6(0,1$51$6,21$/ 0,3$
)DNXOWDV0DWHPDWLNDGDQ,OPX3HQJHWDKXDQ$ODP 8QLYHUVLWDV3DGMDGMDUDQ
3HUDQ3HQHOLWLDQ,OPX'DVDU GDODP0HQXQMDQJ3HPEDQJXQDQ %HUNHODQMXWDQ
.DPLV-XPDW2NWREHU %DOH6DZDOD .DPSXV8QSDG-DWLQDQJRU
PRAKATA Seminar Nasional MIPA, SEMNAS-MIPA, adalah acara seminar rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Untuk tahun 2016 seminar ini diselenggarakan pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 27-28 Oktober 2016, dengan nama SEMNAS-MIPA 2016. Tujuan utama dari diselenggarakannya SEMNAS-MIPA 2016, adalah untuk membuka komunikasi ilmiah antar peneliti-peneliti di bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) beserta terapannya. Sehingga, peneliti di bidang MIPA dapat memiliki kontribusi dan rekam jejak yang jelas pada pembangunan nasional, dan sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Dengan adanya acara rutin seperti ini, maka semua langkah-langkah yang merupakan bagian dari upaya pengaplikasian ilmu pengetahuan dalam kehidupan bangsa dapat tercatat dan menjadi referensi untuk generasi berikutnya. Catatan ini dituangkan dalam buku himpunan tulisan ilmiah (proseding) dari semua dosen yang berkontribusi. Agar kualitas dan kaidah-kaidah ilmiah terjaga maka proseding dari makalah-makalah yang dipresentasikan harus melalui proses penelaahan yang benar sebelum disertakan sebagai salah satu makalah yang dicetak. Penelaahan dilakukan oleh para mitra bestari dari bidang yang bersesuaian. Bidang-bidang yang digunakan sebagai pengelompokan materi adalah sebagai berikut. Kelompok Bidang Energi dan Material menghimpun para pembicara yang temanya berkaitan dengan permasalahan energi dan pengembangan dan studi material maju. Kelompok Bidang Kesehatan dan Lingkungan menghimpun para pembicara dengan tema berkaitan dengan permasalahan kesehatan, penelitian dan inovasi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, serta pembicara dengan bidang berkaitan dengan permasalahan lingkungan dan sumber daya alam. Kelompok Bidang Optimasi dan Komputasi menghimpun para pembicara dengan bidang yang berkaitan dengan metoda-metoda penerapan optimasi serta komputasi. Bidang yang terakhir yaitu bidang Matematika dan IPA, merupakan bidang yang menghimpun semua pembicara lain yang mengusung tema yang berkenaan dengan MIPA, termasuk pendidikan dan masalah-masalah pengajaran MIPA, serta penerapan MIPA di masyarakat secara umum. Atas karunia dan rahmat dari Allah SWT, maka kegiatan Seminar Nasional MIPA 2016 dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor beserta pada Wakil Rektor Universitas Padjadjaran, Direktur RPM Universitas Padjadjaran beserta jajarannya, Dekan dan para Wakil Dekan FMIPA Universitas Padjadjaran, dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan panitia pelaksanaan Seminar Nasional bidang MIPA 2016 yang telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk kegiatan SEMNAS-MIPA 2016.
Jatinangor, 27-28 Oktober 2016
Ketua Panitia SEMNAS MIPA 2016
1
SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN Bismillahirrahmaniirahiim Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua Pertama-tama marilah kita sampaikan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan ijin-Nya sehingga kegiatan Seminar Nasional MIPA 2016 (SEMNAS-MIPA 2016) di Kampus Unpad-Jatinangor dapat diselenggarakan. Ilmu pengetahuan adalah dasar dari semua perkembangan teknologi yang kita semua dapat manfaatkan saat ini. Tanpa adanya perkembangan dalam ilmu pengetahuan yang kita miliki, maka mustahil dapat tercipta sivilisasi moderen, yang penuh dengan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi umat manusia. Oleh karena itu, Unpad sebagai salah satu universitas terbesar di Indonesia, memiliki kewajiban untuk terus menjadi tempat dan sarana pengembangan ilmu pengetahuan, disertai dengan inovasi penerapan-penerapannya untuk kemaslahatan masyarakat dan bangsa Indonesia secara umum. Hal ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya penelitian dalam bidang ilmu-ilmu dasar . Seperti kita ketahui bersama, saat ini masyarakat kita mendapat banyak sekali kemudahan hidup dengan bantuan produk-produk teknologi. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, bangsa kita masih lebih banyak berperan sebagai pemakai dan konsumen teknologi ketimbang sebagai pencipta dan penghasil inovasi teknologi. Satu-satunya upaya yang dapat kita lakukan untuk mengubah keadaan ini adalah dengan menguasai bidang yang menjadi landasan teknologi itu sendiri. Penguasaan ilmu dasar akan membuka kemungkinan untuk terlepas dari status hanya sebagai pengguna teknologi menjadi bangsa yang andil dalam pengembangan teknologi. FMIPA Unpad adalah salah satu fakultas dengan rekam jejak penelitian yang baik. Dengan fokus penelitian unggulannya dalam bidang energi dan lingkungan, diharapkan dapat menjadi tolak ukur pengaplikasian ilmu dasar, yakni matematika dan IPA, dalam bidang unggulan tersebut. Dengan adanya kegiatan rutin seperti SEMNAS MIPA 2016 ini, dapat menjadi kontribusi Unpad pada penelitian-penelitian bidang ilmu dasar yang dapat dirasakan manfaatnya, baik langsung ataupun tidak langsung oleh masyarakat Indonesia. SEMNAS MIPA ini juga dapat menjadi rekam jejak Unpad dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan bangsa Indonesia.
Wassalamu’alaikum wr. wb. Rektor,
Prof. Dr. dr. Tri Hanggoro Ahmad
2
SAMBUTAN DEKAN FMIPA UNIVERSITAS PADJADJARAN Bismillahirrahmaniirahiim Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera untuk kita semua Pertama-tama marilah kita sampaikan puji dan syukur ke Hadlirat Illahi Robbi yang telah memberikan rakhmat dan karunia-Nya kepada kita, sehingga kita diberi sehat dan dapat hadir mengikuti kegiatan Seminar Nasional MIPA 2016 (SEMNAS-MIPA 2016) di Kampus Unpad-Jatinangor. Kami ucapkan selamat datang di Kampus Jatinangor bagi para Undangan, Pembicara Utama serta Pemakalah baik oral maupun poster dan juga para Peserta Seminar Nasional MIPA 2016. Terima kasih kepada para Pembicara Utama, khususnya Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, (DRPM Kemenristekdikti), Ibu Prof. Dr. Evvy Kartini (Chief Researcher BATAN). Terimakasih juga saya sampaikan kepada para pembicara undangan, Prof. Dr. Sudradjat, Prof. Dr. Husein H. Bahti, Prof. Dr. Toto Subroto, Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, Prof. Johan Iskandar, Dr. Euis Julaeha, Dr. Irwan Ary Dharmawan, Dr. Fitrilawati dan Dr. Asep Harja. Tentunya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Rektor Universitas Padjadjaran yang berkenan memberikan bantuan baik moril maupun materil serta membuka kegiatan ini secara resmi . SEMNAS-MIPA 2016 ini diselenggarakan di Bale Sawala dan PPBS Universitas Padjadjaran Jatinangor. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan FMIPA Unpad, sebagai satu bagian dari perayaan Dies Natalis FMIPA Universitas Padjadjaran yang ke-58, yang bertepatan dengan tanggal 1 November 2016. Adapun bidang keilmuan dijadikan materi SEMNAS 2016 adalah: 1. 2. 3. 4.
Energi dan Material Lingkungan dan Kesehatan Matematika dan IPA Optimasi dan Komputasi
Besar harapan kami kegiatan SEMNAS MIPA 2016 dapat merealisasikan kerjasama sivitas akademika FMIPA di wilayah Indonesia untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan berbagai bidang keilmuan sains dan matematika baik dari sisi kajian teoretis maupun aplikasinya dalam fenomena kehidupan yang berwawasan lingkungan untuk menunjang pembangunan Indonesia. Dari kegiatan ini diharapkan muncul ide dan pemikiran serta menjadi forum komunikasi bagi para dosen dan atau mahasiswa baik dari jenjang sarjana, magister dan doktor dalam merancang, melaksanakan dan melaksanakan diseminasi hasil-hasil penelitiannya secara komprehensif, sehingga diperoleh publikasi yang disajikan pada prosiding maupun dapat diterbitkan dalam berbagai jurnal baik nasional maupun internasional. Kepada jajaran panitia, kami mengucapkan terima kasih atas persiapan dan koordinasi yang baik dalam kegiatan seminar ini. Kami mohon maaf kepada para Undangan, Pemateri dan
3
Peserta apabila dalam pelaksanaan SEMNAS MIPA 2016 ini masih terdapat berbagai kekurangan. Kepada seluruh peserta dan pemateri, kami mengucapkan selamat melaksanakan SEMNAS MIPA 2016, semoga pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan kita semua diberi sehat untuk mengikuti seluruh aktivitas ini sampai selesai. Demikian sambutan dari kami. Akhirul kata kami ucapkan Billahitaufik Walhidayyah Wassalamu’alaikum wr. wb. Dekan,
Prof. Dr. Sudradjat, MS.
4
5
DENAH BALE SAWALA GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS PADJADJARAN
Pintu Masuk
Ruang bale Sawala
6
PENDAHULUAN Dalam Rangka Dies Natalis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Padjadjaran ke-58, Fakultas MIPA telah menyelenggarakan Seminar Nasional MIPA 2016. Seminar ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebagai sarana dan upaya penyebaran informasi atau diseminasi hasil-hasil penelitian bidang MIPA yang terdiri atas kajian bidang Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Statistika, Geofisika Teknik Informatika dan Teknik Elektro.
TUJUAN KEGIATAN a. Melalui Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan peran ilmu dasar (MIPA) dalam upaya penelitian, pemanfaatan dan pengembangan sumberdaya alam untuk pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan. b. Menyebarluaskan informasi hasil-hasil penelitian dasar (MIPA) kepada sesama peneliti, pendidik, lembaga penelitian, Industri serta kepada pemangku kepentingan lainnya. c. Sebagai media fasilitasi diskusi dan komunikasi perkembangan terbaru topic dan teknologi penelitian MIPA.
WAKTU DAN TEMPAT Waktu pelaksanaan SEMNAS MIPA 2016 adalah : Hari : Kamis-Jumat Tanggal : 27-28 Oktober 2016 Jam : 08.00-16.00 Tempat : Gedung PPBS & Bale Santika, Unpad –Jatinangor Jl. Raya Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor-Sumedang
PEMBICARA TAMU/ NARA SUMBER Keynote Speakers: 1.
Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
7
2.
Prof. Dr. Evvy Kartini Chief Scientist, PTBIN BATAN
Invited Speakers: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Prof. Dr. Sudradjat Prof. Dr. Husein H. Bahti Prof. Dr. Toto Subroto Prof. Dr. Budi Nurani Ruchjana, Prof. Johan Iskandar, Dr. Euis Julaeha Dr. Irwan Ary Dharmawan Dr. Fitrilawati Dr. Asep Harja.
PESERTA SEMINAR Kegiatan seminar ini diikuti oleh 227 peserta yang terdiri dari 2 Keynote Speakers, 9 Invited Speakers, 161 presentasi oral, 53 presentasi poster dan 2 peserta pendengar yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tabel 1. Rincian Jumlah Peserta Seminar Bidang
Oral
Poster
Jumlah
Keynote Speakers (KS)
-
-
2
Invited Speakers (IS)
-
-
9
Energi & Material
28
9
37
Lingkungan & Kesehatan
57
14
71
Matematika & IPA
53
22
75
Optimasi & Komputasi
23
8
31
-
-
2
Peserta Pendengar Jumlah Seluruh
227
8
PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan SEMNAS MIPA 2016 adalah tanggal 27-28 Oktober 2016. Acara utama berupa presentasi hasil-hasil penelitian baik presentasi dari pembicara tamu, presentasi oral ataupun poster.
SUSUNAN ACARA Kamis, 27 Oktober 2016 WAKTU 07.30 – 08.30
08.30 – 09.30
9.30 – 10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00 – 13.30
13.30 – 16.30
ACARA - Registrasi - Coffee morning Pembukaan - Pembacaan Al-Quran - Lagu Indonesia Raya - Sambutan Ketua Panitia - Sambutan Rektor dan Dekan FMIPA Unpad - Do’a Kesenian Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc Moderator: Dr. Ayi Bahtiar Prof. Dr. Evvy Kartini Moderator: Asri Peni Wulandari, Ph.D Istirahat, Sholat, Makan Sesi Poster Seminar Parallel Invited Speaker : Prof. Dr. Husein H.Bahti Ruang A (Energi & Material) Moderator : Dr. Tri Mayanti Ruang B (Energi & Material)
Invited Speaker : Dr. Irwan Ary Dharmawan
Ruang C (Lingkungan & Kesehatan)
Invited Speaker : Dr. Euis Julaeha
Ruang D (Lingkungan & Kesehatan)
Invited Speaker : Prof. Dr. Johan Iskandar
Ruang E (Lingkungan & Kesehatan)
Invited Speaker : Dr. Asep Harja
Ruang F (Matematika & IPA) Ruang G (Matematika & IPA) Ruang H (Matematika & IPA) Ruang I (Optimasi & Komputasi)
Moderator : Dr. E. Evy Ernawati
Moderator : Dr. M. Nurzaman Moderator : Dr. Yeni Wahyuni Hartati Moderator : Dr. Nurlaelasari Invited Speaker : Dr. Fitrilawati, M.Sc. Moderator : Dr. Lienda Noviyanti Moderator : Dr. Togar Saragi Invited Speaker: Prof. Dr. Budi Nurani Moderator : Dr. Yudhie Andriyana Invited Speaker : Prof. Dr. Sudradjat Moderator : Dr. Sri Purwani
9
Jum'at, 28 Oktober 2016 WAKTU 07.30 – 08.00
08.00 – 11.15
ACARA - Registrasi - Coffee morning Seminar Parallel Ruang A (Energi & Material) Ruang B (Energi & Material) Ruang C (Lingkungan & Kesehatan) Ruang D (Lingkungan & Kesehatan) Ruang E (Lingkungan & Kesehatan) Ruang F (Matematika & IPA) Ruang G (Matematika & IPA) Ruang H (Matematika & IPA) Ruang I (Optimasi & Komputasi)
Moderator : Dr. Annisa Aprilia Moderator : Anggie Susilawati, M.Si Moderator : Dr. Tati Herlina Moderator : Dr. Atiek Rostika Moderator : Andri Abdurrochman, MT. Moderator : Dr. Yusep Suparman Invited Speaker : Prof. Dr. Toto Subroto Moderator : Dr. Sri Rejeki Rahayuningsih Moderator : Dr. Mohammad Taufik Moderator : Dr. Juli Rejito
10
PEMBAGIAN RUANG SEMINAR PARALEL Kamis, 27 Oktober 2016 RUANG No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu 13.30-14.00 14.00-14.15 14.15-14.30 14.30-14.45 14.45-15.00 15.00-15.15 15.15-15.30 15.30-15.45 15.45-16.00
A Kode IN-1 EM-01 EM-02 EM-03 EM-04 EM-05 EM-06 EM-07 EM-08
B Kode IN-2 EM-09 EM-10 EM-11 EM-12 EM-13 EM-14 EM-15 EM-16
E Kode
F Kode
IN-5
IN-6
LS-17 LS-18 LS-19 LS-20 LS-21 LS-22 LS-23 LS-24
MI-01 MI-02 MI-03 MI-04 MI-05 MI-06 MI-07 MI-08
C Kode IN-3 LS-01 LS-02 LS-45 LS-04 LS-05 LS-06 LS-07 LS-08
D Kode IN-4 LS-09 LS-10 LS-11 LS-12 LS-13 LS-14 LS-15 LS-16
G Kode MI-09 MI-10 MI-11 MI-12 MI-13 MI-14 MI-15 MI-16 MI-44 MI-76
H Kode
Kamis, 27 Oktober 2016 RUANG No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 13.30-13.45 13.45-14.00 14.00-14.15 14.15-14.30 14.30-14.45 14.45-15.00 15.00-15.15 15.15-15.30 15.30-15.45 15.45-16.00
IN-8 MI-17 MI-18 MI-19 MI-20 MI-21 MI-22 MI-23 MI-24
Kamis, 27 Oktober 2016 RUANG No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu 13.30-14.00 14.00-14.15 14.15-14.30 14.30-14.45 14.45-15.00 15.00-15.15 15.15-15.30 15.30-15.45 15.45-16.00
I Kode IN-9 OK-01 OK-02 OK-03 OK-04 OK-05 OK-06 OK-07 OK-08
11
Jumat, 28 Oktober 2016 RUANG No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Waktu 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 09.00-09.15 09.00-08.30 09.30-09.45 09.45-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-10.45 10.45-11.00 11.00-11.15
A Kode EM-17 EM-18 EM-19 EM-20 EM-21 Break EM-22 EM-23 EM-24 EM-25 EM-26 EM-27 EM-28
B Kode LS-25 LS-26 LS-27 LS-28 LS-30 Break LS-31 LS-32 LS-33 LS-34 LS-35 -
E Kode MI-25 MI-27 MI-28 MI-29 MI-31 Break MI-32 MI-33 MI-34 MI-35 -
F Kode MI-36 MI-37 MI-38 MI-39 MI-40 Break MI-41 MI-42 MI-43 MI-45 -
C Kode LS-36 LS-37 LS-38 LS-39 LS-40 Break LS-41 LS-42 LS-43 LS-44 LS-46 LS-03 -
D Kode LS-47 LS-48 LS-49 LS-50 LS-51 Break LS-52 LS-53 LS-54 LS-68 LS-69 LS-70 LS-71
G Kode
H Kode OK-09 OK-10 OK-11 OK-12 OK-13 Break OK-14 OK-15 -
Jumat, 28 Oktober 2016 RUANG No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 09.00-09.15 09.00-08.30 09.30-09.45 09.45-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-10.45 10.45-11.00
IN-7 MI-46 MI-47 MI-48 Break MI-49 MI-50 MI-51 MI-52 MI-53 MI-75
Jumat, 28 Oktober 2016
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Waktu 08.00-08.15 08.15-08.30 08.30-08.45 08.45-09.00 09.00-09.15 09.00-08.30 09.30-09.45 09.45-10.00 10.00-10.15
I Kode OK-16 OK-17 OK-18 OK-19 OK-20 Break OK-21 OK-22 OK-29
12
DAFTAR PEMAKALAH POSTER DAFTAR PEMAKALAH Penulis
Bidang
Kode
Haryono
Energi & Material
EM-29
Dimas Ismail
Energi & Material
EM-30
Faisal Putra Syahrani
Energi & Material
EM-31
Fitri Yuliasari
Energi & Material
EM-32
Mala Saputri
Energi & Material
EM-33
Muhamad Fadilah Sobari
Energi & Material
EM-34
Mohammad Taufik
Energi & Material
EM-35
Diana Hendrati
Energi & Material
EM-36
Anni Anggraeni
Energi & Material
EM-37
Penulis
Bidang
Kode
Cindy Hervina
Lingkungan & Kesehatan
LS-29
Annisa
Lingkungan & Kesehatan
LS-55
Winda Eka M.P.
Lingkungan & Kesehatan
LS-56
Adistya Oktaviani Putri Utami
Lingkungan & Kesehatan
LS-57
Farah Safrina
Lingkungan & Kesehatan
LS-58
Oxtavi Hardaningrum
Lingkungan & Kesehatan
LS-59
Tiffany Hanik Lestari
Lingkungan & Kesehatan
LS-60
Dania Fajrina
Lingkungan & Kesehatan
LS-61
Mia Uswatun Hasanah
Lingkungan & Kesehatan
LS-62
Tia Setiawati
Lingkungan & Kesehatan
LS-63
Titin Sofyatin
Lingkungan & Kesehatan
LS-64
Desak Made Malini
Lingkungan & Kesehatan
LS-65
Madihah
Lingkungan & Kesehatan
LS-66
Budy Santoso
Lingkungan & Kesehatan
LS-67
Penulis
Bidang
Kode
Fatihatul Mardiah
Matematika & IPA
MI-54
Sarah Syarofina
Matematika & IPA
MI-55
Dika Dwi Muharahman
Matematika & IPA
MI-56
Adimas Bani Saksono
Matematika & IPA
MI-57
13
Penulis
Bidang
Kode
Yoan Sofyana Noer
Matematika & IPA
MI-58
Oktya Weddy Anugerah
Matematika & IPA
MI-59
Claudia Mila E N
Matematika & IPA
MI-60
Suffah Hasbi
Matematika & IPA
MI-61
Muhamad Sukin
Matematika & IPA
MI-62
Dyah Puspita Sari
Matematika & IPA
MI-63
Fajar Ramadhan
Matematika & IPA
MI-64
Fatma Widya
Matematika & IPA
MI-65
Nurani Hidayati
Matematika & IPA
MI-66
Mansyurah Hamida Karsa
Matematika & IPA
MI-67
Trysni Malldina
Matematika & IPA
MI-68
Titi Purwandari
Matematika & IPA
MI-69
Rizky Aprianbudi
Matematika & IPA
MI-70
M. Rio Adhitia
Matematika & IPA
MI-71
Sukono
Matematika & IPA
MI-72
Dila Fitriani Azuri
Matematika & IPA
MI-73
Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi
Matematika & IPA
MI-74
Ainun Mardhiah Nasution
Matematika & IPA
MI-77
Penulis
Bidang
Kode
Ismi Kaniawulan
Optimasi & Komputasi
OK-23
Rudi Rosadi
Optimasi & Komputasi
OK-24
Gilar Sundara
Optimasi & Komputasi
OK-25
Intan Nurma Yulita
Optimasi & Komputasi
OK-26
Muthia Restu Ramdita
Optimasi & Komputasi
OK-27
Fida Faishal
Optimasi & Komputasi
OK-28
Eddy Djauhari
Optimasi & Komputasi
OK-30
Yuyun Hidayat
Optimasi & Komputasi
OK-31
14
SUSUNAN PANITIA Pelindung Penanggung Jawab Nara Sumber Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara Sie. Acara
Sie. Makalah dan Persidangan
Sie. Proceedings
Sie. Konsumsi
Sie. Publikasi/Informasi/Web
Sie. Sponsorship Sie. Perlengkapan
Prof. Dr. Med Tri Hanggono Ahmad, dr Prof. Dr. Sudradjat, MS Dr. Euis Julaeha, M.Si. Dr. Irwan Ary Dharmawan Dr. rer.nat. Yudi Rosandi, M.Si. Budi Imam Dansyah, S.Sos. Dr. Diah Chaerani, M.Si. Dr. Lusi Safriani, M.Si. Suratno Dr. Mohamad Nurzaman, M.Si. Cece Mulyadi S.Pd., MAP. Dr. Sri Rejeki Rahayuningsih, M.Si. Mia Uswatun Hasanah, S.Si., M.Si. Dr. Togar Saragi, M.Si. Irvan Satriadi Ramdan Dr. Sahrul Hidayat, M.Si. Dr. Jamaludin Al-Anshori, M.Sc. Intan Nurma Yulita, ST., MT. Budhi Handoko, S.Si., M.Si. Dr. Sri Purwani, M.Sc. Dikdik Kurnia, M.Sc., Ph.D. Safri Ishmayana, S.Si., M.Sc. Rani Maharani, M.Si., Ph.D. Eko Retno Wulandari, S.E. Dr. Eleonora Agustine, MT. Elin Herlina, S.Sos. Dana Yusep Saepul Hayat Dr. Asep Sholahuddin,MT. Agus Muchtarom, S.Si., M.Cs. Afri Nicko, S.IP Iman Nugraha, A.Md. Dessy Novita, MT., Ph.D. Andri Abdurochman, S.Si., M.Sc. Yayat Sudradjat Undang Mustopa Sutisna Dudi Kusradi Dadang Sopandi
15
Sekretariat
Sie. Dokumentasi
Gilang Virgiyana, A.Md Aceng Rahmat, SE. Eman Suherman Udin Kamarudin, S.A.P. Rasni Syamyeti, A.Md. Lili Suarli Iin Karlina, A.Md. Radiman Hidayat Sari Sundari A.Md. Dudung Suwargana, A.Md. Hendi Asikin Solihin Daday Agus Tarma Oos R. Ratna Dewi Mintarsih, A.Md. Asep Hendra Kurniawan Agus Setyawan, S.Farm. Ketty Kristyanty, A.Md. Hasan Kurnia Djusmiardi Yank Ramlan Lusandi, A.Md. Yandi Nuryandi
ALAMAT KEPANITIAAN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung – Sumedang Km. 21, Jatinangor Sumedang 45363 Telepon/Fax: 0227797712/ 022 7794545 E-mail:
[email protected]
PUBLIKASI Seluruh Makalah yang dipresentasikan pada Seminar Nasional MIPA 2016 akan mendapatkan Review dari tim ahli yang ditunjuk tim makalah yang berasal dari bidang ilmu yang sesuai.
16
17
KS-01 KEBIJAKAN RISET DALAM MENUNJANG DAYA SAING BANGSA Ocky Karna Radjasa
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Ditjen Risbang, Kemenristek Dikti
ABSTRAK Berdasarkan hasil penilaian Global Competitive Index 2015, maka peringkat Indonesia turun dari peringkat 34 pada tahun 2014 menjadi peringkat 37. Ada 4 pilar dari 12 pilar yang menyebabkan peringkat Indonesia turun, yaitu ketersediaan teknologi terkini, FDI dan transfer teknologi, ketersediaan peneliti dan insinyur serta kapasitas inovasi. Berdasarkan klastering PT di Indonesia berdasarkan kinerja penelitian, maka ada 25 PT yang masuk kategori Mandiri, termasuk di dalamnya UNPAD. Berdasarkan pemetaan riset PT yang berbasis pada data Simlitabmas yang menggunakan 8 parameter, yaitu RIP, pubikasi terindeks Scopus, publikasi internasional, publikasi nasional terakreditasi, buku ajar, teknologi tepat guna, HKI dan prototype produk riset, maka bidang MIPA masuk peringkat 3 besar. Dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN), terdapat 10 bidang fokus riset 2015-2040 di mana MIPA memiliki akses untuk berkontribusi pada lebih dari 1 bidang prioritas RIRN. PT yang memiliki bidang MIPA jelas memegang peranan sangat penting dalam pembangunan Indonesia ke depan dan harus meningkatkan kapasitas risetnya. Kata Kunci: kebijakan, riset, MIPA, daya saing bangsa
18
KS-02 DIRECTION OF OF LITHIUM ION BATTERY RESEARCH IN INDONESIA E. Kartini
Center for Science and Technology for Advanced Materials, National Nuclear Energy Agency (BATAN), Puspiptek Area, Serpong, South Tangerang 15314, Indonesia
ABSTRACT With issues such as global warming, limited fossil fuel and carbon emissions, now the demands for renewable energy technologies are set to continue growing. Due to the future global prospect of increasing renewable energy, the research on lithium ion battery for application in solar cell, has become a main agenda. The use of local resources and improvement of safety will also be considered. A national consortium on lithium ion battery research was formed under the Ministry Research and Technology in 2016. BATAN has been leading this national activities that include industry, universities and research agencies. The activities began with research on lithium ion battery materials and their application as energy storage of solar cell for the street lamp. Lithium ion batteries have also been applied in many portable electronic device because of their have high energy density. The batteries require long cycle life, low cost and environmental safety. In order to reduce the cost of lithium ion battery materials, the used of local materials will be very indispensable. One of the most important direction is the use of waste product, i.e. coconut dust coir from the local market to obtain graphene. The development of this material has been done to obtain the suitable, environmental benignity and low-cost graphene. Graphene was one of promising materials for some fields of technology, due to its amazing conductivity. It is expected that graphene can be used as supporting material to boost the cathode or overall battery performance, i.e. Lithium iron phosphate, LiFePO4. Another important aspect on lithium ion battery applications is safety. The used of liquid lithium electrolyte in commercial batteries caused some accident due to flammable materials. In order to solve this problem, researches on solid electrolyte have been significantly increasing. One of the promising solid electrolyte for lithium ion rechargeable batteries is mixture of Li 3PO4/Li4P2O7. The application of neutron scattering for lithium ion battery will become important aspect, due to interaction of neutron with light atoms, such as lithium. Keywords: Graphene, reduced graphene oxide, solid electrolyte, Li3PO4, Li4P2O7
19
20
IN-01 HILIRISASI RISET DASAR TENTANG UNSUR TANAH JARANG (RARE-EARTH ELEMENTS) DAN TENTANG SENYAWA-SENYAWA PENGONTRAS (CONTRAST AGENTS) Anni Anggraeni, Abdul Mutalib, Ukun M. S. Soedjanaatmadja, Ristaniah D. Rose Effendi, Retna P. Fauzia, Adang H. Gunawan, Kurnia Isyatun, Robertus B. S, Endang W. , Husein H, Bahti 1
Departemen Kimia FMIPA-Unpad, Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran-Unpad, 3 Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka – Badan Tenaga Nuklir Nasional, 4 Pusat Teknologi Bahan Galian Nulir – Badan Tenaga Nuklir Nasional, 5 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara 6 PT.Timah, Tbk, , 7PT Kimia Farma, Tbk 2
ABSTRAK Belakangan ini, riset di perguruan tinggi dituntut untuk juga menghasilkan produk-produk yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Oleh karena itu hasil-hasil riset dasar (basic sciences) di bagian hulu pun dikehendaki untuk dilanjutkan ke riset terapan agar menghasilkan produk yang bermanfaat langsung bagi masyarakat atau dapat dikomersialkan. Ini yang kemudian disebut hilirisasi riset, yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan. Dengan demikian, nampaknya suatu kegiatan riset dituntut untuk mempunyai peta jalan (road map) yang lebih luas, yaitu yang berakhir dengan produkproduk inovatif yang laku dijual. Lebih dari itu, untuk tujuan hilirisasi riset diperlukan kerjasama multidisiplin, yaitu kerjasama antara bidang ilmu dasar, bidang ilmu terapan atau teknologi, dan bidang ilmu lain, serta dengan perguruan tinggi lain dan lembaga-lembaga penelitian, lembaga pemerintah, dan industri, sejalan dengan konsep ABG (Academics, Business, and Government) dan konsep pentahelix. Sekedar untuk berbagi pengalaman, kelompok peneliti ini telah dan sedang terus melaksanakan penelitian dasar tentang pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang, khususnya gadolinium, dari mineral monasit asal PT. Timah Bangka, yang merupakan tailing (atau “limbah”) pada pengolahan timah di perusahaan tersebut. Program penelitian ini terselenggara atas kerjasama antara Departemen Kimia FMIPA-Unpad dengan puslitbang tekMIRA – Bandung, PT. Timah Tbk – Pangkal Pinang, dan Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) – Batan, Jakarta. Dari hasil-hasil riset hulu yang dilakukan pada skala laboratorium telah selesai dibuat suatu dokumen Basic Engineering Design (BED) dan Detailed Engineering Design (DED) yang selanjutnya telah digunakan dalam persiapan pembangunan suatu pilot plant untuk produksi gadolinium oksida (Gd2O3), yang diskedulkan awal tahun 2018. Produk gadolinium oksida akan digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan berbagai jenis contrast agents berbasis gadolinium. Selain penelitian tentang unsur tanah jarang, kelompok peneliti ini telah lama melakukan riset pengembangan mengenai contrast agents, yakni kelompok senyawa kimia yang dapat digunakan untuk diagnosis berbagai penyakit, termasuk kanker, dengan menggunakan modalitas Resonance Magnetic Imaging. Dari sejumlah senyawa contrast agent yang dikembangkan, termasuk senyawa gadolilium dietilentriaminpentaasetat (Gd-DTPA) yang pada tahap sekarang ini akan diproduksi pada skala pilot, dengan bekerjasama dengan suatu perusahaan swasta. Pilot plant tersebut diskedulkan untuk melakukan commissioning pada awal tahun 2017. Pembuatan larutan injeksi Gd-DTPA akan dilakukan oleh Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR)-Batan, sedangkan pemasaran dan distribusi akan dilaksanakan oleh PT. Kimia Farma Tbk. Kata kunci: Hilirisasi, unsur tanah jarang, gadolinium, contrast agents.
21
IN-02
PENGARUH LAMA PROSES REDUKSI TERMAL TERHADAP PERUBAHAN BAND GAP PADA FILM GRAPHENE-LIKE YANG DIBUAT DARI OKSIDA GRAFENA Deri Lesmana, Muhamad Bayu Perkasa, Norman Syakir, Rustam Siregar, Fitrilawati#
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Jatinangor km 21 Sumedang 45363 Jawa Barat #
[email protected]
ABSTRAK Grafena adalah material karbon dua dimensi yang mempunyai sifat optik dan listrik yang menarik sehingga memiliki banyak potensi aplikasi. Grafena yang dikenal sebagai Graphene-like dapat diperoleh dari Oksida Grafena (GO) melalui proses reduksi sedemikian rupa sehingga kandungan oksigennya dihilangkan. Film tipis GO dibuat dari 4 mg/ml dispersi GO dalam air. Lapisan tersebut dibuat pada substrat quartz dengan metode spin coating pada kecepatan 1000 rpm selama 60 detik. Untuk menghasilkan film graphene-like yang juga dikenal sebagai reduced graphene oxide (r-GO), film GO tersebut dikenakan proses reduksi secara termal melalui pemanasan pada suhu 175 oC di dalam oven yang dialiri gas nitrogen. Perubahan band-gap dari bahan graphene-like sebagai fungsi waktu reduksi diamati melalui spektroskopi UV-Vis. Perubahan nilai band gap dari bahan graphenelike terhadap lama proses reduksi dihitung dari nilai edge dari spektrum UV-Vis yang diukur. Proses reduksi termal selama 1 jam mengakibatkan perubahan band-gap dari sekitar 3 eV menjadi 1.4 eV. Pengurangan band-gap yang berkaitan dengan pengurangan kadar oksigen tersebyt diinterpretsikan sebagai pemulihan konjugasi ikatan sp2-π pada rantai karbon. Kata kunci: oksida grafena,reduksi termal, band gap, graphene-like
22
IN-03
PENGEMBANGAN VAKSIN BERBASIS-EPITOP BERBANTUKAN IMUNOINFORMATIKA Toto Subroto, Opik Taupiqurrohman, Anneke Noviyantie , Muhammad Yusuf , dan Sukma Nuswantara 1
Departemen Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]), (
[email protected]) 2 Program Studi Bioteknologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Cibinong Bogor (
[email protected]) *Penulis korespondensi:
[email protected]
ABSTRAK Umumnya vaksinasi dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Vaksinasi adalah pemberian agen antigenik dengan maksud untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dari seorang individu dan untuk mengembangkan kekebalan adaptif terhadap penyakit. Vaksin dapat memperbaiki, atau bahkan sering mencegah efek dari infeksi. Agen aktif vaksin dapat berbentuk patogen utuh (bakteri atau virus) yang dilemahkan, atau komponen patogen yang imunogenik dan telah dimurnikan. Pendekatan konvensional dalam pengembangan vaksin membutuhkan biakan mikroorganisme patogen dan diseksi dengan menggunakan teknik biokimia, imunologi, dan metode mikrobiologi dalam mengidentifikasi komponen penting terhadap sistem imunitas. Metode ini telah berhasil dalam berbagai kasus, namun gagal memberikan solusi bagi banyak patogen yang belum dapat dibuatkan vaksinnya. Dewasa ini, dimungkinkan menggunakan informasi genomik untuk mempelajari perancangan vaksin secara in silico, tanpa perlu membiakan mikroorganisme patogen. Pendekatan yang telah diberi nama 'vaksinologi terbalik' ini dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk identifikasi kandidat vaksin dan memberikan solusi baru bagi vaksin-vaksin yang selama ini sulit dikembangkan, dan membutuhkan waktu yang lama hingga 5-15 tahun. Meningkatnya pemahaman mengenai pengenalan antigen pada tingkat molekul, telah berdampak pada pengembangan desain rasional vaksin berbasis peptida atau epitop. Konsep vaksin peptida didasarkan pada identifikasi dan sintesis kimia epitop sel-B dan sel-T yang imunodominan, yang dapat menginduksi respon imun spesifik. Perkembangan yang cepat dari teknik bioinformatika dan aplikasinya dengan sejumlah besar data eksperimen telah melahirkan bidang baru, disebut imunoinformatika. Imunoinformatika adalah cabang dari bioinformatika yang berkaitan dengan analisis in silico serta pemodelan data imunologi dan masalahnya. Perancangan vaksin virus Papilloma dan virus Herpes manusia berbasis epitop akan dipresentasikan dalam seminar ini. Kata Kunci: vaksin, virus papilloma, virus herpes manusia, bioinformatika, imunoinformatika, epitop
23
IN-04
PENGEMBANGAN MODEL SPACE TIME DAN APLIKASINYA*) Budi Nurani Ruchjana, Atje Setiawan Abdullah, Stanley P. Dewanto, Diah Chaerani, Juli Rejito, Yudi Rosandi dan Irwan Ary Dharmawan 1Departemen Matematika FMIPA Unpad, Jl Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor (
[email protected],
[email protected],
[email protected]) 2Departemen IlmuKomputer FMIPA Unpad, Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor (
[email protected] ,
[email protected]) 3Departemen Geofisika FMIPA Unpad, Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor (
[email protected] ,
[email protected] )
ABSTRAK Dalam penelitian ini dilakukan studi Pengembangan Model Space Time berdasarkan pendekatan BoxJenkins (1976) berupa model multivariat time series , khususnya model Generalisasi Space Time Autoregressive (GSTAR) dari Ruchjana (2002) . Untuk kajian aplikasi model space time disajikan berbagai fenomena riil sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Pengembangan model ditujukan untuk memberikan kontribusi khususnya untuk mendukung pelaksanaan Pola Ilmiah Pokok Universitas Padjadjaran serta Common Goals Provinsi Jawa Barat dengan melibatkan aktivitas dosen maupun mahasiswa di lingkungan FMIPA Universitas Padjadjaran, instansi lain maupun industri dan masyarakat. Kata kunci: model space time, GSTAR, PIP, Common Goals Jawa Barat ABSTRACT In this research we studied the Development of Space Time Model based on Box-Jenkins (1976) approach on multivariate time series , especially for Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) model from Ruchjana (2002). For the study of space time model of the application presented in accordance with various real phenomena of daily life. Development of the model is intended to contribute especially in supporting the implementation of Pola Ilmiah Pokok Uinversitas Padjadjaran and Common Goals West Java province with the activity involves a lecturer and students at Faculty of Mathematics and Natural Science Universitas Padjadjaran, other institution, industry and society. Keywords: space time model, GSTAR, PIP, Common Goals of West Java
24
IN-05
PENGETAHUAN PENDUDUK TENTANG BIOPESTISIDA BAGI PENGELOLAAN HAMA PADI SAWAH DI DESA RANCAKALONG SUMEDANG JAWA BARAT Johan Iskandar, Budiawati S.Iskandar dan F. Tiani
1) Johan Iskandar Departemen Biologi Fmipa Unpad (
[email protected]) 2) Budiawati S.Iskandar Departemen Antropologi Fisip Unpad (
[email protected]) 3) F. Tiani Alumnus Departemen Biologi Fmipa Unpad
ABSTRAK Paper ini mendiskusikan hasil penelitian tentang pengetahuan ekologi tradisional petani mengenai biopestisida bagi pengelolaan anekaragam hama padi sawah di Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat. Tujuan penelitian yaitu mengkaji pengetahuan ekologi tradisional petani tentang anekaragam hama padi sawah dan pengelolaan hama tersebut dengan memanfaatkan ramuan biopestisida alami. Metoda penelitian menggunakan campuran kualitatif dan kuantitatif. Sementara itu, teknik pengumpulan data lapangan dilakukan dengan observasi, wawancara semi-struktur secara mendalam dengan informan yang dipilih secara purposif, serta wawancara berstruktur dengan responden yang dipilih secara acak. Hasil penelitian menujukkan bahwa tercatat 12 jenis hama yang biasa menyerang padi sawah di Desa Rancakalong. Untuk peanggulangan berbagai hama tersebut, para petani 18 jenis tumbuhan dari 14 famili yang dijadikan ramuan biopestisida. Pada umumnya menurut para petani sawah, anekaragam tanaman biopestisida tersebut memiliki kekhasan, seperti bau menyengat, rasa pait ataupun pedas. Sementara itu, ditilik dari kandungan kimia dari berbagai jenis tumbuhan yang nenjadi biopestisida, bersifat antibakteri, antifungal, antiprotozoal, dan insektisida. Jadi, sistem pengetahun ekologi penduduk tentang penggunaan biopestisida tersebut cukup sejalan dengan pengetahuan ilmiah Barat. Kata kunci: pengetahuan ekologi lokal, hama padi sawah, biopestisida, Rancakalong ABSTRACT This paper discusses result study on traditional ecolological knowledge of farmers on biopesticides for management of various rice pests of sawah, undertaken in Village of Rancakalong, Sub-district of Rancakalong, District of Sumedang, West Java. Main objective of the study was mainly to examine traditional ecological knowledge of farmers on various rice pests of sawah and management of those rice pests by applying the natural biopesticides. Method used in this study was combination of the qualitative and quantitative. While to collect field data, the observation, and deep interview with informants, and structure interview with respondents were applied. The result of study shows that it has been recognized 12 species of sawah rice pests by farmers. To manage those various sawah rice pests, the farmers have traditionally used 18 plant species of natural herb biopesicides consisting of 14 families. According to farmers the various herb biopesticide plants have distinctive characteristics, including strong scent, bitter taste, and heart burn, while based on the Western scientific such plants have been recognized as antibacterial, antifungal, antiprotozoal, and insecticides. Thus, the farmers have used herb biopesticides which is based on traditional ecological knowledge considered to be appropriate with the Western scientific knowledge. Key words: traditional ecological knowledge, sawah rice pests, biopesticides, Rancakalong
25
IN-06
MODEL MATEMATIKA RUGAE PALATINA SUBRAS DEUTEROMELAYU DI BIDANG FORENSIK KEDOKTERAN GIGI Sudradjat
Departemen Matematika FMIPA Unpad
[email protected],id
Model matematika adalah deskripsi dari sistem yang menggunakan konsep-konsep matematika dan bahasa. Proses pengembangan model matematis disebut pemodelan matematika. Model matematika tidak hanya digunakan dalam ilmu alam (seperti fisika, biologi, ilmu bumi, meteorologi) dan disiplin ilmu teknik (misalnya ilmu komputer, kecerdasan buatan), tetapi juga dalam ilmu-ilmu sosial (seperti ekonomi, psikologi, sosiologi dan ilmu politik); fisikawan, insinyur, ahli statistik, analis riset operasi, ekonomi dan kedokteran (kedokteran gigi) menggunakan model matematika yang paling luas. Sebuah model dapat membantu untuk menjelaskan sistem dan untuk mempelajari efek dari komponen yang berbeda, dan untuk membuat prediksi tentang perilaku. Model matematika dapat mengambil banyak bentuk, namun tidak terbatas pada sistem dinamis, model statistik, persamaan diferensial, atau model teori permainan. Paper ini membahas tentang perancangan model matematika rugae palatina subras deuteromelayu dengan pendekatan model matematika sidik jari. Rugae palatina merupakan organ yang memiliki sifat unik pada individu setiap orang, rugae palatina dapat dipelajar melalui jumlah, panjang, arah, dan bentuknya. Keunikan setiap bentuk dan pola dari rugae palatina dapat digunakan sebagai dasar identifikasi individu. (Sanjaya, 2012).
26
IN-07
PENELITIAN STRUKTUR DANGKAL WILAYAH SEKITAR BENDUNGAN JATI GEDE AKIBAT PERUBAHAN BENTANG ALAM BERDASARKAN RESISTIVITAS BATUAN *) Asep Harja,Racka Putra Prandika, Arief Dwi Prabowo, Faris Suhada, Anggie Susilawati, Mia Uswatun Hasanah, Opan Suhendi Suwartapradja 1) Laboratorium Geofisika Lingkungan Hidup dan Eksplorasi SDA Departemen Geofisika FMIPA Unpad 2) Departemen Antropologi FISIP Unpad *) Penelitian OTD Jatigede ALG UNPAD
ABSTRAK Perubahan bentang alam dari lingkungan daratan menjadi lingkungan perairan (waduk) akan memberikan kondisi hidrologi padai struktur bawah permukaan. Dampak dari kondisi yang baru ini akan berpengaruh terhadap karaktristik struktur dangkal berkaitan dengan daya dukung lahan dan stabilitas terhadap lingkungan seperti perubahan level air tanah dan gerakan tanah. Pengukuran kondisi sebelum dan sesudah genangan sudah dilakukan dengan metoda resistivitas pada empat lokasi yaitu satu lokasi di daerah sebelum genangan yang saat ini sudah tergenang dan tiga lokasi di wilayah yang sudah menjadi wilayah pesisir bendungan. Pengukuran resistivitas di wilayah yang saat ini menjadi dasar bendungan diperoleh hasil bahwa batuan dasar yang dangkal dari bendungan terdiri dari struktur batuan lebih keras yang tidak menerus berseling batuan lunak dan lempung yang dicirikan dengan nilai resistivitas tinggi (>80 Ωm) dan rendah (1-30 Ωm) . Kemudian dari tiga wilayah pesisir diperoleh bahwa telah terjadi pengisian air pada batuan yang porus yang berasal dari air waduk yang ditunjukan dengan nilai resistivitas rendah. Nilai ini bervariasi sesuai dengan jenis batuan seperti di wilayah Hakulah rentang resistivitas sekitar 1- 6 Ωm dan berkisar antara 27.9-74.8 Ωm sebagai batuan yang lebih kompak.yang diinterpretasikan sebagai batupasir. Kemudian di wilayah Mekarasih dan Cilimus nilai resistivitas berkisar antara 0,4 - 50,1 Ωm yang berkorelasi dengan pasir dan alluvial. Secara umum berdasarkan rentang nilai resistivitas yang rendah akan menyebabkan kondisi yang rentan terhadap gerakan dan amblasan. Menurunnya daya dukung lahan ini harus diperhitungkan dalam penataan lingkungan dan rencana pengembangan wilayah tersebut baik sebagai wilayah pesisir waduk maupun untuk pemukiman maupun area wisata dan publik. Kata Kunci: Bendungan Jatigede, resistivitas, bentang alam, gerakan tanah, amblasan
27
IN-08
SIMULASI LATTICE BOLTZMANN UNTUK ALIRAN MULTIFASA DALAM REKAHAN Irwan Ary Dharmawan dan Salim Muhammad
Laboratorium Instrumentasi dan Komputasi Geofisika Departemen Geofisika Universitas Padjadjaran
[email protected]
ABSTRAK Aliran multifasa dapat ditemui dalam berbagai aplikasi industri, salah satu contohnya adalah dalam proses Enhanced Oil Recovery (EOR). Dalam seminar ini akan disajikan simulasi aliran multifasa immiscible dalam rekahan tunggal yang bertujuan untuk mengamatii mekanisme perpindahan fluida. Metoda Lattice Boltzmann (LBM) dengan relaksasi tunggal (SRT) digunakan untuk menyelesaikan persamaan Navier-Stokes multifasa. Simulasi akan membahas tentang efek saturasi dan permeabilitas relatif untuk aliran dua dan tiga fasa. Pengaruh efek tekanan kapiler terhadap saturasi fluida akan disajikan secara lengkap. Sebagai tambahan, efek geometri rekahan terhadap mekanisme perpindahan fluida akan dibahas secara detil. Kata kunci : multifasa, lattice Boltzmann, permeabillitas efektif, saturasi
28
IN-09
AKTIVITAS MINYAK ATSIRI KULIT JERUK TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175 1)
Euis Julaeha dan Dudi Arifin
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 45643, Sumedang. 2) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 45643, Sumedang.
ABSTRAK
Minyak atsiri kulit jeruk dilaporkan mempunyai aktivitas sebagai antimikroba. Pada penelitian ini telah diamati pengaruh komposisi kimia minyak atsiri dari lima jenis kulit jeruk, yaitu: jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk siam (Citrus nobilis), jeruk Brastagi (Citrus sinensis), jeruk lemon (Citrus limon), dan jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap pertumbuhan bakteri penyebab penyakit mulut dan gigi, S. mutans ATCC 25175. Preparasi minyak atsiri dilakukan secara hidrodestilasi dan waktu operasi optimal 3 jam, dengan rendemen berturut-turut C. nobilis (4,20%), C. hystrix (2,26%), C. sinensis (1,97%), C. limon, dan C. aurantifolia (0,83%). Semua minyak atsiri kulit jeruk dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans dengan daya hambat sebagai berikut: minyak atsiri dari C. aurantifolia (10,80 mm); C. nobilis (10,10 mm); C. sinensis (10,10 mm); C. limon (10,50); dan C. hystrix (10,40 mm). Minyak atsiri kulit jeruk C. aurantifolia memberikan aktivitas paling tinggi, dan menunjukkan aktivitas bakteriostatik dan bakterisidal masing-masing untuk MIC (2.500 ppm) dan MBC (10.000 ppm). Daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri S. mutans ditentukan oleh komposisi kimia utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut yaitu D-limonen, β-pinen, dan αterpineol. Kata kunci: minyak atsiri, Citrus aurantifolia, Citrus nobilis, Citrus sinensis, Citrus limon, Citrus hystrix, Streptococcus mutans
ACTYVITY OF ESSENTIAL OIL OF CITRUS PEEL AGAINTS BACTERIA STREPTOCOCCUS MUTANS ATCC 25175 ABSTRACT Essential oils of citrus peel are reported to have activity as an antimicrobial. In this research has observed the influence of the chemical composition of essential oils from five types of citrus peel, namely: lime (Citrus aurantifolia), siam orange (Citrus nobilis), Brastagi orange (Citrus sinensis), lemon (Citrus limon), and purut orange (Citrus hystrix) on the growth of bacteria that cause diseases of the mouth and teeth, S. mutans ATCC 25175. The preparation of essential oils was carried out by hydrodestilation and optimal operating time of 3 hours, with a yield from C. nobilis (4.20%), C. hystrix (2.26%), C. sinensis (1.97%), C. limon and C. aurantifolia (0.83%), resvectively. All of the essential oils of citrus peel can inhibit the growth of bacteria S. mutans with inhibition as follows: essential oil of C. aurantifolia (10.80 mm); C. nobilis (10.10 mm); C. sinensis (10.10 mm); C. limon (10.50); and C. hystrix (10.40 mm). Essential oils of C. aurantifolia provides the highest activity, and showed bacteriostatic and bactericidal activity of each to MIC (2,500 ppm) and MBC (10,000 ppm). Inhibitory effect on the growth of bacteria S. mutans is determined by the composition of mayor compouds of the essential oil that are D-limonene, β-pinene, and α-terpineol. Key words: esential oil, Citrus aurantifolia, Citrus nobilis, Citrus sinensis, Citrus limon, Citrus hystrix, Streptococcus mutans
29
30
EM-01
OPTIMALISASI PEMANFAATAN BIOMASSA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA Otong Nurhilal, Mariah Kartawidjaja, Sri Suryaningsih, Aswad Hi Saad 1
Departemen Fisika Universitas Padjadjaran Email :
[email protected]
ABSTRAK Kebergantungan masyarakat terhadap bahan bakar minyak yang semakin menipis ketersediaannya sudah seharusnya dikurangi. Namun demikian harus ada bahan bakar alternatif yang mampu menggantikan bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Salah satunya adalah pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif. Sumber biomassa berasal dari limbah perkebunan dan pertanian dengan aneka ragamnya. Biobriket merupakan salah satu hasil rekayasa biomassa yang paling banyak dikembangkan. Nilai kalor yang dikandung biobriket bervariasi bergantung dari bahan dasarnya. Bioriket dari dedaunan, limbah kayu, dan tongkol jagung memiliki nilai kalor yang kecil sedangkan biobriket dari tempurung kelapa dan sekam padi memiliki nilai kalor yang besar. Untuk mendapatkan nilai kalor yang tinggi dilakukan optimalisasi berupa pencampuran bahan biomassa untuk biobriket. Hasil pencampuran beberapa bahan biobriket seperti dedaunan yang dicampur tempurung kelapa menunjukkan adanya kenaikan nilai kalor. Kata kunci : biomassa, biobriket, nilai kalor, optimalisasi
31
EM-02
PENGONTROL TERPROGRAM PADA KATUP JARUM MANUAL UNTUK KENDALI LAJU ALIR FLUIDA Darmawan Hidayat, David Febriyanto, Bambang Mukti Wibawa, dan Bernard Y. Tumbelaka 1
Departemen Teknik Elektro, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4 Departemen Teknik Elektro, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Teknik Elektro, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Operation Support Department, VICO Badak Field Office & Camp, Balikpapan (
[email protected])
ABSTRAK Pengendalian laju alir fluida memegang peranan penting dalam proses-proses industri seperti pengaturan laju alir gas bahan bakar, gas oksidator dan sejenisnya. Umumnya, pengaturan laju alir fluida gas menggunakan aktuator katup mekanik tipe jarum (needle valve) melalui pengaturan luas permukaan orifice katup dengan mengatur posisi jarum. Terdapat beberapa katup jarum komersial yang dapat digunakan untuk keperluan proses-proses industri namun karena ketersediaan yang terbatas dan harga yang relatif mahal, perlu alternatif perangkat yang dapat berfungsi dan kinerja yang sama. Luas bukaan orifice katup jarum manual diatur melalui gerak translasi jarum hasil dari konversi gerak rotasi roda pemutar (handwheel). Makalah ini melaporkan sistem pengontrol laju alir fluida menggunakan katup jarum manual termodifikasi yang dilengkapi dengan pengontrol elektronik terprogram berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535. Sistem pengontrol ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu (1) papan tekan untuk entri nilai luas bukaan katup, (2) pengontrol terprogram mikrokontroler ATMEGA 8535 dan (3) penggerak rotasi berupa suatu motor langkah. Roda penggerak katup dan motor langkah masing-masing dipasang dan terhubung dengan roda gigi dengan rasio perbandingan jumlah gigi tertentu. Gerakan rotasi motor langkah akan dikonversi menjadi gerak rotasi oleh roda penggerak katup yang selanjutnya dikonversi menjadi gerak translasi jarum katup sehingga dapat menentukan luas bukaan orifice katup jarum. Nilai luas bukaan katup dientri melalui suatu papan tekan (keypad) dan ditampilkan pada suatu peraga penampil LCD (liquid crystal display). Pengujian sistem dilakukan dengan mengalirkan laju fluida udara dari suatu kompresor udara ke input katup. Laju alir output katup diukur dengan menggunakan suatu flowmeter sedangkan tekanan di input dan output katup diukur dengan menggunakan pengukur tekanan (pressure gauge). Pengaruh nilai luas bukaan orifice dan tekanan input terhadap laju alir fluida di output diukur dan diamati. Hasil pengujian masing-masing sistem dan integrasi sistem menunjukkan bahwa operasi input untuk entri nilai dari papan tekan ke mikrokontroler, konversi gerak rotasi motor langkah menjadi sudut bukaan roda penggerak katup, dan penampil LCD telah berfungsi sesuai rancangan dan program perangkat lunaknya. Hasil pengujian aliran fluida menunjukkan bahwa semakin besar sudut bukaan (sudut putar) roda penggerak katup, maka laju alir udara semakin besar. Pada suatu luas bukaan tertentu, semakin tinggi tekanan input katup menghasilkan laju alir udara yang semakin besar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem pengontrol ini sudah berfungsi sesuai rancangan sehingga dapat digunakan untuk keperluan pengontrolan fluida udara. Kata kunci: laju alir, fluida, udara, pengontrol terprogram, kontrol otomatik
32
EM-03
KARAKTERISASI POLI (3-(TRIMETHOXYSILYL) PROPYL METHACRRYLATE)) YANG DIMODIFIKASI DENGAN INHIBITOR CERIUM SEBAGAI BAHAN PROTEKSI KOROSI BAJA KARBON Tuti Susilawati, Desi Nur Rochmah, Norman Syakir , Sri Suryaningsih, Fitrilawati Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Jatinangor KM 21,Kabupaten Sumedang 45363 *) Email:
[email protected]
ABSTRAK Korosi merupakan peristiwa pengrusakan logam akibat bereaksi secara kimia dengan lingkungan sehingga menimbulkan kerugian. Dalam upaya mencegah terjadinya korosi pada material baja karbon API 5L X65, maka dilakukan proses pelapisan dengan menggunakan Poli(3-(Trimethoxysilyl)propyl methacrrylate)) . Poli(TMSPMA) merupakan bahan yang berpotensi untuk memproteksi material dari korosi. Untuk itu ditambahkan inhibitor Cerium Nitrate Hexahydrate, penambahan inhibitor ini bertujuan untuk membuat lapisan proteksi bersifat aktif dan pasif, sehingga ketika lapisan yang bersifat pasifnya rusak masih ada bagian aktifnya yang melindungi material. Bahan prekursor polimer hibrid dibuat dari monomer TMSPMA murni dan yang dicampur inhibitor dengan teknik sol-gel. Hasil yang didapat terbentuknya gel kental yang bening dan menghasilkan yield sebesar 90 %. Prekursor polimer hibrid yang diperoleh kemudian dikarakterisasi dengan FTIR untuk melihat gugus fungsinya, dengan cara bahan prekursor tersebut dilapiskan pada substrat silikon, hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya gugus anorganik dan organik yang mengalami polimerisasi. Selanjutnya prekursor polimer hibrid dilapiskan pada baja karbon kemudian dikarakterisasi dengan metoda Potensiostat untuk mengetahui arus korosinya, hasil yang diperoleh menunjukkan penurunan arus korosi dari 1,868 mm/th menjadi 0,02 mm/th. Kata kunci : korosi, polimer hibrid, , TMSPMA, sol-gel, Inhibitor
33
EM-04
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GAS CO BERBASIS NIRKABEL RF UNTUK PEMANTAUAN KONDISI PENCEMARAN UDARA Sri Suryaningsih, Jajat Yuda Mindara dan Irmha Chaerunnisa Departemen Fisika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected] [email protected] [email protected]
ABSTRAK Pencemaran gas karbon monoksida sebagai gas buang menigkat setiap tahun seiring dengan penigkatan jumlah pengguna kendaraan bermotor. Karbon monoksida memberi dampak yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia bahkan berujung kematian. Pada penelitian ini telah diciptakan sebuah alat ukur gas CO dengan menggunakan sensor gas CO MQ-9 guna mendeteksi dan mengukur konsentrasi gas CO di udara. Perangkat ini menggunakan teknologi nirkabel RF sehingga dapat digunakan dari jarak jauh dan tidak membahayakan peneliti dari menghirup gas. Pengujian awal dilakukan dengan membandingkan besaran nilai yang dihasilkan alat ini dengan gas CO berkonsentrasi 0 – 1000 ppm. Dari hasil pengujian tersebut didapat tingkat kesalahan kalibrasi sebesar 22,83%. Perangkat yang telah dikalibrasi kemudian diuji di lokasi yang berbeda untuk mendeteksi dan mengukur jumlah gas CO di lokasi tersebut. Hasil pengujian di beberapa lokasi, didapat data konsentrasi gas CO sebesar 1,89 ppm pada daerah yang tidak berpotensi adanya polusi dan 103,35 ppm pada daerah yang berpotensi adanya polusi. Kata kunci: gas CO, nirkabel RF, sensor gas CO MQ-9, konsentrasi gas ABSTRACT Pollution of carbon monoxide gas as flue gas increased every year in line with the progressive increase in the number of users of motor vehicles. Carbon monoxide affects that harm the environment and human health even lead to death. In this research has created a CO gas measuring instrument by using CO gas sensor MQ-9 in order to detect and measure the concentration of CO gas in the air. This device uses RF wireless technology so it can be used remotely and does not endanger researchers from inhaling the gas. Initial testing is done by comparing the amount of the value generated by this device by the CO gas concentrating 0-1000 ppm. From these test results obtained calibration error rate of 22.83%. The device that has been calibrated then tested at different locations to detect and measure the amount of CO gas at these locations. The test results in a few locations, data obtained CO gas concentration of 1.89 ppm in areas not potentially pollution and 103.35 ppm to the area that has the potential pollution. Keywords: gas CO, RF wireless, CO gas sensor MQ-9 gas concentration
34
EM-05
PENGUJIAN KEKERASAN DAN UJI TARIK UNTUK MENENTUKAN KOEFISIEN PENGERASAN N SUATU BAHAN 1
Nendi Suhendi Syafei , Dessy Novita, Bambang Mukti Wibawa.
Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung ( n.suhendi@unpad,ac,id ) 2 Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected] ) 3 Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected] )
ABSTRAK Ilmu logam adalah ilmu mengenai bahan-bahan logam dimana ilmu ini berkembang bukan berdasarkan teori saja melainkan atas dasar pengamatan, pengukuran dan pengujian. Sifat mekanik suatu bahan adalah kemampuan bahan untuk menahan beban-beban yang dikenakan kepadanya. Adapun sifat mekanik bahan adalah kekerasan suatu bahan, adalah menyatakan terhadap deformasi dan sifat tersebut merupakan ukuran ketahanannya terhadap deformasi plastik atau deformasi permanen. Pada uji tarik yaitu dengan menarik suatu bahan secara perlahan-lahan, maka bahan tersebut akan putus dengan adanya pembebanan. Metodanya yaitu menguji kekerasan dan uji tarik bahan tersebut. Strain hardening (pengerasan regangan) terjadi selama pengujian tarik, maka akan mengakibatkan menurunnya keuletan. Pada uji kekerasan dan uji tarik ini, yaitu untuk mengetahui kekerasan dan nilai koefisien pengerasan n suatu bahan. Bahwa untuk suatu bahan dan keadaan deformasi tertentu, yaitu menyatakan perbandingan antara kurva tegangan-regangan teknis dan kurva tegangan-regangan sebenarnya. Dengan diplot tegangan sebenarnya dan tegangan sebenarnya pada grafik maka dapat menghitung harga koefisien pengerasan n, dan modulus elastitasnya dari suatu bahan. Kata kunci: Kekerasan,Koefisien Pengerasan.
HARDNESS TESTING AND TENSILE TEST TO DETERMINE THE HARDENING COEFFICIENT N OF A MATERIAL. 1
Nendi Suhendi Syafei ,Dessy novita, Bambang Mukti Wibawa.
Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung ( n.suhendi@unpad,ac,id ) 2 Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected] ) 3 Teknik Elektro FMIPA Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected] )
ABSTRACT Metal science is the science of the metal materials where science is evolving not based on theory alone but on the basis of observations, measurements and testing. The mechanical properties of a material is the material's ability to withstand the loads that are imposed on him. The mechanical properties of materials is the hardness of a material, is expressed on the deformation and the nature of a measure of its resistance to plastic deformation or permanent deformation. In the tensile test is to attract an ingredient slowly, then the material will break up with their loading. The method that is testing the hardness and tensile testing of such materials. Strain hardening occurs during tensile testing, it will result in reduced ductility. In the hardness test and tensile test, namely to determine the hardness and hardening coefficient n of a material. That for a certain deformation of the material and circumstances, which is to claim a comparison between stress-strain curve of technical and true stress-strain curve. With the actual voltage and voltage plotted on a graph, it can actually calculate price hardening coefficient n, and elastitasnya modulus of a material. Keywords: Hardness, tensile testing, hardening coefficient.
35
EM-06
PENGEMBANGAN KONSENTRATOR ENERGI SOLAR PADA PENERAPAN TEKNOLOGI FOTONIK Bernard Y. Tumbelaka, Darmawan Hidayat, dan Mohammad Taufik Laboratoium Sistem Tenaga Listrik, Departemen Teknik Elektro, Universita Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang 45363 Email:
[email protected]
ABSTRAK Saat ini, sumber energi terbarukan yang paling banyak digunakan adalah energi surya. Ini telah berkembang pesat di industri dalam negeri baik skala kecil dan besar. Teknologi fotonik telah mengambil peran yang sangat penting dalam memproduksi konsentrator energi surya untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Cara konvensional, konversi energi surya termal pemanas, fotovoltaik (PV) dan termal untuk listrik. Dalam sistem pemanas termal, air dipanaskan langsung atau tidak langsung oleh matahari. Sekarang umumnya, biasanya terisolasi tabung di atap kolektor surya untuk pemanas air rumah tangga bahkan di daerah di mana sinar matahari langsung agak instalasi besar untuk pembangkit listrik komersial mendukung di iklim kita. Bahkan dengan eko-manfaat yang berkelanjutan langsung berasal dari produk itu sendiri, Fotonik juga akan berdampak pada desain produk, proses manufaktur dan kinerjanya. Penelitian kami bertujuan untuk membahas konsentrator optik, sel surya, PV yang menghasilkan listrik secara langsung dan digunakan secara luas baik domestik dan komersial. Dengan elemen optik yang dirancang khusus, bagian besar sel-sel fotovoltaik silikon yang mahal dalam sebuah panel surya dapat diganti. Dengan teknologi konsentrator planar ini, modul surya dapat menghasilkan lebih banyak energi dalam segala kondisi dibandingkan dengan modul standar dengan luas yang sama dari sel silikon PV. Pertimbangan masalah penting disini ditelah dalam sejumlah langkah-langkah khusus untuk bagaimana mempercepat pengembangan teknologi fotonik. Kita perlu meningkatkan jumlah grid terhubung sistem energi hubrid di penelitian berkelanjutan kita di masa depan. Kata kunci: fotonik, efisiensi energi, eko-manfaat, elemen optik, hibrid dan grid. ABSTRACT Nowadays, the most abundant of the renewable energy source is solar energy. It has been developed rapidly both on domestic and large industry scale. Photonic technologies have been taking part on a very important role producing solar energy concentrators in order to improve energy efficiency and to reduce our environmental impact significantly. Conventionally, the solar energy conversions are thermal heating, photovoltaic (PV) and thermal to electric. In thermal heating systems, water is heated directly or indirectly by the sun. Typically insulated tubing on the rooftop solar collectors for domestic water heating are now common even in regions where direct sunlight is somewhat large installations for commercial electricity generation are supporting in our climates. In fact to the direct sustainable eco-benefits derived from the products themselves, photonics will also impact the product design, manufacturing processes and performances employed. Our research aims to discuss covering optical concentrators. PV cells generate electricity directly and widely used both in domestic and commercial. With a specially designed optical element, a large portion of the expensive silicon photovoltaic cells in a solar panel can be replaced. With this planar concentrator technology, the solar modules produce more energy in all conditions when compared to a standard module with an equal area of silicon PV cells. The importance of considering issues will be reviewed in a number of specific measures for how to accelerate the development of photonics technologies. We need to increase the number of grid connected hybrid energy systems in our next future research. Keywords: photonics, energy efficiency, eco-benefits, optical element, hybrid and grid.
36
EM-07
PEMBUATAN FOTOKATALIS SENG OKSIDA TERMODIFIKASI SILIKA SEKAM PADI UNTUK MENDEGRADASI ZAT WARNA BIRU METILENA Diana Rakhmawaty Eddy , E. Evy Ernawati , Atiek Rostika Noviyanti, Rubianto A Lubis dan Roekmiati Tjokronegoro 1
Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor
ABSTRAK Perkembangan industri tekstil saat ini mengalami kenaikan yang cukup pesat baik di Indonesia dan negara-negara lainnya. Perkembangan ini memberikan banyak dampak positif pada bidang pakaian dan menimbulkan dampak negatif lewat limbah yang dihasilkan, seperti limbah zat warna. Salah satu alternatif penghilangan zat warna adalah menggunakan suatu semikonduktor yang mempunyai aktivitas fotokatalisis. Sebagai semikonduktor, ZnO memiliki keuntungan menyerap sinar UV lebih besar dibandingkan semikonduktor lainnya, sehingga membuat ZnO mampu mendegradasi zat warna lebih banyak. Tetapi pada praktiknya ZnO cenderung mengalami aglomerasi sehingga hasil degradasinya lebih sedikit dibandingkan penggunaan semikonduktor lainnya. Untuk mengatasi aglomerasi dari ZnO, dilakukan penambahan SiO2 pada ZnO. Penelitian ini bertujuan untuk membuat fotokatalis ZnO/SiO2 untuk mendegradasi zat warna biru metilena. Tahapan penelitian ini adalah pembuatan fotokatalis ZnO/SiO2 di atas pelat kaca kemudian pengujian fotokatalis ZnO/SiO2 dalam menurunkan kadar zat warna biru metilena. Untuk mengetahui pengaruh penambahan SiO2 pada ZnO dilakukan analisis menggunakan XRD dan SEM-EDS dan konsentrasi zat warna biru metilena menggunakan spektrofotometer sinar tampak. Hasil XRD ZnO/SiO2 menunjukkan puncak yang sama dengan hasil XRD ZnO data dari ICSD 157132 dengan strukturnya adalah hexagonal. Sehingga diketahui struktur ZnO tidak berubah setelah penambahan SiO2 sedangkan hasil SEM-EDS menujukkan adanya SiO2 tersangga pada ZnO dengan komposisi 8%. Uji fotokatalis ZnO/SiO2 95/5 (w/w) memiliki aktivitas optimum dalam menurunkan konsentrasi 1 ppm zat warna biru metilena sebesar 89,95 %. Kata kunci: SiO2 sekam padi, fotokatalis, ZnO/SiO2
37
EM-08
PENGARUH PENAMBAHAN SPEKTRUM MERAH TERHADAP KUALITAS CAHAYA LAMPU LED PUTIH Bambang Mukti Wibawa, Nia Restu Juliantie, Darmawan Hidayat, Mohammad Taufik, dan Setianto 1Departemen
Teknik Elektro, FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Teknik Elektro, FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4Departemen Teknik Elektro, FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 5Departemen Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 PT Astra Graphia Information Technology, Jakarta
3Departemen
ABSTRAK Kualitas cahaya dari lampu dinyatakan oleh correlated color temperature (CCT) dan color rendering index (CRI). Cahaya putih dari lampu light emitting diode (LED) terbentuk dari kombinasi antara cahaya biru dengan cahaya kuning hasil konversi fosfor. Pada penelitian ini dikaji penambahan LED merah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas cahaya lampu LED, ditandai dengan menurunnya CCT dan naiknya CRI. Intensitas pada tiap LED diatur secara pulse width modulation (PWM), cahaya dari lampu dikumpulkan pada integrating sphere dan spektrumnya diukur menggunakan spektrometer Ocean Optic. Berdasarkan analisa spektrum diperoleh CCT terendah dari lampu adalah 1920 K pada nilai PWM 40% untuk LED putih dan 100% untuk LED merah. CRI terbaik diperoleh pada nilai PWM 90% untuk LED putih dan 100% untuk LED merah. Kata kunci: correlated color temperature (CCT), color rendering index (CRI), pulse width modulation (PWM), integrating sphere, analisa spektrum ABSTRACT The quality of light from the lamp is expressed by the correlated color temperature (CCT) and color rendering index (CRI). The white light from the light emitting diode (LED) is formed from a combination of blue light with yellow light result of phosphor conversion. In this study examined the addition of red LEDs with the aim to improve the quality of LED light, characterized by decreased CCT and increased CRI. The intensity of each LED is set by pulse width modulation (PWM), the light from the lamp is collected at integrating sphere and the spectrum were measured using Ocean Optics spectrometer. Based on the spectrum analysis, the lowest CCT is 1920 K at the PWM value of 40% for white LEDs and 100% for red LEDs. The best CRI is obtained on the PWM value 90% for white LEDs and 100% for red LEDs. Keywords: correlated color temperature (CCT), color rendering index (CRI), pulse width modulation (PWM), integrating sphere, spectrum analysis
38
EM-09
PERAN RADIKAL HIDROGEN DALAM DEGRADASI GUGUS AKHIR RANTAI UTAMA NAFION 1
Juliandri, Asri Wahyu Agustin, dan Iwan Hastiawan
Departemen Kimia FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Sel bahan bakar membran penukar ion (PEMFC) merupakan salah satu sumber energi yang dapat mengubah hidrogen menjadi energi listrik secara efisien, dengan air sebagai limbah utamanya. PEMFC berpotensi untuk mengatasi krisis bahan bakar dengan Nafion sebagai membrannya. Karena mudah terdegradasi dalam beberapa kondisi, Nafion membutuhkan studi lanjut untuk peningkatan kinerjanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran radikal H• terhadap degradasi rantai utama Nafion dengan gugus akhir –CF=CF2, -CF2OOH dan –CF2H secara teoritis. Perhitungan dilakukan dengan fungsi B3LYP, PBEPBE, dan B3PW91 dari pendekatan teori fungsi kerapatan (DFT) pada level basis set 6-311G**. Radikal H• lebih mudah menyerang rantai utama Nafion yang memiliki gugus akhir –CF2OOH dengan nilai energy -3,47 eV, dibandingkan dengan gugus akhir – CF=CF2 dan –CF2H yang masing-masing -1,97 dan 0,16 eV. Kata kunci: membran, degradasi, dan sel bahan bakar ABSTRACT Proton Electrolyte Membrane Fuel Cell (PEMFC) converts hydrogen to electricity efficiently, with water as the main waste product. PEMFC is a potential fuel cell to solve the fossil fuel crisis, with Nafion as the membrane. Because of its easily degradation in some conditions, so that further studies are needed to improve the performance of the membrane. This study was conducted to determine the role of H• radical in the Nafion degradation especially at the degradation of end group of –CF=CF2, -CF2OOH and –CF2H of the Nafion’s main chain theoretically. The calculations were performed using B3LYP, PBEPBE, and B3PW91 functionals of density functional theory (DFT) at the level of the basis set 6-311G **. The H• radical is easier to attack the end group of –CF2OOH compared to – CF=CF2 and –CF2H with the reaction energy of -3.47, -1.97, and 0.16 eV resfectively. Keywords: membrane, degradation, and fuel cell
39
EM-10 STUDI KARAKTERISTIK ABSORPSI NANOPARTIKEL ZnO DAN POTENSI APLIKASINYA SEBAGAI FILTER SINAR-UV 1
Yayah Yuliah
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Nanopartikel adalah struktur materi hasil rekayasa sedemikian rupa sehingga setidaknya satu dimensi memiliki ukuran kurang dari 100 nanometer. Material ini semakin sering digunakan untuk tujuan komersial seperti katalis, opasitas, kosmetik, mikroelektronika dan pembawa obat. Bahan dalam ukuran ini berada dalam skala panjang di mana beberapa sifat fisik atau interaksi kimia dengan lingkungannya dapat terjadi sehingga sifatnya berbeda dari bahan dalam ukuran besar dengan komposisi yang sama. Hal ini memungkinkan untuk melakukan modifikasi sehingga diperoleh material dengan karakteristik seperti konduktivitas, reaktivitas, dan sensitivitas optik yang luar biasa dengan mengontrol ukurannya. Pada penelitian ini dilakukan pengujian karakteristik absorpsi nanomaterial ZnO hasil sintesis pada kondisi yang beragam sehingga diperoleh ZnO dengan ukuran yang bervariasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan spektrum absorpsi yang lebar meliputi panjang gelombang ultra violet sampai cahaya tampak dan daerah absorpsi serta bentuk karakteristik spectrum avsorpsi ini tergantung pada ukuran partikel.
40
EM-11
SINTESIS NITROSELULOSA UNTUK PROPELAN DARI SELULOSA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) DENGAN MENGGUNAKAN TRIBUTILAMIN Achmad Zainuddin, Rizal Khoiru Umam, Asri Peni Wulandari, Heri Budi Wibowo
*Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 ** Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 ***Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Jalan Pemda Persil no. 1 Jakarta 13220 #Korespondensi :
[email protected]
ABSTRAK Tanaman kapas (Gossypium sp.) merupakan salah satu jenis selulosa yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomis yang murah, sehingga banyak digunakan sebagai bahan untuk pembuatan nitroselulosa. Nitroselulosa merupakan bahan dasar dari propelan jenis single base yang digunakan dalam pembuatan bahan peledak dengan kandungan nitrogen mencapai 12,5-13%. Kebutuhan propelan di Indonesia, masih mengekspor dari luar negeri, padahal banyak potensi selulosa yang bisa dimanfaatkan, salah satunya dari tanaman kapas (Gossypium sp.) yang mengandung 98% selulosa dari bagian serat buah/biji. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis nitroselulosa dari tanaman kapas (Gossypium sp.) melalui reaksi nitrasi dan menentukan kadar nitrogen pada nitroselulosa yang dihasilkan dengan uji pembakaran, uji kelarutan, dan metode Kjeldahl. Metodologi yang digunakan adalah aktivasi selulosa dari tanaman kapas (Gossypium sp.) dengan menggunakan NaOH 20% dalam etanol dan tributilamin, nitrasi selulosa dengan campuran pelarut HNO3 100% dan H2SO4 97% yang memiliki perbandingan 1:2 selama 3 jam dalam suhu 5-10 oC, serta penentuan kadar nitrogen dengan uji pembakaran, uji kelarutan, dan metode Kjeldahl. Hasil penelitian ini menunjukan kadar nitrogen untuk nitroselulosa ke satu sebesar 13,15% dengan rendemen 76,35% dan untuk nitroselulosa ke dua sebesar 10,96% dengan rendemen 57,64%. Kata kunci: Gossypium sp., Nitroselulosa, Propelan, Nitrasi
41
EM-12
MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM TASIKMALAYA UNTUK PERVAPORASI ETANOL-AIR Evy Ernawati, Yati B.Yuliyati, Iman Rahayu *Depatemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected]
ABSTRAK Membran selulosa asetat memiliki tiga gugus hidroksil yang mudah mengikat molekul air. Banyaknya molekul air dapat mengakibatkan penggembungan berlebih pada membran selulosa asetat sehingga kinerja membran menurun. Modifikasi zeolit alam tasikmalaya pada polimer selulosa asetat diharapkan dapat menekan penggembungan membran. Tujuan penelitian ini adalah membuat membran selulosa asetat dengan penambahan zeolite alam tasikmalaya dan mengevaluasi kinerja membran untuk pervaporasi campuran etanol-air. Pembuatan membran selulosa asetat terisi zeolite alam tasikmalaya berdasarkan teknik inversi fase. Karakterisasi membran meliputi pengukuran fluks dan selektivitas. Hasil pervaporasi menunjukkan bahwa membran selulosa asetat 20% memiliki nilai selektivitas 6,16 dan fluks 771,6560 g/m2jam. Sementara membran selulosa asetat 20% termodifikasi zeolit alam 5% selektivitas dan fluks meningkat menjadi 34,0651 dan 828,6385g/m2jam. Kata kunci : membrane, selulosa asetat, zeolit alam tasikmalaya, pervaporasi ABSTRACT Cellulose acetate membrane has three hydroxyl groups, which is easily bound to water molecules. Water molecules can result in excess swelling of cellulose acetate. The excess swelling of the membrane has caused membrane performance declined. However, the addition of zeolite is expected to make cellulose acetate membrane improved well for its performance. The aim of this research is to make cellulose acetate membranes that is filled with natural zeolite obtained from Tasikmalaya and to evaluate the performances of the membrane in the separation of water-alcohol mixtures by using pervaporation method. The cellulose acetate membranes, which is filled with natural zeolite from Tasikmalaya, were made by phase inversion methods. The characteristics of membrane is measured by its selectivity and flux. The pervaporation results showed that 20% of the values of selectivity and flux of cellulose acetate membrane are 6.16 dan 771.6560 g/m2.h, respectively. Meanwhile, the selectivity and flux values of 20% cellulose acetate membranes modified by 5% zeolite gave increasing values in respective 34.0651 and 828,6385g /m2.h. Keyword: membrane, cellulose acetate, natural zeolite of tasikmalaya, pervaporation
42
EM-13
SINTESIS MAGADIIT DARI ABU SEKAM PADI PADA PEMAKARAN BATA DAN KESETABILAN TERMALNYA Solihudin dan Rustaman dan Penulis ketiga (TNR, 11)
Depatemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Abu sekam padi dari pembakaran bata mengandung silika yang sangat besar yaitu sekitar 90-97%, sehingga abu tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan magadiit. Magadiit ini dapat digunakan sebagai adsorben, katalis, maupun sebagai penukar ion. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh konsentrasi natrium hidroksida terhadap pembentukan magadiit dan menentukan pengaruh suhu kalsinasi terhadap kestabilan struktur magadiit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan ekstraksi silika dari abu sekam padi, dilanjutkan dengan sintesis magadiit dengan memvariasikan konsentrasi NaOH. Magadiit yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan FTIR, SEM-EDS dan XRD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi natrium hidroksida tidak berpengaruh pada pembentukan magadiit. Struktur magadiit yang diperoleh stabil sampai suhu 600 oC dan mulai dari suhu 700 oC sudah berubah menjadi kuarsa Kata kunci: Abu sekam padi, magadiit, kesetabilan termal ABSTRACT Rice husk ash from burning brick contain silica very large at around 90-97%, so that the ash can be used as a basis for making magadiite. Magadiite can be used as adsorbents, catalysts, as well as an ion exchanger. The purpose of this study was to determine the effect of the concentration of sodium hydroxide to the formation magadiite and determine the effect of calcination temperature on the structure stability magadiit. The method used in this study begins with the extraction of silica from rice husk ash, followed by synthesis magadiit with varying concentrations of NaOH. Magadiit obtained were characterized using FTIR, SEM-EDS and XRD. The results showed that the variation of sodium hydroxide has no effect on the formation of magadiite. The structure of the synthetic magadiite stable up to temperatures of 600 ° C and above that temperature changed into quartz. Keywords: rice husk ash, magadiit, thermal stability
43
EM-14
AKTIVITAS KATALITIK NANOPARTIKEL Ti-Phenol@SiO2 UNTUK OKSIDASI STIRENA (Ti-Phenol@SiO2 NANOPARTICLE CATALYTIC ACTIVITY FOR OXIDATION OF STYRENE) 1
Syamsi Aini, Hadi Nur
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Padang, Jln. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Padang 25131, Sumatera Barat, Indonesia. 2 Ibnu Sina Institute for Fundamental Science Studies,Universiti Teknologi Malaysia UTM, 81310 Skudai, Johor, Malaysia. * e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Nanopartikel Ti-fenol@SiO2 telah disintesis dengan mereaksikan HOC6H4NH2, NaNO2, HBF4, TiCl4, dan NaBF4 dan TEOS secara berurutan. Produk Ti-fenol@SiO2, dengan pengotor TiO2 dan Ti2O3 telah didapat. Walaupun produk yang dihasilkan bercampur dengan pengotor seperti TiO 2 dan Ti2O3, namum, produk yang dihasilkan dari rasio mol reaktan Si/Ti adalah 2, jumlah mol logam Ti tinggi 0.1701 memperlihatkan aktivitas katalitik yang bagus untuk mengoksidasi stirena, dengan konversi 55 % dan selektivitas hasil terhadap benzaldehid 97%. Aktivitas katalitik yang cukup tinggi dari produk campuran ini disebabkan oleh keberadaan dan jumlah mol logam Ti, serta selektivitas yang tinggi terhadap reaktan stirena dan produk benzaldehid disebabkan oleh kesamaan gugus fenil pada Tifenol@SiO2 nanopartikel dengan stirena dan kemudahan dua zat tersebut melalui silika berpori pada permukaan nanopartikel Ti-fenol. Kata Kunci: Aktivitas, Nanopartikel, Ti-fenol@SiO2, Oksidasi, Stirena. ABSTRACT Ti-Phenol@SiO2 nanoparticles were synthesized by reacting the HOC6H4NH2, NaNO3, HBF4, TiCl4, NaBF4 and TEOS respectively. The Ti-Phenol@SiO2 products with the TiO2 and Ti2O3 as impurities was accepted. Although the products mixes with the impurities like TiO2 and Ti2O3, yet the synthesis product with the Si/Ti reactant mol ratio of two, high number of mol of Ti metals 0.1701, exhibit to the best catalytic performance for the oxidation of styrene with 55% conversion and 97% selectivity toward benzaldehyde. Fairly high catalytic activity of the product is due to the presence and the number of mol of Ti metal. As well as a high selectivity towards styrene reactant and the benzaldehyde product due to similarity phenyl group at the Ti-phenol@SiO2 nanoparticles with styrene and the ease of the two substances through the porous silica on the surface of Ti-phenol nanoparticles. Keywords: Activity, Nanoparticles, Ti-Phenol@SiO2, Oxidation, Styrene.
44
EM-15
SHALY SAND FORMATION EVALUATION BY INTEGRATING MULTI-MINERAL PETROPYSICS AND FLOW ZONE INDICATOR APPROACH 1Fakultas
Yusi Firmansyah, Ayyub Shabir Annas
Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 1Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRACT In Indonesia, Central Sumatra Basin has produced million barrels of oil through it’ssiliciclastic reservoir. Nevertheless, the oil reserves in the siliciclastic reservoirs are getting decline while Indonesia continues to require energy. Therefore, deep study on low-quality reservoir at several oil fields in the area are being wellfocused since the unconventional reservoir potential owned by Central Sumatra Basin is quite high. Telisa Formation is one of the complex shaly-sand reservoirs which is being observed. Formation evaluation conducted on Telisa Formation tend to be difficult by using deterministic method. One of the reason is complexities of mixed-minerals in the reservoir, therefore the estimation of reservoir cut-off is far from accurate. To that end, multi-mineral petrophysical analysis is used as it considers the emergence of the mineral system. Calculation of permeability in shaly-sand reservoir is barely done with the linear regression, this is because of the complex poresystem properties in the reservoir. The authors developed a method called Flow Zone Indicator (FZI) found by Amaefule in 1993. Under this method combined with the Artificial Neural Network, the authors obtained permeability result with correlation coefficient to the core permeability is higher than 0.8. After getting the entire reservoir properties, the authors generated rock-types and use it to evaluate which wells have been succeeded to payback the fracturing cost in previous stimulation. This will guide us into several wells recommendation for the next stimulation plan. Keywords: Petrophysics, Shaly-sand Reservoir, Mineral Modelling, Flow Zone Indicator, Artificial Neural Network, Fracturing
45
EM-16
ELEKTROLIT APATIT LANTANUN SILIKAT BERBAHAN DASAR SILIKA DARI SEKAM PADI Atiek Rostika Noviyanti, Yati B. Yuliyati, Diana Rakhmawaty Eddy, Solihudin, dan Roekmiati Tjokronegoro 1
Laboratorium Kimia Fisik dan Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Indonesia Email:
[email protected]
ABSTRAK Sekam padi mengandung silika (SiO2) dengan jumlah yang tinggi yaitu 87-98%. Silika komersil merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk preparasi elektrolit padatan apatit lantanum silikat. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis apatit lantanum silikat dengan sumber silikon berasal dari silika hasil isolasi sekam padi. Elektolit apatit lantanum silikat yang dihasilkan dikarakterisasi dengan XRD dan SEM untuk menentukan struktur dan morfologinya. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan silikat hasil isolasi sekam padi, struktur dan morfologinya dibandingkan dengan apatit lantanum silikat dengan sumber silikon dari silikat komersil. Kristalinitas dan mikrograf keduanya memiliki perbedaan, apatit lantanum silikat dengan sumber silikat komersial memiliki kekompakan yang lebih baik dengan jumlah pori yang relatif lebih sedikit. Setelah dilakukan penghalusan struktur dengan menggunakan metode Le bail dari rietica kedua elektrolit apatit mengadopsi struktur dengan grup ruang P 63/m. Keywords : Apatit lantanum silikat, grup ruang P 63/m, silikat
46
EM-17
PENGARUH SUHU DALAM PROSES TRANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODESEL KEMIRI SUNAN (Reautealis trisperma) Asri Widyasanti, Sarifah Nurjanah, Tubagus Muhamad Gumilang Sinatria 1
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Alumnus Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Biodiesel dapat digunakan sebagai alternatif penggunaan bahan bakar fosil. Biodiesel bersifat ramah lingkungan karena dibuat dengan bahan baku alami. Bahan baku pembuatan biodiesel pada penelitian ini adalah kemiri sunan (Reautealis trisperma). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu terbaik dan pengaruh suhu yang digunakan dalam proses transesterifikasi biodiesel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan dan lima variasi suhu yang digunakan, yaitu 45°C, 50°C, 55°C, 60°C dan 65°C. Karakteristik biodiesel kemiri sunan tersebut lalu dibandingkan dengan standar SNI 04-7182-2006. Karakteristik yang diamati adalah rendemen parsial, rendemen total, densitas, kadar air, bilangan asam, viskositas dan bilangan iod. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biodiesel kemiri sunan terbaik memiliki karakteristik rendemen total, densitas, kadar air, bilangan asam, viskositas dan bilangan iod secara berturut-turut adalah 6,55%; 1,036 g/ml; 0%; 0,862 mgKOH/g; 6,241 cSt dan 32,11 gI2/100g. Biodiesel kemiri sunan tersebut dihasilkan dari proses transesterifikasi dengan suhu tertinggi 65°C. Kata kunci: Biodiesel, Kemiri Sunan, Suhu dan Transesterifikasi ABSTRACT Biodiesel can be used as an alternative fuel to alternate fossil fuel. Biodiesel is environmentally friendly fuel which is made from a natural material. The raw material of biodiesel in this study was Philippines tung oil (Reautealis trisperma). This study aimed to determine the best temperature and the effect of the temperature in transesterification process of biodiesel itself. Completely Randomized Design was used as a method of the study with three-time repetitions and five variations of temperature, which were 45°C, 50°C, 55°C, 60°C and 65°C. The observed characteristics of Philippines tung biodiesel were the values of partial yield, total yield, density, moisture content, acid value, viscosity and iod value. Those characteristics were compared to SNI 04-7182-2006 standard. The results showed that Philippines tung oil biodiesel produced by transesterification process with 65°C temperature biodiesel revealed the best result, where the values of total yield, density, moisture content, acid value, viscosity and iod value were 6.55%; 1.036 g/ml; 0%; 0.862 mg KOH/g; 6.241 cSt and 32.11 gI2/100g, respectively. Keywords: Biodiesel, Philippines tung, Temperature and Transesterification
47
EM-18 KARAKTERISASI MALTODEKSTRIN DARI PATI JAGUNG (Zea mays) MENGGUNAKAN METODE HIDROLISIS ASAM PADA BERBAGAI KONSENTRASI CHARACTERIZATION OF MALTODEXTRIN FROM CORN STARCH (Zea mays) BY ACID HYDROLYS METHOD ON VARIOUS CONCENTRATIONS 1
Herlina Marta, Tensiska dan Lia Riyanti
Departemen Teknologi Indutri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected]
ABSTRAK Karakteristik pati jagung alami memiliki kekurangan diantaranya tidak larut dalam air dingin, kestabilan yang rendah, terjadinya pengentalan setelah pemasakan dan retrogradasi sehingga menjadi terbatas aplikasinya dalam industri. Cara untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan memodifikasi pati jagung menjadi maltodekstrin melalui hidrolisis asam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu hidrolisis yang tepat untuk menghasilkan maltodekstrin dari pati jagung (Zea mays) yang memiliki karakteristik sesuai Standar Nasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variasi lama waktu hidrolisis yang digunakan adalah 20, 25, 30 dan 35 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrolisis 35 menit pada suhu 80 ºC dan konsentrasi HCl 1,35 % menghasilkan maltodekstrin paling baik dengan nilai DE 16,12, rendemen 75,83 %, viskositas 65 mpass. Maltodekstrin tersebut memiliki beberapa karakteristik yang sesuai Standar Nasional Indonesia diantaranya derajat asam 1,89 %, kadar serat kasar 0,10 %, kadar air 8,29 %, serta warna putih kekuningan dengan nilai L sebesar 82,90. Sedangkan kriteria yang belum sesuai standar diantaranya kelarutan dalam air dingin 86,79 %, kadar abu 1,79 % dan kehalusan 80 mesh sebesar 55,48 %. Kata kunci: hidrolisis, HCl, maltodekstrin, pati jagung
ABSTRACT Characteristics of corn native starch have many disadvantages such as insolubility in cold water, lack of stabilization, thickening power after cooking and retrogradation thus make it be limited in its application on industry. An effort to overcome the disadvantages of native starch was to modify corn starch into maltodextrin using acid hydrolysis. This study aims to determine the right time hydrolysis to produce maltodextrin from corn starch which has the characteristics appropiate with the Indonesian Nasional Standard. The research method used was Randomized Block Design. The variation of hydrolysis time used were 20, 25, 30, and 35 minutes. The result of this research showed that using 35 minutes of hydrolysis time, hydrolysis temperature 80 ºC and the concentration of HCl 1,35 % gave the best charactheristics with DE value 16,12, yield of 75,83 %, viscosity of 65 mpass. The maltodextrin has characteristics which comform with Indonesia Nasional Standard such as degree of acidity 1,89 %, fiber content of 0,10%, water content 8,29 % and has white yellowish color with L value 82,90. Characteristics which not conform with standard are solubility in water 86,79 %, ash content 1,79 % and the fineness 80 mesh of 55,48 % Keywords : hydrolysis, HCl, maltodextrin, corn starch
48
EM-19
DESAIN DAN RANCANG BANGUN BOM KALORIMETER UNTUK MENGUKUR NILAI ENERGI BIOBRIKET Sahrul hidayat , Erwin, Wahyu Alamsyah dan Mariah Kartawidjaya 1
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor
[email protected];
[email protected];
[email protected];
[email protected];
ABSTRAK Telah berhasil dibuat bom kalorimeter untuk mengukur nilai energi dari biobriket. Bom kalorimeter dirancang terintegrasi dengan komputer untuk pencatatan data suhu dan kadar gas CO. Sensor suhu yang digunakan adalah DS18B20 dan Max6675, masing-masing untuk mengukur suhu air dan mengukur suhu chamber tempat pembakaran. Untuk mengukur kualitas gas buang hasil pembakaran digunakan sensor gas CO dengan tipe MQ9. Semua sensor dihubungkan dengan pin-pin dari mikrokontroler sehingga data yang terukur dapat dikirim secara serial ke komputer. Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega328 yang telah terintegrasi dengan papan perekam arduino. Pengujian dilakukan dengan laju aliran oksigen ke dalam chamber bom kalorimeter sebesar 3 L/min. Hasil pengujian bom kalorimeter untuk mengukur nilai energi dari biobriket sampah daun diperoleh kandungan energi sebesar 2700 kal/gr. Massa biobriket yang terbakar adalah 78 % dan konsentrasi gas buang CO sekitar 800 ppm. Kata kunci: bom kalorimeter, energi biobriket, konsentrasi CO, biobriket sampah daun ABSTRACT We have successfully made the calorimeter bomb to measure the energy capacity of bio-briquette. The calorimeter bomb is designed integrating with a computer for data recording of temperature and concentration of Carbon Monoxide (CO). The temperature sensor used in this experiment is DS18B20 and Max6675, respectively to measure the temperature of water and the temperature of combustion chamber. The type of sensor MQ-9 is used to measure the quality of combustion gas especially sensing of CO. All sensors are connected to the pins of the microcontroller so that the data can be sent to the computer serially. The type of microcontroller ATmega-328 is used in the instrument control of the calorimeter bomb. The microcontroller is integrated with arduino board recorders. The performances of calorimeter bomb are tested by bio-briquette with oxygen flow rate into the combustion chamber at 3 L/min. Our testing has resulted that the calorimeter bomb can measure the energy of bio-briquette from trash-leaf. The energy capacity of bio-briquette is about 2700 Cal/g and the concentration of CO is about 800 ppm. Keywords: calorimeter bomb, energy of bio-briquette, concentration of CO, trash-leaf
49
EM-20
SIMULASI LOGAM MAGNESIUM UNTUK PROTEKSI KATODIK ANODE KORBAN PADA BAJA Iwan Hastiawan, Agung Prawijanarko, Juliandri, Atiek RN Departemen Kimia, MIPA, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Sumedang-Jatinangor KM 21,
ABSTRAK Korosi atau yang biasa dikenal sebagai karat merupakan suatu kondisi degradasi logam yang timbul akibat reaksi oksidasi reduksi antara logam dengan berbagai zat yang ada di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat simulasi pengaruh parameter pH dan resistivitas tanah terhadap laju konsumsi magnesium selama proteksi katodik dari baja dengan menggunakan software microsoft excel 2007 macro visual basic aplication. Laju konsumsi magnesium selama proteksi katodik yang diukur dengan metode berat hilang (weight loss) yaitu berkisar dari 0,000214 g/A.jam sampai 0,00207 g/A.jam. Dalam percobaan ini, sel yang digunakan sebagai proteksi katodik yaitu Mg/CuSO4/Fe. Ditemukan bahwa resistivitas tanah meningkatkan laju konsumsi magnesium, sementara pH menyebabkan penurunan konsumsi magnesium secara drastis. pH kurang dari 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan untuk pH lebih dari 7 bersifat basa juga korosif. pH 3,8 meningkatkan laju korosi sebesar 1,3717 mmpy; pH 6,7 laju korosi lebih kecil sebesar 0,6643 mmpy dikarenakan lebih stabil, sedangkan pH 9,3 laju korosi kembali naik dengan nilai sebesar 0,7089 mmpy. Perbedaan berat hilang eksperimen dengan berat hilang menurut perhitungan program sebesar 0,1481 g. Kata kunci : anode korban, proteksi katodik, resistivitas tanah, simulasi korosi ABSTRACT Corrosion or commonly known as rust is a condition caused by the degradation of metal oxidationreduction reaction between the metal with a variety of substances in the surrounding environment. The purpose of this study was to simulate the effect of pH and resistivity parameters on the rate of consumption of magnesium for the cathodic protection of steel by using software microsoft excel 2007 visual basic macros application. Rates of magnesium consumption dueing cathodic protection were measured by weight loss technique and it ranges from 0,000214 g/cm2.hour to 0,0207 g/cm2.hour. For the system under investigation, the cell responsible for cathodic protection in Mg/ CuSO4/Fe. It was found that both It was found that the resistivity increases magnesium consumption and the pH decrease magnesium consumption drastically. The pH of less than 7 be acidic and corrosive, while a pH greater than 7 is alkaline also corrosive. pH 3.8 increase the corrosion rate of 1.3717 mmpy; pH 6.7 would be a smaller corrosion rate of 0.6643 mmpy due to a more stable, while the corrosion rate of 9.3 pH rises backwith a value of 0.7089 mmpy, The difference in weight lost of eksperiment by the weight lost by calculation program of 0.1481 g. Keyword : sacrificial anode, cathodic protection, resistivity, corrosion simulation.
50
EM-21
PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK PROTEKSI KOROSI BAHAN POLI(TMSPMA) PADA PERMUKAAN BAJA KARBON Desy Nur Rochmah, Faried Latief, Tuti Susilawati, Norman Syakir, Fitrilawati,
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Jatinangor km 21 Sumedang 45363 Jawa Barat #
[email protected]
ABSTRAK Dalam upaya untuk memperlambat proses korosi pada bahan baja karbon, dilakukan penelitian pembuatan bahan proteksi korosi menggunakan polimer hibrid poli(3-(trimetoksisilil)propil metakrilat) (poli(TMSPMA). Bentuk prekursor dari bahan proteksi korosi tersebut dibuat dari monomer 3-(Trimetoksisilil)propil metakrilat (TMSPMA) yang dilarutkan dalam etanol, kemudian dikenakan reaksi sol-gel pada suhu 50 ºC dengan bantuan akuades. Prekursor Poli(TMSPMA) tersebut selanjutnya dilapiskan pada permukaan baja karbon dengan teknik solution casting, kemudian dilanjutkan dengan fotopolimerisasi. Karakteristik proteksi korosi dari bahan tersebut dilakukan dalam 3,5% NaCl dengan menggunakan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). Untuk melihat pengaruh suhu terhadap sifat proteksinya, pengukuran dilakukan pada beberapa variasi suhu, yaitu 25ºC, 45ºC, 60ºC, dan 75ºC. Hasil pengukuran dinyatakan dalam kurva Nyquest dan Bode. Pengaruh suhu terhadap karakteristik proteksi dinyatakan dalam parameter impedansi yang didapat dari hasil fitting kurva Nyquist dengan menggunakan rangkaian ekuivalen yang sesuai. Kata kunci: polimer hibrid, poli(TMSPMA), proteksi korosi, sol-gel, EIS
51
EM-22
PEMBELAJARAN SAINS KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI SUMBER ENERGI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI ENERGI PESERTA DIDIK DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ENERGI BERKELANJUTAN 1
Chaerul Rochman dan Dindin Nasrudin
Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan , Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Potensi sumber energi setiap daerah di Indonesia masih cukup melimpah dan perlu dikelola oleh SDM yang berada di sekitarnya. Untuk mendapatkan SDM lokal yang berkualitas, perlu dipersiapkan sejak dini dengan sebuah program yang terencana, terarah dan terukur. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pembelajaran sains yang kontektual baik untuk tingkat SD, SMP dan SMA dalam rangka meningkatkan literasi peserta didik dalam mengenali, memahami dan mengekplorasi potensi sumber energi yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Research and Depelopment (R&D). Melalui rangkaian analisis kurikulum mata pelajaran sains, baik untuk tingkat SD, SMP maupun SMA dan analisis potensi sumber energi lokal di beberapa daerah, diperoleh hasil bahwa 1) Setiap daerah memiliki karakteristik potensi sumber energi yang berbeda. 2) Penyusunan desain pembelajaran sains disesuaikan dengan potensi sumber energi lokal yang sudah dikembangkan atau potensi sumber energi yang dapat dikembangkan. 3) Penyusunan desain pembelajaran harus mempertimbangkan kurikulum di setiap satuan pendidikan. 4) Rancangan pembelajaran sains kontekstual diarahkan untuk meningkatkan literasi energi peserta didik yang meliputi konten, proses, konteks dan sikap. Penelitian ini masih bersifat studi pendahuluan yang harus ditindaklanjuti dengan validasi desain, uji coba desain, revisi desain, penerapan pada kluster tertentu sampai dapat diberlakukan secara massal. Kata kunci:pembelajaran sains kontekstual, sumber energi lokal, literasi energi ABSTRACT Potential sources of energy of every region in Indonesia is still relatively abundant and needs to be managed by
the human resources in the surrounding areas. To get qualified local human resources, need to be prepared early with a program that is planned, targeted and measurable. This research aims to design contextual learning in science for elementary, junior high and senior high school in order to improve learners literacy to recognize, understand and explore potential sources of energy that exist in their neighborhood. The method used in this research is the Research and Depelopment (R & D). Through a series of curriculum analysis, for elementary, junior high or senior high school and analysis of the potential of local energy resources in some areas, the result that 1) Each region has the potential characteristics of different energy sources. 2) Preparation of design science lessons tailored to the potential of local energy resources that have been developed or potential sources of energy that can be developed. 3) Preparation of instructional design should consider the curriculum in any educational institution. 4) The design of contextual learning science geared towards improving literacy energy of learners that includes content, process, context and attitudes. This research is still preliminary study that must be followed up with design validation, test design, revision of the design, implementation on a specific cluster to be enforced in bulk. Keywords: contextual learning science, local energy sources, energy literacy
52
EM-23
APLIKASI UNSUR TANAH JARANG (UTJ) DALAM ILMU GEOLOGI: STUDI KASUS PETROGENETIK GUNUNG API KWARTER DI JAWA BARAT Johanes Hutabarat, Yoga Andriana Sendjaja, Agus Didit Haryanto dan Nisa Nurul Ilmi 1
2
Departemen Geologi Sains, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Departemen Geologi Sains, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Geologi Sains, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4 Departemen Geologi Sains, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Unsur tanah jarang (UTJ/REE) adalah kelompok unsur dengan nomor atom antara 57 (La) dan 72 (Lu) dicirikan dengan jari-jari ion relatif besar, dan bervalensi 2 atau 3. UTJ terbukti sangat penting bagi interpretasi petrogenetik. Namun, unsur-unsur ini terdapat dalam konsentrasi yang sangat rendah di batuan beku, dan sulit untuk menganalisisnya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui kegunaan unsur tanah jarang dalam menentukan jenis batuan beku basalt gunung api Kwarter di Jawa Barat dan penafsiran petrogentiknya. Berdasarkan analisis geokimia batuan unsur utama, lava dari enam gunung api Kwarter yang diteliti dalam makalah ini diklasifikasikan sebagai lava basalt berafinitas K-rendah (Gn. Galunggung, Gn. Guntur, dan Gn. Ciremai) dan lava basalt berafinitas Kmenengah (Gn.Papandayan, Gn. Tangkuban Perahu, dan Gn. Ciremai). Sedangkan berdasarkan geokimia batuan unsur tanah jarang (UTJ), pola UTJ dinormalkan primitif mantel Untuk lava basalt berafinitas K-rendah Gn. Galunggung dan Gn. Guntur hampir datar. Lava basalt berafinitas Kmenengah dari Gn. Tangkuban Parahu, dan Gn. Ciremai mempunyai pola UTJ curam, sedangkan Gn. Papandayan mempunyai pola yang relatif datar dengan rasio LREE/HREE sedikit lebih tinggi. Sebagai kesimpulan perlu dicatat bahwa UTJ sangat berguna untuk mengidentifikasi tatan paleotektonik beberapa batuan volkani (yaitu menentukan di mmana batuan ntersebut di erupsikan). Kata kunci: UTJ, Lava basalt, Gunung api Kwarter, Petrogenetik, dan Paleotektonik, ABSTRACT Rare earth elements (REE) is a group of elements with atomic numbers between 57 (La) and 72 (Lu) characterized by relatively large ionic radii, and valences of either 2 + or 3+. They have proven to be very important for petrogenetic interpretations. However, these elements occur in very low concentrations in igneous rocks, and are difficult to analyze for. The main objective of this study was to determine the usefulness of rare earth elements in determining the type of basaltic igneous rock Quaternary volcanoes in West Java and petrogenetic interpretations. Based on geochemical analyzes of major elements, Lavas from six volcanoes in this study have been classified as basalt lava of low-K affinity (Gn. Galunggung, Gn, Guntur, and Gn. Ciremai) and basalt lava of medium-K affinity (Gn. Papandayan, Gn. Tangkuban Perahu, and Gn. Ciremai). While based on rock geochemistry of rare earth elements (REE), REE patterns normalized primitive mantle, basalt lava for low-K affinity of Mt. Galunggung and Mt. Guntur almost flat. Basalt lava of medium-K affinity of Mt. Tangkuban Perahu, and Mt. Ciremai have steep REE patterns, while Mt. Papandayan has a relatively flat pattern with the ratio of LREE/HREE slightly higher. In conclusion it should be noted that REE is very useful for identifying the paleotectonic setting of some volcanic rocks (i.e. to determine where they were erupted). Keywords: REE, Basalt lava, Quaternary volcanoes, petrogenetic and paleotectonic.
53
EM-24
MODEL PENDAYAGUNAAN ENERGI GEOTERMAL ENTALPI RENDAH (DIRECT USE) DI JAWA BARAT 1
Cukup Mulyana, Numan Luthfi dan Aswad H. Saad
Fisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Fisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Fisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Jawa Barat memiliki potensi energi geotermal dalam jumlah yang besar. Akan tetapi secara umum, pemanfaatannya hanya terbatas pada sumber geotermal berentalpi tinggi sebagai penghasil tenaga listrik. Sumber geotermal dengan entalpi rendah masih belum dimanfaatkan secara baik sehingga masih dapat dioptimalkan sebagai pembangun perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Barat. Energi geotermal perlu dimanfaatkan sepenuhnya dalam rangka memperoleh keuntungan atas keterbaruan, keuntungan atas kelestarian lingkungan, dan keuntungan atas sosial politik di masyarakat Jawa Barat. Dalam paper ini dibuat pemetaan wilayah sumber energi geotermal dengan entalpi rendah dalam pemanfaatannya terhadap sumber daya lokal. Selanjutnya hasil pemetaan ini digunakan sebagai model pendayagunaan energi geotermal dengan melibatkan masyarakat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan pebisnis dalam sebuah networking yang terpadu. Diharapkan model ini dapat diaplikasikan untuk meningkatkan ketahan energi dan ketahanan ekonomi bagi masyarakat lokal. Kata kunci: Energi geotermal, entalpi rendah, peta potensi, model pendayagunaan, dan ketahanan energi ABSTRACT West Java has a great number of geothermal energy’s potency. However in general, the utilization is only limited on geothermal resources with low enthalpy which has been being used only for generating electrical energy. Geothermal resources with low entalphy have not been utilized well yet, so that it still can be optimized for developing economic and social welfare in West Java. Geothermal energy should be utilized fully in order to gain its renewability benefits, environmental benefits, and socialpolitical benefits in West Java society. In this paper, created a mapping of geothermal energy resource area with low entalphy in used for improving the usability of local resources. Furthermore the results of the mapping is used as a model of utilizing geothermal energy itself with some involvement of local society, central government, local government, academics, and business person in a integrated networking. The expectation is, this model can be applied for improving energy security and economic resilience for local society. Keywords: Geothermal energy, low entalphy, potency map, utilization model, and energy security
54
EM-25
ANALISIS KONDISI ATMOSFER SAAT HUJAN EKSTREM DI NATUNA MENGGUNAKAN DATA MODEL EUROPEAN CENTRE FOR MEDIUM-RANGE WEATHER FORECAST (STUDI KASUS 19-21 DESEMBER 2013) ANALYSIS OF ATMOSPHERIC CONDITIONS CURRENTLY EXTREME RAIN IN NATUNA USING MODEL DATA EUROPEAN CENTRE FOR MEDIUM-RANGE WEATHER FORECAST (STUDY CASE 19 TO 21 DECEMBER 2013) Yudha Satrio Oktavandi Putu Pradiatma Wahyudi 1)2Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Jl. Perhubungan I No. 5, Komplek Meteorologi dan Geofisika, Pondok Betung, Bintaro, Tangerang Selatan. Telp. 02173691622 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis diapit oleh dua Benua dan dua Samudera. Salah satu dampak dari letak geografis ini yaitu terbentuknya angin monsoon yang bertiup periodik kurang lebih enam bulan sekali dan bertiup dengan arah berlawanan di enam bulan berikutnya. Hal ini memberikan dampak yang kuat terhadap kondisi cuaca khususnya pada daerah terluar Indonesia. Natuna, merupakan pulau yang berada di ujung utara Indonesia sekaligus menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak langsung angin monsoon Asia. Pada tanggal 19-21 Desember 2013, terjadi hujan ekstrem di wilayah Natuna. Hujan ini berlangsung hampir 3 hari tanpa henti. Berdasarkan pengamatan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Stasiun Meteorologi Ranai Natuna, tercatat hujan yang terjadi pada tanggal 19 Desember 2013 mencapai 141 mm, pada tanggal 20 Desember 111 mm, dan menurun pada tanggal 21 Desember sebesar 40 mm. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kondisi atmosfer saat hujan ekstrem di Natuna dengan menggunakan data model global ECMWF dengan memanfaatkan aplikasi Grid Analysis and Display System (GrADS) dalam menampilkan keluaran model. Kata Kunci: ECMWF, Analisis, Hujan. ABSTRACT Indonesia is an archipelago country that is geographically positioned between two continents and two oceans. One impact of this geographical location, that is create periodic monsoon winds who blowing more than six months and was blowing in the opposite direction in the next six months. This gives a strong impact on weather conditions, especially in the outermost regions of Indonesia. Natuna, an island in the northern tip of Indonesia as well as one of the areas directly affected by the Asian monsoon winds. On 19-21 December 2013, there was extreme rain in the area of Natuna. The rain lasted nearly three days without stopping. Based on observations of weather Meteorology and Geophysics in Natuna Ranai Meteorological Station, carrying the rain that occurred on December 19, 2013 reached 141 mm, on December 20 reached 111 mm, and decreased on December 21 by 40 mm. In this research, analysis of the atmospheric conditions when extreme rainfall in Natuna using ECMWF global model data with applications utilizing Grid Analysis and Display System (Grads) in displaying the model output. Keyword: ECMWF, Analysis, Rain.
55
EM-26
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FITOHORMON SITOKININ DARI ALGA MERAH GRACILARIA CORONOPIFOLIA ABSTRAK R. Ukun MS Soedjanaatmadja, Zakiyah Mukhtari & Saadah Diana Rachman Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Jl Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor E-mail address:
[email protected] Alga merah Gracilaria coronopifolia merupakan tanaman tingkat rendah berupa thallus yang tidak memiliki daun, akar dan batang sejati serta sebagian besar tumbuh pada batu di terumbu karang. Alga merah selain mengandung beberapa senyawa organik seperti polisakarida, vitamin, dan berbagai senyawa bioaktif, juga merupakan tanaman yang mengandung fitohormon sitokinin yang cukup potensial dan bermanfaat untuk pembuatan pupuk hormon/Biostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi sitokinin dari alga merah Gracilaria coronopifolia, serta mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa). Isolasi dan identifikasi sitokinin dimulai dengan proses maserasi menggunakan metanol 80%, ekstraksi dengan etil asetat, kromatografi adsorpsi, kromatografi lapis tipis preparatif, dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) fase terbalik menggunakan kolom nukleosil ODS. Keaktifan isolat sitokinin diuji hayati dengan menggunakan bioindikator padi, dengan mengukur panjang tajuk dan berat kering tajuk tanaman uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tajuk dan berat kering tanaman uji dengan penambahan isolat sitokinin sebesar 19,6 ppm masing-masing meningkat sebesar 22,12% dan 10,49%. Hasil KCKT dari sitokinin hasil isolasi menunjukkan waktu retensi yang sama dengan standar sitokinin (trans-zeatin) yaitu 8,28 menit dan kadar sitokinin yang terdapat dalam Gracilaria coronopifolia adalah 6,26 × 10-2 mg/g berat kering.
Kata Kunci: Alga merah Gracilaria coronopifolia, Fitohormon, Sitokinin, Oryza sativa,
56
EM-27
ABSTRAK TANTANGAN PENGAWASAN NATURALLY OCCURING RADIOACTIVE MATERIAL (NORM) DI KABUPATEN MAMUJU Moekhamad Alfiyan
Bidang Pengkajian Industri dan Penelitian-BAPETEN Jl. Gajah Mada 8 Jakarta Pusat Email:
[email protected]
Naturally Occuring Radioactive Material (NORM) merupakan sumber radiasi alam yang terjadinya bersamaan dengan alam semesta. NORM akan terdapat disemua tempat di dunia dengan tingkat radiasi bergantung pada kondisi geologi batuan setempat. Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat merupakan wilayah di Indonesia yang mempunyai tingkat radiasi alam (NORM) diatas normal, sehingga membutuhkan perhatian dan pengawasan dari sudut pandang keselamatan radiasi. Tujuan dari makalah ini untuk memberikan gambaran kondisi NORM di Kabupaten Mamuju, dan pengawasannya. Penyusunan makalah ini dilakukan dengan tahapan pengambilan data laju primer, laju paparan radiasi, pencuplikan sampel tanah dan pengukuran konsentrasi radon. Hasil pengukuran paparan radiasi menunjukkan tingkat radiasi alam di kabupaten Mamuju pada rentang 0,20 µSv/jam sampai dengan 2,84 µSv/jam, sedangkan nilai rata-rata dunia adalah 0,08 µSv/jam. Tingkat radiasi yang signifikan ditemukan di Desa Botteng dan Desa Takandeang. Hasil analisis sampel tanah menunjukan konsentrasi aktivitas Th-232 teritinggi sebesar 2909,31±273,98 Konsentrasi radon di beberapa rumah penduduk melampaui nilai reference level sebesar 300 Bq/m 3. Tingkat radiasi alam NORM di Kabupaten Mamuju disebabkan oleh kondisi geologi kabupaten Mamuju yang terletak dalam formasi gunung api adang dengan luas 820 Km 2. Strategi proteksi yang memungkinkan untuk diterapkan terkait anomali radiasi alam di Kabupaten Mamuju meliputi: pembinaan teknis, pembuatan pedoman penggunaan bahan bangunan dan rumah tinggal, dan pengembangan terkait NORM dan TENORM. Dapat disimpulkan bahwa anomali NORM di Kabupaten Mamuju perlu mendapatkan pengawasan dari BAPETEN melalui koordinasi dengan pemerintah daerah. Kata Kunci: NORM, Mamuju, BAPETEN
57
EM-28 PENGARUH PENAMBAHAN GARAM KLORIDA DAN BROMIDA GOLONGAN IA PADA SINTESIS NANOSILIKON DARI PASIR ALAM SECARA MAGNESIOTERMAL DAN ULTRASONIK 1
Andriayani, Saur L. Raja, Amir Hamzah
Departemen Kimia FMIPA USU, Medan, Indonesia (20155) * E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Telah dilakukan sintesis nanosilikon dari pasir alam yang berasal dari daerah Tanjung Tiram Batubara Asahan Sumatera Utara. Proses diawali dari pemurnian silika dari pasir kuarsa menggunakan asam sulfat dan asam klorida diikuti dengan tahap pemfloatingan. Silika yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan difraksi sinar-X. Untuk mendapatkan nanosilikon silika direduksi dalam tanur pada ditambahkan natrium klorida, kalium klorida, kalium bromida dan kalsium klorida. Campuran di ultrasonik dan selanjutnya campuran didekantasi dan tanpa dekantasi. Penambahan garam-garam memberikan pengaruh yang berbeda terhadap produk nanosilikon. Silikon dikarakterisasi dengan XRD dan dianalisa secara kuantitati menggunakan metode RIR (Reference intensity Rasio). Penambahan natrium klorida silikon, kalium bromida dan kalsium klorida yang tidak didekantasi masing-masing menghasilkan silikon (100; minor; 1%). Penambahan natrium klorida, kalium bromida dan kalsium klorida melalui dekantasi menghasilkan silikon masing-masing (67,6; 81,9; 61,3 %). Keywords: pasir alam, ultrasonik, magnesiotermal, natrium klorida, kalium klorida, kalium bromida, nanosilikon
EFFECT OF ADDING SALT CHLORIDE AND BROMIDE GROUP IA IN NANOSILICON SYNTHESIS FROM NATURAL SAND BY ULTRASONIC AND MAGNESIOTERMAL ABSTRACT Nanosilicon has been synthesized from natural sand from areas Tanjung Tiram Asahan, North Sumatera. The process starts from the purification of silica from quartz using sulfuric acid and hydrochloric acid followed by floating stage. The silica was characterized using XRD. Silica is reduced in a furnace at 800 C for 4 hours using magnesium powder. Before the reduction step the silica is added sodium chloride, potassium chloride, potassium bromide and calcium chloride. Mix in ultrasonic and then the mixture was decanted and without decantation. The addition salts have different effects on the product nanosilikon. Silicon characterized by XRD and analyzed kuantitati using RIR (Reference Intensity Ratio). The addition of sodium chloride, pottasium chloride, potassium bromide and calcium chloride are not decanted each producing silicon (100; 16,9; minor; 1%). The addition of sodium chloride, potassium bromide and calcium chloride by decantation to produce silicon respectively (67.6; 81.9; 61.3%).
