ISSN 1978 - 2365 Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
RANCANG BANGUN PENCATAT DATA KELISTRIKAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Machmud Effendy Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas 246 Malang 65144
[email protected]
ABSTRAK Permasalahan yang diambil adalah adanya kegiatan rutin pada pencatatan data kelistrikan secara manual pada setiap PLTMH. Metode rancang bangun yang digunakan meliputi tahap pembuatan hardware dan pembuatan software. Hardware yang digunakan meliputi trafo arus sebagai sensor arus, trafo step down sebagai sensor tegangan, Mikrokontroler 89C51 sebagai pengolah data, sedangkan penyimpanan data menggunakan MMC 512 MB. Pembuatan software dimulai dengan pembuatan flowchart dan pembuatan program sesuai dengan desain flowchart. Software yang digunakan adalah program Borland C++. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik. Penelitian ini menghasilkan sebuah Pencatat Data (Logger) yang dapat digunakan untuk mencatat dan menyimpan data kelistrikan. Periodisasi pencatatan data minimal tiap 1 menit, kapasitas maksimum memori data logger adalah 2.130.440 masukan data. Kesalahan alat ukur pencatat data baik secara parsial maupun keseluruhan berada pada rentang 0.37% sampai 3.8%. Rentang kesalahan tersebut masih di bawah standar baku kesalahan 10%. Hal ini jika dibandingkan dengan kalibrator Power Meter Nanovip. Data logger sudah dicoba dan diimplementasikan pada PLTMH Sengkaling. Kata Kunci: Pencatat Data, Data Kelistrikan, PLTMH
ABSTRACT The problem was taken because there is a routine activity in recording electricity data manually on each Microhydro Power Plant (MHPP). Methods that is used includes the phase of manufacturing software and hardware. Hardware that is used includes current trafo as a current censor, step down transformer as a voltage censor, microcontroller 89C51 as a data processor, while the data storage uses MMC 512 MB. Software manufacture is begun with making flowchart and program in accordance with flowchart design. The software that is used is Borland C++ program. Moreover, data analysis method uses statistical data analysis. This research results a data recorder (logger) that can be used to record and store electricity data. Periodization of recording data every 1 minute minimum and maximum capacity of data logger memory is 2,130,440 data. In addition, the error of measurement device data recorder either partially or whole is in a distance 0,37% up to 3,8%. Indeed, the error distance is still below basic standard error 10%. If it is compared with calicrator Nanovip power meter. In fact, data logger has been tried and implemented on MHPP Sengkaling. Keywords: Data Logger, Electricity Data, Microhydro Power Plant
PENDAHULUAN Latar Belakang
Beberapa PLTMH yang sudah dibangun di Indonesia seperti: PLTMH Sengkaling
135
136
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
Malang, PLTMH Minggir Sleman Yogyakarta,
mulai dari sisi pembangkit listrik sampai pada
PLTMH Kombongan Jawa Barat dll, dalam
gardu
pencatatan parameter listrik seperti tegangan,
kelistrikan yang digunakan PLN masih banyak
arus, frekuensi, daya masih menggunakan cara
menggunakan alat sensor kelistrikan berupa
manual, yaitu ditulis diatas kertas setiap satu
power meter, sehingga dari sisi biaya lebih
jam.
mahal.
Sehingga
dibutuhkan
kedisiplinan
operator untuk selalu mencatat perubahan data parameter listrik pada PLTMH. Perekaman diperlukan
data
manajemen
induk,
namun
alat
pencatat
data
Berangkat dari beberapa permasalahan diatas, maka diperlukan alat pencatat data
parameter untuk
listrik
memantau
perubahan data kelistrikan PLTMH. Beberapa hal yang menjadi nilai tambah dengan adanya rekaman data kelistrikan tersebut antara lain:
kelistrikan
yang
menggunakan
sensor
kelistrikan mandiri (buatan lokal), sehingga biaya pembuatannya lebih murah dan apabila ada kerusakan data logger, lebih mudah untuk memperbaiki.
