RANCANG BANGUN ANALISIS KESEHATAN FINANSIAL BANK SYARI’AH GO PUBLIC DENGAN METODE CAEL (Studi Kasus Pada Bank Syari’ah Mandiri Jakarta)
Nur Ahlina Febriyati 1)
S1/Jurusan Komputer Akuntansi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya
email:
[email protected]
Abstract The development of Islamic Banking in Indonesia in recent years very rapidly. This can be seen from the data published by Bank Indonesia in December 2006 there were 3 commercial banks and 20 Islamic Sharia with total assets amounting to 26 billion, not including BPRS. Where as in December 2010 there were 11 commercial banks and 23 Islamic Sharia with total assets of 96 billion, not including BPRS. From these data can be seen from year to year more and more the establishment of Islamic banks, this will allow in the near future Islamic banks to go public and pose the potential for increased investment by the investors. Problems faced by investors is how to analyze the financial health of the different Islamic banks in the conventional banks in general. To overcome the above problems, built a design that produces a financial health analysis for Islamic banks go public with the method of Capital, Asset Quality, Earnings and Liquidity. From the analysis, will produce a self-contained information on whether Islamic banks are healthy or not, it is useful to investors in making investment decisions. From the analysis and evaluation, has produced an analysis of the financial health of an independent Islamic bank in the year 2006-2010 which show a healthy predicate over a period of 5 years and in good financial condition. Keywords: Analysis of financial health, islamic bank, Go public, investors, the method of Capital, Asset Quality, Earnings and Liquidity.
Perkembangan Perbankan Syariah
Indonesia, 2010 : 2 - 6). Hal ini merupakan
di Indonesia dalam beberapa tahun ini
pencapaian prestasi yang membanggakan
sangat pesat. Hal ini terlihat dari data yang
bagi perbankan syariah indonesia dalam
dipublikasikan
kurun waktu lima tahun.
Bank
Indonesia
pada
Dengan
Desember 2006 terdapat 3 Bank Umum
semakin
banyak
Syariah dan 20 Unit Usaha Syariah dengan
berdirinya bank syariah, memungkinkan
total aktiva sebesar 26 Milyar, belum
dalam waktu dekat bank syariah untuk go
termasuk
public
BPRS
(Statistik
Perbankan
dan
menimbulkan
potensi
Syariah Bank Indonesia, 2006 : 2 - 3).
meningkatnya investasi oleh para investor.
Sedangkan pada Desember 2010 terdapat
Untuk
11 Bank Umum Syariah dan 23 Unit
sebagian
Usaha Syariah dengan total aktiva sebesar
melakukan analisis kesehatan finansial
96
terlebih
Milyar,
(Statistik
belum
Perbankan
termasuk
BPRS
Syariah
Bank 1
memutuskan dananya,
dahulu,
menginvestasikan investor
karena
akan
dapat
meminimumkan resiko kerugian investasi
Perumusan Masalah Berangkat dari latar belakang
yang akan terjadi. Selanjutnya ada beberapa metode
permasalahan diatas maka dirumuskanlah
yang dapat digunakan untuk menilai
permasalahan dalam Tugas Akhir ini,
tingkat kesehatan finansial bank syariah
yaitu: “Bagaimana
dan salah satunya adalah Peraturan Bank Rancang
penilaiannya
Finansial Bank Umum Syari’ah Go Public
CAMELS
pendekatan
(Capital,
Kesehatan
Dengan Metode CAEL”.
Asset,
Management,Earning,Liquidity
Analisis
suatu
Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang dalam menggunakan
Bangun
membuat
dan
Sensitivity to market risk). Ini merupakan
Tujuan Mengacu
alat ukur resmi yang telah ditetapkan oleh
pada
perumusan
menghitung
masalah maka tujuan yang hendak dicapai
kesehatan bank syariah di Indonesia.
dalam Tugas Akhir ini adalah untuk
Namun dalam penelitian ini penulis hanya
menghasilkan sebuah rancang bangun
menganalisis
yang
Bank
Indonesia
untuk
kesehatan
dari
aspek
mampu
menghasilkan
analisis
finansial saja yang terdiri dari Capital,
kesehatan finansial studi kasus pada Bank
Asset, Earning dan Liquidity)
Syariah Mandiri tahun 2006 – 2010 dari
menggunakan
permasalahan diatas dibutuhkan sebuah
(Permodalan),
rancang bangun yang bisa menghasilkan
Aktiva),
analisis
Liquidity (Likuiditas) yang berguna untuk
Oleh
karena
kesehatan
itu,
finansial
terhadap
Metode Asset
Earning
sebagai
Capital
Quality(Kualitas
(Rentabilitas),
laporan keuangan bank syariah mandiri
investor
informasi
dengan metode Capital, Asset, Earning
mengambil keputusan investasi.