Keywords: natural sand, ultrasonic, magnesiothermal, sodium chloride, potassium chloride, potassium bromide and calcium chloride, nanosilikon
58
EM-29
ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI SEREMPAK MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL DENGAN KATALIS RESIN PENUKAR KATION 1
Haryono, Christi Liamita Natanael dan Iman Rahayu
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Sumedang 2 Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Sumedang
ABSTRAK Pengembangan sumber energi yang ramah lingkungan menjadi topik yang mengundang antusiasme tinggi akhir-akhir ini. Kekhawatiran sumber energi fosil yang mendekati limit membuat bangsabangsa memutar otak untuk mencari sumber energi cadangan. Salah satu sumber potesial untuk dijadikan biodiesel adalah limbah jelantah yang masih kaya akan lemak bebas. Tujuan penelitian ini adalahmenghasilkan biodiesel dari minyak jelantah dengan katalis resin amberlit dan mengetahui perbandingan yang tepat antara katalis amberlit dengan campuran jelantah-metanol. Metode penelitian meliputi: penentuan densitas keasaman resin, analisis minyak jelantah, reaksi esterifikasi dan transesterifikasi minyak jelantah dengan katalis resin, dan karakterisasi biodiesel (penentuan densitas, viskositas kinematik, bilangan asam, bilangan iod, bilangan setana, bilangan penyabunan, dan komposisi biodiesel dengan GCMS). Reaksi esterifikasi dan transesterifikasi diselenggarakan pada suhu 60oC selama 100 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum sintesis biodiesel dicapai pada rasio mol minyak/metanol sebesar 1:20 dan kadar katalis sebanyak 20%. Biodiesel pada kondisi tersebut memiliki karakteristik densitas 0,852 g/mL, viskositas kinematik 4,687 cSt, bilangan asam 0,814 mg KOH/g minyak, bilangan iod 23,48 g I2/100 g, bilangan setana 62,66, dan bilangan penyabunan 93,83 mg KOH/g minyak, dengan komposisi utama berupa metil laurat dan metil oleat. Kata kunci: biodiesel, katalis, minyak jelantah, resin penukar kation ABSTRACT Development of environmentally friendly energy sources into topic invites enthusiasm lately. Concerns fossil energy sources approaching the limit makes nations racked his brain to find a backup energy source. One source potesial to be a waste cooking biodiesel is still rich in fat-free. The purpose of this research is to produce biodiesel from waste cooking oil with resin catalyst amberlyst and knowing the proper comparison between the catalyst amberlyst with cooking-methanol mixture. The method used in this study is the characterization of used cooking oil, the process of trans-esterification of free fatty acids in cooking using amberlit resin catalyst, and characterization of biodiesel by determining the acid number, iodine number, flash point, the determination of saponification, kinematic viscosity, density, and determination of the composition of biodiesel by gas chromatography-mass spectroscopy. From the results of this study, biodiesel can be produced from waste cooking oil with amberlit catalyst and obtained the best comparison 1:20 methanol-oil use by 20% of the catalyst with the characteristics of biodiesel that is acid number 0814 mg KOH / g of oil, 4,687 cSt kinematic viscosity, density 0.8524 g / mL, saponification 93.83 mg KOH / g oil, iodine number 23.48 g I2 / 100 g and 62.66 cetane number. Keywords: biodiesel, catalyst, waste cooking oil, cation exchange resin
59
EM-30
KARAKTERISTIK GEOKIMIA MINYAK BUMI UNTUK MENENTUKAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN DAN SUMBER MATERIAL ORGANIK BERDASARKAN GAS CHROMATOGRAPH DAN GAS CHROMATOGRAPHY-MASS SPECTROMETRY DI DAERAH BLOK “X” Dimas Ismail Iyan Haryanto Agus D. Haryanto Edy Sunardi Dodi Wirasatia 1
Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 PURISKA, Bandung
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi lingkungan pengendapan dan asal material organik serta mengkorelasi antar minyak bumi Identifikasi dan korelasi karakteristik geokimia minyak bumi menggunakan data biomarker dari hasil Gas Chromatography (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) pada blok-X yang berasal dari sumur minyak DKL, DLB, dan DPN. Hasil korelasi minyak bumi dapat dibagi menjadi dua famili yaitu A dan B. Famili A dari hasil uji GC-MS nilai sterana c27 lebih dominan dibandingkan dengan c28 dan c29. Hal ini mengindikasikan minyak bumi berasal dari material organik alga laut dengan lingkungan transisi. Sedangkan Famili B berdasarkan hasil uji GC-MS nilai sterana c29 lebih dominan dibandingkan dengan c27 dan c28. Hal ini mengindikasikan minyak bumi berasal dari material organik tumbuhan tingkat tinggi dengan lingkungan darat. Kata kunci: geokimia, minyak bumi, biomarker, lingkungan pengendapan
GEOCHEMICAL CHARACTERIZATION OF OILS FOR DETERMINE DEPOSITIONAL ENVIRONMENT AND ORGANIC MATERIAL BASED ON GAS CHROMATOGRAPH DAN GAS CHROMATOGRAPHYMASS SPECTROMETRY IN BLOK “X” ABSTRACT The purpose of this study is to identify oil depositional environment, and organic material, and also correlating oil to oil. Identification and correlating oil based on biomarker from Gas Chromatography (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) analysis in blok-x, well of DKL, DLB, and DPN. The results of correlation between oil to oil consists of two families that are Family A and Family B. Family A, from GC-MS analysis had sterana C27 more dominant than C28 and C29. That showed oil material organic derived from algae which deposited in transitional environment. Meanwhile, Family B from GC-MS analysis had sterana C29 more dominant than C27 and C28. That showed oil material organic derived from higher plants which deposited in terrestrial environment. Keywords: geochemistry, oil, biomarker, depositional environment
60
EM-31
PEMBUATAN KOMPOSIT SELULOSA SILIKA HASIL EKSTRAKSI SEKAM PADI Faisal Putra Syahrani, Solihudin dan Evy Ernawati
1Departemen
Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected]) Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected]) 3Departemen Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected])
2Departemen
ABSTRAK Selulosa dan silika dari sekam padi saat ini menjadi daya tarik dalam penelitian karena kegunaannya yang luas, diantaranya sebagai bahan pembuatan membran, adsorben, dan masih banyak lagi. Selulosa memiliki ikatan hidrogen yang kuat, tidak larut dalam air, dan memiliki ketahanan yang kuat terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas, bahan kimia maupun pengaruh biologis. Sedangkan silika memiliki kekuatan fisik yang sangat bagus, tahan terhadap suhu tinggi, fleksibilitas yang tinggi, permeabilitas gas yang tinggi dan energi permukaan yang rendah selama penggabungannya dengan suatu polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengesktraksi selulosa dan silika dari sekam padi menggunakan metode campuran perlakuan alkali dan delignifikasi. Perlakuan alkali dengan melarutkan sekam padi dengan menggunakan pelarut alkali peroksida 1,5% pada pH 10. Sedangkan proses delignifikasi dengan merefluks sekam padi menggunakan pelarut asam asetat 80% dan asam nitrat 70%. Proses perlakuan alkali diulang sebanyak 2 kali untuk memperoleh kadar selulosa-silika yang lebih besar. Endapan yang diperoleh dari setiap tahap isolasi selulosa-silika kemudian dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Dari hasil penelitian ini, pada endapan hasil perlakuan alkali yang terakhir didapatkan kadar selulosa 53,51% dan silika 41,81%. Kata kunci: sekam padi, komposit selulosa asetat-silika, perlakuan alkali, delignifikasi
MANUFACTURE OF CELLULOSE SILICA COMPOSITE THE RESULT FROM EXTRACTION OF RICE HUSK Faisal Putra Syahrani, Solihudin dan Evy Ernawati
1Departemen
Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected]) Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected]) 3Departemen Kimia FMIPA Unpad, Jatinangor (
[email protected])
2Departemen
ABSTRACT Cellulose and silica from rice husk is now an attraction in research due to its extensive utilization, for instance as the raw material for the production of membrane, adsorption, and many more. Cellulose is insoluble, has strong hydrogen bond and resistance to degradation caused by the heat effect, chemical and biological influences. Whereas silica has great physical strength, resistance towards high temperature, high flexibility, high gas permeability and low surface energy during its merger with a polymer. The purpose of this research is to extract cellulose and silica from rice husk using alkali treatment method and delignification. Alkali treatment was done by dissolving rice husk using 1,5% alkaline peroxide at pH 10. While the delignification was done by refluxing the rice husk using 80% acetic acid and 70% nitric acid. The alkali treatment was repeated twice in order to obtain a greater level of cellulose-silica. The precipitation obtained from each stage of cellulose-silica isolation was then characterized using Fourier Transform Infra-Red (FTIR). As much as 53,51% of cellulose and 41,81% of silica were obtained from the precipitation. Keywords: rice husk, cellulose silica composite, alkali treatment, delignification
61
EM-32
DEPOSISI LAPISAN TIPIS GRAFENA OKSIDA UNTUK ELEKTRODA LAWAN PADA SEL SURYA TERSENSITASI WARNA Fitri Yuliasari, Dea Christ Wahyu, Stevani Aribowo, Vika Marcelina, Annisa Aprilia, Norman Syakir, Fitrilawati b
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Jatinangor km 21 Sumedang 45363 Jawa Barat
[email protected] ,
[email protected] (corresponding author)
ABSTRAK Divais sel surya tersensitasi warna yang dikenal sebagai Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC) telah banyak dikembangkan karena menjadi alternatif dari sel surya berbasis silikon. DSSC mudah difabrikasi serta biayanya murah, namun efisiensinya masih rendah. Salah satu komponen pada divais DSSC adalah elektroda lawan (counter electrode) yang berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat kinetika reaksi proses reduksi triiodide pada FTO. Pada makalah ini akan dilaporkan karakteristik oksida grafena tereduksi sebagai elektroda lawan pada divais DSSC. Film oksida grafena (graphene Oxide, GO) dibuat secara galvanotatik pada substrat FTO dari 0.5 mg/ml oksida grafena yang dicampurkan dengan elektrolit 0.25 M NaCl dengan perbandingan (1:1). Film yang terbentuk selanjutnya direduksi secara elektrokimia untuk menghasilkan film oksida graphene yang tereduksi (reduced graphene oxide, r-GO). Film tipis r-GO tersebut selanjutnya digunakan sebagai elektroda lawan pada model divais DSSC. Karakteristik r-GO sebagai elektroda lawan pada divais DSSC dinyatakan dalam efisiensi sel surya berupa kurva I-V. Kata kunci: oksida grafena, DSSC, reduksi, elektrokimia
DEPOSITION OF GRAPHENE OXIDE THIN FILM AS DSSC COUNTER ELECTRODE ABSTRACT Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) has been developed as an alternative to solar cells silicon based. DSSC is convenient to fabricate and low cost, but the efficiency is still low. One of the components in the DSSC is the counter electrode as a catalyst to accelerate the reaction kinetics of the reduction process triiodide on FTO. This paper reported the characteristics of reduced graphene oxide as the counter electrode in DSSC devices. Graphene oxide film (GO) made by galvanostatic on FTO substrates of 0.5 mg / ml Graphene oxide mixed with an electrolyte 0:25 M NaCl in the ratio (1: 1). The formed film then reduced electrochemically to produce reduced graphene oxide film (R-GO). RGO thin films then used as the counter electrode in DSSC. Characteristics of R-GO as the counter electrode in DSSC expressed bye the solar cell efficiency form the I-V curves. Keywords : graphene oxide, DSSC, reduction, electrochemical
62
EM-33
PENGARUH KONSENTRASI DOPING Ce TERHADAP SIFAT LISTRIK BAHAN UNDER-DOPED SUPERKONDUKTOR Eu2-xCexCuO4+α-δ M. Saputri, M. F. Sobari , A. I. Hanifah, W.A. Somantri, T. Saragi5 dan Risdiana 1Departemen
Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 5Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 6Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) *Corresponding author (
[email protected])
2Departemen
ABSTRAK Telah di lakukan pembuatan dan karakterisasi sifat listrik bahan superkonduktor doping elektron Eu2xCexCuO4+α-δ (ECCO) dengan variasi konsentrasi doping Ce yaitu 0.09, 0.10, 0.11. Proses sintesis dilakukan dengan menggunakan reaksi padatan dengan suhu sintering 1050oC selama 16 jam dan suhu annealling 900oC selama 10 jam. Karakterisasi sifat listrik bahan ECCO dilakukan dengan mengukur kebergantungan nilai resistivitas terhadap suhu menggunakan metode empat titik terminal (four point probe method) pada suhu 80 K – 300 K. Hasil karakterisasi sifat listrik menunjukkan penurunan nilai resistivitas pada keadaan dasar (ρ0) dan energi aktivasi (Ea) dengan bertambahnya konsentrasi doping Ce. Nilai jari-jari lokalisasi (α) elektron meningkat dengan meningkatnya konsentrasi Ce yang menunjukkan bahwa Ce dapat meningkatkan sifat konduktifitas bahan pada suhu 80 K – 300 K. Kata kunci: superkonduktor doping elektron, Eu 2-xCexCuO4+α-δ, sifat listrik ABSTRACT Electron-doped superconductor Eu2-xCexCuO4+α-δ (ECCO) with x = 0.09, 0.10, 0.11 has been prepared by using solid state reaction method with sintering temperature of 1050oC for 16 hours and annealling temperature of 900oC for 10 hours. Resistivity measurements were performed using fourpoint probe method in temperature between 80 K and 300 K. It is found that values of resistivity in the ground state (ρ0) and activation energy decreased with increasing Ce concentration. Futhermore, radius of localization of electron increased with increasing dan energi aktivasi (Ea) indicated that Ce doped can be affected to the conductivity of ECCO. Keywords: Electron-doped Superconductor, Eu2-xCexCuO4+α-δ, electrical properties
63
EM-34
ANALISIS STRUKTUR KRISTAL BAHAN ELECTRON-DOPED SUPERKONDUKTOR Eu2-xCexCuO4+α-δ DENGAN KONSENTRASI X SEBESAR 0.09, 0.10, 0.11, 0.12, 0.13 dan 0.14 M. F. Sobari, M. Saputri, A. I. Hanifah, W.A. Somantri, T. Saragi dan Risdiana 1
Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4 Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 5 Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 6 Departemen Fisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi struktur kristal bahan electron-doped superkonduktor Eu2-xCexCuO4+α-δ (ECCO)dengan konsentrasi Ce sebesar x = 0.09, 0.10, 0.11, 0.12, 0.13 dan 0.14. Sintesis bahan dilakukan dengan cara reaksi padatan dengan suhu kalsinasi sebesar 900 0C selama 20 jam dan suhu sintering sebesar 1050oC selama 16 jam serta suhu anealing sebesar 900 oC selama 10 jam. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki struktur tetragonal dengan tipe T'. Hasil analisis puncak-puncak difraksi bahan ECCO diperoleh parameter kisi a bernilai antara 3.898 sampai 3.962 dan parameter kisi c bernilai antara 11.82 sampai 11.85. Kata kunci: Superkonduktor doping elektron, konsentrasi Ce, struktur kristal dan parameter kisi ABSTRACT Electron-doped superconductors Eu2-xCexCuO4+α-δ with Ce concentration x = 0.09, 0.10, 0.11, 0.12, 0.13 and 0.14 has been prepared by solid state reaction method with calcination temperature of 900 oC for 20 hours and temperature sintering of 1050oC for 16 hours and the annealing temperature of 900oC for 10 hours. The results of XRD characterization showed that all samples have tetragonal structure with T' type. It is found that values of lattice parameter a were in between 3,898 and 3,962 and values of the lattice parameter c were in between 11.82 and 11.85. Keywords: Electron-doped Superconductor, Ce Concentration, Crystal Structure and Lattice Parameter
64
EM-35
PURWARUPA TEKNOLOGI RUMAH DC HASIL KERJA SAMA UNPAD, CAL POLY, DAN KECAMATAN JATINANGOR 1Departemen
Mohammad Taufik, Taufik
Teknik Elektro, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Electrical Engineering Department, Cal Poly State University , USA (
[email protected])
ABSTRAK Poster ini menyajikan pengembangan purwarupa teknologi Rumah DC yang menunjukkan kelayakan metode alternatif untuk listrik pedesaan, terutama di daerah yang sulit dijangkau. Rumah DC menawarkan sistem DC terdistribusi dengan daya rendah tegangan rendah yang berbeda dengan sistem AC terpusat dengan daya tinggi tegangan tinggi. Metode Rumah DC menggunakan pendekatan berbasis individu atau keluarga untuk listrik pedesaan sebagai lawan pendekatan berbasis masyarakat. Hasilnya merupakan solusi alternatif yang terskala, terjangkau, dan fleksibel. Sama pentingnya adalah bahwa Rumah DC langsung beroperasi dengan beban DC; dengan demikian, menghindari kerugian yang sering terjadi pada sistem AC. Rumah DC juga dapat memanfaatkan sumber energi bertenaga manusia, sehingga lebih berkelanjutan dalam memproduksi tenaga listrik. Pengembangan purwarupa teknologi Rumah DC hasil kerja sama antara Universitas Padjadjaran, Cal Poly, dan Kecamatan Jatinangor dengan komponen-komponen sistem akan disajikan. Rumah DC telah dirancang untuk kapasitas maksimum 600W yang disediakan oleh dua sumber energi terbarukan (surya dan angin). Beberapa beban DC digunakan untuk meniru sebuah rumah yang biasanya ditemukan di daerah pedesaan. Kata kunci: Daya DC, listrik off-grid, energi terbarukan, energi bertenaga manusia ABSTRACT This poster presents the development of a DC house technology prototype to demonstrate the feasibility of an alternative method for rural electrification, especially in geographically hard-toreach areas. The DC house offers a distributed low-power low-voltage DC residential electricity rather than the legacy centralized relatively high-power high-voltage AC system. As such the DC house method is an individual or family-based approach to rural electrification as opposed to the popular community-based approach to rural electrification. This in turn yields to an alternative solution that is scalable, affordable, and flexible. Equally important is that the DC house directly runs DC loads; thus, bypassing losses associated with the traditional AC voltage system. The DC House may also utilize human-powered energy sources, making it even more sustainable in producing offgrid electricity. The development of the DC house technology prototype as cooperation between Universitas Padjadjaran, Cal Poly, and Kecamatan Jatinangor along with its system components will be presented. The DC house has been designed to allow a maximum capacity of 600W provided by as many as two renewable energy sources (solar and wind). Several DC loads are in place to mimic a small house as typically found in rural areas. Keywords: DC power, off-grid power, renewable energy, human-powered energy
65
EM-36
PENGGUNAAN LIGAN DIBUTILDITIOFOSFAT UNTUK PEMISAHAN GADOLINIUM(III) DARI SAMARIUM(III) DAN EUROPIUM(III) DENGAN METODE EKSTRAKSI-STRIPPING Diana Hendrati, Husein H. Bahti, Anni Anggraeni, Uji Pratomo & Wulan Nurani Laboratorium Kimia Pemisahan dan Analisis,Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran *E-mail :
[email protected] ABSTRAK Logam tanah jarang (LTJ) merupakan bahan yang strategis, sukar diperoleh, dan mempunyai kegunaan yang luas. Salah satu sumber LTJ adalah mineral monasit yang mengandung unsur gadolinium. Pemisahan LTJ menjadi LTJ individu murni merupakan proses yang sangat sulit, karena memiliki sifat kimia yang mirip satu dengan lainnya. Pada penelitian ini dilakukan kajian pemisahan gadolinium(III) dalam LTJ menengah dengan metode ekstraksi – stripping menggunakan ligan dibutilditiofosfat (DBDTP) sebagai ekstraktan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efisiensi ekstraksi (%E) dan efisiensi stripping (%S) untuk ekstraksi gadolinium(III) melalui pembentukkan kompleks dengan ligan DBDTP menggunakan campuran pelarut air-heksana dan untuk mendapatkan gadolinium(III) murni melalui proses stripping menggunakan asam nitrat. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-OES. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa efisiensi ekstraksi dan stripping untuk gadolinium(III), samarium(III) dan europium(III) yaitu %E Gd= 89,52%, %SGd= 0,86% ; %ESm= 89,11%, %SSm= 1,43% ; %EEu= 87,18%, %SEu= 0,78%. Berdasarkan data efisiensi tersebut dapat disimpulkan bahwa, ligan DBDTP memiliki kemampuan yang sama dalam mengekstrak gadolinium(III), samarium(III) dan europium(III), sehingga daya pisahnya masih rendah. Selain itu, kemampuan asam nitrat 3M sebagai stripping agent juga masih rendah. Kata kunci: Logam tanah jarang, DBDTP, ekstraksi, stripping ICP-OES. ABSTRACT Rare earth metal (REMs) are strategic material, difficult to obtain, and have extensive utility. One of the source of REMs is monazite mineral containing the element of gadolinium. Purification of REMs is a very difficult process, because it has similar chemical properties. In this research, the study of gadolinium (III) separation in the medium REMs using extraction - stripping method with dibutilditiofosfat ligand (DBDTP) as extractant was done. The purpose of this study was to determine the efficiency of extraction (% E) and stripping (% S) for the extraction of gadolinium (III) through the formation of complexes with ligands DBDTP using a mixture of aqueous – n-Hexane (1:1) and to obtain pure gadolinium (III), using stripping process with nitric acid. The results were analyzed by ICP-OES. The result showed that the efficiency of extraction and stripping of gadolinium (III), samarium (III) and europium (III) were : % E Gd = 89.52%,% SGd = 0.86%; % ESm = 89.11%,% SSm= 1.43%; % EEu = 87.18%,% SEu = 0.78%. Based on the data obtained, DBDTP ligands have the same ability to extract gadolinium(III), samarium(III) and europium(III). Therefore, the separation efficiency is still poor. In addition, the ability of stripping agent 3M nitric acid is still low. Keywords: rare earth metals, DBDTP, extraction, stripping ICP-OES.
66
EM-37
EKSTRAKSI SAMARIUM(III) DAN SERIUM(III) MELALUI PEMBENTUKAN KOMLEKS MENGGUNAKAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAMETILENFOSFONAT Anni Anggraeni, Titin Sofyatin, Retna P Fauzia, Husein H. Bahti Departemen Kimia-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
ABSTRAK Samarium merupakan salah satu unsur tanah jarang yang banyak digunakan sebagai agen pengontras dalam Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan sebagai analgesik alternatif di bidang kesehatan. Unsur-unsur tanah jarang memiliki sifat fisik dan kimia yang hampir sama sehingga setiap unsur tanah jarang sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemisahan samarium dari serium dengan metode ekstraksi cair-cair melalui pembentukan kompleks dengan etilendiamintetrametilenfosfonat (EDTMP) sebagai ligan dan dietil eter sebagai pelarut. Prosedur optimasi ekstraksi meliputi pH ekstraksi dan konsentrasi ligan. Efisiensi ekstraksi dievaluasi dengan spektrofotometer sinar tampak menggunakan xylenol orange sebagai zat pewarna. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum ekstraksi Sm-EDTMP dan Ce-EDTMP oleh pelarut dietil eter dicapai pada pH 6,0 dengan efisiensi ekstraksi untuk Sm-EDTMP dan Ce-EDTMP masing-masing sebesar 95% dan 100%. Kondisi optimum ekstraksi campuran dicapai pada pH 7,5 dengan efisiensi ekstraksi untuk Sm-EDTMP sebesar 2% dengan tingkat kecermatan 99,4% dan ketepatan 99,5%. Efisiensi ekstraksi untuk Ce-EDTMP sebesar 95% dengan tingkat kecermatan 98,5% dan ketepatan 99,1%. Kata kunci : Samarium; Serium; EDTMP; Xylenol orange; Ekstraksi cair-cair
67
68
LS-01
KARAKTERISASI REAKSI RANCIDITY ENZIMATIK DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA BISKUIT NUTRACEUTIKAL Nenden Indrayati Anggraeni Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran surel :
[email protected]
ABSTRAK Reaksi rancidity secara enzimatik dapat terjadi pada proses alamiah maupun non alamiah. Biskuit dengan kandungan kadar air, lemak, yang dipengaruhi oleh kelembaban udara serta cahaya, tertentu, merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan jamur, penyebab rancidity. Jamur tersebut mengeluarkan enzim, misalnya enzim lipo clastic yang dapat meguraikan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Tujuan penelitian mengkarakterisasasi asam-asam lemak bebas dan gliserol pada produk biskuit nutraceutikal dan uji sifat organoleptiknya. Metode dilakukan secara konvensional dan spektroskopi dengan menggunakan gas chromatografi dan spektroskopi masa. Uji organoleptik dilakukan terhadap panelis berbagai tingkatan usia. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik kadar asam lemak bebas dan gliserol pada biskuit menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna dengan sifat aktivitas antioksidannya (p<0,05). Hasil penilaian panelis menunjukkan bahwa biskuit yang paling disukai adalah biskuit dengan kadar asam lemak dan gliserol lebih rendah, dari 5 % (p<0,05). Kata kunci: ketengikan, enzimatik, organoleptik, biskuit
CHARACTERIZATION OF ENZYMATIC RANCIDITY REACTION AND COOKIES ON ORGANOLEPTIC PROPERTIES NUTRACEUTICAL Nenden Indrayati Anggraeni Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran surel :
[email protected]
ABSTRACT Rancidity enzymatic reactions can occur in the natural or non- natural. Biscuits with the content of water ,fat , which is influenced by humidity and light , particular , is a good medium for the growth of the fungus , causes rancidity. The fungus secretes an enzyme , such as lipo clastic enzyme that can break down triglycerides into free fatty acids and glycerol. The research objective characterize free fatty acids and glycerol on biscuit products nutraceutikal and test organoleptic properties. Methods conventionally done using spectroscopy and gas Chromatography and spectroscopy masa. Organoleptic tests carried out on various levels panelists ages. The results based on statistical test levels of free fatty acids and glycerol on biscuits showed that there were significant differences in the nature of its antioxidant activity ( p < 0.05 ). The results showed that the panellists ratings most preferred biscuit is a biscuit with high levels of fatty acids and glycerol lower than 5 % ( p < 0.05 ) . Keyword : rancidity , enzymatic , organoleptic , biscuits
69
LS-02
PENGARUH PENAMBAHAN KURKUMINOID TEMULAWAK DALAM RANSUM PADA NODUS LYMPHATICUS (PLAK PEYERI) AYAM BROILER Kartiawati Alipin,Raden Anya Gianina Wiramihardja, Yasmi P Kuntana 1)
Departemen Biologi, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) Jl. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang, West Java 45363, Indonesia
ABSTRAK Temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb.) merupakan tanaman obat yang memiliki aktivitas antibakteri. Senyawa bioaktif temulawak terdiri dari kurkuminoid , minyak atsiri, dan pati. Komponen kurkuminoid mengandung kurkumin dan desmetoksikurkumin yang merupakan imunomodulator. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kurkuminoid temulawak dalam ransum terhadap kesehatan ayam broiler. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, K- (kontrol negatif) , K + (antibiotik spiramicin 1 g/l air minum) , R1 (kurkuminoid 37 mg/kg ransum), R2 (kurkuminoid 74 mg/kg ransum), R3 (kurkuminoid 111 mg/kg ransum) dan 6 ulangan diberikan dari ayam broiler berumur 4 sampai 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah plak peyeri pada histologis ileum dan peningkatan berat badan ayam. Kesimpulan menunjukkan bahwa kurkuminoid dapat meningkatkan kesehatan ayam broiler. Kata kunci: kurkuminoid temulawak, nodus lymphaticus, plak peyeri, ayam broiler. ABSTRACT Temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb.) is a medicinal plant that has antibacterial activity. Temulawak bioactive compounds consisting of curcuminoids, essential oils, and starches. Curcuminoids component contains curcumin and desmetoxicurcumin that was an immunomodulator activity. The aims of this study to determine the effect of temulawak curcuminoids in rations on broiler chickens health. The research method was carried out experimentally with completely randomized design (CRD) comprised of 5 treatments, K- (negative control), K + (antibiotics spiramicin 1 g/l drinking water), R1 (curcuminoids 37 mg/kg rations), R2 (curcuminoids 74 mg/kg rations), R3 (curcuminoids 111 mg/kg rations) and 6 replications administered from broiler chickens aged 4 to 35 days. The results research showed that an increase in the number of plaques payer in histological ileum chickens treated and there is an increasing body weight. Conclusion shows that curcuminoids can increase broiler chickens health. Keywords: temulawak curcuminoids, nodus lymphaticus, plaques payer, broiler chickens.
70
LS-03
KUERSETIN DARI DAUN Erythrina poeppigiana (LEGUMINOSAE) 1Departemen
Tati Herlina dan Unang Supratman
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 (
[email protected]) 2Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 (
[email protected])
ABSTRAK Tumbuhan Erythrina dikenal dengan tumbuhan “dadap” merupakan tumbuhan tinggi yang tumbuh tersebar di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan E. poeppigiana merupakan sumber senyawa metabolit sekunder yang mengandung flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoid dari daun E. poeppigiana melalui tahapan ekstraksi, fraksionasi, pemisahan dan pemurnian. Serbuk daun E. poeppigiana (2,5 kg) diekstraksi dengan pelarut metanol dan dipartisi dengan nheksana dan etil asetat. Selanjutnya dilakukan pemisahan fraksi etil asetat daun E. peoppigiana menggunakan kombinasi kolom kromatografi diperoleh senyawa murni (5 mg) berupa padatan amorf kuning. Struktur kimia senyawa murni ditetapkan berdasarkan data-data spektroskopi (MS, UV, IR, 1H-NMR dan 13C-NMR) dan diidentifikasikan sebagai senyawa 3,3',4',5,7-pentahidroksiflavon atau lebih dikenal dengan kuersetin. Kata kunci: Erythrina poeppigiana, flavonoid, kuersetin ABSTRACT Erythrina plants known plants "dadap" is a higher plant that grows spread in tropical and subtropical regions. E. poeppigiana plants was a source of secondary metabolites, which contain flavonoids. This study aims to isolate the flavonoid compounds from the leaves of E. poeppigiana through the stages of extraction, fractionation, separation and purification. E. poeppigiana leaves powder (2.5 kg) was extracted with methanol and partitioned with n-hexane and ethyl acetate. Furthermore, the separation of ethyl acetate of E. poeppigiana leaves fraction using a combination of chromatographic column was obtained pure compound (5 mg) in the form of a yellow amorphous solid. The chemical structure of pure compound was based on the data spectroscopy (MS, UV, IR, 1H-NMR and 13C-NMR) and identified as the compound 3,3 ', 4', 5,7-pentahidroksiflavon or known as quercetin. Keywords: Erythrina poeppigiana, flavonoid, quercetin
71
LS-04
POLITIK LINGKUNGAN: WAJAH NEGARA DAN INOVASI TEKNOLOGI LINGKUNGAN 1
Tomi Setiawan, dan Bayu Eka Yulian
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor (
[email protected])
ABSTRAK Paper ini merupakan studi literatur kontemporer atas peran negara dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan dan inovasi. Dalam konteks lingkungan, kasus untuk kepentingan bersama yang diartikulasikan dan ditegakkan oleh negara dapat dilihat dari krisis ekologi yang ada memerlukan tindakan negara. Subjek negara dalam konteks lingkungan telah menimbulkan banyak pesimisme di kalangan ilmuwan. Negara telah merusak lingkungan atas nama pembangunan. Namun negara juga menjadi aktor kunci yang terlibat dalam menemukan solusi untuk masalah-masalah lingkungan. Di sisi lain, negara-negara di Dunia Ketiga juga telah tumbuh tekanan untuk melakukan perubahan dalam proses dan praktek pembangunannya. Tekanan ini muncul dari politik aktor akar rumput yang, terutama terlihat dan dikaitkan dengan tuntutan gerakan dan organisasi masyarakat untuk satu bundel kebijakan baru yang mendasarkan diri pada keadilan sosial, pemberdayaan lokal, dan konservasi lingkungan. Pada akhirnya, politik lingkungan melihat bagaimana kontestasi antar aktor dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Sebagai salah satu aktor, negara dalam konteks pengelolaan sumber daya alam merupakan pihak yang dianggap paling berhak melakukan pengaturan dalam pengelolaan sumber daya alam. Selanjutnya, bahwa negara paling mungkin menyebabkan kemajuan nyata mengenai pengembangan dan difusi inovasi teknologi lingkungan. Negara merupakan aktor utama dalam inovasi lingkungan, bahkan dalam lingkup global. Kata kunci: politik, lingkungan, negara, inovasi. ABSTRACT This paper is a study of contemporary literature about the role of the state in relation to environmental management and innovation. In the context of the environment, the case for the common good articulated and enforced by the state can be seen from an ecological crisis that requires state action. A state subject in the context of the environment has caused much pessimistic among scientists. The state has damaged the environment in the name of development. But the state has also become key actors involved in finding solutions to environmental problems. On the other hand, the Third World countries have also been growing pressure to make changes in the process and practice of their development. These pressures arise from grassroots political actors, particularly be seen and associated with, claim of civil society organizations for a bundle of new policies which based on social justice, local empowerment, and environmental conservation. At last, the political environment is seeing how the contestation between actors in the management of natural resources and the environment. As one of the actors, the state in this context of natural resource management is seen as the rightful party to regulate in management of natural resources. Furthermore, the state is most likely to make a progress in the development and diffusion of environmental technological innovation. The state is the main actor in environmental technological innovation, even in global scope. Keywords: politic, environmental, state, innovation.
72
LS-05 DESAIN PERUMUSAN TRANSFORMASI DAN KONVERSI PENGUKURAN TINGGI GELOMBANG LAUT BERBANTUAN KOMPUTER 1)2)3)4)
Jajat Yuda Mindara, Sri Suryaningsih, Norman Syakir Departemen Fisika FMIPA Unpad, Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor Tlp(022)7797712 email:
[email protected]
ABSTRAK Salah satu cara sistem pengukuran tinggi permukaan gelombang laut jarak jauh yaitu menggunakan transducer Sonar dalam Kapsul yang dijangkarkan beberapa ratus meter dari komputer penerima dipesisir pantai. Sebagai media proses pengiriman dan penerimaan data dapat dengan cara Modem FM. Dalam hal ini pemprosesan transformasi dan konversi data adalah, Tinggi gelombang laut ditransformasikan ke Tegangan, selanjutnya dikonversi ke Frekuensi (V/F) dan dimodulasi. Visualisasi keberadaan gelombang laut pada layar komputer didapat dari hasil demodulasi, konversi Frekuensi ke Tegangan (F/V) dan konversi Analog ke Digital. Dalam penelitian ini dibahas analisis Transformasi dan Konversi tinggi permukaan gelombang laut ke data digital dengan perancangan menggunakan Tranducer Sonar yang dikondisikan ke Tegangan (0 sd 5) Volt sebanding dengan (0 sd 525) meter kedalaman laut. Pengkonversi (V/F) dan (F/V) adalah (0 sd 5) Volt sebanding dengan (0 –5000) Hz. Dan Konversi Analog ke Digital adalah (0 sd 65535) sebanding dengan kedalaman tersebut. Berdasarkan Transformaasi dan Konversi tersebut didesain informasi keadaan Normal pada ketinggian ombak 1 Meter, keadaan Hati-hati ketinggiaan ombak diatas 1 meter dan dibawah 5 meter dan untuk keadaan Bahaya diatas 5 meter. Key words : Transduser Sonar,Modulasi, Demodulasi, Konversi Tegangan
73
LS-06
INDIKASI PERUBAHAN IKLIM DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI TANAMAN PANGAN DI INDONESIA (STUDI KASUS : SUMATERA SELATAN DAN MALANG RAYA) Ruminta Departeman Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ABSTRAK
Perubahan iklim telah dan sedang terjadi di wilayah Tropis. Perubahan iklim mempengaruhi pertanian melalui dampaknya pada pertumbuhan, perkembangan, dan hasil tanaman. Pertanian merupakan sektor yang sangat vital dalam pembangunan Indonesia karena lebih dari 60% dari penduduknya sangat tergantung pada pertanian sebagai mata pencahariannya. Kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian Indonesia akan mendapat tantangan berat akibat risiko perubahan iklim. Penelitian indikasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap produksi tanaman pangan telah dilakukan di Indonesia (Sumatera Selatan dan Malang Raya). Penelitian bertujuan untuk mengkaji adanya perubahan iklim dan bagaimana dampaknya terhadap produksi tanaman pangan di Indonesia. Kajian ini menggunakan data dari temperatur dan curah hujan, angroklimat, produksi tanaman pangan, dan sosial ekonomi. Metodologi penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori menggunkaan konsep asesmen risiko dimana risiko (risk) merupakan fungsi dari bahaya (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Hasil kajian menunjukkan bahwa di Indonesia telah terjadi perubahan iklim dengan indikasi peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, perubahan hitergraf, dan perubahan klasifikasi Oldeman serta peningkatan intensitas cuaca ekstrim. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pertanian sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim yang diindikasikan oleh adanya bahaya yang tinggi pada penurunan produksi padi, jagung, dan kacang kedelai sebagai akibat peningkatan suhu dan perubahan pola curah hujan. Beberapa daerah di Sumatera Selatan maupun Malang Raya mempunyai risiko tinggi pada penurunan produksi tanaman pangan tersebut. Umumnya Indonesia mempunyai tingkat risiko tinggi pada penurunan produksi padi, jagung, dan kedelai dengan masingmasing rerata 1,37%.0,98%, 0,91%, dan 0,86% per per tahun. Keywords : perubahan iklim, bahaya, kerentanan, risiko, tanaman pangan
74
LS-07
PERANCANGAN LABORATORIUM BERBASIS PADA PENGUKURAN BESARAN FISIKA 1
Subagyo, Sapar Saham dan Fariduzzaman
BBTA3(Balai Besar Teknologi Aerodinamika Aeroelastika dan Aeroakustika)-BPPT, Kawasan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan (
[email protected]) , (
[email protected]), (
[email protected])
ABSTRAK Pembangunan infrastruktur berupa sarana dan prasarana maupun gedung perlu memperhatikan keamanan , kekuatan serta pengaruh keberadaannya terhadap lingkungan. Sarana dan prasarana, gedung, jembatan yang dibangun pada akhirnya menjadi bagian dari sebuah kota. Kekuatan dan keamanan rancangan sebuah gedung, jembatan sebagian atau secara keseluruhan akibat adanya tiupan angin perlu dilakukan pemeriksaaan. Gedung dan jembatan yang telah berdiri merupakan satu kesatuan dengan wilayah perkotaan. Pengaruh pendirian bangunan terhadap penyebaran polusi udara disebuah kota tidak lagi terelakkan. Metoda penelitian pada sebuah kota dapat menggunakan teknik simulasi maupun eksperiment atau kombinasi keduanya. Berbasis pada besaran-besaran fisika yang akan diukur terkait dengan keamanan, kekuatan serta pengaruh terhadap lingkungan memerlukan penguasaan metoda pengukuran besaran fisik. Teknik pengukuran tersebut diterapkan dalam laboratorium yang dirancang dan dibangun oleh BBTA3. BBTA3 merancang bangun sarana laboratorium seperti Industrial Wind Engineering Tunnel (IWET), Small Wind Tunnel (SWT) , Building Wall Test Fasilitiy (BWTF) dan mempunyai fasilitas Computational Fluid Dynamics (CFD) dalam perannya mewujudkan pembangunan kota yang nyaman dan berwawasan lingkungan di Indonesia. Hasil hasil penelitian dan pengembangan secara keseluruhan dari sebuah elemen perkotaan berupa besaran-besaran fisik yang penting. Kata kunci: Infrastruktur, gedung, jembatan, lingkungan, laboratorium ABSTRACT Infrastructure development in the form of infrastructure or building needs to pay attention to safety, the power and influence of its existence to the environment. Facilities and infrastructure, building, bridge, built in the end became part of a city. The strength and security of the design of a building, a bridge in part or as a whole due to the wind to do the examination. The buildings and bridges that had stood was a Union with urban areas. The influence of the establishment of the building against the spread of air pollution in the city is no longer inevitable. Research on the method of a city can use simulation techniques as well as experiment methods or a combination of both. Based on physical quantities to be measured related to security, power and influence on the environment requires a mastery of physical quantity measuring method. The measurement techniques are applied in the laboratory designed and built by BBTA3. BBTA3 is designing the laboratory like Industrial Engineering Wind Tunnel (IWET), Small Wind Tunnel (SWT), Building Wall Test Fasilitiy (BWTF) and Computational Fluid Dynamics have facilities (CFD) in his role of realizing a comfortable city construction and environmentally in Indonesia. Result of research and development as a whole of an urban element in the form of important physical quantities. Keywords: Infrastructure, building, bridge, environment, laboratory
75
LS-08
KAJIAN PENDAHULUAN: PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN BAMBU BERKELANJUTAN DI JAWA BARAT 1.
Budi Irawan
Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan UNPAD 2. Dosen Departemen Biologi FMIPA UNPAD
ABSTRAK Bambu merupakan salah satu plasma nutfah penyusun keanekaragaman hayati di Indonesia yang tumbuh secara alami atau dibudidayakan. Bambu sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui mempunyai banyak keunggulan dari segi ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Meskipun bambu memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, budidaya tanaman bambu belum banyak dilakukan. Dengan demikian ketersediaan bambu untuk memenuhi kebutuhan yang ada masih menggantungkan pada hasil pekarangan. Selain itu, pemanfaatan bambu masih terbatas pada keperluan-keperluan tradisional. Namun, saat ini terdapat ancaman terhadap keberadaan bambu. Penebangan dan pemanfaatan bambu yang tumbuh secara alami di hutan dan yang ditanam di pekarangan telah sampai pada tingkatan yang membahayakan kelestarian bambu. Sementara usahausaha penanaman dan pembudidayaan kembali belum direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu. Kehidupan masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda tidak lepas dari pemanfaatan bambu. Berdasarkan pengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat Sunda memanfaatkan bambu dari alam sekitar tempat tinggalnya. Penyelamatan bambu endemik Indonesia, khususnya di Jawa Barat masih menemukan hambatan. Kebijakan pemerintah dan pemahaman masyarakat menjadi kendala utama dalam konservasi dan budidaya bambu. Keadaan tersebut dapat berakibat pada penurunan keberadaan dan kelestarian bambu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Pada makalah ini akan dikaji mengenai pemanfaatan dan pengelolaan bambu oleh masyarakat Jawa Barat. Hilangnya budaya pemanfaatan bambu dikhawatirkan menyebabkan hilangnya keanekaragaman jenis bambu. Kata Kunci: bambu, pemanfaatan, pengelolaan, berkelanjutan
76
LS-09
VARIASI ASAM ASAM TARTRAT DAN ASAM SITRAT SEBAGAI BASIS ASAM DALAM FORMULASI EFFERVESCENT GRANUL IBUPROFEN Yedi Herdiana, M.Si,Apt, Dr. Marline Abdassah, MS dan Assanette S.Farm 1
Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Dosen Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Alumni Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai perbandingan asam tartrat dan asam sitrat sebagai basis asam, dalam formulasi effervescent granul ibuprofen, untuk mencapai kelarutan ibuprofen yang maksimal dalam air. Penaingkatan kelarutan ibuprofen akan meningkatkan kualitas pengobatan sebagai obat antipiretik-analgesik dalam bentuk granul effervescent. Telah dibuat granul effervescent ibuprofen dengan metode granulasi basah, dengan berat 1800 mg dengan variasi konsentrasi asam tartrat dengan perbandingan ratio ketiga formula masing-masing 1:1, 1:1,5 dan 1:2. Dari ketiga formula F1, F2 dan F3 semuanya memenuhi syarat waktu laju alir, sudut istirahat, keseragaman bobot, dan kadar susut karena pengeringan. Hasil evaluasi keseragaman waktu larut menunjukkan F1 dan F2 memenuhi persyaratan dan F3 kurang memenuhi persyaratan sebagai suatu bentuk sediaan farmasi. Hasil keseragaman kadar ibuprofen menggunakan spektrofotometri UV menunjukkan F1 tidak menepati syarat dengan jumlah kadar sebanyak 76.9% namun F2 dan F3 memenuhi kriteria uji keseragaman kadar karena memiliki kadar ibuprofen di luar rentang 85% - 115% dari nilai rata-ratanya. Kata Kunci: Granul Effervescent, Ibuprofen, Asam Tartrat, Granulasi Basah ABSTRACT A research on the use of tartaric acid and citric acid as the acid base the formulation of effervescent granules and active ingredient ibuprofen, has conducted. The aim of research is to achieve the maximum solubility in water and to improve the quality of medication using ibuprofen. Effervescent granule has made by using the wet granulation method. The effervescent granules of ibuprofen weighing 180 0mg were made in variety concentration of tartatric acid with ratio of 1:1, 1:1,5 and 1:2 in three formulas respectively .In all the formula produced, F1, F2 and F3 overall were classified to have achieved good flow rate, angle of repose, weight uniformity and loss of drying values. The solution time of F1 and F2 is good and better compared to F3. The uniformity of content of the ibuprofen in the sample shows F1 does not meet the minimal condition whereas F2 and F3 shows both the formulas meet the condition whereby the condition of the content uniformity for ibuprofen is between the range of 85% - 115%. Keywords: Effervescent granules, Ibuprofen, Tartaric Acid, Wet Granulation
77
LS-10
UJI POTENSI EKTRAK LARVA LALAT HIJAU (Lucilia sericata Meigen, 1826) UNTUK MEMPERCEPAT PENUTUPAN LUKA PADA KULIT TIKUS (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) Madihah, Lisda Mawarni Sihotang dan Wawan Hermawan 1
Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor Sumedang 45363 (
[email protected]) 2 Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian mengenai agensia hewani yang berpotensi mempercepat penyembuhan luka belum banyak dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum ekstrak etanol larva lalat hijau (L. sericata) yang dapat mempercepat penutupan luka pada tikus (R. norvegicus) Wistar jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan enam perlakuan dan masing-masing empat pengulangan. Sebanyak 24 ekor tikus dilukai pada bagian dorsolateral seluas ±1×1cm 2 menggunakan gunting steril, lalu dibagi menjadi enam perlakuan yaitu tanpa diobati (KN1), atau hanya diolesi minyak zaitun murni (KN2), Betadine® (KP), ekstrak larva konsentrasi 5% (P1), 10% (P2) dan 20% (P3) dalam pelarut minyak zaitun murni. Pengolesan obat dilakukan dua kali sehari selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir periode pengamatan, luka telah menutup sempurna dengan persentase re-epitelisasi 100% pada semua perlakuan. Namun demikian, luas jaringan granulasi semakin menyempit sejalan dengan peningkatan konsentrasi ekstrak larva lalat hijau, dengan perlakuan P2 dan P3 menunjukkan area yang lebih sempit dibandingkan dengan perlakuan KN1, KN2, KP dan P1. Berdasarkan hasil pada penelitian ini, maka pemberian ekstrak larva lalat hijau konsentrasi 20% merupakan konsentrasi optimum untuk mempercepat penutupan luka pada kulit tikus. Kata kunci: ekstrak etanol, jaringan granulasi, luka dorsolateral, re-epitelisasi ABSTRACT Research about the animal-based agent that has potency on wound healing process is less reported. This research aims to obtain the optimum concentration of ethanol extract of greenfly (L. sericata) larval which can accelerate the wound healing process on male Wistar rat (R. norvegicus) skin. The method was Completely Randomized Design with six treatments and four replications. The skin of twenty four rats were wounded as ±1×1cm2 on dorsolateral region using sterile scissor, then they were divided into six treatments, which did not treated after being wounded (KN1), treated only by pure olive oil (KN2) or Betadine® (KP), as well as treated the greenfly extract at concentration 5 % (P1), 10% (P2) or 20% (P3) that applying twice a day for 14 days. The result showed that at the end of treatment period, the wound has been recovered with 100% of re-epithelization by all the treatments. The granulation tissue are, however, were narrowing along with the increased of extract concentration, by which the P2 and P3 treatments have the narrower area compared with KN1, KN2, KP and P1 treatment. Based on the study, applying the greenfly larval extract at concentration of 20% was optimum for accelerate the wound healing process on rat skin. Keywords: ethanol extract, granulation tissue, dorsolateral wound, re-epithelization
78
LS-11
MEDIATED ELECTROCHEMICAL OXIDATION (MEO): KAJIAN MANGAN SULFAT TERHADAP GLUKOSA DAN LIMBAH CAIR TEKSTIL 1
Rubianto Abd Lubis, Uji Pratomo dan Yati B Yuliyati
Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Mediated Electrochemical Oxidation (MEO) merupakan metode elektrokimia untuk mengoksidasi senyawa organic terlarut. Mediator yang digunakan adalah mangan sulfat, glukosa dan limbah cair tekstil sebagai model. Proses dilakukan pada beda potensial 6 V DC. Hasil eksperimen menunjukkan effisiensi hanya 67,2 % pada waktu 120 menit dan konsentrasi 0,05 M. Kata kunci: MEO, Mangan Sulfat, Glukosa, Limbah cair tekstil ABSTRACT Mediated Electrochemical Oxidation (MEO) is an electrochemical method to oxidize dissolved organic compounds. Mediator that used in this experiment are manganese sulphate, glucose and textile waste as a model. The potential difference was used at 6 V DC. The results show the efficiency is 67.2 % at 120 minutes and concentration 0.05 M. Keywords: MEO, Manganese Sulfate, Glucose, Liquid waste textiles
79
LS-12
METODE NON-ENZIMATIK FOTOREDUKSI RIBOFLAVIN-NBT SEBAGAI TEKNIK PENENTUAN AKTIVITAS PENANGKAL RADIKAL BEBAS SUPEROKSIDA 1
Yusi Deawati, Djulia Onggo, Irma Mulyani, Iwan Hastiawan, dan Dikdik Kurnia
Kelompok Riset Kimia Anorganik dan Fisik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (
[email protected],
[email protected],
[email protected]) 2 Laboratorium Kimia Fisik dan Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected],
[email protected]) 3 Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Superoksida merupakan spesi oksigen radikal yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Kereaktifannya dapat diturunkan oleh suatu senyawa penangkal radikal bebas superoksida. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas penangkal radikal bebas superoksida secara in vitro terhadap senyawa kompleks polimerik [Mn(salen)N(CN)2], baik dengan metode enzimatik maupun non-enzimatik. Secara enzimatik, radikal superoksida yang dihasilkan dari reaksi antara xantin dan xantin oksidase ditangkap oleh sitokrom C (sebagai indikator) dan senyawa kompleks, kemudian sitokrom C tereduksi diukur serapannya pada panjang gelombang 450 nm. Sedangkan pada metode non-enzimatik, radikal superoksida yang dihasilkan melalui penyinaran riboflavin, bereaksi dengan NBT sebagai indikator dan senyawa kompleks, lalu serapan NBT tereduksi diukur pada panjang gelombang 560 nm. Aktivitas penangkal radikal bebas superoksida yang didapatkan dari kedua metode ini dinyatakan dengan IC50. Melalui metode enzimatik, dihasilkan beberapa nilai IC 50 kompleks [Mn(salen)N(CN)2] yang tidak konsisten. Sedangkan dengan metode non-enzimatik, dihasilkan nilai IC50 yang tinggi, konsisten, dan standar deviasinya sangat kecil, yaitu 3,4 ± 0,3 µM. Dengan demikian, metode non-enzimatik melalui fotoreduksi riboflavin-NBT ini dapat digunakan sebagai teknik penentuan aktivitas penangkal radikal bebas superoksida yang lebih mudah dan konsisten dibandingkan dengan metode enzimatik. Kata kunci: penangkal radikal bebas, superoksida, non-enzimatik, [Mn(III)(salen)N(CN)2], riboflavin-NBT ABSTRACT Superoxide is a radical oxygen species that can cause degenerative diseases. Its reactivity can be lowered by a superoxide free radicals scavenger compound. In this research, the in vitro activity test of superoxide free-radical scavenger has been done to the polymeric complex compound of [Mn(salen)N(CN)2], either by enzymatic or non-enzymatic methods. Enzymatically, superoxide radicals generated from the reaction between xanthine and xanthine oxidase were captured by the cytochrome C (as an indicator) and complex compound, then the reduced cytochrome C absorbance was measured at a wavelength of 450 nm. While in the non-enzymatic method, superoxide radicals generated by riboflavin irradiation, was reacted with NBT (as an indicator) and complex compound, and the reduced NBT absorbance was measured at a wavelength of 560 nm. The activity of superoxide free radical scavengers obtained from these two methods expressed by IC 50. Through the enzymatic method, produced some of inconsistent values of IC 50 of [Mn(salen)N(CN)2] complex. While the nonenzymatic method was resulting the IC50 value that are high, consistent, and its standard deviation was very small, i.e. 3.4 ± 0.3 µm. Thus, this non-enzymatic method through the photoreduction of riboflavin-NBT can be used as a technique of determining the activity of superoxide free radical scavenger which is easier and more consistent than the enzymatic method. Keywords: free radical scavenger, superoxide, non-enzymatic, [Mn(III)(salen)N(CN)2], riboflavinNBT
80
LS-13
PENGGUNAAN PCR MULTIPLEKS UNTUK IDENTIFIKASI Mycobacterium tuberculosis (GALUR LOKAL BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT) YANG RESISTEN TERHADAP ISONIAZID DAN RIFAMPISIN 1
Iman Permana Maksum , Suhaili , Rizki Amalia , dan Dian Siti Kamara
Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 3 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 4 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Timbulnya kasus multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) menjadi permasalahan terbesar dalam upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis (TB) di Indonesia. MDR-TB merupakan kasus bakteri yang resisten minimal terhadap dua jenis obat anti tuberkulosis (OAT) lini pertama, yakni rifampisin dan isoniazid. Berbagai metode diagnosis yang digunakan saat ini belum dapat mengidentifikasi kasus MDR-TB dengan cepat, spesifik, dan akurat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi M. tuberculosis (galur lokal Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat) yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin (MDR-TB) dengan menggunakan PCR multipleks. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kultivasi bakteri TB pada media middlebrook 7h9 broth, isolasi DNA kromosom bakteri TB, optimasi kondisi PCR, amplifikasi dengan PCR multipleks menggunakan pasangan primer inhA1-inhA2, rpoB1-rpoB2, katG1-katG2, dan B1-B2 serta karakterisasi menggunakan gel agarosa 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa M. tuberculosis yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin (MDR-TB) dapat diidentifikasi menggunakan PCR multipleks yang menghasilkan fragmen DNA dengan ukuran 71 pb, 124 pb, 186 pb, dan 200 pb, sedangkan untuk sampel non MDR-TB diperoleh fragmen DNA dengan ukuran 200 pb saja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi kasus MDR-TB dan non MDR-TB dapat dilakukan menggunakan PCR multipleks dengan kombinasi empat pasang primer. Kata kunci: M. tuberculosis, MDR-TB, PCR multipleks ABSTRACT The incidence of multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) cases is being the biggest problem in the effort to eradicate tuberculosis (TB) disease in Indonesia. MDR-TB is a case in which TB bacteria resistant to at least two first-lines of OAT, i.e. rifampin and isoniazid. Various methods of diagnosis used today have not been able to identify cases of MDR-TB with rapid, specific, and accurate result. The purpose of this study is to identify M. tuberculosis (local strain Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat) that resistant to isoniazid and rifampin (MDR-TB) by multiplex PCR. TB bacteria colonies were cultivate in Middlebrook 7h9 broth media, followed by isolation of chromosomal DNA. The annealing temperature, magnesium chloride concentration, and cycle numbers were optimated to get the best PCR condition. Multiplex PCR was conducted using inhA1inhA2, rpoB1- rpoB2, katG1- katG2, and B1-B2 pair primers. The PCR product was then characterized on 2% gel agarose electrophoresis using etidium bromide as staining. The results showed that M. tuberculosis sample which is resistant to isoniazid and rifampin (MDR-TB) can be identified using multiplex PCR producing DNA fragments with a size of 71 bp, 124 bp 186 bp, and 200 bp, wheareas non MDR-TB producing only one DNA fragments with a size of 200 bp. It can be concluded that MDR-TB and non MDR-TB can be distinguished using multiplex PCR with combination of four pair primers Keywords: M. tuberculosis, MDR-TB, multiplex PCR
81
LS-14
STUDI BURUNG DI KAWASAN KAMOJANG Teguh Husodo,Indri Wulandari, Herri Y Hadikusumah Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat No. Kontak : 08122015773, Alamat email :
[email protected]
1,2,3
ABSTRAK Burung termasuk dalam kelas aves yang dapat menempati berbagai tipe habitat, baik itu habitat hutn, maupun bukan hutan, seperti kebun, lahan pertanian, pekarangan, padang rumput, dan habitat perairan. Penyebaran burung dipengaruhi oleh adaptasi burung terhdap perubahan lingkungan, kompetisi, dan seleksi alam. Dalam kelompok satwa liar, burung merupakan jenis yang merata penyebarannya karena kemampuan terbang yang dimilikinya. Penyebaran atau distribusi burung ini erat kaitannya dengan kelimpahan, yaitu istilah umum yang digunakan untuk suatu populasi satwa dalam hal jumlah sebenarnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui komposisi burung di kawasan Kamojang. Metode pengambilan data yang digunakan dalam studi ini adalah metode point count dengan jarak antar titik pengamatan adalah 150 meter dan lama pengamatan di satu titik adalah 20 menit. Hasil dari studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada kawasan Kamojang ditemukan 70 jenis burung dan terbanyak dari famili Silvidae dan Cuculidae. Berdasakan indeks keanekaannya, kawasan Kamojang memiliki penyebaran individu yang cukup merata untuk setiap jenisnya disetiap titik-titik pengamatan. Diantara jenis-jenis burung yang ditemukan, 14 jenis diantaranya dilindungi oleh perundang-undangan Republik Indonesia, 12 jenis merupakan jenis endemk Pulau Jawa, 2 jenis termasuk dalam kategori dilindungi berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN), dan 6 jenis yang masuk dalam Apendiks II CITES. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa komposisi jenis burung di kawasan Kamojang adalah beragam dan terdapat jenis-jenis dilindungi, serta memiliki penyebaran yang cukup merata. Kata kunci : Burung, Kamojang, Komposisi ABSTRACT An aves can occupy various types of habitat, weather forest and not the fosert habitat (such as gardens, farmland, yards, pastures, and aquatic habitats). Dissemination of aves affected by adaptation to environmental changes, competition, and natural selection. In groups of wildlife, aves are kind of evenly spreading because of its ability to fly. Dissemination or distribution of aves closely associated with abundance, which is a general term used for a population of animals in terms of the actual number. The purpose of this study was to determine the composition of aves in the Kamojang. The data collection method used in this study is the point count method with the distance between the observation point is 150 meters and the long observation at one point was 20 minutes. The results of the studies that have been done show that the Kamojang area found 70 species of aves and most of the family Silvidae and Cuculidae. Based on the diversity index, Kamojang has a spread fairly evenly individuals of each kind every observation points. Among the types of aves were found, 14 of them are protected by the legislation of the Republic of Indonesia, 12 species are endemic of Java, 2 species belong to the category protected by International Union for Conservation of Nature (IUCN), and 6 species are included in Appendix II of CITES. Based on studies that have been done, it can be concluded that the composition of bird species in the Kamojang is diverse and there are other types of protected, and has spread fairly evenly. Keywords : Aves, Compotition, Kamojang
82
LS-15
PENGEMBANGAN IMMUNOSENSOR SECARA VOLTAMMETRI DENGAN SISTEM STREPTAVIDIN-BIOTIN UNTUK DETEKSI BTYPE NATRIURETIC PEPTIDE Yeni Wahyuni Hartati, M. Hilman Daniswara, Ratna Nurmalasari,Shabarni Gaffar dan Toto Subroto 1
Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung (
[email protected]) Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Kimia Medis, Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, Bandung, (
[email protected]) 4 Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung (
[email protected]) 5 Departemen Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung (
[email protected]) 2
ABSTRAK B-type natriuretic peptide (BNP) adalah neurohormon jantung yang secara spesifik disekresikan dari bilik jantung untuk merespon peningkatan volume dan tekanan pada jantung. Penentuan konsentrasi BNP menjadi salah satu cara diagnosis dini gagal jantung. Antibodi BNP bermanfaat pada uji klinis kerusakan jantung. Antibodi BNP akan berikatan dengan BNP melalui pengenalan antigen-antibodi dan sangat berpotensi sebagai molekul pendeteksi BNP. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan immunosensor pendeteksi BNP, secara voltammetri, menggunakan elektrode sreen printed carbon. Antibodi anti-BNP diamobilisasi pada permukaan elektrode dengan sistem streptavidin-biotin dan dilakukan optimasi konsentrasi antibodi dan waktu inkubasi yang digunakan. BNP dengan variasi konsentrasi diujikan pada immunosensor untuk menentukan sensitivitas dan batas deteksinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antibodi BNP dapat diamobilisasi pada permukaan elektrode dengan sistem streptavidin-biotin. Respon sinyal arus yang lebih baik dihasilkan pada konsentrasi antibodi primer 5,0 µg/mL dan waktu inkubasi antibodi primer, selama 60 menit. Immunosensor yang dikembangkan menunjukan respon linier pada konsentrasi BNP antara 10 -5 sampai 10-1 µg/mL, dengan batas deteksi 3,29 ng/mL. Kata kunci: BNP, antibodi anti-BNP, immunosensor elektrokimia, voltammetri ABSTRACT BNP is a cardiac neurohormone that specifically secreted from heart ventricle as a response towards the increase of volume and pressure in the heart. The determination of BNP concentration is one of the method of heart failure early diagnosis. Antibody against BNP is a useful component in clinical trials of heart failure. BNP antibody binds a BNP through identification of antigen-antibody. BNP antibody can be utilize to detect the presence of BNP antigen as an indication of heart failur. The aim of this study is to develop a voltammetric immunosensor of BNP using screen printed carbon electrodes. BNP antibody was immobilized on the electrode surface with streptavidin-biotin systems. The antibody concentration and its incubation time were also optimized. Various concentration of BNP were tested on immunosensor to determine its sensitivity and detection limit. The result of this study showed that anti-BNP antibody can be immobilized on the electrode surface with biotin streptavidin system. Optimal response of current signal was generated at of primary antibody concentrations of 5.0 µg/mL and the incubation time of primary antibody was 60 minutes. The resulted immunosensor showed linear response at BNP concentrations between 10 -5 to 10-1 µg/mL, with detection limit of 3.29 ng/mL. Keywords: BNP, BNP antibody,electrochemical immunosensor, voltammetry
83
LS-16
PENINGKATAN PRODUKSI DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM ABU ABU-ABU PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU ALBASIA DAN DAUN PISANG KERING 1
Betty Mayawatie Marzuki, Arinasti Dian Wardani
Staf Pengajar Departemen Biology FMIPA Universitas Padjadjaran,Jatinangor
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendapatkan perbandingan takaran Serbuk Gergaji Kayu Albasia (SGKA) dan Daun Pisang Kering(DPK) yang tepat dalam meningkatkan produksi dan kadar protein jamur tiram abu abu. Metode yan digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak lengkap satu faktor diulang 4 kali Perlakuan tersebut yaitu 100% SGKA (P0), 95% SGKA ditambah 5% DPK (P1), 90% SGKA ditambah 10% DPK (P2), 85% SGKA ditambah 15% DPK (P3), 80% SGKA ditambah 20% DPK (P4), 75% SGKA ditambah 25% DPK (P5). Parameter yang diukur : kadar protein dan rata-rata total bobot segar tubuh buah. Hasil penelitian menunjukan semakin banyak penambahan daun pisang kering semakin tinggi bobot segar dan kadar protein jamur tiram abu –abu . Perlakuan P5 merupakan perlakuan terbaik untuk parameter total bobot segar (109,96 g) tubuh buah dan kadar protein (17.9%). Kata kunci: jamur, bobot segar, kadar protein. ABSTRACT This Researchh aims to get a dose comparison Albasia Sawdust Wood (ASW) and Dried Banana Leaves ( DBL) is precise in the production increasing and protein content of gray oyster mushrooms . The method used is an experimental method using a completely randomized design with one factor, six treatmen and four repetition .the treatment is 100 % ASW ( P0 ) , 95 % ASW A plus 5 % DBL ( P1 ) , 90 % ASW plus 10 % DBL ( P2 ) , 85 % ASW plus 15 % DBL ( P3 ) , 80 % ASW plus 20 % DBL ( P4 ) , 75 % ASW plus 25 % DBL ( P5 ) . The measured Parameters: the protein content and the average body weight of fresh fruit. The results showed the more the addition of dried banana leaves higher fresh weight and protein content -abu gray oyster mushrooms . P5 treatment is the best treatment for the parameter total fresh weight fruiting bodies ( 109.96 g ) and protein conten ( 17.9 % ). Keywords: mushrooms, fresh weight, protein content
84
LS-17
PENGARUH TEKANAN DAN SUHU TERHADAP REJEKSI Gd-DTPA DAN Sm-DTPA DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI Iman Rahayu , Rustaman, Deden Indra, Anni Anggraeni , Rubianto Lubis dan Husein H. Bahti 1
Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor 4 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 5 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 6 Departemen Kimia, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Saat ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai pemisahan unsur tanah jarang karena peranannya penting dalam perkembangan teknologi. Pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang sangat sulit dilakukan karena unsur tanah jarang memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang dari mineral-mineralnya, salah satunya dengan membran nanofiltrasi dengan penambahan ligan dietilentriaminpentaasetat (DTPA). Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan gadolinium(III) dan samarium(III) dengan menggunakan membran nanofiltrasi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pembuatan larutan standar gadolinium(III) dan samarium(III), pembuatan larutan kompleks dan pemisahan dengan membran nanofiltrasi pada variasi tekanan 2-6 bar dan suhu 20-40 oC. Permeat hasil dari pemisahan kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-AES. Dari hasil penelitian ini diperoleh tekanan optimum pada 2 bar dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 97,52 % dan Sm-DTPA sebesar 97,28 %. Suhu optimum yang diperoleh pada 20 oC dengan menghasilkan rejeksi Gd-DTPA sebesar 99,73 % dan Sm-DTPA sebesar 99,58 %. Kata kunci: Gd-DTPA, Sm-DTPA, nanofiltrasi ABSTRACT Nowadays has been done research on the separation of rare earths as an important role in the development of technology. The separation and purification of rare earths is very difficult to do because of the rare earth elements have similar properties with each other. Therefore, it is necessary to develop methods of separation and purification of rare earths from minerals, one of them a nanofiltration membrane with the addition of ligand Diethylene triaminepentaacetat (DTPA). This study aims to separate gadolinium(III) and samarium(III) by using nanofiltration membranes. The method used in this research is the preparation of standard solution of gadolinium(III) and samarium(III), the preparation of complex solution and separation by nanofiltration membrane at 2-6 bar pressure variations and temperature of 20-40 ° C. Permeate the result of the separation was analyzed using Inductively Coupled Plasma - Atomic Emission Spectrometry (ICP-AES). The results obtained optimum pressure at 2 bar to produce a rejection Gd-DTPA is 97.52% and Sm-DTPA is 97.28%. The optimum temperature at 20° C to produce a rejection Gd-DTPA is 99.73% and SmDTPA is 99.58%. Keywords: Gd-DTPA, Sm-DTPA, nanofiltration
85
LS-18
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT DARI DAUN BENALU MANGGA (DENDROPHTHOE PENTANDRA) MENGGUNAKAN METODE DPPH Yusuf Rohmatullah, Riza Wafdan, Nunung Kurniasih, Mimin Kusmiyati, Gumgum Darmawan 1
Jurusan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung (
[email protected]) 2 Jurusan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung (
[email protected]) 3 Jurusan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung (
[email protected]) 4 Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan, Bandung (
[email protected]) 5 Jurusan Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, kemudian mengubahnya menjadi senyawa yang lebih stabil. Radikal bebas dapat merusak berbagai sel makromolekul termasuk protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat serta menjadi penyebab dari beberapa penyakit degeneratif. Daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra) bermanfaat sebagai obat beberapa penyakit degeneratif karena kandungan senyawa antioksidannya. Daun benalu mangga dikeringkan dan dihaluskan kemudian dimaserasi dengan metanol dan dipartisi dengan etil asetat. Selanjutnya diuji penapisan fitokimia, aktivitas antioksidan menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penentuan nilai IC50 menggunakan model regresi linier. Hasil uji penapisan fitokimia daun benalu manga pada fraksi etil asetat mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan polifenol. Adapun hasil uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 39,042 ppm, sedangkan vitamin C sebagai standar yaitu 1,0878 ppm. Hal ini menunjukkan daun benalu mangga sangat berpotensi sebagai antioksidan. Kata kunci: antioksidan, daun benalu mangga (Dendrophthoe pentandra), 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH), nilai IC50 , model regresi linier ABSTRACT Antioxidants are compounds that can donate one or more electrons to free radicals, then turn it into a more stable compound. Free radicals can damage various of macromolecule cells including proteins, carbohydrates, fats, and nucleic acids as well as the cause of several degenerative diseases.The leaf of mango parasitic plant (Dendrophthoe pentandra) is useful as drug some degenerative diseases because the content of antioxidant compounds. It is dried and crushed then macerated with methanol and partitioned with ethylacetate. Furthermore, tested phytochemical screening, antioxidant activity using 1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil (DPPH), and determination of IC50 values using a linear regression model. The test result of phytochemical screening of parasitic plant leaf at ethyl acetate fractions containing flavonoids, tannins, saponins, and polyphenols compounds. As for the test results of antioxidant activity IC50 values obtained 39.042 ppm, while C vitamine as the standard is 1.0878 ppm. The leaf of mango parasitic plant is a potential as an antioxidant. Keywords: antioxidants, leaf of mango parasitic plant (Dendrophthoe pentandra), 1,1-diphenyl-2pikrilhidrazil (DPPH), IC50 values, linear regression model
86
LS-19
EFEKTIVITAS EKSTRAK TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI MEDIA TEKNIS BAKTERI PROBIOTIK 1
Esti Harpeni, Agus Setyawan, Limin Santoso dan M. Zainal Arifin
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung, Bandar Lampung (
[email protected]) 2 Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung, Bandar Lampung (
[email protected]) 3 Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung, Bandar Lampung (
[email protected]) 4 Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung, Bandar Lampung (
[email protected])
ABSTRAK Aplikasi probiotik merupakan salah satu metode penanganan penyakit bakterial pada udang vaname Litopenaeus vannamei. Penggunaan probiotik di lapangan sering terkendala oleh mahalnya biaya produksi karena menggunakan media pro analysis. Penelitian in bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan ekstrak tepung ubi jalar sebagai media teknis pada dosis yang berbeda terhadap kepadatan bakteri probiotik strain D2.2. Penelitian ini terdiri atas empat perlakuan yaitu perlakuan A (media Sea Water Complete sebagai kontrol), perlakuan B (1% ekstrak tepung ubi jalar), perlakuan C (2% ekstrak tepung ubi jalar), dan perlakuan D (3% ekstrak tepung ubi jalar) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan isolat bakteri dapat tumbuh baik pada semua perlakuan. Petumbuhan bakteri terjadi mulai jam ke-12 setelah inokulasi. Kepadatan bakteri yang ditumbuhkan pada media teknis meningkat seiring dengan peningkatan dosis media teknis, walaupun kepadatannya masih lebih rendah 1 log dari perlakuan A (kontrol). Pada perlakuan D, kepadatan tertinggi mencapai 3,51x108 cfu/ml dengan laju pertumbuhan 8,56x106 cfu/ml per jam. Kata kunci: Litopenaeus vannamei, probiotik, media teknis, ekstrak, ubi jalar ABSTRACT Application of probiotic is one of methods to treat bacterial diseases in white shrimp Litopenaeus vannamei. Probiotic treatment in ponds often faces an obstacle which is high cost of production due to the use of pro analysis medium. This study was aimed to evaluate the effectiveness of the use of sweet potato meal extract as technical medium within different doses on density of probiotic bacterium strain D2.2. This study consisted of four treatments, i.e. treatment A (Sea Water Complete medium as control), treatment B (1% sweet potato meal extract), treatment C (2% sweet potato meal extract), and treatment D (3% sweet potato meal extract) with three replicates. The results showed that bacterial isolate was capable to grow well within all treatments. The growth began at 12 hours after inoculation. The densities of bacteria that were grown in the technical medium increased as the increasing doses of the technical medium, even though those densities were lower about 1 log than those that were grown in treatment A (control). In treatment D, the highest density reached 3.51x10 8 cfu/ml with growth rate 8.56x106 cfu/ml per hour. Keywords: Litopenaeus vannamei, probiotic, technical medium, extract, sweet potato
87
LS-20
RANCANG BANGUN WIRELESS ELEKTROKARDIOGRAM (EKG) Rara Amita Putri, Jajat Yuda Mindara, Sri Suryaningsih 1,2,3
1
Departemen Fisika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected] [email protected] [email protected]
ABSTRAK Jantung adalah bagian dari tubuh manusia memiliki aktifitas listrik atau dikenal dengan bioelektrik. Aktivitas kelistrikan jantung dapat direkam. Aktivitas jantung akan menghasilkan suatu gelombang EKG yang terdiri dari gelombang P, kompleks gelombang QRS, dan gelombang T. Perekaman aktivitas jantung dapat dimanfaatkan untuk menganalisa bagaimana karakteristik dari jantung. Perekaman aktivitas jantung ini dikenal dengan istilah elektrokardiogram (EKG). EKG yang banyak digunakan saat ini berupa EKG dengan pengiriman data menggunakan kabel. Penggunaan kabel membatasi jarak pengaksesan hasil rekaman EKG. Untuk jarak yang lebih jauh, EKG yang menggunakan kabel harus menambah panjang kabel yang berarti menambah biaya produksi EKG. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu sistem perangkat keras dan perangkat lunak untuk perekaman detak jantung dengan sistem wireless. Pembuatan sistem dilakukan dengan menggunakan elektroda tembaga sebagai penyadap detak jantung. Hasil sadapan tersebut dimasukkan pada rangkaian pengondisi sinyal dan diolah agar bisa dikirimkan melalui wireless dengan sistem modulasi – demodulasi. Hasil perekaman ditampilkan dalam komputer menggunakan perangkat lunak dan dilakukan sesuai dengan gelombang EKG yang diinginkan dalam radius 1 m 2. Kata kunci : Bioelektrik, Elektrokardiogram, Gelombang EKG, Pengondisi Sinyal EKG, Wireless. ABSTRACT The heart is a part of the human body that has electrical activity, or known as bioelectricity. The heart's electrical activity can be recorded. Cardiac activity will generate an ECG wave comprising the P wave, QRS complex wave and T wave. Recording cardiac activity can be used to analyze the characteristic of heart. Recording the activity of the heart is known as the electrocardiogram (ECG). Recently, an ECG is used with data transmission cables in general. Using cables will limit the distance of accessing the results of the ECG recording. For longer distances, the ECG using a cable must add the cable length that means increasing production costs of ECG. This research aims to design and build a system of hardware and software for recording the heartbeat with a wireless system. Making the system was done using a copper electrode as a tapper heartbeat. The results leads included in the circuit and signal conditioning was processed to be sent through a wireless system with modulation - demodulation. The results were displayed on a computer using software and had been done in accordance with the desired ECG waveform in radius 1 m 2. Keywords: Bioelectric, Electrocardiogram, ECG wave, ECG Signal Conditioning, Wireless.
