PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2011 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
ASET
Catatan
30 SEPT 2012 (Tidak diaudit) Rp
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan Pajak dibayar dimuka Uang muka Biaya dibayar dimuka
2d;2g;;4 2d;2h;5 2j;6 25 7 2i;8
1,045,605,271 16,174,178,606 8,086,742,176 863,367,816 2,240,000,000 9,000,000
380,316,465 2,108,284,610 3,379,862,600 17,971,533 1,000,000 5,488,812
28,418,893,869
5,892,924,020
-
100,000,000
71,034,406,605 702,384,885 27,787,500
73,275,709,134 702,384,885 20,242,500
71,764,578,990
74,098,336,519
100,183,472,859
79,991,260,539
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang Afiliasi Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.392.052.529,dan sebesar Rp 590.890.867 untuk tahun 2012 dan 2011 Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
9
2k;10 25 11
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
2
31 DES 2011 (Diaudit) Rp
PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank Utang usaha Uang muka penjualan Biaya yang masih harus dibayar Utang pajak Utang bunga Pinjaman bank jatuh yang tempo satu tahun
12 13 14 15 25 16 12
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Utang kepada pihak berelasi
2o;17 18
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - Nilai nominal Rp 100 / lembar Modal dasar - sebanyak 2.000.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor - sebanyak Rp 520.000.000 lembar saham Tambahan modal disetor Saldo laba / (akumulasi defisit) Kepentingan non pengendali
19 2s;20
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30 SEPT 2012 (Tidak diaudit) Rp 4,430,040,000 12,172,612,165 8,437,556,320 2,413,205,550 2,251,652,145 306,834,666 -
4,430,040,000 5,483,688,600 1,527,681,000 292,289,400 5,040,075 306,834,666 -
30,011,900,846
12,045,573,741
22,436,427 69,512,500,000
22,436,427 69,512,500,000
69,534,936,427
69,534,936,427
52,000,000,000 12,454,405,615 (63,817,770,029) -
52,000,000,000 12,454,405,615 (66,043,655,244) -
636,635,586
(1,589,249,629)
100,183,472,859
79,991,260,539
-
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
3
31 DES 2011 (Diaudit) Rp
PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Catatan
30 SEPT 2012 Rp
30 SEPT 2011 Rp
PENJUALAN BERSIH
2m;21
100,829,398,669
25,404,759,141
BEBAN POKOK PENJUALAN
2m;22
(99,978,731,880)
(28,525,220,247)
LABA (RUGI) KOTOR
850,666,789
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
(3,120,461,106)
2m;23 (259,189,800) (3,175,663,419)
(499,850,388) (967,100,308)
Jumlah beban usaha
(3,434,853,219)
(1,466,950,696)
LABA / (RUGI) USAHA
(2,584,186,430)
(4,587,411,802)
(8,819,905) 179,154,118 5,381,699,171
(3,046,860,216) 55,177,950 (202,025,000)
Jumlah pendapatan / (beban) lain-lain
5,552,033,384
(3,193,707,266)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
2,967,846,954
(7,781,119,068)
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan / (beban) keuangan Laba / (rugi) selisih kurs Laba / (rugi) penjualan aset tetap Rugi penjualan investasi saham Lain-lain bersih
24
MANFAAT / (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2n;25 (741,961,739) -
LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN
(368,837,250) -
2,225,885,216
(8,149,956,318)
-
-
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN
2,225,885,216
(8,149,956,318)
Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
2,225,885,216 -
(8,149,956,318) (37,476,128)
Jumlah
2,225,885,216
(8,187,432,446)
Jumlah beban komprehensif lain yang dapat diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
2,225,885,216 -
(8,187,432,446) -
Jumlah
2,225,885,216
(8,187,432,446)
4.28
(15.75)
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN PERIODE BERJALAN
Rugi bersih per saham dasar
2p;26 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
4
PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
Saldo 1 Januari 2011
Tambahan Modal
Saldo laba /
Modal Saham
Disetor
(defisit)
Rp
Rp
Rp
Kepentingan
Jumlah Ekuitas
Jumlah
Non Pengendali
Bersih
Rp
Rp
Rp
52,000,000,000
12,454,405,615
3,485,701,433
67,940,107,048
-
67,940,107,048
-
-
-
-
-
-
periode berjalan
-
-
(8,187,432,446)
(8,187,432,446)
-
(8,187,432,446)
Saldo 30 Sept 2011
52,000,000,000
12,454,405,615
(4,701,731,013)
59,752,674,602
-
59,752,674,602
Saldo1 Januari 2012
52,000,000,000
12,454,405,615
(66,043,655,243)
(1,589,249,628)
-
(1,589,249,628)
periode berjalan
-
-
2,225,885,216
2,225,885,216
-
2,225,885,216
Saldo 30 Sept 2012
52,000,000,000
12,454,405,615
(63,817,770,028)
636,635,588
-
636,635,587
Divestasi anak perusahaan Beban komprehensif lain
Beban komprehensif lain
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
5
PT WAHANA PRONATURAL Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (TIDAK DIAUDIT)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : - Penerimaan kas dari pelanggan - Pembayaran kepada pemasok - Pembayaran beban usaha - Hutang (pembayaran) pajak - Hutang (pembayaran) beban bunga - Penerimaan (pembayaran) untuk kegiata usaha lainnya
30 SEPT 2012 Rp
30 SEPT 2011 Rp
93,673,379,993 (100,235,687,891) 1,074,604,272 659,254,048 5,552,033,384
37,902,609,686 (25,178,465,250) (2,512,205,086) (31,094,087) (4,542,196,228) 6,286,453,268
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
723,583,806
11,925,102,303
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - Perolehan aset tetap - Hasil penjualan aset tetap - Aset lain-lain
(150,750,000) (7,545,000)
(87,943,392) 270,416,351 -
Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
(158,295,000)
182,472,959
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN - Penerimaan dari pihak berelasi - Pembayaran untuk pinjaman bank
100,000,000 -
(11,900,000,000)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
100,000,000
(11,900,000,000)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
665,288,806
207,575,262
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
380,316,465
86,016,501
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,045,605,271
293,591,763
(0) Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
6
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 1.
UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus 1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No. 451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta Notaris Yonsah Minanda, S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Wahana Phonix Mandiri Tbk No. 38 tanggal 31 Desember 2011 oleh Ryan Bayu Candra, SHm MKn, Notaris di Jakarta. Perubahan anggaran dasar ini belum mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi MAnusia Republik Indonesia. Sesuai akta Notaris Wachid Hasyim No. 2 Tanggal 2 Juni 2012 berganti nama menjadi PT Wahana Pronatural Tbk.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan, pengangkutan dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Gedung Bumi Mandiri Tw. II Lt. 4 R. 406-407, Jalan Panglima Sudirman No. 66 - 68 Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993. b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No 49 Tanggal 23 Juni 2011, adalah sebagai berikut: Tahun 2012
Tahun 2011
Komisaris Utama Komisaris
: :
Lia Tirtasaputra Hugeng Parhito
Lia Tirtasaputra Hugeng Parhito
Direktur Utama Direktur
: :
Samin Indra Widyadharma
Samin Indra Widyadharma
7
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 1.
UMUM (lanjutan) b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (lanjutan) Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut :
Ketua Anggota
: : :
Tahun 2012
Tahun 2011
Hugeng Parhito Anita Rosalia Gunawan Nana Nuryana
Hugeng Parhito Anita Rosalia Gunawan Nana Nuryana
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah sekitar Rp. 315.000.000,- dan Rp. Rp 125.000.000,- masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan memiliki masing-masing sekitar 8 orang karyawan (tidak diaudit). c. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan penerbitan 50.000.000 lembar Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham (lihat catatan 15).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan ini disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), kebijakan akuntansi yang dipakai telah sesuai dengan kebijakan yang dipakai untuk menyusun laporan keuangan sebagaimana dijelaskan di bawah ini. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait berikut di bawah ini, beberapa standar akuntasi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
8
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Perusahaan juga Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas dimana hal tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah (Rp). c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi : - penerapan kebijakan akuntansi, - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, - jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
9
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan perusahaan terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Liabilitas keuangan perusahaan terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan utang pihak berelasi. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2010. i) Klasifikasi Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Perusahaan tidak memiliki investasi saham yang dikelompokkan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. ii) Pengakuan Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, sedangkan aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
10
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) iii) Penghentian pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. iv) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. v) Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
vi) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction ) pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk instrumen keuangan Perusahaan yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan menggunakan metode arus kas terdiskonto dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.
11
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. f. Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihakpihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika : a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b) c) d) e) f)
suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau induk; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
12
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dibatasi penggunannya dan tidak digunakan sebagai jaminan dan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang sangat signifikan sebagai kriteria kas dan setara kas. h. Piutang Sejak Tanggal 1 Januari 2010 Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi.
Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai awalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
i. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
13
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (movingaverage method ). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
k. Aset tetap Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Bangunan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Inventaris kantor
Masa Manfaat
Tarif Penyusutan
20 tahun 5 & 10 tahun 5 tahun 4 & 5 tahun
5% 20% & 10% 20% 25% & 20%
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan biaya pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan Hak Atas Tanah - Bersih” dalam laporan posisi keuangan, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat akhir tahun buku, nilai sisa aset, umur manfaa dan metode penyusutan ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan, sesuai dengan keadaan.
14
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Penurunan nilai aset non keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. m. Pengakuan pendapatan dan beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),“Pendapatan”. PSAK revisi ini mengindentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.
n. Perpajakan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, diakui sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan.
15
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Perpajakan (lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak ("SKP”) diterima dan/atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan. o. Imbalan kerja Perusahaan membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-undang tersebut, Perseroan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada Undang-undang tersebut dipenuhi. p. Laba per saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun/periode yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar). Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. q. Pelaporan segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Segmen adalah bagian khusus dari Perseroan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.
