BAB III
METODOLOGIPENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1.
Sejarah Singkat PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebelumnya bernama PT Asuransi Jiwa Dharma Kasih Bakti, didirikan pada tanggal 28 Maret 1984, terdaftar dalam akte notaris no. 72 atas nama Ny. Rukmasanti Hardja
Satya, SH. Akte pendirian tersebut kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat pengesahan no. C2-5728 HT 01.01 tahun 1984, tertanggal 13 Oktober 1984.
Pada tanggal 10 Juni 1988, PT Asuransi Jiwa Dharma Kasih Bakti merubah status usahanya menjadi sebuah perusahaan patungan asing, yang kemudian juga merubah namanya menjadi PT Asuransi Jiwa Dharmala Manulife. Perubahan Status tersebut disahkan oleh Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
dalam
surat
pengesahan
no.
Kep-
020/KM.I3/1989, tertanggaf 6 Maret 1989. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari suatu perseroan t^batas di Kanada, yaitu Manulife
Financial. Dimana PT Asuransi Jiwa Dharmala Manulife mengakuisisi perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang asuransi jiwa, yaitu PT AMP Panin Life, serta PT Buanadaya Sarana Informatika yang bergerak
30
31
dibidang jasa administrasi untuk dana pensiun, yang berlaku mulai tanggal 1 November 1997.
Menjelang tahun 2000, PT Asuransi Jiwa Dharmala Manulife merubah namanya menjadi PT Asuransi Manulife Indonesia. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan ingin menjalin suatu komitmen jangka
panjang
dengan
Financial-Canada
pasar,
sesuai
merupakan
dengan
kenyataan
perusahaan
asuransi
bahwa Manulife terkemuka
yang
memiliki saham mayoritas di PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Pada
tahun 1998, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mendirikan sebuah perusahaan reksadana baru bernama Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)
dan
saat
ini
perusahaan
tersebut telah
tumbuh
menjadi
perusahaan aset manajemen terbesar kedua di Indonesia (yang mengeiola lebih dari 1 triliun rupiah) diantara 45 perusahaan yang beroperasi dipasar.
2.
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka dari sistem perusahaan. Pada umumnya sebuah struktur organisasi dijelaskan dengan sebuah bagan
organisasi. Melalui bagan tersebut dapat dilihat dengan jelas tentang fimgsi, hubungan kerja, wevenang dan tangg'mgjawab setiap indtvidu atau setiap bagian didalam sebuah organisasi.
Kedudukan tertinggi dalam struktur organisasi PT Asuransi Jiwa Manulife Komisaris
Indonesia berwenang
ini
ditempati untuk
oleh
mengawasi
Dewan
Komisaris.
jalannya
Dewan
perusahaan
dan
32
memperhatikan
permasalahan-permasalahan
yang
muncul
dalam
perusahaan.
Dewan
Komisaris
(Board
of Commissioners)
membawahi
Direktur Utama (President Directors) yang bertugas mengawasi dan mengendalikan
operasi
perusahaan
serta
bertanggungjawab
terhadap
dewan komisaris atas hasil operasi perusahaan. Direktur Utama membawahi
Vice President Director yang
bertanggungjawab terhadap fiingsi-fungsi Sistem Informasi (Information Technology) dan Penagihan (Collection), Klaim (Claim), Hukum (Legal) dan
Reasuransi (Reinsurance),
Underwriting,
Sumber Daya Manusia
(Human Resources), Quality Assurance dan Gedung dan Perawatan (Building & Maintenance). Masing-masing fimgsi tersebut dikepalai oleh seorang IT Administration &
Collection Director,
Claim,
Legal &
Reinsurance Director, Underwriting Assistant Director, HRD Assistant Director, Quality Assurance Sr. Manager, Building dan Maintenance & Development Manager.
Direktur Utama juga membawahi seorang Group Vice President Director kumpulan
yang
bertanggungjawab
dan juga
merancang
terhadap
fiingsi-fungsi
produk-produk
baru
untuk
asuransi asuransi
kumpulan. Group Vice President Director tersebut dibantu oleh dua orang assistant yakni Group Consultant Assistant Director dan Group Health Senior Manager.
33
Selain membawahi Vice President Director dan Group Vice
President
Director,
President
Financial
Vice President
Director juga
yang bertanggung
membawahi terhadap
seorang
fungsi-fungsi
Investasi {Investment), Aktuaria {Actuarial), Keuangan {Finance) dan
Akunting {Accounting). Finance Vice President tersebut dibantu oleh empat orang assistant yaitu Investment Director, Finance Manager,
Accounting Senior Manager dan Actuarial Senior Manager.
Dalam menjalankan fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran,
President Director dibantu oleh seorang Marketing & Sales Director. Marketing & Sales Director dibantu oleh tujuh orang assistant yakni South Agency Director, East Agency Director, Agency Support Manager,
Marketing Support Manager, NorthWest Agency Director, Corporate Communication & PR Assistant Director dan Agency Training Senior Manager.