88
LS-21
MODEL PEMETAAN PENYAKIT DENGAN RESPON GANDA MENGGUNAKAN SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION 1
I Gede Nyoman Mindra Jaya, Zulhanif dan Bertho Tantular
Departemen Statistika-FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 1 Departemen Statistika-FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 1 Departemen Statistika-FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Penyakit menular seperti demam berdarah, cikunginya, TB paru, diare dan penyakit menular lainnya menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Tidak jarang tingginya angka kasus dari setiap penyakit tersebut disebabkan oleh faktor yang sama seperti faktor iklim, kebersihan lingkungan, gaya hidup sehat dan juga vektor yang sama. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh dinas kesehatan sebagai lembaga yang memiliki kewenangan penuh dalam mengontrol penyebaran penyakit menular tersebut. Upaya penanggulangan penyakit menular selama ini dilakukan secara partial untuk masing masing jenis penyakit, sehingga cara ini kurang efektif. Pengontrolan penyakit yang memiliki faktor resiko yang sama seharusnya dapat dilakukan secara simultan melalui pemodelan multiple disease. Penelitian ini mengusulkan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR) untuk memodelkan angka kasus demam berdarah dan cikungunya serta TB paru di Kota Bandung. Hasil análisis menemukan bahwa angka bebas jentik sebagai faktor yang memliki kontribusi paling besar dalam meningkatkan angka kasus DBD dan cikungunya di Kota Bandung sedangkan TB paru dipengaruhi oleh faktor gaya hidup sehat. Kata kunci: Multiple Diseases, Disease Mapping, SUR ABSTRACT Infectious diseases such as dengue, chikungunya, pulmonary tuberculosis, diarrhea and other infectious diseases become a serious public health problem. Often the high number of cases for each disease is caused by the same factors as climate, environmental hygiene, healthy lifestyle and also the same vector of diseases. This condition can be utilized by the health service as an institution that has full authority to control the spread of infectious diseases. Efforts to control infectious diseases has been carried out partially for each type of the disease, so this method is less effective. Controlling the disease has the same risk factors should be carried out simultaneously by multiple disease modeling. This study proposes a method Seemingly Unrelated Regression (SUR) to model the number of cases of dengue fever and chikungunya as well as pulmonary TB in Bandung. Results analysis found that the larvae-free numbers as a factor that possess the greatest contribution in increasing numbers of cases of dengue and chikungunya in Bandung while pulmonary TB influenced by healthy lifestyle. Keywords: Multiple Diseases, Disease Mapping, SUR
89
LS-22
REDUKSI GAS METANA CAIRAN RUMEN KERBAU DENGAN MEMANFAATKAN RESIDUAL SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) SECARA IN VITRO 1
Arina Findo Sari, Irawan Sugoro dan Wibowo Mangunwardoyo
Mahasiswa Pascasarjana Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Kota Depok, Indonesia 16424 (
[email protected]) 3 Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 16424, (
[email protected]) 2 Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta, Indonesia, 7002 JKSKL (
[email protected])
ABSTRAK Metana adalah salah satu gas rumah kaca. Emisi metana dari ternak ruminansia dapat direduksi dengan strategi pengembangan pemberian pakan. Pakan ternak dapat berupa konsentrat atau hijauan. Hijauan yang diberikan dapat diganti dengan residual serai wangi, yang belum dimanfaatkan maksimal sebagai pakan. Serai wangi merupakan tanaman penghasil minyak serai wangi, dengan komponen utama sitronella dan garniol. Tujuan dari penelitian adalah menentukan komposisi pakan residual serai wangi, yang dikombinasikan dengan konsentrat di cairan rumen kerbau secara in vitro, pada jam ke-24 dan 48. Penelitian dilakukan dengan 5 perlakuan. Pakan yang diberikan, yaitu A (0,4 g residual serai wangi), B (0,4 g residual serai wangi + 0,01 g konsentrat), C (0,4 g residual serai wangi + 0,02 g konsentrat), D (0,02 g konsentrat) dan E (40 ml cairan rumen). Parameter utama yang diamati adalah persentase produksi gas metana. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa nilai tanin untuk residual serai wangi adalah 1,18%. Perlakuan A paling sedikit menghasilkan metana pada jam ke-24 dengan persentase 3,63%, sedangkan untuk jam ke-48 adalah perlakuan D senilai 0,65%. Berdasarkan data tersebut, residual serai wangi dapat menurunkan produksi metana cairan rumen. Kata kunci : Residual serai wangi, metana, reduksi. ABSTRACT Methane is a greenhouse gas. Methane emissions from ruminant livestock can be reduced with the development strategy of feeding. Animal feed can be either concentrate or forage. Forage given can be replaced with residual citronella, which has not been utilized optimally as feed. Citronella is a plant citronella oil producer, with major components citronella and garniol. The purpose of the study is to decide the composition of the residual feed citronella, which is combined with the concentrate in buffalo rumen fluid in vitro, at the 24 th hour and 48. The study was conducted with 5 treatments. Feed given namely A (0,4 g residual citronella), B (0,4 g residual citronella + 0,01 g of concentrate), C (0,4 g residual citronella + 0,02 g of concentrate), D (0,02 g concentrate) and E (40 ml rumen fluid). The main parameters measured were the percentage of methane gas production. The results showed that the tannins to residual value is 1,18%. A treatment at least produce methane at the 24 th hour with a percentage of 3,63%, while the 48 th hour is worth 0,65% in D treatment. Based on these data, residual citronella can reduce methane production in rumen fluid. Keywords: Residual citronella, methane, reduction.
90
LS-23
PERAN ILMU DASAR DALAM GEOTEKNIK UNTUK MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN 1
Zufialdi Zakaria dan Luthfan Harisan Jihadi
Staf Pengajar Fakutas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Mahasiswa Program Sarjana, Fakultas Teknik Geologi, Unpad, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Geoteknik adalah salah satu dari cabang dari ilmu geologi yang erat hubungannya dengan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Kajian-kajian geoteknik memerlukan ilmu dasar seperti matematika, statistika, fisika, biologi, dan kimia. Beberapa kajian geoteknik berhubungan dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jalan kereta api, jembatan, menara, pondasi gedung, desain lereng rekayasa, dan lain-lain. Makalah ini memperlihatkan beberapa penelitian geoteknik yang memanfaatkan ilmu dasar, yaitu desain lereng stabil, desain pondasi, hubungan antar variabel tanah, maupun perbaikan tanah. Penelitiannya a.l.: 1) Analisis kestabilan lereng, tujuan untuk mendapatkan lereng stabil, metode menggunakan model Starlet, hasil yang didapatkan adalah desain lereng stabil dan peta zona kerentanan gerakan tanah. 2) Analisis dayadukung tanah, tujuan untuk menentukan dayadukung yang aman bagi fondasi, metode yang digunakan adalah melalui cara Terzaghi, hasil yang didapatkan adalah nilai dayadukung tanah yang diijinkan untuk peletakan fondasi. 3) Soil improvement, tujuan untuk perkuatan fondasi, metode melalui pencampuran tanah dasar dengan kapur (CaO), hasil yang didapatkan adalah meningkatnya kekuatan dayadukung tanah pada tanah ekspansif. Kesimpulan dari semua penelitan geoteknik tersebut adalah kajian geoteknik tidak bisa lepas dari ilmu dasar matematika dan ilmu pengetahuan alam. Kata kunci: geoteknik, pembangunan berkelanjutan, lereng stabil, dayadukung tanah, soil improvement ABSTRACT Geotechnics is one of branches of geological science are closely related to environmentally sustainable development. Geotechnical studies require some basic sciences such as mathematics, statistics, physics, biology, and chemistry. Some geotechnical studies related to the development of infrastructure such as toll roads, railways, bridges, towers, building foundation, slope design engineering, and others. This paper shows some geotechnical studies that utilize basic sciences, namely: stable slope design, foundation design, the relationship between variables soil, and soil improvement. The study included: 1) Slope stability analysis, objective research is to get a stable slope, the method is using the Starlet model, the results obtained are stable slope design and map of susceptibility to mass movement, 2) Analysis of soil bearing capacity, in order to determine safety bearing capacity for the foundation, the method is using Terzaghi equtaion, the results obtained are allowable soil bearing capacity for safety foundation. 3) Soil improvement, the goal of strengthening the foundation, the basic method by mixing soil with lime (CaO), the results obtained are the increasing strength of the soil bearing capacity on expansive soil. The conclusion of all geotechnical research are geotechnical studies can not be separated from the basic sciences of mathematics and natural science. Keywords: geotechnical, sustainable development, stable slope, soil bearing capacity, soil improvement
91
LS-24
EKOSISTEM KARST CITATAH DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA HAYATINYA 1
Indri Wulandari, Erri N Megantara, Parikesit Biologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Biologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Biologi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) ABSTRAK
Penelitian ini merupakan kajian terhadap ekosistem, khususnya pemanfaatan sumberdaya hayati di ekosistem kawasan karst Citatah dengan studi kasus di Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Pemanfaatan ekosistem penting bagi manusia karena kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia bergantung pada sumberdaya yang terdapat dalam suatu ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan dari jenis-jenis tumbuhan dan hewan di kawasan karst Citatah oleh masyarakat Desa Gunungmasigit. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dan semiterstruktur, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat pada ekosistem kawasan karst Desa Gunungmasigit dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan dan pakan ternak, sumber bahan obat, sumber bahan bangunan, dan sumber energi. Beragam sumberdaya hayati ini dimanfaatkan penduduk untuk memenuhi kebutuhan domestik dan komersil. Namun, tidak semua penduduk memanfaatkannya karena beberapa alasan, antara lain keterbatasan pengetahuan mengenai manfaat dari sumberdaya, keterbatasan dari sumberdaya yang tersedia, dan ada cara lain yang lebih mudah untuk mendapatkan manfaat yang sama. Kata kunci : ekosistem, karst, sumberdaya hayati
CITATAH KARST ECOSYSTEM AND UTILIZATION OF BIOLOGICAL RESOURCES ABSTRACT This research was a study of the ecosystem, especially utilization of biological resources in karst ecosystem with case study in Gunungmasigit Village, Cipatat District, Bandung Barat Regency. Utilization of ecosystems important for humans because the survival and well-being depend on the resources contained within an ecosystem. The purpose of this study was to know utilization of plant and animal species in karst ecosystem by human in Gunungmasigit Village. This study was used quantitative and qualitative method. Data was collected through structured interviews and also semistructured interviews and study of literature. The results showed that the species of plants and animals found in karst ecosystems Gunungmasigit Village is used as a source of food and fodder, medicine materials, building materials, and source energy. Diverse biological resources is used by human in Gunungmasigit Village to meet the needs of domestic and commercial. However, not all human in Gunungmasigit Village use it because some of reasons, including limitation of knowledge about the benefits of the resources, the limitation of available resources, and there is the other ways that it is easier to get the same benefits. Key words : ecosystem, karst, biological resources
92
LS-25
LAJU ADSORPSI ASAM HUMAT HASIL ISOLASI DARI BATUBARA TERHADAP Cu DAN Fe Yati B. Yuliyati, Rustaman, E.Evy Ernawati dan Rubianto 1
Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected] 4 Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang interaksi asam humat dengan Cu dan Fe . Tujuan penelitian adalah mengisolasi asam humat dari batubara dan menentukan laju adsorpsi asam humat hasil isolasi terhadap Cu dan Fe . Isolasi dan pemurnian asam humat hasil isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi berdasarkan kelarutannya dalam larutan basa dan asam. Karakterisasi asam humat yang diperoleh dilakukan dengan spektrofotometri UV-visible dan inframerah. Asam humat diaplikasikan sebagai adsorben untuk Cu dan Fe dengan metoda pengocokan (waktu kontak) selama waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen asam humat sebesar 7,12%. Serapan maksimum terjadi pada panjang gelombang 200 nm dan gugus fungsional utama menunjukkan adanya gugus –COOH, –OH fenolat dan gugus aromatik. Laju rata-rata adsorpsi asam humat untuk Cu dan Fe efektif terjadi selama 15 menit pertama yaitu masing-masing sebesar 1,02 ppm/menit dan 0,15 ppm/menit . Kata Kunci : asam humat, laju rata-rata , adsorpsi , batubara
ADSORPSION RATE OF A HUMIC ACID ISOLATED FROM CHARCOAL TOWARD Cu AND Fe ABSTRACT An interaction of humic acids with Cu and Fe has been investigated. This research aims to isolate humic acids from charcoal and to determine its adsorption rate toward Cu and Fe. The isolation and purification of humic acids were carried out by using a solubility-based extraction method. The characterization of the obtained humic acidwas performed by using UV-visible and infrared spectrophotometry. The humic acid was applied as an adsorbent for Cu and Fe through shaking method (contact time) for a period of time. The result showed that the yield of humic acid is 7.12%. The maximum absorption is at wave length of 200 nm and the main functional moieties are –COOH, phenolic –OH, and aromatic. The average rates of humic acids adsorption for Cu and Fe effectively occurs for the first 15 minutes: 1.02 ppm/minutes for Cu and 0.15 ppm/minutes for Fe. Keywords: humic acids, average rate, adsorption, charcoal.
93
LS-26 NEMATODIASIS SALURAN PENCERNAAN IKAN HASIL TANGKAPAN DI SUNGAI DONAN MENUJU SEGARA ANAKAN KAMPUNG LAUT DAN DI TPI PELABUHAN SLEKO CILACAP Utami, Prasetyarti dan Rokhmani
*Staf Pengajar FMIPA Universitas Terbuka **Staf Pengajar Fak.Biologi Unsoed Purwokerto Email :
[email protected]
ABSTRAK Perairan segara anakan dengan aliaran sungai donan dan sekitarnya yang terhubung langsung dengan Samudra Hindia mempunyai potensi sumberdaya perikanan dengan nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi karena kekayaan spesiesnya. Kawasan sungai tersebut dilaporkan dicemari oleh logam-logam berat yang terdapat dalam air buangan dari kawasan industri , misalnya logam berat merkuri pun ditemukan. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada infestasi cacing Nematodiasis saluran pencernaan ikan hasil tangkapan di muara sungai Donan menuju Segara Anakan Kampung Laut Cilacap Dan ikan hasil tangkapan nelayan yang didaratkan Di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Sleko Cilacap dan prevalensi anisakisiasis pada ikan hasil tangkapan Yang Didaratkan Di Tempat Pelelangan Ikan Pelabuhan Sleko Cilacap. Metode penelitiannya adalah survei, yaitu menangkap ikan langsung dengan berprau memanjing di muara sungai donan dan sekitarnya. Hasil penelitian untuk jenis-jenis ikan yang didapat adalah Kerapu, tambalan, buntal, kembung dan belanak. Infestasi nematoda pada saluran pencernaan ikan hasil sampel tidak ditemukan cacing Nematoda. Hal dimungkinkan karena terputusnya rantai siklus hidup cacing nematoda dengan buruknya kualitas air. Kata Kunci : Sungai Donan, Ikan, Cacing, Nematoda
94
LS-27 EKSPRESI ALBUMIN MANUSIA REKOMBINAN DALAM SISTEM EKSPRESI PICHIA PASTORIS Shabarni Gaffar, Mia Tria Novianti, R. Ukun MS Soedjanaatmadja Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jatinangor, Sumedang.
ABSTRAK Human Serum Albumin (HSA) merupakan salah satu protein yang paling banyak digunakan pada industri farmasi. HSA secara klinis digunakan untuk mengobati hipoalbiminemia. Penggunaan HSA sebagai carier obat mulai berkembang dan beberapa diantaranya sudah sampai pada tahap uji preklinis dan klinis. HSA juga dapat digunakan sebagai carier agen pengontras pada pencitraan RMI karena berat molekulnya yang cukup besar serta aman bagi tubuh. Penggunaan albumin manusia rekombinan pada formulasi biofarmasi memberikan beberapa keuntungan dibanding HSA dan mencegah transmisi virus dan prion. Albumin manusia rekombinan sudah diproduksi menggunakan inang Saccharomyces cerevisiea dan digunakan sebagai penstabil vaksin bayi. Salah satu kekurangan sistem ekspresi S. cerevisiae adalah sulit mengekspresikan protein dengan berat molekul besar dan sering protein mengalami hiperglikosilasi. Albumin manusia merupakan protein yang besar dengan berat molekul 66,5 kDa. Pada artikel ini dilaporkan produksi albumin manusia rekombinan menggunakan system ekspresi Pichia pastoris. Albumin manusia diekspresikan dalam bentuk fusi dengan peptide sinyal αfaktor dibawah kontrol promotor AOX1. Gen pengode albumin manusia (HA) di rancang dan dioptimasi kodonnya sesuai dengan kodon preferensi P. pastoris, kemudian dikonstruksi dalam vektor ekspresi untuk P. pastoris. Plasmid rekombinan digunakan untuk mentransformasi P. pastoris SMD1168 defisien protease dengan metoda elektroporasi. Ekspresi HA rekombinan dilakukan menggunakan penginduksi metanol 0,2%. Hasil penelitian menunjukkan HA rekombinan berhasil diekspresikan dalam P. pastoris, yang dikarakterisasi dengan SDS-PAGE dengan berat molekul 66,5 kDa. Optimasi konsentrasi dan waktu induksi juga dilaporkan pada penelitian ini. Kata kunci: Albumin manusia rekombinan, ekspresi protein, P. pastris
95
LS-28 INTENSITAS DAN VARIASI MORFOMETRIK Trichodina sp. PADA BENIH IKAN GURAMI (OsphronemusgouramyLacepede) PENDEDERAN I YANG DIJUAL DI PASAR IKAN PURWONEGORO KABUPATEN BANJARNEGARA INTENSITY AND MORPHOMETRIC VARIATIONS OF Trichodina sp. ON GOURAMY FISH’S FRY (OsphronemusgouramyLacepede) FIRST NURSERY THAT SOLD IN PURWONEGORO FISH MARKET BANJARNEGARA DISTRICT Anisah, Nurul, Rokhmani dan EdyRiwidiharso FakultasBiologiUniversitasJenderalSoedirman, Purwokerto E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Purwonegoro Fish Market, Banjarnegara district is the largest fish market in Central Java southern and western parts. This fish market serves as a center for buying and selling fish and fish seed traffic in a particular place to the location of the fish farmers. It will possibly spread a particular type of disease from one area to another. Trichodina sp. is found in the seedof gouramyfish hatchery center area with the pathogenicity level reached 80%. Trichodina sp. has a big role in the cultivation of gouramy production by reducing the physical condition of the fish so dangerous and cause death of gouramy in the seed phase. The results showed that as many as 150 gouramy fish fry were examined, 56 gouramy fish fry were infected Trichodina sp. All of Trichodina sp. are found as many as 573 individual from the gouramy seeds infected. Total intensity of Trichodina sp. from gouramy seeds amounted to 10.97 individual. The measurement results morphometric characters Trichodina sp. show the variation of morphometric with body diameter from 47.5 to 112.5 μm; denticlering diameter from 22.5 to 47.5 μm; denticle diameter of 12.5 to 42.5 μm, adhesive disc diameter 37.5 to 65 μm; membrane width 2.5-7.5 μm and the number of denticle 13-28. Trichodina sp. allegedly found there are three types ofT. heterodentata, T. nigra, and T. acuta. Keywords: gouramy, Trichodina sp., intensity, morphometric variation
96
LS-29
ANALISIS KEANEKAAN DAN KEKERABATAN KUPU-KUPU CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI 1
Cindy Hervina, Mirda Sylvia, Annisa, Hikmat Kasmara, Nurullia Fitriani
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Pelestarian cagar alam Leuweung Sancang merupakan salah satu upaya efektif untuk menunjang program pembangunan pelestarian sumber daya hutan di Jawa Barat. Kerusakan hutan Sancang berpotensi menurunkan populasi sumber daya hayati didalamnya, salah satunya kupu-kupu. Selain sebagai serangga penyerbuk (polinator), kupu-kupu juga berperan sebagai indikator gangguan dan perubahan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi, mendata dan menganalisis kekerabatan menggunakan karakter morfologi (morfometrik). Karakter yang diamati adalah tinggi dan lebar sayap, panjang proboscis, panjang antena, panjang kepala, panjang badan, panjang kaki serta warna sayap. Metoda yang digunakan adalah sweeping dengan menggunakan insect net. Total spesimen yang didapat adalah 159 spesimen kupu-kupu. Berdasarkan morfometrik diperoleh 5 familia yaitu Papilionidae, Nymphalidae, Pieridae, Lycanidae dan Hesperidae. Analisis kekerabatan dilakukan menggunakan program NTSYSpc 2.0 menunjukkan keragaman kupu-kupu terpisah menjadi dua kluster pada koefisien kesamaan 0,44. Pada koefisien kesamaan 0,58; terbentuk empat kluster yang terpisah oleh lebar sayap atas, tinggi sayap bawah dan panjang tubuh. Berdasarkan atas hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat keragaman kupu-kupu di Sancang. Namun, tingkat familia kupu-kupu masih sulit dibedakan karena ukuran karakter yang diamati tidak terpaut jauh sehingga dibutuhkan studi lebih lanjut untuk dapat membedakan sampai tingkat jenis. Kata kunci: Familia, Keragaman , Kupu-kupu , Morfometrik , Sancang
DIVERSITY AND PHENETIC ANALYSIS OF BUTTERFLY IN LEUWEUNG SANCANG NATURE RESERVE BASED ON MORPHOLOGICAL CHARACTERS ABSTRACT Leuweung Sancang nature reserve preservation is one of effective efforts to support forest resource preservation development program in West Java. The damage of Sancang forest can potentially decreases biological resources, to which one of them is butterfly. Aside from being a pollinator, butterfly also plays role as indicator of disruption or environmental change. The aim of this research was to identify, record and phenetic analyze using morphological character (morphometric). Characters observed were height and width of wings, proboscis, antennae, head, body and leg lengths also wing color. The method was sweeping using an insect net. There were 159 speciments found in the location, which can be divided into 5 families: Papilionidae, Nymphalidae, Pieridae, Lycanidae and Hesperidae. Phenetic analysis was done by using NTSYSpc 2.0. It showed butterflies speciments were separated into two clusters at 0.58 coefficient similarity. Specimens were differentiated into four clusters that separated by forewings width, hindwings height, and body length. Based on the result, it can be concluded that there is butterfly diversity in Sancang, However, the family remains difficult to differentiate due to the characters observed were adjacent one to another, and so further studies are needed to differentiate the species. Keyword: Butterfly, Diversity, Family, Morphometrics, Sancang
97
LS-30
INTENSITAS DAN VARIASI MORFOMETRIK PROTOZOA TRICHODINA SP. PADA BENIH GURAME MILIK PETANI IKAN BANTUL JOGYAKARTA Rokhmani, Edy R, Endang A., Darsono, Daniel J.W Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Email :
[email protected] ABSTRAK Sentra benih ikan gurami terlihat dari produksi perikanan budidaya pada produksinya tiap tahun makin meningkat. Aktivitas budidaya dapat diupayakan dengan upaya manipulasi dan modifikasi pada lingkungan, bio-reproduksi, kepadatan, manajemen pakan dan manajemen kesehatannya. Munculnya kejadian penyakit merupakan resiko biologis yang harus diantisipasi. Mortalitas yang tinggi pada pembenihan gurame disebabkan salah satunya oleh penyakit, yaitu disebabkan oleh parasit. Contohnya adalah Protozoa Trichodina sp. Telah dilakukan penelitian dengan metode survey yang bertujuan untuk mengetahui Intensitas Protozoa Trichodina sp. Dan Tingkat Patogenitanya Pada Benih Gurame Milik Petani Ikan Bantul Jogyakarta. Hasil Penelitian adalah Protozoa Trichodina sp. pada sampling Bantul Jogjakarta adalah berdasarkan ukuran variasi morfometrik tubuhnya diduga Trichodina nobilis ,Trichodina acuta, dan Trichodina heterodentata. Prevalensi dan Intensitas Trichodina nya adalah 100% dan 25,5. Kata Kunci : Trichodina sp., Gurame. Kekerabatan, Morfometrik, Patogenisitas
98
LS-31
PEMANFAATAN ISOLAT BAKTERI Bacillus thuringiensis TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura Fab.) PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleraceae var. capitata Linn.). Wibowo Nugroho Jati dan Felicia Zahida 1)
Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Isolat B. thuringiensis diisolasi dari tanah di Kopeng, Magelang. Isolat dikarekterisasi, diidentifikasi morfologi sel, koloni, pengecatan gram, pembentukan spora dan kristal protein didentifikasi sebagai anggota B. thuringiensis. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri B. thuringiensis dari sampel tanah, uji patogenisitas bakteri B. thuringiensis terhadap larva S. litura, dan pembuatan serbuk bioinsektisida ramah lingkungan. Hasil pengujian menunjukan bahwa isolat tersebut dapat menyebabkan mortalitas berkisar 20-100%, setelah pengamatan 48 jam. Dengan konsentrasi 1,5 X 107 spora per/ml hanya ada 8 isolat bakteri B. thuringiensis (K4, K6, K8, K12, K14, W5, S3, dan S10) yang dapat menyebabkan mortalitas larva S. litura lebih dari 50 %. Khusus isolat K14, dapat membunuh 100% larva S. litura selama pengamatan 24 jam. Oleh karena itu isolat K14 dipilh menjadi bahan pembuatan bioinsektisida ramah lingkungan, terdaftar paten no. P00201603458 . Kata kunci: Bacillus thuringiensis, Spodoptera litura, Brassica oleraceae.
99
LS-32
INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS DI SEKITAR DAERAH JATIGEDE (BLOK HAKULAH) Anggie Susilawati, Faris Suhada, Mia Uswatun Hasanah, dan Asep Harja
1Departemen
Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Alih fungsi lahan akibat dibangunnya Waduk Jatigede memberikan dampak kehilangan lahan tempat tinggal bagi beberapa kecamatan di Kabupaten Sumedang. Hal ini menyebabkan beberapa daerah dialih fungsikan menjadi daerah tempat tinggal penduduk. Blok Hakulah merupakan salah satu daerah yang akan dijadikan wilayah tempat tinggal bagi penduduk. Berdasarkan zona kerentanan pergerakan tanah, Daerah Jatigede berada pada zona menengah hingga tinggi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai gambaran struktur dangkal bawah permukaan Daerah Jatigede terutama Blok Hakulah sebagai mitigasi terhadap bencana pergerakan tanah. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Hasil pengolahan data berupa penampang resistivitas 2-D bawah permukaan dengan rentang nilai resistivitas antara 0.83 – 242 ohm.m. Pada setiap lintasan ditemukan adanya zona lemah atau zona rawan pergerakan tanah. Pada lintasan 1 terdapat bidang gelincir dilihat dari adanya kontak batuan antara batuan porus (0.83-4.2 ohm.m) dengan batuan impermeabel (47.9 – 242 ohm.m). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian merupakan daerah rawan pergerakan tanah. Kata kunci: Jatigede, Hakulah, pergerakan tanah, zona lemah, geolistrik resistivitas ABSTRACT Land transformations in Jatigede because of dam construction have a big impact for resident area. People need relocation area for their living. Blok Hakulah is the one of relocation area which will use for their living. Based on land movement zone Jatigede area was lie on moderate to high zone. This study was conducted to find out information about shallow subsurface structure in Blok Hakulah as land movement disaster mitigations. The method for this study was using geoelectrical resistivity method using Wenner configuration. The result shows 2D resistivity sections for three lines with a range of resistivity value between 0.83 – 242 ohm.m. At each lines there is a weak zone or prone to land movement. On the first line found sliding plane seen from contact between porous rocks (0.83-4.2 ohm.m) and impermeable rocks (47.9 – 242 ohm.m). From the result and analysis conclude that the study area is areas prone to land movement. Keywords: Jatigede, Hakulah, land movement, weak zone, geoelectrical resistivity
100
LS-33
IDENTIFIKASI POTENSI LONGSOR LERENG BUKIT BAGIAN TIMUR AKIBAT PENGGENANGAN WADUK JATIGEDE DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK Mia Uswatun Hasanah, Arif Dwi Prabowo, Anggie Susilawati dan Asep Harja
1Departemen
Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Perubahan penggunaan tata guna lahan akan mengakibatkan perubahan pada struktur bawah permukaan.Perubahan yang terjadi salah satu penyebanya adalah perubahan kandungan air pada lapisan tanah. Perubahan kandungan air mengakibatkan munculnya potensi longsor untuk daerah yang memiliki kemiringan. Kawasan waduk Jatigede merupakan kawasan yang mengalami perubahan untuk tata guna lahan, kawasan ini awalnya merupakan daerah pemukiman dan kemudian berubah menjadi area bendungan. Waduk Jatigede mulai digenangi sejak bulan Agustus 2015 dan saat ini ketinggian air telah mencapai 240m dan akan terus bertambah hingga ketinggian maksimum 262m dari dasar waduk. Penelitian ini dilakukan di kawasan lereng bukit bagian timur dari genangan waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang bertemu langsung genangan masuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa stratigrafi di lokasi penelitian terdiri dari lapisan permukaan alluvia yang memiliki nilai resistvitas tinggi berikasar antara 14.7 – 108 Ohm.m. Selain itu terdapat batuan pasir basah, batuan pasir ini memiliki nilai resitivitas yang rendah, berkisar antara 1 – 4.7 Ohm.m. Dan terdapat pula lapisan yang memiliki nilai resistivitas 0.7- 14.7 Ohm.m, yang diperkirakan sebagailapisan impermeabel seperti lapisan batuan lempung. Melihat adanya lapisan yang dapat menyimpan air berbatasan dengan lapisan yang impermeable dapat diindikasikan adanya kawasan yang memiliki potensi terjadinya longsor akibat adanya akumulasi air yang menambah beban pada lapisan tanah tersebut. Kata kunci: geolistrik, jatigede, kerentanan tanah, potensi bencana. ABSTRACT The land use transform will affected structure of the subsurface. One of th transformation is the effect is water content of soil. The accumulation of water content affect the potential of landslides on the areas that have a slope. Jatigede area was originally a residential area and then transformed into the dam. Jatigede start inundated since August 2015 and the current water level has reached 240m and will grow to a maximum height of 262m from the bottom of the reservoir. This research was conducted in the eastern part of the hillside reservoir inundation Jatigede, Sumedang, West Java. The region is the edge of inundation a classified into the middle ground movement zone. The result showed that the stratigraphy in the study site consists of alluvia layer that have high value resistvity between 14.7 to 108 ohmm. In addition there is wet sand; sandstone rocks have low resitivitas value, from 1 to 4.7 OhmMm. And there is also a layer having resistivity values, 7- 14.7 Ohm.m, estimated as impermeable rock layer clays. High porosity and permeability wich is can be water reservoir and layered with impermeable layers that may be indicated this region has the potential of landslides due to the accumulation of water which adds to the burden on the layer of soil. .
Keywords: geoelectric, Jatigede, Ground movement, landslide
101
LS-34
EFEKTIVITAS FORMULASI Bacillus thuringiensis SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI LARVA Aedes aegypti (Linnaeus, 1757) Melanie, Mia Miranti Rustama, Inriyani Sintia Sihotang, Hikmat Kasmara 1,2,3,4
Universitas Padjadjaran, Progam Studi Biologi, Fakultas MIPA Jl. Raya Bandung – Sumedang Km.21 , Jatinangor, Sumedang, 55164 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Nyamuk Aedes aegypti dikenal sebagai vektor utama Penyakit DBD di Indonesiayang merupakan penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi dan menadi wabah setiap tahun. Cara pengendalian yang umum dilakukan dengan memutus siklus hidup nyamuk melalui membatasi perkembangbiakan nyamuk serta menggunakan insektisida sintetik contohnya malathion, sistem aerosol Ultra Low Volume, Fogging, maupun Mist Blower. Pengendalian hayati yang menekan efek negatif insektisida sintetik sejauh ini dikembangkan dari musuh alami nyamuk baik predator maupun entomopatogen. Musuh alami dari jenis bakteri entomopatogen Bacillus thuringiensis telah lama dikenal mampu mengendalikan berbagai serangga hama tanaman budidaya maupun hama domestik seperti halnya Nyamuk. B. thuringiensis memiliki metabolit sekunder yang di produksi oleh endosporanya yang bersifat toksik terhadap nyamuk Ae. aegypti, kelebihanya adalah aman terhadap organisme non target seperti predator dan parasit alami, aman bagi mamalia maupun manusia serta tidak mencemari lingkungan. Rentang waktu efektivitas B. thuringiensis dalam menginfeksi Ae. Aegypti hal yang penting untuk diteliti terlebih lagi penting mengetahui efektivitas dari formulasi yang telah lewat masa simpan di pasaran serta efek residunya. Hal ini yang memastikan penggunaan B. thuringiensis tetap aman dan tidak menimbulkan masalah baru yaitu resistensi nyamuk Ae. Aegypti. Melalui penelitian yang menggunakan metode eksperimental dengan bioassay , dilakukan uji toksisitas B. thuringiensis kadaluarsa dan tidak kadaluarsa sebagai pembanding pada konsentrasi 0 ppm (kontrol), 0,3 ppm; 0,1 ppm ; 0,07 ppm; 0,05 ppm ; 0,03 ppm; 0,01 ppm. Parameter yang diamati mortalitas selama 48 jam pengujian yang ditunjukkan oleh nilai LC50 dan LC90 selama 48 jam, dan nilai residu. Hasil yang diperoleh adalah LC50 dan LC90 formulasi B. thuringiensis yang kadaluarsa 0,305 ppm dan 1,513 ppm jauh lebih tinggi dari nilai LC50 dan LC90 formulasi yang tidak kadaluarsa yaitu 0,0363 ppm dan 0,8971 ppm. Efek residu B. thuringiensis yang kadaluarsa terhadap larva Ae. Aegypti efektif hanya hingga hari ke-12, adapun B. thuringiensis yang tidak kadaluarsa efektif hingga hari ke-14. Kata kunci
: Ae. aegypti, B. thuringiensis, mortalitas, efek residu, kadaluarsa
102
LS-35
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROALGA DIATOM DI LAUT CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN 1
Chessandy Rilisa, Asri Peni Wulandari, Ph.D dan Dr. Ida Indrawati, Dra, M.Si.
Departemen Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Departemen Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Departemen Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Diatom adalah mikroalga yang banyak terdapat di lautan, yaitu kelas Bacillariophyceae yang mempunyai pigmen coklat keemasan dengan dinding sel mengandung silika. Sebagai negara beriklim tropis dengan cahaya matahari yang ada sepanjang tahun, perairan Indonesia sangat mendukung pertumbuhan mikroalga. Salah satu perairan laut yang terdapat di Indonesia yaitu di Cagar Alam Pangandaran. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan isolat mikroalga diatom Pangandaran, dan mengetahui potensinya. Hasil isolasi dan identifikasi ditemukan 19 genus diatom dari 3 titik sampling yaitu Chaetoceros sp., Fragilaria sp., Melosira sp., Synedra sp., Thalassiosira sp., Amphipleura sp., Mastogloia sp., Licmophora sp., Nupela sp., Navicula sp., Humidophila sp., Tabellaria sp., Cyclotella sp., Leptocylindrus sp., Pleurosigma sp., Nitzschia sp., Haslea sp., Meridion sp., dan Peronia sp. Spesies diatom umum digunakan sebagai bioindikator lingkungan. Beberapa spesies berpotensi dikembangkan untuk produksi biofuel seperti Chaetoceros sp. Synedra sp. dapat digunakan untuk remediasi senyawa merkuri, dan Nitzschia sp. untuk remediasi perairan tinggi polusi bahan organik. Mikroalga laut menghasilkan oksigen sekitar 20-40% dari total oksigen atmosfer. Diatom menyimpan karbon dari hasil fotosintesis menjadi karbohidrat dan lipid sehingga berpotensi dikembangkan sebagai sumber biodiesel. Kata kunci: Diatom, Isolasi mikroalga, Biodiesel, Pangandaran
ABSTRACT Diatoms, a Bacillariophyceae class of microalgae, has golden brown pigment with siliceous cell walls. As a tropical country with sunshine throughout the year, Indonesia’s marine strongly supports the growth of microalgae. One marine are found in Indonesia, namely in Cagar Alam Pangandaran. The study aims to get Pangandaran diatom microalgae isolates, and knowing its potential. The result of the isolation and identification found 19 genera of diatoms from 3-point sampling that Chaetoceros sp., Fragilaria sp., Melosira sp., Synedra sp., Thalassiosira sp., Amphipleura sp., Mastogloia sp., Licmophora sp., Nupela sp., Navicula sp., Humidophila sp., Tabellaria sp., Cyclotella sp., Leptocylindrus sp., Pleurosigma sp., Nitzschia sp., Haslea sp., Meridion sp., and Peronia sp. Diatom species commonly used as bio-indicators of the environment. Some species are likely to be developed for the production of biofuels such as Chaetoceros sp.. Synedra sp. can be used for remediation of mercury compounds, Nitzschia sp. to high water pollution remediation of organic materials. Marine microalgae produce oxygen around 20-40% of total oxygen atmosphere. Diatoms store carbon from the photosynthesis of carbohydrates and lipids that could potentially be developed as a source of biodiesel.. Keywords: Diatom, Microalgal Isolation, Biodiesel, Pangandaran
103
LS-36
STUDI PENDAHULUAN KEANEKAAN LIKHEN DI KAWASAN GEOPARK CILETUH KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT Iin Supartinah Noer, Ririn Eka Permatasari, Joko Kusmoro, Randi Hendrawan 1
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Program Studi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 4 Program Studi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Studi pendahuluan tentang keanekaan likhen di Geopark Ciletuh telah dilakukan dengan survey di hutan pantai, hutan alam, pekarangan, dan talun. Sampel diambil dari kulit pohon yang dominan tumbuh dan batu di daerah penelitian. Hasil eksplorasi didapatkan 132 spesimen kortikolous dan 55 spesimen saxicolous. Hutan pantai yang didominasi oleh tanamam ketapang dan manting dengan iklim lembab dan kering vegetasinya mendukung untuk pertumbuhan makrolikhen. Jenis makrolikhen yang tumbuh antara lain Dirinaria, Pyxine, Lecanora, Heterodermia, Parmotrema, Ramalina. Beberapa makrolikhen menunjukkan sepisifik habitat pohon yang bervariasi tergantung kondisi lingkungan. Ramalina ditemukan pada pohon bambu dan jabon di Tamanjaya. Di daerah yang terbuka didominasi oleh marga Graphidaceae seperti Graphis. Collema, dan Leptogium,merupakan likhen dengan fotobionnya Nostoc, umum dijumpai di daerah yang basah, lembab dan bersih atau daerah dengan curah hujan tinggi yang belum tercemar. Coccocarpia, Haemmatoma, dan Ramalina dijumpai di daerah yang belum tercemar atau bersih.Bulbothrix, merupakan likhen yang umum dijumpai di dataran tinggi dan rendah yang terbuka, baik daerah itu tercemar atau tidak. Marga yang paling banyak dijumpai hampir di semua tipe tata guna lahan berasal dari suku Graphidaceae. Hal tersebut menunjukkan bahwa di kawasan geopark Ciletuh banyak lahan-lahan terbuka yang sebagian besar digunakan untuk perkebunan dan perladangan serta, sebagian terjadi akibat kebakaran hutan. Kata kunci: likhen, geopark, indikator biologi, pengelolaan kawasan geopark
104
LS-37
LIKHEN KORTIKOLOUS SEBAGAI INDIKATOR LINGKUNGAN DI DAERAH KAWAH PUTIH, CIWIDEY, JAWA BARAT Joko Kusmoro, Iin Supartinah Noer, Aan Abdul Hakim, Prihadi Santoso4 and Muhamad Feisal Jatnika5.
1
Program studi Biologi FMIPA UNPAD, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Program studi Biologi FMIPA UNPAD, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Program studi Biologi FMIPA UNPAD, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 4 Program studi Biologi FMIPA UNPAD, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 5 Program studi Biologi FMIPA UNPAD, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Likhen sebabagai biondikator, telah digunakan secara luas untuk pemantauan kualitas udara, terutama di daerah perkotaan-industri. Tulisan ini mengemukakan evaluasi komunitas likhen di daerah Kawah Putih. Penelitian dilakukan secara sigi/ survey dengan memakai modifikasi line and centered quarted method. Kawah Putih dianggap sebagai titik pusat, stasiun pengamatan, menyebar kearah sisi jalan sebelah kiri dan sisi jalan sebelah kanan, dimulai dari pintu gerbang masuk Wana Wisata Kawah Putih sampai danau Kawah Putih. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 77 jenis likhen yang termasuk kedalam 26 marga dan 15 suku . Grapidaceae, merupakan suku yang dominan dan suku yang codominan adalah Parmeliaceae. Hasil analisis I.A.P menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki indeks kebersihan udara berkisar antara 6,97 – 30,32. Stasiun yang terletak ± 4 km dari danau Kawah Putih, termasuk kedalam kategori daerah bersih. Daerah yang berjarak ± 2-3 km dari danau Kawah Putih tergolong kedalam daerah tercemar ringan. Daerah yang berjarak ± 1 km dari danau Kawah Putih termasuk daerah tercemar sedang. Daerah yang berjarak ± 500m dari danau Kawah Putih termasuk kedalam daerah tercemar berat. Jenis likhen indikator pencemaran adalah Pseudocyphellaria agyracea untuk daerah bersih, Sticta weigelii untuk daerah tercemar ringan, Cladonia macilenta untuk daerah tercemar sedang, dan Pertusaria leucosorodes untuk daerah tercemar berat. Kata kunci: likhen, kortikolous, keanekaan, Kawah Putih, IAP ABSTRACT Lichens are considered as bioindicators and, are widely used for air quality monitoring, especially in urban-industrial areas. The present paper proposes an evaluation of lichen communities in crater areas of Kawah Putih. Research done by survey using a modified line and centered quarted method. Kawah Putih is considered to be the central point of observation stations, and spread along the path of the vehicle starting from the entrance gate of Wahana Wisata Kawah Putih to Danau Kawah (lake crater). The research found seventy seven (77) taxa have been identified, belong to 26 genera and 15 families. Dominant and predominance of taxa belonging to the Grapidaceae and Parmeliaceae was verified. I.A.P analysis results indicate that the study area has air cleanliness index ranged from 6.97 to 30.32. Regions within ± 2-3 km from the lake Kawah Putih classified into lightly polluted areas. The area within ± 1 km from the lake Kawah Putih including being polluted areas. Regions within ± 500 m from the lake Kawah Putih included in heavily polluted areas. Lichens of pollution indicator is Pseudocyphellaria agyracea for clean area, Sticta weigelii for lightly polluted areas, Cladonia macilenta for being polluted areas, Pertusaria leucosorodes for heavily polluted areas. Key words: Lichens, diversity, corticolous, Kawah Putih, IAP
105
LS-38
PENDUGAAN MINERAL KROMIT DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI DAERAH WOSU MOROWALI SULAWESI TENGAH Budy Santoso, Eddy Supriyana, Bambang Wijatmoko dan G.M.Lucky Junursyah 1
Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 4 Pusat Survei Geofisika, Badan Geologi, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2
ABSTRAK Mineral kromit di daerah Wosu, Bungku Barat, Morowali terdapat pada endapan plaser. Untuk mengetahui penyebaran mineral kromit maka dilakukan penelitian menggunakan Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT). Metode ERT adalah metode pengukuran resistivitas dipermukaan tanah dengan menggunakan banyak elektroda agar diperoleh variasi distribusi resistivitas bawah permukaan secara lateral dan vertikal, sehingga didapatkan citra bawah permukaan. Konfigurasi elektroda yang digunakan dalam akuisisi data ERT yaitu Konfigurasi Wenner. Pengolahan data menggunakan program inversi Earth Imager 2D/3D. Berdasarkan hasil pengukuran ERT yang telah dikorelasikan dengan hasil test pit, mineral kromit terdapat pada lapisan pasir dengan fragmen batuan peridotit, rijang dan fragmen batu gamping dengan nilai resistivitas > 60 Ohm.m, sedangkan nilai resistivitas (16 – 59) Ohm.m di duga pasir halus dengan fragmen kerikil kerakal dan sedikit matriks kromit, dan bedrock diduga terdapat pada lapisan yang memiliki nilai resistivitas < 15 Ohm.m. Kata kunci: Earth-Imager, fragmen, plaser dan Wenner ABSTRACT Chromite mineral in the area Wosu, West Bungku, Morowali found in placer deposits. To find the deployment of the chromite mineral, then conducted of research using Method of Electrical Resistivity Tomography (ERT). Electrical Resistivity tomography method is a method of resistivity measurements on surface soil using multiple electrodes in order to obtain a resistivity variation of the subsurface distribution laterally and vertically, so that obtainable the image of the subsurface. Acquisition of ERT data using Wenner configuration. Data processing using inversion software of Earth Imager 2D / 3D. Based on results of the ERT that have been correlated with the test pit, chromite mineral found in a layer of sand with peridotite rock fragments, flintstone fragments and limestone fragments with a resistivity > 60 Ohm.m, while the resistivity (16-59) Ohm.m in predictive is fine sand with pebble and gravel fragments and little of chromite matrix, and allegedly found on the bedrock layer having resistivity value < 15 Ohm.m. . Keywords: Earth-Imager, fragments, placer and Wenner
106
LS-39
PEMISAHAN CAMPURAN RASEMAT DL-ISOLEUSIN DENGAN MENGGUNAKAN METIL L-MANDELAT Rani Maharani, Dadan Sumiarsa, dan Ace Tatang Hidayat
Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK D-isoleusin (D-Ile) terdapat banyak di alam sebagai residu peptida yang memiliki aktivitas biologi yang menarik dan tentunya diperlukan sebagai bahan awal untuk sintesis total peptida. D-Ile juga merupakan bahan awal untuk pembentukan senyawa asam hidroksi D-Hmp, suatu residu pada senyawa turunan aureobasidin yang bersifat antijamur. Senyawa ini tersedia secara komersial tapi dengan harga yang tidak murah. Hal ini sepertinya disebabkan oleh sulitnya akses terhadap isomer ini yang membatasi sintesis total kebanyakan peptida. Upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini adalah melalui sintesis dan resolusi dari campuran isoleusin yang telah dilakukan para peneliti sejak tahun 1900-an. Dalam penelitian kali ini, kami melaporkan upaya untuk memisahkan campuran DLisoleusin. Ester metil dari asam mandelat diketahui sebagai agen resolusi yang efektif untuk memisahkan campuran DL-isoleusin komersial. Resolusi dilakukan berdasarkan reaksi esterifikasi Steglich antara metil L-mandelat dan Boc-DL-isoleusin. Kedua isomer dapat dipisahkan dengan mudah melalui kromatografi kolom tekan. Produk yang telah terpisah baik itu intermediat maupun produk akhir dianalisis dengan spektroskopi 1H- dan 13C-NMR. Data putaran optik diamati dan dibandingkan dengan data isoleusin standar. Kata kunci: metil L-mandelat, Boc-DL-isoleusin, Fmoc-isoleusin ABSTRACT D-isoleucine (D-Ile) occurs as residue in some natural peptides and is thus required as starting material for total synthesis. D-Ile was needed as the starting material for the preparation of hydroxy acid D-Hmp, one of the residues in the antifungal aureobasidin. This compound is commercially available but very expensive. It is likely that the difficulty in accessing this isomer of isoleucine is one of the problems which limits the total synthesis of many peptides. Attempts to address this problem by the synthesis and resolution of isoleucine mixtures have been made by researchers since the 1900s. In present work, we reported an attempt to resolve the DL- isoleucine mixture. A methyl ester of Lmandelic acid was found to be an effective resolving agent for resolution of commercial DLisoleucine. The resolution was based on Steglich esterification between methyl L-mandelate and BocDL-isoleucine. The two isomers were easily separated by using a conventional flash-column chromatography. The resolved product was analysed by using spectroscopic 1H- and 13C-NMR. The optical rotation data were observed and compared to standard isoleucine. Keywords: Methyl L-mandelate, Boc-DL-isoleucine, Fmoc-isoleucine.
107
LS-40
STATUS KONSERVASI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN GUNUNG GEBER CAGAR ALAM KAWAH KAMOJANG JAWA BARAT Suryana Mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung
[email protected]/
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi tentang komposisi dan keanekeragaman jenis yang menyusun Hutan Gunung Geber, jenis yang dominan serta status konservasi jenis. Penelitian dilakukan dengan metode plot kuadrat yang diletakan sepanjang transek. Berdasarkan status konservasinya, ditemukan 1 jenis tumbuhan yang dilindungi berdasarkan PP no 7 tahun 1999, yaitu Kantong Semar (Nepenthes gymnamphora). Berdasarkan IUCN Redlist ditemukan Ki Putri (Podocarpus neriifolius), Kibawang (Dyxsoxylum alliaceum), dan Kaso (Sacharum spontaneum) masuk dalam kategori Least Concern. Jenis Angsana (Pterocarpus indicus), Pinus (Pinus merkusii) dan pasang (Lithocarpus indutus) masuk dalam kategori Vulnerable. Sedangkan menurut CITES, ditemukan 4 jenis tumbuhan yang termasuk ke dalam Appendiks II, yaitu Nepenthes gymnaphora, Calanthe sp., Cyathea contaminans, dan Tropidiaangulosa. Ada pun yang masuk dalam kategori Appendiks III, yaitu Ki Putri (Podocarpus neriifolius). Komposisi dan keanekaragaman jenis kategori pohon diketahui sebanyak 12 jenis. Jenis Tebe (Sloanea sigun) mendominasi kawasan dengan INP 76,76. Kategori Tiang diketahui sebanyak 23 jenis. Jenis Cerem (Macropanax dispermus) mendominasi kawasan dengan INP 24,76. Kategori pancang diketahui sebanyak 30 jenis. Jenis Bubukuan (Strobilanthes involucrate) mendominasi kawasan dengan INP 30,09. Kategori semai diketahui sebanyak 15 jenis. Jenis Tebe (Sloanea sigun) mendominasi kawasan dengan INP 49,64. Kata kunci : Status konservasi, Struktur vegetasi, Cagar Alam, Plot kuadrat.
CONSERVATION STATUS AND STRUCTURE OF FOREST VEGETATION NATURE RESERVE MOUNT GEBER CRATER KAMOJANG WEST JAVA ABSTRACT The research objective is to get information about the composition and diversity of species, the dominant species and the conservation status of species. Research carried out by methods plot squares are placed along the transect. Based on its state of conservation, is found one as a protected species under PP. No. 7 (1999), which Kantung Semar (Nepenthes Gymnamphora). Based on the IUCN Redlist found Podocarpus neriifolius, Dyxsoxylum alliaceu), and Sacharum spontaneum in the category of Least Concern. Pterocarpus indicus, Pinus mercusii, and lithocarpus indutus in the category of Vulnerable. Meanwhile, according to CITES, found four plant species included in Appendix II, namely Nepenthes gymnaphora, Calanthe sp., Cyathea contaminans, and Tropidia angulosa. There also are included in Appendix III category, namely Podocarpus neriifolius. The composition and diversity of the category known as much as 12 species of trees. Sloanea sigun dominate the region with INP 76.76. Tiang category known as much as 23 species. Macropanax dispermus dominate the region with INP 24.76. Pancang Category known as much as 30 species. Strobilanthes involucrate dominate the region with INP 30.09. Category seedlings known as much as 15 species. Sloanea sigun dominate the region with INP 49.64. Keywords : conservation status, Vegetation structure, Protected area, plot square..