a. Pada PLTMH terdapat beberapa parameter mekanik
dan
diketahui
elektronik
besarannya,
yang
harus
bahkan
harus
METODOLOGI Diagram Alir Penelitian adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
diketahui perubahannya. b. Dengan mengetahui perubahan parameter elektonik seperti tegangan, arus, frekuensi, dan daya, maka PLTMH yang beroperasi dapat dijaga kestabilannya. c. Data kelistrikan dari waktu ke waktu yang sudah diketahui dapat digunakan untuk: kepentingan
manajemen
distribusi
kelistrikan, mengetahui perilaku variabel kelistrikan, dan optimalisasi pelayanan pelanggan PLTMH. Pencatatan parameter listrik di beberapa PLTMH yang sudah dibangun di Indonesia masih menggunakan cara manual, yaitu ditulis di atas kertas setiap satu jam. Sehingga dibutuhkan kedisiplinan operator untuk selalu mencatat perubahan data parameter listrik pada PLTMH. Pencatatan data kelistrikan otomatis (data logger) juga telah digunakan di PLN
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Desain Data Logger adalah seperti ditunjukkan
137
rangkaian multiplexer.
pada Gambar 2. Pembuatan Sensor Tegangan Sensor tegangan menggunakan trafo step down, dimana tegangan 220 Volt diubah menjadi 12 Volt. Tegangan 12 Volt AC kemudian di searahkan menggunakan rangkaian penyearah4). Agar rangkaian ini tidak terbebani dengan rangkaian selanjutnya, maka diberi penyangga (buffer) menggunakan IC LM358. Pembuatan Sistem Mikrokontroller Rangkaian Gambar 2. Diagram Blok Data Logger
sistem
mikrokontroller
dilengkapi dengan perangkat lunak, yang dapat mengolah input data dari Analog to Digital
Pembuatan Sensor Arus Rangkaian sensor arus ditunjukkan pada
Converter (ADC) dan selanjutnya diumpankan ke memori eksternal dan Liquid Cristal Display
Gambar 3.
(LCD). ADC akan mengubah sinyal analog ke sinyal digital. Sinyal keluaran dari sensor arus dan sensor tegangan yang berupa sinyal analog akan diubah menjadi besaran digital melalui ADC. Pengubahan sinyal ke besaran digital
Gambar 3. Trafo Arus Generator yang digunakan sebesar 3 PK
disebabkan
karena
Mikrokontroler
hanya
(2238VA) dengan arus nominal 10A (I1) dan
menerima sinyal digital untuk dapat diolah.
trafo arus yang didesain mempunyai spesifikasi
ADC
10A/5A,20VA. Untuk merubah besaran arus
Pemilihan ADS7822 didasarkan atas beberapa
menjadi tegangan, dibutuhkan
pertimbangan bahwa jumlah bitnya lebih
resistansi R
yang
digunakan
adalah
ADS7822.
banyak (12 bit). Rangkaian ADC dapat dilihat
yang nilainya maksimalnya sebesar: R = VA/I2 ….……………………… (1)
pada Gambar 4 berikut ini.
= 20/52 = 0.8 Ω Dalam penelitian ini nilai R dipilih ≈ 0.5 Ω. Hasil
tegangan
yang
diperoleh
pada
R
dikuatkan dengan menggunakan rangkaian non inverting
amplifier3).
Kemudian
tegangan
disearahkan menggunakan dioda. Keluaran dari rangkaian penguat akan diumpankan ke
Gambar 4. Rangkaian ADC Sebelum masuk dalam rangkaian ADC,
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
138 tegangan
dimasukkan
ke
multiplekser.
Pada tahap ini, dilakukan perangkaian
Multiplekser ini digunakan untuk mengubah
alat dan pengisian software di microcontroller.
masukan yang banyak menjadi satu masukan
Flowchart software yang digunakan dapat
saja. Pada multiplexer, tegangan yang terdiri
dilihat pada Gambar 6.
dari fasa 3 mempunyai masukan berupa tiga
Mulai Mul
tegangan yang akan masuk semuanya ke dalam
ai
multiplexer.