3. Program-program Asuransi Jiwa yang ditawarkan oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Dalam rangka memberikan perlindungan finansial, PT Asuransi
Jiwa Manulife Indonesia menyedlakan berbagai program asuransi jiwa baik itu untuk perlindungan perorangan (individu) maupun perlindungan
kumpulan (grup) yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah yaitu :
34
ASURANSI PERORANGAN (INDIVIDU)
Program
Perlindungan Keluarga
f
Program
Perlindungan Pendidikan
I
4
'rogram Perlindunga n Le ngkap Individu dari PT
\
A suransi Jiwa Manuli fe
i
».
j
Indonesia
Program Perlindungan Hari Tua
Program
Perlindungan Kesehatan
Asuransi Kumpulan (Grup)
PROTECTION PLUS • Asuransi Jiwa • Asuransi Kecelakaan
• Asuransi Cacat Tetap Total • Asuransi RS & Pembedahan • Asuransi Melahirkan
T
DIVISI GRUP
MANULIFE INDONESIA Menangani khusus Program Kesejahteraan Karyawan
PERMATA
Persiapan Masa Tua Melalui Dana Pensiun
Lembaga Keuangan Manulife Indonesia
PELITA KARYAWAN PLUS Piogram Pemeiiharaan Kesehatan Karyawan Yang Lengkap dan Terpadu
35
a.
Program Asuransi Jiwa Perorangan (Individual Insurance)
Saat ini PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menawarkan kurang lebih 18 jenis program asuransi jiwa perorangan yang dibagi menjadi 4
bagian program yaitu : Program Perlindungan Pendidikan, Program Perlindungan Keluarga, Program Perlindungan Kesehatan dan Program Perlindungan Han Tua. Berikut ini penulis akan menjelaskan satu persatu mengenai program-program tersebut diatas, yaitu :
1) Program Perlindungan Pendidikan Program
yang
ditawarkan
perusahaan
untuk jenis
program
pendidikan adalah Prosiswa yaitu program asuransi jiwa yang
selain memberikan
perlindungan juga
memberikan
santunan
berupa dana pendidikan bagi anak. Program ini dirancang untuk membiayai pendidikan putera dan puteri dari tertanggung saat mereka mencapai usia 6 tahun, 12 tahun, 15 tahun, 15 tahun, 19 tahun sampai dengan 23 tahun selama masa kuliah diperguruan tinggi.
2) Program Perlindungan Keluarga
Perusahaan menawarkan berbagai macam program perlindungan keluarga. kehilangan
Program
ini
kemampuan
sangat tepat sehingga
bagi
terganggung yang
menyebabkan
hilangnya
penghasilan keluarga. Dengan mengikuti program ini, ahli waris
36
berhak menerima uang pertanggungan dari perusahaan asuransi. Program ini meliputi: Dharma Bahagia dan Dharma Prima,
Setelah mengikuti program dasar dari program perlindungan keluarga yaitu Dharma Bahagia dan Dharma Prima, tertanggung juga dapat mengikuti program asuransi tambahan (rider). Rider dapat ditambahkan pada program dasar tersebut sesuai dengan kebutuhan tertanggung. Program asuransi tambahan tersebut meliputi:
a) Berjangka (Yearly Renewable Term = YRT)
Adalah program
asuransi jiwa yang hanya memberikan
periindungan atau proteksi selama jangka waktu tertentu. Program ini dapat digunakan sebagai program dasar atau program
tambahan.
tambahan,
maka
Apabila
asuransi
diambil
ini
sebagai
memberikan
program
keuntungan
tambahan pada asuransi dasar dengan biaya yang rendah. Pertanggungan secara otomatis dapat diperbaharui setiap tahun tanpa diperlukan uji ulang kesehatan. b) Level Term
Adalah program asuransi jiwa beijangka yang mem'jerikan
perlindungan selama masa kontrak dengan premi yang tetap. Lamanya
kontrak tersedia
dalam
5-20
tahun
dan
dapat
diperpanjang hingga usia mencapai 70 tahun. Jika sebagai
37
program dasar dapat diubah menjadi program permanent (whole life).
c) Accidental Death and Disability Benefit (ADDB)
Adalah program asuransi jiwa yang memberikan tambahan manfaat apabila tertanggung meningga! dunia atau menderita cacat tetap akibat kecelakaan.
d) Accident Indemnity (AI)
Adalah
program
asuransi
tambahan
yang
mengeluarkan
pembayaran santunan tunai atau ganti rugi akibat kecelakaan yang menimbulkan suatu resiko seperti kematian, cacat total sementara, cacat sebagian sementara, cacat tetap, perawatan rumah sakit dan pembedahan.
e)
Waiver of Premium (WP) Adalah program asuransi tambahan yang memberikan manfaat pembebasan
pembayaran
premi
dikemudian
hari
apabila
tertanggung mengalami ketidakmampuan bekerja, sedangkan pertanggungan tetap berlaku sesuai program semula.
