RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY DAN SHORTEST JOB FORST ( Studi Kasus : CV. Djibril Jaya)
Dicky Faizal Alie, Arifin Puji Widodo, S.E., M.S.A. dan Teguh Sutanto, M.Kom.,MCP Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya 60298 Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract: CV. Djibril Jaya is the company that received the orders with the order from the customer, where the delivery time and the number of items already agreed. Often CV. Djibril Jaya was not able to complete the order is received, it is concerned with the issue of delay in completion of goods which crossed the line or not being able to meet the target in the desire of customers, so as to make the production process goods are late that ultimately resulted in the existence of complaints from customers. Of these problems, the author makes a production scheduling system by using a combination of dynamic priority scheduling algorithms and shortest job first, where scheduling is an order that comes will be organized and queued by way of looking at the length of time the shortest production workmanship (shortest job first scheduling) where this method produces an average waiting time is small, while the algorithm dynamic priority scheduling was cast at the time the order comes. Keywords: production scheduling, dynamic priority, short job first, pesanan Penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk menentukan kapan pekerjaan dilakukan, dalam proses produksi, penjadwalan memainkan peran penting untuk mengalokasikan sumber daya seperti mesin dan tenaga kerja, dengan adanya penjadwalan produksi yang baik, maka perusahaan tidak akan mengalami keterlambatan dan tidak akan mendapat komplain serta biaya keterlambatan dari pelanggan. CV. Djibril Jaya adalah perusahaaan yang bergerak di bidang industri sandal yang memproduksi sandal dengan berbagai macam bentuk dan warna.
Adapun bentuk sandal antara lain bentuk buah, nemo, slop, dan kumbang sesuai pesanan pelanggan, dimana pemasaran produknya ditujukan untuk pelanggan lokal dan selanjutnya akan dipasarkan ke seluruh indonesia. Untuk mendukung produksi CV. Djibril Jaya memiliki mesin dengan kreterian: 1 buah mesin pencetak bentuk yang berfungsi untuk memberi bentuk sesuai keinginan, 1 mesin bor yang berfungsi memberi lubang, 2 mesin press drolis yang berfungsi untuk menekan sandal atau memberi motiv di alas sandal, 1 mesin selep yang berfungsi untuk meratakan pinggiran
1
sandal yang sudah jadi, 1 mesin rol yang berfungsi untuk merekatkan sandal yang sudah di lem dan ditempelkan dan 2 mesin lem yang berfungsi untuk merekatkan sandal dengan jumlah pegawai sebanyak 20 pegawai dengan jam kerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam sudah termasuk jam lembur dengan sistem yang diterapkan. Perusahaan menerima pesanan dengan sistem order dari pelanggan, dimana waktu pengiriman dan jumlah barang sudah disepakati. Seringkali CV. Djibril Jaya tidak mampu menyelesaikan order yang diterima, hal ini terkait dengan masalah keterlambatan waktu penyelesaian barang yang melewati batas maupun tidak mampu memenuhi target yang di inginkan pelanggan, sehingga membuat proses pengiriman barang terlambat yang pada akhirnya mengakibatkan adanya komplain dari pelanggan. Keterlambatan pengiriman barang dari perusahaan diakibatkan karena belum adanya standarisasi penjadwalan produksi pada CV. Djibril Jaya yang masih dilakukan penjadwalan secara konvensional yaitu penjadwalan first in first out (order yang pertama datang yang dikerjakan) sering mengabaikan besar kecil order maupun prioritas order yang masuk sehingga ini berdampak pada ketidak tauan informasi untuk order mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga kerja mesin cetak harus berubah-ubah sehingga terkadang terdapat antrian yang dapat menghambat produksi. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diharapkan jadwal produksi ini dapat dikurangi dengan meng-optimalkan