Multiplexer
akan
Inisialisasi LCD Hapus layar LCD
mengatur
masukan yang terdiri dari banyak masukan menjadi satu keluaran saja. Multiplekser yang
MMC sudah terpasang?
digunakan adalah Multiplekser 4051. Keluaran dari multiplexer akan menjadi masukan ADC. Data yang diolah oleh ADC, kemudian masuk
Nilai V1=V2=V3=0 I1=I2=I3=0
ke dalam mikrokontroler. Mikrokontroler yang digunakan
adalah
Atmel
89C51.
Mikrokontroler ini adalah mikrokontroler 128 byte..Rangkaian
Mikrokontroler
Tegangan & Arus sudah masuk?
AT89C51
dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.5) Baca tegangan & arus
Hitung Cos , f,daya
Tampilkan dan simpan V,I,cos ,f dan P
Apakah Tombol Enter ditekan?
Gambar 5. Rangkaian Mikrokontroller Sebelum
digunakan
atau
Masukkan Password
dilakukan
proses assembling, Mikrokontroler terlebih Tampilkan Menu Utama
dahulu diberi program (software) pengolahan data.
Setelah
pengolah,
diberi
kemudian
atau
diisi
program
dilakukan
proses
assembling, dirangkai dengan komponen yang
Apakah Tombol 1 ditekan?
lain. Hasil pengolahan data dikirim ke LCD untuk tampilan dan disimpan ke Memori Eksternal (MMC) Pembuatan Software Data Logger
A
Atur Waktu
B
Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
139
HASIL DAN PEMBAHASAN A
Pengujian Sensor Arus Blok diagram pengujian seperti Gambar
Apakah Tombol 2 ditekan?
Atur Tanggal Sistem
di bawah ini: Beban
Sensor Arus
(Voltmeter)
Ampermeter
Gambar 7. Diagram Pengujian Sensor Arus Beban yang digunakan untuk pengujian Apakah Tombol 3 ditekan?
adalah beberapa bola lampu pijar dengan daya antara 150 W s/d 500 W.
Atur Periode Penyimpanan ke MMC
Dari hasil pengujian didapatkan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Arus
Apakah Tombol 4 ditekan?
Atur CT primer dan sekunder
Apakah Tombol 5 ditekan?
Atur Password
Apakah Tombol 6 ditekan?
Beban (Watt)
I (A)
V (V)
150
0.66
0.0044
175
0.76
0.005
200
0.89
0.0056
225
0.94
0.0062
250
1.04
0.0069
275
1.14
0.0075
300
1.35
0.0081
325
1.38
0.0089
350
1.48
0.0096
375
1.58
0.0104
400
1.68
0.0111
425
1.78
0.0119
450
1.82
0.0126
475
1.89
0.0134
500
1.99
0.0141
Format MMC
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Gambar grafik sebagai berikut
B
Gambar 6. Diagram Alir software
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
140
1.48
350
1.58
375
1.68
400
1.78
425
0.0096
0.916
0.0104
0.983
0.0111
1.051
0.0119
1.121
450
1.82
0.0126
1.192
475
1.89
0.0134
1.262
500
1.99
0.0141
1.332
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Gambar Gambar 8. Hasil Pengujian Sensor Arus
grafik sebagai berikut:
Berdasarkan tabel di atas dapat dicari nilai korelasi ganda R2 = 0.973 artinya, pergerakan pertambahan daya mengakibatkan perubahan pertambahan arus. Pertambahan nilai tersebut membentuk garis yang mendekati lurus. Artinya, alat sensor arus bekerja dengan baik. Pengujian Rangkaian Penguat Tegangan
Blok diagram pengujian seperti Gambar Gambar 10. Pengujian Rangkaian Peguat Tegangan
di bawah ini: Penguat Tegangan
Keluaran Sensor arus
Voltmeter
Terlihat bahwa nilai R2 =0.999 atau mendekati
Gambar 9. Pengujian Penguat Tegangan Dari hasil pengujian didapatkan pengukuran
1.
