Proses Morfologi Pada Ekonomi Bahasa Dalam Bahasa Jepang Zainab Munqidzah Vita Dyah Pietasari FBS Universitas Kanjuruhan Malang
[email protected] Abstraksi Penggunaan bahasa tulis dan bahasa percakapan pada kenyataannya sangat berbeda. Seperti diketahui secara umum bahasa percakapan jauh lebih singkat dibandingkan dengan bahasa tulis. Pemendekan kalimat dalam berkomunikasi mempunyai tujuan untuk menghemat waktu dan energi yang keluar tanpa mengurangi makna yang ada sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Tanpa disadari masyarakat pengguna bahasa telah mengimplementasikan prinsip ekonomi dalam berkomunikasi. . Hal ini seperti yang disampaikan Verhar (1999: 85) bahwa “ekonomi bahasa adalah usaha yang dilakukan oleh pengguna bahasa untuk “menghemat” energi pada saat melakukan kegiatan berbahasa dengan menyingkat apa yang diucapkan selama hal tersebut tiidak berlawanan dengan kultur dimana bahasa tersebut digunakan”. Prinsip ekonomi yang diterapkan dalam berbahasa tidak bisa terlepas dari proses morfologi. . Hal ini dijelaskan oleh Ramlan (dalamSamsuri, 1988: 5) bahwa pada dasarnya yang dibahas dalam morfofonemik adalah perubahan fonologis yang disebabkan oleh penggabungan 2 morfem.Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan penambahan, pengurangan, perubahan atau penggeseran fonem. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan tujuan untuk menegetahui 1) perubahan bunyi, 2) bentuk percakapan dan 3) perubahan bentuk kata kerja. hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perubahan bunyi yang paling sering terjadi adalah pemendekan bentuk kata. selanjutnya bentuk percakapan yang paling banyak ditemukan adalah kata diakhir kalimat dihilangkan, perubahan bentuk kata kerja yang paling banyak ditemukan adalah katakerja bentuk Te. Kata kunci: Ekonomi bahasa, Proses morfologi Pendahuluan Penggunaan bahasa tulis dan bahasa
berkomunikasi mempunyai tujuan untuk
percakapan pada kenyataannya sangat
menghemat waktu dan energi yang
berbeda. Seperti diketahui secara umum
keluar tanpa mengurangi makna yang ada
bahasa percakapan jauh lebih singkat
sesuai
dibandingkan
berlaku.
Pemendekan
dengan
bahasa
kalimat
tulis. dalam
dengan
pengguna 531
Tanpa
kaidah
bahasa
disadari bahasa
yang
masyarakat telah
mengimplementasikan prinsip ekonomi
tersebut
dalam berkomunikasi.
penambahan, pengurangan, perubahan
.
Hal ini seperti yang disampaikan
bisa
berkaitan
dengan
atau pergeseran donem.
Verhar (1999: 85) bahwa “ekonomi
Bentuk-
bentuk
bahasa
bahasa adalah usaha yang dilakukan oleh
percakapan dalam bahasa Jepang banyak
pengguna bahasa untuk “menghemat”
dituangkan
energi pada saat melakukan kegiatan
diantaranya
berbahasa dengan menyingkat apa yang
pebelajar
diucapkan selama hal tersebut tiidak
prinsip- prinsip bahasa yang ada dalam
berlawanan dengan kultur dimana bahasa
bahasa percakapan adalah hal yang
tersebut digunakan”. Ek sonomi bahasa
sangat penting. Karena, terjadinya sebuah
berlaku untuksemua bahasa. Termasuk
komunikasi yang baik apabila kedua
bahasa
pihak bisa saling memahami apa yang
Jepang.
Contoh
penggunaan
ekonomi bahasa dalam bahasa Jepang
dalamkarya adalahm bahasa
sastra
manga.