f)
Payor Benefit (PB) Program ini merupakan program asuransi jiwa tambahan yang sifatnya khusus untuk melengkapi asuransi jiwa anak-anak (Juvenile Insurance) yaitu untuk membebaskan tertanggung dari kewajiban membayar premi apabila si pembayar premi
38
(payor) meninggal dunia atau menderita ketidakmampuan total selama masa pertanggungan. 3) Program Perlindungan Hari Tua
Perusahaan menawarkan berbagai macam program perlindungan hari tua: a) Dharma Prodana
Program ini disediakan bagi anda yang ingin memasuki masa
pensiun dengan tenang dan sejahtera. Program asuransi jiwa ini memberikan perlindungan sampai
tertanggung meningggal
berusia 70 tahun dengan pembayaran premi terbatas yakni 5, 10, 15 dan 20 tahun. Program ini menyediakan pembayaran tunai pada tahun-tahun tertentu walaupun premi telah selesai dibayar. Asuransi Prodana ini dapat ditingkatkan dengan
mengikuti program asuransi tambahan (rider) lain yang tersedia di perusahaan. b) Dharma Prosave
Adalah
program
asuransi
jiwa
dengan
jangka
waktu
. pembayaran premi 20 tahun tetapi memberikan proteksi selama 100 tahun. Manfaat lain yang dapat diterima adalah adanya pembayaran tunai pada tahap-tahap tertentu bahkan setelah premi selesai dibayar. c)
Dharma Ganda
39
Dharma Ganda adalah program asuransi j iwa yang memberikan perlindungan pertanggungan
selama
jangka
waktu
akan
dibayarkan
pada
tertentu. saat
Uang
tertanggung
meninggal dunia atau pada saat polis mencapai akhir kontrak. Jangka waktu pembayaran premi bervariasi mulai dari 10, 15, 20 dan 25
tahun. Namun pembayaran premi
dapat juga
mencapai 55 tahun (Dharma Sejahtera).
d) Dharma Triguna Dharma
Triguna
adalah
program
asuransi
jiwa
selain
memberikan perlindungan juga mendapatkan pembayaran tunai setiap 5 tahun sesuai dengan presentase yang ditentukan. e) Pro-Invest 20
Adalah program asuransi jiwa yang memberikan perlindungan selama masa kontrak (20 tahun) serta hasil investasi yang sangat menarik. Sebuah inovasi yang memungkinkan para tertanggung membayar premi yang tetap dalam mata uang rupiah dan memperoleh tabungan atau investasi dalam mata uang dollar Amerika.
4) Program Perlindungan Kesehatan Perusahaan
mempunyai
beberapa jenis
program
perlindungan
kesehatan : a)
Hospital Cash Plan (Dana Tunai Perawatan Rumah Sakit)
40
Dana tunai pembayaran rumah sakit membantu pembayaran rumah
sakit tertanggung jika tertanggung hams dirawat
dirumah sakit karena penyakit ataupun kecelakaan. Program ini memberikan kebebasan penggunaan dana santunan yang ada.
Manfaat utama dari program ini adalah pembayaran tunai, maksimum 45 hari untuk setiap perawatan apabila tertanggung dirawat di rumah sakit akibat penyakit atau kecelakaan. Ada jaminan pengembalian premi yang tertanggung bayarkan ke perusahaan apabila tidak pernah terjadi klaim selama kontrak. Program ini juga memberikan empat macam pilihan manfaat
yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yaitu Platinum, Gold, Silver, Classic yang belaku bagi pria dan wanita dengan usia 1-60 tahun.
b) Hospital Benefit
Merupakan asuransi tambahan yang memberikan pembayaran
atas biaya-biaya rumah sakit yang timbul akibat perawatan (termasuk pembedahan, dan Iain-lain). Program asuransi ini
juga mengeluarkan pembayaran untuk perawatan darurat akibat kecelakaan dalam waktu 24 jam sejak kejadian. Manfaat dari program ini dapat digunakan untuk perorangan dan keluarga. c)
Living Benefit
Merupakan program asuransi tambahan yang mengeluarkan pembayaran santunan tunai apabila tertanggung menderita
41
salah satu dari tujuh penyakit berat. Penyakit berat yang dapat ditanggung perusahaan adaiah serangan jantung, pendarahan otak, kanker (kecuali kanker kulit), gagal ginjai, pembedahan pembuluh darah jantung, transplantasi organ-organ utama tubuh, kehilangan kegunaan kedua lengan dan atau tungkai. d) Pro Lady
Program ini merupakan sbuah inovasi baru dari perusahaan yang khusus dirancang untuk kaum wanita, yang memberikan
perlindungan kesehatan secara penuh. Perlindungan tidak saja pada
saat
tertanggung
menderita
penyakit
namun
juga
membantu melakukan pencegahan secara dini melalui program pemeriksaan kesehatan tahun serta jaminan hari tua. Program Pro Lady adaiah program asuransi jiwa yang sangat
peduli terhadap semua resiko dan kesempatan yang dihadapi
oleh wanita. Kehadiran program ini merupakan bukti dari kesungguhan perusahaan dalam membantu kaum wanita aktif serta para ibu agar dapat menghindari dan mengatasi gangguan
penyakit yang mengancam serta mempersiapkan kehadiran si buah hati secara optimal.
b.
Program Asuransi Kumpulan PT Asuransi Jiwa Manuiife Indonesia juga menawarkan program asuransi jiwa bagi grup atau kumpulan. Program ini khusus dirancang
42
bagi perusahaan yang ingin memberikan program kesejahteraan kepada karyawannya yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Programprogram perlindungan untuk kumpulan tersebut adalah Program Protection Plus, Program Permata dan Program Pelita Karyawan Plus.
