RADIKALISME AGAMA TANTANGAN KEBANGSAAN
(]'rowg Lukman Hakim Saifuddin (Mellieri Aga11lflRepublik Indonesia)
Diterbitkan Direktorat [enderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag
ru Tahun
2014
Radlkahsme Agami'\ & Tantangan Kebanqsaan Prolog
, Lukman l Iakim SalfutldIn
Editor
.I.j.Zarkas)'1 &
Des.un/Laynut
, ides.inlll
rcn~rbil
: Dircktorat jenuer.1 Bimas Islam Kemenag RI
Cetakan Pertama Nowmber 2014 xiv+ )20 halaman, I'I,x 21
ISB!\ ,)78-602-71756-0-0
Thobib M-A~yha[
'1(ata PenBarltar
SEKRETARIS DITJEN BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
Assalamu'alaikum Wr. "Vb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas rahmat dan inayah-Nya, buku ini dapat diterbitkan. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Ndbi Muhammad sow, kl'luarga, sahabat, dan para pengikutnya, Bu ku yang d iberijud ul "Radika llsme Aga rna dan Tantan gan Kebangsaan" ini rncrupakan kumpulan materi hasil Seminar Nasional tentang Fenomena ISIS bagi NKRI dan Islam rahrnatan lil-Ialamin tanggal 9 Agustus 2014 yang telah disernpumakan dan dilengkapi dengan tulisan-rulisan lain terkait, Banyak perspektif dan gagasan menarik dari para nara sumber terkait dengan gerakan radikalisme agama di Indonesia. Oleh karena itu buku ini karni terbitkan dalam rangka menyebarluaskan kepada masyarakat sebagai salah satu upaya Ditjcn Bimas 151amberkontribusi dalam pencegahan munculnya gerakan radikalismc berbasis agama. Diharapkan
buku ini rnenjadi salah satu rujukan atau
bahkan pegangan bagi para penyuluh agama Islam, mubaligh, atau pihak-pihak yang peduh terhadap masalah ini, Buku ini berisi kajian tentang fenomena gerakan radikalisme berbasis agama dan tantangan kebangsaan serta beberapa pemikiran Kemenag RI 2014
I iii
untuk menjaga keutuhan N KRI dan Islam mhmatan lil alamin. Kepada semua pihak yang terlibat atau berkontribusi dalam penyelescian buku ini, kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah swt senantiasa mecidhai usaha kita semua. Amin,
Was sa lam, Jakarta, November 2014 Sekrctaris,
i~if.i~tf:"'~~mmadiyah
Amin, M.Ag. ~
7N1P 196308141990031007
IV
I
Kemenag RI 2014
DIRJEN BIM BINGAN MASYARAKA T ISLAM
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah swt atas karunia yang dilimpahkan kita haturkan ke pangkuan nabi Muhammad saw. kepuda kil.a. Shalawat dansalam
Fcnomena gerakan radlkalisme berbasis agarna belakangan ini mcnjadi keprlhatinan klta scmua, baik dalam kontcks global maupun Indonesia. Agama yang seharusnya menjadi drive atau panduan hidup yang ramah dan toleran justru menjadi pemicu timbulnya kekerasan dan teror. Ini berarti ada kesalahan dalam pemahaman dan irnplementasi ajaran yang sangaL fundamental. Bukankah Islam yang diajarkan olch Nabi Muhammad [ustru telab membuktikan sebagai ngama yang menjunjung linggi kasih sayan.g dan sangat menghargai terhadap perbedaan. Mcmang dalam penggaLan sejarah Islam telah muncul
bibit-bibit radikalisme dan hingga saar ini masih terus ada. Namun demikian gerakan itu memiliki arus yang sangat kecil dibandingkan dengan mayoritas muslim dunia. Hanya saja, gerakan ini selalu mencuri momentum dunia, sehingga mendapatkan perhatian publik yang sangat mempengaruhi citra buruk Islam secara umum.
Kemenag RI 2014
I
V
Terkait dengan hal tersebut, kcpada seluruh elemen bangsa, khususnya para ulama, penyuluh agama Islam, dan pimpinan agama (masyarakat) pada umumnya harus mcmiliki kepekaan yang tinggi agar gerakan radikalisme agama tidak tumbuh dan mernbcsar. Jika fenomena ini dibiarkan dan tidak ada upaya unruk mencegah dan ditangani secara hoUstik dan sinergis antar lcmbaga terkait, maka sangat mungkin gerakan ini akan membesar dan menjadi ancaman yang serius bagi NKRI dan Is/am rahmatan lll alamin, Oleh sebab itu, semua pihak harus mengambil bagian agar gerakan ini tidak menyebar dan mcrusak tatanan sosial dan kebangsaan kita, Patut kami hargai sekecil apapun peran yang diberikan, termasuk dengan terbitnya buku ini. Saya mengapresiasi terbitnya buku ini, paling tidak sebagai salah satu langkah panting Oitjen Bimas [slam dalam melakukan deradika lisasi. Akhirnya saya mengucapkan sclarnat, semoga buku ini dapat memberikan manfaat dalam rangka rnenciptakan harrnoni umat.
WassaJam, Jakarta, November 2014 Oirjen,
VI
I
Kemenag RI 2014
®'o[og
Menuju Islam Indonesia yang Ramah dan Moderat Lukman Hakim Saifuddin (lvlenteri Agama Republik Indonesia)
Ketika perang saudara berkecamuk di beberapa negara muslim dan rnenghiasi berbagai pemberitaan media irttcrnasional dan nasional, sebuah pertanyaan besar mengemuka: bagaimanakah masa depan Islam di Indonesia? Akankah bangsa dengan rnayoritas umat Islam ini "ikut' terjerumus ke dalam konflik tersebut? Bukan tanpa alasan bahwa pertanyaan tersebut muncul.
Pertama, apa yang terjadi eli kawasanTimur Tengah selalu mendapat atensi bcsar dari berbagai kalangan umat Islam Indonesia. Walhasil, apapun yang terjadi di kawasan Timur Tengah, maka akan memberi dampak, setidaknya mendapat respon. Kedun, bahwa konflik yang (kini) terjadi di kawasan Timur Tengah ditengarai telah merembet pada konflik scktarian. Tentu, di Icngah atensi besar bangsa Indonesia terhadap apa yang terjadl akan sangat membahayakan jika konJlik tersebut ditransformasikan tanpa penyaringan. Artinya, terdapat generalisasi konflik yang dapat menggangu telasi sosialkeagamaan yallg Lelah dibangun selarna ini,
Pada saat yang bersamaan, munculnya beberapa kejadian yang "terkesan" intolcran dan gerakan-gerakan radikal di beberapa belahan nusantara, scdikit menggimggu ketcnteraman dan citra Indonesia di mata dunia internasional, Kita mencatat beberapa kali media intemasional dan lainnya begitu tajam menyoroti kejadian-kejadian lntoleran dan radikal yang dipandang bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM I<emenag RI 2014
I vi i
dan dernokrasi. Tentu, Kementerian Agama bersama Ormas Islam dan tokoh-tokoh agama berada di garis terdepan dalam menangkal berbagai pencitraan negatif yang sangar potensial merusak citra Indonesia. Munculnya gerakan-gerakan radikal dengan mengatasnamekan agama dan kelompok tertentu telah menirnbu lkan kerusakan pada tata kehidupan bangsa yang
sangat majemuk. Bangsakita lebih mudah curiga te.rhadap sesuatu "yang berbeda", sesuatu yang dipandang "asing". Bahkan, tak jarang perbedaan yang terkanjur dipandang sebagai "yangasing", secara ekstrern juga disebut sebagia "sesat", Penyebutan diksi "sesat" danmenyimparrg'' begiru mudah keluar untuk menyebut relasi sosial yan.gheterogen ini. Pertanyaan besarnya adalah, dimanakah letak kerapuhan bangsa ini sehingga radikalisme agama "seperti" menemnkan momentumnya untuk tumbuh dan rnemberi warna dalarn kehidupan bangsa Indonesia? Bagaimana radikalisme dapat tumbuh dan menyusup ill antara budaya bangsa yang penuh dengan keramahan dan mengedepankan musyawarah? Sepertinya kita harus terns bertanya, mengingat radikalisme dan turunannya begitu Slll1gat nyata rnenjadi ancaman bagi bangsa ini.
Berbagai analisa men gem u ka terkait hal ini. tvhU1C"1l1 pand.angan bahwa radikalisme agama tumbuh sebagai dampak dati politik global dunia Islam yang terus 'menerus menjadi obyek adu domba, penindasan dan kesewenang-wenangan. Palestine misalnya, selaln dipandang sebagai wajah dunia Islam yang begitu kuat dicengkraman para kapitalisme. Bahwa rasa solidaritas atas penderitaan umat Islam eli beberapa belahan dunia telah melahirkan semangat berbagi rasa. Pada titik inilah kernudian lahir gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agarna untuk berada di garis konfrontasi dengan dunia Barat. Pada saat yang bersarnaan, radikalisme a8ama juga terindikasi dipengaruhi konflik sektarian yang memang rnerniliki kesejarahan daJam perjalanan umat Islam. Konflik
viii
I
Kemenag RI2014
yang .kini terjadi di beberapa negara muslim dan melibatkan scsama muslim pula. tclah dimaknai sebagai konflik teologis dan beberapa kalangan mencoba menariknya kedalam konteks keindonesiaan. Kelompok ini begilu massif rnelakukan propaganda dan menggtring opini publik bahwa konflik tersebut adalah jihad dalam memerangi kelompok muslim tertentu. Kcdua hal di atas, tentu harus kita slkapi secara proporsional. Sebagai peJaku dakwah yang teJah mewarisi kencgarawanan dad para pendahulu, kita dituntut merniliki sikap yang arif dan bijaksana. Arif dalam artian mernahaml konflik dan turunannya sebagai dinamika lokalitas, sangat terkait dengan peta perpolitik regional, bljaksana dalam arti tepat mengambil langkah yang efektif dan efisicn, Maka, sikap yang horus tumbuh adalah memahami konflk dalam konteks regional dan mengambil sikap proporsionaJ dalam rnenyikapinya, sehingga tidak rnenirnbulkan ckses ncgatif, atau settdaknya mcncegah konflik masuk dalam lata kehidupan umat Islam di Indonesia. Sebagai ncgara dengan penduduk muslim tcrbesar ill dunia, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai pusat kiblal peradaban Islam di dunia. Kebcrhasilan Indonesia dalam membangun kerukunan dan berdemokrasi adalah bukri bahwa bangsa Indonesia memiliki kcmampuan yang baik dahlin pembangunan kualitas kehidupan beragama. Kita boleh berbangga, bahwa Indonesia saat ini menjadi kekuatan penyeimbang dan netral dalarn berbagai konflik, balk yang rnelibatkan antar dunia Islam maupun antara dunia Islam dan Barat, Ini semua diperoleh melalui berbagai usaha yang tak kenal lelah dad seluruh elemen bangsa, khususnya tokoh agarna dan Ormas Islam. Kegigihan pan} ulama, tokoh agama dan para pejuang kcmerdckaan tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pengorbanan fisik dan materi atau bahkan nyawa. Lebih dad itu, para pendiri bangsa eelah mewakafkan hidup dan pengabdlannya untuk membangun kerukunan bangsa yang KemenagRI2014
I
IX
hercrogen ini. Mereka telah membuat dasar-dasar negara yang
mencerminkan keragaman nusantara, merangkul seluruh perbedaan berada dalam bingkai NKRI. Tentu,
tru
sernua
lidaklah
mudah.
Bagaimanapun
keragaman yang sangat tinggi dan terjadi di semua sektor menjadi fakto r besar yangdapat mengharnbat. Narnun, semua itu dapat dilewati dengan sukses rnelalui kornitmen kebangsaan yang menghormati secara penuh segala perbedaan. Maka, lahimya bangsa Indonesia penuh dengan nilai-nilai kebersamaan, kesatuan dan persatuan. Dan, perbedaan tidaklah menghalangi untuk bersatu dengan tetap menghargai.
keyakinan dan ijtihadnya rnasing-masing. Inilah yang hams dipahami, oleh bangsa ini, bahwa .komitmen kebersamaan dan mempersempit perbedaan adalah nilai luhur yang juga harus kita peg~1g dalam membangun bangsa 'ini. Kini, dengan aIUS modemitas yang semakin rna]u
serta berbagai tantangan kerukunan yang jnga 'beragam, komitmcn kebersamaan dan mempersernpit perbedaan sangat relevan untuk dihidupkan kembali, Barapannya adalah, bangsa Indonesia semakin dewasa dan bijakdalammenylkapi perbedaan dan mengdepankan dialog dew memccahkan perbedaan dirnaksud.
lS1S dan Isu Radikalisme Modem Sebagaimana disampaikan oleh Menke Polhukam terkait sikap pcmerintah Indonesia atas Ienornena ISIS, Kementerian Agama berpandangan
'bahwa ideologi Islamic Slate of traq and
Syria (ISIS)bertentangan dengan ideologi Pancasila yang dapat mengancam NKRL Pernyataan 1515yang mengatakan bahwa Pancasila adalah tMghuf atau berhala yang hams diperangi, sudah amat kelewat batas, Bcgitupun, cara-cara radikal dan mengedepankan kekerasan dalarn mernperjuangkan negara Islam di Iraq dan Suriah, merupakan cermin nyata bahwa organisasi ini berpaham radikal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam sebagai agama rahmaian lif alamin.
x I
Kemenag_ RI 2014
Munculnya pcrnberitaan sebagian umat Islam Indonesia yang mengangkat sumpah dan berjanji setia kepada orang yang disebut Khalifah Daulah Islamiyah, Abu Bakar Al-Baghdadi, tentu menjadi wam;ng bagi keberlangsungan kerukunan dan eksistensi NKRT. Bangsa Indonesia telah berpengalaman dalam pe.ngernbangan dakwah Islam secara damai, mengajak dan merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik dan penuh hikmah, bukan dcnganmenebar ketakutan dan kekcrasan. Maka jelaslah, idiologi ISIS san gat bertcntangan dengan kesejarahan Islam dan penyebarannya di Nusantara, Kami bersarna para ulama, Ormas Islam dan tokoh-tokoh agama .menghimbau kepada seluruh ummat (slam Indonesia untuk meningkatkan kehati-hatian dan memiliki kewaspadaan dalam rnenyikapi isu gerakan ISIS. Kita berkomitmen bahwa apapun yang berpotensi merusak perdamaian NKRI, harus seger a dicegah dan ditangani secara kornperehensif. Dalam menyikapi isu uu, kepada seluruh umat Islam Indonesia dan plmpinan Orrnas Islam harus seJalu mcngedepankan sernangat UkhUWDh Islamiyah dan kerukunan nasionaJ. Kepada para ulama, kyai, dan tokoh agama kiranya perlu mengintensifkan pembtnaan kepada umatnya masingmasing agar masyarakat tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang tidak perlu. Umat Islam dan scgenap kekuatan bangs a tidak boleh terpecah-belah dan terjebak dalarn strategi adu-domba yang dapat merugikan kepentingan umat yang lebih besar. Tentu, untuk menuju ke arah sana, kami sangat berkepentingan menyarnakan perscpsi guna mcnentukan langkah-langkah stratcgis pcncegahanlSIS ke depan, Kernenterian Agama scnantiasa memegang teguh komitmen kebangsaan dalam bingkai NKRl. Bersama ulama, kami akan terus bcrsinergi membangun kehidupan keagamaan yang lebih baik, termasuk di dalamnya pencegahan atas potensi radikalisme dan ekstremisme yang dapat merusak citra Islam sebagai agama yang menjunjung linggi nilai-nilai persaudaraan dan perdarnaian. K~mena8 RI 2014
I xi
Melalui herbagai dialog dan koordinasi antara Kernenterian. Agama dan Ormas Islam, kami, berharap akan diperoleh kesepahanran dan langkah strategis ke depan dalam pencegahan radikalisme, khususnya terkait dengan kemunculan gerakan ISIS. Buku yang ada di tangan pambaca ini adalah satu diantara hasil kajian kami dan akan diteruskan kepada seluruh stakeJwld.ers diseluruh Indonesia. Menjadi sebuah tantangan besar bagi bang-sa Indonesia guna menjaga kerukunan dan moderasi yang telah dibangun oleh para pendahulu bangsa ini. Indonesia tumbuh sebagai negara besar adalah .ditopang oleh kualitas kehidu pat) bcragarna yang mengedepankan nilai-nilai moderasi, toleransi, dan persamaan hak. Walhasil, kerukunan menjadi keniscayaan bagi bangsa ini, karena kerukunan rnerupakan perwujudan kedewasaan berbangsa dan bemegara yang penuh dengan perbedaan. Kita hams tcrjaga dan waspada dari scgala bentuk upaya destrukti r bagi kcru kunan ini. Moderasi Islam yang dikembangkan para tokoh dan pendiri bangsa harus kita jaga dan pertahankandari segala bentuk upaya perusakan. Kita hams merniliki kewaspadaan dan kepeduliaan untuk terns menjaga kerukunan ini, untuk tidak mernberi tempat bagi tumbuhnya radikalisme agama, apapun alasannya. Dan, kita hams terns terjaga akan sikap-sikap negarawan dan moderat sebagal karakter bangsa yang sejak dahulu telah rnenyatu dalarn langkah perjuangan bangsa ini.
[akarta, November 2014 Menteri Agama,
Lukman Hakim Saifuddin
xii
I Kernenag RI 2014
DAFTAR lSI
PENDAHULUAN I. Kata Pengantar Sekretaris Ditjen Bimas Islam 2. Sekapur Sirih Dirjen Bimas Islam
iii v
3. Prolog Menteri Agama Rl
vii
BAB I MEMBEDAH RADlKALISME DALAMSEJARAHISLAM_1 A. Apa Hu Radikalisme? B. GenealogiRadikalisme Agama C. Faktor Pcmicu Radikalisrne dalam Islam a. K05US Palestine dan Israel
10 12
b. Standar Ganda Kebijakan Negara Maju c. Distorsi Paham Keagamaan d. Cita-Cita Khilafah Islarniyah D. ISIS dan Fenomena Radikalisme Modem
16 1.8 19 20
BABII lSLAM, KEINDONESIAAN, DAN KEBANGSAAN A. Memaknai Universalitas Misi Nubuwah B. Islam dan Misi Rahmaian lil alamin
27 28 32
a. Islam Agama Rahmal
3 5
33
Kemenag Rl 2014
I XIII
b. Empat Pilar Utarna Negeri Madinah c. Nilai Persaudaraan dan HAM dalam Islam C. Indonesia dan Model Moderasi Islam D. NKRI Sebagai Scmangat Kekhalifahan
41 50 63 67
BASm MEMBANGUN HA.RMONI KEBANGSAAN A. Pembangunan Nasional BidangAgama B. Kerukunan Pilar NKRI C. Membangun Kernitraan Strategis a. Kemitraan dengan Ormas Islam b. Pencegahan Radikalisme Agama c. Pembinaan Aliran Keagamaan: JAI
d. Membangun Ukhuwah e. Kem ilraan dengan Stake Holders D, Memberdayakan Penyuluh Agama Profesional a, Tugas dan Fungsi Penyuluh Agarna Islam h. Penguatan Peran PAl di Masyarakat
73 75
84 95 9S 98 102 109
109 112 112 113
E. Penyelenggaraan MTQ: Pesan Kedamaian dalam Keragaman PENUTUP
xiv
I Kemenag RI 2014
US 119
MEMBEDAH RADIKAUSME
DALAM ISLAM
Radikalisrne agama telah banyak mendapat perhatian dari berbagai sarjana di berbagai belahan duma. Hal ini tak lepas dan dampak yang ditimbulkan, bahwa radikalisme mcmunculkan dampak negatif, baik rusaknya t
nnn sostal kebongs.:Jun
maupun berjatuhannya korban-korban dari masyarakat sipil yang tidak terkair dengan inti perrnasalahan. Abdurrahman Mas'ud, profesor dalam Dmu Sejarah Peradaban Islam dan. Kepala Badan Litbang dan Diktat Kemcnterian Agama RI,mcnyatakan bahwa gerakan radikalisme agama dalam beberapa hal dapat mengganggu stabilitas nasional dan Negara Kesatuan Rcpublik Indonesia (NKRI). Setidaknya ada tiga alasan mengapa radikallstne agama ini dapat mengganggu ,\'KRI. Pertama, mewamai/mengganti ideologi negara ynng mapan dengan idcologi kolompok tersebut, tanpa mempertimbangkan kepentingan ideologi kelompok lain. Kedua, mcmbas ...·a instabilitas/keresahan sosial karena sifatnya yang rnilitan, keras, cendcrung anarkis, tidak mau kompromi, Kl!tiga, dampak dari radikalisme dapat mengancam eksistensi kcdudukan para elit penguasa. Menurut
Abdurrahman
Mas'ud,
fenomcna
radikalisme
yang ada di Indonesia sebaiknya disikapl sebagal 'wake lip call yang menyadarkan seluruh komponen bangsa untuk melakukan KemenagRI2014
I
1
konsolidasi
diri
dengan
usaha-usaha
early warning system,
pembinaan umat yang lcbih efektif serta kerjasama kebangsaan yang lebih kokoh,
Pada dasarnya, radikalismc
dan berbagai rurunannya, terlepas dad .sirnbol agama apapuTI yang mereka gunakan merupa kan musuh bersama u mat beragama. [ika kim telaah Iebih
dalam, kelompok radikal dan teroris seringkali menempatkan agama sebagai tameng untuk meligitimasi tindakan dan perbuatannya.
Padahal, agama 'bukan faktor ulama yang mernicu munculnya gerakan radikalisme dan terorisme. Sebab agarna mcnjadi sumber 'kebaikan dan kedamaian, Terorisme misalnya, tidak memiliki akar dalam Islam dan semua aksi teror pada
dasarnya bukan rindakan keagamaan. Islam sangal kcras dalam mengecam terorisme dan ini ada dalam Al-Quran. 'Maka, ketika agama beclawanen dengan karakter dasar agama itu, berarti agama telah terkontaminasi oleh kepentingan lain di luar agamu, sepertikepcntingan ekonomi dan 'politik.' Radikalisme yang menimbulkan sikap ekstremis tersebut pada gilirannya akanmemperkeruh suasana bagi keutuhan umat Islam. Ini bisa sa]arnencoreng kesucian agama yang transenden. Yangp.alingpanting adalah kita hams menjaga sakralitas agama pa.da satu komirmen, untuk rnemperteguh keyakinan pada nllai-nilai dasar agama yang paling fundamen tal. Suasa na yang tertekan dan goncangan batin yang begitu mendalam, membuat seseorang yang mengallul prinsip radikalisme akan terus berupaya rnencari titik temu sebuah kebenaran yang mereka anut. Atas nama agama, seseorang sering mengabaikan dimensi keluhuran kemanusiaan yang menjad i fitrah manusia itu send iri, sehingga tindakan kekerasan rnenjadi pilihan yang paling ideal untuk rnemperkuat jaminan kehidupan selanjutnya." L Rcpublika.co.id.S'l October Zll13 2. Mohammad Takdir llahi, "Genealogi Radikalisme Agama," Ilarepan, 7 januari 2(114
2
I I<emen ag Rl 2014
Sinar
A.
Apa itu RadikaLisme?
Menurut Kamus Bcsar Bahasa Indonesia, radikalisme adalah paham atau aliran yang mcnghendaki perubahan sosial dan politik, dengan cara menggurrakan tindakan kekerasan sebagai batu loncatan untuk menjustifikasi keyakinan mereka yang dianggap benar. Dan sini, radikalisme bisa dipahami scbagat paham polirik kenegaraan yang menghendaki adanya pcrubahan dan revolusi besar-besaran, sebagai jalan untuk mencapai taraf kemajuan yang signifikan. Definisi yang terakhir ini cenderung berrnakna posilif yang bisa mclahirkan kemajuan besar bagi peradaban dunia. Kecendcnmgan makna radikalisrnc yang melahirkan bias politik maupun ekonomi, pada dasarnya tidak lepas dari pandangan para penganutnya, yang memiliki argumentasi berbeda unruk memaknai gerakan radikalisme yang turnbuh pesat di kalangan umat Islam. Tidak hcran bila pandangan positif dan negatif terhadap munculnya gerakan radikalisme sangat tergantung pada keyakinan dasar
penganutnya,' Pengertian lain mengungkapkan bah, ..'a yang dimaksud dengan radikal atau radikalisme itu adalah prinsip-prinsip atau praktik-praktik yang dilakukan secara radikal Suatu pilihan tindakan yang umumnya dilihat dengan rnempertentangkan secara tajam antara nilai-nilai yang diperjuangkan oleh kelornpok (aliran) agama tertcntu dengan tatanan nilai yang berlaku atau dipandang rnapan pada saat itu, Kata radikal juga scring diartikan sebagal keberpihakan, kecondongan, mendukung pada satu ide pemikiran saja, satu kelornpok, atau suatu ajaran agama secara penuh dan bersungguh-sungguh serta terfokus pada suatu tujuan serta bersifat reaktif dan aktif. Secara harfiah, radikalisme atau fundamental.isme tidak memliki sesuatu yang neg-atif. Namun 3. Mohammad Takdir Ilahi, "Cenealogi Radikalisme Agama," Sinar Harapan, 7 januari 2014 Kemenag RI 2014
I 3
secara etimologi, radikalisme dan fundamentalisms mengalami penyempitan makna yang bermakna negatif.'
telah
Pada dasarnya, pcrlu dibedakan antara radikal, radika lisme dan radikalisasi. Mcnurut KH. Hasyim Muzadi, Mantan Ketua PBNU dan pengasuh pesantren alHikam Malang), pada dasamya seseorang yang berpikir radikal (berpikir mendalam, sampai ke akar-akarnya) belehboleh saja, dan memang berpikir sudah seharusnyalah seperti itu. Katakanlah misalnya, seseorang yang dalam hatinya berpandangan bahwa Indonesia mengalami banyak masalah (ekonomi, pendidikan, hUkI,JIU, dan politik) disebabkan Indonesia tidak menerapkan syariar Islam, oleh karena itu, misalnya, dasar Negara Indonesia hams diganti dengan sistem pemerin+ahan Islam (Khilafah Islamiyyah). Pendapat yal,g radikal seperti itu sah-sah sa]a. Sekeras apapun pernyataan di atas jika hanya dalam wacana atau pemikiran, tidak akan menjadi persoalan publik, Sebab pada hakikatnya, apa yang muncul dalam benak atau pikiran tidak dapat diadili (kriminalisasi pemikiran) karena tidak terrnasuk tindak pidana. Kejahatan adalah suatu tindakan (omissi). Dalam pengertian ini, seseorang tidak dapat dihukum hanya karena pikirannya, melainkan harus ada suatu tindakan atau kealpaan dalam bertindak.P Adapun term "radikalisrnc", KII. Hasyim Muzadi mendefiniskannya "radikal dalam paham atau ismenya". Biasanya rnereka akan menjadi radikal secara permanen. Radikal sebagai isme ini dapat tumbuh secara demokratis, force (kekuatan) rnasyarakat dan teror. Dengan kata lain, radikalisme adalah .radikal yang sudah menjadi ideologi dan mazhab pemikiran. Dalam pandal1gq;11 peneliti, setiap orang '4. Moll. 'Haitami Salim. "Warn dan Perspektif Tentang Radlkalisme Agama," http://www.pascastainPOnHal1ak.com/iSlam.dan.perspektif-tentaI1g· radikalisme-agama.htm I 5. Abu Rokhmnd, "Radlkalisme.Islarn ban Upaya Dcradikalisasi Paharn Radikal", Walisongo, Volume 20. NC).rntH1, Mei 2012, h. 82
4
I
Kemenag Rl 2014
berpotcnsi rncnjadi radikal dan penganuJ paham radikal (radikalisme), tergantung apakah Iingkungan (habitus) mendukungnya atoll tidak."
Scdangkan yang dimaksud dengan radikalisasi, rncnurut Muzadi adalah (seseorang yang) tumbuh menjadi reaktif kctika terjadi ketidakadilan di masyarakat. Biasanya radikallsasi turnbuh berkaitan dengan kstikadilan ekonorni. politik, lemahnya penegakan hukurn dan seterusnya. [adi, jangan dibayangkan ketika teroris sudah ditangkap, laJu radikalisme huang. Sepanjang keadiJan dan kcmakmuran belum terwujud. radikalisasi akan selalu rnuncul di masyarakat, Kcadilan itu menyangkul banyak aspek, baik aspck 'hukum, poHtik, pendidikan, sosial, hak asasi, maupun budaya. Hukum itu berbeda dengan keadilan. Hukurn adalah aspek tertentu, sedangkan kcadilan adalah akh lak dari hukum itu.? B.
GeneaJogi Radikalisme
Agama
Konflik dalarn sejarah [slam telah nampak benih-benihnya pasca wafatnya Nabi Muhammad saw. Para sahabat saling berbeda pendapat tentang sosok yang pantas rnenggantikan posisi Nabi saw sebagat pemlmpin. Walau pada akhirnya Abu Dakar as-Shiddiq muncul sebagai khalifah pertama, narnun percikan perbcdaan tentang sosok khalifah tetaplah tidak bisa dihindari. Dan kepcmimpinan Abu Bakar sendiri tidak sepi dari adanya penolakan sebagian kecil u mat Islam. Pasca wafatnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kcdua, Utsman bin Affan melanjutkan kendall kekhalifahan. Periode kepemimpinannya tidaklah scpi dari konflik. Khalifah Utsman bin Man oleh sebagian kelornpok umat Islam dipandang terlalu lemah, sehingga ia sangat mudah tcrpengaruh oleh berbagai kepentingan kekeluargaan (nepotisme), Berlarutnya .masalah dcmi rnasalah berbuntut pada konllik yang menyebabkan 6. Abu Rokhmad, ibid, h,83 7. Ibid Kemenag RI 2014
I 5
Utsman terbunuh. Ali bin Abi Thalib yang dilantik menggan tikan Utsman, juga mendapatkan perlawanan dari beberapa sahabat diantaranya A'lsyah, Talhah, Zubair dan Muawiyah.
Konflik antara Ali dan Mnawwiyah merupakan pintu bagi Iahirnya konflik yang Iebih IUelS antara dua .kubu polirik iJ,U. Ketika pepe.rrulgat't.antara keduanya harnpir dimenangkan oleh
pasukan Ali, Muawiyah bin Abu Sufyan menawarkan arbitrase. Proses arbitrase sendiri pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Muawwiyah yang memiliki tingkat kecerdikan politik dibanding Ali. Dampak atas arbitrase memunculkan kekecewaan luar biasa dari pendukung Ali,hin gga pada akhirn ya melahirkan kelompok Khawarij. Khawarij tumbuh sebagai goJongan radikal, baik pandangan politik maupwl teologisnya. flag; rnereka, baik Ali mupun Muawiyah telah melakukan dosa besar, sehingga berhak dihukumi kafir atau murtad dari Islam. Sebagai konsekuensinya maka darah keduanya halal dltumpahken. Dalam setia.p argumentasinya, Khawani selalu mengedepankan semboyan "La hukma ilia lillah" (tidak ada hukum selain bagi Allah) elm "La hakarna illa Allah" (tidak ada hukum selain Allah) sebagaimena tersurat dalam surat al-Maidah ayal44. Pada perkembangannya, bukan, hanya persoalan teologis yang rnenjad isasaran kelompok Khawarij, mereka jugamenyasar tema-tema pelltik, yang mana sikap politiknya sangat ekstrern dan radikal. Khawarii berpandangan, setiap muslim yang tak sependapat dengan paham mereka, kedudukannya rnusyrik dan halal darahnya. Paham radikal yang dikembangkan Khawarij mendapat rcaksi yang tak kalah keras dari kelompok Islam lainnya, mengingat paharn Khawari] sangat tidak ramah terhadap perbedaan. Maka, rnuculah aliran teologi (kalam) seperti Murji'ah, Syi'ah, Mu'tazilah, Maturidiyah, Asy'ariah dan lainnya dan merespon apa yang diyakini Khawarij sebagai sebum kosalahan, Kondisi ini menyeret umat Islam terierumus pada
6 I
Kemenag RI 2014
konflik scktarian, saling rnenyalahkan dan bahkan terus berdebat hrngga lahirlah konflik antara Mu'tazilah melawan Asy'ariah, antara kaum filosof dcngan kaum mutakallimin, antara ahli syariah dengan ahli tasawuf. Dampak terbesar dari situasi ini adalah, umat Islam sernakin asyik dcngan pertengkaran dan melupakan persatuan, sehingga di sinilah Tslam mulai rnasuk dalarn kemunduran. Sejarah panjang konflik sekte dalam Islam membcri pengaruh yangsangatluasdalum perkernbangan Islam, termasuk di Nusantara, Abdul A'la. Rektor lAIN Sunan Arnpel Surabaya, membcri gambaran yang cukup luas terkair dcngan fcnomena radi kalisme eli Nusantara. Menurulnya, .hampir semua sejarawan sepakat, penyebaran Islam di kawasan Nusantara -yang nantinya sebagian besar wtlayahnya menjadi Indonesia -diturnbuhkcmbangkan melalui proses dan pola secara damai. Penduduk di kepulauan ini pada umumnya meneruna dan merneluk agama yang dibawa Nabi Muhammad saw ilu secara suka rela, tanpa dilatarbelakangi dcngan adanya suatu paksaan yang berarti, Bahkan sampai dcrajat tertentu, pend uti uk menyikapi agama yang bam ini sebagai sesuatu yang tldak aslng, Pola pcnyebaran dan pembumian Islam socara damai ini rnenjadi ikon penting Islam di bumi Nusantara. Kendati demikian, keberagarnaanlslam dikawasan tersebut bukan berarti seutuhnya berwajah mulus sepcrti itu, Dalam pe.riode tertcntu, atau dan di daerah tertentu kekerasan dari kelompok Islam tertentu juga ikut mcnghiasi wajah kcislarnan Nusantara, Kclompok awaI yang melakukannya adalah gerakan Padri yang melakukan kekerasan bukan hanya rerhadap orang di luar Islam, tapi juga terhadap sesama Muslim yang lidak mau mengikuti ajaran mereka. Kekerasan dan tindakan sejenis yang dilakukan tampaknya bukan semata-mata terjadi secara sertamerta, tapi merujuk kepada pandangan keagamaan tertentu yang berkelindan dengan aspck lain dan terkonstruk sccara slstematis Kemenag RI 2014
I 7
yang sampai derajat tertentu rnelegitimasi atas terjadinya sikap dan tindakan sernacam itu,S Pemikiran yang dikcmbangkan kaum Padri tidak berhenti sebatas pada arah diskursus semata. Mereka melabuhkannya ke dalarn realitas kehidupan rnelalui aksi konkret, Dalam melakukan tindakan dengan mengatasnamaken agama ilu, mereka terpcrangkap ke dalam fundamentalisrne radikal y
8 I
Kemenag RI 2014
Dari paparan di atas dapat kita tarik benang merah, bahwa radikalisme agama turnbuh dan berkcmbang seiring dengan dinamika yang terjadi di internal umal Islam, berbagai baik secara politik, ekonorni maupun paham keagamaan, memberi pengaruh terhadap kernunculannya. Dalarn hal inilah kita melihat bahwa radikalisme agama sering
persinggungan
mengatasnamakan paham agamalerlentu scbagai legitimasinya, sedangkan motivasi polirik, ekonomi dan sosial budaya menjadi kabur,
Mohammed Arkoun (1999), satu diantara sarjana muslim .kontemporcr, melihat radikalisme Islam sebagai dua tarikan berseberangan, yakni, rnasalah idsologisasi dan politis. Dan, Islam selalu akan berada di tengahnya. Manusia tidak selaJu paham sungguh akan perkara itu. Bahwa radikalismc secara serarnpangan dtpahami bagian substansi ajaran Islam. Semcntara fen omena politik dan idcologi terabaikan. Memahnmi Islam mcrupakan aktivitas kesadaran yang meliputi konteks sejarah, sosial dan polirik. Demikian juga dengan memahami pcrkernbangan fundarnentalisrne Islam. Tarikan politik dan sosial telah menciptakan bangunan idcologis dalam pikiran manusia. Nyata, Islam tidak pernah mcnawarkan kekerasan atau radikalisme. I'ersoalan radikalisme selama ini hanyalah permalnan kckuasaan yang mcngental dalam Ianatisme akut. Dalam sejarahnya, radikalisme lahir dari persilangan sosial dan polilik. Radikalisme Islam Indonesia merupakan realitas tarikan bersebcrangan itu.'
