PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGROFORESTRI 2013 “Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik” Malang, 21 Mei 2013
Editor: Devy Priambodo Kuswantoro Tri Sulistyati Widyaningsih Eva Fauziyah Rina Rachmawati
Pengkaji: Kurniatun Hairiah Triyono Puspitodjati Suyanto Widianto Dian Diniyati Encep Rachman Luqman Qurata Aini Liliana Baskorowati M. Siarudin
Kerjasama: BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA WORLD AGROFORESTRY CENTRE (ICRAF) MASYARAKAT AGROFORESTRI INDONESIA 2013 i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGROFORESTRI 2013 “Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik” Malang, 21 Mei 2013
Editor: Devy Priambodo Kuswantoro, Tri Sulistyati Widyaningsih, Eva Fauziyah, dan Rina Rachmawati Pengkaji: Kurniatun Hairiah, Triyono Puspitodjati, Suyanto, Widianto, Dian Diniyati, Encep Rachman, Luqman Qurata Aini, Liliana Baskorowati, dan M. Siarudin
Dilarang menggandakan buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk fotokopi, cetak, maupun bentuk lainnya, kecuali untuk keperluan pendidikan atau non komersial lainnya, dengan mencantumkan sumbernya sebagai berikut: Untuk sitiran seluruh prosiding, ditulis: Kuswantoro, D.P., T.S. Widyaningsih, E. Fauziyah, dan R. Rachmawati (eds). 2013. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013, tanggal 21 Mei 2013 di Malang. Kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Masyarakat Agroforestri Indonesia. Ciamis. Untuk contoh sitiran makalah dalam prosiding, ditulis: Santoso, I. 2013. Agroforestry sebagai Solusi. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013, tanggal 21 Mei 2013 di Malang. Hlm. 1-5. Kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Masyarakat Agroforestri Indonesia. Ciamis.
Disain sampul: M. Siarudin
ISBN: 978-602-17616-3-2
Prosiding ini diterbitkan atas kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Masyarakat Agroforestri Indonesia. Desember, 2013
ii
KATA PENGANTAR KEPALA BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI AGROFORESTRY
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa, karena atas berkah dan rahmat-Nya maka Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013 ini dapat diterbitkan. Prosiding ini merupakan kumpulan makalah yang sudah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Agroforestri 2013 pada tanggal 21 Mei 2013 di Malang. Seminar yang diselenggarakan atas kerjasama Balai Penelitian Teknologi Agroforestry, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI), dan World Agroforestry Centre (ICRAF) ini sukses memberikan gambaran perkembangan hasil penelitian dibidang agroforestri sesuai tema “Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik”. Penyelenggaraan Seminar Nasional Agroforestri 2013 ini juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan 100 Tahun Kelitbangan Kehutanan Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013 memuat 3 makalah pembicara kunci dari Badan Litbang Kehutanan, World Agroforestry Centre (ICRAF), dan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Sebanyak 117 makalah dipresentasikan dalam 5 komisi bidang kajian yaitu 32 makalah komisi Budidaya, 20 makalah komisi Lingkungan dan Perubahan Iklim, 39 makalah komisi Sosial dan Kebijakan, 13 makalah komisi Ekonomi dan Pemasaran, serta 13 makalah komisi Pengolahan Hasil dan Bioteknologi. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Editor, Tim Pengkaji, dan seluruh pihak yang sudah bekerja keras untuk mempersiapkan dan menyusun prosiding ini. Semoga prosiding ini bermanfaat bagi perkembangan agroforestri di Indonesia.
