SAMUDERA MEDIA NEWSLETTER EDISI 01/2016
berita • informasi • panduan • keluarga samudera LAPORANUTAMA
DARI REDAKSI Meneruskan Sesuatu yang Baik
Tangguhnya Para Pelaut Samudera Teks & Foto: Dini Nur Latifah
Pada 2012 yang lalu pertama kalinya Corporate Communications meluncurkan newsletter Samudera Media. Sayangnya, media tersebut kemudian terhenti penerbitannya. Padahal, keberadaan media internal ini dapat memberikan ruang informasi dan berekspresi bagi keluarga Samudera Indonesia. Berangkat dari semangat positif untuk meneruskan inisiatif baik, Corporate Communications kembali menerbitkan newsletter yang diharapkan dapat diterbitkan secara berkala setiap enam bulan sekali. Tidak hanya itu, kami juga berinovasi dengan meluncurkan newsletter ini dalam bentuk e-paper yang dapat diunduh langsung ke gawai para pembaca. Harapannya, inovasi ini dapat memudahkan akses bagi pembaca dan sekaligus memotong proses produksi dan distribusi media ini menjadi lebih efisien. Kami harap inisiatif dan inovasi ini dapat senantiasa diteruskan di masa depan. Redaksi
D
ini hari sekitar pukul 02.00 WIB pada tanggal 10 Juni 2016, seluruh awak kapal MV. Sinar Sumba bersiap-siap untuk berangkat membawa muatan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Singapura. Kapal dengan total kapasitas 1.740 TEUs itu membawa kurang lebih 80% kargo dari total kapasitas. Setelah persiapan mesin rampung, kurang lebih setengah jam kemudian kapal mulai berlayar. Dengan kecepatan 16 knot, kapal membutuhkan waktu tempuh sekitar 30 jam untuk bisa bersandar sampai di Port of Authority Singapore (PSA).
Dalam menjalankan tugasnya, Captain dibantu oleh Chief Officer (Mualim I) dan Chief Engineer (Kepala Kamar Mesin/ Engineer I). Chief Officer tugas utamanya adalah mengatur muatan dan sebagai pengatur arah navigasi, sementara itu Chief Engineer bertanggung jawab atas semua mesin yang ada di kapal. Chief officer membawahi Departemen Dek dimana di bawahnya terdapat posisi-posisi antara
Bekerja di atas Samudera Sehari-harinya para pelaut Samudera memiliki tugas jaga baik pada saat kapal sandar maupun berlayar. Tugas jaga terbagi dalam shift dimana satu shift berlangsung selama 4 jam. Pembagian shift tersebut adalah sebagai berikut: Pukul 00.00 – 04.00, 04.00 – 08.00, 08.00 – 12.00, 12.00 – 16.00, 16.00 – 20.00, dan 20.00 – 24.00. Di atas kapal, pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi dipegang oleh nakhoda atau kerap disebut captain/master. Captain membawahi anak buah kapal yang terdiri dari para perwira kapal (officer/engineer) dan non perwira (rating/ subordinate crew). Samudera Newsletter Edisi 01/2016
lain second officer, third officer, bosun, juru mudi, kelasi, juru masak, dan steward. Chief engineer membawahi Departemen mesin dimana terdapat posisi-posisi antara lain second engineer, third engineer, fourth engineer, electrician dan oiler. MV Sinar Sumba sendiri total diawaki oleh 22 pelaut termasuk 3 kadet. Lampu-lampu di anjungan mulai dipadamkan ketika malam tiba. Perlu waktu beberapa detik bagi awak kapal yang mendapatkan tugas jaga untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di sekitar
yang gelap. “Lampu di anjungan digelapkan tujuannya supaya mata kita lebih awas melihat ke luar lautan luas,” ungkap Astrilia Puji Lestari, Third Officer MV Sinar Sumba. Menurutnya dengan keadaan sekitar yang gelap, mata kita mampu lebih tajam melihat objek-objek yang ada di lautan di sekitar jalur lintasan kapal, terutama untuk kapal-kapal nelayan kecil yang tidak dilengkapi dengan sistem radar. Hal tersebut penting dilakukan untuk menghindari terjadinya tabrakan kapal. Setiap satu jam sekali, officer yang berjaga di anjungan wajib untuk membuat plotting koordinat posisi kapal pada saat itu di peta. Dibantu dengan lampu penerangan kecil di ruangan yang telah diisolasi dengan tirai supaya cahaya tidak bocor, para officer jaga melakukan plotting.
Data ini nantinya akan masuk ke dalam log book. Di siang hari, kegiatan yang sama juga dilakukan tetapi sinar matahari yang masuk ke anjungan menyilau
LAPORANUTAMA kan mata sehingga cukup menyulitkan bagi awak yang berjaga untuk melihat ke luar. Lapisan film pun dipasang untuk mengurangi intensitas silaunya cahaya.