Kalau kita lebih rind menganaUsis sejarah munculnya radikalisme yang mengatasnamakan agama. ternyata ada satu
tesis yang patut kita pertimbangkan secara matang terkait fanatisme, terhadap ideologi yang dilakukan sekelompok aliran politik tertentu yang mcresahkan keamanan dunia. Radikalisme agama pada dasarnya berujung pada sebuah kegagalan yang 11. 'V111 hama md Ismaiel, "Radikalism~ Islam di Indonesia," nu.or.id,
28/10/2008 Kemenag RI 2014
I
9
kemudian melahirkan kcbencian, dendam, mauplffi fana tisme. Barangkali kita hams menyadari, pcndukung radikalismc agarna tidak mampu memberikan tawaran untuk mencapai kesepakatan damai maupun keinginan melakukan dialog partisipatif derni memecah kebuntuan, Kctika jalan damai tidak tercapai, [alan pintas berupa self-defeating (me.nghancurkan diri sendiri) atas nama agama, yang dipahami dalam suasana jiwa yang sakit dan tertekan, kera P dilakukan scbagai bentuk kepuasaan pribadi." C.
Faktor Pemicu Radikalisme
dalam Islam
Syamsul Bakri, dosen Peradaban
membagt faktor pendorong kedalam5 (lima) faktor. 13
Islam STArN Surakarta, munculnya gcrakan radikalisme
Peruuna, faktor-faktor sosial-politik. Cejala kekerasan "agarna" lcblh tepat dilihat sebagai gejala sosial-politik daripada gejala keagamaan, Gerakan yang secara salah kaprah oleh Barat disebut sebagai radikalisrne Islam itu lebih tepat dilihat ak ar permasalaharmya dari sudut konteks sosialpoUIik dalam kerangka historisitas manusia yang ada di masyarakat. Sebagaimana diungkapkan Azyumardi Azra bahwa memburuknya posisi negara-negara Muslim dalarn konflik urara-selatan mcnjadi penolong utama munculnya radikalisme. Secara historis kita dapat melihat bahwa konflik-konflik yang ditimbulkan olch kalangan radikal dengan seperangkat alat kekcrasannya dalarn menentang dan membenturkan did dengan kelompok lain temyata lebih berakar pada masalah sosial-politik. Kealia, faktor emosi keagamaan. Harus diakui bahwa salah saru penyebab gerakan radikalisme adalah faktor sentimen keagarnaan, termasuk di dalamnya adalah sol idaritas keagamaan 12. Mohammad Takdir llah], "CcneaJogi Radikalisma Agama," Sinar Harapan, 7 Ianuari 2014 13. Syamsul Bakri, "Islam dan Wa.;.ln.l Radikalisme Agama Kontemporcr". Jurnal D1NIKA VoL 3 No.1, January 2004 (http://www.dilpcrtais.net/ iumaJplai/dmika-skt/31104/bakrl"()).pdf)
10 I
Kemenag RI 2014
untuk kawan yang tertindas oleh kckuatan tertentu. Tctapi hal ini lebih tepat dikatakan sebagai faktor emosi keagamaannya, dan bukan agama (wahyu sud yang absolut) walaupun gerakan radikalisme selalu mengibarkan benders dan simbol agama seperti dalih membela agama, jihad dan mati syahid, Dalam kontcks .ini yang dimaksud dengan emosi kcagamaan adalah agama sebagai pcmahaman rcalitas yang sifatnya interprctatif. [adl sifatnya ntsbi dan subjektif. Ketiga, faktor 'kultural ini juga memiliki andil yang cukup besar yang melatarbelakangi rnunculnya radlkalisme, Hal ini wajar karena memang secara kultnral, sebagaimana diungkapkan Musa Asy'ari bahwa di dalam masyarakat selalu diketcmukan usaha untuk melepaskan diri dari [eratan jadng-janng kebudayaan tertentu yang dianggap tidak sesuai. Sedangkan yang dimaksudlaktor kuhural di sini adalah sebagai anti tesa terhadap budaya sekularisme. Budaya Barat rnerupakan sumber sekularisme yang dlanggap sebagai musuh yang hams dihilangkan dari bumi. Scdangkan fakta sejarah mempcrlihatkan adanya dominasi Baral dan berbagai aspeknya atns negeri-ncgeri dan budaya Muslim. Peradaban Barat sekarang ini .merupakan ekspresi dominan dan universal umat manusia, Barat tclah dengan sengaia mel akuka n proses rnarjinalisasi scluruh sendi-sendi kehidupan Muslim sehingga umat Islam menjadi terbelakang dan tertindas. Barat, dcngan sekularismcnya, sudah dianggap sebagai bangsa yang mengotori budaya-budaya bangsa Timur dan Islam, juga dlanggap bahaya terbesar dari kcbertangsungan moralitas Islam.
Keempat, faktor ideologis anti westcrnisme. Wcstemlsme merupakan suatu pcmikiran yang membahayakan Muslim dalam mengaplikasikan syari'at Islam. Sehingga simbol-simbol Barat hams dihancurkan demi pencgakan syari'at Islam. Walaupun motivasi dan gcrakan anti Barat tidak bisa disalahkan dengan alasan keyakinan keagamaan tetapi jalan kekerasan yang diternpuh kaum radikal justru menunjukkan ketidakmampuan Kemenag RI 2014
I
11
rnereka dalam memposisikan diri sebagai pesaing dalam budaya dan pcradaban.
Kelima, faktor kebijakan pemerintah.
Ketidakrnampuan pemcrintahan di negara-negara Islam untuk bertindak mcmpcrbaiki situasi atas berkembangnya frustasi dan kemarahan sebagian umat lslam disebabkan dominasi ideologi, militer mal1plll1 ekonomi dati negera-negara bcsar. Dalarn hal ini clit-clit pcmcrintah di negeri-negeri Muslim belum atau kurang dapat mcncari akar yang menjadi penyebab munculnya tindak kekerasan (radikalisme) sehingga tidak dapat mcngatasi problematika sosial yang dihadapi umat. Dari kclima faktor sebagaimana kita kerucutkan kedalam tiga hal 3.
diuaraikan
di atas dapat
Konflik Palestina-Israel
Konflik Israel dan Pelestina telah merenggut ribuan korban jiwa, insfrastruktur dan harte, serta rusaknya tata kehidupan warga Palestine. Dalarn serangan terbaru, Militcr Israel mengklaim telah menyerang lcbih dari lima ribu lokasi selama perang di [alur Caza, Serangan itu rnengakibatkan 2.145 warga Pales tina rewas, dan 11 ribu lainnya terl u ka.!' Di bidang ekonomi, scbagaimana disampaikan Bank Dunia. bahwa konflik yang terjadi di Jalur Gaza mengakibatkan kondisi perekonomian Palestina semakin tertckan dan memperburuk antara lain karcna menurunnya penghasilan per kapita pada 2013. Tanpa adanya tindakan segera dari Otoritas Palestine, lembaga donor, dan Israel untuk merevitalisasi ckonomi dan memperbaiki iklim bisnis, maka akan mcnjadi bahaya nyata, kata Direktur Ncgara Bank Dunia untuk Tepi Barar dan Caza Steen Lau jorgensen dalam rilisnya, Rabu (17/9). Menurut Jorgensen, seperenam warga Palestina di Tepi Barat dan hampir separuh warga di Gaza rnenjadi pengangguran karcna konflik terbaru, Lapocan Pengawasan Ekonomi Palestina yang mengkaji ekonomi 14. Republika. 28 Agustus 201 4
12 I
Kemenag RI 2014
Palcstina serta menganalisis darnpak masa depan bila trcn saat ini berlanjut adalah merekonmendasikan aksi remedial baik dari Otoritas Palestina, pcmerintah Israel, dan donor intemaslonal." Dunia Islam rnerespon apa yang terjadi d i Pales tina dengan beragam kecarnan dan aksi. Dari Indonesia, Ketua Prakarsa Persahabatan lndonesia-Palestina, Din Syamsuddin mengccam keras adanya agresi militer tentara Israel ke [alur Gaza. Dalam serangan yang menewaskan ratusan warga sipil terrnasuk anak-anak di bawah umur rersebut, Din menganggap apa yang dilakukan Israel adalah tindakan brutal."Kami sampaikan kecaman keras atas serangan brutal tersebut," kata Din di gedung I'usal Dakwah Muhammadiyah, [alan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat, Kamis (1017). Selain itu, dirinya juga mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBS) untuk scgera mengambil sikap nyata rnenghcntikan serangan ym1g semakin deras di ]alu r Can. Dia [uga berharap kepada presiden Indonesia, untuk tetap mcmihak kepada rakyat Palestine dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Kami tetap dorong untuk keberpihakan kepada rakyat Palestine untu k mernperjuangkan kernerdekaan, sesuai dengan apa yang diamanatkan konstitusi." Dunia pun tidak tinggal diam. Sebanyak 24 ncgara lurut mernberikan dukungan tcrhadap resolusi PBB pada hari Selasa (22/7) yang menuntut Israel menghentikan serangannya ke Gaza. Negara-negara tersebut termasuk India, Rusia, Chino, dan IVrika Selatan. Sementara itu, 17 negara abstain dari keseluruhan 46 negara anggota dewan. Negara yang menentang hanya Amerika Serikat, sedangkan semua negara Eropa memilih abstain. 17 Sikap barat yang mcndua dalam menyikapi konflik Israel dan Palestine, dipandang sebagai keberpihakan Barat terhadap pembantaian warga PaIcstina. Barat yang begitu gigih mcnentang terorisme dan radikalisme, begitu mudah 15. Rcpublika, 17Sept~mber 2014 16.hllp:!/lVww.merdeka.com/lOjull 2014 17. Republika, 25 Juli 2014 Kemenag RI 2014
I
13
membiarkan teror menghantui warga Caza. Fakta rnanunjukkan
kcbcrpihakan Amcrika Serikat scbagai negara adidaya pada Israel. Keberpihakan tersebut semakin terlihat jelas ketika tidak kurang dari puluhan resolusi yang: dikeluarkan PBB untuk konflik lsrael-Palestina kerap "dimentahkan"
Amerika
dengan v:etonya. Ada hal loin yang lcbih menarik, sunylnya suara ncgo.ra-ncgara Arab (khususnya Saudi Arabia yang dalam banyak hal dlanggap sebagal "kampung halaman Islam", dan bertoman dekat dengan Amenka) semakin rnernperlihetkan nuansa politik yang cukup kontras dalam kasus lni. rs Di samping itu, faktor media rnassa (pers) Barat yang selalu memojokkan umat Islam juga menjadi faktor munculnya reaksi dengan kekerasan yang dilakukan oleh umat Islam. 'Propaganda-propaganda lewat pel'S memang merniliki kekuatan dahsyat dan sangat rut untuk ditangkis sehingga sebagian "ekstrem" yaitu perilaku radikal sebagai reaksi atas apa yang ditimpakan kepada komururas Muslim."}
Konflik Israel dan Palestina menjadi pusat perhatian duma Islam, termasuk lahirnya kelompok-kelompok .radikal yang rnenghendaki jalan kekerasan .sebagai respon atas berbagal lindakan Israel terhadap warga Palestine. Apa yang tersaji di berbagai berita tentang' pembantatan warga Gaza, penghancuran bangunan. sekolah da 11 rumall saki t, tentang anakanak yang terenggut Il),awanya, kesemuanya membangldtkan rasa solidaritas dari kalangan muslim dunia. Maka lahirlah ge.rakan-gerakan radikal yang menjadikan kasus pernbantaian di Palestina sebagai alasan untuk melakukan kekerasan yang sarna terhadap Barat dan sekutunya. Pada aspek tataran global, akar radikalisrne bisa ditelusuri 18. Eko Marhaendy," AnHli>;i:. KonflikIsraet Palestina: Sebuah Penjelajahan Dimensi Politik dan Teologis," komachaendy.wordpress.corn (diunduh 19 Seprem ber 2014) 19. SyamsulBakri, "Islam dan Waqana Radlkelisme Agruna Kontemporer", [urnal DINIKA VoL 3 No. I, January 2l)04.(hl1:p:/lwww.ditperlai;l.nel:j jurn,illptai/dilJika-skt/31104fba kri-Il'l.pdf)
14
I
Kemenag RI 2014
melalui nasib Palestina yang dizalimi Israel yang didukung penuh Amerika Serikat. Sebagai penguasa tunggal dunia, Amerika Serikat sebenarnya berperan strategis menyelamalkan peradaban urnat rnanusia yang rnulai tersungkur oleh kebengisan akhlak dan moral, sehingga bisa mengembangkan sebuah kulrur kearifan global (n elllhire of global wisdom). Harapan itu tidak terjadi karena politik luar negeri Amerika Serikat sangal prnIsrael. In! mengakibatkan permasalahan kemanusiaan global tidak dapat dipecahkan sccara berkelanjutan (Muhammad Hanif Hasan, 2007). Dari sini kita bisa mcngetahui bagaimana kekejarnan Amerika Serikat rerhadap rakyat Irak dan Atganistan. Mohammad Abu Kazleh (2003), penulis asal Yordania, mengungkapkan rasa dukanya terhadap tragedi yang menirnpa rakyat Irak akibat diinvansi Amerika Serikat-" Fakta yang cukup sulit untuk dibantah, bahwa konflik Israel-Pa les tin a berhasil mcmbangun stigma di tcngah masyarakar Islam sebagai konflik bernuansa agama. Pandangan ini setidaknya dibangun berdasarkan asumsi bahwa Palcstina diy akin i sebagai salah satu sirnbol splritualitas Islam, dan korban yang berjatuhan di tanah Pales tina secara umum adalah masyarakat Islam. Istilah "jihad" sendiri rnerupakan terminologi dalam ajaran Islam yang rnengandung pengerticn perang yang dilakukan di [alan Allah, sehingga jika jihad dapat dltolerir dalam kasus ini, maka semakin sulit mcmbangun Iondasi keyakinan di tengah masyarakat Islam ten tang adanya "fakta lain" di balik situasi konflik yang sejak lama terjadi antara Israel dan Palestine." Konflik Israel-Palestine dengan semJirinya dapat diposisikan sebagai konAik sosial mengingat kasus ini dapat disoroti dari bebcrapa aspek: politik dan teologi, Konflik sosial sendiri - sebagaimana dikatakan Oberschall mengutip Coser20. Mohammad Takdtr Dahl, "Cenealogt Radikalisme Aguma." Slnar Harapan, 7 Januari 2014 21. Fko Marhaendy,' Analisis Konflik Israel Palestine:Sebuah r"'njdoj~· han DIn1,!I,siPolitik dan Teologts," komarhaendy wordpress.com (diunduh 19 September 2014) Kemenag RI 2014
I
15
diartikan sebagai
er •••
a strllgle over values Or claims to status, power,
and scare it:501lTCf, ill tuid: tlie aims of the conflic.t groups are nof (July 10 :sail1 the desired values, but 11180 to neutralise injure or eliminat« rivals. Pengertian irri menunjukkan bahwa konflik sosial meliputi spektrum yang lebar dengan melibafkan bcrbagai konilik yang mernbingkainya, seperti: kon£J.ik antar kelas (social class COI7flict), konflik ras (ethllics and racial cOIif/ids), konflik antar pemeluk agama (religions c.cmflict), konflik antar komunitas (cotnmunei conflict), dan lain [email protected] b.
Standar Ganda Kebijakall Negara Majn
Faktor anti barat
menjadi akar yang kuat dalam
mendorong lahirnya sikap radikal, Radikalisme agama yang tidak [arang kernudian melahirkan aktifitas kekerasan dan terorisme pada umumnya merupakan respons dan perlawanan terhadap kebijakan Amerika dan sekutunya terhadap kezaliman yang
terjadi
di
negara-negaT;l
Islorn. Kebijakan
"perang
molawan terorisme" yang selama ini digaungkan oleh Amerika dan sekutunya menimbulkan segrcgasi yang sangat nyata: siapa yang rnenduknng kebijakan fersebut rnerupakan sekutu bagi Amerika, sedangkan yang menolaknya dtanggap sebagai.musuh, Dengan kebijakan tersebur Amerika dan sekutunya membu ru orang-orang ymg dianggap .sebagai terons, bukan saja di negara
mereka tapi juga di negara lain. Kondisi inilah yang kernudian menjadi penyebab "rncngerasnya" sikap sekelompok urnat Islam, yang kemudian mereka juga membuat garis pemisah yang tegas: siapa yang mendukung kebijakan Arnerika dan sekutunyatersebut dianggap bagian dari mereka (rlYlsharriHha<~hut). Sedangkan yang menolak dianggap sebagai ternan seperiuangan (al1shllr n/-toHhid). Menurut kelompok ini kebijakan Amerika dan sekutunya 22_ Eko Marhaendy," Anallsis Konflik Israel Palestina: Sebuah Penjelaiahan Dimensi Politik dan Teologis,"komarhaendy.wordpress.com(diunduh 19 September 2014)
16
I
Kemenag RI 2014
yang mcngobarkan perang global melawan terorisme dipahami sebagai perang rnelawan umat Islam secara global. Pada akhimya sikap keras Amerika dan sekutunya dalam rnenjalankan agenda perang melawan tcrorisme menjadi penyebab semakl 11 radikalnya kelompok ini. Kclompok ini rnembalas kebijakan tersebut dengan mengobarkan perang melawan Amerika dan sekutunya dengan mcngincar kepentingan-kepentingan mcreka. Kelompok ini menjustifikasi aktilitasnya dengan mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah jihad melawan pihak-pihak yang mernerangi umat Islam. Mereka membolehkan melakukan serangkaian pengcbornan pada objek-objek yang mereka zUlsgap sebagai perpanjangan kepcntingan Amerika dan sekutunya, di manapun objek tersebut berada, bahkan di ncgara berpenduduk mayoritas muslim sekalipun. jusrifikasi tcrhadap apa yang kelompok ini lakukan, yaitu dengan mengatasnamakan jihad, tidak disetujui oleh para ulama. Kelompok ini rnemahami jihad hanya dcngan arti perang ("ita!). Padahal, menurut para ulama, jihad juga mernpunyal makna lain, mlsalnya upaya sungguh-sungguh dalam melakukan perbaikan. Menurut para ularna, jihad sclain rnernpunyai makna qita! (perang), juga mempunyai makna Isftlllit (perbaikan). Dalam konteks till, kaum tadikalismc memandang Iakta histor!s bahwa umat Islam tidak diuntungkan oleh peradaban global schingga rnenimbulkan perJawanan terhadap kekuatan yang mendominasi. Dengan mcmbawa bahasa dan simbol serta slogan-slogan agama kaum radikalis mencoba menycntuh cmosi keagamaan dan mengggalang kekuatan untuk mencapai tujuan "mulia" dati politiknya. Tentu saja hal yang dernikian ini tidak sclarnanya dapat disebut mcrnanipulasi agama karena sebagian perilaku mereka bcrakar pad a interpretasi agama dalam melihat fen omena historis. Karcna dilihatnya terjadi banyak pcnytrnpangan dan keLimpangnn sosial yang merugikan kornunitas Muslim maka tcrjadilah gcrakan radikalisme yang Kemenag RI 2014
I
17
ditopang
oleh
sentimen dan emosi keagarnaan.·2.;
c.
Distorsi Paham. Keagamaan Selain itu, faktor d istorsi pemahaman agama juga menjadi akar darl munculnya sikap radikal dalam beragama. Salah satu penyebab terjadinya distorsi dalam memahami agama adalah pemahaman terhadap dalil Al-Quran dan Hadis hanya secara harfiyah alau literer. Pemahaman terhadap daJil Al-Quran danHadi.s hanya dengan menggunakan pendekaran Iiterer ini mcmbahayakan, karena dapat menggeJindrkan seseorang dalam kesalahan pemahaman, Dalam pengambilan suaru hukum dari dalil-dalil syar'I (istinbath 1l1-hukm) harus melewati seperangkat metodologi yang telah diformulasikan oleh para ulama, baik dengan cara pemahaman tcrhadap makna harfiyah dari dalil
Al-Quran dan Hadis (manthuq an-Hash) ataupun dengan cara menggalilebih dalam rnakna tersebunyi dari datil Al-Quran dan Hedis (m/Jfhum ,m-I·!i?5h).
Pemahaman agama yang hanya didasarkan pada manthuq an-nash saia akan menimbulkan kekakuan dalam beragarna. Karena agama Islam dirurunkan oJeh Allah $ubhanahu uxua'ala sebagai agam a terakhir, sehingga apapw1 peristiwa dan permasalahan yang rnuncul seiring dengan perkembangan zaman dapat dicarikan jawabannya dalam agama. Nash keagamaan (tWS/HlS)! sya/"iyalJ) terbatas pada lIynl qIlI'G:Hiyall dan
SII1111alt /labaw/yah sedan.gkan permasalahan akan senantiasa muncul seiring de.ngan perkembangan zaman, Sehingga apabila pemahaman agama didasarkan hanya pada munihuo {In-nashsaja rnaka boleh [adi agama tidak akan bisa menjawab permasalahan
yang muncul, karena tidak semllanya terrnaktub secara jelas di dalam nash. Suatu hal yal1g tidak mungkin menjawab semua persoalan yang rnuncul hanya terpaku dengan manihuo an-nash,
karena nash sifatnya sangat terbatas sedangkan persoalan yang 23. Syamsul Bakrl, "Islam dan Wacana Radikalisme Agama Kontemporer", [urnal 01NTK."\ Vol. 3 No. '1, January 2004 (http://www.ditpert.u~.neV jt,J malptai/d inika·skt/311 O4lba kri-D'l.pd t)
18
I
Kemenag HI 2014
tcrjadi ~1J.::j
tCIUS
bcrkembang. Sebagaimana ungkapan para ularna:
<J"_,...a.:J I u~
_,t 0,)j~
;:f- Jy,.u" ,.;..,) lyJ
I
<.fJ j a~j..I.>..A .._,P_,...a.:llu ~
Jj1_rl~ .!J.)lyJl ..fJJ "Sesunggu}mya nash ihl terbatas, sednllskml persoalan-pe«..aalan yang muncul lidnklllTr lerbntas. Alart knrella seslmgguhllyn lIasTr itu. ielah berhenti sedangkcm permasalahan akllll sel1antiasn niuncul dart iidak pernah. berhenii" Apabila pemahaman terhadap dalil ini dipaksakan .~\.:;:;j
"i
hanya dengan mempergunakan cara litcrer, apalagi kalau tidak diimbangi dengan pcnguasaan yang mendalarn tcrhadap maksud dad dalil tersebut, maka tidak terrutup kemungkinan pemahamannya mcnjadi terdistorsi. Karena pernahaman terhadap dalil secara literer dan parsial cenderung bisa menycsatkan, dan dikhawatirkan akan menimbulkan radikal.isme daldIDpemahaman agama. d.
Cita-cita Khilafah rsJamiyyah
Khllalah Islamiyyah menjadi isu yang .telah menarik dalam kemunculan radlkalisme dan terorisme. Alasan yang mengcmuka adalah, bahwa bentuk pemerintahan saat ini tidaklah sesuai dengan ketentuan syariat Islam karena tidak dibentuk alas prinsip khilafab lslarntyyah, perundangundangan ridak berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadits, Oleh karena ltulah, negara tanpa khilafah lslamiyyah disebut thagut, dan \...-ajib diperangi. Gerakan mendukungkhilafahlslamiyyahte1ab tcrjad idalam setiap periode. Sejak runtuhnya Turki Utsmani, memang tidak ada lagi negara dengan label "khilaiah". Negara-negara yang mendeklarasikan sebagai negara Islam pun banyak dibangun atas dasar kerajaan, Ditarnbah, hegemon! Barat terhadap dunia Islam yang begitu kuat, mendorong kalangan muslim untuk mengembalikan kejayaan khilafah Islamiyyah. Pada titik inilah, khilafah Islamiyyah bagi sebagian ked I kelompok umat Islam Kemenag RI 2014
I 19
dipandang sebagai modcl tcrbaik satu-satunya bagi kemajuan umat Islam. Hal ini pulalah yang dapat kita baca saat Islamic State (IS- sebclumnya ISIS) mendeklarasikan negara Islam, bahwa di bawahkepemimpinan IS inilah khilafah Islamiyyah ditcgakkan, Menurut Din Syamsudclin, khilafah adalah ajaran Islam yang baik dan disebutkan dalam Al-Quran, bahkan dalam nada bahwa setiap manusla adalah khalifah Allah di rnuka bumi. Oleh karen a itu konscp khilafah tidak mungkin kita tolak, Namun, jika khilafah ditarik kcpnda kelembagaan politik kcagamaan rnaka tcrdapat perbedaan pcndapat di kalangan ulama dan cendekiawan muslim dari dulu hingga kini. Soal khilafah historis yang pernah ada dalam sejarah Islam, misalnya, Ibnu Khaldun mengkritiknya sebagai bukan lembaga kepemimpinan politik yang bersifat keislarnan, karena sesungguhnya khilafah waktu itu adalah kerajaan, Menurut Din, gugnsan untuk mpnpgakkan khilafah sekarang ini mcmpunyal makna esensial perlunya persatuan umat Islam. Oleh karena itu penegakan khilafah harus tetap dalam kerangka NKRI. Khilafah seperti itu menolak separatismc pada satu sisi dan universalisrno pada sisi lain. 5ebagai manifestasl pcrsatuan urnat Islam, khilafah tidak boleh mengurangi inklusifisme dan pluralisrne bangsa, Kcpada semua pihak diimbau untuk tidak perlu khawatir dengan wacana khilafah sebagai bag-ian dari proses demokrasi dan pluralisme. Justru sikap menolak dan rnengecarn wacana yang hidup di kalangan bangsa bisa bersifat anridemokrasi dan pluralisme."
D.
