PROSPEK ISLAM POLITIK
LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI) Jakarta, Oktober 2006 www.lsi.or.id
Konseptualisasi “Prospek Islam politik” •
Prospek Islam politik adalah kemungkinan menguat atau melemahnya Islam yang diperjuangkan lewat jalur politik dalam perpolitikan nasional di masa yang akan datang.
•
“Islam yang diperjuangkan” adalah agenda-agenda spesifik Islam yang diperjuangkan secara politik dalam proses elektoral, dalam gerakan-gerakan sosial, dalam politik kepartaian, dan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah.
•
Agenda-agenda yang spesifik itu pada tingkat konstitusional adalah kecenderungan sejauhmana upaya untuk merubah konstitusi negara diupayakan, dan sejauhmana kemungkinan itu mendapatkan dukungan dari publik seperti terlihat dari dukungan massa terhadap perubahan atau penggantian konstitusi yang ada dengan Islam karena Islam dipertentangan dengan Pancasila dan UUD, atau Islam dipertentangkan dengan demokrasi; dukungan terhadap organisasiorganisasi gerakan Islam yang dikenal memperjuangkan agenda-agenda spesifik Islam, dan dukungan terhadap partai-partai yang selama ini dikenal sebagai partai berplatorfm Islam.
Indikator tingkat konstitusional •
Setuju atau tidak setuju bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik dibanding sistem lain untuk negara kita: Tidak setuju
•
Setuju atau tidak setuju dengan pendapat bahwa demokrasi adalah sumber bagi buruknya pembangunan ekonomi: Tidak setuju.
•
Ada yang berpendapat bahwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar kita sekarang adalah yang terbaik bagi kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa Pancasila dan Undang-undang Dasar 45 kita sekarang kurang cocok untuk kita sebagai bangsa Indonesia dan karena itu perlu diganti dengan faham atau ajaran lain yang dirasakan lebih cocok. Terhadap dua pandangan tersebut, ibu/bapak cenderung setuju pada pandangan yang mana? Pilih yang pertama
•
Ada yang berpendapat bahwa Demokrasi bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan sebaliknya ada yang berpendapat keduanya sejalan. Bagaimana menurut ibu/bapak sendiri? Apakah sangat bertentangan, bertentangan, sejalan, atau sangat sejalan? Bertentangan atau sangat bertentangan
Lanjutan •
Ada yang berpendapat bahwa nilai-nilai demokrasi bertentangan dengan nilainilai Islam, dan sebaliknya ada yang berpendapat keduanya sejalan. Bagaimana menurut ibu/bapak sendiri? Apakah sangat bertentangan, bertentangan, sejalan, atau sangat sejalan? Berentangan atau sangat bertentangan
•
Ada yang berpendapat bahwa nilai-nilai Islam bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan sebaliknya ada yang berpendapat keduanya sejalan. Bagaimana menurut ibu/bapak sendiri? Apakah sangat bertentangan, bertentangan, sejalan, atau sangat sejalan? Bertentangan atau sangat bertentangan.
•
Setuju atau tidak setuju dengan pendapat bahwa seperti halnya kaum pria, kaum perempuan juga punya hak untuk menjadi pemimpin politik seperti kepala desa, camat, bupati, gubernur, anggota DPR, Presiden? Tidak setuju Setuju
•
Setuju atau tidak setuju bahwa perempuan sebaiknya tidak boleh menjadi presiden: Setuju
Indikator tingkat organisasi sosial
•
Pada tingkat organisasi sosial: Mendukung perjuangan organisasi/kelompok gerakan Islam yang memperjuangkan tegaknya hukum Islam dalam kehidupan publik.
