Learning Motivation and Performance
SEKILAS TENTANG TEORI Teori yang ‘baik’ fakta, hubungan diantara fakta-fakta, dan rasio yang logis. Teori yang baik juga berguna untuk : • Menjelaskan fakta sesederhana mungkin • Memprediksi peristiwa di masa yang akan datang • Menyediakan informasi tentang apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
• Praktik dari pelaksanaan pelatihan yang efektif dikembangkan dari teori–teori dan konstruk teoritis yang menjelaskan bagaimana proses belajar terjadi, dan apa yang memotivasi orang. • Teori motivasi meningkatkan level performans karyawan. • Jika trainee tidak belajar, pelatihan akan gagal.
MEMAHAMI MOTIVASI DAN PERFORMANCE Performance (P)
Motivation (M)
Knowledge,Skill,& Attitude (KSA)
Environment (E)
P = M x KSA x E Kemungkinan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas dibatasi oleh faktor yang paling lemah.
MOTIVASI : MENGAPA KITA BERTINDAK SEPERTI ITU? Motivasi perilaku arah, ketahanan, jumlah usaha yang dilakukan untuk mencapai sesuatu direfleksikan melalui: Kebutuhan apa yang dipuaskan manusia, Tipe aktivitas Seberapa lama dilakukan Seberapa keras dilakukan
1. Need Theory
Clayton Alderfer ERG Theory tiga teori kebutuhan dasar yaitu :Existance,Relatedness, dan Growth. Sso dapat mengalami ketiga need secara keseluruhan. Need yang tidak dipuaskan memotivasi seseorang dan motivasi menurun ketika kebutuhan pada area tersebut dipuaskan. Needmemperbaharui diri dan meluas. Training yang baik adalah training yang memberikan kesempatan untuk memuaskan ketiga kategori need ini.
2. Process Theory
Reinforcement Theory E.L ThorndikeLaw of Effect operant conditioning stimulus responkonsekuensi (+)/(-) perilaku yang akan datang
4 tipe konsekuensi (Skinner) : Positive Reinforcement Negative Reinforcement Punishment Extinction
Behaviour positively reinforcement
Behavior punishment
Behavior punished reinforcement
Behavior punished (extinction)
reinforcement versus punishment
punishment dapat menghilangkan perilaku yang tidak disukai didalam tempat kerja. Penguat positif dan negatif adalah alat--alat yang lebih baik untuk alat memotifasi khususnya mentraining karyawan Penguat negative dapat menyebabkan prilaku yang di inginkan menjadi penguat diri.
Dengan reinforcement orang melakukan sesuatu tidak selalu membutuhkan adanya prilaku yang diinginkan untuk di ukur.
Penguat positif dan negative lebih baik daripada hukuman sebagai strategi untuk motivasi belajar dan perubahan prilaku dan digunakan dalam kombinasi.
Teori
reinforcement mensugesti beberapa training tidak hanya tentang KSAs untuk dipelajari tetapi juga tentang konsekwensi yang diambil untuk mengikuti : Proses belajar Cara lama untuk melakukan pekerjaan Cara baru untuk melakukan pekerjaan
EXPECTANCY THEORY Teori
mengatakan bahwa motifasi seseorang dapat dijelaskan antara tiga elemen konseptual :
1. Level harapan sukses seseorang
2. kepercayaan seseorang tentang apa hasil yang akan dia dapat jika dia sukses 3. perasaan individu tentang variasi hasil bernilai positif atau negative dan sebuah nilai subjektif disebut sebagai valensinya.
Ketika situasi mengijinkan tindakan yang berbeda salah satu dengan level motifasi paling tinggi dipilih, level motifasi tindakan dapt dikalkulasikansecara matematika dengan formula berikut. berikut.
Effort = Expectancy 1i x ∑ij (expectansi 2ij x Valenceij)
SELF EFFICACY AND MOTIVATION self efficacy kepercayaan dapat dan akan menghasilkan kesuksesan. kesuksesan. Beberapa faktor dikombinasikan untuk menilai kemampuan karyawan agar menjadi sukses :
Prior experience Behavioral model Others’ feedback Physical and emotional state
UNDERSTANDING LEARNING
Definisi Learning
behavioris kognitif Berikut ini adalah implikasi teori learning dari cognitive dan behaviorist :
Masalah
Cognitive App
Behaviorist App
Peran Learner
Aktif, self directed, self evaluating
Pasif, tergantung
Peran instruktur
Fasilitator, koordinator, dan presenter
Director, monitor, evaluator
Isi training
Berorientasi pada Berorientasi pada masalah atau tujuan subjek
Motivasi learner
Lebih kepada motivasi internal
Lebih termotivasi scr ekternal
Suasana training
Relax, trustfull, respectfull, collaborative
Formal, otoritas, judgemental, kompetitif
Tujuan instruksional
Dikembangakn secara kolaborasi
Dikembangkan oleh instruktur
Aktivitas instruksional Interaktif, grup, orientasi proyek, experiential
Directive, individual subject oriented
Integrasi Pendekatan Kognitif dan Behavioral Baik pendekatan kognitif maupun behaviorist menyediakan insight terhadap proses learning dan menyediakan peralatan praktis untuk meningkatkan training yang efektif. Learning tidak tergantung kepada perilaku.
