PROPOSAL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PROPOSAL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sampah Plastik IbM Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sampah Plastik
Ketua/ Anggota Tim : Dr. Ir. M. Hariansyah, MT./ NIDN : 04 170368 01 Dr. Hj Immas Nurhayati, SE., M.S.M: Ketua/ Anggota Tim :04 160473 01 Dr. Ir. M. Hariansyah, MT./ NIDN : 04 170368 01 Dr. H. A. Rahmat Rosyadi, SH, MH : 410 100 235 Dr. Hj Immas Nurhayati, SE., M.S.M: 04 160473 01
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR APRIL, 2015
PROPOSAL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)
IbM Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sampah Plastik
Ketua/ Anggota Tim : Dr. Ir. M. Hariansyah, MT./ NIDN : 04 170368 01 Dr. Hj Immas Nurhayati, SE., M.S.M: 04 160473 01
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR APRIL, 2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
1. Judul IbM
: Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sampah Plastik
2. Nama Mitra Program IbM (1) Nama Mitra Program IbM (2)
: Pos Pemberdayaan Keluarga Al - Barokah : Mulyadi
3. Ketua Tim Pengusul a. Nama b. NIDN c. Jabatan/Golongan d. Program Studi e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Alamat Kantor /Telp /Faks /Surel
: : : : : : :
4. Jumlah Tim Pengusul a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota I/ Bidang Keahlian c. Nama Anggota II/ Bidang Keahlian d. Mahasiswa yang terlibat 5.
6.
Lokasi Kegiatan/Mitra (1) a. Wilayah Mitra ( Desa/Kecamatan) b. Kabupaten Kota c. Propinsi d. Jarak Perguruan Tinggi kelokasi Mitra (km) Lokasi Kegiatan/Mitra (2) a. Wilayah Mitra ( Desa/Kecamatan) b. Kabupaten Kota c. Propinsi d. Jarak Perguruan Tinggi kelokasi Mitra (km)
Dr. Ir. M. Hariansyah, MT 04 170368 01 Wakil Rektor III/ IIId Teknik Elektro Universitas Ibn Khaldun Bogor Sistem Kontrol dan Tenaga Listrik Jl. KH. Sholeh Iskandar KM 2 Bogor, Kode Pos 16162, Telp (0251) 8356884. Fax (0251) 8356884, http://uika-bogor.ac.id
: Dosen 1 orang : Dr. Hj. Immas Nurhayati, MSM / Akuntansi : : 3 orang
: Bantar Jaya, Kecamatan Rancabungur : Bogor : Jawa Barat : 20 km
: Bantar Jaya, Kecamatan Rancabungur : Bogor : Jawa Barat : 20 km
7.
Luaran yang dihasilkan
: Produksi vavin block dari bahan sampah plastik
8.
Jangka Waktu Pelaksanaan
: 8 bulan
iii
9.
Biaya Total a. Dikti b. Sumber lain
: Rp 50.000.000 : Rp 50.000.000 : -
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI RINGKASAN BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi 1.2. Permasalahan Mitra dan Penentuan Prioritas Masalah BAB 2. TUJUAN TARGET DAN LUARAN 2.1 Tujuan 2.2. Target 2.3. Luaran BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Metode Pendekatan Masalah 3.2. Rencana Kegiatan 3.3. Kontribusi dan Partisipasi Mitra BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Pengalaman Perguruan Tinggi dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat 4.2. Kualifikasi Tim Pelaksana dan Tugas dalam Pelaksanaan Kegiatan BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Anggaran Biaya 5.2 Jadwal Kegiatan DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Bio Data Ketua Peneliti dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra. Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Program IbM Lampiran 5. Pernyataan Kesedian Mitra (1) dan (2)
v
i iii iv 1 2 5 5 5 6 7 8 9 11 12 12 13 14 19 21 22 23
RINGKASAN
Sampah belum tertangani dengan baik. Selama ini sampah tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga sampah akan mencemari tanah, air dan udara, serta lingkungan hidup. Sebagian masyarakat memandang, bahwa sampai sebagai “sumber berkah”. Karena dari sampah dapat mengasilkan material yang bernilai ekonomis. Usaha pengelolaan sampah plastik menjadi bentuk bahan souvenir dan vavin blok
yang
dilaksanakan oleh Mitra (1), telah berjalan selama 2 tahun. Kendala yang dihadipi saat ini teknologi yang digunakan masih bersifat konvensional, pemasaran hasil produksi hanya menunggu pembeli datang, serta analisis antara biaya produksi dan penjualan belum pernah dilakukan. Sehingga mitra (1) berkesimpulan untuk meningkatkan usaha agar bernilai ekonomis maka pengolahan sampah sebaiknya menggunakan teknik sederhana yang disebut Teknologi Tepat Guna (TTG), membenahi system menejemen pengelolaan sampah, serta mengatur system keuangan. Mitra (2) adalah kelompok pengepul bank sampah. Mitra (2) membeli sampah-sampah anorganik dari masyarakat yang berada disekitar lokasi. Permasalahannya jenis sampah anorganik yang dapat dibeli sangat terbatas hanya
bekas kemasan botol aqua atau
sejenisnya, sampah anorganik lainnya seperti kantok plasik, kursi plastik, kertas kresek dari plastik dan bahan lainnya selain bekas botol aqua dibuang oleh masyarakat. Mirta (2) dapat meningkatkan hasil pendapatan dengan membeli dan menjual bahan plastik kepada mitra (1). Sehingga mitra (2) berkesimpulan untuk meningkatkan usaha agar bernilai ekonomis maka pembelian dan penjualan sampah tidak hanya terbatas pada bekas botol minuan aqua atau sejenisnya, tetapi lebih dikembangkan kepada pembelian dan penjualan sampah anorganik lainnya. Beberapa pembenahan yang masih dianggap lemah adalah system menejemen pengelolaan sampah, serta mengatur system keuangan.
