STUDI KASUS TENTANG LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR HUBUNGANNYA DENGAN GEOMETRI JALAN AKIBAT SUARA YANG DITIMBULKANNYA DI KOTA BESAR PULAU JAWA (Tinjauan Analisis Menggunakan Program SPSS VERSI 17.0) Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
SYAIFUL
PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JL. Mayjend Haryono 167 Malang 65145 Telp. (0341) 587710, 587711 Fax. (0341) 551430 E-mail :
[email protected] Home page :http://pmdft.ub.ac.id
BAB I PENDAHULUAN 1.
Perumusan Masalah Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk rencana disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti. Keberadaan kendaraan bermotor di kota besar di Indonesia sudah semakin meningkat. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut sudah tidak dapat dicegah lagi, karena berbagai macam faktor sosial yang mengikutinya, termasuk didalamnya dengan mudahnya mendapatkan kendaraan bermotor seperti kredit motor maupun mobil dan ditunjang keberadaan Mall serta Supermarket yang selalu berkembang ditiap sudut kota. Perkembangan fasilitas perbelanjaan, ruang publik maupun pedestrian, sekolah maupun tempat ibadah dan perumahan ini merupakan faktor pemicu bertambahnya
aktifitas
penduduk
dalam
kehidupan
sehari-hari,
perkembangan tersebut tidak didukung dengan penambahan ruas maupun panjang jalan secara signifikan. Sehingga mengakibatkan di jalan jumlah kendaraan bermotor semakin banyak sehingga berdampak kepada kemacetan akhirnya menimbulkan suara kendaraan bermotor dengan sumber bunyi kecenderungan meningkat. Penyusunan penelitian tentang Studi Kasus Tentang Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Hubungannya Dengan Geometri Jalan Akibat Kebisingan yang Ditimbulkannya pada Kota Besar di Pulau Jawa (Tinjauan Analisis Menggunakan Program SPSS Versi 17.0) adalah untuk mencari seberapa besarkah tingkat ketergangguan pengguna jalan raya terhadap lalu lintas yang ditimbulkan kendaraan bermotor? Asumsi ambang batas dari sumber bunyi yang diijinkan untuk tempat ibadah maupun sekolah serta rumah sakit adalah sesuai yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tahun 1996, adalah 55 dBA. Aspek yang mempengaruhi ukuran tingkat kebisingan ini juga akan penulis kaji berdasarkan efek background noise (suara sisa/pantulan suara). Pengaruh background noise sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan kebisingan yang dihasilkan dan ditimbulkan. Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh dari volume, kecepatan maupun kepadatan
lalu lintas terhadap kebisingan yang ditimbulkan oleh sepeda
motor (SPM), angkutan mobil pribadi (AMP), mobil angkutan barang (MAB) dan mobil angkutan penumpang (MAP), maupun kendaraan berat (KAB). Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan. Mencermati kenyataan dan fenomena diatas penulis berupaya untuk menyusun penelitian tentang Studi Kasus Tentang Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Hubungannya Dengan Geometri Jalan Akibat Kebisingan yang Ditimbulkannya pada Kota Besar di Pulau Jawa (Tinjauan Analisis Menggunakan Program SPSS Versi 17.0). Hal inilah yang membuat penulis ingin meneliti lebih jauh tentang kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor pada setiap kota Besar di pulau Jawa. Seberapa besarkah pengaruh tingkat kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor di jalan raya hubungannya dengan geometri jalan yang berbeda untuk setiap kasus penelitian dan menyebabkan masyarakat, pengguna angkutan umum dan angkutan pribadi merasa terganggu. Seberapa besarkah tingkat ketergangguan pengguna yang mencerminkan tingkat kepedulian masyarakat dalam menyikapi keadaan sekitar terhadap keberadaan lalu lintas jalan raya? Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar. Permasalah yang akan diteliti adalah jumlah kendaraan yang melintas diruas jalan dengan objek beragam baik itu sekolah, rumah sakit maupun tempat ibadah, hubungannya dengan kondisi lalu lintas yang beragam untuk setiap kota besar pulau Jawa. Dikaji juga dengan adakah pengaruhnya terhadap tikungan jalan, maupun jalan lurus seberapa besar perbedaannya? Ketergangguan masyarakat terhadap kebisingan yang ditimbulkan lalu lintas kendaraan bermotor dijalannya hubungannya dengan aktifitas sehari-hari seberapa besarkah? Karena lokasi penelitian yang tersebar di seluruh kota besar pulau jawa secara jelas akan berpengaruh dalam pengambilan data untuk setiap kota-kota