Berikut ini penulis akan menjelaskan satu persatu dari programprogram kumpulan tersebut. i
1) Program Protection Plus Untuk program jenis ini Manulife Indonesia menawarkan program
kesejahteraan karyawan yaitu program yang khusus dirancang bagi perusahaan yang ingin menyediakan program kesejahteraan kepada
karyawannya. "Plus" merupakan jasa Iayanan optimal yang disediakan Manulife
dengan
mengacu
perusahaan
tanpa
Indonesia
bagi
pada
kebutuhan
biaya
administrasi.
perusahaan
dan
tertanggung
keadaan
Program
ini
keuangan memiliki
keistimewaan seperti bagi karyawati yang berusia lebih dari 45 tahun pada tingkatan manfaat yang telah diikutsertakan atau akan diikutsertakan, akan diberikan pertanggungan Cuma-Cuma (bebas premi). Program ini meliputi:
a) Asuransi Jiwa Berjangka
Program asuransi jiwa ini antara Iain memberikan perlindungan 24 jam di seluruh dunia dan juga perlindungan dari segala penyebab karyawan
kematian.
Manfaat
akan
meninggal dunia oleh sebab
dibayarkan
apabila
apapun. Besarnya
43
manfaat tersebut sebesar uang pertanggungan yang telah ditentukan. b) Asuransi Kecelakaan
Dengan
mengikuti
program
ini,
karyawan
perusahaan
tertanggung akan mendapatkan perlindungan 24 jam di seluruh
dunia dan juga bisa mendapatkan kebebasan dalam menentukan besarnya uang pertanggungan. Manfaat program ini didapat apabila karyawan mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau cacat tetap seluruhnya atau sebagian. c)
Asuransi Cacat Tetap Total
Program asuransi jiwa ini juga memberikan perlindungan 24 jam di seluruh dunia. Tidak hanya itu saja, karyawan juga akan mendapatkan perlindungan tambahan apabila terjadi
cacat
akibat penyakit atau kecelakaan. d)
Asuransi Rumah Sakit dan Pembedahan Selain menawarkan proteksi 24 jam di seluruh dunia, program ini juga menawarkan aneka tingkatan manfaat rawat inap dan pembedahan
yang
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan
perusahaan. Tidak ada batas maksimum hari untuk perawatan dan penginapan di rumah sakit dan bebas memilih rumah sakit yang telah menjadi rekanan Manulife Indonesia. e)
Asuransi Melahirkan
44
Program ini merupakan program tambahan dari program asuransi perawatan rumah sakit dan pembedahan. Dengan
mengikuti program ini, maka karyawan dapat memetik manfaat dalam hal melahirkan normal, abnormal (operasi Caesar), keguguran
dan
kelainan-kelainan
sehubungan
dengan
kehamilan.
2) Program Permata
Program asuransi jiwa ini merupakan program berupa persiapan masa
tua.
Program
ini
sangat
tepat
bagi
perusahaan
yang
mempersiapkan masa pensiun bagi karyawannya melalui Dana
Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia. DPLK Permata merupakan program pensiun iuran pasti bagi karyawan yang
memberikan manfaat saat pensiun normal, dipercepat, ditunda, cacat atau meninggal dunia.
3) Program Pelita Karyawan Plus
Merupakan program yang dirancang khusus untuk memelihara
kesehatan
karyawan
yang
menyediakan
manfaat
pelayanan
kesehatan secara Iengkap dan terpadu ditambah santunan asuransi jiwa dan
santunan
asuransi cacat tstap
total.
Program
ini
memberikan keuntungan baik bagi karyawan perusahaan maupun bagi perusahaan itu sendiri yaitu :
a) Bagi karyawan yaitu memberikan manfaat yang diterima mencakup manfaat dasar seperti tindakan preventif (imunisasi
45
bayi, pemeliharaan gigi, dsb), rawat jalan, rawat jalan spesialis, rawat inapr penyuluhan kesehatan dan manfaat plus berupa asuransi jiwa dan asuransi cacat tetap total. Seiain itu, juga ada
manfaat lain yang diterima karyawan seperti tidak perlu membawa uang tunai, proses pelayanan Iebih cepat, memiliki dokter keluarga, riwayat kesehatan ditangani dan dicatat oleh dokter keluarga, memdapat penyuluhan mengenai kesehatan.
b) Bagi perusahaan, akan memberikan beberapa manfaat seperti efisiensi biaya, manfaat program dapat ditentukan sesuai kebutuhan; biaya kesehatan dapat ditentukan yang berarti mempermudah
dalam
terencana Iebih
membuat
anggaran
dan
akurat, dapat meningkatkan
arus
kas
produktivitas,
bebas dari beban administrasi.