Ciamis,
Desember 2013
Kepala Balai
Ir. Harry Budi Santoso, MP NIP 19590927 198903 1 002
iii
FOREWORD REGIONAL COORDINATOR, ICRAF SOUTHEAST ASIA PROGRAM
This compilation captures the presentations and deliberations of a landmark event on 21 May 2013: the first ever national seminar on agroforestry co-organized by University of Brawijaya, MAFI, BPTA, and ICRAF and a timely one given the recent establishment of BPTA, the 20th anniversary of ICRAF Southeast Asia Program, the 100th anniversary of forestry research in Indonesia being celebrated and commemorated by FORDA, and also CIFOR’s 20th anniversary. All collaborating institutions that have made this national seminar an overwhelming success are to be congratulated. There has already been some events organized in commemoration of these anniversaries and I look forward towards greater collaborations amongst these institutions to embrace the challenges and opportunities of agroforestry in Indonesia and collectively respond to the potential that agroforestry and tree cover provides for the ecology, landscape, and humanity here in Indonesia. ICRAF’s partnership with FORDA includes continued engagement and collaborations with BPTA Ciamis center. It is very commendable that within FORDA we have a center devoted exclusively for the promotion of agroforestry technologies and research. BPTA Ciamis is one of the few institutions in the world with this mandate for the scaling up of agroforestry and ICRAF is indeed privileged to partner with it. ICRAF looks forward to continuing our collaborations and shared learning with the University of Brawijaya and also seeks new avenues of partnering with MAFI. This proceeding of the seminar includes many interesting presentations and it is hoped that with these presentations and deliberations, our thinking will push the boundaries of agroforestry understanding, an assessment of the foundations already laid and also the knowledge and practice gaps we find ourselves in, and possible charting of the course of the future in agroforestry science and praxis. The proceeding also captures the history of agroforestry thinking in Indonesia and the various trajectories and how it has responded to making challenges, international priorities from MDGs, to Climate Change, to Biodiversity, and desertification, etc. and now towards sustainable development goals perhaps embodied in green growth and economy. Agroforestry is not the only panacea or solutions to environmental and livelihoods problems we face but definitely has a big role in addressing the challenges of food security, poverty alleviation, environmental services, climate change, and environmental integrity and small holders collective action. As you may know, ICRAF has embarked upon a refreshed strategy whose landscape approach addresses many of the concerns of Indonesia. I am very confident that this proceeding will continue to serve as an entrée point for shared learning amongst the partnering institutions and also for future collaborative prospects. st
Dr. Ujjwal Pradhan
iv
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB) mencermati bahwa perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass (pangan dan serat) ke arah pertanian yang lebih luas dengan menyertakan aktivitas sosial dalam pengelolaan isue-isue sumberdaya alam dan sosial, menjadi tantangan FP-UB untuk mereformasi dirinya. Hasil-hasil penelitian yang berkualitas dan produktivitas penelitian yang tinggi harus terus didorong di FP-UB melalui kegiatan di laboratorium, pusat kajian dan Unit Pelaksana Teknis. Disamping itu fasilitasi ekspose gagasan dan hasil-hasil penelitian di tingkat nasional dan internasional melalui kerjasama dengan para pihak baik tingkat lokal, nasional, dan internasional terus diutamakan. Untuk itu FP-UB menetapkan definisi konseptual pertanian yang berlanjut sebagai sistem yang terintegrasi dalam menerapkan teknik produksi tanaman spesifik lokal dan dalam jangka panjang akan mampu untuk: 1) kecukupan kebutuhan manusia akan pangan, sandang, dan energi, 2) mengutamakan kualitas lingkungan dan dasar-dasar ekologis, 3) melakukan pemanfaatan yang paling efisien terhadap sumberdaya yang tidak terbaharukan dan sumberdaya yang ada di lahan petani, 4) keberlanjutan pembangunan ekonomi, dan 5) mengutamakan kualitas hidup masyarakat. Pengembangan keilmuan pertanian tropis berlanjut di FPUB untuk menghasilkan pertanian sehat dibagi menjadi lima pilar utama program unggulan yaitu: 1) Sistem Produksi Tanaman Tropis Berlanjut, 2) Agroforestri: trade off produksi dan manajemen biodiversitas dan layanan ekosistem, 3) Presisi teknologi pertanian dalam manajemen bentang lahan untuk optimalisasi produksi pertanian, 4) Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu, 5) Kelembagaan pertanian berlanjut dalam upaya peningkatan kehidupan masyarakat dengan kiat pengembangan agribisnis berwawasan budaya lokal. Melihat arah pengembangan keilmuan di atas, FP-UB memberikan penghargaan yang tinggi kepada: 1) Balai Penelitian Teknologi Agroforestry (BPTA), 2) Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI), dan World Agroforestry Centre (ICRAF) atas kerjasamanya untuk berbagi pengetahuan di bidang