SEKRETARIAT DAERAH PROVlNSl DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOTA DlNAS Kepada Yth Dari
: Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Nomor
: Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekda Provinsi DKI Jakarta :, 3137/-1.823
Sifat
: Segera
Hal
: Laporan Hasil Rapat Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi
Sehubungan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada tanggal 18 Nopember 2014, dengan ini saya laporkan ha1 sebagai berikut : 1. Telah dilakukan rapat koordinasi Tim Pengendalian lnflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta pada hail Selasa tanggal 18 Nopember 2014 dengan narasumber : Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik. 2. Dari hasil pembahasan yang dilakukan dapat disampaikan ha1 sebagai berikut : a. lnflasi Jakarta bulan Oktober 2014 sebesar 0,40 % (mtm) lebih tinggi dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya sebesar 0,30 %, sedangkan secara tahunan sebesar 4,54 % (yoy). b. Beberapa komoditas utama yang memberikan andil signifikan terjadinya inflasi Jakarta yaitu : 1) Tekanan inflasi administered prices meliputi tarif listrik, bahan bakar
rumah tangga dan angkutan udara. 2) Tekanan inflasi komoditas volatile foods meliputi cabe merah, beras dan sayuran. 3) Tekanan inflasi inti meliputi emas perhiasan dan sewa rumah. c. Dampak inflasi kenaikan BBM Bersubsidi :
1) Dampak langsung (first round effect) pada sumbangan inflasi sebesar 1,14 % (terdiri dari : bensin 1,13 % dan solar 0,01 %) 2) Dampak tidak langsung (second round effect) ke tarif angkutan sebesar 2,25%. (terdiri dari : angkutan antar kota 0,30 %, angkutan dalam kota 1,91 %, tarif kereta api 0,03 %)
3) Dampak tidak langsung (second round effect) ke komoditas lainnya sebesar 0,53%. (terdiri dari : core 0,37 %, volatile food 0,15 % . 4) Total dampak kenaikan BBM bersubsidi terhadap inflasi Jakarta sebesar 3,91%. d. Kenaikan BBM bersubsidi sebesar Rp 2000,- per liter diperkirakan akan menaikkan biaya operasional angkutan sebesar 20%-25%. e. Tanggal 19 November 2014, Dinas Perhubungan bersama Organda DKI Jakarta dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) akan membahas penyesuaian tarif angkutan regular. f.
Harga komoditas pangan telah mengalami kenaikan sebelum kenaikan BBM, namun tidak terlalu signifikan, kecuali harga cabe ha1 ini terkait hasil panen yang berkurang, sedangkan kondisi stok pangan di Jakarta sampai dengan bulan Desember tercukupi. Stok beras di Pasar lnduk Cipinang sebanyak 37.090 ton dan di Bulog Divre DKI Jakarta sebanyak 65.578 ton .
3. Upaya dan langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut : a. Pengamanan jalur distribusi dan stok bahan pangan b. Pelaksanaan kegiatan Pasar Murah dan operasi pasar (OP) beras c. lntensifikasi pemantauan stok dan harga bahan pangan pokok d. Dukungan program penyediaan bahan bakar untuk nelayan e. Dukungan dari instansi terkait dalam penyediaan angkutan alternatif untuk mengantisipasi kekurangan sarana angkutan jika terjadi pemogokan angkutan umum f. Dinas Perhubungan, Organda dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menghitung tarif angkutan umum.
4. Dalam rangka pemberian informasi kepada masyarakat terkait kesiapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadapi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi perlu dilakukan press release oleh Bapak Gubernur dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkomindo) dalam rangka memberikan suasana kondusif masyarakat. Demikian laporan ini, apabila Bapak berkenan terlampir disampaikan bahan press release, selanjutnya mohon arahan lebih lanjut. Jakarta, 19 November 2014
Asisten Perekonomian dan Administrasi Sekda Provinsi DKI Jakarta
Hasan Basri Saleh NIP. 195805181991031002 mbusan :
6
1. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Dinas Kominfomas Provinsi DKI Jakarta
PRESS RELEASE ANTlSlPASl KENAIKAN BBM BERSUBSlDl 1. Tanggal 17 November 2014 telah diumumkan kenaikan BBM bersubsidi, - Premium semula Rp. 6.500,- menjadi Rp. 8.500,- (naik 30,77 %) - Solar semula Rp.5.500,- menjadi Rp. 7.500,- (naik 36,36%) 2. Kenaikan BBM terhadap inflasi antara lain : a. Dampak langsung sebesar 1, I 4 % terdiri dari : - Premium : 1,14 % - Solar : 0,Ol % b. Dampak tidak langsung 2,24 % terdiri dari : - Angkutan luar kota : 0,30 % - Angkutan dalam kota : 1,91 % - Tarif kereta api : 0,03 % c. Dampak tidak langsung konsumsi lainnya sebesar 0,53 % - Bahan Pangan : 0,15 % - Lainnya : 0,37 % d. Total dampak inflasi : 3,91 % 3. Posisi inflasi sampai dengan tanggal 17 November 2014 sebesar 4.54 % (YoY) sehingga diperkirakan inflasi sampai bulan Desember 8,25 %. Diharapkan sampai dengan akhir tahun posisi inflasi tidak i melebihi 2 digit. 4
4. Terhadap harga bahan pangan pengaruhnya tidak langsung, yaitu melalui sarana transportasi
.!
5 . Saat ini beberapa komoditi pangan sudah naik seperti cabe sebelum
kenaikan BBM ada kenaikan 30,26 % ha1 ini disebabkan faktor cuaca dan produksi yang terbatas sehingga ada kenaikan harga dari daerah asal. 6. Untuk kebutuhan bahan pokok beras diperkirakan akan berdampak terhadap harga, namun tidak signifikan
7. Sampai tanggal 18 November 2014 rata-rata kenaikan harga beras sebesar 1,13 % (Rp.99,-) 8. Berdasarkan ketersediaan stok pangan dapat dinyatakan sampai bulan Desember stok aman baik untuk ketersedian hari Natal dan Tahun Baru.
KETERSEDIAAN STOK PANGAN PER 19 NOPEMBER 2014 No 1
JENlS KOMODlTl
Beras
KEBUTUHAN PER HARI/ TON 2.000-2500
STOK (TON)
KETERANGAN
37.090 Food Station 65.678 Bulog
9. Dalam rangka peningkatan pengendalian dampak kenaikan BBM
maka upaya yang dilaksanakan : a. Pengamanan jalur distribusi dan stok bahan pangan b. Pelaksanaan kegiatan pasar murah dan operasi pasar (OP) beras c. lntensifikasi pemantauan stok dan harga bahan pangan pokok
d. Dukungan program penyediaan bahan bakar untuk nelayan
e. Dukungan dari instansi terkait dalam penyediaan angkutan alternatif untuk mengantisipasi kekurangan sarana angkutan akibat pemogokan angkutan umum. f. Dinas Perhubungan, Organda dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menghitung tarif angkutan umum.
