RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA MULIA HUSADA BANDAR JAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Skripsi)
Oleh DIMAS ANGGA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
ABSTRAK RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA MULYA HUSADA BANDAR JAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Oleh DIMAS ANGGA
Sistem infomasi rekam medis merupakan sistem yang bertujuan untuk mengelola data pasien yang mendaftar untuk berobat hingga pasien tersebut keluar dari rumah sakit pada periode tertentu. Sistem informasi yang dirancang sangatlah penting karena untuk mencegah terjadinya kesalahan prosedur dalam pelaksanaan pendaftaran dan pengelola data sehingga dapat dilakukan sebaik-baiknya. Pengelolaan data pasien di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah masih belum efektif karena sistem yang digunakan tersebut kurang lengkap sehingga pelayanan pasien menjadi lambat dan rekam pasien sering hilang atau tidak ditemukan. Perancangan sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah menggunakan metode siklus hidup perkembangan sistem yang terdiri atas perencanaan sistem, analisis sistem, peningkatan sistem secara konseptual, evaluasi peningkatan sistem, rancangan sistem secara fungsional, dan implementasi sistem. Sistem informasi rekam medis di Rumah Sakit Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah yang dihasilkan berupa sebuah aplikasi sistem informasi rekam medik rawat jalan. Dalam aplikasi ini dirancang beberapa database, form, dan laporan untuk mendukung pengoperasian aplikasi. Database yang dirancang yaitu database pasien, database dokter, database poliklinik, database pendaftaran, database obat, dan database kasir. Form yang dirancang yaitu form login, menu utama, master data pasien, master data dokter, master data diagnosa, transaksi pendaftaran rawat jalan, pengaturan user, dan form laporan kunjungan pasien. Laporan yang dihasilkan yaitu laporan rekapitulasi pasien rawat jalan. Berdasarkan hasil pengujian, Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan yang dibuat mampu mengelola data pasien, dokter, apoteker, dan kasir. Dengan adanya sistem informasi, pencarian data pasien rawat jalan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kata kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Pasien.
ABSTRACT INFORMATION SYSTEM DESIGN OUTPATIENT MEDICAL RECORD IN GENERAL HOSPITAL MITRA MULYA HUSADA BANDAR JAYA LAMPUNG TENGAH DISTRICT By
DIMAS ANGGA
Medical record information system is a system that aims to manage the data of patients who register for treatment until the patient is discharged from the hospital in a given period. The information system is important because it is designed to prevent errors in the execution of the procedure of registration and data management so that it can be done as well as possible. Management of patient data at the Mitra Mulia Husada Hospital Bandar Jaya Lampung Tengah is still not effective because the system used is less complete so that the patient's service to be slow and patient records are often missing or was not found. Medical record information system design at the Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Hospital Lampung Tengah method development life cycle system consisting of system planning, system analysis, system improvement conceptually, the evaluation system enhancement, functional system design, and implementation of the system. Medical record information system at the Mitra Mulia Husada Hospital Bandar Jaya Lampung Tengah is generated in the form of an information system application outpatient medical records. In this application designed several databases, forms, and reports to support the operation of the application. Designed database is a patients database, physicians database, clinic database, registration database, drug database, and the cashier database. Form is designed, namely the login form, the main menu, the patient master data, master data doctor, master data diagnostics, outpatient registration transactions, user settings, and patient visitation report form. Reports generated are summary report outpatients. Based on test results, Information Systems Outpatient Medical Records are made to manage the data of patients, physicians, pharmacists, and cashier. With this information system, data search outpatients can be obtained easily and quickly. Keywords: Information Systems, Medical Record, Patient.
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA MULIA HUSADA BANDAR JAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh
DIMAS ANGGA Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA TEKNIK Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Bumi pada tanggal 19 September 1988, sebagai anak kedua dari 3 bersaudara, dari Bapak Sardju Hendra dan Ibu Sri Enny Haspriasih. Pendidikan di Sekolah Dasar di SD P.G Bunga Mayang diselesaikan pada tahun 2001, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTPN 6 Kota Bumi Lampung Utara diselesaikan pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Kejuruan di SMKN 1 Gading Rejo Kabupaten Tanggamus diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur MANDIRI 2008. Pada semester 5 penulis memilih Konsentrasi Sistem Komputer dan Informatika sebagai fokus dalam perkuliahan dan penelitian. Pada Tahun 2012 penulis melaksanakan Kerja Praktik (KP) pada tanggal 16 Agustus – 16 September di PT. Sampoerna Telekomunikasi Ceria di Bandar Lampung. Pada laporan kerja praktik membahas mengenai “Perawatan Yang Baik Pada Alat-alat BTS Ceria di Wilayah Lampung”.
i
DENGAN BANGGA KUPERSEMBAHKAN KARYA SEDERHANA INI UNTUK AYAHANDA DAN IBUNDA TERCINTA SARDJU HENDRA DAN SRI ENNY HASPRIASIH KAKAK DAN ADIKKU TERCINTA RINDRA SARI, ADITYA PAMBAYU DAN NURUL PUJI ASTUTI
ii
MOTTO “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”
-Al Qur’an , Surat Ar-Ra’d : 11-
“Hidup terasa lebih indah jika kita selalu bersyukur” “ Menunda pekerjaan hari ini adalah menambah pekerjaan hari esok ” -Dimas Angga, S.T.“ Bisa karena terbiasa “ -Wahyu Setiawan-
Kupersembahkan karya ku ini kepada
Allah SWT Robb semesta alam dengan harapan menjadi nilai ibadah disisi-Nya
Kedua orangtuaku yang telah membesarkanku dengan merawatku dan mendidikku hingga seperti sekarang,
Kakakku yang telah dukungan semangat serta do'anya.
Guru-guru dan Dosen-dosenku yang mendidikku dengan sabar dan membekali dengan ilmu yang bermanfaat
Rekan-rekan dan Sahabat-sahabatku yang banyak memberikan inspirasi dan kenangan
SANAWACANA
Alhamdulillahhirobbil'alamin, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan nikmat kesehatan, kesempatan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sang penutup para Nabi dan Rasul, kepada keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Skripsi dengan judul "Rancang Bangun Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah" sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., Ph.D., selaku dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.
2.
Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung
3.
Bapak Dr. Herman Halomoan S.,S.T.,M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.
4.
Bapak Raden Arum Setia Priadi, S.Si., M.T., selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya membimbing, membantu, meluangkan waktu serta memberikan saran dan kritik kepada penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
ii
5.
Bapak Hery Dian Septama, S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing atas kesediannya memberikan bimbingan serta saran dan kritik kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6.
Bapak Dr. Eng. Mardiana, S.T., M.T., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritikan, dan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini.
7.
Bapak Ageng Sadnowo Repelianto, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik atas kesediaannya membimbing dan memberi motivasi.
8.
Segenap Dosen Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang tak terlupakan oleh penulis.
9.
Mbak Ning beserta seluruh jajarannya atas semua bantuannya menyelesaikan urusan administrasi di Teknik Elektro Universitas Lampung selama ini
10. Almarhum ayahanda Sardju Hendra (Bapak), ibunda Sri Enny Haspriasih (Ibu), kakak Rindra Sari Widowaty (Mbk), adik Aditya Pambayu (Adik), Tyas Maradika (Kakak Ipar), Rafli Zunnurain M/Tomat (Ponakan) dan Nurul Puji Astutik yang selama ini telah memberikan kasih sayang, semangat, do’a, nasihat serta dukungan. 11. Om Wahyu Setiawan beserta keluarga yang telah memberikan ilmu, wawasan, pengalaman, dukungan, motivasi, semangat, terima kasih telah membantu dalam kehidupan saya. 12. Teman-teman Rumah Sakit terutama Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya yang telah bersedia memberi bantuan dalam melakukan penelitian skripsi saya dan juga terima kasih kepada teman-teman Rumah Sakit Umum Gladish Medical Center Ikhsan Hafidsyah, Amd. Kep, Pipit
iii
Januarti, Amd. Keb, dll yang selalu memberikan semangat, do’a, nasihat, serta dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi saya. 13. Teman-teman Elektro angkatan 2008: Rahmad Hidayat, Adam Hussein, Arif wicaksono, Giri Warsiyanto, Fajar Ardian, M. Ridolf, Ade Wahyu, Herdiawan Yudistira, Felix Manahan, Andre Dwi S, Kakek, Febrian Habibie, Nora Adityan, Kholil Arifudin, Riady Amarta, Cipo, Ipda Sigit Barazili, Rahmatullah, Bambang Tri Atmojo, M. Rizky wiguna, Reza, Pujo, Fegi, Roni Yanuar Nainggolan, Endi Azrofata, Angong, Dapot, Ujang, Aries Afrizal, Yustinus, Aris Untung, dan lain-lain atas segala dukungan, motivasi dan selalu menemani penulis dalam suka maupun duka. Semoga kebersamaan ini akan tetap terjaga selamanya. Kita Luar Biasa...!!! 14. Seluruh penghuni Laboratorium Terpadu Teknik Elektro atas bantuannya baik langsung ataupun tidak langsung. 15. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan tugas akhir ini, Roni Kucing Gondrong, Zainal abidin, Aferdi kakek, Yustinus, Nora, Kholil, Eko Warsianto dll. 16. Para Yunior Elektro Universitas Lampung, Terimakasih sudah membantu dalam kehidupan manis pahitnya dunia perkuliahan. 17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas bantuan dan dukungannya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis meminta maaf atas segala kesalahan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan tugas akhir ini. Saran dan kritik membangun sangat diharapkan penulis demi kebaikan dimasa yang akan datang. Sekali lagi penulis ucapkan
iv
terimakasih dan semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda semua dan diberi kemudahan dalam segala urusannya. Amin.