16
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Pelaporan segmen (lanjutan) Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Saat ini segmen operasi Perusahaan hanya atas pengusahaan di bidang produk ekpor dan lokal. r. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. s. Biaya emisi saham Berdasarkan Keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua beban yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas disajikan sebagai "Tambahan Modal Disetor” pada akun ekuitas. t. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Provisi diakui jika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut provisi dibatalkan.
17
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) Revisi Lain
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi keuangan dan interpretasi standar akuntansi keuangan berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak signifikan: - PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK No. 25 (Revisi 2009), menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. - ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” ISAK No. 17, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan : - PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan” - PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” - PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud” - PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang - ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (“EBK”)” - ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” - ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” - ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada pemilik” - ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (“PBE”): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” 3.
PELEPASAN (DIVESTASI) ANAK PERUSAHAAN Pada tanggal 5 Desember 2011, Perusahaan telah mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Phonix Mas Persada (Anak Perusahaan) kepada PT Lombok Mandiri Investama, berdasarkan akta Notaris Nomor 3 tanggal 5 Desember 2011 dari Ida Waty Salim, SH, MKn., notaris di Jakarta . Harga pengalihan saham tersebut ditetapkan sebesar Rp 100.000.000.
18
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 4.
KAS DAN SETARA KAS 2012 Rp Kas Bank Dalam Rupiah - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk - PT Permata Tbk - PT Bank OCBC NISP Dalam Dollar Amerika - PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Jumlah
5.
2011 Rp
61,533,152
3,000,000
810,419,110 58,459,332 106,264,420
368,716,646 -
8,929,257
8,599,819
1,045,605,271
380,316,465
PIUTANG USAHA 2012 Rp Pihak ketiga Dalam Dollar Amerika - Zhejiang Top Biological Science - Shanghai Brilliant Gum - Xiamen Fengyu - Xiamen Hongsu
2011 Rp
560,160,999 -
531,838,200 1,576,446,410 -
Dalam Rupiah - PT Global Prima Semesta - PT Mentari Pratama Sakti - Rahmat - PT Intra Niaga Mandiri - PT Inasentra Unisatya - PT Asia Sejahtera Mina - Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta)
1,377,584,000 26,944,000 258,764,000 46,400,000 13,683,450,157 220,875,450 -
-
Jumlah
16,174,178,606
2,108,284,610
19
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
2012 Rp
6.
2011 Rp
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo - 01 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - 91 -120 hari
16,174,178,606
2,108,284,610
-
-
Jumlah
16,174,178,606
2,108,284,610
PERSEDIAAN
2012 Rp
2011 Rp
Barang jadi perdagangan - Beras - Rumput laut
1,184,630,000 707,489,460
3,379,862,600
Sub jumlah
1,892,119,460
3,379,862,600
Barang jadi industri - Candy - Dreamy
-
-
Sub jumlah
-
-
Bahan baku - Row material candy - Row material dreamy
1,387,429,489 -
-
Sub jumlah
1,387,429,489
-
Barang dalam proses
1,610,848,432
-
20
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 6.
PERSEDIAAN (lanjutan) 2012 Rp
2011 Rp
Bahan pembantu - Packaging material - Sparepart
2,491,648,720 704,696,075
-
Sub jumlah
3,196,344,795
-
Jumlah persediaan
8,086,742,176
3,379,862,600
-
-
8,086,742,176
3,379,862,600
Penyisihan persediaan usang Jumlah persediaan bersih
Berdasarkan hasil penelahaan terhadap kondisi persediaan pada akhir periode, manajemen Perusahaan Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup. 7.
UANG MUKA
2012 Rp Uang muka - ekspor & impor - Lokal Pembelian - Rahmad H Jumlah
8.
2011 Rp
2,240,000,000 -
1,000,000 -
2,240,000,000
1,000,000
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
2012 Rp
2011 Rp
Sewa Registrasi saham
9,000,000
5,488,812 -
Jumlah
9,000,000
5,488,812
21
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 9.
PIUTANG AFILIASI 2012 Rp
10.
2011 Rp
Pihak berelasi - PT Lombok Mandiri Investama - Karyawan
-
100,000,000 -
Jumlah
-
100,000,000
ASET TETAP 1 Januari 2012 Rp Harga perolehan Perolehan langsung - Tanah - Hak atas tanah - Bangunan - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris kantor
Mutasi Penambahan Rp
30 September 2012 Rp
Pengurangan Rp
33,026,115,063 5,250,000 22,721,334,937 16,988,590,000 845,310,000 280,000,000
150,750,000 -
-
33,026,115,063 5,250,000 22,721,334,937 17,139,340,000 845,310,000 280,000,000
Perolehan sewa - Kendaraan
-
-
-
-
Aset dalam penyelesaian
-
-
-
-
73,866,600,000
150,750,000
-
74,017,350,000
5,250,000 305,640,867 279,999,999
820,574,433 1,444,687,599 126,790,497 -
-
5,250,000 1,126,215,300 1,444,687,599 126,790,497 279,999,999
-
-
-
-
590,890,866
2,392,052,529
-
2,982,943,395
Jumlah Akumulasi Penyusutan Perolehan langsung - Hak atas tanah - Bangunan - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris kantor Perolehan sewa - Kendaraan Jumlah Nilai buku
73,275,709,134
71,034,406,605
22
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 10.
