi tetapi sudah merupakan bagian dari suatu instansi untuk mencapai tujuannya. Saat ini, peranan TI telah banyak digunakan di instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) terutama pada bidang pelayanan pemasyarakatan sehingga dapat memudahkan dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan pada Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) dengan cepat. Penyelidikan adalah serangkaian tindak pidana untuk mencari, menemukan dan Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
2
ISSN: 1978-1520
menentukan dapat tidaknya penyidikan menurut yang diatur dalam undang-undang. Penyidikan adalah serangkaian tindak pidana menurut yang diatur dalam undang-undang untuk mencari dan mengumpulkan barang bukti, untuk membuat keterangan tindak pidana guna menemukan tersangka. TI sekarang memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu perusahaan/institusi, tanpa TI instansi sulit untuk berkembang, karena merupakan sebuah fasilitas penunjang kesuksesan dari suatu badan usaha itu sendiri. Penggunaan TI secara tepat dan benar dapat memberikan suatu informasi yang efektif dan efesien, sehingga dapat memadai sarana dan prasarana untuk menunjang suatu aktivitas instansi itu sendiri. Sat Reskrim Polres Banyuasin merupakan suatu institusi POLRI yang bergerak di bidang melayani masyarakat dengan melakukan penyelidikan dan penyidikan. Dalam menjalankan aktivitas/kegiatan institusi untuk pengolahan data register, Sat Reskrim masih lambat sehingga kegiatan data register kurang terkontrol. Sat Reskrim Polres Banyuasin belum memiliki teknologi informasi untuk pengolahan data register Sat Reskrim. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi berbasis komputer untuk mempermudah proses pengolahan data register laporan polisi. Melihat permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud untuk menyusun skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN ARSIP PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN PERKARA PADA SATUAN RESERSE KRIMINAL POLRES BANYUASIN SUMSEL” yang diharapkan dapat membantu mempercepat menyelesaikan masalah yang sedang terjadi.
2. METODE PENELITIAN RUP adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur, lebih diarahkan berdasarkan pengunaan kasus (use case driven). RUP merupakan Proses rekayasa perangkat lunak dan pengidefinisian yang baik dan penstrukturan yang baik. RUP menyediakan pendefinisian struktur yang baik untuk alur hidup proyek perangkat lunak. RUP adalah sebuah produk proses perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software yang diakuisisi oleh IBM dibulan februari 2013 (Rosa A.S 2013, h.125).
Gambar 1 Proses Iteratif RUP Gambar dibawah ini merupakan gambar Proses Iteratif RUP (Rosa A.S 2013, h.125).
RUP memiliki empat buah tahap yang dapat dilakukan pula oleh secara iteratif. Berikut adalah gambar alur hidup RUP :
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
IJCCS
ISSN: 1978-1520
3
Gambar 2. Alur Hidup RUP
Berikut ini penjelasan untuk setiap fase pada RUP (Rosa A.S 2013, h.129): 1. Inception (permulaan) Tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat (requirements). 2. Elaboration (perluasan/perencanaan) Tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga dapat mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Tahap ini lebih padaanalisis dan desain sistem serta implementasi sistem yang fokus pada purwarupa sistem (prototype). 3. Construction (konstruksi) Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur sistem. Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada program. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. 4. Transition (transisi) Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas/tonggak kemampuan operasional awal. Aktifitas pada tahap ini termasuk pada pelatihan user, pemeliharaan dan pengujian sistem apakah sudah mememnuhi harapan user . 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu (Sutabri, 2012, h.38). Sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan (Tantra, 2012, h.2). Berdasarkan pengertian diatas sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data serta melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan dan organisasi untuk mencapai tujuan. 2.1.2 DBMS (DataBase Managemen System) DBMS (Database Management Sistem) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai system manajemen basis data adalah suatu system aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola dan menampilkan data (Rosa, 2013, h.44). Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
4
ISSN: 1978-1520
