1 2 3 Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran BaAasa Edisi Kelir a H.Douglas BroM CosrightO 200? oleh leatson Education,lnc Hak cipra edisi bahasa lndones...
Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran BaAasa Edisi Kelir a H.Douglas BroM CosrightO
200? oleh leatson Education,lnc
Hak cipra edisi bahasa lndonesia o 2008 oLeh Kedutaan Besat Amerikd Serikat di Jakarta Hakcipra d ilirdurgi undang.undang. Dilarang menperbanyaksebagian arau seluruh buku tanpa izLn tenuLis dari pemeganghrk cipra. Penedenah: Noor Cholis danYusi Aqan!o Parernom
Pequting' YusiAvianto
Pareanom
lsBN: 9?8-9?9,1079-18.1
DAFTAR ISI
:rs:=r
Edri
KelJma
Iiri I Bahasa, Pcmbelajaran, dan Pengajaran I--*aan tenteng Pemerolehan Bahasa Keclua
2
P.oses Pembelajuan
2
z
2 3 3
u
i---:<.ajaran dan Pengajann ur-rb Pemikiran daLam Penerolehan Bahasa Kedua Linguisrik Struktural dan Psikologt Behavioristik Lingrlsdk Generatif dan Psilologi Kognltjf Konstrukrivisme: Sebuah Perdekatan MuLddisipliner ir-:ulr Belas Abad Pengajaran Bahasa :::.,-:.:ran Bahasa pada Abad Kedua puluh -.r'.. !. le'rd' .dat u-.d Ko).'n da, D r^.
'rc-wft
3
l
5 E
9 10 11
l3 16 18
20 2Z
Penbelajraan Baha:a:
Pdnduan untuk
Enr';
Ljna tumuL t
1
5Ai3L1N I. FAKTOR US1A
-":-
I
Karakreristik Pembelajar Fakror Linguistik Usia dan PemeroleLrn Variabel lnsnuksional KonteL. Tujuan -:r.-;.!..i,, d , ,m K, Lt,\an K
ari I
1
Pemerolehan Bahasa Pertama
:enerolehan Bahasa Pertama
z3
z4 25
26
Pendekaran Behaviorisdk
21 Z8
Gugatan terhaclap Pendekaran Behavioristik
79
Pendekaren Nadvts
t0
Gugatan terhadap Pendekatan NarivLs Pendekatan Fungsional Permasalahan dalam Penerolehan Bahasa Petama
34 35
l8
Komperensi dan Perforna Penaharnan dan Produltsi
38
Bawaan atau Pengasuhan
43
Sistematisitas dan Variabiliras Bahasa dan Pemikiran
44 4s 46
41
47
Latihan dan Frekuensi
49
Masukan
50
Vacana
51
\Tawasan Pemerolehan Bahasa Pertana Diterapkan untuk Peneajaran Bahasa
l:pJ
Can
f"i,aar)an
/rrv( (d"rn
55
dan u,rklr,
56
Saran BactLan
Peaahnan Penbeltjarun Bahnsa: Enti lwnal
2
Bab 3 Usia dan Pemerolehan Membuang Mitos
Jenr, t. b .rJir gar J rr Konrr"s Hipotesis Periode Kritis Pertimbangan Neurobiologis Lateralsasi Hemisferik Jadwal Bioloeis Partisipasi Hemisferik Kanan
Bilingualisrne Interferensi antara Bahasa Pertama dan Kedua
Urutan Pemerolehan Meninjau Ulang Pemasata}an dalam Pemerolehan Bahasa Pertama Kompetensi dan Performa Pemahaman dan Produlsi Bakat Alam atau Penganh Lingkungur Karakteristik Univenal Sistematisitas dan VatiabilitBs Bahasa dan Pemikimn
5Z
57
58 58
60 61
6Z
62 63
64 66 66 70 13 77 77 77 7B
80
80 81 B1
81
82 82
Peniruan
E3
l.atihan clan Frekuensi
83
Masukan
83 iJJ
iet::pa
Metode Pengajaran Bahasa yang "Terinspirasi Usia dan E4
-r-. :r
Respons Fisik Total Pendekatan Alami pprr_r)aan rr
ri( Knrj-,
84 85 L,n D, l,.,r
86 87
'-!:;ian
lmat
Pernbeld.juan Bahasa: Entri
&TCL\\ II. EAKIOR
h {
88
3
PSIKOLOGIS
91
Pembelajaran Manusia l--atla; aran dan Pelatihan
nr:rorrsme Klasik
:&-=:
lec
92
91 91 94
Pavlov
Condidonins Skinner
Penambatan ALLsubel Pembelajaran Hafalan vs. penbehjann Bertrakna
Lupa Sisremaris
100
:;r.:.-.g Hullanistik Rogcrs
104
s:L= P.mbelaj an
--r---:. r. lr.r*leren., d r C. r.-,lr ., Ber ]=;=r:r Induktif dan Dedukrif
irr;.
"\
106 109
,rr
111
llz
Bahasa
{.c---$ln dan Pembelajaran BatraM -€:r Pembelajarab dalam Praktek, Kontras Dua i-;ajaran
lii i Gaya dan Strategi \:<- Gaya, dan Straregi .5. :embetajar:rn Independensi Bidang Doninasi Otak Kiri dan Kanan Tolerarsi Ambiguiras Retlekft.iras clan tmpulsivitas Gaya Visual, Auditods, dan Kinestetik
114
1)5 126 126 127
129
l3l 115
136
1tE
t9
Otonomi, Kemafl:ruman, dan Thdakan
I
Strategi
141
143
Strategi Fembelajaran Snategi Komunikasi
148 149
Strategi Penghindaran Strategi Kompensatods
150
Instruksi Berbasis Straregi Mengenali Gaya dan Strategi Pembelajar Mernasukkan SBI ke Kelas Bahasa Menstimulasi Tindakan Snategis di luar Kelas TaW dltn renan\aan u'ru\ K"iat tot Dt lt:
152 155 t5'7 160
i61 167
Pengalsnan Penbelaiann BahastL: Fntri lumaL 5
6
Faktor Kepribadian \(/ilayah Afektif Faktor Afektif dalam Pemerolehan Bahasa Kedua Harkat Teori Atribusi dan Kelayakan Diri Kesecliaan Berkomunikasi Hambatan Pengambilan Risiko Bab
l6l 165 166 161
t67 169 170 171
Kecernasan
111 115
Empati
1',t
Ekstroversi
lEl
Motivasi
Teori Motivasi Orientasi Integratif clan Instrumental Motivasi lntrinsik daD Ekstfi'\sik Neurobioloei Afeksi Jenis Kepribadian dan Pemerolehan Bahasa Mengukur Faktor Afektif Morivasi lnftnisik di Kelas lopjJ d,. Pn,anrd"r rnr", Ko'an dan D, l
183 183 185 188 191
19z 196
19l 200 201
SmtLn Bacaan
Pengalanan Penbelajaran Battasa' Entri
9
lmal
BAGL{N II1, FAKTOR SOS1AL BUDAYA Bab ? Faktor Sosial Budaya Budaya, De{hisi clan Teori
6
201
Stereotip atau Generalisasil
205 206 206 209
Sikap
211
l:=erolehan Budaya Kedua
'.r:i
1.12
Sosial
215
V,+:=ejarkan Kompetensi Antarbudaya
z19
'!}it:lan
dan Polltik Bahasa Bahasa lnggris Dunia ESL dan EFL lmpedalisme Lingurstik dan Hak Balusa Kebijakan Bahasa dan Debat "Hanya bahasa Inggns,,
:-n::sa, Pemikiran, clan Budaya Membingkai Semesta Konseptual Kita Hipotesis \7hortian ::.::'? di Kelas Bahasa .ctr r:n lora.;a"r un ur K"1ra" da,r D,.(r,
S
Pernbetljatu;:n Bah.asa: Entn
lurnat
7
Kompetensi Komunikatif Kompetensi Komunikad{
Linguisrik KorpN Rerorika Kontrastif Sosiopragmatika dan Pmgmalineuisrik Bahasa dan Cender S,acana
Nonvertral Kinesik Kontak Mata
247
254 255 256 ?.57
26l z6l
Proksemik
Kinesterik Dimensi Olfaktori Kelas: CLI dan Pengajaran Berbasis Tugas Pengajaran Bahasa Komunikatif
Insnuksi Berbasis Tugas
!4e'nnen
245
259
L-unikasi
pry,aaraa.
2i8
253
1?:=inla
rn
235
148 250
.{nalisis Percakapan
-jEu
234
2.41
Tujuh Fungsi Bahasa Halliday Pendekaran Fungsional untuk Pengajaran Bahasa
-i ji
231.
z4a
li-ietinisikan icgsi Bahasa
?*
229
231
!4<.t6ian 8.t,
224 2).5
rnru( lra; ar Ln D-rrc.
Penbelajaran Br,h^sr': Enti
lffial
8
762 262 263 263 263 264
264 266 1.67
769 z7a
viii
Doftorlsi
RAGIAN IV. FAKTOR LINGUISTIK Bab 9 Pengaruh Lintas Lincuistik dan Bahasa Pembelajar Hipotesis Analisis Kontrastif Dari CAH ke CLI
271 272 272 276
Kernencolokan dan Tata Bahasa Universal Bahasa Pembelajar Analisis Kesalahan
Kekeliman dan Kesalahan Kesalahan dalam Analisis Kesalahan Identifikasi dan Deskripsi Kesalahan Sr,rnber Kesalahan Trans{er lnterlingual Transfer lntralingual
Konteks Pembelajaran Strategi Komunikasi Tahap Perkernbangan Bahasa Pembeiajar Variasi dalam Bahasa Pembelajar Fosilisasi atau Stabilisasil Kesalahan di Kelas, Seiarah Rinekas lnsnuksi Berfokus Bentuk Kategori Perlakuan terhadap Kesalahan
Bab 10 Menuju Sebuah Teori Pemerolehan Bahasa Kedua Mernbangun Teori SLA. Wilayah dan Generalisasi Hipotesis dan Klaim Kriteria Kepraktisan Teori
3).2
Topik Panas dalam Penelitian SIA Pembelajaran Eksplisit dan Implisit Kemafhuman Masukan dan Keluaran
319
Frekuensi
Model Lahiriah, Hipotesis Masukan Krashen Lima Hipotesis Evaluasi terhadap Lima Hipotesis Hipotesis Keluaran Model Koenitif Model Pemrosesan Perhatian Mctaucbrin
1t4 31.4
316
3t7
3t9 324
3Zl 3Zl 322
322 324 326 328 328
Model Eksplisit dan lmplisir Model Konstruktivitls Sosial Hipotesis lntetaksi Long Usulan Kontroversial Teori "Hortikultural" SL4. yang Gembira Dari Teori ke Praktek Hubungan Tirnbal Ba1ik, Bukan Dikotomi Saran untuk Penlusunan Teori Pernainan Memercayai dan Permainan Meragllk:ln Seni dan Sains
SIA
331
334 336 338 338 340 340 341
Peran Intuisi Topr\ don Petran,aan ut. Kajon drn D^krtr Sann Bacaan Pargalanan Penbelajaran Bahasa: Lena lurnal Terakhir
34t
Dallar Pustaka
148 406
\
Glosarium
344 315 346
rndeh
'-
Nama
Subjek
424 430
PENGANTAR
KETIK{ Prruip lr€mb.l"jaran dun Pengaytan Bahasd edisi pcr:am. muncuLpade 1980, brtang pernerolehen bahasa kedua atau SLA (wconrl largtusr acqu;srnor) relarif bisa dikelola. Kami punya sejumlah jurn.rl pbfsronal rang mengkhususkan Jiri pada SLA. koleksi antologi dan lanjuran konterensi dalen jurnlah cukup hanvak, beberapa buku bernLLtu tentang SLA Jan pengajaran, serti konruniras pencliri yang membakdkan Jiri unruk br.lang ini. Kini bidang SLA mempunyai banyak sekrli cabane, sul.bidang, scrm spesialisasi sedemikian banyak hingga hampit mustahil sam orrng 'm.Danga n i ' semuanye. Dalam eclisi terbaru Lrn&ase liacing, sebuah jurnal toretis )ang nemt)ahas SL{ berikur implikasi dan aplikasi pedagogisnya, 162 terbLtrn terkrla J.1h Jitetitpkrn sel_.agai sLrmL.er'sLrn.rt cr potensial untuk penelitian SLA Delam du.r Buku teqangan vang mcninjau penelirian tentang pemerolelan L.ahasa kedua (D,rughtl & Long, tOOl; HinkeL, 2005), paLa pemhaca drsuguhi lebih dari 2..000 laLaman dan ?0 bab ttnjru:rn rennng penelirirn mutakhirl Selumh rerbitan ini, berikLrr ribuan presenrrsi dalam koniirensi-Lonterensi tahunan SL{ Lli sclumh dLlnia.lan Lr.siru banvak buku, kini nencakupi bedusnr.lusin lingkLrp kajian utalna. Dari A sempai Z"-Aksen hinsla Zona perkenbangan proksimal-Sl{ aJalah bldang penelirian van! kala Llan beruncLr Saat ini k,ta bLsa melih:Lt bahwa penelirian yang lumlahnya ridak seber:Lpa clalan beberapa dasawarsa silam sLrdah tergusLrr olch gudang infomrasi lang begttu kompLeks dan saling berkaLt. Berbagai sul.hidang dlrumuskan Jrn dieksplor:Lsi. Para peneliri
di seluruh cllrnia benemu, berbincrngl,incang, ltrrukar tenLLan, nembrnJnrglan dara, dan mernL'uat beberapa kesnnpuLan _rang bisa direrjma semLre pthal. Banvak jurnal bergeDgsi dan .lipandang otrjektif ve.g memuar h:J tcrLraik dan paling mcnarik .leri penelirirn ini. Kekeliruan penelitian menjali betkurang ketika sccrra kolekrii kita tahu bagaimana merumuslan pctrralan secare teprt. Di samping itu, misteri dan leajaiban kecakapan tr!lrasa m:rnusi:L masih terlLs menglLsik ra;a ingin tahu kira.larang rcla laporan pedelirirn lans tiddt.liakhiri dengen keterangan sepcrti "diperlukan peneLitian lebih I'rnjuf'. Dalam ikhtisnr serebal 838 halarran yang disunting oleh Dolrqhq dan Long (20C1), Thr Ha tl'oolt o/ S.cond Laqvage Acqaririon, sebelLrm kalimat penutup acla pernyaraan vrng Lerbrmyi: "Nyaris
tidak mensejutkan bahrva problem reoretis clan merodologisnya masih banyaki SIA \aru sajr. rne.nusuk\ s\\a;ah !.n1il\ i\n\a\, da\ SLA {arate \er:ama masa\dr. rt srlthqt] (cre".s. 1qt1 , \. t56\
\IANIAATDAN AUDIENS Sejak rerbir
perraru Fada 1980, dan sekarang edisi keljma. ptin\ib penb.hjaran
dan
Pengajatan Bahasa sudah m emberik an berbagai manfaarbagi banvakaudtens
di seluruh dunia. Baei sarjana atau mahasisrva tingkat akhir prosnir pdxli.likan guru baha",, inilah buku teks tentang dasar reorctk pengajaran bahasa, sebu"h kali", rentn,,g
Dlam
hasil penelirian ying mengLLngkap bagaimana manusi:t nrenguasai b:fiasa kedua. Bagr l,anyak orang, buku j.i menjadi bacaan bagi caton_calon peraih gelar Masrer dalam menghadapi ujian akhir dj bicla1]e SL{ araLr referensi unruk peneirtiarr tesis mereka. Bagi guru,guru beryengaiaman, bLrku tni adalah pegaDgxn yang trerjsi tinjausn tenta,LB isu.islr murakhir bnlang ini; ia dilengk:pL Jenr.n LnJ.k. dan enn errrr brhtrngrafis untuk nT enopang rinjauan terseLur. Bagi pembaca 1ah, Ancl! tjdak harus memiliki pcnsetatruan teknis Linslrisdk ntau psikolosi terlcbih dulu untLrk memahani buku ini. Sejak alvaL, trutu ini aisus." dengan ber.tolak clari pemaham.rn urnum k.rrm terFelatnr tentang dunia, kehiclupan,
Pertarnaan pertama yang diajukan cJra.g ketiLa menclengar bahwa sebuah edisi baru akan terbLt adalah, "PeruL\ahan rpa ).ans {n.1r hurrt' JJlr heherapr rnhas,.w"
{;,
saya nendengar, "Apakah edisi terakhir ini benar_benar belbetia clari yang sebelumnyal" Menengg:rpi pert,tnyaan.pertanlaan hi, berikur beberapa
l.
