ISSN 1978-2365
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
SIMULASI NUMERIK PROSES GASIFIKASI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT NUMERICAL SIMULATION OF GASIFICATION PROCESS FOR PALM EMPTY FRUIT BUNCH WASTE Sabar Pangihutan Simanungkalit Pusat Penelitian Kimia – LIPI Kawasan PUSPIPTEK – Serpong (Banten – Indonesia)
[email protected]
ABSTRAK Salah satu metoda pengolahan biomassa seperti limbah TKKS (tandan kosong kelapa sawit) menjadi bio energi adalah dengan proses gasifikasi. Gasifikasi biomassa merupakan sebuah proses thermo chemical yang sangat kompleks karena melibatkan reaksi-reaksi kimia elementer sehingga akurasi desain dan studi awal secara komputasi sangat diperlukan untuk merekayasa reaktor gasifikasi. Dalam penelitian ini telah dilakukan studi komputasi proses gasifikasi (throat downdraft gasifier) untuk melihat potensi limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) berbentuk serat (fiber) sebagai bahan umpan dalam proses gasifikasi serta untuk mendapatkan akurasi dan optimalisasi desain reaktor gasifikasi. Studi komputasi menggunakan perangkat lunak Gambit 2.3.16 untuk proses meshing dan CFD FLUENT 6.3.26 untuk solver dan post processor. Laju massa bahan umpan limbah TKKS dalam simulasi = 10 kg/jam dengan equivalence ratio = 0.25 (media oksidasi: udara). Dari hasil simulasi diperoleh volume combustible gas CO = 15.80%, H2 = 4.27% dan CH4 = 0.19% dengan efisiensi gasifikasi sebesar 48.22% serta daya output = 20.39kW. Kata kunci: Tandan kosong kelapa sawit, gasifikasi, CFD
ABSTRACT One of methods for processing biomass like PEFB (palm empty fruit bunch) waste into bio energy is the gasification process. Biomass gasification is a complex thermo-chemical process because it involves elementary chemical reactions so that the accuracy of design and initial study by computational very necessary for engineering of gasification reactor. In this study has been carried out computational analysis for gasification process (throat downdraft gasifier) to see the potential of PEFB waste (fiber shape) as a feedstock in the gasification process as well as to obtain accuracy and optimization of the gasification reactor design. Computational studies using Gambit 2.3.16 software for the meshing and CFD FLUENT 6.3.26 for solver and post processor. Mass flow of feedstock PEFB in simulation = 10 kg/h with equivalence ratio = 0.25 (oxidized by air). The simulation shows the volume of combustible gas CO = 15.80%, H2 =4.27% and CH4 = 0.19% with gasification efficiency of 48.22% and power output = 20.39kW. Key words: Palm empty fruit bunch, gasification, CFD
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013
11
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara
maupun digunakan sebagai bahan baku untuk produksi gas sintetik atau hidrogen.
produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Hal ini
Berdasarkan kontak antara solid dan gas,
membuat industri kelapa sawit tumbuh dengan
gasifier dikategorikan atas: (1). fixed bed
pesat, terlihat dengan banyaknya pembukaan
(unggun diam) atau moving bed (unggun
lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit.
bergerak),
Dalam proses produksi minyak kelapa sawit
terfluidisasi), (3). entrained flow gasifier.
(Crude Palm Oil – CPO) dihasilkan limbah
Setiap jenis gasifier tersebut memiliki rentang
seperti cangkang, serabut dan tandan kosong
aplikasi yang berbeda. Unggun diam atau
kelapa sawit (TKKS). Limbah cangkang dan
unggun bergerak diaplikasikan untuk daya
serabut biasanya langsung dibakar untuk
antara 10 – 10.000 kW, unggun terfluidisasi
menunjang kebutuhan energi dalam pabrik.
