Analisis Diskriminan Dalam Mengklasifikasikan Predikat Kesehatan Bank (Studi Kasus Pada Bank Umum Syari’ah)
Desi Rahmatina Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK Penelitian ini mengambil topik mengenai analisis tingkat kesehatan bank syariah. Metode yang digunakan adalah analisis diskriminan. Adapun kategori kesehatan bank terdiri dari bank sehat, cukup sehat, dan tidak sehat dan variabel yang mempengaruhi kesehatan bank yang diteliti adalah ROA (Return on Asset) dan ROE (Return on Equity), variabel yang lebih dominan mempengaruhi kesehatan bank adalah ROA. Penelitian ini dilakukan pada seluruh Bank Umum Syari’ah pada tahun 2010. Data yang dikumpulkan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi yang ada di publikasi direktori Bank Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kelompok bank sehat terdiri dari 3 bank, group bank cukup sehat terdiri dari 6 bank dan tidak sehat terdiri dari 2 bank. Oleh karena kelompok yang dibentuk ada tiga, sehingga banyak persamaan diskriminan yang dapat dibentuk adalah 2 (banyak kelompok -1) yaitu, Z1 = -1,465 + 1,576 ROA+ 0,032 ROE. Z2 = -0,211 + -1,022 ROA+ 0,135 ROE. Kata Kunci: Kesehatan Bank, ROA, ROE
ABSTRACT The research analyze the topic of the soundness if Islamic banks. The method used is discriminant analysis. The health category comprises banks healthy banks, quite healthy, and unhealthy and the variables that affect the health of the bank in question was ROA (Return on Assets) and ROE (Return on Equity), the dominant variable affecting the health of banks is ROA. The research was conducted on all Shariah Banks in 2010. The data collected is the balance sheet and income statement in the publication of directories of Bank Indonesia. Based on the research results obtained by a healthy bank group consists of three banks, bank group consists of 6 pretty healthy and unhealthy banks consist of two banks. Therefore there are three groups formed, so much the discriminant equation that can be formed is 2 (many groups -1), namely, Z1 = -1,465 + 1,576 ROA+ 0,032 ROE. Z2 = -0,211 + -1,022 ROA+ 0,135 ROE. Keywords: bank health,ROA,ROE
I.
PENDAHULUAN Dalam
yang
rangka
mengalami
menghadapi
perubahan
perkembangan
yang
cepat,
perekonomian
menghadapi
nasional
tantangan
yang
dinamis dan semakin kompleks, serta terintegrasi dengan perekonomian global, diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan yang komprehensif di bidang perbankan, termasuk pengaturan yang jelas dan memberikan kepastian
hukum,
perbankan
nasional.
syariah,
yang
diharapkan
Dalam
penyesuaian
dapat
kaitan
dan/atau
meningkatkan
ketahanan
keberadaan
perbankan
dengan
penyempurnaan
ketentuan
telah
memperoleh pijakan yang kuat yaitu dengan telah disahkannya Undangundang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada tanggal 16 Juli
2008.
Dengan
telah
disahkannya
Undang-undang
tersebut
maka
keberadaan perbankan syariah di Indonesia sebagai alternatif jasa perbankan bagi masyarakat Indonesia menjadi semakin diterima dan diakui
oleh
masyarakat
sehingga
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi yang optimal dalam rangka menunjang pembangunan ekonomi nasional. Kesehatan bank kegiatan
adalah
operasional
kemampuan
perbankan
suatu
secara
bank
normal
untuk melakukan
dan
mampu
memenuhi
semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Dengan kata lain bank yang sehat adalah
bank
masyarakat,
yang
dapat
menjalankan
menjaga fungsi
dan
memelihara
intermediasi,
kepercayaan
dapat
membentuk
kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat mendukung efektifitas kebijakan moneter. (Suseno dan Petter Abdullah dalam Bank Indonesia, 2004
:
172).
Berdasarkan
laporan
keuangan
akan
dapat
dihitung
sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank. Untuk menilai kesehatan bank dapat digunakan rasio keuangan ROA dan ROE.