Kata kunci: sampah anorganic, sumber berkah, vavin blok, pengepul
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Volume sampah di Kota Bogor pada tahun 2012 tercatat sebanyak 2.402,4 m3/hari, dihasilkan dari sampah Rumah Tangga (SRT) dan Sampah dari pasar [1]. Sampah terdiri dari jenis, organic dan anorganik. Jenis sampah organic dapat terurai
secara alami,
sementara jenis sampah anorganik sangat sukar terurai secara alamai, memerlukan waktu sangat lama hingga 450 tahun [2]. Hingga hari ini sampah tersebut dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), maka sampah akan menjadi sumber musibah. Seringkali musibah sampah itu berkaitan dengan pencemaran udara, air, lingkungan hidup hingga terjadinya longsor akibat timbunan sampah yang menggunung. Perspektif sebagian masyarakat terhadap sampah ini banyak yang memandang sebagai
“sumber
musibah”
karena
berbagai
masalah
yang
ditimbulkannya. Tetapi sebagian masyarakat lainnya memandang, bahwa sampai itu sebagai “sumber berkah”. Karena dari sampah dapat mengasilkan material yang bernilai ekonomis. Misalnya, sampah organic yang diolah secara baik dan benar dapat menghasilkan briket sebagai bahan baku untuk menghasilkan energi, kompos sebagai sumber pupuk tanaman. Sementara sampah anorganik dapat dibuat menjadi suvenir sebagai barang dagangan, dan sebagai vapin block. Usaha pengelolaan sampah plastik menjadi bentuk bahan souvenir dan vavin blok yang dilaksanakan oleh Mitra (1), telah berjalan selama 2 tahun. Bentuk Kendala yang dihadipi saat ini teknologi yang digunakan masih bersifat konvensional, pemasaran hasil produksi hanya menunggu pembeli datang, serta
analisis antara biaya produksi dan
penjualan belum pernah dilakukan. Sebagai gambaran salah satu contoh hasil produksi berupa vavin block ukuran ( 5x 10 x 25) cm, dijual dengan harga Rp 1500 ( seribu lima raus rupiah),
penetapan harga tersebut
belum menganalisis berapa harga produksi
meliputi bahan bakar, tenaga kerja produksi dan pemasaran. Sehingga mitra (1) berkesimpulan untuk meningkatkan usaha agar bernilai ekonomis
maka pengolahan
sampah sebaiknya menggunakan teknik sederhana yang disebut Teknologi Tepat Guna (TTG), membenahi system menejemen pengelolaan sampah, serta mengatur system keuangan. Dalam kegiatan ini mitra (1) telah bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor serta Pos 1
Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Al- Barokah. LPPM UIKA Bogor telah melakukan, penelitian pendahuluan/riset awal yang mendeskripsikan bagaimana sampah ini dikelola secara tradisional yang menghasilkan barang bernilai ekonomis. Kemudian dari praktik tradisional ini diangkat ke tingkat konsep untuk mengasilkan TTG dalam pengolahan sampah sebagai model ekonomi kreatif masyarakat. Hasil riset pendahuluan kemudian dirumuskan teknologinya yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat. Mitra (2) adalah kelompok pengepul bank sampah. Mitra (2) membeli sampahsampah anorganik dari masyarakat yang berada disekitar lokasi. Permasalahannya jenis sampah anorganik yang dapat dibeli sangat terbatas hanya
bekas kemasan botol aqua
atau sejenisnya, sampah anorganik lainnya seperti kantok plasik, kursi plastik, kertas kresek dari plastik dan bahan lainnya selain bekas botol aqua dibuang oleh masyarakat. Mirta (2) dapat meningkatkan hasil pendapatan dengan membeli dan menjual bahan plastik kepada mitra (1). Sebagai gambaran harga jual sampah anorganik dari jenis plastik (seperti kantok plasik, kursi plastik, kertas kresek dari plastik dan bahan lainnya) dibeli dengan harga Rp 450/kg. Hasil pengamatan oleh LPPM UIKA Bogor, rata-rata produksi sampah plastik di Desa Bantar Jaya RT 03/ RW 07, Kecamatan Ranca Bungur mencapai 25 kg /hari, Jika satu RW terdiri 5 RT, maka dalam sehari terkumpul sampah plastik sebanyak 125 kg. Sehingga mitra (2) berkesimpulan untuk meningkatkan usaha agar bernilai ekonomis maka pembelian dan penjualan sampah tidak hanya terbatas pada bekas botol minuan aqua atau sejenisnya, tetapi lebih dikembangkan kepada pembelian dan penjualan sampah anorganik lainnya. Beberapa pembenahan yang masih dianggap lemah adalah system menejemen pengelolaan sampah, serta mengatur system keuangan.
