Tugas Dosen Batas
: Individu SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) : Sabtu, 28 Januari 2012
SISTEM INFORMASI DENGAN METODE SDLC PADA PRODUK AGRIBISNIS BUAH LOKAL SALAK (Studi Kasus di PT. SUMBER SEJAHTERA)
TINA INDAH S. LESTARI GIRSANG E38
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
BAB I PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG Buah merupakan salah satu menu makanan yang menunjang kesehatan. Konsumsi buah
sangat bermanfaat sebagai pelengkap agar memenuhi menu makanan sehat karena buah memiliki nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh. Buah sangat bermanfaat bagi tubuh dan merupakan bagian yang tak terpisahkan agar kita dapat selalu sehat dan bugar. Sebagai negara tropis Indonesia memiliki plasma nuftah buah-buahan yang paling beragam. Bahkan di hutan-hutan tropis yang ada di Sumatera, Kalimantan dan Papua masih tersimpan cadangan plasma nuftah buah-buahan yang belum dibudidayakan. Buah-buahan yang belum dibudayakan tersebut tampak eksotik dan sangat langka. Hal itu memiliki prospek pengembangan yang baik, mengingat permintaan buah seperti itu akan meningkat terus. Ada kecenderungan yang langka itulah biasanya yang diburu bahkan dibeli dengan harga mahal. Melimpahnya buah-buahan impor yang diperdagangkan di kota-kota besar bahkan sampai ke pedesaan menjadikan buah-buahan lokal di tanah air terpuruk dan kurang dilirik. Padahal kandungan gizi yang ada di dalam buah lokal, tak kalah jauh dengan impor. Kuantitas dan kualitas buah lokal yang tidak memadai karena permasalahan di tingkat budidaya tanaman belum teratasi. Belum adanya bibit bermutu tinggi dalam jumlah besar, sehingga petani menanam bibit dengan mutu rendah serta varietas sangat beragam. Sebagian besar prasarana dan sarana pasca panen di sentra produksi buah kurang memadai, lokasinya tersebar dalam skala kecil, sehingga komoditas buah-buahan yang dipanen mutunya cepat menurun. Transportasi dan fasilitas angkutan yang ada kurang efisien, sehingga menimbulkan kerusakan pada komoditas yang diangkut dan menyebabkan biaya pemasaran tinggi. Berbagai buah lokal di Indonesia merupakan buah yang memiliki rasa yang nikmat. Buah-buahan ini merupakan jenis buah tropis. Beberapa contoh buah lokal di Indonesia antara lain sawo, pisang, durian, mangga, salak, rambutan, jeruk bali, belimbing,matoa, dll. Dalam penulisan kali ini, Penulis akan membahas salah satu buah lokal dari wilayah Padang Sidempuan yaitu mengambil contoh salak. Buah salak memiliki penampilan yang eksotik, bagaimana caranya supaya go global. Diperlukan promosi yang berkesinambungan disertai manajemen produksi yang baik.
Dalam rangka pengembangan sentra buah-buahan lokal yang tujuan utamanya untuk meningkatkan pendapatan petani, pemberian penyuluhan atau pemberian bibit tanaman tidaklah cukup. Oleh karena itu, diperlukan nilai tambah sub sistem agribisnis hulu sampai dengan hilir. Oleh karena itu, perlu adanya peran yang erat antara petani dan pelaku usaha. Agar informasi tersebut dapat dijangkau oleh semua pihak terkait, maka perlu dibuat sistem informasi buah lokal salak. Dalam hal ini penguasaan akan sistem pengetahuan dan informasi pertanian (Agricultural Knowledge and Information Systems, AKIS) merupakan suatu keharusan karena sistem ini merupakan sinergi pihak-pihak dan kelembagaan yang saling terkait. Sistem ini merupakan suatu interaksi dan keterkaitan sinergis antarindividu, pakar pertanian, organisasi dan kelembagaan yang mengelola penyusunan, difusi dan pemanfaatan pengetahuan dan informasi terkait sektor pertanian/agribisnis.
II. TUJUAN Penulisan paper ini memiliki beberapa tujuan antara lain : 1. Membuat rancang bangun mengenai sistem informasi agribisnis holtikultura buah lokal yaitu salak yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat baik untuk petani sebagai produsen, konsumen, maupun pihak-pihak yang terkait. 2. Pemahaman sistem informasi agribisnis ini diharapkan dapat membantu dalam menyusun kriteria proses pengambilan keputusan secara lebih rasional dan lebih dapat diterima.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
I.