agroforestri dengan para pihak melalui Seminar Nasional Agroforestri 2013 yang diselenggarakan di FP-UB dengan tema “Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik”. Penyelenggaraan seminar telah dilaksanakan dengan sukses dan menghasilkan karya prosiding hasil seminar yang memuat perkembangan kualitas dan kuantitas hasil penelitian agroforestri dan keterlibatan banyak pihak dalam pengembangannya. FP-UB kedepan bersama BPTA, MAFI, dan ICRAF diharapkan terus bersinergi dan berupaya menjadi bagian anggota masyarakat yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial dan memiliki komitmen sebagai pendukung pembangunan bangsa. FP-UB dengan slogan “membangun pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian dan sumberdaya alam yang berkelanjutan” memiliki kesamaan kepedulian dengan BPTA, MAFI, ICRAF terkait dengan isu-isu strategis yang dihadapi petani dan pengambil kebijakan dalam mengimplementasikan agroforestri yang terbukti mampu menjalankan konsep pertanian berlanjut dalam menghadapi era adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Buku Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013 yang memuat pengetahuan yang berisi buah pikiran dan kerja keras 3 pembicara kunci dari Badan Litbang Kehutanan, ICRAF,dan FP-UB dan didukung 117 makalah dalam bidang 1) Budidaya, 2) Lingkungan dan Perubahan Iklim, 3) Sosial dan Kebijakan, 4) Ekonomi dan Pemasaran, dan 5) Pengolahan Hasil dan Bioteknologi, merupakan suatu sumbangsih karya ilmiah yang luar biasa sebagai modal pengetahuan untuk mendukung aksi-aksi masyarakat dalam mengelola pertanian dan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Kepada petani, peneliti, dan akademisi, para pengambil kebijakan (birokrat), pengusaha, praktisi media dan komunikasi, dan LSM pemerhati agroforestri yang memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan prosiding ini diucapkan terimakasih. Ucapan terimakasih serupa disampaikan kepada pemakalah utama dari Badan Litbang Kehutanan, ICRAF, dan FP-UB. Tidak lupa kepada panitia seminar berserta tim pendukung penyusunan buku prosiding ini dengan penuh kesabaran mengelola berbagai tulisan dan informasi, disampaikan terimakasih. Kepada BPTA sebagai inisiator seminar dan penerbitan prosiding ini disampaikan terimakasih atas kerjasama dan segala dukungan finansial sehingga telah diterbitkan buku yang sangat berharga ini. Atas bantuan dari berbagai pihak yang tidak sempat disebutkan sehingga penerbitan buku ini dapat terwujud disampaikan terimakasih. Semoga prosiding ini bermanfaat bagi pembangunan pertanian berlanjut oleh petani Indonesia. Malang, Desember 2013 Dekan
Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc.Ph.D NIP 19530328 198103 1 001
v
KATA PENGANTAR SEKRETARIS JENDERAL MASYARAKAT AGROFORESTRI INDONESIA
Pelaksanaan Seminar Nasional Agroforestri 2013 yang mengangkat tema “Agroforestri untuk Pangan dan Lingkungan yang Lebih Baik” merupakan buah kerjasama yang baik antara lembaga riset nasional (Balai Penelitian Teknologi Agroforestry), lembaga pendidikan (Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya), lembaga riset internasional (World Agroforestry Centre/ICRAF), dan perkumpulan pemerhati agroforestri (Masyarakat Agroforestri Indonesia/MAFI). Ini membuktikan bahwa agroforestri sebagai solusi dari sektor kehutanan-pertanian dan jalan tengah antara kebutuhan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak. Mencuatnya isu faktual mengenai kerawanan pangan, kelangkaan energi, lingkungan, serta masih terdapatnya lahan produktif yang belum dimanfaatkan merupakan tantangan kita bersama untuk mengatasinya. Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, terutama yang masih mempunyai nilai-nilai dan kultur tradisional, tantangan ini menjadi mudah karena sejak jaman dahulu masyarakat telah memanfaatkan hutan sebagai sumber pangan, obat-obatan, energi, sandang, dan lingkungan meskipun dengan teknologi yang masih sederhana. Sedangkan bagi praktisi dan pemerhati agroforestri, tuntutan lebih kepada penyediaan dan penerapan teknologi tepat guna disamping mewujudkan kebijakan pengelolaan hutan dan lahan yang lebih memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi sebagai indikator pengelolaan sumber daya hutan lestari. Pelaksanaan Seminar Nasional Agroforestri 2013 memperlihatkan perkembangan kualitas dan kuantitas hasil penelitian agroforestri dan keterlibatan banyak pihak dalam pengembangannya. Lima komisi bidang kajian yaitu Budidaya, Lingkungan dan Perubahan Iklim, Sosial dan Kebijakan, Ekonomi dan Pemasaran, serta Pengolahan Hasil dan Bioteknologi menunjukkan luasnya cakupan kajian dalam agroforestri. MAFI sebagai wadah berkumpulnya para pemerhati agroforestri di Indonesia merasa beruntung bahwa dalam kiprah pertamanya dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan iptek agroforestri. Kami menyambut baik terbitnya Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013 sebagai bentuk dokumentasi kegiatan seminar ini. Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang sudah bekerja keras untuk mempersiapkan dan menyusun prosiding ini. Semoga prosiding ini bermanfaat dan dapat menjadi rekomendasi bagi pengembangan agroforestri selanjutnya.