•
Aware dan mendukung Jamaah Islamiyah, Majlis Mujahidin Indonesia (MMI), dan/atau Hijbut Tahrir Indonesia (HTI)
Menyetujui Jihad yang difahami dalam bentuk kekerasan •
Sejumlah orang seperti Imam Samudra, Amrozi, Dr. Azahari, Noorudin M. Top, dll., percaya bahwa melakukan pengeboman seperti yang mereka lakukan di Bali adalah jihad untuk menegakan agama Islam. Seberapa setujukah ibu/bapak dengan keyakinan mereka tersebut? Setuju atau sangat setuju
Pada tingkat Loyalitas pada partai (partisanship) dan politik elektoral •
Ada orang yang merasa dekat dengan partai politik tertentu, dan ada yang tidak. Bagaimana dengan ibu/bapak sendiri? Adakah partai politik yang terhadapnya ibu/bapak merasa lebih dekat dibanding pada partai lain? Bila ada, partai mana itu? Partai-partai berplatform Islam (PBB,PPP, PKS)
•
Bila pemilu anggota DPR diadakan hari ini, apakah ibu/bapak akan ikut memilih? Bila ya, partai mana yang akan dipilih? Partai-partai berplatform Islam (PBB, PPP, PKS)
Strategi Pendekatan: Islam politik dan opini publik •
Dalam politik demokrasi seperti yang kita sedang jalani sekarang, proses dan keputusankeputusan yang berkaitan dengan kepentingan publik banyak terkait dengan aspirasi masyarakat.
•
Dalam demokrasi, apakah “Islam politik” akan punya prospek atau tidak sebagian besar ditentukan sejauhmana masyarakat mendukung atau menolak “Islam politik” dengan berbagai dimensinya seperti dipaparkan di atas.
•
Nasib kekuatan Islam politik di tingkat nasional, misalnya nasib partai-partai berplatform Islam, akan banyak ditentukan apakah didukung atau tidak didukung rakyat, apakah agenda-agenda yang diperjuangkan partai-partai itu mencerminkan aspirasi rakyat.
•
Karena itu mencermati aspirasi rakyat secara benar menjadi upaya streategis untuk menjawab prospek Islam politik.
•
Cara paling sistematis untuk menggali aspirasi rakyat secara nasional adalah survei opini publik yang dilakukan secara benar.
•
Dalam rangka itulah Lembaga Survei Indonesia melakukan survei opini publik tentang masalah ini, dan ini kontribusi kecil LSI untuk bangsa ini.
METODOLOGI Survei nasional 23 September – 3 Oktober 2006. Populasi survei: Muslim/muslimah berumur 17 tahun atau lebih secara nasional (dari Sabang sampai Merauke) Sampel: nasional, dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling: proporsional atas populasi provinsi, desa-kota, dan gender. Jumlah sampel Muslim:1092 Margin of error: +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95%.
TEMUAN SURVEI
Tingkat konstitusional
Demokrasi sistem politik terbaik untuk negara kita …(%) 100
82 75
50
25
5
13
0 Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Tingkat konstitusional
Demokrasi sumber bagi buruknya ekonomi kita (%) 100
75
68
50
25 12
10
0 Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Tingkat konstitusional
Perempuan berhak jadi pemimpin publik… (%) 100
75
70
50 20
25
10 0 Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Tingkat konstitusional
Perempuan sebaiknya tidak boleh menjadi presiden (%) 100
75 61 50 29 25 10 0 Setuju
Tidak setuju
Tidak tahu
Dukungan terhadap demokrasi
•
Pada tingkat konstitusional yang paling dasar, Muslim pada umumnya, sekitar 8 dari 10 orang, meyakini bahwa demokrasi adalah sistem politik terbaik.
•
Ini cukup konsisten dengan kemampuan untuk memisahkan prinsip demokrasi dengan gangguan kehidupan ekonomi.
•
Juga cukup konsisten dengan dukungan terhadap kesetaraan gender dalam kesempatan politik.
•
Tidak ada persoalan mendasar di tingkat konstitusional yang dasar bagi Muslim Indonesia pada umumnya dengan demokrasi.