a. (DDL) adalah kumpulan perintah SQL yang berkaitan dengan pembuatan, perubahan, dan penghapusan database maupun objek-objek yang terdapat di dalam database, seperti tabel, indeks, prosedur/fungsi, trigger, dan sebagainya.(Wahana Komputer, 2010, h.136) Perintah SQL yang termasuk kategori DDL: CREATE, berfungsi untuk membuat database dan objek-objek di dalamdatabase. ALTER, berfungsi untuk mengubah database dan objek-objek di dalam database. DROP, berfungsi untuk menghapus database dan objek-objek di dalam database. b. Data Manipulation Language (DML) adalah kumpulan perintah SQL yang berkaitan dengan manipulasi data atau isi dari suatu tabel. Dengan perintahperintah di dalam UML, kita dapat memanipulasi (menambah, mengubah, dan menghapus) data yang terdapat pada suatu tabel secara mudah.(Wahana Komputer, 2010, h.165) Perintah SQL yang termasuk kategori DML: INSERT, berfungsi untuk meambah atau memasukkan data baru ke dalam tabel. UPDATE, berfungsi untuk mengubah data dalam tabel dengan nilai baru. DELETE, berfungsi untuk menghapus data dari suatu tabel. 2.1.3 Arsip Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan teknologi infomasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara menurut pasal 2 angka 2 Undang-undang no 43 Tahun 2009 tentang kearsipan. 2.1.4 Adobe Dreamweaver Adobe Dreamweaver adalah sebuah aplikasi editor di mana kemampuan debugging-nya teruji dan memudahkan dalam membuat aplikasi dengan PHP. Adobe Dreamweaver memiliki kemampuan untuk mengkoreksi sintaks yang salah dan selalu akan menampilkan kode PHP sehingga membuat pengguna tidak kesulitan dalam menghafal ribuan sintaks dari PHP (Stendy B. Sakur, 2010, h.4). 2.1.5 PHP (PHP Hypertext Preprocessor) PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diperoses di server. Hasilnya lah yang dikirimkan ke klien tempat pemakai menggunakan browser (Kadir, Abdul, 2008, h.2). 2.1.6 PHP My Admin Adalah kakas untuk pengolahan database yang berbasis website. PHPMy Admin bukan merupakan suatu keharusan;manipulasi data bisa juga digantikan dengan kakas yang lain,misalnya MySQL Console (berbasis teks). Namun dengan PHPMyAdmin pengolahan atau manipulasi database menjadi lebih mudah (Dodit,Soprianto, 2011, h.1).
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
IJCCS
ISSN: 1978-1520
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Permasalahan Analisis permasalahan memberikan identifikasi beberapa permasalahan yang akan diuraikan dengan menggunakan kerangka kerja PIECES. 1. Performance Belum lengkapnya penyajian laporan dan pengontrolan data perkara pada tiap proses penyelidikan. . 2. Information Belum adanya informasi yang lengkap mengenai laporan penyelidikan perkara seperti total perkara dalam satu periode ataupun total perkara yang ditangani oleh unit reskrim tertentu. 3. Economic Banyaknya laporan penyelidikan yang harus dicetak berulang oleh admin mengakibatkan besarnya biaya cetak laporan serta terjadinya pemborosan penggunaan ATK. 4. Control Data penyelidikan masih dapat dilihat dan diakses oleh semua bagian, sehingga tingkat keamanan dalam pengontrolan data kurang maksimal. 5. Efficiency Lamanya proses pembuatan dan pengelompokan data penyelidikan dengan data perkara serta lamanya proses pencarian data yang dibutuhkan pada tiap periode. 6. Service Sistem yang berjalan saat ini masih belum memberikan pelayanan yang maksimal bagi setiap pelapor. 3.2 Analisis Kebutuhan Diagram use case dapat menjadi teknik yang cukup baik untuk menganalisa kebutuhan terutama dari segi user sistem yang akan dibangun, karena selain bagus dalam unsur pemahamannya, diagram use case juga dapat mendokumentasikan persyaratan sistem dengan baik.diagram use case yang diusulkan pada Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuasin dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
6
ISSN: 1978-1520 Simpan pengguna
cari pengguna
Ubah pengguna
Kelola Pengguna
Simpan unit reskrim
cari unit reskrim
Ubah unit reskrim
Kelola unit Reskrim << lud inc > e>
Simpan Perkara
cari Perkara
Ubah Perkara
Administrasi
<< in
Kelola Perkara Penunjukan unit
clu
<
Kelola b4
Kelola b3
de >>
clud e
>>
Kelola b2
Login Kelola b 19
Unit Reskrim
Kelola b7
Kelola b6
Kelola b5 e> clud <
>
Kelola b 17
Kelola Penyelidikan
Kelola b8 Kelola b15
Kelola b10
Kasat
Kelola b 16
Kelola b14 Kelola b9
<< inc lu << de>> inc lud e> >
Kelola b12 Kelola b13
Kelola b11 Kelola b 18
Simpan berita Cari berita ubah berita lihat berita
Kelola Berita
Grafik perkembangan penyeldikan Laporan penyeldikan
Laporan perkara
Kelola Laporan
Gambar 3 Diagram Use Case
3.3 Rancangan Sistem Berikut ini adalah rancangan sistem yang dibuat penulis untuk sistem informasi kearsipan pada Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuaisn yaitu : 1. Activity Diagram 2. Sequeance Diagram 3. Class Diagram 1.3.1
Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses, yang biasanya dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktivitas bisnis. Selain bisnis, activity diagran juga dapat digunkan menggambarkan logical procedural sistem, dan aliran kerja kasus lainnya, terdapat tujuh activity diagram. Pembuatan activity ini bermanfaat untuk membantu proses secara keseluruhan.