ASET TETAP (lanjutan) 1 Januari
Penambahan /
2011
(Pengurangan)
Rp
Rp
Divestasi
31 Desember
Reklasifikasi
Anak Perusahaan
2011
Rp
Rp
Rp
Harga perolehan Perolehan langsung -
Tanah
-
Hak atas tanah
-
Bangunan & prasarana
-
Mesin dan peralatan
-
15,097,235,063
30,372,000,000
-
12,443,120,000
33,026,115,063
607,250,000
-
-
602,000,000
5,250,000
8,095,173,899
21,763,712,500
266,150,000
7,403,701,462
22,721,334,937
12,041,945,000
16,761,590,000
(266,150,000)
11,548,795,000
16,988,590,000
Alat pengangkutan
464,677,114
704,417,386
-
323,784,500
845,310,000
Inventaris kantor
573,088,218
(136,781,000)
-
156,307,218
280,000,000
721,671,559
(721,671,559)
-
-
-
37,601,040,853
68,743,267,327
-
32,477,708,180
73,866,600,000
178,469,178
3,879,193
-
177,098,371
5,250,000
Perolehan sewa -
Kendaraan
Jumlah Akumulasi Penyusutan Perolehan langsung -
Hak atas tanah
-
Bangunan
4,113,886,738
(22,132,447)
-
3,786,113,424
305,640,867
-
Mesin dan peralatan
809,938,374
(28,898)
-
809,909,476
-
-
Alat pengangkutan
471,719,337
(135,240,834)
-
336,478,503
-
-
Inventaris kantor
563,733,264
(127,426,054)
-
156,307,211
279,999,999
743,522,662
(743,522,662)
-
-
-
6,881,269,553
(1,024,471,702)
-
5,265,906,985
590,890,866
Perolehan sewa -
Kendaraan
Jumlah Nilai buku
30,719,771,300
73,275,709,134
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dialokasikan sebagai berikut: 2012 Rp
2011 Rp
Beban pokok penjualan Beban usaha
78,137,978 2,264,502,177
39,392,600
Jumlah
2,342,640,155
39,392,600
23
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 10.
ASET TETAP (lanjutan) Rincian penambahan dan pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut : 2012 Rp
2011 Rp
Harga perolehan Penambahan - Tanah - Bangunan & prasarana - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris kantor
-
30,420,000,000 21,258,600,000 17,561,790,000 845,310,000 -
Jumlah
-
70,085,700,000
Pengurangan - Tanah - Bangunan & prasarana - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris - Kendaraan sewa
-
(48,000,000) (68,087,500) (227,000,000) (140,892,614) (136,781,000) (721,671,559)
Jumlah
-
(1,342,432,673)
Bersih
-
68,743,267,327
Beban Penyusutan Penambahan - Hak atas tanah - Bangunan & prasarana - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris - Kendaraan sewa
820,574,433 1,444,687,599 126,790,497 -
3,879,193 32,587,740 182,315 2,743,352 -
Jumlah
2,392,052,529
39,392,600
Pengurangan - Bangunan & prasarana - Mesin dan peralatan - Alat pengangkutan - Inventaris - Kendaraan sewa
-
(54,720,187) (28,898) (135,423,149) (130,169,406) (743,522,662)
Jumlah
-
(1,063,864,302)
Jumlah
2,392,052,529
(1,024,471,702)
24
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 10.
ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
11.
ASET LAIN-LAIN Aset lain-lain merupakan uang jaminan sewa gedung pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp 27.787.500,dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 20.242.500,-
12.
PINJAMAN BANK Akun ini merupakan utang bank kepada pihak ketiga dalam mata uang Rupiah (Rp) yang terdiri sebagai berikut :
2012 Rp
2011 Rp
Pinjaman jangka pendek - PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
4,430,040,000
4,430,040,000
Jumlah
4,430,040,000
4,430,040,000
Pinjaman jangka panjang - PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
-
-
Jumlah
-
-
Dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun
-
-
Bagian jangka panjang
-
-
Perusahaan PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Jakarta dengan pagu pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000 dan dibebani bunga 14% per tahun. Fasilitas tersebut akan digunakan sebagai kredit modal kerja industri/perdagangan komoditi pertanian/kelautan.
25
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 12.
