Salam Redaksi
Santunnya Orang Berilmu Assalamualaikum Wr. Wb. “Mas, punya sisir?”, kalimat itu yang pertama kali diucapkan seorang Buya Syafi’i Maarif ketika bertemu Tim redaksi Arbaa Magazine di kantor PWM Jatim. Segera saya memberikan sisir butut yang ada di saku. Sekilas hal sepele memang yang ditanyakan oleh Buya, namun ada makna tersirat di situ. Beliau adalah orang yang berilmu dan disegani oleh seluruh warga Muhammadiyah. Namun dibalik figur luar biasa itu terdapat kesantunan yang luar biasa pula. Beliau masih sempat merapikan rambutnya yang tinggal sedikit walaupun hanya untuk melakukan wawancara dari Warcil Arbaa Magazine.
CONTENT
Sungguh suatu perilaku yang penuh kehormatan dalam kesahajaan. Mempunyai ilmu yang hebat saja belum cukup untuk membuat orang lain segan. Seorang guru maupun profesor yang terkenal hebat dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni tidak serta merta membuat orang lain takjub dan segan terhadapnya. Ada yang lebih utama dari ilmu untuk membuat orang kagum dan simpati. Ilmu yang diimbangi dengan kesahajaan dalam berperilaku, kesantunan dalam bersikap, keluhuran dalam berbudi, dan keramahan dalam bertuturkata akan membuat orang yang berilmu menjadi figur yang luar biasa di mata semua orang. Tapi terkadang ilmu bisa menjadi ujian bagi manusia. Berilmu tanpa dilandasi keikhlasan dalam mengamalkan ilmunya dalam perilaku sehari-hari hanya akan menciptakan manusia yang arogan, merasa lebih unggul dari yang lain, dan senantiasa menganggap remeh orang lain. Tidak ada tempat di hati orang lain bagi orang berilmu yang seperti ini. Banyak orang berilmu yang terjebak di dalam ego dan arogansinya. Padahal apalah daya manusia berilmu dibandingkan Al Alim Allah SWT. yang Maha Mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi. Di era sekarang ini yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan adalah orang yang berilmu seperti Buya Syafi’i Ma’arif. Untuk mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, bermoral, dan santun perlu adanya pendidik yang bersahaja dan jauh dari sifat arogan. Dunia sudah cukup keras untuk membentuk manusia menjadi selfish dan arogan. Jangan sampai anak-anak kita menjadi generasi yang kehilangan sense of emphaty. Tugas kitalah para pendidik dan orang tua untuk mengarahkan anak-anak kita agar menjadi generasi yang santun dan tidak individualis. Semoga SD Muhammadiyah 4 Pucang dipenuhi orang-orang berilmu yang santun dan bersahaja. Wassalamualaikum Wr. Wb.
10 | PENDIDIKAN
Sekolah Harus SIap Menghadapi MEA
12 | OPINI
- Muhammadiyah Menghadapi MEA - Anak Tangguh dan Mandiri untuk MEA
15 | MUTIARA HIKMAH
Membangun Asa Generasi Muda di Era MEA
17 | KONSULTASI AGAMA Menuntut Ilmu
18 | KONSULTASI PSIKOLOGI Bentengi Anak dari “Virus” MEA
19 | KONSULTASI KESEHATAN Edisi 44 | April 2016
2 | SALAM REDAKSI
Santunnya Orang Berilmu
3 | SURAT PEMBACA 4 | KABAR DARI PUCANG
Berprestasi dan Peduli Sesama
5 | TAJUK
Menyiapkan Generasi Emas di Era MEA
6 | FOKUS UTAMA
Virus Zika
20 | WAWANCARA EKSKLUSIF 23 | PROFIL WALI MURID 24 | SILATURRAHIM 27| KOLOM INTERNSHIP
Dua Mahasiswa Russia Magang di Pucang
29| OUTCLASS ACTIVITY 33| AGENDA SEKOLAH
- Pucang Gelar Workshop Inspiring Teacher - MEA dan Pendidikan Indonesia - Pemantapan Iman dan Keislaman - MEA dan Reka Ulang Pendidikan Indonesia - Talent Pucang Hibur Publik Mall
36| PRESTASI SEKOLAH 37| PRESTASI SISWA 41| EKSTRAKURIKULER 42| CAKRAWALA SAINS Gerhana Matahari Total
43| KLINIK MATEMATIKA Mencari FPB dengan Cepat
44| IPTEK
Kecanggihan Balon Google Loop
47| TARIKH
Uwais al Qarni, Manusia Penghuni Langit
48| KISAH HIKMAH
Kisah Mualaf, Joao De Deus
49| LEGENDA 50| RESENSI 52| KARYA SISWA 57| REHAT SEJENAK 61| SAHABAT BARU 63| TANAH AIRKU 65| REPORTASE WARCIL
Green House Mudipat yang Asri
Surat Pembaca Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Hi Arba’a, apa kabar ? Mau usul nih, QUIZ nya jangan selalu ular tangga saja. Coba diganti dengan QUIZ semua mata pelajaran, kan belum ada tuh. Thank’s. Semoga Arba’a. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. M. Yassar (V-B) Jawab: Hai Yassar, Arba’a kabarnya baik – baik saja. Bagus juga idemu. Terima kasih yaaa ... Mudah-mudahan di edisi mendatang bisa terwujud. Terus ikuti yaaa ...
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Halo Arba’a. Saya mau usul, tolong dong kolom ceritanya diperbanyak soalnya saya senang baca cerita-cerita yang menarik. Pasti teman-teman yang lain juga suka. Terimakasih. Wasasalaamu’alaikum Wr. Wb. Sherina (V-C) Jawab : Terimakasih usulnya Sherina. Sudah ada kok ceritanya ... Cuma kalau Sherina pingin ceritanya lebih banyak, coba kamu juga ngirim cerita kesini, ajak juga teman-temanmu yang lain berpartisipasi. Ditunggu ya hasil karyamu...
Assalaamu’alaikum Wr. Wb Dear Arba’a. Mau usul nih, gimana kalau ditambah kolom tentang bahasa Korea, bisa tidak? Saya lagi suka Korea nich...ya negaranya ... ya filmnya. Trim’s Arba’a! Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. Nora (V-A) Jawab : Hai Nora, waah ... kamu pecinta film Korea yaa? Begini, usulmu Arba’a tampung dulu yaa ... mudah-mudahan di edisi mendatang bisa dimuat.
Assalaamu’alaikum Wr.Wb Selamat ya... Arba’a, tambah bagus aja nih... Eh mau usul, gimana kalau dibuat game-game asah otak, contohnya riddle, test IQ, Bisa kan? Thank’s Arba’a ya... Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. Nasya (V-C) Jawab : Trimakasih ya Nasya, ehm ... usulmu bagus juga. Arba’a pertimbangkan lagi ya... mudah-mudahan di edisi mendatang bisa dimuat. Thank’s juga buat kamu.
Arba’a Magazine REDAKSI Penerbit: SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Sekolah Teladan Nasional Pemimpin Umum : Edy Susanto, Wakil Pemimpin Umum: Marsudidono, Muhammad Syaikhul Islam, Staf Ahli : M. Sholihin, Mulyana A.Z., Penanggung Jawab : Edi Purnomo, Pemimpin Redaksi/Redaktur Pelaksana : Tajuzzaqi, Sekretaris I : Novita Utami, Sekretaris II: Anang Pujimanto, Bendahara I: Septiningsih, Bendahara II: Siti Zubaidah, Staf Redaksi : Sulthon, Nur Ratnasari, Faricha Fatma, Dian Setya P., Dian Ika Ningsih, Dinik Kurnia, Wahidin, Shohibul Jamil, Mulyanto. Alamat Redaksi: Jl. Pucang Anom 93 Surabaya 60282, Telepon : (031)5037648 Fax.: (031)5037646 Website: www.sdm4sby.com, e-mail: Arba’
[email protected] Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini, cerpen, puisi, pantun, kritik, saran, dan karya lainnya. Untuk opini panjang tulisan 1200 karakter. Sertakan foto (bukan pas foto) dan cantumkan identitas diri (CV). Untuk cerpen, panjang tulisan 600 karakter. Tulisan harus original dan belum pernah dipublikasikan. Karya dapat dikirimkan melalui e-mail atau langsung diserahkan ke redaksi.
Kabar dari Pucang
Berprestasi dan Peduli Sesama
M
enjadi sekolah yang besar dengan beragam prestasi tingkat nasional maupun internasional tidak serta merta membuat SD Muhammadiyah 4 Pucang kehilangan sense of social-nya. Kepedulian terhadap sesama ditunjukkan dengan beragam kegiatan. Aksi penggalangan dana untuk membantu korban kabut asap telah sukses diselenggarakan pada tanggal 28 sampai 31 oktober 2015 dan berhasil mengumpulkan uang sebesar 22 Juta rupiah dan 2 kardus masker. Hasil penggalangan dana ini telah disumbangkan kepada masyarakat Riau melalui SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. Pada hari Rabu hingga Sabtu tanggal 3-6 februari 2016 kemarin, SD Muhammadiyah 4 Pucang membuka posko bantuan untuk eks anggota Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Bantuan yang berhasil terkumpul sebesar Rp.9.600.000,00 berkardus-kardus pakaian layak pakai dan mainan untuk anak-anak. Bantuan tersebut telah disalurkan melalui Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya. Ibu-ibu wali murid SD Muhammadiyah 4 Pucang yang tergabung dalam IKWAM juga tak mau kalah dalam fastabiqul khairat. Di sela-sela kesibukan mereka sebagai ibu dari anak-anak kebanggaan sekolah dan sebagai istri yang luar biasa, mereka masih menyempatkan diri untuk secara rutin setiap hari Jum’at melakukan baksos ke beberapa tempat di Surabaya. Mereka membagikan sembako kepada
4
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
masyarakat dhuafa. Peduli sesama tidak pernah membuat sekolah lalai. Banyak keberkahan dari peduli sesama yang telah memberikan dampak positif kepada perkembangan sekolah. Beragam prestasi sekolah terus-menerus ditoreh oleh anak-anak hebat siswa Mudipat. Prestasi yang telah berhasil ditorehkan antara lain, Juara I Liga Major SD Baseball tingkat nasional, juara I Panjat Tebing Piala Koni, dua medali emas dan satu perunggu pada kejuaraan panahan tingkat provinsi, medali emas pada kejuaraan silat Perisai Diri, juara 2 lomba presenter, Rangking 1 Matematika dan Bahasa Inggris dalam MathScience-English National Competition & Indonesian Model Ambassador, dan juara satu Lomba Lukis International yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia. Di sektor prestasi sekolah, SD Muhammadiyah 4 Pucang berhasil mendapatkan penghargaan dari Kemenkumham sebagai “Anugrah Kekayaan Intelektual Nasional 2015, WIPO Award’s Schoolchildren’s Thropy”. Selain itu untuk kedua kalinya menerima penghargaan dari Sembilan Bersama Media Jakarta dengan predikat “The Best Inspiring Elementary School of The Year” dari PT Sembilan Bersama Media Jakarta. Semoga ke depannya SD Muhammadiyah 4 Pucang tetap istiqomah di jalan dakwah persyarikatan, dalam kepedulian terhadap sesama dan selalu terus mengukir prestasi di dunia pendidikan global. (ZQ).
Tajuk
Menyiapkan Generasi Emas di Era MEA
M
asyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2016 kesepakatan MEA atau Pasar Ekonomi ASEAN mulai berlaku. Kesepakatan ini tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tapi juga sektor-sektor lainnya. Tak terkecuali “pendidikan” sebagai modal membangun sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif. Pendidikan memiliki peran penting dalam mempersiapkan SDM yang unggul dan kompetitif. MEA, peran pendidikan sangat membantu kemajuan perkembangan SDM di Indonesia, untuk mencapai kesuksesan di era pasar bebas ASEAN. Oleh karena itu, untuk memajukan pendidikan di Indonesia tidak hanya dengan mengubah kurikulum dan melengkapi sarana dan prasarana saja, melainkan juga memperhatikan pembangunan SDM yang akan mengemban pendidikan tersebut. Untuk mewujudkannya iklim
pendidikan yang kompetitif, pemerintah harus menyiapkan sekolahsekolah khusus yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan kerja. Sekolah-sekolah tersebut harus mampu membekali kompetensi untuk berinovasi serta membangun jejaring/komunikasi. Peningkatan peran pemerintah dalam menyelesaikan masalah pendidikan juga dapat dilakukan dengan mengalokasikan anggaran pendidikan yang memadai disertai dengan pengawasan pelaksanaan anggaran harus benar-benar dimanfaatkan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Selain peran pemerintah, partisipasi masyarakat Indonesia sendiri juga sangat membantu mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia yang mampu bersaing secara global. Sikap cerdas masyarakat dalam mendukung program pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Salah satu sikap cerdas tersebut adalah dengan memi-
lih sekolah yang tepat bagi putra-putri mereka, yaitu sekolah yang tidak hanya mengutamakan akademis namun juga mengedepankan aspek religiusitas dan lifeskill. Dengan demikian generasi penerus Indonesia dapat diyakini mampu dan siap menghadapi segala tantangan yang timbul dalam percaturan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mulai berlangsung tahun ini. Beberapa tantangan MEA dalam dunia pendidikan yang akan dihadapi antara lain, menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, serta pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing. Sinergi yang tepat antara pemerintah, masyarakat dan lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi Indonesia yang diharapkan mampu membawa Indonesia ke gerbang kesuksesan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). (ZQ)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
5
Fokus Utama
MEA dan Pendidikan Indonesia
A
wal tahun baru 2016 adalah awal babak baru bagi masyarakat Indonesia dalam persaingan pasar global yang dikenal dengan istilah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). MEA atau dalam bahasa internasional sering dikenal dengan Asean Economic Community (AEC) merupakan sebuah bentuk dari Free Trade Area (FTA) seperti European Union (UE) dan NAFTA. Pada dasarnya, pelaksanaan FTA ditujukan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi diantara negara kawasan untuk meningkatkan sebuah ekspansi perdagangan. Adapun negara-negara yang termasuk dalam anggota MEA adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar. MEA merupakan hasil kesepakatan para pemimpin ASEAN untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan MEA memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, tenaga pendidik, pengacara, akuntan, dan lainnya. Adanya MEA ini tentunya membawa harapan tersendiri bagi negara anggota MEA diantaranya, pengembangan pada sumber daya manusia, pengakuan terkait kualifikasi professional, konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi, meningkatkan infrastruktur, melakukan
6
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN, memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan dan meningkatkan sumber daerah. Harapan positif dengan dimulainya MEA tentu perlu didukung dengan kesiapan-kesiapan baik dari segi sumberdaya manusia maupun teknologi. Kesiapan-kesiapan tersebut mutlak diperlukan untuk bisa bersaing dalam era MEA. Apabila suatu negara tidak siap dengan MEA maka bisa dipastikan akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran karena kalah bersaing dengan pekerja dari negara lain peserta MEA. Selain itu, aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan modal yang sebenarnya suatu peluang dan harapan akan terlihat sebagai ancaman. Kesiapan tersebut harus dipersiapakan sejak dini. Salah satunya adalah membekali generasi Indonesia dengan pendidikan yang layak, berkarakter, dan mempunyai life skill sesuai dengan pendidikan abad XXI. Karakteristik abad XXI ditandai dengan semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga sinergi diantaranya menjadi semakin cepat. Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan, telah terbukti dengan semakin menyempit dan meleburnya faktor ruang dan waktu yang selama ini menjadi aspek penentu kecepatan dan keberhasilan ilmu pengetahuan oleh umat manusia. Abad XXI juga ditandai dengan banyaknya (1) informasi yang tersedia dimana saja dan dapat diakses kapan saja; (2) komputasi yang semakin cepat; (3) otomasi yang menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutin; dan (4) komunikasi
yang dapat dilakukan dari mana saja dan kemana saja (Litbang Kemdikbud, 2013). Pendidikan Nasional abad XXI bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010). Penyelenggaraan pendidikan nasional sesuai dengan amanat UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional “harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global”. Dinyatakan pada pasal 36 ayat 3 bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan; tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta dinamika perkembangan global. Pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Setidaknya ada empat yang harus
Fokus Utama dimiliki oleh generasi abad XXI, yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for working and skills for living in the word. Way of thinking atau cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad XXI. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar. Ways of working atau cara bekerja yaitu kemampuan bagaimana mereka harus bekerja dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration. Generasi abad XXI harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini memanfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT (Information and communications technology). Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbedabeda. Tools for working atau perangkat kerja. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan terhadap ICT dan information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya. Skills for living in the world yaitu kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad XXI, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara yang memiliki integritas tinggi, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial. Pembelajaran pendidikan abad XXI tentu memiliki perbedaan dengan abad sebelumnya, berikut perbedaan pembelajaran abad XX dengan abad XXI:
Penilaian
Soal-soal pilihan berganda
Protofolio, pemecahan masalah, dan penampilan
Penampilan Keberhasilan
Penilaian acuan norma
Kuantitas pemahaman, penilaian acuan patokan
Penggunaan Teknologi
Latihan dan praktek
Komunikasi, akses, kolaborasi, ekspresi
Agar peserta didik memiliki kemampuan di abad XXI sebagaimana empat hal diatas maka pendidik perlu menyadari posisinya seperti : Abad XX Pendidik sebagai pengarah
Abad XXI Pendidik sebagai fasilitator
Pendidik sebagai pengetahuan
Pendidik belajar
sumber
sebagai
kawan
Belajar terjadwal secara ketat dengan waktu terbatas
Belajar secara terbuka, ketat dengan waktu fleksibel sesuai keperluan
Bentuk pembelajaran berupa pengulangan dan latihan
Bentuk pembelajaran berupa penyelidikan dan perancangan
Aturan dan prosedur
Penemuan dan penciptaan
Kompetitif
Kollaboratif
Komputer belajar
sebagai
subjek
Komputer sebagai peralatan semua jenis belajar
Presentasi dengan media statis
Interaksi multimedia dinamis
Komunikasi sebatas ruang kelas
Komunikasi ruang kelas
Tes diukur dengan norma
Unjuk kerja diukur pakar, penasehat dan teman sebaya
Jenis
Pembelajaran Abad 20
Pembelajaran Abad 21
Lingkungan
Berpusat pada pendidik
Berpusat pada peserta didik
Aktivitas Kelas
Pendidik sebagai sentral dan bersifat didaktis
Peserta didik sebagai sentral dan bersifat interaktif
Peran Pendidik
Menyampaikan faktafakta, pendidik sebagai ahli
Kolaboratif, kadangkadang peserta didik sebagai ahli
Penekanan Pengajaran
Mengingat fakta-fakta
Hubungan antara informasi dan temuan
Konsep Pengetahuan
Akumulasi fakta secara kuantitas
Transformasi fakta-fakta
tidak
terbatas
Pendidikan abad XXI memberikan gambaran jelas bahwa untuk bersaing di era global tidak cukup dengan mengandalkan kecerdasan intelektual saja, tetapi keah-lian lain harus dikuasai seperti yang sudah dipaparkan diatas. MEA yang sudah dimulai harus disikapi dengan bijak dan dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Karak-ter positif yang sudah ditanamkan sejak dini melalui kurikulum pendidikan nasional jangan menjadi teori belaka, tetapi harus dipraktikkan disegala lini kehidupan. Hal ini penting agar generasi Indonesia memiliki sumber daya manusia yang siap bersaing dengan sumber daya manusia negara lain serta mempunyai loyalitas dan integritas tinggi kepada bangsa dan negara. (Wahid)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
7
Fokus Utama
MEA dan Reka Ulang Pendidikan Indonesia
M
asyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan salah satu keputusan dalam Declaration Of ASEAN Concord II yang diselenggarakan di Bali pada 7 Oktober 2003. Sebagai pasar tunggal yang berbasis produksi, nantinya ASEAN harus memiliki 5 elemen penting yaitu; aliran bebas barang, aliran bebas jasa, aliran bebas investasi, aliran modal yang lebih bebas, dan aliran bebas tenaga kerja terampil. Salah satu komponen penting dan paling berbahaya dalam MEA adalah ASEAN Framework Agreement on Trade in Services (AFAS), kesepakatan ini pada akhirnya mengarah pada perluasan secara terus-menerus komitmen jasa-jasa ke arah arus bebas pada 2015 dengan fleksibel mencakup liberalisasi jasa bisnis, jasa profesional, konstruksi, distribusi, pendidikan, jasa lingkungan, pelayanan kesehatan, transportasi maritim, telekomunikasi dan turisme. Salah satu target AFAS adalah menyediakan pengakuan akan pendidikan atau pengalaman, persyaratan, lisensi atau sertifikat yang disebut Mutual Recognition Arrangement (MRA). Dengan demikian Indonesia dihadapkan pada persaingan terbuka dalam hal kompetensi. Berdasarkan data BPS Agustus tahun 2013, postur TKI adalah pekerja lulusan SD ke bawah berjumlah 52 juta orang (46.93%) atau hampir setengah dari total pekerja sebesar 110,8 juta orang, lulusan SMP sebesar 20,5 juta orang, (18,5%), pekerja lulusan SMA
8
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
sebesar 17,84 juta orang (16,1%), jumlah paling rendah ditemui pada pekerja lulusan universitas sebesar 7,57 juta (6,83%) dan lulusan diploma sebesar 2,92 juta (2,63%). Sebagai perbandingan, data Department of Statistics Malaysia (DOSM) tahun 2012, jumlah tenaga kerja Malaysia adalah 13,12 juta orang dengan postur sebesar 7,32 juta orang (55,79%) adalah lulusan sekolah menengah dan 3,19 juta orang (24,37%) adalah lulusan universitas dan diploma. Sedangkan Singapura menurut World Bank pada 2012, memiliki jumlah tenaga kerja 3,22 juta orang dengan pekerja lulusan sekolah menengah sebesar 49,9% dan lulusan universitas atau diploma sebesar 29,4 %. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa hampir dari separuh tenaga kerja Indonesia (46,93%) adalah lost skilled labour lulusan SD yang secara kontras dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang sekitar 80% tenaga kerjanya adalah lulusan sekolah menengah. Itu baru Malaysia dan Singapura, belum negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Philipina. Suatu kondisi persaingan yang tidak seimbang Terkait MEA ada 4 hal yang harus dihadapi dalam pendidikan yaitu aksesibilitas, kurikulum, sistim penjaminan mutu dan akreditasi. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas bagi kebanyakan rakyat Indonesia masih terbilang mahal. Pendidikan tak lagi dianggap sebagai hak setiap
warga negara, melainkan sesuatu yang “diperdagangkan”. APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM (Angka Partisipasi Murni) sebagai indikator keberhasilan program pemerataan pendidikan oleh pemerintah hingga tahun 2009 secara nasional ternyata masih rendah, hal ini didasarkan pada indikator (1) anak putus sekolah (usia 7-15) sekitar 693.700 orang atau 1,7%, (2) putus sekolah SD/MI ke SMP/ MTs dan dari SMP/MTs ke jenjang pendidikan menengah mencapai 2,7 juta orang atau 6,7 % dari total penduduk usia 7-15 tahun (Pusat Data dan Informasi Depdiknas, 2009), Rasio partisipasi pendidikan ratarata hanya mencapai 68,4 %, bahkan masih ada sekitar 9,6% penduduk berusia 15 tahun ke atas yang buta huruf (www.republikaonline.com) sampai sekarang masih ada 9 propinsi dengan jumlah buta aksara terbesar usia 10 tahun ke atas dan 15-44 tahun yaitu Jawa Timur (1.086.921), Jateng, Jabar, Sulsel, Papua, NTB, NTT, Kalbar dan Banten (www.pikiran-rakyat.com) Dari sisi kurikulum, kita masih terjebak pada paradigma lama yaitu selalu bongkar pasang kurikulum dengan segudang ragam rupa test evaluasi belum lagi pemberian PR serta tuntutan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sejatinya testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa, terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian (dapat nilai akademik yang bagus dan memuaskan sedangkan faktor pemahaman dan penerapan menjadi elemen yang diremehkan, pokoknya
Fokus Utama yang penting nilai kita bagus) dan membuat silabus dan RPP yang kesemuanya bersifat administratif belaka, sehingga jumlah hari sekolah di Indonesia terlalu lama yaitu 220 hari dalam setahun (termasuk negara yang menerapkan jumlah hari belajar efektif dalam setahun yang tertinggi di dunia). Sistim penjaminan mutu dan akreditasi yang semakin kehilangan makna dan terjebak pada formalitas dan administrasi belaka. Jika mengacu pada faktor penentu kemajuan suatu negara adalah penguasaan inovasi (45%), penguasaan jaringan/ networking (25%), penguasaan teknologi (20%), dan kekayaan sumberdaya alam hanya (10%), maka pendidikan kita seharusnya lebih menekankan pada tiga kemampuan di atas. Karakteristik dasar yang harus dimiliki anak dalam era MEA antara lain kemandirian, kepekaan, tanggung jawab, dan kemampuan bekerja sama secara profesional. Ini mengingat aspek informasi, komputasi, otomasi, dan komunikasi menjadi ciri belajar abad 21. Dengan demikian, anak akan memiliki etos kuat untuk tetap bertahan, tidak terseret gelombang perubahan dan kehilangan arah. Agenda pendidikan kita yang sampai hari ini masih berkutat pada masalah-masalah teknis mikro seperti soal didaktik, metodik, silabus, RPP, Prota, Promes dan ragam teknis administratif lainnya harus dieliminir dan diubah ke arah pendidikan yang berwawasan makro yang menghubungkan permasalahan pendidikan dengan persoalan sosial, ekonomi, politik, budaya, lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, moralitas, persepsi publik, dan HAM. Dengan demikian pendidikan kita tidak menjadi objek permainan arus zaman tetapi menjadi subjek yang mampu mengantisipasi dan mengelola perubahan zaman. Persoalan mendasar yang mesti dilakukan adalah mengubah cara
berpikir (mindset-paradigma) kita. Cara berpikir lama harus diubah menjadi cara berpikir baru. Hal ini menjadi penting agar kita mampu mereformasi cara pembelajaran lama yang konvensional-tradisionalistik-statis menjadi pembelajaran yang bersifat kontekstual adaptif-antisipatif-dinamis. Meminjam Paulo Freire, model pendidikan lama yang mengedepankan relasi monolog-otoriter diganti dengan model pembelajaran yang demokratis-dialogis. Proses pembelajaran harus diubah secara kolaboratif dan kooperatif antara siswa dan guru. Pembelajaran tidak lagi hanya verbalistik, demi UN, demi ijazah, dan intelektualistik oriented, tetapi pembelajaran yang utuh manusiawi yang memperhatikan perkembangan fisikpsikis-moral-iman peserta didik (bdg. A. Samana, 2000). Perubahan paradigma ini menuntut penggunaan strategi pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Proses pembelajaran bukan hanya dalam bentuk pemrosesan informasi, akan tetapi harus dikembangkan sedemikian rupa agar mampu mengembangkan sumber daya manusia kreatif yang adaptifantisipatif terhadap tuntutan yang berkembang. Proses pembelajaran hendaknya memungkinkan siswa membangun pengetahuannya secara mandiri dan bertanggung jawab. Peserta didik didorong untuk berefleksi dan berafeksi, mengembangkan daya kreatifnya agar aktivitas hidupnya menjadi lebih positif, produktif, dan konstruktif. Pembelajaran seharusnya mengacu pada “act of cognition” dan “problem posing”, yang menjawab hakikat kesadaran, yaitu intensionalitas: sadar akan, terjadi kesadaran sebagai kesadaran atas kesadaran, bukan hanya pengalihan informasi apalagi penjejalan dan pemaksaan informasi. Proses pembelajaran harus memungkinkan anak mandiri dalam kebersamaan dengan orang lain. Saling ketergantungan profesional
yang merupakan ciri penting abad informasi dan globalisasi harus ditanamkan kepada anak sejak dini agar mereka terbiasa bekerja sama dan saling tergantung secara profesional dan mutualistik. Pergeseran paradigma belajar di era MEA yang mengedepankan aspek informasi (tersedia dimana saja, kapan saja), komputasi (lebih cepat memakai mesin), otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin), dan komunikasi (dari mana saja ke mana saja) menuntut perubahan model pembelajaran. Pada aspek informasi, pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberitahu. Pada aspek komputasi, pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk mampu merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab). Aspek otomasi, pembelajaran diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir analitis (pengambilan keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin). Dan pada aspek komunikasi, pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Sebagai guru, kita mesti mereposisi peran dan fungsi sebagai guru. Jika selama ini para guru secara diamdiam terjebak ke dalam konservatisme dan antagonisme pendidikan, karena telah menjadi ‘pegawai pendidikan’ di sekolah, hendaknya menyadari bahwa mentalitas ‘pegawai pendidikan’ tersebut tak mungkin lagi dipertahankan saat ini. Kini, guru harus mahfum bahwa ilmu berkembang dan berubah begitu cepat. Konsep klasik bahwa guru sebagai pengantara yang menyampaikan pengetahuan sudah tidak memadai lagi. Ilmu tak dapat lagi disampaikan hanya dengan ‘diajarkan’ atau’ pengajaran’ tetapi juga ‘dialami’ atau ‘pengalaman’. Ilmu tidak cukup hanya dipelajari, tetapi juga ‘dilibati’. Itulah sebabnya guru penting untuk terus belajar dan menjadi pembelajar. (AdiPur) Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
9
Pendidikan
B. Mulyana AZ, M.Psi Ketua Litbang SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dan Ketua Majelis Pustaka PWM Jawa Timur, kandidat Doktor Psikologi Unair.