kerja dari mesin, oleh sebab itu di usulkan Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan dengan metode shortest job first dan dynamic priority yang dapat menampilkan order yang datang dan memberi prioritas kepada order yang harus dikerjakan pertama maupun melihat order yang paling pendek jangka waktu pengerjaanya, sehingga dapat dipilih pekerjaan denga prioritas yang akan dikerjakan maupun pekerjaan dengan waktu yang terpendek untuk di kerjakan, sehingga diharapkan mesin dapat bekerja terarah tanpa harus sering menunggu untuk pergantian cetakan untuk mempersingkat waktu tunggu. Di pilihnya dynamic priority merupakan penjadwalan untuk prioritas yang berubah-ubah sesuai kondisi dan aturan yang di berlakukan dalam hal ini adalah waktu pekerjaan, sedangkan shortest job first karena metode ini memiliki waktu rata-rata tunggu paling kecil dibanding algoritma penjadwalan yang lain dengan memindahkan job yang pendek didepan job yang panjang. Oleh sebab itu dengan menerapkan sistem informasi penjadwalan ini diharapkan mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan dan bagi pelanggan, yang berdampak pada informasi penjadwalan produksi yang tidak terlambat dalam menyelesaikan pesanan pelanggan, jika harus terlambat maka keterlambatan tersebut harus seminimal mungkin. Metode Algoritma Penjadwalan Jenis – jenis algoritma berdasarkan penjadwalan terbagi atas :
2
A. Preemptive Algoritma penjadwalan memungkinkan beberapa proses yang sedang running, bisa dihentikan sementara. Algoritma ini bertujuan agar sistem lebih responsif dan dapat mengerjakan proses yang lain secara bergantian. Yang termasuk algoritma preemptive scheduling menggunakan konsep : 1. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve) 2. SJF (Shortest Job First) 3. HRN (Hight Ratio Next) 4. MFQ (Multiple Feedback Queues) B. Non preemtive Suatu algoritma penjadwalan dimana proses yang sedang running tidak bisa dihentikan sementara, jadi harus running terus sampai selesai. Yang termasuk algoritma non preemptive sceduling meggunakan konsep : 1. RR (Round Robin) 2. SRF (Short Remaining First) 3. PS (Priority Scheduling) 4. GS (Guaranteed Scheduling) Klasifikasi selain berdasarkan dapat / tidaknya suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi adanya prioritas pada proses, yaitu : 1. Algoritma penjadwalan tanpa prioritas. 2. Algoritma penjadwalan berprioritas, terdiri dari : a. Berprioritas statik b. Berprioritas dinamis (Ir.muhamad Sujatmiko, 1997) Shortest job first scheduling Algoritma Shortest Job First Scheduling sangat optimal (Nugrahanto:2002), karena membrikan rata– rata waktu tunggu lebih kecil dibandingkan algoritma penjadwalan yang lain dengan cara memindahkan job–job pendek di depan
job-job yang panjang, sehingga akan mengurangi waktu tunggu. Untuk memperjelasnya dapat dilihat di contoh berikut. Misalkan ada 4 job yaitu A, B, C, D masing – masing waktu kedatangan sama yaitu pada t = 0, dan lama proses job berturut – turut : 8, 4, 4, 4. Tabel 1 Contoh penjadwalan shortest job first jika t = 0
Jika urutan pengerjaannya : a. Job A, B, C, D b. Job B, C, D, A Maka proses pengerjaanya adalah sebagai berikut :
Time : 0
8
12
16
20
a. Dengan pengerjaan job berdasarkan urutan (a) maka berturut – turut waktu yang dibutuhkan untuk proses A, B, C, D adalah 8, 12, 16, 20 sehingga dapat dihitung waktu rata – rata = ( 8 + 12 + 16 + 20 ) / 4 = 14 b. Bila job yang dikerjakan berdasarkan (b), yaitu dengan shortest job first, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses B, C, D, A adalah 4, 8, 12, 20 atau rata – rata =( 4 + 8 + 12 + 20 ) / 4 = 11 berdasarkan contoh di atas, bahwa algoritma shortest job first scheduling lebih optimal. Dynamic priority scheduling Menurut Sri Kusumadewi (2000:73) dynamic Priority Scheduling merupakan suatu penjadwalan dimana prioritas selalu
3
berubah–ubah secara dinamis sesuai kondisi yang mana tiap-tiap proses dilengkapi dengan prioritas, pesanan dialokasikan untuk proses yang memiliki prioritas lebih tinggi Sebagai contoh ada 3 proses iklan P1, P2, dan P3 dengan lama proses : Tabel 2 Contoh Penjadwalan Dynamic Priority Scheduling