PINJAMAN BANK (lanjutan) PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) (lanjutan) Pada tahun 2006, Perusahaan memperpanjang fasilitas Pinjaman Tetap dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) tersebut dengan kondisi total pagu dinaikkan menjadi sebesar Rp 25.000.000.000 dan dibebani bunga sebesar 15,5% per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 24.840.000.000. Perusahaan telah menyelesaikan sebagian kewajibannya sebesar Rp 4.000.000.000 pada tanggal 12 Januari 2007. Pada tahun 2007, sesuai dengan surat No. 8546/GPKO I-DHIK/XII/07 Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas BUKOPIN tersebut di atas dengan penyesuaian total pagu menjadi sebesar Rp 21.000.000.000 yang terbagi menjadi Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan pagu Rp 15.000.000.000, bunga sebesar 13% per tahun, jangka waktu 12 bulan dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) dengan pagu Rp 6.000.000.000, bunga sebesar 13%, jatuh tempo 25 Juli 2008. Saldo kedua fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 masingmasing sebesar Rp 14.840.000.000 dan Rp 6.000.000.000. Pada tahun 2008, sesuai dengan Addendum Perjanjian Kredit No. XXXVIII/139/BUKI/ADD-PK/VII/2008 Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) tersebut dengan jangka waktu satu tahun sejak tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2009 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun. Saldo atas kedua fasilitas kredit pada tanggal '1 Januari 2010 masing-masing sebesar Rp 14.840.000.000 dan Rp 6.000.000.000. Pada 28 Oktober 2010, sesuai dengan surat No. 9953/DRPK/X/2010 perihal perdamaian antara PT. Wahana Phonix mandiri dengan PT Bank Bukopin dengan mensyaratkan pembayaran pokok pinjaman saja sebesar Rp 20.130.040.000 dengan pembayaran pertama sebesar Rp 2.000.000.000 yang telah dilakukan pada 28 desember 2010 dan sisanya dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan sejak dilakukannya penanda-tanganan akta perdamaian, dengan ketentuan: apabila penyelesaian pembayaran atas sisanya atas tersebut dapat dilakukan dalam waktu 6 bulan, tidak dikenakan bunga dan apabila penyelesaiannya lebih dari enam bulan maka terhadap sisa pembayaran yang ada dikenakan bunga 10 % p.a.
Pada bulan Juni, Agustus dan Desember 2011 terdapat pelunasan kewajiban Bukopin masing-masing sebesar Rp 1.200.000.000, Rp 10.700.000.000 dan Rp 1.800.000.000. Menurut Surat dari Bank Bukopin No.11901/DRPK/XII/2011, posisi kewajiban PT Wahana Phonix Mandiri sebesar Rp 4.430.000.000 dan rencananya akan diambil alih oleh perusahaan lain.
26
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 13.
UTANG USAHA
2012 Rp Pihak ketiga Dalam Rupiah - Samsul Alam - Rosman - Ismail - Agus Kuncoro - Sasmita - Titi - Rahman - Jusman - Rahmad Hdy - PT Ina - Supplier row material - Supplier packaging material - Supplier sparepart material Jumlah
2011 Rp
200,200,000 945,396,000 503,004,000 30,760,000 55,872,000 174,000,000 1,782,826,000 3,366,354,076 5,114,200,089 -
2,850,854,600 1,321,487,000 1,311,347,000 -
12,172,612,165
5,483,688,600
Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : 2012 Rp
14.
2011 Rp
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo - 01 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - 91 -120 hari
12,172,612,165
5,483,688,600
-
-
Jumlah
12,172,612,165
5,483,688,600
UANG MUKA PENJUALAN
2012 Rp
2011 Rp
PT Asia Mineral Samudera PT Asia Sejahtera Mina PT Ina
5,948,681,000 1,895,000,000 593,875,320
1,527,681,000 -
Jumlah
8,437,556,320
1,527,681,000
27
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 15.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2012 Rp
16.
2011 Rp
EMKL Iklan FOH Mesin Kopi Upah Lain-lain (biaya kurator)
4,600,000 2,292,855,550 55,750,000 60,000,000
8,800,000 23,489,400 260,000,000
Jumlah
2,413,205,550
292,289,400
UTANG BUNGA Akun ini merupakan utang bunga per tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 306.834.666,-
17.
IMBALAN KERJA Perusahaan menghitung dan membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-undang tersebut Perseroan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada undang-undang tersebut terpenuhi. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan per tanggal 31 Desember 2011 yang dilakukan perhitungan adalah sebanyak 8 karyawan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat estimasi imbalan kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Adi Langgeng Rahayu untuk tahun 2011 dengan menggunakan metode "Projected Credit Unit" dan asumsi-asumsi sebagai berikut : 2012
2011
7% 7% 55 tahun
7% 7% 55 tahun
2012 Rp
2011 Rp
Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan Beban masa lalu yang tidak diakui Keuntungan aktuarial yang tidak diakui
22,436,427 -
22,436,427 -
Jumlah liabilitas
22,436,427
22,436,427
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun Liabilitas atas imbalan kerja adalah sebagai berikut :
28
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 17.