Di ruang mesin, para awak yang berjaga juga siaga memperhatikan mesin yang bekerja. Mereka rutin melakukan pemeriksaan dan pencatatan indikator alat-alat yang sedang berjalan. Suara yang bising dan panas yang dihasilkan mesin sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka sehari-hari. Hanya di ruang kontrol yang berpendingin, para awak di bagian mesin tersebut bisa sejenak beristirahat sambil melakukan kegiatan pencatatan. Makan adalah Hiburan Di bagian dapur, juru masak dan steward tak kalah sibuk menyiapkan hidangan makanan bagi seluruh awak kapal. Di hari biasa, mereka 3 kali sehari menyiapkan menu makanan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam. Saat bulan ramadan, mereka hanya 2 kali menyiapkan makanan yaitu untuk sahur yang dimulai Pukul 03.00 dan untuk buka puasa. Selebihnya mereka mengerjakan kegiatan rutin seperti pemeliharaan dan perawatan dapur serta ruang makan. “Makan jadi satu-satunya hiburan bagi pelaut ketika berlayar. Makanya saya selalu berpesan untuk kru di dapur supaya menyiapkan makanan seenak-enaknya
dengan memperhatikan gizi dan standar kesehatan,” tutur Captain Dadang Mulyana, pimpinan tertinggi di MV Sinar Sumba. “Makan enak, hati menjadi senang dan badan sehat karena bahan makanan dipilih dan diolah dengan standar kesehatan yang memadai,” lanjutnya lagi. Jangan heran kalau menu makanan di atas kapal selalu disajikan seperti anjuran pemerintah yaitu empat sehat lima sempurna yang dibagi ke dalam makanan pembuka, utama, dan penutup. Penampilan makanan yang dihidangkan pun tak kalah dari restoran-restoran yang ada di Jakarta. Semuanya tampak cantik dan mengundang selera.
Suka Duka yang Sama Ketika ditanya mengenai suka-duka menjadi pelaut, hampir semua awak menjawab hal yang sama. Suka karena bisa melihat tempat-tempat baru ketika berlayar dan sedih karena tidak bisa berjumpa dan berkumpul dengan keluarga dan orangorang terkasih dalam waktu lama. Banyak momen-momen penting seperti perayaan ulang tahun, pernikahan kerabat atau sahabat, maupun kelahiran anak yang rela mereka lewatkan karena sedang bertugas di lautan. Bahkan, untuk lebaran pun bisa dipastikan mereka tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Untungnya sekarang teknologi makin
canggih. Para pelaut bisa menghubungi keluarga dan orang-orang tercinta dengan menggunakan telepon seluler bahkan melakukan video call, ketika sedang ada sinyal yang berasal dari pulau-pulau terdekat yang dilewati. Selebihnya, apabila kapal melintas di blank spot, hamparan laut yang biru dan rangkaian bintang di langit cukup menghibur hati mereka yang sedang rindu. Tak jarang para awak yang berjaga bisa menyaksikan fenomena alam yang cantik seperti bintang jatuh. Harapan pun tak lupa diselipkan ketika melihat indahnya ciptaan Tuhan.
Panas maupun hujan, para pelaut Samudera Indonesia tetap profesional. Mereka bekerja dengan sepenuh hati agar kargo-kargo yang dipercayakan para pelanggan selamat sampai tujuan. Meski jauh dari orang-orang tercinta, tapi mereka tetap tangguh mengemban tugas di atas samudera.
WAWASAN
Awal Mula Kantor Samudera Indonesia Teks Widya Sitaresmi. Foto Dok. Samudera Indonesia Tak banyak yang tahu jika pada awal berdirinya, Samudera Indonesia hanya menempati seperempat Gedung Office Premises, Maintz & Co. yang terletak di sebelah timur Kanal Kali Besar, Jakarta. Kini gedung yang diarsiteki oleh arsitek Belanda, Frans Johan Louwrens Ghijsels ini menjadi salah satu ikon cagar budaya dengan golongan A di Jakarta. Cagar budaya dengan golongan A sendiri adalah bangunan-bangunan bersejarah atau Samudera Newsletter Edisi 01/2016
bangunan-bangunan yang sangat baik nilai arsitekturnya dan tidak boleh ditambah, diubah, dibongkar atau dibangun baru. Kantor dengan gaya campuran art deco dan Amsterdam School ini memiliki desain yang terbuka, antara satu meja dengan meja lainnya tidak dibatasi dengan sekat apapun. Dulunya. terdapat dua ruang khusus yang ditempati oleh Bapak Soedarpo Sastrosatomo sebagai Direktur Utama, serta satu ruang lainnya diperuntukkan untuk Direksi lain, Bapak Paul Anwar Hakim dan Bapak Garsadi Kartasubrata. Gedung yang dibangun pada 19101921 ini menjadi saksi berkembangnya usaha Samudera Indonesia menjadi perusahaan pelayaran dan logistik.