Jangan kaget jika suatu saat penjual tahu campur yang biasa berjualan didepan sekolah kita bukan Pak Min atau Pak To yang berasal dari Lamongan, tetapi Mr. Nyufa Yen Fian yang berasal dari Vietnam atau Marcles de Volta dari Filipina. Pak Min dan Pak To yang biasanya berjualan di depan sekolah sudah tergeser karena tidak laku dan gulung tikar, karena mereka kalah bersaing dengan Mr. Nyufa Yen Fian dan Marcles de Volta. Tahu campur yang di jual oleh Mr. Nyufa Yen Fian atau Marcles de Volta lebih laris karena rasanya lebih enak dan pelayanannya lebih baik. Mr. Nyufa Yen Fian dan Marcles de Volta bekerja lebih keras dan lebih bersemangat, mereka berani datang lebih pagi dan ia berjualan dengan penuh semangat.
10
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Sekolah Harus Siap Menghadapi MEA
S
ecuil cerita diatas gambaran yang terjadi dilapangan ketika Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) benar-benar telah diberlakukan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah diberlakukan mulai 31 Desember 2015, Kesepakatan tersebut diambil pada Sesi Pleno ASEAN Summit di Phnom Penh Kamboja. Kesepakatan Regional yang menyatukan wilayah Asean tersebut akan berdampak sangat luas baik pada bidang ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Ketika MEA diberlakukan maka peta perekonomian dunia akan berubah. Masyarakat Eropa dan Amerika tidak dapat memandang sebelah mata dengan perkembangan negara-negara Asean. Negara-negara yang berada dibawah bendera Asean telah siap bersanding dan berdiri sama tinggi dengan negara-negara Eropa maupun Amerika. Indonesia sebagai negara besar didalam wadah Asean, akan menjadi barometer untuk negara-negara lain yang ada di Asean. Pemberlakuan MEA menjadi momen-
tum yang baik untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada berbagai sektor, salah satunya sektor pendidikan. Dunia pendidikan harus optimis mampu memasuki era MEA 2016 dengan penuh semangat dan rasa optimis. Indonesia sebagai negara besar. dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang, tentunya Indonesia memiliki sekolah yang jumlahnya lebih banyak dibanding dengan negara Asean lainnya. Indonesia juga memiliki pakar pendidikan yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding dengan negara Asean lainnya. Berdasarkan dua variabel itu saja, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dapat berkompetisi dibidang pendidikan. Walaupun demikian, kualitas pendidikan yang masih belum merata harus ditingkatkan kualitasnya. Fasilitas pendidikan dibenahi, model dan metode pembelajarannya diperbaruhi. Sekolah yang ingin berkompetisi di era MEA ini juga harus mampu mendesain sekolahnya sebagaimana tuntutan jaman. Di Era MEA, kita tidak dapat berpangku tangan. Rhenald Khasali
Pendidikan
dalam bukunya “Agility” menyatakan bahwa perubahan yang terjadi di depan mata kita harus dibarengi dengan sebuah karya nyata yang dibangun secara terus menerus agar kelak dunia pendidikan kita mampu merespon perubahan dengan tangkas, efektif, tepat waktu dan berkelanjutan. Perubahan itu terus berjalan, pasti terjadi, mutlak, siapapun dia di manapun dia berada ia akan menghadapi perubahan. Pertengahan tahun 2005-an Blackberry begitu populer, kita sangat bangga kalau menggunakan Blackberry Messenger (BBM), saat ini BBM yang begitu populer di pertengahan tahun 2010-an juga telah mulai digeser dengan WhatsApp dan aplikasi-aplikasi lain yang lebih canggih. Seekor ulat harus berjuang dalam kepompong sebelum menjadi kupu-kupu yang cantik. Sebuah mutiara pun dihasilkan dari pasir yang masuk ke dalam tubuh kerang yang halus. Untuk menghasilkan mutiara cantik yang berharga, sebuah kerang harus menahan sakit yang luar biasa untuk bisa menjadikan pasir dapat berubah menjadi mutiara. Pakar manajemen Tom Peters dalam sebuah tulisannya menyatakan, “Jika Anda ingin merombak keadaan yang telah mapan, jangan guncang perahunya, tenggelamkan dan mulailah bangun yang baru.” Artinya melakukan perubahan
harus total. Saat ini MEA benar-benar telah diberlakukan di negara kita, dunia pendidikan termasuk salah satu komponen yang juga berada dalam komunitas MEA. Dunia pendidikan tentunya juga harus dapat menyesuaikan tuntutan dengan sebaikbaiknya. Sekolah yang tidak dapat mengikuti genderang irama yang dikumandangkan oleh MEA, maka sekolah tersebut juga akan ditinggal oleh para pelanggannya. Sekolah-sekolah seharusnya dapat melakukan perubahan yang cukup signifikan terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan. Sudah menjadi keharusan bahwa setiap orang yang berada dalam manajemen sekolah harus mampu memberikan pelayanan secara total. Sebagai contoh kalau ada seorang wali murid bertanya di mana perpustakaan sekolah berada, seharusnya guru tidak hanya menunjukkan dengan hanya berkata untuk menunjukan perpustakaaan berada, atau kita hanya bilang. “oh perpustakaannya berada dilantai II. Dalam rangka untuk mem-
berikan pelayanan secara total, maka semestinya kita harus mau berkorban mengantarkan wali murid tersebut sampai di perpustakaan. Dalam manajemen pemasaran, apa yang kita lakukan tersebut dikenal sebagai personal agility. Harus kita akui bahwa belum banyak usaha-usaha besar yang dilakukan dalam persaingan di era MEA. Sekolah yang dapat memahami perubahan saja yang dapat bersaing di jamannya.
“
Jika Anda ingin merombak keadaan yang telah mapan, jangan guncang perahunya, tenggelamkan dan mulailah bangun yang baru.” Artinya melakukan perubahan harus total...
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
11
Opini
BIYANTO
Muhammadiyah Menghadapi MEA
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya dan Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim
E
ra ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah resmi berlaku. Warga bangsa di kawasan Asia Tenggara pun bebas keluar masuk melakukan aktivitas ekonomi. Setidaknya ada lima sektor yang boleh keluar masuk di antara negara-negara Asia Tenggara. Lima sektor itu meliputi barang, jasa, tenaga kerja terampil, modal, dan investasi. Arus bebas lima sektor itu berlaku sama diantara negara-negara Asia Tenggara. Negeri kita tercinta juga memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil manfaat dari perjanjian MEA. Persoalannya, apakah negara kita benar-benar siap menyambut MEA? Pertanyaan inilah yang harus dijawab dengan jujur. Jika negara kita tidak memiliki persiapan, maka harus siap-siap menjadi pangsa pasar dari produk barang dan jasa negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Jika itu terjadi, maka warga bangsa kita benar-benar akan menjadi tamu di negeri sendiri. Karena kini sudah memasuki era MEA, maka suka atau tidak suka kita harus bersiap menghadapi MEA. Persoalannya kini bukan siap atau tidak siap, melainkan mau atau tidak mau mengambil manfaat dari pemberlakuan MEA. Memang harus diakui, bahwa tidak sedikit komponen bangsa ini yang pesimistik menghadapi MEA. Sikap pesimistik itu berdasar pada realitas bahwa dalam banyak aspek negeri ini masih tertinggal dengan negara-negara maju di kawasan Asia Tenggara. Tengoklah hasil survei United Nations Development Programme (UNDP) mengenai Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia, IPM) negara-negara di ASEAN. Survei yang dilakukan pada akhir 2014 itu menunjukkan bahwa ranking negara kita berada di posisi kelima. Negara kita masih kalah dibanding Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Indikator yang digunakan untuk menilai IPM suatu negara adalah tingkat pendidikan, kesehatan, dan standar hidup warga. Dengan menempati posisi kelima diantara negara-negara ASEAN berarti Indonesia masih bermasalah di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan penduduknya. Karena itulah negeri ini harus berlari untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara jiran.
10 12
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Persoalan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat harus benar-benar diperhatikan. Hal itu penting demi terwujudnya negeri tercinta yang bermartabat dan berkemajuan. Pesimistik sebagian kalangan juga disebabkan minimnya persiapan warga bangsa menyambut MEA. Dari berbagai sumber kita bisa menghadirkan fakta mengenai persiapan negara-negara tetangga. Misalnya, diberitakan bahwa sejak Oktober 2000, ada sekitar seribu warga Philipina telah mengikuti kursus Bahasa Indonesia. Selanjutnya pada Maret 2015, pemerintah Philipina melatih ribuan tenaga terampil untuk disiapkan menjadi sopir taksi di Indonesia. Disamping materi Bahasa Indonesia, tenagatenaga terampil Philipina juga memperoleh materi seluk beluk kebudayaan di nusantara. Pemerintah Vietnam juga tidak mau kalah. Pemerintah Vietnam telah melatih ribuan guru dengan materi utama Bahasa Indonesia dan Kebudayaan Nusantara. Langkah ini bertujuan agar guru-guru Vietnam bisa membuka kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin di Indonesia. Yang unik adalah persiapan pemerintah Thailand. Ratusan pebisnis di Negeri Gajah ini telah melatih ribuan tenaga terampil dengan materi khusus Bahasa Jawa. Itu dilakukan
Opini agar pebisnis Thailand bisa berinvestasi dan berdagang di kepulauan Jawa dengan tanpa perantara. Sementara pemerintah Myanmar (Burma) sejak Februari 2015 membuka pelatihan montir kendaraan bermotor dan service hand phone (HP) khusus untuk pemuda-pemuda. Mereka secara khusus akan ditempatkan di Indonesia. Yang juga menarik adalah persiapan pemerintah Singapura. Ratusan konsultan keuangan dan akuntan yang tidak bisa bersaing di Negeri Singa disiapkan untuk berebut pasar di negeri tercinta. Kelompok profesional dari Singapura pun kini sangat rajin belajar budaya Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka ingin mendirikan lembaga konsultan keuangan di daerah-daerah tersebut. Sekali lagi, bagaimana dengan persiapan pemerintah menghadapi MEA? Secara lebih khusus, warga Persyarikatan juga bisa menanyakan persiapan Muhammadiyah mengisi MEA? Secara jujur harus dikemukakan bahwa pemerintah kita juga telah melakukan berbagai persiapan. Diantaranya memberikan pelatihan sertifikasi bagi pebisnis. Pelatihan ini bertujuan agar pebisnis kita bisa berjaya di tengah pasar bebas ASEAN. Pemerintah juga menggalakkan pelatihan bahasa internasional dan kebudayan negaranegara tetangga. Bagaimana dengan persiapan Muhammadiyah? Sejauh ini belum jelas betul persiapan yang dilakukan Muhammadiyah menghadapi MEA. Padahal ribuan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi sangat rawan jika harus berkompetisi secara bebas dengan negara-negara tetangga. Pada konteks inilah tenaga terampil yang bekerja di lingkungan amal usaha Muhammadiyah harus berbenah. Tenaga pendidik dan kependidikan Muhammadiyah mulai tingkat dasar dan menengah hingga perguruan tinggi harus meningkatkan kapasitas. Demikian juga dengan tenaga terampil di bidang kesehatan. Kelompok pebisnis Muhammadiyah sejatinya bisa menjadikan momentum MEA sebagai ajang menjelajah negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sekedar mengingatkan rekomendasi muktamar Muhammadyah ke-47 di Makassar, 3-7 Agustus 2015 silam. Saat itu pimpinan terpilih mencanangkan tiga pilar kebangkitan Muhammadiyah pada abad kedua. Tiga pilar itu adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Penetapan tiga pilar ini bukan tanpa alasan. Sejarah panjang Muhammadiyah menunjukkan bahwa Persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan sangat sukses menyelenggarakan amal usaha di bidang pendidikan dan kesehatan. Khusus bidang ekonomi, harus diakui bahwa Muhammadiyah baru melangkah. Karena itu, pilar ekonomi kini masih tertatih-tatih. Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jatim ke-15 pada 14-15 November 2015 di Sidoarjo juga mencanangkan
“Jihad Ekonomi”. Pencangan Jihad Ekonomi bertujuan untuk menggelorakan pilar ketiga (ekonomi) yang didengungkan saat muktamar. Untuk merealisasikan Jihad Ekonomi, kelompok pebisnis Muhammadiyah rajin bertemu untuk membincang langkah strategis menghadapi MEA. Berbagai pertemuan yang melibatkan kelompok saudagar Muhammadiyah terus digalakkan. Melalui pertemuan saudagar diharapkan ada penyebaran virus entrepreneur di kalangan warga Persyarikatan. Kelompok pebisnis Muhammadiyah level atas, menengah, dan kecil bisa sharing. Diantara mereka juga dituntut untuk saling bersinergi sehingga bisa samasama besar. Muhammadiyah level wilayah, daerah, dan cabang juga didorong untuk memiliki unit-unit ekonomi. Langkah ini penting untuk mewujudkan kemandirian Muhammadiyah. Wacana kemandirian ini sangat penting karena di berbagai daerah Muhammadiyah mengalami marginalisasi peran. Pejabat publik daerah hasil pemilu kepala daerah (pilkada) langsung terkadang kurang bersahabat dengan Muhammadiyah. Dampaknya, amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan tidak bisa mengakses fasilitas dari pemerintah. Dalam situasi sulit inilah dibutuhkan sentuhan tangan kreatif dari pimpinan Persyarikatan. Pada konteks inilah pengelola amal usaha Muhammadiyah harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage), dengan bertumpu pada sumber daya yang berkualitas. Meminjam istilah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015, Prof Din Syamsuddin, warga Muhammadiyah harus menjadi kelompok minoritas yang kreatif (creative minority). Anjuran menjadi minoritas yang kreatif ini sejalan dengan firman Allah SWT; “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah” (QS. al-Baqarah: 249). Jadi, yang terpenting adalah bagaimana menjadi kelompok minoritas tetapi selalu diperhitungkan. Karena itu, Prof Din selalu mengatakan; “No longer number count, but quality count (tidak lagi jumlah yang diperhitungkan, melainkan kualitaslah yang diperhitungkan).” Meski terbilang sukses, amal usaha bidang pendidikan dan kesehatan juga harus berbenah. Pimpinan amal usaha pendidikan dan kesehatan tidak boleh merasa di zona nyaman (comfort zone). Sebab, lembaga pendidikan dan kesehatan yang dikelola kelompok lain terus berlari. Apalagi kini kita telah memasuki era MEA. Itu berarti kompetitor sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, unit ekonomi, dan berbagai layanan jasa Muhammadiyah sekarang bukan hanya kelas lokal, melainkan level regional. Amal usaha Muhammadiyah harus bersaing dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Semoga Muhammadiyah terus bersinar, meski tantangan MEA menghadang.* Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
13
Opini
Drs Miftahul Jinan, M.Pd.I, (Master Trainer Parenting Nasional
S
aya sering mengantarkan anakanak ke sekolah, sehingga saya seringkali menemukan banyak fakta yang menjadi gambaran yang menarik bagaimana cara orangtua di dalam mengasuh anak-anak mereka. Baik gambaran tersebut lebih bersifat positif seperti perhatian orangtua pada anak maupun bersifat negatif seperti rasa kekhawatiran orang yang berlebihan saat meninggalkan anakanak mereka. Ada seorang anak yang selalu diantarkan bapaknya dengan membawa dua tas, tas besar dan kecil. Kedua tas tersebut dibawa oleh sang ayah dengan sedikit repot sementara anaknya dengan santainya tidak membawa samasekali. Pada moment yang lain saya juga menemukan anakanak yang sedang dipakaikan pada mereka kaos kaki di dalam mobil, padahal mereka sudah kelas dua atau kelas tiga sekolah dasar. Jika kita mempunyai pemahaman yang sama bahwa masa taman kanak-kanak dan sekolah dasar sebagai waktu yang paling efektif di dalam membangun dasar-dasar karakter anak, maka kita dapat membayangkan seberapa tangguh dan mandiri anak-anak dalam dua fakta yang tersebut di atas saat mereka dewasa. Mengapa kita perlu memberi perhatian yang besar terhadap dua karakter ini terutama dalam era MEA ini? Ada beberapa alasan yang perlu kita sampaikan, di antaranya : 1. Anak-anak yang tangguh adalah anak-anak yang siap menghadapi kegagalan dan ketidaknyamanan. Sikap ini sangat dibutuhkan dalam percaturan hubungan dan ekonomi di ASEAN dengan karakter siap menghadapi beberapa kegagalan dan kepahitan. 2. Sikap mandiri adalah sikap yang tidak tergantung pada orang lain. Dengan sikap ini seorang anak lebih siap menghadapi tekanan-tekanan dari luar tanpa harus kehilangan identitas diri mereka. Karena dia sangat percaya bahwa yang ia miliki tidak kalah dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Untuk membangun seorang anak yang tangguh dan mandiri
Anak Tangguh dan Mandiri untuk MEA
14
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh orangtua, di antaranya: 1. Orangtua kadang harus tega melihat anaknya menghadapi masalah dan mengatasi kesulitan secara mandiri. Orangtua harus siap hanya melihat anaknya sedang bertikai dengan temannya, tanpa terlibat terlalu jauh dalam friksi mereka. Sebagaimana orangtua juga hanya boleh mendampingi saat anak mengerjakan tugas-tugasnya. Dalam konteks ini orangtua tidak boleh berfikir bahwa anak harus steril dari masalah. Justru saat mereka sering menghadapi masalah akan membuat anak lebih kuat dan tangguh. Bantuan kita berikan pada titik yang memang anak sudah tidak mampu lagi untuk mengatasinya. 2. Memberikan tanggungjawab anak terutama pada aktifitas yang memang bersentuhan dengan diri anak sendiri. Seperti mengembalikan barang pada tempatnya setelah digunakan, membiarkan anak untuk mengenakan seragam atau sepatu sekolah sendiri, menata peralatan sekolah dalam tas dan lain-lain. Sikap ini akan membuat anak terbiasa mandiri dan mampu menyelesaikan masalah mereka dengan baik. 3. Tidak selalu menuruti keinginan anak dan kadang menangguhkan untuk beberapa saat ketika menerima permintaan anak. Anak-anak yang terdidik tidak mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan akan tumbuh menjadi anak-anak yang selalu siap bekerja keras dan pantang menyerah. Sikap kita untuk tidak menuruti keinginan kecuali ditangguhkan beberapa saat akan mendidik anak untuk tidak berfikir Instant dan dapat menikmati setiap proses menuju kesuksesannya.
Opini
Edy Susanto, M.Pd.
(Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang)
P
Change and Achievement
restasi adalah anugerah dari Allah SWT yang merupakan cermin dari kesungguhan yang sudah dibangun sejak lama oleh individu, kelompok atau lembaga. Prestasi juga diartikan sebagai bentuk kerja keras yang lebih sehingga kualitasnya melebihi dari yang lain. Kompetensi, etos, strategi, kerja keras, fokus, skill, dan doa tercampur jadi satu dalam sebuah karya yang namanya prestasi. Usaha melebihi ratarata insyaAllah akan melahirkan prestasi. Dengan usaha yang biasa sulit untuk menghasilkan prestasi. Prestasi umumnya dihasilkan dari usaha yang luar biasa. Sehingga penghargaan atau prestasi sebenarnya sebuah karya yang luar biasa. Habit selalu meraih prestasi adalah super luar biasa. Dua tahun terakhir ini prestasi dan penghargaan diraih oleh sekolah sungguh luar biasa. Sekolah, siswa, dan guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya meraih berbagai kejuaraan ditingkat lokal sampai internasional, mulai dari juara I INAICTA, juara II APICTA, juara umum IISRO, juara umum ME award, Juara I menulis Puisi, juara Internasional melukis, The Best Creative and Innovative School of The Year, anugerah kekayaan intelektual oleh kemenkumham, sampai dengan The Best inspiring Elementary School of the year. Perjuangan membangun budaya berprestasi harus selalu digelorakan baik akademik maupun non akademik dari seluruh siswa, guru, dan sekolah. Dukungan orangtua siswa juga tidak kalah penting untuk membangun budaya berprestasi di sekolah. Keterlibatan orangtua siswa dalam mendukung prestasi putra-putrinya sangat berpengaruh pada kejiwaan dan kesuksesan anak-anak. Kepedulian, perhatian, dampingan, dan doa orangtua terhadap capaian prestasi anak sangat dibutuhkan anak ketika anak sedang berjuang meraih prestasi. Dalam membangun citra sekolah, kesulitan demi kesulitan dilewati dengan penuh semangat dan penuh harap seperti dalam QS. Al Isra’, ayat ke 5 yang berbunyi “Inna ma’al ‘usri yusraa” yang artinya: “dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan”. Dalam setiap usaha sekecil apapun Allah selalu mencatat. Kemajuan sedikit demi sedikit harus selalu kita capai. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Terkadang kita tidak merasakan seberapa jauh usaha yang sudah kita lalukan, tetapi orang yang di luar lembaga menilai bahwa kita sudah berjalan dengan cepat. Hal demikian bukan berarti kita harus mengurangi percepatan dikarenakan image yang telah terbentuk. Konsistensi usaha harus terus dilakukan agar kita tetap berada di leading sector perubahan jaman.
Sekolah Muhammadiyah harus lebih baik dan lebih maju dalam berkarakter mulia, kualitas proses, output, outcome, prestasi akademik dan non akademik, fasilitas, pelayanan, dan penguasaan teknologi. Pada era saat ini kecepatan merupakan bagian dari gaya hidup. Para penyiar TV dan para profesional yang berbicara dengan to the point mengisyaratkan bahwa mereka tidak ingin kehilangan waktu dengan sia-sia. Qur’an surat Al Asr telah mengingatkan kita tentang pentingnya menghargai waktu. Banyak di antara kita yang bisa memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah SWT. dengan maksimal, namun tidak sedikit orang yang menyia-nyiakan waktu. Semua orang berkeinginan untuk sukses, namun dengan cara yang masih kurang maksimal. Ibarat memancing ikan paus dengan umpan cacing. Tidak mungkin berharap yang lebih tapi dengan usaha yang tidak maksimal. Time is limited, tagline ini yang harus ada di benak kita. Begitu cepat perkembangan gaya hidup masyarakat yang didukung dengan kemajuan teknologi. Dunia pendidikan pun juga mengalami perkembangan dalam paradigma, treatment, service, fasilitas, dan kualitas. Manajemen sekolah yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan mampu beradaptasi dengan perubahan adalah yang akan sukses di era global ini. Pendidik juga dituntut meng-upgrade diri untuk mengikuti perkembangan di dunia pendidikan. Penguasaan teknologi untuk guru adalah sebuah keharusan. Usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) harus dengan by design (terencana) dan sustainable (berkesinambungan). Sinergi dengan perguruan tinggi, dunia usaha, dan para pakar pendidikan adalah suatu keharusan untuk meningkatkan kualitas SDM. Atlit-atlit berprestasi seperti Muhammad Ali, Rudy Hartono, Ronaldo, dan Valentino Rossi juga membutuhkan pelatih. Mereka butuh pengamatan yang seksama dari orang lain. Bukan karena pelatih yang lebih hebat atau sebaliknya, tetapi kecermatan dan kepiawaian pelatih mengetahui titik-titik lemah orang yang dilatihnya. Kolaborasi yang efektif antara pelatih dan yang dilatih akan menghasilkan masterpiece yang patut dibanggakan. Sekolah yang sukses di era global dan MEA ini adalah sekolah yang selalu mampu melakukan keteraturan, kolaborasi, inovasi, jejaring, dan tidak puas diri dengan hasil yang dicapai. Success is a journey - not a destination, seperti tulisan profil whatsApp salah satu teman penulis.