lrarh besar,
l-u drn ropit t-aru D. ti.trr e r rg t.rL-rrr ,, 1..", .q"i, SLe ,n,, " kLrrun rraktu enam atau tuluh tahun sudah ukn" -.-"".;tko" L""yok kenajuan. Meninbang perkembangannya, etlisi ini menarnpilkan se;umiah roollJru."ne li," i,.r,.e.., rrr I rat-ir . Teorlreori Vlrorslq dan Bakhth;sta..tr rjnjxuan historis pen,raiaran bahasa . Fo,.Ni ..mF. rrne eer' .- e. ,p .l . p a, e*r . Bukti rerkait Lunur-temuan,rcnuan balur tertib penguasaan_penelitian 1.r., Hukum efek Thorndike, bakar Lerbahasa penelirian baru, kecerctasan gancla pemutakhiran
B
Gala kinesretik, otoncrli, kepahaman, instruksi berbasis straregi penelitian
6as
FE
t.ah:, tn*.r
p,,,eram_p.oeram
.
Teori arriL.usi, kepercayaan pada kemampuan mengubatr diri, kesecliran berkomunikasi, Hiporesis Pengkodean Ktkuranr:an Linguistikatau LCDH_
liasuistrc D:irir CrJin{ Hrporhsr (dalan penelLri:rn kecenasan). tcori Al ran, orilnEsi pe rs fekrit p.rsF cktif ba.u . Dcti.is;(lerinlsi hcbuJrvaan penutathiran, suru penL,rur adi L.erl)ahase lnggris amLr \EST (r in,i Enslis[jfarhirg reacher)-Jan hukan NEST. inrferiilLism. lingrLisrik perspclttiflerspekrif b.rnL . LlnqLrisiik korfus, retorika konirasrii ' lvbdel konarerisi, krLrik Iosil"asi (st.bili;isi), mengnn:rii, perherian, tipe, trye urqran t.r1ik, mengulrah bentLrk, ftckuens] nasukan . "Topih-topik hrngar" cleL:Ln penelirirn SLA, hiporesis krlurran penelirirn b:LrLL, keprhamrn IreDrutakhiran dan referensi.rc{erensi baru. Topil<-,:(,fjL hin J:Lri edisi seLclLrmnla dllnut.rlhtrkrn deng.rn temuen-tcmuan baru Jan perspektii l aru. -sebagian Jeri pemurakhiran nri tccermin drlam Fenetarir Lihng nare.i Jrlan bcrl,agai l.ab. Drn J:ui ril.uan anikel, bLrku, dan L..rb t)aru rang muncul sejak edisi rer:rkhir, sala menarnl,ahkan .l sini leL.ih dari 300 rcferensi bibLiografi l.aru lrng melrrplrrkan kann reraldrir ctalan SLA. 3. Pcrubahan umtar Bab 8 dan 9. Dene:Ln pcnekanrn,penekanan baru pada percalrrpurarl rntara takror'laLtor linguisrik.lan teorlreori makro tcrkaLt SLA, LrLri-un,mDnra menjaJi lel.jh logis dcngan (1) menghubLrngkan rakror-fakt,r sosiohuimtal (Bab i) dengrn persoaLan-persoalan rentAng komperensi k.m,rniktir, prrgnatika, d:tn:Lnalisis percakapan (serrrLa Beb 9, sekarang BaL, S); Jan (l) menghulLrngkan bah:rsa pemLelajar, analisis l<esalahan. clen nstnLksl rrng beLfokLrs pa.h bentuk Gtnula Bab E, sekarang menjedi Bab 9) Jengan s.tuLLrh penpektil:teoretis (Brf 10). +. Amalsamasi imrllikasi-implikasi pcdagogis (netodologis). Para pengsuna edisi rer.lahulu nenvrrankan egar ikhtisar-ikhrrsar:Lkhir bab tcntang merodologi Jiral,ungkan kc delam reks. Sara mcngikuti srrxn ini .lengan mem.rsukkan pen,t.ahasrn .lan pcrvrlan merodoLogis Le delam baLLal. vang teprt. Maka, Bab 1, llrisalny:1, yang rren.akupi rcorlteo.i renL.cla]aran. kini mcmiliki saftr suln,ab l.anr rentar,g cl a nerc e pembclajuan rerinspirasi reori yang sanger benolak brlakarg, lr,letoLle Audnningr,ral dan lernbelai.lrnn Bahase Komuniras. 5. "Kodeksi KcliJ' barr. Car.1 lain mcnjcml,ala.i jurang yrng masih lcLar antara remuxn pe.eliiian dan praksis Ji kelas kini disajikrn dalaDr rangkumanrangkumrn !en! rlinrmai "Koneksi Kelar'. Lli sini, peubaca diing.rrkan kepada Pcrnasahhan penelitirn ra.! sedang Jibicrrrhxn, dan pada hataman rang sana JinLjrk kep:rcle l cL.enpi penikir.lr mcngcn!i l-.ag
elrt merlginsiLt d:r,. mcninjar rlang kerinil rnr: metoclc internrlisasi korrep j!nska fr.jang. lerlanllnnn p!ngcrden lcliiL Laik Jihkuk:l1r clcngan penlel.rrrn rerrrrinol)gi Lc dxllnr l-.ecarn r rnq seJafg dilakLrkan dun mehlLlt asosiasi Jers.rr pengalaman seseorene, L.ukan lewar hafalan dlirar t.lrgon iie.la ikhlr.
-. t\
TAIV{BAHAN
i.
Latihan berori€ntasi kelas di akhir bab. Drl.lr1 e.li'i-eJi.i rerLlahuLr, LrtihanLatihan akhlr brb.lir.rLrcang l,egi perenLlngan pelolilnqxn Jln 1,oleh jeJi bagi ,rrru LrntLrk ncngadaptasi .Li.hrs kelas. Drhn cdri ini, larjlanlarthiln barlr .l.rn nrtrkhir rrng Jrutilan Ji kcles srcarrl ..l'1-.lt;,r.lirrncr|r u11tuk l
9.
Iran.luan ju rnal bagi pcngalaman belajar bahasa Sryn sel.rlu LrrLelo nen
. : Ln, LrLml,uh rlari kLLlieh-krrliah rrllgk.lr r.rsc.1s.1rtrn.t JJrm petreroLehan bahrsa .::r.r nnq sla L.ciler .li San Fransrco Sr.1re LJ.irerslr\', Untr*sims lllifojs, Jrr .r..riir.1s Michilrn. Oleh;el.ab rru sara sLnewh LcLurang kepada p:Lrx m.rhrsisnd -rnnrh wn.rso, annLsia.me, Jrn rhkrngnn rnerela. \4erekr memberi komentl. : .ntu, trk ternihi unt L .n4rai cJi"i rerhh,Llu, drn sar:L t crusaha memasLrkkar .::,r,rilo mcLeka ke chlan edrsi kelnn nLi. S:L)r seleh L.clatar sangar L.rn,,:Lk Jari :: .r:i\\arnilri(isr. sr\,1 :rr r lulru l,elJerimr kasih keprJe s.'jr* rt fri
::
.l,,rLrngrnn-vl rms mcmlanqun. iitrin,\'r, crr-rnn prilraJl, l.rri ;a_ra, lvhrr. r1.rn sale tahrn laLu lram seja rncnidi . ..henek untuk prrrana Lalinra 1.agi cilrsof villidm llrnn, putra Jerl dan .: .rir.L BnNn vanq lahir pr,lr I'141. Nlaku, peml,aca sekaLirn bisa mcnunssu
edisl Leendn di mana keterampilan pemerolehan bahasa pertama Carrcn yang nenjanjikrn akan terdokumentasi dengan baik! Dan sudah barang tentu saya insin menyampaikan lagi banyak terima kasih kepada Mary karena sudah begitu sabar mendukung seorang penulis eksentrik obsesif ketika saya menserjakan edisi kelina ini.
H. Douglas Brou.n San Francisco, California
BAB I BAHASA, PEMBELAJARAN, DAN PENGAJARAN \{EMPELAJARI brhasa leJua adaLah pekeriaan pmrjan! dan kc'mpl..k'. Seluruh diri Ad.h rerrengaruh ketik! AnJa be.jL,..g DeliDfrui l,atasanl-.arrsrn L.:rhas.r perrrma dan L,emsaha menggapai sel.uah l-.eh:'!r L'Lru, budava Laru, Jan cara l,anL dalam L.erpikLr, ueras:Lken, dan be.ri..lnk. Komitlrr€ toral, kererLil.aran totrl, respons fisik, intelekruaL, dan ernosiontl roral Jib,,ruhkrn dcmi kel-.efha.ilrrL rrrensirln Jxn rrcncrima pesrn ,JaLarn bahas:L LeJur. Bunyak vrrr.rLeL t.rlit xt c1llem proses pemerolehan ini. Menpelajari l-.ahrsa l,.ukrnlah scLan,rkaian langkrh muthh vang Llsa clilrcrram JaLam sebuah pemLLan ringla-,. IlegLtu banlak permasahl;rn vang ada sehingga ku*uskursus l.ahasa asng serulg nc.jldi medan hrihan yeng tiJnk nemadai bagi keberhasiian memfehjari brhasa ke.1Lu. Hanra seJikLr orar,s. kalau eda. y.rng be.h..il mencnrrli ketaslhan L.trLahasa rsLng nLrlulu Jllem L.arast,aras rurng kelas. Tampak kontradiktil, rennrnla, bah'r,a tuku iili bcrl.icera rent.l q F.ml,.lajann Llan pengaiaran. Akan tetepi, kontraJilsi demikian ak:Lr lenva;. kalau Anda memanclang proses penlejarrn selragai upala menpcrnudah penn'cLajrfun. An.la l,isd mkses mengrjar bahas:L esing jika, e.mrr hin, AiJ:L neniahrrni koqrLehsuas varirbcl-v.rriabel yang berr.engaruh p.rJa bagaimana clan menuap.r orang belajar Jan gagal mempelajari behasa kedra. Dari rrrrJrl seorxng gur! 1-.isa memuLel penahanannya akan prinsip'prinsiF penl-.elaiaran de. L.ens:Ljera. l.rhasrl lenamatama, dengan menrrl-.ang beberapa pertany:L.rn r:Lng l,ise JiajLrk.ln.