INSPIRASI
Belajar dari Pelayanan Publik yang Menyenangkan dan Membanggakan Teks Anugerah Pekerti, Ph.D. Komisaris Independen PT SI Tbk disunting oleh Dini N. Latifah. Foto Dok. Corpcom
Saya tinggal di Jakarta sejak tahun 1951 dan belum pernah mengalami pelayanan publik seramah dan secepat yang saya alami beberapa waktu yang lalu. Sungguh luar biasa! Pelayanan publik yang jauh lebih ramah dari yang saya alami selama bermukim di Amerika Serikat. Beberapa waktu yang lalu saya diminta anak saya yang berdiam di Kuala Lumpur untuk mengurus surat pernyataan dari kantor Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) tentang status perkawinannya. Untuk mendapatkannya saya harus mengurusnya secara berjenjang mulai surat pengantar RT, RW Kelurahan, Kecamatan dan akhirnya kantor wilayah DUKCAPIL. Berdasarkan pengalaman selama beberapa puluh tahun sebelumnya saya membayangkan pasti akan sulit dan melelahkan prosesnya berurusan dengan birokrasi karena panjang jenjangnya serta akan besar juga biaya dan tanda terima kasihnya. Ternyata harapan buruk ini pupus semua waktu saya menjalani prosesnya. Kejutan pertama, saya alami di kantor kelurahan. Ada ruang pelayanan terpadu ber-AC dan deretan kursi nyaman untuk menunggu. Di sudut depan ada sarana mengambil nomor antrian dengan pilihan jenis pelayanan. Pagi itu tak banyak orang. Saya sudah dipanggil dalam kurang dari 10 menit. Di meja pelayanan saya berhadapan dengan seorang muda (Eko) yang menerima saya dengan senyum ramah dan menanyakan apa yang saya perlukan. Ia mendengarkan dengan penuh perhatian lalu menjelaskan. Katanya, untuk surat pernyataan DUKCAPIL yang Bapak minta ada tujuh macam surat pengantar yang mungkin dibutuhkan, mana yang Bapak perlukan? Saya tidak tahu, jadi jawab saya, semua saja supaya tidak perlu bolak-balik. Tanpa komentar Eko mulai menyiapkan tujuh macam surat pengantar dan mencetaknya. Surat tersebut lalu diperiksa oleh atasannya (Ibu Susan S). Lalu sambil minta diri pada saya agar menunggu, ia membawa suratnya untuk ditandatangani oleh Bu Lurah yang berkantor di lantai dua. Sepuluh menit kemudian ia sudah kembali dan menyerahkan semua surat yang saya perlukan. Semua terlaksana dalam waktu Samudera Newsletter Edisi 01/2016
kurang dari satu jam. Saya mengucapkan terima kasih dan memuji Eko yang ternyata tamatan SMK yang masih berstatus PHL. Sarana dan pola pelayan terpadu di Kecamatan serupa dengan di Kelurahan. Kami dilayani menurut jenis kepentingan berdasarkan urutan nomor antrian. Surat yang saya perlukan untuk mengurus surat DUKCAPIL selesai dalam dua jam dan saya bisa langsung mengurus surat yang diperlukan di kantor DUKCAPIL. Di kantor DUKCAPIL pola pelayanan sama hanya ruang dan sarana menunggu tidak sebagus di kelurahan dan kecamatan. Saya dilayani seorang ibu muda yang memeriksa semua surat pengantar dan dokumen yang saya bawa dan menyatakan sudah lengkap. Katanya, untuk surat pernyataan yang saya minta baru bisa selesai dalam dua sampai tiga hari. Ia memberikan surat tanda terima dokumen lalu menuliskan no HP-nya agar saya bisa menghubungi untuk menanyakan kesiapan suratnya. Beberapa hari kemudian sesuai yang dijanjikan saya menerima SMS bahwa surat sudah selesai dan siap diambil. Untuk mengurus semua surat pada berbagai instansi itu saya tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali. Saya sungguh merasa senang dan bangga mengalami pelayanan publik berbintang lima! Pengalaman saya ini berbeda sekali dengan pengalaman anak saya yang men-
gurus keperluan yang sama di Kedutaan RI di Kuala Lumpur. Ia sudah lima kali datang (kedutaan satu setengah jam perjalanan mobil dari rumahnya) dan setiap kali dikatakan ada yang masih kurang dan masih harus dilengkapi dari Jakarta. Rupanya petugasnya berpendapat kalau bisa dibikin sukar mengapa harus dibikin mudah. Kesan negatif tentang pelayanan publik yang terpatri dalam ingatan saya ternyata bisa terhapus oleh kenyataan yang saya alami di Jakarta, yang ternyata belum menular ke Kuala Lumpur. Perubahan awal yang hebat ini harus dilembagakan agar tak balik ke pola semula. Nilai acuan dan panduan yang diterima dan diamalkan bersama akan