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
15
Mutiara Hikmah
Membangun Asa Generasi Muda di Era MEA
M
asyarakat ekonomi Asean merupakan bentuk kerja sama negara-negara kawasan ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mulai diberlakukan pada tahun 2016. Kerjasama ini dilakukan untuk menjadikan kawasan ASEAN menjadi tempat produksi yang kompetitif sehingga produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global serta meningkatkan perdagangan antar negara-negara ASEAN (intra-ASEAN Trade). Pasar bebas merupakan dampak yang mengikuti globalisasi negara-negara ASEAN, dimana masyarakat ASEAN didorong untuk melakukan interaksi dan transaksi secara luas dalam berbagai bidang strategis. Dengan kata lain masyarakat Indonesia harus menghadapinya baik dalam kondisi siap atau tidak siap. Hal ini menuntut perhatian dari semua sektor terlebih sektor pendidikan yang menempati garda terdepan upaya pembangunan SDM Indonesia. Generasi Muda diharapkan mampu berkompetisi “Dan Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar di berbagai bidang dengan masyarakat ASEAN lainnya. berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam:4). Oleh karena itu membangun generasi muda melalui Pengenalan kembali kepada sosok Rasulullah pembangunan karakter adalah hal yang sangat SAW adalah hal yang penting dalam membangun penting dalam era MEA ini. Membangun karakter karakter generasi muda yang baik. Ada beberapa atau kebiasaan yang Islami sangat diperlukan di era karakter yang dicontohkan kuat oleh Rasulullah MEA ini. Dalam hal ini kita harus kembali memahami Muhammad SAW yaitu bersungguh sungguh, secara logis dan rasional (bukan secara dogmatis jasmani yang kuat, selalu belajar dan mau berfikir, dan doktrinis) pentingnya akhlak mulia dan bahaya pandai mengatur waktu, mandiri, serta bermanfaat akhlak tercela dalam kehidupan. Hal itu dilakukan bagi orang lain lewat pengenalan sosok Nabi Muhammad sebagai Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: figur teladan akhlak mulia melalui hadits-hadits dan Bersungguh sungguhlah umtuk meraih apa yang sunnahnya. bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan hanya Rasulullah SAW diutus untuk memperbaiki kepada Allah (dalam segala urusan).” Orang yang akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada yang tidak bersemangat atau tidak bersungguhkita akhlaknya yang agung seperti yang tertuang sunguh, maka dia tidak akan mendapatkana apadalam sabda beliau: “sesungguhnya Aku diutus apa karena malas adalah sumber kegagalan. Orang hanya untuk menyempurnakan akhlak manusia”. bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu Keluhuran akhlaq Rasulullah SAW juga diabadikan dan memohon pertolongan hanya kepada Allah oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah berfirman: maka akan mendapat hasil yang maksimal. Dengan
16
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Mutiara Hikmah meminta pertolongan Allah, Allah akan memudahkan jalan orang yang bersungguh sungguh, menghilangkan kesedihan dan memberikan hasil akhir yang baik. Kekuatan jasmani juga termasuk hal yang penting, maka Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah”. (HR. Muslim). Dengan kekuatan jasmani yang baik, generasi muda kita akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Menanamkan kebiasaan mengatur waktu kepada generasi Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan muda adalah hal yang sangat penting karena waktu amalan di dalam Islam yang harus tidaklah berputar kembali. Dalam surat Al Ashr telah dilaksanakan dengan fisik yang sehat dan kuat. dijelaskan bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk Menuntut ilmu adalah kewajiban yang merugi kecuali yang benar benar bisa mejaga dan seorang generasi muslim sesuai hadits mengatur waktunya untuk hal hal yang bermanfaat. Rasulullah SAW: “menuntut ilmu Kebiasaan buruk jam karet yang lazim terjadi di negara adalah kewajiban bagi setiap muslim ini sebaiknya ditinggalkan karena berdampak buruk pada laki-laki dan perempuan”. Dengan aktifitas dan hasil yang akan dicapai selalu belajar dan mau berfikir maka Allah akan meninggikan derajat umat muslim sesuai dengan firman-Nya: “Allah akan meninggikan orang-orang dan hasil yang akan dicapai. Rasulullah adalah sosok yang beriman diantaramu dan orang-orang yang yang sangat bagus dalam mengatur waktunya, diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al sehingga beliau tidak pernah menyia-nyiakan waktu Mujaadalah:11). Sedangkan berfikir adalah fitrah luangnya, sesuai dengan sabdanya: “Ada dua nikmat manusia yang telah diberi akal fikiran untuk bernalar yang kebanyakan orang merugi padanya: waktu luang dan akan menjadi makhluk mulia jika memanfaatkan dan kesehatan.” (HR. Bukhari). akal pikirannya untuk kebaikan. Rasul bersabda: Kemandirian dibutuhkan oleh generasi muda “Seseorang tidak akan memperoleh sesuatu yang kita dalam era MEA ini, karena kemandirian adalah sebaik akal. Akal akan membimbing pemiliknya kepada modal kuat dalam bersaing menghadapi gempuran petunjuk dan menghindarkannya dari kesesatan.” globalisasi. Hidup mandiri juga berarti bekerja keras, (Muttafaq ‘alaih) tidak menjadi beban orang lain, memiliki skill atau Menanamkan kebiasaan mengatur waktu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang kepada generasi muda adalah hal yang sangat penting bermanfaat tanpa harus merugikan orang lain. karena waktu tidaklah berputar kembali. Dalam Untuk itu dalam menanamkan karakter baik, kita surat Al Ashr telah dijelaskan bahwa sesungguhnya harus berusaha membangun sikap gotong royong manusia adalah makhluk yang merugi kecuali yang dan saling membantu pada generasi kita sekarang. benar benar bisa mejaga dan mengatur waktunya Dengan mencontoh kepribadian, akhlak dan untuk hal hal yang bermanfaat. Kebiasaan buruk perilaku Rasulullah, generasi muda kita akan sanggup jam karet yang lazim terjadi di negara ini sebaiknya melawan kuatnya arus globalisasi di era MEA ini. – ditinggalkan karena berdampak buruk pada aktifitas (i-k) dari berbagai sumber . Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
17
Konsultasi Agama
Menuntut Ilmu Pertanyaan Ananda Areta kelas IV-D Assalamualaikum Wr. Wb. Ustad Sulthon yang saya hormati, saya punya pertanyaan nih. Menapa kita mulai kecil sudah harus menuntut ilmu? Mengapa sejak kecil kita harus sekolah setiap hari? Mulai TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi nanti. Mohon tanggapannya ya Ustad? Trima kasih. Waalaikumussalam Wr. Wb. Ananda Areta yang baik, Manusia yang di lahirkan tidak langsung dapat hidup mandiri. Ada beberapa hal yang harus dilalui. Diantaranya, belajar berbicara, berjalan, berteman dengan orang lain dan sebagainya. Dengan akal, manusia bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk. Maka akal perlu dididik dalam pendidikan. Agar kemampuan akal yang luar biasa dapat dikendalikan dengan baik. Jadi untuk menunjukkan betapa pentingnya berilmu. Sehingga ada pepatah mengatakan bahwa ilmu lebih utama daripada harta karena ilmu akan menjaga pemiliknya sedangkan harta, pemiliknyalah yang harus menjaganya. Ilmu juga merupakan pintu gerbang yang menghantarkan seseorang meraih kesuksesan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dan sesungguhnya seseorang yang percaya kepada Allah dan hari akhir itu haruslah dibangun di atas ilmu. Tidak mungkin seseorang percaya kepada Allah tanpa ilmu, seseorang hanya akan beragama tanpa memiliki dasar yang kuat maka akan ikut-ikutan saja. Akhirnya percaya kepada Allah akan mudah goyah jika tidak kuat pendiriannya. Dalam surat Al-Mujadilah Allah berfirman
Artinya:”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat.” (Al-Mujaadilah:11) Rasulullah tidak pernah meminta kepada Allah untuk ditambahkan kepada beliau kecuali ilmu. Seandainya ada sesuatu yang lebih utama dari ilmu, pastilah beliau akan mengajarkan ummatnya untuk meminta ilmu. Dalam sebuah hadits juga dijelaskan bahwa beda derajat orang yang berilmu dengan orang yang tidak
18
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Sulthon., M.Ag, Guru Ismuba
berilmu. Sehingga Rasulullah menegaskan keutamaan orang menuntut ilmu :
Artinya: “Barangsiapa menempuh suatu jalan mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) surga, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu, dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh makhluk-makhluk Allah yang di langit dan yang di bumi, sampai ikan yang ada di tengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang, dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi, dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud no.3641, AtTirmidziy) Bagaimana mungkin kita dapat meraih keberhasilan jika tanpa ilmu? Sehingga tidurnya orang yang berilmu lebih ditakuti daripada sholatnya orang yang tidak berilmu. Hal ini bisa terjadi karena tidurnya orang yang berilmu pastilah bertujuan untuk istirahat agar dia mampu beribadah. Selain itu, orang yang mengamalkan ilmunya pasti akan mengamalkan tuntunan Rasulullah di dalamnya sehingga tidurnya tersebut akan bernilai ibadah. Sedangkan, ibadahnya orang yang bodoh akan ikut-ikutan sehingga menjadikan syetan menjadi temannya. Untuk itu milikilah ilmu insyaAllah akan dapat menaklukkan dunia.
Konsultasi Psikologi
Bentengi Anak dari “Virus” MEA Assalamualaikum wr. wb. Saya adalah seorang ibu yang bekerja sekaligus memiliki satu orang putra (7,8 tahun), sehingga tidak bisa setiap saat memantau perkembangan anak. Pemenuhan kebutuhan anak saat bekerja, saya mempercayakan jasa supir dan baby sitter. Terkadang saya titipkan di rumah orang tua, dibantu oleh dua adik perempuan saya. Sebenarnya saya memiliki rasa khawatir saat meninggalkan anak di rumah saat bekerja, namun mau bagaimana lagi tuntutan pekerjaan di tempat saya bekerja belum memungkinkan untuk saya tinggalkan. Mengingat perkembangan jaman semakin maju dan pergaulan yang semakin bebas, sebagai seorang ibu bagaimana cara saya untuk melindungi anak saya meskipun jauh karena pekerjaan? Bagaimana cara untuk mengetahui adanya perubahan pada anak yang mengalami kekerasan? Terima kasih atas jawabannya, (AL-Surabaya) Wassalamualaikum wr. wb. Wa’alaikumussalam wr.wb. Perkembangan jaman dan teknologi tidak bisa dihindarkan, sehingga mau tidak mau kita harus juga segera menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Peran orang tua memiliki kedudukan yang sangat penting dalam rangka menyambut dan menangkal beberapa dampak negatif atau “virus” yang tidak bisa dielakkan. Dampak negatif atau “virus” yang dimaksud adalah bebasnya mengakses media sosial, tontonan di televisi yang terkadang tidak layak dilihat anak-anak dibawah umur, adanya orang baru yang dikenal bertindak tidak baik kepada anak, dan lain-lain. Beberapa cara yang bisa diterapkan dalam upaya melindungi anak dari “virus” saat orang tua bekerja adalah: 1. Bangun dan pererat kedekatan dengan anak agar tercipta rasa berharga dalam dirinya. a. Pergunakan waktu yang ada, baik sebelum dan sesudah bekerja untuk berinteraksi dengan anak. Mengajak
anak untuk menceritakan tentang teman di sekolah, mengajak anak merapikan rumah di rumah saat libur, dan masih ada kegiatan yang lainnya. b. Saat kedekatan sudah ada, anak akan mulai terbuka tentang apa saja yang dialami sehingga orang tua bisa menyisipkan nilai-nilai dan aturan yang dibutuhkan anak sebagai “anti virus” menghadapi jaman era globalisasi sekarang ini. c. Latihkan bagaimana mengatakan TIDAK jika ia merasa mendapat perlakuan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan orangtua. d. Beri keyakinan kepada anak bila orang tua tetap akan selalu ada di sampingnya dan akan selalu sayang. e. Waspadai bahaya media sosial (dunia maya) sebab di sinilah kaum yang tidak bertanggung jawab merajalela. Bisa jadi si kecil akan dirayu, kemudian dibujuk untuk bertemu dan bertatap muka. 2. Jelaskan tentang jenis-jenis sentuhan pada anak. a. Sentuhan boleh / baik, yaitu sentuhan dari bahu ke kepala (termasuk tangan) dan dari lutut kebawah. b. Sentuhan membingungkan, yaitu sentuhan dari bahu hingga lutut yang hanya boleh disentuh Ayah, Bunda, dokter, nenek, karena kasih sayang. Jika anak merasa tidak nyaman, ia boleh marah c. Sentuhan tidak boleh/buruk, yaitu sentuhan yang dilakukan pada anggota tubuh yang ditutup pakaian dalam. Bagian ini tidak boleh disentuh dan dilihat siapapun kecuali diri anak sendiri.
Dian Setia P., M.Psi, Psikolog
3. Menyiapkan anak saat terpisah dengan orangtua Ajarkan anak untuk menemukan petugas keamanan atau petugas toko saat mereka terpisah dari Anda. Hal ini sangat membantu mereka mendapatkan pertolongan. Ada baiknya Anda juga memberitahu anak tempat-tempat mencari pertolongan, misalnya pos keamanan atau pusat informasi. Adapun cara untuk mendeteksi apakah anak telah mengalami kekerasan, baik secara fisik maupun mental adalah : 1. Anak menjadi lebih pendiam dari biasanya, 2. Menarik diri, lebih suka berada di kamar sendirian atau sering termenung, 3. Merasa tidak nyaman dan takut berada di tempat tertentu, 4. Mudah merasa cemas bila bertemu seseorang yang baru, 5. Mudah tersinggung. Tanda-tanda diatas mewakili suasana hati atau keadaaan yang tidak menyenangkan pada anak. Apabila orang tua menemui tanda-tanda tersebut maka hendaknya orang tua mengajak bicara si anak, bertanya pada orang di sekitar (baik itu supir, PRT atau orang yang satu rumah saat orang tua bekerja, guru, atau bahkan teman terdekat), dan mencari bantuan pada tenaga yang ahli dibidangnya untuk mendapatkan pertolongan dengan segera, misalnya dokter ataupun psikolog bila memang diperlukan. Demikian jawaban dari pertanyaan yang ada, semoga bermanfaat dalam membentengi anak-anak kita dari dampak negatif atau “virus” yang mungkin ada akibat perkembangan jaman dan menyambut MEA.
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
19
Konsultasi Kesehatan
dr. Hj. Lilik Hartini, Tim UKS SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Virus Zika
Assalamualaikum Wr. Wb. Bu Dokter yang baik. Baru-baru ini saya sering mendengar teman-teman membicarakan tentang virus zika. Tolong dong beri penjelasan tentang apa itu virus zika? Jelaskan juga tentang gejala dan bahaya dari virus zika. Terima kasih atas penjelasannya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Nadya (4-C) Ananda Nadya yang sholehah, sebelum Bu Dokter menjawab pertanyaan kamu, Bu Dokter akan menjelaskan dulu tentang sejarah munculnya virus zika. Pada tahun 1947 di daerah Uganda ditemukan virus yang terkandung dalam darah seekor monyet. Virus ini kemudian diberi nama zika yang diambil dari nama hutan zika yang merupakan hutan dimana monyet yang terjangkit virus zika ini ditemukan. Virus zika sendiri diketahui mulai menjangkit serta menginfeksi tubuh manusia di tahun 1950 terutama di daerah Afrika serta Asia yang merupakan kawasan khatulistiwa, sedangkan infeksi virus ini banyak terjadi pada tahun 1968 tepatnya di daerah Nigeria. Virus zika sendiri merupakan salah satu jenis virus yang berasal dari genus flavivirus dengan family flaviviridae. Zika kemudian diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada tahun 2014 melintasi samudera pasifik menuju polinesia Perancis. Tahun 2015. Zika mulai menyebar hingga pulau paskah hingga Amerika Tengah, Karibia, hingga Amerika selatan. Seiring dengan perkembangannya, virus zika berkembang dan menyebar serta menginfeksi ke dalam tubuh manusia hingga lebih dari 20 negara yang berada di benua Amerika khususnya pada daerah-daerah tropis.
Nyamuk belang Aedes aegypti media pembawa virus zika.
20
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Pada tahun 2016 tepatnya bulan Januari, pemerintah AS melalui pusat kontrol serta pencegahan penyakit atau CDC mengeluarkan peringatan dan panduan perjalanan bagi negara-negara yang sedang terjangkit wabah zika ini. Diperkirakan juga wabah ini akan meningkat melalui penyebaran nyamuk pada bulan April dan Mei tahun 2016 ini. Bahaya Virus Zika Virus zika sendiri memiliki persamaan dengan demam berdarah (DB) dimana penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti. Demam zika merupakan efek ringan yang tidak membahayakan jika terinfeksi virus zika. Akan tetapi zika akan berbahaya jika menginfeksi wanita hamil. Jika seorang ibu hamil terinfeksi virus zika, maka dampaknya akan menyebabkan microchepaly yang mengancam janin yang dikandung dan dapat menyebabkan cacat seumur hidup. Kelainan janin akibat zika ini biasanya berupa kerusakan otak permanen pada bayi dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari ukuran kepala normal bayi. Gejala Jika Terinfeksi Virus Zika Umumnya gejala zika ini mirip dengan gejala demam ringan, biasanya disertai rasa pegal pada otot-otot serta warna mata menjadi merah. Bagi yang terjangkit zika biasanya gejala-gejala tersebut akan hilang dalam waktu seminggu, akan tetapi bagi wanita hamil jika mengalami kondisi seperti ini sebaiknya segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. Hal ini dikarenakan vaksin virus zika hingga saat ini belum ditemukan terutama efek bahayanya bagi janin yang dikandung. Pencegahan Virus Zika Pencegahan virus zika bisa kita lakukan dengan membatasi ruang gerak dari media yang ditumpangi zika yaitu nyamuk Aedes aegypti. Tentunya kamu sudah tahu bukan bagaimana cara menanggulangi nyamuk ini. Dengan pengasapan atau foging, serta menjaga lingkungan tetap bersih dan kubur dalam tanah segala macam sampah yang dapat menampung air sehingga menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk. Kuras dan bersihkan kamar mandi secara rutin, jangan lupa juga selalu sedia obat nyamuk. Dengan melakukan kesemuanya itu maka kita telah melakukan pencegahan perkembangbiakan jentik nyamuk yang kemungkinan membawa virus zika. Nah, demikian penjelasan dari Bu Dokter tentang virus zika. Semoga bermanfaat bagi Nadya dan pembaca semua yaa..
Wawancara EKSKLUSIF
Dr. H. Mahsun Djayadi, M. Ag. Ketua Pimpinan Daerah Surabaya,
Canangkan Gerakan
Surabaya Siap
S
obat Arba kali ini tim warcil berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk bertemu dengan Ketua Pimpinan Daerah Surabaya yang baru, beliau adalah Dr. H. Mahsun Djayadi, M. Ag. Saat ini bapak Mahsun Djayadi adalah dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya, beliau pernah menjadi wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah kota Surabaya tahun 1985-1990 dan juga aktif menjadi pengurus cabang Muhammadiyah dan PWM mulai tahun 1990. Nabila dan Azizah sebagai perwakilan warcil bertemu dengan bapak Mahsun Djayadi di ruang kerja beliau, setelah memperkenalkan diri dan memberi selamat atas terpilihnya beliau Nabilah. Mari kita ikuti perbincangan seru tim Warcil dengan ketua PDM Surabaya. 1. Bagaimana perasaan bapak saat terpilih menjadi ketua PDM Surabaya? Yang senang ya susah, senangnya karena dipercaya warga Muhammadiyah untuk membesarkan Muhammadiyah, susahnya memikul amanah yang berat 2. Apa tugas ketua Muhammadiyah? Tugas utamanya adalah 1. menentukan visi misi Muhammadiyah, 2. mengkoordinasikan seluruh wakil ketua, majelis-majelis dan lembaga-lembaga, 3. melaksanakan misi untuk mencapai visi.
‘Surabaya SIAP’; siap mengabdi, siap melayani, siap untuk maju. SIAP itu singkatan dari Sosio Preneur dan pendidikan. Artinya Muhammadiyah 5 tahun kedepan unggulannya adalah program-program dibidang sosial, enterpreneur dan pendidikan yang menjadi icon baru Muhamadiyah. 3. Bagaimana cara bapak mengatasi masalah yang dihadapi Muhammadiyah?
gram dibidang sosial, enterpreneur dan pendidikan yang menjadi icon baru Muhamadiyah.
Internal : termasuk misi, yaitu melakukan penguatan ideologi agar warga mantap akan kemuhammadiyahannya. Aktivis muhammadiyah mantap akan kemuhammadiyahannya (2) meningkatkan kualitas dan kwantitas amal usaha muhammadiyah. Meningkatkan kwalitas amal usaha seperti panti asuhan, di bidang yang selama ini sudah ada misalnya kalau rumah sakit memperbaiki pelayanan atau kalau perlu menambah ruangan, pendidikan yang sudah baik ditingkatkan, kalau masyarakat membutuhkan dibangun lagi SD, SMP, SMA dan bahakan perguruan tinggi.
5. Bagaimana kita menghadapi MEA terutama untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah?
4. Apa program kerja prioritas bapak?
Saya berharap pada anak anak baik pembaca dan awak arba’a, karena kita saat ini membutuhkan dua hal, 1. Kompetensi / kemampuan yang hanya di dapat dengan belajar- dan belajar, 2. Kita tidak boleh berlama-lama santai, harus belajar dengan keras, semangat, kita harus mempunyai ‘speed’ atau kecepatan
Saya prioritaskan lima tahun kedepan programnya saya singkat ‘Surabaya SIAP’; siap mengabdi, siap melayani, siap untuk maju. SIAP itu singkatan dari Sosio Preneur dan pendidikan. Artinya Muhammadiyah 5 tahun kedepan unggulannya adalah program-pro-
Ini adalah kerja lintas majelis, majelis dikdasmen dan majelis ekonomi; yaitu diarahkan pada gerakan enterpreneur, karena Muhammadiyah dulu di dirikan dan digerakkan dan ditopang oleh para saudagar atau para ekonom dan eterpreneur. Oleh sebab itu majelis ekonomi bersinergi dengan majelis pendidikan dengan sekolah dan universitas. 6. Apa saran bapak untu kami pelajar Muhammadiyah?
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
21
Wawancara EKSKLUSIF
P
ada 14-15 Nopember 2015 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menggelar hajat besar, yaitu Musyawarah Wilayah bertempat di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Musyawarah yang digelar setiap lima tahun sekali itu mempunyai agenda besar yaitu pemilihan ketua baru. Setelah melalui proses musyawarah yang santun dan elegan terpilihlah DR. Saad Ibrahim sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah periode 2015-2020.
DR. Saad Ibrahim
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur,
Menyinergikan Potensi Bangsa
Wartawan Cilik (warcil) Arba’a Magazine berkesempatan mewawancarai DR. Saad Ibrahim di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jawa Timur pada 5 Februari 2015. Berikut ini hasil wawancaranya : 1. Bagaimana perasaan bapak terpilih sebagai ketua PWM jawa timur? Yang pertama saya sebelumnya sudah di PWM mulai periode 2005 -2010 saat ketua bapak Fasikh, 2010 – 2015 saat ketua bapak tohir luth dan sebelumnya 2000 – 2005 menjadi ketua majelis tarjih PWM. Sekarang mendapat amanah yang lebih besar untuk menjadikan atau membawa Muhammadiyah ke arah yang lebih baik, dengan selalu memohon pertolongan dari Allah semoga ke depan Muhammadiyah bisa lebih baik. 2. Hambatan apa yang dihadapi bapak saat menjadi ketua PWM? Insya Allah kalau kita merasa bahwa semua itu adalah bagian dari Amanah dan selalu meminta pertolongan dari Allah, InsyaAllah semua itu tidak akan menimbulkan rasa tidak enak hati atau berat saat harus melakukan tugas-tugas berat. Seperrti pergi ke tempat-tempat yang jauh dan sulit dengan pikiran yang jernih Insya Allah semua menjadi mudah ditolong oleh Allah. 3. Bagaimana bapak mengatasi persoalan-persoalan eksernal dan internal Muhammadiyah? Internal ada yang tertinggal ada yang terlalu tinggi, tetapi itu adalah persoalan yang mendasar tidak hanya di Muhammadiyah. Ada kawasan-kawasan yang sangat tertinggal. Kalau di PWM Jatim setiap mengadakan rapat tetapi di tempat lain rapatnya 6 bulan sekali; di Jatim mempunyai 6 Perguruan Tinggi Muhammadiyah sedangkan Bandung tidak punya satu pun. Kalau ada istilah Jakarta is everything n papuan is nothing maka bisa dirubah menjadi east java is everything and Bandung is nothing. Padahal semua punya potensi yang baik, semua yang mengurus di majelis-majelis dan lembaga2 mempunyai kapasitas bahkan untuk mengurus negara sekalipun. Eksternal ; membangun kerjasama atau relasi dengan siapapun dengan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan. Relasi dengan negara seharusnya muhammadiyah tidak menganggap kita sebagai musuh karena tanpa
22
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
muhammadiyah, negara tidak bisa mengurus semuanya sendiri. Dengan kata lain kita membangun persaudaraan, kebersamaan, mensinergikan potensi bangsa ini . kedepan dari potensi SDM, dari agama ini, umat islam khususnya dan manusia secara keseluruhan. Prinsipnya, ada prinsip yang yang berbasis keterbukaan, dan ada prinsip2 yang berbasis ketertutupan. Yang kita katakan inklusivitas dan eksklusivitas. Dalam islam selalu seperti itu. Ada buku dari Noel J. Colsen yang berjudul conflic and islamic yurispedensi yang memadukan dua hal yag berlawanan itu yang dimiliki oleh islam. Dengan kata lain, itulah yang kita gunakan dalam menghadapi MEA, artinya kita tidak bisa terbuka seluruhnya dan juga kita tidak tertutup seluruhnya, yang kita lakukan adalah untuk memberikan protektif kepada yang lemah. Kalau yang lemah belum pantes/blm kuat untuk dipersaingkan dengan yang lain seharusnya dilakukan proteksi bukan semua terbuka dan terserah masing-masing punya kebebasan. Artinya selalu ada yang lemah yang harus tetap dilindungi dan didampingi atau diperkuat, bukan seperti teori darwin survival to the fitnes sehingga yang lemah itu pasti akan terlibas, hal seperti itu tidak boleh terjadi. Yang kita usahakan yang lemah menjadi kuat dan yang kuat tidak mendominasi. Relasi yang terbangun adalah relasi kemitraan, persaudaraan, brotherhood, al ukhuwah.. sama dengan menyaingkan anak SD dengan lulusan perguruan tinggi, sebuah persaingan yang tidak logis. Jadi kita harus melihat mana yang harus kita berikan proteksi dan mana yang bisa kita lepas. 4. Apa nasehat bapak untuk pelajar-pelajar Muham-madiyah khususnya SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya? Yang penting pertama mengikuti ajaran islam dengan baik artinya selalu menyandarkan urusan hidupnya kepada Allah. Kedua, belajar dan terus belajar waktunya digunakan untuk membaca dan mengkaji secara terus menerus. Ketiga, kuasai setidak-tidaknya dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris agar kedepan peluang sangat terbuka untuk menjadi apapun. Contohnya Pak Dien, yang menguasai bahasa Inggris yang mempunyai kapasitas untuk menjadi pimpinan/presiden atau menjadi pimpinan PBB. Jadikan nabi Muhammad sebagai uswatun khasanah.