108
LS-41
KARAKTERISTIK GENETIK HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS1 (HIV-1) PADA PASIEN DENGAN TRANSMISI HETEROSEKSUAL DI MIMIKA 1
Mirna Widiyanti, Reynold Ubra Setyo Adiningsih dan Eva Fitriana
Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua, Jayapura (
[email protected]) 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Timika (
[email protected])
ABSTRAK Latar Belakang : Epidemi HIV mempunyai karakteristik tertentu pada masing-masing wilayah. Keragaman genetik HIV-1 akan mempengaruhi besarnya keanekaragaman virus HIV yang berpotensi mempunyai daya virulensi, patogenesis dan daya penularan lebih tinggi. hal tersebut memicu progresivitas penyakit lebih cepat dan menimbulkan pandemi infeksi HIV baru. Tujuan : Menentukan karakteristik genetik HIV-1 pada pasien transmisi heteroseksual berasarkan fragmen gen pengkode glikoprotein (gp41) envelop HIV. Metode : Deskriptif analitik dengan rancangan potong lintang di klinik VCT Mitra Masyarakat Mimika pada bulan Maret-Mei 2015. Sampel plasma darah pasien HIV-1 dengan transmisi seksual diamplifikasi menggunakan RT-PCR dan nested PCR. Karakteristik genetik dilakukan dengan analisis DNA Sekuensing menggunakan Software Bioedit dan Mega.5. Hasil : Analisis sekuensing mengidentifikasi 2 subtipe pada pasien HIV di Mimika yaitu CRF01_AE dan B. 40 pasien (87%) diidentifikasi memiliki karakteristik genetik CRF01_AE. Subtipe B juga diidentifikasi pada 6 pasien dengan transmisi seksual. Kesimpulan : Studi ini menunjukkan bahwa subtipe CRF01_AE memiliki risiko penularan melalui transmisi heteroseksual lebih tinggi dibandingkan subtipe B. Dominasi CRF01_AE berkontribusi terhadap penyebaran epidemi HIV di Mimika. Kata kunci: HIV-1, CRF01_AE, Heteroseksual, Mimika
109
LS-42
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KANTIN MIPA MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN PASIR SILIKA Christi Liamita Natanael, Syahrul Mubarak, E. Evy Ernawati, Haryono *
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Kantin merupakan salah satu penghasil limbah cair yang perlu diolah agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna. Tujuan penelitian ini adalah mengolah limbah cair Kantin Mipa di Universitas Padjadjaran, dan mengkarakterisasi serta kemudian memanfaatkannya. Metode yang digunakan adalah filtrasi dengan campuran zeolit alam 80% dan pasir silika 20% (b/b) sebagai filter. Hasil filtrasi diuji beberapa parameter kimia fisik dan biokimianya, lalu diaplikasikan untuk pertumbuhan kecambah serta ketahanan tanaman gewor merah. Hasil penelitian menunjukkan nilai pH, konduktivitas, TDS, COD, dan kekeruhan air filtrat berturut-turut adalah 6,75; 1.237 µS/cm; 479 mg/L; 1.058,4 mg/L; dan 16,80 NTU. Hasil uji terhadap tumbuhan di atas menunjukkan bahwa baik pertumbuhan kecambah maupun respons gewor merah lebih baik pada penggunaan air hasil pengolahan daripada terhadap limbah cair awal. Kata kunci: limbah cair Kantin Mipa, filtrasi, zeolit alam, pasir silika
110
LS-43 AKUMULASI SOx (SULFUR OKSIDA) DAN NOx (NITROGEN OKSIDA) PADA BEBERAPA SEMAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAUN DI KAWASAN TAMAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR Nurullia Fitriani, Mohamad Nurzaman, Teguh Husodo dan Kuntum Karisma Dewi
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Taman kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor ditanami berbagai jenis tanaman. Tanaman seperti semak mampu menyerap pencemar udara. Tanaman menyerap Gas SOx dan NOx di udara dan mengakumulasinya di bagian daun menjadi sulfat dan nitrat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara karakteristik tanaman dengan akumulasi sulfat dan nitrat pada tanaman semak di taman depan Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor. Penelitian ini berguna untuk menungkap tanaman semak yang paling baik menyerap pencemar SOx dan NOx. Tanaman yang disampling adalah Plumeria rubra, Hibiscus x archeri, Bougenvillea spectabilis dan Gardenia jasminoides. Parameter tanaman yang diamati adalah karakteristik morfologi (luas daun dan tebal daun), anatomi (ukuran stomata) serta kadar klorofil daun. Akumulasi sulfat terbesar terdapat pada tanaman Plumeria rubra yaitu 100,619 mg dan akumulasi terkecil adalah Hibiscus x archeri yaitu 0,346 mg. sedangkan untuk akumulasi nitrat terbesar adalah Plumeria rubra yaitu 106,61 mg dan akumulasi nitrat terkecil adalah Hibiscus x archeri 21,38 mg. Karakteristik daun yang memiliki hubungan positif dengan akumulasi sulfat adalah luas daun dan tebal daun dengan korelasi 0,88 dan ukuran stomata permukaan atas dengan nilai korelasi 0,74. Akumulasi nitrat di daun memiliki hubungan yang kuat dengan kadar klorofil dan kerapatan stomata permukaan bawah dengan nilai korelasi 0,9. Kata kunci: SOx, NOx, Sulfat, Nitrat, Tanaman ABSTRACT Parks of Padjadjaran University campus planted by various plants. The plant like scrubs has capablity to absorb air pollutants. Plants absorb SOx and NOx gases in the air and accumulate in the leaves as sulphate and nitrate. This study aimed to examine the relationship between the characteristics of the plant with sulfate and nitrate accumulation in leaves of plant. This research could reveal the best plant absorbs SOx and NOx. Plants were sampled is Plumeria rubra, Hibiscus x archeri, Bougenvillea spectabilis and Gardenia jasminoides. Plants parameter observed are characteristic morphology (leaf area and leaf thickness), anatomy (the size of the stomata) and leaf chlorophyll content. The highest accumulation of sulfate found in Plumeria rubra (100,619 mg) and lowest sulfate accumulation found in Hibiscus x archeri (0,346 mg). The highest accumulation of nitrates is found in Plumeria rubra (106,6 mg) and the lowest found in Hibiscus x archeri (21,38 mg). Characteristics of leaves that have a positive relationship with the accumulation of sulfate is leaves area and leaves thickness with a correlation of 0..88 and the size of stomata on the surface with a correlation value of 0,74. Accumulation of nitrate in the leaves has a strong relationship with chlorophyll content and density of stomata below the surface with a correlation value of 0.9. Keywords: SOx, NOx, sulfate, nitrate, plant
111
LS-44
KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Ratna Umi Nurlila, Masniyatin Tasman, Jumarddin La Fua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari1
[email protected] Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya Kendari2 Institut Agama Islam Negri Kendari3
ABSTRAK Hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka triwulan pertama di temukan positif mengandung bakteri Coliform, semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri ini maka resiko kehadiran bakteri patogen lain yang akan menimbulkan penyakit akan semakin tinggi pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas bakteriologis air minum isi ulang di Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan pengujian laboratorium untuk penentuan bakteriologis dengan metode Most Probable Number (MPN) data yang diperoleh dianalisis univariat dan bivariat (uji chi square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas bakteriologis berhubungan dengan kondisi letak depot dengan nilai (ρ =0,007), berhubungan dengan peralatan depot dengan nilai (ρ=0,002), berhubungan dengan hygiene petugas nilai (ρ =0,001), berhubungan dengan kondisi air baku dengan nilai (ρ =0,002). Pengawasan kualitas air untuk melindungi masyarakat pemakai agar tidak mengkonsumsi air yang tidak memenuhi syarat, dan pemantauan kualitas air secara terus-menerus, sehingga dapat diketahui penyebab dan sumber terjadinya penyimpangan kualitas air dengan demikian terlaksana upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air yang dapat menjadi sumber penyakit seperti diare. Kata Kunci
: Hygiene Petugas, Kondisi Tempat Depot, Kondisi Air Baku, Kualitas Bakteriologis, Peralatan Depot
112
LS-45
INDUKSI TUNAS DAN PERAKARAN WASABI (Armoracia rusticana) SECARA IN VITRO Mohamad Nurzaman, Mariyah Ulfah Agniya Ruly Budiono, Tia Setiawati, Gina Gustiani Pitaloka 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad Bandung (
[email protected] ) 2 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad Bandung (
[email protected]) 3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad Bandung (
[email protected]) 4 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad Bandung (
[email protected]) 5 Balai Pengembangan Benih Hortikultura, Sumedang, (
[email protected] )
ABSTRAK Penelitian kultur jaringan wasabi bertujuan untuk mengetahui kombinasi konsentrasi NAA dan BAP yang terbaik untuk menginduksi tunas dan perakaran wasabi (Armoracia rusticana). Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama, konsentrasi empat taraf konsentrasi BAP yaitu 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, dan 3 ppm, sedangkan faktor kedua, empat taraf konsentrasi NAA yaitu 0 ppm, 0.25 ppm, 0,5 ppm dan 1 ppm. Data dianalisis menggunakan analisis varian dan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi konsentrasi yang menghasilkan rata-rata waktu muncul tunas tercepat yaitu 12 HST pada perlakuan b0n2, rata-rata jumlah tunas tertinggi yaitu 31,67 tunas pada perlakuan b2n0 dan rata-rata tinggi tunas tertinggi yaitu 2,08 cm pada perlakuan b0n0, rata-rata waktu muncul akar tercepat yaitu 8 HST pada perlakuan b0n1, rata-rata jumlah akar tertinggi dan panjang akar tertinggi yaitu 11,3 akar 1,78 cm pada perlakuan b0n0. Pemberian kombinasi perlakuan zat pengatur tumbuh menunjukkan respon pertumbuhan yang berbeda pada induksi tunas dan perakaran tanaman wasabi (Armoracia rusticana) secara in vitro Kata kunci: wasabi (Armoracia rusticana), NAA, BAP in vitro ABSTRACT The purpose of this study was to determine the best concentration of NAA and BAP combination to induce buds and roots of wasabi (Armoracia rusticana). This study used a completely randomized design ( CRD ), which consists of two factors. The first factor was concentrations of BAP, consist of four levels i.e 0 ppm , 1 ppm , 2 ppm and 3 ppm , while the second factor was concentration of NAA, consist of four levels, i.e 0 ppm , 0:25 ppm , 0.5 ppm and 1 ppm . Data were analyzed using Analysis of Variance (Anova) and Duncan 's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that The results showed that the average of the fastest shoots emergence time obtained on b0n2 treatment was 12 days after planting, the average of the highest shoot number was 31.67 buds obtained on b2n0 treatment, the average of the highest shoot height was 2.08 cm on b0n0 treatment. The average of the fastest roots emergence time on b0n1 treatment was 8 days after planting, the average of the highest root number and root length were 11.3 and 1.78 cm, respectively on b0n0 treatment. The treatment of growth regulators addition in media showed the different growth responses to the induction of shoots and roots of wasabi ( Armoracia rusticana ) in vitro. Keywords: wasabi (Armoracia rusticana), NAA, BAP, in vitro
113
LS-46
PENGARUH IKLIM TERHADAP KEPADATAN NYAMUK VEKTOR MALARIA Anopheles farauti LAVERAN (DIPTERA: CULICIDAE) DI EKOSISTEM PANTAI (KABUPATEN BIAK NUMFOR) DAN RAWA (KABUPATEN ASMAT) Hanna S.I. Kawulur, Hidayat Soesilohadi, Suwarno Hadisusanto, Y. Andi Trisyono 1
Balai Litbang Biomedis Papua. 2Fakultas Biologi UGM Yogyakarta.3Fakultas Biologi UGM Yogyakarta. 4 Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. E-mail:
[email protected] *Penulis untuk korespondensi
ABSTRAK Penyakit tular vektor umumnya sensitif terhadap perubahan lingkungan, diantaranya iklim. Iklim dapat mempengaruhi kemampuan vektor dalam menularkan penyakit. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh iklim terhadap kepadatan nyamuk Anopheles farauti Laveran di ekosistem pantai dan rawa. Metode penangkapan nyamuk menggunakan human landing collection. Data suhu dan kelembaban diperoleh dengan menggunakan alat pengukur suhu dan kelembaban, sedangkan data curah hujan dan kecepatan angin menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk An. farauti ditemukan selama waktu penelitian dengan suhu udara, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin yang berfluktuasi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor iklim berpengaruh tidak signifikan terhadap kehadiran dan kepadatan nyamuk An. farauti.
Kata kunci: iklim, kepadatan, Anopheles farauti, pantai, rawa ABSTRACT Infectious disease vectors generally sensitive to environmental change, including climate. Climate may affect the ability of vector in transmitting the disease. The purpose of this study was to determine the effect of climate on density of Anopheles farauti Laveran mosquito in coastal ecosystems and marshes. Methods of catching the mosquitoes using human landing collection. Temperature and humidity data obtained using a temperature gauge while data on rainfall and wind speed collected from the office of the Meteorology and Geophysics Agency, Papua Province. The results showed that An. farauti mosquito found during the study period with air temperature, humidity, rainfall and wind speeds fluctuate. These results suggest that climatic factors not significant effect on the presence and density of An. farauti mosquito.
Keywords: climate, density, Anopheles farauti, coastal, swamp
114
LS-47
KARAKTERISTIK MOLEKULAR ISOLAT ENTEROCOCCI DARI SPESIMEN KLINIS MANAJEMEN BIOBANK BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOMEDIS PAPUA MEMILIKI HOMOLOGI YANG TINGGI TERHADAP ENTEROCOCCUS HIRAE Hotma Martogi Lorensi Hutapea, Yustinus Maladan, Hana Krismawati, Ratna Tanjung, Tri Wahyuni, dan Vatim Dwi Cahyani 1)
Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected]) Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected] ) 1) Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected] ) 1) Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected] ) 1) Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected]) 1) Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua (
[email protected] ) 1)
ABSTRAK Kelompok bakteri Enterococci adalah patogen oportunistik penyebab infeksi nosokomial yang didapat dari lingkungan masyarakat. Spesies yang paling banyak ditemukan dalam infeksi ini adalah Enterococcus faecalis dan E. faecium. Spesies lain, E. hirae diketahui menyebabkan infeksi pada hewan dan jarang diisolasi dari manusia. E. hirae yang pertama kali diisolasi dari manusia menyebabkan infeksi saluran kemih di Algeria. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi Enterecocci yang berasal dari spesimen biologi tersimpan berupa apusan rektal secara molekular. Sistem sekuensing 16S rDNA MicroseqID TM500 digunakan untuk mengidentifikasi isolat yang diperoleh. Apusan rektal dikoleksi pada tahun 2015, kemudian dilarutkan di dapar posfat saline dan diinokulasi pada media agar Nutrien dan media seleksi Macconkey. Genom DNA diekstraksi dari koloni tunggal, dan diencerkan 100 kali. Genom DNA tersebut digunakan menjadi templat untuk reaksi Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan kit FAST MicroSeqTM 16S rDNA PCR. Produk PCR yang diperoleh selanjutnya disekuensing untuk mendapatkan sekuens 16S rDNA. Analisis data dilakukan dengan membandingkan sekuens yang diperoleh dengan MicroSeq libraryTM, genbank, dan analisis filogenetik. Hasil sekuensing menunjukkan bahwa isolat tersebut termasuk ke dalam golongan Enterococci dengan tingkat homologi 100%. Analisis filogenetik 16S rDNA menunjukkan bahwa isolate yang didapat memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan Enterococcus hirae dibandingkan dengan Enterococcus faecalis dan Enterococcus faecium. Kata kunci: Enterococci, Enterococcus hirae, MicroseqIDTM500, 16S rDNA.
ABSTRACT Enterococci are opportunistic pathogens known as a significant cause of nosocomial and communityacquired infections. Enterococcus faecalis and E. faecium are the most common species identified in this infection. Another species, E. hirae is known to infect animals, and rarely isolated from human. E. hirae was first isolated from human with urinary tract infection in Algeria. The goal of this study was to molecularly characterize Enterococci derived from stored biological material rectal swab. MicroSeqIDTM500 sequencing system was applied to identify the obtained isolates. Human rectal swab collected on 2015 was soaked in phosphate buffer saline and inoculated on Nutrient Agar, and selection media Macconkey. DNA genomic was extracted from single colony and diluted 100 times. The DNA genomic was used as template for Polymerase Chain Reaction (PCR) using FAST MicroSeqTM 16S rDNA PCR kit. The PCR product obtained in this step was sequenced to get the nucleotide sequence of 16S rDNA. The sequence data was analyzed by homology analysis to MicroSeq libraryTM, genbank, and phylogenetic. The sequencing results showed that the isolate was 100% homolog to Enterococci sp. Phylogenetic analysis of 16S rDNA showed that the isolate was closely related to Enterococcus hirae. Keywords: Enterococci, Enterococcus hirae, MicroseqID TM500, 16S rDNA
115
LS-48
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT PENYAMAKAN KULIT (STUDI KASUS DI SENTRA INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT SUKAREGANG GARUT) Nining Ratningsih
Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Issu penggunaan limbah padat penyamakan kulit berupa serpihan sisa proses penyamakan yang masih mengandung logam kromium sebagai bahan baku kerupuk kulit, diperkuat dengan hasil penelitian yang dapat menyebabkan kerusakan organ hati serta ginjal pada mencit. Untuk itu dilakukan penelitian pengelolaan limbah padat penyamakan kulit sebagai studi kasus di Sentra Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan distribusi limbah padat berupa potongan kulit setelah disamak di kawasan tersebut. Metode penelitian di lapangan melalui observasi dan wawancara terhadap pengusaha industri penyamakan kulit, pengusaha kerupuk kulit dan instansi terkait, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasilnya tidak ada pengusaha industri kerupuk kulit yang menggunakan limbah padat sebagai bahan baku pembuatan kerupuk, pengelolaan dan distribusi limbah padat di Sentra Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut masih terbatas dilakukan oleh para pengusaha. Penumpukan limbah padat di lahan terbuka akan menimbulkan pencemaran lingkungan, oleh karena itu pemerintah terkait harus segera membuat peraturan daerah untuk mengaturnya. Kata kunci: limbah penyamakan, penengelolaan, IPK Sukaregang MANAGEMENT of TANNERY WASTE ( Case Study in Leather Tannery at Sukaregang Garut)
ABSTRACT An issue on used of solid tannery waste has contained chromium and the research result that tannery waste has to damaged liver and kidney mice organs. Hence a research on management of tannery waste as a case study in leather tannery at Sukaregang Garut. The objectives of the research are to identify management and distribution of leather tanned waste at leather industry Sukaregang. Observation and interview methods were also conducted in this research to leather factory owner, skin crackers factory owner and Government. The data will be analysed by deskriftif analysis. The result showed that skin crackers factory not used the solid waste tannery on their food product. Management and distribution of leather tanned waste will still conducted by the factory owner. Accumulation the solid leather tanned waste on open land can causes soil pollution. So the Garut Government must immediately formulate local regulation. Keywords: tannery waste, management, Sukaregang tannery
116
LS-49
AKTIVITAS ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT YANG BERASAL DARI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN FONT Ida Indrawati , Aprilia Dyah Fitriani
Universitas Padjadjaran, Jatinangor (ida.indrawati @unpad .ac.id
[email protected]) (TNR, 10)
ABSTRAK Jamur endofit hidup berkoloni di dalam jaringan internal tumbuhan, tanpa merugikan dan mampu menghasilkan senyawa hasil metabolit sekunder dan berpotensi sebagai antibakteri. Jamur endofitik memiliki potensi untuk dieksploitasi dan menghasilkan produk alami baru yang bermanfaat di bidang kedokteran, pertanian, dan industri. Indonesia merupakan daerah tropis dengan keanekaragaman hayati yang cukup besar, sehingga memungkinkan mendapatkan banyak jamur endofit yang berpotensi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri jamur endofit ubi jalar warna ungu, putih, kuning dan jingga terhadap bakteri Streptococcus pyogenes, dan Salmonella thypimurium. Penelitian ini meliputi isolasi dan identifikasi jamuri endofit yang terdapat pada ubi jalar, uji sensitivitas jamur endofit terhadap S. pyogenes, dan S.thypimurium. uji fitokimia dan uji kandungan karoteneoid. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil isolasi jamur endofit pada ubi ungu diketemukan 4 isolat, ubi jingga 5 isolat, ubi kuning 1 isolat, ubi putih 5 isolat. Jamur endofit yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap S. pyogenes 4 isolat dan terhadap S.thypimurium 4 isolat. Jamur yang teridentifikasi adalah 1. Aspergillus sp, 2.Mycellium sp, 3. Mycellium sp, 4. Candida lusitaniae, 5. Penicillium sp. Kata kunci: Antibakteri, jamur Endofit, Bakteri Patogen
ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF ENDOPHYTIC FUNGI ISOLATED FROM SWEET POTATO (Ipomoea batatas L.) AGAINST PATHOGENIC BACTERIA ABSTRACT Endophytic fungi live in colonies in the plant's internal, without prejudice and capable of producing the compounds of secondary metabolites and potential as an antibacterial. Endophytic fungus has the potential to be exploited and generate new natural products that were useful in the fields of medicine, agriculture, and industry. Indonesia is a tropical area with dissimilar biodiversity, so it is easy to get endophytic fungi as an potential antibacterial. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of endophytic fungi from sweet potato purple, white, yellow and orange against the bacteria Streptococcus pyogenes, and Salmonella thypimurium. This study includes the isolation and identification of endophytic fungi found in sweet potatoes, sensitivity test endophytic fungi against S. pyogenes, and S.thypimurium. phytochemical test and the test content karoteneoid. This research uses descriptive method. The result of the isolation of endophytic fungi on purple sweet potato found 4 isolates, orange 5 isolates, yellow 1 isolate, white 5 isolates. Endophytic fungi has potential as an antibacterial against S. pyogenes 4 isolates and against S.thypimurium 4 4 isolates. Fungi were identified 1. Aspergillus sp, sp 2.Mycellium, 3. Mycellium sp, 4.Candida lusitaniae, 5.Penicillium sp. Keywords: Antibacterial, Endophytic fungi, Bacterial Pathogens.
117
LS-50
STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN JENIS-JENIS TUMBUHAN FAMILI ARECACEAE OLEH MASYARAKAT DI DESA PANGANDARAN KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN 1
Asep Zainal Mutaqin, Yanah Mardiana, dan Teguh Husodo
Prodi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Prodi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Prodi Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan Arecaceae yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Metoda yang digunakan adalah metoda kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara semi struktur, di mana responden ditentukan dengan menggunakan teknik snow ball. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, yaitu aren (Arenga pinata), kelapa (Cocos nucifera), pinang atau jambe (Areca cathecu), nipah atau dahon (Nypa fruticans), rotan (Calamus rottang), palem putri (Veitchia merillii), palem raja (Roystonea regia), palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), palem merah (Cyrtostachys lakka), dan palem botol (Hyophorbe lagenicaulis). Jenis-jenis tumbuhan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pangan (makanan, minuman, dan bahan campuran masakan), obat, kerajinan, bahan bakar, bahan bangunan, dan hiasan. Proses pengolahan dilakukan dengan caradirebus, dianyam, diparut, dikerok, dan ada yang langsung digunakan tanpa proses pengolahan. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi bagian bunga (nira), buah, daun, batang dan seluruh bagiannya. Masyarakat mendapat pengetahuan dari orang tua, warga sekitar, dan teman sebaya. Tumbuhan Arecaceae diperoleh dengan cara membeli dan menanam sendiri. Kata Kunci : Arecaceae, Pangandaran, Pemanfaatan ABSTRACT The study aims to determine Arecaceae plant species utilized by the community of the village Pangandaran, Sub-District Pangandaran, District Pangandaran. The methods used are qualitative methods. The data collection is done by using a semi-structured interview technique, where respondents are determined using a snow ball technique. The results showed that there are 10 species of plants used by the community, that aren (Arenga pinata), coconut (Cocos nucifera), pinang or jambe (Areca cathecu), nipah or dahon (Nypa fruticans), rattan (Calamus rottang), princess palm (Veitchia merillii), king palm (Roystonea regia), yellow palm (Chrysalidocarpus lutescens), red palm (Cyrtostachys lakka), and bottles palm (Hyophorbe lagenicaulis). The types of plants are used as food (food, drinks, and a mix of materials), medicine, craft, fuel, building material, and decoration. The processing is done by boiling, weaving, shredded, scraped, and there are directly used without any processing. Parts of plant used include flower, fruit, leaves, stems, and all parts. The community get knowledge from parents, neighbors, and peers. Arecaceae plant obtained by purchasing and grow their own. Keywords: Arecaceae, Pangandaran, Utilization
118
LS-51
PENGGUNAAN BIONUTRISI DAN ENDOMIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN METABOLIT SEKUNDER TANAMAN BAWANG PUTIH ( Allium sativum L.) Nia Rossiana, Joko Kusmoro dan Tania Puspita Wardhani 1
Universitas Padjadjaran, Bandung(
[email protected]) Universitas Padjadjaran, Bandung(
[email protected]) 31 Universitas Padjadjaran, Bandung(
[email protected]) 21
ABSTRAK Bawang putih (Allium sativum L.) dikenal sebagai tanaman kaya manfaat, selain sebagai bumbu dapur bawang putih berpotensi untuk mencegah serta menyembuhkan berbagai penyakit. Metabolit sekunder bawang putih mempunyai rasa, aroma, dan sifat farmakologi bawang putih.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan pertumbuhan bawang putih serta metabolit sekunder dengan pemberian pupuk hayati bionutrisi yang ramah lingkungan dan pemberian inokulasi endomikoriza. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan empat perlakuan, yaitu: 1. kontrol; 2. inokulasi mikoriza arbuskula; 3. inokulasi bionutrisi dan 4. inokulasi endomikoriza dan bionutrisi. Data yang terkumpul dianalisis dengan ANAVA. Analisis kandungan metabolit menggunakan Gass Chromatography-Mass Spectroskopy (GC-MS). Hasil penelitian pertumbuhan tanaman bawang putih menunjukkan bahwa kombinasi bionutrisi dan endomikoriza berpengaruh pada jumlah akar dan persentase infeksi akar tanaman, tetapi tidak berpengaruh pada jumlah siung dan berat umbi tanaman, Tanaman bawang putih dengan inokulasi bionutrisi dan inokulasi mikoriza arbuskula memiliki senyawa metabolit sekunder terbanyak. Kata kunci :EndoMikoriza, Bionutrisi, Pertumbuhan, Metabolit sekunder, Bawang Putih
119
LS-52
EKSPLORASI DAN INVENTARISASI KERAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN 1, 2, 3
Ruly Budiono, Joko Kusmoro, Septiana Hermawati
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor Kabupaten Sumedang 45363, Jawa Barat, Indonesia. Tel./Fax. +62-227796012, email:
[email protected]
ABSTRAK Keanekaragaman jenis anggrek di kawasan Hutan Cagar Alam Pangandaran ini cukup banyak, karena wilayahnya yang teletak di Pantai Selatan Pulau Jawa dengan letak geografis 108˚30’-109˚BT dan 7˚30’-8˚LS. Dengan ketinggian mulai dari 75-148 m dengan topografi yang curam dan berbukit serta kelembaban antara 80-90% yang memungkinkan faktor pendukung yang baik dalam pertumbuhan jenis famili Orchidaceae. Terdapat 24 spesies anggrek dengan 18 genus, yaitu terdapat 20 jenis anggrek epifit diantaranya Agrostophyllum tenue, Bulbophyllum sp., Ceratostylis sp., Bulbophyllum ovalifolium, Dendrobium rugosum, Eria erecta, Phalaenopsis sp., Trichotosia pauciflora, Trichotosia anulata, Taeniophyllum biocelatum, Bulbophyllum violaceum, Bulbophyllum triflorum, Eria retusa, Thelasis pygmaea, Phereatia laxiflora, Grammathophyllum speciosum, Thrixspermum sp., Cymbidium bicolor, Species A, Species B dan terdapat 4 jenis anggrek teresterial diantaranya Nervillia discolor, Macodes sp., Spathoglottis plicata, Calanthe triplicate. Seluruh species tersebut kemudian dilakukan analisis berdasarkan kekerabatannya dengan metode NTSYS melalui morfologisnya. Sehingga, diperoleh data jenis yang menunjukan hubungan kedekatannya. Kata Kunci: Keanekaragaman Jenis Anggrek, Pangandaran, Orchidaceae, NTSYS.
EXPLORATION AND INVENTORY OF ORCHID SPECIES DIVERSITY IN PANANJUNG PANGANDARAN NATURAL RESERVE FOREST ABSTRACT The diversity of orchid species in Pangandaran natural reserve forest area is quite a lot, as the region is located on the south coast of Java Island with geographical location 108˚30'-109˚BT and 7˚30'-8LS. With a height ranging from 75-148 m and the topography is steep and hilly also humidity between 8090% which allows a good supporting factor in the growth of the type of family Orchidaceae. There are 24 species of orchid with 18 genus, and 20 species of it are epiphytic orchids such Agrostophyllum tenue, Bulbophyllum sp., Ceratostylis sp., Bulbophyllum ovalifolium, Dendrobium rugosum, Eria erecta, Phalaenopsis sp., Trichotosia pauciflora, Trichotosia anulata, Taeniophyllum biocelatum, Bulbophyllum violaceum , Bulbophyllum triflorum, Eria retusa, Thelasis pygmaea, Phereatia laxiflora, Grammathophyllum speciosum, Thrixspermum sp., Cymbidium bicolor, Species A Species B, and other 4 species are terrestrial orchids such Nervillia discolor, Macodes sp., Spathoglottis plicata, Calanthe triplicate. Entire species are then analyzed based on kinship with NTSYS method through it morphological. Thus, the data obtained show close relationship of it. Keywords: Orchid Species Diversity, Pangandaran, Orchidaceae, NTSYS.
120
LS-53
ANALISIS PERUBAHAN SIFAT MAGNETIK TANAH AKIBAT PENGARUH INDUSTRI BESI DAN BAJA (STUDI KASUS : KECAMATAN CIWANDAN, CILEGON-BANTEN) Dini Fitriani, Achmad Arif Mulyana, Eleonora Agustine 1
2
Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Sekitar 6 juta ton baja dihasilkan tiap tahunnya di kawasan perindustrian kota Cilegon. Partikel partikel buangan industri sebagian bergerak mengikuti aliran udara hingga akhirnya mengendap ke daerah pemukiman warga sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis sifat magnetik tanah di Kecamatan Ciwandan, Cilegon-Banten dengan menggunakan metode kemagnetan batuan. Pengambilan sampel tanah dilakukan dalam dua line, line 1 berjarak sekitar 400 meter dan line 2 berjarak 300 meter dari perindustrian. Pengukuran dilakukan dengan parameter yang diukur yaitu suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington Susceptibility Meter, selain pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan pula analisis Scanning Electron Microscopy (SEM)-EDX terhadap bulir magnetik hasil ekstraksi. Hasil dari alat Bartington Susceptibility Meter pada line 1 nilai berkisar antara 90-855 10-8 m3/kg, sedangkan pada line 2 nilai berkisar antara 190-3500 10-8 3 m /kg. Hasil nilai suseptibilitas magnetik pada kedua line menunjukkan golongan mineral ferrimagnetik. Hasil analisis SEM-EDX menunjukkan bahwa line 1 memiliki bentuk bulir yang mengindikasikan bersumber dari antropogenik, sedangkan pada line 2 bentuk bulir ditemukan bentuk bulir yang bersumber dua macam, yaitu dari antropogenik dan pedogenik. Kata kunci : pencemaran, industri besi dan baja, kemagnetan batuan, suseptibilitas magnetik, bulir magnetik. ABSTRACT About six million tons of steel is produced every year in industrial area in Cilegon cities. The recidue particles of this industry partially moves in the air follows the air flows to the settlement around the industrial area. This research was conducted to analyze a soil problem because of iron and steel industry contamination in Cilegon City – Banten using rock magnetism methods. Soil sampling was conducted in two, line 1 is approximately for 400 meters and line 2 is 300 meters away from the industri. The measurements is by using the Bartington Susceptibility Meter tools, then was conduted a Scanning Electron Microscopy (SEM)-EDX analysis. The results of Bartington Susceptibility Meter tool on the line 1 the value is ranging between 90-855 10-8 m3/kg while in line 2 the value is ranging from 190-3500 10-8 m3/kg. The result of suscepbility magnetic values on the second line shows the class of ferrimagnetic. The result of the analysis of SEM-EDX indicate that the first line has the form of grain which indicates sourced from anthropogenic while the second line grain shape obtained at different points found grain shape derived from anthropogenic and pedogenic. Keywords : contamination, iron and steel industry, rock magnetism, magnetic sesceptibility, magnetic grain.
121
LS-54
STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PADANG LAMUN CAGAR ALAM LAUT SANCANG GARUT 1,2,3
Talida Salma K, Tatang S. Erawan, Hikmat Kasmara
Departemen Biologi Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor Sumedang 45363, Jawa Barat. Telepon +62-22-7796412, Fax. +62-22-7794545, ♥e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Cagar alam laut Sancang luasnya 2.157 Ha, di dalamnya terdapat padang lamun yang luas dan substratnya berbeda-beda. Salah satu hewan yang diketahui berasosiasi dengan lamun adalah Gastropoda. Komunitas Gastropoda merupakan komponen yang penting dalam rantai makanan di padang lamun, di mana Gastropoda merupakan hewan dasar pemakan detritus dan serasah dari daun lamun yang jatuh. Struktur komunitas Gastropoda di lokasi penelitian belum diketahui. Struktur komunitas merupakan data/informasi dasar yang diperlukan untuk penelitian lebih lanjut dan pengelolaan. Penelitan ini bermaksud mengumpulkan data mengenai jenis untuk mengetahui tingkat keanekaan jenisnya, kelimpahan tiap jenis untuk mengetahui tingkat dominansi relatifnya dan frekuensi ditemukan tiap jenis untuk mengetahui luas penyebarannya. Penelitian ini dilakukan pada 5 sampai 10 Agustus 2016, dengan menggunakan metode kuadrat sistematis. Pengumpulan data dilakukan di tiga stasiun yaitu Cibako (stasiun 1), Cipunaga (stasiun 2) dan Cikolomberan (stasiun 3). Hasil identifikasi adalah 54 jenis dari 18 famili Gastrtopoda. Famili yang paling banyak anggotanya adalah famili….Jenis yang paling mendominansi adalah Clypeomorus batillariaeformis tuberculatus (var.) dari famili Cerithiidae dengan nilai indeks dominansi Simpson 0,10. Jenis yang paling luas penyebarannya adalah…. dengan nilai frekuensi relatif…Nilai indeks keanekaragaman ShannonWiener yang diperoleh 2.13 yang berarti keanekaragaman Gastropoda di pesisir cagar alam laut Sancang tergolong kedalam tingkat sedang. Kata Kunci: Gastropoda, keanekaragaman, struktur komunitas, luas penyebaran, Sancang ABSTRACT Sancang marine nature reserve area extent of 2,157 hectares, in which there are extensive sea grass beds and the substrates vary. One of the animals that are known to be associated with sea grasses are gastropods. Gastropod community is an important component in the food chain of sea grass, where gastropods are benthic animals and detritus eaters eating sea grass leaf litter fallout. Gastropod community structure in the study area is unknown. Community structure is the data / information necessary basis for further research and management. The study is intended to gather data on the composition of species to determine the level of its species diversity, abundance of each species to determine the level of relative dominance, and the frequency of findings for each species to determine the extent of his occupation. The study was conducted at 5 to August 10, 2016, using systematic squares method. Data collection is done at three stations namely Cibako (Station 1), Cipunaga (station 2) and Cikolomberan (Station 3). The identification results are 54 species belongs to 18 families. Family who have the most members is Neritidae. The most dominant species is Clypeomorus batillariaeformis tuberculatus (var.) belongs to Cerithiidae with Simpson dominance index value of 0.10. Species that vast extent of his occupation is also Clypeomorus batillariaeformis tuberculatus (var.) with relative frequency value 78 %. The value of diversity index of Shannon-Wiener obtained is 2:13, which means diversity of gastropods in the coastal marine reserves Sancang classified into medium level. Keywords: gastropods, diversity, community structure, the extent of occupation, Sancang
122
LS-55
UJI SITOTOKSISITAS SAMPEL AIR SUNGAI CIKAMAL PANGANDARAN BERDASARKAN BIOINDIKATOR Allium cepa L. 1
Annisa, Annisa Mardliyyah, dan Sri Rejeki Rahayuningsih
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected];
[email protected] )
ABSTRAK Allium cepa L. dapat digunakan sebagai bioindikator pengujian sitotoksisitas di lingkungan perairan. Pengujian sitotoksisitas dilakukan di Sungai Cikamal, Cagar Alam Pangandaran. Penelitian bertujuan untuk menguji tingkat toksisitas sampel air sungai berdasarkan indeks mitosis kromosom akar A. cepa L. sebagai bioindikator. Sampel air Sungai Cikamal yang diuji berasal dari bagian hulu, tengah, dan hilir. Metode penelitian adalah observasi dan eksperimental. Penghitungan indeks mitosis dianalisis dengan analisis varians (ANAVA) yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Data jenis aberasi kromosom dianalisis secara deskriptif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada setiap lokasi didapatkan semua fase siklus sel yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Indeks mitosis bagian hulu, tengah, dan hilir berturut-turut adalah 59,37 %; 46, 43 %, dan 25 %. Berdasarkan uji ANAVA diketahui bahwa terdapat perbedaan nyata tingkat sitotoksisitas sampel air dari ketiga tempat. Berdasarkan uji lanjut Duncan, penurunan indeks mitosis terjadi secara signifikan pada sampel air hilir dibandingkan dengan hulu dan tengah. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat zat-zat yang dapat menghambat pembelahan sel mitosis di daerah hilir. Hasil pengamatan aberasi kromosom ditemukan lima tipe aberasi kromosom antara lain bridge, c-mitosis, micronucleus, spindle abnormalities, dan stickiness. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa A. cepa L dapat digunakan sebagai bioindikator untuk memonitor perairan di wilayah Cagar Alam Pangandaran. Kata kunci: Allium cepa L., indeks mitosis, sitotoksisitas, Sungai Cikamal ABSTRACT Allium cepa L. has been used as a bioindicator in cytotoxicity test for aquatic environment. Cytotoxicity test was conducted on the Cikamal River, Pangandaran Nature Reserve. This study aimed to test the toxicity level of the water samples based on mitotic index of A. cepa L. root tip chromosomes as a bioindicator. The water samples were obtained from the upstream, midstream, and downstream area. The method used was observation and experimental. Mitotic index was analyzed by analysis of variance (ANOVA) and continued with Duncan posthoc test. Data of chromosomal aberrations were analyzed descriptively. The results showed that in each location all phases of the mitotic division were shown (interphase, prophase, metaphase, anaphase, and telophase). Mitotic index (MI) value from upstream, midstream, and downstream respectively were 59.37%, 46.43% and 25%. Based on ANOVA, there was a significant difference in cytotoxicity level among the three samples tested. Duncan test demonstrated the MI in the downstream was significanly lower than upstream and midstream area. This suggested that there might be substances around the area that may prevent the mitotic division. Chromosomal aberration observation showed five types of chromosomal aberration: bridge, c-mitosis, micronucleus, spindle abnormalities, and stickiness. Based on the result it can be concluded that A. cepa L can be used as bioindicator to monitor water quality around Pangandaran Nature Reserve. Keywords: Allium cepa L., Cikamal River, cytotoxicity, mitotic index
123
LS-56
KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN FOSIL FORAMINIFERA PLANKTONIK DALAM PENENTUAN LINGKUNGAN DI DAERAH BANYUMAS Winda Eka M.P, Lia Jurnaliah, Marfasran Hendrizan 1
Universitas Padjadjaran (
[email protected]) Universitas Padjadjaran (
[email protected],
[email protected] ) 3 Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (
[email protected] ) 2
ABSTRAK Foraminifera planktonik hidup dengan cara mengambang pada kolom air sehingga dapat digunakan untuk merekonstruksi lingkungan terutama kedalaman kolom air laut. Genus Globorotalia hidup pada lingkungan laut yang relatif lebih dalam dibandingkan dengan genus foraminifera planktonik lainnya. Keanekaragaman dan kelimpahan genus Globorotalia digunakan sebagai petunjuk kedalaman lingkungan pada penelitian ini. Lokasi penelitian berada di Sungai Kali Pasir, Banyumas, Jawa Tengah yang termasuk ke dalam Formasi Halang. Secara geografis terletak pada 108º59’37”E dan 7º9’37”S. Pembuatan penampang terukur (measured section) dengan interval 10 meter dilakukan untuk pengambilan conto batuan. Dari 64 titik pengambilan conto, 53 conto batuan terdapat fosil foraminifera, 3 conto batuan tidak terdapat fosil foraminifera (barren), dan 8 titik tidak terdapat conto batuannya. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan analisis kuantitatif. Dari hasil penelitian didapatkan 14 spesies Globorotalia yaitu Globorotalia acostaensis acostaensis, Globorotalia humerosa humerosa, Globorotalia margaritae margaritae, Globorotalia menardii cultrata, Globorotalia menardii menardii, Globorotalia merotumida, Globorotalia miocenica, Globorotalia obesa, Globorotalia plesiotumida, Globorotalia pseudomiocenica, Globorotalia pseudopima, Globorotalia scitula scitula, Globorotalia tumida flexuosa, dan Globorotalia tumida tumida dengan jumlah individu 3580. Perubahan keanekaragaman dan kelimpahan Globorotalia menunjukan adanya perubahan kedalaman kolom air pada kala Miosen Akhir hingga Pliosen Awal (5,57 – 5,53 juta tahun yang lalu). Kata kunci : foraminifera, planktonik, globorotalia, lingkungan ABSTRACT Planktonic foraminifera lives in a way floating in water column so it can be used to reconstruct the environment, especially water depth. Genus Globorotalia lives on the deeper water than the other planktonic foraminifera genus. Diversity and abundance of Globorotalia used as a reference of water depth in this research. This research is located in Kali Pasir, Banyumas, Central Java, which belongs to Halang Formation. Geographically located at 108º59’37”E and 7º9’37”S. Measured section is made with interval 10 meters for taking samples. From 64 sampling points, 53 samples contained foraminifera fossils, 3 samples are not contained fossil (barren), and 8 points are not samples. The method of this research is based on quantitative analysis. The result showed 14 species of Globorotalia that is Globorotalia acostaensis acostaensis, Globorotalia humerosa humerosa, Globorotalia margaritae margaritae, Globorotalia menardii cultrata, Globorotalia menardii menardii, Globorotalia merotumida, Globorotalia miocenica, Globorotalia obesa, Globorotalia plesiotumida, Globorotalia pseudomiocenica, Globorotalia pseudopima, Globorotalia scitula scitula, Globorotalia tumida flexuosa, and Globorotalia tumida tumida, consist of 3580 individuals. Changes of diversity and abundance Globorotalia showed water depth changed at Late Miocene until Early Pliocene (5,57 – 5,53 million years ago). Keywords : foraminifera, planktonic, globorotalia, environment
124
LS-57
DISTRIBUSI DAN POPULASI LUTUNG JAWA (Trachypithecus auratus, Geoffroy 1812) DI DAERAH CETUT, CIKABODAS DAN CIKOLOMBERAN CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG 1
Adistya Oktaviani P. Utami, Risya P. N. Lathifah, Erri N. Megantara
Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran (
[email protected]) (
[email protected]) (
[email protected])
ABSTRAK Cagar Alam Leuweung Sancang adalah salah satu kawasan konservasi yang telah mengalami kerusakan hutan. Hal tersebut berdampak pada menurunnya jumlah populasi satwa endemik, salah satunya adalah lutung jawa. Oleh karena itu, studi distribusi dan populasi lutung jawa yang mencakup sebaran, jumlah individu dan kelompok serta struktur umur lutung jawa perlu dilakukan. Penelitian distribusi dan populasi lutung jawa di hutan pantai daerah Cetut, Cikabodas, dan Cikolomberan, Cagar Alam Leuweung Sancang telah dilakukan pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 11 Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sigi dengan cara menelusuri jalan setapak dan perhitungan menggunakan total count yang mencakup pencatatan struktur umur dan jenis kelamin. Data distribusi lutung jawa diperoleh dengan menggunakan GPS dan dipetakan ke dalam software Google Earth. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa jumlah populasi lutung Jawa sebanyak 76 individu dengan komposisi 30 adult, 28 subadult, 16 juvenile,dan 2 infant sedangkan jumlah kelompok berjumlah 11 kelompok dengan jumlah kelompok di daerah Cetut sebanyak 2 kelompok, Cikabodas 4 kelompok, dan Cikolomberan 5 kelompok yang tersebar di sepanjang hutan pantai. Kata kunci: Cagar Alam Leuweung Sancang, Distribusi, Hutan pantai, Lutung jawa, Populasi ABSTRACT Leuweung Sancang Nature Reserve is one of the conservation area whom its forest has been damaged. It has an impact on decreasing the number of endemic fauna population, one of them is javan langur. Therefore, the study of distribution and population of javan langur is needed which includes distribution, the number of individuals and groups also age structure. The research was conducted at Cetut, Cikabodas and Cikolomberan on August 5th until 11st 2016. The method used is sigi by tracing along the path and calculation using total count include age structure and sex recording. Javan langur distribution data obtained by GPS and mapped into Google Earth. The result indicates that the number of javan langur population is 76 individuals, consist of 30 adults, 28 subadults, 16 juveniles, and 2 infants meanwhile the total of group is 11; 2 groups in Cetut, 4 groups in Cikabodas, and 5 groups in Cikolomberan which are distributed all along coastal forest. Keywords: Coastal forest, Distribution, Javan langur, Population, Sancang Nature Reserve
125
LS-58
FLUKTUASI MUKA AIR DANAU BANDUNG PURBA PADA DAERAH DERWATI, BANDUNG BERDASARKAN DATA PALINOMORF 1
Farah Safrina, Winantris, Lili Fauzielly
Universitas Padjajaran (
[email protected]) 2 Universitas Padjajaran (
[email protected]) 3 Universitas Padjajaran (
[email protected])
ABSTRAK Dataran Bandung pada masa lampau merupakan sebuah danau yang terbentuk akibat pembendungan Sungai Citarum oleh produk letusan gunung api. Sebelum surut, Danau Bandung mengalami beberapa tahap naik dan turunnya muka air danau. Naik dan turunnya muka air danau ini dapat dianalisis dengan data karakteristik endapan sedimen dan data palinomorf. Sampel diambil dengan metode bor pada daerah Derwati, Bandung dengan koordinat 107⁰40’37.79” BT dan 06⁰57’52.20” LS. Sampel diambil sampai kedalaman 20 meter dan dipreparasi untuk identifikasi kandungan palinomorfnya. Data palinomorf dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui lingkungan palinomorf tiap sampel. Hasil analisis menunjukkan kondisi danau diawali dengan kolom air yang relatif dalam pada sampel dengan kedalaman 20 meter sampai 16 meter lalu diikuti dengan dua kali turunnya muka air danau dan satu kali kenaikan muka air danau. Sampel pada kedalaman 5 meter sampai 4 meter menunjukkan turunnya kembali muka air danau yang diikuti oleh perubahan sedimen dari lempung menjadi pasir. Kata kunci: palinomorf, Danau Bandung, fluktuasi ABSTRACT Bandung plain in the past was a lake formed by the damming of Citarum River by volcano eruption’s product. Before the lake receded, Bandung lake has been experiencing several stages of lake level fluctuations. Lake level fluctuations can be analysed by sediment deposit’s characteristic and palynomorph data. The samples were taken by drilling method in Derwati, Bandung with coordinate 107⁰40’37.79” BT dan 06⁰57’52.20” LS. The samples were taken down to 20 meters depth and being prepared in order to find out about its palynomorph contents. Quantitative analysis has been conducted to find out about palynomorph environment in each samples. Palynomorph data in this research shows the early stage of lake starts off with relatively deep lake level from 20 meters depth to 16 meters and then followed by two phases of lowering lake level and one phase of rising lake level. Sample with 5 meters to 4 meters depth shows lowering lake level again followed by sedimentation change from clay deposit to sand deposit. Keywords: palynomorph, Bandung Lake, fluctuation
126
LS-59
ZONASI RAWAN BENCANA GEMPA BUMI KOTA MALANG BERDASARKAN ANALISIS HORIZONTAL VERTICAL TO SPECTRAL RATIO (HVSR) Oxtavi Hardaningrum, Cecep Sulaeman, Eddy Supriyana
1. Program Studi Geofisika, Universitas Padjadjaran,
[email protected] 2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,
[email protected] 3. Program Studi Geofisika, Universitas Padjadjaran,
[email protected]
ABSTRAK Kota Malang merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur yang sering mengalami bencana gempa bumi, dimana gempa bumi merupakan peristiwa yang terjadinya tidak bisa diprediksikan sehingga hal ini akan menjadi suatu wilayah kajian untuk menzonasi daerah – daerah yang berpotensi mengalami efek guncangan tinggi gempa bumi. Metode geofisika yang dapat digunakan untuk menzonasi daerah rawan bencana gempa bumi salah satunya adalah dengan melakukan analisis mikrotremor Horizontal Vertical to Spectral Ratio (HVSR). Nilai perioda dominan dan amplifikasi tanah sebagai hasil analisis Horizontal Vertical to Spectral Ratio (HVSR) di Kota Malang menunjukan nilai yang bervariasi yaitu pada rentang 0,12636 detik - 3,31045 detik dan 1,69 kali – 8,37 kali. Zonasi rawan bencana gempa bumi Kota Malang diklasifikasikan kedalam empat site class Zhao berdasarkan nilai perioda dominan serta didukung nilai amplifikasi tanah untuk memberikan informasi wilayah berpotensi mengalami efek goncangan tinggi gempa bumi. Site Class IV dengan klasifikasi tanah soft soil merupakan daerah yang berpotensi mengalami efek goncangan tinggi dengan nilai perioda dominan lebih dari 0,6 detik dengan amplifikasi lebih dari 2. Kata kunci: gempa bumi, HVSR, perioda dominan, amplifikasi tanah, zonasi rawan bencana
ERATHQUAKE HAZARD ZONATION OF MALANG CITY BY ANALYSIS HORIZONTAL VERTICAL TO SPECTRAL RATIO (HVSR) Oxtavi Hardaningrum, Cecep Sulaeman, Eddy Supriyana
1. Program Studi Geofisika, Universitas Padjadjaran,
[email protected] 2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi,
[email protected] 3. Program Studi Geofisika, Universitas Padjadjaran,
[email protected]
ABSTRACT Malang is one of the regions in the province of East Java with experience frequent earthquake, where the earthquake is an event that could not be predicted when the occurrence, so this will be an area of study for zonation area that potentially experiencing high shock effect of the earthquake. One of the geophysical methods that can be used to analyze for earthquake hazard zonation is microtremor method analysis Horizontal Vertical to Spectral Ratio (HVSR). The value of dominant period and soil amplification that is the result of the analysis Horizontal Vertical to Spectral Ratio (HVSR) in Malang city has a value that varies in range 0.12636-3.31045 second and 1.61 – 8.37 times. Earthquake hazard zonation are classified into four site class Zhao based on the dominant period (T) and supported by the value of soil amplification to provide information the region potentially experiencing high shaking effect of earthquakes. Site Class IV with soft soil classification is potentially experiencing high shaking effect with a value of dominant period more than 0.6 seconds and soil amplification more than 2. Keywords: earthquake, HVSR, dominant period, soil amplification, earthquake hazard zonation
127
LS-60
ANALISIS VEGETASI PASCA KEBAKARAN DI BLOK CIAPEK, SUAKA MARGASATWA CIKEPUH BERDASARKAN BUKTI-BUKTI PALINOLOGI 1Departemen
Tiffany Hanik Lestari, Parikesit, Winantris
Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Suaka Margasatwa Cikepuh merupakan kawasan alami sebagai habitat bagi berbagai satwa liar yang saat inimengalami degradasi akibat adanya kebakaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejarah dandinamika vegetasi di Blok Ciapek, Suaka Margasatwa Cikepuh pada April-Agustus 2016, sebagai salah satuupaya merehabilitasi kawasan hutan yang terbakar melalui kegiatan reforestrasi berdasarkan sejarah vegetasisehinggasesuai dengan kondisi habitat awal (sebelum terbakar). Penelitian ini menggunakan metode kuadratuntuk analisis vegetasi yang ada saat ini dan metode asetolisis untuk mengetahui keanekaragaman subfosilpolen yang tersedimentasi. Bedasarkan hasil analisis vegetasi, tumbuhan yang ada di Blok Cikepuh adalah Microstegium ciliatum, Vicia faba L., Mimosa nigra, Cyperus sp., Cheilocostus speciosus, Ficus ampelas,Flemingia strobilifera Linn, Erioglossum rubiginosum, Plumbago zeylanica L., Macaranga sp., Vitex pubescens,Chromolaena odorata, Microcos paniculata L., Dillenia indica L., Oraxylum Indicum (L) Vent, Phyllanthusemblica, dan Lagerstroimea speciosa. Hasil asetolisis menunjukkan adanya subfosil polen dari suku Cipterocarpaceae, Poaceae, Aristolochiaceae, Malvaceae, Oleaceae, Araceae, Pandanaceae, dan Palmaceae. Kata kunci: Analisis vegetasi, Pasca Kebakaran, Suaka Margasatwa Cikepuh, Subfosil Polen ABSTRACT Cikepuh Wildlife is a natural area for the wild animals who has currently degradation experience. This research was conducted to know the history and dynamics of vegetation in Ciapek Block, Cikepuh Wildlife on April- August 2016, as one of effort to rehabilitate the forest by reforestation based on the history of vegetation, so the habitat will similar with the first condition (previous fire). This study used squares method for the analysis of vegetation existing and asetolisis method to determine the diversity of sedimented subfossil pollen. Based on the vegetation analysis, plants in Cikepuh Block were Microstegium ciliatum, Vicia faba L., Mimosa nigra, Cyperus sp., Cheilocostus speciosus, Ficus abrasives, Flemingia strobilifera Linn, Erioglossum rubiginosum, Plumbagozeylanica L., Macaranga sp., Vitex pubescens, Chromolaena odorata, Microcos paniculata L., Dillenia indica L., Oraxylum Indicum (L) Vent, Phyllanthus Emblica, and Lagerstroimea speciosa. The asetolisis results showed that there were subfossil pollen from family of Dipterocarpaceae, Poaceae, aristolochiaceae, Malvaceae, Oleaceae, Araceae, Pandanaceae, and Palmaceae. Keywords: Vegetation Analysis, Cikepuh Wildlife, Subfossil Polen
128
LS-61
SEJARAH PERUBAHAN IKLIM BERDASARKAN ANALISIS PALINOLOGI DAERAH BANDUNG, JAWA BARAT Dania Fajrina, Dr. Winantris, MS. dan Dr. Lili Fauzielly, ST,. MT.
1
Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2 Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Palinologi merupakan ilmu yang mempelajari fosil palinomorf termasuk polen dan spora yang ditemukan dalam batuan sedimen. Data palinologi dapat digunakan sebagai bukti indikasi keanekaragaman vegetasi yang pernah berkembang pada daerah penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan iklim yang tercerminkan oleh perubahan vegetasi yang terjadi pada masa lampau. Materi penelitian berupa sampel sedimen lempung karbonan yang diambil di wilayah Derwati, Kecamatan Rancasari, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan bor dengan interval kedalaman satu meter. Sebanyak 19 sampel dipreparasi dengan menggunakan metode asam. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, perbandingan AP/NAP, dan pengelompokkan zona vegetasi hutan hujan untuk memperoleh data takson dan kondisi vegetasi pada masa lampau. Perubahan vegetasi mengindikasikan adanya perubahan iklim, antara lain iklim dingin/kering dan iklim hangat/lembab. Iklim dingin/kering diindikasikan oleh perkembangan vegetasi jenis hutan berkayu (AP) dan kelimpahan polen penunjuk iklim dingin seperti Podocarpus, Juniperus, dan Taxodiaceae serta polen Gramineae sebagai penunjuk iklim kering. Sedangkan iklim hangat/lembab diindikasikan oleh perkembangan vegetasi jenis semak dan herba (NAP) serta kelimpahan spora Polypodiaceae. Kata kunci: palinologi, polen dan spora, iklim ABSTRACT Palynology is the study of fossil palynomorphs which includes pollen and spores that founded in the sedimentary rocks. Data about palynology can be used as the evidence of indicative vegetation diversity, which ever growing in the area of research. The purpose of this study was to determine climate change that is reflected by the change of vegetation which occurred in the past. Research materials about sediment samples of a carbonaceous clay were gathered in Derwati, Rancasari subdistrict, Bandung regency, West Java Province. It was gathered by using the drill with depth of one meter intervals. As much as 19 samples were preparationed by using acid methods. This research is using descriptive analysis, AP/NAP ratio, and grouping rainforest vegetation zones to obtain taxon data and vegetation conditions in the past. The changes of vegetation indicates that there are climate change, among others, cool/dry climate and warm/humid climate. Cold/dry climate indicated by development of forest type woody vegetation (AP) and the abundance of pollen bookmark cold climates such as Podocarpus, Juniperus, and Taxodiaceae and also Gramineae pollen as an indicator of dry climate. While warm/humid climate indicated by vegetation development of shrubs and herbaceous types (NAP) and the abundance of Polypodiaceae spores. Keywords: palinology, pollen and spore, climate
129
LS-62
IDENTIFIKASI PENCEMARAN LOGAM DI KAWASAN SUNGAI CIBALIGO CIMAHI BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOKIMIA Mia Uswatun Hasanah, Anggie Susilawati dan Bambang Wijatmoko
1Departemen
Geofisika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Sungai Cibaligo yang terletak di Kota Cimahi merupakan salah satu sub DAS Cimahi yang mengalami pencemaran. Sumber pencemar utama di Sungai Cibaligo ini adalah limbah rumah tangga dan limbah industri yang pada umumnya merupakan industri pertekstilan. Pada penelitian ini difokuskan untuk mengetahui persebaran pencemaran dari penggunaan zat kimia dari industri tekstil terhadap air yang terdapat di wilayah Cibaligo. Untuk melihat kuantitas dari pencemarannya, maka dilakukan pengambilan sampel air baik dari sungai ataupun dari sumur yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil yang diperoleh pH berkisar antara 3.07 – 8.64, pH terendah (asam) terdapat pada sungai terdekat dengan pabrik dan pH tertinggi (basa) terdapat pada sungai di belakang pabrik dengan kondisi curah hujan cukup tinggi pada saat pengambilan data. Nilai electric conductivity pada daerah penelitian berkisar pada 0.15 hingga 1.99 mS. Nilai terendah terdapat pada sampel dari sumur sebelum kawasan industri dan yang tertinggi pada kawasan industri. Sedangkan untuk nilai total dissolved solids (TDS) berada pada nilai 0.15 – 1.07 PPT. Nilai TDS terkecil pada sumur sebelum pabrik sedangkan nilai TDS terbesar pada aliran setelah kawasan industri. Berdasarkan hasil pengukuran insitu dilanjutkan dengan pengukuran di laboratorium untuk mengetahui kadar logam Fe, Cr, Cu dan Zn digunakan metode AAS. Berdasarkan hasil pengukuran nilai kandungan Fe yang tinggi dengan nilai 2.396 ppm terdapat pada sumur warga dekat sungai yang telah melewati kawasan industri, dan nilai terkecil sebesar 0.04 ppm pada sumur warga sebelum melewati kawasan industri. Sedangkan untuk logam Zn, Cu dan Cr nilai tertinggi diperoleh pada sungai di belakang pabrik dengan besaran masing-masing 0.176 ppm, 0.055 ppm dan 0.071 ppm. Kata kunci: geokimia, Cibaligo, pencemaran, air, AAS ABSTRACT Cibaligo river located in Cimahi is one of the sub-basins Cimahi which has been contaminated. The main pollutant sources household waste and textile industrial waste. This study focused to determine the distribution of contamination from the use of chemical substances from the textile industry of the water contained in Cibaligo. The water samples were taken either from the river or from wells used by people for their daily needs. Based on the results obtain pH ranging between 3.07 - 8.64, the lowest pH (acid) contained in the plant and the nearby river with the highest pH (alkali) located on the river behind the factory with high rainfall conditions at the time of data collection. The value of electric conductivity in the study area ranged at 0.15 to 1.99 mS. The lowest value were found in samples from the wells before the industrial area and the highest in the industrial area. The value of total dissolved solids (TDS) is between of 0.15 to 1.07 PPT. Based on the results of in situ measurements followed by measurements in the laboratory to determine metal contain (Fe, Cr, Cu and Zn) used AAS method. Based on the results of the measurement values with high Fe content of 2.396 ppm values obtained in wells near the river that has passed through an industrial area, and the smallest value at 0.04 ppm in the wells that passing through an industrial area. However the contain if metals Zn, Cu and Cr highest value obtained on the river behind the factory, each 0.176 ppm, 0.055 ppm and 0.071 ppm. Keywords: geochemistry , Cibaligo , pollution , water , AAS.
130
LS-63
ANALISIS KADAR KLOROFIL DAN LUAS DAUN LAMPENI (Ardisia humilis Thunberg) PADA TINGKAT PERKEMBANGAN YANG BERBEDA DI CAGAR ALAM PANGANDARAN 1
Tia Setiawati dan Irene Afrylylya Saragih
Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kadar klorofil, luas daun lampeni (Ardisia humilis Thunberg) dan hubungan keduanya pada tingkat perkembangan daun yang berbeda di kawasan Cagar Alam Pangandaran. Metode yang digunakan adalah metode survey untuk penentuan lokasi pengambilan sampel yang ditentukan berdasarkan keberadaan tumbuhan Lampeni. Sampel daun yang digunakan adalah daun pertama (pucuk), ketiga, kelima, ketujuh dan kesembilan. Kadar klorofil pada daun diukur dengan menggunakan klorofilmeter Opti-science CCM-200 dan luas daun diukur dengan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar klorofil dan luas daun pada tingkat perkembangan yang berbeda. Hasil analisis kadar klorofil dan luas daun yang diperoleh secara berturut-turut adalah sebagai berikut: daun pertama yaitu 4.4 CCI dan 5.37 cm 2, daun ketiga yaitu 20.1 CCI dan 7.01 cm 2, daun kelima yaitu 20.5 CCI dan 51.89 cm 2, daun ketujuh yaitu 64.5 CCI dan 53.84 cm2, daun kesembilan yaitu 45.3 CCI dan 70.4 cm2. Hubungan kadar klorofil dengan luas daun Lampeni menunjukkan bahwa bertambahnya luas daun seiring dengan meningkatnya kadar klorofilnya pada tingkat perkembangan yang berbeda sampai daun berkembang penuh namun kadar klorofil menurun ketika daun semakin tua Kata kunci: Lampeni, kadar klorofil, luas daun, perkembangan daun ABSTRACT The purpose of the study was to get information of chlorophyll content, leaf area of Lampeni (Ardisia humilis Thunberg) and the relationship between them on the different levels of development in the Pangandaran Nature Reserve. The method used in this study was a survey method for determination of the sampling sites was determined by the presence of Lampeni plants. Leaves sample used were the first leaf (shoots), third, fifth, seventh and ninth. Leaf chlorophyll content was measured using chlorophyllmeter Opti-science CCM-200 and leaf area was measured by gravimetric method. The results showed differences in chlorophyll content and leaf area at different levels of leaf development. The results of analysis showed that the chlorophyll content and leaf area at different levels of development were as follows: the first leaf (4.4 CCI and 5.37 cm2), third leaf (20.1 CCI and 7.01 cm2), fifth leaf (20.5 CCI and 51.89 cm2), seventh leaf (64.5 CCI and 53.84 cm 2), and ninth leaf (45.3 CCI and 70.4 cm2). The relationship between the chlorophyll content with leaf area of Lampeni showed that the increase in leaf area followed by an increase in chlorophyll content at different levels of development until the fully developed leaves but the chlorophyll content decreased when the leaves were getting older. Keywords: Lampeni, chlorophyll content, leaf area, leaf development
131
LS-64
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI, EFISIENSI EKSTRAKSI DAN FAKTOR PEMISAHAN PADA EKSTRAKSI GADOLINIUM DAN SAMARIUM DENGAN LIGAN DIBUTILDITIOFOSFAT. Titin Sofyatin, Nunik Nurlina, Anni Angraeni, Husein H. Bahti
Laboratorium Kimia Pemisahan dan Analisis, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat *e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Unsur tanah jarang merupakan bahan penting dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi. Pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang sangat sulit dilakukan karena unsur tanah jarang memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian unsur tanah jarang dari mineral-mineralnya, salah satunya dengan metode ekstraksi pelarut dengan penambahan ligan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan koefisien distribusi (Kd), efisiensi ekstraksi (%E) dan faktor pemisahan (α) pada ekstraksi gadolinium dan samarium menggunakan ligan dibutilditiofosfat (DBDTP) hasil sintesis dengan pelarut pengekstraksi heksan dan kloroform. Ekstraksi dilakukan pada kondisi pH optimum dan proses ekstraksi dipantau dengan menentukan konsentrasi gadolinium dan samarium yang tertinggal dalam fasa air dengan menggunakan ICP-OES. Dari data hasil ekstraksi gadolinium dengan pelarut kloroform, diperoleh nilai Kd gadolinium = 0,89, %EGd= 55,29%, dan αGd/Sm =1,09, dan Kd samarium = 0,82, %ESm =52,43% dan αSm/Gd= 0,92. Dengan pelarut heksana nilai Kd gadolinium = 1,17, %E Gd=64,29%, dan αGd/Sm=0,87, nilai Kd samarium =1,35, %ESm =68,74% dan αSm/Gd=1,15. Dari nilai Kd, α, dan %E yang diperoleh, ligan DBDTP memiliki kemampuan yang hampir sama dalam mengekstrak gadolinium dan samarium. Kata kunci : Gadolinium, Samarium, ekstraksi, DBDTP, ICP-OES. ABSTRACT Rare earth elements are important material in many high-tech applications. Separation and purification of rare earth elements are very difficult because the rare earth elements have similar properties to each other. Therefore, it is necessary to develop methods of separation and purification of rare earths from their minerals, one of them with a solvent extraction method with the addition of ligand. The purpose of this research is to determine distribution coefficient (Kd), extraction efficiency (% E) and separation factor (α) for extraction of gadolinium and samarium use dibutyldithiophosphate (DBDTP) as a ligand, kloroform and hexane as extracting solvents. Extraction process is done in optimum condition and the extraction process is monitored by determining the concentration of metals using ICP-OES. Based on data of extraction, Kd value of gadolinium with the chloroform as solvent = 0.89, %EGd = 55.29%, and αGd/Sm = 1.09 and Kd value of samarium = 0.82, %ESm = 52.43% and αSm/Gd = 0.92. Kd values of gadolinium with hexane as a solvent is 1.17, %EGd= 64.29%, and αGd/Sm = 0.87 and Kd of samarium = 1.35, %ESm = 68.74% and αSm/Gd = 1.15. From the value of Kd, α, and % E were obtained, the DBDTP ligand have almost the same capabilities in extracting gadolinium and samarium. Keywords: Gadolinium,Samarium, extraction,DBDTP, ICP-OES.