PERTANYAAN TENTANG PEMEROLEHAN BAFLASA KEDL,'A Hatllpir seriep kctcranpilan rang rumir memL.a{':r scrta segrdanq peltan)aen. Meskipun terranvran-pertln)len ini l-.ise .ef.r Ienrbrh menjaLii 'pemas:rlahan', karena rnlak
aL1lr
jar'.rL,an seJerhana Lrnnrk merelu,
r
Lrruns kira rerbirsa nensrN'ali
inti untuk niemanrtlnra. mutakhn .lalan pemerolehan l.rh:Ls! kedu,1 (SLA) mula,mLrla bisa dipan.lang sebasli segudang pertrnlaan r ang nrLrncuL mengenai prrrcs korrplek; rni. Nfrri klta tengol sebagian l--erranlaan,pertenri:I11 rerseL.ur, vane J] Luku rni dikelonpokkan ki' cleLan, kettgo*katc,rori vang La:lm cljpakai. pro-.es penrbeliljaran .lengan seferlnlrl
Bqhoso, Pembeloioron, don Peisoiaran
Karakteristik Pembelajar Siap.1 saja pcnniclajar )ans A.de ajarl Apr larar t clakang ernis, linguistik, .la. keagamaan rnerekal Ape bahase asli, ringkar fendidikan, dan karakteristik sosbckonomi nerekal lengal:rrnan hiclup apa lang [rLrngkin mempengaruhi pembeLaiaran incrckal Uas,imanl kapasLtas inreLeltual mereka, rpa Lem.rqrLran, kekuaran dan kelemahan mettl
Faktor Linguistik Pcr trnraan rang trLlak lebih sederhrna eJalah pcftxn.''!.n Inng dlFuslrkan pa.ta rvlrlk materi y:rng Jil.ahrs. Apa yang harus JlpeLaiali pemL.eLaj:Lrl Apakah bahas.r itul Apakah konLLnikasi itLrl Af:r m:Lksu.1n.rx kerika kitr mengataLrn l,ahira seseorang tahu bae.rlmtnu norg-r:lriJiar seb!ah L.ahasal Bagxrman:rkeh cara terbaik n,cnclcskripsikar atar nensistL' rntisnsi l,ahasa ;asaran (kedua)l Ap.rkeh rerbedaan (dan Les:Lnaan) ran,r relevan antara bahas:r pertrma dan kidLLa si pemlreLq:Lri Ara saja sisik melik brhesa sasrun lang brrrnitkali sL,Ltr Jiku.lsri seorang petnlrtL'Ljari Pcrranyranpertanyrrn rrenLllsn inl tcntr saDsrt felrjnq l-.esi disiplin ilmLL linguisrik. Clrru Lahasa pellu nemahami sLsrem drn lirrgsi l,ah$r kedra Jen pcr.l,cJaanlerbedran anran brhasr pcrterna rlan l,ahase keJLLr remlrelalar Bagi .eor.rng qrru. tcrtutur darr mcnahami seLrLah bahlsa a.lalah sam hrl..l:Ln hal l:rnrm:r ncleLah baeainana mencrpai pengetlhurLr telrrls vang Jipcrlukan L,ntuk mcmahami Llan mentelaskrn srsrem Lah.Lsa inr frnem. morfem. kara, krlimrt, dan strultur rvacenanra. Proses Pembclajalan Bagarmana perrrt clajann l,crlengsung) Bagaimara kna mcmasrikan kelrerhasilan clalan
Kapan peml-.elaiaran bahasa LeJL,.r mLrhi l.erlenrsrrgi Salah sanr kunci dalam penelLtian J:Ln pcngej.rtan l.ehe,.r ktJLra rrlal:rh perbeclaan anrar.r anak-anaL dan onng
de\r.s. dalan nempelaj.rrL hl:.r keLlua. Angrapan umun nenyebut l.abrva anrrk anak edahh penbelajrr b!h!!a \!ns lel.ih baik" ketinibang orang dew:Lse. Pcnclirian menunlullrn bahnr anggilprr. LnL mtmpakan generaitsas; r'ang berlebihan. t:rleu t ukan sepenLLhnva lieraguhn. l,L: Jeirikian, li:Lgainefikah usil rncncnmkan hasil
Bahoso, Pembeloioron, don Pengoioron
penbelajaran? Bagaimana perubahan-pembahan dalam perkembangan kognitif dan
bn
dl
emosional pada anak-anak dan orang dewasa muda mempengaruhi pemerolehan i.alr"sal
rhi Itr,
\-ariabel Instruhional
b
Seyumlah keberhasilan dalam pemerolehan bahasa kedua berlangsung di luar semua ionreks pendnlikaD atau ruang kelas atau guru. Dalarn lingkungan "alani", apakah -mua orang akan sama suksesnya dalan menpelajari sLratu bahasal Kalau tidal, apa keberhasilanl Dalam apa yang disebut "pendiclikan" SLA, banyak pertanyaan mengemuka. Apa pengaruh pendeLatan metodologis, buku teks, materi, cara guru
:l
mengajar, dan faktor-faktor kelernbagaanl Pertimbangkan juga jumlah waktu yalg Jihabiskan di kelas untuk mempelajari bahasa kedua, adahh rentang waktu oprimal rang dibutuhkan unrukberhasil dalam pemerolehan? Apakah pembelajar harus hadir Ji kelas selarna tiga, lima, atau sepuluh jam sepekani Ataukah lima hnrgga tujuh tam sehari dalam sebuah program intensill Dan harus seberapa "aktif' seorang
pa
rh hu
rep
;embelajar di luar
n) E!
kelas?
Kontels .\palah para pembelajar berusaha menguasai bahasa kedua dalam lingkungan budaya _vairu dalam sebuah sinrasi bahasa "kedua" menurut Fengertian reknis istilah itul Atau mereka terpaku pada konteks bahasa "asing" di nana bahasa kedua didengar dan dilrcapkan hanyadalam lnrgkungan artifisial, seperrr t.las bahasa moclern di sebLLah universiras atau sekolah mencngah Amerikal Jan lingxisrik bahasa tersebur,
Bagaimana kondisi sosiopolitik suatu negara atau kebilakan bahasanya mempengaruhi hasil pemerolehan pembelalar atas bahasa in,? Bagaimana perbedaan dan kemiripan anrarbudaya mempengaruhi proses pembelajaranl
Tujuan -{khirnya, yang teryenting dari senuanya, Mengapa para pemhelajar berusaha menguasai bahasa kedua? Apa rujuan mereka? Apakah mereka digerakkan oleh keinginan mencapai karier yang mkses, atau rgar memenuhi persyaratan menguasar
F r,
ingh mengidentifikasi diri sedekat mungLrn dengan budaya dan bangsa dari bahasa sasaranl Di luar itu semua, apa alasan.alasan lain yang secara enosional, personal, atau nrteLektual mendasari pembelajar untr.lk bekerja keras bahasa asing, atau karena
menpelajari bahasa lainl
s k-
I
BERSL'KACITA DAI-AM KEKALA.IIAN KITA Pertanyaan-pertanyaan di atas dikemukakan,
untuk rnemberi Anda
gambaran mengenai keanekaragaman isu yang terdapar dalam upaya memahami prinsip.prinsip pembelajaran dan pengajaran bahasa. Dengan rnenanggapi pertanyam. pertanyaan tenebut secara cermat dan kritis, Anda bisa mulri memperoleh jawaban
Bohoso, Pembelaiqron, don Penqoioron
l\kLn n,.tin L,anvaknya pad:r t aktLr Andu nieneLusuri l.ib-bab Ltalam bukLL ini. Dan Anda fisa mcngl
Pare psikolog meras:r kegirengan kerike seL.urh r.nonrenr menral )ang LompLeks-scsiLanr vang cerd:rs d:rn susul, dirunLLskan-trnpaknvr bakal bis:r dLt.rngkap oLeh sebuah rnodct mel
Kita bisu l ersul
"
Boho5o, Penbe o o,on,.Jon Pensoio
:: {J:Lh
oi
tcrkum}rLLl Jan tcrf$anq Fadr tcmfatnrr. Kct-.ifs:ln'keplngan LrLn beLLLm dan mrrusan fertrn-!.r1!l )nng tiirn alrn mcnbrLra k ta pacla penernrran
KONEKSI KELA.S Ternuan peneiitian: SLrrctur o/ ScierLi,ric Rerohrions karvaThomas Kuhn terjual .rbih darl sanL jura kr4.i Jar sdah JiriricLt.rhkrn ke d:L1am cnam hlas bahasa. \lenerapkrn teori populer Kuhn ke d,rlam praktek pengaiaran bahasa kita :aar inj. kira bisa mengatrkrn irahwa lrengajann Bahasa Konunikrtif Gtan,
.ar.1nskali, Pcngaj!ran ii!rLlsis
''mrh-
-Iucrs-lih:rt
| .rr1 1r 1r ,, ' , J,
Bab 6) rdalah sesuanL yrng :
Inrplikasi PerLgajaran Kctilir A1,J.1 melihrr keles-kehs bahasa yang AntJa
ikrtl
,-lan mLrngkin 1':urg Andl f,srrb), aprkah nenurut Anda alar acla sebLLah '::rubahan rang ".lra'tis sc.:rra urclrkmeL" (rrrenrltir Kuhn) di mana pedagogi irn akan bemt:Lh secnra trencolokl Kalau benar derrlikian. mem,ru. Anda ri.rn scperti apa 'rcro1usl" l,cri!.uurra clalam pengaj:len bahasai
Men,rintaninget itu meliberkrn sistcm pe r,irnprned, mernori, orgrrlisasi kognitli '1. Belajar rneliL.atkan pcrhetian nkrif:srdar 1-.r.L Lhn berndrk men,LnLr l-.erisriw.-
5
p.r u L,
.1.,t,
I
6.
Behjar nu rclatlf permanen remfi irn.l,,k pi,li lurra. Belajar nelibarkan peLbagri benruL Lrtih:Ln, rnungkn lrr han rne clitorrrns drnllan lnbahr dan hrkLrmrn.
?.
BeLrjar adalah sc'buah pc,LLl,uhan
_r
Konsep-Lonsep tctscl,ur jLrra
.hl.m f.rilrku.
neml.rs,r ktm
ke selL,ml.Lh sLrl,l,trlans .lalam
di.itlin
psikoL,gl' proses pemeroLehan, L.r.rscFSi. sisrr.m nenori $enlnlp:Lnrn), mcn,"rL jangLe pcn.lek dan panjang, penginramn 1rembrll, gale Jan -rrategi belaiar sarlar oan l,arvah sadar, teori lupr, doNngan denqan irrrLaLan iL:n hrLkuman, penrLngnva htihrn. Segera rampak l-.ehwr kcncp J,cLairr p.un ,anr konrleksnr.r dcnqan krnsrp bahasa. Drn pemL.elajar bahasa kedra hrrLF nengoferrsikLn scmrLa urirbe rersebur (oaLr
vang lanrnya) .lalam mempelrui l,ahrsa kcdnr.
ridrk b sa dideiinl;tkan reryLsrh l i F.ml elejelrn. Penqrjar.ln ldrlah menandu drn ncnlasili,:asi irerrl,.Ljinn, nemunsklnlxn prn,l.iltjar unnrk t-.ela1ar, nenerapkan kondisLko.diri pemIe1ri:t,rr llem.rhrnt AnLh renrrnq t'rgarnana Pengajaran
Bohoso, Pembeloioron, don Pergoioran
pembelajar belajar akan menentukm
hn Ean
l,n
drn ula. Lan
tan tan gat'
fibsofi pendidikan Anda,
gaya mengajar Anda,
pendekatan, metode, dan teknik mengajar Anda Lli kelas. Jika Anda, seperti B. F. Sknner, melihat penbeLajaran seLagai proses pengondisian ke arah perilaku spontan, !ane dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman, nuka akan reperti ituiah Arrda mengajar. Jika Anda memandang pembelaiaran bahasa kedua lebih sebagai proses dedukrif ketimbang induktif, barangkali Anda lebih suk:r
menyodorkan berlimpah.linipah kaidah dan paradigrna kepada nurlct Anda ketimbang membiarkan nrereh 'menenuhn' hidah-kaidah jtu secara inLlukrif Sebuah definisi yang diperluas ntau reori-tenrans peng:Ljaran akan menelangkan .-rinsip-prinsip kunci dalam memilih netode dan teknik tertentu. Sebuah teori ptngajarrn, sejalan dengan penahaman utuh Anda tenrang pembelajar dan maten pokok yang han.ls dipelajari, akan memandu kita untuk mcnenukan prosedur.lrosedur efektif pernbelajaran pada waktu tertenrlL, bagi pembeLajar tetentu, ctan lalam konteks te(enru. Dengan krta lain, teori mengajar adalah teori Anda tentang pembelajaran yang
rsal ETF
lal.
p[. da
T1AIAB PEMIKIRAN DAI-AM PEMEROLEI{AN BAI]ASA KEDUA ikaiipun definisi umum
mengenai bahrs, penbeLajarar, dan pengajaran yang liralvarkan di aras boleh jadi disepakati oleh sebagian besar linguis, psikolog, clan ;endidik, namun perbedaan pencl:Lpat akan rerlthat setelah menganati sekilas iornponen-konponen tirp definisi. Misalnya, apakrh bahasa lebih merupakan 'sistem unit fonnal" ataLL "sarana untuk inreraksi sosial"l Atau, demi penanaman :Engerrian yang lebih baik, haruskah seorang glrru akti{ memberi dorongan atau :oembiarkan murid memperoleh sendiri sebuah rnaknat Berbagai sudur pandang ,arg berbeda rnuncui dari sarjana-sarjana yans sama pnitarnla, biasanya mengenai smpai sej:ruh naDa sebuah pandangan niemiLiki keunggulan. Dengan segala perbedaan yang mungkin ada di antara pata linguis terapnn dan :eneliti SL{, sejumlah pola lama muncui menandai kecendenLngan dan mode dalam i.udi pemerolehan bahasa kedu:r. Kecenderungan-kecenclerungan rersehLrr akan lijabarkan di sini dahm bentuk tiga mazhab pemikirln-rerutam:, di bidrng linguistik :an psikologi-y:rng disusun hisroris sampei derajat rerrentu, sekalipun komponen, iomponen tiap mazhab rtu kadang berilrmpang dndih secara kronologis. Ingatlah :ahwa urai:in semacam ini tisa menlulur d,koromr ,..rL.L riL, s,f,s, Jan !\e.tentangannya jarang bersifat sederhana dalam srudi SLA.
il
Linguistik Struktural dan Psikologi Behavioristik Pada l940,an clan 1950-an, m:rzhab linsuistik srruktural, atau deskripti{, dengan
rhh
;engusungnya Leonard Blrrcmlield, Eclward Sapir, CharLes Hockett, Charles Fries, diri daLam pengarnatan ilniah yang ketar terhldap :ahasa-bahasa manusia. Hanya "tanggapan yang bisa dirmati secara umumi' yaas
F.