Hasil
pengukuran
diatas
menunjukkan bahwa rangkaian pengkondisi sinyal telah berfungsi sebagai penguat tegangan sebesar 100 kali yang bekerja dengan baik
sebagai berikut.
sesuai dengan rencana. Tabel 2. Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat Tegangan
Pengujian Sistem Setelah
setiap
rangkaian
diuji
dan
Beban (WATT)
I (Ampere)
V1 (V)
V2 (V)
150
0.66
0.0044
0.424
175
0.76
0.005
0.485
200
0.89
0.0056
0.546
sistem dengan cara menggabungkan seluruh
225
0.94
0.0062
0.605
rangkaian mulai dari sensor arus, tegangan dan,
250
1.04
0.0069
0.663
rangkaian penguat tegangan. Selanjutnya, juga
275
1.14
0.0075
0.722
300
1.35 1.38
0.0081
0.78
0.0089
0.848
325
menghasilkan karakteristik rangkaian yang diharapkan, maka perlu diuji keseluruhan
perlu dilakukan pengujian terhadap hasil kerja
Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
141 0.0344
software untuk menghitung frekuensi, cos phi
220
0.97
1.00
0.03
dan daya.
230
1.03
1.06
0.04
0.0341
240
1.08
1.12
0.04
0.0340
250
1.14
1.17
0.04
0.0338
Tabel 3. Hasil Pengujian Seluruh Sistem Data Logger
Beban (W)
P (W)
260
1.19
1.23
0.04
0.0336
PF
270
1.22
1.28
0.06
0.0513
49.4
0.98
203.5
280
1.25
1.30
0.05
0.0442
222.1
49.4
0.97
214.1
290
1.27
1.33
0.06
0.0452
1.00
222.1
49.5
0.96
224.7
300
1.30
1.35
0.05
0.0385
230
1.06
222.2
49.5
0.96
235.2
St.Dev
0.01144
0.038
240
1.12
222.1
49.5
0.95
245.8
1.14%
3.80%
250
1.17
222.3
49.6
0.94
256.4
260
1.23
222.5
49.6
0.93
267
270
1.28
222.7
49.7
0.94
274.4
280
1.30
222.5
49.8
0.95
282.2
290
1.33
223.1
49.9
0.96
289.9
300
1.35
223.4
50
0.97
297.7
I (A)
V (V)
(Hz)
200
0.89
222
210
0,95
220
Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 1.14% atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan relatif (relative error) diperoleh rata-rata
Hasil yang ditampilkan di atas merupakan contoh hasil pengambilan data beban lampu pijar pada phase R
generator yang dikukur
menggunakan alat ukur penacatat data (data
sebesar 3.8%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Ketelitian Tegangan
logger).
Berdasarkan
beban
yang
ditentukan
Pengukuran Unjuk Kerja Sistem
(beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger
Ketelitian Arus
dibandingkan dengan alat yang sudah baku.
Berdasarkan beban yang ditentukan,
Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power
unjuk kerja alat data logger dibandingkan
Meter
dengan alat yang sudah baku. Dalam hal ini
dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan
digunakan
alat
Meter
perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran
Nanovip.
Hasil
dibandingkan
dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya
pengukur
Power
pengukuran
Nanovip.
Hasil
pengukuran
dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan
adalah sebagai berikut.
tingkat
Tabel 5. Hasil Unjuk kerja Ketelitian Tegangan
kesalahan
pengukuran
dengan
menggunakan perhitungan error relative
6)
Nanovip (V1)
Logger (V2)
|V1-V2|
200
219.0
222.0
3.0
0.0137
Relative Error |(I1-I2)|/I1
210
219.2
222.1
2.9
0.0132
220
219.1
222.1
3.0
0.0136
230
219.3
222.2
2.9
0.0132
Tabel 4. Hasil Pengujian Ketelitian Arus Nanovip (I1)
Logger (I2)
|I1-I2|
Relative Error
Beban (W)
Hasilnya adalah sebagai berikut.