Islam, Pancasila dan Demokrasi Setuju pada pandangan: … (%) 100
83 75
50
25
5.3
11.7
0
Pancasila dan UUD 45 paling cocok untuk Indonesia
Pancasila dan UUD 45 kurang cocok dan harus diganti dengan faham lain
Tidak tahu
Islam, Pancasila dan Demokrasi Setuju pada pandangan: … (%)
100 80 75
50
25
13.8
6.2 0 Demokrasi bertentangan dengan Pancasila
Demokrasi sejalan dengan Pancasila
Tidak tahu
Islam, Pancasila dan Demokrasi Setuju pada pandangan: … (%)
100 78.4 75 50 25
13.2
8.4 0 Demokrasi bertentangan dengan Islam
Demokrasi sejalan dengan Islam
Tidak tahu
Islam, Pancasila dan Demokrasi
Setuju pada pandangan: … (%) 100
85
75 50 25
11.5
3.5 0 Pancasila dan UUD 45 bertentangan dengan Islam
Pancasila dan UUD 45 sejalan dengan Islam
Tidak tahu
Islam, Pancasila dan Demokrasi •
Hampir semua Muslim Indonesia tidak mempersoalkan hubungan Islam dengan Pancasila maupun demokrasi, atau Pancasila dengan demokrasi.
•
Tiga konsep ini bagi Muslim Indonesia tidak punya makna kontradiktif, melainkan dipandang sejalan.
•
Yang mempertentangkan ketiganya, terutama antara Islam dan demokrasi, atau antara Pancasila dan demokrasi, ada, tapi secara elektoral kurang berarti. Hanya sekitar 1 dari 10 Muslim Indonesia.
•
Namun demikian, dalam konteks gerakan sosial, jumlah tersebut cukup signifkan.Untuk sebuah gerakan, dukungan publik yang luas tidak perlu harus massif, meskipun penting.
•
Ini merupakan kondisi kognitif konstitusional yang sangat baik bagi kematangan demokrasi Indonesia, dan harus menjadi dasar pertimbangan bagi Islam politik di tingkat nasional, terutama partai-partai dan pemerintah yang sangat berkepentingan dengan dukungan massa sebanyak-banyaknya.
•
Kondisi kognitif massa umat semacam itu tidak memungkinkan bagi berkembangnya Islam politik yang berpretensi mempertentangkan Islam dengan demokrasi, dan apalagi Islam dan Pancaslla.Penting atau tidak penting kebebasan menjalankan agama bagi non-Muslim (%)
Dukungan terhadap Organisasi Gerakan Pelaksanaan hukum Islam
Tahu dan setuju dengan yang diperjuangkan organisasi/kelompok Islam berikut … (%)
Jamaah Islamiyah
17.4
Majlis Mujahidin Indonesia
Hijbut Tahrir Indonesia
16.1
7.2
Kekuatan organisasi gerakan penegak syariat •
Di tingkat massa yang mendukung apa yang diperjuangkan MMI dan JI sekitar 2 dari 10 Muslim, dan untuk HT sekitar 1 dari 10 Muslim Indonesia.
•
Secara elektoral jumlah itu tidak banyak, tapi untuk sebuah gerakan dengan agenda yang khusus tersebut cukup besar.
•
Karena itu signifikansinya jangan dilihat dari sudut Islam politik elektoral tapi Islam politik di tingkat gerakan sosial.
Pemahaman Jihad dengan cara kekerasan
Pemboman seperti yang dilakukan Imam Samudra cs di Bali adalah jihad untuk membela Islam …(%)
Tidak tahu
10.3
Tidak setuju
80.7
Setuju
9
0
25
50
75
100
Pemahaman Jihad •
Jihad yang difahami secara tidak terpisah dari dan dipraktekan dengan kekerasan dibenarkan oleh sekitar 1 dari 10 Muslim Indonesia. Mereka ini membenarkan pengeboman yang dilakukan Imam Samudera cs di Bali dengan dalih membela Islam.
•
Untuk dukungan terhadap tindakan ekstrem seperti di Bali itu, 9% bukanlah angka yang tidak berarti. Sangat berarti.
•
Karena itu angka ini jangan dilihat secara elektoral.