Dalam
kegiatan ini mitra (2) telah bekerjasama dengan Fakultas Teknik dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor serta Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Al- Barokah.
1.2 Permasalahan Mitra dan Penentuan Prioritas Masalah Hasil evaluasi yang dilakukan Mitra (1) dan Mitra (2) bersama dengan Tim IbM/LPPM UIKA Bogor, diketahui bahwa kelemahan yang dilakukan oleh masing-masing Mitra menyangkut tiga faktor utama manajemen usaha yaitu [3]:
2
a. Keterbatasan teknologi pengelolaan sampah plastik. Umumnya sampah plastik dibuang, atau dibakar. Baik dibuang maupun dibakar tetap menggangu polusi udara dan pencemaran lingkungan. Sehingga diperlukan alat untuk penghancur sampah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghancurkan sampah antara lain[4]:
Menggunakan mesin pencacah plastik, hal ini sudah banyak digunakan dimasyarakat, namun alat pencacah terbatas pada jenis sampah tertentu, seperti botol aqua, untuk jenis plastik yang berbeda tidak dapat diproses. Karena alat dirancang untuk hasil yang dapat diterima oleh yang membutuhkan untuk diproses lebih lanjut.
Menghancurkan dengan cara dipanaskan didalam kuali. Teknologi ini mesih dalam tahap pengkajian, diharapkan teknologi ini mampu untuk meleburkan semua jenis plastik, untuk dijadikan
bahan yang dapat bermanfaat untuk
masyarakat dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mitra (1) perlu pemberdayaan teknologi dalam mengelola sampah organik dan non-organik serta mengolah
sampah
non-organik
plastik.
Pengolahannya
sudah
ada
dan
menghasilkan barang-barang yang memiliki nilai ekonomis. Namun dalam pengolahannya masih sangat tradisional sehingga menimbulkan masalah baru yaitu asap pembakaran yang mencemari udara sekitar penduduk. Oleh karena itu, hal ini perlu disentuh dengan pengembangan Tekonologi Tepat Guna untuk mereduksi sampah dengan pengolahan yang baik dan benar sebagai sumber ekonomi kreatif untuk menambah pendapatan keluarga sebagai pemberdayaan masyarakat. Mitra (2), diharapkan sebagai pensuplay bahan baku sampah anorganik kepada mitra (1), sekaligus memasarkan hasil produksi yang dilakukan oleh mitra (1).
b. Menejemen Pengelolaan Sampah Menejemen pengelolaan sampah masih dilakukan secara konvensional. Diawali dengan pemilahan dan pengumpulan sampah secara manual. Sampah diambil dari tempat pembuang sampah yang ada dimasyarakat, selokan, kali, sungai dan tempat lainnya, sehingga memelukan upaya yang sangat besar. Kemudian sampah dikumpulkan pada sebuah gudang penampung, hingga jumlah yang diperlukan sudah tercukupi. Sampah plastik diproses dengan cara di panaskan. Sebagai alat
3
pemanas masih menggunakan tungku perapian, wajan dan kayu bakar. Wajan dipanaskan, lalu sampah plastik dimasukan kedalam wajan sambil diaduk hingga melebur. Setelah melebur menjadi cairan plastik, langkah selanjutnya memasukan cairan plastik kedalam cetakan vavin block yang terbuat dari basi dengan ukuran 5 cm x 10 cm x 25 cm. Beberapa saat kemudian hasil produksi pavin block sudah dapat dilihat dan digunakan. Penggunaan vavin blok bahan baku dari sampah plastik, diharapkan dapat menggantikan vavin blok dari campuran seman dan pasir.
c. Manajemen keuangan. Pencatatan, Pembukuan Usaha dan Evaluasi Usaha Keseluruhan kegiatan usaha, baik menyangkut aktivitas maupun cash flow harus selalu tercatan dengan baik. [5]. Bagian ini merupakan bagian yang sulit dilakukan, karena pada umumnya mitra 1 dan mitra 2
tidak pernah melakukan pencatatan. Pencatatan dan
pembukuan usaha menjadi bagian penting untuk monitoring dan evaluasi usaha. Tanpa ada pencatatan dan pembukuan monev usaha tidak dapat dilakukan dengan baik.
4
BAB 2 TUJUAN TARGET DAN LUARAN
2.1 Tujuan Tujuan IbM Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam
Pengelolaan Sampah
Plastik menjadikan sampah sebagai sumberdaya ekonomis bagi masyarakat dengan cara: a.
Mengelola sampah 5lastic dan non-organik yang dilakukan di posdaya untuk menambah pendapatan penghasilan keluarga;
b.
Mengolah sampah 5 lastic (non-organik) yang dilakukan di posdaya secara tradisional supaya bermanfaat bagi masyarakat;
c.
Mendisain jenis teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan di posdaya untuk mengolah sampah 5lastic sehingga memiliki nilai ekonomis;
d.