132
LS-65
PENGAMATAN STRES IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN BERDASARKAN KADAR GLUKOSA DARAH DI PANTAI TIMUR PANGANDARAN, JAWA BARAT Desak Made Malini, Nining Ratningsih, Dinda Hani’ah Arum Saputri 3 1Program Studi Biologi FMIPA-UNPAD, Bandung (
[email protected]) 2Program Studi Biologi FMIPA-UNPAD, Bandung (
[email protected]) 3Program Studi Biologi FMIPA-UNPAD, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Pencemaran di lingkungan perairan laut dapat memengaruhi organisme yang hidup disekitarnya. Ikan merupakan salah satu organisme yang peka akan perubahan lingkungan. Habitat yang tercemar dapat menyebabkan ikan mengalami stres dan memengaruhi kesehatannya. Salah satu cara untuk menentukan ikan stress adalah dengan mengukur kadar glukosa dalam darah ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keadaan stress pada ikan hasil tangkapan nelayan berdasarkan pada kadar glukosa darah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah dan kondisi lingkungan dari perairan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7 jenis spesies ikan hasil tangkapan nelayan. Jenis ikan yang diperoleh diantaranya adalah Carangoides praeustus, Carangoides coeruleopinnatus, Alepes djedaba, Scomberoides tol, Alectis sp. (familia Carangidae), Leiognathus equulus (familia Leiognathidae) dan Gerres filamentosus (familia Gerridae). Rata-rata kadar glukosa darah 7 spesies ikan tersebut adalah 160,93 mg/dL, sedangkan data kualitas perairan yang diukur yakni suhu udara, suhu air, kelembaban dan pH masih berada pada kisaran standar baku. Ikan hasil tangkapan nelayan berada pada keadaan stres, bukan disebabkan karena kondisi lingkungan fisik dan kimia perairan melainkan karena proses penangkapan ikan dengan menggunakan jaring. Kata Kunci: tangkapan nelayan, kadar glukosa darah, stres ikan. ABSTRACT Pollution in the marine environment may affect to the fish that live around it. Fish is one organisms that are sensitive to environmental changes. Contaminated habitats may cause fish experience stress and affect to the fish health. One way to determine fish stress is by measuring glucose levels in the blood of fish. The purpose of this research is to examine stress condition of the fish that caught by fisherman based on blood glucose levels. The research used observation method. Parameters measured is blood glucose levels and environmental conditions of the waters. The results showed there are 7 species of fish that caught by fishermen. The catched fish species are Carangoides praeustus, Carangoides coeruleopinnatus, Alepesdjedaba, Scomberoides tol, Alectis sp. (Familia Carangidae), Leiognathus equulus (familia Leiognathidae) and Gerres filamentosus (familia Gerridae). The blood glucose levels average of the 7 fish species are 160.93 mg/dL, while the water quality data measured i.e. air temperature, water temperature, humidity and pH still on the normal ranges. Fish catches are in a state of stress condition, not because of physical and chemical environmental conditions of water but because the process of catching fish using nets. Keywords: fishes catch by fishermen, blood glucose levels, stress fish.
133
LS-66
KEBIASAAN MAKAN BEBERAPA SPESIES IKAN KOMERSIAL DI PANTAI TIMUR PANGANDARAN 1
Madihah, Nining Ratningsih, dan Indriani Sasmita
Program Studi Biologi, FMIPA UNPAD (
[email protected]) 2 Program Studi Biologi FMIPA UNPAD (
[email protected]) 3 Program Studi Biologi FMIPA UNPAD (
[email protected]) Jl. Raya Bandung–Sumedang Km. 21 Jatinangor Sumedang 45363
ABSTRAK Kondisi perikanan tangkap di Kawasan Pangandaran Propinsi Jawa Barat cenderung mengalami penurunan hasil produksi, dan hal ini mengindikasikan terjadinya tangkap lebih (overfishing). Untuk mengatasi hal tersebut, budi daya ikan hasil tangkapan nelayan, terutamajenis ikan-ikan komersial, adalah salah satu alternatif yang paling bijak dilakukan dalam rangka mempertahankan produksi. Dalam kegiatan budi daya perlu diketahui jenis pakan alami yang tepat bagi setiap jenis ikan, yang dapat diamati dari kebiasaan makannya. Metode untuk menentukan kebiasaan makan ikan dilakukan melalui pengukuran panjang relatif usus dan analisis isi lambung. Pada peneliatian ini, terdapat empat spesies ikan komersil hasil tangkapan nelayan di Pantai Timur Pangandaraan, yaitu Hemiramphus lutkei, Sardinella lemuru, Scomberoides tol, dan Carangoides praeustus dengan nilai rata-rata panjang relatif usus berturut-turut yaitu 1,92±0,80, 1,5±0,23, 3,18±0,58 dan 2,76±0,64 cm. Isi lambung yang ditemukan pada S. lemuru, S. tol, dan C. praeustus adalah ikan teri (Stolephorus sp.) sedangkan lambung H. lutkei kosong. Berdasarkan hasil tersebut diketahui kebiasaan makan dari H. lutkei dan S. lemuru adalah omnivora, sedangkan S. tol dan C. praeustus adalah karnivora. Kata kunci: Carangoides praeustu, Hemiramphus lutkei, Sardinella lemuru, Scomberoides tol, karnivora, omnivora ABSTRACT The production condition of the wild fishery on Pangandaran beach in West Java province tends to decline indicated of overfishing. To resolve the problem, fish farming especially for commercial fish that caught by fishermen may be one of the wisest alternativess for production continuity. In fish farming activities, the information about type of natural feed for each fish species was important by observed the feeding habits. The method for determining feeding habits was done by measuring relative length of the gut and analyzing the gut content. In this study, the commercial fish that caught by fishermen in East Coast of Pangandaran Beach were Hemiramphus lutkei, Sardinella lemuru, Scomberoides tol, and Carangoides praeustus and the relative length of the gut from each fish were 1.92±0.80, 1.5±0.23, 3.18±0.58, and 2.76±0.64 cm, respectively. The gut contents that found in S. lemuru, S. tol, and C. praeustus were anchovies (Stolephorus sp.) and the gut of H. lutkei were empty. Based on the result, assumed that the feeding habit of H. lutkei and S. lemuru were omnivorous, while S. tol and C. praeustus were carnivorous. Keywords : Carangoides praeustus, Hemiramphus lutkei, Sardinella lemuru, Scomberoides tol, carnivorous, omnivorous
134
LS-67
INVESTIGASI BIDANG GELINCIR DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI JALAN KERETA API KM 33 (4/5) DAN KM 40 (6/7) GROBOGAN JAWA TENGAH 1
Budy Santoso
Departemen Geofisika, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Jalan kereta api km 33 (4/5) dan km 40 (6/7) di daerah Grobogan, Jawa Tengah merupakan daerah yang rawan terjadinya gerakan tanah. Gerakan tanah ini mulai aktif bergerak di picu oleh air hujan yang mengakibatkan tanah timbunan (soil, kerikil, kerakal, pasir) menjadi jenuh air. Faktor lainnya adanya satuan napal yang berfungsi sebagai bidang gelincir. Salah satu metode geofisika yang dapat mengidentifikasi bidang gelincir yaitu Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT). Metode ERT dapat mendeteksi bidang gelincir berdasarkan citra resistivitas batuan. Pengukuran ERT menggunakan konfigurasi Dipole-Dipole. Berdasarkan geologi setempat dan resistivitas batuan, maka diperoleh jenis batuan batuan beserta nilai resistivitasnya sebagai berikut : tanah timbunan (soil, kerikil, kerakal, jenuh air) : (1 – 44) Ohm.m, napal : (45 – 70) Ohm.m, batugamping > 71 Ohm.m. Kata kunci: air, batuan, dipole-dipol dan napal. ABSTRACT Railroad on km 33 (4/5) and km 40 (6/7) in the area of Grobogan, Central Java is an area prone to land movement. The land movement began to actively move triggered by rainwater which resulted in embankment soil (soil, pebble, gravel, sand) becomes saturated with water. Other factor namely the marl unit which serves as a sliding plane. One method of geophysics to identify the sliding plane is method of Electrical Resistivity Tomography (ERT). ERT method can used to the sliding plane based on the image of the rock resistivity. Acquisition of ERT data using dipole-dipole configuration. Based on local geology and rock resistivity, then obtained a type of rock and its rock resistivity values as follows : embankment soil (soil, gravel, gravel, water saturated) (1 - 44) Ohm.m, marl (45 - 70) Ohm.m, limestones > 71 Ohm.m. Keywords: dipole-dipole, marl, rock and water
135
LS-68
KEANEKAAN DAN DISTRIBUSI OLIVIDAE DI SEPANJANG PANTAI TRIANGULASI-NGAGELAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO JAWA TIMUR 1,2,3,4)
Hikmat Kasmara, Reva Sevina Maulin, Nurullia Fitriani dan Melanie Program Studi Biologi Fmipa-Unpad, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai keanekaan dan penyebaran hewan gastropoda famili Olividae di sepanjang pantai Triangulasi –Ngagelan Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timur, dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan penyebaran Olividae di sepanjang pantai Triangulasi – Ngagelan Penelitian dilakukan dengan metode survey yaitu dengan menjelajahi sepanjang pantai dari Triangulai sampai Ngagelan . Pengumpulan sampel dilakukan dengan grab sampling . Setiap titik ditemukan specimen Olividae ditentukan koordinatnya dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Sampel Olividae yang ditemukan dikoleksi, yang kemudian diidentifikasi untuk mengetahui nama jenisnya. Dari hasil penelitian ditemukan lima jenis Gastropoda yang termasuk famili Olividae yaitu Oliva vidua, O. caerulea, O. oliva, O. elegans dan Agaroja nebulosa. Penyebaran gastropoda dari famili olividae lebih banyak di daerah Pantai Ngagelan Kata kunci : Keanekaan, Olividae, penyebaran, Alas Purwo
DIVERSITY AND DISTRIBUTION OF OLIVIDAE ALONG COASTS TRIANGULASI - NGAGELAN IN ALAS PURWO NATIONAL PARK EAST JAVA ABSTRACT The Research has been done about the diversity and distribution of gastropod family Olividae along the beach Triangulasi - Ngagelan Alas Purwo National Park in East Java , the purpose of this research are to obtain the species and distribution Olividae along the coast Triangulasi - Ngagelan research was conducted by survey method is to explore along the coast of Triangulasi until Ngagelan . The collection of samples was done by grab sampling. Each point is found Olividae specimen determined coordinates using GPS ( Global Positioning System) . Olividae samples collected were found , which was identified to determine the species . The research found five species of gastropods which includes family Olividae ie Oliva vidua , O. caerulea , O. oliva , O. elegans and Agaroja nebulosa . The distribution of gastropods of the family olividae higher in the Ngagelan beach Keyword : diversity, Olividae, Distribution, Alas Purwo
136
LS-69
KOMPOSTING LIMBAH DEKORTIKASI RAMIE DENGAN STARTER JAMUR LIGNOSELULOLITIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN RAMIE (Boehmeria nivea L.Gaud) Asri Peni Wulandari, Karlina Sulistiyani, Tia Setiawati Departemen Biologi, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected]
ABSTRAK Proses produksi tanaman rami untuk industri tekstil menghasilkan china grass dan limbah dekortikasi berupa chip kayu dengan kandungan lignoselulolitik yang tinggi sehingga dapat dijadikan bahan baku kompos. Kompos ramie ini selanjutnya akan digunakan dalam sistem budidaya tanaman ramie. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan kombinasi jenis dan dosis starter jamur lignoselulolitik terbaik yang digunakan untuk proses pengomposan dan mendapatkan dosis kompos terbaik yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman rami. Penelitian ini terdiri dari dua tahap perlakuan yaitu pembuatan kompos dan pengujian kompos pada tanaman rami. Tahap pembuatan kompos terdiri dari pengomposan limbah dekortikasi rami menggunakan kombinasi jenis dan dosis starter jamur dengan dosis 1%, 3%, dan 5% yang dikomposkan selama 10 hari. Parameter utama yang diamati adalah kualitas kimia kompos. Tahap pengujian kompos pada tanaman rami terdiri dari 4 perlakuan dosis kompos 10%, 20%, 30%, dan tanpa penambahan kompos. Parameter yang diamati meliputi tinggi batang tanaman, diameter batang utama tanaman, panjang akar, jumlah daun, luas daun, dan berat kering tanaman pada akhir masa pengamatan yaitu 30 hari setelah tanam. Analisis data dilakukan secara deskiptif pada data hasil pengomposan sedangkan pada data pengujian kompos terhadap tanaman dianalisis menggunakan ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan starter konsorsium dua isolate lignoselulolitik dengan dosis 5% efektif dalam pengomposan limbah dekortikasi ramie yang menghasilkan kadar N sebesar 3,64%, kadar P 0,79%, kadar K 1,09%, dan C/N rasio 13,32%. Hasil pengujian kompos terhadap pertumbuhan rami menunjukkan bahwa penggunaan dosis kompos 30% efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman ramie dengan rata-rata tinggi tanaman 18,90 cm, diameter batang 1,21 cm, panjang akar 23,85 cm, jumlah daun 11 helai, luas daun 269,06 cm 2, dan berat kering tanaman 4,752 gram. Kata Kunci : Jamur, kompos, lignoselulolitik, ramie, starter
137
LS-70
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN BENALU KAKAO (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. ) 1,2,3
Helmina Br. Sembiring, Sovia Leni, Lamek Marpaung Departmen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera utara, Medan (
[email protected]), (
[email protected]), (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi senyawa fitokimia dan menguji aktivitas antioksidan ekstrak metanol, ekstrak etil asetat, total flavonoida dan aglikon flavonoida daun benalu kakao (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.). Serbuk kering daun Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) (10 Kg) diekstraksi maserasi dengan menggunakan metanol, etil asetat, n-heksana dan dihidrolisis dengan HCl 2N. Diperoleh ekstrak metanol sebanyak 830 g (8,3%), ekstrak etil asetat 108 g (1,08%), total flavonoida 45 g (0,06%) dan aglikon flavonoida 6,2 g (0,06%) dan semua ekstrak berwarna hitam. Berdasarkan hasil skrining fitokimia yang dilakukan ekstrak metanol Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, saponin dan tidak terdeteksi adanya alkaloid, ekstrak etil asetat mengandung senyawa flavonoida, terpenoida dan saponin dan tidak terdeteksi adanya tanin dan alkaloid, total flavonoida hanya mengandung flavonoida dan tidak terdeteksi adanya saponin, tanin, alkaloid dan terpenoid. Ekstrak metanol, etil asetat, total flavonoida dan aglikon flavonoida daun Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 30,31; 36,23; 24,07 dan 18,22 g/ml. Sedangkan asam askorbat sebagai kontrol menunjukkan nilai IC 50 12,08 g/ml. Senyawa flavonoida dari daun benalu kakau (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq) dapat berfungsi sebagai antioksidan namun aktivitasnya lebih rendah dari pada asam askorbat. Kata Kunci: Total Flavonoida, Aglikon Flavonoida, Fitokimia, Antioksidan, Dendrophthoe pentandra (L.) Miq ABSTRACT This study aims to detect the phytochemical compounds and test the antioxidant activity of methanol extracts, ethyl acetate extracts, total flavonoids and aglycones flavonoid of cocoa parasite leaves (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.). Dry powder leaves Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.). (10 Kg ) were extracted macerated using methanol , ethyl acetate , n- hexane and hydrolyzed with 2N HCl . Methanol extract obtained 830 g (8.3%), the ethyl acetate extract 108 g (1.08%), total flavonoids 45 g (0.06%) and aglycone flavonoid 6.2 g (0.06%). All extracts are black. Based on the results of phytochemical screening, methanol extract of Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. contains flavonoids, tannins, terpenoids, saponins and have no alkaloids, the ethyl acetate extract contains compounds of flavonoid, terpenoid and saponins and not detected the tannins and alkaloids, total flavonoids containing only flavonoids and have no saponins, tannins, alkaloids and terpenoids. Extract of methanol, ethyl acetate, total flavonoids and aglycone flavonoida of Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) leaves have antioxidant activity with IC50 values respectively of 30.31; 36.23; 24.07 and 18.22 mg / ml. While ascorbic acid as a control showed the IC50 value is 12.08 mg / ml. Leaf mistletoe compounds of cocoa flavonoids contained in leaves of Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. have activity as antioxidant, but its activity is lower than ascorbic acid. Keywords: Total flavonoids, aglycones flavonoid , phytochemicals, antioxidant, Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.
138
LS-71
STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI EKOSISTEM MANGROVE DI BLOK CIKOLOMBERAN CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG, GARUT, JAWA BARAT Andini Lestari, Vidyanti Masykur, Komang Yoga, Diah Arum, dan Joko Kusmoro Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected], 2, 3, 4
ABSTRAK Cagar Alam Leuweung Sancang memiliki potensi keanekaragaman hayati dan pelestarian yang tinggi, salah satunya adalah hutan mangrove. Namun, upaya perlindungan bagi kawasan tersebut banyak mengalami hambatan dikarenakan keterbatasan pengelolaan kawasan dan pemanfaatan sumber daya hayati oleh masyarakat setempat. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian analisis vegetasi mangrove. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran keberadaan mangrove terhadap vegetasi yang terdapat didalamnya dengan melihat struktur dan komposisi tegakan hutan mangrove, sehingga dapat menunjang upaya pelestarian Cagar Alam Leuweung Sancang. Lokasi pengambilan data dilakukan di blok Cikolomberan pada substrat lumpur dan batu dengan menggunakan metode garis berpetak. Metode ini merupakan modifikasi dari metode petak ganda secara purposive sampling dengan ukuran 10x10m dengan 5 plot pada tiap transek yang mengacu pada frekuensi, kerapatan, dominansi dan Indeks Nilai Penting (INP). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 6 jenis penyusun ekosistem mangrove, diantaranya Aegiceras corniculatum, A. floridum, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, dan Xylocarpus granatum. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai INP tertinggi pada vegetasi tingkat semai, pancang, pohon secara berurutan adalah Xylocarpus granatum (176%), Aegiceras floridum (146%), Sonneratia alba (268%) dan nilai INP terendah pada vegetasi tingkat semai, pancang, pohon adalah Sonneratia alba (124%), Rhizophora mucronata (61%), Rhizophora mucronata (32%). Kata Kunci : Cikolomberan, Mangrove, Metode Garis Berpetak, Indeks Nilai Penting ABSTRACT Leuweung Sancang Nature Reserve which has high biodiversity and conservation, one of them is mangrove forest. But, efforts to protection the area have many obstacles causes limited area management and utilization biological resource by local community. Therefore, we did research vegetation analysis of mangove forest. Purpose of this research are knowing the roles of mangrove existence toward vegetation in there by looking at the structure and composition stand of mangrove forest, so it can helps support the effort of conservation in Leuweung Sancang Nature Reserve. The location of data retrieval were taken in Cikolomberan area in a substrate mud and stones by using terraced line method. This method is modification of double plots method in purposive sampling with measured 10x10m within 5 plots in every transect which is refer to frequency, density, dominance, and Important Value (IV). Based on results, obtained 6 species of mangrove ecosystem, including Aegiceras corniculatum, A.floridum, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Rhizophora mucronata, and Xylocarpus granatum. The results showed that the highest IV at the seedling, sapling, tree level sequantially are X.granatum (176%), A.floridum (146%), S.alba (268%) and the lowest IV at the seedling, sapling, tree level sequantially are S.alba (124%), Rhizophora mucronata (61%), R.mucronata (32%). Keywords : Cikolomberan, Mangrove, Terraced Line Method, Important Value
139
140
MI-01
PREMI ASURANSI DENGAN SISTEM BONUS MALUS OPTIMAL Lienda Noviyanti, Achmad Zanbar Soleh dan Budhi Handoko
1Departemen
Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2 Departemen
ABSTRAK Sistem Bonus Malus (BMS) adalah sistem penentuan besaran premi pada tahun berikutnya didasarkan sejarah klaim pemegang polis. Pemegang polis yang pernah mengajukan klaim di tahun sebelumnya akan memperoleh kenaikan premi (malus) pada tahun berikutnya dan sebaliknya, jika tidak mengajukan klaim maka akan memperoleh penurunan premi (bonus). Biasanya BMS diterapkan pada pemegang polis yang loyal terhadap satu perusahaan asuransi selama beberapa periode. Penelitian ini menggunakan pendekatan bayesian untuk memperoleh fungsi densitas posterior dari parameter ratarata banyaknya klaim dan parameter rata-rata besar klaim dari seorang pemegang polis. Selanjutnya besar premi optimal untuk tahun berikutnya diperoleh dengan mengasumsikan frekuensi klaim berdistribusi Geometri dan besar klaim berdistribusi Weibull. Bonus dan malus diberikan sesuai dengan lama periode proteksi asuransi, frekuensi klaim, dan juga besar klaim. Kata kunci: BMS Optimal, Pendekatan Bayesian, Distribusi Frekuensi Klaim, dan distribusi Besar Klaim. ABSTRACT An optimal BMS determines each policyholder a premium based on the number and size or severity of his/her accidents. Under these systems, if an insured makes a claim he moves to a category where he is required to pay a higher premium (malus), and if he does not make a claim he either stays in the same category or moves to a category where he is required to pay a lower premium (bonus). An optimal BMS is usually applied to the policyholders who are loyal to one insurance company for some period. This study uses a Bayesian approach to obtain the posterior density function of the parameters, i.e. the average of number and severity of claims. The number and severity of the claims an insured person has are assumed to follow a Geometric distribution and a Weibull distribution, respectively. . Keywords: Optimal BMS, Bayesian approach, Distribution of the claim frequency, Distribution of the claim severity.
141
MI-02
ELIMINASI IMPULS SISTEM DESKRIPTOR POSITIF Zulakmal , Narwen, Rakib Hablullah , Muhafzan
1,2,3,4
Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Andalas, Padang (
[email protected],
[email protected] ) (
[email protected],
[email protected])
ABSTRAK Dewasa ini sistem deskriptor positif menjadi suatu topik kajian yang menarik mengingat potensinya sebagai model matematika dari berbagai permasalahan nyata. Telah diketahui bahwa solusi sistem deskriptor dapat memuat impuls. Dalam beberapa aplikasi, solusi impuls ini merupakan perilaku yang tidak diinginkan karena dapat mengganggu kinerja sistem. Dalam makalah ini diajukan suatu teknik untuk mengeliminasi impuls sistem deskriptor positif dengan menggunakan feedback. Suatu teorema baru yang menjamin bahwa sistem deskriptor positif tidak memuat impuls didiskusikan. Selain itu, juga diberikan suatu contoh untuk mengilustrasikan metode yang diajukan. Kata kunci: sistem deskriptor positif, impuls, ekuivalen positif ABSTRACT Nowadays the positive descriptor system constitute an interesting study considering it can become a mathematical model of variety of real problem. It is well known that the solutions of descriptor system can contain impulses. In some applications, this impulse is undesirable behavior because it can interfere with the performance of the system. In this paper we propose a technique to eliminate the impulses of the positive descriptor system using a feedback. A new theorem which ensures freedom of impulses of the positive descriptor system is discussed. In addition, it is also given an example to illustrate the proposed method Keywords: positive descriptor system, impulse, positive equivalent
142
MI-03
KONDISI TERUMBU KARANG DAN STRUKTUR KOMUNITAS KARANG PANTAI KELAPA TUJUH KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN Tatang Suharmana Erawan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran
ABSTRAK Terumbu karang adalah ekosistem penunjang kehidupan di laut, harus dilindungi dari kerusakan/kepunahan walaupun berada di kawasan industri. Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai kondisi terumbu karang dan menganalisis struktur komunitas karang Pantai Kelapa Tujuh (PKT) Suralaya Cilegon Banten. Hasilnya diharapkan akan berguna sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut dan pengelolaannya. Metode yang digunakan adalah Line Intercept Transect/LIT (English et al, 1994). Penilaian kondisi terumbu karang mengacu kepada Kep. Men LH No. 04 tahun 2001 dalam Zulhasni dkk, (2005). Analisis komunitas karang meliputi: identifikasi jenis, identifikasi life form, penilaian similaritas jenis antar lokasi, penghitungan dominansi relatif dan frekuensi relatif jenis. Terdapat dua blok terumbu karang di PKT. Kondisi terumbu karang blok 1 termasuk dalam kategori sedang, dan blok 2 termasuk kedalam kategori buruk, kecenderungannya turun yang berarti memerlukan upaya pengelolaan. Komunitas karang PKT terdiri dari 41 species karang anggota dari 12 familia. Familia Acroporidae, Faviidae dan Poritidae merupakan familia-familia yang anggotanya paling banyak. Life form-nya sebagian besar massive dan sebagian lagi bercabang, submassive, digitatus, encrusting, foliose dan mushroom. Kesamaan jenis antar ke dua blok terumbu rendah yaitu hanya 12 %. Cypastrea serailia, Heliopora corulea, Porites lutea dan Porites profundus merupakan jenis-jenis karang yang dominan. Tingkat dominansinya di masing-masing blok terumbu berbeda. Kata Kunci: Structur komunitas karang, Terumbu karang, Pantai Kelapa Tujuh, Suralaya ABSTRACT Coral reefs are ecosystems supporting life at sea, must be protected from damage / extinction despite being in an industrial area. This study aimed to assess the condition of coral reefs and to analysis coral community structure of Pantai Kelapa Tujuh (PKT) SURALAYA Cilegon Banten. The results are expected to be useful as a baseline for further research and management. The method used is the Line Intercept Transect / LIT (English et al, 1994). Assessment of the condition of coral reefs referring to Kep. Men LH No. 04 2001 (Zulhasni et al, 2005). Analysis of coral communities include: identification of species and the life form, assessment of the similarity of coral species between locations, counting the relative dominancy and relative frequency of the species. There are two blocks of coral reefs in the PKT. The condition of coral reef of blocks 1 included in the medium category, and blocks 2 included into the category of bad. The trend lines are down means requires management efforts. Coral community of PKT consists of 41 coral species belongs to 12 families. Acroporidae, Faviidae and Poritidae are families who has the most members. The majority of the life form is massive, the others are branched, submassive, digitatus, encrusting, foliose and mushroom. The similarity of species composition between the two blocks of coral reefs is low at only 12%. Cypastrea serailia, Heliopora corulea, Porites lutea and Porites profundus are the kinds of dominant coral. The level of dominancy in each block is differ. Keywords: Community structure, coral reefs, Pantai Kelapa Tujuh, Suralaya
143
MI-04
GRUP KUOSIEN SEBAGAI REPRESENTASI KODE GENETIK STANDAR BERDASARKAN KIMIA NUKLEOTIDA 1
Isah Aisah, Nurul Ula S
Departemen Matematika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) 2 Mahasiswa S2 Matematika ITB (
[email protected])
ABSTRAK Kode genetik adalah satu set instruksi untuk mentransfer data genetik yang tersimpan dalam bentuk DNA atau RNA menjadi protein. Pada kajian Montano et al [3], kumpulan basa nitrogen dalam rantai * + yang kemudian dicocokkan RNA dihimpun dan disajikan dalam suatu himpunan *( ) ( ) ( ) ( )+ .Selanjutnya dalam artikel Jose et al, 2006 : 217 dengan * + dicocokkan *( ) ( ) ( ) ( )+. Dengan pencocokan himpunan tersebut, maka N memiliki sturktur Aljabar sebagai Grup Komutatif terhadap penjumlahan, juga membentuk Grup Kuosien, serta membentuk Lapangan Galois atau GF(4). Selain dari itu, juga membentuk struktur ruang vektor atas GF(4). Sehingga . Terdapat tiga buah grup Kuosien yang dapat dibentuk dari Kode genetik Standar, hal ini tergantung dari Sub grup Normal sebagai pembentuknya. Pada makalah ini akan ditinjau salah satu grup Kuosien sebagai Representasi dari Kode genetik Standar yang merupakan multycube NNN berdimensi tiga. Kata kunci : Kode Genetik Standar, RNA, DNA ABSTRACT The genetic code is a set of instructions for the transfer of genetic data that is stored in the form of DNA or RNA into proteins. In the study Montano et al [ 3 ] , a collection of nitrogenous bases in the RNA chain compiled and presented in a set N = { C , U , A, G } are then matched with *( ) ( ) ( ) ( )+ .Next article Jose et al , 2006: 217 sets N = { C , U , A, G } matched *( ) ( ) ( ) ( )+. With these match , then N has its structure Commutative Algebra as a group under addition , also form the quotient group , and form the Galois field or GF ( 4 ) . Apart from that, NNN also form the structure of a vector space over GF ( 4 ) . So . There are three groups quotients which can be formed from standard genetic code , it depends on the Sub Normal group as a constituent . In this paper will be reviewed one of the groups quotients as a Representation standard genetic code which is a three-dimensional multycube NNN . Keywords: Standard Genetic Code, RNA, DNA
144
MI-05
PENERAPAN REGRESI DERET WAKTU DENGAN METODE VARIASI KALENDER PADA DATA PERMINTAAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK SAPI (STUDI KASUS: DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG)
1)
Priani Nadhira Sudarma, Toni Toharudin, Achmad Bachrudin
Mahasiswa, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2) Dosen, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3) Dosen, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Permintaan daging sapi di kalangan masyarakat Indonesia semakin hari semakin meningkat, termasuk di Kota Bandung. Pelonjakan permintaan daging sapi di Kota Bandung terjadi pada dua hari sebelum Ramadan dan tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Hal tersebut menyebabkan pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung sulit untuk menentukan jumlah jasa pemotong yang akan digunakan pada hari-hari pelonjakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan jumlah permintaan sapi yang dipotong pada dua hari sebelum ramadan dan tujuh hari sebelum lebaran di tahun 2016. Dari data yang diperoleh, permintaan daging sapi tersebut bersifat stasioner dan musiman karena selalu mengalami pelonjakan di dua pra-event tersebut. Namun, kedua hari raya tersebut mengacu kepada kalender Islam dan pada kalender Masehi akan mengalami pergeseran maju setiap tahunnya. Pergeseran ini kemudian disebut sebagai variasi kalender. Metode yang digunakan yaitu metode variasi kalender dengan pendekatan regresi time series. Kata Kunci: Jumlah Permintaan Pemotongan Daging Sapi, Metode Variasi Kalender, Peramalan, Regresi Deret Waktu. ABSTRACT Demand for beef in Indonesia society is increasingly rising, including in the city of Bandung. Surge in demand for beef in Bandung occurred on two days before Ramadan and seven days before Idul Fitri. This led to the Department of Agriculture and Food Security Bandung difficult to determine the number of cutting services to be used in the days of the surge. This study aims to predict the number of cattle slaughtered on request two days before Ramadan and seven days before Eid in 2016. From the data obtained, the demand for beef is stationary and seasonal because it always experience a spike in the two pre-event. However, both referring to the feast of the Islamic calendar and the Masehi calendar will experience a shift forward each year. This shift is then referred to as the calendar variations. The method used is the calendar variations method with time series regression approach. Keywords: Total Request Cutting Beef, Variation Method Calendar, Forecasting, Time Series Regression.
145
MI-06
PERBANDIGNAN EFFISIENSI GENERALIZED ESTIMATING EQUATION (GEE) DAN INDEPENDENCE ESTIMATING EQUATIIONS PADA DATA BINARY LONGITUDINAL (Studi Kasus di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung)
Bornok Fagabe ,Septiadi Padmadisastra dan Yudhie Andriyana Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Jatinangor *Email:
[email protected] ABSTRAK Penggunaan Generalized Linear Model yang sering disebut dengan GLM dalam penggunaannya menghendaki adanya pemenuhan asumsi normalitas dan independensi antar pengamatan. Dalam banyak hal pengamatan terhadap subjek dilakukan berulang kali agar diyakini bagaimana bentuk perilaku dari variabel pengamatannya, seperti dalam bindang ilmu kedokteran, akibatnya kemungkinan besar antar pengamatan tidak silang independen. Oleh penggunanya, GLM tidak baik digunakan untuk kasus tersebut, dalam penelitian ini akan disampaikan suatu perbandingan effisiensi parameter antara estimator Generalized Estmating Equation (GEE) dan Independence Estimating Equatiions dalam menyelasaikan sebuah respon biner berdasarkan sebuah kovariat dengan waktu pengamatan berulang. Dalam penelitian ini menggunakan data mengenai data curah hujan di beberapa daerah di kota Bandung. Kata kunci : Data Longitudinal, Generalized Estimation Equation, Equatiions.
Independence Estimating
146
MI-07
STUDI KEANEKARAGAMAN SERANGGA POLINATOR PADA TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN LEMBANG JAWA BARAT 1
Putri Kartikasari, Hikmat Kasmara
Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman serta populasi serangga polinator pada tanaman terung Solanum melongena di Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang Jawa Barat. Metode yang digunakan merupakan metode observasi dan pengoleksian langsung untuk pengambilan sampel sedangkan pada pengamatan populasi serangga menggunakan metode scan sampling dengan plot pengamatan 3x1 m2. Dari hasil penelitian terdapat 9 jenis serangga polinator yang menyerbuki tamanan terung yaitu Agapostemon virescent, Xylocopa confusa, Lasioglossum leucozonium, Apis cerana, Campsomeris radula, Xylocopa latipes, Ceratina calcarata, Drosophila immigrans dan Xylocopa caerulea. Apis cerana merupakan spesies serangga polinator dengan kehadiran terbanyak dari keseluruhan pengamatan . Nilai kelimpahan mutlak dan frekuensi mutlak Apis cerana yaitu 57,3% (km) dan 55% (fm). Nilai kelimpahan relatif dan frekuensi relatif dari Apis cerana juga memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan jenis serangga penyerbuk yang ditemukan yaitu 33,4% ( kr) dan 23,45 (fr). Drosophila immigrans dan Xylocopa caerulea, memiliki nilai kelimpahan relatif dan frekuensi relatif terkecil yaitu 1,7 (kr) dan 1,73 (fr). Nilai indeks keanekaragaman ShannonWiener pada keseluruhan pengamatan adalah 1,76 (Keanekaragaman sedang). Kata kunci: Keanekaragaman, Populasi, Serangga Polinator, Terung ABSTRACT This Research was aim diversity and population of insect pollinators on eggplant Solanum melongena in Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang West Java. Research was conducted by observation method and direct sampling technique, the observation of insects population used scan sampling method by 3x1 m2 plots. The result was obtain 9 insects pollinators species that is pollinate eggplant, Agapostemon virescent, Xylocopa confusa, Lasioglossum leucozonium, Apis cerana, Campsomeris radula, Xylocopa latipes, Ceratina calcarata, Drosophila immigrans and Xylocopa caerulea.. Apis ceranana is the insect pollinators species with the presence of most from the overall observations. Absolute abundance values and absolute frequency Apis ceranana is 57.3% (km) and 55% (fm). Values relative abundance and relative frequency of Apis cerana also has the highest value compared to other species of insect pollinators found are 33.4% (kr) and 23.45 (fr). Drosophila immigrans and Xylocopa caerulea, has a smallest value of relative abundance and relative frequencies 1.7 (kr) and 1.73 (fr). Value Shannon-Wiener diversity index on the overall observation was 1.76 (medium Diversity). Keywords: Eggplant, Diversity, Insect Pollinators, Population
147
MI-08
PERBANDINGAN MODEL GRNN DAN RBF DALAM PREDICTABILITY UNPRECEDENTED RESTLESSNESS SEBAGAI INDIKATOR KUAT KRISIS BERAS TAHUN 2008 Teni Nur Azizah , Septiadi Padmadisastra, Yuyun Hidayat 1)Mahasiswa Statistika Universitas Padjadjaran 2)Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran 3) Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor, Kab. Sumedang 45363 Email : 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
ABSTRAK Beras merupakan makanan pokok bagi orang yang tinggal di umumnya Asia Tenggara. Konsumsi beras secara terus menerus pada suatu saat dapat menimbulkan krisis karena bahan persawahan yang dipakai untuk menanam padi semakin berkurang seiring meningkatnya jumlah penduduk, oleh karena itu menjadi penting untuk dapat membuat suatu forecast mengenai kejadian krisis beras di saat yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan Predictability Unprecedented Restlessness (UR) dengan visibility 5 tahun dengan menjadikan data krisis beras tahun 2008 di negara Bangladesh, Philipina, Senegal, Srilanka, dan Thailand sebagai data testing. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jaringan Saraf Tiruan dengan masing-masing pendekatan yaitu Generalize Regression Neural Network (GRNN) dan Radial Basis Function (RBF). Kemudian nilai ramalan Restlessness dibentuk dalam selang untuk tiap masing-masing tahun. Hasil dari nilai ramalan Restlessness tertinggi dan nilai ramalan Restlessness terendah dibentuk menjadi 100 skala yang mewakili tiap tahunnya. Kemudian skala tiap tahunnya dipilih secara acak lalu dibentuk menjadi satu jalur Restlessness. Algoritma CY akan digunakan untuk mendeteksi kejadian Unprecedented pada setiap jalur Restlessness. Setiap nilai Restlessness pada satu jalur dibandingkan dengan nilai UCL tiap tahun. Negara yang mampu menunjukan sifat Predictable indikator UR dengan visibility 5 tahun adalah negara yang mampu melebihi proporsi 60% kejadian Unprecedented Restlessness pada tahun 2008.
148
MI-09
PERAMALAN TEMPERATUR UDARA MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (Study Kasus di Badan Geofisika klas 1 Tangerang)
Anna Rahmawati, Septiadi Padmadisastra dan Yuyun Hidayat
Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas *Email:
[email protected]
ABSTRAK Artificial Neural Network (ANN) atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu metode yang sudah banyak dikembangkan untuk pendugaan. Metode ini juga dapat dipakai untuk meramalkan berdasarkan pola kejadian yang ada di masa lampau. Ini dapat dilakukan mengingat kemampuan jaringan syaraf tiruan untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya. Pada dekade terakhir terjadi peningkatan temperatur terutama di kota besar tidak terkecuali di kota Tangerang. Dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan temperatur udara adalah kekeringan, krisis air, hingga perubahan cuaca. Di wilayah Tangerang temperatur udara adalah salah satu faktor yang penting untuk menunjang bidang pertanian. Dengan adanya perubahan atau kenaikan temperatur udara dapat menentukan perkembangbiakan hama penyakit yang dapat menyerang tumbuhan. Untuk mengantisipasi perubahan suhu udara diperlukan suatu model yang dapat meramalkan kondisi udara / temperatur. Model yang banyak digunakan adalah model ARIMA untuk pendekatan model linear. Akan tetapi kerap kali data temperatur udara menunjukan pola non linier, maka dari itu diperlukan metode peramalan non linier dalam peramalan temperatur udara yaitu dengan menggunakan metode Artificial Neural Network. Maka dari itu dalam penelitian ini akan meramalkan temperatur udara menggunakan metode Artificial Neural Network. Kata kunci: Artificial Neural Network, Peramalan , Temperatur Udara
149
MI-10
EKSPLORASI SOFTWARE R UNTUK FITTING SEMIVARIOGRAM SPHERICAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR DAN UJI ANALISIS SENSITIVITAS Tegar Bratasena WKM, Diah Chaerani, Budi Nurani R
132
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor, Sumedang 45363 Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Semivariogram adalah diagram setengah variansi dari observasi spasial yang berada pada suatu jarak tertentu. Model ini digunakan untuk mendeskripsikan kolerasi spasial. Pada Model Semivariogram terdapat dua parameter yaitu sill dan range. Semivariogram terdiri dari semivariogram eksperimental dan semivariogram teoritis. Dalam makalah ini dikaji Eksplorasi Software R untuk Fitting Semivariogram Spherical menggunakan Pemrograman Linear dan Uji Analisis Sensitivitas. Hasil optimal diperoleh dari meminimumkan Nilai Error Semivariogram Eksperimental terhadap Semivariogram Spherical. Setelah mendapatkan hasil error yang optimal lalu dilakukan uji Analisis Sensitivitas. Untuk studi kasus, Model Semivariogram diterapkan pada data penyebaran abu vulkanik dari Gunung Tambora dan dihitung dengan menggunakan bantuan software R. Hasil eksperimen numerik menunjukkan bahwa estimator yang optimal dapat diperoleh dengan menyelesaikan permasalahan Pemrograman Linear yang dibangun. Kata kunci: Pemrograman Linear, Semivariogram, Analisis Sensitivitas ABSTRACT Semivariogram is a half of variance of spatial observations in a certain distance. This model is used to describe the spatial correlation. Semivariogram model contain two parameters, there are sill and range. Semivariogram consists of semivariogram experimental and theoretical semivariogram. In this paper, an Exploration of Software R for fitting Spherical Semivariogram using Linear Programming and Sensitivity Analysis is studied. The optimal result is obtained by minimizing the error value between experimental semivariogram and theoretical semivariogram. After getting the optimal result, the Sensitivity Analysis is done. For a case study, semivariogram models are applied to the data of volcanic ash that spreads from Mount Tambora and the calculation is done using Software R. The result of numerical experiments show that the optimal estimator can be obtained by solving the problem of Linear Programming. Keywords: Linear Programming, Semivariogram, Sensitivity Analysis
150
MI-11
KERAGAMAN JENIS JAMUR YANG DAPAT DIKONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM) DI CAGAR ALAM DAN TAMAN WISATA ALAM KAMOJANG, KABUPATEN BANDUNG - GARUT, JAWA BARAT 1,2&3
Putut Fajar Arko, Betty Mayawatie Marzuki dan Joko Kusmoro
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang Km.21 Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis jamur yang dapat konsumsi di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Kamojang, Kabupaten Bandung - Garut, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah dibantu garis transek dan wawancara semi struktural ke penduduk sekitar Taman Wisata Alam Kamojang, Kabupaten Bandung - Garut, Jawa Barat. Hasil penelitian yang didapat lalu di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini didapatkan 35 jenis jamur makroskopis yang mampu dijadikan bahan konsumsi, yaitu Armillaria sp., Auricularia sp., Cerrena sp.[1], Cerrena sp.[2], Clavulina sp., Fistulina hepatica, Ganoderma sp.[1], Ganoderma sp.[2], Inocybe sp., Marasmiellus sp.[1], Marasmiellus sp.[2], Marasmiellus sp.[3], Marasmiellus sp.[4], Marasmius sp.[1], Marasmius sp.[2], Marasmius sp.[3], Marasmius sp.[4], Microporus xanthopus, Oudemansiella sp., Phellinus sp., Phlebia sp., Pleurotus sp., Pluteus thomsonii, Polyporus meridionalis, Polyporus tenuiculus, Polyporus udus, Postia sp., Schizophyllum commune, Stereum rameale, Stereum gausapatum, Stereum ostrea, Suillus sp., Xylaria longipes, Xylaria sp.[1], dan Xylaria sp.[2]. Dari ke-35 spesies tersebut hanya 10 spesies yang baru dimanfaatkan masyarakat Desa Kamojang sebagai bahan pangan dan obat, yaitu Armillaria sp., Auricularia sp., Fistulina hepatica, Ganoderma sp.[1], Ganoderma sp.[2], Marasmiellus sp.[2], Oudemansiella sp., Polyporus meridionalis, Polyporus tenuiculus, dan Polyporus udus. Kata kunci: edible mushroom, Fungi, Kamojang, keragaman. ABSTRACT The purpose of this study was to determine the species of edible mushroom in Kamojang Natural Reserves and Nature Park, Bandung - Garut, West Java. The method used in this research were Exploration Method assisted with Line transect and semi-structural interviews to people around Kamojang Nature Reserves and Nature Parks, Bandung - Garut, West Java. The results of the study were obtained and analyzed descriptively. The results of this study were 35 species of macroscopic fungi that categorized as Edible Mushroom found in Kamojang Nature Reserves and Nature Parks, i.e. Armillaria sp., Auricularia sp., Cerrena sp. [1], Cerrena sp.[2], Clavulina sp., Fistulina hepatica, Ganoderma sp.[1], Ganoderma sp.[2], Inocybe sp., Marasmiellus sp.[1], Marasmiellus sp.[2], Marasmiellus sp.[3], Marasmiellus sp.[4], Marasmius sp.[1], Marasmius sp.[2], Marasmius sp.[3], Marasmius sp.[4], Microporus xanthopus, Oudemansiella sp., Phellinus sp., Phlebia sp., Pleurotus sp., Pluteus thomsonii, Polyporus meridionalis, Polyporus tenuiculus, Polyporus udus, Postia sp., Schizophyllum commune, Stereum rameale, Stereum gausapatum, Stereum ostrea, Suillus sp., Xylaria longipes, Xylaria sp.[1], and Xylaria sp.[2]. From the 35 species of Edible Mushroom, only 10 species that had been used by villagers in Kamojang as a food and medicine, i.e. Armillaria sp., Auricularia sp., Fistulina hepatica, Ganoderma sp. [1], Ganoderma sp.[2], Marasmiellus sp.[2], Oudemansiella sp., Polyporus meridionalis, Polyporus tenuiculus, and Polyporus udus. Keywords: diversity, edible mushroom, Fungi, Kamojang.
151
MI-12
PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION PADA INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PROVINSI PAPUA M. Fathurahman, Purhadi, Sutikno, dan Vita Ratnasari
1Mahasiswa Program Doktor Jurusan Statistika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 1Program Studi Statistika Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Mulawarman, Samarinda (
[email protected]) 2Jurusan Statistika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (
[email protected]) 3Jurusan Statistika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (
[email protected]) 4Jurusan Statistika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya (
[email protected])
ABSTRAK Model Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) merupakan pengembangan dari model regresi logistik yang mempertimbangkan faktor lokasi. Faktor ini digunakan sebagai pembobot dan memiliki nilai yang berbeda untuk setiap lokasi yang menunjukkan sifat lokal pada model GWLR. Penaksiran parameter model GWLR menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) terboboti. Pembobot yang digunakan adalah pembobot fungsi Kernel Gaussian dan Bisquare. Pengujian parameter menggunakan metode Maximum Likelihood Ratio Test (MLRT) dan uji Wald. Model GWLR diaplikasikan pada pemodelan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) kabupaten/kota di provinsi Papua tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penaksir parameter model GWLR dengan metode MLE terboboti berbentuk fungsi yang tidak closedform. Metode iterasi Newton-Raphson digunakan untuk mendapatkan penaksir parameter model GWLR. Statistik uji pada pengujian parameter mendekati distribusi F dan distribusi normal. Model GWLR dengan pembobot fungsi Kernel Gaussian adalah model terbaik pada pemodelan IPKM kabupaten/kota di provinsi Papua tahun 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi IPKM kabupaten/kota di provinsi Papua tahun 2013 adalah persentase penduduk yang tamat perguruan tinggi dan persentase penduduk miskin. Kata kunci: GWLR, MLE, MLRT, Wald, IPKM ABSTRACT Geographically Weighted Logistic Regression (GWLR) model is a development of the logistic regression model that considers the location factor. This factor is used as the weight and has a different value for each location that indicates the local nature of the GWLR model. Weighting Maximum Likelihood Estimation (MLE) method is applied to estimate GWLR model parameters. The weighting used is the Kernel Gaussian and Bisquare weighting function. Maximum Likelihood Ratio Test (MLRT) method and the Wald test for testing GWLR model parameters. GWLR model is applied to the modeling of public health development index (PHDI) districts/cities in the province of Papua in 2013. The results showed that GWLR model parameters estimator with weighted MLE method were non-closed form. Newton-Raphson iteration method is used to obtain parameters estimator. Statistical test on the testing of parameters were approached by F distribution and normal distribution. GWLR model with the Kernel Gaussian weighting function is the best model on modeling PHDI districts/cities in the province of Papua in 2013. Factors that significantly affect PHDI at the districts/cities in the province of Papua in 2013 are percentage of people who graduated from higher education and percentage of poor people. Keywords: GWLR, MLE, MLRT, Wald, PHDI
152
MI-13
PENGARUH TINGKAT BUNGA TERHADAP PENENTUAN HARGA SUATU KONTRAK OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES 1
Riaman, Betty Subartini, F. Sukono
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Kegiatan Investasi akhir-akhir ini berkembang pesat. Investasi yang popular saat ini antara lain investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham. Selain Investasi saham di pasar modal, terdapat investasi opsi saham di pasar derivatif. Opsi merupakan salah satu bentuk sekuritas derivatif. Pada dasarnya opsi merupakan hak untuk melakukan sesuatu dan tidak berkewajiban untuk melakukannya. Di dalam menentukan harga opsi, tingkat bunga, volatilitas, dan faktor lain berpengaruh. Pada paper ini, akan dibahas bagaimana dan berapa besar pengaruh tingkat bunga terhadap harga suatu kontrak opsi. Model yang digunakan adalah model Black-Scholes. Dengan menggunakan model BlackScholes, akan ditentukan harga opsi beli dan opsi jual serta akan ditunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat bunga maka semakin tinggi harga opsi beli dan semakin rendah harga opsi jual dan sebaliknya. Kata Kunci: Harga Opsi, model Black-Scholes, Opsi, Tingkat Bunga. ABSTRACT Nowadays, Investment grow rapidly. Many people invest in land, jewelry, and stocks sectors. Aside from that, there is newer investment called options in derivative security. In short, options holder have a right to exercise his contract but not an obligation. To determine options price, some factors must take in to account, such as interest rate, volatility, etc. In this paper, we will show how and how much interest rates affect in options price. The model that will be used is Black-Scholes Options Pricing Model. We will show how much call options and put options price, also we will show that interest rates have positive correlations with call options but negative ones with put option. That is if the interest rates increase, call options price will increase too, but put options price will decrease. Keywords: Black-Scholes Option Pricing Model, Interest Rates, Options, Options Price.
153
MI-14
KEANEKARAGAMAN SERANGGA PENYERBUK TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus, L.) DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN (BALITSA), LEMBANG, JAWA BARAT 1
Dania Clarisa, Hikmat Kasmara
Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2 Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Tanaman mentimun merupakan salah satu jenis tanaman holtikultura yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Serbuk sari pada bunga tanaman mentimun memiliki tekstur yang lengket sehingga penyerbukannya dibantu oleh serangga penyerbuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, keadaan populasi, serta indeks keanekaragaman serangga penyerbuk tanaman mentimun. Metode yang digunakan adalah metode survei pada lahan perkebunan mentimun seluas 42 m 2. Pengamatan dilakukan dalam 7 periode waktu, mulai dari pukul 08.00-15.00 WIB selama 7 hari. Pada setiap periode waktu dilakukan pengamatan serangga penyerbuk pada 3 plot, masing-masing plot berukuran 1x3 m2, untuk setiap plotnya dilakukan pengamatan selama 10 menit. Serangga yang hinggap ditangkap dengan menggunakan insect net. Parameter fisika lingkungan yang dicatat terdiri dari suhu udara, kelembaban udara, intensitas cahaya, dan kecepatan angin. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 15 jenis serangga penyerbuk pada tanaman mentimun. Campsomeris trifasciata memiliki jumlah individu terbanyak yaitu sebesar 23 individu dengan nilai KR tertinggi sebesar 21,90%. Sedangkan spesies dengan jumlah individu terendah yaitu pada jenis Tyreus caeruleopunctatus, Xylocopa caerulea, Lucilia sericata, Episyrphus balteatus, dan Eurema hecabe dengan masing-masing hanya berjumlah 1 individu dan nilai KR sebesar 0,95%. Hasil analisis indeks Shannon-Wiener menunjukkan nilai H’ = 2.226, indeks kemerataan (E’) sebesar 0.822, dan nilai dominansi jenis (D) sebesar 0.35. Kata kunci: Serangga penyerbuk, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi, Kebun Mentimun ABSTRACT Cucumber plants is one of the horticultural crops type that can not self-pollinating. Cucumber pollen is very sticky, so the pollination is assisted by insect pollinators. The purpose of the study was to determine the species, the population as well as the Diversity Index of insect pollinators for cucumber plants. This study used survey method on cucumber plantation with an area of 42m2. Observations were conducted in seven periods of time starting at 08.00 a.m until 03.00 p.m during seven days. In each period of time, the insect pollinators were observed at three plots (1x3 m2 each) for ten minutes. The insect caught using insect net. The abiotic parameters were recorded including temperature, humidity, light intensity, and wind velocity. The result showed that 15 species of insect pollinators were obtained. Campsomeris trifasciata has the highest number that is equal to 23 individuals with the highest abundance of 21.90%. While the species with the lowest number of individuals were Tyreus caeruleopunctatus, Xylocopa caerulea, Lucilia sericata, Epysirphus balteatus, and Eurema hecabe with each number only one individual and abundance value of 0.95%. The analysis result showed that the Shannon-Wiener Index (H’) is 2.226, Eveness Index (E) 0.822, and Dominance Index (D) 0.35. Keywords: Pollinator insect, Diversity, Eveness, Dominance, Cucumber Plants
154
MI-15
ANALISIS REGRESI POISSON UNTUK MENENTUKAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN PEMAIN DALAM PERTANDINGAN ( Studikasus: Age of Empire 2) Ega Tri Marshelia, Bertho Tantular,Budhi Handoko,Gumgum Darmawan 1
Ega Tri Marshelia, UNPAD, Bandung (
[email protected]) 2) Bertho Tantular,Statistika UNPAD, (
[email protected]) 3) Budhi Handoko, Statistika UNPAD, (
[email protected]) 4) Gumgum Darmawan, Statistika FMIPA UNPAD (
[email protected])
ABSTRAK Regresi Poisson merupakan salah satu penerapan dalam Generalized Linear Model (GLM). Analisis regresi Poisson digunakan untuk menganalisis hubungan antara sebuah variable dependen yang menyatakan data terhitung atau data count berdistribusi Poisson dengan satu atau lebih variable independen yang dapat berjenis kontinu atau kategori. Dalam GLM asumsi kemohogenan varians dan kenormalan tidak harus dipenuhi namun dalam regresi Poisson terdapat asumsi equidispersi dimana nilai variansi dan mean dari bernilai sama yaitu: V ar(Y |x) = E(Y |x) = µ. Data yang digunakan dalam penerapan model regresi Poisson adalah data dari studi kasus pertandingan game Age of Empire 2 melalui Hamachi dengan variabel respon adalah banyaknya kemenangan (y) sedangkan variable predictor adalah Civization terbanyak (x1), posisi terbanyak (x2), strategi terbanyak (x3) dan rata-rata kecepatan mencapai Castle (x4). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kemenangan pemain dalam game tersebut. Kata kunci: Age of Empire2, Regresi Poisson, GLM.
ABSTRACT Poisson regression model is one of some application of the Generalized Linear Model (GLM). Poisson regression analysis was used to analyze the relationship between a dependent variable that express count data with Poisson distributed and some independent variables that are continuous or category. In GLM assumption, homogenity of variance and normality does not require but assume the mean and variance of the response variables are equal. It is: V ar(Y |x) = E(Y |x) = µ. The Poisson regression model can be applied on the data of the game Age of Emipre 2 via Hamachi with the variable response is the number of win (y) whereas the predictor responses are the the most civitazion the most strategy ang the average of speed until Castle Age. This analysis aims to determine the factors that influence the winner of the game. Keywors: Age of Empire2, Regresi Poisson, GLM.
155
MI-16
PENDETEKSIAN OUTLIER DALAM DATA BERKALA P. N. Oktavia, S. Padmadisastra dan B. Tantular 1
Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA UNPAD Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNPAD Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran Jatinangor Email:
[email protected] ,
[email protected] 2,3
ABSTRAK Meramalkan kejadian dimasa depan merupakan hal yang penting untuk dicari dalam rangka membuat kebijakan pada masa depan. Keadaan data sangat mempengaruhi akurasi peramalan. Data yang bersifat fluktuatif biasanya disebabkan oleh beberapa faktor intervensi. Akibatnya adalah terdapat outlier yang dapat mempengaruhi hasil dari peramalan. Oleh karena itu perlu dicari sebuah pendekatan untuk menetapkan bahwa apakah sebuah pengamatan masalah terdapat outlier atau tidak. Dalam makalah ini sebuah pendekatan pendeteksian outlier akan dibahas dan diterapkan pada data mengenai harga sapi setiap periode waktu di Jawa Barat. Kata Kunci: Data berkala, deteksi outlier. ABSTRACT Predicting the future events is an important thing to look for in order to make policy in the future . The state of the data greatly affect the accuracy of forecasting . Data fluctuated usually caused by several factors intervene . The result is that there are outliers that may affect the results of forecasting . It is therefore necessary to find an approach to establish that there is a problem if an observation outlier or not . In this paper an outlier detection approach will be discussed and applied to the data on the price of cattle each time period in West Java . Keywords : Periodic data ,Outlier detection.
156
MI-17
PEMETAAN KOTA/KABUPATEN DI JAWA BARAT BERDASARKAN POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA KOLAM AIR TAWAR MENGGUNAKAN METODE ANALISIS BIPLOT S A Herdiana Putri , Titi Purwandari, Dra., MS dan Achmad Bachrudin, Drs., MS 1
Mahasiswa Statistika, Universitas Padjadjaran, Sumedang,
[email protected] 2 Dosen Statistika, Universitas Padjadjaran, Sumedang,
[email protected] 3 Dosen Statistika, Universitas Padjadjaran, Sumedang,
[email protected]
ABSTRAK Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya yang bersaing. Pada kenyataannya produksi perikanan budidaya Jawa Barat tahun 2014 lebih rendah dari target yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat perlu melakukan optimalisasi produksinya. Salah satu cara untuk mengoptimalkan produksi perikanan adalah dengan mengalokasikan kebijakan mana yang perlu diterapkan untuk masing-masing kota/kabupaten. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran visualisasi praktis mengenai potensi perikanan apa saja yang paling dominan di suatu daerah. Metode yang digunakan adalah analisis biplot. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat tahun 2015, obyek penelitian ini adalah 26 kota/kabupaten yang berada di provinsi Jawa Barat, variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produksi perikanan budidaya kolam air tawar, jumlah rumah tangga/perusahaan perikanan budidaya, jumlah pembudidaya, jumlah pupuk/pakan/obat yang diberikan, jumlah benih yang ditebar, dan luas area perikanan budidaya kolam air tawar. Hasil analisis dari penelitian ini adalah peta yang mengelompokkan kabupaten/kota menggunakan 6 variabel yang diteliti, dan angka persentase akurasi hasil pemetaan yang diperoleh. Kata kunci : analisis biplot, perikanan budidaya ABSTRACT Kementerian Kelautan dan Perikanan committed to increase the production and productivity of aquaculture competitively. In fact aquaculture production in West Java in 2014 is lower than the set target. In this case the Dinas Perikanan dan Kelautan in West Java need to optimize aquaculture production. One way to optimize the production is to allocate which policies need to be applied to each city / district. The purpose of this study is to obtain practical visualization of which potential fishery is most dominant in an area. The method used in this research is biplot analysis. The data is obtained from Dinas Perikanan dan Kelautan of West Java specifically from 2015, the objects of this study are 26 cities / districts in the province of West Java, the variables used in this research are the production of freshwater aquaculture pond, the number of households / aquaculture company, the number of farmers, the amount of fertilizer / feed / drugs given, the number of seeds are stocked, and the area of freshwater aquaculture pond. Analytical results from this study are map that classify districts / cities using six variables studied, and the percentage mapping accuracy of results obtained. Keywords: biplot analysis, aquaculture
157
MI-18
MENGORIENTASIKAN MODEL PENGUKURAN MENGGUNAKAN UJI TETRAD Jadi Suprijadi
Departemen Statistika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Model pengukuran merupakan sub-model dalam analisis pemodelan persamaan struktural. Model pengukuran merepresentasikan hubungan antara variabel-variabel manifes dengan variabel laten. Membangun model pengukuran seyogyanya dilandasi oleh teori dalam lingkup masalah yang dihadapi, masalahnya adalah bagaimana jika teori tidak tersedia? Dalam keadaan seperti ini, untuk tujuan memilih jenis model pengukuran yang akan digunakan, apakah model pengukuran reflektif atau formatif, pada umumnya ditempuh melalui kriteria-kriteria yang berlandaskan kepada karakteristik dari kedua jenis model tersebut. Sebenarnya, hasilnya masih merupakan hipotesis. Dalam paper ini, untuk mengorientasikan model pengukuran reflektif atau formatif digunakan metode pendekatan pengujian tetrad yang berlandaskan kepada selisih dari pasangan-pasangan kovarians dari variabelvariabel manifes. Aplikasinya diberikan dalam membangun model pengukuran variabel laten prilaku memilih model rasional/ekonomi dengan menggunakan empat buah variabel manifes. Dapat ditarik kesimpulan bahwa yang tepat digunakan adalah model pengukuran reflektif. Kata kunci: Pemodelan persamaan struktural, model pengukuran, model refletif, model formatif dan uji tetrad. CORRECTING MEASUREMENT MODEL BY TETRAD TEST ABSTRACT Measurement model is sub-model in modeling analysis of structure equation. Measurement model represents relatianship between manifes variable and latent variable. To build measurement model, researcher should know about its theory. The problem is that, the theory of this matter is not available. In this condition, to choose measurement model type, researcher ussually use common measurement model like formative measurement model and reflextive measurement model. Generally, all criteria are used from both measurement models. In fact, the result is still hipotesis. In this research, for orientating reflextive and formative models. We use approximation of tetrad test based on differencing of covarians pairs from variables manifes. This procedure is aplied for building the measurement model of latent variable of rational/economic model with four manifes variables. The result, The suitable model is reflextive measurement model. Keyword: structure equation modeling,measurement model, reflextive model, formative model, tetrad test.
158
MI-19
ANALISIS SUMBER SEDIMEN PADA SUNGAI MAHAKAM BAGIAN HILIR BERDASARKAN POLEN DAN FORAMINIFERA Winantris dan Lia Jurnaliah
[email protected] ABSTRAK Peran sentral Sungai Mahakam dalam pembentukan Delta Mahakam adalah mensuplai sedimen menuju muara. Hulu sungai berawal dari Gunung Camaru dan bagian hilirnya berakhir di Selat Makasar. Disekitar Sungai ditumbuhi flora tropik basah yang menghasilkan polen. Polen dari tumbuhan disekitar sungai menjadi indikator endapan asal darat sedangkan foraminifera indikator endapan asal laut. Penelitian dilakukan pada muara sungai. Dari bor dangkal sedalam 200 cm yang tersusun oleh pasir dan lanau diambil 11 sampel secara vertikal untuk dianalisis polen dan foraminifera. Preparasi sampel menggunakan metode standar asetolisis. Ditemukan foraminifera dalam 8 sampel yang dianalisis, menandakan bahwa proses pengendapan sedimen di mulut sungai mendapat pasokan dari arah laut. Kuantitas polen dan foraminifera bervariasi secara vertikal. Frekuensi temuan polen jauh lebih tinggi daripada foraminifera sebagai tanda dominasi sumber sedimen berasal dari darat. Sonneratia caseolaris adalah polen yang secara kontinu ditemukan pada semua sampel. Stictogongylus vandiemensis jenis foraminifera yang paling banyak ditemukan diikuti oleh Ramulina confossa keduanya berasal dari laut. Kata kunci: Polen, foraminifera, sumber sedimen, Sungai Mahakam
ANALYSIS OF SEDIMENT SOURCES IN THE DOWNSTREAM MAHAKAM RIVER BASED ON POLLEN AND FORAMINIFERA ABSTRACT The central role of Mahakam River in the construction Mahakam Delta to supply sediment from terrestrial to river mouth. The river upstream came from Mount Camaru and the downstream part terminate at Makasar Strait. Area surrounding of river is overgrown by wet tropical flora that produces pollen. The existence pollen in river sediments as an indicator that sediment came from terrestrial, and foraminifera as an indicator that sediment came from marine. The ratio changes of pollen to foraminifera show that there were differences of sediment source supply. The study was conducted at the river mouth. A shallow core, 200 cm depth, composed by sand and silt, from it taken vertically 11 samples to be analyzed pollen and foraminifera. Sample preparation was using standard methods acetolysis. Foraminifera found in 8 samples analyzed, indicating that sedimentation process in the mouth of a river gets sediment supplies from the sea. The quantity of pollen and foraminifera varies vertically. The frequency of pollen much higher than foraminifera that indicate of source sedimen dominance came from terrestrial. Sonneratia caseolaris pollen continuously found in all samples. Stictogongylus vandiemensis is species foraminifera the most common that followed by Ramulina confossa, both of them come from the sea. Keyword: Pollen, foraminifera, sediment source, Mahakam River
159
MI-20
IURAN PROGRAM PENSIUN NORMAL ABCM DENGAN PENDEKATAN PhDP MELALUI RANTAI MARKOV DARI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI SECARA BERKALA Achmad Zanbar Soleh, Lienda Noviyanti, dan Gatot Riwi Setyanto
1Departemen
Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
2 Departemen
ABSTRAK Program pensiun normal manfaat pasti atau Accrued Benefit Cost Method (ABCM) adalah program pensiun yang terlebih dahulu menentukan besar manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada peserta dan selanjutnya menentukan besar iuran melalui perhitungan aktuaria. Salah satu besaran yang mempengaruhi perhitungan iuran dalam pensiun adalah Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang bergantung dari gaji terakhir peserta. Selama ini penentuan PhDP pada saat seseorang akan pensiun diestimasi berdasarkan tabel skala gaji yang telah disediakan sebelumnya. Sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan Rantai Markov sehingga diperoleh matriks peluang transisi dari kenaikan pangkat pegawai yang selanjutnya digunakan dalam mengestimasi gaji pada masa yang akan datang. Akibat perubahan kebijakan dengan mengganti besaran gaji pada saat program pensiun sedang berjalan dari tabel skala gaji menjadi probabilistik melalui Rantai Markov maka perhitungan iuran baru akan memperhitungkan kewajiban tambahan (Supplemental Liability). Kata kunci: Iuran normal, ABCM, Rantai Markov, dan kewajiban tambahan.