tersebut. Membutuhkan mobilitas dan perpindahan pengambilan data yang lama dan rumit, akan tetapi dengan beragamnya data yang didapatkan penulis berusaha untuk menggabungkan data-data terebut kedalam suatu analisis persamaan regresi yang akan didapatkan. Hasil persamaan yang didapatkan pada penelitian ini diharapkan bersifat penelitian secara kuantitatif dan kualitatif dengan pengambilan data dilapangan dan mengacu kepada metode statistik yang benar. Perkiraan hasilnya adalah seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan untuk masingmasing objek penelitian dan hubungannya dengan kondisi jalan lurus maupun berbelok ke kiri ataupun belok kekanan? 2.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Mengetahui seberapa besar pengaruh kecepatan lalu lintas kendaraan bermotor terhadap tingkat kebisingan. b. Mengetahui seberapa besar pengaruh volume lalu lintas kendaraan bermotor terhadap tingkat kebisingan. c. Mengetahui seberapa besar pengaruh kepadatan lalu lintas kendaraan bermotor terhadap tingkat kebisingan. d. Mengetahui seberapa besar tingkat ketergangguan masyarakat akibat lalu lintas kendaraan bermotor terhadap tingkat kebisingan. e. Mengetahui seberapa besar pengaruh kondisi berbelok dan lurus jalan pada lalu lintas kendaraan bermotor terhadap tingkat kebisingan. f. Kegunaan dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil yang didapatkan untuk masing-masing kota besar sebagai rekomendasi ataupun solusi dari hasil penelitian untuk pemerintah kota setempat dalam memberikan kebijakan pendirian rumah ibadah, sekolah maupun rumah sakit dan perumahan. g. Bagi dinas angkutan jalan raya diharapkan sebagai masukan dalam merencanakan maupun memelihara jalan sangatlah penting agar tidak terjadi kecelakaan yang berakibat sangat fatal.
h. Untuk pihak kepolisian diharapkan berguna sebagai masukan bahwa penggunaan knalpot standar bagi kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil merupakan harga mati dan tidak dapat ditolerir lagi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.
Kerangka Pemikiran Teoritis a. Spektrum Bunyi Yang Dihasilkan Berdasarkan sifat dan spektrum bunyi, bising bisa dibagi atas (Buchari, 2007) 1. Bising yang terus menerus dengan spektrum frekuensi yang luas, bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dBA untuk periode 0,5 detik berturut-turut. 2. Bising yang terus menerus dengan spektrum frekuensi yang sempit, bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz) misalnya gergaji sekuler, katup gas. 3. Bising terputus-putus (intermitten). Bising ini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya suara lalu lintas, kebisingan di lapangan terbang. 4. Bising Impulsif. Bising ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dBA
dalam
waktu
sangat
cepat
dan
biasanya
mengejutkan
pendengarannya. Misalnya tebahan, suara ledakan mercon, meriam. 5. Bising Impulsif berulang. Sama dengan bising implusif, hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang, misalnya mesin tempa. b.
Pengertian Kebisingan Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki oleh pendengaran manusia yang mempunyai multi frekuensi dan multi amplitudo yang umumnya terjadi pada frekuensi tinggi (Nasri, 1997). Mengacu kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 tahun 1996, kebisingan adalah bunyi yang tidak di inginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
c.
Macam-Macam Sumber Kebisingan Macam dari sumber kebisingan pada daerah dekat dengan jalan raya adalah dari kendaraan bermotor. Menurut kriteria kebisingan lalu lintas,
sumber kebisingan dari kendaraan termasuk dari kebisingan kriteria sumber garis. Dimana dari kriteria sumber kebisingan terbagi menjadi tiga macam, yaitu: sumber titik, sumber bidang dan sumber garis. Kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor ini di tunjukan dengan semakin padatnya lalu lintas kendaraan bermotor di jalan raya. Bermacammacam sumber kebisingan yang berasal dari kendaraan bermotor di tentukan oleh beberapa faktor, yang di antaranya adalah mesin kendaraan, jenis motor bakar, jenis kipas pendingin, sistem pembuangan gas residu, jenis dari ban kendaraan, dan tipe atau bentuk dari kendaraan. (Umaryadi, 2006 dari Jamal Thaib 2005). d.