Jan yang lainnya menonjolkan
lo
Bohosd, Penbeloioror, don Pencjoioron
bisi n.,cnjadi
Lrjek peneLLtiin. Menurur kaum
stmkt[ralis, tugas linguis
aLlalah
menjabarkan brhasa manLLsia clan mengenali karakreristik strukruraL bahasa-babasa itu. Aksioma penting mereka adalah bahwa b:Lhasa.bahasa bisa saLlng berbecla unpa batas, clan tak ada pr:rdLrgr yang bisa diterupkan rerhaclap bahasa.bahasa itlr. Freelnan
Twaddell (1915, b. 57) nent'at.ikrn
pdlsip ini dalam penserrinnnyr
yans barangkrli
Apa pun sikrp kita rerhadap pikiran, roh, jnva, d11., sebagai ken-vataan, kira herus sepakarbahwa seoranq ilmunan menganggap seolahr,lah rtu semua ridak ada, seolahr,lah scg.rli htormasi ia per,leh mehlui proses sisren syaraf fisiolosi$ya. Jika ia menvibukkan clirinl,a dengan kchu:,hn'kekuntan psikrs dan nonnrateri, ilmu$an itu bulanlah seorang iLmuwan. Metode iLmiah L.e+rll I . .r..n Lu , 1rl r. r.l ,.1" . Twaddel menckanl
tlsgood (195?) mengcnalkan kerlbali nukna.talan pe,ilaku verbal, nenjelaskennya s€bagai "proses mediasi refresentasional", terapi m:rsih
tal beranjak tlari
pandangan
nonmenralistik rnng lazim mengeDai bahasa. Hal penting
laif
bagi lingrLis -.trukturalarau deskriprifadalah gagasan bahiva bahasa
dibonskar mcnjadi kepineaf-kepi.gan atau uniEunir kecil, .len unir'unir ini jlniah, clikontreslan, dan disusun lagi menjadi bentuk yang utuh. Dari rrinsip ini muncullah :rrus lresar para linguis, rada 1940-an clan 1950. rn, menuju penirrLlpeniuru terpencil dunir untuk mehkuknn penelirian terhaclap
l-.isa
bisa dilabarkan secara
n--n,l n,.r
Clr
'.cl '.'L.-r
Bohaso, Pembe oioror, clon Peneqioron
ll
}iONEKSI KELdS Temual Penelitian, faradigma utama.lalam peneiida. linquistik padr 1940an lan 1950-an nemandang bahasa seba sistcm linier rersrruktur. Paracli'rna uri menjabarhn pelbagai rangkaian granrrikal sebagai komponen-konponel rerpisah . ang hsa nemltntuk sebuah kahrnat.,Altalisi*nalisis nilah l,ang kcnlLr.ti!n diseL\r :r1eh Noan Chomsky rcl.alrai hul.ungan 'strukrur permulaan". lmplikasi Pengajaran: Mungkin rrk adr rang l':Lih Laik Jahm mcDshaJirkan lin$is.iL st kturrl di kelrs selaLn Chrrles Fries. yang menbahas "clil struknrrai iJl,-rrdt drilb)" dan "latihan pola (l,d'rer tra.ri.es)" dalan brkunra leachir.g rnA Ll1rnitrg Englirh dl a Foreisn Langaage (1945) dan Tlk S'tu.ture oi Englirh (1951). lvletodc Au{liolingual (lihar BaL- 4) ynng sangar populer banlek nengambil qri dari karya Frics yang sangat ber;.enganLh. Apa pendapar Anda renrang keuntungan dan kenreian clrilt1ri1 pola di kclas bahasal
Mctode ilmiah dir. r Lr secarn sanglt kcrnt s.hnrgge k nsepkoLscrr -,crrcrti kesnclaran mtuisi dimqqap scLlgai irihlah menraListLl r.rng h.1fum l.eqj keal.srlan pcnihtian. r.:ren:r pcngamann rerhacl.rp koLrdrsi kcsalaran. penrikimn. peml,.nftLkef konsep, arau :rrrrolehan peraet uan urggrh tak l-..a dianJaLlun, nelr tol-. k.ropLk sem:Lc:Lm hi :::u'ralril untuk Jikeji Jalam kerangkn kciu l,ihevi(ri-,tik NloJelm.J.l L.ehayi.rNrik -rL u r.
:::r
:r,r lauim:r.la1ah pengonclisian klasik ke lrh perilalu sponran, h:ri.r1arr rcrt,al, ::rl]elataLm instnrmenral {r.emLerirn n ,rlan lanr.ung), pemL,itajamn diskrjnlLnasi, ::ln pendekaran'pendchtan empiris lairnrn Jal:m memfrel.lari L.eriliku manusir. Alda ::,rngkn akral-. Jengan elspcLrrncn kla'ik denran anjinr larLcr Jen k,,rrk-korak SkhltL: .1.]-.eflme*ekspcrlm.n ni rnemperliharkat Lalur rn:LLhlLLl hjJup lris:r rlti :.1r l,ereakri sebrqaimxn'r teng .lii.ginkrn, dengrn Jilreri nnl.!la. ', ,: .r ,, ,.'rlisiknn r clalan :,ngkit Jan FnjrJmlan _r.rns tefni. (ts.hauriue rkrn J lr:has L ,: ,., l: Bab4) Linguistik Generatif dan Psikologi Kognitii Paiir clelede l9{r0-an, lil]gurstil genrLrLtil:trtrrsi.rnasiLn!l lrlLrn.uL r, . . . s,rnrh \oan Chomskl den 'cjrnnah r-.e.glk,,rr!.1. Llhon;Lr L.enrvha, .,.:: ,.ukan rahva brhasa man,L.ie riJ;rk L.isr .liteLiii icniaiaiiatr Jalarr linghup ,,, r.r ., c{an rtspons,ranqrarqrllatruhrnlal-.erJasarkrnrolumedrtemcntahlrngrr;: ,;"rkrn ,rleh penclitl lapangan. LingLris qer.rrtit t.rrnril tak hrnr:L prJa urusan nendeskripsikan bahasr (mcncapai tingkar kecukupan dcskriptil) .er. r i iugr lreruprva nencap.ai tingkat kecrL|pan cksplanatoris Jalinr srLLJi bahasa, hihh l.asis rriDra, \Jng lrersitnt lnJcpenJen r.J, t-.eh,rsr apa pun, unruk memiljh r.1rn Lahasa rang
m('nadai se.rra desliriptii' (Chnmsk), lll(r1. h. 6l).
1a
Bohoso, Pembeloioroi, don Persaiaran
Befih is,al re',rhrsi gencr.rif-tra.sri)rDras(n!l diranam p:Lda arv.tl alracl ke-20. lr.rdhaDd J. SaL$sLlre (1916), mcnyetakan irahra ada perbedaan antara lrrrolc, bahesa drlam prakrek heseharian (sesueru vang ili:rnati" olch Skinner, dan yarg disebut perioma olel Chonrsk\.), dan larqtr (serura dengan konscp kompetensi, atau LecaL:Lp.rn bah.rsa kita vang mcr.Lcla'ar dan tal bisa diamati). Beberapa dekaJe selanjrrorv.r. lregirLilah. para lingul; cleskr ptii cerrderung nengal.aikan larsre dan 1e1,ih *la menpelajari parch. Ren,lLrsi yanq dibaira oLeh Linguistih gcncr.rtii bcrh.rsil rnenl:ruhkur ohcsi kcl'mplk dislri;.tli tcrh:rd,rp periorma rnanife*asi lLrar cl:rri bahasa dan nernantarrkan perl.edaan penring entara aspek':Lspck rane L,isa rliamati drn m.rkna sertr pemiliren tersembunri yang mclahirkan dan membangkirkar pcri,rna linguisrik. Serupa Jcngan rru, p.rra psikoL,g kognitif mcnyatakan bahu'a makna, pemaluman, Ja. rengetihu.n a(hlah Jata pent ng L.agl studi psikoLogis. Alih-ulih t cfokus sccara :LgeL mekani-.tis p.rd.r koniksrkrniksi stmLLlu;respons, kelompok kognirivis rrrencoba mene,nl,kan rrinslpfrinsiF |sikoi.,eis oigrnisrsi dan fungsi. Daiid Ausubel (1965, Dari suJut p.rnJang te..rerisi koqrlitif, upa,va rnengal'rlkrn kondisi siLlar atau mctcdLLksi kognisi menjrdi proses medirsirnal menrerminkan perilaku imp1ls1t ;anq triakhn-ra menlinehirh:rn Llari t n ng psikobri apa yang paling L.erhrrga rnnrk dikrii rerrpi juga Llefgan gegatah telah melekukan pcnycclcthanaan sec:L Lr.rlcLihrD tcrhaclap fcnomcna psikologis yang sangat kompleks. lara psikoLog hoenLtii, seferti far.r linguis generarli Jrcn'paya menemLrkan morn'asi rla*ar .1an struktlr mendrlam pada perileku mrnusi:r dengan menggul\alan pendehaon lasional Tee.rsnla, mcreke mcmbebaskan diridari keketatan studi enrfiris D,lik kaoD Lrehaliori! rlan Denggunakan perangkat Logil:1, n:L1ar, ekstrapoL:Lsi, dan kc-'impulun untuk nemperoleh penjelasan L'agi perilakr manrsia. Bergerak mehmpaui sekadar tecrkrpan ieskriptif menrju kekurtan cLsphnatoti-' mcrupakrn ses atu Ianq luar irir.a penring. Linguis strulturrl d:Ln psikolos l.chnvloristik sanr-sama beLninat pada deskrll-.si, padr jarval.an atns fertantaafl,-errnqatrn dtd reirang r.erillku nrrnLrsir: pcnglrkurrn l,t jcktii!t$ pcril.ikr Jrhn kcachen tctkonlrol. Linguls lenerariidrn psikolog kognitif tenrLL bermin:rr prda lertanlaan dfoj retapi irereka jauh lebih nieminari fertan\axn vang lebih nen,lasar, nflgupr, fiktorfaktor dasar rpa ba,rran. Fsikologii, sosial. at:rLi lurgkLrngan y.rng mer-rebrbkan peril.rku rerrentu p.rd:L scor:Lng mAnuslal Jike AnJa Dremp.rhitikan srscoreng lrng L,trjalan memrsuki nrmih Anda, mengaLlekrr luni dan melemparkanrrva Lervat lendeLa Anda, 1.rlu mchnglah kcluaL, l,eragani pertanraan l.isu dirjLLkrn. Screngkaian p.rtanvaan akan terkait dengan a,la yrng reriadi, .1e*ripsi fnik orrng in,, iam L.errpa, ukuran kursi, clampak clrri kursi inr, Jan .ererusnva. Serangkaian perran;aan lain akrn menloalnclgapa ia melakukan h.1l i.1, trL,i nlotil dtrn k.indisi pslkolngis orlng itlr, :tpn kira-kira penyeL,ah perihku
Bahoso, Pembeloio.qn, don Pensoioron
F2C, $asa
*but tade dan &asil r
dan
ilan
196i,
iru, dan lain sebagainya. Rangkeian perranyaan peftama saneat rinci dan Dasti: ia ldI engrz.nl r .-r d.'1,.-mr.u, n. -,! -e-unqt ,t",.,,,-," t"ielir,.f daa.nprra ,': -e., i 1:t rirrr m.rnl err AnJ aw,l ar n,.;t "i,, pettanyaan kcdua lebih kaya, terapi jelas lcbih berisiko. Dengan',,,". keberanian untuk mengajukan beberapa pernnyaan sulir renrang lang tak teramari, kita mungkin agak rugi waktu tetapi mer:dh sawasan 1"bih mendalan rentang perilaku manusi:r
Konstruktivismer Sebuah Pendekatan Multidisipliner Konstruktivisme harnpir bisa dikatakrn bL,kan Natu nlazlub pcnikiran baru. Jeor Piaget clan Lev Vygorsky, yang kerap dihubunekan .le.san lo, n.-um.", .' el'. brrlrr .r n.L,,r .at. p,r ejj, -s.rL! b"h".a.Ken:J,i demiklan, daLam berLagai posisi tcoretis pascastrukturalis, konsrruktivisme muncul seLrasai p adisna besar hanya pada paruh akhir abad kedua pu1uh, dan kini nyaris merupakan sebuah ortodoksi. Satu karakteristik menyegarkan dari konstrlrkdvisme adaLah bahu.a ia nenyarl,kan paradigma.paradigma linelristik, psikologis, dan sosiologis, langkah yang bertolak belakang dengan sekat-sekat profesionat yang serhg membagi
ir F
dia.i
*aD pErs
d.n Erat
np6L
disiplitulisiplin itu pada abad sebelumnya. Kini, denean penekanannva
pada rnteraksi sosial dan penemuan, arau konstruLsi, makna, ketjga disiplin tenebut mempunyai lcbih L.anr,at titik remu.