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
IJCCS
7
ISSN: 1978-1520 Server
Admin
Tampil halaman unit reskrim
Login
Input data unit reskrim
Klik simpan
Simpan ke tabel
Gambar 4 Activity Diagram Simpan Data Unit Reskrim 1.3.2
Sequence Diagram Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar proyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang diperuntukkan oleh obyek-obyek untuk melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Sequence diagram ini terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait). View: Perkara
Control: Perkara
Class: Perkara
Administrasi 1.buka halaman web 2.tampil halaman web 3. buka halaman perkara
4. tampil halaman perkara 5. cari perkara
6. cari perkara 7. select perkara
8. data perkara
Gambar 5 Sequence Diagram Cari Data Perkara
1.3.3
Class Diagram Class diagram merupakan diagram yang menggambarkan jenis jenis objek dalam sistem dengan berbagai macam relasi yang dimiliki. Class diagram ini merupakan diagram yang paling umum dijumpai pada pemodelan berbasis UML. Class diagram juga menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
8
ISSN: 1978-1520 Class petugas Idpetugas Namapetugas nounit
1,1
+simpan petugas +ubah petugas +cari petugas
1,1
Class_b2 Nob2 Nomor Nomorkesatuanpolisi Tglkeastuanpolisi Nomorkepengadilan Tglkepengadilan Nomordaftarbarangbukt i Tglputusanhakim Nomorputusan Lamatahanan Jenishukuman Jenisuud Ket noregister
Class b4 Nob4 Nomor Tglimenghadap jammenghadap namadipanggil alamatdipanggil pekerjaandipanggil Status Idpetugas Ket noregister +simpan b4 +ubah b4 +cari b4
Class pengguna Username Password status
1,1
Class b8
Class b11 Nob11 Nomor Tglb11 nomorbp tglbp Keteranganb11 noregister
1,1
1,*
Class b15 Nob15 nomor Tglb15 pasaldilanggar Orangdicari barangdicari Keteranganb15 noregister +simpan b15 +ubah b15 +cari b15
+simpan unit +ubah unit +cari_unit
1,1
Nomor Class perkara Nama Tempat Tanggallahir Jeniskelamin Pekerjaan Alamat 1,* Telp Agama 1,* Pendidikanterakhir Kewarganegaraan Waktuukejadian Tempatkejadian Apayangterjadi Namapelaku Umurpelaku 1,* Jeniskelaminpelaku Alamatpelaku Namakorban Jeniskelaminkorban Umurkorban Pekerjaankorban Alamatkorban 1,* Kejadian Tanggalperkara 1,1 nounit +simpan perkara
Class b15
1,1
1,1
+simpan b5 +ubah b5 +cari b5
1,1 1,1 1,1
Class b12
1,*
1,1 1,1
1,*
1,1 1,1
Nob12 Nob10 Tglb12 Rujukan Ket noregister +simpan b12 +ubah b12 +cari b12
Class b6 1,*
1,1
Nob6 Nomor Tglb6 Alamatdigeledah ket noregister
Class b9
1,1 +simpan b6 +ubah b6 +cari b6
1,1
+ubah perkara +cari perkara
1,1
Nob15 nomor Tglb15 Pasaldilanggar Orangdicari Barangdicari keteranganb15 noregister +simpan b15 +ubah b15 +cari b15
1,*
Nob5 Nomor Tglb5 namaditangkap tempatlahirditangkap tgllahirditangkap pekerjaanditangkap Kewarganegaraan Alamatditangkap Idpetugas Ket noregister
1,1
Class unit_reskrim
Nob8 Nomor Tglb8 Spt Keperluan Lamabertugas Ket noregister +simpan b7 +ubah b7 +cari b7
1,1 Class b5
+simpan b11 +ubah b11 +cari b11
1,1 Nounit Namaunit ket
Nob3 Nomor Tglinput Spdp Sppp Dasarpenyelidikan Ket noregister +simpan b3 +ubah b3 +cari b3
1,*
1,*
1,1
Class b3
1,*
1,*
1,1
Nob10 Nomor Tglb10 tglpenahanan alamatpenahanan ket noregister +simpan b10 +ubah b10 +cari b10