ISIS dan Fenomena Radikalisme
Modern
Isiamic State of Irno and Syria (ISIS), yakni kelompok bersenjata di Irak dan Suriah yang direngarai bcraflliasi dengan AI-QaC'da muncul menjadi isu internasional yang menggemparkan dunia. Sampai soot ini belum
diketahui
data berapa jumlah
24 http://suaramcrdcka.com/hariaN0708/13/na';ol.htm
20 I
Kemenag RI 2014
anggota ISIS, termasuk pengikutnya di Indonesia. Kclompok ini menggunakan media sosial dalam menyebarkan pengaruh dan merekrut anggota eli seluruh dunia, ISIS memiliki akun Twitter bemama, Fajr Al-Bashaer «(g:Fajr991)untuk merckrut anggota baru yang rnau bergabung. Para pendaftar akan dimintai data personal dan selanjutnya mereka akan dikirimi berita seputar per.tempuran IS1Sdi Irak dan Suriah serta perkernbangannya.Blf mentis video yang mengaJak pal'a pemuda Muslim di Baret ag~r turut berjuang bersama kelompok .itu. ISIS dalam gerakannya yang terlihat saar ini fokus menentang Israel, dan berbeda dengan Al-Qaeda yang mcncnlang Barat dan Yahudi, tapl tidak spesifik terhadap Israel. SebUM video berisi ajakan dati warga Indonesia untuk ber.gabung ke ISIS beredar melalui situs YouTube. Oalam video berdurasi delapan menit berjudul 'Tofll lite Rllnk..~·itu, seseorang yang menyebut dirinya Abu Muhammad al-Indonesi meminta v...arga Indonesia untuk mendukung pcrjuangan ISIS menjadi khilafah dunia. ISIS menerbitkan surat kabar eletronik dan cetak dalam bahasa Inggris dan Arab. Mereka telah menerbitkan surat kabar "Oabiq" dan akan rnenerbitkan "Chalipate 2" yang didistribusikan di seluruh wiJayah Suriah yang rnereka kuasai. Dukungan terhadap IS[S dari warga negara Indonesia yang terpengaruh paham dan gerakan ekstrem tersebut mcrupakan ancaman keamanan dalam negeri, Para pendukung ISrS mempunyai dua pili han, yaitu hijrah ke Timur Tengah membantu ISIS atau mengubah negaranya menjadi negara kekhllafah, Para pe.ndukung ISIS d.i Indonesia telah bersumpah setla atau membaiat pimpinan ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, Dengan sumpah itu, para pendukung ISIS seolah-olah tnk lagi rnenjadi warga negara Indonesia, melainkan rnenjadi warga ncgClra ISlS. Pembaiatan anggota ISIS telah terjadi yattu di Malang, J3',\'
Kemenag RI 2014
I
21
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin secara tegas menyatakan, ideologi Islamic State (If Iraq and Syirin (ISIS) bertentangan dengan ideologi Pancasila. Pernyataan ISIS yung mengaeakan bahwa Pancasila adalah, rhagur atau berhala yang harus diperangi, sudah amat kelewatbatas, ISIS merupakan suatu
organisasi pergetakan yang berpahamradikal, dan menggunakan kekerasan demi memperjuangkan apa yang diyakininya. Yakni memperjuangkan negara Islam di Iraq dan Suriah. Umat Islam Indonesia tak perlu terpengaruh dan ikut-ikutan. Menurut Menteri Agama, masyarakal Indonesia yang mengangkat sumpah dan berjanjisetia kepada negara asing atau menjadi bagian dari negara asing bisa mengakibatkan kehilangan status kewarganegaraan. Khususnya umat [slam Indonesia, Menteri Agama meminta agar bcrsikap mawas diri, Sebab dakwah Islam dilakukan secaradamai, mengaiak dan merangkul semua kalangan dengan cara-cara yang baik dan penllh hikmah, bukan dengan menebar ketakutan dan kekerasan, Demikian kutipan pemyataan Menteri Agama. Umat Islam Indonesia perlu hati-hati dan merniliki kewaspadaan dalam rnenylkapi isu gerakan ISIS. Untuk itu diperlukan kajian yang konprenhensif, Perlu didalarni latar
belakang dan potensi ancaman yang dapat dinmbulkannya. baik jangka pendek mm.tplffi[angka panjang terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tokoh organisasi Islam ter.besar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah menyampaikan pemyaatan dalam menyikalJi ISIS. DR (He) KH. Hasyim Muzadi (Nahdlarul Ulama) mengatakan bahwa video yang mengajak
warga Indonesia bergabung
dengan Negara Islam
lrak dan Suriah (TSrs) bisa mengancam kcdaulatan negara. Sebab, ISIS mcrupakan gerakan lintas negara yang bertujuan mendirikan ncgara tcrsendiri, Ini ge;rakan ekstrem yang tidak menghorrnati kedaulatan negara. Hasyim meminta umat muslim dan pemerintah .mewaspadai kampanye yang mengajak
22 I
Kemenag RI 2014
dengan ISIS. Soalnya ISIS bukanlah aliran agama yang berisi aiaran teologi dan ritual keagamaan, tctapi gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi. Menurut. Hasyim, jika gerakan ini merebak di Indonesia, bukan tak mungkin akan ada gerakan-gerakan serupa ISIS yang bermunculan, Organisasi ini dinilai sangat berbahaya. Ahmad Syafi'i Maarif (Muhammadlyah) meminta pernerintah untuk mewaspadai rnunculnya kelornpok Ncgara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Tanah Air. Menurut Syafi'i Maarif jika memang ada, maka pemecintah harus scgera mernberantas kelompok tcrscbut sebelum berkembang Iebih jauh, [ika terbukti ada, hams dipangkas pada kuncupnya sebelum berkembang. Syafi'i Maarif juga meminta rnasyarakat agar tidak tertipu dengan ajakan bergabung dengan kelompok tersebut, Sebab, ISIS merupakan kelornpok sesat dan merasa benar di [alan yang sesat, warga bcrgabung
Menurut
salah seorang pengamat
politik, organisasi
Negara Islam lrak dan Suriah (ISIS)berpotcnsi besar berkembang di Indonesia. Ada dua penyebab ISIS mudah bcrkcmbang di Tanah Ail'. Pertmna, Indonesia mcmiliki toleransi yang tinggi terhadap kebebasan bcragarna. Kondisi ini sckaligus menjadi peluang tumbuhnya bibit-biblt gerakan yang membahayakan, KedUIJ, pengetahuan dan informasi masyarakat mcngcnai agama cenderung scdikit, tapi semangat ingin berbuat lebih. Juru bicara Kementerian Kornunikasi dan InIormatika mengatakan bahwa Kcmenkominfo tidak serta mcrta bisa memblokir video ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk bcrgabung dengan ISISdi situs YouTube. Pernblokiran itu hanya bisa dilakukan atas dasar pengaduan dari masyarakat, Dideklarasikannya ISIS (Islamic Sfl1te of Iraq and Syria,) oleh sekelompok orang dan tnengklaim secara sepihak sebagal kekhalifahan [slam secara global segera mendapatkan reaksi dari berbagai pihak, ada yang menolak dan ada pula yang mendukungnya, ada yang menganggapnya sebagai ancarnan dan ada pula yang menganggapnya sebagai harapan, Pihak Kemenag RI 2014
I
23
yang menolak dan menganggapnya sebagai ancaman berasal dari sebagian besar umat Islam, termasuk pal'a ularna dan pemimpin dunia Islam. Sedangkan. pihak yang mendukung dan menganggapnya sebagai harapan berasal dari segelintir orang yang sejak awal telah mempunyai cita-cita untuk rnendirikan kekhalifahan Islam secara global walaupun dengan menggunakan pendekatan kekerasan. Pihak yang menolak kemunculan ISIS beserta klaimnya sebagai kekhalifahan Islam global berasal dati hampir semua komponen umat Islam. Bahkan kelompok dalam umet Islam yang selama irri dikenal sebagai pihak yang gigih mcwaeanakan pentingnya khilafah Islamiyah juga masuk dalam barisan pihak yang menolak pendeklarasian ISIS tersebut. Alasan yang paling rnenonjol dan disepakati oleh hampir .semua kelompok Islam adalah terkait dengan earn yang- dipergunakan oleb kelompok ISIS yang jauh dari ajaran Islam. Cara yang dipakai lebih tepat disebut sebagai teror yang mengedepankan kekerasan, kebiadaban dan ketidak-toleranan. Selain. alasan itu, -para marna dan pemimpin, Islam juga banyak yang tid ak setuju dengan cita-cita pendirian kekhalifahan Islam seeara global. Karena menurut rnereka cita-cita tersebur saar inl tidaklah realistis dan juga tidak ada justilikasinya dalam ajaran Islam. Saat ini. umat Islam berada di setiap negara yang berbeda, yang masing-masing Negara rnempunyai sejarah dan kebijakannya sendiri terkait umat Islam, Bahkan banyak darl para ulama dan pemim.pin Islam yang -secara sadar melakukan ijtihad untuk memperkuat negaranya masing-masing, seperti umat Islam di Indonesia. Bagi kelompok terakhir ini, rnendirikan kekhalifahan Islam global tidak.ada Iandasannya dalam ajaran ISlam dan juga dalam perjalanan sejarah Islam. Model kekh alifahan hanya terjadi pada era al-khulafa ar-rasyidun, yakn:i era kepernirnpinan sayyidina Abu Bakar, sayyidina Umar, sayyidina Usman, dan sayyidina Ali (radhinllnhu. 'anhum ajmai'ilt). Itupun kalau diperhatikan
24
I
Kemenag RI 2014
secara seksama model yang diterapkan bcrbeda an tara era empat kepernimpinan tersebut. Oleh karena itu tepat kiranya apa yang dinyatakan oloh Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya bahwa prinsip kekhabfahan Islam hanya dilemukan di era ol-khulofo nrrnsyitilm saja, sedangkan setelahnya lidak ada yang pas untuk disebut sebagai kekhalifahan Islam. Lebih [auh ia mengatakan, [ikapun ada yang menyebut adanya kckhalifahan Islam setelah era 01khulaJa ar-rflsyidull maka hal itu hanyalah dalam nama saia, sedangkan dalarn substansinya sama sekali jauh dari prlnsip-prinsip yang dijalankan pada era nl-klrulnfa ar-rasgidun. Karena itu, men uru t kelompok terakhir ini, cita-cita untuk mendirikan kckhalifahan Islam global saat ini sangatlah tidak mungkin dan tidak realistis. Yang paling memungkinkan saar ini adalah mengadopsi semangat kekhalifahan Islam sebagaimana dicontoh.kan III-khu/rifa ar-rnsyidul1 di dalarn setiap Ncgara di mana umat Islam bemaung. Sedangkan sekelompok orang yang mendukung dideklarasikannya TSISmenganggap bahwa 11M iLu merupakan langkah awal dari perwujudan cita-cita mendirikan kekhalifahan Islam secara global. Sekelompok orang ini berasal dan Negara yang berbeda, termasuk dan Indonesia. Mereka berjumlah beberapa orang saja, tapi karena rnilitansi dan sikapnya yang radikal mengharuskan agar tetap diwaspadai keberadaan dan aktifitasnya. Tidak menurup kemungkinan sekelornpok orang ini akan memengaruhi dan merckrut orang lain masu (...ke dalam kclompok mereka. Yang lebih mcngkhawatirkan dan perlu diwaspadai, sekelompok orang ini [angan sarnpai mela..kukan aksi sebagairnana yang dilakukan kelornpok ISIS di luar negert, yakni dengan mcnggunakan teror, kckerasan, kebiadaban dan tidak toleran. Apabila diidentifikasi, sekelompok orang yang mendukung dideklarasikannya ISIS inl mernpunyai karakter yang hampir sarna, yakni kccenderungan rnernpunyai pemaharnan yang kurang pas terhadap ajaran agama, sehingga menimbulkan Kemenag RI 2014
I 25
distorsi pemaharnan dan sikap radikal dalam beragama, dimana hal ltu bisa berpotensi rnemunculkan tindakan kekerasan dan tidak toleran. Oleh karcna itu, upaya pencegahan agar kelompok ini tidak bisa berkembang bukan hanya dilakukan dengan menggunakan pendekatan keamanan (security aproach) sa]a tapi juga rnelalui pelurusan pemahaman keagarnaanj]
26 I
I<emenag RI 2014
ISLAM, KEINDONESIAAN, DAN KEBANGSAAN
Islam Lelah menegaskan bahwa ia adalah rahmat bagi scluruh alam. Bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah yang W pundaknya ajaran Islam yang penuh dengan nilai humanis, pembcla
kf'hf'nI'mm dan
hak asasi
mnnusia
(HAM}- Islam
adalah kabar gcmbira bagi seluruh isi dunia, karena ajaran dan nilai-nilainya mengangkat derajat manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Tuhan.Bahwa, tidaklah kami utus engkau wahai Muhammad, kecuali akan mcnjadi rahmat bagi seluruh alam. Perjalanan Islam sebagai agarna rahrnat telah dibuktikan
melalui catatan sejarah yang sang at panjang. Islam hadir di tengah-tengah kondisi rusaknya tatanan sosial, hukum dan moralitas bangsa Arab. Islam hadir mernbawa angin perubahan, merombak tala kehidupan bangsa Arab menuju arah yang lebih baik, penuh dengan nilai-nilai human is, tegaknya kepastian hukurn, serta rnoralitas yang baik dan beradab. Negeri Madinah adalah bukti bahwa Islam bukanlah ancarnan bagi keberagaman. bagi minoritas, bagi para saudagar. Akan tetapi Islam adalah pelindung bagi keberagaman, penjaga harmoni, dan pernbangkit filantropi yang menjadikan keseimbangan hubungan sosial. Dalam perialanan bangsa Indonesia, Islam hadir dcngan berbagai rangkaian kisah-kisah heroik tentang perjuangan mcnegakkan kemerdekaan, HAM dan kesetaraan pcndidikan, Kemenag RI 2014
I 27
Islam bersama para ulama, kyai, tokoh agama, ormas Islam, balm membabu mencipta harmoni dalam keragaman Nusantarn. Islam bukanlah ancaman bagi Nusantara, akan tetapi nilai-nilai yang semakin rnernperkual ukfHtlimh wnthoniyyah dan komitmen
kerukunan. WaihasiL Islam menjelma sebagai agama dengan total pemeluk terbesar dan memberi kontribusi yang sangat luas terhadap kemajuan dan perkembangan bangsa Indonesia. A.
Memaknai Universalitas Misi Nubuwah
Setidaknya terdapat tiga misi yang terkandung dalam ajaran Nabi saw sebagai utusan Allah ketika pertama dijazirah Arab.
«ali diutus
Periama, meluruskan penyinl.flangan aqidah. Pada dasamya Nabi saw tidak membawa syariat haru. Beliau diutus untuk kembali menegakkan ajaran.Allah, yang telah diajarkan para nabi terdahuJu. Salah satunya adalah ajaran tauhid atau keesaan Allah (monoteisme) .
Bangsa Arab sendiri mengetahui ajaran tauhid dan mengakuinya. Hal ini sebagairnana terekarn dalam Al-Quran bahwa ken ka rnereka ditanya siapl1kah Tuhmr yang ESIritu, rnereka menjawab Allah Tuhan Yang Esa.
"Dan jika engkau (M1Iitlllnmad) bertanya kepada mereka (orang musurik): "Siapakll/) Yang menciptakan umgi! dim bumi, dan menundukkan mntalutri dart bulan?" Pas!i mereka ilkan mcnjnwnb: "Allah". Mrrka mell,~apamerek» bisa dipali1tgkan (ann kebenaranl] (QS. al-Ankabut: 61J.
Namun demikian bangsa Arab justru mambelokkan keyakinan mereka dati ajaran tauhid. Hal Ini terbukti dengan penyernbahan berhala yang mereka lakukan sebagai sebuah ibadah. Mereka mcnjadikan para berhala itu sebagai tuhan yang pa rut disembah, Hal ini jelas bertentangan dengan ajaran tauhid. Perbuatan syirik yang dilakukan bangsa Arab berdarnpak pad a rusaknya tatanan sosial kemasyarakatan. Mereka bukan
28 I
Kemenag RI2014
saja membelokkan kccsaan Tuhan, melainkan juga membclokkan hukum-hukum Tuhan yang telah disampatkan oleh para Nabi terdahulu. Pada akhirnya, hukum Tuhan diganti dengan hukum rnanusia. Runtuhnya tatanan sosial bangsa Arab pada saat itu sebagian besar disebabkan olch penyimpangan akidah dari ajaran para nabi.
Islam datang rnengajak bangsa Arab kembali ke jalan yang benar sebagaimana digariskan dalam ajaran para nabi terdahulu, Ajaran tau hid menjadi fokus utama dakwah Nabi saw yang kcrnudian diikuti dengan membangun kesadaaran untuk kembali kc hukum Allah sebagi satu-satunya hukum. Kedua, rnenycrnpurnakan rnoralitas anak rnanusia. Mengapa .moralitas menjadi fokus dakwahnya? Hat ini dikarenakan bahwa rnoralitas merupakan fondasi bagi terbentuknya suatu tatanan sosial kemasyarakatan yang berkeadilan, damai dan seiahtera. Moralitas adalah prasyarat bagi tcrbangunnya kehidupan yang lebih baik. Pada dasarnya Al-Quran datang untuk menc~askan kembali nilai-nilai yang Lelah diajarkan olch kitab-kitab terdahulu. Al-Quran menegaskan kebenaran Taurat dan lnjil sebagaimana difirmn nkan dalam sural an-Nisa ayar 47: ATtillya:
"Wnhai orallg-orang yallg te/all diberikan kila/}! Bertmanlan killIll! kepi/cia apa yang telah Kami luruukan (Al QUTan), yang membenarkan kilab-kitab yallg ada padll kamu.sebeium kami mengllbal! wajaJz-wa/nh(lIm),lau: Kami putar kebdak(mg atau Knnti lokna! mereka sebagnimalla Kami melaknat orallg-OrR1lg (yang berbuat maksiat) pnda hari Sabat (Sabtu). Dan ketctnp(/Il Allah pasti berlaku (QS an-Nisa : 47). Pesan
yang
dibawa
oleh
para
Nabi
adalah
mengajarkan kcesaan Tuhan dan perwujudannya
sama:
terutama
dalarn hukurn moral. Inilah Islam. Adam, Nuh, Ya'kub, Syu'aib, Sulaiman, Isa as, st'!muanya Islam. Sulaiman mengajak Ratu Saba masuk Islam, Musa dalarn perjuangannya mclawan kcsombongan dan kezaliman dan Luth dalam penolakannya terhadap budaya Kemenag RI 2014
I 29
homoseksual.i.semuanya rnengimbau diterlibkannya hukum moral, yaitu Islam. Dalam surat Ali Imran ayat 84 difirmankan:
Artinya ."Kafakall[all : Kilmi beriman kepadn Allah dan.kepada
apa ya~lg diturunkan kepnda kami ycmg diturunkan kl!padn Ibrahim, Ismail, ishak, Yllqub, dan anak-mmknyn, dan ap« yfl11g diberikan keuada Mrlsa, /1;111 dan para nabi dari Tuhan mereka. Onll komi tidok mem/ledl1kml MOrrlllg pllllg dan merek« tim I /mnyn kepada-Nya-Iah knmlllIellyemllknll divi. "(QS Ali Imran 3: 84). Kctlgn, rnenegakkan Hal< Asasi Manusia. Islam rnelihat bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar setiap individu, Tidak ada kescmpaian sedikitpun bagi individu untuk merenggut ha-hak individu lainnya. Islam sangat menjunjung hak hidup setiap individu, mcnjaga hak-hak sosial setiap individu. Nilai-nilai humanisme menjadi ciri tersendiri dakwah Nabi saw. Porsamaan hak, persaudaraan, dan perdamaian terus digulirkan
eli tengah-tCD~ah masyarakat
Arab pada saar
itu. Ajaran ini ditujukan agar terbangun kcsadaran dalam diri manusia betapa setiap indrvidu merniliki hak-bak dasar yang tidak boleh diganggu. Beberapa hadis merekam ajaran humanisme yang dibawa Nabi saw. Dlriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a:"Telllh bersabda Rasulullal: saw: (hal) yang pertanta kali dibclas diantara lI1allllBia pad« hari kiamat adn/all mnsolall darah" (HR Bukhari dan Muslim). Ada dua hal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, Pertama shalat yang meropakan hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya. Kedua darah, yang merupakan hubungan horizontal antara manusia dengan manusia. Darah dalam hal ini berarti hak hidup. Hadits ini secara tegas menempatkan permasalahan hak 'hidup rnenjadi perhatian serius, Begilu prinsipiLnya hak hidup, Islam menegaskan bahwa permasalahan ini akan menjadi pertanyaan pcrtama saat dihisab nanti. Apakah kita sudan menghargai hak hidup orang lain, ataukah justru kita telah merenggul hak hidup orang Jain?
30
I
Kemenag Rl 2014
Al-Quran
memberikan
penegasan
terhadap
hadis
ini
sebagaimana tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 178:"Wahni rJrang--orang yang beriman! Diwa,iibknn aias kll'l11u (meltl1C$al~a1qm) Qisas berkentun: dimgan orang yang damnllh. Orang merdeka dengrm omngmerdeka, IUlmbl1snht1yndengrrn hnmba snhaya, perenunsan dengan perempuan. Tetapi l'llrnngsillpn 7lLemperoieh man! dar! salldaral1ya, /umdakl(1h din mc?ugikuJillytl deugan iJaik, da~1/1I(!11tbl1}jardiai (tabusfllt) kept1d~my(ldenga17 17I1ik(pulo). Yrmg demikiffl'/ itu l1JiDlu1r keri11gamm dan rahmat dari Tuhanmu. Bamngsiapa melampaui 1m/assetetah itu, maka. in akan mendapni a-;;n.byang sQJlgat pedih," (QS. Al-Baqarah 2:
178). Qisftas adalah mengambil pembalasan yang sepadan, Pembunuhan harus dibayar dengan pembunuhan. Hukum qishas pada dasarnya akan menghalangi individu untuk meranlpas hak hidup individu Iainnya. Orang akan berfikir seribu kali untuk melakukan
tindak kekerasan atau kejahatan kepada
sesamanya karena in akan mcndapat pembalasan serupa dengan perbuatannya. Drmgan begitu, islam sangat menjungjung ringgi hak-hak asasi manusia tanpa membedakan ras dan suku, Bahkan dalam berperang yang penuh dengan kekerasan sekalipun Islam mernberikan aturan yang melarang perbuatan sernena-mena. Surat Al-Baqarah ayat 190 memberikan
penjelasannya: "Dan perrmgilah eli ;a/an Allah orang-orallg yang telah tttelllbtmuh
kalian dan jallgllttlaJl berleblhan karena Allah tidl1k menYlikni sesuatu yrmg berlebihan", Berperang dalam Islam adalah tindakan mernbela diri
dati serangan pihak Iuar yang 'hendak menghancurkan, Inilah konsep dasar dari jihad. Membela diri dari serangan pihak asing merupakan bagian dati jihad selama pembelaan diri itu 'berada eli piha k yang benar. Islam tetap menjunjung HAM dalam berperang, Seeara tegas Islam melarang berlebihan dalam berperang, Mernbunuh anak-anak, janda-janda, orang jompo dan binarang ternak merupakan larangan keras dalam berperang, Ini menunjukkan Kemenag RI 2014
I
31
bahwa perang yang notabenenya merupakan sebuah kekerasan tetap memiliki tata aturan yang mengatur hak-hak dasar manusia, menutup kemungkinan terjadinya tindakan yang akan
merenggut hak-hak dasar individu. Hampir tidak pemah ditemukan dali! agama, baik itu AJQuran dan Hadits, maupun ijtihad ulama yang memberikan kesemparan kepada seseorang atau kelompok untuk rnelakukan tindak kekerasan yang bertentangan dengan nilai-nllai HAM. Inilah nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ajaran yang diernban oleh Nabi agung Muhammad saw. Beliau adalah utusan Allah ke muka bumi yang bertugas menyampaikan
nilai-
nilai ketuhanan, rnengangkat derajat manusia sebagai makhluk yang sempuma eli sisi Tuhan dengan ajaran cinta kasih. Ajaranajarannya universal, berlaku bagi setiap rnasa, Kehadirannya adalah kabar gembira bag; segenap umar manusia karena beliau adalah sosok pejuang keadilan bagi perclamaian dan kesejahteraan dunia, B.
Islam dan Misi Rahmatan Hl alamin" Islam hadir di tanah Arab dongan misi mernperbaiki tara kehidupan manusia menuju arah yang 'lebih baik, menegakkan hukum secara adil, mcmberangus segala bentuk penindasan dan menjamin kehidupan yang sejajar bagi seluruh umat manusia, apapun warna kulit dan latar belakang starnsnya. Dalam kata
Iain, Islam adalah moralitas terbaik bagi umat manusia rnenuju kehidupan yang aman, darnai dan sejahtera, Moralitas Islam begitu narnpak dalam berbagai ajaran, nilai dan hukum yang tersurat dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada kcduanya kita bisa mcnemukan berbagai kemuliaan Islam, keagungan hokum Allah sebagai satu-satunya aturan yang harus 25. Makalah Maulid Nabi Muhammad saw Tlngkat Kenegaraan oleh Prof. Dr..}L Yusny Saby, MA,Rektor IAN ar-Raniry Nangroe Aceh Darussalam dengan tema "MislKenabian Muhammad saw SebagaiPembawaTerdamaian."
32 I
Kemenag RI 2014
kita taari dan patuhi, Islam adalah berkah bagi seluruh manusia, tanpa terkecuali. a.
/
Islam Agama Rahmat
Kita mengerahul bahwa peran utama abi Muhammad saw adalah pernbawa perdamaian. Dengan dcrnikian maka logikanya adalah bahwa pengikut Nabi Muhammad saw-pun harus mcnjadi pelopor perdamaian, Hal inl perlu diungkapkan mengingat keberadaan sejumJah masyarakat kita, bangsa Indonesia ini, bahkan di luar Indonesia, yang mengaku dirinya sebagai pengikut Nabi Muhammad saw, namun nyatanya telah terseret, baik sadar atau tidak ke dalarn kancah yang merusak p~"'c;ip dan suasana damai. Oi antara kegiatan tersebul adalah: kekacaua..; kerusuhan, pemboman di tempat umum, unjuk rasa yang rnerusak, menccderakan bahkan menghilangkan nyawa, pungli, korupsi, kolusi, sogok, kronisme dan nepotisme. Semua perilaku n0.satH inj lelah mcnjadi akar pcnderieaan
dan s..)ltl$dt
merugikan bangsa kita. Lebih dan itu ia telah merusak kehidupan damai yang kita semua cita-citakan dan perjuangkan. MeJihat kenyataan masyarakat tersebut marilah kita cerrnati perjuangan Nabi Muhammad saw dalam mengusahakan damai ini, antara lain:
Islam Agllmn Dantai. Pesan Allah, sebagai ajaran pokok yang diemban oleh Nabi Muhammad saw untuk disampaikan kcpada umat manusia adalah damai, Ini dibuktikan oleh kenyaraan bahwa ajaran yclflg dibawakan bellau bukanlah dinarnakan dengan Muharnmadanisme, Arabisme, Quraisyme, atau isme-isme lain, yang biasa discbarkan oleh pembesar-pembesar kaliber dunia. Ajaran yang beliau bawakan kepada umat manusia yaJ1g juga sampai kepada kita ini adalah Islam, yang berarti sclamat, sejahtera, tentram, damai. Ini bermakna bahwa ajaran yang dibawakan bcliau lnrtnya darnai. Dengan demikian siapapun yang mengatakan bahwa dirinya sedang mcngernbangkan ajaran Nabi Muhammad saw yaituIslam, harus mengutamakan prinslp Kemenag RI2014
I 33
Prinslp damai ini hams tertuang dalam setiap langkah, mulai dar; perencanaan sampai kepada pelaksanaan, dati sikap individu sampai kepada kebijakan riegara, balk antara sesama atau dengan bangsa lain. Secara kelembagaan Nabi tclah merurnuskan beberapa pakta perdamaian dalam kcbiiakannya. Di antara yang terkenal adalah Perjanjian Hudaybiyah (bahkan dua termin), sampai kepada Piagam Madinah yallg mencakup seluruh elemen damai, bukan sebaliknya,
masyarakar, dan kemudian menjalankannya dengan setia. Sejumlah ayat dan hadits telah mengungkapkannya dengan jelas. Oleh karena itu kalau ada kcgiatan yang nyata-nyata mcrusak kedamaian, siapapun yang melakukannya atau apapun alasannya sudah pasti Itu bukan bersumber dari ajaran Islam. Sangat mungkin itu adalah ekspresi emosi perorangan atau kelompok yang mengatasnamakan Islam, karena ia bertentangan dengan misi Nabi Muhammad saw yang sebenarnya membawa perdamaian dan kesejahteraan.
Oleh karen a itulah sejumlah prinsip dan kegiatan lain yang beliau lakukan ditujukan untuk mendukung darnai, mendukung Islam, antara lain: pema'af kerja keras, toleransi, jujur. tidak ada diskrirninasi, scria kawau, tidak putU5 asa, bcrorlentasi ke
depan, penuh perhitungan, tegas, setia kepada sistem, patuh pad a hukum, sayang kepada yang Iebih muda, hormat kepada yang lebih rna, dan sebagainya. Semua iru adalah prinsip dan kebijakan yang dimaksudkan unluk merumjang tercipta dan terpeliharaaya kedamaian untuk seluruh umat manusia sebagai inti. misi kerasulan yang beliau emban.
!:J'ikllP Pemua] Tata cara penyiaran agama atau yang dinamakan dengan kegiatan dakwah yang diemban oleh Nabi Muhammad saw adalah Islam, darnai, tanpa paksaan, wa1au perlakuan tidak pantas yang dialarni terhadap diri dan pengikutnya relah sangat menyakitkan. Masa tiga belas tahun di Mekah adalah masa yang sangat genting an tara hidup dan mati. Penguasa dan masyarakat
34
I
Kemenag RI 2014
Quraisy Mekah telah mengeluarkan putusan dan tindakan yang sangal menyakitkan Nabi Muhammad saw dan pengikut beliau. Kalaulah kernudian kekerasan dibalas juga dengan kekerasan pada masa ilu, apa jadinya agama rnulia yang diajarkannya. Jangan-jangan iahanya bisa bertahan scbagai satu sekte sempalan saja di sana. Tidak usah mengharap a8ama mulia ini akan sampai ke negeri kita dan kepadakita, apalagi ke seluruh pclosok dunia, seperti sekarang ini. Ajaran toleransi dan pcmaaf ini adalah sendl bertahannya kedamaian. Cobalah kalau bangsa kita, terulama para pcmimpinnya dapat sallng memaafkan setelah sclesainya "upacara pcrtarungan" yang seolah saling berrnusuhan. Mercka dapalsaling berangkulan, akansangatmenjadi contoh tcladan bagi rakyat pengikut rnereka. Rakyat juga akan saling mernaafkan dan akan hid up dalam kedarnaian yang berkepanjangan. Pengalaman menunjukan bahwa kctegangan yang berkcsinambungan yang terjadi dalarn masyarakat tumbuh dan berakar dari perseteruan para pemimpln mereka, yang sebagiannya dad sisa-sisa masa pernilihan yang terlalu beroricntasi kepada "meraih kekuasaan." bukan kepada kedarnaian an tar sesa rna,
Islam Anti-Diskriminasl Ungkapan Nabi Muhammad saw yang terkenal mengcnai ini adalah: "tidak ada bedanya antara orang Arab dengan llrang 'Ajam (asing) kecuali kualitas taqwanya." Untuk rnemahami ajaran ini dalam budaya kim dapat dijelaskan bahwa penunjukan/ pengangkatan untuk suatu jabatan atau penerimaan untuk satu formasi yang dibutuhkan bukanlah karena hubungan sanak saudara, atau suku bangsa, atau karena suka tidak suka, tetapl karena potensi/profesionalitas yang dimiliki oleh OTangitu untuk jabatan dan fOIT113Si tertentu. Potensi dapat dijabarkan dalam kckuatan Iisik (sehat wal'afiat), potensi inrelektual, dibuktikan dengan kualifikasi ijazah dan test khusus, bahkan proper fest, potensi pengalaman, keterampilan, dan scbagainya, dan di atas segalanya tentu akhlak mulia, atau dalam bahasa damai: bertakwa kepada Allah SWT. Ciri utama orang bertaqwa adalah Kemenag RI 2014
I
35
budi pekertinya yang mulia. Lni dapat diuji dan diketahuidengan berbagai cara. Sejarah telah membuklikan bahwa kerusuhan muncul dari masa ke masa karena sebahagian rakyat kita merasakan pcrbedaan perlakuan dalam mernperolch kesemparan menikmati buah pernbangunan di Republik ini.
Pengaku(ln Terhndop Kesetaraan Bahwa sebelurn kebangkitan Nabi Muhammad saw, masyarakat hldup dalarn suasana pcndcwaan laki-laki, sedangkan pcrempuan hanya dianggap sebagai pelengkap saja, Perempuan berstatus sebagai objek untuk dikuasai. bahkan adakalanya dapat diwarisi, tak ubahnya sebagai bcnda belaka. Nabi Muhammad-lah yang telah mcngajarkan manusia bahwa perempuan dapat menjadi Hang negara, perempuan adalah ibu dan guru utama manusia, para ibu adalah pintu mcnuju kc surga bagi anak-anaknya, Sejak itulah orang percmpuan diberi hak unruk mcmiliki harta, dan tidak dapat clig"nsgu gugat haknya
olch siapa-pun tanpa alasan yang benar, Pengakuan kepada kesetaraan ini tclah berdarnpak sangat besar kepada kehidupan kedamaian rnanusia khususnya an tara laki-Iaki dan peremp1l811 dan anak-anak yang mereka lahirkan. Ketika seseorang bertanya kepada 'Aisyah, isteri Nabi, tentang apa saja kegiatan Nabi di rumah, 'Aisyah menjawab: "Beliau bekerja juga membantu kegiatan rurnah tangga dan ke1uarga." Nabi Muhammad saw bukanlah layaknya seorang raja di rumahnya yang selalu menuntut untuk dilayani, tetapi beliau juga bersedia melayani dan melakukan pekerjaan rutin rumah iangga. Ketika suaru saat Nabi telah membuka kclas untuk mengajar di masjid Madinah khUSLlS untuk laki-laki, kaum perempuan pun kemudian. menuntut haknya untuk diajarkan oleh Nabi. Nabipun kemudian mcmenuhinya. Kesctaraan hale untuk rnemperoleh pendidikan telah dimula.i oleh Nabi Muhammad saw lima bolas abad yang lalu, Karena itulah ketika Ummi Waraqah dipercayakan Nabi untuk mcmimpin kegiatan
36 I Kemeoag
RI 2014
keagamaan di komplcknya adalah karena dia dianggap tclah tinggi ilmunya dan mcnguasai dalam bidangnya. Kalau masih saja ada anggola atau kclompok masyarakat yang tidak memberi peluang sama dalam rnasalah pendidikan ini berarn mereka rnelakukan ketidakbijakan dan ini bertentangan dengan ajaran Nabi Muharnmad saw. Lcbih dari it'll ketidaksetaraan adalah pangka I kesenjangan, dan ini menjadi penyebab timbulnya ketegangan, yang akan m~ngganggu kedamaian yang diajarkan agama.
Islam Mellgajarkan Toleransi Toleransi atau tasnmuh adaJah di an tara prilaku dan misi Nabi Muhammad saw kepada umat manusia. Toleransi ini telah dipraktikkan dan kemudian dipromosikan di mana dan kapan saja, Sikap toleransi bcrarti juga tanpa memaksakan kehendak pribadi atas orang lain, Toleransi ini dianjurkan dalam segala bidang kehidupan, terutarna sekali dalam bidang kehidupan keagamaan, Toleransi bukanlah tukar menukar atau jual beli antara yang satu dengan yang lam. Tetapl ia sebagai sikap menghormati dan rnemberi peluang kepada orang lain untuk berpendapat, bersikap, dan bahkan berbual ynng mungkin tidak sesuai dcngan apa yang kita pahami atau anut, sejauh tidak menyalahi hukum yang bcrlaku. Firman Allah dalarn Al-Qur'an : .J!.~.).J ~~ Unhlklllll a~alllal/lll.dan Il11tU/d"U
~
ngamakll. (Q.S. al-Kiifitll11:6)
Ayat tersebut membcri pelajaran kepada kita betapa toleransi Nabi kepada orang di luar kclompoknya telah menjadi modal bagi perdamaian dunia. Bahwa toleransi adalah modal dalam melaksanakan dan memclihara suasana darnai dalam skala yang lebih luas, Alangkah bahagianya kita sebagai sebuah bangsa besar Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, budaya, adat istiadat dan agama kalau dapat mengamalkan pcrtlaku toleransi sebagairnana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. IGta mengetahui ketika Nabi dan pengikutnya kcmbali ke Mekah, Kemenag RI 2014
I 37
ketika scgal a kcwenangan berada eli tangannya, bcliau tidak melakukan paksaan atas tradisi dan agama masyarakat, bahkan sikap toleransi lah yang dipertunjukkan, Masing-rnasing jamaah hidup dalarn naungan saling menghormati dan menghargai. Tegas dalam Penegi1k1l1l Hukutn Nabi Muhammad saw pemah mengatakan, "Apabila ada dna Muslim berhadapan satu sama lain dalarn siaga berkelahi/ bertempur, rnaka kcduanya (baik yang kalah atau yang menang) masuk neraka, Ada yang bertanya, mengapa dcmikian ya RasuluUah? Yang masuk neraka kan cuma orang yang menang saja, scdangkan yang kalah tidak? Yang kalahpun sama saja, karena dia juga yang tclah memprovokasi rivalnya untuk berkelahi dengannya." Dari ungkapan ini dapat kita pahami bahwa pcrkelahian antar umat apalagi yang rnengaklbatkan kematian, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan sama sekali. Dengan kata lam fidak ada sarupun yang berhasil, yang kalah dan yang menang akan sama mendapat hukuman Allah, tentu di sam ping hukuman dunia sebagaimana kctcntuan. I abi Muhammad saw bahkan pcrnah mengatakan bahwa kalaulah anak beliau yang bernama Fatimah melakukan kesalahan, diapun akan diberi hukuman yang soma dengan yang Iainnya juga.