IMBALAN KERJA (lanjutan) Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja sebagai berikut : 2012 Rp Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran imbalan kerja
22,436,427 (22,436,427)
701,459,545 22,436,427 (701,459,545)
-
22,436,427
Saldo akhir tahun 18.
2011 Rp
UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
2012 Rp
2011 Rp
PT Hijau Sari PT Mitra Niaga Sakti
34,756,250,000 34,756,250,000
34,756,250,000 34,756,250,000
Jumlah
69,512,500,000
69,512,500,000
Akun ini merupakan utang kepada pihak afiliasi, dimana utang tersebut digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan pembayaran atas pembelian aset tetap. Atas utang tersebut Perusahaan tidak dikenakan bunga dan jatuh tempo pembayaran.
19.
MODAL SAHAM Susunan pemegang saham per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Jumlah Saham Lembar
31 Desember 2011 Persentase Kepemilikan %
Jumlah Rp
PT. Hijau Sari PT. Surya Pelangi Mandiri PT. Pesona Bangun Mandiri PT. Mitra Niaga Sakti Masyarakat masing-masing dibawah 5%
100,000,000 100,000,000 55,000,000 55,000,000 210,000,000
19.23% 19.23% 10.58% 10.58% 40.38%
10,000,000,000 10,000,000,000 5,500,000,000 5,500,000,000 21,000,000,000
Jumlah
520,000,000
100.00%
52,000,000,000
29
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 19.
MODAL SAHAM (lanjutan) Berdasarkan akta no. 4 tanggal 6 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Hijau Sari. Berdasarkan akta no. 100 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Pesona Bangun Mandiri Berdasarkan akta no. 3 tanggal 8 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 108.800.000 (seratus delapan juta delapan ratus ribu) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Surya Pelangi Mandiri. Berdasarkan akta no. 101 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Mitra Niaga Sakti.
20.
TAMBAHAN MODAL DISETOR 2012 Rp
2011 Rp
Agio saham - Penawaran Umum Perdana Penerbitan waran Biaya emisi efek ekuitas
4,379,310,345 10,620,689,655 (2,545,594,385)
4,379,310,345 10,620,689,655 (2,545,594,385)
Jumlah
12,454,405,615
12,454,405,615
Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised ) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal 22 Juni 2001, saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham.
30
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 21.
PENJUALAN 2012 Rp Beras Rumput Laut Batu Mangaan Kedelai Candy dan dreamy Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Jumlah
2011 Rp
31,345,160,000 44,239,130,659 10,152,000,000 15,093,108,010 -
13,920,000,000 4,873,599,141 1,811,160,000 4,800,000,000 -
100,829,398,669
25,404,759,141
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
31
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 22.
BEBAN POKOK PENJUALAN 2012 Rp
2011 Rp
Pemakaian bahan baku Tenaga kerja langsung Biaya overead pabrik - Bahan pembantu - Penyusutan - Bahan bakar - Gaji dan kesejahteraan karyawan
7,854,065,296 2,514,431,226 3,949,223,129 78,137,978 2,147,274,861 -
1,055,238,608 -
Jumlah biaya produksi (dipindahkan)
16,543,132,490
1,055,238,608
Persediaan awal barang jadi Koreksi persediaan atas divestasi anak perusahaan Pembelian Koreksi penghapusan persediaan Persediaan akhir barang jadi
3,379,862,600 81,947,856,250 (1,892,119,460)
69,694,845,643 23,436,512,500 (65,661,376,504)
Jumlah beban pokok penjualan
99,978,731,880
28,525,220,247
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
32
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 23.
BEBAN USAHA 2012 Rp
2011 Rp
Beban penjualan: - Beban Pengiriman - Beban Pengepakan / Kemasan - Beban Bongkar Muat & Penyimpanan - Beban Upah & Gaji - Beban Lain-lain
185,519,800 25,200,000 48,470,000 -
218,601,078 170,290,500 27,828,000 83,130,810
Jumlah beban penjualan
259,189,800
499,850,388
Beban umum dan administrasi: - Gaji dan kesejahteraan karyawan - Penyusutan - Transportasi dan perjalanan dinas - Beban sewa - Beban Iklan - Pos dan Telekomunikasi - Beban Imbalan kerja - Regristrasi Saham - Biaya Keamanan dan Kebersihan - Profesional Fee - Beban Alat Tulis Kantor - Perbaikan dan Pemeliharaan - Beban Listrik & Air - Perizinan - Representasi - Beban Denda Pajak - Beban Makan Minum - Beban Pengobatan - Beban Surat Kabar - Denda bapepam - Pendidikan dan pelatihan - Beban Penghapusan Piutang usaha - Beban Penghapusan Persediaan - Beban penghapusan uang muka - Beban biaya Lain-lain
436,230,000 2,264,502,177 130,637,515 61,772,405 45,324,000 12,366,050 51,000,000 3,337,000 86,917,273 59,403,950 270,000 31,122,000 1,255,550 65,892,746 6,838,700 8,404,650 1,831,000 76,100,000 3,750,000 (184,550,000) 13,258,403
387,606,750 74,264,426 95,946,453 18,773,081 45,829,150 18,470,886 60,658,385 114,000,000 34,936,050 15,013,500 16,077,295 28,077,544 12,498,750 26,068,621 10,889,250 3,772,010 2,969,000 1,249,157
Jumlah beban umum dan administrasi
3,175,663,419
967,100,308
Jumlah beban usaha
3,434,853,219
1,466,950,696
****** Untuk periode 30 September 2011 merupakan laporan konsolidasian (termasuk anak perusahaan) lihat catatan 3 halaman 18
33
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 24.