Bandar Lampung, 23 Desember 2015 Penulis,
Dimas Angga
vi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR...............................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Tujuan Penelitian.............................................................................
3
C. Manfaat Penelitian...........................................................................
4
D. Batasan Masalah .............................................................................
4
E. Rumusan Masalah............................................................................
5
F. Hipotesa ..........................................................................................
5
G. Sistematika penulisan .....................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rekam Medik................................................................
7
1.Tujuan Rekam Medik...................................................................
7
2. Kegunaan Rekam Medik .............................................................
8
B. Pengelolaan Rekam Medik..............................................................
8
1. Kekuatan Hukum Rekam Medik .............................................. ..
10
2. Unit Kerja Rekam Medik ............................................................
12
3. Unit Rawat Jalan .........................................................................
12
3. Rekam Medik Elektronik ............................................................
15
C. Sistem Informasi .............................................................................
12
1. Konsep Dasar ..............................................................................
16
2. Komponen dan Elemen Sistem Informasi ..................................
17
3. Arsitektur dan Klasifikasi Sistem Informasi ...............................
19
4. Sistem Informasi Rumah Sakit....................................................
19
5. Sistem Basis Data........................................................................
19
D. Landasan Teori ...............................................................................
21
vii
1. Prosedur Pendaftaran Pasien......................................................
21
a. Penerimaan Pasien Rawat Jalan..............................................
22
b. Pasien Lama............................................................................
23
2. Sistem Informasi Rekam Medik Elektronik ..............................
27
3. Microsoft Access 2007 ...............................................................
28
4. Visual Basic 6.0 .........................................................................
28
a. Project .....................................................................................
29
b. Sub Form/MDI Form ..............................................................
30
c. Form ........................................................................................
31
d. Coding atau Syntax .................................................................
32
e. Report......................................................................................
33
f. Module ....................................................................................
33
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat.......................................................................
34
B. Alat dan Bahan.............................................................................
35
C. Metode .........................................................................................
35
1. Studi Literatur.........................................................................
36
2. Perancangan Pengembangan Sistem ......................................
37
2.1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis) ...................
38
2.1.1. Context Diagram (CD) .........................................
39
2.1.2. Data Flow Diagram (DFD) ..................................
40
2.1.3. Entity Relationship Diagram (ERD) ....................
43
3. Perancangan (Design).............................................................
44
3.1. Perancangan Basis Data..................................................
44
3.2. Perancangan Interface.....................................................
49
3.2.1. Login User Karyawan...........................................
49
3.2.2. Pendaftaran Pasien................................................
50
3.2.3. Data Dokter...........................................................
51
3.2.4. Daftar Poli.............................................................
52
3.2.5. Daftar Nama Obat.................................................
53
3.2.6. Transaksi Pembayaran ..........................................
53
viii
3.3. Perancangan Struktur Menu............................................
54
4. Flowchart (Diagram Alir) ......................................................
56
4.1. Diagram Alir untuk Login ..............................................
56
4.2. Diagram Alir untuk Akses Informasi Pasien ..................
57
5. Implementasi Pengembangan Sistem Informasi ....................
57
6. Pengujian ................................................................................
58
7. Pemeliharaan Sistem Informasi ..............................................
60
8. Menarik Kesimpulan dan Saran .............................................
60
9. Pembuatan Laporan ................................................................
61
D. Alur Kerja ....................................................................................
61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Sistem Informasi ...................................................
62
1. Tampilan Antar Muka..............................................................
62
B. Pengujian Sistem Informasi Rawat Jalan.....................................
67
1. Pengujian Fungsi Sistem..........................................................
67
2. Pengujian Keandalan Sistem Informasi dalam Mengelola Basis Data.................................................................................
68
3. Pengujian terhadap Pelaksanaan Pembuatan Sistem Informasi ..................................................................................
69
C. Pemeliharaan Sistem Informasi Rawat Jalan ...............................
71
1. Corrective Maintenance ..........................................................
71
2. Adaptive Maintenance .............................................................
72
3. Perincian Hasil Pengujian ........................................................
72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .......................................................................................
75
B. Saran.. ...........................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Alur Rawat Jalan .......................................................................... .
21
2.2
User Requirement for Patient Record and Record Sistem ........... .
24
2.3
Individual User of Patient Record................................................ .
25
2.4
Institutional User of Patient Record ............................................ .
26
2.5
Microsoft Access 2007.................................................................. .
28
2.6
Visual Basic 6.0............................................................................ .
29
2.7
Icon Project .................................................................................. .
30
2.8
Sub Form/MDI Form.................................................................... .
31
2.9
Desain Form ................................................................................. .
32
2.10 Form Coding................................................................................. .
32
2.11 Report dalam Visual Basic ........................................................... .
33
2.12 Module.......................................................................................... .
33
3.13 Rekayasa Perangkat Lunak Modified Waterfall........................... .
37
3.14 Context Diagram (CD)................................................................. .
39
3.15 Data Flow Diagram (DFD) Level 2............................................. .
40
3.16 Data Flow Diagram (DFD) Registrasi Pasien ............................. .
41
3.17 Data Flow Diagram (DFD) Dokter.............................................. .
41
3.18 Data Flow Diagram (DFD) Apoteker.......................................... .
42
3.19 Data Flow Diagram (DFD) Kasir ................................................ .
42
3.20 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................ .
43
3.21 Form Login User Karyawan......................................................... .
50
3.22 Form Data Pendaftaran ................................................................ .
51
3.23 Form Data Dokter ........................................................................ .
52
3.24 Form Data Poli ............................................................................. .
52
x
3.25 Form Data Obat............................................................................ .
53
3.26 Form Laporan Pembayaran .......................................................... .
54
3.27 Diagram Alir Login ...................................................................... .
56
3.28 Diagram Alir Akses Informasi ..................................................... .
57
3.29 Diagram Alir Alur Kerja .............................................................. .
61
4.30 Tampilan Antar Muka Login User ............................................... .
62
4.31 Tampilan Antar Muka Menu Utama ............................................ .
63
4.32 Tampilan Antar Muka Registrasi Pasien...................................... .
63
4.33 Tampilan Antar Muka Registrasi Poli.......................................... .
64
4.34 Tampilan Antar Muka untuk Menu Dokter.................................. .
64
4.35 Tampilan Antar Muka untuk Menu Apotek ................................. .
65
4.36 Tampilan Antar Muka untuk Menu Kasir .................................... .
65
4.37 Tampilan Antar Muka Daftar Kunjungan Pasien......................... .
66
xi
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir .................................................
34
3.2
Alat dan Bahan .............................................................................
35
3.3
Analis Kebutuhan Sistem .............................................................
38
3.4
LoginUser Karyawan....................................................................
44
3.5
Pasien............................................................................................
44
3.6
Agama...........................................................................................
45
3.7
Pekerjaan ......................................................................................
45
3.8
Pendidikan ....................................................................................
45
3.9
Status ............................................................................................
45
3.10
Register.........................................................................................
46
3.11
Poli................................................................................................
46
3.12
Dokter ...........................................................................................
46
3.13
Tindakan .......................................................................................
47
3.14
Detail Tindakan ............................................................................
47
3.15
Resep ............................................................................................
47
3.16
Obat .............................................................................................
48
3.17
Detail Obat....................................................................................
48
3.18
Pembayaran ..................................................................................
48
3.19
Temporer ......................................................................................
49
3.20
Penjabaran Fungsi dari Form Aplikasi.........................................
54
4.21
Rekapitulasi Hasil Pengujian........................................................
68
4.22
Pencapaian Requirment Analysis..................................................
70
4.23
Corrective Maintenance ...............................................................
71
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam era sekarang ini, menuntut rumah sakit untuk menyusun kembali proses bisnis yang terjadi dalam internal rumah sakit. Dalam hal ini teknologi komputer dan
telekomunikasi
memegang
peranan
yang
sangat
penting
karena
kemampuannya untuk menembus batas dan waktu serta mampu mendukung kelancaran proses di dalam suatu rumah sakit. Penggunaan teknologi yang tepat guna dan mampu menghasilkan informasi yang cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan oleh pengguna teknologi informasi. Penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit juga tidak lepas dari peran serta rekam medik di setiap unit pelayanan kesehatan. Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut kemudian diolah dan selanjutnya akan bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui informasi mengenai data yang telah ada. Beberapa permasalahan yang sering terjadi adalah pencatatan rekam medik masih dilakukan dengan cara mencatat pada buku rekam medik, sehingga sering terjadi human error, proses pencarian data pasien memakan waktu yang lama,
2
proses pencatatan laporan penyakit belum berorientasi masalah (Problem Oriented Record /POR). Dengan adanya sistem informasi (komputerisasi) diharapkan pencatatan rekam medik dapat dipermudah proses pencatatan rekam medik, proses pencarian data pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. Penggunaan komputerisasi pada Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah terutama untuk pengolahan data di bagian tempat pendaftaran pasien rawat jalan, loket pencatatan rekam medik dan tempat pemeriksaan pasien sangat tepat, karena dapat memberikan beberapa keuntungan dan kemudahan dalam pelayanan pasien antara lain: mempercepat pelayanan, informasi lebih akurat, dan pencarian data lebih cepat. Dengan adanya program berbasis komputer di tempat pendaftaran, loket pencatatan rekam medik, dan tempat pemeriksaan pasien, diharapkan kinerja suatu Rumah Sakit dapat ditingkatkan, sehingga kualitas dan mutu pelayanan menjadi meningkat. Dalam bidang pelayanan medik, penerapan teknologi telah berkembang pesat, seperti EKG, USG, Rontgen, dan lain-lain. Tetapi hal ini berbanding terbalik dengan penerapan teknologi informasi dalam hal pelayanan non medik di rumah sakit. Masih ada rumah sakit dalam hal pengolahan datanya masih secara manual, tidak terkomputerisasi. Sistem informasi pelayanan kesehatan pada upaya kesehatan perorangan terdiri atas sistem informasi klinis, sistem administrasi pelayanan kesehatan, sistem penunjang pelayanan kesehatan, dan sistem pendukung keputusan pelayanan kesehatan (Gemala R. Hatta, 2009). Salah satu pengembangan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini yaitu sistem
3
administrasi pelayanan kesehatan yang terdiri atas sistem informasi pembayaran (billing) dan sistem informasi pendaftaran pasien. Sistem administrasi pelayanan kesehatan merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam sarana pelayanan kesehatan, sistem ini didayagunakan untuk mengelola finansial, personal, material, fasilitas, dan sumber daya lainnya dalam sarana pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah sistem pendaftaran pasien, sistem ini meliputi aktifitas pasien masuk-keluar rujuk (admission-dischargetransfer), lama rawat (length of stay), data demografi, dan cara pembayaran. Dengan implementasi teknologi berdasarkan sistem pendaftaran pasien hingga pasien keluar dari rumah sakit, dapat dibentuk suatu sistem informasi rekam medik.