Jepang
Bahgi
memahami
disampaikan oleh lawan bicara.
sebagai berkut. Kata benkyou shitoku nai to itu berawal dari bennkyou shite
Metode Penelitian
okanakereba
Penelitian
narimasen
disingkat
ini
merupakan
penelitian
menjadi, benkyou shte oite wa ikenai to,
diskriptif kulitatif yang bertujuan untuk
disingkat lagi menjadi benkyou shtoku
mendiskripsikan 1) perubahan bunyi, 2)
nai to..
bentuk percakapan dan 3) perubahan Penggunaan
prinsip
ekonomi
bentuk kata kerja yang ada pada dialok
bahasa tidak bisa terlepas dari proses
dari tokoh komik Konan Volume 1.
morfologi yang biasa disebut dengan
Lebih
mengutamakan
proses morfofonemik. Hal ini seperti
daripada
dijelaskan oleh Ramlan (dalam Samsuri,
melaksanakan pengumpulan data lebih
1988: 5) bahwa pada dasarnya yang
diorientasikan pada proses. Oleh karena
dibahas dalam morfofonemik adalah
itu , waktu melaksanakan pengumpulan
perubahan fonologis yang disebabkan
data bersifat fleksibel dan perolehan data
oleh penggabungan 2 morfem. Perubahan 532
hasil.
Maksudnya,
proses dalam
tidak
berdasarkan
perencanaan
atau
ini yang dikaji adalah perunbahan bunyi
target tertentu baik jenis atau jumlahnya.
dan bentuk percakapan.
Analisis bersifat induktif, yaitu
1. Perubahan Bunyi
penelitian ini tidak diarahkan untuk
a. Pemendekan bunyi
memperkuat
hipotesis
jumlah data yang diperoleh dari dialok
tertentu. Karena itu paparan hasil analisis
tokoh- tokoh pada komik Konan Volume
sidasarkan pada data alamiah yang
1 adalah 91. Pemendekan bunyi tersebut
terkumpul dari cerita komik Konan
seperti, te iru menjadi te ru, te ita menjadi
Volume 1.
t eta, te inai menjadi te nai, te ita menjadi
atau
menolak
te ta, te okumenjadi to ku, te inakatta menjadi te nakatta. Berikut ini beberapa
Pembahasan Seperti
sudah
bahwa
diketahui
sebelumnya
contoh data yang telah diperoleh,
dalam berkomunikasi tanpa
Tabel 1
disadari baik pebicara maupun pembicara melakukan
penyingkatan
Bahasa tulis
atau
Dialok pada komik Konan Volume 1
pemendankan kata. Tujuannya adalah
Bare shite irun da
Bare shiten da!!
untukmenghemat
tanpa
Mou katte iru no
Mou katterun da
ingin
desu yo
yo
disampaikan dalam komunikasi tersebut.
Wasurete inai
Wasurete nai
Oleh karena itu dalam penggunaan
deho- ne
desho-ne
Tanoshimi ni shite
Tanoshimi ni
ita
shiteta
Sakkaa buyamete
Sakkaa buyamete
inakattara
nakattara
mengurang
bahasa
makna
percakapan
waktu yang
cendrung
lebih
pendek dan simple dibandingkan dengan bahasa tulis. Yoko Tomisaka dalam bukunya Nameraka Nihongo (2000) menjelaskan
b. Pemendekan Bentuk Kata
bahwa bahasa percakapan dalam bahasa
Tomi saka (2000: 6) menjelaskan
Jepangterbentuk berdasarkan pada 1)
pemendekan bentuk kata tersebut seperti
perubahan bunyi, 2) bentuk percakapan
dijelaskan pada table berikut
dan 3) tujuan percakapan. pada penelitian 533
Tabel 2 Bahasa tulis
(1) Ittai dare desu ne menjadi ittai dare da ne
Bahasa
(2) Hera hera shite shimatte menjadi
percakapan --masu
Bentuk kamu
Yomimasu
Yomu
Masen
Nai
Yomimasen
yomanai
Mashita
--- ta
Yomimashita
yonda
Masen deshita
Nakatta
Yomimasen
yomanakatta
hera hera shichatte (3) Okoranai de kudasai menjadi okoru na yo (4) Ore ha bouya de ha arimasen menjadi ore ha boure ja nai (5) Chotto shinichi no ie ni itte kimasu Menjad Chotto shinichi no ie ni itte Kuru (6) Hakase no koto wo yarimashouka
deshita -----mashou
------ou
De wa
Ja
Yonde wa ikenai
Yonja ikenai
Te wa
Cha
Tabete wa ikenai
Tabecha ikenai
Te shimau
Chau
Tabete shimau
tabechau
De shimau
Jau
Yonde shimau
Yonjau
Nakereba
Naranakya
narimasen
tabenaranakya
Menjadi Hakase no koto wo itte Yarouka Data yang ditemukan pada pemendekan bentuk kata kerja 251
c. Perubahan bunyi tidak merubah makna Tomisaka (2000: 7) menjelaskan bahwaperubahan bunyi pada kata yang digunakan dalam bahasa Jepang tidakmerubah makna. pada penelitian ini ditemukan 42 data perubahan bunyi
Tabenakereba
tetapi tidak merubah makna, yaitu bentuk
narimasen
panjang menjadi pendek seperti Pada table di bawah ini
Beberapa contoh temuan yang ada pada komik Konan Volume 1 534
Tabel 3 Bahasa Tulis
Nantte Bahasa e. . Perubahan bunyi pada akhir kata
Percakapan
menjadi ん”n”
Kawaii
kawaii
Urusai
Uruse
Tomisaka (2000: 9) menjelaskan bahawa
Matte
Mate
dalam bahasa percakapan, ada beberapa
Shimau
Chimau
bunyi akhir pada kata berubah menjadi
Beberpa contoh data yang diperoleh
ん”n”. buny akhir terbeut adalah ら
adalah:
る
(1) konan san matte kudasai menjadi
bentuk negatif
konan san mate yo
れ
り
ろ“ra, ri ru, re,ro” selain itu な い
“nai” dan
penggunaan kata bantu の “ no” pada
(2) urusai ----- uruse
akhir kalimat serta kata bantu “no” yang
(3) tabete shimau ----- tabe chimau
menunjukkan
kepemilikan..