untuk daya antara 5 – 100 MW, sedangkan
Sementara itu, limbah TKKS memiliki kadar
entrained flow gasifier untuk daya yang besar
air yang cukup tinggi sehingga pemanfaatan
yakni diatas 50 MW(2). Gasifier unggun diam
limbah ini belum optimal. Dalam setiap
merupakan gasifier yang paling simpel dan
pemrosesan satu ton tandan buah segar kelapa
aplikatif untuk skala rendah(3)(4). Pada gasifier
sawit akan dihasilkan TKKS sebanyak kurang
unggun diam, bahan umpan (feed stock)
lebih 23% atau sekitar 230 kg TKKS(1), dimana
dimasukkan dari atas reaktor memanfaatkan
jumlah tersebut adalah jumlah yang sangat
gaya gravitasi. Oleh karena itu bulk density dari
besar sehingga akan sangat menguntungkan
bahan umpan harus cukup tinggi agar dapat
jika limbah tersebut dapat diolah menjadi
terus mengalir selama proses gasifikasi. Gb.1
sumber energi alternatif (bio energi).
menunjukkan klasifikasi gasifier unggun diam
Salah satu metoda pengolahan biomassa seperti TKKS menjadi bioenergi adalah dengan
(2).
fluidized
bed
(unggun
berdasarkan aliran gas, yakni updraft gasifier dan downdraft gasifier(5).
proses gasifikasi. Gasifikasi merupakan salah satu metode yang sedang marak dilakukan oleh para peneliti dalam mengolah limbah TKKS sebagai sumber energi alternatif. Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar secara thermo chemical dimana bahan bakar solid (biomassa) dikonversi menjadi bahan bakar gas. Gas yang dihasilkan bisanya disebut dengan syngas yang terdiri dari bahan-bahan dasar gas seperti CO, H2, CO2, H2O dan CH4. Gas tersebut dapat dibakar secara langsung
Gambar 1. Kasifikasi gasifier unggun diam(4), (a).updraft, (b).downdraft
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013 12
Simulasi Numerik Proses Gasifikasi Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
Penelitian tentang downdraft gasifier sebagian
besar
memanfaatkan
biomassa
komputasi untuk proses gasifikasi limbah TKKS berkapasitas 10 kg/jam dengan udara
sebagai bahan umpan. Studi tersebut telah dan
sebagai
terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja,
downdraft gasifier. Studi ini bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan dalam pengujian,
melihat potensi limbah TKKS berbentuk serat
variasi jenis bahan bakar yang berbeda serta
(fiber) sebagai bahan umpan dalam proses
pengujian
internal
gasifikasi serta untuk mendapatkan akurasi dan
combustion engine. Beberapa hal yang menjadi
optimalisasi desain reaktor gasifikasi dengan
fokus panelitian misalnya pengaruh penurunan
efisiensi waktu dan biaya.
untuk
aplikasi
pada
media
oksidasi
didalam
throat
tekanan terhadap laju alir gas dalam sistem gasifikasi(6), serta peningkatan yield hidrogen
METODOLOGI
dari gasifikasi dengan media oksidasi udara dan
Karakterisasi bahan umpan
(7)
steam . Evaluasi terhadap penggunaan sisa
Bahan umpan yang digunakan dalam
serbuk gergaji juga telah dilakukan dalam
penelitian ini adalah limbah tandan kosong
downdraft gasifier dengan menerapkan sistem
kelapa
(8)
sawit
(TKKS)
yang
memiliki
sirkulasi gas . Penulis melaporkan bahwa
kandungan air 45-60%, berbentuk serat (fiber,
karakteristik mekanik dari serbuk gergaji
ϕ = ± 2mm), panjang antara 2-6 mm(11) dengan
menjadi sebuah permasalahan tersendiri dalam
bulk density = 112.04 kg/m3(12). Hasil analisa
proses gasifikasi, sedangkan dengan adanya
ultimate dan proximate limbah TKKS tersebut
sirkulasi
dinyatakan dalam Tabel 1, dan data-data
gas
meningkatkan
kinerja
dari
gasifikasi secara keseluruhan. Untuk
penelitian
tersebut dalam
bidang
dimasukkan
sebagai
material
properties dalam simulasi CFD.
komputasi, telah dibuat sebuah model transien satu dimensi dari open-top gasifier dengan
Penentuan ukuran gasifier
bahan umpan potongan kayu dan menemukan hubungan antara efek rasio udara dan bahan (9)
Salah satu proses dalam tahap awal (pre-processor)
simulasi
CFD
adalah
bakar . Penggunaan limbah industri kayu
mendefenisikan geometri model, dalam hal ini
dalam studi komputasi downdraft gasifier telah
geometri throat downdraft gasifier. Persamaan-
dilakukan untuk melihat pengaruh kadar air
persamaan yang digunakan untuk menghitung
dalam bahan umpan terhadap rasio udara dan
geometri gasifier, seperti diameter (D) dan
bahan
tinggi (H) gasifier dinyatakan dalam pers. (1) –
bakar,
serta
distribusi temperatur
dampaknya
terhadap
(10)
.