Ciamis,
Desember 2013
Sekretaris Jenderal
Ir. Encep Rachman, M.Sc
vi
halaman 11
12
13
Uji Toksisitas Beberapa Ekstrak Tumbuhan Tingkat Tinggi sebagai Pestisida Alami terhadap Patogen Bacillus sp Penyebab Beberapa Penyakit pada Tanaman – Nani Herawati dan Made Sudarma ................................................... Uji Pertanaman Tanaman Sukun dengan Pola Tumpang Sari di Gunung Kidul untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan – Hamdan Adma Adinugraha, Dedi Setiadi, dan Ramli Hadun ............................................................................. Yogurt Susu Kecipir sebagai Makanan Fungsional Hipokolesterol–Siti Tamaroh
DISKUSI SIDANG KOMISI ................................................................................................ SUSUNAN ACARA ........................................................................................................... DAFTAR PESERTA ...........................................................................................................
xiv
765
769 776 782 788 789
YOGURT SUSU KECIPIR SEBAGAI MAKANAN FUNGSIONAL HIPOKOLESTEROL Siti Tamaroh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana E-mail :
[email protected]
ABSTRACT In this research yogurt made from winged bean milk with 2 treatments , the first was addition 5% (v/v) of the starter, with ratio of amount inoculum Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus (LB : ST = 1:1, 1:2, 2:1 v/v), and the second was addition of skim milk 4%, 6% dan 8% (w/w). Yogurt in this studi were preferent test (Hedonic’s scale test) and the most preferred yogurt was tested its potential as functional food hipokolesterol (using animals mice test) and chemical test, there are moisture content, protein content, pH, acidity (as lactic acid) , total soluble solid and total number cells of lactic acid bacteria. The results of the researh showed that winged bean milk yogurt treat Streptococcus thermopillus and Lactobacillus bulgaricus (LB:ST = 1:2), skim milk 6% (w/w), the most preferred. Yogurt parameters are moisture content 88,29 (% wb), protein content 2,81 (% db), pH 3,5, acidity (as lactic acid) 0,51%, total soluble solid 7 6,19%. and number lactic acid bacteria cells 10 sel/ml. The results hipokolesterol potential as a functional food (yogurt 2g/d test animals were given), were blood lipid profile which was decreased blood cholesterol (44%), triglycerides (46%), LDL (77%) and the increase was HDL (54%).Whereas test animals were given yogurt 4g/d, showed changes in blood lipid profiles that decreased blood cholesterol (54%), triglycerides (50%), LDL (95%) and an increase in HDL (35%). Keywords: winged bean milk yogurt, ratio LB: ST, skim milk, blood lipid profile
I. PENDAHULUAN Yogurt adalah minuman probiotik yang bermanfaat menurunkan kolesterol, melindungi infeksi intestin, kanker kolon, antikarsinogenik, antihipertensi dan meningkatkan HDL kolesterol (Drake, dkk. 2000; Donkor, dkk. 2005; Rossi, dkk.2007). Tamaroh (2006), menyatakan bahwa yogurt susu kedelai yang difermentasi dengan Streptococcus thermopillus dan Lactobacillus bulgaricus akan diperoleh yogurt dengan tolal bakteri asam laktat 1,5X106 sel/g yang berpotensi sebagai minuman probiotik/pangan fungsional. Harga kedelai saat ini mengalami peningkatan, sehingga produk olahan kedelai menjadi mahal. Potensi kacang-kacangan di Indonesia beragam, diantaranya kacang kecipir. Tanaman kecipir dapat beradaptasi pada berbagai lingkungan, dan dapat bertahan dan tumbuh pada tanah yang kering (Tri Handayani, 2013). Kacang kecipir (Psophocarpus tetragonolobus), berkadar protein