Wawancara EKSKLUSIF
“Jangan Pernah Percaya pada Kegagalan”
B
uya Syafi’i Maarif adalah seorang guru bangsa yang sangat bersahaja. Sikap dan tutur katanya selalu bisa menyejukkan hati semua orang. Kerendahan hatinya mampu meluluhlantakkan hati orang-orang yang arogan. Sungguh kesempatan yang luar biasa bagi tim WARCIL SD Muhammadiyah 4 Pucang untuk melakukan wawancara dengan mantan ketua PP Muhammadiyah ini. Berikut adalah hasil wawancaranya. Apa cita-cita Buya pada masa kecil dulu? Pada masa kecil saya tidak punya cita-cita yang besar. saya hanya berangan-angan menjadi mubaligh kelas rendah di desa saja, karena sya hanya orang kampung yang hidup di desa di pelosok Sumatera Barat yang di sana tidak ada listrik dan tidak ada mobil. Jadi cita-cita saya ya mengalir saja. Bagaimana cara belajar Buya sehingga sukses seperti saat ini? Jalan hidup saya itu kan tidak lurus karena saya berasal dari keluarga miskin dan anak kampung lagi. Hidup saya seperti peribahasa “terdampar ke tepi karena belas kasihan Allah”, artinya seperti benda di laut semacam batang pohon yang terkena ombak. Karena belas kasihan Allah dia bisa sampai ke tepi. Itu saja. Saya ikhtiar dengan belajar sungguh-sunguh dan setelah itu saya bertawakkal kepada Allah. Sejak kapan Buya aktif di Muhammadiyah dan apa yang mendorong Buya untuk aktif di Muhammadiyah? Sewaktu saya di SR (Sekolah Rakyat) saya juga bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah, jadi saya sudah mengenal Muhammadiyah di usia yang sangat belia. Setelah itu saya masuk di Mualimin di satu kampung di Sumatra Barat, lalu saya melanjutkan pendidikan di Mualimin Jogjakarta. Nah, di Mualimin Jogjakarta inilah saya mulai belajar menulis dan membuat majalah yang bernama Sinar Kaum Muhammadiyah (SKM). Dalam majalah inilah saya muali berkiprah di Muhammadiyah dengan banyak menulis, walaupun saat itu saya merasa terlambat karena sudah cukup tua. Hal ini karena saya terlambat masuk SR, karena saya 3 tahun menganggur dan baru masuk SR. Apa kesulitan yang Buya alami saat memimpin persyarikatan Muhammadiyah? Saya menggantikan Amien Rais, orang yang sangat terkenal ketika itu. Sedangkan saya dari jogja yang hanya sebuah kota kecil. Setahun memimpin saya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri di Muhammadiyah, karena saya menggantikan orang yang paling populer ketika itu. Tapi setelah setahun saya mulai bisa menemukan diri saya dan bisa memimpin muhammadiyah dengan baik. Apa aktifitas Buya saat ini? Sekarang aktifitas saya banyak mengisi seminar-seminar, menulis, ceramah, berdiskusi, dan kadang-kadang membantu istri ke pasar dan masak juga. Diskusi lintas agama juga sering saya lakukan. Saya juga sering menerima tamu, karena akhir-akhir ini banyak tamu yang datang ke rumah. Kemarin ada tamu dari Universitas Sumatra Utara, terus ada tokoh nasional seperti Todung Mulya Lubis, dan ada juga rombongan tamu dari menkopolhukam yang datang ke apartemen saya di Jakarta sana. Saya banyak diskusi dengan tamu-tamu saya, padahal saya belum tentu memberikan jalan keluar kepada mereka, tapi mereka senang berdiskusi dengan orang tua seperti saya. Sebagai guru bangsa, apa nasehat Buya untuk kami para pelajar Muhammadiyah dalam menghadapi rintangan saat ini di era MEA? Nasehat saya belajar yang baik dan jangan pernah percaya kepada yang namanya kegagalan. Hidup jangan kepalang tanggung. Jadilah orang-orang yang super dalam Muhammadiyah, baik itu jadi dokter spesialis, tentara, ilmuwan maupun jadi Ibu rumah tangga, tetaplah menjadi yang terbaik dan kembali ke Muhammadiyah. Apakah Buya mau menjadi presiden untuk memperbaiki kondisi Bangsa Indonesia? Kalau umur saya masih 50an mungkin saya masih berfikir untuk menjadi presiden, tapi sekarang saya sudah 81 tahun jadi sudah tidak kuat lagi. Sekarang kesempatannya yang muda-muda untuk memimpin bangsa ini. Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
23
Profil Walimurid
Dr. Raharjo, M.Si
Bijak Berkat Rajin Meremediasi Otak Mahasiswa menurut kaca mata Dr. Raharjo, M.Si. memang sudah masuk periode dewasa sebagai manusia. Ia dapat melihat, menelaah, dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Namun, nurani dosen yang menjabat Ketua Jurusan Biologi Unesa ini tetap kukuh untuk selalu menyampaikan pesanpesan moral kepada mahasiswanya. Hal itu didasarkan pada pengalamannya menjadi dosen selama 30an tahun. Bahwa mahasiswa cenderung abai dan lalai memikul amanah “mahasiswa” yang cukup berat itu. Nah, kalau mahasiswanya bergaya lalai dan abai, seperti hanya “ngampus” tetapi raga di awang-awang, penggiat TA (titip absen), pekerjaaannya nongkrong, tidur saat perkuliahan, atau pula membolos dan lain-lain, itu akan cocok jika mata kuliahnya diampuh oleh Raharjo. Karena pria 51 tahun ini punya obat manjur mengatasi hal itu dengan tangan lembutnya. Dia melihat mahasiswa adalah manusia yang perlu dimanusiakan. “Kalau di kampus, saya suka memberi pesan-pesan moral kepada mahasiswa. Dari pengalaman saya dengan mereka (mahasiswa), saya bisa diterima oleh mereka. Karena saya tidak mau hanya mengajar, saya juga mendidik mereka,” katanya kepada Arba’a Magazine di kantor Dikdasmen PWM Jatim, Jum’at 19 Februari 2016. Mendidik bermakna lebih tinggi dari sekedar mengajar. Mendidik itu menyentuh qolbu, kalau mengajar hanya transfer ilmu dari otak ke otak. “Termasuk mahasiwa saya yang tidak menyelesaikan skripsinya kemudian saya beri peringatan, dia (mahasiswa) tidak sakit hati, masih menerima saya. Karena itu tadi saya selalu memberi pengertian, itu kan bagian mendidik,” tukas doktor jebolan FPS Universitas Negeri Malang.
24
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
S e k a r a n g soal musik. Suami Mamik Suparmi, M.Pd menem-patkan musik sebagai hal yang sakral dan penting. Karena lewat musik arek asli Suroboyo ini dapat melakukan remediasi otak. Apalagi ditambah hobi dia memang musik. Kemudian kalau aliran musik yang disukai adalah smoot jazz. Bukan lagu dan karya siapa. “Pokoknya yang berbau smoot jazz saya suka. Jadi apapun lagunya, saya pasti suka,” katanya. Dia merelaksasi otak lewat musik. Fungsionaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim itu memandang kehidupan tergantung cara orang menggunakan otak untuk berfikir. “Dengan kita memberi waktu yang cukup untuk otak kita istirahat dan direlaksasi maka otak kita akan sehat,” beber pemilik ulang tahun 15 Maret ini. Meremediasai otak dapat berfikir lebih jernih, selalu memutuskan sesuatu dengan tenang dan bijak. Termasuk menyelesaikan persoalan di keluarga. ”Otak yang sehat itu menghadapi masalah apapun pasti dengan cara lembut, dengan tidak mudah marah, tidak mudah tergiring oleh hasutan, dan lain sebagainya,” tandas ayah dari Padmasari Dian Pertiwi (VII SPEMMA) dan Baskoro Adji Satryatama (V-D SDM 4 Pucang) itu. Raharjo ini tidak usah diragukan soal kepiawaiannya bermain musik: gitar dan keyboard. Karena dua alat itu jadi mainannya dari kecil. Diakui sebelum Kajur dia menjadi pembina kemahasiswaan musik di Unesa, dia juga menggiring rekan-rekannya sesama dosen untuk bermusik. “Sudah terbentuk grup qosidah. Saya kawal betul agar mereka berani tampil. Sekarang sudah saya lepas, sudah banyak yang pintar-pintar dari saya,” akunya merendah. Dikisahkan kesukaannya bermusik turun ke anak pertamamnya si-Padma. Remediasi otak tadi dirasakan Raharjo berguna betul dalam kehidupan sehari-hari. Dia dapat menjadi teladan dalam mengtasi urusan keluarga seharihari. Setiap hal masalah di dalam keluarga dapat diselesaikan dengan bijak. Rahajo mengkomunikasikan aturan main dalam keluarga dengan terdesain. Persoalan apapun harus lewat dialog yang lembut. Hak-kewajiban anak disampaikan di awal sejak anak-anak memahami hak dan kewajibannya. Semakin anak-anak beranjak remaja dan dewas, orangtua dituntut memahami wilayah yang boleh dan tidak boleh diganggu. ”Anak saya yang perempuan ini mulai tidak mau diganggu persoalanpersoalan tertentu lebih jauh. Anak saya yang laki, dia mulai ingin menunjukkan jati dirinya mau diperhatikan lebih menonjol, dan lain-lain,” tutur dr. Rahajo. “Tapi beruntunganya sekolahnya Baskoro di SD Muhammadiyah 4 Surabaya, karena begitu dia mendengar kumandang adzan, dia langsung pulang dari mainnya, mandi, dan ke masjid. Alhamdulillah dia punya pondasi aqidah yang kuat semoga istiqomah,” sambung pengurus Persatuan Biologi Indonesia itu. Ditanya soal romantis, Raharjo menjawab singkat. “Nek rumongsoku ora, nggak pinter saya (kalau perasaan saya tidak, saya tidak pandai romantis),” imbunya misem. Dia dengan nyonya usinya selisih 4 tahun. Singkat kisah, nampaknya ia jatuh hati waktu mengajar nyonya saat S1. []
Silaturrahim “Bagaimana cara Bapak membimbing guru-guru di sini, sehingga menghasilkan sekolah cemerlang semacam ini,” tanya Guru Besar (Kepala) Sekolah Rendah Agama Saidina Uthman Bin Affan Kuala Lumpur, Malaysia Hj. Mohd Aminuddin Bin Hj. Katan kepada Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto, M.Pd. dalam sesi dialog studi banding di Auditorium TMB lt. 4, pada Selasa siang, 25 November 2015.
Tamu Malaysia Tersanjung Sambutan Siswa
Ust. Edy menyambut baik pertanyaan singkat namun “berisi” tersebut. Dijelaskan, bahwa mengurus 73 guru di sekolah yang hingga kini mendidik 1.616 siswa tersebut memang memerlukan kiat dan trik tersendiri, yaitu sepenuh hati memberi motivasi, membimbing, dan memberi keteladanan bagi guruguru dan karyawan sekolah. “Agar guru-guru kami dapat menunaikan tugasnya dengan baik dan mengajar dengan ikhlas,” kata Pria ssli Kabupaten Nganjuk ini di hadapan 22 cikgu tamunya tersebut. Lebih lanjut, Ust. Edy menambahkan jawaban lain. Dia mengaku untuk menjadi sekolah unggul pihaknya menerapkan manajemen yang unggul pula. “Kami tegaskan jobdisc masing-masing guru sejak awal tahun pelajaran, kemudian kami kontrol setiap saat. Saya “towaf” ke kelas-kelas hingga ke lantai 5, menyapa benda mati dan hidup,”
bebernya. “Sehingga para guru berlatih dengan sungguh-sungguh supaya mengahsilkan murid yang cemerlang tadi. Siswanya serius karena gurunya yang serius,” imbuh ayah dua anak tersebut. Kemudian, adanya lomba atau kompetisi akademik dan non-akademik juga turut memacu semangat guru-guru sepenuh hati mendidik siswanya. “Oleh sebab itu, murid-murid kami alhamdulillah mampu berprestasi di berbagai perlombaan,” tukasnya. Rombongan Malaysia tiba di Pucang pukul 8 pagi dan bertolak sekitar pukul 13.00. Sebagaimana biasa, tamu yang datang ke Pucang disuguhkan pemandangan proses pembelajaran di dalam kelas hingga berkeliling meninjau fasilitas lain yang dimiliki sekolah. Para cikgu cukup antusias berkomparasi ke sekolah ini, mereka banyak bertanya secara personal kepada para guru yang mendapinginya berkeliling, bertanya seputar manajemen kantin hingga teknis pemilihan kepala sekolah. Pertemuan tersebut juga menjadi momen penting karena kedua belah pihak melakukan penandatanganan kerjasama sister school. Tidak kalah menariknya, di akhir pertemuan, sang guru besar dari Malaysia itu berbisik kepada Ust. Edy saat diantar ke parkiran mobil. Kemudian, dia mengutarakan perasaan bahagianya bertandang di Pucang. Dia berkata sangat tersanjung dengan sambutan kedatangan di pagi hari oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. “Bendera kami dikibarkan oleh anakanak di halaman sekolah itu sangat menyentuh hati kami, terima kasih atas sambutannya,” ucap Mohd Aminuddin yang kental dengan dialek Negeri Jiran tersebut. (mly)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
25
Silaturrahim
Semakin Berbagi Semakin Berisi Pagi, jam setengah enam, Ust. Edy Susanto, MPd. sampai di halaman SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Hari itu dia ada jadwal yang cukup penting di sekolah. Matahari di ujung timur masih malu-malu bersinar. Ia turun dari mobil Toyota Avanza silvernya dan hendak meminta bantuan salah seorang satpam untuk membuka pagar dan siap masuk. Tiba-tiba Pak Haryono, koordinator satpam sekolah membuka pintu pagar sembari melempar salam dan senyum kepada sang kepala secukupnya. Tidak biasanya, Ust. Edy sepagi itu sampai di sekolah, padalah tanggal Senin, 21 Desember 2015 itu hari pertama libur sekolah. Ternyata, jadwal penting hari itu adalah menyambut tamu 26 rombongan SD Muhammadiyah Muara Jawa, Kutai Kartanegara,
SD Muhammadiyah Majenang Belajar Robotik di Pucang Untuk kali kesekian SD Muhammadiyah 4 Surabaya kedatangan tamu studi banding. Kali ini yang datang adalah SD Muhammadiyah Program Khusus Majenang dan SD Muhammadiyah Cilopadang Majenang. Kedua sekolah yang berasal dari Kabupaten Cilacap itu tidak hanya studi banding tetapi juga magang di SD Muhammadiyah 4
26
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Kalimantan Timur. Memang Ust. Edy selalu mempersiapkan sebaik-baiknya untuk menyambut para tamu yang datang ke SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Semangat berbagi sukses sangat menggebu di dalam diri kepala sekolah asal Kabupaten Nganjuk ini. “Karena saya menyadari, semakin berbagi kita semakin berisi, itu sudah kalam Allah,” ucap pria berkumis itu. Rombongan baru tiba di Pucang -sebutan sekolah ini- agak siang. Sebelum penyampaian materi dari Ust. Edy, rombongan Kutai terlebih dahulu menunaikan solat duhur dilanjutkan melihat-lihat ruang-ruang kelas dan fasilitas skolah. “Kami datang jauh-jauh dari muara jawa dengan tujuan ingin menggali ilmu untuk dapat kami terapkan pada sekolah kami, sekolah kami terletak di daerah yang terpencil jauh dari keramaian kota, meskipun begitu kami tidak mengeluhkan kondisi itu, kami tetep semangat ingin memajukan sekolah kami” kata Kepala SD Muhammadiyah Muara Jawa, Kutai Kartanegara Ust. Lutfi, S.Pd. turut hadir mendampingi rombongan yaitu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kutai Kartanegara Ust. Mukosim, MM. (A-ji/mly)
Surabaya pada 19-24 Oktober 2015. “Alhamdulillah sambutannya luar biasa, excellen,pelayanannya bagus, semoga bisa jadi contoh bagi sekolah kami” ujar Arif Rahman Kepala SD Muhammadiyah Program Khusus Majenang Cilacap. Kedua sekolah tersebut membawa rombongan sebanyak 16 orang, terdiri dari 6 guru dan 10 siswa. Selama 5 hari mereka melakukan magang dan belajar tentang robotika. “Kami ke Pucang (sebutan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, red) melakukan magang untuk mempelajari beberapa aspek antara lain aspek pelayanan, kurikulum dan management sekolah serta kami juga belajar robotika karena SD Muhammadiyah 4 ini terkenal sering menjuarai lomba-lomba robot baik tingkat lokal maupun internasional, kami ingin sekolah kami menjuarai lombalomba robot seperti SD Muhammadiyah 4 Surabaya ini” ujar Heru Utomo Kepala SD Muhammadiyah Cilopadang Majenang Cilacap. (A-ji)
Silaturrahim
“Perpisahan” Tidak Harus Berpisah
S
abtu sore, 16 Januari 2016 SD Muhammadiyah 4 Surabaya kedatangan tamu. Tamu yang berjumlah 12 orang itu berasal dari SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan, yang terdiri dari 10 siswa dan 2 orang guru pendamping. Sekolah yang terletak di Labuhanbatu Utara Sumatera Utara itu berada di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya selama satu minggu melaksanakan student exchange. Peserta student exchange berasal dari kelas 4 dan 5. “Ustadz Edy saya titip anak-anak saya mengikuti kegiatan belajar disini, semoga kecerdasan siswa-siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang bisa menular pada anak-anak kami” ujar Ustadz Dicky Pratama dalam sambutannya. Selain melaksanakan program student exchange SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan juga ingin menjalin silaturahhim serta belajar bagaimana cara mendidik siswa-siswa agar meraih prestasi yang luar biasa. “Selain siswa-siswa kami mengikuti kegiatan belajar mengajar di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, kami juga ingin belajar bagaimana cara mengelola sekolah agar maju dan berkembang serta cara mendidik siswa-siswa agar berprestasi” ujar Ustadz Dicky Pratama menambahkan. Selama belajar di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, siswa-siswa SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan menginap di rumah house family yang tak lain adalah walimurid SD
Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Setelah mengikuti student exchange di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, siswa-siswa SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan mengadakan acara “perpisahan”, acara itu menandai berakhirnya student exchange. Di acara “perpisahan” itu ditampilkan perform dari siswa-siswa SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan dan SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya diantaranya nasyid, teater, pencak silat, tahfidzul Qur’an, dan memainkan biola. “Syukur Alhamdulillah siswa-siswa kita telah melaksanakan student exchange di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dengan baik, dalam acara perpisahan ini kami tidak berpisah untuk selamanya, ini hanya menandai berakhirnya acara kami disini, Insya Allah kami akan kembali lagi ke sini ini, terimakasih saya ucapkan kepada Ustadz Edy Susanto atas sambutan dan pelayanannya yang sangat baik selama kami disini serta ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada kami untuk saya bawa dan terapkan ke sekolah kami SD Muhammadiyah 1 Aekanoppan” ujar Ustadz Dicky Pratama dalam sambutan perpisahan. “Ustadz Edy Susanto memberi wejangan kalau ingin menjadi warga Muhammadiyah yang baik harus melaksanakan tiga hal yaitu Keikhlasan, Kebersamaan dan Berkemajuan” ujar Ustadz Dicky Pratama menambahkan. (A-ji)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
27
Kolom
INTERNSHIP
“I’m Just Very Lucky Here”
M
Dua Mahasiswi Russia
Magang di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Lagi-lagi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya kedatangan dari luar negeri. Kali ini tamu yang datang adalah dua orang mahasiswa dari negeri Beruang Merah Rusia. Mereka adalah Elina Khismatullina dan Zorina Inna. Di negeri Pimpinan Vladimir Putin itu mereka kuliah di Russian State Trade and Economics University dan Financial University under the government of the Russian Federation. Kedatangan dua mahasiswa tersebut mendapat sambutan hangat dari Pimpinan Sekolah dan para siswa. Selama di SD Muhammadiyah 4 Surabaya dua mahasiswa itu akan melakukan aktivitas mengajar mulai 25 Januari sampai 29 Februari 2016. Materi yang diajarkan adalah Bahasa Inggris dan budaya khususnya budaya Rusia. Dengan kehadiran mahasiswa magang dari luar negeri untuk kali ke lima ini diharapkan SD Muhammadiyah 4 Surabaya semakin di kenal di luar negeri. “Miss Elina dan Miss Inna ini merupakan mahasiswa dari luar negeri ke lima yang magang ke SD Muhammadiyah 4 Surabaya, saya berharap sekolah kita bisa semakin dikenal di luar negeri” ujar Edy Susanto Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Selain mengajar Bahasa Miss Elina dan Miss Inna juga akan memaparkan tentang negara Rusia, meliputi budaya, bahasa, agama, musim, sosial masyarakat, makanan dan lain-lain yang berhubungan dengan Rusia. Selain bahasa Inggris dua mahasiswa Rusia itu mempunyai keahlian lain. Miss Inna ahli banking bisnis dan Miss Elina ahli fotografi. (A-ji)
28
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
y name is Inna, I am from Russia and I came to Indonesia for the volunteer program. I got into the school of Muhammadiyah 4 Elementary School of Pucang Surabaya. The first week of stay here, I did a presentation about myself on my country about my hobbies and other things. Students always listened with interest and asked me a lot of questions, they want to know everything, if I have a boyfriend or not, as I have brothers and sisters, how old I am, whether I love horror movies, what urban legends I know what national Indonesian dishes I tried and so on and once even someone asked me my chat group. But most of all I remember my first lesson, I was very worried, because my real life in Russia I am not a teacher, and EO, and I was very afraid that the children will not be interested, I cannot teach, etc., because in Russia teaching system is radically different. We have fewer people in the classroom, the lessons in short, there is homework that very clearly checked and there are estimates that are set every day, thereby providing the best discipline in the classroom and at home, and in this there is a difference. But on my first lesson here in Surabaya, one of my student asked me, and what is your motto, it was my very first lesson, and I was very surprised at the question, and then I thought, as a man to cross the 10,000 kilometerss from distant snowy Russia in hot Indonesia, leaving behind his family and coming here was needed very motivating slogan and I thought, said: “Naslazhdaystes his life and all the lessons that she has you presents, travel make friends at the other end of the earth, live with an open heart and never about anything not regret”. From that began my training here and I cannot say that only I teach children, very often, children are taught to me talk about hobbies, your favorite country on their traditions, teach me the words of the Indonesian . I’m just very lucky that my host family was very good nice people and my host sister to study in this school, her name is Fira, she is very talented and capable, and she helps me a lot in school and at home. I am also very grateful to all teachers, they have us not only colleagues but also friends, and I am very glad that familiar with them. I am very blagodarana all school principals in such a warm hospitality, for which we took and razsherili teaching. We are leaving in Russia with invaluable experience which we gained in Indonesia.
Kolom
INTERNSHIP
My Learn My Adventure
H
ello . . . I am Elina from Russia. Every journey is an adventure, it is a way of learning the world and also an opportunity to find yourself anew. The volunteer project in what we participate give a lot of opportunities to self-actualization. Due to the fact that you live in a real family you can learn their culture and traditions. I am so happy that I get exactly this amazing family. They are always kind to me and try to help every time. SD Muhammadiyah 4 Elementary School is one of the most positive places that I have ever seen in my life. So much fun, smiles and enthusiasm in these children’s faces I see every day. Looking at them you understand that all of our problems and worries can be left behind and it’s simple to look at the world a little differently. I like to work at this school and to help children learn English. They are so shy when we discuss something but they always try to speak this language. It will be better for
teachers to give more practice to students. It is really important to have a great appropriate vocabulary and learn more the elements of grammar. Children should read books on English and also watch movies to have a good pronunciation. English language is an international language that is why its knowledge can help students: to study in other good foreign universities, to talk to people from different countries, to travel at least. Thanks to my English that I am here. I want to thank all the staff of the school for your help and respect to us. Also thank to my host family for their warm welcome to me. Best regards your Elina.
