Routing (II) Olivia Kembuan M.Eng PTIK - UNIMA
Review : Tabel Routing
Static dan Dynamic Routing • Untuk mengendalikan aliran paket data dari satu router ke router berikutnya terdapat dua macam proses routing yaitu: – Static Routing – Dynamic Routing
• Pada Static routing pengelolaan (mengisi/menghapus) tabel routing dilakukan secara manual, sedangkan pada dinamic routing perubahan dilakukan secara otomatis menggunakan protokol routing.
Static Routing • Berikut adalah contoh static routing dengan menggunakan Cisco Router
Static Routing: Contoh 2
Konfigurasi pada Router1 Configuration for Router1: hostname router1 ! interface ethernet 0 ip address 172.16.1.1 255.255.255.0 ! interface ethernet 1 ip address 172.16.2.1 255.255.255.0 ! ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.1.2 ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.1.2 ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Konfigurasi pada Router2 Configuration for Router2: hostname router2 ! interface ethernet 0 ip address 172.16.1.2 255.255.255.0 ! interface ethernet 1 ip address 172.16.3.1 255.255.255.0 ! interface ethernet 2 ip address 172.16.5.1 255.255.255.0 ! ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1 ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.3.2
Konfigurasi pada Router3 Configuration for Router3: hostname router3 ! interface ethernet 0 ip address 172.16.3.2 255.255.255.0 ! interface ethernet 1 ip address 172.16.4.1 255.255.255.0 ! ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.3.1 ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.3.1 ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.3.1
Keuntungan Static Routing • Keuntungan: – Jalur routing mudah diprediksi – Tidak membutuhkan proses update routing table. – Mudah dikonfigurasi untuk network kecil.
Kerugian Static Routing • Kerugian: – Tidak cocok untuk network berskala besar. – Tidak dapat beradaptasi terhadap penambahan router karena konfigurasi pada tiap router harus dirubah. – Tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.
Dynamic Routing • Dynamic routing mengatur rute setiap paket dengan menggunakan table routing (tersimpan pada router). Table ini akan terupdate secara otomatis melalui routing protocol.
Konfigurasi Routing menggunaka RIP • • • •
Ab(config)#router rip Ab(config-router)#network 192.168.1.0 Ab(config-router)#network 192.168.2.0 Ab(config-router)#exit
• Administrator jaringan cukup mengkonfigurasi router dengan mengenalkan network/jaringan yang langsung terhubung pada router. • Router dengan algoritma tertentu akan mencari path ke network-network remote atau network yg tidak langsung terhubung. 1-May-13
S Ward Abingdon and Witney College
Keuntungan Dynamic Routing • Scalability: konfigurasi dilakukan secara dinamis apabila terdapat penambahan/pengurangan router. • Adaptability: rute dapat berubah secara adaptif terhadap adanya link failure.
Kerugian Dynamic Routing • Kompleksitas algoritma routing meningkat. Router menentukan rute berdasarkan, misalnya: bandwidth yang tersedia, jalur terpendek, dll. • Router harus saling bertukar informasi routing secara periodik. • Tidak semua router mendukung dynamic routing.
Tugas Kelompok • Buat 5 kelompok (diacak/dipilih masing-masing) • Nama-nama kelompok dikirim melalui email oleh masing-masing ketua kelompok ke email saya
[email protected], – Subjek : Tugas Jarkom Subnetting dan Routing (nama kelompok)
• Deskripsi tugas ada pada slide berikutnya. • Tugas dikumpulkan Hari/Tanggal : Kamis 16 Mei 2013. Tidak ada toleransi keterlambatan.
Tugas Kelompok 1
Router.B
Router.A
Router.C
Tugas Kelompok 2
Tugas Kelompok 3
Tugas Kelompok 4
Tugas Kelompok 5
Tugas • •
Tentukan jumlah network yg trbentuk dan kebutuhan IP address tiap network Buat Subnetting VLSM/Classfull, menggunakan IP berikut : – Kelompok 1 : 192.168.3.0 – Kelompok 2 : 192.168.4.0 – Kelompok 3 : 192.168.5.0 – Kelompok 4 : 192.168.6.0 – Kelompok 5 : 192.168.7.0
• Alokasikan masing-masing IP pada masing-masing network dan device yang terhubung Syarat : Pada network PTIK,T.Sipil dan MIPA – Router mendapatkan host IP address yang pertama (1st host ip address) – Tempatkan 2 pc host pada masing-masing network • PC 1/ host pertama mendapat IP host yang ke-2 • PC terakhir/last PC mendapat last host IP pada masing-masing pembagian subnet Contoh : misalnya pada network 192.168.1.0 dengan range ip host 192.168.1.1192168.1.30, maka router mendapat IP address 192.168.1.1, Host/PC1 mendapat IP 192.168.1.2 dan host/PC2 mendapat IP addrs 192.168.1.30 Pada masing-masing koneksi serial (antar router) – Bebas mengalokasikan host IP address pada tiap router
Tugas • Tentukan metode routing yang ingin digunakan (Statis/dinamis), jelaskan alasannya minimal 2 alasan (hubungkan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis konfigurasi atau karakteristik protokol routing yang digunakan). • Dikerjakan dalam bentuk paper : – cantumkan kelompok – nama-nama anggota kelompok – Nilai partisipasi tiap anggota kelompok (skala 0-100)
Question • Pertanyaan mengenai tugas bisa melalui : – Email :
[email protected] – YM : vhy_lee – FB