tinggi (32,8%) setara dengan kadar protein kedelai (35,1%) (Haryoto, 2002). Komponen asam amino protein kacang kecipir terdapat lengkap, setara dengan asam amino pada protein kedelai (Nurchasanah, 2004). Kacang kecipir di Indonesia mudah diperoleh, tanamannya bersifat tahan kekeringan, harganya murah dan berpotensi sebagai bahan baku yogurt nabati. Berdasarkan hal tersebut kacang kecipir dapat dibuat menjadi susu nabati dan digunakan untuk pembuatan yogurt yang berpotensi sebagai probiotik. Yogurt susu kecipir berpotensi sebagai probiotik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan inokulum (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus) dan konsentrasi susu skim pada pembuatan yogurt susu kecipir dan mengetahui pengaruhnya pada penurunan profil kolesterol hewan uji. P
776
Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2010. Tempat penelitian di Laboratorium Kimia dan Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta dan Laboratorium PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. B. Alat dan Bahan Penelitian Bahan penelitian adalah biji kecipir yang diperoleh dari Pasar Beringharjo Yogyakarta. Starter adalah mikrobia Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Susu skim dan bahan tambahan lain diperoleh dari toko di daerah kota Yogyakarta. C. Bahan Kimia dan bahan lain Bahan kimia yang digunakan diantaranya adalah NaOH 0,1 N, indikator PP, larutan buffer 4 (Merck PA). Nutrien MRS agar (Oxoid), kolesterol murni (kolesterol NF 57-88-5 m.w = 386,7 MP Biomedical CAT No. 10138 Lot N0. 2053F), aseton, alkohol, kloroform, asam asetat anhidrid, asam sulfat, tikus Sprague Dawley jantan, pakan standar dan pakan lemak tinggi untuk hewan percobaan. D. Peralatan Penelitian Autoklaf (Rinnai TL-200C), inkubator (Memmert), oven (Memmert), pH meter (Metrohm 620), neraca analitik (Sartorius, Ohaus), enkas, magnetik stirer, vortex, colony counter, peralatan gelas (erlemeyer, petridish), seperangkat alat uji hewan percobaan. E. Cara Penelitian Cara penelitian dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama : adalah pembuatan starter induk dan pembuatan susu kecipir. Tahap kedua adalah pembuatan yogurt susu kecipir (konsentrasi skim : 4%, 6% dan 8% b/v) dan konsentrasi inokulum Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus = LB : ST = 1:1, 1:2, 2:1). 1. Pembuatan starter induk dan susu kecipir Susu sapi segar sebanyak 20 ml ditambah susu skim 4% (b/v), dipasteurisasi selama 15 menit pada 90oC setelah itu itu didinginkan 40oC. Setelah itu dibagi menjadi 2 bagian, kemudian diinokulasi dengan masing-masing 3 ose kultur S. thermophillus dan L. bulgaricus (umur kultur murni 1 minggu setelah kultivasi dalam media MRS agar). Selanjutnya diinkubasi pada 37oC selama 10 jam. Pembuatan susu kecipir sebagai berikut, biji kecipir direndam semalam, dicuci, dihilangkan kulit arinya dan direbus dengan ditambah 0,8% (b/b) Na2HCO3 , dan ditiriskan. Selanjutnya dihancurkan dengan penambahan air (1:3 b/v), dan disaring. Diperoleh susu kecipir, susu kecipir dipanaskan pada suhu 70 – 80 oC , disaring dihasilkan susu kecipir yang siap sebagai bahan baku yogurt. 2. Pembuatan yogurt susu kecipir Pembuatan yogurt susu kecipir sebagai berikut : susu kecipir ditambah gula pasir 4% b/v, dan susu skim (4%, 6% dan 8% b/v), selanjutnya dihomogenisasi dan dipasterurisasi pada suhu 90oC, selama 15 menit. Setelah dingin ditambahkan starter 5% (b/v), dengan perbandingan L. Bulgaricus : S. thermophillus (1:1 ; 1:2 dan 2:1 v/v). Selanjutnya diinkubasi pada suhu 37oC selama 17 jam. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan Blok Lengkap, terdiri dari 2 faktor, yaitu konsentrasi skim (4%,6%,8% b/v) dan konsentrasi starter (LB:ST = 1:1, 1:2, 2:1 v/v). Data yang diperoleh diuji statistik dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji “Duncant New Multiple Range Test” (DMRT) pada derajat kepercayaan 5%. Uji yang dilakukan adalah uji kesukaan metode Hedonic scale scooring (Larmond, 1987). Uji kesukaan dengan menggunakan panelis sebanyak 20 orang. Uji potensi hipokolesterol dilakukan dengan hewan uji (metode Hadi, Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
777
1996 yang dimodifikasi). Penentuan potensi sebagai pangan hipokolesterol dengan menggunakan hewan uji. Hewan percobaan digunakan tikus jenis Sprague Dawley jantan yang sehat berumur 3 bulan. 3. Peningkatan kadar kolesterol HDL dan LDL Peningkatan kadar kolesterol HDL dan LDL darah pada tikus dilakukan dengan memberi pakan diet lemak tinggi/masa pembebanan selama 7 hari sampai diperoleh kadar kolesterol HDL dan LDL sebesar 3 –5 kali dari awal. Sebanyak 12 ekor tikus , dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 diberi pakan standar saja, kelompok ke 2 diberi pakan standar dan yogurt susu kecipir sebanyak 2 g/hari. Tikus dipelihara sebagai berikut 4 hari sebagai masa adaptasi, selanjutnya diperlakukan kondisi hiperkolesterol dengan 10% lemak babi selama 7 hari. Perlakuan dengan yogurt susu kecipir dilakukan selama 2 minggu. Pada akhir minggu ke 1 dan minggu ke 2, setelah pemberian yogurt yang berbeda konsentrasinya dilakukan uji profil lipida darah (meliputi : kadar kolesterol, kadar trigliserida, kadar HDL dan HDL). III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Kesukaan Yogurt Susu Kecipir Tabel 1. Nilai kesukaan yogurt susu kecipir Warna 4% 1:1 1:2 2:1 6% 1:1 1:2 2:1 8% 1:1 1:2 2:1
a
2,87 ab 3,00 ab 3,10 d 3,60 bcd 3,27 bcd 3,27 cd 3,43 bcd 3,27 cd 3,43
Aroma ab
3,77 ab 3,77 ab 3,77 ab 3,63 a 3,40 b 3,83 ab 3,50 ab 3,67 ab 3,77
Rasa a
3,43 a 3,47 a 3,53 a 3,43 a 3,33 a 3,50 a 3,60 b 3,97 a 3,33
Kekentalan 3,53 3,53 3,53 3,60 3,30 3,60 3,57 3,60 3,27
Kesukaan Keseluruhan a 3,10 b 3,50 b 3,43 bc 3,67 a 3,07 b 3,47 b 3,43 c 3,80 bc 3,67
Keterangan :1 = sangat suka, 2 = lebih suka, 3 = suka, 4 = kurang suka, 5 = tidak suka
Yogurt yang disukai pada penelitian ini adalah perlakuan susu skim 4% (b/v) dan rasio LB:ST (1:1 v/v) dan perlakuan susu skim 6%(b/v) dan rasio LB:ST (1:2 v/v). Penentuan yogurt yang paling disukai selain didasarkan pada kesukaan panelis juga didasarkan parameter lain, diantaranya kadar asam. Kadar asam yogurt perlakuan susu skim 4% rasio LB:ST (1:1) pH nya lebih rendah (3,23) dibandingkan yogurt yang terbuat dengan perlakuan susu skim 6% rasio LB:ST (1:2), pH nya 3,49. Yogurt susu kecipir dengan perlakuan LB:ST = 1:2 dan konsentrasi susu skim 6% (b/v), disukai oleh panelis, dengan parameter yogurt sebagai berikut kadar air 88,29 (% wb), kadar protein 2,81 (% db), pH 3,5, keasaman (sebagai asam laktat) 0,51%, total sel bakteri asam laktat 107 sel/ml, total padatan 6,19%. B. Jumlah Sel Bakteri pada Yogurt Susu Kecipir Jumlah total sel bakteri asam laktat dapat dilihat pada Tabel 2. Jumlah sel dari setiap yogurt hasil penelitian sebanyak 107 sel/ml, berarti yogurt susu kecipir hasil penelitian termasuk dalam kategori minuman probiotik. Di Jepang standar jumlah minimal makanan probiotik adalah 1X107 viabel bifidobakteri/ml (Ishibashi dan Shimamura, 1993. dalam McComas dan Gilliland. 2003). Sedangkan di Swiss ditetapkan standar makanan probiotik adalah jumlah sel minimal 1X10 6 organisme probiotik/ml atau per gram (Shin, dkk.2000 dalam McComas dan Gilliland. 2003).