4. Kebijakan Operasional PT. Asuransi Jiwa Manuiife Indonesia Dalam melaksanakan aktivitas operasinya PT. Asuransi Jiwa Manuiife
Indonesia
selalu
didasarkan
pada
Peraturan
Pemerintah
sebagaimana yang tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 2
Tahun
1992,
tznggal
11
Februari
1992 tentang Usaha
Perasuransian dan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999, tanggal 2 Juli 1999 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, serta seperangkat hukum lainnya yang mendukung ketentuan tersebut tenitama Keputusan
Menteri
Keuangan Republik Indonesia tentang kesehatan
keuangaa
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Diantara peraturan-peraturan tersebut terdapat peraturan tentang
investasi
perusahaan asuransi. Investasi
merupakan
Jumlah akths.
terbesar yang dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Investasi yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdiri dari Statutory Deposits, Time Deposits, Marketable Securities Common Stocks, Band dan Policyholder Loan. Yang menjadi perhatian
penulis adalah Statutory Deposits, yaitu simpanan yang diwajibkan oleft Pemerintah, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun
1992, yang kemudian dirubah dengan Peraturas
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 1999. Simpanan wajife
merupakan suatu jaminan yang harus diinvestasikan perusahaan untut melindungi kepentingan pemegang polis sesuai ketentuan dalam bidan^ keuangan dimana penarikan atau pentransferan simpanan wajib tersebix hanya bisa dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan RepublS: Indonesia. Dalam peraturan tersebut menetapkan bahwa simpanan wajffr adalah sebesar 20% dari modal disetor ditambah dengan 45% dari cadangan premi yang dibentuk tahun sebelumnya.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka deposito wajfir minimum
untuk tahun 2004 adalah
sebagai berikut (dalam jutaas
rupiah): (20% x Rp. 4.500,-) + (45% x Rp. 248.678,-) Rp.900,- + Rp. 111.905,- = Rp. 112.805,-
47
Investasi PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk tahun 2004 adafah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
Deposito Wajib Deposito Saham Obligasi Surat berharga yang diterbitkan/ dan dijamin pemerintah
143.574 923.015 2.154 566.174
Reksadana
682.883
Penyertaan Langsung Pinjaman Polis
71.399 187.162
Investasi Lain
964.697
3
Dalam neraca per 31 Desember 2004 terlihat bahwa Deposito Wajib perusahaan adalah sebesar Rp. 143.574,- (dalam jutaan rupiah). Hal tersebut berarti telah melebihi batas minimum yang telah ditetapkan. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membentuk cadangan teknis sesuai dengan jenis asuransi yang diselenggarakan yang terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Cadangan premi adalah sejumlah uang yang dicadangkan oleh perusahaan untuk berjaga-jaga jika terjadi
klaim. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mencatat cadangan premi sebagai premi yang belum merupakan pendapatan, sedangkan untuk cadangan klaim dicatat tetap dengan nama cadangan untuk klaim.
Cadangan premi merupakan factor penyeimbang dalam persamaan dasar asuransi. Persamaan dasar asuransi tersebut adalah sebagai berikut: Present Value of Future Benefit (PVFB) = Present Value of Future Net Premiums (PVFP) Atau
Nilai Sekarang Dari Manfaat Yang Akan Datang = Nilai Sekarang Dari Premi Mumi Yang Akan Diterima Dimasa
48
Yang Akan Datang
Pada
saat
kontrak
ditandatangani,
keadaan
akan
menunjukkan
PVFB=PVFP.Tetapi setelah kontrak mulai berjalan dari tahun ke
tahun, PVFB akan terus meningkat karena tingkat kematian makin tinggi,
sedangkan
PVFP
akan
terus
menurun
karena
semakin
sedikitnya pembayaran premi (bahkan tidak ada premi).
Oleh
karena
itu agar persamaan
tersebut tetap
seimbang perlu
adanya faktor tambahan, yaitu cadangan premi.
Pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, perhitungan cadangan premi dilakukan oleh bagian aktuaria, dengan mempertimbangkan faktor
tingkat bunga, table kematian, serta keuntungan dari tiap-tiap rencana asuransi dan kenaikan cadangan premi dicatat sebagai beban serta diakui pada tanggal neraca.
Jumlah cadangan premi dan cadangan klaim PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah): 2004
PYBMP* Cadangan Klaim
84.597 87.255
2003
54.570 9.784
*PYBMP = Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan
Untuk kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan yang dilaporkan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dalam laporan keuangan akan dianalisa sebagai berikut:
49
Tanggal 31 Desember 2004 jurnal penyesuaian yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia untuk mencatat premi yang belum merupakan pendapatan yang terjadi selama tahun 2004 adalah : Dr. Pendapatan Premi
Cr.
Rp 84 597
PYBMP
"Rp. 84.597
Sedangkan pada tanggai 1 Januari 2004, perusahaan telah melakukan jurnal pembalik atas penyesuaian cadangan premi pertanggal 31 Desember 2003, dan jurnalnya adalah :
Dr. PYBMP Cr. Pendapatan Premi
Rp. 54.570 Rp. 54.570
Dari jurnal tersebut diatas terlihat bahwa adanya kenaikan cadangan premi untuk tahun 2004, yaitu sebesar:
31 Desember 2004, PYBMP 31 Desember 2003, PYBMP Kenaikan PYBMP
Rp. 84.597 Rp. 54.570 Rp. 30.027
Jadi terlihat bahwa kenaikan cadangan premi tersebut diatas dianggap sebagai beban yang mengurangi pendapatan premi.