Beban (W)
.
|(V1-V2)|/V1
200
0.86
0.89
0.03
0.0349
240
219.2
222.1
2.9
0.0133
210
0.92
0.95
0.03
0.0346
250
219.4
222.3
2.9
0.0133
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
142 260
219.6
222.5
2.9
0.0133
270
219.7
222.7
3.1
0.0139
280
219.7
222.5
2.8
0.0127
290
220.0
223.1
3.1
0.0141
300
220.4
223.4
3.0
0.0135
Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat
0.08322
0.013
bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 9.84%
8.32%
1.34%
StDev
Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat
300
277.9
1.9
0.007
0.09428
0.008
9.43%
0.85%
279.8 StDev
atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan relatif (relative error), maka didapatkan rata-
bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 8.32%
rata
kesalahan
atau di bawah 10%. Jika dihitung kesalahan
menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat
relatif (relative error), maka didapatkan rata-
termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai alat
rata kesalahan relatif (relative error) sebesar
ukur.
1.34%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
Ketelitian Frekuensi
kesalahan alat termasuk kecil dan dapat
sebesar
Berdasarkan
beban
0.85%.
yang
Hal
ini
ditentukan
digunakan sebagai alat ukur.
(beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger
Ketelitian Daya
dibandingkan dengan alat yang sudah baku.
Berdasarkan beban yang ditentukan (beban lampu pijar), unjuk kerja alat data logger dibandingkan dengan alat yang sudah baku. Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power Meter Nanovip. Hasil pengukuran dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya
Dalam hal ini digunakan alat pengukur Power Meter
Nanovip.
Hasil
pengukuran
dibandingkan dalam tabel, kemudian dilakukan perhitungan tiingkat kesalahan pengukuran dengan menggunakan standar deviasi. Hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 7. Hasil Ketelitian Frekuensi Error
Beban (W)
Nanovip (f1)
Logger (f2)
|f1-f2|
200
49.6
49.4
0.1
0.003
adalah sebabagi berikut. Tabel 6. Hasil Unjuk kerja Ketelitian Daya
|(f1-f2)|/f1
210
49.6
49.4
0.2
0.003
Relative Error
220
49.6
49.5
0.2
0.003
|(P1-P2)|/P1
230
49.7
49.5
0.2
0.004
Beban (W)
Nanovip (P1)
Logger (P2)
|P1-P2|
200
182.7
184.8
2.1
0.012
240
49.7
49.5
0.2
0.004
210
194.6
196.5
2.0
0.010
250
49.8
49.6
0.2
0.004
220
206.2
208.1
2.0
0.010
260
49.8
49.6
0.2
0.004
230
218.0
220.1
2.0
0.009
270
49.9
49.7
0.2
0.004
240
229.6
231.5
1.9
0.008
280
49.9
49.7
0.2
0.004
250
241.5
243.6
2.0
0.008
290
50.0
49.8
0.2
0.004
260
253.5
255.5
2.0
0.008
300
50.0
49.8
0.2
0.004
270
259.4
261.4
2.0
0.008
0.0188
0.004
280
265.3
267.0
1.8
0.007
1.88%
0.37%
290
271.6
273.5
1.9
0.007
StDev
Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Berdasarkan hasil tabel di atas, terlihat bahwa penyimpangan ketelitian sebesar 1.88% atau
di
bawah
menggunakan
10%.
kesalahan
Jika
dihitung
relatif
(relative
143
02/02/09
09:40
257.9
2.19
530.92
0.94
49.5
02/02/09
09:41
249.2
2.17
508.32
0.94
49.6
02/02/09
09:42
247.1
2.24
514.76
0.93
49.6
02/02/09
09:43
255.5
2.27
539.39
0.93
49.6
error), didapatkan rata-rata kesalahan relatif
Hasil tampilan data pada data logger
(relative error) sebesar 0.37%. Hal ini
dapat diuji tingkat kesalahannya dibandingkan
menunjukkan bahwa tingkat kesalahan alat
dengan rumus:
termasuk kecil dan dapat digunakan sebagai
P = V x I x cos phi 7)………........................ (1)
alat ukur
Perhitungan tingkat ketelitian dilakukan dengan uji beda standar deviasi sebagai berikut:
Implementasi Data Logger di PLTMH Sengkaling
Tabel 9. Uji Ketelitian Daya Antara Logger (P1) dengan Alat Ukur NanoVip (P2)
Penggunaan data logger di PLTMH
P1 (W)
P2 (W)
279.34
279.33
0.01
255.43
255.42
0.01
230.98
230.98
0
ESDM, panel kontrol dipisahkan antara yang
233.34
233.34
0
terkoneksi dengan PLN dan stand alone.