778
Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
Tabel 2. Jumlah sel bakteri (sel/ml) pada yogurt susu kecipir Perlakuan Susu skim perbandingan LB : ST
Jumlah sel/ml
4%
3,7 X 10 6 6,5 X 10 7 2,7 X 10 7 1,8 X 10 7 1,4 X 10 7 2,1 X 10 7 4,3 X 10 7 6,0 X 10 7 4,5 X 10
6%
8%
7
1:1 1:2 2:1 1:1 1:2 2:1 1:1 1:2 2:1
C. Perubahan Total Kolesterol Hasil uji total kolesterol pada hewan uji tikus percobaan dapat dilihat pada Tabel 3. menunjukkan bahwa secara uji statistik ada interaksi antar perlakuan konsentrasi yogurt yang diberikan ke tikus dan hari pengamatan pada total kolesterol hewan uji. Semakin besar konsentrasi yogurt yang diberikan ke tikus, semakin kecil total kolesterol tikus. Semakin lama konsumsi yogurt, maka kadar kolesterol semakin rendah. Tabel 3. Profil total kolesterol (mg/dl) tikus yang diperlakukan dengan yogurt susu kecipir Perlakuan terhadap tikus Masa adaptasi Kondisi hiperkolesterol Pengamatan 2 minggu perlakuan Perlakuan 4 minggu perlakuan
0 g/hari ab 107.14 e 219.26 e 220.72 e 221.43
Konsentrasi yogurt 2 g/hari ab 105.03 e 217.93 d 146.22 c 114.55b
4 g/hari ab 105.42 e 215.54 c 123.24 a 98.15
Sangeeta dan Khaterpaul (2003), menyebutkan bahwa probiotik yang dibuat dari proses fermentasi dilaporkan dapat menurunkan kolesterol pada manusia. Mekanisme yang mungkin terjadi adalah terjadinya deconjugasi garam empedu diusus halus dengan adanya mikrobia probiotik . Pendapat lain menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas bakteri probiotik akan menghasilkan produk yang dihasilkan selama fermentasi yang akan menghambat terbentuknya kolesterol di tubuh. Disamping itu rendahnya kolesterol, karena aktivitas bakteri probiotik akan memperbaiki metabolisme, pengurangan konstipasi, meningkatkan sistem kekebalan, peningkatan toleransi phenol dan detoksifikasi potensi karsinogen. Pemberian yogurt 2 g/hari akan menurunkan kolesterol darah 44% dan pemberian yogurt 4 g/hari akan menurunkan kolesterol darah sampai 57%. D. Perubahan Trigliserida Hasil uji statistik profil trigliserida darah hewan uji yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. menunjukkan ada interaksi antar perlakuan pemberian yogurt dan lama pemberian yogurt pada kadar trigliserida darah. Pemberian yogurt dapat menurunkan trigliserida darah. Semakin banyak yogurt diberikan (4 g/hari), profil trigliserida darah semakin turun. Semakin lama pemberian yogurt, semakin rendah trigliserida darah tikus percobaan. Tabel 4. menunjukkan tikus yang tidak diberi yogurt pada dietnya, kadar trigliserida darahnya lebih besar dibanding tikus yang diberi yogurt. Pemberian yogurt konsentrasi 4 g/hari akan menurunkan trigliserida darah lebih banyak dibanding pemberian yogurt 2 g/hari. Tabel 4. Profil trigliserida (mg/dl) tikus yang diperlakukan dengan yogurt susu kecipir Perlakuan terhadap tikus Masa adaptasi
0 g/hari c 78.35
Konsentrasi yogurt 2 g/hari c 74.91b
4 g/hari a 62.85
Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
779
Perlakuan terhadap tikus Kondisi hiperlokesterol Pengamatan 2 minggu perlakuan Perlakuan 4 minggu perlakuan
0 g/hari e 125.40 e 126.64 e 127.31
Konsentrasi yogurt 2 g/hari e 125.16 d 91.08 c 80.57
4 g/hari e 123.42 ab 68.03 a 65.44
E. Perubahan High Density Lipoprotein (HDL) Hasil uji HDL pada tikus percobaan yang diperlakukan dengan yogurt dapat dilihat pada Tabel 5. menunjukkan bahwa ada interaksi antar perlakuan konsentrasi yogurt yang diberikan ke tikus dan lama waktu pemberian yogurt pada kadar HDL darah tikus uji. Tabel 5. Kadar HDL (mg/dL) tikus percobaan yang diperlakukan dengan yogurt susu kecipir Perlakuan terhadap tikus Masa adaptasi Kondisi hiperlokesterol Pengamatan 2 minggu perlakuan Perlakuan 4 minggu perlakuan
0 g/hari e 77.16 ab 52.86 ab 51.89 a 50.81
Konsentrasi yogurt 2 g/hari cd 68.18 b 56.75 c 65.05 cd 70.03
4 g/hari e 80.63 ab 53.40 e 76.05 e 77.53