SISTEM INFORMASI Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis (Kroenke, D M., 2008). Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. II. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Komponen sistem informasi ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian yaitu : 1. Sistem informasi manajemen 2. Sistem pendukung keputusan 3. Sistem informasi eksekutif 4. Sistem pemrosesan eksekutif
Komponen Sistem Informasi terdiri dari :
III. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Sistem informasi manajemen adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif
IV. TUJUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Beberapa tujuan umum dari sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut :
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan
informasi
yang
dipergunakan
dalam
perencanaan,
pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
V. MODEL SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan informasi. Informasi disajikan secara lisan atau tulisan oleh suatu pengolah informasi. Porsi komputer dalam pengolah informasi terdiri dari tiap area aplikasi yang berbasis komputer – SIA, SIM, DSS, OA, dan ES. Sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system) atau CBIS digunakan untuk menggambarkan lima subsistem yang menggunakan komputer. Keuntungan dari merencanakan sistem informasi berbasis komputer antara lain : a. Menentukan lingkup dari proyek b. Mengenali berbagai area permsalahan potensial c. Mengatur urutan tugas d. Membersihkan dasar untuk pengendalian
Langkah-langkah dalam tahap perencanaan adalah : 1. Menyadari masalah 2. Mendefinisikan masalah 3. Menentukan tujuan system 4. Mengidentifikasi kendala-kendala system 5. Membuat studi kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada factor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan system untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan : (a) Teknis ; (b) Pengembalian ekonomis; (c) Pengembalian non ekonomis; (d) Hukum dan etika; (e) Operasional; (f) Jadwal. 6. mempersiapkan usulan penelitian sistem 7. menyetujui atau menolak penelitian proyek 8. menetapkan mekanisme pengendalian Tahap analisis langkah-langkahnya : 1. mengumumkan penelitian sistem 2. mengorganisasikan tim proyek 3. mendefinisikan kebutuhan informasi 4. mendefinisikan kriteria kinerja sistem 5. menyiapkan usulan rancangan 6. menyetujui atau menolak rancangan proyek Tahap rancangan langkah-langkahnya : 1. menyiapkan rancangan system yang terinci. 2. mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem. 3. mengevaluasi berbagai alternatif konfigarusi sistem 4. memilih konfigurasi terbaik 5. menyiapkan usulan penerapan 6. menyetujui atau menolak penerapan sistem Tahap penerapan langkah-langkahnya : 1. merencanakan penerapan 2. mengumumkan penerapan 3. mendapatkan sumber daya hardware 4. mendapatkan sumber daya software
5. menyiapkan database 6. menyiapkan fasilitas fisik 7. mendidik peserta dan pemakai 8. menyiapkan usulan Cutover (proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru). 9. menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru 10. masuk ke sistem baru Ada 4 pendekatan dasar yaitu: • pilot (percontohan) • immediate (Serentak) • phased (Bertahap) • paralel (Paralel) Tahap penggunaan langkah-langkahnya : 1. menggunakan sistem 2. audit sistem 3. memelihara sistem 4. menyiapkan usulan rekayasa ulang 5. menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem.
VI. METODE SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) Metode Systems Development Life Cycle (SDLC/Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:
rencana
(planning),analisis
(analysis),
desain
(design),
implementasi
(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance) (Blanchard, B. S., & Fabrycky, W. J.(2006). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk
perencanaan
dan
pengendalian
pembuatan
sistem
informasi,
yaitu
proses
pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus
hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle). Tahapan SDLC SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru. Proses Tahapan SDLC yang paling sering digunakan adalah : 1. Perencanaan: Mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang hendak diselesaikan. apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. 2. Analisis Sistem: Menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan yang hendak dibuat. 3. Desain : Mendesain sistem teknologi baru untuk permasalahan yang sama. 4. Konstruksi : Perbaikan terhadap produk yang memiliki kesalahan/kerusakan 5. Implementasi : Software yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna/ sudah siap diterapkan. 6. Maintenance: Sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti perkembangan dan perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya Kegunaan SDLC Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan
perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru (baca : kemampuan penggunaan) baik itu secara modular (baca : instalasi parsial atau update dan upgrade perangkat lunak) maupun dengan proses instalasi baru (baca : penggantian perangkat lunak menyeluruh atau software replacement). Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan (baca : software support) dari pengembang perangkat lunak terkait.