Jenis Tipe Kebisingan Beberapa jenis tipe kebisingan terbagi menurut istilah yang dipakai, menurut Suma’mur (1992), yaitu: 1.
Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas (wide band noise), misalnya mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lain-lain.
2.
Kebisingan kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit (narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler, katup gas dan lain-lain.
3.
Kebisingan terputus-putus (intermittent), misalnya lalu lintas suara pesawat terbang di bandara.
4.
Kebisingan impulsive(impact impulsive noise), seperti pukulan pukul, tembakan bedil atau meriam dan ledakan.
5.
Kebisingan impulsive berulang, misalnya mesin tempa yang di hasilkan dari perusahaan.
Jenis dan tipe kebisingan maupun perilaku bunyi yang dihasilkan juga pembagian kebisingan didasarkan pada frekuensi, tingkat tekanan bunyi. Menurut Umaryadi (2006) yang di kutip dari Gabriel (1996), terdiri dari: 1.
Bising pendengaran (audible noise), yaitu bising yang disebabkan oleh frekuensi bunyi antara 31,5 – 8.000 Hz.
2.
Bising yang berhubungan dengan pekerjaan (occupational noise), yaitu bising yang di sebabkan oleh bunyi mesin tempat kerja.
3.
Bising impulsive (impuls noise), yaitu bising yang disebabkan oleh bunyi yang menyentak seperti pukulan palu atau ledakan meriam.
Menurut waktu terjadinya, kebisingan dapat di bagi menjadi beberapa jenis, di antaranya: 1.
Bising kontinyu dalam spektrum luas, seperti mesin dan kipas angin.
2.
Bising kontinyu dalam spektrum sempit, seperti gergaji dan penutup gas.
3.
Bising terputus-putus atau intermitten, seperti lalu lintas dan bunyi pesawat.
Berdasarkan skala intensitasnya, tingkat kebisingan ini dapat dibagi kedalam, sangat tenang, tenang, sedang, kuat, sangat hiruk-pikuk, dan menulikan. e. Nilai Ambang Batas (NAB) Kebisingan Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, mendefinisikan bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) atau Baku tingkat kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Dalam Keputusan Menteri tenaga Kerja No. 51 Tahun I999 Nilai Ambang Batas kebisingan adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. f. Pengertian Lalu Lintas Untuk mengukur parameter lalu lintas yang berkaitan dengan analisis tingkat kebisingan dikaji berbagai jenis yang dihasilkan kendaraan seperti kecepatan, volume dan kepadatan. Volume adalah jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu. Kecepatan adalah laju perjalanan dalam jarak per satuan waktu, sedangkan kepadatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalan atau lajur dalamkendaraan per km atau kendaraan per km per lajur.
Kecepatan lalu lintas kendaraan bermotor ditampilkan dalam rumus dibawah ini. …………………..……………………..
(1)
...…......…..……….......
(2)
Dengan: Vi
= kecepatan tiap kendaraan (km/jam)
V
= kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam)
s
= jarak yang ditempuh pada periode waktu tertentu (km)
t
= waktu tempuh (jam)
Sedangkan volume (Q) kendaraan bermotor ditampilkan dalam rumus dibawah ini.
Q
n t
……………………….…………………..……………..
QTotal = QSMP + QNSPM …………………………………………....
(3) (4)
Dengan: Q
= volume kendaraan (kend/jam)
QSPM, QNSPM = volume tiap jenis kendaraan (kend/jam) n
= jumlah kendaraan (kend.)
t
=interval waktu pengamatan (jam)
Adapun kepadatan dapat dihitung dari persamaan dibawah ini. D = q/Vsms ………………………………………………….…......