Berjuaug dnrgall lstiqamah Apa yang dlyakini benar, atau yang telah dimusyawarahkan dan diputuskan bcrsama sebagai.kebijakan yang dianggap benar maka akan d iperi uangkan terus secara bersam a-sama. Pc rjuangan sering dikatakan dcngan jihad. Jihad kecil mclibatkan fisik, sedangkan jihad besar melibatkan aspek psikis. ji wa, d iri, nafsu, godaan.Jnilah yang benar-benar jihad yang horus diperjuangkan oleh manusia beriman. Seharusnya sebclurn melakukan jihad ke luar beriuanglah lebih dahulu untuk menguasai nafsu murka, nafsu kuasa, nafsu kaya pada diri masing-maslng yang biasanya susah terkendali. Namun ada lagi jihad utarna yang
38 I
Kemenag RI 2014
berkaitan dengan kehidupan bersama dalarn sam negara yaitu mcngingatkan sccara benar kepada pemimpin yang dianggap telah melakukan kebijakan yang salah. Kcsediannya memberi ingat kepada pemimpin sesuai dengan proscdurnya adalah jihad yang paling utama dan akan menghilangknn kecurigaan kcpada pemimpin, yang ujungnya akan rnembuahkan perseteruan, Dalam keseharian Nabi adakalanya diingatkan oleh para sahabat yang paham akan sikap Nabi. Dalam hal ini seharusnya pernimpinpun bcrsedia diingatkan akan kesalahan atau kckeliruan yang telah +erjadi atau mungkin akan terjadi karena kebijakan tertentu. lnilah pcrnimpin yang berjiwa besar. Kita sebagai bangsa besar tentu sangat berbangga kepada pemimpin kita yang sabar dan tidak pernah emosi karena koreksi-koreksi yang beliau terirna tenru dalam bcragam benruknya, dari yang lembut, sanrun, sampai yang tidak pant"", cliungkapkan. Inilah pemimpin y.1ng berjiwa bcsar yang telah meneladani perilaku Nabi Muhammad saw. lJari uraian di alas dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, bahwa inti ajaran agama Islam yang dibawakan Nabi Muhammad saw adalah unruk .menciptakan damai, selamat, sejahtera, yang perlu dircalisasikan baik dengan pribadi, dalam keluarga, rnasyarakat, bangsa maupun dengan komunitas dunia.
Kedua, bahwa siapapun yang mengaku dirinya sebagai pcngikut Nabi Muhammad saw, apakah raja, kepala negara, menteri, gubemm, bupati, konglomerat, dan lain sebagainya, haruslah ia berpikiran dan bersikap yang menghasilkan darnai. Kalau tidak demlkian maka sebenarnya yang bersangkuran bukan pengikut Nabi Muhammad saw yang sejati, waLau ia tidak mcngakuinya. (Kita mengucapkan selamat kepada pemimpin negeri ini yang telah dengan tulus dan susah payah rnengusahakan terciptanya kcdamaian di negeri ini, dari Aceh sam pal Papua, walaupun tentu saja belum seluruh pelosok negeri dapat merasakannya).
Kemenag RI 2014
r 39
Ketign,
bahwa tindakan-tindakan seseorang atau sekelompok orang yang mcnimbulkan kerusuhan, kerugian, bahkan kcmatian adalah perbuatan yang anti damai, dan sekaJigus bertentangan dengan ajaran yang dibawakan Nabi Muhammad saw. Untuk itu perlu ditangani dengan seger a tidak bcrkcmbang dan meluas, yang kerugian nya tidak bisa kita rarnalkan.
"sar
Keempat, bahwa usaha-usaha menegakkan kedarnaian sebagaimana yang Lelah diusahakan oleh pemerintah selama ini perlu mcndapat dukungan pcnuh dari semua pihak. Usaha pe.negakan supremasi hukum serta pemberantasan korupsi, pungli, dan ncpotisme yang Lelah berlangsung lama, benar-benar telah merusakkan sendi-sendi kchidupan normal, dan telah rnenjadi akar kernsuhan yang rnenyengsarakan. Keiima, bahwa pemimpin dan cendekia, dalam setiap tingkatan adalah pcwaris Nabi. Beliau sernua adalah model panutan masyarakat dan bangsa masa kini. Bagi yang belum sial' menjadi teladan dan model hendaknya jangan berusaha [adi pemimpin. Bagi yang telah menjadi pemimpin atau umara dan tidak bersedia menjadi teladan hendaknya bersedia mundur dengan terhormat. Negeri kita yang penduduk 220 [uta jiwa rnasih mcmpunyai purra-putri yang mampu menjadi tcladan dalam fikiran dan perbuatan: Keenum, bahwa rakyat dan masyarakat dalam .mcmilih pemimpin hendaklah bcrlindak sangat hati-hati, jangan sampai salah pilih. PilihlahyangAnda yakini akan dapatmenjadi panutan, yang akan mau dan mampu menciptakan damai, tentrarn, sojahtera, bukan sebaliknya. Sekali salah pilih dampak buruknya akan berlangsung lama. Janganlah pilih pemimpin yang hanya pandai membuat janji, atau karena sudah terlanjur bcrhutang budi, dan sejenisnya. Siapapun yang terpilih, dukunglah dengan sepenuh hati, dan slap mengoreksi ketika ada kekeliruan dalam kebijakannya.
40 I
Kemenag RI 2014
b.
Empat Pilar Utama Negeri Madinah
Terlalu banyak ccrita mengenai pernik-pernik sikap dan perilaku Rasul yang dapat menjadi teladan bagi kita scrnua, Beberapa peristiwa memberi gambaran bahwa sejak fase awal, ia telah mendapat julukan sebagai al-Amin (yang dapat dipercaya) karena kejujuran dan ketulusarmya. Kasuspcnyclcsaian sengketa kabilah Arab mengenai hajar aswad oleh nabi memberikan sinyal bahwa sejak awal in memperoleh kepercayaan secara alami sebagai pcinimpin umar, lui hanyalah sebagtan contoh dad sekian banyak keteladanan seorang nabi yang diberi julukan Al-Qur'an dcngan sebutan IIswaJ, }U1salla","Su~lggllil fe/lI1lad« pada
Rasulullrlll jill suri teladan yang bnik bagimu (YfIlill) bag) orallg ymlg mmglmral' (rahmat) AJali dan (kerintangan) hari Kutmat yallg (din)
blil1ynk mengiHgaf Allah. (QS. al-Ahzab: 21) Spirit yang dipcrlihatkan oleh.nabi Muhammad saw dalam 'bentuk kcsungguhan menghadapi pahit gerirnya hidup di awal masa perjuangan, dapar dijadikan sebagai inspirasi dan elan vilal untuk berbuat yan~ terbaik tatkala berhadapan dengan masalah bersama sepcrti musibah yang datang silih berganti, egoisme sektoral, pelanggaran hukum. kctidak pedulian pada kepatutan sosial, kccerobohan terhadap lingkungan dan lain-lain. Meski demikian, kita tak boleh lupa bahwa dalam rcntangan sejarah panjang selaJu saja ada antagonismc dcngan aneka tujuan. Pencitraan buruk terhadap nabi selalu saja ada semcnjak ia melakukan rcformasi total terhadap kepercayaan bangsa Arab yang bersifat paganistis menuju tauhid, kcbiasaan mengunggulkan superioritas ras .menuju kesamaan derajat dan kehidupan yang egaliter. Mereka yang mcrasa terusik oleh kehadiran sang reformer rnerasa telall diiniak-Injak tradisi dan martabatnya sehlngga rnenjadikan Muhammad saw sebagai ancaman serius, Pada abad sembilan bolas dan awal abad dua puluh kita dcrctan panjang orienlalis atau pengamat soal-soal keUmuran yang bersuara lantang mencibir, mengejek
dapat membaca
Kemenag RI 2014
I
41
atas nama kebebasan berekspresi, kajian ilmiah tanpa rnelihat secara fenornenologis bahwa s050k Muhammad saw menjadi ikon spritual dunia Timur yang berkembang bcgitu pesat dan mencengangkan. [ika di surau-surau pedesaan orang rnernbaca maulid mengagumi pribadi Muhammad saw lalu berusaha rnenginternalisasi nilai melalui pembacaan blograf dad karya al-Barzanji, orang lain juga bisa melihatnya dari sudut pandang lain, termasuk melihatnya sebagai rasul pembawa misi rdnnmtan Iii alantin sebagaimana dilukiskan dalam Al-Qur'an surat alAnbiyf 107: .~ . ,;J....
~. .I\AJJ~· ) "1 " .:la:..·11.0· :>..,
Dan Kami ttdak mengutus Imgkflll (Muhammad) melainkan untuk (meniadi) rahmat bag!semesia clam. (Q.5. al-Anbiya: 107) Apa maksud rahmat bagi alam sernesta? Al-Thabari dalam Tafsir 111-Thalmri menyitir satu pandangan yang mcnyatakcn bahwa rahmat bagi alam sernesta terscbut berlaku universal untuk siapa saja rak tcrbatas kaum muslimin sa]a. Label sebagai utusan yang rnembawa rahmnr inilah yang didakwahkan nabi kcpada llngkungannya dengan segala suka dan duka dan sekaligus membcrikan penegasan kedudukan ISlam yang mcnyejarah semenjak didakwahkan dari semenanjung Ar-abia ke wilayah sekitar dan akhirnya sampai kc negeri kita melalui rute perdagangan. Terjadinya proses dialog dan akulturasi budaya dengan wilayah penyebaran [slam di berbagai belahan dunia memperlihatkan elastisitas ekspresi sosiologis dan antropoJogis agama Islam yang tidak kaku. Saudara kita yang ada di India, Mesir, Iran, Turki, India, Pakistan dalam beberapa hal memperlihatkan ekspresi keagamaan yang tidnk sama persis dengan kita atau saudara kita yang ada di tanah Arab meski semuanya mcngacu kepada kesaksian tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad saw adalah utusanlvya.
42 I
Kemenag RI2014
Dalam konteks Indonesia lslam yang datang dibawa para pedagang melalui kawasan pesisir juga memperlihatkan adanya persinggungan dengan budaya lokal yang ada. Ini yang dapat kita lihal misalnya pad a bentuk arsitektur masjid khas Jawa sebagaimana digambarkan oleh Gf. Pijper dalam bukunya, Siudien over de Ceechiedeni: !,ym de lsiam ill lndoncsio 1900 -1950,. yang memberi kcjelasan akan corak khas idenritas masjid Iawa. Selain ito juga terlihat dalam segi-segi kehidupan sehari-hari seperti dalnm lembang-tembang [awa berisikan ajaran Islam dengan aranserncn lokal. Gubahan para penycbar Islam yang sering dikenal dengan WaHson go. Ruang gerak bcrdialog dengan kebudayaan lokal yang cukup Icbar inilah yang antara lain menjadikan pertumbuhan pemeluk Islam bcgitu ccpat sejak dari semenanjung Arabia ke wilayah sekitar dan akhirnya ke kawasan Timur jauh seperti negeri kita inl, Dewasa int pemeluk Islam berkcmbang secara signifikan hingga mencapai 1,5 rnilyar lebih dan mengalami pertumbuhan pesat baik melalui kelahiran maupun konversi. Mungkin sClja ada pertanyaan apakah mt'mang dalam rea litas ernplrik kita telah mampu menjadikan konscp rahmatan lil a/alliin scbagai kata kunci yang melandasi peradaban Islam yang peduli pada pcrdamaian, keadilan, kebebasan, kcscimbangan, toleransi, dan persamaan? Scbuah pertanyaan yang tidak hanya cukup dijawab dengan tu lisan di atas kertas dan orasi dl mimbar pidato sepcrti mi, tetapi hams dijawab dengan kenyaraan yang menyejarah daJam bcntuk scpak terjang umat Islam yang bcnarbenar mampu mcnjadi teladan sebagai pengayom tatkala besar dan mampu menJadi minoritas kreatii serta santun tatkala ked], Jika mema11.gbelum, maka 'inilah agenda mendesak yang perlu disebarkan sebagai spirit yang rnelandasi dakwah dan perjuangan menuju Islam mhmaian Iii almnin di tengah-tengah abad rnilenium ketiga. Ketika nilai-nilai seringkali hanya berhenti pada tataran kertas dan orasi, mungkin saia ada sesuatu yang hilang yakni Kemenag RI2014
I 43
keteladanan sebagaimana diperlihatkan oleh nabi Muhammad saw. Di antara kesuksesannya dalarn manjalin komunikasi publik adalah kernampuannya menjadi contoh tela dan sehlngga man1pu menjadikan pengikutnya rermo+ivasi untuk berbuat sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan bahkan lebih dari yang diharapkan. Di sinilah ia menjadi seorang pemimpln transformasional Urnll~fonnntionl7l leader) dengan eiri mampu menjadikan pengikut rnengubah otientasi pada kepentingan dirinya sendiri menjadi kepentingan kelompok Ikon lslarn rahmatan. lii alamin ini rnenjadi sedemikian strategis ditilik dari pe.rkembangan peradaban dewasa ini yang-di sana sini masih saja ada ketimpangan menyangkut pengentasan kemiskinan, pendidikan, jender, kesehatan, lingkungan, ketidakadilan, kernitraan global dll.
Artikulasi tekoh sen teal seperti nabi Muhammad saw mungkin saja hanya dianggap sebagai ikon panutan di kalangan umat Islam saja, tetapi tanpa 1ci.tasadari secara perlahan tapi pasti ia telah menyadarkan akan arti penting sopan .santun dan etika universal di tengah-tengah arus deras ideologi bernama demokrasi. Kasus [ylland Posten yang heboh adalah contoh kongkrit bahwa kebebasan yang biasanya dikaitkan dengan semangat berdemokrasi temyata perlu juga menghangai kearlfan dari belahan dunia lain (dunia Timur) yang sarat akan nilai-nilai substansial seperti penghargaan terhadap nabi utusan Allah, keyakinan fundamental pada agama yang menjadi hak setiap ol
44 I
Kemenag RI 2014
apabila rnenyalahi kepatutan dan salah dalam penggunaonnya. Secara sosiologis pemeluk 3gama hakekatnya adalah sckelompok orang yung rnemiliki kesamaan pengalarnan terhadap Tuhan yang diyakini sebagai pencipta a1am semesta, pengendali dan pencntu peruntungan nasib manusia. Konsekucnsi logis dari situasi ini adalah munculnya solidaritas antar sesama pemeluk suatu agama sehingga seringkali memperlihatkan peri.laku bersama. Konsep Ullllllal pada hakekamya adalah pcngejawantahan dari pengalaman religi akan kcdudukan man usia sebagai hamba yang mcmiliki kewajiban untuk mengabdi kepadaxya dalarn bcnruk fbadah berupa ritual ataupun amal soleh terhadap sesama, Pada sisi yang lain secara normatif ditemukan adanya ajakan untuk menciptakan solidaritas dan persuderaan di antara sesame pemeluk suatu agama. Dalam Islam terdapat ayat yang rnemberikan penpga"3n akan
am pentingnya solidaritas
internal
yang seringkali disebut dengan ukhutouah. Al-Qur'an mcnyatakan : ~~.r ,n', ~
~t""'l ~~...1•~.!.I·-~ §c"j ..d\ 'J f""'!F yo ~'~_,..,
llJI \·~v
~
\.4Ji\
Sesll1lggllJmya orang-orang mukmln itu bersaudara karena ;tIl dnmaikanlah aninra kedua sudaramu dan bertakuialah kepada AlIa!1 agar kamu mendopu: mlJmat.(Q.s, al-Hujurat: 10) Konsep urnat ini telah melembaga rnenjadi institusi sosial yang memiliki daya ikat luar biasa antara satu anggota dengan lainnya, suaru kekuatan potensial yang bisa digerakkan untuk kcpentingan yang positif bagi kcrnanusiaan seperti kepeduJian terhadap sesame ketika sedang menghadapi musibah, terrnasuk kepedulian tcrhadap sesama dalarn rangka mengatasi kemiskinan dan ketimpangan hidup, penegakkan hukum dan lain-lain. Pada sudut pandang yang lain solidaritas internal agama yang belcbihan tak [arang rnenimbulkan potensi konflik Laten yang dapat mengancarn kemanusiaan itu sendiri jika berhadapan dcngan solidaritas internal agama lain, Agama memang tidak menyuruh umatnya untuk menyakiti sesama, berbual kejahatan Kemenag RI 2014
I 45
tcrhadap sesarna, akan tetapi acapkali solidaritas yang terlalu cksesif dan penafsiran yang terlalu eksklusif bisa mengabaikan keharusan menjaga perdamaian dan harmoni dalam kehidupan. Inilah konflik yang oleh sementara peneLiti dikatakan bernuansa keagamaan yang sertng terjadi secara siklis dalam kehldupan bcrmasyarakat dan berbangsa, bcrpotensl selalu terjadi pada negara dengan kebhinekaan Jatar belakangnyo scperti kita ini. Tentu soja kita merasa prihatin melihat saudara-saudara kita scbangsa setanah air merasa berhadap-hadapan akibat rasa solidaritas keagamaan yang terlalu berlebihan tadi, Konflik Situbondo 1996, konflik Ambon, konflik Poso, konflik Maluku hanyalah contoh perisriwa menonjol di samping insiden kecil yang bisa teriadi sewaktu-waktu dan berpotensi mengganggu harmoni anak-anak manusia yang rindu akan kedamaian di ncgeri mi. Dalarn perspektif kohadiran Nabi Muhammad saw sebagai rahmaian III alantin, Islam mengajarkan nilai-nilai universal dan menjunjung Linggi roleransi, keragaman dan kebhinekaan, rnoderat, dan pordamaian. Penekanan pada semangat ajaran ini perlu mendapat dukungan dari kita semua apalagi kita hidup dalam negara yang rnemiliki kcragaman di satu sisi dan berhubungan dengan bangsa lain yang juga beragam. Perjalanan hidup Rasulullah saw secara garis besar dapar dibedakan menjadi dua fase yakni faso Mekah dan fase Madinah dengan karakterisliknya masing-rnasing. Pada fase Mekah perhatian lebih banyak diberikan pada upaya konsolidasi mernbangun Iondasi aqidah yang kuat berupa seruan kepada ajaran tauhid pada kalangan Quraisy. Dinamika seruan atau dakwah tak selamanya memberi kegembiraan, sebaliknya banyak rnemberinya pengalaman pabit tatkala muncul rcaksi penolakan dari kalangan Quraisy terhadap ajakannya dalarn bentuk sangguan kearnanan mulai dad yang ringan hingga mencapai Lilik kulminasi dalam bentuk konsplrasi yang rnembahayakan keselamatan Rasul. Inilah yang membawanya untuk eksodus
46
I
Kemenag Rl 2014
bersama sahabat-sahabatnya
atau hijrah ke Yatsrib (Madinah) meninggalkan rumah kelahiran dan segala hal yang dimiliki. di Mekkah.
Pase kedua tatkala ada diMadinah membangun masyarakat bam bermodalkan empat pilar utama yakni : 1. Mendirikan masjid, rnerupakan langkah awal yang ditempuh Rasul di, Madinah yang bukan saja berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi sekaligus pusat kebudayaan, yakni tempatbarkiprah kaurn muslimin dalam membangun masyarakar Islam. Masjid sekaligus menjadi alat pemersatu umat yang mungkin saja dalam kesehariannya punyalatar
belakang etnik, tradisi dan budaya yang berbeda-beda, 2.
Mempererat pesudaraan antara kaum pendatang dengan penduduk asli Madinah (Ansar dan Muhajirin). lui juga merupakan masalah pent:i.ng dilihat dati sudur pentingnya membang Ut1
solld ad tas
trrri rrrat.
St:caT"
psikologiS
antara Ansar dan Muhajirin bisa saling mengklairn akan signifikansinya masing dalam perjuangen bersama Rasul. Yang satu rnerasa menjadi penolong dan berjasa terhadap Rasul dan sahabatnya ketika mereka berbondong-bondong hijrah dari Mekah ke Madinah. Kelompok yang lain (Muhajirin) juga merasa paling berjasa karena mcnyertai Rasul dalam suka dan duka menernpuh perjalanan dari Mekah ke Madinah, Potensi konflik semacam ini bisa sa]a rerjadi secara bernlang karena munculnya :;;1 kap merasa paling hebat dibanding dengan orang lain. 3.
Menciptakan kerjasarna balm mernbahu antara muslim dengan non muslim melalui Piagam Madinah yang menjadi landasan bersama dalam bermasyarakat dan bernegara pada waktu itu.. Kesadatan akan kebhinnekaan dan keragaman rnasyarakat yang telah dicontohkan oleh nabi waktu menjadi sebuah keniscayaan dalam rangka
memperkokoh bangunan masyarakat Madinah melaJui penanaman tangguog jawab secara proporsional. Inilah Kemenag RI 2014
I 47
sebuah kecerdasan mencandra potensi konflik Iaten yang memang sering terjadi akihat orientasi etnik dan kelompok yang berlebih-lebihan, khususnya di Madinah scbelum .kedatangan Rasulullah saw. 4.
Membuat pondasi untuk kehidupan politik, ekonorni dan sosial. lni dilakukannya sebagai penegasan untuk mengartikulasikan hubungan antara Islam dan negara yang rnerupakan kebutuhan mendesak pada saat itu, Ayat-ayat yang turun pada waktu banyak berhubungan dengan soalsoal hukum dan Rasul senantiasa mernberikan penjelasan-
penjelasan bemegara
dan sangat
tindakan
nyata.
dibutuhkan
Dalam
mekanisme
kehidupan pemecahan
masalah berdasarkan prinsip musyawarah sebagaimana dinyatakan Al-Qur'an:
.:$~, ~ ili, ~!,ill J;. ~j£! ~.J" 11~j~'~ ~jf~-' Dan bermllsyuwllmhlrrh Ileng(IH merek« d"lrmr urusan itu kemudiun apabila kamu tulab. 1I11!II1buialkl11t telead.
Ill/Ilea
bertatoakallah kepada
Allah, sungguh Allah mencintai orang yang bel'imo{lkal kel1aaaNYfl. (Q.5. Ali Imran: 159)
Empat pilar yang menjadi Iandasan bagi pernbinaan masyarakat Madinah ini dapat dipandang sebagai miniatur dari dinamika suatu bangsa dalam meneapai cita-cita bersama, Ada ruang publik yang perlu disediakan sebagai tempat berkiprah dan berkomunikasi antar warga, sebagai tempat untuk bermusyawarah memecahkan suatu masalah dan sebagai lambang persatuan, Ada keburuhan untuk menciptakan kohesi
sosial yang merupakan unsur penguat suatu bangsa dalam menghadapi masalah bersama sertamempertahankan ked au latan dad ancaman separatisme. Tentu Bajaentitas etnik dan budaya rnasih sa]a dipelihara sebagai wujud kekuatan untuk menumbuhkembangkan demokrasi atas dasar prinsip rnusyawarah yang dijelaskan Al-Qur'an di atas.
48 I
Kemenag RI 2014
Perubahan besar dalarn sejarah peradaban adak selalu terjadi aklbat dad .keputusan politik letapi lebih banyak diwarnai oleh orientasi nilai-nilal yang melandasi cara bersikap dan berrindak, Ketaatan para sahabat nabi dan para pelanjutnya pada hakekatnya berpangkal pada tingkat apresiasi rnereka terhatlap sosok Nabi Muhammad saw yang membawa nilainilai perubahan dalam kehidupan beragarna, bermasyarakat dan bemegara waktu itu. Nilai-nilai inilah yang dalam banyak hal masih saja relevan untuk dipergunakan bagi masyarakat Timur seperti kita ini. Sebagai bangsa yang sccara geografis mendiami kawasan Timur tentu saja memiliki dinamika sejarah pemikiran yang tidak :)3m8 dengan bangsa lain di Baral. Agarna menjadi nafas dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. OJ sini agama dan negara punya jati diri masingmasing namun keduanya saling membutuhkan satu dengan yang lain. Agama memerlukan negara sebagai alat untuk mengakomodasi kcpentingan pemeluknya dalam.melaksanakan ajaran baik dalam perlbadatan dan kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya negara juga memerlukan agama, karena agama juga membantu negara dalam pembinaan moral. etika, dan spiritualitas. Konsekuensi legis dart identitas pemiki ran yang tidak sama inilah yang scharusnya mernbuat pihak lain dapat mernbcrikan pengakuan dan penghargaan tcrutarna menyangkul kohidupan keagamaan dalam ranah publik sehari-hari. Dunia menjadi ramal justru karena adanya perbcdaan cara pandang dan pemikiran cpistcmologis yang bervariasi. [adi, tidak pas kalau kita yang punya entitas scbagai bangsa Tirnur Indonesia asli tak mengembangkan cara berpikir dengan spirit Timur yang belch jadi akan menjadi pandangan hidup altematif di tcngah-tengah kegalauan bangsa-bangsa di dunia akan keccmasan universal akibat kerusakan moral dan kerusakan alam yang semakin memprihatinkan. Kemenag RI2014
I 49
Ucapan, sikap dan perilaku Rasulullah saw tak akan ada habisnya mernberi inspirasi bagi kita dan tidak cukup hanya ditulis dan disampaikan di mimbar tetapi dalam tindakan nyata sebagai wujud Islam benar-benar menjadi rahmat bagi semesta alam." c.
Nilai Persaudaraan
dan HAM dalam lslam"
Ketika kita melangkah untuk memahami Islam dalam perspektif hak asasi manusia, kita selalu akan dihadapkan pada pertanyaan akadernis, apakah Islam memang memberikan pengajaran di bidang ini?Secara u mu In kita tentu dapatrnenjawab. bahwa Islam pada dasarnya adalah ajaran yang komprehcnsif karena Al-Qur'an yang merupakan hirnpunan wahyu Dahl yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw adalah kitab yang berfungsi "memberikan petunjuk. penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda" antara kebenaran dengan kcsalahan. Ajaranajaran Islam yang disampaikan olch Nabi Muhammad saw mencakupi keseluruhan aspek kehidupan manusia, walaupun untuk bidang-bidang tertentu, la hanya memberikan rurnusanrumusan urnum yang senantiasa dapal difikirkan, direnungkan dan diforrnulasikan unruk menghadapi tantangan perubahan zaman, Sclaln itu, corak rasionalitas dari ajaran Islam yang senantiasa mendorong urnatnya untuk berfikir kreatif dcngan berlandaskan kepada dua sumber ajaran Islam Al-Qur'an dan alHadits akan senantiasa mendorong umatnya untuk menemukan gagasan baru dan konscpsi baru untuk menjawab tantangan zaman, Al-Qur'an sendiri mengatakan "barangsiapa berusaha dengan sungguh-sungguh di jalan Karni, maka Kami akan rnenunjukinya jalan-jalan Kamin. 26. 'Matpt'L ini pemdh disampaikan pada Peringntan Muhammad SAW Tk. Kenegaraan di Jakarla Tahw12010.
MauJid N,lbi
27. Mall'ri Ceramah Maulid Nabi Muhammad Tingkat Kenegaraan oleh Prof. Dr. Yusnl Ihza Mahendra dengan lema "Nilai Persaudaraan dan Hak Asasi Manusia (I lAM) dalam Ajaran Islam."
50
I
Kemenag RI 2014
Persoalan 'hak asasi rnanusia berkaitan erat dengan konsepsi filosofis suaru aliran pemikiran lentang manusia. Perbedaan pandangan metafisik terhadap manusia inilah yang melahirkan perbedaan konsepsi tentang kehidupan pribadi dan sosial. rnanusia. Meskipun perdebatan metafisik ini telah dimulai seiak ribuan tahun yang lalu, namun masalah itu belum sepenuhnya dapat terjawab dengan memuaskan. Manusia tetap saja merupakan misteri terbesar di antara semua cksistensi. Ringga sekarang, ironisnya, manusia sebenarnya belum mempunyai pernahaman yang utuh dan komprchensii ten tang dirinya sendiri. Ajaran Islam juga memberikan dasar-dasar pemahaman tentangmanusia, yang sarnpai sekarang menjadi sumber yang tidak pernah kering dalam mcmbahas manusia baik dari sudut pandangan ftlsafat alaupun ilmu-pengctahuan. Hal-hal pokok yang ditegaskan oleh Al-Qur'an ialah bahwasanya Allah adalah Tuhan Yang Esa dan manusia pada dasarnya adalah "umat yang satu" (ultimo Ian wnhidall). Allah bukan saja pencipta, pemclihara dan tempat bergantung segala sesuatu tetapi juga ternpat kernbalinya scgala yang ada. Manusia bukanlah makhluk independen, dalarn arti bebas menentukan segala-galanya, karena, secara fisik manusia adalah bagian dan alam semesta dan karena itu lunduk kepada sunnatullah (the laws o_fl1r1hm:) yang eli lihat dati sudut ilmu kalarn adalah ketcntuanketentuan universal yang mengatur jagad raga dcngan penuh kepastian. Dunia adalah fana, bukan sesuaru yang kekal untuk selamanya. Hidup manusia akan berakhir dan setiap diri akan mernpertanggungjawabkan segala amalnya di hadapan Tuhan Yang Maha Adil. Manusia dengan sengaja diciptakan AJJah unruk rnenjadi khalifahnya di muka burnt dalam rangka untuk mengabdikan diri kepadajxya. Manusia diberikan kcmampuan berfikir secara kategoris dan kemarnpuan membuat simbol-simbol untuk mengabstraksikan dunia nyata, sebagaimana dilarnbangkan dalam kisah penciplaan I abi Adam yang "sanggup mernberi Kemenag RI 2014
I
51
nama kepada benda-benda". Kemampuan scperti itu tidak ada pada makhluk yang lain, termasuk para mala.ikat. Dcngan ketnampuan berfikir secara abstrak, konsepsional dan katcgoris itulah Al-Qur'an mcngatakan bahwa D1aI1LISia itu adalah sesempurna-scmpumn penciptaan". Bahkan dalarn hadits Qudsi dikatakan bahwa Allah swt tidak rnenciptakan makhluk yang lcbih mulia daripada akal-fikiran yang diberikannya kepada manusia. Namun dibalik iru, jika manusia tidak sunggu hsungguh memahami eksistensi dirinya, bukan mustahil suaru kcrika mercka akan jaruh ke dalam posisi "yang lebih rendah dari segala yang rendah". Al-Qur'an teLah mengisahkan kehancuran bangsa-bangsa sepanjang sejarah umat .manusia, karena mereka bcrlaku "zalim, melampaui batas dan tidak mau kcmbali ko jalan yang bcnar". Pengajaran seperti ini sangat penting untuk menjadi bahan renungan bagi manusia modern sekarang. yang mcrnang ccnderung Se\\fCnang-wenang, melakukan pengrusakan yang menimbulkan Inalapclakcl bagi umat rnanusia, bumi serta alum semesta tempat kita menjalani kehidupan. Ajaran Islam pada prinsipnya mcnegaskan bahwa manusia haruslah menundukkan diri kepada Tuhan dan memandang manusia dalam perspektif persamaan derajat, Ketaatan manusia yang tutus dan tanpa batas kepada Tuhan, berrnakna kctaatan rnanusia kepada kesadaran hati nuraninya sendiri. Hati nurani, sebagaimana dikatakanAli bin Abi Thalib, adalah scsuatu yang tidak dapat berbunt dusta. Landasanmanusia dalam berhubu ngan dengan manusia lain, menurut lslall', harus dibangun di alas perspektif keadilan, Prinsip ini mendapatkan nuansa dcmikian kuatnya di dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi. Kite dapat rncrnetik ayat Al-Qur'an yang menekankan terna tcntang kcadiJan.