BAB III PEMBAHASAN
Sebagai tanaman asli Indonesia salak mempunyai masa depan yang cerah untuk dikembangkan baik untuk memenuhi pasaran lokal ataupun pasaran luar negeri.Buah Salak (Salacca Edulis) merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, dan Eropa. Buah ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah sebagai manisan. Daging buah ini mengandung kalsium, tanin, saponin, dan flavonoida. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni:
Salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir,
Salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir, dan
Salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi Sistem informasi dalam perkembangannya sangat dibutuhkan dalam dunia agribisnis.
Sebagian besar prasarana dan sarana pasca panen di sentra produksi buah salak di daerah Sumatera Utara kurang memadai, lokasinya tersebar dalam skala kecil, sehingga komoditas buah-buahan yang dipanen mutunya cepat menurun. Transportasi dan fasilitas angkutan yang ada kurang efisien, sehingga menimbulkan kerusakan pada komoditas yang diangkut dan menyebabkan biaya pemasaran yang tinggi. Walaupun pada kenyataannya, informasi hasil penelitian teknologi buah-buahan sebenarnya sudah cukup banyak, namun tingkat penerapannya masih sangat bervariasi. Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi antara lembaga penelitian dan penyuluhan dalam menyebarkan teknologi tersebut kepada penggunanya. Perbaikan teknologi produksi, usaha pasca panen dan pembinaan lainnya secara efisien sulit dilakukan karena umumnya usaha tani dilakukan
petani
dengan
lahan
yang
sempit
dan
tersebar
tidak
merata.
Upaya pengembangan sentra buah-buahan lokal (agribisnis tanaman hortikultura) tidak cukup hanya memberikan penyuluhan atau pemberian bibit tanaman. Di masa yang akan datang petani harus diikutkan untuk menikmati nilai tambah pada sub-sistem agribisnis baik hulu maupun hilir melalui pengembangan koperasi agribisnis yang turut menangani usaha tersebut dari hulu sampai ke hilir melalui kerja sama dengan pengusaha swasta atau Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD). Oleh karena itu, perlu dibuatkan rancang sistem informasi buah lokal salak dalam sebuah web site sehingga mudah diakses dan dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Rancang bangun sistem informasi buah lokal salak ini yang coba dibahas yaitu menggunakan metode SDLC yang diawali dengan investigasi sistem, analisis sistem dan perancangan sistem, implementasi dan pemeliharaan sistem.
III. 1. MODIFIKASI SDLC Pengembangan metodologi untuk Sistem informasi Web dalam paper ini berdasarkan banyak literature tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan. Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi web adalah : 1. planning 2. analisa · analisa teknologi · analisa informasi · analisa user · analisa biaya dan resiko 3. desain · desain informasi · desain grafik · database application · model development · database design · PHP library development 4. implementasi · desain review · pemilihan sumber daya hardware, software
· penulisan program dan instalasi · pengujian web dan dokumen web ·update informasi atau update teknologi ( Maintenance ) Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Arsitektur SDLC Dalam Sistem informasi Web
III. 1. a. Tahap Planning Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan : · Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi · Sistem Investigasi berupa wawancara, observasi, quesioner. Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client. Diasumsikan feasibility dalam perusahaan tersebut lengkap, seperti keabsahan dari perusahaan dari segi hukum, kemajuan perusahaan tersebut dari segi ekonomi, struktur organisasi yang ada, visi dan misi perusahaan. Setelah hal tersebut dipenuhi maka masuk ke
tahap selanjutnya yaitu sistem investigasi. Dalam sistem investigasi, dapat berupa wawancara, kuosiener atau observation. Dalam tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah memberikan form ke user yang digunakan untuk mengetahui permintaan user. Diasumsikan user telah mengisi form tersebut, dan salah satu contohnya sebagai berikut: · Data User Nama
Lolita Astri
Perusahaan
PT. Sumber Sejahtera
Telepon
021-5658900
Email
[email protected]
Website
http://www.sumbersejahtera.com
Alamat
Jl. Cikoko Utara
· Project Detail Nama Project
Situs penjualan buah salak
Description Project
Penjualan transaksi secara online
· Service yang digunakan Tidak Tahu
Web Development ( E-commerce)
Website Design ( HTML ) ( Ya)
Web Hosting Service
Graphic Design ( Flash, Photoshop ) ( Ya) Search Engine Optimize ( Ya)