160
MI-21
MENENTUKAN PUSAT ELIPS PADA METODE MVE MENGGUNAKAN JARAK ROBUST Kankan Parmikanti, Iin Irianingsih, Khafsah Joebaedi, rusyaman DepartemenMatematika FMIPA Unpad123,
[email protected] ,
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Data yang mengandung banyak pencilan sangat memungkinkan akan mengurangi kecocokan model yang dibuat.Dengan demikian perlu alat atau metode untuk m endeteksi secara dini pencilan-pencilan yang mungkin ada, agar tidak mengganggu keseimbangan data yang akan digunakan. Salah satu metode pendeteksi pencilan data multivariat adalah metodeMinimum Volume Elipsoida (MVE), di mana metode ini didasarkan pada volume elipsoida terkecil yang memuat sejumlah pengamatan.Pada makalah ini akan diuraikan algoritma penentuan pusat elips dengan menggunakan jarak robust. Metode MVE ini juga sekaligus dapat digunakan sebagai penaksir parameter pada regresi linear sederhana berganda. Dari contoh kasus, metode MVE bisa sangat diandalkan untuk mendeteksi pencilan data dibandingkan dengan menggunakan metode lain. Kata kunci: Multivariat,MVE, elipsoida, pencilan data, robust.
161
MI-22
KLASTERISASI LUAS PANEN DAN PRODUKSI JAGUNG DI INDONESIA Emah Suryamah Departemen Matematika, FMIPA, Universitas Padjadjaran
ABSTRAK Means klaster merupakan metoda analisis klaster yang bertujuan untuk metode varian mempartisi n objek ke dalam k klaster dimana setiap objek dimiliki oleh sebuah klaster dengan rata-rata terdekat. Metoda Ward merupakan varian yang biasa dipergunakan untuk menghasilkan klaster dengan meminimumkan varian dalam klaster. Penelitian ini akan mengelompokan 33 provinsi di Indonesia berdasarkan luas panen jagung dan hasil produksi jagung dengan metode Ward dan metode K-Mean klaster.
Kata kunci : Metode Ward, metode K-Mean klaster, luas panen dan produksi jagung.
162
MI-23
MODEL HURDLE POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIFTERI 1
Defi Yusti Faidah, Resa Septiani Pontoh dan Bertho Tantular
Departemen Statistika FMIPA, Unpad, Jatinangor (
[email protected]) 2 Departemen Statistika FMIPA, Unpad, Jatinangor (
[email protected]) 3 Departemen Statistika FMIPA, Unpad, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Pada beberapa kasus tertentu, variabel respon memiliki nilai nol yang berlebih sehingga menyebabkan terjadinya overdispersi. Oleh karena itu, untuk mengatasi overdispersi dapat digunakan pendekatan hurdle poisson. Model Hurdle Poisson digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel respon yang berupa count data dengan variabel prediktor yang berupa kontinu, diskrit atau campuran antara keduanya. Model Hurdle poisson merupakan kombinasi antara model logit dan truncated poisson. Pendekatan model hurdle akan diaplikasikan pada kasus penyakit difteri. Penderita difteri di Provinsi Jawa Barat menempati posisi kelima besar di Indonesia. Berdasarkan hasil pemodelan hurdle dapat diketahui faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap difteri. Diharapkan dengan diketahui faktor-faktor yang berpengaruh dapat dijasikan sebagai masukan kepada pemerintah untuk menekan jumlah penderita difteri di Jawa Barat. Kata kunci: difteri, hurdle poisson ABSTRACT In some cases, the response variable has zero value excess thus causing overdispertion. Therefore, hurdle poisson approach can be used to overcome the overdispertion. Hurdle Poisson model is used to describe the relationship between the response variables and predictor variables. Here, the response variable in data count form and predictor variables in continuous form, discrete form, or a mixture of both. Hurdle Poisson Model is a combination of logit and truncated poisson. This approach will be applied in diphtheria disease case. In West Java, the number of patients with diphtheria disease occupies the fifth position in Indonesia. Based on Hurdle modelling results, it can be known the factors which significantly affect diphtheria disease. So it can be used as an input to the government to reduce the number of patients with diphtheria disease in West Java. Keywords: diphtheria, hurdle poisson
163
MI-24
PENERAPAN MODEL VARMA(2,2) UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS KEKERINGAN SPI DI WILAYAH JAWA BARAT Iis Maryasih, Betty Subartini, Budi Nurani Ruchjana.
1,2,3)
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang 45364 Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Kekeringan merupakan suatu keadaan dimana kurangnya ketersediaan air akibat perubahan iklim seperti musim kemarau berkepanjangan sehingga curah hujan menurun. Air sendiri merupakan sumberdaya alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Sehingga diperlukan sebuah analisis untuk memprediksi terjadinya kekeringan baik untuk dijadikan acuan pencegahan maupun persiapan dalam menghadapi kekeringan. Dalam penelitian ini digunakan penerapan model Vector Autoregresive Moving Average dengan estimasi parameter menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation untuk memprediksi indeks kekeringan Standardized Precipitation Index (SPI) tiga bulanan di wilayah Jawa Barat yaitu Kabupaten Bogor, Sumedang, dan Indramayu. Model yang dihasilkan adalah VARMA(2,2) dan digunakan untuk memprediksi indeks kekeringan SPI tiga bulan selanjutnya. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan RStudio 3.2.5. Hasil akhir menunjukkan bahwa prediksi indeks kekeringan SPI di Kabupaten Bogor, Sumedang, dan Indramayu berada pada kategori normal. Kata Kunci: Kekeringan, VARMA, MLE, SPI ABSTRACT Drought is a situation where the lack of water avaibility due to climate change such as decreasing rainfall in a long dry season. Water itself is a resource that is needed by living things on earth. So, it’s important to analyze and to predict the occurence of drought as a reference for prevention and preparation in facing drought. In this research, we use a Vector Autoregressive Moving Average model with parameter estimation using Maximum Likelihood Estimation Method (MLE) for predicting a drought index of three month scale of Standardized Precipitation Index (SPI) in West Java at Bogor, Sumedang and Indramayu. The model of VARMA(2,2) is used to predict the drought index of SPI in the next three month. The calculation is using RStudio 3.2.5. The result show that the drought index of SPI in Bogor, Sumedang and Indramayu are in the drought category of normal. Keywords: Drought, VARMA, MLE, SPI
164
MI-25
ANALISIS PERIODOGRAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN Gumgum Darmawan, Toni Toharudin dan Zulhanif
1
Statistika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) Statistika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) 3 Statistika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) 3 Statistika FMIPA UNPAD, Bandung 2
ABSTRAK Curah hujan merupakan data deret waktu yang telah dikenal mempunyai pola musiman, biasanya mempunyai peride 12. Pola musiman yang ada pada data curah hujan sering berubah. Pada makalah ini, pola curah hujan akan di identifikasi dengan menggunakan Analisis Peridogram. Data curah hujan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan di suatu kota di Jawa Barat. Melalui Analisis Periodogram terbukti bahwa pola curah hujan di kota tersebut mengalami perubahan. Proses komputasi sendiri, penulis menggunakan bantuan Macro Open Source Software R (OSSR). Kata kunci: Curah Hujan,Periodogram,OSSR
PERIODOGRAM ANALYSIS FOR INDENTIFICATION OF RAINFALL PATTERN CHANGE Gumgum Darmawan, Toni Toharudin dan Zulhanif
1
2
Statistika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) Statistika FMIPA UNPAD, Bandung (
[email protected]) 3 Statistika FMIPA UNPAD, Bandung
ABSTRACT Rainfall is time series data that has seasonal pattern, usually period 12. The pattern of rainfall seasonal itself often changes. In this paper, the pattern of rainfall will identify by Periodogram Analysis. We use Time series data from one of city in west Java province. By this analysis, it is proved that the pattern of rainfall has been change. Computation itself, we use macro of Open Source Software R (OSSR). Keywords:Rainfall,Periodogram, OSSR
165
MI-27
PEMILIHAN INCIDENCE ANGLE DARI HORIZONTAL TAIL BERBENTUK V-TAIL PADA MODEL UJI AERODINAMIKA PESAWAT TERBANG NIR AWAK 1
Gunawan Wijiatmoko
Staf TRIE, BBTA3, BPPT, Tangerang Selatan (
[email protected])
ABSTRAK Secara umum, pesawat terbang terdiri dari sayap, bodi(fuselage), empennage, landing gear, dan power plant. Empennage terdiri dari vertical tail dan horizontal tail. Horizontal tail ini berfungsi untuk memberikan kestabilan longitudinal dari pesawat terbang, dimana kestabilan longitudinal ini adalah suatu kondisi yang harus dipenuhi oleh suatu pesawat terbang, terutama ditinjau dari segi keamanan terbang. Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas dalam memberikan kestabilan longitudinal ini diantaranya adalah besarnya sudut pasang atau incidence angle dari horizontal tail pada fuselage. Sudut pasang yang kurang efektif ini juga dapat menyebabkan drag atau gaya hambat yang relatif besar, dan menjadikan pesawat terbang akan boros dalam mengkonsumsi bahan bakar. Tulisan ini memuat tentang pemilihan incidence angle dari horizontal tail suatu pesawat terbang nir awak dengan horizontal tail yang berbentuk V-Tail. Pemilihan didasarkan pada hasil eksperimen model uji pesawat terbang tersebut, melalui pengujian aerodinamika di terowongan angin (wind tunnel) yang terdapat di BBTA3 (Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika). Pengujian dilakukan terhadap beberapa sudut serang, yaitu -3o, 0o, +3o,dan 6o. Berdasarkan analisa data hasil pengujian, sudut pasang +3o adalah yang paling efektif. Kata kunci: Empennage, sudut pasang, aerodinamika, terowongan angin dan kestabilan longitudinal ABSTRACT In general, aircraft structure composed of the wing, body (fuselage), empennage, landing gear, and a power plant. Empennage consists of vertical tail and horizontal tail. horizontal tail serves to provide longitudinal stability of the aircraft, in which the longitudinal stability is a condition that must be met by an aircraft, particularly in terms of flight safety. One of the factors that influences the effectiveness in providing longitudinal stability is the incidence angle that formed by the chord line of horizontal tail and the fuselage’s longitudinal axis. The less effective incidence angle can also introduce drag a relatively large, making the aircraft would be wasteful in fuel consumption. This paper contains about determination of incidence angle of the horizontal tail of an UAV that has V-tail shaped horizontal tail. Selection was based on the results of the experimental test model of UAV, through testing in the wind tunnel belongs at BBTA3 (Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika, dan Aeroakustika). Tests conducted on some angle of attack, namely -3o, 0o, +3o and +6o. Based on the analysis of the test data, incidence angle +3o is the most effective. Keywords: Empennage, incidence angle, aerodynamics, wind tunnel, longitudinal stability
166
MI-28
MENENTUKAN KESTABILAN NUKLIDA-NUKLIDA BERDASARKAN MASSA INTI PER NUKLEON 1
Dede Suhendar
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Jln. A.H. Nasution No. 105 Bandung 40614 (
[email protected])
ABSTRAK Konsep kestabilan nuklida merupakan rasio jumlah neutron terhadap jumlah protonnya (n/p) atau defek massa ( m) yang dapat dikonversikan menjadi energi ikat inti (E b). Dalam artikel ini, kami mempelajari kemungkinan menentukan kestabilan nuklida-nuklida berdasarkan massa inti per nukleon (m/A). Metode yang digunakan adalah pencocokan pola kelimpahan unsur-unsur di Sistem Tata Surya dengan pola harga m/A nuklida tiap unsur dan hasilnya dibandingkan dengan pola energi ikat inti per nukleon (Eb/A)-nya. Dari 77 nuklida terpilih, 93,5% data pola kelimpahan unsur cocok dengan harga m/A, dan hanya 68,8% cocok dengan Eb/A. Dari pencocokan tersebut diperoleh bahwa pola harga m/A memiliki tingkat kecocokan yang lebih baik dibandingkan dengan harga E b/A dalam memeringkatkan kestabilan nuklida-nuklida, yakni harga m/A yang lebih kecil menunjukkan kestabilan inti yang lebih tinggi. m/A juga memiliki korelasi berbanding terbalik dengan E b/A yang dapat dinyatakan sebagai Eb/A = -901,76(m/A) + 909,32 (R2 = 0,9986). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa harga m/A, (1) dapat dipertimbangkan untuk menentukan urutan tingkat kestabilan inti nuklida dan (2) dapat dihubungkan dengan E b/A jika kestabilan inti harus dinyatakan dalam satuan energi. Kata kunci: massa inti, energi ikat inti, kestabilan inti, dan kelimpahan unsur di alam ABSTRACT The stability concept of nuclides is ratio of number of neutrons to their number of protons (n/p) or their mass defect (Δm) that can be converted to binding energy (Eb). In this article, we studied the possibility of stability of nuclides using their mass per nucleons (m/A). The method used was matching of the abundance of elements in the Solar System with the pattern of nuclear mass per nucleons (m/A) and the results compared with the pattern of binding energy per nucleons (E b/A). Based on 77 selected nuclides, 93.5% of the element abundances pattern matched with m/A values, and only 68.8 % matched with Eb/A. From these facts, we found that the pattern of m/A more suitable than Eb/A to rank the stability of nuclides, the less m/A values the more stable nuclide. m/A values also correlated inversely with Eb/A and can be expressed as Eb/A = -901,76(m/A) + 909,32 (R2 = 0,9986). Therefore, it can be concluded that the value of m/A, (1) can be considered to determine the order of the stability of nuclides and (2) can be correlated with Eb/A if the stability must be expressed in energy units. Keywords: nuclide mass, nuclear binding energi, the stability of nuclude, and element abundance in nature.
167
MI-29
SIMULASI SIRKULASI PERMUKAAN DAN DINAMIKA UPWELLING DI LAUT BANDA Pieldrie Nanlohy, Agus. S. Atmadipoera, Selfrida M. Horhoruw, Dwi Y. Nugroho 1
Jurusan Fisika, FMIPA Unpatti Ambon (
[email protected]) 2 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK IPB Bogor 3 Program Pasca Sarjana Ilmu Kelautan, IPB Bogor 4 Badan Riset Kelautan dan Perikanan, KKP Jakarta
ABSTRAK Laut Banda merupakan basin laut dalam dan besar di dalam perairan Indonesia yang memainkan peran penting dalam mengatur dinamika laut dan variabilitas iklim regional seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO), karena fungsi Laut Banda sebagai 'penimbunan sementara' untuk jalur Arus Lintas Indonesia sebelum keluar menuju Samudera Hindia, serta merupakan daerah upwelling/downwelling musiman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sirkulasi permukaan laut dan hubungannya dengan peristiwa upwelling di Laut Banda, menggunakan data hasil model sirkulasi umum laut dari INDESO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sirkulasi permukaan di Laut Banda diatur oleh forcing lokal yaitu angin monsun dan Arus Lintas Indonesia yang masuk melalui Laut Flores, Selat Lifamatola, dan Laut Halmahera. Masukan dari Laut Flores meningkat drastis selama monsun barat laut (Januari-Maret). Masukan dari Selat Lifamatola dan Laut Halmahera selama monsun tenggara (Juni-September) terjadi pembentukan eddy dengan arah berlawanan jarum jam dengan radius sekitar 110 km di bagian barat daya Laut Banda. Upwelling terjadi dari bulan JuniSeptember di sepanjang busur kepulauan di Laut Banda bagian timur. Kata kunci: Laut Banda, sirkulasi permukaan, upwelling, INDESO, pemodelan sirkulasi laut ABSTRACT Banda Sea is a deep and large ocean basin in interior Indonesia Seas that plays a significant role on regulating ocean dynamics and regional climate variability such as El Nino Southern Oscillation (ENSO), since BS functions as a 'temporary reservoir' for Indonesian Throughflow pathways before exiting into Indian Ocean, as well as seasonal alternating upwelling/downwelling region. The objective of present study is to investigate surface ocean circulation and associated upwelling events in Banda Sea, using data sets from validated INDESO ocean general circulation model. The results show that surface circulation in Banda Sea is regulated by both local forcing of monsoon winds and Indonesia Throughflow (ITF) inflow via Flores Sea, Lifamatola Strait, and Halmahera Sea. Inflow from Flores Sea is drastically increased during northwest monsoon (January-March). Inflow from Lifamatola Strait and Halmahera Sea during southeast monsoon (June-September) where a transient anti-clockwise eddy with radius of about 110 km is also devopped in southwestern Banda Sea. The uppwelling event occurs along the islands arc in the eastern part of the Banda Sea. Keywords : Banda Sea, Surface circulation, Upwelling, ENSO, INDESO ocean circulation modeling
168
MI-31
PEMODELAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) Dewi Sri Susanti, Aprida Siska Lestia dan Yuana Sukmawaty Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) Kampus UNLAM Jl. Ahmad Yani, Km. 36, Banjarbaru E-mail:
[email protected],
[email protected] dan
[email protected]
ABSTRAK Geographically Weighted Regression (GWR) adalah salah satu metode yang cukup efektif untuk mengestimasi data yang memiliki spatial heterogenity (ketidakseragaman dalam spasial). Ide dasar GWR adalah bahwa parameter dapat dihitung dimanapun pada area studi dengan variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen yang telah diukur di tempat-tempat yang lokasinya diketahui. Penggunaan matriks pembobot yang besarnya tergantung pada kedekatan antar lokasi dimana semakin dekat suatu lokasi, bobot pengaruhnya akan semakin besar. Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan Geographically Weighted Regression (GWR) dalam memodelkan kesejahteraan penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan menggunakan pembobot adaptive bi-square kernel diperoleh bahwa hanya variabel 3 (tiga) variabel yang berpengaruh secara spasial terhadap tingkat kemiskinan penduduk Provinsi Kalimantan Selatan, yakni tingkat melek huruf penduduk (X 1), tingkat partisipasi sekolah (X3) dan persentase balita kekurangan gizi (X5). Kata Kunci : Geographically Weigthed Regression (GWR), fungsi pembobot, kemiskinan ABSTRACT Geographically Weighted Regression (GWR) is one of effective method for estimating data that have spatial heterogenity. Basic idea from GWR is the parameter can be calculated anywhere on the study area with the dependent variable and one or more independent variables that have been measured in places whose location is known. The use of weighting matrix that depends on the closeness between the location where the closer a location, the effect will be even greater weight. In this paper, Geographically Weighted Regression (GWR) used to modeling the prosperity of the population in the province of South Kalimantan. By using the weighted adaptive bi-square kernel is obtained that only the variable three (3) variables that are spatially on poverty population of South Kalimantan province, the literacy rate of the population (X1), enrollment (X3) and the percentage of underweight children (X5) Keyword : Geographically Weigthed Regression (GWR), weighted function, poverty
169
MI-32
MODEL MATEMATIKA PREDATOR PREY DENGAN DUA PREDATOR DAN SATU PREY TERINFEKSI 1
Irham Taufiq, dan Denik Agustito
Pendidikan Matematika, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta(
[email protected]) 2 Pendidikan Matematika, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta(
[email protected])
ABSTRAK Di dalam penelitian ini, akan dibahas model matematika yang menunjukan interaksi antara satu prey rentan dan terinfeksi dengan dua predator. Interaksi antara predator dan prey menggunakan fungsi respon Holling tipe II. Pertumbuhan predator dan prey menggunakan fungsi logistik. Kestabilan lokal masing-masing titik ekuilibrium dianalisis dengan menggunakan metode linierisasi. Untuk memudahkan interpretasi antara dua predator dan satu prey yang rentan dan terinfeksi dilakukan simulasi numerik yang ditunjukkan dengan pengubahan nilai dari tingkat efisiensi pengubahan konsumsi prey terhadap kelahiran predator pertama dan kedua. Kata kunci: Model predator prey, prey terinfeksi, simulasi numerik, titik ekuilibrium. ABSTRACT In this paper, a mathematical model that show interaction between one susceptible and infected prey and two predators will be discussed. Interaction between prey and predator use functional respons Holling type II, and the growth both of them are logistic function. Locally stability of each equilibrium point is analysed by linearization method. To facilitate interpretation between two predators and prey use numerical simulation that show by change parameter value of efficiency of converting consumed prey into first and second predator births. Keywords: Predator prey model, infected prey, numerical simulation, equilibrium point.
170
MI-33
KETERKAITAN GRUP SPESIAL UNITER DENGAN GRUP SPESIAL ORTOGONAL 1)
Nuraesa Nufus Faurani, Ema Carnia, dan Agus Supriatna
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2) Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3) Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Grup Lie merupakan grup yang berisikan matriks yang merepresentasikan pergerakan atau perputaran suatu titik terhadap sumbu koordinat atau sumbu koordinat terhadap suatu titik. Grup spesial uniter dan grup spesial ortogonal merupakan contoh grup Lie. Dalam kajian fisika, grup spesial uniter dimensi dua ( ( )) merepresentasikan rotasi elektron terhadap pusat rotasinya. Sedangkan grup spesial ortogonal dimensi tiga ( ( )) merepresentasikan rotasi elektron terhadap inti atom. Dalam karya ilmiah ini, akan dikaji keterkaitan antara kedua grup ini dengan menggunakan Teorema Isomorfisma sehingga diperolah hasil bahwa terdapat homomorfisma surjektif dari grup ( ) ke ( ) grup ( ) kemudian dapat ditunjukkan bahwa ⁄ ( ). ( ) isomorfik dengan Kata Kunci: Grup Spesial Uniter, Grup Spesial Ortogonal, Isomorfisma ABSTRACT Lie Group is a group with a matrix that represents the movement or rotation of a point on the axis or the axis to a point. Special unitary group and special orthogonal group is an example of a Lie group. In the study of physics, special unitary group of two-dimensional ( ( )) represents the electron's rotation to the center of rotation. Meanwhile, special orthogonal group of three-dimensional ( ( )) represents the rotation of electrons to the nucleus. In this paper, will be studied the relationship between the two groups by using Isomorphism Theorem so that obtained results that there is a surjective homomorphism of the group ( ) to the group ( ) then it can be shown that ( ) ( ). ⁄ ( ) is isomorphic to Keywords: Special Unitary Group, Special Orthogonal Group, Isomorphism
171
MI-34
ANALISIS KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING 1
Titi Purwandari , Yuyun Hidayat
Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung
[email protected] 2 Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung
[email protected]
ABSTRAK Indeks Pembangunan Manusia merupakan indeks yang mengukur tentang tingkat pembangunan manusia. Indeks ini merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia. Capaian Indeks Pembangunan Manusia antar wilayah dikelompokan menjadi 4 jenis yaitu rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Indeks Pembangunan Manusia diukur oleh tiga indikator yaitu kesehatan, pendidikan, dan pendapatan. Jawa Barat merupakan provinsi potensial sebagai pusat pengembangan ilmu, teknologi dan pendidikan. Indeks Pembangunan Manusia Jawa Barat masih berada di bawah rata-rata nasional. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kabupaten dan kota di Jawa Barat berdasarkan indikator indeks pembangunan manusia dan memberi referensi ilmiah bagi pemerintah Jawa Barat dalam membuat kebijakan. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik. Hasil analisis menggunakan K-Means Clustering Method terbentuk 4 kelompok kabupaten dan kota di Jawa Barat berdasarkan tingkat kemiripan indikator indeks pembangunan manusia. Kata kunci: Indeks Pembangunan Manusia, K-Means Clustering Method, Pengelompokan. ABSTRACT The Human Development Index is an index that measures the level of human development. This Index is an important indicator in measuring the quality of human life achievement. The Human Development Index among the regions are grouped into four types: low, medium, high, and very high. The Human Development Index is measured by three indicators which are health, education, and income. West Java is the potential province as the center of science development, technology and education. Human Development Index in West Java is still below the national average. The purpose of the study is to analyze the counties and cities in West Java based on development index. In turn, the results can provide a scientific reference for the goverment of West Java in making policy. The data used are secondary data obyained from the Central Bureau of Statistics. The results of analysis based on degree of similarity on human development index using K -Means Clustering Method are four groups of counties and cities. Keywords: Human Development Index,K-Means Clustering Method, Grouping .
172
MI-35
PEMODELAN MARKOV SWITCHING REGIME SIKLUS BISNIS INDONESIA Muhammad Fajar, Sutawanir Darwis2 dan Gumgum Darmawan
1Mahasiswa
Pasca Sarjana, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Institut Teknologi Bandung, Bandung (
[email protected]) 2Dosen, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
3Dosen,
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki siklus bisnis Indonesia, yang mencakup penentukan nilai smoothing parameter (lambda) pada filter Hodrick Prescott dan melakukan pemodelan markov switching regime pada komponen siklus (hasil ekstraksi filter Hodrick-Prescot) untuk meramalkan peluang rezim resesi dan ekspansi ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian adalah PDB riil (tahun dasar 2000). Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Filter Hodrick Prescott pada data PDB riil Indonesia menjadi optimal ketika nilai smoothing parameter adalah 988.5, dan b) MS-AR(2) adalah model yang sesuai untuk mengambarkan perilaku siklus bisnis, dimana dari model tersebut diperoleh peluang jangka panjang perekonomian dalam rezim ekspansi sebesar 61.29 persen, dan dalam rezim resesi sebesar 38.71 persen Kata kunci: Filter Hodrick Prescott, Spektral, Siklus Bisnis, Markov Switching Regime Model ABSTRACT This study aims to investigate the Indonesia business cycle encompassing the determination of smoothing parameter (lambda) on filter Hodrick Prescott. and modeling Markov switching regime on cycle components (extracted filter Hodrick-Prescot) to predict the probability of economic recession regime and economic expansion regime. The data used in the study is real GDP (constant 2000). The results of the study are: a) Filter Hodrick Prescott in real GDP data Indonesia is optimal when the value of the smoothing parameter was 988.5, and b) MS-AR (2) is the appropriate model to describe the behavior of the business cycle, where the model is obtained from long-run probabilities in the regime's economy expanded is 61.29 percent, and in the recession regime is 38.71 percent Keywords: Hodrick Prescott Filter, Spectral, Business Cycle, and Markov Switching Regime Model
173
MI-36
DISTRIBUSI NIBUNG (Oncosperma tigillarium (Jack) Ridl.) DI TAMAN NASIONAL SEMBILANG Singgih Tri Wardana, Sarno, and Moh. Rasyid Ridho Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya,Indralaya Jl. Raya Palembang Prabumulih Km 32, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30662 (Email:
[email protected])
ABSTRAK Nibung (Oncosperma tigillarium (Jack) Ridl.) tersebar secara luas di Indochina, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di Indonesia, nibung tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan jawa. Nibung merupakan salah satu jenis palem yang berasosiasi dengan mangrove. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah pesisir menggunakan batang nibung sebagai bahan utama konstruksi rumah, jembatan, kilung, dan bagan. Konversi hutan mangrove menjadi lahan perkebunan kelapa sawit, dan eksploitasi nibung tanpa penanaman kembali di habitat aslinya menyebabkan populasi nibung menjadi terancam, khususnya di Taman Nasional Sembilang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2016 menggunakan metode survei dan metode eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pohon nibung ditemukan di sekitar Sungai Bungin, Sungai Bangke kecil, dan di Pulau Alang Gantang. Di sekitar Sungai Bungin ditemukan 520 individu/ha, di sekitar Sungai Bangke Kecil ditemukan 413 individu/ha, dan di Pulau Alang Gantang ditemukan 436 individu/ha pohon nibung. Kata kunci : Nibung, distribusi, Taman Nasional Sembilang
THE DISTRIBUTION OF NIBUNG (Oncosperma tigillarium (Jack) Ridl.) IN SEMBILANG NATIONAL PARK Singgih Tri Wardana, Sarno, and Moh. Rasyid Ridho Department of Biology, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Sriwijaya University Jl. Raya Palembang Prabumulih Km 32, Indralaya, Ogan Ilir, South Sumatera 30662 (Corresponding author email:
[email protected])
ABSTRACT Nibung (Oncosperma tigillarium (Jack) Ridl.) is widely distributed in Indochina, Indonesia, Malaysia, and the Philippines. In Indonesia, nibung is distributed throughout Sumatra, Kalimantan, and Java. Nibung is one of palm species associated with the mangrove. Most of the people living in the coastal areas are used stems of nibung as a major material to construct house, bridge, kilung (fishing pole), and bagan (facility for fishery activity). Conversion of mangrove forests to land for palm oil plantations and exploitation of nibung trees without replanting in native habitats have resulted the population of this palm become threatened in many places, especially in Sembilang National Park. This research aimed to know the distribution of nibung in Sembilang National Park. This Research was conducted from July to August 2016 by survey method and explorative method.The results revealed that nibung trees have been found at Bungin River, Banke Kecil River, and Alang Gantang Island. 520 individuals/ha of nibung were recorded at Bungin River, 413 individuals/ha at Bangke Kecil River, and 436 individuals/ha at Alang Gantang Island. Keywords : Nibung, distribution, Sembilang National Park
174
MI-37
PERHITUNGAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANADIAN DAN METODE ZILLMER Agus Supriatna, Iin Irianingsih. , Riaman, Eman Lesmana, Citra Nurzakiah Jasnir 1,2,3,4)
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor Sumedang 45364 Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK
Cadangan premi adalah sejumlah uang yang dihimpun oleh perusahaan asuransi yang diperoleh dari selisih nilai santunan dan nilai tunai pembayaran pada suatu waktu pertanggungan sebagai persiapan pembayaran klaim. Cadangan premi harus secara bijak dikelola perusahaan asuransi. Selain dikembalikan ke tertanggung dalam bentuk santunan, cadangan juga dapat digunakan apabila sewaktuwaktu terjadi hal-hal yang tidak diduga seperti klaim diluar perkiraan, penghentian pembayaran premi oleh tertanggung dan lainnya. Pada penelitian ini, besarnya nilai cadangan premi dihitung dengan menggunakan metode Canadian dan metode Zillmer untuk produk asuransi jiwa berjangka dengan perhitungan nilai cadangan prospektif. Dalam penelitiaan ini, akan dilihat perbandingan antara metode Canadian dan metode Zillmer sehingga didapat metode terbaik untuk perhitungan cadangan premi. Dari hasil perhitungan kedua metode tersebut, didapat bahwa metode Zillmer menghasilkan nilai cadangan yang lebih besar dibandingkan dengan metode Canadian. Kata kunci: Cadangan premi, cadangan prospektif, metode Canadian, metode Zillmer, asuransi jiwa berjangka
175
MI-38
PERKIRAAN CADANGAN MINYAK DAN GAS DENGAN PENDEKATAN COPULA Achmad Bachrudin, Tine Soemartini, Sudartianto 1Pengajar
Departemen Statistika, Unpad
[email protected] 2Pengajar Departemen Statistika, Unpad
[email protected] 3Pengajar Departemen Statistika, Unpad
[email protected]
ABSTRAK Terdapat tiga pendekatan dalam memperkirakan suatu cadngan minyak dan gas, yaiitu pendekatan deterministik, scenario, dan probabilistik (dalam Guidelines for Applications of Resources Management System). Makalah ini akan difokuskan pada pendekatan probabilistik. Salah satu pendekatan ini digunakan metode volumetric. Dalam metode ini memerlukan sejumlah parameter atau variabel yang ada kaitannya dengan pembentukan minyak dan gas (hidrokarbon). Beberapa variabel tersebut bersifat korelatif atau bersifat multivaria (Isaaks dan Srivastara, 1989). Umumnya, dalam meperkirakan cadangan tersebut digunakan simulasi Monto Carlo yang sering diperlakukan sebagai distrubusi univariate, artinya semua variabel dipandang saling independen (lihat Rao, 2010). Meskipun terdapat hubungan korelatif (dependens) adalah bersifat linier (korelasi Peearson) dan asumsi keliniieran ini sering dilanggar. Tujuan makalah ini yaitu memperkirakan cadangan hidrokarbon dimana hubungan korelatif tidak perlu linier atau struktur dipendensi tertentu dengan pendektan copula. Kata kunci: volumetric, hidrokarbon, korelasi, struktur dipendensi, simulasi Monte Carlo, multivariate, copula
176
MI-39
Aplikasi Metode Exponential Smoothing Brown dan Pertumbuhan Eksponensial untuk memprediksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Barat Eman Lesmana, Agus Supriatna ,Riaman Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Provinsi Jawa Barat dihuni oleh sekitar 47 juta penduduk dan jumlahnya meningkat setiap tahun. Jumlah penduduk yang bertambah akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan tempat tinggal, lapangan pekerjaan, dan bahan makanan. Oleh karena itu, prediksi penduduk dibutuhkan agar pemerintah dapat menyusun strategi. Metode exponential smoothing Brown dan Metode Pertumbuhan Eksponensial dapat digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk provinsi Jawa Barat. Metode Brown menggunakan parameter yang berbeda dengan parameter yang digunakan pada data asli yang bertujuan untuk memuluskan nilai trend yang ada. Sedangkan metode Pertumbuhan Eksponensial digunakan untuk data yang memiliki kecenderungan (trend) perubahan data yang bertambah secara eksponensial. Pada paper ini, data yang digunakan adalah data jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat tahun 1998-2015. Dengan melihat perbandingan analisis kesalahan dan uji statistik dari kedua metode, disimpulkan bahwa metode Brown lebih baik dibandingkan metode Pertumbuhan Eksponensial. Kata kunci : Penduduk, Prediksi, metoda exponential smoothing Brown, Pertumbuhan Eksponensial.
177
MI-40
MODEL ANALISIS FAKTOR KETIMPANGAN PENDAPATAN REGIONAL BERDASARKAN DEKOMPOSISI IDEKS THEIL DAN KOEFISIEN VARIASI TERBOBOT 1
Open Darnius
Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected])
ABSTRAK Ketimpangan pendapatan regional merupakan salah satu isu penting dalam kajian perkembangan ekonomi. Perkembangan ekonomi yang pesat boleh jadi tidak seiring dengan pekembangan pendapatan perkapita masyarakat. Kontribusi ketimpangan pendapatan regional dari faktor produktivitas angkatan kerja dan partisipasi angkatan kerja akan ditentukan dengan menggunakan dekomposisi indeks theil. Dekomposisi ketimpangan pendapatan regional menjadi produktivitas angkatan kerja dan partisipasi angkatan kerja berdasarkan indeks theil dapat ditampilkan dalam hubungan yang linier. Selanjutnya jika pendapatan regional dari kegiatan ekonomi atau lapangan usaha diasumsikan terdiri dari j sektor maka ketimpangan produktifitas angkatan kerja dapat didekomposisi menjadi komponen dalam sektor dan komponen antar sektor. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien variasi terbobot yang didefinisikan pada pendapatan per kapita yang didekomposisi atas produktifitas angkatan kerja dan partisipasi angkatan kerja. Hasil dari model ini selanjutnya dapat digunakan untuk menganalisis sejauh mana masing-masing komponen memberikan kontribusi terhadap ketimpangan pendapatan regional. Kata kunci : Ketimpangan regional, indeks theil, dan koefisien variasi terbobot ABSTRACT A regional income inequality is one of important issues in the economic development research. A fast developing economic is usualy not following by the increasing of individual income in a society. A contribution on regional income inequality of labor force productivities and labore force participants will be determined by applying theil index decompotition. The decompotition of regional income into labor force pruductivities and labor force participants of the regional income inequality based on the theil index is shown in a linier relationship. In addition, if the regional income consited of economic ativities assumed in j sectors then the inequality of labor force productivity can be decomposed into components in sectors or between sectors. This can be solved by applying weighted variance coeficient defined on individual income decomposed into labor force productivities and labore force participants. The model resulted in this way can be used to analyse how far each component contributes regional income inequality. Keywords: Regional inequality ,theil index, and weighted variance coeficient
178
MI-41
MODEL PEMBUATAN KEPUTUSAN MELALUI KONSENSUS DALAM MASALAH PRANGKINGAN 1
Gim Tarigan, Open Darnius
Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected]) 2 Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected])
ABSTRAK Masalah dasar dalam penentuan pemeringkatan konsensus adalah masalah pengkombinasian pemeringkatan-pemeringkatan menjadi pilihan kelompok atau pemeringkatan konsensus dengan diketahuinya sekumpulan pemeringkatan atas himpunan berhingga alternatif. Pengambil keputusan (DM) sering diminta menyampaikan preferensi mereka atas sekumpulan objek, misalnya penentuan proyek baru, produk baru, kandidat dalam pemilu, dan lain-lain. Masalah pemeringkatan bisa diklasifikasikan dalam dua katagori dasar, yaitu masalah kardinal dan ordinal. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk memperoleh konsensus ranking, dengan menggunakan beberapa algoritmaalgoritma dan metode. Dalam tulisan ini algoritma atau metode yang digunakan adalah algoritma parsial, pemeriksaan heuristik, algoritma konsensus ranking optimal, model Borda-Kendal(BAK), model Pemeringkatan Konsensus (CRM), Memaksimalkan model hauristik persesuaian (MAH) dan Model berbasis-jarak hybrid (DCM). Untuk melihat keefektifan dan efisiensi algoritma dan metode dibuat beberapa contoh. Kata kunci: konsensus, ordinal, rangking ABSTRACT The basic issue in determining of the consensus ranking is a combination of ranking to be a group alternative or consensus level by a group of grading or any alternatives. Decision makers (DM) are always required to submit their preference on a group of object, such as determining of new project, new product, candidate in general election etc. The ranking issue is classified into two basic categories, i.e. cardinal and ordinal issue. This thesis aims to study the ranking using any algorithm and method. In this thesis, the applied algorithm or method is are partial algorithm, heuristic assessment, optimal ranking consensus algorithm, Borda - Kendal (BAK) model, Consensus ranking model (CRM), maximize the adjustment heuristic model (MAH) and hybrid distance based model (DCM). In order to study the effectiveness and efficiency of algorithm, any sample are prepared. Keywords: consensus, ordinal,rank
179
MI-42
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN IMPORTANT PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) PADA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1
Pasuat Semiring, Open Darnius dan Gim Tarigan
Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected]) 2 Open Darnius, Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected]) 3 Universitas Sumatera Utara, Medan (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa Universitas Sumatera Utara dalam proses belajar mengajar. Sampel yang digunakan diambil secara proporsional dari 14 (empat belas) fakultas. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan melakukan wawancara langsung kepada responden. Metode yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan adalah menggunakan metode servqual dengan lima dimensi karakteristik yaitu berupa tangible,reliability, responsiveness, assurance ,dan empaty. Metode analisis data dengan menggunakan Impartance Performance Analisys (CSI). Dari hasil analisis dapat dilihat faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam peroses belajar mengajar di Universitas Sumatera Utara. Sehingga dengan demikian dapat memberikan kontribusi terhadap kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Servqual, Importance Performance Analisys, Satisfaction Index
Customer
ABSTRACT The aim of this research is to find the rate of student’s satisfaction in teaching learning process at the university of North Sumatera. A survey is conducted by distributing questioner form to a sample proporsionally chosen from fourteen faculties available in the university. The method used to measure the data is servqual method. Five characteristic dimensions included in the reseach are tangibel, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty. To analyse the data, we used Important Performance Analysis. The study shows some main factors effecting the rate of student satisfaction in teaching learning process at the university. This result hopefully can be considered as a contribution of this researh to the university. Keywords: quality service, servqual, importantperformance analysis, custumer satisfaction index
180
MI-43
MODIFIKASI PATI SUKUN DENGAN METODE IKAT SILANG MENGGUNAKAN TRINATRIUM TRIMETAFOSFAT Cut Fatimah Zuhra , Mimping Ginting , Marpongahtun, Ayu Syufiatun *Departemen Kimia FMIPA – USU Medan E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Pati alami memiliki aplikasi terbatas karena tidak selalu memiliki sifat yang diinginkan untuk beberapa jenis pengolahan, oleh karena itu diperlukan modifikasi untuk meningkatkan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pati termodifikasi yaitu pati ikat silang fosfat. Pati ikat silang fosfat disintesis dengan mereaksikan pati sukun dengan natrium trimetafosfat dan dilakukan variasi berat natrium trimetafosfat (1%, 2%, 3%) dan waktu reaksi (30, 60 dan 90 menit). Dari hasil uji yang dilakukan dengan menggunakan spektroskopi IR maka terbentuknya pati fosfat didukung dengan munculnya vibrasi P-O-C pada daerah bilangan gelombang 1050-995 cm-1 dan daerah 1643 cm-1. Pengaruh penambahan konsentrasi trinatrium trimetafosfat dapat meningkatkan nilai derajat substitusi dan menurunkan swelling power. Derajat subtitusi diperoleh berkisar antara 0,2343-0,3003, dimana derajat substitusi yang paling tinggi diperoleh pada penambahan berat natrium trimetafosfat 3% dan waktu reaksi 60 menit yaitu 0,3003. Kata kunci : pati alami, pati termodifikasi, natrium trimetafosfat, derajat substitusi, swelling power
MODIFIED BREADFRUIT STARCH WITH CROSS-LINKED METHODE USING SODIUM TRIMETAPHOSPHATE Cut Fatimah Zuhra, Mimping Ginting , Marpongahtun, Ayu Syufiatun *Departemen Kimia FMIPA – USU Medan E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The native starch has limited application because it does not always have the desired properties for certain types of processing, therefore need modifications to improve its use. The objective of this work was to produced a cross-linked starch phosphate. Breadfruit starch was cross-linked with sodium trimetaphosphate (STMP) with variation concentration of STMP (1%, 2%, 3%) and reaction time (30, 60 and 90 minutes). The formation of cross-linked starch phosphate is supported by the spectrum IR with emergence of vibration P-O-C in the area of wave number 1050-995 cm-1 and 1643 cm-1. The influenced of the addition concentration of STMP can increased the value of the degree of substitution and decreased swelling power. The degree of substitution obtained ranged from 0.2343 to 0.3003, where the highest degree of substitution obtained at STMP of 3% and a reaction time of 60 minutes is 0.3003. Keyword : native starch, modified starch,, sodium trimetaphosphate, the degree of substitution, swelling power
181
MI-44
METODE BIAYA INDIVIDUAL DALAM PERHITUNGAN DANA PENSION Sukono, Dwi Susanti, Sudradjad Supian
Departemen Matematika, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Dalam paper ini dibahas tentang metode biaya pensiun mulai dengan nilai total manfaat pensiun masing-masing peserta, dan pengembangannya yang ekivalen dengan tingkat biaya normal. Di sini perhitungan dana pension yang dibahas meliputi: biaya tingkat rupiah dan biaya sebagai persentase gaji. Biaya tingkat rupiah (umur masuk normal), yaitu sejumlah biaya sedemikian rupa sehingga, pada usia masuk nilai tunai dari seluruh biaya normal masa depan, sama dengan nilai tunai dari seluruh manfaat masa depan. Sedangkan, biaya sebagai persentase gaji adalah terjadi jika manfaat pensiun didasarkan pada gaji, maka biaya aktuaria biasanya akan dinyatakan sebagai persentase tingkat gaji. Biaya normal seorang peserta untuk tahun tertentu ditentukan sebagai persentase dari gajinya pada tahun itu. Persentase ini tetap konstan, untuk waktu normal, dari sejak masuk hingga pension (kecuali bahwa, jika kondisi berubah, kalkulasi ulang persentasi diperlukan). Hasil perhitungan dana pension menggunakan dua metode tersebut memberikan manfaat yang diproyeksikan dan secara aktuaria tidak berubah, biaya normal untuk setiap individu akan tetap konstan pada tingkat rupiah dan konstan dalam persentase gaji sepanjang masa kerja. Oleh karena itu, anuitas gaji sebagai dasar harus digunakan ketika menghitung nilai sekarang dari biaya normal. Kata Kunci: manfaat pension, biaya pension, biaya tingkat rupiah, biaya persentase gaji, anuitas gaji. ABSTRACT In this paper discussed about the method of pension costs started with a total value of pension benefits of each participant, and its development is equivalent to the level of the normal cost. Here the calculation of pension funds covered include: cost rupiah level and costs as a percentage of salary. Cost rupiah level (entry age normal), the amount of fees such that, at the age of entry present value of all future normal costs, equal to the present value of all future benefits. Meanwhile, the cost as a percentage of salary is the case if the pension benefits are based on salary, the actuarial costs will usually be expressed as a percentage of salary levels. The normal cost of a participant for a particular year is determined as a percentage of his salary for that year. This percentage remains constant, for the normal time, from the entrance to the pension (except that, if the conditions change, recalculates the percentage required). The results of calculation of pension funds using these two methods provide the projected benefits and actuarial does not changes, the normal cost for each individual will remain constant at the level of the rupiah and constant as a percentage of salary throughout the work period. Therefore, the annuity as a base salary should be used when calculating the present value of the normal cost. Keywords: pension benefits, pension costs, cost rupiah level, percentage of salary costs, salary annuity.
182
MI-45
RUIN THEORY DALAM PERHITUNGAN QUOTA SHARE REINSURANCE DAN EXCESS OF LOSS REINSURANCE 1
Dwi Susanti, Riaman, Emah Suryamah, Dimas Apriliyanto Dwi Susanti, Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran /Sumedang (
[email protected]) 2 Riaman , Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran /Sumedang (
[email protected]) 3 Emah Suryamah, Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran /Sumedang (
[email protected]) 4 Dimas Apriliyanto, Program Studi Matematika Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran /Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Ruin theory biasa digunakan untuk memprediksi peluang kebangkrutan sebuah perusahaan asuransi, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi hal tersebut lebih awal. Salah satu cara untuk membantu perusahaan asuransi dalam meminimalisir peluang kebangkrutan adalah dengan cara melakukan reasuransi. Pada makalah. ini akan dibahas penggunaan ruin theory dalam perhitungan dua metode perjanjian reasuransi yaitu Quota Share Reinsurance dan Excess of Loss Reinsurance untuk menentukan metode yang lebih efektif dalam meminimalisir peluang kebangkrutan. Hasilnya menunjukkan bahwa metode Excess of Loss Reinsurance lebih efektif daripada metode Quota Share Reinsurance dalam meminimalisir peluang kebangkrutan sebuah perusahaan asuransi. Kata kunci : Ruin theory, Quota Share Reinsurance, Excess of Loss Reinsurance
ABSTRACT Ruin theory used to predict ruin probability of an insurance company, so that it can anticipate the problem early. One manner to help insurance company to minimize ruin probability is by doing reinsurance. In this paper, will discuss about application of ruin theory in computing two methods of reinsurance treaty, that is Quota Share Reinsurance and Excess of Loss Reinsurance to decide more effective method to minimize probability of ruin. Results show that Excess of Loss Reinsurance method more effective than Quota Share Reinsurance method to minimize ruin probability of insurance company. Keywords : Ruin theory, Quota Share Reinsurance, Excess of Loss Reinsurance.
183
MI-46
PENGGUNAAN METODE CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (CFA) DALAM MENGANALISIS KONFIGURASI YANG MENENTUKAN KEMENANGAN PEMAIN DALAM SUATU PERTANDINGAN (Studi Kasus: Age of Empire2) 1)
Muhammad Faizal Akbar, Gumgum Darmawan, Resa Septiani Pontoh Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Analisis konfigurasi frekuensi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis data yang variabelnya berbentuk kategori. Variabel kategori adalah variabel yang bersifat kualitatif sehingga dibutuhkan frekuensi pada setiap kategori atau pasangan kategori agar dapat dilakukan analisis statistik. Jika variabel kategori terlibat bersamaan dalam suatu penelitian, maka dapat membentuk suatu pola (konfigurasi) di antara variabel-variabelnya. Pola (konfigurasi) yang terjadi kemudian dapat dianalisis menggunakan metode analisis konfigurasi frekuensi untuk diketahui apakah terjadi ketidakcocokkan (discrepancies) dengan apa yang telah diekspektasikan sebelumnya. Ketidakcocokan ini ditandai dengan dua jenis data, yaitu type dan antitype. Type terjadi apabila konfigurasi tersebut terjadi lebih sering daripada yang telah diekspektasikan, sedangkan antitype terjadi apabila konfigurasi tersebut terjadi lebih jarang daripada yang telah diekspektasikan. Analisis konfigurasi frekuensi berguna untuk menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan pada suatu model statistik. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana suatu penyimpangan dalam model statistic dapat terjadi. Data yang digunakan adalah data sekunder dari sebuah game yaitu Age of Empire 2 dengan variabel dependen adalah kemenangan pemain (y), sedangkan variabel independennya adalah civilization (x1), skill partner (x2), positioning (x3), strategy (x4), dan kecepatan (x5). Kata kunci : Age of Empire 2, Analisis Konfigurasi Frekuensi ABSTRACT Configural Frequency Analysis (CFA) is a method used to analyze a set of categorical variables data. Categorical variable is a qualitative variable so that it needs frequencies in each category or a pair of category in order to do statistical analysis. In case that categorical variables are involved simultaneously in a single research, then they can form a pattern (configuration) between variables. The pattern that occur can then be analyzed using a method of categorical variables that is Configural Frequency Analysis (CFA) so that it can be known if there are discrepancies with what has been previously expected. The discrepancies is characterized by 2 types of data: type and antitype. Type will occur if the configuration happens more often than the expected value, while antitype occur if the configuration happens less frequently than the expected value. The Configural Frequency Analysis (CFA) is a useful method to analyze the causes of the digression in a statistic model. This research discusses about how discrepancies in a statistic model can occur. This research uses secondary data from a game that is Age of Empire 2 with player winning as dependent variable, and involvea 4 independent variables: civilization (x1), skill partner (x2), positioning (x3), and strategy (x4). Keywords :Age of Empire 2, Configural Frequency Analysis
184
MI-47
PEMBUKTIAN SIFAT SUATU RELASI PADA RUANG QUASI PSEUDOMETRIC Badrulfalah, Iin Irianingsih dan Khafsah Joebaedi
Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran123
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Pada makalah ini dibahas tentang suatu relasi yang didefinisikan pada ruang quasi pseudometric, khususnya tentang sifat-sifatnya. Sifat relasi K-equivalent yang merelasikan barisan Cauchy pada ruang quasi pseudometric dibuktikan menggunakan konsep consequence dari barisan Cauchy. Hasilnya adalah relasi terkait merupakan relasi ekuivalen. Selain itu juga akan diberikan contoh sebagai ilustrasi. Kata kunci: Quasi pseudo metric, K-equivalent, relasi ekuivalen, consequence, barisan K- Cauchy. ABSTRACT The proof of properties of some relations in quasi-pseudometric Space. In this paper it is discussed some relations defined in quasi-pseudometric spaces, especially about its properties. The properties relation K-equivalence relating Cauchy sequence in that Space is proved using the concept of consequence of Cauchy sequences. The result is the relevant relation is an equivalence relation in that space. Moreover, it will be given some examples as an illustration. Keywords: quasi pseudometric, K-equivalent, equivalence relation, consequence, K-Cauchy sequences
185
MI-48
PENERAPAN ANALISIS KONFIGURASI BERBASIS FREKUENSI UNTUK MENGETAHUI PROFIL PELANGGAN POTENSIAL PADA PEMASARAN PRODUK BARU 1
Resa Septiani Pontoh, Defi Yusti Faidah dan Bertho Tantular
Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Analisis data berbasis frekuensi sangat popular digunakan pada data yang bersifat kualitatif. Pada perkembangannya, analisis data tersebut tidak hanya berfokus pada pencarian variabel yang secara signifikan berpengaruh terhadap model, namun juga sudah meluas pada konsep mengevaluasi konfigurasi dari variabel mana yang secara signifikan membuat prediksi model menjadi tidak tepat. Proses evaluasi ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis konfigurasi frekuensi (Configural Frequency Analysis - CFA). CFA adalah suatu analisis yang akan memunculkan konfigurasi dari beberapa kategori yang berasal dari beberapa variabel yang berbeda dimana secara signifikan berbeda antara yang diekspektasikan dengan yang terobservasi. Calon pelanggan potensial yang dapat dijadikan prioritas utama untuk pemasaran produk baru adalah konfigurasi dengan kemunculan type yaitu ketika frekuensi observasi lebih besar dari yang telah diekspektasikan . Penelitian ini akan mengilustrasikan bagaimana CFA dapat mengidentifikasi profil atau karakteristik calon pelanggan potensial pada pemasaran produk baru. Data yang digunakan adalah data sekunder PT.XYZ dengan variabel penelitian yaitu ketertarikan akan produk, pekerjaan, pendapatan per bulan, lokasi tempat tinggal, dan hobi. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa karakteristik pelanggan potensial adalah responden yang bekerja sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga, dengan pendapatan perbulan di atas lima juta rupiah, berlokasi di pinggir kota dengan hobi melakukan perjalanan. Kata kunci: Configural Frequency Analysis, CFA marketing, strategi pemasaran ABSTRACT Data analysis based on frequencies is very popular for research of qualitative data. Recently, data analysis does not only focus on finding variables that significantly affect the model, but also has been developed tobe able to evaluate which configurations across variables were significantly make a prediction models into imprecise. The evaluation process can be analyzed using Configural Frequency Analysis (CFA). CFA is an analysis that will emerge the configurations of several categories from several different variables which were significantly different from what have been expected. Characteristics of the potential customers, as a top priority for marketing a new product, are found from the configuration with the emergence of type indicating that the observed frequencies are greater than the expected frequencies. This study illustrates how the CFA can identify profiles or characteristics of a new product’s potential customers. The data are secondary data of PT.XYZ followed by five research variables- product interest, employment, income per month, location of residence, and hobbies. The result shows that characteristics of potential customers are the respondents who work as entrepreneur and housewives, with a monthly income of over five millions, live in the suburbs with a hobby of travelling. Keywords: Configural Frequency Analysis, CFA marketing, marketing strategy
186
MI-49
LEONTIEF RANK 1
Teduh Wulandari Mas’oed, Agah Garnadi
Institut Pertanian Bogor, Bogor (
[email protected]) 2 Institut Pertanian Bogor, Bogor (
[email protected])
ABSTRAK Metode Google PageRank dikembangkan untuk mengevaluasi pentingnya suatu halaman website melalui struktur link website tersebut. Metode PageRank, bagaimanapun, secara matematis berlaku secara umum untuk sebarang graf atau jaringan pada bidang apapun. Tulisan ini merupakan kajian awal yang akan meninjau Metode PageRank untuk matriks Input-Output produksi dalam Ekonomi, atau yang dikenal dengan matriks Leontief. Kata kunci: Nonnegative Matrix, dominant eigenvalue, PageRank ABSTRACT Google PageRank method was developed to evaluate the importance of a web page via the link structure of the website. However, the PageRank method is a mathematical method that is generally applicable to any graph or network in any field. This paper is an initial study that will review the PageRank method for Input-Output matrix production in the economy, otherwise known as the Leontief matrix. Keywords : Nonnegative Matrix, dominant eigenvalue, PageRank
187
MI-50
APLIKASI KIMIA KOMPUTASI DAN BIOINFORMATIKA UNTUK PEMODELAN MOLEKUL DALAM BIDANG KESEHATAN DAN PANGAN Muhammad Yusuf, Rustaman, Iman Permana Maksum, Unang Supratman, Abdul Mutalib, Iwan Hastiawan, Ukun MS Soedjanaatmadja, dan Toto Subroto 1
Laboratorium Kimia Komputasi dan Bioinformatika, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Laboratorium Kimia Energi dan Material, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Laboratorium Biomolekular Kesehatan dan Pangan, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 4 Laboratorium Kimia Organik Bahan Alam dan Sintesis, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 5 Laboratorium Kimia Analisis dan Pemisahan, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 6 Laboratorium Kimia Energi dan Material, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 7 Laboratorium Biomolekular Kesehatan dan Pangan, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 8 Laboratorium Biomolekular Kesehatan dan Pangan, Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Kimia komputasi berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, diantaranya bidang kesehatan dan industri pangan. Nobel kimia pada tahun 2013 pun dianugerahkan kepada para peneliti yang memberikan kontribusi besar dalam bidang kimia komputasi. Bioinformatika telah dimanfaatkan untuk menggali informasi genetik dalam memperoleh petunjuk mengenai struktur dan fungsi dari protein yang dikode oleh gen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membantu berbagai bidang penelitian kimia, terutama dalam perancangan molekul dan penjelasan hasil eksperimen. Agen diagnostik untuk kanker dan juga penyakit infeksi yang spesifik bagi patogen lokal Indonesia telah dirancang menggunakan kimia komputasi dan bioinformatika. Selain itu, penentuan mekanisme molekular senyawa bahan alam Indonesia sebagai anti-tumor telah dilakukan. Simulasi molekular juga berperan dalam menjelaskan spesifisitas ligan dalam pemisahan unsur-unsur logam tanah jarang. Melalui pendekatan yang sama, struktur enzim α-amilase yang penting dalam industri pangan juga telah dimodifikasi untuk meningkatkan adsorptivitasnya terhadap substrat. Secara umum, struktur tigadimensi molekul kimia dimodelkan terlebih dahulu. Simulasi doking molekular dan dinamika molekular digunakan untuk memprediksi mode ikatan dan juga perilaku molekular pada skala atomik. Penyejajaran urutan asam amino dan pemodelan homologi digunakan untuk memodelkan protein dengan sifat yang diinginkan. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang bernilai untuk membantu mengakselerasi pengembangan produk yang bermanfaat. Kata kunci: kimia komputasi, bioinformatika, doking molekular, dinamika molekular ABSTRACT Computational chemistry plays significant role in the development of sciences, especially in the area of medicine and food industry. In 2013, the chemistry Noble award was granted to people in this field. Bioinformatics is an important tool to explore the genetics information that is related to the structure and function of protein. The aim of this work was to contribute to the various projects in chemistry laboratories in designing molecules and also in explaining the experimental results. The diagnostics agents for cancer and Indonesia-specific pathogen, were designed. Moreover, the molecular
188
mechanism of an Indonesia’s natural compounds for anti-tumor was investigated. Furthermore, the specificity of a particular ligand in separating rare-earth metals was explained by molecular simulation method. Using similar approaches, the modification of α-amylase enzyme, which is important in the food industry, were conducted in order to improve the starch adsorptivity. In general, the three-dimensional structure of molecules should be modeled first. Molecular docking and molecular dynamics simulations were used to study the molecular behavior at the atomic-level. Sequence alignment and homology modeling were conducted to construct a protein model with desired properties. It is hoped that this research will provide valuable insight into the development of useful products. Keywords: computational chemistry, bioinformatics, molecular docking, molecular dynamics
189
MI-51
PENGARUH BERBAGAI ENKAPSULAN TERHADAP VIABILITAS PROBIOTIK Leuconostoc mesenteroides SEBAGAI AGEN ANTI Helicobacter pylori Sri Rejeki Rahayuningsih, Ratu Safitri dan Poniah Andayaningsih 1
3
Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Bakteri probiotik Leuconostoc mesenteroides mampu berperan sebagai anti Helicobacter pylori apabila viabilitasnya tinggi (107-109 CFU/g) dalam saluran pencernaan yang bersifat asam karena terlindung oleh enkapsulan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh berbagai bahan enkapsulasi terhadap viabilitas bakteri L. mesenteroides sebelum dan setelah perlakuan enkapsulasi dengan metode ekstruksi dan pengeringan dengan spraydrying. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif eksploratif eksperimental, variabel penelitian adalah L. mesenteroides dan enkapsulan terdiri dari kalsium alginat 3%, susu skim 10% dan 15% serta campuran kalsium alginat 3% - susu skim (10% dan 15%), parameter yang diamati adalah sel L. mesenteroides yang positif terenkapsulasi,viabilitas sebelum dan setelah enkapsulasi pada suhu penyimpanan 40 dan 370 C selama. Setelah perlakuan enkapsulasi dan penyimpanan selama dua minggu pada suhu 4 0 dan 370 C, secara berurutan viabilitas L. mesenteroides paling rendah adalah dengan enkapsulan kalsium alginat 3% (5,6 x 107), (4,3 x 107) dan (12,5 x 107) sedangkan viabilitas tertinggi dengan enkapsulan kombinasi kalsium alginat 3% - susu skim 15% (8,9 x 107),( 8,9 x 107) dan (18,1 x 107) hal ini dapat disimpulkan bahwa tingkat survival L. mesenteroides dengan enkapsulan kalsium alginat 3% adalah 74,67%, sedangkan dengan kombinasi enkapsulan kalsium alginat 3% - susu skim 15% sebesar 86,4 %. Kata kunci: Leuconostoc mesenteroides, Helicobacter pylori, Probiotik, Enkapsulan, Viabilitas
190
MI-52
PEMBUATAN MASTER SHOCK SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN GEMPA GUNUNGAPI KRAKATAU 27 JUNI 1995 1
Bambang Wijatmoko, Wahyudi dan Kirbani Sri Brotopuspito
Departemen Geofisika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Departemen Fisika FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (
[email protected]) 2 Departemen Fisika FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (
[email protected])
ABSTRAK Pada aktivitas erupsi Gunungapi Krakatau tanggal 27 Juni 1995, seismisitas yang terjadi didominasi oleh tipe shock vulkanik. Gejala-gejala shock vulkanik yang terekam mempunyai kemiripan atau similaritas bentuk, baik dalam kawasan waktu maupun frekuensi. Hal ini mengindikasikan suatu mekanisme sumber yang identik dan terjadi secara berulang. Adanya kemiripan bentuk ini memungkinkan untuk melakukan proses stacking (penumpukan) terhadap gejala-gejala shock yang similar, sehingga diperoleh master shock dengan kualitas data yang lebih baik. Proses ini perlu dilakukan karena data-data seismik sangat dipengaruhi oleh sifat medium bumi yang berkelakuan sebagai tapis lolos rendah dan juga gangguan dari. Dalam makalah ini dibahas proses pembuatan master shock berdasarkan data-data seismik tiga komponen yang direkam di stasiun Pulau Panjang dan Pulau Sertung. Kata kunci : shock vulkanik, similaritas, stacking, dan master shock ABSTRACT On Krakatau Volcano eruption activity dated June 27, 1995, seismicity occurring volcanic dominated by the type of shock. The symptoms of shock volcanic recorded resemblance or similarity of form, either in time or frequency domain. This indicates a mechanism identical source and occur repeatedly. The existence of a similar shape makes it possible to make the process of stacking the symptoms of shock are similar, the thus obtained master shock with better data quality. This process is necessary because the seismic data is strongly influenced by the nature of the medium earth behaves as a low pass filter and the interference of . In this paper discussed the process of making master shock based on the data of three component seismic stations recorded in Panjang and Sertung Island. Keywords : volcanic shock, similarity, stacking, and master shock (Italic, maximum five)
191
MI-53
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) FISIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN GETARAN HARMONIS Rr. Hertiarin Dwimivanusa, Betty Zelda Siahaan, Vina Serevina Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No. 10, Jakarta 13220 *)Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk (1) mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Fisika Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Pokok Bahasan Getaran Harmonis, dan (2) mengetahui pengaruh penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Fisika Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Pokok Bahasan Getaran Harmonis terhadap hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Peneliian dan Pengembangan (Research and Development / R&D), yaitu suatu proses penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu prodek. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa LKS dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pokok bahasan Getaran Harmonis untuk siswa kelas XI SMA. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan LKS ini adalah (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penilaian. Hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di salah satu SMA di Jakarta dengan jumlah responden 30 siswa menunjukkan hasil sebesar 64% siswa tidak pernah menggunakan LKS saat belajar fisika materi getaran harmonis dan sebanyak 70% siswa menginginkan adanya sebuah pengembangan LKS yang dapat membantu mereka dalam belajar fisika di kelas. Sedangkan berdasarkan hasil uji keterbacaan kepada beberapa siswa SMA diperoleh sebanyak 68% menyatakan sangat setuju bahwa LKS dapat mempermudah siswa dalam melakukan percobaan fisika dan 70% menyatakan sangat setuju bahwa LKS jelas dan mudah dipahami. Keseluruhan hasil uji keterbacaan LKS memperoleh interpretasi sangat baik Hasil penelitian pengembangan LKS diharapkan dapat dijadikan bahan ajar pendukung pembelajaran fisika pada materi getaran harmonis. Kata Kunci : Pengembangan, LKS Fisika, Contextual Teaching and Learning (CTL), Getaran Harmonis
192
MI-54
OPTIMASI JADWAL PENGGANTIAN KOMPONEN REM BLOK PADA LOKOMOTIF CC206 DENGAN ALGORITMA GENETIK BERDASARKAN AGE REPLACEMENT METHOD 1
Fatihatul Mardiah, Enny Supartini, Achmad Bachrudin
Mahasiswa Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN yang melayani masyarakat dalam bidang transportasi. Dalam pelayanan dan memenuhi harapan stakeholders-nya, salah satu upaya yang dilakukan oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah meningkatkan kelancaran mesin kereta api saat beroperasi. Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan pemeliharaan (maintenance) pada lokomotif kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiataan preventive maintenance untuk komponen rem blok komposit pada lokomotif CC206 dimana sering terjadi penggantian pada komponen tersebut. Untuk penentuan waktu penggantian optimum digunakan metode Age Replacement Model dan Algoritma Genetik. Data yang digunakan data waktu antar kerusakan dan biaya penggantian komponen tersebut. Output dari penelitian ini didapatkan jadwal optimum untuk penggantian komponen sehingga dapat menguntungkan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Kata Kunci : Waktu Penggantian Optimum, Rem blok komposit, Algoritma Genetik, Age Replacement Model.