B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Memperbaiki
proses
data
yang
belum
terkomputerisasi
menjadi
terkomputerisasi pada Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. 2.
Mengusulkan pemanfaatan komputer dengan lebih maksimal sebagai alat bantu proses pengolahan data Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan pada Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah.
3.
Mengembangkan aplikasi sistem informasi rekam medik rawat jalan berbasis Visual Basic 6.0 di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah.
4
C. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 1.
Meningkatkan kinerja klinik rawat jalan dalam memanajemen datanya dalam ukuran kecepatan akses data.
2.
Membantu pengelola klinik rawat jalan yang mengalami kendala dalam memanajemen datanya dengan disediakannya sistem informasi rawat jalan yang memaksimalkan pemanfaatan komputer.
3.
Menumbuhkan semangat wirausaha dan kreatifitas dalam pengembangan perangkat lunak sistem informasi klinik kesehatan rawat jalan.
D. Batasan Masalah Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1.
Sistem informasi rekam medik rawat jalan ini dapat diaplikasikan pada sistem operasi Windows XP dan Windows 7.
2.
Sistem informasi ini tidak dapat mencetak langsung laporan kunjungan pasien (sebutkan alasannya).
3.
Batasan sistem aplikasi yang dikembangkan adalah dimulai dari prosedur pendaftaran pasien, prosedur perekaman data pasien, prosedur meng-input tindakan pasien, dan prosedur pembayaran.
4.
Sistem informasi ini tidak sampai membahas tentang bagian laboratorium dan bagian radiologi (sebutkan alasannya).
5.
Analisa kebutuhan dan pengujian dilakukan di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Kabupaten Lampung Tengah.
5
E. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pembuatan sistem informasi rekam medik rawat jalan di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah berbasis desktop yang mampu mengelola data pasien dan laporan rawat jalan.
F. Hipotesa
Hipotesis dari penelitian ini adalah bisa dihasilkan suatu sistem informasi yang mampu mengelola data, aktivitas, serta menyediakan layanan pemantauan laporan rekam medik rawat jalan pada suatu rumah sakit, dalam hal ini adalah Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah.
G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, perumusan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori tentang sistem informasi rekam medik rawat jalan, pengertian rumah sakit, pengertian dan mekanisme rekam medik, perangkat lunak, dan pemrograman berbasis Visual Basic 6.0 dengan Microsoft Access dari
6
berbagai sumber pustaka yang mendukung dalam pembuatan sistem informasi rekam medik rawat jalan berbasis desktop. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi perencanaan sistem informasi rekam medik rawat jalan berbasis desktop, meliputi alat dan bahan, langkah-langkah pengerjaan, penentuan metode yang akan digunakan, analisis kebutuhan dan perancangan konseptual. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang proses pembuatan sistem informasi rekam medik rawat jalan berbasis Visual Basic 6.0. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang simpulan-simpulan yang diperoleh dari pembahasan serta memuat saran-saran yang terkait dengan hasil penelitian. DAFTAR PUSTAKA Berisi berbagai sumber pustaka yang digunakan untuk dijadikan referensi dalam penulisan tugas akhir ini. LAMPIRAN Berisi dokumen-dokumen yang mendukung dalam penelitian.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rekam Medik Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan [1]. Rekam medik adalah siapa, apa, di mana dan bagaimana perawatan pasien selama di rumah sakit. Untuk melengkapi rekam medik harus dimiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis, jaminan, pengobatan dan hasil akhir (SK Men PAN No. 135 tahun 2002).
1. Tujuan Rekam Medik Tujuan utama pelayanan rekam medik di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka mengupayakan peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa adanya dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medik yang baik dan benar, tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sesuai yang diharapkan. Tertib administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit [2].
8
2. Kegunaan Rekam Medik Kegunaan rekam medik menurut Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI No. 78 tahun 1991, dapat digunakan sebagai: 1. Sumber informasi dari pasien yang berobat ke rumah sakit untuk keperluan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan pasien. 2. Alat komunikasi antara dokter satu dengan dokter lain, antara dokter dengan paramedik dalam usaha memberikan pelayanan pengobatan dan perawatan. 3. Bukti tertulis tentang pelayanan yang telah diberikan rumah sakit dan keperluan lain. 4. Alat untuk analisis, penelitian dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit. 5. Alat bukti hukum yang dapat melindungi kepentingan hukum bagi pasien, dokumen tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit. 6. Menyediakan data khusus untuk penelitian dan pendidikan (di Fakultas Kedokteran dan Keperawatan). 7. Perencanaan dan pemanfaatan sumber daya di rumah sakit. 8. Keperluan lain yang ada kaitannya dengan rekam medik.
B. Pengelolaan Rekam Medik Pengelolaan rekam medik di rumah sakit biasanya dilakukan oleh Manajemen Rekam Medik, selanjutnya manajemen rekam medik telah berkembang menjadi manajemen informasi kesehatan dengan dukungan perkembangan teknologi.
9
Rekam medik bukan lagi sekedar membuat ringkasan pasien keluar, laporan perkembangan, lembar perintah dokter, atau resume. Semua informasi yang dihasilkan tentang seorang pasien dalam fasilitas kesehatan harus digolongkan sebagai bagian dari rekam medik. Manajemen informasi kesehatan tidak hanya mengumpulkan data pasien di fasilitas tersebut (misalnya rumah sakit), tetapi juga melindungi dan menjaga kerahasiaannya, melakukan interpretasi, dan menganalisanya untuk membuat keputusan. Pengelolaan rekam medik di suatu rumah sakit harus dilaksanakan secara benar, karena dalam rekam medik terkandung nilai-nilai vital. Nilai-nilai yang terkandung dalam dokumen rekam medik, nilai-nilai tersebut dinamakan “ALFRED VALUES” tersebut diartikan sebagai berikut [2]: 1.
Nilai Administrasi (Administration Value) Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medik dan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2.
Nilai Hukum (Legal Value) Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
3.
Nilai Keuangan (Financial Value) Setiap pemeriksaan, baik pemeriksaan fisik oleh dokter, pemeriksaan penunjang medik (laboratorium, radiologi dan rehabilitasi medik), diagnostik dari pengobatan semuanya bernilai dengan biaya (cost) yang harus
10
dikeluarkan demikian pula jasa pelayanan yang diberikan merupakan hak yang melekat pada dokter. Pendukung pembiayaan dan pembayaran tersebut merupakan nilai financial dalam dokumen rekam medik. 4.
Nilai Penelitian (Research Value) Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Berbagai penelitian yang bersumber dari dokumen rekam medik dapat dilakukan dari berbagai bidang keilmuan administrasi, hukum, kedokteran, keperawatan, keuangan, gizi dan lain-lain.
5.
Nilai Pendidikan (Education Value) Pengertian nilai pendidikan berkaitan erat dengan penelitian oleh karena dari hasil penelitian mendidik untuk melakukan perubahan atau juga perbaikan kearah penyempurnaan pelayanan yang bermutu. Hasil penyempurnaan sistem pengisian rekam medik yang segera mendidik dokter melaksanakan kepatuhan mengisi rekam medik tepat waktu.
6.
Aspek Dokumentasi (Documentation Value) Dokumentasi rekam medik menjadi sumber ingatan yang senantiasa diperlukan. Pendokumentasian rekam medik haruslah baik dan tepat sehingga mudah diperoleh kembali jika diperlukan.
1.
Kekuatan Hukum Rekam Medik Kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan oleh pihak manajemen untuk
pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang
11
terintegrasi. Tujuan utama SIMRS adalah efisiensi dan kecepatan pelayanan serta untuk pengambilan keputusan direksi, baik menyangkut keputusan terhadap pelayanan medik maupun keputusan terhadap masalah logistik, administrasi dan keuangan. Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan tidak mengatur secara khusus mengenai rekam medik, padahal dokumen rekam medik sebagai arsip memiliki nilai strategis (arsip vital). Aspek hukum rekam medik dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Kepemilikan Dokumen rekam medik secara fisik milik institusi sarana pelayanan kesehatan, sedangkan secara isi menjadi milik pasien. Dengan demikian barang siapa yang ingin mengetahui isi dokumen rekam medik harus mendapatkan izin dan persetujuan dari pasien yang bersangkutan. Institusi/sarana pelayanan kesehatan wajib melindungi fisik dokumen rekam medik sebagai arsip.
b.