(5)
Dengan: Q
=Arus(smp/jam) dan Vsms = Space mean speed (km/jam)
g. Lalu-Lintas Kendaraan Bermotor Lalu lintas kendaraan bermotor adalah sebagai sarana transportasi, sarana ini tidak lepas dari semakin mudah dan murah dalam mendapatkan alat transportasi ini. Kendaraan non sepeda motor adalah semua jenis kendaraan bermotor yang memiliki roda lebih dari dua dan di gerakan oleh
satu mesin penggerak yang biasanya memiliki kapasitas mesin lebih besar di bandingkan dengan sepeda motor. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Rodanya sebaris dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap tidak terbalik dan stabil disebabkan oleh gaya giroskopik, pada kecepatan rendah pengaturan berkelanjutan setangnya oleh pengendara memberikan kestabilan (Vittore, 2006). Tingginya kecepatan, volume dan kepadatan kendaraan bermotor dapat menurunkan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh transportasi tersebut, antara lain kebisingan dan polusi. Data kendaraan akan dipantau terlebih dahulu sebelum mengukur kebisingan dengan tujuan mengetahui jam-jam puncak di tiap bagian waktu. Pengukuran jumlah kendaraan yang melintas. Kebisingan akibat kendaraan bermotor berbanding lurus dengan jumlah dan kecepatan kendaraan bermotor yang melewati jalan, makin banyak dan cepat kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, makin bising. Pada jarak 100 ft dari jalan raya, dengan kepadatan 1000 kendaraan bermotor/mil, pada kecepatan 20 mph (menghasilkan kebisingan sekitar 60 dBA), 35 mph (70 dBA), 50 mph (75 dBA), dan pada 65 mph (80 dBA). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi intensitas kebisingan antara lain ialah kelas
jalan, kelancaran lalu-lintas, kemiringan jalan, kondisi
permukaan jalan, jenis KB, dan jarak dari jalan raya. Sumber kebisingan akibat kendaraan bermotor tidak
semata-mata disebabkan oleh suara
mesinnya, tapi juga oleh suara yang bersumber dari knalpot, klakson dan sistem
pengereman.
Kebanyakan kendaraan bermotor pada gigi
persneling 2 atau 3 menghasilkan kebisingan sebesar 75 dBA, dengan frequensi 100 Hz sampai 7000 Hz. (Hendro Martono, 2004). 2.
Hipotesis Pengujian hipotesis diajukan adalah tingkat kebisingan dipengaruhi oleh suara yang ditimbulkan lalu lintas kendaraan bermotor berbanding lurus dengan jarak yang ada, semakin dekat jarak dari sumber bunyi maka akan semakin besar tingkat kebisingan yang ditimbulkan. Akibatnya akan mempengaruhi aktifitas pengguna fasilitas objek yang akan diteliti
Sebaliknya apabila jarak dari sumber bunyi semakin jauh maka akan semakin kecil tingkat kebisingan yang dihasilkannya. Data kondisi eksisting dan hasil survey volume, kecepatan dan kepadatan lalu-lintas kendaraan bermotor didapat dari pengambilan data di lapangan dan dari hasil perhitungan metode analisis akan didapat hasil seberapa jauh pengaruh volume, kecepatan dan kepadatan lalu-lintas kendaraan bermotor terhadap kebisingan yang terjadi dan mendapatkan Nilai Ambang Batas (NAB).
BAB III KERANGKA PENELITIAN
Langkah awal pendekatan penelitian adalah mengkaji seberapa besar pengaruhpengaruh lalu lintas kendaraan bermotor tersebut mengganggu aktifitas pengguna fasilitas masing-masing tempat objek penelitian tersebut. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan dengan mengambil data dilapangan menggunakan sound level meter (SLM). Alat penguji kebisingan ini sudah tersedia 3 (tiga) unit di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Ibn Khaldun Bogor. Uji statistik dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang diangkakan dan termasuk dalam data kontinum kelompok data ordinal. Macam-macam data penelitian, seperti ditunjukkan pada Gambar 2 (Sugiyono, 2010).
Kualitatif Statistik
Deskrit Ordinal
Kuantitatif Kontinum
Ratio Interval
Gambar 1 Data penelitian dalam kegiatan ini Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling dalam menentukan sampel sebuah penelitian. Gambar 3 menunjukkan teknik sampilng dalam pengambilan sampel.(Sugiyono, 2010).
Teknik Sampling Probability Sampling
Non Probability Sampling
1. Simple random sampling 2. Proportionate stratified random sampling 3. Disproportionatestratified random sampling 4. Area (clustera) sampling
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sampling sistematis Sampling kuota Sampling incidental Purposive sampling Sampling jenuh Snowball sampling
Gambar 2 Macam-macam teknik sampling Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan rumus seperti dibawah ini.
n
N N d2
1
.................................................................