52 I
Kemenag RI2014
benar benar mClIega/ckrw keadilan, meujadi 5aksi kmen« Alla/r uxunupun terhadnp dirimu sendiri. ibll bnpnk dnn knllln kerabntlllfl. likn din (Y011gterrinku\7) knynlllatl miskill, III(/ka Allah Jebifl mengetaJltli kcml1slaltattmnyn. Makn jallgnlllaJ, kalilm lIIell~ikllti }Jnwa Ilafou {inn llerpilling dari kebennml1. Dan jikn kaiian mCl1llifar-balikkall kata-km» alnll cnggnn memberikin: kesnksian ynll8 belinI', mllka AIII1" Allah Maha Mengetalmi ap« yang kalien. krrjakm«. (Q.S. an-Nisi! :135). Para ahli hukwn Islam scpakat untuk menyatakan bahwa kcadilan adalah jiwa atau prinsip dasar dad syari'ah Islam. Tidak akan adanorma hukum yang akan clitaati oleh manuslajikakaidah hukum itu [auh dari nilai dasar keadilan. Keadilan pulalah yang sccara normatif dan impcratif hams dijadikan sebagai landasan dalam kita berbuat dan bcrsikap terhadap sesarna manusia, Suatu ketika scseorang bertanya kcpada Nabi Muhammad saw tentang apaknh yang dimaksud dengan adil. Rasulullah saw rnenjawab, adil itu ialah rncmberikan kepada ses~orang apa yang menjadi haknya, clan mencabut dati seseorang apa yang bukan rnenjadi.haknya. Sikap keadilan adalah dasar untuk mcmbangun hubungan yang harmonia dan dinamis antar sesarna manusia, Keadilan harus dirnulai dalam kerangka bcrpikir kita, balk mcnilai did sendin maupun menilai orang lain. Rasa benci atau tidak suka kepada st'seorang, sebagaimana dikatakan AJQur'an, tidak boleh menyebabkan seseorang berlaku tidak adil torhadapnya, Dalam kesernpatan ini, karni ingin menukilkan teks Pidato abi Muhammad saw di hadapan kaum Muslimin yang scdang wukuf di !"adang Arafah: pada 9, 10 dan 11 Zulhijjah 13 I lijrah yang bertepatan dengan 9, 10 dan 11 Maret 632 Masehi, yang dikenal dalarn sejarah Islam sebagai Khutbah Hajjatul Wada'. Dalam pidato yang sangat bcrsejarah dan diucapkan hanya beberapa bulan sebelum Rasulullah saw wafat itu, beliau antara Jain berkata: "Hal sckalian manusia, dengarkanlah katakataku mi, sebab tiadalah aku mengetahui apakah aku masih mempunyai kesempatan bcrjumpa dengan kalian di tempat in! Kemenag RI 2014
I 53
pada kesempatan yang lain di tahun-tahun mendatang. Tahukah kalian, bulan apakah sekarang ini? Inilah bulan ymg disucikan, Dan tahukah kalian tempat apakah tempatini? lnilah tempat yang disucikan. Maka dengan itu, aku permaklumkan kcpada kalian semua bahwa darah kalian dan harta-benda rnilik kalian adalah suci sampai dengan kalian menjumpai Tuhan eli hari akhirat nanti. Hcndaklah apa-apa yang kukatakan ini, disampaikan oleh mereka yang hadir kepada mereka yang tidak hadir. Suatu saatnanti kalian akan menjumpai Tuhan dan Did akan rnerninta pertanggungjawaban kalian terhadap apa-apa yang t elah kalian lakukan selama hid up kalian eli duma ini. Aku berpesan kepada kalian, barangsiapa yang diserahi amanat rnaka hendaklah dia menunaikan amanal ilu kepada yang berhak mencrimanya. Aku permaklumkan pula kepada kalian bahwa scmua bentuk riba [yakni salah satu bentuk eksploitasi rnanusia atas manusia] adalah terlarang dan dinyatakan tidak berlaku lagi, Tetapi kalian tetap berhak untuk memperoleh kernbali modal atau pinjaman yong telah kalian pinjamkan kcpada seseorang. [anganlah kalian berbuat aniaya dan berlaku scwcnong-wenang terhadap orang lain, dan [angan pula kalian dianiaya dan diperlakukan sewenang-wenang oJeh orang lain. Scsunggulmya Allah telah menetapkan bahwa segal a benruk penindasan dan kekejaman adalah tcrlarang ... Aku permaklumkan pula bahwa semua dendam dan tuntutan darah alas pembunuhan yang terjadi pada masa [ahiliyah semuanya tidak bcrlaku lagi, Dan tuntutan darah yang pertama aku hapuskan ialah darah lbnu Rabi'a bin Harllh bin Abdul Muttalib Kemudian
daripada itu, wahai rnanusia, sebagaimana hak atas isteri kalian maka isteri kalianpun mempunyai hak yang sama alas diri kalian ... Borlaku baiklah terhadap istcri kalian, karcna kalian telah mengambil kehormatan rnercka alas nama Tuhan dan kehormatan mereka dihalalkan kepadamu atas nama Tuhan pula. Perhatikanlan katakataku irri wahai manusia. Ada dua pusaka yang aku tinggalkan
kalian mempunyai
54 I
Kemenag RI 2014
dan As-Sunnah] yang jika kalian berpcgnng teguh pada keduanya, niscaya kalian tidak akan tersesat untuk sclama-larnanya. Wahai manusia sekalian, aku nyatakan kepada kalian balm/a setiap Muslim adalah bersaudara. Sescorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu dari saudaranya, terkscuali dia rela untuk mernberikannya. Keesokan harinya tanggal 10 Zulhijjah 13 Hijrah (10 Maret 632 Maschi), Nabi Muhammad saw kembali menegaskan isi,pidatonya sehari sebelumnya. kcpada
kalian
[yakni Al-Qur'an
Akhirnya pada tanggal 11 Zulhijjah 13 Hjriah (11 Maret 632 Masehi), Nabi Muhammad saw mcnegaskan prinsip penting persamaan antara semua manusia. Berkatalah Rasulullah saw "Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa dan nenek moyang kalian adalah saru. Sernua manusia adalah keturunan Nahi Adam Alaihissalam; dan Adam telah diciptakan Tuhan dari tanah. Karena itu [aku permaklumkan kepada kalian] tidak ada kelcbihan dan keunggulan orang-orang Arab dengan orang-orang yang bukan Arab. Begitu pula tidak ada kclcbihan apapun dari orang-orang kulit putih dengan kulit merah [berwarna], dernikian pula scbaliknya. Semua manusia adalah sama. Yang membcdakan mereka hanyalah derajat ketakwaanya kepada Allah. Sesudah mengucapkan kata-kata itu Rasulullah saw mcngangkat mukanya ke arah langit dan berseru: Ya Allah, sudahkah aku sampaikan semua risalah ini kepada manusia. Dan sudahkah aku menyampaikannya kepada mereka? Maka ribuan orang yang hadir itupun semuanya berteriak: Sudah ya Rasulullah. Sungguh Engkau telah mcnyampaikan semual1ya kepada kami. Maka berkatalah Rasulullah saw: Ya Allah, aku bersyukur kepadavtu, Maka lirnpahkanlah segala karuniasdu pada sernua ini, Para ahli sejarah Islam mencatat, beberapa saat setelah mengucapkan pidato terakhir di depan publik itu, datanglah malaikat [ibril menyampaikan Firman Allah "Pada han ini telah aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah aku Kemenag RI 2014
I 55
cukupkan segala nikmatKu kepadamu, dan telah Aku ridhai Islam menjadi agama bagimu" (Al-Maidah ayat S). Setelah membaca ayat iru.segenap kaum Muslimin bersuka cita.inamun menangislah beherapa sahabat Nabi, antara lain Abu BakarAs-Shiddiq, Sahabat ini seolah menyadari dengan tunmnya ayat iru, maka ini rnerupakan ayat terakhir dari wahyu yang dihimpun dalam kitab sud Al-Qur'an yang diturunkan selama lebih dari 22 tahun. Ini menjadi tanda bahwa risalah kenabian Muhammad saw akan segera berakhir. Sejarahpun mencatat,
hanya sekitar liga bulan setcJah diterimanya wahyu terakhir itu, maka RasuluUah saw wafal dan meninggalkan dunia yang ini untuk selama-lamanya, Khutbah Nabi Muhammad saw di Padang Arafah yang dikemukakan tadi, suatu pernyataan yang di dalamnya
sarat dengan
rumusan-rumusan yang eli rnasa sekarang disebutdengan hak asasi rnanusia itu. Dengan wafatnya Rasulu.llah saw, tidak akan ada l
kama Al-Qur'an telah menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah "penutup dari segala nabi". Dcngan demikian, nasib masa depart umat manusia dan khususnya kita kaum Muslimin, adalah tergantung pada kesungguhan perjuangan kita sendiri. "Sesungguhnya Allah tidak aka:n mengubah nasib sesuatu kaum, sebelum kaum itu berjuan~ keras untuk mengubah nasibnya sendiri" (QS. Ar-Ra'd: 11). Kaurn Muslimin tidak dalarn posisi llle.nunggu kedatangan seoL
Selain dari konsep kemuliaan harkat da-n martabat manusia yang selama ini telah dikenal luas oleh .kaUJ11Muslimln sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur'an dan hadits, dalam kesempatan yang berbahagla ini, mgin pula kami singgung sedikit prinsip-pninsip hak asasi manusia yang termaktub di dalam Piagarn Nebi (Kirab an-Nabi] yang oleh beberapa ahli hukum tata Negara dianggap sebagai konstitusi tertulis pertama di dunia yakni dokumen historis ten tang aturan-aturan dasar
56
I
Kemenag RI2014
penyelenggaraan Medinah scbagai sebuah komunitas eli bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Ketika hijrah ke Yatsrib yang kemudian bcrubah menjadi Madinah, pcnduduk kota itu tidaklah homogen. Paling tidak terdapat kclompok kaum Muslimin yang terdiri dari dua bagian, yakni Muhajirin dan Anshan, kelompok keagamaan Yahudi dan kelornpok masyarakat Arab penganut Paganisme. Setibanya di Yatsrib, Nabi scgera mengadakan pakta kcsepakatan bersama dengan kelompokkelompok masyarakat yang heterogen itu untuk menyatukan rnereka ke dalarn satu kornunitas baru, yang dinamakan dcngan Madinah. Sckarang, setelah beberapa sarjana melakukan studi yang mendalam terhadap teks piagam ini, rnereka dengan mudah mensistematikkan piagam ini menjadi 10 Bab dan 47 pasal, yang di dalamnya memuat rumusan-rurnusan penting tcntang hak asasi manusia, Pcnegasan terpenting yang termaktub dalam Piagam Madinah yaltu pengakuan terhadap pluralismc masyarakat, yang dalam hak-hak dan kcwajiban adalah sama tanpa mernbedakan asal-usul dan agama. Tlap-tiap kelompok masyarakat merniliki semacam otonorni ke dalam, tetapi Iidak mcmpunyai kewenangan rnelakukan hubungan ke luar yang hams dilakukan atas nama Madinah eli bawah kepemimpinan Rasulullah saw sebagai suatu kesatuan komunitas. Nabi Muhammad saw dlangkat rnenjadi pemimpin komunitas W, tetapi beliau tidaklah menjadi seorang autokraL karcna hukum Tuhan berada di atas scgala-galanya dan setiap pcngambiJan keputusan dilakukan dengan prinsip musyawarah. Karena masyarakamya majemuk, maka dalarn komunitas Madinah diberlakukan berbagai subslstcm hukum. Dalam arti kaum Muslimin tunduk kepada hukum Islam, semen tara kaum Yahudi tunduk kcpada hukurn Taurat dan kaum penganut Paganisrne tunduk.kepada hukum Adat rnereka. Kebebasan menjalankan ibadah keagamaan dengan scndirinya dijarnin di dalam teks Piagam Madinah, Hal ini disebabkan karena pada prinsipnya [slam mcncgaskan bahwa Kemenag RI 2014
I 57
keyakinan keagamaan tidak dapat dipaksakan terhadap seseorang, rneskipun dakwah wajib dijalankan, Hak milik, hak kebebasan pribadi, hak untuk mendapatkan jaminan keselamatan pribadi dan keJODlP9ksemuanya elijamin dalarn
Piagam, demikian pula hak untuk ikut serta dalam pembelaan komunitas jika diserang oleh kclompok di luarnya. Dengan demikian, partisipasi dalam penyelenggaraan kehidupan ekonomi, sosial dan politik terbuka bagi semua orang. De.ngan rnenyimak pidato Nabi Muhammad saw pada saat Hajjatul Wada' dan isi Piagam Madinah, dengan rnudah kita dapat menarik kesimpnlan bahwa prinsip-prinsip yang sekarang disebut sebagai hak asasi manusia, sebenarnya telah dikemukakan dalam khazanah ajaran [slam. Bukanlah suatu sikap "apologetik" sebagaimana sering dituduhkan oleh kaum Orientatis jika .kita mengatakan
bahwa dokumen
historis
yang ditinggalkan Nabi j\-t'uhammad saw, jauh mendahului dokumen
SE!nJp,)
ynng dikenal dalam sejarah modern
d311
abad
pertengahan bumi belahan barat, seperti tertuang dalam Magna
Charta eli lnggris (Tahun 1215 Maselli), Konstitusi Amerika Serikat dan Pernyataan Tenmng Hak-Hak Manusia eli Perancis, hingga munculnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (1948) d311 berbagai kovenan hakhak sipil, sosial dan politik yang menyertainya, serta berbagai dokumen dan konvensi internasional yang muncul eli masa kemudian,
Meskipun.dokumen-dokurnen yang diwariskan oleh Islam tetap ada dan terpelihara hingga sekarang dan dibaca oleh jutaan kaurn Muslimln ill seluruh dunia, namun masih saja terdapat anggapan bahwa persoalan bak asasi manusia, dianggap seolah-olah sesuatu yang asmg dan khazanah peradaban kaum Muslimin, Anggapan seperti ini patut kita sesali, mengingat rujukan akademis dan intelektual di banyak masyarakat Timur hh~gga sekarang tetap mengacu ke dunia Barat, Sehingga tidak mengherankan jika timbul kritik terhadap kaum intelektual eli. Asia dan Afrika, dimana mereka dituduh sebagai "orang Barat dinegeri Timur",
58
I
Klj!menag Rl 2014
Namun perkembangan yang terjadi dalam masyarakat Islam sekarang ini telah menrberikan harapan baru unlukmenllai
warisan tradisi sejarah peradaban umat manusia seeara jujur dan berimbang. Peni laian seperti itu ten tu bukan d irnaksud kan sekedar rnemenuhi dahaga intelektual kaum cendikiawan, karcna langkah sclanjutnya adalah bagaimana menyerap dan mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Islam itu ke dalam kchidupan umat manusia dalam rnenghadapi tantangan zaman, Sebagai bangsa kita pah:rt bersyukur bahwa nilai-nilai Islam yang diwarlskan Nabl Muhammad saw itu telah.sedang dan akan terus mempengaruhi kehidupan bangsa kita, Tak seorangpu n yang akan menyangkal fakta sejarah, bah wa semangat Islam telah
mendorong suku bang-sadi kepulauan'Nusantara untuk bersatu. Peradaban Islam di kawasan in! dengan senga]a memilih bahasa Melayu sebagai bahasa intelektual keagamaan dan sekaligus sebagai bahasa penghubung antar suku, yang kemudian berkernbang menjadi bahasa Indonesia. Semangar Islam yang menghonnau harkat dan martabat manusia dan keyakinan bahwa membebaskan diri dari segala bentuk penindasan adalah salah satu perjuangan yang diajarkan agama, telah mendorong semangat ban gsa ki.taunruk merdeka, Tidak ada idcologi apaplll'l juga yang dapat berkembang di tanah air kita ini tanpa mencarl persentuhannya dengan Islam, baik itu Nasionalisme ataupun Sosialisme. Termasuk pula kaum Komunis yilng diawal abaci ke dua puluh yang lalu, telah rnenggunakan idiom-idiom Islam untuk memperkenalkarr gagasan-gagasan mereka ke tengahtengab masyarakat. Tentu saja ajaran Islam yang sejati akan rnenenrang doktrin Kornunisme itu. Penghormatan Islam yang demikian teguh kepada harkat dan martabat manusia, tercermln dengan sungguh-sungguh kedalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.Adalah Haji Agus Salim, yang dapat kita anggap sebagai Bapak Cendikiawan Muslim eli tanah air, yang .memberikan pengaruh yang sangar signifi.kan dalarn rnerumuskan kalimat-kalimat dalam Kemenag R120i4-
I
59
pembukaan undang-undang dasar ito. Pernbukaan UndangUndang Dasar 1945 itu telah memuat selumh elemen-elernen dasar hak asasi manusia ill bidang sosial, poliLikdan ekonomi, bahkan menegaskan hak kolektif sebuah bangsa untuk merdeka dan bebas dari segala bentuk pe.njajahandan penindasan.
Namun di Era Reformasi sekarang ini, perubahan yang ractikal telah terjadi, Kini kite tela.h mempunyai Keretapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tenrang Hak Asasi Manusia, demikian pula undang-undangnya. serra kita telah pula
rnengesahkan Undang-Undang Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, yang sedemikian
[auh mengadopsl
gagasan-gag<;lsan
yang dikenmkakan dalam hukum Islam serta berbagai statute dan konvensi Intsrnasional yang rncmuat delik "kejahatan kemanusiaan" (crime agaillst humanity). Bahkan lebih jauh lagi,
dua kali amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945, telah pula melengkapi.kekurangan pasal-pasal, tentang hak asasi
rnanusia yang ada dalam teks asll undang-undang dasar Itu. Kita juga telah mernbentuk berbagai institusi resmi pemerintah maupun institusi independen dalam upaya untuk memajukan dan melindungi hak asasi manusia. Kita juga terus-menerus melatih aparatur pemerintah, khususnya aparatur _penegak
hukum agru' meteka benar-benar menerapkan nilai-nilai dan ketentuan-ketentuan hak asasi manusia dalam msnialankan tugasnya, Kitapun berusaha pula untuk nremasukkan kurikulurn pendidikan hak asasi rnanusia sejak .sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kita ingin rnenunjukkan kepada masyarakat lnternasional, bahwa sebagai bangsa yang pemah dijajah dan ditindas selama lebih dar] tiga abad lamanya, kita mempunyai komitmen yang tcgub untuk menghormati hak asasi rnarmsia. Setidaknya pada tingkat normatif, komirmen itu telah kita tunjukkan. Narnun
kita hams pula menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalarn pen erapa nnya, yang tentunya tidak dapaL dibangun dalam masa yang singkat, Kesadaran akan hak asasi manusia masih memerlukan sosialisasi yang luges di masyarakat, terlebih
60 I
KemenagRI2014
terhadap apararur penyelenggara Negara dan seluruh [ajaran penegak hukum dan birokrasi pemerintahan. 1idak ada pilihan lain menghadapi semua ini, kecuali kesabaran, tekad yang kuat dan kerja keras yang tak mengenal lelah dari seluruh warga bangsa. Nabi Muhammad saw telah mencontohkan kepada kita, bahwa pcrjuangan untuk menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan memang mernerlukan waktu dan kesabaran, Karma itu seriap penilaian terhadap pelaksanaan hak asasi manusia di suatu negara, hendaknya dilakukan sccara jujur dan proporslonal serta dilandasi oleh iktikad baik, dengan kesadaran bahwa masalah ini adalah perjuangan kemanusiaan yang sangat panjang. Tctapi, adalah tidak jujur dan lidak adil jika menjadikan asasi sebagai alat untuk melakukan penckanan politik terhadap ncgara-negara berkcmbang dan negara barn khususnva di Asia dan Afrika. untuk kepentingan diri sendiri, apalagi dilakukan dengan standar ganda. Lebih buruk lagi [ika isu hak asasi manusia dijadikan sebagai "offcnsif propaganda" untuk menyerang dan memojokkan suatu bangsa, sambiJ menyernbunyikan dan menutupi kesalahan yang mereka lakukan agar tidak discrang terlebih dahnlu. isu hak
Kebanyakan kaurn Muslimin kini merasakan akibat pene.rapan standar ganda di bidang hak asasi manusia, sejak terjadinya peristiwa yang discbut sebagai serangan kaum teroris terhadap Gedung World Trade Center di New York pada tanggal 11 September 2001. Kila dapat rnemahami penegal'an bcrbagai pihak bahwa perang melawan terorisme bukanJah ditujukan kepada kaum Muslirnin, karena terorisrnc dapat dilakukan oleh pemeluk agama a pa saja di rnuka bumi Inl, Nam un ekses negatif perang terhadap terorisme yang dicanangkan Amerika Serikat itu kini lebih ban yak dirasakan oleh kaurn Muslimin dibandingkan dengan perneluk Agilma lain. Akibatnya, tidak jarang hak asasi manusia rnereka diabaikan, bahkan dilanggar sccara sewenangwenang. Berbagai bcntuk sikap prejudis, raslalis, xenophobia Kemenag RI 2014
I
61
dan Islamophobia kini seakan muncul lagi dalarn percaturan politik antarabangsa. fenomena ini sangat ironis terjadi di tengah abad yang [ustru di awal kc.lahirannya memberikan banyak
harapan terhadap penghormatan dan pcnegakan hak asasi rnanusia. Dominasi pemberitaan media massa seringkali pula dimanfaatkan
untuk rnernbangun persepsi buruk terhadap umat
[slam yang hdak berdaya melakukan bantahan dan klarifikasi atas berita-berira seperti itu, Bagi kita Muslirnin Indonesia, adalah tugas dan kewajiban leila untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Islam adalah agama cinta damai dan agama yang mcnghormatl hak asasi manusia, betapapun kini kita menghadapi kcnyataan-kenyataan pahit yang menyesakkan dada. Kim bcrkcwajiban untuk merealisasikan apa yangditegaskan oleh Al-Quran bahwa ''Kalian adalah sebaik-baik umat (kllllira ulll1JTn/J) yang Kami tonjolkan kepada sernua urnar rnanusia, karena kahan selalu mengajak
manusia ke arah kcbajikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah". Perjuangan ke arah itu lllemang tidak mudah, panjang dan bcrliku-liku. Namun kaurn Muslimin tetap tidak boleh berputus asa menghadapi segala kenyataan. Di tengah kita rncmperingati Maulid Nabi, rnasih ada sccercah harapan unluk mcmbangun hari depan yang Icbih baik. Sebagai penutup, marl kita rcnungkan firman Allah ill dalarn Al-Qur'an surah Az-Zumar ayat j 7 dan 18,
.!.l:i.,h .JJ\ ~I~ ,j..u\ -!.l.:J.,f ~16;,=:; jj.iil ~~
:::!~I .~~~-.~ •
•_A.i~1y", .t.1 ~ J'
I
"Mtika ,gQIIl/laiknll/l7it knbar gelllbira kepadn fWlIlUII-lIl1tllbaKIl, !/rrifu mereka yllng mllll IIIL'l1dellgarkmf pendapIII dall mengikuri lIIana jllial! yang lerbaik. Men'ka itll/tlll orang-omllg .'failS mendaptu petuJljuk TU/llm dan lHerekalalt ol'llltg-orang yang mellll'unyaz aka!jikJrllll ". (QS. Az-Zumar: 17-18)
62
I
Kemenag RI 2014
C.
Indonesia dan Model Moderasi Islam Kcrllgaman
bahasa, budava,
dan ..Sarna yang mcniadi
identitas bangsa Indonesia, merniliki nilai strategis dalam kancah internasional. Sebagai bangsa yang rnultikultur dan multietnis, ini adalah sebuah pertaruhan. jika keragaman tersebut menjadi
aspek penguat relasi sosial antar elemen bangsa, maka dunia nkan rnelihar Indonesia sebagai mjukan utama sebagai ideal type (contoh ideal) dalam pengelolaan keragarnan. Sebaliknya, jika Indonesia tidak berhasil menjaga keragaman dimaksud, maka dunia akan terkena dampaknya, Hal ini dilandasi oleh dua kondisi. Pertama, secara geografis, Indonesia memilikl posisi yang strategis sebagai jantung dunia dan bcrada di gans khatulistiwa. Hutan Indonesia sangat dibutuhkan dunia sebagai perryuplai. 'kelestarian alam terbesar, Ketika hutan Indonesia hancnr, maka dunia akan merasakan dampaknya.
Kedua, secara sosiologls dan politis. Indonesia adalah negaTa de.ngan pemeluk Islam terbesar. Indonesia akan selalu dilirik dunia dalam melihat .kehidupan urnat Islarnnya. Maka, jika Indonesia tidak berhasil mengelola kehidupan agama sebagai pilar kerukunan, akan berdarnpak pada percaruran Islam di dunia Internasional. Stabilitas duma Islam akan terdampak jika bangsa Indonesia gagal mengelola kcragaman di .sekitarnya.
Masalah agama adalah salah satu Iaktor yan.g sangat sensitif di setiap negara, termasuk pula di Indonesia. Bahwa solidaritas atas nama agama terkadang melampaui ikatanikatan primordial lainnya, seperti ikatan kesuknan dan Ikaran kekerabatan. Maka, bagi Indonesia dengan tingkat keragaman yang sangat luas, penataan hubungan antar dan intra umat beragama dalarn kerangka ncgara kesatuan Republik lndonesia mendapatkan perhatian khusus.
Menurul Nasaruddin Urnar, Guru Besar taisir UlN Syarif Hidayatullah jakarta, penataan kehidupan urnat beragama tidak mesti neg-ara =dalam hal ini pemerin.tal,-- melakukan intervensi K£menag
RI 2014
I 63
setiap agama, atau menetapkan sejumlah peraturan psrundang-undangan yang berhubungan dengan agama. Akan tetapi 'yang diperlukan adalah ncgaru dan pemerintah menjadi pengayom terhadap setiap agama dan terhadap urusan-urusan
adhoc
para perneluk agama tersebut. jarak ideal antara, negara perlu dipelihara dan dipertahankan, Hubungan antara keduanya
sebalknya bersifat.adrninistratif bukannya negara menampilkan diri sebagai pengawas atau pengatuT. Karena jika dernikian adanya maka yang terjadi sesunggubnya adalah pengebinian terhadap agama, karena ajaran agama itu ada yang bersifat mutlak, Di sampil1g upaya tersebut, lanjutnya, secara horizontal
juga dibutuhkan adanya kesungguhan untuk menciptakan adanya saling pcngortian an tara umat beragama. Salah satu upaya ke arah sana ialah, bagaimana umat beragarna rnembaca ulang kitab sud tidak dengan rnenekankan rol7ective memory yang sarat dengan 'prinsip negasi tprineepie of negation), yang selalu menekankan
perbedaan. Umat beragarna dalam masyarakat
pluralistik sudah waktunya membaca kitab sud dengan menekankan titik temu (princi'ple of iiierrfity). Dengan begini, agama akan tampll 'sebagat sarana perekat (me/tillg pot) integrasl bangsa. bukarmya sebagai faktor desintegrasi nasional. Gagasan ini tidak berarfi mengupayakan
penyatuan agama. Bagaimanapun juga agama-agama tidak akan pernah mungkin disatukan. Titik berat perjuangan kiln dalam hubungannya dengan agama, bukanlah bagaimana rnewujudkan persatuan antara umat beragama, tctapi bagaimana belajar berbeda danmenerima perbedaan itu sebagai sesuatu yang positif dan mernpunyai hikmah yang penting. Cagasan .ini Juga tidak bcrmaksud mengccilkan peran-peran
publik agama menjadi peran peran 'prrvat, atau lebih jauh lagi, tidak bermaksud mengakui pendapat Didero t yang mengatakan bahwa agruna dengan segala lembaga dan pranatanya adalah sumber s.egalakebobrokan masyarakat, dengan dri utama tidak
64
I
Kemenag RI2014
adanya samasekali tolcransi. Akibatnya, toleransi dlkembangkan lebih merupakan suatu cara (prosedur) agar manusia dapat menyingkir dari agama, ainu agama menyingkir dad manusia." Saat Ini, posisi lndonesia sangat strategis. Hal ini misalnya bisa kita lihat dari peran Indonesia dalam menengahi berbagai konfllk di beberapa negara. Sejak dahulu Indonesia tclah mengirim beberapa kontingen Garuda untuk menjadi pcnjaga perdamaian, seperti di Bosnia, Sudan, dan Libanon. Banyeknya harapan dunia akan peran serta Indonesia dalarn mencngahi berbagai konflik, tak lain disebabkan kcbcrhasilan Indonesia dalarn mcngelola keberagaman, baik dari aspck budaya, bahasa, dan bahkan agama. Indonesia dipandang berhasil mcmbangun moderasi Islam. Moderasi Islam adalah [alan tengah di tengah keberagaman bcragama. Wajah moderasi Islam nampak dalam hubungan harmoni antara 1..larn dan kearifan lokal (local oolu»). Local oalue
(kearifan lokal) sebagai warisan budaya Nusantara, mampu disandingkan secara sejajar sehi ngga antara spirit Islam dan kearifan budaya berjalan seiring, tidak saling rnenegaslkan. Di sinilah wajah Islam Indonesia dipandang sangat tepat diterapkan dalam konteks heterogcnilas budaya di kawasan ASFI\:--f. Moderasi Islam juga berperan besar dalam mendialogkan Islam dan rnodcmitas. Terhadap modcrnitas, Islam tidak dalam posisi menolak atau menerima secara menyeluruh, melainkan tetap mengedepankan sikap kritis sehiogga modernitas tumbuh menjadi nilai positif ketimbang negatiI. Di saar negara-negara muslim begitu kaku dan konservatif terhadap pcrubahan dan produk-produk modernitas, Indonesia justru menjadikannya media dakwah dcngan memasukan spirit Islam dl da lamnya."
28. Nasaruddln Umar, "Membina Kerukunan
Hilltop
Umur Beragamadi
Indonesia: Per~ppklii Isl.im." JumaJ Bimas Islam Vol. 'i Kl). L2012
29. Jaja 7..tr"J~yi. "Masa Depan Moderasl LsLamdi Kawasan ASEAN," bimasielam.kemenag.go.id Kemenag RI 2014
I
65
Kini, di saar dunia terus berada dalam bayang-bayang benturan sosial, seperti yang terjadi di Afghanistan, lrak, 5uriab, hingga Irlandia, Indonesia tampil dengan kebersamaan dalam keragaman. Sungguh sangatindah menyaksikan bcrbagai agama, budaya, dan suku hidup berdarnpingan, saling menghormati. Masing-masing daerah tidak lagi mengusung aura kcdaerahan atau kesukuan, melainkan hidup rukun di bawah payung Pancasila dalarn bingkai NKRl. KT r. Hasyim
Muzadi memiliki pandangan tcrsendiri tentang moderasi muslim Indonesia. Menurutnya, umat Islam Indonesia patutbangga karena memiliki cara berfikir keagarnaan yang mcngikuu ahlussunah yang diaplikasikan dalarn kehidupan keindonesiaan yang menggabungkan antara ibadah, fikih, dan tasawuf secara bersamaan. Bangsa ini memiliki karakter keberagamaan yang taat, tanpa mcnghapus nilai kebangsaan. Umat Islam mampu hidup berdampingan dcngan berbagai keJompok umat dan budaya lain, tanpa menanggalkan identitas kcislamannya sesuai dengan ketentuan wahyu, Umat Islam Indonesia merniliki seling pemikiran paradlgma bcrfiklt yang menempatkan nilai agama dan negara hidup berdampingan, tidak saling menegasikan, serta tidak merusak kemajemukan. Bangsa Indonesia tidak tertarik untuk mendirikan negara sekuler, begitu pula dcngan negara agama. Sekulerisme Lelah gaga! membangun bangsa-bangsa di dunia, sebagaimana Negara agama juga tidak mampu mcmbangun dalam kemajernukan. Tctapi Indonesia yang sangat majcmuk dengan bcragarna budaya dan agama mampu hidup damai dan berdampingan. Tni adalah sebuah prestasi bahwa bangsa Indonesia berhasil membangun negara di atas prinsip agama dan budaya bangsa, rldak me.negasikan satu atas yang lainnya. KH. Hasytm menggarlsbawahi bahwa kondisi ini terbentuk bukan tanpa usaha. Para pendahulu telah rnembangun fondasi yang kokoh tentang keberagaman dan kebangsaan scbagai tonggak moderasi Islam, kita tinggal merumuskan saja dalarn moderasi Islam.
66 I
Kemenag RI 2014
Moderasi pemikl:ran yang dibangun para ulama dapat dimengerti oleh berbagai aliran, baik yang ekstrem .maupun liberal. Moderasi pemikiran Islam menemukan tempatnya di Indonesia. Bahkan sekte-sekte sangat menghargai moderasi kita, sekalipun belum tentu mengikuti. Di duma Islam pun garis moderasi ini bisa mengatasi modernisasi dan globalisasi, Ketika arus globalisasi dan informasi deras memasuki kchidupan
masyarakat, modetasi Islam mampu menyikapinya dengan balk. Di sinilah, agama harus dilepaskandari politik kekuasaan, dan dijadikan alat justifikasi. Agama perlu dikembalikan.kepada eksistensinya
sebagai
sumber
rnoralitas
luhur
yang selalu
membimbing umatnya dan umat rnanusia secara keseluruhan dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Melalui, pendekatan moral, langit harapan akan tampak lebih cerah, Kekerasan tidak dihadapkan dengan kekerasan yang lain. [ustru, masing-masing pihak diharapkan akan kembali kepada eksistcnsinya sebagai manusia yang roengemban tnoralitas Iuhur dalam bentuk pembumian kedarnaian, keadilan, kesetaraan dan scjenlsnya, serta 'pengendallan diri dan seumparna.:"
Terlepas dari semua itu, bangsa Indonesia tetap hams berhati-hati, karena potsnsi konflik akan terus bermunculan, Dengan arus inforrnasi yang semakin deras dengan beragam informasi, tentunya ini harus kita waspadai. Namun di sisi lain, arus inIOID13Si juga bisa rnenjadi kekuatan yang akan mcnjadi unsur panting dalam .menjaga keharmonisan kehidupan umat beragama. Di sintlah peran komunikasi publik menjadi sangat
vital dalam mewujudkan keharmonisan dirnaksud. C.