Sementara itu, referensi pemanfaatan
(2)(13). FCR (Fuel Consumption Rate) adalah laju konsumsi bahan bakar gasifikasi (kg/jam)
limbah TKKS sebagai bahan umpan gasifikasi
dan
SGR
(Specific
belum banyak dilakukan. Sehingga dalam
merupakan laju gasifikasi spesifik (kg/jam.m2).
penelitian ini dilakukan studi awal secara
Besarnya FCR dan SGR yang digunakan dalam
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013
Gasification
Rate)
13
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
penelitian ini adalah 10 kg/jam dan 150
proses gasifikasi disebut dengan Equivalence
kg/jam.m2(14).
Ratio (ER). Sebagaimana yang telah diketahui, untuk
mencegah
terjadinya
pembakaran
Tabel 1. Analisa ultimate dan proximate dari
sempurna dalam dalam proses gasifikasi maka
TKKS(11).
jumlah media oksidasi (udara) harus dapat
Proximate analysis (wt.%) Moisture Volatiles Ash Fixed carbon HHV, MJ/kg (dry basis) Ultimate analysis (wt.%) Carbon Hydrogen Nitrogen Oxygen (diff.) Stoichiometric air/fuel ratio (kg/kg)
TKKS 7.8 79.34 4.5 8.36 15.22
dikendalikan. Batas ER untuk proses gasifikasi yang ideal adalah antara 0.19 – 0.43(15). Sehingga dalam penelitian ini digunakan ER = 0.25 dengan besarnya mass flow (laju massa) udara (Wb) = 0.00336 kg per-detik.
43.52 5.72 1.2 48.9 4.84
Sementara itu, parameter ‘t’ adalah lamanya waktu operasi (jam) dan ‘ρ’ adalah
Gambar 2. Geometri throat downdraft gasifier
bulk density (kg/m3) dari bahan umpan TKKS. Pada studi ini, waktu proses gasifikasi dalam 1 batch = 1 jam. Berdasarkan perhitungan dari
Model Komputasi Simulasi numerik dalam penelitian ini
persamaan diatas, maka didapatkan diameter
merupakan
(D) dan tinggi (H) gasifier adalah 30 cm dan
menggunakan
135 cm. Sedangkan untuk letak tenggorokan
2.3.16 untuk proses meshing dengan bentuk
(throat) dari gasifikasi adalah 45 cm dari dasar
elemen triangle tipe pave dengan jumlah cells
gasifier dan diameter pipa inlet udara sebagai
2236. Sedangkan untuk solver dan post-
media oksidasi dan outlet syngas adalah 5 cm
processor digunakan perangkat lunak CFD
(Gb. 2).
FLUENT 6.3.26 dengan model komputasi
Perbandingan
jumlah
bahan
bakar
pendekatan perangkat
2
dimensi lunak
seperti ditampilkan dalam Tabel 2.