dan
dalam
dan Liquidity. Hasil penilaian ini akan diperlihatkan kepada para investor tentang
Landasan Teori
kesehatan bank syariah tersebut, sehingga
1. Bank Syariah Bank
dapat memberikan informasi pada investor
Islam
atau
selanjutnya
untuk pengambilan keputusan investasi
disebut dengan Bank Syariah, adalah bank
atas dananya. Dari latar belakang masalah
yang
tersebut, maka penulis mengambil judul
mengandalkan pada bunga. Bank syariah
“Rancang Bangun Analisis Kesehatan
juga dapat diartikan sebagai lembaga
Finansial Bank Umum Syari’ah Go
keuangan/perbankan yang operasional dan
Public Dengan Metode CAEL”.
produknya dikembangkan berlandaskan 2
beroperasi
dengan
tidak
Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Antonio
1.2
Komponen laporan keuangan
dan Perwataatmadja membedakan menjadi
Laporan keuangan yang lengkap
dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank
terdiri atas komponen-komponen berikut
yang beroperasi dengan prinsip syariah
ini :
Islam. Bank Islam adalah bank yang
a. Neraca
beroperasi dengan prinsip syariah Islam
b. Laporan Laba Rugi
dan bank yang tata cara beroperasinya
c. Laporan arus kas
mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-
d. Laporan perubahan ekuitas
Qur’an dan Hadits. Bank yang beroperasi
e. Laporan
sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah
terikat
syariah
dana
investasi
f. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan
bank yang dalam beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan
perubahan
bagi hasil
Islam,
g. Laporan sumber dan penggunaan dana
khususnya yang menyangkut tata cara
zakat
bermuamalat secara Islam.
h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
1.1 Perbedaan Bank Syariah dengan
i. Catatan atas laporan keuangan
Bank Konvensional Perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam
2.
Investor Investor
tabel berikut :
dapat
melakukan
Tabel 1.1 Perbedaan Bank Syariah dan
investasi baik dalam sektor riil maupun
Bank Konvensional
sektor keuangan. Apa yang dimaksud
NO.
BANK ISLAM
1 Melakukan investasi - investasi yang halal saja
sektor riil adalah sektor yang pendiriannya
BANK KONVENSIONAL
bersifat nyata dalam bentuk fisik seperti
Investasi yang halal dan haram
bidang manufaktur, properti, perbankan,
2 Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli atau sewa Memakai perangkat bunga
3
perkebunan, pertambangan dll. Investasi
Profit dan Falah (Mencari kemakmuran didunia dan Profit oriented kebahagiaan diakhirat) oriented
dalam sektor keuangan adalah investasi
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan 4 kemitraan. debitor - kreditor 5
Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah
dalam bentuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi dan surat berharga pasar
Tidak terdapat dewan sejenis
uang yang diterbitkan oleh perusahaan
(Syafi’i Antonio, 2009 : 34 ).
maupun Negara (Samsul, Muhammad : 2006).
3
3.
bank indonesia. Berikut adalah rumus
Kesehatan Finansial Bank Syariah Kesehatan
diperlukan
oleh
Finansial bank
yang dipakai dalam metode ini :
sangat
syariah
dalam
bersaing dalam dunia perbankan yang saat ini berkembang semakin pesat. Hal ini Kriteria penilaian peringkat:
akan berpengaruh pada kredibilitas bank tersebut
sehingga
Peringkat 1 = KPMM ≥ 12%
mendapatkan
Peringkat 2 = 9% ≤ KPMM < 12%
kepercayaan dari masyarakat, khususnya
Peringkat 3 = 8% ≤ KPMM < 9%
investor untuk terus menginvestasikan
Peringkat 4 = 6% < KPMM < 8%
modalnya dengan harapan memperoleh
Peringkat 5 = KPMM ≤ 6%
keuntungan di masa yang akan datang. Perhitungan
tingkat
3.2 Assets Quality (Penilaian Kualitas
kesehatan
Aktiva)
bank syariah dengan menggunakan metode CAEL menurut Peraturan Bank Indonesia No.
9/1/PBI/2007
Tentang
Merupakan
Sistem
Prinsip
Syariah,
aset yang dimiliki oleh bank, agar sesuai
adalah
dengan peraturan yang ditetapkan oleh
sebagai berikut:
Bank Indonesia dengan membandingkan antara
3.1 Capital ( Penilaian Permodalan)
yang
Merupakan
metode
digunakan
untuk
dapat
mengukur
untuk
Dalam
kerugian
dan
perhitungannya
mengukur kualitas aktiva produktif bank. Berikut adalah rumus yang dipakai dalam metode ini :
mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap
kemungkinan
Aktiva Produktif) yang digunakan untuk
metode penilaian ini memakai Rasio
digunakan
tingkat
metode ini memakai rasio KAP(Kualitas
terjadi likuidasi. Dalam perhitungannya,
yang
diketahui
pembiayaaan.