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
29
Outclass Activity
Asyik, Ayo Main Lagi, Ustadzah! Ini dia suasana Belajar di Luar Sekolah (BLS) ala kelas 1 SD Muhamamdiyah 4 Pucang Surabaya di Taman Flora Surabaya atau familiar disebut Kebun Bibit Surabaya, Selasa, 20 Oktober 2015. Lihat saja wajah cerah cerianya bocah-bocah usia enam tahunan ini. Kesannya gembira, semangat, dan anti lelah. Namanya juga anakanak, mereka sangat bersemangat sejak dilepas secara simbolis oleh Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto, M.Pd. di halaman sekolah pagi hari. Setibanya di lokasi hingga siang hari anak-anak disibukkan dengan tujuh jenis permainan secara bergiliran, namun wajah mereka tetap ceriah. Detailnya, di pos 1 ada permainan titian tali dan panjat tebing, ini melatih konsentrasi dan keseimbangan anak secara individual. Di pos 2 ada permainan transfer bola dengan media potongan paralon belah dua yang masing-masing anak memegang satu-satu, lalu disambungkan antar anggota tim yang di atasnya digelundungkan bola. Kemudian di pos 3 ada permainan membuat jembatan dari pecahan matras karakter ragam gambar dan warna. Permaiannya adalah menyusun jembatan ke depan, matras paling belakang diambil lalu ditranfer ke tim paling depan hingga finish. Pos 4 adalah balap bakiak, ini salah satu olah raga tradisional yang selalu dihadirkan dalam berbagai event olahraga di Mudipat. Selanjutnya pos 5 ada permainan menyusun puzzle untuk mengasah ketelitian dan kekompakan tim. Selanjutnya pos 6 ada lari bola, setiap tim bertugas membawa lari bola dari tempat yang satu ke tempat
yang lain secara bergiliran, tim yang tercepat dan terbanyak mengumpulkan bola merekalah yang menang. Kemudian di pos 7 ada lari bendera, kerjanya sama dengan permainan lari bola. Di semua games itu kekompakan, kemadirian, dan konsentrasi anak benar-benar teruji. Anak-anak menjalani rute di setiap pos itu dengan rasa sumringah. Sebut saja misalnya Ataullah Azfar Athari. Bocah kelas 1F itu mengaku tidak bosan menjajal setiap pos yang disuguhkan ustadz/ustadzahnya. Di akhir kegiatan, peraih Juara olimpiade Matematika, Science, dan English tingkat Jawa Timur belum lama ini meminta main lagi. “Ayo tadz main lagi,” rayunya manja pada salah satu pendaping regu Ataullah. Sama dengan Ataullah, Rosyidah, siswa kelas 1E juga mejalani BLS dengan gembira. Gadis mungil itu cukup menonjol di timnya, selain ia semangat, alasannya karena bocah ini punya nyali berani tampil. (mly)
Outclass Activity
Kelas Lima Blusukan ke Pelindo Variasi joyful learning SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya tidak hanya pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga pembelajaran di luar kelas. Kegiatan pembelajaran luar kelas itu diberi nama field trip/Belajar Luar Sekolah (BLS), yaitu kegiatan yang mengajak semua siswa belajar atau terjun langsung ke objek-objek materi pembelajaran. Sehingga salah besar jika pembelajaran di Mudipat hanya tekstual saja, karena sekolah ber-ISO 9001:2008 ini telah lama menerapakan pembelajaran kontekstual jauh sebelum kurikulum 2013 diberlakukan. Kegiatan BLS tahun pelajaran
2015/2016 kali ini dilakukan perdana olah murid kelas IV. Murid Mudipat itu mengunjungi Museum Trowulan Mojokerto awal pekan lalu. Giliran hari ini (Sabtu, 17 Oktober 2015) adalah 274 murid kelas V melakukan BLS ke PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Anak-anak Mudipat dipandu oleh Assekper Kehumasan PT Pelindo III Edi Priyanto untuk belajar tentang pelabuhan, perkapalan dan kelautan. Pak Edi juga mengajak anak-anak meninjau laut dan kapal-kapal pesiar yang ada di perairan selat Madura dari atas dermaga. Sebelum turun lapangan, bocah-bocah itu diberi materi singkat tentang pelabuhan di dalam auditorium Pelindo di Jl. Perak Timur No. 610 Surabaya. “Ini merupakan bentuk kesungguhan kami mendidik anakanak Mudipat. Diajak belajar langsung supaya mereka memahami materi secara utuh, yaitu kesesuaian apa yang diajarkan di kelas dengan apa yang ada di lingkungan nyata,” kata Ust. Edy Susanto, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. (mly)
Outbound Kids Libur telah tiba, libur telah tiba, hore... hore... hatiku gembira.... Kutipan lagu yang dinyanyikan penyanyi cilik Tasya Kamila menggambarkan betapa gembiranya para siswa ketika memasuki liburan sekolah. Perasaan itu pula yang menghinggapi siswa-siswa kelas 3 dan kelas 4 SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Mereka begitu antusias dan gembira ketika akan berangkat Outbond Kids di PPLH Seloliman, Trawas, Mojokerto, 23 Desember 2015. Outbound tersebut digelar setiap tahun. “Kegiatan outbond ini merupakan agenda tahunan untuk mengisi liburan khususnya siswa-siswa kelas 3 dan kelas 4 setelah disibukkan dengan rutinitas belajar agar anak-anak lebih fresh ketika kembali masuk sekolah” kata ustadz Edy Susanto, MPd, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya dalam sambutannya di hadapan seluruh siswa. Dalam kegiatan outbond itu siswa-siswa melahap semua game yang diberikan oleh trainer dari pihak Seloliman. Selain melakukan
30
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
game siswa-siswa juga diberi materi tentang lingkungan, bagaimana menjaga kelestarian lingkungan, bagaimana cara menghasilkan energi dari alam, bagaimana cara membuat kebun tanaman obat. Fitri, siswa kelas 4-A mengaku bungah dapat mengikuti outbound tersebut. Menurutnya, tidak ada kebahagiaan yang mengalahkan kegembiraannya saat itu. “Senang banget, soalnya bareng teman-teman outboundnya,” ucapnya. Fitri dan rekan-rekannya memang tidak dapat dihitung berapa kalinya ke tempat rekreasi, namun outbound tersebut benarbenar menjadi wadah para siswa bermain, belajar, mengenal, dan mencintai lingkungan. (A-ji/mly)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
31
Outclass Activity
Melihat dari Dekat KRI Karang Pilang Selain pembelajaran didalam kelas, SD Muhammadiyah 4 Surabaya juga melaksanakan pembelajaran diluar kelas atau disebut BLS (Belajar di Luar Sekolah). Kali ini yang melaksanakannya adalah siswa-siswa kelas 3. Dengan membawa rombongan sejumlah 235 siswa ditambah guru 30 pendamping pada 19 Oktober 2015 berangkat menuju Dermaga Ujung (Koarmatim), Monumen Jalesveva Jayamahe dan Museum Loka Jala Crana. “Untuk Belajar Luar Sekolah kelas 3 temanya adalah Maritim, agar kalian lebih mengenal tentang kemaritiman atau kelautan. Kalian diajak ke Dermaga Ujung, Monumen Jalesveva Jayamahe dan Museum Loka Jala Crana” ujar Edy Susanto Tujuan pertama yang dikunjungi adalah Dermaga Ujung. Di dermaga itu siswa-siswa diajak masuk kedalam Kapal Repubik Indonesia atau KRI Karang Pilang. Didalam kapal yang memiliki nomer lambung 981 itu siswa-siswa diajak keliling melihat fasilitas-fasilitas kapal. “Nah adik-adik sekarang
32
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
kita berada di dalam anjungan. Anjungan adalah ruangan yang berfungsi untuk mengendalikan kapal. Ini namanya radar yang berfungsi sebagai mata bagi kapal. Didalam radar itu kita bisa melihat situasi diluar ketika kapal berlayar. Itu namanya kompas, itu GPS.”ujar Kopda Anwarudin menjelaskan. Setelah dari KRI Karang Pilang, siswa-siswa diajak menuju Monumen Jalesveva Jayamahe. Di Monumen yang diresmikan pada 5 Desember 1996 itu siswa-siswa menyaksikan video tentang sejarah TNI Angkatan Laut. Tujuan berikutnya adalah menuju Museum Loka Jala Crana. Di museum yang dikelola oleh Kobangdikal itu siswa-siswa diajak berkeliling melihat koleksi-koleksi yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut. “Anak-anak dihadapan kalian itu adalah senapan-senapan yang digunakan dalam pertempuran melawan penjajah. Senapansenapan itu berasal dari rampasan dari tentara sekutu”ujar Serma Sumargono. (A-ji)
Outclass Activity
Mengenalkan Permainan Tradisional Sejak Dini “Hore…kita mau bermain” tutur Amanda Grace 2B. Pagi itu pada 27 Oktober 2015 seluruh siswa kelas 2 bersiap-siap berangkat menuju Taman Prestasi. Mereka tampak gembira dan ceria. Di Taman yang terletak di belakang gedung Grahadi dan gedung DPRD Kota Surabaya itu siswa-siswa kelas 2 melaksanakan kegiatan Belajar Luar Sekolah. “Anak-anak kita bawa ke sini karena menyesuaikan materi pelajaran tematik tema 2 yaitu bermain di lingkungan sekitar, dan untuk dikenalkan dengan berbagai macam jenis tanaman, belajar mengenal lingkungan dan kita kenalkan dengan permainan tradisional, pengenalan permainan tradisional ini sangat penting karena jaman sekarang anak-anak lebih senang bermain gadget yang akan berdampak negatif bila tidak ada kontrol dari orang tua ” tutur Luluq Qurrota’ayun guru kelas 2D sekaligus koordinator kelas 2. Kegiatan Belajar Luar Sekolah itu diikuti oleh 279 siswa kelas 2 beserta 34 guru pendamping. Setelah tiba di Taman Prestasi, secara berkelompok anak-anak didampingi oleh guru pendamping masing-
masing langsung diajak berkeliling mengamati setiap jenis tanaman. “Heemmm….hawanya sejuk udaranya segar banyak pohonnya” tutur Feros Asfer kelas 2A. Selain mengamati tanaman anakanak juga diajak melihat replika penghargaanpenghargaan yang pernah diraih kota Surabaya antara lain Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana dan lain-lain. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan macam-macam jenis permainan tradisional yaitu engklek, congklak, lompat tali, tarik tambang, ular naga, bentengan, dan gobak sodor. Anak-anak secara berkelompok memainkan permainan tradisional tersebut. “Ternyata asyik juga ya main lompat tali, dirumah saya jarang memainkannya” tutur Muhammad Zidny Ilman Alfaraby kelas 2C. Permainan tradisional merupakan permainan yang diturunkan dari suatu generasi ke generasi. Permainan tradisional juga memiliki banyak manfaat bagi fisik, perkembangan sosial, emosi, untuk mengasah ketrampilan dan lain-lain. Karena berbagai manfaat itulah maka sebenarnya permainan tradisional sangat baik untuk diajarkan dan dimainkan oleh anak. Permainan tradisional tentu akan melatih anak untuk bersosialisasi, berbeda dengan permainan-permainan jaman sekarang yang membuat anak cenderung bersifat individualis. (A-ji) Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
33
Agenda Sekolah
Pucang Gelar Workshop The Inspiring Teacher
K
epala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto, M.Pd. benar-benar sepenuh hati memimpin sekolah ini. Dia tidak main-main dalam mewujudkan mimpinya membawa sekolah yang dinahkodai untuk menjadi sekolah bermutu dan berdaya saing di kancah internasional. Salah satunya dengan konsisten melakukan pembinaan sumber daya manusia di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Pembinaan kali ini mengawali semeter genap 2015/2016 pada Ahad, 3 Januari 2016. Yaitu dengan mengadakan Workshop Pembelajaran pada Guru di Auditorium SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Workshop bertemakan The Inspiring Teacher for the Bright Future itu diikuti 73 Guru Pucang -sebutan sekolah ini- dan 15 guru peserta tamu. Di antaranya, dari SD Muhammadiyah 24 Surabaya sebanyak 13 guru, SDM 1 Mojokerto 2 guru, SDM 17 Surabaya 1 orang, dan 1 guru SDN Kedurus 3 Surabaya. Hadir pada workshop tersebut Dr. Syamsul Shodiq, M.Pd. (Pakar Pendidikan & Dosen UNESA) dan Drs. Miftahul Jinan, M.Pd.I. (Pakar Pendidikan) sebagai narasumber. Selain itu, turut hadir dalam pembukaan workshop, Ketua Ikwam Pucang Dr. Drg Setya Haksama, MKes, dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya Drs Muhammad Naim. M.Pd.
34
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Ust. Edy pada pidato sambutanya menyampaikan, kalau guru mau survive di era MEA (masyarakat Ekonomi Asean) ini sekolah harus kreatif dan inovatif, supaya seorang guru dapat sukses menjadi inspirasi bagi muridnya juga sekolah lain. Lebih lanjut disampaikan, untuk mengembangkan konpetensi seorang guru sebagai pendidik agar mampu menelurkan karya tulisnya dengan maksimal. “Kita tidak hanya rutin mentransfer ilmu, tapi ke depan harus memiliki banyak karya,” kata pria yg memasuki usia ke 47 tahun ini. Setelah USt. Edy, Ust. Naim memberi sambutan. Disampaikan bahwa PTK (penelitian tindakan kelas) muaranya harus untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Jadi guru tidak boleh berpuas diri hanya menjalankan rutinitas mengajar setiap hari. “Kita, sekolah di Surabaya sebagai barometer pendidikan nasional harus benar-benar menjadi insipirasi. Satu semester satu karya, baik itu karya PTK atau bahan ajar yang inovatif. PTK itu mohon dikemas yang baik, kemudian diikutkan lomba,” katanya lalu membuka acara secara resmi. Di sesi workshop, PTK kata Dr. Syamsul adalah karya guru yang tercipta ketika guru sedih jika keluar kelas, tapi kalau guru sudah puas saat keluar kelas, maka tidak akan ada PTK. Ditegaskan Dr. Syamsul mengutip pidato Ust. Naim, benar bahwa PTK tujuannya untuk menciptakan pembelajaran berkualitas. “Karena itu, maka seorang guru dalam pembelajaran harus benar-benar menyeriusi melakukan penelitian tindakan kelas ini,” katanya. Sesi kedua, Drs. Miftahul Jinan mengupas tuntas materi tentang media belajar dan pembelajaran inovatif dan menyenangkan. Dijelaskan, pembelajaran menenyangkan harus menjadi nadi pendidikan khususnya pembelajan di tingkat sekolah dasar. “Karena sejatinya yang pembelajaran yang menyengkan dan inovatif itu adalah kunci kesuksesan guru dalam pembelajaran,” terangnya. (mly)
Agenda Sekolah
S
udah menjadi agenda rutin tiap tahun, SD Muhammadiyah 4 Pucang mengadakan kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman (PIK). Untuk tahap pertama kegiatan PIK dilaksanakan tanggal 23 Januari 2016 diikuti oleh siswa kelas 6 yang berjumlah 254. Menyusul setelah PIK kelas 6 adalah kelas 5, 4 dan terakhir kelas 3. Tujuan diadakan PIK adalah sesuai dengan namanya adalah untuk memantapkan iman dan keislaman dengan harapan iman semakin mantap serta pemahaman Islam yang benar. Kegiatan Pemantapan Iman dan Keislaman kelas 6 tahun ini diketuai oleh Ustadz Mujahid. Meski dengan waktu persiapan yang tidak terlalu lama, Ustadz Mujahid optimis pelaksanaan PIK kali ini berjalan lancar. Dengan dibantu oleh teman-teman panitia dari Tata Usaha dan guru-guru semua logistik dan alat-alat kelengkapan PIK sudah siap. ”Alhamdulillah dengan dibantu teman-teman TU dan guruguru, persiapan dan logistik kegiatan sudah siap. Saya optimis kegiatan PIK dapat berjalan lancar.” ujar Ustadz Mujahid penuh harap. Kegiatan PIK kelas 6 diikuti antusias oleh seluruh siswa. Para siswa kelas 6 mulai datang berduyun-duyun berdatangan sejak pukul 11.00, bahkan ada yang sudah di sekolah sejak pagi. Mereka datang dengan membawa bekal dan peralatan kegiatan, seperti; peralatan makan, mandi, ibadah, tidur, sampai peralatan olah-raga untuk kegiatan pagi hari kedua. Selama PIK mereka menginap di sekolah, meski begitu mereka tetap bersemangat dan bertekad mengikuti PIK sampai selesai. ”Selain meningkatkan keimanan dan keislaman kegiatan ini juga dijadikan sarana untuk membangun motivasi belajar khususnya dalam menghadapi Ujian Nasional (Unas) Mei mendatang” tutur Munarto Koordinator guru kelas 6. Kegiatan PIK diawali dengan membuat kontrak belajar, pernyataan komitmen, dan Pretest.
Pemantapan Iman dan Keislaman Setelah melaksanakan shalat dhuhur berjamaah yang dipimpin Ustadz Mukhlisin, dilanjutkan dengan opening ceremony. Pembukaan dipandu oleh MC cilik Putri Fatma kelas VI-G dan Yulia Arum Rahmawati kelas VI-G di Masjid KH Ahmad Dahlan. Lagu mars Muhammadiyah Sang Surya dilantunkan mengawali pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu mars SD Muhammadiyah 4 Surabaya secara bersama-sama. Kemudian diteruskan dengan sambutan oleh Wakil Kepala Sekolah Ustadz M. Syaikul Islam atau akrab dipanggil Ustadz Icool. Dalam sambutannya Ustadz kelahiran Bojonegoro itu meminta siswa-siswa bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan PIK dari pembukaan hingga penutupan. ”Kalau ada peserta yang hafalan surat-surat pendeknya bagus, hafalan doa-doa hariannya bagus, bacaan sholatnya bagus, baca Al Qur’annya bagus maka akan diberi reward pita biru, jika siswa aktif selama mengikuti materi, adzan & iqomah, kultum diberi reward pita hijau, tapi jika tidak disiplin, atau melanggar peraturan maka akan diberi punishment pita merah” urai Ustadz Icool. Selain itu juga, Ustadz Icool juga mengatakan bahwa generasi Islam harus smart dan confident serta memiliki kemantapan dalam akidah, memahami agama Islam dengan baik, mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan menyampaikan kebaikan kepada orang lain. Selain diberikan materi pemantapan aqidah dan pembentukan karakter, kegiatan PIK juga ada pembinaan ibadah siswa yang meliputi; pembinaan thaharah (wudhu) dan shalat. Pembinaan wudhu bertempat dii tempat wudhu lantai 1 gedung lama dan pembinaan shalat dilaksanakan secara berjamaah di Masjid KH Ahmad Dahlan. Demikian pula dengan thaharah (wudhu). Praktik dan pembinaan wudhu juga harus dilaksanakan agar kualitas dan pemahaman bersuci siswa dapat terus ditingkatkan. Materi yang tak kalah menarik adalah tentang perawatan jenazah yang di sampaikan oleh Ustadz Hadlir untuk siswa-siswa laki-laki dan Ustadzah Luluq bagi siswa-siswa perempuan. Penyelenggaraan PIK kelas 6 tahun ini lengkap dengan adanya seorang motivator. Motivator itu adalah Ustadz Munahar. Selepas shalat Isya dan Kultum di Masjid KH Ahmad Dahlan, peserta bergegas menuju ke auditorium The Millennium Building lt 4. Ustadz Hadlir dengan dibantu oleh ustdaz-ustadz yang lain dengan sigap mengatur shaf para peserta. Ustadz Munahar dalam pemaparannya mengatakan bahwa pentingnya rasa bersyukur atas ciptaan Allah SWT. Manusia, alam semesta beserta isinya adalah mahakarya Allah SWT. Betapa agungnya kuasa Allah SWT, Dialah yang Maha Kuasa, Maha Perkasa. (A-ji)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
35
Prestasi Sekolah
SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Raih Penghargaan dari Kemenkumham
K
epala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto, M.Pd tampak sumringah, senyumnya langsung merekah saat menerima piagam penghargaan Anugerah Kekayaan Intelektual Nasional 2015 berupa World Intellectual Property Organization (WIPO) Award Schoolchildren’s Trophy dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Yosanna H. Laoly di Aula Gedung Senta Mulia lt.19 Komplek Kemenkumham, Jum’at siang (30 Oktober 2015). Anugerah tersebut diberikan kepada Pucang -sebutan sekolah ini- atas prestasi membanggakan yang diraih Pucang, yaitu sebagai satu-satunya sekolah dasar di Indonesia yang memiliki segudang prestasi di bidang robot tingkat internasional. “Alhamdulillahirrabbil ‘alamin, prestasi ini adalah buah kerja keras dan kesungguhan keluarga besar SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, terutama tim robotika,” kata Ust. Edy usai menerima trophy di Jakarta. Anugerah itu secara khusus dipersembahkan
36
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI kepada Pucang, yang prosesnya dimulai dari penjaringan dan penggalian data di sekolah-sekolah seluruh Indonesia secara akuntabel. “Semoga prestasi yang Anda raih dapat semakin memacu semangat Anda untuk terus berkarya lebih baik lagi ke depan untuk membangun Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, adil, dan berdaya saing,” ungkap Bapak Menteri dalam pidatonya. Dalam agenda menerima penghargaan tersebut, Pucang difasilitasi secara penuh oleh Kemenkumham RI, baik akomodasi penginapan maupun transportasi pesawat pulang pergi. Pesawatnya menggunakan Garuda Indonesia dan hotelnya dipilihkan yang kelas eksekutif di salah satu hotel bintang lima di Kuningan, Jakarta Selatan selama sehari semalam. Ust. Edy ke Jakarta tidak sendirian, ayah dua anak ini didampingi Wakil Kepala Sekolah Ust. Muhammad Syaikhul Islam, SHI. dan Staf TU Mulyanto, S.Pd. (mly)
Prestasi Siswa
Selsya Ayu Raih Juara 2 Lomba Presenter
SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya memiliki banyak talenta yang berprestasi baik akademik maupun non akademik. Selain berprestasi di bidang akademik siswasiswa sekolah yang baru saja mendapat penghargaan dari Memkumham R.I itu berprestasi juga di bidang non akademik. Salah satunya adalah Selsya Ayu. Siswa kelas 5F itu meraih juara ke-2 Lomba Presenter Cilik yang diadakan JTV 19-22 November 2015. “Alhamdulillah saya meraih juara ke-2 lomba presenter, ini merupakan pertama kali saya meraih juara”ujar Selsya Gembira. Perkenalan Selsya pada dunia presenter dimulai sejak kelas 3, ketika itu putri pasangan Chaidir Syahbana dan Selvi Andiyani mengikuti ekstrakurikuler broadcasting setiap hari Rabu di sekolah. Di ekstrakurikuler itu Selysa berlatih menjadi MC, Penyiar Radio, dan Presenter. “Saya senang pada dunia broadcasting karena bisa bikin rasa percaya diri” ujar Selsya. Berkat ditempa latihan di ekstrakurikuler broadcasting, Selsya selalu dipercaya membawakan acaraacara yang diadakan sekolah diantaranya acara pentas seni, jalan sehat, open house, talent show dan lain-lain. (A-ji)
“Ustadz Cilik” Rangking 1,
Hadiahnya ke Malaysia Usianya masih belia, 7 tahun, namun Ataullah Azfar Athari sudah luar biasa. Siswa Kelas I-F SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya ini sukses meraih prestasi membanggakan, yakni mendapatkan Rangking 1 Matematika dan Bahasa Inggris dalam Math-Science-English National Competition & Indonesian Model Ambassador 3 se-Jawa Timur yang digelar Andima Management di BG Junction, Surabaya Oktober-Desember 2015. Atas prestasi tersebut, bocah yang akrab dipanggil Ata itu berhak mendapatkan hadiah berpelesir ke Legoland Malaysia pada Februari 2017. Putra tunggal Budi Riva Oktafianto - Atiek Lestari ini berhasil menempati podium rangking 1 setelah menyisihkan sebanyak 700 peserta dari Jawa Timur, dari Madiun, Ponorogo, Pasuruan, dan Malang pada 14 Oktober 2015. Kemudian di final, bocah kelahiran Surabaya, 10 Februari 2009 itu berhasil menjadi nomor satu dari total 100 peserta pada 20 Desember 2015. “Alhamdulillah, aku senang,” ucap Ata kepada sdm4sby.com pada Kamis pagi, 7 Januari 2016 sambil menggotong dua piala dan sertifikatnya. Ia cukup bersemangat saat hendak diambil gambar oleh web sekolah. Dia bercerita, bahwa sesungguhnya cita-cita mulianya adalah ingin menjadi ustadz kondang. Tetapi, bukan kesohor semata yang ia cari, melainkan kemualiaan dan ridho Allah yang dia harapkan. Kalau alasan yang paling sederhana menjadi ustadz menurut Ata adalah untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran kepada sesama teman-temannya. “Aku suka ngajar anak-anak. Kalau ada temanku yang makan berdiri, aku suruh duduk, ada yang nggak bisa do’a, ya aku kasih tahu, gitu,” katanya polos lantas tersenyum. (mly) Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
37
Prestasi Siswa Hashemi Aulia R. (V-G), Rachmad Sulthan R, (IV-B)
Juara Nasional Baseball Duo bocah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Hashemi Aulia Rahman (5G) dan Rachmad Sulthan Raffalah (4B) menambah deretan prestasi sekolah ini. Prestasi membanggakan itu adalah Juara I Liga Major SD BaseballNakala Turnamen Pelajar XVI Serie B 2015 diselenggarakan Pengprov PERBASASI DKI Jakarta, 10-20 Desember 2015. Hashemi dan Rafel -panggilan Rachmad Sulthan Raffalah- ke Jakarta bersama dengan 9 orang tim Hawks Baseball-Softball Club Surabaya. Ditanya tentang bagaimana proses pertandigan tersebut, Hashemi menjawab cukup berani dan optimistis. Bocah kelahiran Bondowoso, 3 September 2004 itu mengatakan pertandingan kemarin menjadi kunci pembuka prestasi dirinya ke depan. Karena, di level nasional, Hashemi baru meraih juara I pada turnamen tersebut. Senada dengan Hasemi, Rafel
yang relatif lebih junior hanya misem manis saja ketika ditanya bagaimana perasaannya ketika meraih prestasi membanggakan tersebut. “Seru asaja, ya senang banget,” ucap bocah kelahiran Surabaya, 7 Januari 2006 itu. Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Ust. Edy Susanto menyampaikan selamat dan rasa bangga atas prestasi-prestasi yang ditoreh anak didiknya itu. Pria asli Nganjuk ini lebih lanjut memotivasi seluruh siswa sekolah ini agar senantiasa memiliki semangat membara untuk giat belajar serta rajin berdoa kepada Allah, agar setiap aktivitasnya selalu dirahmati Allah SWT. “Kepada ananda Hashemi dan ananda Rafel selamat, tingkatkan terus prestasi kalian,” katanya. (mly)
Pemanah Pucang Raih Dua Emas Satu Perunggu di POR SD Lagi-lagi SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya meraih prestasi. Kali ini prestasi datang dari tim panahan di arena POR SD Tingkat Jawa Timur di Tulungagung yang berlangsung pada 1-6 November 2015. Pada even yang diselenggarakan oleh Kemenpora dan Dispora Jawa Timur diikuti sebanyak 37 kontingen dari 37 Kota/Kabupaten se Jawa Timur. Mempertandingkan 11 cabang olahraga (cabor), yaitu, atletik,
38
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
senam, renang, bulutangkis, tenis meja, tenis lapangan, sepak takraw, panahan, bola voli mini, pencak silat dan catur. Tim panahan Pucang meraih dua medali emas dan satu perunggu untuk kontingen Surabaya. Dua medali emas diraih oleh Fachri Elfreda kelas V-B kategori Beregu Comphound Putra dan Athallah Rafi kelas V-F kategori Beregu Standart Nasional Putra serta satu medali Perunggu diraih oleh Luveira Vania kelas V-E kategori Beregu Standart Nasional Putri. Pemanah-pemanah tersebut merupakan hasil pembinaan extrakurikuler panahan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 16.0017.00. Selain berlatih di sekolah, mereka juga berlatih di lapangan KONI setiap hari pukul 16.00-17.00. Mereka juga tercatat sebagai atlet di Koni Surabaya. “Alhamdulillah pemanahpemanah SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya bisa meraih dua medali emas dan satu perunggu, medali ini merupakan persembahan dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya untuk Muhammadiyah dan Kota Surabaya tercinta” ujar Ustadz Edy Susanto bangga. (A-ji)
Prestasi Siswa Rahma Sahara (VI-A)
Juara Panjat Tebing Piala Koni Prestasi senantiasa datang menghampiri SD Muhammadiyah 4 Pucang. Kali ini datang dari cabang olahraga panjat tebing melalui Rahma Sahara. Siswa kelas VI-A itu meraih juara satu pada Kompetisi Panjat Tebing JSCC 13 Piala Koni Surabaya Games 2015 Tingkat Regional se Jawa Timur 20-22 Nopember 2015 kategori Lead Spider Kid B Putri. Rahma yang kini berlatih di Federasi Panjat Tebing Seluruh Indonesia (FPTI) Jl. Irian Barat itu merupakan satu-satunya atlet panjat tebing yang dimiliki SD Muhammadiyah 4 Pucang. Dia juga tercatat sebagai atlet di Koni Surabaya. Dalam satu minggu sebanyak tiga kali Rahma habiskan untuk latihan yaitu setiap rabu, sabtu dan minggu. Jika ada lomba atau kompetisi waktu latihan ditambah menjadi 5 kali sminggu. Ketekunan Rahma berlatih berbuah manis. Pada kejuaraan tingkat Propinsi Jawa Timur di Surabaya 5-7 April 2013 Rahma meraih medali perak kategori Lead Spiderkid C Putri. Pada kompetisi yang sama di kategori Speed Spiderkid C Putri gadis berkacamata itu meraih medali emas. Setelah meraih dua medali di Kejuaraan tersebut, prestasi Rahma terus melejit. Pada 2015 Rahma kembali meraih prestasi. Pada
Jasmin (V-E) dan Haifa (VI-E)
Berpasangan Meraih Emas Bangga dan salut. Itulah kalimat yang tepat untuk Jasmin dan Haifa. Siswa kelas V-E dan VI-E itu meraih medali emas pada Invitasi Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri ke III Antar Pelajar se Jawa Timur. Pada kejuaraan yang diselenggarakan di
kejuaraan tingkat Propinsi tanggal 26-29 Maret gadis kelahiran Surabaya 31 Januari 2004 itu meraih medali perak kategori Speed Spiderkid B Putri. Ditahun yang sama Rahma kembali meraih berprestasi yaitu menjadi juara satu Piala Koni Kota Surabaya. “Alhamdulillah berkat latihan tekun, semangat dan mengikuti semua instruksi dari pelatih dengan baik tahun ini saya meraih prestasi” ujar Rahma dengan wajah berbinar. Olahraga panjat tebing identik dengan laki-laki, sebagian besar kita beranggapan itu sebuah olahraga yang banyak digeluti oleh laki-laki. Tetapi itu tidak berlaku bagi Rahma yang mulai berlatih panjat tebing sejak kelas 2. “Saya mulai berlatih panjat tebing sejak kelas 2 diajak oleh bapak, tempat latihannya di Pataga Untag” ujar Rahma. Rahma yang ketika itu masih berumur 7 tahun dengan cekatan dan penuh semangat melahap materi-materi latihan dari pelatih. Pada saat latihan, pelatih sudah menyiapkan materimateri yang harus dilakukan oleh Rahma.“Ketika latihan pelatih sudah menyiapkan materi-materi yang harus dilakukan, saya lakukan instruksi itu dengan penuh semangat dan pelatih juga nyuruh melakukan pemanasan dulu selama kira-kira 10 menit sebelum memanjat wall dan setelah selesai latihan juga harus melakukan pendinginan untuk mengembalikan fungsi otot secara normal agar tidak mengakibatkan rasa” ujar Rahma. Yang tak kalah penting adalah peralatan yang digunakan harus sesuai standar dari International Climbing and Mountaineering Federation atau Union Internationale des Association d’Alpinisme (UIAA) baik harness, carabiner dan peralatan lainnya. (A-ji) SMA Negeri 19 Surabaya pada 22-24 Januari 2016 itu Jasmin dan Haifa meraih medali emas kategori Rangkaian Dasar Berpasangan Putri Tingkat SD. Jasmin dan Haifa pertama kali mengenal bela diri Perisai Diri dari sang ayah yang merupakan pelatih Perisai Diri. Jasmin mulai latihan Perisai Diri sejak TK, Haifa mulai berlatih sejak kelas I. Jarak rumah antar mereka berdua berdekatan di daerah Pondak Candra, jadi latihan dilakukan bersama-sama. “Kita berdua bertetangga jadi latihan kita selalu bersamasama, kadang latihan di rumah saya, kadang latihan dirumah Haifa, latihannya setiap hari minggu pagi jam 6 sampai jam 10 dilatih oleh ayah kita masing-masing” ujar Jasmin. Setiap kali latihan dengan senang hati dan penuh semangat Jasmin dan Haifa melahap materi-materi dari pelatih. Tendangan, pukulan dan jurus-jurus menjadi menu latihan dari sang pelatih yang harus dilahap oleh Jasmin dan Haifa. Jasmin dan Haifa tidak ingin prestasinya berhenti disini. Harapan ke depan mereka berdua bisa terus menambah prestasi. Tidak hanya prestasi di tingkat kota, propinsi tapi juga internasional. “kita mempunyai cita-cita suatu saat ikut bertanding pada kejuaraan tingkat internasional dan berhasil meraih medali emas, bisa mengharumkan nama Indonesia” ujar Haifa penuh harap. (A-ji)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
39
Prestasi Siswa
Thifalia Juara Satu di Mesir
Lagi-lagi SD Muhammadiyah 4 Surabaya meraih prestasi international. Sekolah yang baru saja mendapat penghargaan “The Best Inspiring Elementary School of The Year” itu meraih juara satu Lomba Lukis International melalui Thifalia Raudina kelas IV-A. Dalam lomba yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Mesir untuk Indonesia itu Thifalia mengirimkan lukisan dengan judul Fir’aun. Lukisan itu dikirim ke Mesir oleh putri pasangan M. Gigih dan Citra Anandya itu pada Desember 2014. Setelah melalui seleksi dan penilaian oleh juri, pada Desember 2015 diumumkan bahwa Thifalia meraih juara satu. “Mama dapat
kabar dari juri di Mesir melalui sms bahwa lukisan saya dapat juara satu, syukur Alhamdulillah” ujar Thifalia. Atas prestasi itu Thifalia diundang ke Kantor Kedutaan Mesir di Jakarta pada 15 Januari 2015. “Pas datang ke kantor Kedutaan Mesir di Jakarta seneng rasanya dapat kalungan medali langsung dari Pak Dubes” ujar Thifalia bangga. Ketertarikan Thifalia pada dunia melukis dimulai sejak duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Kedua orangtua Thifalia mensupport ketertarikan Thifalia pada dunia melukis. Sejak saat itu kemampuan melukis siswa kelahiran 15 Desember 2005 itu mulai terasah. Berbagai lomba melukis dia ikuti dan hasilnya Thifalia selalu meraih juara tiga besar. ”Alhamdulillah untuk kali kesekian siswa kami meraih prestasi internasional yang membanggakan, saya selalu mendukung, dan pasti mendukung atas karya dan prestasi anak-anak kami, semoga kedepan akan muncul prestasiprestasi internasional yang lain” ujar Ustadz Edy Susanto bangga. (A-ji)
Masterpiece dan Rainbow Dua Band Penuh Prestasi Alhamdulillah luar biasa! Bertambah lagi pundi-pundi prestasi yang diraih Masterpiece. Grup band yang beranggotakan Michiko Dyah (V-E/vocalis), Daffa Ramadhani Putra (VI-B/drummer), Dearyl Armandya Asmoro (V-E/bassist), Inas Mutiara Hanum (V-F/ keyboardist), dan Ilham Isprambudi (IV-B/guitarist) itu berhasil menjuarai Festival Band Antar Pelajar se Surabaya yang diselenggarakan oleh XL Axiata bekerjasama dengan SMP Muhammadiyah 2 di BG Junction pada 12 Maret 2016. Festival band itu diikuti 14 grup band dari tingkat SD dan SMP se Surabaya. Pada waktu lomba Masterpiece menyanyikan lagu Timur Tragedi milik Power Metal dan super funk milik Funky Kopral. Masterpiece menunjukkan perform yang bagus, dan berhasil memukau para dewan juri. Para dewan juri menilai serta memutuskan band yang pernah tampil di SD Muhammadiyah 55 Jakarta dan SD Muhammadiyah Suronatan Jogjakarta itu meraih juara 1. Lebih membanggakan lagi, tiga dari lima personil Masterpiece meraih gelar the best player. Dearyl Armandya Asmoro meraih gelar the best bassist, Daffa Ramadhani Putra meraih gelar the best drummer, Ilham Isprambudi meraih gelar the best guitar. “Alhamdulillah saya bangga atas hasil yang diraih anak-anak Masterpiece, ini berkat ketekunan berlatih, bersungguh-sungguh, menjaga kekompakan tim dan yang paling penting adalah do’a seluruh civitas akademika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya” ujar Edy Susanto gembira. Pada festival band itu, selain Masterpiece, SD Muhammadiyah 4 Pucang juga menampilkan Rainbow. Band yang beranggotakan Tiara Allena (IV-B/keyboard), Rayyan Binar (III-A/gitar), Fastabiqul (IV-B/vocal), Perwira
40
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Personil Masterpiece Band dan Ust. Edy SUsanto saat di Gen FM Surabaya
Rainbow Band
(IV-B/bass), Vraie Humaira (V-F/drumer) meraih juara 3. Sebelumnya pada 5 Maret 2016 Masterpiece meraih juara 3 Festival Band Pelajar yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pada lomba itu Masterpiece menyanyikan lagu Timur Tragedi milik Power Metal dan Langkahku milik sendiri. Sementara itu pada Indie Clothing Carnival di DBL Arena 18 Maret 2016 menjadi ajang yang manis sekaligus bersejarah bagi Masterpiece. Manis karena dalam ajang itu Masterpiece tampil apik dengan membawakan lagu Super Funk (Funky Kopral), dan Timur Tragedi (Power Metal) serta lagu karya sendiri yang berjudul Langkahku ciptaan ust. Edy Susanto. Bersejarah karena dalam ajang itu Masterpiece melaunching album yang berjudul Langkahku. (A-ji)
Ekstrakurikuler
Kedisiplinan dalam Paskibra
H
al yang paling menarik dalam upacara bendera adalah bagian pengibaran bendera. Dalam hal ini dibutuhkan pasukan khusus yang dilatih untuk mengibarkan bendera. Orang orang yang mengibarkan bendera ini biasa disebut Pasukan Pengibar Bendera atau biasa disebut Paskibra. Di sekolah kita tercinta ini juga ada ektrakurikuler Paskibra. Ektrakurikuler ini baru saja di mulai awal semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.
Meskipun daya tarik ekskul ini tidak sekuat ekskul lain seperti Robotika dan Band Bocah, namun ekskul Paskibra merupakan ekskul yang berdampak positif bagi para pesertanya. Sekilas hanya satu skill yang diajarkan dalam ekskul ini yaitu tentang bagaimana cara mengibarkan bendera merah putih pada saat upacara. Tapi untuk melakukan itu banyak yang harus disiapkan. Baik persiapan mental maupun fisik. Oleh karena itu perlu kiranya SD Muhammadiyah 4 Pucang mengadakan ekstrakurikuler Paskibra untuk menunjang kegiatan rutin upacara sekolah dan upacara di harihari besar nasional seperti peringatan Proklamasi kemerdekaan dan hari pahlawan.
Siswa siswi yang mengukuti ekstrakurikuler ini dikhususkan untuk siswa siswi kelas 4 dan 5. Jadwal latihan dan pembinaan nya setiap hari rabu siang pk. 15.00 sampai dengan 16.30. Tempat latihannya di hall lantai 2. Untuk pemberian materi dilakukan di ruang kelas 5F. Pembina ekstra berasal dari kakak-kakak Paskibra yang sudah kompeten dan pernah melakukan pengibaran bendera Merah Putih di gedung Grahadi ataupun di Balai Kota Surabaya, mereka adalah Kak Bagus dan Kak Riski. Sedangkan bu Dinik Kurniawati (wali kelas 5F) sebagai penanggung jawab ekstra. Materi yang diajarkan oleh kakak Pembina tidak hanya materi tentang baris berbaris tetapi juga tentang kedisiplinan karena anggota Paskibra ini dilatih agar siap baik fisik maupun mentalnya. Ekstrakurikuler Paskibra ini diharapkan dapat membantu sekolah di masa depannya terutama dalam kelangsungan upaca dan pengibaran bendera Merah Putih. Bagi anggota Paskibra, latihan dan bekal materi yang dipelajari sangat berguna apabila disaat dewasa ingin menjadi anggota PASKIBRA nasional ataupun Propinsi yang dapat mengibarkan bendera DI Istana Negara ataupun di Gedung Grahadi seperti kakak Pembina, ataupun jika ingin melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer, AKPOL, ataupun lembaga pendidikan lainnya. Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
41
Cakrawala Sains
Fenomena Gerhana Matahari Total Peristiwa astronomi yang sangat spektakuler dan dapat kita nikmati tanpa menggunakan alat apapun yakni proses gerhana, baik itu gerhana bulan maupun gerhana matahari. Kebanyakan peristiwa astronomi yang terjadi di angkasa hanya dapat teramati jika kita menggunakan alat berupa teleskop. Tetapi, proses terjadinya gerhana bisa kita amati secara langsung dengan mata telanjang. Dahulu kala pada zaman kuno, peristiwa ini dianggap sebagai pertanda datangnya keberuntungan atau bisa juga berarti pertanda akan datangnya suatu bencana. Barulah saat ini, kita manusia yang hidup di zaman tekhnologi modern mulai mengerti bahwa dua peristiwa itu merupakan konsekuensi dari orbit bulan dan bumi terhadap matahari. Seperti yang dijelaskan dalam Wikipedia, Gerhana Matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari. Walaupun bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari bumi lebih dekat dibandingkan matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Sedangkan Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Saat itu, piringan bulan sama besar atau lebih besar dari piringan matahari. Ukuran piringan matahari dan piringan mulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak bumi-bulan dan bumi-matahari. Ketika gerhana matahari sedang berlangsung, kita sebagai umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf). Shalat gerhana atau shalat kusuf adalah shalat yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, baik itu gerhana sebagian maupun gerhana total. Adapun keutamaan mengerjakan sholat khusuf terdapat dalam hadits Bukhari yang artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040) Mitos terjadinya gerhana matahari total di Indonesia tidak luput dari kisah raksasa Betarakala yang makan matahari sehingga terjadinya gerhana matahari ini menambah kesan betapa seramnya peristiwa ini. Pada zaman dulu pemerintah malah menambah kengerian GMT melalui larangan untuk melihat proses GMT secara langsung. Masyarakat hanya boleh menyaksikan melalui layar televisi yang pada saat itu masih berwarna hitam putih. GMT pernah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Yaitu: Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madiun, Kediri, Surabaya,
42
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Nur Ratnasari, S.Pd. Guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Makassar, Kendari, dan Papua. Peristiwa alam saat itu berlangsung pukul 11.00 WIB selama enam menit pada tanggal 11 Juni 1983 dan saat itu masyarakat dihimbau untuk tidak melihat gerhana matahari secara langsung karena dapat mengakibatkan kebutaan. Masyarakat dihimbau untuk melihat gerhana matahari melalui TV yang akan disiarkan secara langsung melalui TVRI. Padahal para ahli dan turis dari mancanegara berbondongbondong datang ke Indonesia untuk menjadi saksi peristiwa ini, tapi rakyat Indonesia malah sembunyi di rumah.Meskipun pendapat dari para ahli astronomi untuk berpikir logis dan realistis dalam menyikapi peristiwa saat itu tentu saja kalah gaungnya dengan himbauan dari pemerintah. Di era informasi yang semakin terbuka seiring dengan kecanggihan teknologi membuat pengetahuan akan GMT sebenarnya tidak membahayakan. Sebaiknya jelang peristiwa itu, kita harus tata cara mengamatinya. GMT akan bahaya bila dilihat dengan mata telanjang dan dalam waktu lama. Terutama ketika bulan belum menutupi penuh matahari atau gerhana matahari sebagian. Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan dapat merusak lapisan retina mata yang berisi saraf sensitif. Jika terlalu lama melihat menyebabkan retina mata mengalami penglihatan kabur selama berminggu-minggu bahkan berujung kebutaan. Sebab, pada bagian mata itu tidak memiliki sensor. Fase gerhana matahari sebagian terjadi saat piringan bulan menyentuh piringan luar matahari, lalu bulatan cahaya matahari berubah perlahan jadi sabit. Semakin lama, sabit matahari semakin tipis dan fase total akan terjadi jika seluruh permukaan matahari tertutupi oleh bulan sehingga terjadilah GMT. Fenomena GMT telah terjadi pada 9 Maret 2016 di sebelas wilayah Indonesia. Yaitu: Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Wilayah yang dilintasi akan terkena bayangan gelap bulan. Adapun beberapa daerah atau kota yang berhasil mengamati secara langsung adalah Palembang, Bangka Tengah, Belitung, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, dan Ternate. Masyarakat di daerah tersebut telah beruntung menjadi saksi mata fenomena astronomi yang luar biasa sebagai wujud ke-Maha Besar-an Allah SWT. Semoga kita masih bisa menyaksikan gerhana matahari total berikutnya yang baru akan terjadi di wilayah Nusantara pada tanggal 20 April 2023 mendatang.
Klinik Matematika
Dinik Kurniawati, S.Pd.
Guru SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Mencari FPB dengan Mudah
dan Cepat
Assalamualaikum Sobat Arba’a, berjumpa lagi dengan rubrik yang membuat belajar matematika menjadi mudah dan menyenangkan. Kali ini kita akan belajar tentang FPB. Karena materi ini selalu kita jumpai dari kelas 3 sampai kelas 6, dan menjadi kisi-kisi UN. FPB adalah Faktor Persekutuan Terbesar dari 2 bilangan atau lebih. Faktor artinya ‘pembagi’. Maka FPB berarti sebuah angka terbesar yang dapat membagi 2 bilangan atau lebih sekaligus. Di sekolah ustad dan ustadzah telah mengajarkan cara mencari FPB dengan cara menentukan faktor persekutuan, cara tabel, faktorisasi prima atau pohon faktor. Kini kita akan belajar dengan cara cepat yaitu selisih. Contohnya sebagai berikut: Tentukan FPB dari 18 dan 24. Caranya : 1. Selisihkan kedua bilangan tersebut. 24 – 18 = 6 Jadi FPB 18 dan 24 adalah 6. Mudah bukan? Yuk cari lagi. Tentukan FPB dari 72 dan 90. Caranya : 1. Selisihkan kedua bilangan tersebut. 90 – 72 = 18. 2. Bilangan terbesar dari yang dicari (adalah 90) dibagi dengan selisihnya (yaitu 18) sampai hasil akhir pengurang pada pembagian tersebut adalah 0. 3. Maka hasil FPB dari 72 dan 90 adalah 18.
Tentukan FPB dari 20 dan 60. Caranya : 1. Selisihkan kedua bilangan tersebut. 60 – 20 = 40 2. Bilangan terbesar dari yang dicari (adalah 60) dibagi dengan selisihnya (yaitu 40) sampai hasil akhir pengurang pada pembagian tersebut adalah 0. 3. Maka hasil FPB dari 60 dan 20 adalah 20 Tentukan FPB dari 25 dan 45 Caranya : 1. Selisihkan kedua bilangan tersebut. 45 – 25= 20 2. Bilangan terbesar dari yang dicari (adalah 45) dibagi dengan selisihnya (yaitu 20) sampai hasil akhir pengurang pada pembagian tersebut adalah 0. 3. Maka hasil FPB dari 45 dan 25 adalah 5 Demikian yang dapat Arba’a berikan pada kesempatan kali ini. Kunci untuk mengerti dan memahami Matematika adalah BERLATIH! Jadi ambillah pensil dan buku dan mulailah berlatih. Selamat Berlatih! Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
43
Iptek
Kecanggihan Balon Google Loon
K
oneksi internet saat ini sudah menjadi kebutuhan yang menyeluruh termasuk daerah terpencil sekalipun juga membutuhkan internet. Namun, kebutuhan akan internet tersebut belum semua daerah bisa tercover oleh fasilitas yang ada. Bahkan, di perkotaan juga terkadang masih belum dapat merasakan koneksi internet dengan kecepatan yang memadai untuk download, streaming, dll. Google merupakan perusahaan raksasa yang bergerak di dunia internet telah lama dikenal dengan mesin pencari (Search Engine) terbaik dan terpopuler saat ini. Pengguna internet di indonesia pada umumnya menggunakan google sebagai mesin pencari di dunia maya. Project Loon atau dikenal dengan projek balon google dikembangkan sejak 2011 silam oleh ilmuwan dari Google X. Lalu baru diujicoba pada pada Juni 2013, kala itu mereka menerbangkan 30 di langit Selandia Baru. Google juga sempat mengujicoba balon Loon di beberapa negara, seperti Mei 2014 di Brasil dan Desember 2014 di Australia. Tahun 2016 ini, proyek balon google telah masuk ke Indonesia dengan melakukan kerjasama dengan beberapa operator seluler di Indonesia. Balon yang berisi helium akan terbang di langit Indonesia dengan mengirimkan sinyal untuk koneksi internet keseluruh pelosok daerah yang terpencil yang sangat sulit jika ditempuh dengan membangun menara untuk koneksi internet. Balon Loon bisa dibaratkan menara seluler BTS (Base Tranceiver Station) yang berada di angkasa. Keberadaan ini tentu tidak mengganggu penerbangan pesawat komersial karena balon Loon berada pada ketinggian sekitar 20 kilometer dari permukaan bumi, atau tepatnya berada pada lapisan stratosfer. Balon Loon ini diterbangkan dengan membawa perangkat yang dapat memancarakan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempatnya berada. Balon dengan helium tersebut tidak bisa bertahan selamanya di angkasa, melainkan memerlukan perawatan rutin sehingga jika balon Loon sudah keluar dari orbit, maka balon yang lain akan segera menggantikan posisi balon tersebut. balon tersebut selalu berganti sesuai denga siklus kerjanya sehingga tidak ada kekosongan balon yang mengorbit di statosfer. Balon Loon akan menggunakan software khusus untuk menentukan posisi balon dan ke mana harus bergerak. Karena pergerakannya mengikuti angin, Loon dapat mudah diatur untuk membentuk satu jaringan komunikasi yang besar. Karena berada di lapisan stratosfer yang memiliki suhu udara yang akan naik seiring dengan bertambahnya ketinggian, serta proteksi radiasi sinar ultraviolet yang rendah, maka Google membuat balon Loon dengan material khusus. Layaknya balon udara umumnya, terdapat bagian yang dapat ditiup dan
44
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
menyimpan udara. Google menyebut bagian ini dengan nama Ballon Envelope. Bagian ini dibuat oleh Raven Aerostart memakai bahan lembaran plastik polyethylene dengan ketebalan 0,076 mm. Ketika diisi helium, mampu mengembang dengan lebar 15 meter dan tinggi 12 meter. Balon ini dilengkapi sistem pompa udara yang dikustomisasi dan diberi julukan Croce. Alat ini mampu memompa agar membuat balon terus mengembang. Selain itu dapat melepaskan bagian pemberat agar dapat mengendalikan elevasi. Di bagian bawah balon, terdapat kotak kecil dengan berat 10 kg. Di dalam kota tersebut berisi papan sirkuit untuk mengontrol sistem, antena radio serta Ubiquiti Network ‘Rocket M2’ untuk berkomunikasi dengan balon lain dan BTS di permukaan bumi. Selain itu terdapat solar panel untuk menyimpan daya agar balon dapat beroperasi pada malam hari. Dalam matahari terik, solar panel ini dapat menyimpan daya 100 watt. Dengan semua perangkat tersebut, satu unit Loon dapat terbang hingga 500 ribu kilometer dan mampu bertahan selama 100 hari. Ketika Loon hendak dibawa kembali ke Bumi, gas dilepaskan dari sampul agar Loon bisa turun dalam posisi yang terkendali dengan bantuan parasut yang disematkan di atasnya. Project loon ini merupakan proyek yang inovatif dan strategis, jika seandainya proyek seperti ini dikembangkan untuk arah yang lebih jauh lagi maka akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Menurut penulis sendiri, proyek seperti ini bisa dikembangkan ke pada fungsi yang lain seperti pemanncar stasiun TV, radio, dan radar yang berukuran ringan. Dengan adanya inovasi teknologi yang berkaitan dengan koneksi internet, tentu akan memberikan kemudahan bagi penggunaka internet di Indonesia. Mudah-mudahan koneksi internet bisa lebih murah dan cepat. (ZQ-berbagai sumber)
Uswah
KH. Abdullah Wasi’an,
Benteng Islam dari Gerakan Kristenisasi Kalau di dunia ada Ahmad Deedat, Indonesia punya KH Abdullah Wasi’an. Beliau adalah guru para kristolog di Indonesia. Kyai yang biasa dipanggil Pak Wasi’an ini lahir di Nyamplungan, Surabaya, pada 9 Juni 1917. Di usia 6 tahun, ia dimasukkan oleh orang tuanya, Hayat dan Shaleka, ke sekolah Belanda, HIS. Setelah dari HIS, ia melanjutkan ke MULO tahu 1931. Dari MULO ia masuk ke pesantren di Ampel, Surabaya. Pesantren ini diasuh seorang tokoh Muhammadiyah KH Mas Mansyur. Selain ‘nyantri’ ke KH Mas Mansyur, Pak Wasi’an juga berguru ke KH Ghufron Faqih dan Ustadz Bahalwan yang fasih dan mumpuni dalam bahasa Arab.
Ia mulai menekuni ilmu Kristologi pada usia 43 tahun. Ketertarikannya pada bidang ini sebenarnya merupakan kebetulan. Berawal ketika ada temannya semasa di HIS bernama Luther yang beragama Kristen datang ke rumahnya di Kalibokor, Surabaya. Sejak itu, berbagai perdebatan dan diskusi dengan kalangan Kristen diikutinya. Keinginan untuk menekuni kristologi kian kuat. Ia pelajari ilmu kristologi secara otodidak karena memang saat itu tak ada sekolahnya. Kegigihannya menjadikan ia salah satu kristolog terkemuka di Indonesia. Pak Wasi’an juga mempelajari bahasa Jerman dan Prancis. Penguasaan bahasa tersebut penting bagi ilmu kristologi, karena beliau banyak menemukan kata-kata dalam Bibel berbahasa Indonesia yang sulit dimengerti. Kata-kata itu baru bisa dimengerti jika dibaca dalam Bibel bahasa Jerman, Belanda, atau Prancis. Salah satu kelebihan Pak Wasi’an sebagai kristolog adalah banyak hafal ayat-ayat Bibel dalam tiga bahasa. Pak Wasi’an juga dikenal sebagai jago podium dan produktif dalam menulis. Beberapa hasil karya tulisnya berupa buku maupun artikel telah beredar di masyarakat. Artikel-artikel itu dimuat di beberapa media massa Islam seperti Al-Muslimun, Media Dakwah dan beberapa tabloid. Bukubukunya antara lain “Islam Menjawab”, diterbitkan oleh Media Dakwah, “Muhammad dalam Bibel”, “Jawaban untuk Pendeta”, dan “100 Jawaban untuk Misionaris”, ketiganya diterbitkan oleh Pustaka Dai, “Pendeta Menghujat Kiai Menjawab” oleh Al-lbrah, dan “Nabi Isa Masih Hidup atau Sudah Wafat”. Banyak kalangan yang menilai Kyai Wasi’an sebagai pribadi yang sabar, gigih, otodidak dan sangat bersahaja. Kesederhanaan Kyai Wasi’an tampak dari beberapa hal seperti cara berpakaian, bahkan ia baru menempati rumah sendiri tahun 1990. Semasa hidupnya ia memberikan pengajian kristologi di Masjid Al Falah Jalan Raya Darmo Surabaya. Ia pun menggembleng para pemuda dengan kristologi, sebagai pelanjut estafet perjuangan mengcounter para misionaris dan orientalis yang sering menikam Islam. Pak Wasi’an pernah tercatat sebagai anggota Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Rabu 16 Februari 2011 tepat saat adzan dzuhur, kyai sederhana ini menghadap Allah SWT pada usia 94 tahun. Ia meninggalkan seorang istri yang biasa dipanggil Mbah Ti, dan sembilan anak dan beberapa cucu. (A-ji/berbagai sumber)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
45
Tarikh
Uwais Al Qarni, Ustadz Shohibul Jamil, S. Ag. Guru Al Islam
Manusia Penghuni Langit
D
i Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Pada suatu hari ibunya mempunyai satu permintaan yang sulit ia kabulkan. “Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orangorang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan. Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong
46
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila.. Uwais gila...” kata orangorang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh. Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi. Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya. Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya. Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa
ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.” Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di telapak tangan? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais. Pada suatu hari Rasullah SAW berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdo’a untuk kamu berdua.” Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan
sabda Nabi saw tentang Uwais AlQarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia? Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni. Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah
penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”. Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais AlQarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do’a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “Saya lah yang harus meminta do’a pada kalian.” Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais AlQarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.” Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai.
...Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.” Pada saat meninggal inilah penduduk Yaman baru menyadari sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit... Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanyatanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.” Pada saat meninggal inilah penduduk Yaman baru menyadari sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit. Sumber: ‘20 Kisah Sahabat dan Thabiin’ terbitan Qibla karangan Ummuthoriq El Khanzo.” Diceritakan kembali oleh Shohibul Jamil
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
47
Kisah Hikmah
KISAH INSPIRATIF MUALAF
JOAO DE DEUS ALIAS IBRAHIM
J
oao De Deus adalah mantan pendeta yang sangat terkenal di daerah Paraiba, Joao Pessoa, Brasil. Setelah memeluk agama Islam, Joao De Deus menganti namanya menjadi Ibrahim. Kisah De Deus alias Ibrahim untuk memeluk agama Islam sangat menyentuh siapa saja yang membacanya. Pada suatu hari, De Deus baru saja pulang dari gereja setelah memimpin umat Kristiani mengadakan misa. Tibatiba dia dikejutkan oleh putrinya yang meminta izin akan menikah dengan seorang pemuda berdarah Arab yang tinggal di Dubai dan putrinya ternyata baru saja memeluk agama Islam. Betapa terkejutnya De Deus mendengar ucapan putrinya. Dia marah besar kepada putrinya. Ia berkata kepada putrinya, “Bagaimana mungkin aku mengizinkan kamu menikah dengan seorang pemuda Islam sementara aku adalah seorang pendeta yang sangat dihormati dan memiliki pengikut yang sangat banyak di kota ini”. Ia sangat terpukul dengan keputusan putrinya. De Deus minta diberi waktu untuk memberikan jawaban ya atau tidak atas permintaan putrinya tersebut. Tanpa sepengetahuan anaknya, De Deus dan istrinya mencoba mencari tahu tentang kebenaran dalam Islam demi mengembalikan keimanan putrinya. Namun, niatnya justru seperti senjata makan tuan. Ternyata setelah ia dan istrinya mempelajari ajaran agama Islam, dia menemukan bahwa agama Islam merupakan satu-satunya agama yang paling benar. De Deus sekarang mengerti kalau Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang mengimani Yesus atau Nabi Isa sebagai salah satu Rasul utusan Allah SWT, di mana mayoritas umat Kristen sendiri malah tidak mengakui Isa sebagai nabi tetapi menganggap sebagai Tuhan. Setelah De Deus dan istrinya dengan sembunyisembunyi memeluk agama Islam. De Deus dan keluarganya merahasiakan keislaman mereka dan dia tetap menjalankan peran sebagai seorang pendeta, bahkan suatu saat, dia pernah berbuka puasa di dalam gereja saat Ramadhan tiba. Tapi, ia tidak bisa bersandiwara terus menerus. Apalagi saat dia menyampaikan khotbah di hadapan jemaat Kristen pengikutnya, De Deus merasa
48
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
apa yang disampaikannya bertentangan dengan hati nuraninya yang telah memeluk agama Islam. Akhirnya, Ibrahim alias De Deus menghentikan semua sandiwaranya. Di hadapan jemaatnya, Ibrahim menyampaikan kalau sekarang dia tidak lagi menjadi pendeta karena dia dan keluargnya telah memeluk agam Islam. Mendengar pengakuan De Deus alias Ibrahim, hampir semua pengikutnya menghujat, mencaci, dan menghinanya, bahkan tidak sedikit yang menyerangnya dengan kata-kata menyakitkan, seolah Ibrahim sudah menempuh jalan yang sesat. Terkucil dan tersingkir menjadi pil pahit yang harus dia telan. Bahkan dia harus menghadapi segala fitnah dan hujatan termasuk dari berbagai media sosial yang ada di negara Brasil. Terkadang keputusan pahit yang kita ambil itu memang tidak mudah dimengerti oleh orang lain, tapi ketika kita percaya apa yang kita yakini benar maka jangan pernah ada keraguan yang dapat menghalanginya. Mengikuti kata hati dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT adalah sebuah jalan keluar. Tiga tahun setelah memeluk agama Islam, Ibrahim dan keluarganya menyempurnakan keislamannya dengan menunaikan rukun Islam kelima, berangkat haji ke tanah suci. Tentu hal ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa bagi orang yang baru saja mengikrarkan diri dalam ridha Illahi, memeluk Islam di sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Saat di Mekkah, Ibrahim tidak bisa menguasai diri. Semua kisah hidupnya seolah kembali diputar. Dia menangis sejadi-jadinya dan berharap Allah SWT mengampuni dan menggugurkan semua dosa yang pernah diperbuatnya, menyekutukan Allah SWT karena menganggap Yesus adalah Tuhannya. Kini, Ibrahim dan keluarganya telah tenang dalam menjalani kehidupan dengan agama Islam sebagai pondasi dan penuntun hidupnya. Ibrahim dengan tekun mempelajari Al-Qur’an dan Hadist agar pemahamannya tentang Islam semakin bertambah. (Disarikan dari Tesis Kecemasan Tokoh-tokoh Novel Hijrah Hati di Senja Copacabana Karya Dini Fitria Oleh Yuliono Edi C)
Legenda
D
Asal Usul Kota Surabaya
ahulu kala, di lautan nan luas tepatnya di Laut Jawa, hiduplah dua hewan buas yang samasama kuat, angkuh dan tak mau kalah. Kedua hewan tersebut adalah ikan Sura (sejenis hiu) dan seekor Buaya. Karena tinggal berdampingan, dua hewan tersebut sering berselisih dan berkelahi ketika memperebutkan makanan. Antara ikan Sura dan Buaya sama kuat, cerdik, tangkas dan rakus. Mereka bertengkar berulangkali, namun di antara keduanya tidak ada yang menang dan juga tidak ada yang kalah. Karena sama-sama kuat, perkelahianpun terus berlangsung setiap hari. Karena tidak ada yang bisa menang dan tidak ada yang bisa kalah, pada akhirnya kedua hewan tersebut merasa bosan dan lelah jika harus terus berkelahi. Menyadari hal itu keduanya kemudian sepakat mengadakan perjanjian tentang pembagian area kekuasaan. Ikan hiu Sura berkata, “Hai Buaya aku jemu dan bosan, bila terus menerus berkelahi denganmu!”. “Aku juga bosan”, kata Buaya. “Lalu apa yang kita kerjakan, agar kita berhenti bertengkar?”, Tanya Buaya. Memang ikan hiu Sura sudah punya rencana agar pertengkaran dengan Buaya segera berhenti. Dia menjelaskan kepada Buaya tentang cara menyelesaikan pertengkaran mereka. “Begini saja agar kita tidak terus menerus bertengkar, sebaiknya kita bagi dua daerah kekuasaan ini. Aku berkuasa sepenuhnya dalam air dan akan mencari mangsa dalam air saja. Sedangkan kamu berkuasa di daratan, sehingga yang menjadi mangsamu, yaitu ada di daratan. Agar tidak menimbulkan sengketa, maka batas antara air dan daratan harus kita tentukan, yakni tempat yang dilalui air laut pada saat pasang surut”. “Oke, aku setujui dengan gagasanmu itu, Sura!” kata Buaya sambil mengangguk. Dengan adanya perjanjian tersebut, untuk beberapa saat ikan hiu Sura dan Buaya tak pernah berkelahi lagi. Keduanya sepakat untuk saling menghormati wilayah kekuasaannya masing-masing. Namun, setelah waktu berselang begitu lama, ikan-ikan yang menjadi mangsa hiu Sura mulai habis di lautan. Sebagian ikan yang tersisa justru bermigrasi ke arah muara sungai Brantas karena takut dimangsa si hiu Sura. Menyadari hal itu, ikan hiu Sura terpaksa dengan sembunyi-sembunyi mulai mencari mangsanya di muara sungai agar tidak ketahuan oleh Buaya. Namun tanpa ia sadari, Si Buaya ternyata mengetahui tingkah si hiu Sura dan langsung menyerangnya. “Sura, kenapa kau melanggar perjanjian yang sudah kita berdua sepakati? Kenapa kamu beraniberaninya memasuki wilayah sungai yang adalah daerah kekuasaanku?”, tanya si Buaya. “Eits!, Aku melanggar
perjanjian? Ingatkah engkau akan bunyi perjanjian kita? Bukankah sungai ini berair? Dan karena ada airnya, jadi sungai ini juga termasuk daerah kekuasaanku, bukan?” Kata Sura mengelak. “Apa maksudmu Sura? Bukankah sungai ini berada di darat, sedang daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu termasuk daerah kekuasaanku!” jawab Buaya ngotot. “Ohh, Tidak bisa. Bukankah aku tidak pernah sekalipun mengatakan kalau air itu hanya air laut? Bukankah air sungai itu juga air” jawab Hiu Sura. “Hmm, rupanya sengaja kau mencari gara-gara denganku, Sura?” bentak Buaya. “Tidak! Ku kira alasanku sudah cukup kuat dan aku ada di pihak yang benar!” elak Sura. “Kau memang benar-benar sengaja mengakaliku Sura. Aku tidaklah sebodoh yang kau kira!” jawab Buaya mulai marah. “Aku tak peduli kau pintar atau bodoh, yang jelas sungai dan laut merupakan daerah kekuasaanku!” serang Sura tak mau mengalah. Adu mulut antara Sura dan Buaya pun berakhir dengan perkelahian yang sengit. Perkelahian kali ini menjadi sangat seru dan dahsyat karena keduanya merasa sama-sama tidak salah. Mereka saling menggigit, menerjang, memukul, dan menerkam. Dan dalam waktu sekejap, air sungai disekitarnya tempat perkelahian itu menjadi merah karena darah yang keluar dari luka kedua binatang itu. Mereka bertarung dengan mati-matian. Buaya mendapat gigitan Sura di ujung ekor sebelah kanan, sehingga ekor tersebut selalu membengkok ke kiri. Sedangkan Sura tergigit ekornya hingga nyaris putus. Karena sama-sama sudah terluka parah, keduanya kemudian berhenti berkelahi. Ikan surapun mengalah dan akhirnya kembali ke laut. Buaya yang menahan sakitnya pun merasa puas karena telah mampu mempertahankan daerah kekuasaannya. Tak berselang lama diketahui bahwa kedua hewan tersebut ternyata mati karena luka yang cukup parah dari bekas perkelahian. Untuk mengenang peristiwa ini, penduduk sekitar menyatakan untuk memberi nama daerah disekitar tempat perkelahian antara ikan Sura dan Buaya tersebut dengan nama Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya juga mengabadikan perkelahian antara ikan Sura dan Buaya dalam lambang Kota Surabaya. Demikianlah cerita rakyat asal usul Surabaya. Hikmah yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah peperangan dan perkelahian tidaklah bisa menyelesaikan masalah dan malah justru akan menimbulkan masalah baru. Oleh karena itu, kita perlu arif dan bijaksana dalam menyelesaikan segala masalah dalam kehidupan ini. (ZQ/berbagai sumber)
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
49
Resensi Tajuzzaqi, S.Sos Guru SDM 4 Pucang Surabaya
Cerdasnya Kenakalan Anak udul Buku Penulis Tebal Buku Dimensi Buku Penerbit Tahun Terbit
M
empunyai anugrah berupa anak nakal bisa jadi sangat menjengkelkan. Masalah yang timbul akibat kenakalan anak seakan-akan datang bertubi-tubi setiap hari. Rumah sering berantakan, aturan di rumah tidak berjalan sebagaimana mestinya, keributan sering terjadi, dan bahkan kita sering malu di hadapan orang-orang di sekitar kita. Belum lagi label “nakal” yang seolah-olah sudah tercetak pada anak kita. Banyak sekali energi yang harus terkuras hanya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kerap muncul akibat dari kenakalan anak kita. Level emosi harus benar-benar dikontrol agar tidak lebih tinggi dari level kesabaran. Otak harus sering diputar agar selalu menghasilkan solusi menghadapi kenakalan anak dan bukan emosi. Logika juga harus lebih dikedepankan agar semua masalah yang timbul dari kenakalan anak selesai dengan cara yang logis. Tapi ada sisi lain yang harus kita fikirkan. Benarkah semua tingkah polah yang anak kita yang kita anggap nakal itu merupakan bentuk asli dari kenakalan mereka? Jangan-jangan beberapa tingkah polah mereka justru sebuah tahapan perkembangan yang harus mereka lewati untuk mengembangkan potensinya. Atau bahkan jika memang mereka terlihat jelas nakalnya adalah bentuk reaksi mereka terhadap cara orang tua memperlakukan mereka. Dalam buku “Alhamdulillah Anakku Nakal” ini penulis berhasil mendiskripsikan dengan lugas fakta-fakta perilaku nakal anak yang sering muncul. Perilaku anak sehari-hari seperti suka mencorat-coret tembok, menyobek buku dan kertas, merusak mainan, naik turun kursi sudah barang
50
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
: Alhamdulillah.. Aanakku Nakal : Miftahul Jinan, Choirus Syafrudin : 273 halaman : 15cm x 15cm x 1,5cm : Filla Press : Cetakan ke-2 April 2011
tentu membuat orang tua sering jengkel. Dalam buku ini penulis memaparkan solusi kepada orang tua dalam menyikapi dan menghadapi perilaku tersebut. Dalam buku ini penulis juga banyak memberikan tips bermanfaat dalam menghadapi kenakalan semu pada anak seperti sikap anak yang tidak mau berbagi, anak yang suka bersikap kasar seperti menggigit dan memukul, anak yang cenderung egois, dan kenakalan-kenakalan semu yang lainnya. Melalui bahasa yang mudah dipahami penulis berhasil menyajikan buku yang ringan untuk dibaca dan solutif bagi para orang tua. Solusi untuk perilaku negatif anak seperti suka berkata jorok, suka membantah, kecanduan televisi dan gadget juga dibahas secara mendalam dan aplikatif oleh penulis. Bahkan penulis juga mengemukakan beberapa kenakalan sejati pada anak yang perlu kita waspadai. Beberapa sikap tersebut antara lain; kebohongan pada anak, tradisi bangga mencontek, perilaku mencuri, dan bahkan merokok. Deskripsi tentang latar belakang kenakalan anak dibahas dengan mendetail disertai dengan solusi tentang bagaimana orang tua harus bersikap dalam menghadapinya. Secara keseluruhan buku ini menjadi menarik dan layak untuk dibaca terutama oleh para orang tua yang ingin anaknya terarah dalam bersikap dan berperilaku. Desain buku yang tidak begitu besar dan ketebalan buku yang sedang menjadikan buku ini mudah dibawa ke manamana. Sehingga buku ini bisa sebagai handbook bagi orang tua yang sedang menghadapi tahap tumbuh kembang anak dalam berperilaku. (ZQ)
Tas Keren dari T-Shirt tanpa Menjahit. Hai Sobat Arba’a, kali ini rubrik kreasi Arba’a Magazine memberikan tips untuk membuat tas punggung keren dari t-shirt yang sudah tidak terpakai. Kali ini akan Arba jelaskan tentang cara memanfaatkan kaos menjadi tas pundak/ slempang keren.
Kreasi
rumbai-rumbai tadi sudah tidak nampak. Sekarang guntinglah bagian kiri dan kanan kerah lingkar kaos. Perhatikan bahwa pengguntingan jangan samapai melewati jahitan kerah lingkar. Selanjutnya pengguntingan ini berfungsi untuk membuat lubang pada kerah lingkar kaos sebagai akses masuk tali tas.
Untuk memulainya sediakanlah barang
dan bahan sebagai berikut: - 1 buah kaos yang udah jarang dipakai - 1 buah gunting - 2 buah Tali paracord atau Tali Kur besar (diameter 10 mm) x panjang 1,5 m. Langkah Pembutannya sebagai berikut: 1. Beber kaos di lantai/meja bersih, potong kedua lengan kaos , sehingga model T-Shirt ini berubah menjadi kotak. Baliklah kaos agar bagian dalam kaos menjadi berada di luar, lalu potonglah menjadi suwarsuwir/rumbai-rumbai pada bagian bawah kaos juga pada bagian lengan kaos yang diputus tadi. Pengguntingan suwiran adalah sepanjang 4 cm dengan jarak antar suwiran/potongan adalah 3 cm. 2. Setelah tiga titik posisi di atas sudah digunting menjadi rumbairumbai, saatnya Teknik Tanpa jahitan dimulai, yaitu menggunakan metode simpul. Caranya ikatlah suwir satu dengan suwir terdekat lainnya dengan suwiran itu sendiri. Hasilnya ketika semua suwiran telah diikat/ disimpul satu sama lain, maka kaos tidak terdapat lubang lagi di area bawah kaos maupun area lengan kaos. 3. Silakan balik lagi kaos ke posisi awal, sehingga kini
4. Siapkan 2 buah tali kur/paracord/tali tas lainnya dengan panjang masing-masing 1½ meter. Masukkan masing-masing tali ke dalam kerah lingkaran kaos dari sisi kiri dan kanan. Tali dimasukkan ke dalam kerah menggunakan peniti agar mudah masuk. Kedua tali masing-masing dimasukkan dengan arah putar balik (lihat gambar). 5. Setelah kedua tali sudah masuk dan keluar lagi dari kerah kaos, saatnya kedua ujung tali diikat dengan bagian bawah pinggir tas, caranya sediakan 4 helai suwiran yang paling pinggir kiri dan kanan tas, lalau gunakan untuk membuat simpul dengan ujung tali tas. Dari langkah ini silakan ukur panjang tali agar sesuai dan nyaman dalam pemakain di kedua pundakmu, silakan potong jika kelebihan. Hore, tas punggung keren pun siap digunakan. Sobat Arba’a dapat memakainya untuk sekolah, les, maupun jalan-jalan kemana saja, dan berbanggalah karena telah menggunakan produk buatan sendiri Sumber: http://www.bintangtop.com Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
51
Karya Siswa
PA N T U N & P U I S I PUISI
PANTUN Ada orang tidak bisa berkata hong Orang itu suka bermain busa Janganlah kamu berkata bohong Nanti kamu mendapat dosa Jika ada hewan langka mati Itu sangatlah tidak bagus Mudah – mudahan kedepannya nanti Majalah Arba’a semakin bagus Semua orang mempunyai mata Tentu juga mempunyai gigi Semoga sekolah kita tercinta Bisa lebih berprestasi lagi
GURUKU Guruku...... Engkaulah pahlwan tanpa tanda jasa Engkaulah pelita dalam hidupku Guruku.... Tanpamu kami bagai debu yang berhamburan Tanpamu kami seperti sampah berserakan Tanpamu aku tidak akan pernah pintar Guruku.... Engkau tak pernah mengeluh maski kami mengeluh Setitik peluhmu tak menunjukan rasa lelahmu Terima kasih guruku.... Jasamu akan ku kenang slalu Erlinda Annisa Zahra (IV-G)
Afel Allaric (V-B)
PUISI
PUISI
BUNGA Bunga . . . Kau sangat indah Kau memiliki beragam warna Kau juga harum kian menawan Bunga . . . Kau hiasan semua insan Di taman – taman engkau jadi pujaan Tak akan layu engkau sepanjang zaman Bunga . . . Lihatlah sekelilingmu Tak jemu – jemu orang memandangmu Tuk keindahan dan harum wangimu. Almas Muthia ( V-B)
36 52
Arba’a Magazine Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016 Edisi 44 | April 2016
BIDADARI SURGA Ibu.... 9 bulan aku dalam kandunganmu Sakitmu, keringatmu, air matamu tak melelah kan mu Ibu.... Tak kan ada yang bisa menggantikan jasamu Engkau bersusah payah merawatku Merawatku dengan kasih sayang mu Ibu.... Engkau adalah jalan menuju surga Terima kasih atas kasih sayangmu Aku akan selalu menyanyangimu Pradna Aulia R. (IV-D)
KaryaL USiswa KISAN
Merak Eksotik-Amirah Deeba (IV-A)
Mobil Selam-Naurah Putri (III-D)
Mobil Terbang-Rafifa (III-B)
Owl Beauty-Azelia Aqsa II-B Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
53
KaryaC ESiswa RPEN
CITA-CITA KU Namaku Risa Nabila, aku duduk di kelas 4 SD. Aku bersekolah di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Aku punya banyak teman. Alhamdulillah aku dapat mempelajari semua pelajaran dengan lancar. Tapi ada satu hal yang masih membuatku bingung, dan sampai sekarang aku belum bisa menjawabnya ketika seseorang bertanya tentang hal itu. Cita-cita.... Suatu Minggu pagi yang cerah, aku sedang asik nonton film kartun kesukaan ku di tv. Tanpa terasa hari sudah siang, dan ibu memanggilku. “Risa ayo makan siang nak....” kata ibu mengagetkanku. “Iya bu sebentar...” jawabku. Saat sedang asik makan, Revi adikku bercerita tentang kegiatannya di sekolah kemarin. Dia bercerita kalau kemarin, semua teman sekelasnya diminta bu guru utuk menuliskan cita-cita mereka dan menceritakannya di depan kelas. Tiba-tiba ibu mengejukan pertanyaan yang tidak bisa aku jawab... “Risa, ibu ingin tahu kelak saat kamu besar, kamu ingin menjadi apa?” tanya ibu. “Cita-cita ya Bu? Eeemmm..... Risa belum memikirkannya.” Jawabku. “Apa???? Kakak gak punya cita-cita?” sela Revi adikku “Aduh Revi ngagetin aja. Lagian siapa yang peduli tentang cita-cita. Yang penting belajar dengan tekun, masalah cita-cita entar aja mikirnya!” jawabku sekenanya. “Gak bisa gitu kak.... kata bu guruku kita semua wajib punya cita-cita....” jawab Revi tak mau kalah. “Sudah-sudah, jangan bertengkar saat makan.” Kata ibu melerai kami berdua. “Kalau begitu, ibu ingin tau, apa cita-cita Revi?” tanya ibu yang berusaha menenangkan Revi. “Revi, ingin menjadi guru. Guru.... Kimia. Udah ya Bu, Revi sudah selesai makannya, Revi pamit dulu mau main sama teman-teman. Oh ya kak... Jangan kelamaan pilih cita-cita.” Kata Revi sambil nyelonong pergi. Setelah makan siang aku membantu ibu membereskan meja dan mencuci piring. Selama aku membantu Ibu aku terus kepikiran pembicaraan ku dengan Revi. “Masak anak sekecil Revi sudah mempunyai cita-cita, sedangkan aku.... kepikiran aja belom. Aku harus memikiran dengan serius masalah yang satu ini. Aku gak mau kalah sama adikku...” batinku.