205.95
205.94
0.01
243.5
243.5
0
251.63
251.63
0
263.53
263.53
0
307.27
307.26
0.01
363.95
363.95
0
334.36
334.36
0
326.08
326.07
0.01
308.01
308
0.01
590.56
590.55
0.01
578.85
578.84
0.01
567.1
567.09
0.01
530.92
530.91
0.01
508.32
508.32
0
Sengkaling dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009.
Pemilihan
PLTMH
didasarkan
pada
Sengkaling
didesain
Sengkaling
pertimbangan: untuk
PLTMH
|P1 - P2|
Error Rel. |P1 P2|/|P1| 0.000036 0.000039
laboratorium
penelitian oleh BALITBANG (Badan Litbang)
0.000049
Hasil implementasi pada PLTMH Sengkaling
-
disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 8. Hasil Implementasi di PLTMH Sengkaling Date
Time
V1(V)
I1(A)
P1(watt)
PF
09:22
261.5
1.09
279.34
0.98
49.5
02/02/09
09:24
251.6
1.08
255.43
0.94
49.6
02/02/09
09:25
249.3
1.09
230.98
0.85
49.6
02/02/09
09:26
245.1
1.12
233.34
0.85
49.6
02/02/09
09:27
253
1.1
205.95
0.74
49.6
02/02/09
09:28
249.1
1.15
243.5
0.85
49.6
02/02/09
09:30
255.2
1.16
251.63
0.85
49.6
02/02/09
09:31
257.2
1.09
263.53
0.94
49.6
02/02/09
09:32
249.3
1.45
307.27
0.85
49.6
02/02/09
09:33
257.9
1.44
363.95
0.98
49.6
02/02/09
09:34
255.9
1.39
334.36
0.94
49.6
02/02/09
09:35
253.2
1.37
326.08
0.94
49.6
02/02/09
09:36
249.9
1.45
308.01
0.85
49.6
02/02/09
09:37
264.3
2.28
590.56
0.98
49.6
02/02/09
09:38
260.2
2.27
578.85
0.98
49.6
09:39
253.8
2.28
567.1
0.98
-
Freq(Hz)
02/02/09
02/02/09
-
49.6
0.000033 0.000031 0.000032 0.000017 0.000017 0.000018 0.000019 -
Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan, Vol. 9 No. 2 Desember 2010 : 135-146
144 514.76
514.76
(b) proses pensolderan atau pengkabelan
0
539.39
539.39
yang menggunakan proses panas. Hal ini
0
STDev
-
dimungkinkan dapat berpengaruh terhadap
0.000014
komponen.
0.0051299 0.51%
0.0014%
2. Efektifitas
Data
Logger
dibandingkan
dengan Pencatatan Data Manual. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
Data
logger
membantu
mencatat
data
tingkat kesalahan hanya 0.51% untuk daya
kelistrikan secara periodik dan otomatis.
yang ditampilkan. Jika dihitung kesalahan
Data logger hanya memerlukan seting awal
relatif, diperoleh rata-rata sebesar 0.14%. Hal
oleh petugas dan setelah itu dapat melakukan
ini menunjukkan bahwa tampilan data logger
tugas sendiri untuk mencatat data kelistrikan.
sesuai dengan rumus secara teori. Tingkat
Data loger tidak memerlukan alat pencatat
ketelitian yang tinggi ini disebabkan karena
manual seperti kertas, alat tulis yang pasti
pengolahan data P menggunakan software.
memerlukan
Kesalahan yang terjadi hanya disebabkan
mengolah
masalah pembulatan angka desimal saja.