BEBAN KEUANGAN - BERSIH 2012 Rp Pendapatan Bunga Pendapatan atas penghapusan bunga Beban Provisi & Administrasi Bank Beban Bunga Jumlah
25.
2011 Rp
10,559,003 (19,378,908) -
159,725 5,419,361,116 (13,901,523) (8,452,479,534)
(8,819,905)
(3,046,860,216)
PERPAJAKAN Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut : 2012 Rp
2011 Rp
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan final Pajak Pertambahan Nilai
13,370,000 932,727 1,646,644 847,418,445
17,971,533
Jumlah
863,367,816
17,971,533
Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut : 2012 Rp
2011 Rp
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 PPn Keluaran
319,605 60,000 1,509,310,801
5,040,075 -
Jumlah
1,509,690,406
5,040,075
Pendapatan / (Beban) pajak terdiri dari : 2012 Rp
2011 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
-
853,844,893
Jumlah
-
853,844,893
34
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 25.
PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti dinyatakan pada laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Rp Rugi sebelum pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif
2011 Rp
2,967,846,954
(70,383,201,570)
-
-
Laba sebelum beban pajak Perusahaan
2,967,846,954
(70,383,201,570)
Perbedaan temporer : - Penyusutan - Beban manfaat karyawan - Cadangan Penghapusan Piutang - Cadangan Penghapusan Persediaan - Penghapusan uang muka
-
5,770,422,700 8,616,413,292 8,700,482,503
1,255,550 -
12,688,750 (1,811,758) 16,042,044 26,068,621 50,158,673,518 (5,725,317,640) -
2,969,102,504
(2,809,539,540)
-
-
2,969,102,504
(2,809,539,540)
Taksiran beban pajak - Perusahaan - Anak Perusahaan
742,275,626 -
-
Jumlah beban pajak
742,275,626
-
Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum taksiran Pajak
Beda tetap : - Representasi - Penghasilan bunga - Beban pajak - Denda pajak - Rugi penjualan investasi saham - Penghapusan bunga - Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Rugi fiskal tahun sebelumnya Jumlah pajak yang dapat dikompensasikan
35
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 25.
PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak tangguhan Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 1 Januari 2012 Rp
Manfaat / (beban) Rp
Divestasi Anak Perusahaan Rp
30 September 2012 Rp
Perusahaan - Penyusutan - Penghapusan Piutang - Penghapusan Persediaan - Beban imbalan kerja - Rugi fiskal 702,384,885 - Koreksi atas perubahan perpajakan -
-
-
702,384,885 -
Aset pajak tangguhan - Induk
702,384,885
-
-
702,384,885
Aset pajak tangguhan - Anak
-
-
-
-
702,384,885
-
-
702,384,885
Aset pajak tangguhan - bersih
1 Januari 2011 Rp
Manfaat / (beban) Rp
Divestasi Anak Perusahaan Rp
31 Desember 2011 Rp
Perusahaan - Penyusutan (131,524,095) - Penghapusan Piutang (1,237,500) - Penghapusan Persediaan (85,031,984) - Beban imbalan kerja 120,100,725 - Rugi fiskal (35,176,068) - Koreksi atas perubahan perpajakan (18,591,086)
131,524,095 1,237,500 85,031,984 (120,100,725) 737,560,953 18,591,086
-
702,384,885 -
Aset pajak tangguhan - Induk
(151,460,008)
853,844,893
-
702,384,885
Aset pajak tangguhan - Anak
3,490,674,787
-
(3,490,674,787)
-
Aset pajak tangguhan - bersih
3,339,214,779
853,844,893
(3,490,674,787)
702,384,885
36
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 26.
LABA / (RUGI) PER SAHAM 2012 Laba / (rugi) bersih (Rp) Jumlah saham (lembar saham)
2,225,885,216
(8,149,956,318)
520,000,000
520,000,000
4.28
(15.67)
Laba / (rugi) per saham (Rp) 27.