membudaya kalau masing-masing pelaku dalam lembaga itu membatinkannya. Contoh kasat mata yang dapat dilihat dan dinikmati oleh masyarakat luas adalah perubahan pada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dalam waktu yang cukup singkat telah terjadi perubahan yang luar biasa dan telah melembaga. Masyarakat kini bisa menikmati kereta api dan stasiun yang bersih dan teratur. Ternyata perubahan yang melembaga dalam organisasi PT KAI juga menyebabkan perubahan perilaku dan sikap para penggunanya. Tak terlihat lagi ada orang yang naik di atap kereta. Tak ada lagi orang yang saling serobot antrian untuk membeli karcis dan untuk merebut tempat duduk. Perubahan yang melembaga dan membudaya dalam satu organisasi pelayanan publik ternyata berdampak mengubah sikap dan perilaku masyarakat luas. Berangkat dari pengalaman saya tersebut setidaknya ada tiga hal yang relevan dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh Samudera Indonesia. Pertama, deliver the best for our customers. Sebagaimana pelayanan yang saya terima di Kelurahan dan Kecamatan, saya merasakan betul bagaimana petugas melayani saya dengan baik. Saya merasakan pelayanan yang cepat dan memuaskan bahkan melebihi ekspektasi. Begitu juga dalam bisnis, pelanggan merupakan pihak yang harus dilayani dengan baik. Karena bergerak di bidang jasa, komunikasi menjadi kunci penting dalam memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan di Samudera Indonesia.
Kedua, we do our work with integrity memiliki makna bahwa bekerja adalah ibadah sehingga harus dilakukan dengan jujur dan sepenuh hati. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan adanya “pungli” untuk melancarkan berbagai urusan. Nyatanya, berdasarkan pengalaman saya di atas, sikap penuh integritas ditunjukkan oleh petugas-petugas yang melayani. Mereka juga sungguh-sungguh menepati proses pekerjaan dengan tidak melupakan detail-detail kecil seperti tanda terima dokumen dan menginformasikan lewat SMS bahwa surat yang saya butuhkan sudah selesai dan dapat diambil. Artinya, mereka tidak lagi bekerja karena an-
caman dan ganjaran dari luar tapi bekerja karena kerelaan dan dorongan dari dalam dirinya. Ketiga, we encourage innovation yang
memiliki makna bersikap terbuka terhadap solusi baru dan berinisiatif untuk mencari cara baru supaya bisa bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien. Perubahan yang positif, sekecil apapun ternyata bisa memberikan dampak yang luar biasa ke luar lembaga. Dengan demikian, inovasi yang dilakukan dapat memberikan kontribusi yang baik tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga untuk pelanggan yang kita layani. Pelanggan yang merasa dilayani dengan baik akan memberikan dampak yang positif pula terhadap Perusahaan. Kerja pun jadi terasa menyenangkan dan membanggakan.
PERNAKPERNIK anak cabang, unit bisnis hingga komunitas di SI tetap akan melakukan program CSR yang bersifat donasi atau charity. Salah satu contohnya adalah SI Balikpapan yang berinisiatif untuk melakukan kegiatan sosial dengan memberikan santunan kepada 30 anak yatim di Panti Asuhan Al- Furqan. Bentuk kepedulian lainnya juga ditunjukan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) dengan membagikan 12.500 paket sembako bagi masyarakat sekitar serta pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah.
Samudera Indonesia Berkomitmen Laksanakan CSR Teks Widya Sitaresmi. Foto Muhamad Rejah Corporate Social Responsibilities (CSR) merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bagi masyarakat. Bagi Samudera Indonesia (SI), program CSR penting karena menunjukan tekad perusahaan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik. Sebagai bentuk komitmen tersebut, Tahun 2016 ini SI bersinergi dengan Yayasan Rumah Zakat Indonesia untuk mewujudkan pilot project program CSR “Kampung Lestari Samudera Indonesia” yang akan dilaksanakan di Tayan, Kalimantan Barat. SI memiliki bisnis di Tayan yang dilakukan oleh PT Maruzen Samudera Taiheiyo
(MST). SI melihat melihat program CSR tersebut sebagai sebuah sebuah peluang untuk dapat berperan aktif dalam memberikan nilai lebih kepada masyarakat setempat.