Memberdayakan ekonomi masyarakat dengan model Posdaya yang dihasilkan I mengelola dan mengolah sampah 5lastic menjadi sumber ekonomi kreatif.
2.2 Target Target yang ingin dicapai melalui upaya meningkatkan kemampuan manajemen para pengusaha sampah anorganik
dari bentuk pengelolaan secara tradisional menjadi
teknologi tepat guna, diharapkan dapat melengkapi usaha produksi vavin blok dengan kualitas baik, serta perolehan keuntungan usaha yang lebih baik.
5.2 Luaran Bila model pengelolaan/manajemen pengusaha sampah anorganik menjadi nilai yang lebih ekonomi, diharapkan model manajemen ini dapat direplikasikan secara lebih luas ke pengusaha sejenis yang ada ditempat lain, untuk dibentuk sentra-sentra usaha baru, baik sebagai pengepul sampah anorganik maupun sebagai pelaku usaha. Lebih jauh diharapkan dapat menggantikan vavin blok dari bahan campuran seman dan pasir.
5
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pendekatan Masalah Transfer IPTEKS yang dilakukan Tim Pelaksana IbM dilakukan pada tiap tahapan dengan menggunakan prinsip bahwa setiap inovasi yang diterima oleh Mitra (1) dan Mitra (2) sebaiknya melalui proses, mendengar, mengetahui, mencoba, mengevaluasi, menerima, meyakini, dan melaksanakan. Melalui proses-proses tersebut diharapkan inovasi dapat diadopsi secara berkesinambungan, serta target sasaran mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis terhadap perkembangan usahanya, serta mampu mengembangkan inovasi yang telah dikuasainya. Supaya setiap proses berlangsung dengan baik, maka penyampaian inovasi kepada Mitra ditempuh melalui tahapan penjelasan, diskusi, praktek serta dilakukan tahapan pendampingan. Secara umum proses pendekatan untuk membantu Mitra (1) dan Mitra (2) untuk pengembangan usaha sampah annoranik diperlihatkan pada Gambar 1 berikut. Mitra -1
Mitra -2
Pengelola sampah plastik
Pengepul hasil olahan produksi sampah plastik
Manajemen Teknis Pengelolaan sampah
MASALAH USAHA
Penggunaan Teknologi Tepat Guna
Manajemen Keuangan
Manajemen Pemasaran Luaran Usaha
Manajemen Keuangan
Biaya Produksi
Penerima Usaha
KEUNTUNGAN
Gambar 1. Kerangka Pendekatan Masalah
6
3.2
Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan IbM Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sampah Plastik dijabarkan sebagai berikut: [6] a. Sosialisasi Program: Meskipun Mitra (1) dan (2) sudah menandatangani kesediaan bekerjasama, namun karena kegiatan usaha melibatkan berbagai pihak (Isteri dan Anak) serta pegawai, maka sosialisasi perlu juga dilakukan terhadap mereka, karena pihak lain /selain pemilik usaha akan turut terlibat dalam aktivitas pendampingan, serta secara langsung turut berperan untuk mencapai keberhasilan kegiatan. b. Rencana Tindakan: Rincian aktivitas pembinaan perlu disampaikan secara detail pada Mitra (1) dan Mitra (2), karena setiap langkah pembinaan membutuhkan partisipasi Mitra. c. Penyusunan Rencana Usaha, Rencana usaha perlu disusun sebagai bagian I proses usaha komersial. Rencana usaha disusun sebagai arah kegiatan usaha dan akan menjadi pendoman dalam monev perkembangan usaha. d. Pemilihan Peralatan produksi merupakan langkah untuk menghasilkan
cetakan
yang berkualitas. Kesalahan pemilihan peralatan menyebabkan seluruh program pemeliharaan tidak akan optimal. e. Program Pemeliharaan :
Program pemeliharaan perlu dirancang dengan baik,
dengan 7last pada kondisi peralatan yang sesuai dengan preferensi pasar. f. Manajemen produksi Nilai tambah terbesar dalam usaha sampah plastik terletak pada menejemen produksi. Oleh karena itu, kunci sukses perolehan keuntungan sangat ditentukan oleh keberhasilan manajemen produksi, kegagalan manajemen produksi akan menyebabkan kerugian usaha. g. Program pemasaran: Bidikan pasar yang tepat merupakan bagian penting menuju sukses usaha. Oleh karena itu pengenalan karakteristik pasar menjadi penting untuk mengambil keputusan yang tepat dalam memasarkan produk. h. Pencatatan, Pembukuan Usaha dan Evaluasi Usaha: Keseluruhan kegiatan usaha, baik menyangkut aktivitas maupun cash flow harus selalu tercatan dengan baik. Bagian ini merupakan bagian yang sulit dilakukan, karena pada umumnya pengusaha konvensional tidak pernah melakukan pencatatan. Pencatatan dan pembukuan usaha menjadi bagian penting untuk monitoring dan evaluasi usaha. Tanpa ada pencatatan dan pembukuan monev usaha tidak dapat dilakukan dengan baik. 7
3.3. Kontribusi dan Partisipasi Mitra Mitra (1) dan Mitra (2) saat ini aktif melakukan usaha pengelolaan Sampah Plastik. Mitra (1) melakukan usaha produsi sampah plastik, dengan hasil/output utama adalah vavin block, sedangkan Mitra (2) melakukan usaha sampah 8lastic dengan hasil/output utama adalah pellet plastik dari bahan botol mineral. Dengan aktifnya usaha sampah 8lastic (Mitra 1 dan Mitra 2), maka fasilitas/sarana/prasarana usaha sebenarnya sudah tersedia, seperti lahan usaha, peralatan kerja, dan tenaga kerja. Modal operasional antara lain untuk pengadaan bahan, upah tenaga kerja dan biaya operasional sebagian besar sudah tersedia, namun demikian saat ini pemanfaatannya belum optimal sehingga belum mampu menghasilkan produksi dan pendapatan yang maksimal.
8
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Pengalaman Perguruan Tinggi dalam Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Beberapa pengalaman Perguruan Tinggi dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, terekam mulai tahun 2005 hingga tahun 2013, sebagai berikut: a.
Pengalaman Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan
Program Taman Bacaan Masyarakat Dana APBN tahun 2005-2006
Penelitian Model pembelajaran KF dengan konsep bermain dan bersosialisasi pada otak kanan dan konsep mengingat pada otak Kiri dengan Pendekatan Pola pendidikan Andragogi Tahun 2006
Program Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara melalui Kuliah Kerja Nyata Tematik Dana APBN Tahun 2007
Pendidikan Keaksaraan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Dana APBN Tahun 2007
Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Aksara Melalui Gerbang Kahuripan Pemerintah Kabupaten Bogor Dana APBN Dekonsentrasi Tahun 2007
Program Dana Motivasi Belajar Keaksaraan Fungsional (KF) melalui Olahraga Masyarakat Dana APBN Tahun 2007
Pendidikan Keaksaraan Dasar melalui Bantuan Operasional Keaksaraan (BOK) Dana Dekonsentrasi luncuran tahun 2009 (pelaksanaan pada tahun 2010)
Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) Melalui kewirausahaan di Kecamatan Dramaga tahn 2013.
b. Pengalaman Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Masyarakat a. Program pendampingan Imbal Swadaya Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2001-2004 b. Pelatihan Pertukangan dalam rangka Imbal Swadaya Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2003 c. Kaji Tindak Penerapan Teknologi Pertukangan di daerah Kemang Bogor tahun 2003
9
d. Pelatihan Teknologi Arang Aktif Masyarakat di daerah Caringin Kabupaten Bogor tahun 2003 e. Kaji Tindak Teknologi Arang Aktif di daerah Caringin Kabupaten Bogor tahun 2003 f. Backstopping PKBM Titian Mandiri, PKBM Damai Mekar dan PKBM Al Hasani tahun 2003 – 2004 g. Backstopping PKBM Titian Mandiri, PKBM Damai Mekar, PKBM Al Hasani, PKBM Tiga Bina dan PKBM Jaya Sentosa tahun 2004 – 2005 h. Lifeskills Arang Kompos dari Limbah Sawmill, Pasar dan Pertanian tahun 2004 – 2005 i. Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Beasiswa Kolase tahun 2007. j. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Jawa Barat di Kota Depok tahun 2012 – 2013 dengan Tema Bank Sampah. k. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Jawa Barat dengan Tema Pendidikan Keaksaraan Fungsional dalam Rangka Peningkatan IPM keluarga di Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor tahun 2014. l. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Temaik Posdaya yang didanai oleh Yayasan Damandiri tahun 2014. c. Pengalaman Penelitian a. Pelaksanaan Seminar hasil Penelitian dosen tahun 2013 dan 2014 (terlampir dalam prosiding penelitian setiap tahun) b. Pemenang Hibah Penelitian Dosen Pemula dengan Pembiayaan dari Direktorat Pendidikan Tinggi melalui KOPERTIS Wilayah IV dengan Skema Hibah Dosen Pemula sebanyak 3. d. Jaringan / Mitra Kerjasama Berbagai kerjasama telah dilakukan dan dikembangkan oleh LPPM-UIKA, baik dengan Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta maupun dengan LembagaLembaga Internasiona lainnya, diantaranya dengan AP-4 IPB, CV. Citra Pangan Mandiri, CV. Mitra Niaga Indonesia, Numo Collection, Batik Cibulan, Yayasan Rainasandra-Jakarta, Thiraffi Brownies & Cakes, SMKN III Bogor, Dharma Wanita Pemda DKI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah (pemda) Kota dan Kabupaten Bogor, Pemda Kabupaten Cianjur, Pemda Kabupaten Bekasi, Bapedal-Jakarta, BATAN, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Agama, Swiss 10
Contact serta Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Yayasan Damandiri dan Pemrintah Provinsi Jawa Barat.
4.2. Kualifikasi Tim Pelaksana dan Tugas dalam Pelaksanaan Kegiatan Pengalaman pengabdian pada masyarakat ketua tim dan anggotanya cukup baik, Ketua Tim (Dr. Ir. M. Hariansyah, MT, dan Dr. Hj. Immas Nurhayati serta Dr. H.A. Rahmat Rosyadi, SH., M.H. ) sangat aktif berperan dimasyarakat, khususnya dalam memberikan penyuluhan dimasyrakat, membimbing masyarakat melalui pembentukan POSDAYA, mulai dari bank sampah, hingga menjadi pengolahan sampah menjadi nilai ekonomis. Rincian pembagian kerja dalam Tim dapat disampaikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kualifikasi Tim Pelaksana dan Tugas dalam Pelaksanaan Kegiatan No
Nama Pelaksana
Keahlian
Tugas yang ditangani
1.
Dr. Ir. M. Hariansyah, MT (Ketua Pelaksana)
Teknik Pengelolaan Sampah organic menjadi vavin block.
Proses pembuatan sampah hingga menjadi vavin block, menggunakan teknologi tradisional yang ramah lingkungan.
2.
Deni Hendarto, ST., M.Si (Anggota Pelaksana)
- Manajemen Proses Produksi
Perbaikan pengelolaan pemasaran
3.
Dr. Hj Immas Nurhayati, MSM (Anggota Pelaksana)
- Studi Kelayakan
Perencanaan Usaha, Identifikasi Pasar Input dan Output, kewirausahaan
- Kewirausahaan
11
menejemen hingga
BAB 5 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1
Anggaran Biaya Besar rencana anggaran biaya untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan
pengabdian pada masyarakat (IbM) diperlihatkan pada Tabel 2 berikut. No
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Program IbM Komponen (%)
1.
Barang Habis Pakai:
49,53
Jumlah ( Rp) 24.765.000
2.
Insentif Tenaga Kerja ( maksimum 30 %)
28,54
14.270.000
3.
Keperluan Dinas
14,93
7.465.000
4.
Publikasi, laporan dll
7,00
3.500.000
100,00
50.000.000
Jumlah Catatan : Rincian Anggran Biaya terlampir
5.2
Jadwal Kegiatan Program pendampingan Mitra (1) dan Mitra (2) dilakukan secara bertahap sesuai
dengan program yang telah disusun sebelumnya. Seluruh program kegiatan disusun secara bersama dalam bentuk Rencana Tindak. Supaya seluruh kegiatan terprogram, disusun Rencana Usaha atau Feasibility Studi yang dimanfaatkan sebagai pedoman tindakan serta alat monitoring dan evaluasi kegiatan. Seluruh aktivitas dijelaskan pada Tabel 3 berikut Tabel 3. Jadwal Kegiatan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Aktivitas/Kegiatan
1
Sosialisasi Program dan Penyusunan Rencana kerja dan tindakan Penyusunan Rencana Usaha Pembukuan Usaha Pengumpulan bahan baku Proses produksi Menejemen produksi Menejemen pembukuan akuntansi Pelaporan dan publikasi
12
2
BULAN 3 4 5 6
7
8
Daftar Pustaka [1]
Daud Nedo D, 2013, Laporan Kerja Semester I Volume Sampah Kota Bogor, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor
[2]
Basriyanto, 2013, Memanen Sampah. Kanisius-diakses WIKIPEDIA, Kamis, 16 April 2015, pukul 15.00 WIB.
[3]
Bakhtiar, Muhammad Yannefri. 2010. Posdaya: Sebuah Implementasi Paradigma Bottom Up Planning dan Pembangunan Berbasis Masyarakat.
[4]
Prasetyo PEA, 2015. Perancangan Mesin Penghancur Sampah Plastik Dengan Kapasitas 250 Kg / Jam. Aneka Mesin. Jakarta.
[5]
Saleh, Ahmad, dkk. 2013. Pengembangan Modal Sosial Dan Kewirausahaan Sosial Melalui Posdaya
[6]
Umar, H., 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Gramedia, Jakarta.
13
dari
Internet.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Lampiran 1. Bio Data Ketua Peneliti dan Anggota Tim Pengusul
CURRICULUM VITAE KETUA PENELITI Nama Tanggal Lahir Tempat Lahir Alamat No. Telp/HP Email
: : : : : :
Dr. Ir. M. Hariansyah, M.T 17 Maret 1968 Balikpapan Jl. Pakuan Ciheuleut No 79 Bogor 0251 8356884 / 082113070198
[email protected]
1. Riwayat Pendidikan Tinggi : No 1 2 3
Tahun 1996 2007 2014
Jenjang S1 S2 S3
Institusi UNPAK Bogor ISTN Jakarta IPB Bogor
Bidang Ilmu Teknik Elektro Teknik Elektro TEP – Sistem Kontrol
2. Penelitian Yang Telah Dilakukan (selama 3 tahun terakhir) No 1
2
Judul Penelitian Sumber Dana Studi Kelayakan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Desa Pulau PT. Basuh Tengah Kecamatan Jangkat Kab. Marangin Power Electric Jambi. Studi Kelayakan Perencanaan Pembangkit PTPN XIII, Listrik Tenaga Bio Massa, menggunakan Kalimantan Tandan Kelapa Sawit. Barat
3
Perencanaan Jaringan Listrik Binary Cycle
4
Pembuatan Prototype sampah organik
PT. Intan Prima Kalorindo
PLTG Bio Massa dari Mandiri
14
Tahun 2011
2012
2013
2014
3. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Yang Telah Dilaksanakan (Selama 3 tahun terakhir) No 1 2
3 4
Judul Kegiatan PKM Instruktur perencanaan dan pemasangan instalasi listrik di Musolah Instalasi Penerangan dan penyuluhan tentang Hemat Energi Pada Masyarakat di Musolla Al Ikhlas Desa Cimandala Cibanteng Kec. Sukaraja Kab. Bogor Instruktur Pemasangan Instalasi Listrik di Musollah Annur desa Cibanteng Cijeruk Bogor Peran serta Pelaku Usaha Dalam Pengelolan Sampah di Kota Bogor
Sumber Dana FT- UIKA Bogor
Tahun 2011
FT – UIKA Bogor
2013
FT- UIKA Bogor
2014
Pemkot Bogor
2014
Bogor, 13 April 2015
Dr. Ir. M. Hariansyah, MT NIDN : 04 170368 01
15
CURRICULUM VITAE ANGGOTA - 1
I.
IDENTITAS DIRI
Nama Tanggal Lahir Tempat Lahir Alamat
: : : :
No. Telp/HP : Email :
Dr. Hj. Immas Nurhayanti, SE, MMS. 16 April 1973 Sukabumi Bojong Depok Baru RT 02 RW 14 Blok DN No 4 Sukahati Cibinong Bogor. 087870696058
[email protected]
1. Riwayat Pendidikan Tinggi : No 1 2 3
Tahun 1996 2007 2014
Jenjang S1 S2 S3
Institusi FE-UIKA Bogor FE- UI Jakarta FE-UI Jakarta
Bidang Ilmu Manajemen Manajemen Manajemen
2. Penelitian Yang Telah Dilakukan (selama 3 tahun terakhir) No 1 2
3
4
Judul Penelitian Potensi dan Preferensi Masyarakat Kota Bogor dalam Memilih Perbankan Syariah Pengaruh Biaya Penyelenggaraan Pendidikan terhadap Minat Calon Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor. Analisis Pengaruh Pencitraan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Kuliah di Universitas Ibn Khaldun Bogor Fiksi Perdagangan dan pengaruhnya terhadap estimasi expected return pada capital asset pricing model di bursa efek Indonesia.
16
Sumber Dana UIKA-Bogor
Tahun 2012
UIKA-Bogor 2013 UIKA-Bogor 2014
UIKA-Bogor
2014
3. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Yang Telah Dilaksanakan (Selama 3 tahun terakhir) No 1 2
Judul Kegiatan PKM
Sumber Dana
Pemberdayaan Perempuan DKM (Masjid Arroyan)
DKM
Panitia dan Pembina Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik terintegrasi.
UIKAPemerintah Jabar
Tahun 2013 2014
Bogor, 15 April 2015
Dr. Hj. Immas Nurhayati, SE., MMS NIDN : 04 160473 01
17
Lampiran 2. Gambaran Ipteks yang akan ditransfer kepada kedua mitra. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada mitra 1, meliputi: a. Pembuatan tungku pembakaran: Tungku pembakaran selama ini dibuat menggunakan batu-bata sebagai penyangga kuali, sehingga tidak kuat menahan kuali ( tempat memanaskan dan meleburkan plastic). Teknologi yang digunakan adalah membuat tungku secara permanen menggunakan batu-bata yang dirancang dapat menerima inputan kayu bakar dare beberapa sisi. Selain itu tungku dirancang dengan baik agar dapat memberikan konversi panas dare kayu bakar kekuali, sehingga pemanasan dalam kuali merata. b.
Bentuk kuali yang digunakan untuk meleburkan plastic selama ini seperti bentuk penggorengan, tidak mempunyai tutup, sehingga udara panas yang berasal dare sumber api tidak dapat diterima secara maksimum. Rancangan teknologi yang diberikan, merancang ulang bentuk kuali dengan dilengkapi tutup kuali.
c. Pembuatan cerobong asap, selama ini asap yang keluar hari kuali langsung terbuang keudara, sehingga dikhatirkan menambah penyemaran udara. Bentuk iptek yang ditawarkan membuat rancangan bentuk ceobong asap yang mampu memfilter asap. d. Penggantian bentuk cetakan, selama ini cairan plastic yang telah dipanaskan dipindahkan kedalam cetakan secara manual, dengan cara diambil menggunakan sendok dare kayu, sehingga dihasilkan produksi yang belum terlalu baik. Bentuk iptek yang dirancang alat cetak dimasukkan kedalam kuali, kemudian dikeluarkan dilengkapi dengan pengepres, sehingga dihasilkan mutu produksi yang baik. e. Proses penyimpanan, selama ini hasil produksi tidak disimpan dan tidak ditata dengan baik, dibiarkan berserakan ditanah.
Bentuk iptek yang diberikan
recananya membuatkan tempat penyimpanan hasil produksi.. Bentuk iptek yang sudah dilaksanakan secara konvensional oleh mitra 1 diperlihatkan pada gambar berikut. f.
18
Sampah pelatik yang sudah dipilah
Bungkusan sampah plastic dimanaskan
Proses pengadukan plastic
Proses pengadukan plastik
Proses pencetakan ke plastic
Proses pencetakan ke plastic
Proses pemasukan Plastik cair kecetakan
Hasil Olah bahan plastic berbentuk batako
Bentuk Iptek yang diberikan kepada mitra 1 dan mitra 2, secara umum: a. Pelatihan
menejemen pemasaran. Selama ini hasil pemasayran bersifat
konvensional, artinya tidak dipublikasikan secara umum kepada masyarakat dan pemerintah. Pemasaran bersifat hanya menunggu pembeli datang ke lokasi.
19
b. Pembukuan administrasi selama ini tidak pernah dilakukan, iptek yang ditawarkan adalah pelatihan tentang menejemen administarsi dan pembukuan keuangan, serta teknik pemasran.
20
Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah
Lokasi Mitra 1 dan 2
Keterangan: Jarak lokasi mitra (1) dan (2), dengan lokasi kampus UIKA Bogor sejauh 20 km, dapat ditempuh kendaraan selama 20 menit.
21
Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Program IbM No
Uraian
Jumlah
Satuan
Harga (Rp)
Jumlah ( Rp)
1 1 3 3 5 5
Unit Unit Set Liter Set set
250.000 750.000 125.000 5.000 7.500 35.000
250.000 750.000 375.000 15.000 37.500 175.000
1 1 2 3 2
lusin lusin set set set
25.000 125.000 150.000 125.000 250.000
25.000 125.000 300.000 375.000 500.000
250 0,5
kg m3
650 150.000
162.500 75.000
12 12
m2 m2
900.000 900.000
10.800.000 10.800.000 24.765.000
9 8
ho ho
60.000 60.000
540.000 480.000
1 2 3
ho ho ho
4.000.000 3.500.000 750.000
4.000.000 7.000.000 2.250.000 14.270.000
3 3 1
kali kali kali
1.250.000 1.240.000 3.500.000
3.750.000 3.715.000 3.500.000 50.000.000
1 Barang Habis Pakai: Peralatan yang digunakan: a. b.
c. d. e. g.
Tungku tempat pembakaran/kompor ( dimeter 70) cm Kuali/tempat meleburkan plastik ( diameter 100)cm Alat cetak bahan yang sudah dileburkan Pelumas untuk menghindari penempelan/oli bekas Kuas cat untuk meratakan pelumas sampah Alat press cetakan
Alat pengaman pembakaran
a. Masker untuk menghindari asap b. Sarung tangan anti api untuk menjaga percikan hasil pembakaran c. Sepatu boot d. Kaca mata e. Helm Bahan yang digunakan: a. Plastik dare berbagai macam jenis b. Kayu bakar Bangunan a. Gudang penyimpanan plastik ukuran ( 3 x4 ) m b. Gudang penyimpanan hasil produksi 2
3
4
Insentif Tenaga Kerja a. Tenaga produksi ( bagian lapangan) 3 orang b. Tenaga administrasi dan pembukuan 2 orang c. Tim Ahli maksismum 30 % - Ketua 1 orang, ( untuk 1x 8 bulan) - Anggota 2 orang ( 2 x 8 bulan) - Mahasiswa 3 orang ( 3 x 8 bulan) Keperluan Dinas a. Perjalanan Dinas b. Rapat koordinasi tim dan mitra (1) dan mitra (2) Pelaporan dan publikasi
22
Lampiran 5. Pernyataan Kesedian Mitra (1) dan (2)
SURAT PERNYATAAN KESEDIAN MITRA -1
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Mulyadi
Umur
: Bogor, 28 Januari 1974
Alamat
: Kampung Bantar Kambing RT 03 RW 07 Desa Bantar Jaya Kecamatan Rancanbungur Kab. Bogor. Jawa Barat.
Kontak Person
: 087873596004
Usaha
: Wirausaha bidang Pembakaran Sampah Plastik ( Segala macam plastic) untuk bak sampah, pas bunga, dan bata blok lantai, dan vavin block.
Dengan ini menyatakan kesedia untuk mengikuti program ipteks bagi masyarakat, sesuai hasil rapat dan diskusi yang telah diputuskan bersama dengan Tim Program Iptek bagi Masyratakat (IbM) LPPM – UIKA Bogor
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran, agar dapat dipergunakan sebagimana mestinya.
( Mulyadi )
23
SURAT PERNYATAAN KESEDIAN MITRA -2
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: H. Engkom Komarudin
Umur
: Bogor, April 1960
Alamat
: Kmp. Bantar Kambing RT 01 RW 07 Desa Bantarjaya, Kec. Rancabungur, Kabupater Bogor, Jawa Barat
Usaha
: Ketua Pos Pemberdayaan Masyarakat ( POSDAYA) yang bergerak di Bidang Ekonomi Kreatif masyarakat salah satunya menampung hasil produksi pembakaran plastic.
Dengan ini menyatakan kesedia untuk mengikuti program ipteks bagi masyarakat, sesuai hasil rapat dan diskusi yang
telah diputuskan bersama dengan Tim Program Iptek bagi
Masyratakat (IbM) LPPM – UIKA Bogor
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran, agar dapat dipergunakan sebagimana mestinya.
24