Maka didapat waktu proses seperti tabel 3 berikut : Tabel 3 Waktu Proses Penjadwalan Dynamic Priority Scheduling
0 pegawai pemasaran
tang g al selesai produksi
Sistem Informasi Penjadwalan
data pesanan barang pelang gan
Laporan Manag er
+
laporan produksi
Gambar 1 Context diagram Sistem Informasi Penjadwalan Data fow diagram dibuat berdasarkan context diagram yang telah dibuat sebelumnya. Context diagram tersebut dijabarkan menjadi Subsistem penjadwalan produksi dijabarkan menjadi 5 sub proses, yaitu: menghitung data pesanan dari tabel pesanan dan barang, menghitung kapasitas mesin yang di dapat dari table mesin, menghitung kapasitas tenaga kerja yang di dapat dari tabel tenaga kerja, membuat jadwal produksi yang didapat dari tabel jadwal produksi dan tabel pesanan, membuat jadwal kerja dari tabel pegawai dan shift pegawai. DFD level 1 produksi dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini 6
Dari tabel diatas diketahui bahwa tugas P2 memiliki prioritas lebih tinggi dari pada P1, maka P2 akan dierjakan terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan P1 dan P3.
Validasi User
shift peg awai
data shift
data mesin
Mesin
8
Shift
data peg awai data tenag a kerja
2
Tenaga Kerja
3 data mesin Penjadwalan Produksi
data barang
+
data tenag a kerja
jadwal produksi
data barang 6
Barang
update jadwal produksi
5 Meng elola tipe barang
macam barang
jadwal produksi
laporan produksi
Manag er
2
+
pesanan update status pesanan Pemesanan jadwal selesai
data pesanan pelang g an pegawai pemasara n
5
data jadwal
tang g al selesai produksi
Dalam perancangan sistem ini, entitas-entitas yang berpean antara lain: bagian pemasaran. Bagian pemasaran memberikan masukan pada sistem berupa data pesanan konsumen . Keluaran dari sistem berupa informasi selesai order. Untuk lebih jelasnya, context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.4
update data shift
+
id tenag a kerja
data pesanan barang pelang gan
1
melihat barang
Context Diagram
mengola tenaga kerja
data tenag a kerja
1 pegawai pemasara n
4 Pembuatan Laporan
+
Laporan
data pelang g an
update pelang gan 7
Pelang g an
3 data pesanan barang
Pesanan
data pesanan
Gambar 2 DFD level 0 pada sistem informasi penjadwalan Subsistem penjadwalan produksi dijabarkan menjadi 5 sub proses, yaitu: menghitung data pesanan dari tabel pesanan dan barang, menghitung kapasitas mesin yang di dapat dari table mesin, menghitung kapasitas tenaga kerja yang di dapat dari
4
tabel tenaga kerja, membuat jadwal produksi yang didapat dari tabel jadwal produksi dan tabel pesanan, membuat jadwal kerja dari tabel pegawai dan shift pegawai. DFD level 1 produksi dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini: 1
9 1 Meng hitung Kapasitas Mesin
data order
perhitung an data pesanan
Tenaga Kerja
data pesanan in
+
data barang
2
jenis laporan
Manag er
Laporan berdasarkan Laporan produksi model barang
Jenis Laporan
laporan produksi
1
5 Membuat data jadwal pegawai Jadwal kerja
data pesanan out
data tenag a kerja
3 Laporan Manag er
Jenis Laporan jadwal
3
Pesanan 3
4
data order
Pesanan
data pesanan
shift peg awai
mesin
data order
data pesanan
3
kebutuhan shift update kebutuhan shift
kapasitas mesin
pegawai
data order
Laporan pesanan
data mesin
Mesin
data mesin
pegawai pemasaran
2 Laporan berdasarkan pesanan
Jenis Laporan
6
2 Meng hitung Kapasitas tenaga kerja
jml pesanan
Membuat Jadwal Produksi
jadwal produksi
Laporan berdasarkan periode
data jadwal
Laporan periode produksi
Gambar 4 DFD level 1 pembuatan laporan
jadwal produksi
Barang
update jadwal produksi
5
5
jadwal produksi
Kapasitas Tenag a
data tenag a kerja
Gambar 3 DFD level 1 subsistem penjadwalan produksi Dalam subsistem produksi terdapat perhitungan data pesanan yang nantinya digunakan untuk menyimpan data pesanan yang di dapat dari data barang dan di update kedalam table pesanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.