NKRI Sebagai Semangat Kekhalifahan
Diskursus mengenai hubungan antara negara dan Islam senantiasa menarik untuk didiskusikan, bukan hanya dJ masa awal pendirian bangsa ini saja namun juga pada masa terakhir Lni.Perbincangan mengenai diskursus in! di masa awal pendirian 30. Abdul A'la, llrirl. h.21 KernenagRI2014
I 67
bangs a merupakan bagian. dari ikhtiar yang dilakuken oleh para pendiri bangsa dalam menggali nilai-nilai yang telah menan cap kuat di tengah masyarakat untuk kemudian dlrumuskan sebagai sebuah.ideologi yang menjadilandasan berbangsa dan bernegara. Perbincangan yang terjadi di era awal pendirian republik ini telah sampai pada kesimpulan untuk mufakat bahwa bentuk nega'ra ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Pancasila sebagai falsafah dan ideoJogi bangsa. Permufakatan tersebut mcrupakan hasil ijtihad yang dilakukan oleh para pendiri bangsa, termas.uk para pimpinan umat Islam, sehingga mengikat bagi seluruh elemen bangsa, termasuk umar Lslam. Sebab sesuai dengan sabda nabi SAW: al-muslimunn '(lIn syul'u/1him, umat Islam te.rikat oleh kesepakatan yang mereka buat, Belakangan ini, banyak kalangan rnembineangkan kembali relevansi Panoasila sebagai falsafah dan Ideologi bangsa. Kekhawatiran bahwa Pancasila mulai tidak laku lagi atau akan digantikan dengan ideologi lain, juga tak lupur dari perbincangan di kalangan tertentu. Seiring dengan itu, perbincengan.mengenai diskursus hubungan Islam dan Pancasila dimunculkan kembali. Hasil kesepakatan untuk menernna Pancasila sebagai falsafah dan ideologi bangsa yang merupakan hasil ijtihad para pendiri republik ini juga kembali dipertanyakan. Apakah kesepakatan yang mereka laku.kan juga mengikat bagi umat Islam yang hidup di rnasa berikutnya, Bagaimana jika ada pandangan urnat Islam saat ini yang berbeda dengan pandangan para pemimpin Islam yang rnenjadi bagian dati pendiri.republik ini. Apabila ditelaah secara mendalam dan objekti! dari sejarah perumusan Pancasila, maka akan ditemukan fakta sejarah bahwa Pancasila merupakan kesepa katan dad sebuah kompromi yang cl.ilakukan oleh para pendiri bangsa ini. Kesepakatan dan kornprorni tersebut terutama terkait dengan perubahan sila pertama yang awalnya berbunyi: "Keiuhannn, dC!hRu1'I kewajibrul /II£l1jalnllknn syariQ.t Islam T7agi pemetuk-pemeluknua" rnenjadi
68
I
Kemenag RI 2014
"Ketuhauan Yans Malul.Esa" . Hal terseb ut men unju kkan kesediaan dari kalangan Islam untu k berkorban dcml kcpen nngan kesatu an dan keutu han bangsa dan negara. Dalam memaknaiPancasila setiap urnat Islam di Indonesia harus mernahami bahwa Pancasila sebagai dasar dan Ialsafah negara Republik Indonesia bukanlah
in; bersifal
final karena telah dikukuhkan oleh ormas Islam, seperti NU,
Muharnmadiyah, Persis, dsb. Majelis Ulama Indonesia juga secara tegas telah menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara dan Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi ne.gara merupakan kesepakatan bangsa Indonesia, termasu k umat Islam Indonesia. Penerimaan umat Islam terhadap Pancasila inl tidaklah mengurangi sedikirpun akidahnya. Karena Pancasila sebagai ideologi terbuka, memungkinkan 'bagi umat Islam memaknainya sesuai dengan ajaran agarna Islam. Misalnya sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang menurut pasal 29 ayat 1 Undang Undang Dasar (DUD) 1945 menjiwai sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengcrtian keimanan dalam Islam. lstilah "Ketuhanan Yang Maha Esa" dapat difahami sebagai terjemahan dari "AII,,}l.II 111Wilhidu al-Ahad".
Oleh karena sila pertama ini menjiwai sila-sila yang lain dalam Pancasila, dan sila pertama ini menegaskan religiusitas Kemenag RI 2014
I 69
(agama.) sebagai unsur asasi dalam berbangsa dan bemegara, maka agama harus dijadikan sumber hukum, sumber inspirasi, landasan berfikir, dan kaedah penuntun dalam sistem kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tidak terjadi benturan an tara kerangka berfikir keagamaan dan kerangka bcrfikir kebangsaan. Setiap muslim dapat menjadi nasionalis s.ejati tanpa harus menanggalkan keislamannya, dan sebaliknya dapat rneniadi seorang muslim yang taat tanpa menanggalkan identitas kebangsaannya. Dengan pokok pikiran seperti itu sejatinya poSitioltiJ18 Pancasila bagi umat Islam sudahlah final atau selesai, Hubungan antara Islam dan Pancasila juga dianggap selesai.llal ini terbukti diakomodirnya undang-undang yang beruuansa keagamaan, rnisalnya UU Haji, au Zakat, UU Perkawinan, dan sebagairrya. Terlebih setelah era Rcformasi di mana tafsir tunggal terhadap Pancasila tidak diberlakukan lagi dan kelorrrpok masyaraknt diberikan keleluasaan .mencantumkan asas organisasinya sesuai dengan ideologlnya, rnaka tidak ada alasan ]agi untuk menolak Pancasila. Namun memang hams diakui bahwa pasca era reforrnasi yang membawa kebebasan yang berlebihan membawa dampak adanya kelompok yang ingin merubah Pancasila, baik yang berasal dari kelompok sekularismc radikal ataupun radikalisme agama, Kelompok sekularisme radikal menginginkan perubahan tafsir terhadap Pancasila. Kelompok sekuler ini menginginkan Pancasila sebagai dasar negara harus dibebaskan dari pengaruh agama, karenanya mereka gigih rnenolak adanya penyerapan nilai ajaran agama, khususnya Islam, ke dalarn sistem hukum nasional, karena dianggap Lidak sesuai dengan Pancasila. Pancasila memang bukan agama, karena in merupakan kumpularmilai.danvisi, Tepatnya.Innanilai dan vislyanghendak diraih dan diwujudkan oleh bangsa Indonesia ketika be.rikhtiar mendirikan sebuah negara. Meski demikian, bukan berarti Pancasila itu. anti agama, atau, agama harus disingkirkan dari
70 I
Kemenag RI2014
Pancasila. Karena keberadaan agama itu diakui dan dilindungi serta dijamin eksistensinya oleh Pancasila. Dengan nilai dan visi ketuhanannya, sebagaimana sila pertama Pancasila, justru arah negara Indonesia bukanlah negara sekular, juga bukan negara Sosialis-Komunis maupun Kapitalis-Liberal, Tetapi sebuah negara yang dibangun bcrdasarkan nilai dan visi Ketuhanan yang Maha Esa, Sedangkan kelompok radikalismc agarna menginginkan
merubah dasar negara tni msnjadi negara agama. Tuntutan kelompok radikalis agama ini. telah menafikan kescpakatan yang dilakukan 0le11paxa pendiri republik ini, Sebagaimana ajaran Islam, kesepakatan yang telah dilakukan oleh para pendiri republik tersebut juga rnengikat kepada umat Islam yang datang setelahnya. Hal ini juga diperkuat oleh berbagai keputusan Otmas Islam. Bahkan MUl msnyatakan bahwa kelompok yang melanggar kesepakatan tersebut dikategorikan sebagai separatis atau Llugll!l1 yangwajib diperangi olehnegara. Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara merupakan hasil ijtihad para ulama dan pemimpin Islam yang merupakan bagian dari pendiri negara ini, karena itu umat Islam yang lahir setelah ita harus menghormati dan menjaga kesepakatan dan hasil ijtihad tersebut. Negara lni sangat menjuojang tinggi ajaran agama dan memberikan ruang yang' sangal lebar kepada umat Islam untuk menjalankan ajaran agamanya. Dalam terminologi Ibnu Khaldun, sernangat khilafah sebagaimana dicontohkan oleh alklmla/a ar-rQsyidull dapat diperjuangkan untuk diejawantahkan di negara ini, dengan letap dalam bingkai 1\I1
I
71
tidak konstitusional, maka sebagaimana keputusan dikategorikan sebagai lmghntyang boleh diperangi.
MUI dapat
Dalam konteks ini, kcbcradaan kelompok yang mendukung ISIS yang mempunyai agenda untuk mcngubah negara dan falsafah serta ideologi bangsa, apabila telah ada gerakannya secara nyata maka dalarn pandangan hukum Islam sudah sah dianggap sebagaibughllf. Untuk itu ncgara berkewajiban untuk. mengambil langkah-Iangkah strategis agar kelompok tcrscbut tidak bcrkernbang. Namun begitu, kebijakan negara terkair dengan hal Inijangan hanya menggunakan pendekatan keamanan sa]a, lapi juga menggunakan pendekatan keagamaan dengan melibatkan para ulama. Pendckatan keamanan hanya akan rnenjangkau hal-hal di permukaan saja. Sedangkan akar rnasalahnya hanya bisa dijangkau dan dihilangkan melalui pendekatan keagamaan, yaitu melalui pemahaman keagamaan yang benar]]
72 I
Kemenag RI 2014
MEMBANGUN HARMON! KEBANGSAAN
Kctika beberapa kasus kekerasan rnuncul di an tara riakriak reformasi dan dernokrasi, ada sebagian pandangan yang melihat latar belakang agama sebagai unsur pcmicunya. Media mencatat, kckorasan kerap muncul dengan mpngiltil~l,all1akan agama atau aliran tertentu. Lihatlah, perbedaan pandangan seputar isu-isu keagarnaan kekinian telah melahirkan dua kutub yang bersebrangan: radikal dan liberal. Radlkalisme idenlik dengan perilaku intolcran tcrhadap perbcdaan, ekstrern dalam menyikapi masalah, dan rnenjadikan kekerasan sebagai cara penyelesaian ma...alah seperti terorisme. Radikalisme di setiap zaman selalu menjadi commol! enemy karena selalu menimbulkan berbagai kerusakan di tengah-tengah masyarakaL Perbedaan pcndapat selalu menjadi isu utarna tumbuhnya radikalisme. Masih ada scbagian kelompok masyarakat yang belum bisa menerima arti perbedaan. Akibarnya perbedaan dipaksa harus mclebur dalam satu pemahaman yang mereka bangun, Tragedi kekerasan keJompok radikal juga mcninggalkan pesan bahwa pemahaman merekalah yang paling benar. Perbedaan pendapat yang seyogyanya scbuah dinamika
Kemenag Rt 2014
I 73
kehidupan yang harus didialogkan, justru rnenjadi alasan unruk adanya pemaksaan pendapat terhadap mereka yang kontra. Di satu sisi mereka rnenegaskan pendapatnya, namun di sisi lain pendapat di luar mcrcka salahkan, Akibalnya perbedaan selalu identik dengan kekerasan sebagai [alan keluarnya. Sikap kelompok radikalis dalam bersosialisasi dengan kelompok lainnya telah melahirkan berbagai tragedi sosial berupa runtuhnya rasa kcbersamaan dan saling rnenghormati. Ketika kelompok lain bersebarangan, rnaka pcrmusuhan dikumandangkan dan kekerasan menjadi cara penyelesaiannya. Kehidupan yang seyogyanya tumbuh dalam bingkai kebersamaan dan saling menghormati, diruntuhkan oleh sikap egois dan mementingkan diri sendiri, Dalam kehidupan yang heterogcn dari c;ic;ibudaya, bahasa, dan bahkan agama icntunya sangat riskan dengan perbedaan. latar belakang sosial budaya dan ekonomi tak billa dihindarkan untuk munculnya perbedaan, Dengan dernikian, jika radikalisme tumbuh subur dalam kornunitas masyarakat yang heterogen, niscaya gesekan dan. perselisihan bahkan hingga kontak fisik, akan mudah tcrsulut. Bukan hanya dalam ranah konflik horivontal, agama juga dikritik atas ketidakmampuannya mengarahkan pemeluk untuk menjunjung moralitas. Tinggginya angka korupsi menjadi pintu masuk dalarn melihat rendahnya kualitas penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Lihatlah, scbagian besar kasus korupsi dilakukan oleh rnereka yang berpcndidlkan dan berpengetahuan agama. Di sisi lain, lembaga-lernbaga keagamaan yang ada di berbagai sudut negeri, keberadaannya terkesan bcrjalan sendirisendiri, Permasalahan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan pemahaman keagemaan umat masih jauh dari harapan. Padahal ada banyak Dilihat dari rcalitas sejarah, agama di Indonesia belum sepenuhnya berhasil mcngaktualisasikan potensi profetiknya
74 I
Kemenag RI 2014
untuk perubahan yang signifikan, Kenya tan n ini lobih d iscba bkan karena agama dalam perlakuan umum masyarakat masih diposisikansebagai sacramental religion yakni corakkeberagamaan yang bersifat ritualisrik-spiritualistik, Padahal, agama y311g ada d.i Indonesia merupakan agama elik (eihicn! religion) y311g berorientasi pada pengernbangan etika daJam arti yang scluasJU3!:>T1yaatau apa yang discbutmoralitas agama (akhlak), Disinilah momentum penting bagi penegasan kembali fungsi kritis agama dalam mengevaluasi posisi rnanusia dalam berbangsa dan bernegara, mcngaplikasikan moralitas publik sekaligus mendudukkan peran agama sccara fungsional dalam melaksanakan fungsi kritis untuk mengendam ..an kehidupan masyarakat menuju kehidupan yang berm oral dan manusiawi. Jika upaya tersebut berhasil dilakukan, rnaka operasionalisasi a_gama sebagai sistem keyakinan yang dapat menjadi bagian atau inti dad sistem-sistem nilai yang ada dalam masyarakat bersangkutan dan rnenjadi pendorong, pcnggerak serla pengontrol untuk anggota-anggotanya untuk tetap berjaJan sesuai dengan ajaran-ajaran agamanya berlangsung dengan balk. A.
Pembangunan
Nasional Bidang Agama
Agama mernilikl kedudukan dan peran yang sangat penting dalam kehidupan bangsa. Pengakuan akan kedudukan dan peran penting agama ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama faJsafah negara Pancasila, yang juga dipaharni sebagai sila yang menjiwai silasiJa Pancasila lainnya, Oleh sebab itu, pcmbangunan agama bukan hanya merupakan bagian irrtegral pernbangunan nasional, melainkan juga bagian yang scharusnya melandasi dan menjiwar keseluruhan arah dan tujuan pembangunan noslonal. Selain memiliki posisi yang sangat penting, agama juga menempati posisi yang unik dalam kehidupan bcrbangsa dan bernegara. Hal ini tercermin dalam suatu rumusan terkenal tentang hubungan antara agama dan negara di Indonesia bahwa Kemenag RI 2014
I 75
"Indonesia bukanlah ncgura teokratis, tcrapl bukan pula negara sckular". Rumusan ini berarti tatanan kehidupan berbangsa dan bemegara tidak didasarkan pad a satu paham atau keyakinan agama tertenru, narnun nilai-nilai keluhuran, keutamaan dan kebaikan yang terkandung dalam agama-agama diakui sebagai sumber dan landasan spiritual, moral dan etik bagi kehidupan bangsa dan negara. Merujuk pada Pancasila dan Undang-lJndang Dasar lQ4'1, ada enam landasan filosofis bagi pcrnbangunan bidang agama, yaitu: Perinmn, agama sebagai sumber nilai spiritual, moral dan etik bagi kehidupan berbangsa dan bemegara. Pernbangunan bidang agama merupakan upaya untuk mendorong pcningkatan kualitas pengetahuan dan penghayatan umat beragama terhadap nllai-nilai keluhuran, keutarnaan, dan kebaikan yang tcrkandung dalarn ajaran agama. Pengetahuan dan penghayatan itu diharapkan dapat me>ngejawanlah dalam peri laku dan akhlak mulia warga negara sehingga dapat mcnghasilkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berrnartabat dan berkeadaban, Sebagalmana relah umum diyakini, agamll bukan sckadar mengajarkan tentang hubungan an tara pemeluk agama dan Sang Pencipta, melainkan juga Lentang hubungan antar scsarna manusia dan hubungan dengan alam sekitarnya, Oleh sebab itu, pembangunan bidang agama diarahkan bukan saja untuk meningkarkan kualitas kesalehan individual umat beragama, tetapi juga mendorong terwujudnya kesalehan sosial dan ekologis, serta moralitas publik dalam pengeJolaan kehidupan bernegara, Sikap toleran dan pcnghormatan terhadap pandangan dan keyakinan orang lain, kcpedulian terhadap sesarna manusia, kerjasama dan tolong-menolong, adalah di antara wujud dan kesalchan sosial. Sementara itu, pcmanfaatan dan pendayagunaan sumber daya 1J1amrang disertai perlindungan dan pemeliharaan kelestariannya antara lain merupakan benruk-benruk nyata dari kesalehan ekologis. Adapun moralitas publik dalam kehidupan
76 I
Kemenag Rl2014
bernegara antara lain lermaniieslasi dalam penyelengaraan urusan pemerinlahan dan negara yang sejalan dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta terbebas dari perilaku korup dan menyimpang. Keduo, penghormatan dan -perlindungan atas hak dan kebebasan beragarna sebagai bagian dari hak asasi warga negara. Hak dan kcbcbasan bcragama warga negara diakui sebagai bagian dan hak asasi mall usia yang dijamin olch konstltusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRl) sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 29 UUD 1945 Ayat 2 bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tlap-tiap pcnduduk untuk memeluk agamanya masing-masiog dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu". Jaminan itu ditegaskan pula pad a bagian lain. yaitu Pasal 28 E u"UD 19-1.5Ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, mcmilih kewarganegaraan, momillh ternpat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannye, scrta borhak kernbali," clan "Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.' Sclain itu, konstitusi juga menegaskan bahwa hak beragama adalah bagian dari hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun; bahwa setiap warga berhak mendapat perlindungan dari setiap perlakuan diskrimmatif; dan bahwa perlindungan dan penegakan HAN! adalah tanggung jawab negara, tcrutama pemerintah (Pasal 28 J UUD 1945 Ayat IJ 2, dan 4). Scsuai amanat konstitusi, negara dan pcrnerintah berkewajiban rnemborikan [aminan dan perlindungan atas hak setiap warganya untuk memeJuk agama dan beribadat mcnurut agamanya, serta mernberikan fasilitasi dan pclayanan untuk pemenuhan hak dasar warga negara tersebut, Dengan demikian, aspek perlindungao, pernajuan, penegakan dan pcmcnuhan hak beragama sebagai bagian dari hale asasi warga ncgara menjadi landasan pokok bagi pembangunan bidang agama. Kemenag RI 2014
I 77
Sementara kcbebasan untuk beragama atau berkcyakinan merupakan hak asasi warga negara, namun manifestasi dati kebebasan beragarna atau berkeyakinan itu merupakan aspek yang dapat dibatasi atau diatur oleh negara. Hal ini sejalan dengan ketcntuan yang disepakati olch masyarakat internasional bahwa manifestasi kebebasan beragama atau berkeyakinan dapat dibatasi berdasarkan undang-undang guna melindungf keselamatan, kererriban, kcschatan dan moralitas publik, serta untuk melindungi hak-hak Fundamental atau kebebasan pihak lain tlnternationn! Cotenant 011 Civil and Political Ri,r,:htsPasal 18 Ayat 4). Pernbatasan atau pcngaturan serupa dinyatakan dalam Pasal 28 J UUD 1945 Ayat 2 yang berbunyi: "Dalarn menjalankan hak dan kebebasannya, sotiap orang wajib tunduk kepada pcmbatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk mcnjarnin pengakuan serta penghorrnatan alas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi runtutan yang adil, sesuai dengan perumbangan moral, rrilai-nilai agamn, keamanan, dan ketertiban umum dalarn suatu masyarakar demokratis." Kefign, kerukunan umat beragarna dan tata kelola kehidupan beragarna. Scbagai bangsa rnultietnis, budaya, dan agam a, kerukunan hidup umat beragama menjadi hal yang sangat penting dan mendasar dalarn kchidupan berbangsa dan bernegara. Kerukunan hidup umat beragama menjadi pilar penting bagl terwujudnya persauian, kesaruan, dan ketahanan nasional, sekaligus mcnjadi prasyarat mutJak bagi terwujudnya stabilitas politik dan keamanan yang niscaya bagi terselenggaranya pernbangunan nasional yang berkelanjutan. l.andasan bag: pengemba.ngan kerukunan umar beragarna yang selama ini dljadikan pijakan adalah prinsip trilogi kerukunan, yaitu kerukunan antarumat beragama, kerukunan intraumat beragama dan kerukunan antara umat beragama dan pemerintah. Tant.mgannyaadalah bagaimana kerukunan tcrsebut dikembangkan lebih jauh sehingga tidak hanya di kalangan elite
78
I
Kemenag RI2014
agruna, tetapi juga menjangkau
lapisan urnat beragama yang
lebih luas. Kebebasan beragama dan 'berkeyakinan adalah hak asasi setiap war.ga negara yang dljamin dan dilindungi oleh konstitusi negara Republil< Indonesia. Namun dcm ikian, dtperlukan pengaturart menyangkut aspek perwujudan dari hak dan kebebasan untuk beragama dan berkeyakinan itu agar kebebasan Morang Warga tidak melanggar hak asasi dan kebebasan ·warga lain dalam beragama dan bezkeyakman, serta untuk melindungi
keselamatan, ketertiban, kesehatan dan tnoralitas publik. Oleh sebab Itu.tata kelola kohid upan u rna Lberagama menjadi pen ting
dikembangkan guna mewujudkan .kehidupan beragama yang rukun dan damai yang dilandasi atas sikap toleran dan saling menghormati ill kalangan lI111:alberagarna, tanpa rnencampuri substansi dari agama dan kcyakinan yang dipeluk oleh warga
negara. Keempnt, pengembangan karakter dan jati diri bangsa. Citacita nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilandasl keinginan, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju, unggul, mandiri, bermartabat, beradab dan sejahtera. Untuk mewujudkan hal itu, pemenntah perlu mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistcm pendidikan nasional yang dapat membentuk rnanusia Indonesia yallg memiliki penguasaan dan keterarnptlan yang linggi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja dan daya saing, serta rnemiliki karkater dan jatidiri bangsa yang kuat, dengan bertumpu pada keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang-mulia. Di dalarn UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3 dan 4 dinyatakan: "Pernerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangs a yang diatur dengan undang-undang,' dan "Pemerintah memaiukan ilmu pengetahuan dan teknologi de:ngan rnenjunjung tinggi nilai-nilai ag~a dan persatuan Kemenag RI 2014
I 79
bangs a untuk memajukan manusia."
peradaban
serta kesejahteraan
umat
Upaya pembentukan karakter dan jati diri bangsa, eli sarnping peningkatan penguasaan dan ketrampilan di bidnng ilmu pengetahuan {Ian teknologi serta pcningkatan etos kerja dan daya saing, dilaksanakan melalui pembangunan agiW1a dalam bentuk pcnyc1cngg
fasilitasi dan pelayanan
bagi umat
beragama berdasarkan prinsip tare kelola kepemerintahan yang baik. Salah satu mandat konstitusional yang diemban dalam pelaksanaan, pembangunan bidang agama adalah penyediaan fasilitasi dan pelayanan sebagai upaya pemenuhan hak beragama warga negara, Fasilitasi dan pelayanan itu dapat berupa regulast, kebijakan dan program pe.mbangunan bidang agama. Untuk mencapai keberhasilan yang maksimal, fasilitasi dan peIayanan .itu perlu diselenggarakan berdasarkan prinsip tala kelola kepemerintahan yang balk, meliputi: orientasi pada tercapainya konsensus, adanya keikutsertaan publik dalam pengambilan seUap kebijakan (participrctory), berturnpu pada as;;lSrule oflm», efekti f dan eflsicn, dapat dipertanggungjawabkan
kepada warganya (accountable), berlangsung secara transparan (transpa'Yent), tang gap terhadap
(responsive), serta berlangsung warga (equi.table Ilnd il"lclusive).
aspirasi dan kebutuhan wcuga adil dan terbuka bagi seluruh
Arti penting pengembangan partisipasi dan kemitraan umat beragarna daJam pembangunan bidang agama didasari atas kenyataan bahwa sebagian besar penyelenggaraan fasilitasi dan pelayanan keagamean Iebih banyak dikelola oleh umat beragama sendiri. Selain itu, sumbcr daya manusia dan keuangan yang dimiliki pemerintah sendiri bukan tidak terbatas. Oleh sebab itu,
80
I
Kemenag RI 2014
partisipasi dan kemitraan masyarakat menjadi salah satu unsur penttng bagi keberhasilan pcmbangunan bidang agama sekaligus menjadikan pembangunan bidang agama dapat berjalan Iebih sclaras dengan asplrasi dan keburuhan masyarakat, Pembangunan agama juga hams dilandasi prinsip perlakuan yang adil, setara dan terbuka bagi selnruh umat beragama, seJalan dengan pengakuan negara terhadap nilai keluhuran, keutamaan dan kebaikan ae,rama-agama sebagai landasan spiritual, ]1101"al dan erik bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Lebih dari itu, pembangunan agama harus didasarkan atas prinsip akuntabllitas agar pembangunan agan1a dapat berdaya-guna dan berhasil-guna Kebijakan dan Strat.egi Arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan bidang agama serta pendidikan agama dan pendidikan keagarnaan digambarkan sebagai berikut Pertmua, peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan agama rnasyarakat.antara lain mclului: (1.,) Pcningkatan kctaatan boragama masyarakat yang terwujud daJam sikap dan perilaku sosial yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam ajaran agama. (2) Menumbuhkembangkan wawasan keagamaan yan.g lapang dan toleran sclaras dengan wawasan kebangsaan dan kebhinnekaan. (3) Menumbuhkembangkan pusat kajlan keagamaaan dan surnber belajar masyarakat. (4) Peningkatan pemanfaatan sumber-sumber informasi keagamaan dan perpustakaan rumah ibadat. (.5) Peningkatan peran media massa dan teknologi
informasi berbasis internet sebagai wahana internalisasi nilainilai agam a. (6)Peningkatan pemaham an keagam aan m asya raka t
berwawasanHAM dan gender, kehidupan sosial yang harmonie. dan damai eli kalangan umat beragama, antara lain melalui: (1) Pemberdayaan forum keru.kunan umar beragama sebagai modal sosial dalam pembangunan 'nasional. (2) Peningkatan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan Kedua, pengcmbangan
rukun
Kemenag RI2014
I
81
toleran pada masyarakat. (3) Peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyampaikan dan mengartikulasikan aspirasi-aspirasi keagamaan melalui cara-cara damai. (4) Pencegahan insiden
kekcrasan tcrkait dengan isu-isu keagamaan. (5) Peningkaran kerjasama intern dan antarumat beragama, dan pemerintah. (6) Peningkatan peran dan .kerjasama kelompok-kelompok sosial keagamaan dalam upaya pcnciptaan dan pcmcliharaan kerukunan hidup beragama. (7) Peningkatankualitas penanganan konflik bem.uansa keagamaan yang melibatkan kerja sama antara pemerintah dan kelompok-kelompok sosial keagamaan, (8) Peningkatan koordinasi antarinstansi/lembaga pernerintah dalam upaya penanganan konflik tcrkait Isu-isu keagamaan. (9) Pengembengan wawasan multikultur dan pendidikan ruhani bagi guru-guru agama, penyuluh agama, siswa, mahasiswa dan para pemuda calon pemimpin agama. (10)Pemantapan landasan pel'ahmm perundang-undangan
tentang kemerdekaan beribadat
dan kerukunan umat beragama. Ketiga, peningkatan kualitas
pelayanan bagi umat
bcragarna, anta ra Jain melalui: (L)Peningkatan kualitas pelayanan bagi UIllat beragama. (2)Peningkatan kualitas pelayanan lembaga
sosial keagamaan. Penmgkatan kualitas pelayanan dahl dan informasi keagamaan, (3) Pentngkatan pengelolaan dan fungsi rumah Ibadat, (4)Perungkatan pelayanan jaminan produk halal. (5) Pen:ingkatan kualitas pengelolaan dana sosial keagamaan dan kapasitas lembaga keuangan barbas is ag3m3. (6) Peningleatan kapasitas Instansi/lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas penyediaan layanan bagi umat beragarna disertai dengan meningkatnya profesionalisme aparatur penyedia layanan. (7) Peningkatan kebijakan dan tata kelola yang baik dalam penyediaan pelayanan bagi urnat beragama dengan dilandasi oleh prinsip-prinsrp efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabili ras.
Keempat, peningketan akses dan kualitas pendidikan Raudhatul
82
I
Afhfal,
Madrasah,
Kemenag RI2014
-Perguruan
Tinggi
Agarna,
pendidikan agama dan pendidikan keagamaan,antara lain melalui: (1) Peningkatan akses rnasyarakat terhadap pend idikan
berbasis kcagarnaan yang bermuru, (2) Perintisan pendidikan berbasis keagamaan bertarafinternasional. (3) Peningkatan rnutu dan daya saing pendidikan tinggi llgama. (4)Peningkatan Ma'had AIy pada pond ok pesantren. (5) Peningkatan rnutu pengelolaan dan layanan pendidlkan dlniyah dan pondok pesantreu. (6) Peningkatan layanan pendidikan oonformal dan vokasional pada pondok pesantren, (7) Peningkatan mutu pendidlkan agama di sekolah, (8) Peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidikan. (9) Peningkaran pastisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan Raudhatul Athfal, Madrasah, Perguruan Tinggi Agama, pendidikan agama dan pcndidikan keagamaan. Secara operasional, untuk meningkatkan kualitas mum pendidikan agam a, yaitu: Pertuma, strategi .. empiris rasionalis, yaitu pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan ilrniah melalui observasi-observasi di lapangan. Hal in.i dapat diwujudkan dengan mengadakan penelitian yang kontinyu berkaitan dengan pendidikan agama dan keagamaan, Kedun, strategi normatif yauu pendekatan nilai-nilai atau kebudayaan yang masih berlaku di masyarakat. Strategi ini dalarn rangka menggiring opini publik agar tidak Jagi berasosiasi negatif terhadap dunia pendidikan agama dan keagamaan. Alternatif ini bisa diwujudkan melalui perubahan paradigma dan tingkah laku i.nsan pcndidikan agama dan keagamaan yang kemudiau rnenjadi suri tauladan di masyarakat. Kcf:iga, strategi kcbijakan administratif, yaitu alternatii pemecahan masalah yang berkaitan de:ngan 'kebijakan-kebijakan teknis dan politis dalarn pemerintahan. Sebab bagaimanapun juga perlu dipahami bahwa bubungan pendidikan dengan penguasa adalah hubungan yang tidak lepas darike pentingan politik. Hubungan antara pendidikan dan politik bukan sekadar hubungan saling memengaruhi, tetapi juga hubungan fungsional
Kemenag RI 2014
I
83
Dari pemaparun di atas jelaslah bahwa agama adalah pilar penting ketika bangs a ini rnulai menata kehidupannya setelah jaluh dari penjajahan, Para tokoh agama bersama pemerintah telah.menjalin kerjasama yang balk dan bahu membahu menata bangsa ini. Dan pembangunan bidang agama adalah bagian penting dalam pembangunannasional Mas dasar mi pulalsh pernerintah berkepentingan terbangunnya kualitas keberagamaan yang baik, sehingga masing-rnasing pemeluk mampu menjadi pribadi yang bernilaikan koluhuran ajaran agama. Dengan terbangunnya kualitas keberagamaan yang balk, maka berkontribusi besar dalam menciptakan kehidupan bangsa dan negara yang adil, damai dan sejahtera. B.
Kerukunan
Pilar NKRI
KlOlnlkl.ln
borcgama morupakan snlah satu agenda
strategis sebagai fondasi Ideal rneletakkan segcnap upaya bersama rnewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara. Tanpa kerukunan yang terjalin baik tnaka berbagai program pembangunan bangsa akan .menemui jalan bnntu. Pada tataran inilah kerukunan umat beragama hams dlupayakan bersama oleh segenap clcmen bangsa yang sadar akan pentingya pembagunan karakter dan budaya rukun. Berbagai program Kementerian Agama baik di pusat maupun daerah terkait kerukunan dalam beber'apa tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup baik. lndikator yang dapar digunakan mtsalnya semakin berkurangnya berbagai konflik bernuansa agama di berbagai daerah dan semakin berkembangnya geliat pendidikan multikultural di berbagai tingkat dan jenjang pendidikan sebagai jemhatnn emas menuju kerukunan. Tentu hal ini juga merupakan basil aknmulasi kehendak mulia dan karya kolektif dari bcrbagui pihak yung mendukung dan peduli dengan .kerukunan.
84 I
Kernenag RI 2014
Terkait dengan keberhasilan program kerukunan tersebut, saat ini Indonesia dianggap sebagai laboratorium kerukunan umat beragama. Paling tidak hal ini terungkap dari pernyataan Menteri Luar Negeri ftalia, Franco Frattini dan pendiri komunitas Sant' Egidio, Andrea Riccardi, daJam pidalonya pada pembukaan seminar intcrnasional dengan tema "Unity in Diversity: The Indonesian Model for a Society in which to Live Together" yang digelar pada 4 Maret 2009 eli Roma. Indonesia adalah scbuah negar8 yang dtpandang istimewa, sebagni tcmpat persandingan keberagaman dimana agamaagama besar dunia bcrkembang dengan subur, saling toleran tanpa adanya sikap saling meniadakan. Berbagai peninggalan peradaban agama terdahuJu tidak pemah disia-siakan atau dihancurkan melainkan dihargai, bahkan dianggap sebagai simbol kekayaan bangsa. a.
Isu-isu Kcrukunan
Pujian tentang kcberhasilan kerukunan di Indonesia yang datang dari berbagai pihak tentu saja tldak boleh membuat terlena, tetapi [ustru harus tetap rnawas diri, karena kerukunan urnat beragama bukan mcrupakan sesuatu yang stagnan dan final, ia tcrus mengalami perubahan, kadang sangat sederhana tetapi pada kondisi tertentu sangat kompleks terkait dengan berbagai dinamika kchidupan sosial yang berkcmbang. Kepekaan terhadap dinamika kehidupan sosial masyarakat terkait kerukunan terscbut yang harus dimiliki oleh kita semua yang memlliki tekad menjaga dan melestarikan kcrukunan. Tantangan terhadap kcrukunan temyata tidak sernakin berkurang seiring dengan kondusifnya suasana kerukunan itu sendiri, melainkan [ustru makin bertambah, Sclain permasalahan seputar rurnah ibadat, penyiaran agarna, penodaan agama, secara nyata masyarakat dapat menyaksikan merebaknya berbagai paham keagamaan yang keluar dan arus pcrnahaman "mainstream" yang sedikit banyak akan berpcngaruh terhadap wajah kerukunan. Kemenag RI 2014
I 85
.. Pada titik tcrtcntu kondisi 'ini tidak menirnbulkan masalah, tetapi manakala ckspresi keagamaannya berbenturan dengan sistem dan paham keagarnaan "mainstream" secara tajam baru akan mcnimbulkan permasalahan. b.