Analisis diskriminan adalah salah satu teknik statistik yang bisa
digunakan
dimana sudah
pada
bisa
hubungan
dependensi
dibedakan mana
(hubungan
faktor respon dan
antar
faktor
mana
faktor
penjelas). Lebih spesifik lagi, analisis diskriminan digunakan pada kasus
dimana
penjelas untuk
faktor
berupa
data
respon
berupa
kuantitatif.
mengklasifikasikan
suatu
data
Analisis
individu
kualitatif
dan
diskriminan
atau
observasi
faktor
bertujuan ke
dalam
kelompok
yang
saling
bebas
(mutually
exclusive/disjoint)
dan
menyeluruh (exhaustive) berdasarkan sejumlah faktor penjelas.
Analisis diskriminan juga dapat digunakan untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi kesehatan bank karena analisis diskriminan dapat memisahkan factor bank sehat, cukup sehat dan tidak sehat sehingga
dapat
dikatakan
faktor-faktor
tersebut
mempengaruhi
kesehatan bank.
II RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimanakah pengelompokkan kesehatan
bank umum syari’ah
berdasarkan rasio keuangan (ROA dan ROE). 2. Bagaimanakah membuat persamaan diskriminan. 3. Apakah variabel yang paling dominan dapat memprediksi perbedaan kesehatan bank umum syari’ah. 4.
Bagaimanakah
mengklasifikasikan observasi ke dalam satu dari
tiga kelompok bank (Bank sehat, Cukup sehat dan Tidak sehat) III. BATASAN PENELITIAN Pada penelitian ini dibatasi pada bank umum syari’ah yang ada pada tahun 2010 dengan menggunakan rasio keuangan ROA dan ROE. IV. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian adalah 1. Untuk mengelompokkan berdasarkan 2. Untuk
kesehatan
bank umum syari’ah
rasio keuangan (ROA dan ROE).
membuat persamaan fungsi diskriminan.
3. Untuk menentukan
variabel yang paling dominan dapat
memprediksi perbedaan kesehatan bank umum syari’ah.
4. Untuk
mengklasifikasikan observasi ke dalam satu dari tiga
kelompok bank (Bank sehat, Cukup sehat dan Tidak sehat) V. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Analisis Diskriminan Analisis
diskriminan
merupakan
bentuk
regresi
dengan
variabel
dependennya berbentuk kategori atau non-metrik (noskala nominal dan ordinal)
dan
(interval
variabel
dan
rasio).
independennya Adapun
menggunakan
dalam
regresi
skala
berganda
metrik variabel
dependentnya harus metrik, dan jika variabelnya independen, bisa metrik
maupun
analisis
nonmetrik.
diskriminan
Sama
variabel
seperti
regresi
independen
hanya
berganda, satu,
dalam
sedangkan
variabel independen banyak (multiple). Analisis diskriminan adalah metode statistik untuk mengelompokkan atau mengklasifikasi sejumlah obyek ke dalam beberapa kelompok, berdasarkan beberapa variabel, sedemikian hingga setiap obyek yang menjadi anggota lebih dari pada satu kelompok. Pada prinsipnya analisis diskriminan bertujuan untuk mengelompokkan setiap obyek ke dalam dua atau lebih kelompok berdasarkan pada kriteria sejumlah variabel bebas. 2. Fungsi Diskriminan Fungsi diskriminan merupakan fungsi atau kombinasi linier peubahpeubah asal yang akan menghasilkan kelompok-kelompok.
Fungsi
ini
cara terbaik dalam pemisahan
akan
memberikan
nilai-nilai
yang
sedekat mungkin dalam kelompok dan sejauh mungkin antar kelompo. Banyaknya fungsi diskriminan yang terbentuk secara umum tergantung dari min(p,k-1), dengan p adalah banyaknya peubah pembeda dan k adalah banyaknya kelompok yang telah ditetapkan. Fungsi diskriminan ini
diartikan
sebagai
keragaman
peubah
yang
terpilih
sebagai
kekuatan pembeda. Apabila fungsi diskriminan yang terbentuk sebanyak lebih
dari
satu
fungsi,
maka
dapat
dikatakan
bahwa
fungsi
diskriminan pertama akan menjadi kekuatan pembeda yang paling besar, demikian berturut-turut untuk fungsi berikutnya. Fungsi diskriminan yang
terbentuk
mempunyai
bentuk
umum
berupa
persamaan
(Fisher’s Sample Linear Discriminant Function) yaitu:
linier
= =
+ +
=
+
=
+ ⋯..+ +⋯..+ … + ⋯..+ … + ⋯..+
+
+ ⋯…+ + ⋯…+ + ⋯…+ + ⋯…+
dengan i = 1,2,…q(min p,k-1); j=1,2,…p atau dapat ditulis sebagai: = ′ ) = =( − dengan a Y X
= vector koefisien pembobot fungsi diskriminan = skor diskriminan = Vektor variabel acak yang dimasukkan ke dalam fungsi diskriminan. = Vektor nilai rata rata variabel acak dari kelompok pertaman. = Vektor nilai rata rata variabel acak dari kelompok kedua. = Invers matriks gabungan ∑ = − − ′ 1 −1
= =
(
−
− 1)
−
′
+ ( − 1) + −2
3. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji adalah H0 yang menyatakan bahwa rata-rata semua
variabel
dalam
semua
grup
adalah
sama.