Subsistem mengelola data barang dijabarkan menjaddi 2 yaitu: perbarui data barang dan simpan data barang yang nantinya digunakan untuk memperbarui apabila terdapat data barang yang baru pada tabel barang. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.10 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini. mac am barang
6
Barang
data barang
1 pegawai pemasaran
2
data barang
simpan data barang
perbarui data barang
melihat barang update data barang
Gambar 6 DFD level 1 mengelola data barang. Gambar 4 DFD level 2 perhitungan data pesanan Subsistem membuat laporan dijabarkan menjadi 3 yaitu: laporan berdasarkan periode yang didapat dari jadwal produksi, laporan berdasarkan pesanan yang diperoleh dari tabel pesanan dan laporan berdasarkan model yang diperoleh dari tabel pesanan dan semua laporan nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk strategi manager kedepannya untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.9 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini.
Subsistem mengelola data pegawai dijabarkan menjaddi 2 yaitu: perbarui data barang dan simpan data barang yang nantinya digunakan untuk memperbarui apabila terdapat data pegawai yang baru pada tabel pegawai. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.11 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini. 2
Tenaga Kerja
data peg awai 1 pegawai
melakukan
data tenag a kerja 2
menyimpan
memperbarui data tenag a kerja
menyimpan data tenag a update data shift kerja
data shift 8
Shift
Gambar 7 DFD level 1 mengelola data pegawai
5
Selanjutnya akan dihasilkan CDM dan PDM untuk lebih jelasnya CDM dapat dilihat pada Gambar Master Barang ID Barang
Variable characters (20) <M> Nama Barang Variable characters (20) <M> Jenis Variable characters (20) <M> Keterangan Variable characters (20) Stok Integer
Memiliki Master Tipe ID Tipe Variable characters (20) <M> Nama Tipe Variable characters (20) <M> Tahap Proses Integer <M> Keterangan Variable characters (20)
Master Barang Primary Key ... memiliki_jumlah Master Pelanggan
Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Coba Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Laporan-laporan yang dihasilkan, memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen.
Master Tipe Primary Key ...
ID Pelanggan Variable characters (20) <M> Nama Pelanggan Variable characters (20) <M> Nama Perusahaan Variable characters (20) Alamat Pelangan Variable characters (20) Kota Variable characters (20) <M> Telepon Pelanggan Variable characters (13)
Detil Pemesanan Jumlah Integer <M> Status Variable characters (10) Tanggal Selesai Date & Time Jam Selesai Date & Time
Master Pelanggan Primary Key ... Memesan
Implementasi Sistem
Detil Penjadwalan memiliki_detil
Transaksi Pemesanan ID Pesanan Variable characters (20) <M> Total Barang Integer <M> Tanggal Masuk Date & Time <M> Jam Masuk Date & Time <M> Keterangan Variable characters (20)
Setelah kebutuhan sistem terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam sebuah rancang bangun sistem informasi penjadwalan produksi.