Apa itu konstruktivisme, Llan bagaimana ia bcrbcda dari dua sudur pandang Lain yang dipaparkan di atasl Muia,rrrula, akan bermanfaar menikirkan ctua cabanc l,or r rl-i' .. l,,g 'r-rr .a , ,. . 1 r,m .-r. L ,L .rrr. r- orJn \ r, mparl,rn p.,dpenringnya pernbelajar menbangun represenrasi realitas mereka sendiri. ,,Secara perorangan para penbelajar harus menemuhn dan nengubah inforrnasi konpleks jika mereka ingin menguasai in{ormnsi tersebur, hnenganhkanl agd para siswa lebih aktif dalam pembelajaran mereka sendiri kerimbang yang lazim dijumpai di kebanyakan kelas" (S1avin, 7001, h. 257-258). Pemyataan-perryaraan semacam itu berakar pada karya Piag€r (1954, 1955, 19?0; Piaget & lnhelder, 1969) pacta perteneahan abad kedua puluh, retnpi l.aru mentadi pandanean vane diterima luas
',- hl-',.-,.np.,1- b...lrr. t. gtr -ml"l..rrn . np,o-.r",\.*b,re,, "t yang mellbatkan perubahan, penunculan diri, clan konstruksi, yans masins-masins cil rgul i , ..
Fitii_
'drl od:, rlar,
nfsi
*,n
hlu
t3
oer eala pers "n , -F -1.', ,.n ." ' -.,".' ,K;., -,. , 2004, h. 104). KonstrLrktivisme sosial menekanhan pentingnya interaksi sosial dan pembelaiaran kooperati{ datam membangrn qambaran,gambaran kognittf dan emosional atas realitas. Spivey (1997, h. 21) mengatrltan hahwa penelitian konstrr.rkrivis cenderung bcrfokus pada "Ddiliclu-indi\iclr yans terlibar clalam berbagai praktek sosiat, ... patla keLompokyang bekerje ber:ama.sama, laraulkomunitas global". Krmpiun korxftxklvisme sosial adalah Vygorsh (19?8), ynng nengusLrng pandangan bahu,a "pemikiran dan pemhntukan makra pacla diri anak anak clibenruk secara sxial dan nuncuLdari interaksi s,xiaL mereka dengan lingkungan
mreka'
(KaLLfman, 2004, h. 304).
14
Bohoso, Penbe oioron, don Pensoioron
KONEKS1 KELA.S Temuan Penelitian, Konstrukrivisme menekankan peran penLelajar dalam mengonsrruksi makna nelalLri masukAn linguisrik yang ada dan penringnya intcraiisi sosiai dalan menciprakan sebuah srstcm linguistik baru. Fara konsrruktivis awal seperri Vlgotsky clan Piigct giar menekankan pandangan. pandangan nereka heberapa clas:ru.arsa silam. Apa yang nembuar prcGsi t,cng.ij.rtun brhasa
nembutuhkal *akru begitu lama untuk neneraplan
penikiran semacam itu di kelasl
Lnplikasi Pengajaran, Ba*nekali pandangan'pandangan dalam psikologi behaviorrsrik mengekang rnencuatnya Nengajaran bahrsa interaktil Meski hgitu, r.ada aival 1970 sudah ada beberapa merode yang mendukung perau sentral pembelajar dalan mengonstruksi bahasa ( the Silent Wa1 and Conmniq lzremse lia ing) dan penrifgnln inreraksi L,ermakna (bentuk aral Norion,rl' llncriomt Syllabr, yang tcrmula cli lngsris Ra,/r). Apa jejak konstruktivisme yeng Anda lihat t1a1an kelas-kelas pelalaran bahasa nsine saat inil Srlah sanr konsep la[rg populer Iang dikinulak;rn oleh \lgorsh adalah zona perkembangan proksimal atau ZPLI (toru olporimal datlopnert). yakni j,nl< r.tau koncllsi perkenbangan akmrl perntehjl L|n potensi pcrkcmbangannra Dahm ungkaprn l,crJ,iJr, ZPLI m.nj.Lasken hal-hal ranlr belum dikuasai oleh seorang fe,nbelajar retapi ia ma,r;.Lr rnempelajarlnya dengan srimulus ring sesuai. ZPD aJalab rxial karcn:L ia mendcslrifsilan tLrgartu.las .rang reorang anak rrclak L.is:r mengerjakannya serdiri retapi bisa rnengerjakanNa dengan l,antuan rckan scl ara atau otang dcuasa ranq lelrih konrr-.eten' (Sle!in, 2003, h. .14, lihnt juge Knrpoi & Hapvood, 1998). SejumLah penerapan ZPD \fuotsky clilakuk.rn
scsi pcntins konstruktivi-'mc
dalan pengajaran bahasa asing (Lant{)ll, l00i r.\assaji
&
Cumming,2000;
Merchcrkov.r, 1005) dulam kont.'ks pcmLclej:rran L.:Lhasa le.tua unnLk orang clcuasa marpun anak rnak. Konsep V-r'gotskr tentang ZIrLI bertolak bclrkang cukup rajam clengan reori Piaget
fe
L.elajalan. \rygors[y memandang sebuah lcwrtrar dalun I'mtelajaran Jan perkeml-.angan seclangkan Iriager -en'a"Jr"g raharnhap perkembangan larg mcn.ntukrn srrtLr Frxtc'n.lisi. rtnu kcsirl.:Ln, unruk pcml.eLajaran (Dunn & Lantoll 1998). Plaget nenekankan fcnrinlnye ferl
dn.hkrn fang relltil solirer. hdrvrl biologis drn tahapan-rahaprn pcrkenbrngrn menicr perkembargar pada saat rilrs tcpxt. Di lxin filllk, \'r'gostk L.e*eyrkinar Lr rlva interaksi n,sial adalali scndi daLam perkembangrn k,rlditit Jrn ia Denola)< tenrang rahapan.rahapan yang a.lalah un,san mendasar; intcraksi sosial hanvalah
cliteraplan terlel,ih clehulu.
'lagasan
Bohoso, Pembeloiqron, don
Pengoioron
Is
oat clengln perspekdi lionsnLLkri!is sor al \,\gorslien artatah prndangan il llaklrtLn (1986, 1990), seoring re.,rLriku\ s.srre RrLiil \,!ng Lini ncfrL,ri
i.Ll n,ilcniuD baru LLta nelthat ncninckatm,l penckan r p.rJa dimensLJimensi .rohlruraLSLA. \fatson-Ctgeo (200.{) mcnJe.krirsikarrr\a sel_.xsri 1_.!f.Jinn1.1 s.\irtisasi
, -.A:. ,
I i
-:llsa, clln cpistemologi, dan
:
r.\ro
tr , r
:
-lr
mengakut L.ahrvr koeni;i LruncLrl dalam jnrer.rhsi s.sirl
:.:r Jilrcn,:LLk oLeh proscs kulmral d.rn sosiopolitjk" (\\/erson-Ce!eo. tur0.1. h.
|t). I le i .' 1.,. r. r l, I I. L-. :eLrptrlihrrk r pt, srektjiper spckrii kc,nstrlrkt ,is nclxllrj kriian-kLjju mengel)rl ,r.!nr fercakaprn, I"Ltor-fikror so:r,kulnLral drL.rrn perrLchl rn, Jrn tcori
SEMBILAN BEI/,S ABAD PENGAJARAN BAHASA Sebuah tinjauan tenrang penelitian dan kecenderungan teoretis dalam
Sl"{
akan
tetap abstrak dan tidak terfokus tanpa penerapan prakris di kelas. Selain itu, kebanyakan pemLaca buku ini terutama tertarik pada pendidikan bahasa daLarn berbagai bentuknya. Karena itu clalam upaya mernbantu membangun iembatan antara teori dan praktek saya akan mernberikan ulasan historis yang relevan tentang pengajaran bahasa, dan mengaitkannya dengan topik dan permasalahan yang sedang dibicarakan. Densan carn demikian saya berharap bisa secara ptogresif memperkenalkan Anda kepada beberapa kecendemngan dan 1su metodologis utama tentang sisi pedagogis profesi ini. Sejauh ini, fokus bab in; adalah penelitian selama sekitar abad silam atas linguistik dan psikologi, dan dalam subbab rerakhir ini saya akan membawa Anda pada kecenderungan dan permasalahan pedagogis dalan abad kedua puluh. Apa yang Lrta ketahui tentang pengajaran bahasa daLan dua atau risa milenium sebelumnyal lawabannva, ti.1* besitu baDyak.
Bohoso, Penbeloioron, don Pensdioroi
l7
Survei hforrnatif Ke11y tentang pengajaran bahasa sepanjang 'i1ua puluh lina abad" mengungkapkan penjelasan )ang dipenuhi anckdor mcnarik namun tidak banyak neryebut soal nerode pengajaran l.ahasa berbasis penelitian. Di dunia Barat,
ri
pernbelajatan bahasa "asing" cli sekolah selalLr bersinonim dengan pe rnbelajarrn bahasa Lath arau Yunani. Bahasa Latin, yrng dianssap meningkatkan kecerdasan melalui
'senam mental'i, bnm rclatif belakangan 1ni diangsap satu paker dengan pendidikan rinsgi yang bagus. Bahasa Latin diajarkan dengan apr yang disebur Metode Ktarik lCla,;;ical Metho.t, berfokus pada kaidah-kaidah gramarikaL, hafalan kosakata sena berbagai deklinasi dan konjusasi, penerjemahan reks, peneeriaan latihln-latihan
renulis. Ketik:r brhasa-bahasa Lain mulal diajarkan di lembaga,lemtraga pendidikan pada abaci kedelapan belas dan kesenbilan be1as, Merode Klasik diadopsi sebagai sarana u.ama pengajar.n bahasa ashg. Namun, paLla rnasa itu ridalbrnyak dipikirkan pengajatan bahasa lisan; bahasa ridak diajarkan rerutama !nruk mensuasai konr.lnikasi oral,/aural, melainkan agar menjadi "terpelajai' arau, dalarn beberapa kasus, unruk mendaparkan kecak:rpan nembaca dalarl bahasa asing. Katena hanya redikit peneiirian teoretis ienrang pemerolehan bahasa kedua, atau tenrang pemerolehan kecakapan membrci, bahasa-bahasa asing cliajarkan tek beda dengan keterampilan lain diaj:Lrkan. Maka, pengaja ran bahasa sebelunr abad kedua puLuh lebih pas dis,nbarkan sebieai ;ebuah 'tradisi" yang dipraktekkan hingga hart ini, dalam berbagai manjfestasi dan adaptasinya, di keLavkelas brhsa di seluruh dunia. Pada akhir abad kesembilan belas, Vetode Klasik diken,l sebagai Metode Pener.icmahan Tata Bahasa (Granrmar Translarion Method). Tidak banyak perbedaan antara Penerjemahan Tata Bahasa Jan apa yang sudah berlargsung di kelaskelas bahasa selana benbird-abad, di luar rokusnya pada kaidah.kaidah gramarikaLyang menjadi dasar pendFmahan Llari bahasa ketlua ke bahasa ash. Tetapi Metode Penerjernahan Tata Bahasa menolak regas upayaupaya yang muncul pada pernuLaan abad kedua puLuh untuk "mempe$arui,'
.ta.D
ituclsm L
'lrrE
r€5if
't'sdl pa.fr
glb
nnIJ
metodologi pengajarrn bahasa, clan hingga hari ini ia retap merupakan sebuah metodologl standar bagi pengajaran bahasa dt lembagalenbaga pendrclikan. Prator dan Celce-Murcia (19?9, h. 3) menyanpaikan haralter.karakter utama Penerjenahan Tara Bahasa:
1. KelapkeLas dia;ar dahm bahasa ibu; sedikir penggunaan 82 2. KebanyaLan kosakata Llialarkan daLarl bentuk daftar kara-kata terpisah 3. Menjelaskan secan rinci kepelikan tata bahasa 4. Membaca tekvtek klasik sulit sudah dinulai sejak dini 5. Teks-leks diprkai sebagai latihan dalam anaLjsis tata bahasa 6. Latihan berkala dalan penerjenahan kalinar drri 81 ke 82 ?. Sedikir atnu tidak a.la perhatian t€rhadap pengucapan
lelas sekali, di satu sisi, bahwa metode ini besitu menonjol di antara banyak rnodelyang bersaing.Ia nlaris tidak berperan apa-apa dalam peninekatan kemampuan
komunikarif sisqa dalarn bahasa. ia "dinigat dengan kejencLelan oleh ribuan
l8
Bohoso, Pembe oiorqn, dan Pensdldron
L,elaj
l,ahasa asing berani pcngalam.rn menjeDukin mcnshaleLlan Jrtiar 1-.anjang l
penl.eLaiar di sekoleh, \ang
L'.1gr me,eka
Di sisi lain, orang rerap bLsa nenahani m.ngafa Pcn.rj.m:Lhxn Tata Bahasa hrnlr nemcrlukan seJikLt kererampilan khus!s para sLtru. Ujian
l-.egitu populer. la
Lucl:rh'krl.1llh mm bahasa clen penerjemahrn rnLLdah diLuatdan dinilai stcan.'bjektif. Banyal uiian strnchr L:rhasl aslng;rng retap ticLk terusahr menyenmh kemampuan komunik.lritsehinqga fera si$fa tiJ.11i cukr.rp ternrotivasi Lurtuk metanrkali nel:LnFari analogi rata t rlsr, penerlenahan, dur latihur penqulansan Dan ini kadang-kada,,s L.erhasil menbLrat st,,Lans sls{r memillki kecakapan mcmt.acr clalam bahasaleJua. Terifi, seferti .litunjuLkrn oleh Rlcharuls drn Rodgers (200i, h. 7), i:r trdak ptnva penJrkrng. lnilah sebuah nttode yrng riJak prrnla landasan teori. Tidak acla literatur vang menanark,rn penlelasan dasar atau pemLcnaran untxk i .1tau ynng beruseha mcr-rgaitkannl.r dergan berbagai permrsal.rhan dalam lingulsrik, psikoLrgi, atau tcurr
pertildikrn ' Karenr kii.r terLrs nenelarl rrinsip-prinsip tcoritis dalam buku iLrr, sa\,a rasa kit!,rLan memaham l--l.ih rtLrh pc,ihaL "kerindaan teori'JaLaLn Me< e PcneLiemahan Tara Rahasa
PENGAJAR{\' BAIIASA PADA ABAD KEDUA PULUH Dengan Later Lclakrrg rbad'abrJ seL.elLrm elra.1 ke'19, panr:imgan sekilas pada masa silan nenilcri kita gemb.rren yang crLkup rlenycgarkar, ttntnng beraganr penafsiren cara "terl.alL' rrnnrk ncngejrrken sebuah bahasa asing. Barangkali l,crmula dengan Merr e Serial tir:Lngois CoLrnr (1E80), fensai.rran Lahas! asing mengaLam, seabaLl
kccenderrngrn revolLLsioner, )ang semua.\'a menjadi bahan kajian l alr Fenelirirn llmi3h (atau ohuvesionaL). Sepeni ma:ahalrma:heb pemikiran lans .latang Llan pcrgi, hecen.lerungankcccnderunqrn fenqajarar l,ah.r'r pun rnrbLrL dan tnggelan pop L,rlaritasr, l a Secar.r hisrorjs, ino\'!si dalan llmu pendLLlikan,lluntLLnsknn olch pencLitian tec,retisi hal iru dirLNjukknn oleh pengaruh reneljrian tcrh:L.lalr kecenderungan.kecenderungan clahn pengajaran bahasa. PaLt! -'rai \nne sama, kelaskelas bahasa dengan guru dan ilswrnle,\'eng inov:Lrii inenjrdi laboratoriLrm penelitiln yeng. pada giLirannva, nenopang rc'rL.etrukLrya pandanqnn-pendang.rn teoretis ketik.l mereka "'"r.ta1an" pcrub.1h.1n .elrins i'aktu. All,irt lr,larck'rardt (19?1. h. 5) mclihat "peruL.,rhan rnqin dan pergeseran pnsir" ini sebagri .ehLah pola siklis dl mrnr .ehLah paraJigmr baru (ncnggumkr. isrjhh Kuhn) mctoLlc'Logi pengiiaran n,urrcul sethp seferemprr al-.ad; tiap-rlap metocle L'aru akan menisahkan Jiri darl nns lama namrn prJe saat rang sama metlgambil l-.el-.erara asp.'L posirii rrrr'lir:ma scl'clLrmu.r. Lelrih beLakangan, N'lLrchell clan Vnlel (200i) memaparkrn keccndtrunean kira lang nungkin kelim LrnrLrk ncnggambarkan pengrjaran l.ahrsr:LLad sihm sel-.agai ;.tnrlLrlLrm lang beravun'aun di artan tjumhh
l-.eL.erapa
Bohosd, Pembelqloro., don pensoidron
l9
opsi yang saLing berrentangan, fokus pada akurasi versus fokus pada ketasihan, pemisahan leteranplLan versLN penyatuan kererampilan, p.".t"t otn,., a.rre"r-, gu..,
11-,g,i_1-r. r .-r Jan Vidal nengus
FIn
ail-
'. -rnbet u
hla,
rLe iniod.