Pada
penelitian ini data yang ditemukan
d. Sesuatu (pesan) yang diisampaikan
sebanyak 64. Diantaranya adalah,
oleh seseorang.
(1) Naranai
Tomisaka (2000: 9) menjelaskan untuk
menjadi naran
(2) Shitanode menjadi shitande
menyampaikan sesuatu bisa berupa pesan
(3) Tantei ha tsutomaranai wa yo
dari seseorang menggunakan ……… to
Menjadi tantei ha tsutomannnai wa yo
iimasu, dalam bahasa percakapan kalimat tersebutmenjadi ……tte. Pada penelitian
f. . Perubahan kata menjadi lebih pendek
ini dtemukan 18 data diantaranya adalah
Tomisaka (2000: 11) menjelaskan bahwa
(1) Onna no chikara ja dekinai to iu
pemendekan kata dalam bahasa Jepang
Menjadi Onna no chikara ja
sering terjadi pada bahasa percakapan.
Dekinaitte
Pemendekan
itu
bias
berupa
(2) Aru to itte menjadi arutte
penghilangan huruf di awal kata,p
(3) Sugata made mirareru nan to itte
tengan dan akhir kata. Pada penelitian ini
Menjadi Sugata made mirareru 535
di
ditemukan 31 data. Penghilangan huruf
a. Penghilangan kata bantu
di awal kata misalnya,
Data
yang
ditemukan
untuk
(1) Mattaku menjadi ttaku
penghilangan kata bantu sebanyak 71.
(2) Sore de ha menjadi de ha
Kata
bantu
yang
paling
sering
dihilangkan dalam percakapan adalah Penghilangan bunyi di tengah kata
kata bantu wa yang menyertai subyek
(1) Anata menjadi anta
dan terletak di awal kalimatserta kata
(2) Watashi menjadi washi
bantu ka yang terletak pada akhir kalimat
(3) Sumimasen menjadi suman
yang
berfungsi
kalimat
untuk
tersebut
menyatakan
adalah
kalimat
Penghilangan bunyi di akhir kata
Tanya.berikut beberapa contoh bentuk
(1) Hontou menjasdi honto
percakapan yang menghilangkan kata
(2) Darou menjadidaro
bantu. (1) Goshujin wa anata desu menjadi Goshujin anata desu
2. Bentuk Percakapan Dalam bukunya yang berjudul Nameraka
(2) Bakka no mitai menjadi bakka mitai
Nihongo
(3) Roku sai kara nana sai made
,
Tomisaka
(2000:
32)
menjelaskan ada 6 bentuk percakapan dalam
bahasa
penghilangan
Jepang, kata
yaitu: bantu,
Menjadi roku-nana sai
1)
(4) Ja- kore nara dou desu ka menjadi
2)
ja- korenara do- da?
penghilangan kata, 3) akhir kalimat yang b. Penghilangan kata
disingkat 4) pengulangan, 5) kesamaran
Tomisaka
dan 6) merubah urutan kata. Dari ke-
(2000:
32)
enam bentuk percakapan tersebut yang
menjelaskan pada bentuk percakapan ini
tercakup dalam ekonomi bahasa adalah 5
meskipun kata dalam sebuah dialok tidak
bentuk.