Jumlah Integer
memiliki_jumlah_pesanan
memiliki_Detil Tipe
mempunyai_jumlah
Transaksi Pemesanan Primary Key ...
Transaksi Penjadwalan ID Penjadwalan Variable characters (20) Tanggal Date & Time Jam Mulai Date & Time Jam Selesai Date & Time Total Integer Deskripsi Proses Variable characters (50)
Master Pegawai ID Pegawai Variable characters (20) <M> Nama Pegawai Variable characters (20) <M> Jabatan Variable characters (20) <M> Alamat Pegawai Variable characters (20) Telepon Pegawai Variable characters (20) Password Variable characters (20) <M>
Melakukan
<M> <M> <M>
<M>
Transaksi Penjadwalan Primary Key ...
Master Pegawai Primary Key ...
Menggunakan
memiliki_jamkerja Master Mesin ID Mesin Variable characters (20) <M> Nama Mesin Variable characters (20) <M> Kapasitas Integer <M> Kecepatan Integer <M> Keterangan Variable characters (20)
Master Shift ID Shift Variable characters (20) <M> Hari Variable characters (20) Jam Mulai Date & Time Jam Selesai Date & Time Shift Integer
digunakan_pada
Master Mesin Primary Key ...
Master Shift Primary Key ...
Gambar 8 CDM Penjadwalan Produksi Setelah CDM terbentuk maka akan di generate
yang
selanjutnya
akan
mengjasilkan PDM Gambar 10 Tampilan Menu Utama Master Barang ID Barang varchar(20) ID Tipe varchar(20) FK_MASTER_B_MEMILIKI_MASTER_T Nama Barang varchar(20) Jenis varchar(20) Keterangan varchar(20) Stok int ... FK_DETIL_PE_MEMILIKI__MASTER_B Master Pelanggan ID Pelanggan Nama Pelanggan Nama Perusahaan Alamat Pelangan Kota Telepon Pelanggan ...
Master Tipe ID Tipe varchar(20) Nama Tipe varchar(20) Tahap Proses int Keterangan varchar(20) ...
Detil Pemesanan
varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(13)
ID Pesanan ID Barang Jumlah Status Tanggal Selesai Jam Selesai ...
varchar(20) varchar(20) int varchar(10) datetime datetime
FK_TRANSAKS_MEMESAN_MASTER_P Detil Penjadwalan ID Pesanan varchar(20) ID Barang varchar(20) FK_DETIL_PE_MEMILIKI__DETIL_PE ID Penjadwalan varchar(20) Jumlah int ... Transaksi Pemesanan ID Pesanan ID Pelanggan Total Barang Tanggal Masuk Jam Masuk Keterangan ...
varchar(20) varchar(20) int datetime datetime varchar(20)
FK_DETIL_PE_MEMILIKI__TRANSAKS
memiliki_Detil Tipe
FK_DETIL_PE_MEMPUNYAI_TRANSAKS ID Tipe varchar(20) FK_MEMILIKI_MEMILIKI__MASTER_T ID Mesin varchar(20)
Transaksi Penjadwalan
Master Pegawai ID Pegawai Nama Pegawai Jabatan Alamat Pegawai Telepon Pegawai Password ...
varchar(20) FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_MASTER_P varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20)
ID Penjadwalan ID Pegawai ID Mesin Tanggal Jam Mulai Jam Selesai Total Deskripsi Proses ...
varchar(20) varchar(20) varchar(20) datetime datetime datetime int varchar(50)
Kesimpulan FK_MEMILIKI_MEMILIKI__MASTER_M
FK_TRANSAKS_MENGGUNAK_MASTER_M
FK_MASTER_S_MEMILIKI__MASTER_P
Master Mesin Master Shift ID Shift ID Pegawai ID Mesin Hari Jam Mulai Jam Selesai Shift ...
varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) datetime datetime int
FK_MASTER_S_DIGUNAKAN_MASTER_M
Pada saat sistem dijalankan yang pertama kali muncul adalah tampilan menu utama. Dari tampilan ini, pengguna dapat memilih menu-menu yang ingin dilakukan. Selain itu, didalam menu utama disediakan menu-menu yaitu menu login, Master, penjadwalan dan juga laporan.