Partisan dan dukungan pada partai berplatform Islam Merasa dekat dengan partai …(%) 13
5
5
Berplatform Islam (PKS,PBB,PPP)
Berbasis ormas Islam (PKB, PAN)
Partai sekuler (Golkar, Demokrat, PDIP)
Kekuatan partai berplatform Islam dan berbasis ormas Islam …(%) Merasa dekat dengan partai …(%) 3.2
2.3
2.2 1.5
0.5
PKS
PBB
PPP
PAN
PKB
Bila pemilu sekarang, memilih partai …(%)
Jika pemilu dilaksanakan hari ini, partai mana yang akan dipilih …? 50
43 40
36
30 20 10
9
9.5 2.5
0
Berplatform Islam (PKS,PBB,PPP)
Berbasis ormas Islam (PKB, PAN)
Partai sekuler (Golkar, Demokrat, PDIP)
Partai lain
Belum tahu
Kekuatan partai berplatform Islam dan berbasis ormas Islam …(%)
Jika pemilu dilaksanakan hari ini, partai mana yang akan dipilih …? 5.3 4.1
4.1
4.2
PPP
PAN
0.7
PKS
PBB
PKB
Kecenderungan pilihan pada tiga tipe partai (%)
60
50
49 41
43 39
40
43
43
Sekuler
36
Berplatform Islam (PKS, PPP)
30
Berbasis ormas Islam 20 11
9
8
10 10
5
0 Feb' 05
Juli'05
6.5
11
9.5
8
9
8
Jan' 06
Mar' 06
Okt' 06
9
8 5
Sept' 05 Des' 05
MEDIAN VOTER •
Islam politik pada tingkat elektoral dan politik kepartaian belum menunjukan tanda-tanda membesar.
•
PKS, PBB, dan PPP masing-masing belum menunjukan peningkatan berarti. Mereka jauh tertinggal oleh partai sekuler (Golkar, PDIP, Demokrat) seperti juga terlihat dalam pemilu 2004. Dalam pemilu 2004 kekuatan ketiga partai berplatform Islam ini hanya sekitar 18%. Sekarang, minus dengan yang belum menentukan pilihan, kekuatannya tidak lebih dari 10%. Sementara tiga partai sekuler (Golkar, PDIP, Demokrat), minus yang belum memutuskan, relatif stabil, yakni sekitar 43%.
•
Karena pada tingkat kesadaran konstitusional massa pemilih tidak mempersoalkan Islam dan demokrasi atau Islam dan Pancasila, maka masalah ini tidak boleh lagi menjadi agenda partai-partai berplatform Islam bila ingin memperbesar dukungan di masa yang akan datang.
•
Juga tidak boleh bersimpati pada orgaisasi gerakan yang beragenda melaksanakan syariat Islam atau bersimpati pada jihad dengan jalan radikal bila ingin mendapat suara banyak dari pemilih.
•
Hanya dengan agenda-agenda politik moderat ketiga partai Islam itu akan masuk ke dalam median voter, di mana kebanyakan pemilih mengelompok, dan mendapatkan suara berarti di masa yang akan datang.
•
Masalahnya, partai-partai ini sudah dilekatkan dengan platform Islam, dan itu merugikan kecuali bilahanya ingin memperebutkan segmen di bawah 20%.
KESIMPULAN Dilihat dari kesadaran umat tentang hubungan antara Islam dan Demokrasi, dan hubungan antara Islam dan Pancasila serta UUD 45, dalam kenyataannya orientasi politik umat Islam Indonesia pluralis dan sekuler, lepas dari istilah pluarlisme dan sekularisasi yang banyak diperdebatkan di tingkat elite itu.
Tidak mempertentangkan Islam dengan demokrasi atau dengan Pancasila yang merupakan
arus utama umat Islam Indonesia mengindikasikan bahwa umat Islam Indonesia pada umunya menerima politik dan bangsa dengan latar belakang agama yang beragam, dan menerima manifestasi Islam yang beragam.
Dukungan paling besar dari umat Islam tidak diberikan kepada organisasi-organisasi gerakan
Islam yang memperjuagkan diberlakukannya syariat Islam di wilayah publik, juga menunjukan bahwa umat Islam arus utama membiarkan wilayah publik tidak diatur oleh syariat.
Masih jauh lebih besarnya sentimen umat terhadap partai sekuler, dan kecenderungannya
semakin menguat, menunjukan bahwa umat Islam Indonesia lebih berorientasi sekuler dalam berpolitik.
Melihat kecenderungan ini, prospek Islam politik akan menjadi berat kecuali melakukan
adaptasi dan reorientasi sesuai dengan kecenderungan umat yang lebih pluralis dan sekuler dalam orientasi politik mereka.