2011
SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Sifat hubungan relasi a. PT Hijau Sari adalah merupakan pemegang saham Perusahaan. b. PT Mitra Niaga Sakti adalah merupakan pemegang saham Perusahaan. c. PT Lombok Mandiri Investama adalah merupakan pemegang saham Perusahaan. Transaksi-transaksi hubungan berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perseroan juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi, yang meliputi antara lain : a. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Hijau Sari sebesar Rp 34.756.250.000 atau 43,17% dari total liabilitas. Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 18) b. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Mitra Niaga Sakti sebesar Rp 34.756.250.000 atau 43,17% dari total liabilitas. Pada tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 18)
37
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 28.
INFORMASI SEGMEN Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk ekspor dan lokal. Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
Produk Ekspor Rp Penjualan Beban pokok penjualan
Tahun 2012 Produk Lokal Rp
Jumlah Rp
13,718,853,109 (13,633,875,650)
87,110,545,560 (86,344,856,230)
100,829,398,669 (99,978,731,880)
84,977,459
765,689,330
850,666,789
Laba kotor Beban usaha
(3,434,853,219)
Rugi usaha
(2,584,186,430)
Pendapatan keuangan Laba selisih kurs Laba / (rugi) penjualan aset tetap Rugi penjualan investasi saham Lain-lain bersih
(8,819,905) 179,154,118 5,381,699,171
Rugi sebelum pajak
2,967,846,954
Manfaat pajak penghasilan
(741,961,739)
Laba bersih periode berjalan
2,225,885,216
Produk Ekspor Rp Pendapatan komprehensif lain periode berjalan
Produk Lokal Rp
Jumlah Rp -
Jumlah pendapatan komprehensif lain periode berjalan
2,225,885,216
Total laba yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
2,225,885,216 -
Total
2,225,885,216
Aset segmen yang tidak dialokasikan Liabilitas segmen yang tidak dialokasikan
-
38
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 28.
INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Tahun 2011 Produk Lokal Rp
Produk Ekspor Rp
Jumlah Rp
Penjualan Beban pokok penjualan
-
25,404,759,141 (23,635,793,337)
25,404,759,141 (23,635,793,337)
Laba kotor
-
1,768,965,804
1,768,965,804
Beban usaha
(1,466,950,696)
Rugi usaha
302,015,108
Beban keuangan Laba selisih kurs Laba/ (rugi) penjualan aset Rugi penjualan investasi saham Lain-lain bersih
(3,046,860,216) 55,177,950 (202,025,000)
Rugi sebelum pajak
(2,891,692,158)
Manfaat pajak penghasilan
-
Laba bersih periode berjalan
(2,891,692,158)
Pendapatan komprehensif lain periode berjalan
-
Jumlah pendapatan komprehensif lain periode berjalan
(2,891,692,158)
Total laba yang diatribusikan kepada : - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali
(8,149,956,318) (37,476,128)
Total
(8,187,432,446)
Aset segmen yang tidak dialokasikan Liabilitas segmen yang tidak dialokasikan
-
39
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 29.
KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN Perseroan telah mengalami kerugian usaha tahun 2011 sebesar Rp 69.529.356.676 dan perseroan memulai bangkit dengan optimal sehingga per 30 September 2012 ini laba sebesar Rp. 3.135.013.894,Hal ini mengakibatkan adanya kesangsian terhadap kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka waktu yang pantas. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan, manajemen telah menyusun rencana serta mengambil langkah-langkah untuk melanjutkan kegiatan operasional Perusahaan, langkah-langkah yang akan dikembangkan adalah: - Membangun pasar dan mengembangkan varian produk lainnya. - Mempertahankan fleksibilitas keuangan dan membangun struktur keuangan yang stabil. - Menagih semua piutang yang masih outstanding, sehingga kondisi keuangan stabil.
30.
PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut : - PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. - PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. - PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. - PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitungkonsekuensi pajak kini danmasa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. - PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. - PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. - PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. - ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. - ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan.
40
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 31.
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko mata uang, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut : a. Resiko mata uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Aktivitas operasional Perusahaan sebagian besar dilakukan dalam mata uang Rupiah dan untuk menyeimbangkan arus kas, Perusahaan melakukan aktivitas pendanaan dalam mata uang yang sama. b. Resiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya tidak melakukan pinjaman kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga mengambang untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. c. Resiko harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global. d. Resiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
41
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 31.
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Resiko kredit (lanjutan) Eksposur maksimum Perusahaan atas risiko kredit adalah sebagai berikut : 2012 Rp
2011 Rp
Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga
1,045,605,271 16,174,178,606
380,316,465 2,108,284,610
Jumlah
17,219,783,877
2,488,601,075
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masingmasing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. e. Resiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen perusahaan untuk operasi normal perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Perusahaan juga mengelola risiko permodalan dengan mempertahankan rasio-rasio yang berhubungan dengan modal dan ekuitas. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan. Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut: - Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. - Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku bunga. - Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau. - Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik.
42
PT WAHANA PRONATURAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 September 2012 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) 32.
PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dari halaman 2 sampai dengan 43 telah disetujui oleh Dewan Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 25 OKTOBER 2012.
*******
43