Sesi 13: Permintaan dan Penawaran Agregat: Analisis Jangka Panjang
CHANDRA T. PUTRA FAKULTAS EKONOMI UI
Outline Short-run vs. Long-run 2. Keseimbangan AD-AS Jangka Panjang 3. Dampak Shock terhadap Ekonomi 4. Pengembangan Lebih Jauh 1.
1. Short-Run vs. Long-Run Natural Rate of Output dan Ekspektasi Harga Produsen memiliki ‘pilihan’ output yang optimum/efisien berdasarkan sumber daya yang dimiliki (1 titik di sepanjang kurva AS) Produsen kemudian memperkirakan harga yang tepat untuk tingkat output ini Harga (P) AS Pe
Yn
Output
1. Short-Run vs. Long-Run Penyesuaian jangka
pendek jangka panjang
Produsen memiliki output optimal pada Yn dan berekspektasi harga pada Pe1 , namun keseimbangan terjadi di A Produsen menaikkan ekspektasi harganya menjadi Pe2 dan menggeser kurva AS ke atas, namun keseimbangan terjadi di B Hal ini berlangsung terus, hingga produsen menemunkan harga yang sesuai dengan level output yang optimal (C).
Harga (P)
AS3
AS2 Pe3 =P3
C B
AS1
P2 Pe2=P1
A
Pe1 AD Yn=Y3 Y2 Y1
Output
1. Short-Run vs. Long-Run Natural rate of output adalah output ketika
ekspektasi harga produsen telah sesuai dengan harga keseimbangan AD-AS. Karena tidak bergantung lagi pada harga, pada jangka panjang kurva AS berbentuk tegak Harga (P)
LRAS
SRAS
Pe
Yn
Output
2. Keseimbangan AD-AS Jangka Panjang Keseimbangan AD-AS
M Y Y , G , T AD: P Y SRAS: P P 1 F 1 , z L
Harga (P) LRAS
e
Y LRAS: 1 1 F 1 , z L
AD Output
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Variabel mana yang dapat mempengaruhi Ekonomi
dalam jangka panjang?
M Y Y , G , T AD: P (+) (+) (-)
LRAS:
Y 1 1 F 1 , z L (+) (-)
(+)
Variabel kebijakan: moneter (M), fiskal (G dan T)? Variabel lain: L, μ, z?
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Dampak kebijakan fiskal:
peningkatan belanja negara
Proses:
Peningkatan belanja negara Peningkatan permintaan di pasar barang Interest rate naik Peningkatan permintaan agregat (AD) Peningkatan harga Penurunan permintaan di pasar uang Interest rate naik lagi
Keseimbangan baru:
Output tetap namun disertai peningkatan harga dan interest rate
Interest rate (i)
LM2 LM1
i3 i2 i1 IS1
IS2
Yn=Y1 Y2 Harga (P)
Output
LRAS
P2 P1 AD1 Yn=Y1
AD2 Output
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Dampak kebijakan fiskal:
peningkatan tarif pajak penghasilan
Proses:
Peningkatan pajak Penurunan permintaan di pasar barang Interest rate turun Penurunan permintaan agregat (AD) Penurunan harga Peningkatan permintaan di pasar uang Interest rate turun lagi
Keseimbangan baru:
Output tetap disertai dengan penurunan harga dan interest rate
Interest rate (i)
LM1 LM2
i1 i2 i3 IS2 Y2 Harga (P)
Yn=Y1
IS1 Output
LRAS
P1 P2 AD2 Yn=Y1
AD1 Output
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Dampak kebijakan moneter:
penambahan jumlah uang beredar
LM1=LM3 LM2
Proses:
Interest rate (i)
Peningkatan jumlah uang beredar Peningkatan permintaan di pasar uang Interest rate turun Peningkatan pada Permintaan Agregat (AD) Peningkatan harga Penurunan permintaan di pasar uang Interest rate naik
Keseimbangan baru:
Output dan interest rate tetap disertai dengan peningkatan harga
i1=i3 i2 IS Yn=Y1 Y2 Harga (P) LRAS
Output
P2 P1
AD2 AD1 Yn=Y1
Output
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Apakah output jangka panjang tidak mungkin
berubah?
Mungkin jika kurva LRAS bergeser, salah satunya melalui variabel biaya produksi selain upah
Y LRAS: 1 1 F 1 , z L
Apa contoh penentu biaya produksi selain upah? Harga bensin/solar, perkembangan teknologi (efisiensi dan produktivitas), biaya utang swasta, subsidi produksi, dll.
3. Dampak Shock terhadap Ekonomi Dampak kenaikan harga
energi (bensin/solar/gas):
LM2
Proses:
Interest rate (i)
Peningkatan harga energi Peningkatan biaya produksi Penurunan Penawaran Agregat (LRAS) Peningkatan harga Penurunan permintaan di pasar uang Peningkatan interest rate
LM1 i2 i1 IS Y2 Harga (P)
LRAS2 LRAS1
Keseimbangan baru:
Output jangka panjang menurun disertai dengan peningkatan harga dan interest rate
Y1
Output
P2
P1 AD Y2
Y1
Output
4. Pengembangan Lebih Jauh Beberapa keterbatasan model: Belum memperhitungkan bahwa jika pajak meningkat maka belanja negara juga meningkat (memiliki dampak dengan arah yang berbeda) Belum memasukkan fungsi investasi pada Penawaran Agregat (AS), yang kemungkinan masuk pada biaya produksi/mark-up Belum meperhitungkan pengaruh dari perkembangan teknologi Belum memperhitungkan pengaruh dari luar negeri (perdagangan, investasi, migrasi, dll) Dan banyak asumsi lainnya yang dapat direlaksasi