Penyimpanan Tata cara penyimpanan dokumen rekam medik harus memenuhi persyaratan pengelolaan arsip dinamis aktif maupun arsip inaktif. Rekam medik dapat dikategorikan sebagai arsip vital yang secara esensial menjamin kehidupan urusan yang masih diperlukan secara langsung, untuk penyelesaian suatu urusan bila ada kebocoran informasi ke pihak lain yang tidak berhak (sifat rahasia).
12
2.
Unit Kerja Rekam Medik (UKRM) Rumah sakit memerlukan informasi yang diperoleh demi pengumpulan dan
pengolahan data untuk keperluan manajemen dan kesinambungan pelayanan karena rekam medik merupakan bagian dari sistem pengelolaan rumah sakit. Pada dasarnya struktur rekam medik terdiri atas dua bagian pokok yaitu pencatat atau penangkap data dan pengolah data. Ditinjau dari cara memperoleh data pasien dan mengolah data sampai memperoleh informasi yang dibutuhkan rumah sakit, unit kerja rekam medik yang berfungsi sebagai perangkat dan penghasil data rekam medik [3].
3.
Unit Rawat Jalan “Outpatient is a patient who is receiving health care service at a hospital
without being hospitalized, institutionalized, and/or admitted as an inpatient”. Artinya rawat jalan adalah pasien yang menerima pelayanan kesehatan di rumah sakit tanpa dirawat di rumah sakit, atau terdaftar sebagai pasien rawat inap. Pengertian tempat pendaftaran rawat jalan Rumah Sakit adalah tempat untuk setiap pasien Rumah Sakit mendaftarkan diri dalam rangka pemeriksaan diri atas status kesehatannya. Tempat pendaftaran pasien rawat jalan merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi indentitas pasien rawat jalan [2]. Menurut jenisnya kedatangan pasien dapat dibedakan menjadi: 1) Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan berobat. Setiap pasien baru diterima di tempat penerimaan pasien dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir Ringkasan Riwayat Klinik. Setiap pasien
13
baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap. 2) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan berobat. Pasien lama datang ke tempat pendaftaran pasien yang telah ditentukan. Pasien ini dapat dibedakan, yaitu: a) Pasien yang datang dengan perjanjian. b) Pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri). Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang atas kemauan sendiri, setelah mendapat karcis, baru akan mendapat pelayanan di tempat pendaftaran pasien.
Pasien perjanjian langsung menuju poli yang dimaksud karena rekam mediknya telah disiapkan oleh petugas. Sedangkan untuk pasien yang datang atas kemauan sendiri, terus menunggu sementara rekam mediknya dimintakan oleh petugas tempat pendaftaran pasien ke bagian rekam medik. Setelah rekam mediknya dikirim ke poli, pasien akan mendapat pelayanan di poli dimaksud. Pelayanan kesehatan rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien yang tidak dirawat sebagai pasien rawat inap di rumah sakit atau institusi perawatan kesehatan yang menjadi tempat encounter. National Committee on Vital and Health Statistics telah mengadopsi definisi ini untuk pelayanan yang dilakukan di berbagai tempat perawatan jalan. Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana
14
yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization). Dalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien serta di rumah perawatan [4]. Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan yaitu buku pencatatan yang dibuat pada Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TP2RJ), bagi setiap pasien rawat jalan yang mendaftar melalui Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TP2RJ), baik pengunjung baru maupun lama. Tujuannya adalah untuk pengunjung, cara pembayaran dari setiap pasien rawat jalan memperoleh informasi mengenai identitas pasien, jenis datang melalui Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TP2RJ) dan sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan penerimaan pasein baru dan pasien lama. Adapun kegunaan dari Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan yaitu [2]: 1) Untuk mengetahui jumlah kunjungan baru dan lama yang berobat jalan ke Rumah Sakit sebagai dasar pembuatan laporan. 2) Sebagai arsip TP2RJ yang harus disimpan pada unit pencatatan medik Rumah Sakit.
Adapun penanggung jawab pelaksanaan register pendaftaran pasien rawat jalan yaitu [2]:
15
1) Kepala TP2RJ bertanggung jawab atas kegiatan pengisian Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. 2) Petugas yang ditunjuk oleh Kepala TP2RJ melaksanakan pengisian Buku Register sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. 3) Buku Register disediakan oleh unit Pencatatan Medik Rumah Sakit.
4.
Rekam Medik Elektronik Rekam medik elektronik atau rekam kesehatan elektronik adalah suatu
kegiatan mengkomputerisasikan tentang isi rekam kesehatan (rekam medik) mulai dari (mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan mempresentasikan data) yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan [5]. Perangkat lunak (Software) yang dimaksud mencakup di dalamnya programprogram komputer yang berjalan di dalam suatu komputer dan berbagai ukuran dan berbagai arsitektur, terdapat pula isi yang akan diperlihatkan ketika programprogram komputer berjalan, dan selain itu terdapat informasi-informasi yang bersifat deskriptif (menjelaskan) dalam bentuk salinan tercetak dan dalam bentuk berkas-berkas secara maya yang meliputi di dalamnya segala
bentuk media
elektronik. Rekayasa perangkat lunak meliputi di dalamnya suatu proses, suatu kumpulan metode-metode dan sederetan perkakas yang memungkinkan para profesional mengembangkan perangkat lunak komputer yang berkualitas tinggi. Sebagaimana yang telah diketahui, program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya [6].
16
Berdasarkan fungsinya, perangkat lunak dapat dibagi menjadi dua golongan, antara lain yaitu: a.
Perangkat lunak aplikasi adalah program yang biasa dipakai oleh pemakai untuk melakukan tugas-tugas yang spesifik, misalnya untuk membuat dokumen, memanipulasi foto, atau membuat laporan keuangan.
b.
Perangkat lunak sistem adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer, seperti CPU dan piranti masukan atau keluaran. Kedudukan program ini adalah sebagai perantara antara program aplikasi dan perangkat keras komputer.
C. Sistem Informasi 1. Konsep dasar Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Sistem informasi terdiri atas sistem dan informasi, yaitu sistem adalah suatu kesatuan yang untuk dan terdiri atas berbagai faktor yang berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta satu sama lain saling mempengaruhi, yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang
17
telah ditetapkan. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisa secara formal dengan cara yang benar dan secara efektif sehingga hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional. Jadi sistem informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
2. Komponen dan elemen sistem informasi Sistem informasi terdiri atas komponen- komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri atas komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Sistem informasi terdiri atas elemen- elemen yangberupa dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik. Komponen-komponen yang terkait dengan sistem informasi antara lain: a. Data Data harus akurat dan yang terpenting data benar, jangan data berupa sampah atau data yang tidak benar. b. Masukan
18
Masukan harus dikode dengan jelas sesuai kebutuhan dan dengan cara tertentu. c. Proses Harus jelas diproses dengan cara apa dan alat apa, perangkat keras dan perangkat lunak serta teknisi yang sesuai. d. Keluaran Keluaran harus jelas dan memenuhi ciri-ciri informasi yang baik dan benar. e. Tujuan Keluaran yang dihasilkan harus sesuai dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. f. Pemakai Pemakai harus terlatih memanfaatkan informasi yang terbentuk. Bila tidak informasi yang dihasilkan akan sia-sia. g. Model Cara pengolahan dengan logika, perhitungan atau pengolahan kata, atau tata letak. h. Teknologi Komputer yang digunakan berjenis apa, atau masih secara manual. i. Pengendali Cara untuk mencegah kecurian data dan atau kehilangan data.
19
3. Arsitektur dan Klasifikasi Sistem Informasi Sistem
informasi
dapat
dibentuk
sesuai
kebutuhan
organisasi
masing- masing. Oleh karena itu, untukdapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing- masing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Sistem informasi merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.
4. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Sistem informasi rumah sakit adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
5. Sistem Basis Data Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikan rupa sehingga memudahkan untuk mendapat dan memprosesnya menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat. Data dan informasi merupakan salah satu asset paling penting dalam sebuah organisasi, baik kecil maupun besar. Selain itu, munculnya basis data tentunya telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengelolaan data [7].
20
Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks. Prinsip utama basis data adalah untuk pengaturan data dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. Basis data dapat menghindari adanya data redudancy. Data redudancy adalah duplikasi data di mana beberapa file memiliki data yang sama sehingga menyebabkan pemborosan kapasitas media penyimpanan. Dengan menggunakan basis data, perubahan, penambahan dan penghapusan suatu data lebih mudah dilakukan. Pengertian basis data yang paling sederhana adalah kumpulan dari tabel. Satu tabel merepresentasikan suatu entitas tertentu. Suatu entitas atas beberapa atribut. Ada banyak program aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang dan mengolah sebuah basis data. Berikut di antaranya :
a.
MySQL
f.
PostgresSQL
b.
Oracle
g.
MsQL
c.
DB2
h.
Clipper
d.
Dbase
i.
Foxpro, dan lain-lain.
e.