· Teknologi yang digunakan Tidak Tahu ( YA )
ASP.NET
ASP
PHP
VB
VB.NET
· Database yang digunakan MS ACCESS
MS SQL
MY SQL
Tidak Tahu ( Ya)
Web site yang ada sebagai rujukan Keterangan tentang Web site tersebut
· Waktu Project Perkiraan waktu mulai project
01 Juni 2012
Perkiraan selesai project
01 Agustus 2012
Perkiraan Biaya
Rp 50.000.000
Dari form yang tertulis dapat dirangkum kembali, bahwa client : · Menginginkan situs penjualan online dengan Desain web site HTML kemudian adanya desain grafis dapat berupa flash atau yang lainnya · Menggunakan Optimal search engine · Tidak mengetahui teknologi dan database yang akan digunakan · Waktu project 2 bulan, untuk siap ditampilkan · Dana Rp 50.000.000 ( dapat dinegosiasi, dapat lebih tinggi atau lebih rendah ) Setelah form ini diterima, maka akan dilakukan negosiasi untuk lebih detail seperti kesepakatan waktu, harga . dan bila dianggap sudah tetap dengan form yang diatas, maka akan masuk ketahap analisa. III. 1.b. Analisa Dalam tahap analisa, menjadi beberapa tahap yaitu : · Analisa Teknologi, dalam tahap ini menganalisa teknologi yang akan digunakan seperti : a. Karena menggunakan desain grafis maka memerlukan teknologi seperti Adobe Photoshop, Macromedia Flash, Dreamweaver. b. Memerlukan data penyimpanan secara informasi produk, Informasi Berita digunakan database seperti Mysql, MSAccess. c. Dengan Biaya Rp 50.000.000 maka tidak dimungkinkan untuk membeli produk yang lisensi seperti dari Microsoft. Solusi lain menggunakan produk Open Source seperti PHP dan Mysql sebagai database. · Analisa Informasi, mengenai informasi data yang akan menjadi data tetap dan data dinamis, kategori informasi data tetap adalah : profile perusahaan, visi dan misi, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Informasi dinamis adalah informasi yang selalu berubah dalam setiap periodik dapat setiap hari atau setiap jam. Informasi dinamis dalam sistem ini adalah : - Informasi persediaan ( stock ) produk misal info persediaan salak - Informasi Harga Produk dan diskon, berapa rupaih harga teerbaru buah salak - Informasi artikel produk - Informasi dari masing keunggulan Produk atau produk yang sedang trend
·Analisa User Dalam tahap ini mengidentifikasikategori user yang akan melihat sistem yang akan dibuat. Hasil akhirnya adalah menambah user yang online dalam situs yang dibuat.untuk semua kategori user. Dalam tahap analisa ini dikategorikan user: - User yang tidak memahami teknologi web dapat menjelajah isi web yang ada tanpa ada kesulitan - User yang sudah paham dalam teknologi web akan selalu mengunjungi situs, untuk mengetahui informasi dalam web tersebut. - Semua user akan mudahmelakukan pencarian dalam produk yang dicari · Analisa Biaya dan Resiko Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya maintenance ( membayar domain ke ISP) atau biaya kirim ke user. Resiko yang terjadi adalah tidak sampainya produk ke user atau penipuan dari user. Untuk transaksi online, dengan biaya yang tidak telalu tinggi, tidak dituntut untuk transaksi seperti amazon.com, yang sudah kerjasama dengan lembaga perbankan seperti VISA, layanan jasa seperti kredit card. Untuk transaksi dapat melakukan telepon, via email atau fax dengan cara mengirimkan bukti pembayaran melalui ATM dari user, yang kemudian user akan mengirimkan bukti dengan fax dengan identitas dan alamat, selanjutnya produk dikirimkan ke user. III.1.c. Tahap Desain · Desain informasi Dalam tahap ini dimodelkan informasi link dari setiap halaman, jika dalam sistem tersebut terdapat database maka digunakan tahap model development dan database desain. Dari permintan user digunakan optimal untuk pencarian dalam web, maka dilakukan penambahan META tags di setiap HTMLsebagai index yang digunakan dalam mesin pencari. · Desain Grafik Pada tahap ini merupakan desain yang akan digunakan dalam sistem informasi web. Desain yang akan dirancang pada akhirnya harus terlihat baik dan mudah dalam navigasi ( jelajah) kesesuaian warna teks dan latar belakang menjadi nilai tambah sendiri dalam desain. · Model Development Merupakan tahap untuk memodelkan seluruh proses yang ada, seperti proses penyimpanan data, update artikel, Menampilkan data dari database dan lainlain. Contoh ilustrasi Model Development: proses transaksi barang penjualan dan Pembelian ); Proses Update Data ( Persediaan Barang); Proses Update Informasi Halaman WebSite ( Produk terbaru, Harga Produk, Persediaan Produk)
· Database Desain Merupakan tahap dalam memodelkan desain database atau desain table, hubungan antara table, atau pula normalisasi table.