karenabentuk
dinampakkan secara harafiah, tetapi dari
pengulangan bukan mengurangi kata
penakanan kata bisa dlihat bahwa kalimat
tetapimenambah jumlah kata.
tersebut
Hal
ini
mengandung
makna
permohonan, perintah, larangan, sesuatu 536
yang
harus
serta
ditemukan. Berdasarkan dari analisis
menyampaikan apa yang di dengar dari
yang dilakukan dalam bentuk percakapan
orang
ini,nukan hanya menyingkat kata pada
lain.
dilakukan
Selain
intonasi
dari
percakapan yang bisa menentukan makna
akhir
dari
menghilangkan kata pada akhir kalimat.
kalimat
merujuk
tersebut
pada
kalimat
bisa
dengan
atau
kata
Makna
kalimat
dari
bahkan
kalimat
ada
yang
tersebut
bias
sebelumnya. Data yang ditemukan pada
dipahami dengan mengacu pada kalimat
penelitian
sebelumnya. Selain itu dikuatkan dengan
ini
sebanyak
134
data.
Bebarapa data tersebut adalah:
gambar yang ada pada manga (komik).
(1) Matte kudasai menjadi Matte
Berikut ini diberikan beberapadata yang
(2) Otegara nan to kikimashitaka
ditemukan, yaitu: (1) Dannna sama ashi ga ….. ( mou
menjadi Otegara nan datte (3) Asatte iru no desu yo menjadi
naottenda yo) Dannna sama ashi
asatten no yo
ga
(4) Kore wa jiko janai desu menjadi
Asumsi kata di akhir kalimat
Kore wa jiko janai
tersebuut mengacu pada kalimat
(5) Ba, baka na koto iwanaide kudasai
sebelumnya serta dikuatkan
Imenjadi Ba, baka na koto iwanaide
dengan gambar menyertai dialok tersebut (2) ani ga arimasu yo menjadi nani yo
c. Akhir kalimat yang disingkat
Selanjutnya
Tomisaka
(2000:
32)
menjelaskan bentuk bahasa percakapan
d. Bentuk kesamaran
selanjutnya adalah dengan menyingkat
Dalam bahasa percakapan oleh
kata pada akhir kalimat. Misalnya douzo
Tomisaka (2000: 35) dijelaskan dengan
tabete kudasai dalam bahasa percakapan
penggunaan kata nan ka, de mo, tari, shi
kalimat tersebut cukupdiucapkan dengan
dan to ka. Data yang ditemukan dalam
douzo.
penelitian ini hanya 5. Yaitu: Dalam
penelitian
ini
bentuk
(1) Uso ni kimatteru de shi
percakapan seperti ini ada 174 data yang
(2) Kou iu koto ka ne 537
(3) Koibito doushi no kenka ga genin
(2) Ran, okaettaka? Menjadi okaettaka,
ka
ran?
(4) Han nin no oto to ka hen na oto toka
(3) kono kungaki ga ni ki wo tsukero
(5) Hakkiri to wa
menjadi ki wo tsukero,kono kungaki
e. . Merubah urutan kata
3. Perubahan Bentuk Kata Kerja Dalam
Yang dimaksud dengan merubah urutan
Bahasa Jepang
kata pada bentuk percakapan dalam
Sutedi (2008: 48-61) menjelaskan
bahasa Jepang adalahmeletakkan kata
secara garis besar ada 6 macam
tidak sesuai dengan kaidah gramatikal
perubahan kata kerja. Yaitu: 1) 未然形
bahasaJepang. Selanjutnya,
‘Mizenkei’, 2) 連用形’renyoukei’, 3) 終止 れんたいけい
Tomisaka (2000: 40) menjelaskan bahwa
形‘shuushikei’, 4)
yang termasuk dalam merubah urutan
,連体刑”
かていけい
,仮定形 “kateikei”,
kata adalah 1) Meletakkan kata tanya di
rentaikei”, 5)
depan kalimat, 2) Meletakkan kata yang
6) 命令形 “meireikei
mengungkapkan
perasaan
di
Dibawah ini akan diuraikan hasil
depan
kalimat, 3) Kata yang ada di depan
temuan yang diperoleh dari data yang
kalimat merupakan akibat, selanjutnya
telah dianalisis.