Dalam
SPSS,
uji
dilakukan dengan menggunakan Wilks Lamda. Jika dilakukan pengujian sekaligus
beberapa
fungsi
sebagaimana
diskriminan, statistik Wilk’s
dilakukan
adalah hasil
pada
analisis
univariat untuk setiap
fungsi. Kemudian, tingkat signifikansi diestimasi berdasarkan chisquare yang telah ditransformasi secara statistik. Setelah hasil analisis dengan
diketahui,
fungsi
kemudian
diskriminan.
dilihat
apakah
Selanjutnya,
angka
Wilks ini
berasosiasi ditransformasi
menjadi chi-quare dengan derajat kebebasan (df) yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan dengan uji kriteria hipotesis berikut:
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
Selanjutnya dengan menggunakan nilai F, dapat di ambil keputusan untuk menerima atau menolak H0. Jika H0 diterima, akan memberikan kesimpulan
bahwa
tidak
ada
perbedaan
antara
bank
bermodal
besar,sedang dan kecil. Sebaliknya jika H0 ditolak maka terdapat perbedaan
bank
signifikan <
bermodal
besar,
sedang
dan
kecil
dengan
nilai
, H0 ditolak. Sehingga proses analisis diskriminan
dapat digunakan.
4. Tingkat Kesehatan Bank Menurut Peraturan Bank Indonesia pengertian tingkat kesehatan bank adalah “hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh
terhadap
kondisi
atau
kinerja
suatu
bank
melalui
penilaian kuantitatif dan atau penilain kualitatif terhadap factor factor
permodalan,
kualitas
asset,
manajemen,
rentabilitas,
likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.” Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbs tanggal 30 Oktober 2007 tentang system penilaian tingkat kesehatan perbankan syari’ah salah satunya berdasarkan ROA. Tabel 1. Kriteria Tingkat Kesehatan ROA Bank Umum Syari’ah. Peringkat Kriteria Penilaian
Predikat
1
ROA > 1,5%
Sangat Sehat
2
1,25% < ROA ≤ 1,5%
Sehat
3
0,5% < ROA ≤ 1,25%
Cukup Sehat
4
0% < ROA ≤ 0,5%
Kurang sehat
5
ROA ≤ 0%
Tidak Sehat
Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.9/24/DPbs Tahun 2007. Rasio rentabilitas bank untuk mengetahui kemampuan bank di dalam menghasilkan laba dari operasi usaha.
a.
Return On Asset (ROA) ROA=
b.
laba bersih total aktiva
Return On Equity (ROE) =
laba setelah pajak total
equity
VI. METODOLOGI PENELITIAN 1. Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2010 yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. 2. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank
Umum
Syari’ah
yang
laporan
keuangannya
dipublikasikan
pada
tahun 2010. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syari’ah yang
terdaftar
di
direktori
Bank
Indonesia
meliputi
rasio
keuangannya dipublikasikan periode tahun tahun 2010, bank tersebuta adalah sebagai berikut: 1. PT. Bank BNI Syariah 2. PT. Bank Muamalat Indonesia 3. PT. Bank Syariah Mandiri 4. PT .Bank Syariah Mega Indonesia 5. PT. Bank BCA Syariah 6. PT. Bank BRI Syariah 7. PT. Bank Jabar Banten Syariah 8. PT. Bank Panin Syariah 9. PT. Bank Syariah Bukopin 10.
PT. Bank Victoria Syariah
11.
PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
3. Teknik Analisis Data Analisis
data
diskriminan
dilakukan mensyaratkan
dengan data
analisis
diskriminan.
berdistribusi
normal.