Microsoft Access
21
D. Landasan Teori 1. Alur Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Datang Sendiri Dokter
Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan
Rujuk Rujuk RS Lain
Follow Up Rawatan
Pernah
Tidak
Nomor Registrasi
Di Rujuk ke RS Lain
Ya
Dirawat
Pendaftaran
Ya
POLIKLINIK
Ya
Ya
Perlu Berobat
Tidak
Pulang
Gambar 2.1 Alur Pasien Rawat Jalan [2]
1. Prosedur Pendaftaran Pasien Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan rumah sakit. Dapat dikatakan bahwa di sinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila
22
dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan suatu rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab. a. Penerimaan Pasien Rawat Jalan 1) Pasien Baru Setiap pasien baru diterima di Tempat Penerimaan Pasien (TPP) dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data identitas yang akan diisikan pada formulir Ringkasan Riwayat Klinik. Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang akan digunakan sebagai kartu pengenal, yang harus dibawa pada setiap kunjungan berikutnya ke rumah sakit yang sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien rawat inap. Data pada ringkasan riwayat klinik di antaranya berisi: a. Dokter Penanggung Jawab Poli b. Nomor Rekam Medik c. Nama Pasien d. Umur e. Tempat/tanggal lahir f. Alamat Lengkap
Pasien baru dengan berkas rekam mediknya akan dikirim ke poli sesuai dengan yang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayanan yang cukup dari poli, ada beberapa kemungkinan dari setiap pasien:
23
a) Pasien boleh langsung pulang. b) Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas poli untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Kepada pasien yang diminta datang kembali, harus lapor kembali ke TPP. c) Pasien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain. d) Pasien harus ke ruang perawatan. Semua berkas medik pasien poli akan dikirim ke Bagian Rekam Medik kecuali pasien yang harus dirawat, rekam mediknya akan dikirim ke ruang perawatan.
2) Pasien Lama Pasien lama datang ke tempat penerimaan pasien yang telah ditentukan. Pasien ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu pasien yang datang dengan perjanjian dan pasien yang datang tidak dengan perjanjian (atas kemauan sendiri). Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang atas kemauan sendiri, setelah mendapat karcis, baru akan mendapat pelayanan di tempat pendaftaran pasien. Pasien perjanjian akan langsung menuju poliklinik yang dimaksud karena rekam mediknya telah disiapkan oleh petugas. Sedangkan untuk pasien yang datang atas kemauan sendiri, harus menunggu sementara rekam mediknya dimintakan oleh petugas tempat pendaftaran pasien ke bagian Rekam Medik. Setelah rekam mediknya dikirim ke poli, pasien akan mendapat pelayanan di poli yang dimaksud.
24
Gambar 2.2 User Requirement for Patient Records and Records Sistem [8] Komponen penting pada jenis yang mengacu pada kebutuhan, sebagai berikut: a. Record Format, bentuk yang sesuai contoh berbagai pelayanan sesuai kebutuhan. b. Sistem Performance, seperti pemanggilan kembali, serta mudah dalam perubahan data. c. Reporting Capabilities, kelengkapan dokumen, mudah untuk dimengerti, dan standar laporan. d. Training and Implementation, pelatihan yang minimal untuk menggunakan dengan benar. e. Control and Access, untuk mengakses bagi yang berwenang, tetapi terlindung dari penyalahgunaan. f. Intelligence, seperti sistem keputusan, sistem tanda bahaya yang sesuai. g. Linkages, terkait dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan, basis data pasien dan keuangan.
25
h. Record Content, meliputi standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode penyakit dan tujuan pelayanan.
Gambar 2.3 Individual User of Patient Records [8] Komponen penting penggunaan rekam medik pada individu adalah sebagai berikut: a. Patient Care Delivery (Consumers), untuk pasien keluarga. b. Patient Care Management and Support, untuk manager mutu, informasi kesehatan, dan manajemen para profesional dan administrasi. c. Other, seperti akreditasi, kebijakan pemerintah dan penelitian. d. Patient Care Reimbursement, untuk manager keuangan dan penagihan asuransi. e. Patient Care Delivery (Providers), seperti perawat, dokter, dan ahli farmasi.
26
Gambar 2.4 Institutional User of Patient Records [8] Rekam medik digunakan oleh berbagai institusi, antara lain yaitu: a. Research, penelitian penyakit dan kesehatan hukum. b. Education, untuk pendidikan dokter, perawat dan kesehatan masyarakat. c. Accreditation, seperti untuk akreditasi, institusi dan para profesional. d. Reimbursement of Care, untuk kerja sama penagihan antara pusat pelayanan. e. Management and Review of Care, untuk Peer Review, menjaga mutu, dan Utilization Review serta manajemen pelayanan. f. Health Care Delivery (Inpatient and Outpatient), untuk aliansi pelayanan, jaringan pelayanan, pengembangan administrasi pembebanan.
Komputerisasi rekam medik menambah beban pemrosesan data, namun memungkinkan pendayagunaan data tersebut sehingga diperoleh berbagai keuntungan, misalnya: a. Ketepatan waktu dan kemudahan penyajian data sehingga penyampaian informasi akan lebih efektif.
27
b. Pembentukkan basis data yang memungkinkan penelitian, simulasi, dan pedidikan tenaga medik maupun para medik berdasarkan data yang nyata.
2. Sistem Informasi Rekam Medik Elektronik Secara umum ada dua jenis rekam medik, yaitu rekam medik kartu dan rekam medik elektronik. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka diterapkan suatu bentuk rekam medik berbasis komputer (elektronik) untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada rekam medik kartu, di antaranya sulit menemukan data, fragmentasi yaitu jika masing-masing unit atau instalasi menyimpan rekam medik berbeda untuk orang yang sama, untuk mengirimkan informasi data perlu disalin, dan bisa mengintegrasikan sistem pendukung
keputusan
klinik
dengan
informasi
pasien
yang
telah
medik
yang
dikumpulkan. Dengan
adanya
penyimpanan
berkas
rekam
terkomputerisasi ini, menjadikan rekam medik tersebut mudah dan cepat diolah menjadi informasi dalam bentuk laporan-laporan maupun statistik perkembangan pelayanan kesehatan maupun statistik penyakit. Selain itu manfaat lainnya adalah kemudahan penelusuran dan pengiriman informasi, penyimpanan lebih ringkas, integritas data serta kualitas data dan standar dapat dikendalikan. Sistem informasi rekam medik elektronik adalah sistem penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status kesehatan serta pelayanan kesehatan, yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya dan tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah.
28
3. Microsoft Access 2007 Pengertian basis data di dalam Microsoft Access 2007 adalah sekumpulan objek yang terdiri atas Tabel, Query, Form, Report, Pages, Macro, dan Module. Objek-objek ini ditampung dalam satu wadah atau basis data. Jadi di dalam Microsoft Access yang dimaksud basis data adalah kumpulan dari Tabel, Query, Form, Report, Pages, Macro, dan Module. Basis data di Microsoft Access selain terdiri atas objek atau objects terdapat juga groups. Di dalam Microsoft Access terdapat salah satu komponen dari basis data yang disebut dengan tabel. Tabel terdiri atas kolom atau field dan baris atau record. Field merupakan atribut dari tabel, sedangkan record merupakan isi dari tabel. Berikut ini adalah sedikit perkenalan tentang Microsoft Access :
Gambar 2.5 Microsoft Access 2007
4. Visual Basic 6.0 Visual Basic 6.0 adalah salah satu aplikasi untuk membuat sistem informasi basis data. Visual Basic 6.0 ini adalah terusan dari Visual Basic 1 sampai 5, walau agak tertinggal namun aplikasi software ini masih digunakan
29
untuk pengimplementasiannya di dalam pembuatan sistem basis data. Visual Basic ini support dengan operating sistem windows dan untuk basis datanya bisa menggunakan microsoft access, SQL server dan oracle. Dalam menu Visual Basic terdapat komponen-komponen yang tentu saja diperlukan untuk menentukan coding atau syntax yang akan digunakan, karena salah titik atau koma dalam Visual Basic akan mengakibatkan program sistem debug atau error. Berikut ini adalah sedikit perkenalan tentang Visual Basic 6.0:
Gambar 2.6 Visual Basic Di atas adalah contoh aplikasi program Visual Basic 6.0, dalam penggunaannya biasanya diawali dengan project dan form 1. Dalam pengimplementasian aplikasi program Visual Basic ada 5 pokok yang penting di dalam komponennya, yaitu: a. Project Project adalah nama file yang akan dikenal dalam pemanggilan program aplikasi. Kita dapat mengubahnya sesuai dengan nama file atau sistem basis data yang kita inginkan, project ini juga menentukan direktori form
30
aplikasi yang akan dibuat karena, keseluruhan project yang dibuat, itu diwakili atas nama project. Pada saat kita memembuat aplikasi data, project-lah yang jadi perwakilan keseluruhan aplikasi yang anda buat di dalam Visual Basic. Berikut ini adalah contoh gambar/icon project pada saat tersimpan di dalam komputer anda:
Gambar 2.7 Icon Project
b. Sub Form/MDI Form MDI form ini adalah form utama dalam Visual Basic, karena MDI form ini mewakili beberapa formulir yang ada di dalam aplikasi basis data yang kita buat. Dalam MDI form biasanya hanya terdapat coding pemanggilan beberapa formulir yang lain, kita tidak membuat basis data di dalamnya karena MDI form dirancang/didesain untuk pengatur form-form yang lain.
31
Gambar 2.8 Sub Form/MDI Form
c. Form Form Aplikasi dibuat untuk pengimplementasian sistem yang dapat melakukan beberapa perintah eksekusi sesuai yang diinginkan. Dalam Form ini juga kita dapat mengkodingkan aplikasi untuk memanggil basis data, menampilkan data, menghapus data, meng-update data, mengedit data dan mencetak data yang telah kita eksekusi. Berikut di bawah ini adalah contoh gambar Form yang telah didesain sesuai kebutuhan:
32
Gambar 2.9 Desain Form
d. Coding atau Syntax Adalah perintah-perintah dalam bahasa program aplikasi Visual Basic yang telah ditentukan, dalam coding ini juga yang mempengaruhi sistem dapat berjalan atau tidak. Dalam pembuatan coding harus berhati-hati, karena jika salah titik atau koma, akan berakibat program aplikasi yang kita buat mengalami debug atau error.