1,1 Class b19 Nob19 Nomor Tglb8 Spt Keperluan Lamabertugas Ket noregister +simpan b19 +ubah b19 +cari b19
+simpan b2 +ubah b2 +cari b2
Class b10
+simpan pengguna +ubah pengguna +cari pengguna
1,1
1,*
1,*
1,1
Nob9 Nomor pasalyangdilanggar nosuratpenahanan pasalyangdisangka tglb9 Keteranganb9 noregister +simpan b9 +ubah b9 +cari b9
Class b13 Nob13 nomor Tglb13 Jenisbb jumlahbb Keteranganb13 noregister
1,*
1,*
+simpan b13 +ubah b13 +cari b13
1,*
1,*
1,*
Class b18 Nob18 nomor Tglb18 Keteranganb18 noregister +simpan b18 +ubah b18 +cari b18
Class b17 Nob17 nomor Tglb17 Keteranganb17 noregister
Class b7
Nob14 Class b14 nomor Tglb14 Tglditemukan Diserahkanoleh Namabrg Jumlahtemuan Idpetugas Tempat Keteranganb14 noregister +simpan b14 +ubah b14 +cari b14
Class b16 1,1
Nob16 nomor Tglb16 Jenispemeriksaan Keteranganb16 noregister +simpan b16 +ubah b16 +cari b16
Nob7 Nomor Tglb7 alamatyangdisita ket noregister +simpan b7 +ubah b7 +cari b7
+simpan b17 +ubah b17 +cari b17
Gambar 6 Class Diagram 1.3.4
Rancangan Antarmuka Form login merupakan form awal pada aplikasi dimana pada form ini setiap orang yang ingin membuka aplikasi harus memasukkan Username dan Password terlebih dahulu, form ini dibuat dengan tujuan agar data yang tersimpan terjamin kerahasiaannya dan tidak sembarang orang bisa membuka aplikasi ini kecuali orang yang berwenang. Tampilan Form Login yang disajikan pada Gambar dibawah ini:
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
IJCCS
ISSN: 1978-1520
9
Gambar 6 Rancangan Antarmuka Login
Gambar 8 : Rancangan Antarmuka Menu Halaman Data Perkara
4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penulisan skripsi yang telah diuraikan pada bab – bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya website monitoring memberikan kemudahan bagi manager untuk mengontrol, mengevaluasi dan mengambil keputusan dalam proses kegiatan operasional. 2. Sistem yang dibuat dapat mengelola dan mengontrol data register laporan polisi. 3. Sistem yang dibuat dapat melakukan pencarian data laporan polisi sehingga mempercepat melakukan penyelidikan laporan.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
10
ISSN: 1978-1520
4. Sistem yang dibuat dapat mengurangi kesalahan dalam pengolahan data register laporan polisi dan memudahkan pimpinan dalam mengevaluasi dan mengontrol kerja unit. 5.
SARAN
Adapun saran yang diberikan penulis untuk Satuan Reserse Kriminal Polres Banyuasin yaitu : 1. Aplikasi website ini dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang memiliki interface lebih user friendly. 2. Sistem dapat dikembangkan dengan sub lingkup yang lebih luas seperti sistem penilaian kerja antar unit yang lebih kompleks dengan dan lebih terintegrasi antar bagian. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4]
Fathansyah 2012, Basis Data, Informatika, Jakarta. F.K Sibero, Alexander 2013, Web Programing Power Pack, Media Kom, Jakarta Nuggroho, Bunnafit 2005, Database Relational dengan MYSQL, Andi Offset, Yogyakarta Rosa dan M. Shalahuddin 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, Modula, Bandung., [5] Sutabri, Tata 2012, Analisis Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page