Analisis Analisis
Diskriminan dalam hal ini merupakan suatu analisis multivariat yang digunakan untuk mengelompokkan bank ke dalam grup berupa kode grup 1
(bank sehat), grup 2 (Bank cukup sehat) dan Sehat)
berdasarkan
grup 3 (Bank Tidak
variabel ROA dan ROE.
VII. HASIL PENELITIAN Berdasarkan rumus ROA, maka gambara keadaan ROA Bank Umum Syari’ah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Rasio Profitabilitas (ROA) Bank Umum Syari’ah tahun 2010. Nama Bank
Laba
Total
ROA
PT. Bank BNI Syariah
Bersih 34,101
Aktiva 6,380,269
(%) 0,53
PT. Bank Muamalat Indonesia
222,226
21,449,981 1,04
PT. Bank Syariah Mandiri
550,765
32,455,189 1,70
PT
.Bank
Syariah
Mega 90,482
4,660,762
1,94
Indonesia PT. Bank BCA Syariah
7,357
873,85
0,84
PT. Bank BRI Syariah
14,852
6,866,528
0,22
PT. Bank Jabar Banten Syariah
13,561
1,933,567
0,70
PT. Bank Panin Syariah
-8,574
457,143
-
PT. Bank Syariah Bukopin
15,276
2,198,542
0,69
PT. Bank Victoria Syariah
3,936
336,941
1,17
PT.
22,588
1,408,311
1,60
Bank
Maybank
Indonesia Laporan Sumber:
Syariah
Keuangan
Publikasi
Bank
Umum
Syari’ah(data
diolah)
Nilai ROA Bank Umum Syari'ah 002 002
Nilai ROA
001 001 000 -001
BNI Syari'ah
Muamalat Indonesia
Syari'ah mandiri
Syari'ah Mega Indonesia
BCA Syariah
BRI Syari'ah
Jabar Banten Syari'ah
Panin Syari'ah
Syari'ah Bukopin
-001 -002 -002
Nama Bank
Grafik 1. Nilai ROA pada Bank Umum Syari’ah 2010.
Victoria Syari'ah
Maybank Syari'ah Indonesia
Berdasarkan tabel di atas terdapat beberapa bank yang memiliki nilai ROA yang rendah, bahkan ada ROA nya yang negative. Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia No. 9/24/DPbs tanggal 30 Oktober 2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan perbankan syari’ah, Bank Indonesia menetapkan ROA minimal 1,26% untuk menentukan bank yang sehat, semakin tinggi nilai ROA suatu bank maka semakin sehat bank tersebut. Tabel 3. Tingkat Kesehatan Bank Umum Syari’ah berdasarkan nilai ROA Predikat
Nama Bank
Sangat Sehat
PT. Bank Syariah Mandiri
Jumlah 3
PT.Bank Syariah Mega Indonesia PT.Bank Maybank Syariah Indonesia Cukup Sehat
PT Bank BNI Syari'ah
6
PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank BCA Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Victoria Syariah Kurang Sehat
PT Bank Bri Syariah
1
Tidak Sehat
PT Bank Panin Syariah
1
Tabel. 4 Klasifikasi Tingkat Kesehatan Bank Predikat
Nama Bank
Sehat
PT. Bank Syariah Mandiri PT.Bank Syariah Mega Indonesia PT.Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank BNI Syari'ah PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank BCA Syariah PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Victoria Syariah PT Bank BRI Syariah PT Bank Panin Syariah
Cukup Sehat
Tidak Sehat
Adapun uji
Jumlah 3
6
2
Normalitas pada setiap variabel independen digunakan uji
kolmogorov smirnov, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. Uji Normalitas variabel independen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA N
ROE 11
11
.78
7.45
1.027
9.862
Normal
Mean
Parametersa,,b
Std. Deviation
Most Extreme
Absolute
.223
.300
Differences
Positive
.129
.300
Negative
-.223
-.184
Kolmogorov-Smirnov Z
.740
.995
Asymp. Sig. (2-tailed)
.644
.276
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai Kolmogorov Smirnov untuk variabel ROA adalah 0,740 dengan nilai Sig = 0,644.