dengan udara sebagai media oksidasi dalam
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013 14
(2D)
GAMBIT
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Simulasi Numerik Proses Gasifikasi Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tabel 2. Model komputasi. Model Space Time
Heat Transfer Species Transport Discrete phase Name fluid outlet-syngas inlet-air inlet-tkks
Settings 2D Steady Realizable k-epsilon turbulence model Standard Wall Functions Enabled Reacting (9 species) Surface injection Type Fluid exhaust-fan mass-flow-inlet mass-flow-inlet
drying
Wall (mixed)
pyrolysis
Wall (mixed)
oxidation
Wall (mixed)
reduction
Wall (mixed)
Variable Pressure Momentum Turbulent Kinetic Energy Turbulent Dissipation Rate Energy
Discretization Scheme PRESTO! Second Order Upwind
Information Air (21% O2) 1.68e-3 kg/s (2) 2.78e-3 kg/s Convection and Radiation Convection and Radiation Convection and Radiation Convection and Radiation Information -
Second Order Upwind
-
Second Order Upwind
-
Second Order Upwind
-
Viscous Models Setting Wall Treatment
Boundary Condition
Solvers
CO
Model Reaksi dalam Proses Gasifikasi Model
reaksi
dalam
penelitian
ini
mengadopsi model reaksi yang telah dilakukan oleh Janajreh dan Al Shrah
(16)
, yakni :
a. Reaksi dekomposisi volatil Volatil biomasa
Information Turbulence intensity = 10% -
+ H2O CO2 + H2
(R4)
c. Reaksi permukaan partikel C(S)
+ O2
CO2
(R5)
C(S)
+ O2
2CO
(R6)
C(S)
+ 2H2 CH4
(R7)
C(S)
+ H2O CO + H2
(R8)
0.268CO + 0.371H2O + 0.357H2 + 0.003N2
(R1)
b. Reaksi fase gas
Model interaksi antara reaksi tersebut diatas dengan turbulensi menggunakan finite
2CO
+ O2
2CO2
(R2)
rate/ eddy dissipation. Sementara itu, untuk
2H2
+ O2
2H2O
(R3)
model pergerakan partikel TKKS (particle
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013
15
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
trajectory) dalam gasifier maka dipakai model fase diskrit yang dikopel dengan fase kontinu.
Dengan SA adalah stoichiometric air fuel ratio dan ρa adalah massa jenis udara = 1.2 kg/m3.
Pengukuran Kinerja Proses Gasifikasi
Berdasarkan
besarnya
laju
alir
perhitungan, volume
maka
udara
yang
Pengukuran kinerja proses gasifikasi
digunakan dalam penelitian ini adalah 10.25
dilakukan berdasarkan besarnya volume (%)
Nm3/jam. Berdasarkan efisiensi gasifikasi maka
combustible gas (CO, H2 dan CH4) yang
dapat dihitung besaran daya output gasifikasi
terdapat dalam syngas hasil gasifikasi. Volume
(PO) dengan menggunakan pers. (7)(13).
combustible gas tersebut kemudian digunakan η
untuk menghitung besarnya HHV (Higher Heating Value), Y (dry gas yield), dan η (efisiensi gasifikasi) menggunakan pers. (3) -
HASIL DAN PEMBAHASAN
(5)(17).
Gb. 3.a menunjukkan grafik besaran rata-rata dari distribusi temperatur disepanjang tinggi reaktor gasifikasi yang ditandai dengan notasi lingkaran. Grafik distribusi temperatur didapatkan dengan menggunakan fasilitas XYPLOT pada perangkat lunak CFD FLUENT 6.3.26. Sementara itu, distribusi temperatur didalam reaktor gasifikasi dinyatakan dengan kontur CFD (Gb. 3.b). Distribusi temperatur tersebut Dimana Qa adalah laju alir volume dari udara sebagai media oksidasi (Nm3/jam) dan dinyatakan dalam pers. (6). Wb adalah laju alir
diatas
mewakili
proses
thermo
chemical yang terjadi disetiap zona yang ada di reaktor gasifikasi (Gb. 1.b). Pada
ketinggian
reaktor
80
cm
massa dari bahan umpan (kg/jam) dalam hal ini
merupakan tempat dimana berakhirnya zona
adalah TKKS, dan N2% adalah persentase
drying dengan temperatur ±550K. Sementara
volume dari gas Nitrogen (N2) dalam syngas
itu temperatur di zona oxidation mencapai
hasil gasifikasi. Sementara itu, Hg (MJ/Nm3)
1450K dan terlihat lebih tinggi dibandingkan
dan Hb (MJ/kg) adalah heating value dari
dengan ketiga zona lainnya. Posisi temperatur
syngas hasil gasifikasi dan heating value
tertinggi tepat disekitar inlet udara, dimana
biomassa (TKKS) hasil analisa proximate.
pada lokasi tersebut terdapat konsentrasi Oksigen (O2) paling banyak. Dalam zona oxidation
terjadi
proses eksotermis
yang
menyediakan panas untuk proses endotermis di
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013 16
Simulasi Numerik Proses Gasifikasi Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
ketiga zona lainnya. Sementara itu, pada batas
ini sesuai dengan hasil penelitian secara
bawah zona oxidation hingga masuk pada zona
eksperimen yang menyatakan bahwa gasifikasi
reduction devolatisasi sudah tidak terjadi lagi.