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mempunyai retensi sendiri untuk setiap resiko yaitu perusahaan menetapkan suatu jumlah maksimum yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam hal terjadinya tuntutan klaim.
Sedangkan sisa dari batas retensi tersebut menjadi tanggungan perusahaan reasuransi. Menentukan besarnya retensi bukan merupakan hal yang
mudah karena harus mem pert imbangkan beberapa faktor antara Iain banyaknya uang pertanggungan, kemampuan keuangan perusahaan yang diukur dari lama berdirinya perusahaan, banyaknya pemegang polis
50
asuransi dan banyaknya uang pertanggungan rata-rata (yaitu banyaknya
jumlah uang pertanggungan dibagi dengan banyaknya jumlah pemegang polis):
5. Sumber-sumber pendapatan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia a. Pendapatan Premi
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan penjualan jasa proteksi dalam bentuk polis asuransi.
Olehj karena itu para pengguna jasa yang ditawarkan oleh PT. Asuransi Jiwaj Manulife Indonesia hams membayar sejumlah harga dan dalam istilafi peasuransian harga tersebut dinamakan premi. Bagi perusahaan, prerrji adalah sumber pendapatan yang utama dan sangat penting. Hal tersebut dapat terlihat dalam laporan laba rugi dan laba ditahan, dimana i
jumlah pendapatan premi merupakan pendapatan yang terbesar bila dibandingkan
dengan
pendapatan
yang
Iainnya
yang
diperoleh
perusjahaan seperti pendapatan investasi. Selain itu terlihat juga bahwa
pendapatan premi neto diperoleh dari pendapatan premi dikurangi dengan kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan (PYBMP) dan premi reasuransi. Hal tersebut dikarenakan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mempertanggungkan kembali sejumlah resiko
kepada PT Reasuransi Umum Indonesia sehingga pendapatan premi Gumlah pendapatan premi yang masuk sebagai hasil dari penjualan
51
polis)
sebagian
hams
dialihkan
kepada
perusahaan
reasuransi
(reasuradur).
b.
Pendapatan Investasi
Bagi PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, pendapatan investasi adalah pendapatan terbesar kedua setelah pendapatan premi. Investasi yang
dilakukan oleh PT, Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terdiri dari investasi deposito (menghasilkan bunga), investasi pada surat-surat berharga (saham dan obligasi - yang menghasilkan bunga dan dividen),
investasi pada pinjaman polis dan deposito wajib (sejumlah uang yang wajib disimpan di bank-bank pemerintah sesuai dengan pasal 7, Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 1992).
Dana yang diinvestasikan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagian besar adalah berasal dari masyarakat dan kewajiban perusahaan yang
berhubungan
dengan
para
tertanggung.
Oleh
karena
itu,
pengelolaan investasi diiaksanakan dengan mempertimbangkan tingkat
resiko, tingkat keuntungan dan tingkat Iikuiditas yang sesuai dengan kewajiban
yang
harus
dipenuhi.
Pemerintah
melalui
peraturan
pemerintah Nomor 63 tahun 1999 yang didukung oleh Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 telah menentukan jenis-jenis investasi yang diperkenankan dan jenis-jenis investasi
yang
tidak
diperkenankan,
mengenai pembatasan investasi.
termasuk juga
aturan-aturan
52
Dengan demikian dapat diharapkan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menginvestasikan dananya pada jenis-jenis investasi yang aman dan menguntungkan sehingga masyarakat tidak akan dirugikan. c.
Pendapatan iain-lain
Pendapatan Iain-lain adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari luar aktivitas utama perusahaan. Pendapatan ini antara lain adalah pendapatan komisi dan pendapatan Iainnya yang berasal dari kegiatan yang cukup sering dilaksanakan (misalnya komisi dari administrasi program pensiun).
Pendapatan komisi yang dimaksud adalah pendapatan komisi yang diperoleh dari perusahaan reasuransi. Biasanya komisi dari perusahaan reasuransi tersebut ditetapkan sebesar prosentase tertentu dari besarnya premi asuransi yang diterima PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.
6. Beban-beban yang dikeluarkan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
Dalam melaksanakan kegiatan operas ionalnya, PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mengeluarkan sejumlah yang untuk menutupi bebanbeban yang terjadi selama kegiatan operasinya berlangsung, antara lain : a.
Beban Klaim
Beban klaim merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia kepada ahli waris tertanggung karena meninggalnya
tertanggung
atau
sejumlah
tagihan
yang
diharus
dibayarkan oleh perusahaan kepada tertanggung karena jangka waktu
53
kontrak telah berakhir. Klaim juga bisa timbul karena tertanggung menjual polisnya kepada perusahaan sebelum jangka waktu kontrak
berakhir. Klaim ini harus dibayar oleh perusahaan dan dianggap sebagai beban.
Kesanggupan perusahaan untuk menyelesaikan dan membayar klaim
dalam waktu yang relatif singkat menjadi pertimbangan penting bagi calon tertanggung dalam mengambil keputusan untuk menutup asuransi. Namun demikian, penyelesaian klaim pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia biasanya tidak memakan waktu lama karena jumlah klaim telah ditentukan dalam polis asuransi. Jika rjerusahaan telah memperoleh semua bukti-bukti yang sah, maka klaim dapat segera dibayarkan. Jika terjadi penundaan, hal ini disebabkan oleh kasus-kasus khusus yang memerlukan penyelidikan lebih
seksama misalnya lenyapnya atau
hilangnya si tertanggung secara tiba-tiba.