Ln"-\eb,,
et
"r pa M,.,.
lebih baik perjallnan kita nelintesi waktu, ,,metafora t"ntang sungat besar, ying rerLpmcnerus mengalir, rnemiiiki banyak sunber air_barang air, suneai-sunsai kecii
,:-,,'.
,\Jr .r,,"...ru.,
(h.2?). nur :ne
,, ,.t-"rdi p r,",. ..L,
Lkan sebu ah metafora baru yang barangkali bisa metLrkil;t",,,., a.,rg",.,
v.,
tin.-".|
\
riar d, t_,,.,rq,,
rersebut tampak.dalam Metode Audiolingual ataLr ALM (A,aiohn&at M;hoJ) y:,ns rerolusioner pada akhir 1940.an dan 1950-an. Metode ini, a*ro.*f.*"""y^ lang berlebihan pada larihrn lisan, neninjam prinsip-prinsip dad Metode tanesune
Direrr Maho,l', sm rn. ,lldmJ r er- o nr " "r,et e rrnr .,e. pip,d ,1".,.vi :r,,-r ,l- ld-r k. ,,e-r. et .rinr.rrt rJ.r n ! -, c-V p.,ot.,t ", terhaLlap pendahulu klasiknya, Merode penerjemahan Tata"d,t.;r Bahasa, dengan mengurangi kalau bukan menyrngktrkan sana sekali rninat metakognitif ya ng terialu memikirkan bentuk-bentuk bahasa. Namun, datarn waktu i.,.,*"n r.r ei,ar r p^t ul., ., D.it^l..pr 1..5r ir. prr" t.Fr-Ln, , qt ";,,gt",, V .-".*-li
r-rr
.Ii"
keo"Jatrrat ..n't..dekoe,;i
,a",h . ,""s t,_...;,g,,."
iaLangan, merupakan ajakan untuk kenbali ke penerjernahu" r"t":ergeser memang, dan bcrL.agai paraLligma mengatani pasang surut.
'rL
mi b"d
bl F d-
fr 'B n*
d r*r b trLf,
11.,.
Salah sao contoh telbaik tenrang sifat siklis ctan mengalir dari berbagai metode
.l,l b !,!
rula
r"r"t
u'.
lo-0
',..lr.oli ,rr.,pir e.r.d.:
euh","t pi".r"
.r.d-l-. t-, sj
,,err
nerujudkan hubungan simbioris mereka. Di bidang psikologi, s"perri ya"g ramp"k Jalam garis besar ajaran-ajaran konstrukttvisrle, kit" *i.,, -..,*f.,it"" t.,-U"t :aJ., -rl r :ar .hrLrn. r Irr.p,r .r r,rtrr ketom; o.rerr..J,np""","1-,"1"., :an-vak srkali srategi kooperatif unruk nencapai rLrjLran-rujuan yang diinsinkan. noJ' . I.r., ! -., li -o'.' J".a', .rg i"rrb" , .^ t."r : Ld"p .i,a, 'r. ss " ionunikasi dan kompeiensi k)munikarif deni menictaskur L,.or", i,,t r"ttii a," ^ olu rr- r' pe. c.,,l.r.rr lal .., Proles j penga ja.an l)ahasa memper tiharkan kecenderrrnean-kecencierunsan teoreris
r. d Le-h": p" d-. r'r.1. . -.l ,it \ ne r,,. re^" ,[ ,- r.,-ir:r | ,,r:a d.rnrr".r'er,,rr.r,rl,. ),, .r.{ \,ngL ai.r .".,,. l..o-r-.rerg.mt rr e, ._rr,-, rJ ., o,r.r.,ne. rn,. renp.. rrrli,l,,.,.. , .-cr.,m p.r_mp r.,r ..1. r.
;ada proses komunjt
Bdhoso, Pembe dioron, dor Pensoioron
Bahkrn, s.rtu-s.rtrn,,r trntansan ttrl)esar Jalam profesl jni aJ.rlah lel'cL.rnin unnrk riJak schalar mempcrlemLkrn keidah. ir,1.r. Jtiirrsi. Jan pengetahurn lain redting" l)nhasa, terefi jusrl rrre.gejer p.1ra si$! ur)ttrt l'er L.nu1\ik.rsi secara lLrgas, sponrrn, dan l.ermalnr Jalan l,ah:rs.r keJitr. Saru perLcJirn,nendrsrr rnraL.r praktek-pr:rkrek pe.gijeran I'rhrsa nasa kini Jengan, krcrhanlfi, setingah abacl h1Lr. a.lalah Lenvapt4.r kialm tentnng menrJe yanq "mnp:rni dan 'tcrbaik". Kitr nethum bahwa metode, rans JirumLrskan sekrt.u .10 atru 5i-r mhun laLLr. rennLnlr nenjrdi rcrLxLlr seqrit den tcrlalLr nrengLrDglung unnrk ditcrrpkan keprd.r semur pelejar tlahn skeLa Irras Crn drlani I'rnrak konte|srtuasionrl. Tidrk eJa resel instal. Ticlak acle mero.le jamhan mum vang Li"a.lengan cerat Jrn nludah mcnihtangkan kcl.erhasilan Sebagainrrna JikcnLrltakrn dengrn re;.rt oleh IleLl (2001). Rrrrn (20C1), KLrmanradiielu (1001), drn Lalnlain,
kin; mend-"sak kira unnl< mengernl.angkrr ;cLuah basis prLnsip kaclanu disel'LLr penclekatan (Richuds & Rc'Jger., 1001)-Ji m;da gulu bisr mcmiLih Jesaln.lxn tekrlk rertcrrtu Lrrruk nengrjarkan lr:ha"r rsjng d.1hD klnteks sresilik -serirl nLrrid aclelah unik Scti:Lp gtuu ed:rhh L,nik. Seriar hrrl,LrLrean guntnulld a.lalah unik .len setlal-' Lontels gr r n, allLxh ne rnN h xmi .lrl'.iri u nik sel uruh hubu ngan ,ldrLah LLnik. tirsrs A n da 'cL.aq:ri clan konteks rerehLt. Lllu. .lengan mengcrrnakan pendekrran lang cermar. rasnrn , Jerr irrl l,ell,a,rai sumL.er, Alch L'isa menl,eneun landas.rn-seL-uah teori, LrLau Anda sukr L.erdasnltan frin!ir-prnriLr peml,ehiaran dan feng.llatan Lrlasr LeJLra. B:rb-L.al sesu.leh Lrl Jlrancurg urnrk ntmbentLr AnJa mcLrahanl konsip-Lonsep Jan isu-isu releran Jalam -sl-A dan nerunrLskrrr pefdekaian 'crrt.rrrr it!
Jenlan Ltrfegdrg pr.le suL.L. eng tcrscl.ut S rpaik.rn penikiran_temikiaD 1nil1 k,Tada seisi kelis. tK) A1-.a larg Llimaksud .leh TiraJJeU ilgl5, h. 5j) tetit
\l- l
.lel:Lndesj isu dan pcr$alan renrang peran h:Lrkat dalam pembehjarun behsa rdalah .:-rnsep-konscp dasar anibu r bahasa tlan kelavakan diri. BerJasatkan k arya Ler pengaruh lemarcl ! einer (19E6, 1992, 1000), teori atribusi bcrfokus paJ:r tJrgainana orang .:cnjeLaskan *bahsebab keberhasilan dan kegagaLrn merele. Werner dan vang lain:in (S1arit], 2003; Dolntei, Z00l bi \(/iLlir1l)s & BLrrdcn, 19!l?) mcmaparkan teori :ribLLsi berkenaan deng:rn empat penjelasan bagi keberhesilan ,i:ur,/ateu kcg,g"1"" ::lam rnencap:ri tujuan personal: ketrampuan, usaha, apa y:rng Liianggap sebrsai ,..:uLitan dalarn suaru pekerjaan, dan keberunurear). DrLa dari empar fakror itu ::rsifat internal, yakni kemampuan dan usaha; dan dua _mng lain bisa dihubLrngkan ::ngan keadaan di lLrar dni pembelajrr, yalr.ri kcsulitan clan keberurtrurgan. Menrrut 'iiieiner, para fembeLajar cen.lcrung nenjeiaskan. maksudnya meaghubuaglan, ,::berhaslLan mereka daiam suatu kegiaran dengan emfitctimerrsi t.rsel ut. Terganrlrng ::Ja nriividunya, sejurnlah dererminan seb.rLr:LklLrt bisa rliseLutlan. Kegagalar .,iraih nilni filggi ilalam uji,n akhir kel.Ls l,ahasa oleh seb:Lgian oranq mungkin :Lpandanq sebagai konsekuer.rsi clati bumknln kemampuan dan usaha mercki, oleh i:bagian yang lain clillrLun:kan dengan tLngklt kcsuliran ujian. .lan oleh ),ang laiD r.ri mLrnskin dihubungkan deng:rn nasil, hrrLrk. Di sinilah kclayakan diri muncul. Jika se.rans FcnL,ilajar mensa dninva marnpu reLaksanalan suatu rugas. dengan krte lan. meniliki rN.1kcl,)akan Jiri )nng tinggi, r alan trengcrahkan upa,ra senesriny. derrri nicncapai keltrhasilan. Kegagalan meraih :luan clengan demikian brsa iikaLtlen clengan rL.1:rk n,enaLlanrya upnr-n yanj.l
I70
Foklor Kepribodion
clikerahkarr dalam kasus murid.nurnl tlenear kelavakan diri ringgi, jamng munr''dallh" lanr rnenghubunllkan pcrloma bunrl clengan sesuatu scperti peru.hDg. 1,uruk. SebaLiknya, seorung pembelajar deng.rn keLayakan diri rendah nLrn'rkin denrl: mrdah nenghubtnekan kellaltalan dengrn taktor-iakror eksrernal. sebuah sil'kejnvaan -vang relatlfti,:lak sehar unrLrk mengerjak.tn rugas apa pLtn. Sis( a-sis!:i .lensj ltelayrkan diri renclah bisa juga nenghubungkan keeag:rLan elengan kurangn kenampLLan scjak arval. Due atil)LNi terakhir jnibisa nenciptakan ba-vangan kegagal:
ran! tc'rpenuhi dengan sendiLin-va sejak dari muL:1. Ilalam L.rhasa sederhana, teori ini menlrmDaiken I.ahwa sang.lt feniing L':p:Lrx peml.elajar unrLrk r.rltin tala dri MJri rgar L.erhasil mengerjakan senngkai": n,grs. Prospeh pembeLajamn l,,rhasr kedu.r LtLr scndii l,isa scdcmikian nelelaht.: hfissr parr penibelajar L,isa-dan sering ierjadi-kehilnnsrn molttentL,m dike!!:banrak l cntLrk keraglartlirl. Salah srtu peran terpenring Jari gutu -vang brik edr:i mcmu,:lahLan muridanuriJn).1 untuk meninglatkan kadar kelilakan .tiri melet: Kesediaan Bcrkornunikasi Satu til
Fokior
WTC lainnya e e..,.