ID Mesin varchar(20) Nama Mesin varchar(20) Kapasitas int Kecepatan int Keterangan varchar(20) ...
Gambar 9 PDM Penjadwalan Produksi
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem informasi penjualan swalayan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem ini dapat menghasilkan Sistem Informasi penjadwalan produksi pada CV. Djibril Jaya yang dapat membantu untuk mempermudah proses produksi
6
2. Sistem ini dapat menghasilkan informasi penjadwalan kerja karyawan, yang berfungsi membantu untum memanagemen pegawai dan mesin. 3. Menghasilkan laporan selesai produksi sebagai informasi kepada pelanggan tentang jadwal selesai barang yang di pesan Saran Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut: 1. System ini dapat dikembangkan menjadi system yang lebih komplek lagi dengan menambahkan MRP, Safety Stoct, dan re-order point dalam pembelian bahan baku, sehingga perusahaan lebih mudah merencanakan pembelian bahan baku. 2. System ini juga dapat di tambah menu tambahan yaitu harga yang harus di bayar oleh pelanggan untuk pesanannya sehingga memudahkan pihak perusahaan tanpa harus menghitung biaya. 3. Tampilan form untuk aplikasi yang berjalan masih sederhana sehingga perlu ditingkatkan lagi kualitasnya. 4. Aplikasi mendatang sebaiknya menggunakan database terintegrasi dengan unit lain pada perusahaan sehingga antar unit dapat saling bertukar informasi melalui aplikasi yang sudah saling terintegrasi. DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus, 1986, Manajemen produksi pengendalian produksi, BPFEYogyakarta. Arum, 2010, Modul Trainin TOT: Sistem Operasi, 19 maret 2012, URL:lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/aru m/files/.../penjadwalan-proses4.pdf. Buffa, Elwood S., 1980, Manajemen produksi/Operasi Jilid II, Edisi Ke
enam, jakarta Barat: Binarupa Aksara. Djain, Zulkarnain, 1993, Perencanaan & Analisa Proyek Edisi II, Jakarta: Universitas Indonesia – Jakarta. Gaspersz, Vincent,1998 Production Planning and Inventory Control (PPIC), Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Jannah, wardatul. 2010. "algoritmapenjadwalan", 11 Maret 2012. URL:http://blog.uinmalang.ac.id/warda/2010/10/17/algor itma-penjadwalan/.html. Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta,. Handoko,T. Hani., 1984, Dasar - Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi I, Yogyakarta:BPFEYogyakarta. Handoko,T. Hani., 1989, Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi III, Yogyakarta:BPFE- Yogyakarta. Nugrahanto, Yanatan, 2002, Rancang Bangun Sistem Penjadwalan Produksi Dengan Kombinasi Algoritma Shortes Job First Dan Dynamic Priority scheduling:STIKOM Rudyanto, Agus. 2011, Rancang Bangun Sistem Informasi Penjadwalan Produksi Paving Block Pada CV. Eko Joyo Surabaya: STIKOM. Sri Kusumadewi, 2000, Sistem Operasi, J & J Learning Yogyakarta, Yogyakarta. Sujatmiko, Muhamad, Ir., 1997, Panduan Belajar Sistem Operasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Suryantoro, Darwis, 2007, kerangka desain dan sistem informasi, 20 maret 2012. URL : http://suryantara.wordpress.com/200 7/12/26/kerangka-desain-dan-sisteminformasi/.html
7
Yuswanto, 2009, Database fenomenal SQL Server 2005, Jakarta: AV Publisher
8