Gambar 2.10 Form Coding
33
e. Report Desain Report juga mempengaruhi hasil output yang telah kita eksekusi. Dalam pembuatan report harus berhati-hati, karena jika salah maka laporan yang akan dicetak tidak akan sesuai harapan.
Gambar 2.11 Report dalam Visual Basic
f. Module Module adalah suatu perintah untuk mengkoneksikan antara pogram Visual Basic dengan basis data yang akan digunakan di dalam mengaplikasikan program.
Gambar 2.12 Module
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Tugas Akhir ini dilaksanakan dari bulan Januari 2015 sampai bulan Juni 2015, yang bertempat di Laboratorium Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro dan di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya, Lampung Tengah. Adapun jadwal kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan tugas akhir
Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan
Bulan
III
IV
Bulan V
1 2 3 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Studi Literatur Requirement Analysis Design Seminar Proposal Implementation Testing System Maintenance System Pembuatan Laporan Seminar Hasil Penulisan Jurnal Komprehensif
35
B. Alat dan Bahan Adapun perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Alat dan Bahan No. 1
2
Hardware
Keterangan
1 unit laptop Spesifikasi : Intel Core 2 Duo 1.67 GHz, RAM 1 GB, Windows 7 Home Premium
Visual Basic 6.0 Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat dan mendesain sistem informasi berbasis desktop.
Kegunaan : Untuk mengembangkan sistem informasi. 4 unit Personal Computer Spesifikasi : Intel Pentium 4, RAM 1 GB.
Masing-masing komputer berlokasi di: Pendaftaran, Poliklinik, Apotik, Kasir.
Kegunaan : Untuk implementasi sistem informasi yang telah dibuat. 3
1 unit printer Kegunaan : Untuk mencetak laporan yang dihasilkan.
Printer akan digunakan untuk melihat hasil cetak dari laporanlaporan dan struk pembayaran.
C. Metode Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan dan pengerjaan tugas akhir ini mengacu pada beberapa tahapan yang berlaku di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung adalah sebagai berikut : Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah untuk menentukan judul penelitian. Setelah itu, pengajuan judul penelitian ke Sekretariat Program Studi Teknik Elektro dan peneliti mendapat pengarahan mengenai pedoman
36
pembuatan skripsi dan pengumuman dosen pembimbing. Kemudian peneliti meminta surat pengantar melakukan penelitian kepada sekretariat Teknik Elektro untuk diserahkan ke Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. Setelah pihak rumah sakit menyetujui permohonan yang terdapat dalam surat tersebut, peneliti memberikan proposal penelitian kepada “pembimbing lapangan” di institusi tersebut. Proposal juga diserahkan ke sekretariat program studi Teknik Elektro. Kemudian diadakan seminar proposal penelitian dan akan dilakukan perbaikan proposal itu setelah seminar dimaksud. Bersamaan dengan perbaikan proposal, penelitian pun dimulai di Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. Pada saat itu, peneliti mengumpulkan data penelitian bersamaan dengan pembimbingan intensif. Kemudian penulisan mengenai hasil pengamatan dan pembahasan dilakukan serta hasil penelitian diserahkan yang kemudian ditandatangani oleh dosen pembimbing. Setelah hasil tersebut ditandatangani, dilakukan seminar hasil penelitian dan dilakukan perbaikan terhadap kekurangan hasil penelitian. Kemudian akan dilakukan ujian sidang penelitian/komprehensif dan penulisan hasil penelitian yang telah benar diserahkan ke Program Studi Teknik Elektro dan UPT Perpustakaan Universitas Lampung.
1. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk mempelajari berbagai sumber referensi atau teori yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen pada suatu perusahaan. Adapun literatur yang dipelajari berkaitan dengan hal-hal berikut ini :
37
a. Sistem informasi manajemen pada Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada. b. Model Rekayasa Perangkat Lunak “Modified Waterfall”. c. Pengelolaan basis data dengan Microsoft Access. d. Pemrograman berbasis desktop dengan Visual Basic 6.0. e. Pengujian dan pemeliharaan sistem informasi.
2. Perancangan Pengembangan Sistem Pada tahap ini dilakukan perancangan desain dari sistem yang akan dibuat secara
umum
sehingga
dapat
mempermudah
pada
implementasi.
Pengembangan sistem yang akan dibuat menggunakan model rekayasa perangkat lunak “Modified Waterfall”, karena pada model ini setiap fase memiliki dua perancangan yakni menuju ke fase berikutnya dan kembali pada fase
sebelumnya
sehingga
meningkatkan
fleksibilitas dalam
proses
pengembangan perangkat lunak. Dalam metode Modified Waterfall terdapat beberapa tahap pengembangan yang diilustrasikan dalam gambar berikut ini :
Gambar 3.13 Rekayasa Perangkat Lunak Modified Waterfall [9].
38
2.1. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis) Tahap pertama pada metode rekayasa perangkat lunak Modified Waterfall adalah analisa kebutuhan di mana pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data-data mengenai kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. Kebutuhan tersebut diperoleh dengan melakukan diskusi, dan survei kepada pihak yang menjadi calon pengguna yang dalam studi kasus ini memilih Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah. Analisa kebutuhan sistem dapat dicantumkan seperti pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Analisis kebutuhan sistem. Jenis Kebutuhan Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
Kebutuhan 1. 2. 3. 4. 5.
Kebutuhan Antarmuka (Interface Requirement)
1.
Kebutuhan Unjuk Kerja (Performance Requirement)
1.
2. 3. 4.
2. 3.
Mampu mengelola inventori (persediaan obat). Mampu mengurangi persediaan inventori secara otomatis berdasarkan transaksi pengambilan obat. Mampu merekapitulasi laporan inventori yang rusak atau kedaluarsa. Mampu mengelola dan merekam data pasien dan data karyawan. Mampu mengelola dan merekam data-data seluruh transaksi penjualan dan pembelian obat yang diarsipkan dalam bentuk laporan. Mendukung perangkat masukan data seperti mouse, keyboard, dan printer. Memiliki antarmuka untuk menampilkan laporan. Memiliki antarmuka untuk mengelola data-data. Memiliki antarmuka untuk mengelola konfigurasi pada jaringan client-server. Memiliki tingkat akses berbeda yang terdiri atas manajer, kasir, karyawan, staff laboratorium, dan dokter. Mampu mendukung berbagai sistem operasi Windows. Mampu memantau laporan dari luar poliklinik.
39
Metode analisa kebutuhan perangkat lunak yang dipakai dalam penelitian ini adalah Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). Adapun perangkat analisis Data Flow Diagram (DFD) yang terpakai terdiri atas : 2.1.1 Context Diagram (CD) Context
Diagram
(CD)
digunakan
untuk
menampilkan
dan
menggambarkan hubungan antar entitias yang ada pada Sistem Informasi Rumah Sakit. Sistem Informasi Rumah Sakit ini terdiri atas empat buah entitas, yaitu registrasi pasien, dokter/paramedis, apotek, dan Kasir. Adapun Context Diagram (CD) untuk sistem informasi ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.14 Context Diagram (CD) Sistem Informasi Rawat Jalan
40
Gambar 3.15 Data Flow Diagram (DFD) level 2
2.1.2 Data Flow Diagram (DFD) Berikut ini adalah Data Flow Diagram (DFD) pada entitas Registrasi Pasien yang terlihat pada gambar.