54
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
RAFIFA ASYLA R. (IV-E)
Dari pada bingung memikirakan cita-cita, aku memilih untuk telpon Maritza sahabatku. “Assalamuallaikum, bisa bicara dengan Maritza?” kataku. “Wallaikummussalam, ini saya sendiri. Siapa ini?” jawab suara diseberang. “Ini aku Risa, aku ingin menanyakanmu tentang satu hal. Apa kamu punya cita-cita?” jawabku. “Oooo Risa, tentu saja aku punya. Cita-cita ku saat aku dewasa nanti , aku ingin menjadi ilmuwan. Lha kamu, apa cita-cita mu?” kata Maritsa. “Emmm, aku gak punya cita-cita.” Jawabku lesu. “Tenang saja, aku yakin suatu saat nanti kamu akan nemukan cita-citamu.” Jawab Maritza menghiburku. “Terima kasih ya, sudah menghiburku. Sampai ketemu besok di sekolah. Assalamuallaikum.” Aku akhiri telponku. Saat sore hari, aku berangkat ke tempat les. Karena terburu-buru, tak sengaja aku menabrak seorang siswa. Setelah meminta maaf, aku berkenalan dengannya. Dan satu hal tak lupa kutanyakan padanya, ‘apa cita-citanya?’ Tapi pertanyaanku belum sempat dijawabnya, dia sudah dijemput mamanya. Keesokan harinya adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu, olimpiade Matematika. Pada olimpiade kali ini akan dipilih tiga siswa untuk mewakili Indonesia di ajang olimpiade tingkat Asia. Aku mengerjakan soal dengan hati-hati dan teliti agar aku dapat mewakili Indonesia di ajang internasional. Akhirnya saat yang paling mendebarkan tiba, pengumuman pemenang olimpiade kali ini. “Juara 3 diraih oleh ananda Meila Hartanto. Juara 2 diraih oleh ananda Maritza Ratri. Dan juara pertama diaih oleh ananda Risa Nabila.” Aku langsung melonjak senang. “Hore..... alhamdulillah ya Allah do’a ku Engkau kabulkan.” Teriakku. Aku langsung menuju panggung untuk menerima medali sekaligus hadiah. Sejak saat pengumuman itu, aku jadi punya cita-cita. Citacitaku ingin selalu membuat orang disekitarku tersenyum bahagia. Selesai lomba, ibu memberi kabar yang sangat menyenangkan. “Anak-anak Hari ini ayah akan pulang!”kata ibu. Jadi berangkatlah kami semua langsung ke bandara. Setelah menunggu beberapa saat, tampaklah ayah keluar dari pintu kedatangan. Aku dan adikku lari berebut untuk memeluk ayah.
KaryaC ESiswa RPEN
Friend t s e B My New Pagi ini cerah sekali. “ Ellina .... ayo bangun, Nak. Nanti kamu terlambat,” kata mama. “ Hoaaam . . . iya ma,” sahut Ellina pelan. Ia segera beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. Selesai mandi , Ellina memakai seragam merah dan putih dan segera turun dari kamar. “ Ma . . . aku masih takut masuk ke sekolah baru,” kata Ellina gugup. “ Gak papa Ellina . . . nanti di sekolah yang baru kamu pasti akan mendapat teman lebih banyak lagi. Mama sudah nyari sekolah susah payah loh . . . di SD Islam ini kamu pasti senang, anaknya ramah – ramah dan guru – gurunya juga baik,” kata Mama merayu Ellina. “ Ya sudahlah Ma . . . kita berangkat. Aku harus SEMANGAT!!!” kata Ellina tegas. “ Naah . . . gitu donk. Ini baru anak Mama,” jawab mama sambil merangkul Ellina. “ Yuk sarapan dulu, baru kita berangkat,” kata Mama. Sesampai di SD Islam Ellina masuk di kelas B. “ Assalaamu’alaikum,” Ellina mengucap salam. “Wa’alaikumusslaam,” jawab Bu guru dan anak – anak sekelas. “ Oh, anak baru ya? Ayo perkenalkan dirimu Nak,” kata Bu Mayra. “Iya Bu,” jawab Ellina gugup. “Perkenalkan nama saya Ellina Syfa Putri. Panggil saja Ellina. Umur saya sepuluh tahun. Saya pindahan dari Sekolah Negeri Jakarta. Ayah saya bekerja sebagai nakhoda kapal, ibu saya wirausaha catering. Sekian perkenalan saya,” kata Ellina. Rasa gugupnya sedikit demi sedikit hilang. “ baik, sekarang kamu duduk di sebelah Naura ya?” kata Bu Mayra sambil menunjuk Naura. “ Iya Bu . . . terimakasih,” kata Ellina sambil berjalan menuju tempat duduk yang kosong. Setelah duduk, Ellina menoleh ke teman sebelahnya. “Hai, namaku Naura,” kata Naura sambil menjabat tangan Ellina. Ellina tersenyum,” Aku Ellina. “Eh . . . sahabatan yuk! Ini pertama kali kita bertemu tapi rasanya kayak sahabatan lamaa,” kata Ellina. “Umm . . . boleh juga,” kata Naura senang.
Nayla Armihendarti (V-G)
Kring . . . kring . . . kring . . . Bel berbunyi tanda istirahat. “Nau, apa kamu punya sahabat lagi? Aku ingin punya teman banyak disini,” tanya Ellina. “Punya dong . . . namanya Syabila, dia di kelas A,” jawab Naura. “Bisa tidak kamu kenalkan ke aku? Please . . .,” kata Ellina memohon. “Okey, yuk! Kita ke kelas A,” jawab Naura sambil menggandeng Ellina. “Yeayy . . . makasih Naura,” kata Ellina girang. “ nah itu Syabila lagi duduk – duduk. Kagetin yuk!” kata Naura. “Okey,” jawab Ellina. Mereka berdua berjalan mendekati Syabila pelan – pelan. “D O R!!” Naura mengagetkan Syabila. “Nauraaa . . . jantungku hampir copot tau!’ kata Syabila setengah melotot ke Naura, tangannya memegangi dadanya. “Maaf . . . maaf ya Syabila. Nih aku pingin kenalin kamu ke sahabat baruku. Namanya Ellina,” kata naura. “Hai, namaku Ellina,” kata Ellina. “Hai juga. Aku Syabila,” jawab Syabila. “Umm . . . kamu anak baru ya?” tanya Syabila. “Iya, hari ini hari pertamaku di sekolah ini,” jawab Ellina. “Eh Syabila, kita bertiga sahabatan ya . . . pasti seru!” kata Naura. “Okey, aku setuju!” kata Ellina dan Syabila serentak. Alhamdulillah dalam hati Ellina bersyukur bisa mendapat sahabat di hari pertama ini. Pulang sekolah Ellina sudah ditunggu mamanya di tempat parkir. Dengan wajah berseri – seri Ellina menghampiri mamanya. “Ma, aku sudah punya sahabat. Namanya Naura dan Syabila. Mereka baik banget,” jelas Ellina. “ Oh ya? Bagus dong kalau gitu!” kata Mama. Di dalam mobil Mama melirik ke arah Ellina yang bersenandung kecil, di wajahnya terlihat rasa gembira yang sangat. Yaa, Ellina memang bahagia! Hari pertama di sekolah baru ia lewati dengan gembira, bersama sahabat barunya. Ellina optimis, di hari – hari berikutnya bisa ia lalui dengan lebih gembira lagi dan have fun dengan teman – teman baru yang lain! Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
55
KaryaC ESiswa RPEN
Belajar yang Rajin Yuk! Parisya Naylah Suhaymi (V-F)
N
amanya Lita, dia a n a k kelas 5 di SD M u hammadiyah 4, Surabaya. Lita anak nomer 2 dari keluarga yang berada. Anaknya cantik, ramah, dan ceria. Tapi ada satu hal yang kurang baik pada dirinya, dia selalu menganggap remeh segala sesuatunya. Seperti biasa, sepulang sekolah, Lita langsung menuju ke kamarnya yang terleta di atas. Setibanya di kamar, dia langsung mengunci pintu kamarnya dan bermalas-malasan. Padahal sekarang saatnya ulangan formatif 1 di sekolah. Ibu yang tahu kebiasaan anak kesayangannya segera mengingatkan Lita untuk tidak lupa belajar. “Lita...! Belajar dulu nak!” teriak bunda dari lantai bawah. Lita yang mendengar teriakan ibu segera menjawab. “Iya bunda...!” kali ini Lita memilih untuk tidak membantah. Kalau dibantah bunda pasti akan mengomelinya sampai Lita mau belajar. “Huh.... malas banget kalau belajar, mending aku main game aja ah.” Batin Lita. Segera Lita menyambar hp-nya dan mulai main game. Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Saat dibuka ternyata yang mengetuk pintu adalah Bunda. “Lita apa kamu sudah belajar nak?” tanya Bunda. “Sudah dong Bunda......” Jawab Lita berbohong. “Ya sudah, sekarang sholat ashar dulu, gih...” ujar Bunda. “Iya Bun.” Jawab Lita menurut. Dia segera ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu. Segera setelah selesai dia melakukan sholat ashar berjamaah bersama Bunda. Malamnya saat adzan maghrib berkumandang..... “oh iya, besok kan ada formatif, tapi..... Aku malas banget belajar. Mending sekarang aku sholat aja, selesai sholat berdoa biar nilai formatif ku gak jeblok. Sehingga aku gak usah susah-susah belajar. Beres...!” batin Lita. Setelah melaksanakan sholat Maghrib, Lita dan keluarga selalu mengaji bersama. Kak Linda, kakaknya
56
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Lita, mengamati kelakuan adiknya itu. Sejak selesai sholat dan mengaji, Lita terlihat selalu melamun. ”Hayo Lita...... lagi mikrin apaan tuh???” Canda kak Linda kakaknya Lita yang dari tadi melihat Lita melamun. “Ah.... nggak mikir apa-apa kok kak. Aku lagi ngantuk aja.” Jawab Lita bohong. “Oooooo ya uda, kirain.....” jawab kak Linda. Meski diam saja, kak Linda tahu apa yang sedang dipikirkan adiknya. Kak Linda tahu betul kalau adiknya itu malas belajar dan selalu menyepelekan segala hal. Setelah kak Linda berlalu, Lita segera beranjak untuk makan malam. Selesai makan malam bersama, Lita dan keluarga kembali berjamaah untuk sholat isya’. Setelah sholat Lita berdo’a. Tiba-tiba Lita menemukan ide jitu dalam menghadapi ulangan formatis besok. “Mungkin kalau buku tematik ku aku taruh di bawah bantal, mungkin isi dari buku itu akan masuk ke otakku. Hehehehe...” ujar Lita dalam hari. Segera saja begitu sampai kamarnya Lita langsung melaksanakan jurus jitunya itu. Keesokan harinya....... Saat tiba di sekolah, Lita terlihat santai dan penuh percaya diri. Dia percaya bahwa ulang formatifnya hari ini akan sukses besar. Begitu soal formatif dibagikan, Lita sangat bingung. Dia bingung karena tidak bisa menjawab soal formatif yang diberikan. Dia merasa soal tersebut sangat susah. Lita akhirnya pasrah, karena tidak belajar samalam, dia menjawab soal formatifnya asal-asalan. Seminggu berlalu, ulangan formatif pun sudah selesai. Saat hasil ulangan dibagikan, sungguh hebat nilai yang diterima oelah Lita, 2,56! Dia mendapat peringkat terakhir di kelasnya.Sungguh Lita sangat menyesali perbuatannya. Sampai di rumah Lita minta maaf pada Bunda. Bunda yang tahu kebiasaan putrinya itu, menasehatinya agar lebih giat belajar lagi. Akhirnya Lita sekarang rajin belajar dan tidak akan pernah mencoba cara jitunya menghadapi ujian. Banyak hal yang dipelajari Lita dalam menghadapi formatif kemarin. Salah satunya jangan pernah mengharap hasil yang bagus jika tidak mau berusaha. Jika kalian inginkan nilai yang bagus dalam tiap pelajaran, maka belajarlah yang rajin. Insya Allah segala sesuatu yang dikerjakan dengan sungguh-sunggu hasilnya pasti akan memuaskan.
Rehat Sejenak
T TS
1.
2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
MENDATAR 1. Pendiri Organisasi Muhammadiyah. 4. Organisasi otonom Muhammadiyah (ORTOM) yang didirikan oleh siti Walidah untuk para ibu/ perempuan Muhammadiyah 5. ORTOM bela diri. 8. Ikatan Pelajar Muhammadiyah 9. Istri pendiri Muhammadiyah. 10. .... telah bersinar (penggalan lagu Mars Muhammadiyah)
MENURUN 2. 3. 6. 7.
Kepanduan dalam Muhammdiyah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat ini. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang dijuluki ‘Bapak Reformasi’. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
57
Kuis
Kelas 1, 2, 3 Sobat Arba'a hitung dan warnai bola-bolanya sesuai kata kunci....
Cara mengikuti Kuis Kirim jawaban ke redaksi Arba’a Magazine (Ustadzah Novita Utami) Jawaban yang benar akan diundi untuk penentuan pemenang.
Pilihlah kuis sesuai kelasmu. Jawablah pertanyaan dengan benar. Jawaban difoto copy dan ditempel Kupon Kuis Arba’a Magazine edisi 44
58
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
6 pemenang akan mendapat hadiah menarik. Nama-nama pemenang diumumkan di Arba’ a Magazine edisi 45. Bagi pemenang, hadiah dapat diambil di redaksi. (Ustadzah Novita Utami)
Kuis
Kelas 4, 5, 6 Sobat Arba’a hitung dan warnai sesuai kunci di bawah ini:
6 = blue 9 = puple
7 = yellow 10 = pink
8 = brown 12 = green
Pemenang Kuis Arba’a Magazine edisi 43: 1. Syafa Ramia (IV-B) 2. Iqbal (III-A) 3. Alvareta Dinar (II-F)
KUPON KUIS Arba’a Edisi 44 Nama : Kelas : Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
59
Cita-citaku
Assalamuallaikum, Namaku Arvin Maulana Ahmad. Saya murid 1A SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Aku punya cita-cita menjadi tentara. Kalau aku menjadi tentara, aku bisa membela agamaku jika ada yang ingin memusnahkannya.
Assalamuallaikum, nama saya M. Arvin Brahmantio. Saya murid kelas 1B di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Saat aku besar nanti aku ingin menjadi seorang arsitek. Aku ingin membuatkan mama rumah yang bagus dan aku juga ingin membangun gedunggedung yang besar.
Assalamuallaikum. Namaku Aminah Qurrota Ayun. Aku duduk di kelas 1C SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Jika aku besar nanti aku ingin menjadi dokter hewan. Selain aku ingin membangakan kedua orang tuaku, aku juga suka hewan dan ingin melestarikan binatang beserta habitatnya yang sudah mulai punah akibat perbuatan manusia.
60
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Assalamuallaikum, saya Sulthan. Saya murid kelas 1D di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Saya punya cita-cita ingin menjadi pembalap. Saya ingin menjadi juara 1 tingkat dunia, sehingga bisa membuat kedua orang tua saya bangga.
Assalamuallaikum, saya Maysa Putri Wijaksono. Saya murid kelas 1F SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Saat besar nanti saya ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Saya kagum saat melihat ayah menaiki kapal perang besar berlayar untuk menjaga keamanan pulau-pulau di seluruh Indonesia. Jadi saya sangat ingin menjadi seperti ayah seorang TNI AL. Assalamuallaikum, namaku Callysta Salvia Puteri. Aku murid kelas 1G di SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Saat aku besar nanti aku ingin menjadi seorang dokter. Dengan menjadi dokter, aku bisa memeriksa orang yang sedang sakit dan menyembuhkannya.
Assalamuallaikum. Namaku Annissa Fitriyani A. Aku duduk di kelas 1E SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Saat aku besar nanti aku ingin menjadi seorang dokter anak. Aku suka sekali menjadi dokter anak, karena saat aku sakit ibu membawaku ke dokter anak dan mereka baik banget serta ramah. Sehingga aku kepingin seperti mereka.
Sahabat Baru
Nama : Rayhan Rafi S Kelas : V-D Tempat tgl lahir : Surabaya, 21 Desember 2004 Pindahan dari : SDN Kaliboto Lumajang Kesan-kesan : SD Muhammadiyah 4 Pucang sekolah yang luar biasa Nama Nama Kelas Tempat tgl lahir Pindahan dari Kesan-kesan
: Roos Faikar Syah : V-D : Surabaya, 7 Juli 2005 : SD Nurul Ilmi Padang Sidempuan : sekolah ini fasilitasnya bagus dan teman temannya baik
Nama Kelas Tempat tgl lahir Pindahan dari Kesan-kesan
: Angelita Kamila Putri W : V-D : Surabaya, 2 Juni 2005 : SD Mujahidin I Surabaya : guru-gurunya baik, saya memiliki banyak teman yang seru.
Nama Kelas Tempat tgl lahir Pindahan dari Kesan-kesan
: Lavelia Vanya A : V-D : Surabaya, 31 Maret 2005 : SDN Perak Barat Surabaya : SD Muhammadiyah 4 Pucang memang sekolah yang keren
Nama : Aisyah Ayodya Kelas : V-D Tempat tgl lahir : Surabaya, 7 Mei 2004 Pindahan dari : SD Mutiara Bunda I Sidoarjo Kesan-kesan : senang sekali karena di sekolah ini saya di didik dengan nilai-nilai agama
: M. Ibrahim Ahya Dzuhan R Kelas : V-D TTL : Surabaya, 18 Oktober 2004 Pindahan dari : SDN Kendangsari 1 Surabaya Kesan-kesan : sekolah ini gurugurunya baik, teman-temannya juga baik
Nama Kelas TTL
: Sekar Wangi L.N : V-D : Surabaya, 13 April 2005 Pindahan dari: SD Bina Bersama Balikpapan Kesan-kesan: sekolah di SD Muhammadiyah 4 Pucang seru, teman-teman saya asyik.
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
61
Tanah Airku
Pantai Pandawa, Pesona Dibalik Tebing
Anang Pujimanto, A.Md
Staf TU SDM 4 Pucang Surabaya Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik. Berwisata ke Bali merupakan destinasi yang sangat menarik. Ada banyak tempat wisata yang “wajib” dikunjungi. Ada pantai yang kesohor Pantai Kuta, Pantai Sanur, Pura Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Tanah Lot, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura Besakih, Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan masih banyak yang lainnya. Bagi yang suka wisata belanja ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi yaitu Krishna, Pasar Sukowati, Pia Legong dan lain-lainnya.
62
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Bali juga terkenal dengan pantainya. Pantai Kuta, Pantai Sanur merupakan Pantai yang sudah menjadi ikon bagi Bali. Ada ungkapan belum ke Bali kalau tidak mengunjungi Pantai Kuta dan Sanur. Tetapi ada sebuah Pantai yang bagus untuk dikunjungi, pesonanya tidak kalah dengan Pantai Kuta dan Sanur. Pantai ini relative baru yaitu Pantai Pandawa. Pantai Pandawa terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung. Pantai Pandawa juga sering disebut dengan Pantai Kutuh, dan juga disebut pantai rahasia (Secret Beach) karena letaknya berada dibelakang tebing. Tempat ini merupakan sebuah desa kecil penghasil rumput laut dan sebagian besar penduduk nya adalah nelayan. Saat saya mengunjungi pantai ini pada Desember 2016 terdapat tebing-tebing tinggi di sisi kanan kiri di sepanjang jalan menuju pantai. Dulunya akses jalan untuk menuju pantai Pandawa cukup sulit, namun karena pantai ini memiliki keindahan yang sangat mempesona maka pemerintah setempat membuat akses jalan sepanjang kurang lebih 1,5 km. Akses jalan yang dibuat terlihat megah karena jalannya diapit dengan tebing-tebing yang tinggi. Selain megah akses jalan tersebut juga unik karena di sisi dalam tebing-tebing itu terdapat patung tikus dan tokoh-tokoh pewayangan yaitu patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa dan Dewi Kunthi. Pantai Pandawa pantai yang mempesona. Pesona keindahan pantai pandawa tidak perlu diragukan lagi ditambah akses jalan yang megah dan unik membuat pantai ini diminati wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Suara deru air ombak disertai dengan hamparan pasir putih yang mempesona menjadikan pantai ini layak dijadikan destinasi liburan. Di Pantai Pandawa ini kita bisa berjemur atau berenang dipinggir pantai. Di Pantai Pandawa banyak terdapat warung yang menjual makanan diantaranya nasi goreng, mie goreng, hidangan laut bakar dan makanan-makanan lainnya. Pengelola Pantai Pandawa ini juga menyewakan kursi santai untuk berjemur beserta payungnya. Selain itu pengelola juga menyewakan kano bagi yang ingin menyusuri pantai. (A-ji)
Tahukah Kamu
Produk-produk Indonesia yang Mendunia 1. Seragam NATO NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah sebuah organisasi internasional u n t u k keamanan bersama, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara. NATO didirikan dan ditanda tangani pada 4 April 1949. Walau negara Indonesia tidak termasuk ke dalam organisasi tersebut, tetapi seragam yang dipakai oleh serdadu NATO adalah buatan Indonesia. Seragam tersebut di produksi oleh PT. Sritex yang berada di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.
2. Boneka Barbie Siapa yang tidak kenal dengan Barbie? Boneka cantik ini menjadi mainan andalan bagi anak-anak perempuan hampir di seluruh penjuru dunia. Anak-anak perempuan sering mendandani boneka ini dengan berbagai macam aksesoris seperti bando, kacamata, topi dan lain-lain. Siapa sangka, boneka yang super cantik ini ternyata di produksi di Indonesia. PT. Mattel yang berada di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan yang memproduksinya. Hanya ada dua negara yang memproduksi boneka ini, yakni Indonesia dan China.
3. Airbridge Bandara Kamu tahu apa itu airbridge? Ituloh tangga yang menghubungkan pintu pesawat ke pintu ruang tunggu di bandara. Kalau di Indonesia sih, lebih dikenal dengan nama tangga belalai. Mungkin karena bentuknya yang panjang seperti belalai gajah. Mungkin dunia harus berterima kasih kepada PT. Bukaka Teknik Utama, Bekasi, Indonesia. Karena
dengan mereka, kita tidak usah susah payah menuruni tangga pesawat agar sampai ke ruang tunggu di bandara.
4. Knalpot Mercedes Benz Siapa yang tidak tahu mobil yang begitu populer ini? Mercedes Bens adalah mobil asal Jerman dan merupakan merk mobil tertua di dunia. Kendaraan ini begitu mewah, hanya orangorang menengah keataslah yang mampu memilikinya. Tapi mungkin kamu belum tahu, bahwa ada salah satu spare part dari mobil ini yang merupakan buatan Indonesia. Perusahaan Mercedes Bens bekerja sama dengan Indonesia dalam pembuatan knalpot. Knalpot itu diproduksi di Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
5. Radio Magno Kamu suka mendengarkan radio? Mungkin saat ini kamu mendengarkan siaran radio lewat handphone atau gadget bukan. Tapi kamu tahu gak apa itu radio Magno? Radio magno adalah radio kayu yang banyak digunakan penjuru dunia. Radio ini adalah hasil karya dari seorang pria bernama Singgih Susilo Kartono. Beliau adalah seorang pengrajin yang berasal dari Temanggung, Jawa tengah, Indonesia.
6. Sepeda Polygon Siapa disini yang suka mengendarai sepeda? Entah untuk olahraga, bersantai atau untuk bepergian ke suatu tempat. Ada satu merk sepeda yang mungkin sangat melekat di fikiran kita, Polygon merk sepeda yang sudah mendunia. Ternyata, sepeda Polygon itu diproduksi di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Nama perusahaannya adalah PT. Insera Sena, yang sudah memproduksi sepeda Polygon sejak 1989 silam. Sepeda-sepeda itu dipasarkan ke luar negeri sejak tahun 1991.
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
63
Arabic-English CO R N E R
Fruits and Bread
64
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
Reportase
WARCIL
Green House
MUHDIPAT yang Asri
S
obat Arba ketemu lagi dengan kami tim warcil SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Kali ini kami akan bercerita tentang green house yang ada di SD muhammadiyah 4 Pucang Surabaya. Sekolah sekarang memiliki Green house yang terletak di lantai 4 gedung sekolah, tepat di atas lab IPA dan galeri seni. Di sana suasananya sejuk dan nyaman sekali. Di sini terdapat berbagai macam tanaman yang ditanam dengan 2 macam cara, yaitu dengan cara ditanam di air (hidrophonik) dan dengan ada ditanam di pot yang berisi tanah. Untuk jenis tanamannya juga bermacam-macam. Antara lain berbagai jenis bunga, buah-buahan, sayur-mayur, dan juga toga (tanaman obat keluarga). Hal yang lebih asyik adalah dari green house kita bisa melihat pemandangan kota dan seluruh area sekolah yang ada di bawah. Ide pembuatan green house di SD Muhammadiyah 4 Pucang adalah dari bapak kepala sekolah Ustad Edy Susanto dan guru-guru SD Muhammadiyah 4 Pucang. Sedangkan tujuan dibuatnya green house ini adalah untuk menambah wawasan tentang tumbuhan dan juga supaya siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang bisa belajar merawat dan menjaga tumbuhan di sekelilingnya. Jenis-jenis tanaman yang bisa kita temui di green house SD Muhammadiyah 4 adalah stroberi , tomat , anggrek , mawar , sayur, dan lain-lain. Sedangkan untuk tanaman
yang di tanam secara hidrophonik adalah jenis sayur mayur seperti kangkung, sawi, selada, dan seledri. Selain kita bisa mengetahui macam-macam jenis tanaman tersebut, kita juga bisa mengetahui cara merawat dan perkembangbiakannya. Selain itu kita juga bisa belajar bagian dari tanaman-tanaman tersebut bisa kita manfaatkan. Ada yang dimanfaatkan untuk sayur, untuk bumbu, dan ada juga yang dipanen buahnya atau diambil umbinya untuk bumbu atau obat-obatan. Suksesnya green house tidak lepas dari tangan dingin penuh ketlatenan Ustadzah Nur Ratnasari yang menjadi penanggung jawab dari green house sekolah kita. Beliau adalah figur yang telah dengan sabar merawat tanaman-tanaman tersebut dibantu oleh ustadz dan ustadzah lainnya dan juga para pegawai sekolah. Dengan adanya green house ini kita bisa belajar tentang tanaman secara langsung. Belajar tentang tanaman akan menjadi sangat menyenangkan. Oleh sebab itu kita siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang dan seluruh warga sekolah juga mempunyai kewajiban untuk merawat dan melestarikan green house agar adik-adik kelas bisa terus menggunakannya untuk belajar. Demikian reportase kami, semoga bermanfaat. (Tim Warcil: Azizah Pramesti, Nabila Raisa Shofa, Aisyah Ayodya) Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016
65
66
Arba’a Magazine Edisi 44 | April 2016