kata yang di akhir kalimat menunjukkan
a. 未然形‘Mizenkei’
sebab,
4)
Pembicaraan
Perubahan bentuk kata kerja ini
sebelumnya
mengajak lawan bicara untuk menjadi
menunjukkan bahwa aktifitas belum
bagian dari aktivitas yang dilakukan,
berlangsung. Perubahan bentuk kata
Berdasarkan
dari
teori
kerja ini meliputi Bentuk menyangkal
yang
disampaikan olehTomisaka dan sumber
(~ない), maksud (おう、よう)、
data dari penelitian ini ditemukan 53 data.
bentuk pasif (れる・られる)、bentuk
Beberapa
menyuruh (せる・させる). Data yang
data
tersebut
diantaranya
adalah:
ditemukan untuk 未然形‘mizenkei” pada
(1) kono attakai no, nani yo menjadi
komik “manga” 234 data. Yang terdiri
nani yo. Kono attakai no!? 538
D. 連体刑 “Rentaikei”
dari bentuk menyangkal 138, bentuk maksud 28, bentuk pasif 50 dan bentuk
Bentuk kamus yang digunakan
shieki 18.
untuk modifikator. Misalnya: bentuk kemampuan ( bentuk kamus + koto ga
B. 連用形’Renyoukei’
dekiru), bentuk larangan (bentuk kamus
Peruhan bentuk kata kerja
+ na), bentuk kamus + mae ni
kelompok sopan bentuk sopan (ます), かていけい
bentuk sambung (~て)、bentuk lampau
,仮定形 “Kateikei”
E.
(~た), bentuk kata kerja mempunyai
Bentuk pengandaian, perubahan
makna hasrat/ keinginan(~たい) . Data
bentuk kata kerja ini meliputi tara, nara,
yang ditemukan sebanyak 799. Dengan
ba, to. Data yang ditemukan sebanyak 54
uraian berikut ini, bentuk sopan (ます) sebanyak 128
F) 命令形 “meireikei”.
bentuk sambung (~て) sebanyak 376
命令形 “meireikei”. Bentuk kata
bentuk lampau(~た)sebanyak 240
kerja ini bermakna memerintah, data yang
bentuk kata kerja mempunyai makna hasrat/
ditemukan sebanyak 54..
keinginan(~たい) sebanyak 18
Kesimpulan C. 終止形‘Shuushikei’
Berdasarkan seluruh paparan di atas bisa
Perubahan bentuk kata kerja
diambil beberapakesimpulan dalam
diakhir kalimat. Yang masuk dalam
peneltitian ini. Kesimpulan tersebut
kelompok ini adalah kata kerja bentuk
adalah
kamus. Perubahan bentuk kata kerja ini
1. Penghilangan kata sandang san saat
biasa digunakan dalam bentuk bahasa
tokoh yang ada dalam komik konan
percakapan. Data yang ditemukan
volume 1menyebut nama tokoh yang
sebanyak 100
lain. 2. Dalam satu dialok ditemukan beberpa perubahan bunyi dan bentuk 539
percakapan 3. Untuk perubahan bunyi data yang
7. Orang Jepang dalam berkomunikasi
banyak ditemukan adalah
dalam bahasa percakpan lebih suka
pemendekan bentuk kata
menghilangkan kata di akhir kalimat.
4. Untuk bentuk percakapan data yang
8. Perbedaan yang sangat mencolok
banyak ditemukan adalah
antara bahasa tulis dan bahasa
penyingkatan kata pada akhir
percakapan yaitu dalam bahasa tulis
kalimat
penggunaan partikel dan susunan
5. Perubahan bentukkata kerja yang
kalimat sangat di perhatikan
paling banyak ditemukan adalah
sedangkan, dalam bahasa percakapan
bentuk Te
hal tersebut diabaikan.
6. Tetapa memegang kaidah kesantunan berbahasa, meskipun dalam bentuk percakapan. dbuktikan dengan temuan bentuk perintah non formal hanya 54
540
Daftar Pustaka
Aoyama, G. 1994.
コナン.
東京:
Samsuri. 1988. Morfologi Dan
小学館
Pembentukan Kata. Jakarta: P2LPTK
Sutedi, D. 2008. Dasar-Dasar Bahasa
Linguistik
Jepang.
Bandung:
Humanoria Utama Perss Tomisaka, Y. 1997. なめらか
日本語
会話
Successful Communication in
Japanese. Tokyou: アルク
Verhaar, J. W. M. 1996. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: University Pres
541
Gajah Mada