dengan
Hal
menurunnya
menghasilkan CO2 dalam konsentrasi yang
temperatur pada zona reduction, kemudian gas
tinggi(18). Sementara itu, komposisi gas H2
hasil gasifikasi (syngas) keluar melalui outlet.
dalam syngas cukup rendah, yakni 4.27%. Hal
ini
ditandai
dengan
Volume komposisi syngas (%) hasil gasifikasi
yang
keluar
melalui
media
oksidasi
udara
akan
ini terjadi karena rendahnya kadar moisture
outlet
dari TKKS yang digunakan sebagai bahan
ditunjukkan pada Gb.4. Sedangkan Gb.5
umpan dalam studi ini, yakni 7.8%. Seperti
merupakan kontur CFD combustible gas hasil
yang
simulasi. Combustible gas yang paling banyak
eksperimen, peningkatan kadar moisture serbuk
terbentuk adalah gas carbon monoksida (CO)
kayu
diikuti dengan hidrogen (H2) dan methane
meningkatkan komposisi gas H2 dalam syngas
(CH4). Persentase dari gas CO2 memiliki
dari 5% menjadi 9%(19).
dilaporkan
pinus
dari
dari
10%
hasil
penelitian
menjadi
25%
jumlah terbesar dalam komposisi syngas. Hal
Gambar 3. Distribusi temperatur disepanjang tinggi reaktor gasifikasi, (a). Grafik besaran temperatur rata-rata, (b). Kontur temperatur
Gambar 4. Volume komposisi syngas (%) hasil gasifikasi Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013
17
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
Gambar 5. Kontur CFD fraksi massa combustible gas, (a).CO, (b).H2, (c).CH4 tersebut adalah gas CO diikuti dengan gas H2 dan gas CH4. Dengan demikian hasil penelitian eksperimen tersebut memvalidasi hasil studi komputasi dalam penelitian ini. Besarnya
HHV
(MJ/Nm3)
dihitung
berdasarkan pers. (3). Sehingga besarnya HHV dari syngas hasil gasifikasi dalam simulasi adalah
2.62
MJ/Nm3.
Sedangkan
untuk
Gambar 6. Komposisi gas hasil gasifikasi
mengetahui besarnya dry gas yield (Y)
dengan variasi equivalence ratio (ER)(11)
digunakan pers. (4), dan didapatkan besarnya dry gas yield (Y) = 2.81 Nm3/kg. Sementara itu
Sebagai pembanding, Gb. 6 adalah grafik
pers. (5) dipakai untuk menghitung besarnya
komposisi gas hasil gasifikasi dengan variasi
efisiensi gasifikasi (η). Berdasarkan hasil
equivalence ratio (ER) yang merupakan hasil
simulasi besarnya efisiensi gasifikasi adalah
penelitian eksperimen yang dilakukan oleh
48.22%. Nilai efisiensi gasifikasi kemudian
Lahijani dan Zainal
(11)
. Dalam studi tersebut
digunakan untuk menghitung besaran daya
bahan umpan (limbah TKKS) yang memiliki
output gasifikasi (PO) dengan menggunakan
karakteristik yang sama dengan penelitian ini,
pers.(7).
digasifikasi menggunakan gasifier unggun
besarnya daya output gasifikasi (PO) hasil
terfluidisasi dengan udara sebagai media
simulasi = 20.39 kW.
Berdasarkan
perhitungan,
maka
oksidasi. Hasil penelitian menunjukkan % volume komposisi gas CO2 adalah yang paling tinggi. Sementara itu, persentase combustible gas paling tinggi yang dihasilkan dalam studi
KESIMPULAN DAN SARAN Simulasi CFD proses gasifikasi limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebanyak 10 kg/jam dengan equivalence ratio 0.25
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013 18
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Simulasi Numerik Proses Gasifikasi Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
(media
oksidasi:
didalam downdraft
udara)
reaktor
telah
gasifikasi
gasifier.
Dari
dilakukan
tipe hasil
throat simulasi
diperoleh combustible gas dengan komposisi
[6]. Sharma AK. Experimental study on 75 kWth
downdraft
(biomass)
gasifier
system. Renewable Energy 2009;34:1726– 33.
