Sekilas Tentang Perspektif
Arsitek dalam kamus ilmiah berarti ahli bangunan atau ahli perancang bangunan. Arsitektur adalah pengetahuan seni merancang (mendesain) bangunan, sedangkan desain adalah sebuah proses berpikir atau berimajinasi sehingga dapat menimbulkan sebuah efek visualisasi berupa 2 ataupun 3 dimensi yang mempunyai nilai keindahan/estetika dari yang melihatnya. Jika digabungkan antara kata arsitektur dan desain, tentunya mempunyai keterkaitan yang kuat. Arsitektur merupakan bagian dari proses desain, begitu juga sebaliknya sehingga tidak dipungkiri bahwa setiap arsitektural akan dibutuhkan suatu desain basik yang kuat untuk mendukung sebuah proses arsitektural, dalam hal ini desain rancang bangun dari sudut perspektif.
Teknik Dasar Perspektif Perspektif dalam hal ini adalah sudut pandang yang dapat menampilkan visualisasi dengan 3 sisi bidang. Dari sudut ini kita dapat melihat beberapa sisi bidang suatu objek dari beberapa tingkat pengamatan. Pada dasarnya sudut perspektif akan memberikan efek visualisasi yang lebih nyata. Perhatikan gambar di bawah, antara pengamatan sudut perspektif dan dari satu sisi. 1
Gambar 1-1 Sudut pandang perspektif
Gambar 1-2 Sudut pandang dari satu sisi
Perhatikan gambar di atas, walaupun objek tangga dibuat dengan ukuran yang presisi, namun jika dilihat dari sudut perspektif, maka bentuknya akan berubah sesuai dengan jarak ataupun sudut dari pengamat.
Element Penting dalam Perspektif • Sudut pandang adalah dari posisi mana kita waktu melihat suatu benda atau pandangan di lingkungan sekitar. Sudut pandang tersebut dapat dibagi menjadi beberapa posisi, seperti:
2
1. Bird’s eye view: melihat dari posisi atas/agak atas. 2. Normal/Man’s eye view: melihat dari posisi normal mata manusia. 3. Worm’s eye view: melihat dari posisi bawah/agak bawah. • Eye Level (EL) atau Level Mata adalah garis yang diambil dari sudut pengamat yang dapat menentukan posisi garis horizontal (Horizontal Line/HL) pada bidang gambar. • Vanishing Point (VP) atau titik hilang adalah titik-titik yang berada di garis horizontal yang menjadi titik tumpuan untuk penarikan garis-garis dasar perspektif. VP terdiri atas beberapa teknik, yaitu: 1. Teknik 1 titik hilang, biasanya digunakan untuk melihat objek dari pandangan depan. 2. Teknik 2 titik hilang, biasa digunakan untuk melihat suatu sudut ruangan/suasana ataupun objek. 3. Teknik 3 titik hilang, digunakan untuk posisi objek yang mempunyai pandangan lebih tinggi secara ekstrim atau lebih rendah dari pandangan pengamat. Perhatikan gambar ruangan berikut ini. Gambar tersebut menggunakan teknik titik hilang 1 yang mempunyai fokus pandangan dari depan. Teknik seperti ini sangat sering digunakan dalam panggambaran background interior. Biasanya gambar dengan teknik ini akan selalu mempunyai bidang garis lurus yang horizontal.
3
Gambar 1-3 Pandangan dengan teknik 1 titik hilang
Gambar 1-4 Menggambar tangga dengan teknik 2 titik hilang
Yang dimaksud teknik menggambar dengan 2 titik hilang adalah menggunakan 2 titik garis pada Eye Level atau garis horizontal sebagai titik tumpuan penarikan garis perspektif. Perhatikan gambar tangga di atas. Biasanya teknik ini digunakan untuk mencari sudut yang terkesan dramatis.
4
Gambar 1-5 Menggambar balok dengan teknik 3 titik hilang
Teknik menggambar dengan 3 titik hilang mempunyai kelebihan untuk menggambar objek yang mempunyai sudut pandang berada jauh/agak jauh di atas atau di bawah pengamat. Penggunaan tiga VP akan membuat suatu objek maupun suasana terlihat lebih dramatis. Teknik ini cocok sekali untuk menggambar bangunan yang menjulang tinggi.
Ukuran dalam Perspektif Dalam sebuah gambar perspektif akan terlihat perbedaan ukuran objek, walaupun dalam kenyataannya objek mempunyai ukuran yang sama. Hal ini akibat dari sudut pengamatan suatu objek. Namun, bukan berarti dalam membuat sebuah gambar perspektif kita dapat dengan sembarang menentukan ukuran sebuah objek. Gambar perspektif yang dibuat dengan ukuran sembarang akan menghasilkan gambar yang tidak proporsional. Untuk membuat gambar yang baik, pertama-tama menentukan ukuran yang digunakan pada garis horizontal dan vertikal. Perhatikan langkahlangkah berikut. Di sini kita akan mencoba membuat kubus dengan ukuran 4 cm x 4 cm x 4 cm: 5
1. Buat garis vertikal dan horizontal, lalu tandai kedua garis tersebut dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya tarik garis dari VP 1 dan VP 2 ke perpotongan garis antara vertikal dan horizontal atau titik O.
Gambar 1-6 Membuat garis vertikal dan horizontal serta ukurannya
2. Gambar lingkaran dengan ukuran jari-jari 2 cm dari titik O sebagai titik pusat. Gambar lingkaran akan berbentuk elips jika diperspektifkan seperti contoh di bawah. Perpotongan elips dengan garis VP 1 dan VP 2 merupakan proyeksi ukuran 2 cm yang sebenarnya ke ukuran gambar perspektif.
Gambar 1-7 Membuat proyeksi ukuran 2 cm normal dalam perspektif
6
3. Selanjutnya duplikasi oq untuk mendapatkan ukuran 4 cm dengan cara menarik garis op¹ sejajar dengan garis op.
Gambar 1-8 Menarik garis diagonal untuk mendapatkan ukuran 4 cm dalam gambar perspektif
Sekarang perhatikan gambar-gambar di bawah ini, yang akan menjelaskan tentang pembagian bidang dan garis-garis pada konstruksi perspektif. Hal ini sangat berguna untuk menggambar perspektif dengan dimensi yang terukur.
Gambar 1-9 Pembagian menjadi 2 bidang
7
Gambar 1-10 Pembagian menjadi 4 bidang
Pembagian di atas merupakan teknik pembagian bidang. Selanjutnya akan dijelaskan cara menambahkan bidang dengan teknik yang sama.
Gambar 1-11 Multiplikasi menjadi 3 bidang
8
Gambar 1-12 Multiplikasi menjadi 3 bidang dengan ukuran yang berbeda
Oke, ini hanya sebagai pengetahuan dasar tentang sudut pandang perspektif. Pada bab selanjutnya kita tidak akan menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan di atas, namun hanya memahami bagaimana objek jika dilihat dari sudut perspektif. Sebelum melanjutkan tutorial yang ada dalam buku ini, ada baiknya terlebih dulu Anda mengetahui teknik-teknik dasar dari fasilitas yang nantinya akan digunakan pada tutorial. Daripada banyak basa-basi, mari kita lanjutkan ke bab selanjutnya.
9