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika
Minimum)
diklasifikasikan
ditanamkan pada suatu investasi atau
jangka panjang atau kemampuan bank
Modal
yang
diterimanya kembali dana yang telah
bank maupun dalam memenuhi kewajiban
Penyediaan
aktiva
terhadap total aktiva produktif sehingga
penilaian
kewajiban penyediaan modal minimum
KPMM(Kewajiban
penilaian
yang digunakan untuk menilai jenis-jenis
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
metode
pemenuhan Kriteria penilaian peringkat:
ketentuan kewajiban penyediaan modal
Peringkat 1 = KAP > 0,99
minimum yang sesuai dengan peraturan 4
Peringkat 2 = 0,96 < KAP ≤ 0,99
memadai
Peringkat 3 = 0,93 < KAP ≤ 0,96
resiko likuiditas. Dalam metode ini, rasio
Peringkat 4 = 0,90 < KAP ≤ 0,93
Mismatch)
yang
digunakan
untuk
manajemen
yang
digunakan
untuk
menghitung besarnya aset jangka pendek
3.3 Earning (Penilaian Rentabilitas) metode
kecukupan
yang digunakan adalah STM(Short Term
Peringkat 5 = KAP ≤ 0,90
Merupakan
dan
dibandingkan dengan kewajiban jangka
penilaian
pendek sehingga diketahui kemampuan
mengukur
bank dalam memenuhi kebutuhan likuditas
kemampuan bank dalam meningkatkan
jangka pendek. Berikut adalah rumus yang
labanya melalui semua kemampuan dan
dipakai dalam metode ini :
sumber yang sehingga diketahui tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank tersebut. Dalam metode ini, rasio yang digunakan adalah NOM(Net
Kriteria penilaian peringkat:
Operating Margin) yang menggambarkan
Peringkat 1 = STM > 25%
pendapatan operasional bersih sehingga
Peringkat 2 = 20% < STM ≤ 25%
diketahui kemampuan rata-rata aktiva
Peringkat 3 = 15% < STM ≤ 20%
produktif
Peringkat 4 = 10% < STM ≤ 15%
dalam
menghasilkan
laba.
Peringkat 5 = STM ≤ 10%
Berikut adalah rumus yang dipakai dalam metode ini :
4.
Penilaian Kesehatan Finansial Bank Umum Syariah Bobot penilaian faktor keuangan
Kriteria penilaian peringkat:
Keterangan
Peringkat 1 = NOM > 3% Peringkat 2 = 2% < NOM ≤ 3% Peringkat 3 = 1,5% < NOM ≤ 2%
Bobot
Peringkat Faktor Permodalan
25%
Peringkat Faktor Kualitas Aktiva Produktif
50%
Peringkat Faktor Rentabilitas
10%
Peringkat Faktor Likuiditas
15%
Peringkat 4 = 1% < NOM ≤ 1,5% Peringkat 5 = NOM ≤ 1%
Sumber: Penyesuaian dengan mengacu pada Surat
3.4 Liquidity (Penilaian Likuiditas)
yang
Merupakan
metode
digunakan
untuk
Edaran No. 9/24/DPbS Perihal Sistem Penilaian
penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah.
mengukur
Selanjutnya
kemampuan bank dalam memelihara dan memenuhi
kebutuhan
likuiditas
rumus
yang 5
penentuan
berkaitan nilai
kredit
dengan yang
diperlukan
dalam
menghasilkan
nilai
Penilaian :
kesehatan finansial adalah sebagai berikut:
Untuk melakukan penilaian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
4.1 Nilai
kredit
Rasio
Jika Rasionya 0% atau Negatif
Kewajiban
dinilai 0
Penyediaan Modal Minimum Nilai Kredit
=
1+
{
Nilai Rasio 0.1%
}
x1
Untuk setiap kenaikan rasio 0,015% dari 0%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai 100.
Penilaian : Untuk melakukan penilaian dilakukan
4.4 Nilai
dengan cara sebagai berikut :
Kredit
Rasio Short
Mismatch
Jika Rasio Modal 0% atau Negatif Nilai Kredit
dinilai 1
=
100% – Nilai Rasio 1%
Penilaian :
Untuk setiap kenaikan rasio 0,1% dari 0%, nilai kredit ditambah 1
Untuk melakukan penilaian dilakukan
dengan maksimum nilai 100.
dengan cara sebagai berikut : Jika Rasionya 100% atau lebih
4.2 Nilai Kredit Rasio Kualitas Aktiva
dinilai 0
Produktif
Untuk setiap penurunan 1% dari
15.5% – Nilai Rasio Nilai Kredit
Term
=
1 +
{
100%, nilai kredit ditambah 1
} 0.15
dengan maksimum nilai 100.