Kepribodion lZl
rmum nenegas)
, l, r .ir J"
secara
-:nsgibcrkairan dengan dukungan sosialyrng ditcrima oleh para pcnil.ela;ar, khusLrsnra :rri teman,teman, dan nenawarkan Lukri lebih jauh mengenai kekurten konsensi
:ii
yang diLangun secara sc,sia1.
Hambatan .:nabel lain yans masih terkait erar dengan, clan dalam beberepa hal digoLongkan .: dalam, pcml,ahasan tentang harkat dan keLayekan diri adalah konsep mengenai :ambatan. Senua nanusia, daLam pcnahaman mereka tentang diri sendiri, -::mbangun pe rangkat petangkat pertrhanan untul< melindungi ego. Bayi rang baru :.ir tidak mempun)ai konsep renang dirinyai pelahan lahan dia bel:Llar menqenali ::ri vang berbeda deri oLang lain. P:rda nasa kanak.kanak, L.eningkatan hadar .:pahaman, tanggapan, dan penilaian mulai menciphkan scbtrah sistcm ci*i:jri afektil :ng dipakai ol.h in.lividu unruk mengenali diri sendiri. tala masa rmija, :.Lr bah.rn1eru bahan iisik, emosional. daLr kogniril dari pr:trnaja ke remrj:r r;nyel.abkan meninskatnr', sifar menahan diri Jelr1i melindungi ego yrng nprh, ::nri menangkal iJe, pengalaman, dan perasaan _vang mengancam hendak r:mh,ngkar rrtnnnn .ilai dan keyekin.rn di mana harkat coba dLtegalkan. Iiroses :.nbangunan pertahanan bcrtanjrt hingga mesa deivasa. BeteLapa orang merekr ::rs mempun!:Li harkar Llan ego lehih tinsei Lebih mrmpu urelawan rncman -.:hadap ekshtensi mcreka, dan dengrn dcnikian perrahanan nereka tebih rend:Lh. ':ang dengan harkar leL.ih lemah menpenahankan temh,k penghalang Lrntrrk :lindungi apa rnng oleh dirinr,a Llianggap sebagaj ego l,afg rapuh, atau tidak aclanya
.1.'l .r'.,ri.,
' .-si ",
172
Foktor Kepribodiof
KONEKST I(LLA,S Temuan Penelitian: Pcrrclitian yang rlilcl,pori oleh lerer Maclnryre dan pan sel.Lratni,r menr:Lr anka n perqataar l,ahrva peml'clajar yang mempuryai WTC tLLrggi seh:rrusrla tldak sekadr dirngs:rf sebagai pembelnjar yane eksrovert. percan Jiri, .rrxu berrLli nrenganbil rlsiko. Salah satu kontributor utana ba-ei pembangunan WTC, scbagaimena JiLaporkan dalun Maclntyre dll (1001) rarrr:knvr arlal.rh dukungen soslal.
lmplikasi Irengajaran, Metodc,logi pengajaran
L.ahasa
mrrakhir
sangar
rnenduku ng teknik.rekn ik kon unikati{ seperti kerja tclorl pok dan berpasa ngan. dan .krivi13j.rkti!ifts interaktii yang sernuanya berpoleDsi memLerikar
duhungrn sosi.1l. -sejrr:h m:na
sosiil di kclLs bnhlsr Andal TeLuikAnda-itau rang Anda gunalan, kalau
dLrkung:LLr
teknik apa Iang cli!,urrkan c,LeL guru
AnJa ncngajar-unmk neningkatkan .luhunean sosiall Apak.rh teknik-teknik itu meruerbesar kesecliaan mudJ'muricl untuk irerkomunikasil
nenlebalrkan Lrnrgl,lnm rerlLrrma subtek,sul,jek \,ang diberi elkohol. SeleLrihnr-a,
:enquclpa. rnunskln adatah in.lik!t(ir kurang penring bagi selLrmh kom;.etensi '.rlrisa. Nfc-tki l egirLr, rim pL.ncltt Gui.ra memberili:rn stt.Lrrrh hifotesrs penth!r , r- p-,rr " lr Dr1:rm ek.perimen lain (Gri,rrl et al., 19E0), Cun,ra ilan reknn-reLannl,e menlkaii
:rnqh.rhrs, pertahanen, ranq kirr t.iruh Ji rntrr:r LLni kita J:rn orang LaLn adalah ::l(,r fen(ing basi leberhasilen l,elbalusa kcJLra. Ehrmrn (1999. 1991) mendukung
:, nrnr rnurnl Ji.loronq n,cngaDL.il risjko, Deneuti cc,L.e secara ttsan bertr:rgai :rporc"i., l"n dens:tn demikian nr.r!r.n,hLrn scl.agian fenshalang r:rng scrin!r Siapa pun
rl
l.,r
.;rr
..
lr..rt
g r.crnah mempelajaLi bahasa asinq akan sepenLrhnvr
rnengtri bahu,r -:rnbelaiaran Lahasa keJua benu,benar menghcn.taki dilakukannya heketinan. Kita r:nsuli hil.oreils.hlpotesi-{ renrans brrhasa .lengen nencol.a drn mengh:rsilkan ,rlrk kesaLahrn; anrk-anak ranq memreliljari bahasa perrlna dan orang deu,asa i.e mcnpellirl L.:rhrsa kcclua li"a lrenar-berar n.!u hanla Jcngan belajar dari ;kiliman rncrckr. KalaL, kir.1 riJak fer.lh mrncob:r L.erlriceta saru Latimat sampai
' t.1 Lc.ar-benar
nclakini keteparennlaj :rg!knva kir:r tiJak akan pernah
.rkom!niklsi se.rrr
1-.roclui
Tttrpi
keleliLLLan btsa.lir,andane sebrlrai
a.faman
174
Foktor Kepribodion
bagi ego seseorang. Kckeliruan, nienLjuk ke reori rtriLrlrsi. mendatanlrkan ancan 'internel malrfun eLrternal. Secara internal,.liri krltLs pada seseorang dan diri 1a:sedang unjuL pertorma bisa ltrtaL.rakrn, remhfijar neLakLLkan sesuatu ranq ",iah: .].rn nenjadi kriris terhaclep kekelimannya sendiri Secxra eksrernal, para pcmt'elr me.ganggaf,:,rang laLn kritis, l,ahken menghaklmi fribadi Dretcka kerik:r rrerc.-
mcnburt kekeliruan Jalam bahasa kedLra. Earl Srerick (1976b) berbican tentang pembeLajaran bahasa sel,rgai peLibar : sejLrmlah bcnmlt "aLierasi": ilicnasi .rntara ekLr ,r'ang kritis drn .1ku lang rn . perfcunr, antar. buJala rslilu dan buda-ra sasaranku, rntrr.r rku dan gLLrLLku, sc: muricl. Alienasi ni nurcul d:rri perralur.anrara aku dan teman-temanku 'tsen.r yang krta bangrLn Ji seLeliling.liri kita. Perrahanan?ertahanan hi menghalar-penbeiajatan, danpeLenlnpan penghahng inil.isa menL.gkarkan pcmbeLajararl bahr'-vang melibarkrn penbukaan diri unn,k melakulen seiumLah upava sanFri the.
Pcnsambilan risiko Dalatr Brb 5 kira Japatl l.ahivr salah saru kuaktc'ristiL menonioL pembJaiar bah.I'ang L.aik, menlrrur RLrbin dan Th,,mpson (19S2), a.lalal kemampuan meml' . telkaancerdas.lmpulsnitasjugr.lisambrrkensclagaisLLatugerarrngbisrmenpun: efek positil l.agi kcbcrhasilan berbahasa. Dan lraru s:ria kin libar l.ahrva penghala:. etau pemLangunan fertahrnan di sekitar ego kita. L.isa meml.rhayak.rn Fakror-tal: ini menunjukkan bahwa pcngambilan risiko adalah karakteristjk penting l:keL.crhasil:Ln nempeliiari bahasa kcclua. Para tenbelaiaren harus matrpu sed,, berluJi, bin,s bencltin r enarli cobr tirasat renteng bahasl drn tedsaml,il.tn ri'., BeeL.e (1981,
h. 40) mcnlelaskan
negrtif vang menuf ' di LLrgkungan aLani.
bel erapr cal ang
ketakut.rn menglml.il rislko Lli rLrang kelas dan
ini l-.isa mencakupl nilai L.uruk dalam pelajaran. ujirn, regllran d.tri guru, cibir:rn dari teman sekelas, hLrkunar, atau rasa Llalu vang Lliburt sendrri. Di luar kelas, orang lang menrtelajrrr L.aLasa kedLLa mtnehadapi konsekuen-.rlonsekuensi negntiilain iika melakukan ktlcliruan. Ntereka ral
hel:Ls, cabang-crban!l
kegagalan daLam
lenauar c1i keLas untLLk kctakut:rn'ketatLrran clenikjan, menurur Duieu (1991 : 89-90), adaLah menl ar.rsun kerangka afeltil )ene menlidri affr para pembela: "meresa nlamen kerika Dier.ka mulai meLlL.atkan diri di Junia blu bahasa asrr
Unruk nenc:rpa! ini, oradg hrrus menciprakan sebuar :-:: akan mcrangsang kepercayaan diri, dan nendoronq F-::: --:.: -:.' -'--' l,crcksperimen dan mengungkap l,ahasa sasaran, membiarkan r:r:L :'::':: rLsiko tanpa merasa kikuk." l'ada rentang pengambilan risiko .lari ringkat dnggi hingga rendah, kira munr-<:r rergoda unruk men-repakari Elr (1986) bahrva peng:rmbilan rsiko akan mendatangkan hasil posirif dalam perll-.elajaran hahasa kcdua; padahal, bukan rni vang biasa terjadi Beel,c (1981, h.'11) menritir sebuah studi yang menlatrkan L-alrl'a "orangtr'rng
Jengan mc,rir,:rsi rinsgi untrLk Lefiasil adalah . par.t pengambil rsiko moclerar, Lirkan risiko ringgi. Orang-orarg nri srka nengendaliknn dirl dan mcngan'lalkan k,-terampilan. Mereka tidak rnengambll risiko gila-giLaan dan sernbrcno dan menccburkan diri dalan si asi rang prsti sagal." Keberhasilan perrbelejar L'ahase kedua ramprknva scsLrai densan paradigme tersebrt. Seorang Pcmbehjar bisn saja besitu berani nengunibar sampah velL'aL yang hanva climengerri oleh setu orang,
padahal kcberhasilan terletak pada tirih oprimrm di mana terkarn penuh (1994)' l-.ertnnbangan dnngkrpkan. Seperti dikcmukakan oleh Rubin & Thomf$n p.rr! pembelajar yang sLLLses menibuat rerkaan secara ar.itusias dan aliurat' Variasi pengamL,ilan risiko tampaknye merupak:rn satu taktor clalam seiumlah isu pcnerolehan brhasa kdua d,n peJ:Lgogi Murid pcndiam di kelas adalah clir lang tidak m:rr rer'lihrt bodoh ketika terjadi kekeliman Harkat tampaknla terkait :rar dengar, faktot pengambilan risiko: kcdka kekeliruan-ktleiiru:Ln fanl dilakukan' :eorang denlran harkat gkbal tinggi tidak taklLt dengan ketrungklnan clitertawakan' Beebe (19E1) mengatakan bahivr losilisasi, atau penggabunsan relati{ pernanen polapola kesalahen tertentiL, mungkin cliseL.abkan oleh trtak adanva kesediaan rnengambll risiko. Lel.ih "anan" tetap berada dalam pola-pola vang menenuhi tungsi )'ans Jikehendaki ualaupun mungkin ada beberapa kesalahan dalan pola-pc'1a terscbut (Lihat Bab 8 untuk penbaha-"an lebih Lanjut tenrang iosilis.tsi). Inplikasi-implikasinta bagi pcngnjaran srngar fenting. Dalam beberaFa kasus tene1ltu' L'ara L'engambil risiko bertindak, kerika nereka menclominasi kelas densan tl.'lakan Lrntung'unrLrngr' tak rerkenclali, mrngkin perlu agak "dijinakkan" oleh grm Tetapi seringkali problem Lit:r sel.agai guru:rdalah mendorong muricl-murril unruk menebak sedikit ltbih fersemangat ketinbang yarrl cendenrng dilakukan murid biasa, dan mcnghargai pcngambilan risiko yang mereka lakukan. Kecema,san Terj:rlLn kokoh dengan harkat, kclalakan diri. hrmLatan, dan pcngambilan rLsiko' ,:agasan tentang keccmasan mem:rinkan peran afektif u ra nia dalam pemerolehan L'ahasa
clan Lrra semur pernah dllnm lalim:Lt didefinisikan nenrallmi rasa ccntrs, terap sajr kecemasan tidak nLrdah sederhana. Spielberget (1981, h. 1) merumuskan kecemasan scbagri "pcrasarn subjektif mengenal ketegangan. ketakutan, kegelisahan, clen lekhag'atiren terkait
::gas rang harus disel.saikan merupnkan sebLrah takror positil Tanpa itu, seorang :tmbelajar mLrngkin cenderung "lembek", ticlak punya ketegangan iasiliiarif yang .rembu ar orang tctap siega, waqrada, dan sedikirg:rlau schnrgga tnlak bisa sepenuhnva :eristirnhar. Perasaan gclisah sebelum Lerbicara L1i depan publik, pada peLnbicara
r . r r I, -m .r,
.r n" I
,..1
ra r, .e.r rr -.ia
r
.::regangan yang p.rs unnrk memL-ercskan pekerjaan. Beberapa srudl mer.rgungLapkan nmfrat kecemasan fasilitatif dahm nenpelajari rrhasa asi.g (Spielnann & Radnoiskr', 2001; Ehrman & Oxford, 1995; Your4, 1992; :,oruir, 1990). Dalan sturli Baliley (19E3) tenrens persaingan dan kecemasan dalarn ::nb.lajeran L.ahasa kedLra, ke.emasan fasilitarif nerupakan salah satu kLrnci .:;L,erlusilrD, lang terkrir erat clergan persarngan. Saya anari dalam BaLr,l bahwa teorj :.ntrclejaran humanl--tik Rogers rrreneanjluken kecenasanrendah dan sikap nondefensii :. nana para penbelajar tid.rk merasa seclang be.saing satu sana iain. Namun Bailey
:encarat pengalamrnnya sencl;ri bahrva sekalipun persaingan kadang-kadang -:tnghanbar kemajLLannya (misalnya, tekrnan unruk melebihi reman temanrya kadang,iJang menyebabkan .1ia munclLLr bahkan sampai nemboLos), pada saat-saat yang lain ::l itu nremorivrsinya Lrnnrk L.elajar L'bih keras (sepeni dalen kasus nelakukan tinjauan ::iolsif mareri agar merasa lel.ih nyatran dalam tueas llsan di kelas). Di,r menjeieskan .:ik'elek positii pc$ai.sar dengan konsep kecerrman fasilitadl Jidi, iika Lah kali murid-murtd Ancl.r cenrs, AnJa akan Lha menanyakan kepada :,.i sendiri trpakah kecemasan itu sungguh-sLrngguh melernahkan. Sangat boleh jadi ..Jikit kctegangan syarai dalam proses itu adalah haL tagus. Sekali 1agi, kita dapari ::rqr ;ebuah Lonsep mempunyai tirik oprimal di sepanjang rentangannya, terlalu
:rlalatar
rerlaLu sedikit cenas bLsa menghambar proses pembeLajaran bah asa kedua
::.g l.erhasil.
Hlsil
sampLngan berikutnya dari penelitian aras kecemasan bahasa adaLah -.rnculnya penrbicrrran mcngenii ap:rkah Lecemasan merupakan peniebab performa :nk cialam bahasa kedLLa, araukah prodrih dari performa yare kurane rnemuaskan.
:.,r1 .l,r ,.rr ..1,,r..rr .sC"r ..1..v.lc.
. qo.rl
.., , ,o^ .: ",.,.\.
-1.i0) dan prra sejar.at nerel:L bcrpendapat bahwa kecemasan bahasa adalah sel,uah . nsekuensi dxri kcsuliran pembeLajaran. Mereka rnengemLlkakan (Ganschorv er a1.. -9+i Sparks & GanschoLr, 1995, l99la, 1993b, 1991) btrhsa kecemasan.lalan
'.:uah kelas Lahasa asing bisa j:rdi :rJalah hesLLdari Lelcrnahan claLam l_.ahasa pencma, :ini Lc-.ulitrn vang L.arangkali .lialanri mlrriddurid dengan kode-kode bahasa . .mponen-komponen linroLogis, sintaksis,lel
.:rJr (dirnrrkas ::n
p:Lra koLega
belusaha membuktikan ide mereka dengan meneLaah apa yang mereka
(Hotwitz, 2000, l00Li Maclnqre, 1995a, 1995b) tidak siap -:n.rillla penjclasan LCDH, dan mensajukan keber:rt.rn seriu terhadap valiLliras LaLrr
178
Foktor repribodion
penelitian yang nenclukungnya. Valaupun arsumcn-arsumen niereka tidak sampa menegaskan secara ieLas bahwa kecemasan adalah penyebab pertorma bahasa van: bumk, nereka menolak LCDH dan menunjukkan bahwa kecemasan adalah sebuah sumber interferensi yang lazim dalam sen]ua jenis pembelajaran. Penelitiar menunjukkan bahrva para pembelajar bahasa yang sangar rnahir tctap saia mengalarn beragam tinskat kecernasan. Lebih jauh meteka mengatakan bahwa dengan lebrl dali sepertiga pernbelajar bahasa menunjukhan berbagai l'enmk kecemasanrampaknya amat tidak masLrk akaL mengaitlan kecemasan dengan kekurangan dalan bahasa pertama (Horwitz, 2000). Sekalipun terdapat kontroversi tentang sebab dan akibat kecemasan b.rhasa, seo pertanyaan-pertanynan lentang b:Lgaimana menghindari arau memperbaiki kecenasgr dalam kelas-kelas bahasa asing, sejurrrlah kemaju an yan g dicapai dalam bel'empatahtn
ini
Spielmann ds' R:rdnofskv (2OOl) mendapari bahwa muri,:1-murtcl bahasa Prancis di Vermonr mampu "menemukan kembaLi" diri mereka dalam bahasa asing 1ang nereka pelajar
terakhir menuiL' pemahaman lebih baik tcntang fenomena
mampu meraih lebih banyak ketcgangan eforis. Levine (2003) menecrnukakan, dal studi tentans bahasa lgman seLragai bahasa asing, bahu'a kecenasan bervari tergantung pada apakah para muricl berbicata dengan sesama nuricl atau de guru. RodriglLe, dan Abreu (2003) mengamati stnbilitas kecemasn dalam bahasa asing yang berlainan. Dalam studi tentang penLrmr asli bahasa SpanvoL mempeLajari bahasa lnggris, Gregersen (2003) menganrti bahwa para petrbelai yang cemas nernbuat lehih I'anyak kesalahan, membesar-besarkan jumlah
rnereka, dan Dengoreksi diri sendiri leblh banyak daripada para pembelajar ridak begitLr cemas. Di kalangan mahasrswa di Jepang, Kitano (2001) nenda hahwa tingkat kecernasan lebih tinggi kedka par'a pembelajar nengungkap kerakutan lebih besar rerhadap evah-rasi negatif dan ketika mereka men kemampuan mereka lebih rendah claripada orang lain Temuan-.emran serupa dikemukakan oleh Gregemen clan Houitz (2002) mengaitLan kecenasan perfelsic'nLsme. menyatakan bahwa mereka yang menetapkan srandar tidak bagi diri sendiri cenderung nengenbangkan kecemasan lebih besar. Akhirn' kecemasn berkoreLasi dengan nilai diri, kompetensi, dan kccerdasan vang di rendah dalam sebuah studi oleh Bailey, Onwuegbuzic, dan Daley (2000) Banr dari tenurn-remuan ini yang mendukung penegasan sebe|-rnnya babwa keia diri .lan rdbusi merupakan kunci mcnuju variabel-variabcl afektif lain, kh
Foktor
Kepribodion
179
KONEKSI KEI-{S Temuan Penelitian: LCDH yang diusulkan dal dibela oieh Sparks dan Canschow sena para kolega mereka menyulut kcrrtroversi karena menvarakan "kekurangan" dalam bahasa asli sebagai s*uah sunber potensial kecemasan. Beberapa peneiiti (Horwitz, Maclntyre) berkeberatan dengan LCDH. Mereka nenunjukhn bahwr sejumlah sumber signifikan lain munglin ha,:tir dalam sebual, situasi pembelajaral bahasa, upaya meraih kesempr:rnaan, ketakutan terhadap penilaian, clan korflik identitas, antara lain.
lmplikari Pengajaran: Datan pembehjarm Anda, atau dalam pelgalaman Anda clengan para murid, apalah Anda melihat bukri defisiensi bahasr asli yang mungkin menyebabkan kecemasanl Lebih pendng lagi, apakah Anda mengidenri{ikasi srmber-sumbel lain lang biia nenyebaLkan kecemasanl Jika kecenasan itu melenahkan, pendekaran dan akrivitas apaynngbisa membantu menyinskirkannyal Empati
)lanusia aclalah makhhk sosial, dan nekaoisme utama unruk mempcrtahankan r.rtan sosiaL adalah Laham. Bel.erapa pendckaran terhadap pembelajaran bahasa :rgaL menjadikan siswa konunil
-.: pembclajar i
bahasa adalah upaya yang kompleks. ransalsi adalah proscs nelampaui diri untuk menjanekau o|rng lah, drn bahasi
:r.rh
seLruah alat utama unruk mewujudkan proses iru. Sekumpulan variabel 1)isa direrapkan dalan pembelajaran bahrsa keJua: peniruan,
..raksional
.
:laL1nnan, idenriiikasil
:lii.ya. Dra
- l
cnferij
ekstror,'ersi1 asresi, berbagai gara
konunikasi, d.rn
riabelvariabel tersebur, karena rcllensinya tlengan penahaman rertans pemerolehan bahasa kedua, akan dibicarakan di srni, enlpati cta. da.i
va
-':Lam isrilah a\\'am1 empati adalah proscs 'irenempatkan kaki Anda Ji s(pir .: lain", kcluar dari diri untuk memalumi apa rang otang lain ras:rkan. Barangkali : t.lktor urana dahm koelsisrensi harmonis individu-hdivldu d.lan, m't!.r.i
.Jahkan proscs berenpati Jan rnlal boleh diabaikan. .Lam pengerrian-pens€rtiar yanr lebih canggih, eml.eri biasanya digambarlan ::. pro),eksi kcptibadian;eseorang pacla kepribadian oranr-orans lain untuk
180
menahani mereka dengan lebih baik. Empati bukan sinor,im Llari simpati Er4':: mensLsyantkan kemungkinan lebih besaL bagi keti,:hkterliL:Ltan' simfati mt'n1iratL.: sebuah kesesuaian arall hrrmoni antara berL.agai indivitlu ClLLnrra Llkk (19?21, : 1,12) mendefinisikan enpati sebagai "sebuah pro-res penah:Lnan di mana pelebrr'seme ntara batas-baras ob jek-diri memungkinkxn seL-uah pengertian emosional seketi,:
terhadap pengalanan afektif orang lain." Para psikolrg padi unurrrma sepakat fa':: definisi GuioLa clan menambahkan clua aspek sangar penring bagi pengt'mbang:: dan perwujudan empati: pcrtana, sebuah kepaharnan dan fengc'tahuan tenta:. perasaan diri seseorang, dan kedu:I, i.lentifik.rsi clcngan ormg hin (Hogan, 196' Dengan k-:rra lain, Ancla tidakbLsa sepenuhnva berempati arau mengenalorang lairsebelum Ancla cukup mengenal diri Anda sendiri. Komunikasi menghenclaki ti.skat emp^ti )ang canggih. Untuk berkonLLnit:. secara efektil Anda harus manpu mernahami Lead.ran afektif dan kognirif or!: : lain; kc,munikasi rusak Letika kira nienbuat praduga arau asu si kelim t.ntr:: keadaan orang 1ain. Dari tinskatan s.Ingat nekanis J.rn sintakss bahasa hinc:: tingkatan :Lbstr:* dan hermakna, kita mengasumsikan struktur pengct.rhuan rerterl dan k,:adaan emosional tertennr daLam setiap aksi komunikatii Unmk nemfL:: Asumsi-asumsi jtu dengan repaq kit:L perlu mengatasi perbetasanlerbarasrn ego L::: sendiri atau, mengsunakan isdLah GuioLa, "menembui' perbatasan-perLarasan e: kita agar kita l,.isa mengirim dan mencrima pesan dengan jchs. Konunikasi lisan adalah rcbuah kasus di mana, sctidrk'tidaknva secari lognir: mudah bagi kLra iLntuk melakukan konunikesi emfatik katena ada umpan Jl:'
sekerika rlati pendengar. Setuah kata, frase, lteu e yang disal.thpahanri f:i diranyakan oleh pendengar dan kemudian di;usun ulang oLeh peml-'icara sarn:: sebuah pesan jeias ditafsirkan. Komunikasi tulis rntrrghendaki ienis khusus emp.lt -
sebrah emFtrri "kognitif' di mana penulis, tanpa L.antuan unpen L.alik sekerike ,j: pembaca, harus mengomunikasikrn Lcle-fie dengan intlrisi empatik sangar jelas J:] penilaian tcrhaLlap keadaan pikirrn dan stuktur pengetahuan penbacr. M:rka, dalam situasi pembelajurn bahasa kedua, penoalan empati ncnjedi san.-: serLLrs. Bukan saja pemt elajar-penutur hams mensidendtikrsi densan cp:rr peransL:perangkrt kognLrii dan afektif pendengar, te.api juga $ereka harus melakukanr : dalam bahasa yang mereka merasa tLclak nlanan LAlu, pemL.elajappenJengar, tr:berusahr memahani bahase kedua, setLng mendapati l-'ahrva pem;kiran mere, ditafsirkrn keliru oleh penutur asli, dan hasilnya aclalah inforn:rsi linguisdk, kogni: dan afektifyang derlgan muctah masul ke telnrg:r kiri keluar dari tclinga kanan. Guiora etan para seialvarnle (1972a, 19?lb) mendapati bahta seL'u'1h lr:'
w
ifikasi tlari tes Micro-Momentary Expression (M\4E), scluah tes -rang clikatrl:mampu mengultur derajat empati, bisa mempre,:1iksi dengan sirkses orentisi:: pengucapan bahasa asing. Naiman, Frijhlich, Srern, dan lodcsco (19r.S, cetak ul::: 1996) men-r'ertakan sebuah LLkuran empati (Ska1:r E pati Hogan lihat Hogan' 19c daLan himpunan res rang mereka pakai Lrnuk mengu ngkap kankrerLstik 'penbela .' j:: bahasa yang t aik", rerapi tiJak mendapati korelasi sigfifikan antar:L emprri
t8l keberhasilan behasa sebasainana diukur dengan tes peniruan dan res mendengarkan. Temuan mereka sungguh tidak terdugr karena merela rnendapetibrhwa nrclependensi
f r
ang berkorelasi positif dengrn kesuksesan bahasa; apa rans dianggap sebagai nritesisnya, I'akni dependensi bidans, dDerlthatknn sangar berkorelisi Fosirifdengan