(6)
Dengan:
1.
n
= sampel
N
= populasi
d
= nilai presisi (0,05)
Metode Penelitian Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut: a.
Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti. Pendekatan dan cara untuk meneliti adalah dengan menggunakan pengambilan data dilapangan.
b.
Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Ada dua cara dalam pengambilan rancangan penelitian ini yang pertama adalah cara pengambilan data dilapangan dengan mengukur tingkat arus lalu lintas disuatu titik tertentu di kota besar, pada tiap
lokasi ditetapkan 3 objek penelitian yaitu sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah, seperti masjid, gereja atau pura. Kedua dilakukan dengan mengambil sampel persepsi masyarakat disekitar maupun pengnujung
untuk
masing-masing
objek
penelitian
dengan
mnggunakan kuesioner. c.
Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan. Konsep Road Map Penelitian Kebisingan RENCANA INDUK PENELITIAN PROGRAM TEKNIK SIPIL KELOMPOK SISTEM TRANSPORTASI 2014-2016
Tingkat kebisingan akibat arus lalu lintas dan dampaknya bagi lingkungan dan pemecahan masalah tersebut bagi Kota dan Kabupaten Bogor
2015 2014
Laporan Akhir
Analisis Akar Masalah Transportasi di Kota dan Kabupaten Bogor
Pemetaan Awal Masalah Transportasi Perkotaan di Kota dan Kabupaten Bogor
2
2016 Pemeriksaan tingkat kebisingan dan analisis kemacetan jalan akibat angkutan Umum perkotaan
• Pemetaan kondisi fisik jalan di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor • Pemetaan masalah manajemen transportasi di Kota dan Kabupaten Bogor
Gambar 3 Rencana Penelitian Arus Lalu lintas Kebisingan Fakultas Teknik UIKA Bogor
Metode Penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dalam penelitian ini ditampilkan dalam bagan alir dibawah ini. START
DATA PRIMER
DATA SEKUNDER
Pengambilan data di Lapangan 1. Data Kecepatan, Volume, dan Kepadatan kendaraan bermotor 2. Data dari alat SLM 3. Data hasil kuesioner
Pengambilan data di Dinas Instansi terkait 1. Alur jalan dan Geometri jalan untuk tiga lokasi objek penelitian 2. Data jalur jalan jumlah kendaraan bermotor dari DLLAJ dan Dishub Kota Besar
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA VERSI SPSS 17.0 DAN MATLAB
KESIMPULAN DAN SARAN
FINISH
Gambar 4 Metodologi Penelitian d.
Bahan-bahan dan alat-alat yang akan dipakai, antara lain adalah : Peralatan yang dipakai adalah peralatan utama dan peralatan penunjang sebagai berikut :
1.
Sound Level Meter (SLM), sebagai alat utama untuk menghitung kebisingan yang terjadi pada tempat dan waktu tertentu. SLM yang di gunakan ini ada buah, yang diantaranya:
2.
1)
SLM 1, SLM Manual merk Krisbow, type KW06-291,
2)
SLM 2, SLM Manual merk Krisbow, type KW06-291, dan
3)
SLM 3, SLM Outo merk Extech, type HD600.
Rol Meter, sebagai alat bantu pengukur jarak antara titik SLM dengan jalan dan bangunan objek penelitian.
3.
Kamera digital, untuk mendokumentasikan segala proses dalam penelitian berlangsung.
4.
Tally atau alat bantu penghitung manual, sebagai alat bantu untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas di Jalan raya.
5.
Laptop, sebagai alat bantu dalam pengambilan data dan mengolah data yang di peroleh dari lapangan selama penelitian berlangsung.
6.
Alat tulis beserta petugas pencatat di lapangan, untuk membantu dalam mencatat segala hal yang di peroleh selama pengambilan data di lapangan berlangsung.
e.
Teknik atau model analisis yang akan dipakai. Analisis deskriptif yang digunakan dengan penggabungan metode dilapangan dan metode pada hasil penyebaran kuesioner dilapangan. Menganalisis Data Hasil Penelitian Hasil data dilapangan dengan mengambil data selama satu bulan penuh yang berupa data lalu-lintas kendaraan bermotor dari berbagai jenis dan tipe serta data kebisingan dengan menggunakan SLM. Untuk melengkapi hasil data dilapangan penulis juga mengambil data kuesioner sebagai masukan instrumen penelitian yang harus dilakukan untuk menjawab apakah data dasar yang didapatkan sesuai dengan persepsi pengguna fasilitas umum ataukah tidak. Dalam mengolah hasil data penelitian menggunakan program aplikasi statistik SPSS versi 17.0.
f.