Klaim dapat terjadi karena hal-hal seperti tertanggung meninggal dunia dalam masa kontrak, polis telah berakhir masa kontraknya, terjadi pembatalan polis (lapse), penebusan polis (surrender), perubahan polis. Besar kecilnya klaim akan mempengaruhi laba perusahaan, oleh karena itu perusahaan berlaku sefektif dalam memilih orang-orang yang akan menjadi pemegarig polisnya. b.
Beban Iain-lain
Yaitu macam-macam beban yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat dihubungkan secara langsung dengan pendapatan utama yang
54
dihasilkan oleh perusahaan (pendapatan premi) selain beban klaim, antara Iain beban komisi.
7. Unsur-unsur premi
Premi merupakan sumber utama pendapatan perusahaan. Untuk
setiap orang mungkin saja terjadi pengutan premi yang berbeda karena penetapan tariff premi telah memperhitungkan berbagai variabel.
Misalnya sekelompok orang yang berumur 30 tahun ingin menghimpun dana, dimana orang-orang tersebut pada saat mencapai umur 60 tahun akan mendapatkan Rp. 10.000.000,-. Untuk menentukan berapa yang hams dibayar oleh masing-masing orang tersebut perlu dibuat penafsiran berapa banyak dari mereka yang masih hidup 30 tahun dari sekarang. Karena tidak seorangpun yang bisa mem perk irakannya maka dapat digunakan data
mortalitas masa lalu untuk menafsir kira-kira berapa orang yang meninggal dunia selama 30 tahun tersebut.
Tentu saja penentuan jumlah uang yang hams dibayar per-orang belum
dapat ditentukan dengan hanya melihat dari data mortalitas masa lalu saja tetapi perlu juga mengikutsertakan faktor investasi sehingga uang yang
terkumpul ditambah hasil investasinya cukup untuk diberikan kepada setiap orang yang men^apai umur 60 tanun. Jika pengelolaan dana tersebut
diserahkan kepada perusahaan, maka perusahaan memerlukan biaya untuk menjalankan pengelolaan dana tersebut. Sehingga pada dasarnya, premi asuransi mengandung 3 unsur yaitu : a.
Tingkat Kematian {Mortality Rate)
55
Dalam asuransi jiwa, jaminan asuransi berhubungan erat dengan resiko kematian. Oleh karena itu tinggi rendahnya resiko kematian hams
diperhitungkan daiam menentukan besarnya premi. Resiko kematian dapat dilihat dari table kematian yaitu suatu tabel yang menggambarkan tingkat kematian atau kemungkinan kematian.
Pada umumnya perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia memakai dasar perhitungan tabel mortalitas dari negara barat. Sebab sampai saat ini kita belum mempunyai tabel sendiri yang sesuai dengan
kondisi di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu masih kurangnya ahli-ahli dalam bidang asuransi jiwa, kurangnya pengalaman, asuransi jiwa belum berkembang luas dan sistem statistik di Indonesia masih belum berkembang terutama yang menyangkut masalah kematian.
Tabel kematian yang digunakan oleh PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia adalah British Mortality Table A 1924/1929 dengan tingkat bunga antara 2.75% - 4% per-tahun.
b.
Tingkat Bunga {Interest Rate) Dalam menentukan pembayaran premi, unsur bunga ikut dikalkulasi.
Pendapatan bunga biacanya dihitun.g sebigai prcsentase dari principal (nilai uang yang diinvestasikan oleh pemegang polis per-tahun). Salah satu sistem perhitungan bunga yang biasa digunakan perusahaan asuransi jiwa adalah sistem bunga majemuk, dimana perhitungan premi
dan cadangan didasarkan pada asumsi bahwa dana yang ditanamkan oleh
56
pemegang polis asuransi diinvestasikan sampai saat pembayaran klaim
denga bunga yang ditambahkan ke principal kemudian jumlah tersebut dibungakan kembali, demikian seterusnya.
c.
Biaya-biaya Asuransi {Cost ofInsurance)
Biaya-biaya asuransi juga hams ikut dikalkulasi untuk menetapkan tarif asuransi atau premi. Adapun jenis-jenis biaya tersebut terdiri dari beberapa macam yaitu:
1) Biaya Penutupan Asuransi adalah biaya yang dihitung persentasinya atau jumlah absolut berdasarkan volume yang dipertanggungkan, misalnya : biaya komisi, biaya inspeksi, biaya dinas luar, biaya iklan dan biaya pembuatan polis.
2) Biaya Pemeliharaan. Umumnya perhitungan biaya ini ditetapkan berdasarkan jumlah tertentu dari yang diasuransikan.
3) Biaya Iain-lain. Seperti biaya penagihan yaitu biaya yang timbul karena
penagihan
premi,
karenanya
diperhitungkan
selama
pembayaran premi saja.
Pembebanan biaya-biaya tersebut adalah berbcda untuk setiap program asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan.