Penilaian :
Sumber : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Untuk melakukan penilaian dilakukan
Mengacu Ketentuan BI, Slamet Riyadi (2006
dengan cara sebagai berikut :
: 177 – 182)
Jika Rasio Modal 15,5% atau lebih
Sedangkan
dinilai 0
sebagai berikut :
dari 15,5%, nilai kredit ditambah 1
Tabel Predikat Kesehatan Finansial Bank
dengan maksimum nilai 100.
4.3 Nilai Kredit Rasio Net Operating Margin =
Nilai Rasio 0.015
kesehatan
finansial berdasarkan nilai bobot adalah
Untuk setiap penurunan rasio 0,15%
Nilai Kredit
predikat
x1
6
x1
Keterangan Tabel Predikat Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Finansial Bank :
Antonio, Muhammad Syafi’i, 2009. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek.
- Nilai bobot yang terdapat didalam tabel
Jakarta: Gema Insani Press.
tersebut dihasilkan dari penjumlahan
Arifin, Zainul , 2009.
dari keseluruhan nilai bobot yang telah
Dasar-Dasar
Manajemen Bank Syariah. Jakarta
dihasilkan per-komponen rasio.
: Azkia Publisher
- Untuk mendapatkan nilai bobot perkomponen rasio, nilai kredit dari per-
Bank Indonesia (2007). Peraturan Bank
komponen dikalikan dengan bobot(%)
Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang
yang sudah ditentukan per-komponen.
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan
Setelah itu akan menghasilkan nilai
Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
bobot. Bank
Syariah
Mandiri
Keuangan
Interaksi Manusia dan Komputer
dan
Komputer
tahunan
Laporan
Bank
Syariah
Mandiri 2006. Jakarta: BSM.
Menurut Rizky (2007), Interaksi Manusia
(2006).
Bank
(IMK)
Syariah
Mandiri
Keuangan
(2007).
tahunan
Laporan
Bank
Syariah
dideskripsikan sebagai sebuah disiplin
Mandiri 2007. Jakarta: BSM.
ilmu yang mempelajari desain, evaluasi,
Bank Syariah Mandiri (2008). Laporan
implementasi
dan
sistem
komputer
Keuangan tahunan Bank Syariah
interaktif untuk dipakai oleh manusia,
Mandiri 2008. Jakarta: BSM.
beserta studi tentang faktor- faktor utama
Bank
Syariah
Mandiri
Keuangan
dalam lingkungan interaksinya.
(2009).
tahunan
Laporan
Bank
Syariah
Mandiri 2009. Jakarta: BSM.
Perancangan Sistem Sistem yang
akan
Bank Syariah Mandiri (2010). Laporan
dibuat
Keuangan tahunan Bank Syariah
berdasarkan pada Agar lebih memahami
Mandiri 2010. Jakarta: BSM.
konsep yang dimaksud dalam pembuatan
Bank
aplikasi yang dibuat, berikut Gambar 1
Indonesia
(2006).
Statistik
Perbankan Syariah Januai 2006.
Mengenai blok diagram Analisis kesehatan
Jakarta: Bank Indonesia.
finansial :
Bank
Indonesia
(2010).
Statistik
Perbankan Syariah Januai 2010. Jakarta: Bank Indonesia. Bank
Indonesia(2003). Akuntansi
7
Perbankan
Pedoman Syariah
Riyadi,Slamet,2006. Banking Assets And
Indonesia. Jakarta : Bank
Liability Management. Jakarta :
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009. Standar
Akuntansi
Salemba Empat,
Lembaga
Keuangan,
penerbit
fakultas
ekonomi universitas indonesia.
Jakarta.
Kusumo, Yunanto Adi, 2008. Analisis
Rizky. Soetam. 2006. Interaksi Manusia
Kinerja Keuangan Bank Syariah
dan Komputer, Surabaya : STIKOM.
Mandiri
Periode
2007(dengan
2002
pendekatan
No.9/1/PBI/2007).
–
Setiawan, Azis Budi,2009. Kesehatan
PBI
Finansial dan Kinerja Sosial Bank
Jurnal
Umum
Syariah
di
Ekonomi Islam Vol.II, No.1 , Juli
Indonesia. Jakarta : Universitas
2008.
Paramadina.
8