Program Kampung Lestari ini diharapakan dapat menjadi program CSR yang berkesinambungan dan dapat membantu memberdayakan masyarakat tanpa menimbulkan ketergantungan pada perusahaan. Meskipun sudah secara resmi meluncurkan program CSR Kampung lestari, namun secara umum, korporasi melalui Samudera Newsletter Edisi 01/2016
Santunan rutin terhadap yayasan yang menaungi anak yatim juga dilakukan di SI Slipi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Ramadan yang lalu dengan memberikan santunan kepada 139 anak yatim di tiga yayasan anak yatim di daerah Slipi. Tidak hanya berupa santunan, CSR yang dilakukan oleh SI pun cukup variatif, contohnya adalah CSR yang dilakukan PT Masaji Tatanan Container (MTCon) cabang Semarang. Kurangnya fasilitas peribadatan di Kawasan Industri Cipta Niaga mendorong MTCon Semarang untuk meningkatkan pelayanan dengan membangun sebuah masjid bagi karyawan, pelanggan dan masyarakat umum. Pembangunan Masjid yang diberi nama Masjid As-Salaam ini selesai dibangun pada bulan Juni lalu, dan secara umum diresmikan pada 15 Juni lalu.
PERNAKPERNIK
Training Makin Variatif dan Kreatif Teks Dini Nur Latifah. Foto Dok. CHC
Karyawan merupakan aset utama bagi Perusahaan. Samudera Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan berbagai program pengembangan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan. Selama semester I tahun 2016 ini berbagai training telah dilakukan oleh Divisi Corporate Human Capital maupun Unit Bisnis secara mandiri.
Inisiatif menarik ditunjukkan oleh SI Tanjung Priok dimana para karyawan menyelenggarakan inhouse training Bahasa Inggris untuk meningkatkan kepercayaan diri berkomunikasi menggunakan bahasa asing tersebut. Training yang berlangsung pada Januari – Maret 2016 ini difasilitatori oleh Bapak Alone Sutanto, COC Sales & Marketing Section Head, SI Tanjung Priok. Dalam training tersebut, peserta diajarkan berbicara kepada klien melalui
Kejar Prestasi dan Dedikasi untuk Berikan Layanan Berkualitas Tinggi Teks Widya Sitaresmi. Foto Muhamad Rejah.
Mengusung misi “Memberikan layanan berkualitas tinggi dalam pengangkutan barang dan logistik“ Samudera IndoneSamudera Newsletter Edisi 01/2016
telepon, presentasi product knowledge, dan percakapan langsung secara face to face. Bapak Adi Ardianto dari Corporate Strategic Procurement juga membagi keahliannya dengan menjadi fasilitator dalam training “Become and Excel Expert” yang diselenggarakan di Learning Center, Gedung SI Slipi. Dalam training tersebut karyawan dari Divisi General Agencies & Rickmers-Linie serta Corporate Human Capital dilatih menggunakan Microsoft Excel untuk memaksimalkan penggunaan spreadsheet dengan template, grafik, grafis, dan formula. Di area Kota, SISM juga tidak mau ketinggalan memberikan kegiatan pengembangan untuk para pelaut Samudera. Materi-materi yang disampaikan diharapkan dapat diimplementasikan saat bertugas diatas kapal untuk mengurangi Non Comformity (NC) yang sering ditemui saat kapal sedang diaudit. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga mendorong berbagai unit bisnis untuk mengadakan seminar dan pelatihan terkait dengan K3. PT Maruzen Samudera Taiheiyo (MST), PT Masaji Kargosentratama (MKT), dan SILksia selalu berusaha menunjukkan kinerja terbaiknya untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Berkat dedikasi serta kinerjanya, salah satu entitas bisnis Samudera Indonesia, PT Masaji Kargosentra Tama (MKT) menerima penghargaan dari PT ECU Line Global pada Maret 2016 lalu. Penyerahan piagam diberkan oleh Bapak Vikas Dutta selaku Country Manager Indonesia dan Bapak Sachin Anand selaku Regional COO South East Asia PT ECU Line Global kepada Bapak Yudi Riyadi selaku Direktur Utama MKT. Pemberian piagam ini tentunya merupakan semakin memacu kinerja MKT dan SI untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan. Apresiasi atas dedikasi yang tinggi juga diterima oleh Ibu Shanti L. Poeposoetjipto atas kontribusinya dalam membina kerjasama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Belgia. Penghargaan The Order of the Crown dari Kerajaan Belgia tersebut diberikan oleh Belgian Secretary of State for Foreign Trade, Pieter De Crem
argo Indonesia giat mengadakan seminar dan pelatihan K3 sekaligus untuk mengisi bulan K3 Nasional Tahun 2016 yang dicanangkan oleh Menteri Ketenagakerjaaan.
Beberapa training lain yang tak kalah menarik juga diadakan oleh Samudera Indonesia antara lain belajar meningkatkan pelayanan lewat training customer care di Medan, program gugus kendali mutu untuk menyukseskan gerakan improvement, sharing session dengan penulis buku “ABG - Adaptif Besar dan Gesit”, dan training persiapan masa pensiun bagi karyawan yang akan habis masa kerjanya.
di kediaman Duta Besar Belgia untuk Indonesia, HE Patrick Herman. Tak mau ketinggalan, komitmen untuk terus memberikan yang terbaik ditunjukkan oleh PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) dengan diadakannya penandatanganan komitmen oleh seluruh karyawan di lingkungan PSP dalam rangka menuju sertifikasi ISO 9001 & OHSAS 18001. Diharapkan dengan penandatanganan komitmen ini PSP bisa segera mendapatkan sertifikasi tentang Manajemen Mutu serta Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
PERNAKPERNIK
Meriahnya Kegiatan Komunitas di Samudera Indonesia Teks Widya Sitaresmi. Foto Muhamad Rejah.
Sebagai perusahaan yang memegang teguh nilai “Menghargai kemitraan dan Komunitas”, Samudera Indonesia (SI) selalu berusahan memberikan dorongan bagi berkembangnya komunitas di lingkungan SI. Sejak berdirinya pada 13 November 1964 lalu, SI terhitung memiliki beberapa komunitas aktif yang cukup sering mengadakan kegiatan. SI tentunya selalu berusaha untuk terus memberikan wadah bagi setiap komunitas untuk menunjukan
ekspresi minat melalui kegiatan - kegiatan positif. Salah satu contoh dukungan yang diberikan oleh SI terhadap komunitas di lingkungan SI adalah adanya fasilitas bagi perayaan ulang tahun Samudera Indonesia Motor Community (SI-MC) pada Mei lalu. Seperti diketahui jika tahun ini menjadi tahun yang istimewa bagi komunitas karena merayakan ulang tahunnya yang ke 10. Sebagai bentuk rasa syukur atas 10 tahun eksistensinya, SI-MC mengadakan touring bersama ke Villa Soedarpo, Sambolo, Anyer. Komunitas SI-MC tercatat memiliki anggota sebanyak 500 orang dan rutin mengadakan acara touring hingga bakti sosial. Tak kalah, KOMPAS yang merupakan komunitas pecinta alam di SI sukses mendaki Gunung Slamet yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. KOMPAS sendiri sudah beberapa kali melakukan
Outing Segarkan Semangat Kerja Karyawan
seseorang yang berdampak pada turunnya produktivitas bahkan terjadinya kecelakaan kerja. Berdasarkan latar belakang tersebut, Samudera Indonesia (SI) melalui anak cabang maupun unit bisnis secara berkala mengadakan kegiatan outing bagi karyawan. Outing ini dimaksudkan sebagai bentuk penyegaran dan cara mengurangi stres bagi karyawan. Selain itu, kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana mempererat rasa kebersamaan antarkaryawan. Beberapa outing yang dilakukan selama semester I 2016 ini salah satunya adalah outing karyawan PT Tangguh Samudera Jaya (TSJ). Dengan mengambil tema Recharge your Spirit, TSJ menjadikan Lembang, Bandung sebagai destinasi outing yang dilaksanakan pada April lalu tersebut. Selain TSJ, SI cabang semarang juga tak mau kalah mengadakan outing karyawan. Mengambil tempat yang sama di Lembang, outing ini sendiri dimaksudkan seb-
Teks Widya Sitaresmi. Foto Dok. Kontributor
Peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan yang menuntut produktivitas tinggi tentunya harus didukung dengan kondisi karyawan yang baik. Stres merupakan salah satu hal yang menyebabkan menurunnya kemampuan konsentrasi Samudera Newsletter Edisi 01/2016
pendakian. Sebelumnya KOMPAS telah sukses mendaki Gunung Gede Parangrango, Semeru, Ciremei serta Rinjani. Sementara itu, Persatuan Wanita Samudera Indonesia (Perwasi) juga mengadakan berbagai acara baik di pusat maupun cabang. Salah satu acara rutin yang digelar tentunya bazar perwasi yang diadakan menjelang bulan Ramadan lalu. Selain itu, Perwasi cabang juga menunjukan inisiatif untuk mengadakan acara di masing-masing cabang. Contohnya adalah Perwasi Medan yang April lalu merayakan ulang tahun Perwasi serta rutin mengada-
kan arisan setiap dua bulan sekali untuk menjaga silaturahmi antarkaryawan. Acara silaturahmi antar anggota Perwasi juga diadakan di Palaran pada Februari lalu. Acara yang turut dihadiri jajaran Manajemen PSP tersebut sekaligus sebagai tempat pemaparan program kerja Perwasi cabang Palaran selama tahun 2016.
agai sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di SI Semarang.
Sementara itu Corporate Information System and Technology (CIST) memilih Yogya sebagai tempat mengadakan outing karyawan pada Juni lalu. Diharapkan, setelah adanya berbagai outing yang dilakukan tersebut, karyawan SI mampu meningkatkan kualitas baik dalam produktivitas maupun pelayanan terhadap pelanggan.
KORPORAT
SI Aktifkan Kembali Training Persiapan Masa Pensiun Teks Widya Sitaresmi. Foto Dok. CHC
Setelah sempat berhenti lantaran pergantian manajemen, Samudera Indonesia (SI) melalui Divisi Corporate Human Capital (CHC) kembali mengaktifkan kembali Training Persiapan Masa Pensiun (PMP). Acara PMP mulai diinisiasi kembali oleh Divisi Corporate Human Capital (CHC) pada September 2015 lalu. Bapak Tedi Martha Kusuma dari CHC mengungkapkan bahwa training ini sangat penting bagi karyawan yang akan menghadapi masa pensiun karena ketika sudah pensiun mereka tidak akan menghadapi rutinitas yang sama seperti ketika masih bekerja. Bekal untuk Masa Pensiun Training PMP sendiri memiliki tujuan untuk memberikan bekal pagi karyawan dalam menghadapi masa pensiunnya nanti. “Setiap karyawan yang bekerja pasti suatu saat menghadapi masa pensiun, sedangkan selama mereka bekerja mereka telah membentuk suatu kebiasaan, pola
pikir dan perilaku yang rutin dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga ketika memasuki masa pensiun, seolah-olah merasa ada sesuatu kebiasaan dan rutinitas yang akan hilang, status dan jabatan yang sudah melekat selama bertahun-tahun harus ditinggalkan, tentunya akan sulit bagi yang belum siap untuk pensiun,” ujar Pak Tedi. Menurut Pak Tedi, perbedaan selama bekerja dan memasuki masa pensiun akan membuat sebagian orang merasa tidak percaya diri. “Ketika sudah pensiun, bagi yang belum siap tentunya akan muncul rasa khawatir bahkan kehilangan rasa kepercayaan diri. Mengubah pola rutinitas, kebiasaan dan kenyamanan (comfort zone) tidaklah mudah, memerlukan suatu dorongan dan tekad yang kuat, untuk dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri. Agar karyawan dapat menikmati masa pensiun, lebih siap secara fisik dan mental, maka Samudera mengadakan acara PMP ini untuk memberikan pembekalan pada Samudera Newsletter Edisi 01/2016
karyawan dalam menghadapi masa pensiunnya nanti,” pungkas Pak Tedi. Aktivasi PMP Setelah diinisiasi pada September 2015, pada bulan Mei 2016 yang lalu CHC kembali mengadakan Training PMP di Hotel Gumilang Regency, Bandung. Sebanyak 53 karyawan dari berbagai divisi dan unit bisnis mengikuti pelatihan yang diadakan di Hotel Gumilang Regency, Bandung ini. Meskipun sempat mengalami macet ketika perjalanan menuju Bandung, acara PMP akhirnya resmi dibuka oleh Bapak Rudolf Saut. Dalam sambutannya Pak Rudolf menyampaikan jika acara ini akan sangat membantu para karyawan yang akan pensiun jika suatu saat akan kembali ke masyarakat.
“Saat ini Bapak Ibu mungkin karyawan, saya juga, tapi nanti ada kalanya kita akan kembali ke masyarakat sehingga pelatihan ini bertujuan untuk membantu bapak ibu semua jika nanti kembali ke masyarakat bisa terus berkembang baik dari sisi intelektual dan ekonomi,” ungkap Pak Rudolf dalam sambutannya. Selama tiga hari pelatihan, para peserta dibekali materi dan motivasi dalam menghadapi pensiun hingga kiat sehat di masa lansia. Peserta pun terlihat cukup antusias tatkala disampaikan materi kesehatan. Beberapa diantaranya pun didaulat
menjadi sukarelawan untuk diperiksa darahnya. Tak hanya dibekali materi seputar pensiun, para calon pensiunan ini juga diajak untuk mengunjungi beberapa unit usaha seperti Bandrek Cihanjuang, Ina Cookies, C59, serta Bunga Rizal. Kunjungan ke unit usaha ini dilakukan agar peserta memiliki gambaran mengenai usaha apa yang mungkin dijalankan ketika sudah pensiun. Kesan-Kesan Salah satu peserta PMP asal Medan, mengaku jika menemukan banyak inspirasi ketika diajak mengunjungi beberapa unit usaha tersebut. Salah satunya adalah Bapak Adil Taufik yang mengaku sangat terinspirasi dengan pembuatan pot gantung dari bahan batok kelapa di Bunga Rizal. “Saya berterima kasih sekali diajak kesini (Bunga Rizal) saya dulu tidak menyangka kalau batok kelapa bisa dijadikan bahan usaha. Di tempat saya barang ini (batok kelapa) hanya dibuang. Saya jadi terinspirasi untuk membuat hal serupa,” pungkasnya. Acara PMP sendiri ditutup dengan kesan pesan oleh peserta training. Kebanyakan dari peserta mengaku jika acara ini memberikan banyak manfaat dan berharap agar training ini terus diadakan. “Saya bergabung dengan Samudera sudah cukup lama, saya tidak pernah memasukkan lamaran pada perusahaan lain selain Samudera. Saya senang dengan adanya training ini kami bisa belajar banyak hal untuk mempersiapkan nanti pensiun. Dari beberapa materi dan company visit yang diberikan adalah masukan untuk kami nanti ketika pensiun apakah akan berbisnis atau menikmati masa pensiun dengan ngemong cucu,” ujar Ibu Devi Revilta, salah satu peserta asal Samarinda.
KORPORAT
Menjaga Logo, Menjaga Identitas Perusahaan Teks Widya Sitaresmi. Foto Corporate Communications
Dari penerapan logo Samudera Indonesia dibawah ini, manakah penerapan yang benar/salah ? 1. 2. 3. Menurut Oxford Dictionary of English logo berarti sebuah simbol atau desain lain yang dipakai oleh organisasi untuk memberikan identitas pada produk, seragam, kendaraan, dan sebagainya. Logo bisa diibaratkan seperti wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali dari wajahnya. Begitu pula dengan logo, ia menjadi identitas visual sebuah perusahaan atau organisasi. Logo bukan sekedar lambang. Bersamanya terintegrasi sejarah, reputasi, integritas, dan nama baik perusahaan. Sejak awal berdirinya, logogram Samudera Indonesia terdiri dari 2 komponen utama, yaitu bendera dan huruf “S”. Motif Lima garis merah-putih yang mendasari bendera tersebut diadaptasi dari bendera Negara Republik Indonesia yaitu Bendera Merah Putih yang dimodifikasi, sedangkan huruf S melambangkan nama Samudera sebagai perusahaan dan juga nama pendiri perusahaan Bapak Soedarpo Sastrosatomo. Seiring dengan perkembangan dan dinamika visi dan misi Perusahaan, serta untuk menjawab tantangan masa depan maka dirasakan perlu untuk menata branding Samudera Indonesia agar mencapai keseragaman standar secara global. Sejak tahun 2010, perusahaan telah meluncurkan Corporate Identity Manual Guidebook (CIG) atau Panduan Manual Identitas Perusahaan sebagai referensi untuk penerapan logo dengan baik dan benar. Panduan ini bisa diunduh di laman Samudera Media supaya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sayangnya, penggunaan logo yang baik dan benar ini belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh insan Samudera Indonesia. Masih banyak ditemui penggunaan logo yang belum sesuai standar. Kesalahan paling utama biasanya terkait dengan jenis huruf dasar pada logo maupun tulisan “Samudera Indonesia”. Merujuk pada CIG, Pada logogram, huruf “S” Samudera Newsletter Edisi 01/2016
tercipta dari penggunaan huruf dasar OPTIMA BOLD yang telah dilebarkan secara horizontal (extended) sebesar 150% dari format/bentuk normal. Posisi huruf “S” ini berada di tengah-tengah posisi bendera. Sedangkan tulisan “Samudera Indonesia” dibuat dengan menggunakan font OPTIMA BOLD tanpa perlu dilebarkan dengan warna hitam/putih menyesuaikan warna latar. Logo Samudera Indonesia adalah elemen kunci terhadap identitas korporasi, sebuah simbol atas kualitas yang kita miliki bersama. Dengan demikian, proses penerapan logo ini harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab pada setiap aspek. Kuatnya makna dari logo Samudera Indonesia terlihat tatkala dalam sebuah rapat ada usulan mendesain ulang logo Samudera Indonesia. Menanggapi usulan tersebut, Pak Soedarpo berkata, ”over my dead body”. Hal ini menunjukan jika logo Samudera Indonesia sangatlah penting dan memiliki makna yang lebih dari sekedar brand perusahaan. Untuk menjaga kesakralan identitas perusahaan ini, hendaknya tiap kali akan membuat materi desain yang berhubungan dengan logo perusahaan selalu merujuk pada CIG. Apabila tidak yakin dengan penerapan logo pada desain yang telah dibuat, dapat berkonsultasi dengan Corporate Communications melalui email
[email protected] Untuk menguji pengetahuan pembaca terkait dengan CIG, Corporate Communications telah menyiapkan sejumlah kuis. Ukur tingkat pemahaman Anda dengan menjawab kuis di bawah ini:
4.
SAMUDERA INDONESIA
5.
SAMUDERA INDONESIA
6. 7.
SAMUDERA INDONESIA
8.
SAMUDERA INDONESIA
9.
SAMUDERA INDONESIA
10.
SAMUDERA INDONESIA
Cek jawaban Anda dengan melihat kunci jawaban di Samudera Media. REDAKSI • Pelindung Masli Mulia • Penanggung Jawab Bani M. Mulia • Redaksi Tim Corporate Communications • Email
[email protected] • Alamat Corporate Communications, Gd Samudera Indonesia Lt. 2, Jl. Letjen S. Parman Kav. 35, Jakarta. • Telp. 021 25676926 Scan barcode di bawah untuk mengunduh E-Paper Samudera Newsletter ke telepon seluler Anda