Dua Kurub Keagarnaan
Ekspresi kcaga rnaan terbaru yang keluar dari arus "mainstream" sertdaknya dapat digolongknn dalarn dua "kutub" ekstrern, kutub pcrtama dikenal dengan kutub radikalisme dan kutub kedua adalah Hberalisme, Kutub radikal ditandai dengan berbagal sikap (ana risme, dan yang pa ling beret adalah kclompok yang selalu mengatakan bahwa diluar dirinya adalah salah secara mutJak. Eksprcsi yang berlebihan dari sikap ini dapat berpotensi mengganggu kerukunan. Kutub ekstrem lain dikenal dengan sebutan paham keagarnaan liberal, Corak keagamaan liberal pada dasamya sangat menghargai kerukunan dan multikulturalisrne tetapi terjerumus pada sekularisme, Inklusifisme, dan plura lisme agarna tanpa kendall yang jelas. Sekularisme dlpahami dengan menganggap
bahwa agama
itu tidak ada urusan dengan duma maupun negara. lnklusifismc
dipahami kita dan mungkin mengakui
sccara sangat ekstrem dengan mcnganggap agama agama orang lain iru posisinya sama, saling mengisi, agama kita salah, agama lain benar, Tidak boleh bahwa agama kita saja yang benar.
Lcbih-lebih lagi £aham pluralisme dipahami dengan menganggap scmua agama itu sejajar, paralel, prinsipnya sama, hanya beda teknis. Hal yang harus diwaspadai dalam corak keagamaan liberal i.ni adalah rusaknya nilai-nilai akidah dan sakralitas dan agama iru scndirl. Yang ingin kita tuju adalah kerukunan yang tidak perlu mengorbankan akidah dan kemurnian masing-maslng agama. c.
Peta MasaJah Peta
86 I
pcrmasalahan
Kemenag RI 2014
seputar
persoalan
keharmonisan
urnat beragama tersebut kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bahwa, Pertama, pcrsoalan kerukunan urnat beragama adalah persoalan yang- sangat luas dan kompleks. Kedua, agama bukanlah pernicu konflik, namun variabel-variabel sosial-keagamaanlah yang kiranya perlu ditelusuri lebih lanjut. Sebab, semua agan18 pada prinsipnya sama-sama menanamkan aiaran kedamaian dan cinta terhadap sesama manusia.
Ketiga, dalam rangka pelaksanaan kebijakan di bidang keharrnonisan umat beragama, rnasih banyak peluang yang dapat diisi oleh segenap elernen masyarakat, sehingga persoalan kerukunan bukanlah tanggungjawab pemerintah semata, namun juga merupakan agenda bersama yang keberhasilannya sangat menentukan arab dan masa depan masyarakat Indonesia yang darnai, rukun, sejahtera dan bermartabat, Keempai, diperlukan kader-kader kerukunan y
Desain Kebijakan Kerukunan
Salah satu agenda besar bangsa Indonesia dewasa ini dan ke depart adalah mengembangkan sikap dan perilaku sosial yang
mendukung bagi pemakrraan keharmonisan kehidupan umat beragama dalam koridor i.ntegrasi nasional yang dicita-citakan bersama,
Sikap dan perilaku sosial tadi haruslah dibangun dan dikembangkan atas dasar paradigma kerukunan umat beragama dalarn rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam tataran praksis, membangun keharmonisan kehidupan umat beragama tidak lepas dari pemaknaen Kemena_g RI 2014
I
87
te:r.hadap pluralitas dan unitas bangsa. Dalam hubungan ini perlu digarisbawahi bahwa pluralitas dan unitas merupakan pilar penyangga kebesaran bangsa, Oleh karena itu, tidak pad a tempatnya apabila konscp pluralitas dan unites tersebut dipcrtentangkan. Justru sebaJiknya, pluralitas dan unitas perlu dikernbangkan secara dinamis dan kreatif dalarn rangka memperkaya [ati diri dan khazanah kebudayaan bangsa, Menyadari akan hal tersebul, Kemcnterian Agama Iewat
unit Pusat Kerukunan Umat Seragama(pKUB) telah membuat berbagai program dan strategi yang komprehensif untuk mewujudkan keharmonisan umat beragama diantaranya adalah: 1} lnovasi dan pemantapan program kcharmonisan umat bcragama, Pada awal tahun Kementerian Agama (PKUB) selalu mengadakan workshop konsultasi program kcrukunan umat beragama. worksbop dimaksud unruk memetakan program keharmonisan atau kerukunan umat bcragama agar lebih memiliki output yang riil pada masyarakat akar rumput.
Program disusun berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi yang diemban PKIJB, kebutuhan
riil di lapangan, dan berbagai agenda iangka panjang. Penyusunan akan sesuai dengan kebutuhan nasional sekaligus kebutuhan spesifik di berbagai daerah karena potrct pcrmasalah keharmonisan umat dati masmg-masing provinsi akan dipresentasikan oleh Kasubbag Hukrnas dan KUB sebagai mitra kerja .PKU13di daerah, 2)
Mengupayakan terbentuknya renaga fungslonal pemandu harmonisasi urnat. Paradigma berpikir pembinaan keharmonisan umat beragama mulai bergeser dati arah strukrural kc arah fungsional, Arab fungsional dirasakan akan lebih
88 I
Kemenag RI 2014
menyentuh masyarakat akar rumput secara langsung, untuk itu rnaka :.angat urgen sekali dibentuknya tenaga
3)
4)
pemandu harmonisasi umat sebagai kader-kader ponabur keharmonisan umat beragama. Program pengembangan wawasan rnultikultural. Menurut sostotog UI Parsudi Suparlan, rnulrikulrurallsme adalah konsep yang mampll meniawab tantangan perubahan ZElman dengan alasan multikulturalisme rnerupakan scbuah ideologi yang rnengagungkan perbcdaaan budaya, atau sebuah keyakinan agama yang mengakui dan mcndorong terwujudnya pluralisrne budaya sebagai corak kehidupan masyarakat, Multikulturalismc akan menjadi pengikar dan jembatan yang mengakornodasi perbedaan-perbedaan terrnasuk perbedaan kesukubangsaan dan suku bangsa dalam masyarakat yang multikultural. Perbedaan itu dapat terwadahi di tcrnpat-tempat umum, tcmpat kerja dan pal>ar,dan sistern nasional dalam hal kesetaraan derajat secara polltik, hukum, ekonomi, dan sosial, Senada dcngan hal tersebut, PKUB memandang bahwa pendidikan mullikuJtural merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya besar untuk menumbuhkan keharmonisan umat beragarna dalam ruang kebangsaan. Untuk itu telah dan akan digulirkan bcrbagai program pengcmbangan wawasan multikultural, mulai dari pendidikan rnultikultural bagi anak-anak, penyiar agam
I 89
Indonesia berdasarkan kesepakatan anggota masyarakat dalam menyelesaikan perselisihan yang ada, Dalam berbagai kaS1.1S yang teriadi, ternyata kearifan Iokal tclah marnpu menyelesaikan masalah secara lebih efektif guna terwuiudnyaharmonisasi yaJ:'lgmanrap. Sebagai contoh,
di, Medan,
Sumatera Utara, telah
sejak lama dikenal adat dolihnn. lin totu yang berfungsi merekatkan masyarakat, walaupun berbeda agama dan etnis, Di Jawa Timur, terd apat konsep siro yo ingslln, ingsun yo siro (Anda ya saya, saya ya Anda) yang
merupakan perwujudan konkret egalitarianisme dan sikap persaudaraan. Di Kalimantan Tengah terdapat rumah betang, yaitu rumah panjang yang dibuni berbagai anggota keluarga yang mungkin bcrbeda agama, tetap hidup damai dilandasi cinta, kasih say<1ng, dan rasa pc rsa udaraan , Kehidupan masyarakat Suku Bugis di Sulawesi Sclata.n memiliki konsep sipakrrlebbi dan sipakatllu yang berarti saling rnenghorma Li dan rnenghargai. Dalam Suku Makassar dikenal sik(1tului dan sipakabaji yan.g bcrarti saling me.ngingatkan dan memaafkan, Dalam rnasyara kat 'Ioraja terdapat tradisi solat» yang merupakan nilai-nilai yang mendorong keharmonisan umat beragama, dan masih banyak Iagi kearifan lokal yang menopang keharmonisan urnat beragama. Menyadari besarnya kearifan Iokal dalam menjaga harmonisasi umat betagama, PKUB telah dan akan terns mengadakan kegiatan penggalian dan reaktualisasi keatifan Iokal yang dituangkan dalam program workshop Iaktor psrekat kerukunan dan harmonisasi umat, 5)
Menjahn kernitraan aktif Jalinan PKUB dengan berbagai ormas keagamaan, Majelis agama, maupun tokoh-tokoh agama sudah terbentuk sedemikian baiknya. PKUB memandang bahwa tokoh
90
I
Kemenag HI 2014
agama maupun.lembaga agama. rnsrupakan rnitra stralegis untuk rnenegakkan barmonisasi umat, 6)
Pemberdayaan FKUR FKUB (Forum Kerukunan
Umat Beragarna) sebagai mitra kerja PKUB yang 'berada di seluruh provinsi Indonesia memiliki peran strategis untuk mengharmoniskan urnat beragama sekaligus untuk memberdayakan umat beragama, Pungsi dan peran FKUB yang strategis terse but perlu dioptirnalkan dan didinarniskan supaya mcrniliki kontribusi nyata bagi keharmonisan umat beragama, 7)
Pendekatan terhadap penganut faham radikal dan Iiberal.
Berkcmbangnya
berbagai
pemikiran
keagamaan
radikal dan Iiberal di Indonesia akan mewarnai gelial keharmonisan umat beragama. Warna dan pe.ngaruh yang dibawa dan ingin diterapkan eli ne-gara yang banyak didominasi kultur keagamaan moderat jalas akan
menimbulkan berbagai perentangan. Mewaspadai hal tersebut mala PKUB memiliki tugas pokok dan fungsi baru untuk melakukan pendekatan terhadap pihak yang bcrhaluan pemikiran radikal dan liberal. 8)
Optirnalisasi media Peran media baik cetak U1RUpun elektronik dalam rnengupayakan penyebaran suatu pemikiran, dan gagasan sangat vital. Oleh .karena .itu, PKUB akan terus roenggunakan media dimaksud un tuk rnenyebarkan berbagai program. dan gagasan multikultural agar cepat
"meruang" sccacaIebih luas. Media cetak yang digunakan adalah dengan secara rutin menerbitkan jurnal dan leaflet kerukunan, melakukan .kerja sama aktif de.ngan sejurnlah harian nasional sepcrti
Kompas, Sinar Harapan, sedangkan media elektronik telah melakukan kerja sama pengembangan wawasan
mu.ltikultural dcngan bcrbagai stasiun televisi dia:ntaranya adalah TVRI, Metro Tv, dan TV One. Kemenag RI 2014
I
91
9)
Mclaksanakan berbagai kegiatan rlil yang langsung bersentuhan dengan kepentingan rnasyarakat luas. Realisasi dari kegiatan dimaksud adalah konsensus bersama antara PKUB dengan majelis-majelis agama untuk membenruk kawasan binaan kE.'IUkuTICln, .kawasan dimaksud merupakan cerrninan dari kerukunan antar umat beragama untuk melakukan kerja sama mengatasi berbagai masalah sosial yang ada. Dalam hal ini kerukunan bukan hanya disyaratkan dengan suasana damai dan tidak adanya konflik antar umat beragama tetapi kerukunan rnerupakan .suatu kekuatan yang "bergerak akfif untuk melakukan sesuatu", bukan kerukuna:n pasif
10)
Pelayanan terhadap umat.Khonghucu, Sejak tahun 2010 telah dilaksanakan Workshop Orientasi Guru Agama Khonghucu yang diikuti oleh 50 gun:t agama Khonghucu, sehingga pad a tahun ajaran 2011 mala
pclajaraanAgamaKhonghucutelah diajarkanpada sekolah dasar maupun monengah. Terkait dengan standar isi mata pelajaran agama Khonghucu maupun standar kompetensi Iulusan, agama Khonghucu telah diatur dalam Pcrmendiknas 0 47 dan 48 tahun 2008. Pendataan pemeluk agama Khonghucu juga akan dilakukan oleh BPS dengan mengactl pada tJU Adminduk No 23 tahun 2006.
11) Dialog Lingkungan Hidup Indonesia yang dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kopada bangsa Indonesiarnerupakan rahmat yang wajib dikembangkan dan dilestarikan, agar dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi bangsa dan rakyat Indonesia serta makhluk hid up lainnya. Oleh karena itu, manusia seharusnya berusaha rnemel ihara bahkan meningkatkan keberadaan lmgkungan hidup,
92
I
Kemenag RI 2014
Salah satu upayan~ adalah :imbauan kepada masyarakat agaT bekerja sama dengan semua pihak, tanpa memandang
kedudukan, ras, agama, dan suku untuk bersama-sama memelihara
lingkungan hidup dalam hal ini pelestarian
Ungkungan peslsir. 12)
Interfaith Dialogue Peristiwa serangan 11 September 2001 (1l/9) di World Trade Centre (VITO New York, Amerika Serikat (AS) telah menlnggalkan dua hal: kewaspadaan dan kecurigaan, Sejak perlstiwa itu, terorisme yang dikaitkan dengan agama dinilai sebagai acaman, perdamaian dan keamanan Intemasional. Lebih jauh dari itu, IDLIDcul "tuduhan" dari negara-negara Barat khususnya rerhadap kelompok Islam tertentu sebagai pelaku terorisme, Mispersepsi dan rnisinterpretasi negara-negara Barat telah .ikut merugikan ne.gara-negara Islam di dunia termasuk Indonesia yang berpcnduduk Islam rerbesar di duma. Tindakan teroris telah mengubah perspektif duma tentang hubungan internasional dan menimbulkan dampak, baik langsung maupun ridak Iangsung terhadap kehidupan antar umat beragama.
Di Indonesia, terjadinya serangkaian serangan bOl11 menambah kekhawatiran rnasyarakat dunia dan menimbulkan dugaan, apakah Indonesia tclah menjadi satang dan rempat berkembangnya teroris di wilayah Asia Tenggara "homegrown
terrorism".
Adanya aksi pengeboman telah ikut rnencoreng wajah Islam di Indonesia. Namun, pelaksanaan Pemilu Legislatif dan pemilihan langsung Presiden sejak tahun 2-004telah mengangkat h..arkat dan martabat Indonesia di mata
masyarakat Irttemasional, karena pelaksanaannya berjalan
secara aman, darnai, dan sukses, Hal ini membuktikan
bahwa 'Islam dan Dernokrasi. dapat Kemena~Rl2014
I
93
'berjalan seiringan. "Success story" tcrsebut menimbulkan ketnginen kuat untuk mempromosikan citra Indonesia sebagal negara Dcrnokrasi dcngan pcnduduk mayoritas Islam yang moderat serta mengubah citra Indonesia sebagai 'korban terorisme dan bukan sarang terorisme dunia. Sejak tahun 2004, Kernentcrian Agamac.q, PusatKerukunan Umat Beragama bekerja sarna dengan Kementerian Luar Negeri ikut mempromosikan budaya dialog lintas agama kepada masyarakat internasional dalarn usaha mengembangkan sikap toleransi dan saling memahami antar sesama umat beragsma dan antar peradaban. Dialog lintas agama dinilai peJ1ti.ng untuk menghtlangkan kecurigaan dan kesalahpahaman antar umat beragama dengan lebih mempromosikan harmoni dan kerja sarna. Dialoglintas agama dan budayadipercayadapatmernbantu mencrptakan durua yang leblh ainau dun darnai, terutama di tengah maraknya anoaman terorisme. Selain ito, lew-at kegiatan dialog lintas agama dan budaya, stereotip negatif terrtang Islam yang berkembang di Barat dapat dihilangkan, terutama lewat pengalaman Indonesia yang adalah bangs .. besar dan multikultur tetapi dapat hidup berdampingan, rukun, dan harmonis. Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat [enderal Rementerian Agama telah dan akan terus bekeria sama dengan semua pihak untuk ikut mendorong terlaksarranya kegiatan "Interfaith Dialogue" bilateral, regional, mauptm multilateral, baik yang diadakan di dalam ne.geri maupun di luar negeri: karena disadari bahwa konflik dan persoalan keru kunan d.i dalam negen tidak berdiri sendiri tetapi sudah rnenjadi bagian dad persoalan irrternasional, Selama ini Pusat Kerukunan Umat Beragama telah Ikut teclibat eli Regional h1terfaith Dialogue seperti Asia Pacific Intelfaith Dialogue dan ASEM Intel/ailii Dinlogue; Bilateral
94 I
Kemenag RI 2014
Interfaith Dialogue seperti Rl-Belanda, Rl-Kanada, RIUK lslamic Advisory Group, Rl-Austria, Rl-Lebanon, Rl-Icrman, RI-Rusia,. RI-AS, Rl-Hungaria, RI-Ceko, RIBulgaria, Rl-Spanyol. Rl-Serbia, RI-Yunani, Rl-Ethiopia, RI-EU, Rl-Polandia: Asia Erofle Youth intel/niflt Dialogue di Sandung (Team PKUB). Sebagai eatatan penutup, apa yang ingin dicapai melalui program-program peningkatan keharmonisau umar beragama sesungb'lJhnya adalah suasana kondusif dalam suatu konteks berbangsa dan bemegara dalam realitas masyarakat yang plural. Agama apa pUll yang dianut masyarakat akan bcrlaku pada kehidupan berbangsa dan bcrnegara bila memang pelaksanaan ajaran agama tersebut d ijiwai dan diamalkan dengan benar, Kebersamaan, keharmonisan dan kerukunan untuk memaiukan keseiahreraan masyarakat Iahir dan batin adalah tetap menjadi komitmen clan fokus pembina an
Kementerian.Agama." C.
Membangun Kemitraan Strategis
Sebagai sebuah upaya untuk menjaga kerukunan internal umat Islam, diperlukan kemitraan dengan stake holder agar tujuan dapat tercapai dengan baik: a.
Kemitraan dengan Ormas.Islam
Keberadaan lembaga/orrnas keagarnaan
adalah potensi
besar yang bisa digunakan untuk sosialisasi tara nilai agama. Ormas keagamaan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan masyarakat, Orrnas sendiri didirikan oleh rnasyarakat, sehingga Orrnas akan terkait erat dengan dinamika kehidupan masyarakat atau pengikutnya, 31. Prof Dr. H. Achmad Guuaryo, M.Soc$c Mantan Kepala Pusat Kerukunan Urnat Bcragama, Sekretariat.jcnderal Kernenterian Agama. Artikel pernah dlmuat di entaranews.
Kemenag RI 2Ul4
I 95
Atas dasar itulah, keterkaltan yang erat antara Ormas keagamaan dan masyarakat hams dijadikan pintu untuk rnenyampaikan universalitas agama. Melalui Ormas/lembaga keagamaan inilah agama diperkenalkan kepada masyarakat, Dengan demikian, masyarakat akan dengan .mudah menerima penjelasan dart Onnas/lembaga keagamaan karena memang mereka memiliki ikatan yang kuat. Kementerian Agama misalnya. Lelah memaksimalkan peran ormas-ormas yang ada. Untuk menjadikan Ormas Islam sernakin berdaya di masa depan, Kementerian Agama dengan cara proaktif mcngundang mereka, sekecil apa pun.Ormas itu. Selama ini Orrnas-ormas Islam mungkin kurang mendapar perhatian. Ini artinya, Kementezian Agama berusaha memberikan peluang kepada Ormas Islam untuk berkonstribusi rnenyumbangkan pikirannya bagi pembcrdayaan umat Islam. Mereka inilah pemilik umat yang sesungguhnya, sehingga banyak persoalan
yang bisa diselesaikan,
~
Kemcntsrian Agama sadar tidak bisa menyelcsaikan semua persoalan sendiri, seperti kasus al-Qiyadah, Ahmadiyah, dan lain-lam. Keterlibatan Ormas-ormas Islam ini sangat penting dan besar artinya. Posisi pemerintah adalah sebagai mediator, terutama dalam konflik horizontal, baik dalam internal umat Islam atau antar ormas ISlam, seperti peneruan awal Ramadhan, 1 syawal, dan sebagainya Terkait dengan pernbangunan kerukunan umat beragama, ini juga menjadi agenda Kementerian Agama dengan Ormasormas Islam. Secara berkala, Kementerian Agama rnelakukan
koordinasi dengan ormas-ormas Islam dalam rangka mencari solusi dan .langkah-langkah strategis pembangunan kerukunan umat beragama. Kerjasarna antara Kementerian Agama dengan Ormas Islam diwujudkan antara lain dalam bcntuk bantuan operasional organisasi, pelatihan bagi Ormas-ormas dengan melibatkan BNN, serta 'perubibltan dai muda dari Ormas-ormas untuk dijadikan juru dakwah.
96 I
Keme-nag RI 2014
Secara berkala, Kementerian Agama telah melakukan kourdinasi dengan ormas-ormas dalam hal penanganan ekstremisme dan radikalisme. Termasuk dalam hal penanganan eks reroris, Kemontcrian Agama menjalin kerjasama dengan Ormas Islam untuk melakukan dakwah agar para teroris lui bisa kembali ke [alan yang lurus. Selain itu, Kernenterian Agama juga memberikan bantuan dana operasional. Hal tni bertujuan agar ormas bisa rnaksimal membcrikanbimbingan dan dakwah, sekaligus mensosialisasikan arti penting kerukunan umat bcragama.
Dalam berbagai kegiatan Kernenterian Agama, selalu rnelibatkan Ormas Islam. Begitu pula, dalam seriap kcgiatan Ormas, Kornenterian Agama dillbatkan, baik sebagai narasumber rnaUplll1 fasilitator. Hal ini bertujuan agar antara Kementerian Agama dan Ormas terjalin kerjasama yang baik dan terintegrasi dengan baik, sehingga program pembangunan kerukunan umat beragama dapat berjalan dengan baik. Begitu pula dengan organisasi sosial politik, Kementerian Agama bekerjasama dalam
menscsialisasikan kerukunan umat beragama, Balk dengan Ormas rnaupun Orsospol, Kemcnterian Agama terus membangun komunikasi terkait isu-isu aktual dan strategis, terutarna menyangkut berbagai masalah kerukunan umat beragama, Isu-isu yang ada hacus rnenjadi isu bersama, sehingga
terbangun program yang terintegrasi antara pemenntah dan Ormas. Dengan adanya integrasi dimaksud, maka pembangunan kerukunan umat bcragam tidak berja Ian masing-masing dengan .hasil yang kurang memuaskan tentunya.
Peran komunikasi publik dalam menjaga keharmonisan bangsa ini sang at vital. Melalui berbagai media, Kementerian Agama telah melakukan sosialisasi dan kampanye akan pentingnya.keharmonisan umat beragama, Peran komunikasi publik inike depan akan.semakin bernt, mengingat tan tang an yang akan merongrong kerukunan yang sudah terbangun saat ini semakin beragam dan tajam, Segenap Kemenag RI2014
I 97
J8J8ran Kementerian Agama akan taws meningkatkan peran strategisnya gnna mEl.mperkualpel"an'komunikasi, publik dalam
pcmbangunan keharmcnisan umar beragarna. Semua ini mernerlukan dukungan dari segenap elemen bangsa. Karena suatu hal mustahil usaha ini bisa dijalankan
send irian. Pemerintah dan rnasyarakat hams bersatu menjadi komunikator yang balk ill bidang kerukunan umat beragama, b.
Pencegahan Radikalisme Agama
radikalisme agama menjadi tema yang dikembangkan dalam kemitraan dengan ormas Islam.. Ketua Umurn rBNU Said Agil Sirad] menegaskan bahwa paham dan Pencegahan
gerakan radikalisme agama tidak rnungkin dihadapi dengan tindakan dan kebijakan yang parsial, tetapi dibutuhkan perencanaan kebijakan dan implernentasi yang komprehensip dan terpadu. Problem.radikalisme agama merentang dari hulu ke hilli. 'Ierortsme merupakan J?1.Ibliceuemy yang rnembu tuhkan
keseriusan bersama dalam menanganinya, tanpa pamrih pada kepentingan politik yang parsial dan sekadar politik kekuasaan,
tetapi pamrih pada politik kebangsaan dan kerakyatan.P Terkait dengan maraknya faham dan gerakan radikalisme
agama, termasuk munculnya kernbali gerakan NH, Kementerian Agama (baca: Pemerintah)
sesuai dengan tugas l,okok dan fungsinya, terus mengnpayakan pencegahan dan penanggulangan
hal tersebut rnelalui Iangkah-Iangkah preventif pada p.ranata institusi pendidikan, lembaga keagamaan dan masyarakat Institusi pendidikan merupakan institusi yang paling rentan terhadap infiltrasi berbagai gcrakan radikalisme agama, mengingat peserta didik merupakan sasaran yang sangat rentan dilihat dari aspl;!.KSOSi81psikologis. Langkah prevenrif yaJ.1g aKaJ.1. dilakukan di institusi, pendidikan di bawah binaan. Kementerran Agama, meliputi pergw:uan tinggi agama, pendidikan agama pada pergurua.tl tinggi umum, madrasah, pesantren, dan 32 Rcpublika, 26 April 201'1
98
I
Kemenag RI 2014
pendidikan berikutr"
a)
agarna pada sekolah, selengkapnya
adalah sebagal
Di Perguruan Tinggi Agama Negeri akan dilakukan
kegiatan antara lain: Pemetaan radikalisme di seluruh PTAIN; Pcnguatan organisasi ekstra kampus; Pemasyarakatan ideologi Pancasila; Semiloka dan simposium mcngenai strategi preventi£ dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme agama; Memperkuat regulasi. kampus yang mempersempit muncuJnya pemi'kiran dan gerakan radikalisme agama; Menjadikan "Ierorisme dan Radikalisme Agama" sebagai materi dalam Mata Kuliab Dasar Urnum: Memanrau dan mcrnbirnbing aktivitas kampus melalui Unit Kegiatan
b)
C)
Mahasiswa dan Lembaga Dakwah Kampus dengan subsransi ibadah dan akhlak mulia bersumber pada nash-nash :yang sahlh: dan pengernbangan wawasan multikultural bagi doscn dan rnahasiswa. Di Perguruan Tinggi Umum rneliputi kegiatan antara lain: Pemetaan radikalisme eli PTU; Pemasyarakatan ideologi Pancasila: penguatan kurikulum dan materi pendidikan ag
33. Disarikan dari buku "Laporan Tahunan Kehidupan Keagamaan di Indonesia 20U v Badan Llfbang dan.Diklat Kememarian Agarna, 20J2. Kernenag RI2014
I 99
dalam penanggulangan mas u.knya paham-paham ruenybnpang; dan Pengembangan wawasan multikultural untuk gunl dalam mernahami ajaran agama Di pesantren melalui kegiatan antara lain: Pengernbangan wawasan multikultural.dan budaya damai melalui jambore/ dengankomitemadrasah
d)
kemah
e)
santri: pelatihan
llfe skill dan
kewirausahaan;
sosialisasi "islam Bahnmiun IiI uluntin", makna jihad, pilarpilar kebangsaan, dan ketahanan nasional: dan pemetaan dan usahausaha preventif bagi pesantren yang rawan terhadap ideologi radikal, Adapun di sekolah umurn melalui kegiatan antara lain: pengembangan
kegiatan
ekstra kurikuler
keagamaan;
pengl.latan peranan Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelejaran dan Kelompok KerjaPengawasmelalui workshop, seminar, pengembangan wawasan untuk organisasi
kerohanian
siswa sekolah mclalui polauhan
pendidlkan ilgauuli dan menambah rnatcri bcrwawasan
mullikultural pada kee;iatan-kegiatan pesantren kilat dan pelanhan-pelatihan guru agama. Lembaga keagam aan, terutama rumah Ibadah, khususnya masjid dan rnusholla yang berada di lingkungan karnpus atau pemukiman merupakan sasaran yang rentan terhadap masuknya paham-paham keagamaan menyimpang m.engingat sifat rumah ibadah yang terbuka untuk umum dan lemahnya manajemen rurnah ibadah. Di samping itu daya tahan serta antisipasi rnasyarakat tcrhadap paham-paham keagamaan rnenyimpang masih relatif rendah. Hal ini
disebabkan antara lain oleh rendahnya pemahaman agama dan lemahnya pembinaan yang sistematis terhadap ajaran agama yang benar, Langkah preventif yang akan dilakukan di lernbaga keagamaan
di bawah
binaan
Kementerian
Agama
serta
pembinaan keagamaan masyarakat, meliputi an tara lain: a) Intensifikasi sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang pembina an 'kerukunan
100 I
kemenag RI 2014
umat beragama dan pendirian rumah ibadah:
b)
Pombcrdayaan
rumah
ibadah
secara
multifungsi.
menghidu pkan organisasi remajamasjid dan rumah ibadah
c)
lainnya: Penguatan majelis taklim berperspektif kerukunan, pernberdayaan masyarakat, dan kcbangsaan; dan pengernbangan
d) e)
f) g)
h)
wawasan
multikultural
bagi penyuluh
agama dan tokoh agama; Mengembangkan dialog antar tokoh agan1ai Kampanye budaya damai dan hidup rukun, pengembangan budaya toleransi, pelnrusan makna jihad, dan intensifikasi peLan Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakcm): Penguatan e(lyly warning system kehidupan beragama melalui peningkatan reran penyuluh agama, Pemberdayaan pranata keagamaan masyarakat dalam mengantisipasi . rnasuknya paham menyimpang eli masyarakat: dan sinergi antar Instansi untuk penguatan kerjasama sosial kemanusiaan lintas agarna: Pemberdayaan FKUB dalarn mengatasi isu-isu sosial keagarnaan.
Kemenag RI 2014
I 101
c.