informatif. Data logger hanya memerlukan
Perhitungan Periodisasi Pencatatan dan
sedikit modifikasi apabila akan melakukan
Kapasitas Memori MMC.
pengolahan data menjadi bentuk grafik
Periodisasi penyimpanan data dalam MMC ditentukan minimal setiap 1 menit sekali,
hal
ini
dimaksudkan
karena
penyimpanan di bawah 1 menit tingkat kesalahannya relatif tinggi (lebih dari 1%). Sedangkan
satu
data
kelistrikan
yang
tersimpan dalam MMC sebesar 252 bytes, sehingga dengan menggunakan MMC sebesar 512 MB, maka data yang dapat disimpan dalam MMC maksimal sebesar 2.130.440 data.
dengan
ruang
dan
menjadi
bantuan
waktu
untuk
yang
lebih
data
komputer.
Dengan
demikian, penggunaan data logger sangat efektif
dalam
melakukan
pekerjaan
mencatat, menyimpan data dan mengolah data dalam bentuk angka dan grafik secara cepat dan rapi. Pengolahan
data
secara
manual
memerlukan tenaga manusia yang rutin dan terus menerus sepanjang waktu untuk mencatat data kelistrikan. Selain menghemat biaya, penggunaan data logger juga menghemat waktu
Pembahasan
kerja, sebab dalam waktu singkat, data logger
1. Penyebab Kekurangtelitian Data Logger.
akan melakukan pencatatan dan perekaman data
Berbagai perbedaan yang terjadi antara data yang
ditunjukkan
oleh
Data
Logger
dibandingkan dengan Power Meter Nanovip dimungkinkan karena (a) komponen yang ada di pasar sangat terbatas atau tidak ideal.
secara cepat dan tepat. Dengan demikian, data loger efisien untuk digunakan dalam membantu manajemen dalam menjamin mutu tenaga kelistrikan.
Rancang Bangun Pencatat Data Kelistrikan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Perhitungan Periodisasi Pencatatan dan
DAFTAR ACUAN
Kapasitas Memori MMC.
[1]
sekali,
hal
ini
dimaksudkan
[2]
karena
Chooper
William
D.,
1999.
Instrumentasi
Elektronik
dan
Teknik
Pengukuran, Jakarta: Erlangga.
penyimpanan di bawah 1 menit tingkat [3]
kesalahannya
Marsudi, Djiteng. 2006. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Periodisasi penyimpanan data dalam MMC ditentukan minimal setiap 1 menit
145
Robert F. Coughlin and FrederickF. Driscoll, 1982, “Operational Amplifiers and Linier Integrated Circuits “, McGraw
KESIMPULAN DAN SARAN
Hill, Inc.
Kesimpulan Setelah memperhatikan hasil analisis
[4]
[5]
spesifikasi
sebagai
[6]
2. Data logger ini memiliki ketelitian yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
kesalahan
masing-masing
parameter berada pada rentang 0.37% sampai 3.8%. Rentang kesalahan tersebut masih di bawah standar baku kesalahan 10%. Saran Data logger dalam penelitian ini hanya dapat digunakan untuk MMC 512 MB, sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk dapat menggunakan MMC lebih dari 512 MB. Periodisasi penyimpanan data minimal 1 menit, perlu dikembangkan lebih lanjut, agar data looger mampu menyimpan data kurang dari 1 menit.
Putra, Agfianto Eko. 2004. Belajar AT89C51/52/55.
Sujono,
“Ilmu-ilmu
Statistika
Untuk
Teknik”,Jakarta: Erlangga,1999.
menit, kapasitas maksimum memori data logger adalah 2.130.440 masukan data.
Dasar
Yogyakarta: Gaya Media
berikut:
Periodisasi pencatatan data minimal tiap 1
2004.
Mikrokontroler
1. Data logger kelistrikan berhasil dirancang dengan
Richard.
Elektronika. Yogyakarta: ANDI
data yang dilakukan, dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut.
Blocher,
[7]
Zuhal, 1993. DasarTeknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta.