RINGKASAN TUGAS AKHIR Latar Belakang Perkembangan kuliner Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Disisi lain pesatnya perkembangan kuliner telah menggeser popularitas makanan tradisional. Hal ini bisa dilihat di sekitar kita banyak bermunculan tempat makan baru di berbagai sudut kota yang cendrung menyuguhkan jenis makanan baru dan fast food. Kini rumah makan atau restoran tidak hanya mementingkan citarasa dari makanan yang diproduksi, namun sudah memperhatikan dekorasi ruangan dan fasilitas tambahan agar konsumen merasa nyaman dengan suasana restoran serta menyukai citarasa makanan yang ditawarkan. Secara tidak langsung hal ini telah menggeser fungsi dasar rumah makan yang tadinya berfungsi hanya sebagai tempat makan dan kini menjadi sebuah tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama teman-teman sambil menyantap kuliner. Hal tersebut menimbulkan banyak bermunculannya media yang membahas tentang kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari media elektronik sampai media cetak, sehingga saat ini kegiatan kuliner menjadi salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan pada umunya. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin memperkenalkan beragam macam kuliner yang ada di Kota Tangerang dengan mengangkatnya ke dalam sebuah publikasi buku yang berjuudul “Serba Serbi Kuliner Kota Tangerang”. Penulis akan mengangkat sebuah topik penulisan dengan tema wisata kuliner yang membahas objek tempat wisata kuliner di Kota Tangerang. Penulisan buku ini juga didukung dengan media promosi yang bertujuan untuk lebih menarik minat masyarakat terhadap kuliner lokal khususnya kuliner Kota Tangerang.
Ruang Lingkup Tugas Akhir Dalam kaitannya dengan bidang Desain Komunikasi Visual, maka ruang lingkup proyek Tugas Akhir ini adalah merancang media publikasi berupa buku mengenai wisata kuliner di Kota Tangerang dan penggunaannya dalam pelestarian kuliner nusantara khususnya kuliner Kota Tangerang, beserta dengan media promosi untuk mendukung buku ini.
1
Identifikasi Masalah Berdasarkan data-data yang didapat dan dianalisa, maka diperoleh suatu identifikasi masalah, yaitu: •
Buku wisata kuliner yang membahas tentang lokasi kuliner di Kota Tangerang belum pernah ada di pasaran.
•
Sedikitnya orang yang mengetahui keragaman kuliner khas Kota Tangerang.
Rumusan Masalah Bagaimana membuat buku wisata kuliner yang informatif dan didukung dengan visual dan sidertai dengan informasi dan tips-tips tentang kuliner sehat berdasarkan narasumber kuliner terkenal, sehingga mempengaruhi target audience untuk membaca buku ini.
Tujuan Desain Desain kali ini bertujuan untuk membuat buku yang menyajikan informasi tentang “ Serba-Serbi Kuliner Kota Tangerang” secara informatif dengan penyusunan layout, visual, dan struktur buku yang menarik, sehingga dapat : •
Memperlihatkan buku wisata kuliner Kota Tangerang yang lebik unik dan komunikatif.
•
Memberikan informasi pada masyarakat seputar kuliner Kota Tangerang
2
Landasan Teori
Teori Desain Buku Dalam buku New Book Design yang ditulis oleh Roger Fawcett Tang, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain sebuah buku adalah : •
Packaging
Tampilan luar suatu buku merupakan salah satu faktor penting. Suatu kemasan buku yang baik mampu menarik rasa keingintahuan orang untuk melihat buku tersebut diantara buku-buku lain. Berikut hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam membuat kemasan buku yaitu :
•
•
Menggunakan image yang mampu menarik perhatian
•
Struktur bentuk sampul buku yang berbeda ukuran dan material
Navigation
Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan pembaca. •
Struktur
Isi buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid, dan image. Buku wisata kuliner ini akan menggunakan packaging box yang akan membungkus buu tersebut beserta peta petunjuk lokasi makanannya. Struktur dalam buku ini akan dibentuk oleh tipografi yang jelas, grid dan image yang baik serta elemen desain pendukungnya.
•
Teori Tipografi
Menurut kutipan dari buku “Tipografi dalam Desain Grafis”, Dantong Sihombing, MFA, tipografi bukan lagi pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog atau brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf memainkan peran sangat penting dalam keberhasilan suatu komunikasi
3
grafis. Untuk pemilihan jenis huruf atau font yang tepat, beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : •
Clarity (jelas) Suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu harus dapat dilihat dengan jelas.
•
Readibility (dapat dibaca) Keterbacaan dari jenis huruf tersebut, kualitas dan jenis huruf yang tepat untuk teks, sehingga kesatuannya menjadi tepat.
•
Legibility (mudah dibaca) Menekankan apakah kita mudah membacanya atau tidak.
• Visibility (mudah dilihat) Menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut sehingga mempengaruhi mudah tidaknya terlihat.
•
Teori Layout
Dalam buku yang ditulis Surianto Rustan, S.Sn., layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Me-layout adalah satu proses kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkan layout adalah pekerjaannya. Dalam buku Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain yang dikarang oleh Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto sebagai teori warna, maka warna-warna yang akan digunakan dalam buku ini adalah warna yang lembut, seperti orange muda, dll. Namun lebih banyak menggunakan warna putih agar terkesan simple dan bersih.
•
Teori Fotografi
Menurut Wendra Ajistyatama dalam artikel fotografi Jurnalistik Media Komunikasi (fotografer.net) mengatakan bahwa pada dasarnya semua foto pada dasarnya adalah dokumentasi dan foto jurnalistik adalah bagian dari foto dokumentasi. Perbedaan foto jurnalistik adalah terletak pada pilihan, membuat foto jurnalistik berarti memilih foto mana yang cocok.
4
Ciri – ciri foto jurnalistik : 1. Memiliki nilai berita atau menjadi berita itu sendiri 2. Melengkapi suatu berita atau artikel 3. Dimuat dalam suatu media Dalam buku wisata kuliner ini akan lebih mengarah pada fotografi jurnalistik. Karena dalam buku wisata kuliner ini akan dimuat sebagai macam foto-foto makanan, dimana dilengkapi dengan informasi tentang rumah makan dan makanan itu sendiri didalamnya.
•
Teori Warna Warna adalah salah satu alat identitas visual terkuat untuk sebuah perusahaan. Warna secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Menurut Lestrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication With Color” (OhioGrafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional. Prinsip warna menurut Robert B. Parker antara lain: • Pengunaan warna harus mempunya fungsi • Warna harus dapat memberikan cirri khas dari perusahaan/produk yang disampaikan • Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya, dan • Hindari penggunaan warna yang tidak perlu Dalam penyesuaian dengan style guidelines, untuk perusahaan dapat digunakan metode palet warna. Panggunaan palet warna dapat meminimalisasi pilihan warna, sekaligus menjadi alat identitas bagi perusahaan. Palet warna primer adalah warna logo dan warna dominan pada sebagian besar item desain. Namun untuk fleksibilitas, dapat dibuat pula palet warna sekunder, dengan ketentuan tetap spesifik dan konsisten. Jacci Howard dalam Color Meanings (www.w3c.org) menjelaskan apabila terdapat suatu warna (hue) yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil dengan baik. Ketika
5
satu warna mendominasi dalam suatu bidang, dapat dikatakan warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut. Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu: Cool color (Calming) : Biru, hijau, turquoise, perak Color (Exciting) : Merah, oranye, kuning, emas Mixed cool / warm color : Ungu, lavender, hijau Neutral color (unifying) : Cokelat, biege, ivory, abu-abu, hitam, putih
Target Audience Demografi •
Usia : remaja hingga dewasa (sekitar usia 17 tahun s.d 35 tahun) o Umur 17 tahun adalah saat dimana seseorang remaja sudah mendapat uang jajan dari orang tua dan seseorang senang menghabiskan waktu bersama kerabat yang biasanya dilakukan di sebuah tempat makan yang dianggap nyaman. o Umur 35 tahun adalah saat dimana seseorang yang bisa dikatakan sudah tidak muda lagi, dan biasanya seseorang yang sudah berumur 35 tahun keatas sudah memiliki pantangan untuk tidak makan suatu makanan karena alasan kesehatan.
•
Jenis Kelamin
: pria dan wanita
•
Status Ekonomi
: menengah
Geografi •
Masyarakat yang tinggal di sekitar JABODETABEK
Psikografi Secara lebih lanjut memiliki kepribadian sebagai berikut : •
Personality: 1. Memiliki minat dan apresiasi terhadap cita rasa kuliner lokal. 2. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kuliner lokal.
6
•
Behaviour:
Suka mencari informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan kuliner, serta senang bersosialisasi dengan kelompok pecinta kuliner. •
Lifestyle: Gaya hidup seseorang yang bersifat praktis dan senang bergaul.
Kompetitor Buku-buku mengenai kuliner Kota lain, misalnya kuliner Kota Jakarta, Kuliner Kota Bandung, Kota Surabaya, dll.
Keyfact •
Buku wisata kuliner yang membahas mengenai kuliner Kota Tangerang sangat sulit ditemukan.
•
Wisata kuliner Kota Tangerang hanya pernah dipromosikan lewat televisi dan tidak semua tempat makan di Kota Tangerang dibahas.
Big Idea kenikmatan citarasa nusantara .
Keyword •
Kuliner Kota Tangerang
•
Fotografi
•
Modern
7
Tujuan Komunikasi •
Attention Berharap dengan content dan informasi seputar kuliner yang disertai dengan tips-tips kuliner sehat yang disajikan didalam buku ini dapat menarik perhatian dari target audience.
•
Audience Melalui buku ini target audience bisa mendapat informasi dan tipstips seputar kuliner di Kota Tangerang.
•
Interest Timbul rasa ketertarikan dari target audience untuk membaca buku ini.
•
Desire Timbul keinginan dari target audience untuk mencoba untuk mencoba kuliner yang sudah di informasikan di dalam buku ini.
•
Conviction Sehingga target audience percaya informasi yang disajikan dalam buku ini.
•
Action Tercapainya tujuan komunikasi dari buku ini yaitu target audience akan membeli buku ini dan akan pergi ke tempat lokasi makanan yang terdapat dalam isi buku tersebut.
4.2.6 Positioning Buku ini akan menjadi teman bagi seseorang dalam mencari informasi seputar kuliner di Kota Tangerang.
8
Tone and Manner •
Fotografi
•
Layout
•
Colour
Strategi Verbal Bahasa yang digunakan adalah formal agar dapat dimengerti oleh target audience pada umumnya. Strategi Visual Buku ini menggunakan visual dari banyak rangkaian elemen desain, unsur- unsur desain yang dipilih adalah : • Warna Warna-warna yang dipilih dalam pembuatan buku ini adalah warna cerah yang menggambarkan betapa beragamnya kuliner Kota Tagerang. •
Tipografi
Tipografi yang selalu digunakan adalah typeface yang bersifat netral dan tidak terlalu bersifat dekoratif karena buku ini mengutamakan sisi fotografinya. •
Fotografi
Foto-foto yang akan ditampilkan didalam buku ini adalah foto hasil pemotretan yang dilakukan oleh penulis sendiri, sehingga terlihat lebih original.
Perancangan Media Media yang digunakan adalah : 1. Buku 2. Pembatas buku
9
3. Poster 4. Kartu post 5. Stiker 6. Celemek 7. Gelas
Kesimpulan Publikasi merupkan salah satu media penting dalam mempromosikan atau mengenalkan suatu hal kepada masyarakat. Dalam publikasi diperlukan data-data yang sangat akurat agar tidak terjadi kesalahpahaman oleh masyarakat. Perancangan visual publikasi mencakup berbagai elemen grafis seperti tipografi, fotografi dan warna, yang saling berkaitan dan saling mendukung satu sama lain, agar buku mudah dimengerti oleh masyarakat.
Saran Konsistensi sebuah layout harus dipertahankan agar buku publikasi yang dihasilkan terlihat lebih baik serta mempermudah pembaca untuk mengerti isi yang disajikan di dalam buku publikasi.
10