DUA TEORI INTEGRATIF LEARNING 1. pendekatan Gagne Tipe 1 : Signal Learning Tipe 2 : Stimulus - Response Learning Tipe 3 : Shaping and Chaining Tipe 4: Verbal Association Learning Tipe 5: Multiple Discrimination Learning Tipe 6: Concept Learning Tipe 7 : Principle Learning Tipe 8 : Problem Solving
2. Social Learning Theory Motivasi Attention Retention Behavioral reproduction
RELATING INSTRUCTION TO LEARNING Gagne dkk instruksi yang efektif “sejumlah kejadian” eksternal kepada para pelajar memfasilitasi proses internal dalam belajar Gagne dkk micro theory of instructional design (9 tahap yang diikutsertakan dalam pengembangan pelatihan
Instructional event
What it does…gets trainee
Membangun perhatian
Fokus pada trainer
Informasikan tujuan pada trainee
Mulai fokus pada tujuan
Stimulasi recall pengetahuan
Mengulang pelajaran utama dalam memori
Menujukkan material
Menerima secara selektif bagian penting dari training
Sediakan bimbingan belajar
Mempertimbangkan bagaimana materi baru cocok dengan skema secara keseluruhan, dan tentukan kenyamanan dalam mengulang
Memperoleh performance
Mempraktekkan
Menyediakan feedback
Menujukkaqn secara efektif dengan memperkuat respon yang benar dan mengukur ketika tdk benar
Mengukur performance
Menekan sejumlah masalah yg mirip untuk menentukan pemahaman konsep
Pertinggi ingatan dan transfer
Melakukan scr lbh kompleks dan cnth bervariasi dari konsep dan mengukur kesuksesan
Mengapa Mereka Menolak dan Apa Yang Dapat Saya Lakukan Mengenai Hal Tersebut? Trainee yang lebih tua atau yang berpendidikan menunjukkan sikap bertahan/menolak.
Motivasi Belajar Perubahan menciptakan kecemasan, pada alasanalasanalasan berikut: Ketakutan untuk tidak mengetahui Ketakutan untuk tidak kompeten Ketakutan untuk kehilangan reward Ketakutan untuk kehilangan pengaruh Kehilangan investasi Dalam istilah Piged
Proses akomodasi Proses assimilasi
Group Dynamics • Alasan lain bagi trainee untuk menolak cara baru berhubungan dengan group dynamics dan pengaruhnya pada motivasi. • Group dynamics adalah dorongan yang sangat kuat yang secara drastis dapat menghalangi belajar dan mentransfer skill baru. • Group dynamics mendukung performa yang tinggi.
Training that Motivates Adults to Learn • Training Relavance, Value, and Readiness to Learn • Allowing Trainees Control Over Their Learning • Involving Trainees In The Process
Individual Differences Related to Learning
Profesional-profesional training mempertimbangkan 9 prinsip di bawah ini dalam mengembangkan program training : Mengidentifikasikan tipe kekuatan belajar individu dan permasalahannya serta menyesuaikan training disekitar mereka. Meluruskan objek pelajaran untuk tujuan organisasi. Menjelaskan defenisi tujuan, program dan keobjektifan pada saat memulainya. Secara aktif menarik hati trainee, memaksimalkan perhatian, harapan, dan memori
Cont…
Menggunakan suatu system, secara logika menghubungkan rangkaian dari aktivitas belajar sehingga trainee yang memiliki level yang rendah pada pelajaran sebelumnya pindak ke level yang lebih tinggi. Menggunakan metode training yang bervariasi Menggunakan realitas kerja atau materi training yang relevan dengan kehidupan Membolehkan trainee untuk bekerja sama dan membagi pengalaman Memberikan feedback dan reinforcement secara konstan bukan mendorong self-assessment
Training That Motivates to Learn Training
relevance, value, and readiness to learn. Penelitian: 2-3 dr episode bljr yg berhbgan dgn pekerjaan
Allowing trainees control over their learning Trainee menjalani training dgn perkmbagan kognitif map yg baik yg mencerminkan pengalaman mrk Trainee menerima intruksi bgmn melakukan sekumpulan keterampilan yg menunjukkan perbaikan performance pd akhir training tp tentu keterampilan yg mrk miliki di gunakan utk situasi yg sama
Involving trainees in the process Training shrsnya memasukkan laporan motivasi & proses kognitif yg mempengaruhi persiapan dan kamauan trainee utk bljr
Individual Differences Related to Learning Proses bljr utk ind yg memliki kemampuan yg rendah dan kemampuan yg tinggi Perbedaan dlm karakteristik bljr memilki konsekuensi yg penting utk training