Tabel 6. Analisis Deskriptif kelompok bank Group Statistics Std. Bank Sehat
Mean
Valid N (listwise)
Deviation Unweighted Weighted
ROA
1.7467
.17474
3
3.000
ROE
17.4067
13.08717
3
3.000
Cukup
ROA
.8283
.23928
6
6.000
Sehat
ROE
5.7100
4.41914
6
6.000
Tidak
ROA
-.8300
1.48492
2
2.000
Sehat
ROE
-2.2450
5.36694
2
2.000
Total
ROA
.7773
1.02732
11
11.000
ROE
7.4536
9.86181
11
11.000
Berdasarkan analisis deskripsi di atas menunjukkan bahwa kelompok bank sehat memilik rata rata paling tinggi dibandingkan kelompok
bank lain. Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan untuk bank sehat, cukup sehat dan tidak sehat dapat dilakukan uji ANOVA. Alternative lain adalah dengan menggunakan Wilk’s Lamda, semakin besar nilai Wilk’s Lamda maka semakin kecil kemungkinan hipotesis nol (tidak ada perbedaan populasi mean) ditolak. Untuk menguji signifikani nilai Wilk’s Lamda maka dapat dikonversikan ke dalam F ratio. Tabel 7. Uji signifikansi
perbedaan rata rata
Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda
F
df1
df2
Sig.
ROA
.242
12.540
2
8
.003
ROE
.482
4.295
2
8
.054
adalah
hasil
Tabel
di
atas
pengujian
untuk
setiap
variabel
independen yang ada. Keputusan bisa di ambil adalah sebagai berikut: a. Jika
nilai
signifikan
>
0,05
maka
tidak
ada
perbedaan
terdapat
perbedaan
signifikan rata rata dalam kelompok. b. Jika
nilai
signifikan
≤
0,05
maka
signifikan rata rata dalam kelompok. Dengan demikian hasil pengujian pada tabel Uji signifikansi perbedaan rata rata di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian signifikan
pada
ROA
diperoleh nilai Wilk’s Lamda 0,242 dan
0,00
<
terdapat
perbedaan
kelompok
bank
rata
terkait
0,05,
hasil
rata
yang
dengan
ini
menunjukkan
signifikan
rasio
ROA,
antar
bahwa ketiga
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa ROA berpengaruh signifikan dalam membedakan kelompok tingkat kesehatan bank. 2. Hasil
pengujian
signifikan
pada
ROE 0,054>
diperoleh 0,05,
nilai
hasil
ini
Wilk’s
Lamda
menunjukkan
0,482
bahwa
dan
tidak
terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antar ketiga kelompok bank terkait dengan rasio ROE, sehingga dapat disimpulkan bahwa ROE tidak
bberpengaruh
kesehatan bank.
signifikan
dalam
membedakan
kelompok
tingkat
Tabel 8. Log Determinants Log Determinan Kelompok Bank
Rank
t
Sehat
1
-3.489
Cukup Sehat
1
-2.860
Tidak Sehat
1
.791
Pooled within-
1
-1.142
groups The ranks and natural logarithms of determinants printed are those of the group covariance matrices.
Semakin besar nilai log determinan, maka semakin tinggi perbedaan group
covariance
matrik.
Kolom
rank
menunjukkan
jumlah
variabel
independen dalam hal ini ada 1. Oleh karena analisis diskriminan berasumsi bahwa terdapat homoginitas matriks covariance antar group, maka dapat dilanjutkan dengan uji Box’s M berikut ini, Tabel 9. Uji Box’s Box's M F
11.349
Approx
5.159
. df1
2
df2
58.050
Sig.
.009
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.
Hasil
uji
Box’s
M
menunjukkan
bahwa
nilai
F
sebesar
5,159
dan
signifikan pada 0,009 dan probabilitas ini di bawah 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa matrik covariance antar group memeang berbeda dan
dalam hal ini menyalahi asumsi diskriminan. Namun demikian analisis fungsi diskriminan tetap robush walaupun asumsi homogenitas varians tidak terpenuhi dengan syarat data tidak memiliki outlier.(Ghazali, 2008) Dari hasil analisa di atas maka kedua rasio keuangan dapat digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan. Adapun fungsi diskriminan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 10. Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1
2
ROA
1.576
-1.022
ROE
.032
.135
-1.465
-.211
(Constant)
Unstandardized coefficients
Persamaan estimasi fungsi diskriminan unstandardized dapat membuat persamaan fungsi diskriminan sebagai berikut: Z1 = -1,465 + 1,576 ROA+ 0,032 ROE. Z2 = -0,211 + -1,022 ROA+ 0,135 ROE.
Dari persamaan diskriminan 1 (Z1) terlihat bahwa nilai rata rata rasio
yang
paling
dominan
untuk
memprediksi
perbedaan
kelompok
perbankan adalah ROA, karena memiliki nilai koefisien yang tinggi yaitu 1,576, sedangan pada persamaan diskriminan kedua (Z2) yang paling
dominan
memprediksi
perbedaan
perbankan
adalah
ROE
yaitu
1,135. Untuk menguji signifikan statistic dari fungi diskriminan digunakan multivariate test of signifikan, karena dalam penelitian ini lebih dari satu vaariabel independen maka untuk menguji perbedaan ketiga kelompok
prediket
bank
digunakan
uji
diaproksimasi dengan statistic Chi Square.
Wilk’s
Lamda
yang
dapat
Tabel 11.
Uji perbedaan kelompok bank Wilks' Lambda
Test of
Wilks'
Chi-
Function(s)
Lambda
square
df
Sig.
1 through 2
.204
11.906
4
.018
2
.880
.957
1
.328
Pada output di atas, fungsi diskriminan pertama dan kedua(secara bersama)
adalah
signifikan.
Namun
jika
hanya
fungsi
diskriminan
kedua yang diperhitungkan (dengan menghilangkan fungsi diskriminan pertama) maka fungsi kedua tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan signifikan secara statistic yang berarti nilai rata-rata score diskriminan untuk bank sehat,cukup sehat dan tidak sehat berbeda secara signifikan. Untuk menguji seberapa besar dan berarti perbedaan antara ketiga kelompok bank dapat dilihat dari nilai Square Canonical Correlation (CR2).
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN Analisis Bank
Diskriminan pada
Bank
Dalam
Umum
Mengklasifikasikan
Syari’ah
di
Predikat
Indonesia,
Kesehatan
maka
diperoleh
kesimpulan: 1. Berdasarkan (group)
analisis
diskriminan
terbentuk
tiga
kelompok
perbankan yaitu group bank sehat, kurang sehat dan
tidak sehat. Group bank sehat terdiri dari 3 bank, group bank cukup sehat terdiri dari 6 bank dan tidak sehat terdiri dari 2 bank. 2. Sebagian
besar
Bank
Umum
Syari’ah
memiliki
ROA
(Return
on
Assets) 0,5% < ROA ≤ 1,25% dan terdapat satu bank yang nilai ROA nya negative. 3. Variabel dominan yang menentukan bank sehat, cukup sehat dan tidak sehat adalah ROA, semakin besar nilai ROA maka semakin sehat kondisi bank tersebut. 4. Variabel yang membedakan kelompok prediket bank adalah ROA dan ROE.
5. Fungsi Diskriminan yang diperoleh adalah sebagai berikut: Z1 = -1,465 + 1,576 ROA+ 0,032 ROE. Z2 = -0,211 + -1,022 ROA+ 0,135 ROE.
6. Tingkat telah
signifikansi ditransformasi
pertama jika
diestimasi
dan
hanya
secara
kedua(secara fungsi
berdasarkan
statistik.
bersama)
diskriminan
Fungsi
adalah
kedua
chi-square
diskriminan
signifikan.
yang
yang
Namun
diperhitungkan
(dengan menghilangkan fungsi diskriminan pertama) maka fungsi kedua tidak signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi diskriminan
signifikan
secara
statistic
yang
berarti
nilai
rata-rata score diskriminan untuk bank sehat,cukup sehat dan tidak sehat berbeda secara signifikan.
7. Ketepatan klasifikasi dari model ini adalah 81,8%, terdapat satu kesalahan dalam mengklasifikasikan bank sehat, dan satu kesalahan juga dalam mengklasifikasikan bank tidak sehat.
Berdasarkan hasil kesimpulan maka disarankan: 1. Kepada
pihak
bank
diklasifikasikan
tidak
sehat
untuk
meningkatkan manajemen untuk melakukan tindak lanjut perbaikan kesehatan bank. 2. Diharapkan
kepada
peneliti
selanjutnya
agar
dapat
mencari
variabel variabel lain yang mempengaruhi kesehatan bank dan waktu pengumpulan data lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA Altman, E. I. 1968. ”Financial Ratios, Discriminant Analysis and The Prediction of Corporate Bankruptcy.” The Journal of Finance, Vol. 23, No.4, pp.589-609 Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Haryati, S. 2006. “Studi Tentang Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank Umum Swasta Nasional Indonesia.” Ventura, Vol. 9, No. 3, Desember 2006, pp.1-19