Tikus tanpa diberi yogurt, kadar HDL nya akan turun selama masa percobaan. Tikus yang diberi yogurt 2g/hari selama 2 minggu, kadar HDL nya akan sama dengan sebelum diperlakukan hiperkolesterol. Pemberian yogurt 2 g/hr selama 2 minggu perlakuan sama dengan pemberian yogurt selama 4 minggu. Demikian pula pemberian yogurt 4 g/hari selama 2 minggu sama dengan pemberian yogurt selama 4 minggu. Pemberian yogurt 2 g/hari akan meningkatkan HDL darah 32 % dan pemberian yogurt 4 g/hari akan meningkatkan HDL darah sampai 35 %. F. Perubahan LDL (Low Density Lipoprotein) LDL sering disebut sebagai lemak jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Tabel 6. menunjukkan bahwa ada interaksi antar perlakuan pemberian yogurt dan hari pemberiannya pada kadar LDL darah tikus percobaan. Tabel 6. Kadar LDL (mg/dL) tikus percobaan yang diperlakukan dengan yogurt susu kecipir Perlakuan terhadap tikus Masa adaptasi Kondisi hiperlokesterol Pengamatan 2 minggu perlakuan Perlakuan 4 minggu perlakuan
0 g/hari ab 14.31 f 141.32 f 143.50 f 145.15
Konsentrasi yogurt 2 g/hari bc 21.87 f 136.167 e 62.95 cd 28.57
4 g/hari ab 12.23 f 137.46 d 33.58 a 7.54
Semakin banyak konsentrasi yogurt (4g/hari) yang diberikan, semakin rendah konsentrasi LDL darah tikus. Semakin lama pemberian yogurt, maka semakin rendah konsentrasi LDL darah tikus.Dari hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian yogurt susu kecipir pada hewan uji dapat menurunkan profil lipoprotein LDL hewan uji. Pemberian yogurt 2 g/hari akan menurunkan LDL darah 77 % dan pemberian yogurt 4 g/hari akan menurunkan LDL darah sampai 95 %. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Yogurt susu kecipir dengan perlakuan LB:ST = 1:2 dan konsentrasi susu skim 6%, disukai oleh panelis, parameter yogurt sebagai berikut kadar air 88,29 (% wb), kadar protein 2,81 (% db), pH 3,5, keasaman (sebagai asam laktat) 0,51%, total sel bakteri asam laktat 107 sel/ml, total padatan 6,19%. 780
Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
2. Hasil uji potensi sebagai pangan fungsional hipokolesterol (hewan uji diberi yogurt 2g/hr), adalah sebagai berikut, profil lipida darah yang mengalami penurunan adalah kolesterol darah (44%), trigliserida (46%), LDL (77%) dan yang meningkat adalah HDL (54 %). Sedangkan hewan uji yang diberi yogurt 4g/hr, menunjukkan perubahan profil lipida darah yang mengalami penurunan kolesterol darah (54%), trigliserida (50%), LDL (95%) dan peningkatan HDL (35%). DAFTAR PUSTAKA Donkor,O.N., Anders Henriksson, Todor Vasiljevik and Nagendra P. Shah. 2005. Probiotik Strains as Starter Cultures Improve Angiostensin-converting Enzyme Inhibitory activity in Soy Yogurt. Food Microbiology and Safety 70: 8. Drake, M.A., Chen, X.Q., Tamarapu and Leenanon. 2000. Soy Protein Fortfication Affect Sensory, Chemichal, and Microbiological Properties of Dairy Yogurt. JFS. 65(7):1244-1247. Haryoto. 2002. Susu dan Yoghurt Kecipir. Kanisius. Yogyakarta. Larmond, E. 1977. Laboratory for Sensory Evaluation of Food.Research Brand Canada Departement of Agriculture. McComas, K.A. and Gilliland, S.E. 2003. Growth of Probiotic and Tradisional Yogurt Cultures in Milk Supplemented with Whey Protein Hydrolysate. JFS. 68(6): 2090-2095. Siti Tamaroh. 2006. Pembuatan Bubuk Yogurt Susu Kedelai dengan Proses Pengeringan (Spray Drier) dan Penambahan Gum Arab. Penelitian Dosen Muda. DIKTI. Nurchasanah. 2004. Tempe Kecipir Beras. Cakrawala pikiran Rakyat, Kamis, Oktober. www.pikiranrakyat.com. Diunduh 5 Mei 2008. Rossi, E.A., Vendramini, R.C., Carlos, I.Z., de Olievera, M.G. and de Valdez, G.F. 2005. Effect of New Fermented Soy Milk Product on serum Lipid Level in Normokolesterolemic Adult Men. Process Biochem. 40:1791-1797. Sangeeta, C.S., Khaterpaul, N. 2003. Effect of Feeding probiotic Fermented Indigenous Food Mixture on Serum Kolesterol Levels in Mice. Nutrition Research. 23:1071-1080. Tri Handayani. 2013. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L) Potensi Lokal yang Terpinggirkan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang. Bandung. http://balitsa.litbang.deptan.go.id. Diacces 25 Oktober 2013.
Prosiding Seminar Nasional Agroforestri 2013
781