Pe.mbinaan Aliran Keagamaan: JA~
Ahmadiyah didirikan di kota Oodian, India oleh Mirza Chulam Ahmad pada tanggal 23 Maret 1889. Dalam pcrkcmbangannya, Ahmadiyah terbagi menjadi 2 aliran, yaitu Ahmadiyah Qodian dan Ahmadiyah Lahore. Ahrnadiyah Qodian bcrkeyakinan bahwa Mirza Chulam Ahmad sebagai seorang Nabi sedangkan Ahmadiyah Lahoreberpendapat Mirza Ghularn Ahmad scbagai pembaharu. Ahmadiyah masuk ke Indonesia pada tahun 1925 dan terbentuk dalam 2 organisasi yaitu Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAl) sebagai organisasi pengikut Ahmadiyah Lahore. dan [ernaat Ahmadiyah Indonesia (JAl) sebagai organisasi pengikut Ahmadiyah Qodiani, JAI tcrdaftar sebagai Badan Hukum Jemaat Ahmadiyah Indonesia berdasarkan Penetapan Menteri Kehakiman RI Nomor: JA.5/23/13 tanggal 13 Maret 1953 yang dimuat dalam Tarnbahan Berita Negara Nomor: 26 tanggal :\1 V1.1rt'11953. JAr juga Icrdnftnr sebagai organisasi kemasyarakatan ill Departemcn Dalam Negen dcnganNomor: 75/O.1/VI/2003tanggaJ 5 [uni 2003. [umlah anggota JAJ, menurut pimpinarmya yaitu Ustadz H. Abdul Basit dalam rangkaian dialog dengan Departemen Agarna pada akhir 2007 dan awal 2008, sebanyak 300,000-400.000 orang, dengan [umlah kepengurusan cabang JAl sebanyak 320 buah. Adapun menu rut estimasi Badan Lltbang dan Diklat Departemcn 34. Bahan-bahan pada bagian iru diambil dan Sambutan Menteri Agama RI dalam Acara Sosialisasi SKB 3 Menteri It'ntmg- Permgatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/~ldu Anggota Pengurus Jemaal Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat di hadapan Tokoh Ormas Islam Tingkat Pusat, ill Operation Room Deparrcmcn Agama, 9 JuU 200K JUj:i
102 I
Kemenag RI 2014
Agama, jurnlah anggota JAl pada 2008 berkisar antara 50 - 80 ribu orang. Estimasi ini diperoleh karcna banyak sekali cabang atau komunitas JAI yang sesungguhnya hanya beranggotakan ratusan bahkan puluhan orang saja. Sebagai contoh Sukabumi memiliki anggota JA15.000 orang, Kuningan 3.000 orang, Medan 3000 orang, Garut2.000orang,dan'langerangLOooorang,spdangkandiscbagian besar eabang lainnyo, apalagi di luar Pulau [awa, jumlah anggota JAr di masing-masing cabang hanya mencapai ratusan bahkan puluhan orang saja, seperti di Banjarnegara 003 orang. Padang 500 orang, Dcpok 50Uorang, Makassar 500 orang, Jakarta Selatan 300 orang, Kabupatcn Bandung 243 orang, Kota Tasikmalaya 200 orang, Talang 89 orang, Majalaya 80 orang, Cicalengka 74 orang, Cisarua Cimahi ,10orang. Tanjnng Pinang 32 orang. Banjarmasm 23 orang, dan l.embang 4 orang. Dan contoh-contoh tersebut mungkm dapat diperkirakan jumJah anggota JAl eli seluruh indonesia berkisar antara 50 - 80 ribu orang. Penolakan umat Islam terhadap Ahmadiyah telah terjadi sejak tahun 1930-an. Kernudian penolakan pun te~adi baik dalam bcntuk keberatan rnaupun perusakan bangunan rumah, masjid dan mushalla milik Ahmadiyah di berbagai daerah, aruara lain di Surnatera Timur (1953). Medan (1964), Cianjur (1968), Kuningan (1%9), Xusa Tenggara Barat (19'76), Kalimantan Tengah (1981), Sulawesi Selatan (1981), KaLimantan Baral, Surabaya. Parung, Bogor (1981),Riau, Palembeng, Sumatera Barat, Timor Timur clan Jakarta (1990). Pada tahun 2ooo-an penolakan tersebut muncul kembali di beberapa daerah, seperti: Nusa Tenggara Barat (2002), Parung dan Bogar (2006), Kuningan, Majalengka, dan Sukabumi (2008). Sernua penolakan ini hanya ditujukan kepada [emaat Ahmadiyah Indonesia" yang mengusung faharn bahwa Mirza Chulam Ahmad adalah Nabi, Sikap pcnolakan juga dilakukan dalarn bcntuk fatwa yang dikeluarkan oleh ~ pada tahun 1980 yang menyatakan bahwa Ahmadiyah Qodian adalah jemaab di Luar Islam, sesat dan Kemenag RI 2014
1103
mcnycsatkan, dan pada ·tahun2005 Yd(1g menyatakan bahwa aliran Ahmadiyah Qodian dan Ahmadiyah Lahore adaJah sesat dan rnenyesatkan. Fatwa yang sarna juga dikcluarkan oleh 1--fUJ Aceh, MUI Surnatera Utara, MUl Riau, PB NU, Muhanunadiyali, dan beberapa organisasi Islam lainnya, Beberapa Pernerintah Daerah melalui Kejaksaan Negeri telah melakukan pelarangan terhadap ajaran Ahmadiyah seperti di Subang, Meulaboh, Lombok Timur, Sindereng Rappang, Kerinci, Tarakan, dan Surnatera Utara Persoalan Ahmadiyah eli Indonesia bertumpu pada keyakinannya yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang nabi yang mendapat wahyu dari Allah SWT. Kcyakinan ini tentu saja bertentangan dengan paham kaum Sunni yang rneyakini bahwa Nabi Muhammad adaJah nabi dan rasul penerirna wahyu terakhir. Karcna itu penycbaran paharn Ahrnadiyah di Indonesia adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip akidah Ahlus Sunnah Wal [amaah, dan sekaligus meresahkan masyarakat serta memicu pertentangan dalam masyarakat yang pada gillrannya mengganggu kctentrarnan dan ketertiban masyarakat, Banyak desakan da ri kelompok-kelompok umat Islam agar J AI d ibubarkan dengan alasan pcnodaan agama. Dasamya ialah UU No.l/PNPS/1965. Dernonstrasl-dcmonstrasi juga dilancarkan terutama pada tahun 2005 dan awal 2008 untuk menuntut pembubaran itu, Scmentara itu sebagian kecil keJompok masyarakar menyarankan agar dilakukan dialog dengan pihak [emaat Ahmadiyah Indonesia. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan JAl, Kernenterian Agama bersama-sarna dengan KCjaksaan Agung, Kemcnterian Dalam Negcri, Mabes POLRT dan beberapa tokoh agama telah melakukan tujuh kali pularan dialog dengan Pengurus Besar JAI sejak tanggal 7 September 2007 sarnpai dengan 14 Januari 2008. Pertemuan tersebut menghasilkan 12 butir penjelasan PH JA! tentang pokok-pokok keyakinan dan kemasyarakatan warga JAJ. Kedua belas butir itu ialah: 1.
Kami warga [ernaat Ahmadiyah sejak semula meyakinl dan
104 I
Kemenag RI 2014
mengucapkan dua kalimah syahadal sebagaimana yang diajarkan oleh Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah saw yaitu, A~-yJl/ld" III1UUt-i/aa/w jUallallU wa asyhnilu (lima M"hammadar Rasulullah, artinya: aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan aku ber saksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah.
2.
Sejak semula kaml warga [ernaat Ahmadiyah meyakini bahwa Muhammad Rasulullah adalah Khattuttun. Nabiyyin (n.ab; peuutup).
3.
Di antara keyakinan kami bahwa Hadhral Mirva Chulam Ahmad adalah scorang guru, rnursyid. pembawa bcrita gembira dan peringatan serta pcngemban lIIubasysyirat, pendin dan pemimpin [cmaat Ahmadiyah yang bcrtugas mempcrkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
4.
Untuk mcrnperjelas bahwa kata Rasulullnh dalarn 10syarat bai'at yang harus dibaea oleh setiap calon anggota [emaat Ahmadiyah bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW, rnaka karni mencantumkan kata Muhammad di depan kata Rasulullah.
5.
Kami warga [cmaat Ahmadiyah meyakini bahwa: a. Tidak ada wahyu syariat setelah AI-Qu ranul Karim yang diturunkan kepada abi Muhammad saw; b. Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad Rasulullah saw adaJah sumber ajaran Islam yang kami pedomani.
6.
Buku Tadzkirah bukanlah kltab suci Ahmadiyah, rnelainkan cata tan pengalaman rohani Hadhrat Mirza Ghu lam Ahmad yang dikumpulkan dan dibukukan serta dlberl nama ladzklrah oleh pengikutnya pada tahun 1935, yakni 27 tahun sctelah beliau wafat (1908).
7.
Kami wilfga [emaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengkafirkan orang Islam di luar Ahmadiyah, baik dcngan kata-kata maupun perbuatan. Kemenag RI 2014
1105
$.
Kami warga [ernaat Alnnadiyah
9.
akan menyebur masjid yang karni bangun dengan nama Masjid Ahmadiyah. Kami menyatakan bahwa sctiap masjid yang dibangun
tidak pernah
dan tidak
dan dikelola oleh jemaat Ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umar Islam dari golongan manapun. 10.
Kami warga [emaar Ahmadiyah sebagai Muslim selalu melakukan pencatatan petkawinan eli Kantor UrusC!11 Agama dan rnendaftarkan perkara perceraian dan perkaraperkara lainnya berkenaan dengan iru ke kantor Pengadilan Agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Tl.
Karni warga [emaat Ahmadiyah akan terus meningkafkan silaturrahim dan oekerjasama dengan seluruh kelompok/ golongan umat Islam & rnasyarakat dalam perkhidmatan sosial kemasyarakatan untuk kernajuan Islam, bangsa & NegaraKesatuanRepublikIndonesia(NKru).
12. Dengan
penjelasan
ini, kami Pengurus
Besar [ernaat
Ahmadiyah Indonesia (PB TAl) mengharapkan agar warga [emaat Ahmadiyah khususnya dan umat Islam umumnya serta masyarakat Indonesia dapat memahaminya dengan semangat ukhuwah Tslamiyah, serta persanran dan
kesatuan bangsa. Dalam rangka rnemantau pelaksanaan 12 butir Penjelasan PB JM di lapangan, Menteri Agama telah membentuk Tim Pemantau dan Evaluasi yang beranggotakan unsur-unsur dad Kementerian Agama, Kejaksaan Agung; Kementerian Dalam Negeri, dan POLRL Pemantauan dan evaluasi di lapangan dilakukan selama3 bulan di 55tLtik komunitasJAI,yang terdapat di 33 kabupaten/kora. Di sampmg itu Departemen Agama telah melakukan kajian terhadap 21 bnah buku yang diterbitkan atau digunakal1 di kaJanganJAI, dan sebuah buku berjudul Al-Qur'em dengan Terjemahan dan Tafsir 5ingkat yang diterbltkan oleh JAr. Dari hasil pemantauan dan evaluasi di lapangan
106 I
Kernenag RI 2014
disimpulkan bahwa warga 1Al belum sepenuhnya melaksanakan 12 butir Penjelasan PB JAl. Beberapa burn telah sesuai dengan kenyataan di lapangan, yaitu: Butir 1 tentang syahadat, butir 4 tentang pencantuman kata "Muhammad" sebelum kata "Rasulullah" dalarn naskah 10 syarat baiat TAl, butir 8 tentang penamaan masjid bukan dengan sebutan masjid Ahmadiyah. butir 9 tcnLang keterbukaan mesjid Ahmadiyah, butir 10 tentang pencatatan perkawinan d i Kantor Ur\.1SM Agama (KUA) dan pendaftaran perceraian di Kantor Pengadilan Agama, dan butir 11 ten tang upaya meningkatkan silaturahmi dan bekerjasama dengan kelompok/golongan umat Islam dan masyarakat, Sedangkan bsberapa butir Iainnya tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, yaitu:
1.
tetap rneyakmi ada nabi setelah Nabi Muhammad
2.
tetap meyakini bahwa Mirza Chulam Ahmad adalah Nabi, MasihMau'ud, dan Imam Mahdi:
3.
tetap meyakin:i isi buku Tadzkirah tcntang kewahyuan dan kebenarannya, termasuk klaim tentang kenabian Mirza Ghulam Ahmad di dalamnva,
4.
tetap m enafsi rka n Al-Quran sesuai den~an Buku Tadzkirah;
5.
tetap tidak bersedia bermakmum dalam shalat kepada orang Islam non-JAl karena dlanggap kufur (ingkar) kepada kenabian Mirza Ghulam Ahmad yang berarti JAl mengkafirkan Muslim non-j.Alsecara perbuatan.
saw;
J
Dengan demikian, berdasarkan hasil pernantauan dan evaluasi di lapangan tersebut, warga JAl masih menganut penafsiran keagamaan yang menyimpang dan pokokpokok ajaran Islam, bahkan secara sisternatis tecus berupaya mengusahakan dukungan umurn untuk melakukan kegiatan dan penafsiran keagamaan yang menyimpang melalui buku-buku, dan pengiriman muballgh-mubalighnya ke daerah-daerah. Di samping itu, mereka juga menyatakan tidak akan merubah dan tidak ada keinginan untuk rnerubah kegiatan dan penafsiran Kemenag RI 2014
11 07
keagamaan yang menyimpang tersebut, dan tidak perlu ada perubahan apapul1 sebagaimana disampaikan melalui sural dari l'lj JAl kepada Departernen Agama tangg~l 2J Februari 2008 Nornor: 91l/Au1i:r/Il/2008 dan keterangan Pirnpinan PB JAI pada pertemuan dcngan kepala Badan Litbang dan Diklat Departernen Agama tanggall0 Maret 2008, di Departemcn Agama. Berdasarkan hasil pernantauan dan cval uasi tersebut, Rapat BAKOR PAKEM pad a tanggal16 April20()8 merekomendasikan kcpada I'emerintah unluk mcngeluarkan Surat KI'P'L1tuSatl Bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Mentcri Dalam Ncgeri agar warga JAI diberi perintah dan peringatan keras untuk mcnghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran Agarna Islam. Untuk menindaklanjurirekomendasi beberapa Pcraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut:
Baker Pakem tcrsebut, yang dijadikan acuan
a)
Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 28E, 281, 28J dan 29 yang pada intinya bahwa setiap warga bebas dan berhak untuk memeluk agama dan beribadat rnenurut agamanya dan kepcrcayaannya itu, negar8 mcnjamin kemcrdckaan tiap-tiap penduduk untuk rnemeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadal mcnurut agamanya dan kepcrcayaannya itu, namun dalam menjalankan hak dan kebebasannya scrlap orang wajib tunduk pad a pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-Undang;
b)
Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia khususnya Pasal70 dan Pasal Zj, yang rnewaiibkan setiap oran.g untuk tunduk kepada pembatasan ymg ditetapkan dalam Undang-Undang, dan bahwa hak dan kebebasan setiap orang dapat dibatasi dengan UndangUndang.
c)
Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 tentang I'engesallan Kovcnan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik,
108
I Kemenag RI 2014
dirnana pada pasal Idkovenanrnengatur
tentang kebebasan
beragama, dan bahwa kebebasan tersebut dapat dibatasi dengan Undang-Undang. d)
Undang-Undang
No.ljpNPS/l965
tentang
Pencegahan
Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama yang isinya setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceriterakan, tnenganjurkan a tau mengusahakan dukungan umum untuk mc1akukan penafsiran lcntang suatu agama yang dianut eli Indonesia atau mslakukan kegiatan-kegial,m keagamaan yang menyerupal keglarankegiatan keagamaan dari agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama itu. d.
Membangun
Ukhuwah
Spirit Al-Qur'an ini menjadi 'landasan gerak dakwah seluruh orrnas Islam..Dalam sejarahnya, ormas Islam memegang peran yang besar m.enginternalisasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Tak bisa dipungkiri bahwa kemajuan bangsa sejak pergolakan kemerdekaan hingga krru tak bisa dilepaskan dari peran orrnas Islam. Cerak O.rmas lslarn dalarn berdakwah berdampak besar bagi pencapaian pembangunan nasional, Keru kun an, pendidikan, kesejahteraan hingga keutuhan NKRl menjadi bukti lnasnya wilayah peran ormas lsi am. Dalam konteks kerukunan, orrnas lslarn adalah yang terdepan dalarn rnernbina dan menjaga keragarnan bangsa ini dalarn harmoni, Hal terpenting yang dapar kita garisbawahi dari eksistensi ormas Islam adalah [alinan ukhuwahIslamiyyah sebagai.landasan berdakwah. Tanpa ukhuwah, niscaya keberagaman eli negeri .ini akan memunculkan beragarn konflik. Kedewasaan dan keluasan perilaku beragama menjadi ruh dalam jalinan ukhuwah ini. Umat yang terkelornpok dalarn organisasi-organisasi Islam seharusnya saling bahu-membahu menyatukan berbagai potensi Kemenag RI 2014
1109
yang ada menuju kesaluan yang kuat di tengah perbedaannya, Dalam kenyataan, kadang masih kita lihat antara yang satu dengan lainnya, di samping mempunyai pcrbcdaan paradigma berfikir, juga perbedaan artikulasi kepentingan sehingga satu sama lain sulit sating memahami dan mencapai kompromi. e.
1<emitraan dengan Stake Holders
Melihat wllayah kerja yang luas dan problematika umal tim yang bisa membanlu rnobilitas Bimas Islam. Kcbcradaan tim ditujukan agar program kerja yang telah disusun dapat bersinergi dengan kebutuhan urnat. Melalui tim inilah Birnas Islam dapat menyentuh wilayah-wilayah yang tidak bisa discntuh sebelumnya. Di samping itu, secara organisatoris Bimas Islam tidak mnngkin mcmegang aspek teknis kegiatan pengabdian, Keterbatasan SDM dan pertimbangan efektifitas adalah salah satu aIasan pcrnbcntukan tim
yang boragam. dibutuhkan
Untuk rnewujudkan efektifitas kerja, Bimas Islam telah membuat bebcrapa lembaga yang akan mengurusi beberapa bidang kerja, Lembaga - lcmbaga tersebut tersebar secara luas dan mengakar pada seluruh lapisan masyarakar, Beberapa Lembaga keagamaan dan sasaran kerja eli lingkungan Simas ISlam antara lain: 1)
Lembaga Pengcmbangan Tilawatil Qur'an (LPTQ).
2)
Forum Komunikasi Lcmbaga Dakwah (FIQD). Lembaga Uti mcrupakan wadah bagi 'koordina ..i dan komukikasi antar lembaga dakwah yang ada di Indonesia.
3)
Lembaga Pembina Pengamalan Agama lLP2A). LP2A mcrupakan lembaga ketahanan yang kini telah terbentuk hingga kc dcsa-desa, Walau masih ada kcndala dalam keorganisasian, LP2A merupakan tulang pungbrt1ng Bimas Islam dalarn pembinaan umat di tingkat dcsa.
4)
Forum Komunikasi Da'i Muda Indonesia (FKDMJ).
5)
Lcmbaga
110
I
Seni
Kemenag RI 2014
dan
Qasidah
Indonesia
(LASQI).
I'engembangan seni budaya merupakan bagian dan upaya Bimas Islam membangun arus dakwah mela lui seni.
6) 7) 8)
9)
Penyuluh Agama Fungsional (PAP). Penyuluh Agama Honorer (pAJ-I). Rari-Harl Besar Islam (FIBl). Birobingan dan Penyuluh an pada Lcmbaga Pemasyaraka tan (LAPAS).
LO) Forum Konsu ltasi dan Komunikasl Badan Pembina Rohan! 1:31amcr-OKKUS 'BABIN ROi-US) yang. ada dl scmua tingkat
birokrasi, militer daft BUMN. 11)
8I'4. Lembaga. ini rnemiliki tugas sebagai mediator dan pembina perkawinan. Keberdaan 81'4 telah rnenjadi brand bagi Departcmen Agama, schingga peran dan .kcdudukannya selalu ditingkatkan dari hari ke hari.
12)
BAZNAS. Lambaga
ini sesunggu'hnya independen dan
diangkat langsung oleh presiden. Namun Bimas Islam tetap memiliki jalur koordinasi dalam pemberdayaan zakat sebagaimana tupoksi zakat juga berada daJam naungan Bhnas Islam. Untuk itu Bimas Islam dalarn hal ini berkedudukan sebagai fasilitator, motivator, dan regulator saia,
13) Badan Wakaf Indonesia (8\.v1). Seperti halnya BAzr,yAS, BWT juga indepcnden. Bimas Islam memang sebagai pencetusnya, narnun dalam hal ini hanya fungsi kordinatif dan pengawasan saja,
Bimas Islam masih memiliki Iembaga-lembaga lain yang bertugas dibidang-bidang tertentu, Ke depan Bimas Islam tengah membangun arah pem.bentukan lenibaga-lembaga yang ada di bawah Bimas Islam menjaid lembaga nasional dan diangkat langsung olch presiden, selah satunya adalah Badan .HisabRukyat (BHR).
Kemenag RI 2014
I 111
D.
Memberdayakan
PenyuluhAgama
Profesional
Pelaksanaan Penyuluh Agama Islam merupakan uJung rombak Kerncnterian Agama yang berada di garda terdcpan dalam pembinaan umat, Pcnyuluh Agama Islam, baik yang fungsional maupun honorer, bertugas memberikan penyuluhan keagamaan kepada masyarakar di tingkat gmsrool. a.
Tugas dan Fungsi Penyulub Agama Islam
Berdasarkan perundang-undangan, fungst Penyuluh diantaranya: Pertama, Fungsi Informatif dan Edukarif Penyuluh Agama Islam memposisikan sebagai da'i yang berkewajiban mendakwahkan Islam, rncnyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan scbalk-baiknya sesuai ajaran agarna. Ksdua, Fungsi Konsultatif: Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut mcmikirkan dan memecahkan pcrsoalan-persoalan
yang diru.dapi masyarakdt, baik sccara
pribadi, keJuarga maupun sebagai anggota masyarakat umum. Ketigtl, Pungsi Advokatif: Penyuluh Agama [slam memiliki tanggung [awab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pernbelaan terhadap umat/rnasyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, mcnggangg.l ibadah dan merusak akhlak", Data Kementerian Agarna rnenunjukkan jumlah PAI sebanyak 95.814 orang, terdiri dari I'enyuluh Non I'NS (PAH) sebanyak 91.798 orang dan Penyuluh P;\IS (PAF) sebanyak 4.0J6 orang (4%). Jika madrasah bergerak pada pcmbinaan pendidlkan forrnil, maka PAl bergerak pada pendidikan non [ormil seperti pembina an majelis taklim, rernaja masjid dan kelompok masyarakat secara luas. Pendidikan non Iorrnil selama i.n.i belum mendapatkan perhatian secara maksimal. Beibeda dengan pcndidikan formal, pendidlkan non formal belum terdukung olch manajerial dan ketersediaan anggaran serta SDM yang
112 I
Kemenag RI 2014
rnencukupi. Masih terkesan berjalan sendiri-sendiri, belum terbentuk satu manajerial yang mencerminkan profesionalitas. Pendidikan non formal yang secara tidak langsung menjadi tangggung jawab para penyuluh rnemiliki peran yang sangat luas dalam pembangunan bangsa yang kuat, terutama dari aspek kehidupan keagamaan. Seperti kita ketahui bersama, dalam beberapa tahun belakang bangsa ini "seakan" dikepung oleh beragam masalah sosial keagamaan, Dimulai radikalisme, ekstrimisme dan kerukunan intra dan antar umat beragama. Padahal, NKRI selama ini dfbangun di atas prinsip toleransi dan
kebersamaan. Beban tugas penyuluh agama dalam masa pembangunan dewasa ini, diruntut agar mampu menyebarkan scgala aspek pembangunan rnelalui pint-o aganm agar penynlnhan dapat berhasil, maka seorang penyuluh agarna harus dapat memahami materi dakwah, .menguasai betul
melode
dakwah dan teknik
diharapkan seorang penyuluh agama dapatmencapaitujuan.da' wah yaitu dapat mengubah masyarakat sasaran kearah kehidupan yang lebih baik dan sejahtera lahir maupun batin. Wajar kiranya penyulnh agama diharapkan dapat berpcranpula sebagai motivator pembangunan, penyuluhan,
sehingga
'Iu g a s penyuluh agama pembangunan tidak semata-rnata
sangat p e nt.i.ng k ar e n.a rnembangun manusia dari aspck lahiriah dan [asmani saja. melainkan juga membimbing dan rnembangun aspek rohaniah, mental spiritualnya yang dilaksanakan secara simultan. Para penyuluh, tokoh agama dan ormas Islam hams bersinergi membangun dakwah sekaligus meredam rnunculnya potensi konflik dl masyarakat, b.
Penguatan Peran PAJ di Masyarakat
Peran Penyuluh Agama Islam (PAl) kini tidak lagi sebatas 'bergerak pada bidang pembinaan keagamaan, Para pcnyuluh tidak Iagi sebatas berdakwah di masjid, rnusholla mauplU1 majelis Kemenag Rl 2014
I 11 3
taklim, melainkan juga berperan dalam pengcmbangan bidang-
bidang kemasyarakatan agar dakwah lcbih luas maknanya dan berdampak bagi perubahan eli .masyarakat. Di sinilah para pcnyuJuh harus berkarakter, memiliki inisiatif dan inovatif dalam memberi wama bagi pengembangan di masyarakat. Dewasa ini, Direktorat Penerangan Agama Islam telah menialankan berbagai program berkaitan dengan pcngembangan peran penyuluh agama Islam 'rnelalul pasrtislpasi aktif dalam bidang-bidang tiga tahun ini khususnya di LAPAS serta kecil.
pengcmbanganmasyarekat,
Sebagai contoh, dalam
para penyuluh diberikan pelatihan entrepreneur dacrah transmigrasi, pelayanan konseling pada pelarihan
pendamptngan
pengembangan
usaha
ini sejalan dengan VISI pengembangan penyuluhan agama Islam yaitu meningkatkan partisipasi secara luas para penyuluh agama Islam dalam pongcmbangan. masyarakat. Menurutnya, kebijakan ini mendorong para penyuluh berperan aktif dalarn berbagai aspek pengembangan kemasyara ka tan, baik ekonomi, sosial-budaya maupun pendidikan. Bahkan, paTa penyuluh pada LAPAS menegaskan bahwa keberadaannya begitu sangat dibutuhkan lintas sektoral. Sebagai catatan, para Penyuluh Agarna [slam (PAl) di Provinsi Yogyakarta misalnya, memiliki 13 LAPAS binaan, terdiri dan 8 LAPAS Umum dan 5 LAPAS Narkotik. Mater! yang disampaikan c.liantaranyamembaca al-Qur'an, bimbingan ibadah, dan bimbingan mental-spiritual. Dengan kehad iran penyuluhan agama di l.APAS, hal ini sangat membantu pemulihan sebelum mereka kernbali ke masyaraknt. Dalam mcngimbangai arus modernitas dan tuntutan rnasyarakat, para dai/penyuluh agama Islam hams peka Kebijakan
terhadap
kebutuhan
masyarakat,
sehingga dakwah tidak lagi
moncton melainkan sangat variatif dan solulif. Dai/penyuluh bisa berperan da lam pengembangan ekonorni, sosial-budaya dan lainnya. Selain akan meningkatkan kepercayaan masyarakat,
114 I
Kemenag RI 2014
,..-
para penyuluh akan scmakin strategis perubahan eli masyarakat,
posisinya dalam arus
Dalam catatan Bimas islam, terdapat beberapa contoh peran penyuluh dalam pengembangan masyarakat, diantaranya pcmbinaan dan pendampingan PSK di Kabupaten Cirebon, pendampingan usaha kecil dan kelompok eli Kabupaten TasikmaJaya, penyuluhan pada LAPAS di Yogyakarta serta pendompingan usaha pada masyarakat transmigrasi eli Pro vins i Bengkulu. E.
Penyelenggaraan Keragaman
MTQ;
Pesan
Kedamaian
dalam
MTQ adalah even yang telah rutin kita selenggarakan. MTQ ini telah menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan. Karena sifatnya rutin, make penyelenggaraan MTQ adalah sebuah mornen yang sangat dinanti kehadiranya. Aras dasar itu pula kesuksesan penyelenggaraan MTQ menjadi garansi yang wajib disuguhkan. Iangan sampai momen rutin ini tercoreng citranya. Setidaknya ada dua makna penyelenggaraan MTQ ini, Pertama, bagi Internal umat Islam, MTQ adalah momen untuk membangkitkan semangat mend a Iami dan mengkaji AJQur'an. Pada dasarnya MTQ adalah mornen untuk membangun kesadaran dan kepeduliaan terhadap Al-Qur'an sebagai kitab petunjuk umat Islam .. Dalam MTQ tersimpan sernangat untuk mcningkatkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an, Perlombaanperlombaan dalam MTQ bertujuan ogar tiap-riap jengkal dari AIQur'an dapat semakin dekat dengan hati umat Islam.
Saat ini di beberapa tempat, Al-Qur'an sudah mulai jarang terdengar dikumandangkan.. DahuJu setelah magrib para remaja ramai-ramai mengaji Al-Qur'an. Suara gaduh oleh bacaan AIQur'an adalah pemandangan biasa di rnushalla dan masjid. Namun hal itukini mula; tergantikan oleh alunan musik. Masjid, mushalla, Ianggar, ataupun surau sepi dati aktifitas pengajian. Kemenag RI 2014
I 115
Di tempat lain, kajian terhadap Al-Qur'an pun rnasih kurang dari memuaskan. Masih banyak umallslam yang hanya mengenal Al-Qur'an sebatas bacaannya saja. Sementara isinya tidak mendapat pcrhatian. Padahal dalam Al-Qur'an terpendam nilai-nilai agung yang jika diterpkan dalam kehidupan, maka yang membacanya akan mendapatkan penerang. Hidupnya akan bahagia karena dibimbing oleh Al-Qur'an,
Melalui perhclatan MTQ yang di dalamnya terdapat perlornbaan tafslr, tahfidz, dan sejeninya kita diajak untuk terus monurnbuhkan kecintaan membaca Al-Qur'an sekaligus me.ngkaji isinya. Kita hcndak mengajak para generasi Islam untuk terus meningkatkan semangat mengkaji Al-Qur'an. Diharapkan para gencrasi muda kita memiliki .kecintaan sekaligus semangat untuk mengkajl Al-Qur'an lebihmendalam lagi. Ini menjadi titik perhatian kita sernua. Kedua, MTQ adalah momen tepet untuk mcnyampaikan
Islam yang damai dan bersahabat, kapanpun dan di manapl1n. Kita tentunya miris melihat stigma negatif yang akhir-akhir ini dialarnatkan kepada Islam. Beberapa tragedi yang menjurus pada teror masih saja dialamatkan kepada Islam. Bahkan Islam di beberapa tempat dijadikan sebuah phobia, sebuah kctakutan, Islam ditakuti karena sikapnya yang intoleran, keras terhadap perbedaan, dan sikap-slkap ncgatiI lairmya. Citra ini jclas merugikan umat Islam. Sebagai agama yang dibawa dengan semangat persamaan, toleransi, dan pembelaan terhadap hak-hak dasar kehidupan, adalah sangat salah tatkala rnenjadikan Islam sebagai bagian dari teror, gerakan lntoleran, ataupun anti perbedaan, Karena sejarah mencatat bahwa Islam adalah sebuah agama yang mampu monclptakan perubahan mendasar dalam tata kehidupan bangsa Arab yang saat itu tengah mengalami dekadensi rnoralitas di berbagai segi. Maka, mengalarnatkan berbagai tindakan ncgatif terhadap Islam sungguh sangal bcrtentangan dengan fakta sejarah.
116 I
Kemenag RI 2014
MTQ adalah momen untuk menepis semua anggapao ncgatif lersebut. Kita ingin membuktikan bahwa Islam penuh dengan rasa perdamaian, persaudaraan, dan persamaan hak. Islam tidak mengakui kekerasan sebagai sebuah [ala kehidupan. MTQ dengan segala perhelatan yang ada di dalamnya, menyampaikan pesan-pesan damai. Alunan indah suaru qari dan qariah akan mengikis segala kesan negatif terhadap Islam. Bcgitu pula dengan fahmil qur'an maupun lafsir Al-Qur'an, kesernuanya rnenyampaikan bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan nilai-nilai agtmg jika saja manusia menggalinya, [ika kita maknai secara mendalam, even MTQ adalah ajakan dan seruan bagi seluruh umat marmsia untuk menjunjung Lingg] universalitas nilai-nilai kebaikan, perdamaian, toleransi dan hak-hak kemanusiaan. Al-Qur'an sebagai Inspirasi dan gil ide bagi umat Islam khususnya dan manusia umumnya, berisi ajaran rnu lia, Al-Qur'an mengajarkan ketu lusan dalam berbagi, bersahabatdengan kerarnahan, tolerandalam keragaman, berbagi dalam kescrderhanaan: Al-Qur'an pun mengajak manusia untuk rnenjadi pribadi yang berkarakter posirif, mcnjadi motivator bagi lingkungan, inspirator bagi kemajuan dan dinamisator. Mungkin kita terhenyak ketika stigma negatif terhadap umat Islam begitu deras akibat ulah segelintir saudara kita yang melakukan tindak kekerasan, Hujatan, hinaan dan bahkan tuduhan torus menggempur umat Islam di seluruh penjuru dunia, Islam berhasil digambarkan sebagai agama kekerasan, teroris dan sejuta atribut negatif lainnya. Celakanya, Al-Qur'an menjadi pusat stigma negatif ini, bahwa Al-Qur'an mengajarkan kekerasan, mernbunuh dan berperang. Stigma negatif ini sangat jahat, merusak citra yang selama ini sudah kita bangun. Keadaan ini menjadi sangat tidak mengenakan bagi kita. Sebagai perneluk mayoritas, tentunya kita terus menjadi sorotan. Sekccil apapun kesalahan kita, akan disorot secara luas oleh masyarakat luas. Dan ini adalah sebuah resiko yang tak perlu
Kemenag RI 2014
I 117
kita ratapi, melainkan kita jawab dengan slkap dan perilaku yang lebih baik. Melalui even MTQ kita pertegas bahwa Al-Qur'an bukanlah musuh bagi keragaman, bukan ancaman bagi demokrasi. Akan tetapi Al-Qur'an adalah sahabat bagi semua manusia, inspirator dan motivator bagi perdamaian manusia. Negeri Madinah sebagai prOpohjlJ£' bangsa multikultural adalah bukti bahwa A]Qur'an rnengakui keragarnan, menjaga scmua agama, bersahabat dengan siapapun selama tidak mengajak bermusuhan, Harus diakui bahwa dalam penyelenggaraan MTQ rnasih terdapat beberapa sisi yang harus dibenahi. Hal ini bertujuan agar MTQ semakin baik penyelenggarannya, sehingga meninggalkan kesan positif bagi yang mclihatnya. Adanya kritik dari masyarakar terhadap penyclenggaraan MTQ adalah sebuah pesan positif bahwa umat kita memiliki perhatian yang besar terhadap event MTQ ini. Ini harus kita tindak lanjuti dengan sikap terbuka rnenerima masukan, karena bisa saja masukan tersebur baik untuk kemajuah penyelenggaraan MTQ ke depanl]
11 8
I
Kemenag RI 2014
PENUTUP
Radikalisme Agam a adaJah fenomena sosial ill masyarakal yang terkait dengan berbagai faktor: po Iitik, ekonomi, sosialbudaya dan juga paham keagamaan. Membaca Ienornena Radikalisme agama tidak bisa parsial, akan tetapi horus secara jell dan komperehensif. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalarn menylkapi yang akan berdampak terhadap keutuhan umat, bangsa dan negara. Islam sebagai agama telah betbuat nyata dalam membangun kerukunan dalam keragaman nusantara, Para ularna, tokoh agama dan Ormas Islam bahu mcmbahu membangun dan menjaga keragaman Nusantara dalarn bingkai kcislaman yang moderato Vi sinilah bangsa Indonesia tumbuh sebagai motivator sekaligus prMOhJpe moderasi Islam, scbuah nilai yang menempatkan Islam sebagai nilai yang memberi wama dan pencerahan bagi pembangunan bangsa dan negara tanpa menegasikan keragaman yang ada. Kita patut bangga sckaligus aware Icrhadap kuaLitas kehidupan beragarna bangsa Indonesia. Kebanggan harus diLumbuhkan agar tetap lcrjaga semangat untuk terns mengkrcasi langkah-langkah penguatan kerukuann, sekaligus membangun aware bahwa Icrdapat banyak ancaman bagi keru kunan bangsa Indonesia.
Kemenag RI 2014
I 119