Tata Cara Pengumpulan Data
Berikut ini ditampilkan tata cara pengumpulan data dalam bahan penelitian yang meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data kecepatan kendaraan bermotor, volume kendaraan bermotor dan kepadatan kendaraan bermotor untuk 3 lokasi penelitian. Bersamaan dengan pengambilan data kecepatan, volume dan kepadata kendaraan bermotor diambil juga data kebisingan dengan menggunakan SLM. Dalam waktu bersamaan juga diambil data tentang persepsi pengguna dan pengunjung dengan membagikan kuesioner sebagai bentuk dari hasil wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data geometrik jalan yang menggambarkan kontur jalan objek penelitian dan data jumlah kendaraan yang ada di tiap masing-masing lokasi penelitian dari Dinas Angkutan dan Jalan Raya kota objek penelitian. g.
Sistem Pengolahan Data Dari Lapangan Dalam tahapan pengolahan data hasil pengambilan data di lapangan diperlukan pengelompokan data berdasarkan jenis dan jumlah kendaraan yang tercatat serta sistematika yang ada. Pentahapan pengolahan data yang paling kritis dalam penelitian adalah menentukan dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2010 dan software SPSS Versi 17.0
h.
Menganalisis Data Yang Telah Diolah Kecepatan kendaraan, volume kendaraan dan kepadatan kendaraan bermotor yang melewati objek penelitian. Data ini di padukan dengan data kebisingan yang didapatkan di lapangan untuk tiap pengamatan. Dari hasil pengolahan data ini apakah berpengaruh atau tidak kah kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor dan mengacu kepada peratuan yang ada yaitu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 tahun 1996.
i
Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis. Apabila rancangan hipotesis ditolak dan diterima dengan tingkat signifikansi kurang dari 50% R square, data dapat digunakan hanya untuk bahan penelitian semata dengan menggunakan rekomendasi setempat.
j
Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian disajikan dalam lampiran: a.
Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
b.
Waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap,
dinyatakan dalam satuan bulan. c.
Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA Buchari, 2007. Kebisingan lndustri dan Hearing Conservation Program, Universitas Sumatera Utara. Berglund, Gabriel. 1996. Workshop I: Noise and Pollution, Aircraft Noise and Health. In thesecond Airport Regions conference Vantaa Finfland: City of Vantaa, pp.l 11-119. Cossalter, Vittore 2006. Motorcycle Dynamics. Lulu. ISBN 978-1-4303-0861-4. Kementerian Lingkungan Hidup RI. 1996. KepMen LH No. 48. Baku Tingkat Kebisingan, Jakarta : Kementerian Lingkungan Hidup RI. KepMenNaker No.51 Tahun 1999 Tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja. Laporan
M.A.PL
2003. Penelitian
Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan
Program Pasca Sarjana. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Indonesia:Universitas Indonesia. M. Nazir. 2005. Metodologi penelitian. Ghalia Indonesia,Bogor. Nasri, Syahrul M., 1997. Teknik Pengukuran dan Pemantauan Kebisingan di Tempat Kerja, K3 FKM UI. Purnomo, H dan Wijadi. 1996. Gangguan Pendengaran Akibat Bising.Jakarta: Bina Rupa Aksara Martono, H dan Wijayadi. 2004. Health Council. The Health Effects Of Environmental Noise- Other Than Hearing Loss, ISBN 0642 82304 9, Publication approval number 3311 (JN 7845). Commonwealth of Australia. Purwanto,M. Ngalim. 1987. Psikologi Pendidikan. Remadja Karya, Bandung. Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta. Suma’mur P.K., 1992. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, CV. Haji Masagung, Jakarta. Sumardiyono, 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kebisingan, Surakarta: Fakultas Kedokteran Program DIII Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta Syaiful, 2005. Analisis Kebisingan Arus Lalu Lintas Dan Geometri Jalan Di Kawasan Simpang Lima Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut : a.
Nama lengkap
: Syaiful, S.T., M.T.
b.