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membuat tabel tarif premi untuk setiap program asuransi yang ditawarkan guna menentukan jumlah premi yang hams dibayar oleh pemegang polis sesuai dengan jenis asuransi
57
yang diambilnya. Angka-angka yang terdapat dalam tarif premi sudah mengandung unsur-unsur tingkat kematian, tingkat bunga, biaya dan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
8. Perhitungan Premi
Premi untuk kontrak asuransi biasanya dinyatakan dalam perseribu
dari uang pertanggungan. Pembayaran premi dapat dilakukan sekaligus (single premium), tahunan, semesteran, triwulan ataupun bulanan.
Pada perusahaan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, pembayaran premi pada dasarnya adalah tahunan, tetapi perusahaan juga memberikan altematif Iain bagi para pemegang polls guna membayar dengan cara lainnya, seperti triwulan (setiap tiga bulan) ataupun semesteran (setiap enam bulan). Berikut
ini
penulis
akan
memberikan
contoh
kasus
guna
mempermudah pengertian mengenai perhitungan besarnya premi.
Pada tanggal 01 Februari 2002. Tuan Krisna yang berusia 40 tahun menutup polis asuransi jiwa seumur hidup atau whole life (Dharma Bahagia). Dengan uang pertanggungan sebesar Rp. 200.000.000,- dan premi dibayar tahunan
dimana masa pembayaran premi yang dipilih adalah 20 tahun.
Diasumsikan bahwa angka dasar premi berdasarkan tabel tarif premi whole life adalah 13,57 (per Rp. 1.000,-). Besarnya premi tahunan yang harus dibayar adalah :
13,57 XRp. 200.000.000.- = Rp. 2.714.000.Rp. 1.000,-
58
Ternyata pada tanggal 09 April 2003 Tuan Krisna meninggal dunia (dalam masa asuransi), maka kepada ahli waris (yang ditunjuk) akan diberikan uang
pertanggungan sebesar Rp. 200.000.000,- dan kontak asuransi Tuan Krisna dengan PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia berakhir.
B. Metode Penelitian
Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif
analitik
yaitu
metode
yang
memaparkan
atau
menggambarkan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai penelitian yang dilakukan, yang kemudian data dan fakta tersebut dianalisa lebih lanjut.
Penelitian ini mempelajari secara Iengkap mengenai suatu unit organisasi dar'i berbagai variabel untuk mempermudah penelitian tentang pengamh penerapan pengakuan atas pendapatan dan beban pada perusahaan asuransi jiwa serta matching conceptnya terhadap laba perusahaan.
C. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengakuan pendapatan adalah pendapatan yang diterima perusahaan yang diakui berdasarkan metode accrual basis yang dialokasikan secara merata selama masa pertanggungan.
59
2. Pendapatan premi adalah imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin akan diderita oleh tertanggung.
3. Cadangan premi adalah cadangan yang dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya pembatalan polis ataupun terjadinya klaim. 4. Pendapatan komisi yang dimaksud adalah komisi yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa dari perusahaan reasuransi.
5. Pengakuan beban adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang diakui secara langsung pada periode diakuinya pendapatan.
6. Matching Concept adalah suatu konsep penandingan antara beban dengan pendapatan yang berkaitan yang hams diakui pada periode yang sama. 7.
Beban klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan kepada tertanggung sehubungan dengan terjadinya klaim.
8.
Laba yang dimaksud adalah laba bersih usaha yaitu perbedaan antara jumlah pendapatan premi yang diperoieh perusahaan selama periode tertentu dengan jumlah beban klaim
yang terkait dengan pendapatan
premi tersebut.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
1.
Studi Kepustakaan
60
Penulis mencari teori-teori yang berhubungan dengan topik skripsi ini seperti teori tentang pengakuan pendapatan dan beban, teori tentang
konsep penandingan antara beban dan pendapatan dan teori tentang asuransi jiwa dari buku-buku acuan dan skripsi-skripsi yang berhubungan dengan masalah asuransi jiwa sebagai dasar penyusunannya. 2.
Studi Lapangan
Penulis mencari data-data yang diperlukan seperti laporan keuangan perusahaan, metode pengakuan pendapatan dan beban yang digunakan
oleh perusahaan, serta data-data Iain dengan cara wawancara dan observasi pada perusahaan asuransi jiwa sebagai obyek penelitian.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang penulis pergunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisa Kuantitatif
Merupakan data yang dikuantifikasikan, yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Data-data kuantitatif yang dianalisis adalah : a.
Polls asuransi
b. Jurnal-jurnal c.
Laporan laba rugi
2. Analisa Kuaiitatif
Data akan dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif kuaiitatif, dimana data dianalisa untuk memperoleh masukan tentang penggunaan metode accrual basis oleh perusahaan asuransi jiwa daiam melakukan
61
pengakuan
pendapatan
dan
bebannya,
dan
bagaimana
perusahaan
menerapkan konsep penandingan antara beban dan pendapatannya.
Dari hal tersebut penulis mencocokkannya dengan keientuan yang terdapat pada PSAK No. 36, guna mengetahui pengaruh pengakuan pendapatan dan beban perusahaan yang sesuai dengan PSAK No. 36 terhadap laba perusahaan.