III.1. d. Tahap Implementasi Tahap selanjutnya Implementasi, yang terdiri dari beberapa tahap. Penulisan Program dan Instalasi; merupakan tahap penulisan program yang telah dianalisa dan didesain semua maka program yang digunakan adalah PHP dan database yang digunakan MySql. Desain Review; setelah tahap penulisan dan instalasi selesai maka pengujian desain review, dalam tahap ini tidak hanya menguji desain yang digunakan namun menguji semua sistem yang telah diterapkan seperti tidak adanya lokasi link, image yang salah, pengujian sistem seperti penyimpanan data, update artikel dan lain –lain Pemilihan Sumber Daya Hardware dan Software; Dalam tahap ini seperti Software dan Hardware yang digunakan untuk Web server ataupun pemilihan ISP untuk domain dan penyimpanan data jika menggunakan layanan jasa Internet Service Provider Pengujian Web dan Dokumen Web; Dalam tahap ini mengujikan Web dengan berbagai teknologi browser yang ada, serta pemeriksaan dokumen Web. Dalam pemeriksaan dokumen Web terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu: · Akurasi atau ketepatan dari dokumen. Seperti contact person
yang
dapat
dihubungi dari penulis dokumen dan email yang dapat dihubungi dan menghindari kerancuan antara Web master dengan contact person dalam penulis dokumen. · Authority Web. Dokumen yang telah diterbitkan dalam halaman Web, mencatumkan pula link dari situs lain, jika dokumen tersebut telah ditampilkan di situs lain · Objective Information. Mengenai keakuratan dokumen seperti batas waktu informasi dalam dokumen. Misalkan informasi jangka kadaluawarsa produk salak jika sudah dalam batas waktu yang ditetapkan, maka informasi tersebut haruslah dihapus. · Currency, jika informasi tersebut ditampilkan setiap hari maka terdapat keterangan perubahan dan update link, mengenai tanggal dan informasi. Update Informasi atau Update Teknologi ( Maintenance ); Merupakan tahap untuk update informasi seperti informasi harga barang, produk terbaru, tips dan trik artikel seperti artikel terkait jenis-jenis varietas salak yang dijual.
BAB IV KESIMPULAN
Sistem informasi berbasis agribisnis dengan pengembangan buah lokal salak dalam paper ini dirancang dengan menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Dengan menggunakan metode ini diharapkan akan selalu meng-update informasi dan tampilan desain yang dibuat dengan baik dan cepat. Pengembangan sistem informasi ini nantinya akan diharapkan dapat meningkatkan minimal penjualan produk buah lokal salak para produsen yang selanjutnya ke depanya dapat meningkatkan pendapatan petani.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Informasi_Manajemen http://sagimansumarta.files.wordpress.com/2010/01/apsi.pdf
Blanchard, B. S., & Fabrycky, W. J.(2006) Systems engineering and analysis (4th ed.) New Jersey: Prentice Hall. Cummings, Haag (2006). Management Information Systems for the Information Age. Toronto, McGraw-Hill Ryerson
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2010/10/26/apa-itu-sdlc/ Andrew Fiade
Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer
Usulan Perkembangan Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web Universitas Mercu Buana