Tempat dan tanggal lahir
: Agam/20 Oktober 1968
c.
Pangkat dan jabatan
: Lektor/Kepala Laboratorium Teknik Sipil UIKA Bogor
d.
Riwayat pendidikan tinggi
: S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 1997 S2 Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang tahun 2005
e.
Karya ilmiah
:
1. Rulhendri, Syaiful, Studi tentang strategi pengembangan kota dan permintaan perjalanan transportasi di Sulawesi Tenggara, JURNAL TEKNIKA, Vol. 9, No 2, Edisi Desember 2010, FT UIKA Bogor, ISSN 1412-9469. 2. Syaiful, Analisis tarif angkutan massal Kereta Api di kawasan Jabodetabek, JURNAL TEKNIKA, Vol. 9, No 2, Edisi Desember 2010, FT UIKA Bogor, ISSN 1412-9469. 3. Syaiful, Yena Elvira, Studi kasus tentang penggunaan area parkir pada pusat perbelanjaan pasar baru di kota Bogor, TRIDHARMA, No. 7 tahun XXIV Pebruari 2012, ISSN 0215-8256 4. Syaiful, Pengukuran kebisingan di Kompleks Masjid Agung Semarang, TRIDHARMA, No. 8 tahun XXIV Maret 2012, ISSN 0215-8256 5. Syaiful, Setyana Mulyawan, Research on the Influence of coal ash Filler on Paved Mixed AC-WC, Prosiding pada Seminar Internasional, UGM Yogyakarta, September 2012. 6. Syaiful, Budiman, Derajat kejenuhan jalan dua arah dengan maupun tanpa median di kota Bogor, Konteks 6, Trisakti, Jakarta, Nopember 2012, ISBN:978-979-25-4297-4
7. Syaiful, Pengaruh polusi suara yang ditimbulkan arus lalu lintas kendaraan bermotor di depan SMK 7 Semarang, FSTPT di STTD Bekasi, September 2012. 8. Syaiful, Ambarini Arafah, Studi kasus karakteristik pelayanan bus Trans Pakuan Kota Bogor, Seminar Nasional Teknik Sipil ke III, UMS Surakarta, Mei 2013. f.
Pertemuan ilmiah yang dihadiri : 1. Pelatihan Dasar Badan Keswadayaan Masyarakat PNPM Mandiri, Bogor, Desember 2010-Pebruari 2011. 2. Pelatihan Sistem Penjaminan Mutu UIKA, Bogor, 11 Desember 2010 3. Small scientific Discussion, Bogor, 11 Pebruari 2011 4. Seminar pemanfaatan teknologi Informasi Pendidikan, Bogor, 15 Juli 2011 5. Seminar Nasional BMPTSSI-Konteks 5, Medan, 14 Oktober 2011 6. Workshop penyusunan Prposal PPM Unggulan DIKTI, Bandung, 3-4 Maret 2012 7. Pelatihan Awarness Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi ISO 8001-2008 IWA-2, Bandung 4 Mei 2012 8. Seminar hasil-hasil penelitian LPPM UIKA Bogor, Bogor, 10 Mei 2012 9. Seminar
Peningkatan
professionalisme
melalui
pengembangan
kepemimpinan yang berwawasan teknologi mutakhir bidang jalan da jembatan, Bandung, 16 Mei 2012. 10. Seminar Internasional The First International Conference on Sustainable Civil Engineering Structures an Construction Materials, Yogyakarta, 11-13 September 2013 11. Konferensi Nasional Teknik Sipil ke 6, Jakarta, 1-2 Nopember 2012 12. Seminar Nasional Teknik Sipil ke-III 2013, Surakarta, 21 Mei 2013. 13. Seminar Perubahan iklim dan tantangannya bagi ilmu rekayasa sipil, Bogor, 29 Agustus 2013. 14. Konferensi Nasional Teknik Sipil ke 7, Surakarta, 24-25 Nopember 2013 15. Seminar nasional Geo Kampus 2013, Bogor, 7 Desember 2013.
16. Seminar Reklamasi sebagai alternatif lokasi pengembangan permukiman multi strata kasus pantura Jakarta, Depok, 12 Desember 2013. 17. Training Motivation be The Best or be ASA, Bogor, 22 Desember 2013. g.
Penghargaan ilmiah,
: Belum ada.