41
Gambar 3.16 Data Flow Diagram (DFD) Registrasi Pasien
DFD pada entitas Dokter dapat terlihat seperti pada Gambar
Gambar 3.17 Data Flow Diagram (DFD) Dokter
42
DFD pada entitas Apoteker dapat terlihat seperti pada Gambar
Gambar 3.18 Data Flow Diagram (DFD) Apoteker
DFD pada entitas Kasir dapat terlihat seperti pada Gambar
Gambar 3.19 Data Flow Diagram (DFD) Kasir 2.1.3 Adapun relasi antar basis data adalah sebagai berikut :
43
Gambar 3.20 Entity Relationship Diagram (ERD) 3. Perancangan (Design)
44
Design adalah tahap kedua pada metode perangkat lunak Modified Waterfall yang di mana berguna untuk mendefinisikan Analysis Requirement pada tahap pertama menjadi bentuk karakteristik yang dapat dimengerti oleh programmer sebelum dilakukannya pengkodingan. Dalam tahap ini dilakukan perancangan basis data, perancangan antar muka (user interface) pemakai, dan perancangan prosedural. 3.1 Perancangan Basis data Perancangan ini dibuat berdasarkan struktur yang telah dibuat sebelumnya yang bertujuan untuk mempermudah perancangan basis data. Berikut ini adalah tabel perancangan dan struktur pengolahan basis data yang akan diimplementasikan dalam sistem informasi : Tabel 3.4 Login User Karyawan Nama Field Type
Panjang
Ket Primary Key
PassKar
Number
10
UserNameKar
Text
10
NamaKar
Text
30
Tabel 3.5 Pasien Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRgt
Text
8
Primary Key
NamaPsn
Text
5
AlamatPsn
Text
2
TeleponPsn
Number
TempatLahirPsn
Text
5
GenderPsn
Text
2
KewarganegaraanPsn Text
5
Lanjutan Tabel 3.5
45
KotaPsn
Number
2
KodePen
Number
5
Foreign Key
KodePek
Number
2
Foreign Key
KodeAgm
Number
5
Foreign Key
NamaFP
Text
2
HubunganFP
Text
5
AlamatFP
Text
5
TeleponFP
Text
2
Tabel 3.6 Agama Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodeAgm
Number
5
Primary Key
Agama
Text
10
Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodePek
Number
5
Primary Key
Pekerjaan
Text
10
Tabel 3.7 Pekerjaan
Tabel 3.8 Pendidikan Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodePen
Number
5
Primary Key
Pendidikan
Text
10
Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodeSts
Number
5
Primary Key
Status
Text
10
Tabel 3.9 Status
Tabel 3.10 Register
46
Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRgt
Number
5
Primary Key
TanggalRgt
Number
5
JamRgt
Number
5
KodePsn
Number
5
Foreign Key
KodePI
Number
5
Foreign Key
KodeDkt
Number
5
Foreign Key
KodeKar
Number
5
Foreign Key
StatusRgt
Text
Tabel 3.11 Poli Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodePl
Number
5
Primary Key
Poli
Text
30
Tabel 3.12 Dokter Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodeDkt
Text
5
Primary Key
NamaDkt
Text
30
TempatLahirDkt
Text
KewarganegaraanDkt Text SpesialisDkt
Text
TarifDkt
Number
AlamatDkt
Text
TeleponDkt
Number
JkDkt
Text
AgamaDkt
Text
Tabel 3.13 Tindakan
47
Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodeDkt
Text
5
Primary Key
NamaDkt
Text
30
TempatLahirDkt
Text
KewarganegaraanDkt Text SpesialisDkt
Text
TarifDkt
Number
AlamatDkt
Text
TeleponDkt
Number
JkDkt
Text
AgamaDkt
Text
Tabel 3.14 Detail Tindakan Nama Field
Type
Panjang
Ket
KodeDkt
Text
5
Primary Key
NamaDkt
Text
30
TempatLahirDkt
Text
KewarganegaraanDkt Text SpesialisDkt
Text
TarifDkt
Number
AlamatDkt
Text
TeleponDkt
Number
JkDkt
Text
AgamaDkt
Text
Tabel 3.15 Resep Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRsp
Number
5
Primary Key
NoRgt
Number
5
Foreign Key
Tabel 3.15 Lanjutan
48
TanggalRsp
Number
5
Grandtotal
Number
10
Dibayar
Number
10
Kembali
Number
10
KodeKar
Number
5
NamaKar
Text
10
Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRsp
Text
5
Primary Key
KodeObt
Text
5
Foreign Key
NamaObt
Text
30
HargaObt
Number
Long integer (8)
JenisObt
Text
StokObt
Number
Tabel 3.16 Obat
Tabel 3.17 Detail Obat Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRsp
Number
5
Primary Key
KodeObt
Number
10
Foreign Key
NamaObt
Text
30
HargaObt
Number
20
JumlahObt
Number
10
Subtotal
Number
10
Tabel 3.18 Pembayaran Nama Field
Type
Panjang
Ket
NoRgt
Text
10
Primary Key
TanggalByr
Date
(8)
Tabel 3.18 Lanjutan
49
JamByr
Number
NamaKar
Text
Grandtotal
Number
Dibayar
Number
Kembali
Number
BiayaRgt
Number
TotalTin
Number
Long Integer
Long Integer
Tabel 3.19 Temporer (tabel ini tidak pernah berisi data kecuali nomor urut) Nama Field
Type
Panjang
Nomor
Text
3
Kode
Text
5
Nama
Text
30
Harga
Number
Long Integer
Subtotal
Number
Long Integer
Ket
3.2 Perancangan Interface Perancangan sistem ini terdapat beberapa interface yang dapat digunakan pada user, diantaranya: 3.2.1 Login User Sebelum petugas/user masuk ke dalam sistem, user harus masuk melalui form untuk autentifikasi, yaitu user diminta memasukkan username dan password seperti form di bawah ini.
50
Login User
User Name Nama Password
LOGIN
KELUAR
Gambar 3.21 Form Login User Karyawan Skenario program : 1) Jika user memasukkan nama pada kolom User kemudian menekan tombol enter maka dengan otomatis pada kolom Nama akan terisi dan kemudian user memasukkan password, setelah user memasukkan login dengan benar maka user dapat masuk ke dalam sistem/aplikasi. 2) Jika command Edit atau Hapus di klik, maka pencarian data dapat dilakukan dengan mengetik kodenya atau dengan memilih data dalam grid kemudian tekan enter.
3.2.2 Pendaftaran Pasien Proses awal transaksi dalam aplikasi ini adalah pendaftaran pasien, baik pasien baru maupun pasien yang telah terdaftar. Untuk itu buatlah form seperti gambar di bawah ini.
51
DATA SOCIAL PASIEN Kode
Alamat
Nama Pasien Tempat Pasien
Kota
Tanggal Lahir
Kewarganegaraan
Lahir Gender
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Telepon
Nama
Pasien Hubungan
Alamat
Telepon Simpan
Keluar Simpa
Gambar 3.22 Form Data Pendaftaran
n
Kelua
1) Pasien yang mendaftar ditanya oleh bagian pendaftaran akan menuju ke poli apa atau si pasien sendiri yang menyebutkannya.
r Simpa
2) Bagian administrasi menginformasikan dokter yang ada pada saat itu, dan nomor antrian masing-masing dokter.
n Kelua
3) Bagian adm menanyakan apakah pasien baru atau telah terdaftar. Jika pasien r
telah terdaftar maka nomor pasiennya dicari, jika pasien baru maka akan dibuatkan nomor baru. 4) Masing-masing dokter praktik memiliki tarif tersendiri.
3.2.3 Data Dokter Untuk mengolah tabel dokter, buat form seperti gambar berikut ini.
52
Data Dokter Kode
Nama Dokter
D1001 D1002
Gambar 3.23 Form Data dokter Skenario program : 1) Jika command input dijalankan maka kode poli harus dipilih lebih awal. Jika poli GIGI maka program akan mencari kode dokter paling akhir di poli gigi, jika data tidak ditemukan maka akan dibuat kode dokter baru dengan struktur GIG01, jika data ditemukan maka kode dokter terakhir akan ditambah 1. Jika kode dokter terakhir adalah ADM03, maka kode adm baru adalah GIG04. Hal yang sama berlalu untuk kode poli lainnya. 2) Jika command Edit atau Hapus di klik, maka pencarian data dapat dilakukan dengan mengetik kodenya atau dengan memilih data dalam grid kemudian tekan enter.
3.2.4 Daftar Poli Untuk mengolah tabel Poli, buat form seperti gambar di bawah ini. Daftar Poli Kode
P01 P02
3)Nama Poli 4) 5) Gambar 3.24 Form Data Poli
53
3.2.5 Daftar Nama Obat Untuk mengolah tabel obat buatlah form seperti gambar di bawah ini. Nama Obat Kode
Nama Obat
Harga
O1001 O1002
Gambar 3.25 Form Data Obat Laporan ini terdiri atas tiga model yaitu : a)
Laporan harian.
b) Laporan mingguan dan, c)
Laporan bulanan
3.2.6 Transaksi Pembayaran Untuk transaksi pembayaran dibuat form seperti gambar di bawah ini:
54
TRANSAKSI PEMBAYARAN No.
Poli
Pasien Registrasi
Dokter
Kode
Tindakan
Tarif
Biaya Registrasi Grantotal Dibayar Simpan
Keluar
Kembali
Gambar 3.26 Form Laporan Pembayaran
3.3 Perancangan Struktur Menu Rancangan struktur menu dari sistem informasi ini dapat terlihat pada gambar. Penjabaran fungsi dari form aplikasi tersebut dapat dicantumkan seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.20 Penjabaran fungsi dari form aplikasi No
Form
Fungsi
1.
Menu Utama
Digunakan sebagai penghubung antar menu atau form-form dalam aplikasi.
2.
Home
3.
Pengguna
Digunakan sebagai tampilan awal dari aplikasi. Digunakan untuk melakukan pengelolaan pengguna dari sistem.
4.
Keluar
Digunakan untuk keluar dari sistem.
5.
Satuan
Digunakan untuk melakukan pengelolaan satuan inventori.
55
Tabel 3.20 Lanjutan 6. Kategori
Digunakan untuk melakukan pengelolaan kategori inventori. Digunakan untuk mengelola daftar kontak yang ada di klinik tersebut.
7.
Daftar Kontak
9.
Pasien
Digunakan untuk mengetahui informasi pasien yang pernah datang ke klinik.
10.
Layanan Jasa
Digunakan untuk mengelola layanan jasa yang terdapat pada klinik tersebut.
11.
Retur
Digunakan untuk mengelola barangbarang atau obat-obat yang diretur.
12.
Inventori Kedaluarsa
Digunakan untuk mengelola inventori yang kedaluarsa.
13.
Pembelian
Digunakan untuk mengelola pembelian yang dilakukan oleh klinik tersebut.
14.
Registrasi
Digunakan untuk mencatat pasien yang baru datang.
15.
Penanganan
16.
Kasir
Digunakan untuk mengelola penanganan pasien. Digunakan untuk melakukan pembayaran administrasi.
17.
Obat pasien
Dilakukan untuk menangani pembelian obat pasien.
18.
Laporan Stok Inventori
19.
Pelunasan Asuransi
Digunakan untuk mengetahui informasi jumlah stok inventori yang ada di klinik tersebut. Digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran asuransi dari pihak asuransi.
20.
Laporan Rekam Medik
21.
Jurnal Umum
22.
Laporan Kedatangan Pasien
23.
Laporan Administrasi
Digunakan untuk mengetahui informasi perkembangan kesehatan pasien. Digunakan untuk mengetahui informasi transaksi pembelian dan transaksi pembayaran administrasi yang pernah dilakukan. Digunakan untuk mengetahui berapa banyak pasien yang datang ke klinik tersebut dalam satuan hari. Digunakan untuk mengetahui transaksi pembayaran administrasi yang pernah dilakukan di klinik tersebut.