CO = 15.80%, H2 = 4.27% dan CH4 = 0.19%,
[7]. Hanaoka T, Inoue S, Uno S, Ogi T,
dimana efisiensi gasifikasi mencapai 48.22%
Minowa T. Effect of woody biomass
dengan daya output 20.39 kW. Hasil tersebut
components on air–steam gasification.
menunjukkan potensi besar limbah TKKS
Biomass Bioenergy 2005;28:69–76.
sebagai sumber bio-energi. Sehingga perlu
[8]. Wander PR, Altafini CR, Barreto RM.
dilakukan studi lanjut untuk mendapatkan
Assessment
of
rancangan throat downdraft gasifier yang lebih
gasification
unit.
ideal untuk aplikasi gasifikasi TKKS.
2004;27:467–76.
a
small
Biomass
sawdust Bioenergy
[9]. Di Blasi C. Dynamic behaviour of DAFTAR PUSTAKA
stratified downdraft gasifiers. Chem Eng
[1]. Umikalsom MS, Ariff AB, Zulkifli HS,
Sci 2000;55:2931–44.
Tong CC, Hassan MA, Karim MIA, et al.
[10]. Sheth PN, Babu BV. Experimental studies
The treatment of oil palm empty fruit
on producer gas generation from wood
bunch fiber for subsequent use as substrate
waste in a downdraft biomass gasifier. Bio
for cellulase production by Chaetomium
resource Technology 2009;100:3127–33.
globosum Kunze. Bioresource Technology 1997;62:1–9.
[11]. Lahijani P, Zainal ZA. Gasification of palm empty fruit bunch in a bubbling
[2]. Basu, P., 2010. Biomass Gasification and
fluidized
bed:
A
performance
Pyrolysis: Practical Design and Theory.
agglomeration
studi.
Elsevier Inc..
Technology 2011; 102: 2068-2076.
and
Bioresource
[3]. Hsi, C., Wang, T., Tsai, C., Chang, C.,
[12]. Kerdsuwan S., Laohalidanond K., 2011.
Liu, C., Chang, Y., Kuo, J., 2008.
Renewable Energy from Palm Oil Empty
Characteristics of an air-blown fixed-bed
Fruit Bunch, Renewable Energy - Trends
downdraft biomass gasifier. Energy &
and Applications. ISBN 978-953-307-939-
Fuels 22 (6), 4196–4205.
4, Publisher InTech.
[4]. Reed, T., Das, A., 1988. Handbook of Biomass
Downdraft
Gasifier
Engine
Systems. Biomass Energy Foundation. [5]. Rajvanshi, Gasification.
A.,
1986.
Alternative
Handbook.
Appropriate
Technology
Center, Central Philippine University.
Biomass Energy
[13]. Belonio, A.T., 2005. Rice Husk Gas Stove
in
Agriculture, vol. II. Citeseer, pp. 83–102.
[14]. Kythavone, COOPENER
S.,
2007.
Programme,
Gasification. EIE-06-256
REEPRO.
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013
19
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20 Vol. 12 No. 1 Juni 2013 : 11 – 20
[15]. Zainal
ZA,
Seetharamu
Rifau
A,
KN.
Quadir
GA,
Experimental
investigation of a downdraft biomass gasifier.
Biomass
Bioenergy
2002;23(4):283–9. [16]. Janajreh I., Al Shrah M., 2013. Numerical and
experimental
investigation
of
downdraft gasification of wood chips. Energy and Management 65, 783-792. [17]. Xiao R, Zhang M, Jin B, Huang Y. Hightemperature air/steam-blown gasification of coal in a pressurized spout-fluid bed. Energy & Fuels 2006; 20: 715-720. [18]. Pinto, F., Franco, C., Andre, R., Tavares, C., Dias, M., Gulyurtlu, I., Cabrita, I., 2003.Effect of experimental conditions on co-gasification of coal, biomass and plastics wastes with air/steam mixtures in a fluidized bed system* 1. Fuel 82, 1967– 1976. [19]. Narvaez, I., Orio, A., Aznar, M., Corella, J., 1996. Biomass gasification with air in an atmospheric bubbling fluidized bed. Effect of six operational variables on the quality of the produced raw gas. Ind. Eng. Chem. Res. 35, 2110–2.
Diterima redaksi : 15 Maret 2013, dinyatakan layak muat : 19 Juni 2013 20