56
Tabel 3.20 Lanjutan
4.
24.
Laporan Pembelian
25.
Laporan Obat Kedaluarsa
27.
Konfigurasi
28.
Backup Basis data
Digunakan untuk mengetahui transaksi pembelian administrasi yang pernah dilakukan di klinik tersebut. Digunakan untuk mengetahui informasi obat kedaluarsa. Digunakan untuk pengaturan informasi klinik. Digunakan untuk mem-back up basis data ke tempat yang lain.
Flowchart (Diagram Alir) Adapun Diagram Alir untuk sistem informasi rekam medik rawat jalan adalah sebagai berikut : 4.1 Diagram Alir untuk Login
Gambar 3.27 Diagram Alir Login
57
4.2 Diagram Alir untuk Akses Informasi Pasien
Gambar 3.28 Diagram Alir Akses Informasi
5.
Implementasi Pengembangan Sistem Informasi Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan untuk membangun sistem
informasi rekam medik ini adalah sebagai berikut : 1.
Membuat sistem informasi yang memiliki kebenaran logika dalam pemecahan masalah maupun penulisan kode program, dengan cara peneliti selalu memperhatikan pedoman pemrograman dari referensi serta mengikuti pesan yang ditampilkan oleh perangkat lunak Visual Basic.
2.
Dalam pembuatan sistem informasi, penulisan program diusahakan memiliki waktu minimal yang tersedia untuk menuliskan kode program dari awal hingga siap untuk dieksekusi.
58
3.
Diusahakan dalam pemilihan tipe data yang diimplementasikan programmer sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem informasi. Seandainya harus digunakan variabel berindeks, diusahakan dalam jumlah minimal.
4.
Sistem informasi yang dibuat diusahakan dapat dijalankan pada kondisi platform yang berbeda-beda, baik itu sistem operasi maupun perangkat keras, dengan cara sistem informasi diusahakan sesuai dengan kemampuan dari sistem operasi dan perangkat keras yang digunakan.
5.
Melakukan pengujian terhadap sistem informasi apakah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
6.
Pengujian Pada tahap kali ini akan dilakukan pengujian, pengujian dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan sistem informasi ini terhadap target yang telah ditentukan. Pengujian ini dilakukan pada tiap aplikasi atau layanan yang dibuat baik secara perbagian maupun keseluruhan dengan implementasi langsung dalam proses kerja rumah sakit. Skema Pengujian yang dilakukan adalah User Acceptance Test yang merupakan langkah keenam dari metode Seven-Step Software Testing Process. Dipilihnya pengujian ini karena berhubungan langsung dengan pengguna yang akan menerapkan sistem. Dalam pengujian ini melibatkan developer dan user. Di mana developer program adalah penulis skripsi ini dan user yang dimaksud adalah pemakai atau karyawan Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada Bandar Jaya Lampung Tengah.
59
User Acceptance Test (UAT) atau Uji Penerimaan Pengguna adalah suatu proses pengujian oleh pengguna yang dimaksudkan untuk menghasilkan dokumen yang dijadikan bukti bahwa software yang telah dikembangkan telah dapat diterima oleh pengguna, apabila hasil pengujian (testing) sudah bisa dianggap memenuhi kebutuhan dari pengguna. Hasil dari UAT adalah dokumen yang menunjukkan bukti pengujian, berdasarkan bukti pengujian inilah dapat diambil kesimpulan, apakah software yang diuji telah dapat diterima atau tidak.
Bahan untuk pengujian harus disiapkan oleh perancang aplikasi atau pengguna. Bahan untuk pengujian suatu modul program akan terdiri atas banyak data dan prosedur. Setiap data dan prosedur disebut sebagai kasus uji (test case). Aspek pengujian meliputi:
1.
Menetapkan kriteria untuk tes penerimaan pengguna.
2.
Buat rencana metode pengujian yang digunakan untuk UAT.
3.
Menulis naskah untuk tindakan yang akan dilakukan selama pengujian.
4.
Buat lembar kerja tes untuk pengujian UAT.
5.
Merekrut penguji dari dalam perusahaan atau dari kolom pengguna akhir potensial.
6.
Biarkan penguji untuk menggunakan perangkat lunak.
7.
Mengevaluasi hasil test setelah siklus pengujian telah berakhir.
60
7.
Pemeliharaan Sistem Informasi Proses yang terakhir adalah Maintenance atau pemeliharaan, tahap
pemeliharaan ini merupakan tahap terakhir dalam model rekayasa perangkat lunak “Modified Waterfall”. Di mana pada tahap ini dilakukan pengembangan sistem informasi setelah sistem informasi digunakan. Tahap pemeliharaan ini terdiri atas: 1.
Corrective Maintenance Sistem informasi yang telah dibuat akan diperbaiki berdasarkan solusi terhadap kesalahan-kesalahan yang akan terdeteksi setelah sistem informasi dilakukan pengujian.
2.
Adaptive Maintenance Untuk dapat menggunakan sistem informasi yang telah dibuat, diperlukan hardware, software dan sistem operasi dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan upgrade sistem operasi, diusahakan sistem informasi masih bisa berjalan tanpa ada gangguan.
3.
Perfective Maintenance Apabila sistem informasi yang dibuat sukses dipergunakan oleh user, maka pemeliharaan dilakukan dengan penambahan-penambahan fungsi yang dibutuhkan pada sistem informasi dan peningkatan kerja sistem informasi sesuai dengan permintaan manajer rumah sakit.
8.
Menarik Kesimpulan dan Saran Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian yang
dilakukan serta pembuatan saran yang berdasarkan pada pengalaman peneliti dan pertimbangan kemajuan ilmu dan teknologi terkait.
61
9.
Pembuatan Laporan Adapun akhir dari tahap ini adalah membuat laporan dari semua kegiatan
penelitian yang dilakukan.
D. Alur kerja Untuk memperjelas alur penelitian ini, disusun sebuah alur kerja berupa diagram alir (Flowchart) yang akan memandu kerja penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3.29 Diagram Alir Alur Kerja
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Berdasarkan hasil pengujian, Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan yang dibuat mampu mengelola data pasien, dokter, apoteker, dan kasir.
2.
Pendaftaran pasien rawat jalan dan mencetak kartu pasien dapat dilakukan secara mudah berdasarkan respons yang diperoleh dari kuisioner.
3.
Terhindar dari nomor rekam medik yang ganda karena sistem ini dapat mendeteksinya apabila ada nomor rekam medik yang sama.
4.
Mempermudah petugas dalam mencari data pasien dan kunjungan pasien dengan memakai fitur Histori Kunjungan Pasien.
B. Saran Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian dan untuk dapat menunjang keberhasilan Sistem Informasi Rekam Medik Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Mitra Mulia Husada ini terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan selanjutnya, yaitu:
76
1.
Melakukan back-up data secara berkala minimal dua minggu sekali atau satu bulan sekali seiring dengan dibutuhkannya laporan kunjungan pasien per-bulan, yang berfungsi untuk meminimalisasikan kemungkinan hilangnya data dari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan.
2.
Rumah sakit harus menyediakan sumber daya manusia dengan memberikan pendidikan untuk dapat mengoperasikan dan mengembangkan sistem ini dengan baik dan lancar.
3.
Untuk menghindari terjadinya error pada database, rumah sakit disarankan agar menggunakan kapasitas hardware yang lebih besar, misalkan harddisk yang memiliki kapasitas penyimpanan data lebih banyak.
4.
Supaya sistem ini lebih efektif, disarankan dikembangkan lagi aplikasi yang telah dibuat ini berdasarkan temuan dalam bab pembahasan agar lebih sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 749a/MenKes/Per/XII/1989. Tentang Rekam Medik. Jakarta: DepKes RI. [2] Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (1997) Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medik Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. [3] Widiarta. (2007) Komputerisasi Sensus Harian Rawat Jalan di Rumah Sakit Pembinaan
Kesejahteraan
Umat
Muhammadiyah
Karanganyar.
Amd.Perkes. KTI, APIKES. [4] Azwar A, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi ketiga, Jakarta: Binarupa Aksara. [5] Rustiyanto, Ery. (2009) Etika Profesi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Adi Nugroho. (2012). REKAYASA PERANGKAT LUNAK - BUKU SATU, Pendekatan Praktisi (Edisi 7), Roger S. Pressman, Ph. D. Yogyakarta: Andi. [7] Wahana Komputer, “Sistem Basis Data”, ANDI, Yogyakarta 2008. [8] Agustriana, Nina. (2010) Sistem Informasi Rekam Medik Pasien Pada Puskesmas Babatan Bandung. http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp pgdl-ninaagustr-22030&q=nina%20agustriana. Diakses 10 Mei 2011.
[9] Satalkar, Bhakti. 2010. Modified Waterfall Model. http://www.buzzle.com/ModifiedWaterfallModel.htm. Tanggal akses 03 Juni 2012. [10] Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (2005) Buku Petunjuk Pengisian Pengolahan dan Penyajian Data Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. [11] Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (2007) Pedoman Pengelolaan Rekam Medik Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. [12] (Health Information Management, Edna K Huffman, 1999). [13] KepMenKes RI no. 159b/MENKES/PER/II/1988. Tentang Rumah Sakit. Jakarta: DepKes RI. [14] KepMenKes RI no. 269/MENKES/PER/III/2008. Tentang Rekam Medik. Jakarta: DepKes RI. [15] KepMenKes RI no. 560/MENKES/SK/IV/2003. Tentang Tarif Perjam Rumah Sakit. Jakarta: DepKes RI.