193
MI-55
PEMBUKTIAN TEOREMA DASAR KALKULUS UNTUK INTEGRAL LEBESGUE MENGGUNAKAN TEOREMA RADON-NIKODYM 1Departemen
Sarah Syarofina, Endang Rusyaman dan Budi Nurani Ruchjana
Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 2Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected])
ABSTRAK Paper ini membahas dan menjelaskan tentang pembuktian Teorema Dasar Kalkulus untuk Integral Lebesgue dengan menggunakan Teorema Radon-Nikodym. Teorema Radon-Nikodym secara langsung diperoleh berdasarkan Teorema Dekomposisi Lebesgue, dimana teorema ini digunakan dalam memilih suatu fungsi yang terintegral secara Lebesgue, sehingga nilai integral fungsi tersebut merupakan ukuran dari suatu himpunan terukur. Penelitian pada paper ini bersifat analisis dan dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah pertama adalah menguraikan Teorema Dekomposisi Lebesgue. Langkah selanjutnya adalah menguraikan Teorema Radon-Nikodym. Langkah terakhir adalah membuktikan Teorema Dasar Kalkulus untuk Integral Lebesgue menggunakan Teorema Radon-Nikodym. Hasil dari penelitian ini, yakni penulis dapat menerapkan sifat-sifat Integral Lebesgue dalam Teorema Dekomposisi Lebesgue yang menunjukkan terbentuknya Teorema RadonNikodym, dapat mengetahui asumsi syarat perlu Teorema Radon-Nikodym untuk membuktikan Teorema Dasar Kalkulus untuk Integral Lebesgue, dan dapat membuktikan Teorema Dasar Kalkulus untuk Integral Lebesgue menggunakan Teorema Radon-Nikodym. Kata kunci: Teorema Dasar Kalkulus, Integral Lebesgue, Teorema Radon-Nikodym, Teorema Dekomposisi Lebesgue, ukuran ABSTRACT This paper discusses and explains the proof of the Fundamental Theorem of Calculus for Lebesgue Integral using the Radon-Nikodym Theorem that is used in selecting a Lebesgue-integrable function so that the value of integral is equal to the measure of a measurable set. This research is analytical and takes some steps, those are outlining the proof of the Lebesgue Decomposition Theorem and the Radon-Nikodym Theorem, and proving the Fundamental Theorem of Calculus using the RadonNikodym Theorem. The outcome of this research is that author able to apply the properties of Lebesgue integral in the Lebesgue Decomposition Theorem, knowing the assumptions of necessary condition of the Radon-Nikodym Theorem, and able to prove Fundamental Theorem of Calculus for Lebesgue Integral using Radon-Nikodym Theorem. Keywords: the Lebesgue Decomposition Theorem, Lebesgue Integral, the Radon-Nikodym Theorem, the Fundamental Theorem of Calculus, measure
194
MI-56
PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA INSTANT MESSENGER DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI BERSAMA (STUDI KASUS MAHASISWA DI PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA FMIPA UNPAD) 1
Dika Dwi Muharahman, Nurul Gusriani dan Elis Hertini
Matematika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Matematika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Matematika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Kehadiran smartphone dan teknologi internet yang meningkat, membuat fitur layanan pesan singkat untuk berkomunikasi mulai disaingi oleh instant messenger yang menawarkan layanan yang lebih beragam. Hal ini mengakibatkan terjadi perubahan perilaku konsumen mengikuti tren. Pada paper ini ditunjukkan bahwa terjadi perubahan jenis instant messenger satu ke jenis yang lain pada konsumen melalui grafik korespondensi bersama. Dengan menambahkan data variabel waktu pada analisis korespondensi bersama dapat diketahui perubahan perilaku konsumen dalam kurun waktu antara tahun 2013 sampai dengan 2015. Untuk instant messenger yang akan dibandingkan adalah BBM, WhatsApp dan LINE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguna instant messenger pada 2013 sebagian besar menggunakan BBM dengan memperhatikan kemudahan dalam penggunaan aplikasi, kemudian beralih ke WhatsApp pada tahun 2014 dengan memperhatikan kualitas file dokumen yang dikirim, dan pada tahun 2015 beralih ke LINE dengan memperhatikan fitur yang ditawarkan. Kata kunci: Analisis korespondensi bersama, perilaku konsumen, instant messenger. ABSTRACT The presence of smartphones and internet technology are made a short message service features to communicate start rivaled by instant messenger that offer more diverse services. This makes changes in consumer behavior following the trend. In this paper showed that a change in the type of instant messenger from one type to another one on consumers through joint correspondence graph. By adding a time variable data on joint correspondence analysis changes in behavior can be determined in the period between 2013 to 2015. Instant messenger that will compared is BBM, WhatsApp, and LINE. After doing research, showed that the instant messenger users in 2013, mostly used a BBM with attention to ease of use application then switched to WhatsApp in 2014 with attention to quality documents files being sent and in 2015 switched to line with attention to the features that offered. Keywords: Joint Correspondence Analysis, consumer’s behavior, instant messenger.
195
MI-57
PENERAPAN MODEL AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARFIMA) PADA DATA PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA DI JAWA BARAT 1
Adimas Bani Saksono, Gumgum Darmawan, Resa Septiani Pontoh Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) ABSTRAK
Autoregressive Fractionally Integrated Moving Average (ARFIMA) merupakan suatu pengembangan dari model ARIMA. Dikatakan model ARFIMA jika nilai d merupakan bilangan pecahan (fractional) dan bukan berupa nilai bilangan bulat (integer), yang disebabkan oleh adanya memori jangka panjang (long memory). Autokorelasi turun lambat secara hiperbolik dan lag yang semakin besar yang menunjukan masih adanya hubungan atau ketergantungan antara pengamatan yang jauh terpisah. Penelitian ini yaitu tentang peramalan menggunakan analisis ARFIMA untuk mengetahui nilai dari suatu peramalan sepeda motor Honda di Jawa Barat pada periode berikutnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari PT. Daya Adicipta Motora dengan variabel penjualan (sales). Untuk identifikasi long memory dapat dilihat dari ACF dan PACF, estimasi parameter menggunakan metode Exact Maximum Likelihood (EML). Untuk menganilis data diatas menggunakan bantuan software R (OSS R). Kata Kunci: ARFIMA, Long Memory, OSS R ABSTRACT Autoregressive Fractionally Integrated Moving Average (ARFIMA) is a development of the ARIMA model. It said the ARFIMA model if the value of d is fractions and isn’t an integer value, due to their long memory. Autocorrelation go down slowly in hyperbolic and with lag those getting longer who demonstrated that still have relationship or dependence between the observations which far apart. This research is about forecasting using ARFIMA analysis to determine the value of a Honda’s motorcycles forecasting in West Java for the next period. Data used in this research is data obtained from PT. Daya Adicipta Motora with sales varible. For long memory identification it can be seen from ACF and PACF, estimation the parameter using Exact Maximum Likelihood (EML) methods. To analysis data using software R (OSS R). Keywords: ARFIMA, Long Memory, OSS R
196
MI-58
PEMODELAN DAN PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA FAJAR UTAMA YOGYA JURUSAN YOGYAKARTA – PASARSENEN MENGGUNAKAN VARIASI KALENDER ARIMAX (Studi Kasus: PT.Kereta Api Indonesia Persero) 1
Yoan Sofyana Noer, Gumgum Darmawan dan Resa Septiani Pontoh
Mahasiswa Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Dosen Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Dosen Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Kota (
[email protected])
ABSTRAK Tingginya lonjakan jumlah penumpang kereta api pada hari Raya Idul Fitri menyebabkan pola musiman yang bergerak, salah satunya adalah kereta api Fajar Utama Yogya. Pergeseran maju hari raya Idul Fitri tersebut merupakan efek variasi kalender. Pada penelitian ini efek variasi kalender sebagai variabel tambahan dan kemudian dijadikan variabel dummy, yang disebut dengan model Autoregressive Integrated Moving Average With Variable Exogenous (ARIMAX). Model terbaik dari ARIMAX adalah model dengan AIC dan RMSE yang paling kecil, yang kemudian akan digunakan untuk mendapatkan hasil peramalan jumlah penumpang kereta api Fajar Utama Yogya. Kata kunci: ARIMAX model, efek variasi kalender, variabel dummy ABSTRACT High fluctuation in the number of passenger train in Eid cause seasonal patterns that move, one of which is Fajar Utama Yogya train. Shift forward Eid is calendar variation effect. Calendar variation effect in this research as additional variable that will be dummy variable, reffered to Autoregressive Integrated Moving Average With Variable Exogenous (ARIMAX) model. The best model of ARIMAX is model which the smaller AIC and RMSE, then its use to get the results of forecasting the number of passenger Fajar Utama Yogya train. Keywords : ARIMAX model, calendar variation effect, dummy variable
197
MI-59
PENGARUH EKSPONEN EATON DALAM ESTIMASI TEKANAN PORI 1
Oktya Weddy Anugerah, Eddy Supriyana
Program Studi Geofisika, Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Kesalahan pada pengeboran dapat terjadi, salah satunya adalah semburan lumpur yang disebabkan oleh overpressure. Overpressure disebabkan oleh tekanan pori yang berlebihan dari keadaan normal dikarenakan fluida yang terperangkap dalam matriks batuan. Oleh karena itu perlu diestimasi bagaimana tekanan pori di bawah permukaan. Salah satu metodenya adalah metode Eaton, yang memanfaatkan data sumur berupa sonik dan/atau resistivitas. Formula metode Eaton mempunyai suatu eksponen Eaton yang tidak terpaku pada suatu nilai. Apabila menggunakan data sonik maka eksponen Eaton standar pada Teluk Meksiko adalalah 3, dan apabila menggunakan data resistivitas maka eksponen Eaton standar adalah 1,2. Perbedaan geologi regional dan peristiwa tektonik umumnya yang menjadi pengaruh eksponen Eaton pada kejadian overpressure. Kata kunci: overpressure, Eaton, pore pressure ABSTRACT A mistake in drilling could happen, such as blow out which caused by overpressure. Overpressure happened when there is abnormal high pore pressure caused by trapped fluid inside rock matrix. Therefore, pore pressure estimation in the subsurface is needed. One of the method is Eaton method, using well data such as sonic and/or resistivity log. Eaton formula has an exponent called Eaton exponent which is not stated by one value. Using sonic data results the value of 3 for Eaton standard exponent of Gulf of Mexico, and using resistivity data results the value of 1,2 for Eaton standard exponent. Difference in regional geology and tectonic phenomenon assumed as the effect of the different Eaton exponent in overpressure. Keywords: overpressure, Eaton, pore pressure
198
MI-60
PENENTUAN PERSEDIAN REM BLOK KOMPOSIT V 804 OPTIMAL BERDASARKAN PERKIRAAN KEBUTUHANNYA PT KERETA API INDONESIA KOTA BANDUNG 1
Claudia Mila E.N Achmad Bachrudin Toni Toharudin
Mahasiswa Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected]) 2 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran,Bandung (
[email protected]) 3 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran,Bandung(
[email protected])
ABSTRAK Rem blok pada kereta api sangat vital dan harus diganti untuk sebuah kereta api. Salah satu jenis rem blok yang digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah rem blok komposit 804. Kebutuhan rem blok yang tak pasti menyebabkan diperlukannya perencanaan pengadaan yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan banyak rem blok yang optimal (Order Quantity) dan penentuan waktu pemesanan (Reorder Point). Penetuan banyak rem blok optimal diperlukan perkiraan kebutuhannya dengan menggunakan metode Exponential Smoothing Holt-Winter dan SARIMA Selanjutnya berdasarkan perkiraan banyak rem blok ditentukan persediaan banyak rem blok optimal dengan menggunakan metode persediaan probabilistik. Kata kunci: peramalan, pengadaan, rem blok, Reorder point, SARIMA, Exponential Smoothing HoltWinter, metode persediaan probablistik.
199
MI-61
ANALISIS MULTILEVEL UNTUK MENGETAHUI PENGARUH UJI KOMPETENSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL (Studi Kasus : Pendidikan Indonesia) Suffah Hasbi, Toni Toharudin, Bertho Tantular Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2) Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (toni,
[email protected]) 3) Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
1)
ABSTRAK Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan yang dapat memajukan bangsa. Pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang harus dipenuhi berdasarkan PP RI nomor 19 tahun 2005 yang menyatakan bahwa terdapat 8 standar nasional pendidikan. Dua diantaranya adalah standar kompetensi kelulusan dan standar pendidikan dan tenaga kependidikan. Dalam prakteknya, standar kompetensi kelulusan diukur melalui evaluasi akhir yang biasa disebut dengan Ujian Nasional (UN). Sedangkan, untuk mengevaluasi standar pendidikan dan tenaga kependidikan dilakukan Uji Kompetensi Guru (UKG). Metode yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan satu arah antara dua variabel atau lebih adalah analisis regresi linier. Namun, jika diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, terlihat bahwa faktor-faktor tersebut berada pada tingkatan yang berbeda, dimana sekolah tersarang dalam kabupaten. Oleh karena itu, data yang akan dianalisis bersifat tingkatan atau hierarki dengan tingkatan pertama (level 1) adalah sekolah dan tingkatan kedua (level 2) adalah provinsi. Adanya tingkatan dalam data yang dianalisis menyebabkan regresi linier kurang cocok digunakan dalam analisis ini, karena tidak bisa mengatasi masalah yang berkaitan dengan adanya tingkatan data, seperti variasi koefisien antar provinsi. Alternatif metode analisis yang dapat digunakan untuk penelitian ini adalah analisis regresi multilevel. Kata Kunci: Pendidikan Indonesia, Hierarki, dan Analisis Regresi Multilevel. ABSTRACT Education is one of the important things in life that can advance the nation. Education in Indonesia has standards that must be filled by PP RI 2005 number 19 which states that there are eight national education standards. Two of them are the graduation competency standards and the standards of education and the educator. In practice, the graduation competency standards are measured through the final evaluation which is called by the National Examination (UN). Whereas, to evaluate educational standrads and educator, the government establish Teacher Competency Test (UKG). A common method that used to analyze the one-way relationship between two or more variable is linear regression analysis. However, if we note the factors that influence it, they are in different level where the schools are nested in the district. Therefore, the data to be analyzed is in level or hierarchywith the first level is the schools and the second level is the district. Their levels in the analyzed data caused the linear regression is less suitable for this analysis because it could not overcome the problems associated with the levels of data, such as coefficients of variation between the district. Alternative method that can be used within this research is a multilevel regression analysis. Keywords: Education, Hierarchy, and Multilevel Regression Analysis.
200
MI-62
APLIKASI MODEL M-KUANTIL PADA DATA YANG MENGANDUNG OUTLIER UNTUK POVERTY MAPPING DI AREA KECIL 1
Muhamad Sukin, Yudhie Andriyana, and Anna Chadidjah
Mahasiswa Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Dosen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Dosen Statisika, Universitas Padjadjaran, Bandung
ABSTRAK Metode poverty mapping yang dikembangkan oleh Elbers, Lanjouw, dan Lanjouw (2003, selanjutnya disebut metode ELL) mampu menghasilkan angka kemiskinan dan ketidaksetaraan untuk estimasi daerah lingkup kecil. Meskipun metode ini telah banyak dipakai di beberapa negara, metode ELL banyak dikritik karena adanya keharusan memenuhi asumsi mengikuti distribusi tertentu, variabilitas antar-daerah diabaikan kecil, dan juga nilai Means Square Error (MSE) yang besar. Dengan kelemahan- kelemahan tersebut, muncul alternatif untuk poverty mapping, salah satunya metode Model M-Kuantil. Pendekatan ini digunakan untuk estimasi daerah kecil yang didasarkan pada pemodelan kuantil dari variabel penjelas. Hal ini untuk menghindari masalah yang terkait dengan spesifikasi efek random, sehingga mengakomodasi adanya variasi, dan juga tidak mempermasalahkan adanya data outlier (robust). Kata kunci : 1. Kemiskinan, 2. Poverty Mapping 3. Metode ELL 4. Metode M-Kuantil
APPLICATION OF M-QUANTILE MODEL FOR DATASET WITH OUTLIER IN POVERTY MAPPING ANALYSIS IN SMALL AREA 1
Muhamad Sukin, Yudhie Andriyana, and Anna Chadidjah
Student of Statistics Department, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Lecturer of Statistics Department, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Lecturer of Statistics Department, Universitas Padjadjaran, Bandung
ABSTRACT The method developed by Elbers, Lanjouw and Lanjouw (2003), called ELL Method is capable to estimate poverty and inequality in a small area, where the rule of imputation, estimated from the household survey, estimates a small area of the data census. However, the method has been criticized since it has some strong assumptions, the variability between regions are ignored, and also has a large Means Square Error (MSE). Because of these weaknesses, there are many alternatives for the analysis of poverty mapping. One of them is using the M-quantile model. This model based on quantile modeling parameter of the conditional distribution of the target variable given the covariates is applied to small area estimation. Using this new method, we can avoid the problems associated with random effects specification, thereby accommodating variations, as well as nature and also do not mind the existence of data extremes (robust). Keywords: 1. Poverty 2. Poverty Mapping 3. ELL Method 4. M-Quantile Model
201
MI-63
PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API LODAYA PAGI JURUSAN BANDUNG-SOLO MENGGUNAKAN MODEL REGARIMA DENGAN VARIASI KALENDER (Studi Kasus : PT. Kereta Api Indonesia) 1)
Dyah Puspita Sari, Gumgum Darmawan, Soemartini Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Data time series dengan variasi kalender adalah data time series yang mengikuti pola pergeseran kalender Hijriyah. Pergeseran kalender Hijriyah terjadi karena penetapan perayaan hari yang menggunakan acuan kalender berbeda-beda, contohnya adalah penetapan perayaan Idul Fitri. Dalam kalender Hijriyah perayaan ini terjadi setiap tanggal 1 Syawal, tetapi dalam kalender Masehi perayaan Idul Fitri selalu berubah-ubah waktunya atau mengalami pergeseran setiap tahunnya. Perayaan Idul Fitri yang mengalami pergeseran ini kemudian memberi pengaruh berupa kenaikan atau penurunan data jumlah penumpang kereta api, inilah yang disebut dengan efek variasi kalender. Pada data jumlah penumpang kereta api, perayaan Idul Fitri berpengaruh terhadap kenaikan jumlah penumpang. Model yang bisa digunakan untuk meramalkan data time series dengan variasi kalender adalah Regresi ARIMA (RegARIMA). Model RegARIMA menggunakan metode regresi yang dikombinasikan dengan model ARIMA pada sisaan regresinya yang sesuai. Dalam penelitian ini, data jumlah penumpang kereta api Lodaya Pagi jurusan Bandung-Solo tahun 2011-2015 dimodelkan dengan menggunakan model RegARIMA dengan bantuan program Win X12. Kata Kunci: RegARIMA, Variasi Kalender, Win X12 ABSTRACT Time series data with calendar variation are the time series data that follow Hijriyah calendar shift pattern. This pattern occurred because the determination of the Hijriyah calendar day celebration that use different reference calendar, for example the determination of the Eid al-Fitr. In the Hijriyah calendar Eid al-Fitr happens every 1st of Syawal, but in the gregorian calendar, Eid al-Fitr is always changing every year. This pattern is influencing increase or decrease the number of passengers, this is called the effect of calendar variations. Eid al-Fitr give the effect on the increase or decrease the number of passengers. The model that can be used to predict the time series data by calendar variations is ARIMA Regression (RegARIMA). The model of RegARIMA is the method that combined with the residual regression ARIMA model accordingly. In this study, data on the number of passengers Lodaya Morning majors Bandung-Solo in 2011-2015 using RegARIMA model by Win X12 program. Keyword: Calendar Variation, RegARIMA, Win X12
202
MI-64
STRATEGI MEMAKSIMALKAN RELIABILITAS MESIN PRODUKSI PUPUK UREA MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI KAMRAN II (STUDI KASUS : PT. PUPUK KUJANG) Fajar Ramadhan, Achmad Bachrudin dan Yeny Krista Franty 1
[email protected] [email protected] 3
[email protected] 1 Mahasiswa Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran 2 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran 3 Dosen Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran 2
ABSTRAK PT. Pupuk Kujang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pupuk, kegiatan produksinya tidak hanya memproduksi pupuk, tetapi juga memproduksi amoniak yang menjadi bahan baku urea, amoniak dapat dijual untuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi bahan peledak. Dalam penelitian ini fokus kepada mesin produksi urea, hal itu karena dilihat dari peluang penjualan dan data mesin ketika mengalami downtime, peluang penjualan urea lebih besar dibandingkan penjualan amoniak karena mulai pada tahun 2011 PT. Pupuk Kujang menjadi penanggung jawab Provinsi Jawa Barat untuk mengirim kebutuhan pupuk bagi para petani dengan luas areal pertanian hampir 23% dari total luas 29,3 ribu km2 dialokasikan untuk pertanian (http://abyaksabuana.blogspot.co.id/2014/09/provinsi-jawa-barat-lumbung-padi.html). Dilihat dari kehandalan mesinnya, mesin produksi urea sering mengalami downtime dengan jumlah (jam) kegagalan 23045.233 jam. Sehingga mesin produksi urea harus ditingkatkan kehandalannya mengingat beberapa faktor yang sudah dijelaskan sebelumnya menjadi alasan utama agar kehandalan mesin produksi urea dapat dimaksimalkan. Data yang dipakai yaitu data pada periode produksi bulan Januari 2008 sampai Desember 2010. Untuk memaksimalkan kehandalan mesin tersebut maka PT. Pupuk Kujang membuat jadwal pemeliharaan mesin. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menentukan penjadwalan yaitu preventive maintenance, metode tersebut dapat menjaga kehandalan dari mesin, tetapi apabila penjadwalan tersebut tidak optimal maka mesin tetap akan sering mengalami downtime, ketika mesin mengalami downtime maka produksi juga mengalami gangguan, akibatnya kuantitas dari hasil produksi berkurang. Untuk itu akan ditetapkan strategi berupa penjadwalan ulang preventive maintenance terhadap mesin tersebut, sehingga diharapkan reliabilitas mesin menjadi maksimum. Metode yang digunakan dalam penentuan penjadwalan adalah Model Optimasi Kamran II dengan menggunakan bantuan software LINGO 15. Hasil analisis perhitungan akan didapatkan bahwa penjadwalan Model Kamran II dengan anggaran yang sudah ditentukan, dan dengan required reliability akan diperoleh tingkat reliabilitas yang optimum. Hal ini akan menunjukan bahwa dengan penjadwalan ulang preventive maintenance, reliabilitas mesin menjadi maksimum. Kata Kunci : preventive maintenance, reliabilitas, Model Kamran II
203
MI-65
PERBANDINGAN METODE PEMODELAN FUNGSI TRANSFER DAN METODE SINGULAR SPECTRUM ANALYSIS (SSA) DALAM MERAMALKAN DATA YANG MENGANDUNG NILAI NEGATIF (Studi Kasus Data Anomali Curah Hujan Kota Sumedang) 1
Fatma Widya, Toni Toharudin, dan Gumgum Darmawan,
Mahasiswa, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Co-Pembimbing, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Pembimbing, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan Anomali Curah Hujan Kota Sumedang pada Bulan September 2015 sampai dengan Bulan Agustus 2016. Hasil peramalan anomali curah hujan digunakan untuk menentukan awal musim basah dan musim kering di wilayah tersebut. Penelitian ini membandingkan peramalan anomali curah hujan menggunakan metode pemodelan fungsi transfer dan peramalan anomali curah hujan secara langsung menggunakan metode Singular Spectrum Analysis (SSA). Pemodelan fungsi transfer single input dilakukan terhadap Anomali Curah Hujan Kota Sumedang dengan masing-masing variable Indeks Monsun yaitu AUSMI, WNPMI, ISMI dan WYMI. Hasil peramalan menggunakan pemodelan fungsi transfer menunjukkan bahwa peramalan dengan variabel ISMI merupakan peramalan yang paling baik diantara ketiga model lainnya dengan MAPE sebesar 41%. Model fungsi transfernya adalah (0,0,1)([2],0,0)(2,0,0)12. Sedangkan, hasil peramalan terbaik dari keseluruhan metode adalah peramalan menggunakan metode SSA dengan MAPE sebesar 28%. Peramalan dilakukan dengan window length (L) = 145 dan 11 pengelompokan data. Hasil peramalan menunjukkan bahwa Bulan September 2015 merupakan musim kering, ditandai dengan nilai anomali curah hujan negatif yang tinggi yaitu -180.29. Bulan Desember 2015 merupakan awal musim basah dan akan terus berlangsung sampai dengan Bulan Maret 2016 karena terdapat anomali positif yang tinggi berturut-turut yaitu +251.47, +223.67, +142.75 dan +172.5. Sedangkan, Bulan Juni 2016 diprediksi akan menjadi awal musim kering sampai dengan Bulan Agustus 2015 karena terdapat anomali curah hujan negatif berturut-turut yaitu -68.95, -127.18 dan -206.29. Kata kunci: Anomali Curah Hujan, Fungsi Transfer, Monsun,SSA.
COMPARISON OF TRANSFER FUNCTION MODEL AND SINGULAR SPECTRUM ANALYSIS (SSA) IN FORECASTING DATA WITH THE NEGATIVE VALUE (Case in Sumedang Rainfall Anomalies Data ) ABSTRACT This study aims to predict Rainfall Anomalies in Sumedang in September 2015 until August 2016. The results of rainfall anomaly forecast is used to determine the beginning of the wet season and the dry season in the region. This study compares the forecast rainfall anomalies using transfer function model and forecasting of rainfall anomalies directly by using Singular Spectrum Analysis (SSA). Transfer function modeling with the sigle input is applied to Sumedang Rainfall Anomalies with each monsoon index variables which is AUSMI, WNPMI, ISMI and WYMI. Forecasting results using transfer function model shows that forecasting with ISMI variable is forecasting the best among all the three other models with MAPE by 41%. The model is (0,0,1) ([2], 0,0) (2,0,0) 12. Meanwhile, the overall results of the best forecasting method is forecasting by using SSA method with MAPE by 28%. Forecasting is using window length (L) = 145 and 11 data group. The results show that the September 2015 is a dry season, characterized by rainfall anomaly which has high negative value of -180.29. In
204
December 2015 is the beginning of the wet season and will continue until March 2016 because there is a high positive anomaly consecutively are +251.47, +223.67, +142.75 and +172.5. Meanwhile, June 2016 is predicted to be the beginning of the dry season until August 2015 as there are negative precipitation anomalies consecutively are -68.95, -127.18 and -206.29. Keywords: Rainfall Anomaly, Transfer Function, SSA, Monsoon
205
MI-66
KUALITAS CAIRAN RUMEN DOMBA JANTAN YANG DIBERI PAKAN SILASE SORGUM VARIETAS SAMURAI 2 YANG MENGANDUNG PROBIOTIK BIOS K2 Nurani Hidayati, Irawan Sugoro dan Anna Muawanah
1
Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia, 35131 (
[email protected]) 3 Departemen kimia, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia, 35131 (
[email protected]) 2 Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta, Indonesia, 7002 JKSKL (
[email protected])
ABSTRAK Populasi domba setiap tahun meningkat sehingga pakan utama berupa hijauan perlu diperhatikan. Pemanfaatan hijauan saat produksi melimpah dilakukan dengan cara pembuatan silase. Silase dapat ditingkatkan kualitasnya dengan menambahkan suplemen (probiotik BIOS K2) selama proses fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian pakan hay hijauan sorgum, silase sorgum Samurai 2, dan silase sorgum Samurai 2 yang ditambah probiotik BIOS K2 terhadap kualitas cairan rumen domba. Penelitian dilakukan menggunakan teknik in vivo pada ternak domba dengan parameter utama Konsumsi Berat Kering (KBK)/ Konsumsi Berat Organik (KBO) dan Pertambahan Berat Bobot Harian (PBBH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan silase sorgum Samurai 2 yang ditambah probiotik BIOS K2 dapat meningkatkan produktivitas domba dibandingkan pakan perlakuan lainnya. konsumsi pakan dan PBBH perlakuan sorgum yang ditambah probiotik BIOS K2 sebesar 84,33 %(b/b) dan 61,67g/ekor/hari lebih tinggi dibandingkan perlakuan pakan hay hijauan sorgum dan silase sorgum Samurai 2 sebesar 45,67 dan 78,33 %(b/b) serta 42,50 dan 52,23 g/ekor/hari. Berdasarkan data tersebut, silase sorgum Samurai 2 yang ditambah probiotik BIOS K2 berpengaruh terhadap kualitas cairan rumen domba. Kata kunci: domba, sorgum, probiotik, in vivo, cairan rumen ABSTRACT The sheep population increases every year so that the main attention of feed forage. Utilization of abundant forage production is currently carried out by way of making silage. Silage can be enhanced by adding a supplement (probiotics BIOS K2) during the fermentation process. The purpose of this research to determine the effect of feeding hay forage sorghum, sorghum silage Samurai 2, and silage sorghum Samurai 2 plus probiotics BIOS K2 to quality sheep rumen liquid. The research using method in vivo in sheep with test parameters Consumption Dry Weight, Consumption of Organic Weight and Added Weight Daily Weight. The results showed that the feed silage sorghum Samurai 2 plus probiotics BIOS K2 can increase the productivity of sheep compared to other treatments feed. feed intake and treatment PBBH probiotics plus sorghum BIOS K2 of 84.33% (w/w) and 61,67g/head/day higher than the feed treated forage sorghum hay and silage sorghum Samurai 2 at 45.67 and 78.33 % (w/w) and 42.50 and 52.23 g/head/day. Based on these data, sorghum silage Samurai 2 plus probiotics BIOS K2 affects the quality of sheep rumen liquid. Keywords: sheep, sorghum, probiotics, in vivo, rumen fluid
206
MI-67
KUALITAS PRODUK FERMENTASI CAIRAN RUMEN PADA DOMBA YANG DIBERI PAKAN SILASE SORGHUM (Sorghum biocolor L.) YANG DISUPLEMENTASI PROBIOTIK BIOS K2 DENGAN METODE RUSITEC Mansyurah Hamida Karsa, Irawan Sugoro, Ana Muawanah 1Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta Indonesia 35131 (
[email protected]) 3Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, Indonesia 35131, (
[email protected]) 2Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta, Indonesia 7002 JKSKL (
[email protected])
ABSTRAK Silase merupakan suatu produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob. Tehnik silase yang sedang dikembangkan saat ini adalah silase yang ditambahkan probiotik. Dalam penelitian ini akan digunakan silase yang berbahan baku tanaman sorgum dan probiotik BIOS K2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas cairan rumen domba yang diberi pakan silase sorghum yang disuplementasi probiotik BIOS K2 terhadap produksi gas dan produk fermentasi. Metodelogi yang digunakan meliputi uji in vitro dengan Rumen Simulation Technique (RUSITEC). Perlakuan pakan pada uji in vitro yaitu perlakuan hay sorghum (A), silase sorghum (B) dan silase + BIOS K2 (C). Parameter yang dianalisis pH, amonia, VFA total, biomassa bakteri dan protozoa, degradasi bahan kering (DBK) dan organik (DBO), produksi dan kandungan gas metana (CH4). Hasil uji in vitro menunjukkan bahwa parameter pH, DBK dan DBO pelakuan C lebih tinggi dibandingkan A dan B sebesar 7,06, 40,59 dan 44,72% dan memiliki kandungan gas metana yang paling rendah sebesar 0,027% sedangkan VFA, amonia, biomassa bakteri dan protozoa secara statistik tidak berbeda nyata. Dari penelitian disimpulkan bahwa kualitas cairan rumen domba yang diberi pakan silase+BIOS K2 memiliki kualitas yang lebih baik berdasarkan kandungan gas dan tingkat degradasi pakan setelah dianalisis dengan metode RUSITEC. Kata kunci : Silase, sorghum, probiotik BIOS K2, metana, RUSITEC ABSTRACT Silage is a product produced through fermentation by lactic acid bacteria under acidic and anaerobic. Technics silage that is being developed is silage added probiotics. In this study will be used silage madefrom sorghum and probiotics BIOS K2.. This study aims to determine the quality of rumen fluid of sheep feed sorghum silage supplemented probiotics BIOS K2 to gas production and fermentation products. Methodology used include in vitro assays with Rumen Silumation Technique (RUSITEC). Treaatment of feed in vitro assays that sorghum hay treatment (A), sorghum silage (B), and silage + BIOS K2 (c). Parameters analyzed pH, amonia, VFA, the biomass of bacteria and protozoa, degradation of dry matter (DBK) and organic (DBO), the production and content of methane (CH4). In vitro test result show that paramaters of pH, DBK and DBO involves the higher than A and B of 7,06, 40,59, and 44,72% and has a methane content of most low of 0,027% while the VFA, amonia, Biomass bacteria and protozoa are not statiscantly different. The research concluded that the quality of rumen fluid of sheep fed silage+BIOS K2 have a better quality basedon the content of the feed gas and the degradation rate when analyzed by the method RUSITEC. Keyword: Silage, sorghum, probiotic BIOS K2, methane, RUSITEC
207
MI-68
ANALISIS REGRESI PROBIT UNTUK MENENTUKAN PELUANG KEMENANGAN PEMAIN DALAM SUATU PERTANDINGAN (Studi Kasus: Age of Empire2) 1)
Trysni Malldina, Bertho Tantular, Defi Yusti Faidah, Gumgum Darmawan Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 4)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Analisis Regresi Probit adalah analisis yang digunakan untuk melihat hubungan dimana variabel dependen bersifat kategori (kualitatif) dan variabel-variabel independen yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Model Probit menggunakan Normal Cumulative Distribution Function (CDF) untuk menjelaskan fungsi persamaaannya karena regresi probit menggunakan pendekatan distribusi normal. Penelitian ini mengkaji tentang analisis regresi probit untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemenangan pemain dalam sebuah game yaitu Age of Empire2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Hamachi, dengan variabel dependen adalah kemenangan pemain (y), sedangkan variabel independennya adalah civilization (x1), skill partner (x2), positioning (x3), strategy (x4), dan kecepatan (x5). Untuk mengestimasi parameter model ini menggunakan Maximum Likelihood yang dilanjutkan dengan algoritma Fisher Scoring. Untuk pengujian parameter secara parsial digunakan Wald test, sedangkan secara pengujian parameter secara simultan menggunakan Likelihood ratio test. Dan untuk pengujian kecocokan model menggunakan statistik uji Deviance. Kata Kunci: Age of Empire2, Analisis Regresi Probit, Wald Test, Fisher Scoring. ABSTRACT Probit regression analysis is used to describe the relationship between the qualitative response variable with quantitative or qualitative predictor variables. Probit models using Normal Cumulative Distribution Function (CDF) to explain the similarities of its function as a probit regression using a normal distribution approach. This study reviews probit regression analysis to determine the factors that affect the players victory in a game Age of Empire2. The data used in this research is secondary data obtained from Hamachi, the dependent variable is the player wins (y), while the independent variable is civilization (x1), skill partner (x2), positioning (x3), strategy (x4), and speed (x5). To estimate the parameters of this model using Maximum Likelihood followed by Fisher Scoring algorithm. To test the parameters partially used Wald tests, while in testing parameters simultaneously using a likelihood ratio test. And for testing the model fit using the test statistic Deviance. Keywords: Age of Empire2, Probit Regression Analysis, Wald Test, Fisher Scoring.
208
MI-69
PENERAPAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN PROVINSI PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN TINGKAT KESEHATAN LINGKUNGAN 1
Titi Purwandari, Yuyun Hidayat Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung
[email protected] 2 Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran,Bandung
[email protected]
ABSTRAK Kesehatan lingkungan merupakan suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dengan lingkungan dan untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat. Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem kesehatan wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan provinsi provinsi di Indonesia berdasarkan tingkat kesehatan lingkungan, hal ini dapat memberikan informasi dan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dalam membuat kebijakan kebijakan di sektor kesehatan lingkungan. Data yang digunakan bersumber dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, .Hasil analisis menggunakan Principal Component Analysis Biplot, diperoleh peta pengelompokan provinsi provinsi di Indonesia berdasarkan sejumlah variabel tingkat kesehatan lingkungan dan besar variasi data yang mampu dijelaskan oleh Principal Component Analysis Biplot. Kata kunci: Kesehatan Lingkungan, Peta Pengelompokan, Principal Component Analysis Biplot. ABSTRACT Healthy environment is an environment that can sustain a dynamic ecological balance between humans and the environment and to support the achievement of a healthy quality of human life. Healthy Environment Program , aims to create a healthy quality of the environment through the development of regional health systems . This study aims to map the province of provinces in Indonesia based on the health of the environment , it can provide information and recommendations to the Indonesian government in policy making environmental policies in the health sector . Data are obtained from the Directorate General of Disease Control and Environmental Health, Ministry of Health of the Republic of Indonesia , The results of the analysis using Principal Component Analysis Biplot , obtained maps provincial grouping provinces in Indonesia is based on a number of variable levels of environmental health and a large variety of data able to be explained by the Principal Component Analysis Biplot . Keywords: Environmental Health, Grouping Map, Principal Component Analysis Biplot.
209
MI-70
PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE GSTAR (1;3) UNTUK BEBERAPA KOTA DAN KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT Rizky Aprianbudi, Budi Nurani Ruchjana, Firdaniza
1,2,3) Departemen
Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363 Email:
[email protected],
[email protected] ,
[email protected] .
ABSTRAK Curah hujan merupakan faktor penentu produksi dalam kaitannya dengan kegiatan pangan terutama untuk produksi tanaman padi. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki sentra pangan utama di Indonesia. Beberapa lokasi seperti kota Bogor, Bandung, Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, dan Sumedang adalah daerah yang memiliki karakteristik fenomena curah hujan yang berbeda di provinsi Jawa Barat. Fenomena curah hujan diamati melalui fenomena bulan basah yaitu Desember-Januari-Februari (DJF). Model Generalized Space Time Autoregressive (GSTAR) adalah salah satu model yang dapat dijadikan sebagai model peramalan curah hujan bulanan dihubungkan dengan lokasi. Pada penelitian ini diterapkan model GSTAR untuk peramalan curah hujan bulan basah di tiga kota dan dua kabupaten provinsi Jawa Barat dengan menggunakan bantuan perangkat lunak R versi 3.1.3 yang merupakan penerapan penelitian Ruchjana pada tahun 2002 dengan objek penelitian adalah Produksi Minyak. Identifikasi orde AR terhadap data curah hujan di beberapa lokasi provinsi Jawa Barat menunjukkan orde AR(3) dari tiga lokasi pengamatan. Selanjutnya diperoleh model GSTAR (1;3). Estimasi parameter model GSTAR(1;3) menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dengan pembobotnya adalah matriks bobot lokasi seragam. Hasil ramalan pada penelitian ini untuk ketiga lokasi digunakan model GSTAR(1;3) dengan dihasilkan MAPE lebih dari 10%, namun hasil penerapan model GSTAR(1;3) diharapkan dapat menjadi alternatif dalam peramalan curah hujan di wilayah Jawa Barat. Kata kunci: Curah hujan, Fenomena bulan basah, OLS, GSTAR(1;3) ABSTRACT Rainfall is the defining factor of crops production, especially rice. West Java province is one of the provinces as the major rice major rice crops center in Indonesia. Some locations such as the town of Bogor, Bandung, Tasikmalaya, Indramayu regency and Sumedang is an area that has different characteristics of rainfall in West Java Province. The rainfall phenomenon observed is the rainy season from December to February (DJF). Generalized Space Time Autoregressive Model (GSTAR) is one model that can be used as a forecasting model of monthly rainfall in accordance with the region. In this study GSTAR is applied for rainfall forecasting rainy season in three cities and two regency of West Java province using open source R software version 3.1.3 employed in Ruchjana researched Ruchjana in 2002 with the object is Oil Production. Identification of the order of AR on rainfall data in several locations in West Java province showed order AR (3) of the three locations of observation. Subsequently GSTAR (1; 3) is obtained. Parameter estimation GSTAR (1; 3) employs ordinary least squares (OLS) with the weight of the uniform location as the matrix weight. The results of this study forecasts for the three locations were gained by GSTAR (1; 3) with the result value of MAPE still more than 10%, however the employment of model of GSTAR(1;3) could be expected as an alternative model for forcasting rainfall in West Java. Keywords: Rainfall, rainy season phenomenon, OLS, GSTAR (1; 3)
210
MI-71
AZOLLA FERMENTASI + PROBIOTIK (Leuconostoc sp.) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG M. Rio Adhitia, Irawan Sugoro, Arif Pambudi. Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Indonesia 12110 (rioadhitia@
[email protected]) 3 Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Indonesia 12110, (
[email protected]) 2 Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta, Indonesia, 7002 JKSKL (
[email protected]) 1
ABSTRAK Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan konsumsi kandungan gizi yang cukup tinggi serta harga yang murah. Pakan merupakan faktor penting dalam pertumbuhan lele sangkuriang. Agar dapat menekan biaya pakan, salah satu bahan pakan alami yang bisa menjadi pakan alternatif adalah Azolla karena melimpah serta tinggi protein. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi pakan alternatif dari Azolla fermentasi, membandingkan penggunaan pakan alternatif dengan pakan komersil terhadap pertumbuhan ikan lele sangkuriang serta analisis usahanya. Penelitian dilakukan pada 3 kolam percobaan yang masing-masing diisi oleh 50 ekor ikan lele sangkuriang dengan perlakuan (kolam A) campuran 75% pakan alternatif dan 25% pakan komersil, (kolam B) campuran 50% pakan alternatif dan 50% pakan komersil, (kolam C) pakan komersil dengan empat kali pengambilan data lingkungan pada hari ke 0, 14, 28 dan 42. Formulasi pakan menggunakan probiotik Leuconostoc sp. pada Azolla fermentasi meningkatkan kandungan protein sebesar 1,9%. Hasil pengujian karkas perlakuan B lebih unggul dengan angka 48% dibandingkan A yang bernilai 44% dan C 41%, nilai konsentrasi proksimat (B 72%), (A 70%) dan (C 64%) dan analisis usaha menunjukan hasil terbaik dimiliki oleh perlakuan B, A dan C yang pada tiap perlakuan mampu menekan biaya pengeluaran sebesar Rp 4.000 /kg. Kata kunci : Azolla, Ikan Lele, Pakan Alternatif ABSTRACT Catfish (Clarias sp.) is consumable fish which is high nutrient content and cheapness. Feed is one of important factor of sangkuriang catfish growth. Breeder have been trying to get alternative feed. One potential alternative feed is Azolla which low high protein and abundant in nature. Fermentation and Leuconoatoc added should increase Azolla quality as feed. The objective of this study is to make a formulation feed from fermented Azolla enriched with Leuconostoc, compare it with comercial feed to catfish growth and calculated bussines analysis. This research divided to 3 treatment. A (75% alternative feed : 25% comercial feed), B (50% alternative feed : 50% comercial feed), and C (100% commercial feed). Each treatment placed in different pond with 50 catfish. The environments data (pH, temperature, DO) were collected on days 0, 14, 28 and 42. Enrichment fermented Azolla with Leuconostoc sp. Increased protein content for 1,9%. Combination of comercial alternative feed (treatment A and B) showed higher in treatment B (72%), A (44%) and C (64%) respectively with it’s content. Calculation of bussines analysis showed that treatment B is the best result compared A and C. Alternative feed can suppress production cost up to IDR 4,000/kg. Keywords: Fermented Azolla, catfish, Alternative feed
211
MI-72
PERHITUNGAN REKURSIF DISTRIBUSI KLAIM AGREGATE KELAS (a, b, 0) Sukono, Dwi Susanti, Sudradjad Supian
Departemen Matematika, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Dalam paper ini dikaji tentang model perhitungan rekursif distribusi klaim aggregate kelas (a, b, 0) . Di sini dikaji penurunan rumus rekursif Panjer, yang memungkinkan perhitungan rekursif dari distribusi klaim aggregate, ketika banyaknya klaim berdistribusi integer non-negatif, dan ketika distribusi banyaknya klaim termasuk dalam kelas distribusi (a, b, 0) . Oleh karena itu, disini dimulai dengan mendifinisikan kelas distribusi. Anggota kelas (a, b, 0) dapat diidentifikasi dengan mempertimbangkan nilai yang mungkin untuk a dan b , sebagai berikut. Pertama, anggaplah bahwa a + b =0; kedua, perhatikan situasi ketika a =0; ketiga, dipertimbangkan situasi ketika a >0 dan a b , sehingga a + b >0; dan kasus terakhir untuk dipertimbangkan adalah ketika a + b >0 dan a < 0. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa pembahasan dari kelas (a, b, 0) dengan mempertimbangkan fungsi pembangkit probabilitas dari distribusi dalam kelas ini, dan hasil turunannya dapat diaplikasikan. Kata Kunci: perhitungan rekursif, klaim aggregate, kelas (a, b, 0) , berdistribusi integer non-negatif, pembangkit probabilitas. ABSTRACT In this paper assessed on a recursive calculation model aggregate claims distribution class (a, b, 0) . Here studied Panjer decline recursive formula, which allows recursive calculation of the distribution of aggregate claims, when the number of claims distributed non-negative integer, and when the distribution of the number of claims included in the class distribution (a, b, 0) . Therefore, here begins by defining the class distribution. Class members (a, b, 0) can be identified by considering the possible values for a and b , as follows. First, suppose that a + b =0; second, consider a situation when a =0; third, consider the situation when a >0 and a b , so that a + b >0; and the last case to consider is when a + b >0 and a < 0. The result can be concluded that the discussion of class (a, b, 0) taking into consideration the probability generating function of the distribution in this class, and the results of its derivatives can be applied. Keywords: recursive calculation, the aggregate claims, class (a, b, 0) , distribution of non-negative integer, generating a probability.
212
MI-73
PENGELOMPOKKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER MENGGUNAKAN BISECTING K-MEANS Dila Fitriani Azuri , Zulhanif , Resa Septiani Pontoh
Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran 1) 2)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2)Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK Pemaknaan gender pada pembangunan manusia berbasis gender mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan dalam peran, perilaku, kegiatan serta atribut yang dikontruksikan secara sosial. Perbedaan ini tidak menjadi masalah bila disertai keadilan, namun dalam kenyataannya terjadi ketidakadilan gender . Indikator untuk evaluasi pembangunan berbasis gender, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Nilai IPG dan IDG pada setiap Kabupaten/Kota di Indonesia masih terjadi ketimpangan yang menandakan belum terjadinya pemerataan pembangunan yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Salah satu prasyarat keberhasilan program pembangunan bergantung pada ketepatan pengidentifikasian target group dan target area. Pada penelitian ini digunakan pendekatan Bisecting K-means untuk pengelompokkan Kabupaten/Kota di Indonesia. Pendekatan Bisecting K-Means merupakan pengembangan dari KMeans, oleh karena itu Bisecting K-Means tetap memiliki kelebihan yang dimiliki K-Means dan juga memiliki kelebihan lainnya. Bisecting K-means menghasilkan klaster yang seragam (memiliki ukuran yang sama) dan tidak menghasilkan klaster yang tidak memiliki objek, waktu perhitungan lebih cepat terutama jika data dalam jumlah besar, tingkat akurasi lebih baik, dan lebih efisien jika jumlah klaster bertambah. Kata Kunci: Pembangunan manusia berbasis gender, Clustering, Bisecting K-means ABSTRACT Meaning gender in human development based on gender refers to differences in men and women in roles, behaviors, activities and attributes that are constructed socially. This difference is not a problem if accompanied by justice. In reality, gender inequality happened. There are two indicators for evaluation development based on gender, namely the Gender Development Index (GDI) and Gender Empowerment Measure (GEM). Value of GDI and GEM in each district/city in Indonesia still imbalances, that indicate the distribution of development was not felt by all the people. One of the prerequisites of success of development programs relies on accuracy of the identification of target group and the target area. In this experiment, Bisecting K-means approach used for grouping of districts/city in Indonesia. Bisecting K-Means is based on K-Means. Therefore, Bisecting K-Means retains the advantages of the K-Means and also has many other advantages. Bisecting K-means clustering produce uniform cluster, not produce any empty clusters, more accuracy, and more efficient when "k" is large. Keywords: Human development based on gender, Clustering, Bisecting K-means
213
MI-74
PENGARUH SUHU TERHADAP RESPIRASI HOLOTHURIA ATRA DAN OPHIOCOMA DENTATA Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi, Noneng Nurul Zakiah Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang km. 21, Jatinangor 45363, Telp/faks: 022-7796412 Email:
[email protected]
ABSTRAK Perubahan suhu saat siklus pasang-surut dapat mencapai rentang 15oC, dan sangat berpengaruh terhadap biota yang hidup di zona intertidal. Ketahanan tiap spesies dalam menghadapi tekanan suhu tersebut dapat berbeda dilihat dari respon fisiologisnya. Serangkaian eksperimen telah dilakukan terhadap Holothuria atra dan Ophiocoma dentata untuk mengeksplorasi respon fisiologis dalam bentuk respirasi yang diukur melalui laju konsumsi oksigen. Pemaparan suhu dilakukan selama 3 jam pada suhu 23 dan 30oC, dengan intensitas cahaya 1890 lux. Metode Winkler digunakan untuk mengukur Oksigen Terlarut. Hasil menunjukkan bahwa pada kedua spesies, laju konsumsi oksigen menurun seiring dengan meningkatnya suhu. Penurunan laju konsumsi oksigen pada O. dentata mencapai 25%, sedangkan pada H. atra mencapai 62%. Hasil penelitian ini memberikan informasi penting terhadap perkembangan bidang ekofisiologi hewan air dan eksplorasi lebih mendalam dapat memberikan prediksi mengenai spesies yang dapat bertahan dalam menghadapi kenaikan suhu air laut. Kata kunci: Holothuria atra, Ophiocoma dentata, respirasi, suhu,
214
MI-75
AKTINOMETER AZOBENZEN Jamaludin Al Anshori, Lúbica Krausková, Vít Ladányi, Pavel Dvořák, Jakob Wirz, Dominik Heger 1. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung-Sumedang km.21, Jatinangor 45363 2. Departement of Chemistry, Faculty of Science, Masaryk University, Kamenice 5/A8, 625 00, Brno, Czech Republic. 3. RECETOX, Faculty of Science, Masaryk University, Kamenice 126/3, 625 00 Brno, Czech Republic. 4. Department of Physical Electronics - Physics Section, Faculty of Science, Masaryk University, Kotlářská 267/2, 611 37 Brno, Czech Republic. 5. Department of Chemistry, University of Basel, Klingelbergstrasse 80, CH-4056 Basel, Switzerland. *
[email protected]
ABSTRAK Azobenzen telah dilaporkan sebagai aktinometer yang sering digunakan pada rentang serapan 254–436 nm dan mudah diperoleh.1-4 Aktinometer azobenzen bekerja berdasarkan pada reaksi sederhana fotoisomerisasi E-Z. Kedua isomer E dan Z azobenzen mempunyai sifat fisik yang unik, stabil secara termal, dapat didaur ulang, dan bahannya murah.4 Reaksi fotoisomerisasi azobenzen juga sering dimanfaatkan dalam proses biologi untuk mengendalikan perubahan fungsi dalam peptida, protein, asam nukleat, lipid, dan karbohidrat.5 Dalam rangka untuk merevisi prosedur standar penentuan quantum yield azobenzen (Φ) dan menemukan ketidakkonsistenan nilai absortivitas molar Zazobenzen, maka kita menentukan kembali nilai absortivitas molar semua isomer azobenzen dan quantum yield isomerisasi E-Z azobenzen dengan sangat akurat. Absortivitas molar senyawa Eazobenzen dalam MeOH telah dihitung dari spektra serapan UV/Tampak pada berbagai macam konsentrasi, sedangkan untuk isomer Z-azobenzen dihitung dengan menggunakan pendekatan minimisasi algebra dari spectra serapan UV/Tampak sampel Z-azobenzen yang telah diiradiasi bersama dengan rasio konsentrasi semua isomer yang diperoleh dari pengukuran 1H-NMR dan nilai absortivitas molar E-azobenzen yang telah diketahui. Hasil quantum yield (Φ) reaksi isomerisasi Z-E dalam MeOH pada 313 nm adalah sebesar 0.20 ± 0.01 atau hampir dua kali lebih rendah dari nilai yang telah dilaporkan sebelumnya (0.304 atau 0.376), sedangkan nilai quantum yield reaksi isomerisasi E-Z adalah sebesar 0.14 ± 0.004, atau sesuai dengan yang telah dilaporkan oleh Gauglitz dan Ronayette (0.134 atau 0.147). Selain itu, pseudo quantum yield reaksi isomerisasi Z-E dalam MeOH pada 313 nm diperoleh sebesar 3588 ± 27. Daftar Pustaka (1) Zimmerman, G.; Chow, L. Y.; Paik, U. J. J. Am. Chem. Soc. 1958, 80, 3528. (2) Marco Montalti, A. C., Luca Prodi, M. Teresa Gandolfi Handbook of Photochemistry; 3rd ed.; CRC Press Taylor & Francis Group: Boca Raton, 2006. (3) Leighton, W. G.; Forbes, G. S. J. Am. Chem. Soc. 1930, 52, 3139. (4) Gauglitz, G.; Hubig, S. J. Photochemistry 1985, 30, 121. (5) Beharry, A. A.; Woolley, G. A. Chem. Soc. Rev. 2011, 40, 4422. (6) Siampiringue, N.; Guyot, G.; Monti, S.; Bortolus, P. J. Photochem. 1987, 37, 185. (7) Ronayette, J.; Arnaud, R.; Lebourgeois, P.; Lemaire, J. Can. J. Chem. 1974, 52, 1848.
215
MI-76
STUDI KEBUTUHAN PAKAN PRIMATA JAWA PADA FASE AKHIR REHABILITASI DI PUSAT REHABILITASI PRIMATA JAWA Ruhyat Partasasmita, Raden Agung Mauldy Rahman, Muhammad Rizki Pamungkas, Annas Dwitri Malik 1
2
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Kontak person:
[email protected]
ABSTRAK Peningkatan populasi satwa primata di alam merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan untuk usaha konservasi. Penambahan populasi primata di alam dengan reintroduksi melalui rehabilitasi merupakan tahap usaha konservasi, agar berhasil beradaptasi bagi primata yang dilepasliarkan. Tahap akhir dari rehabilitasi sangat ditentukan keberhasilannya, oleh salah satunya diketahui kebutuhan pakan alami yang dikonsumsi primata yang akan dilepasliarkan tersebut. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui kebutuhan pakan primata jawa yang akan dilepasliarkan. Penelitian dilakukan pada Suliri Jawa Presbytis comata), Lutung Jawa (Trachypitechus auratus) dan Owa Jawa (Hylobates moloch) yang dilakukan di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, Ciwidey, Jawa Barat pada bulan Juli-September 2014. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ad-libitum, dengan parameter data yang diamati adalah bagian tumbuhan yang dikonsumsi oleh Primata Jawa. Data lapangan dianalisis mengenai jenis dan komposisi tumbuhan pakan, kebutuhan pakan harian dan preferensi terhadap jenis pakan. Hasil menunjukkan bahwa jenis tumbuhan pakan alami yang diberikan Suliri Jawa lebih sedikit dibanding Lutunga Jawa dan dan Owa Jawa. Komposisi bagian pakan alami tertinggi adalah daun (70,68 %; 64,6 %) dan terendah (0,01%; 0,0 %) berturut-turut untuk Surili jantan dan betina; pakan daun (58,96%), dan yang terendah adalah pucuk (0,01%) pada Lutung Jawa; sedangkan pakan Owa Jawa tertinggi pakan daun (56,0 %; 89,25%), dan terendah bagian pucuk (0,24%) pada Owa Jawa betina dan tangkai daun majemuk 0,24% pada Owa Jawa jantan.
216
MI-77
STUDI AWAL PERBANDINGAN PEPEROKROMEN A DARI HERBA SASALADAAN (Peperomia Pellucida (L.) Kunth.) IN VIVO DAN IN VITRO PADA MEDIA MS, WPM, DAN DKW SECARA KROMATOGRAPI LAPIS TIPIS. Ainun Mardhiah Nasution, Anita Putri Pratama, Eni Herdiani, Yasmiwar Susilawati, Ami Tjitraresmi, Ferri Ferdiansyah dan Suseno Amien 1)Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran 2)Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran 3)Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor 45363 Email:
[email protected]
ABSTRAK Sasaladaan merupakan tanaman liar yang secara tradisional telah dimanfaatkan masyarakat antara lain untuk menurunkan kadar glukosa darah. Keberadaan dan perbanyakan tanaman ini terkendala karena kebutuhan lahan untuk budidaya tanaman lain, perumahan, dan kebutuhan lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh planlet dari eksplan tunas Sasaladahan dan membandingkan kandungan Peperokromen A dari Sasaladaan (Peperomia pellucida (L.) Kunth.) In Vivo dan In Vitro yang dikulturkan pada media MS, Woody Plant Medium, dan Driver dan Kuniyuki (DKW). Planlet yang dihasilkan dari media MS dan WPM diesktraksi dengan etanol 96% selama 3 kali 3 jam dan dari DKW selama 2 kali 3 jam. Ekstrak planlet dan isolat Peperokromen A dianalisis dengan Kromatografi Lapis Tipis pada pelat silika gel GF254 menggunakan eluen nheksan:etil asetat (6:4) pada media MS, dan (7:3) pada media WPM, serta pada media DKW menggunakan kloroform: etil asetat (7:3) diamati pada sinar UV 366 nm, dibandingkan dengan senyawa pembanding Peperokromen A. Hasil penelitian menunjukkan telah diperoleh Planlet Sasaladahan hasil kultur jaringan. Respon pertumbuhan eksplan tunas berbeda pada medium Dasar MS, WPM dan DKW. Hasil KLT ekstrak planlet dari ketiga media menghasilkan Peperokromen A yang ditandai adanya bercak berwarna kuning dengan nilai Rf berturut-turut 0,125; 0,24; 0,816. Kata kunci : Peperomia Pellucida, Sasaladaan, Kultur Jaringan, Peperokromen A
ABSTRACT Sasaladaan (Peperomia pellucida (L.) Kunth.) has been used traditionally as herbal medicine such as for decreasing blood glucose. Development and propagation of this plant is limited by land of cultivation. The objective of this research was to obtain planlet derived explant from Peperomia pellucida (L.) Kunth and contentof Peperokromen A from planlet and in vivo plant. Explant was cultured on different basic medium i.e Murashige and Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), and Driver and Kuniyuki (DKW). Planlet from different basic medium was extracted by EtOH 96% about three hours and repeated three times. Planlet derived from DKW was extracted around three hours and repeated three times. Exract from planlet and isolate of Peperokromen A has been analized by Thin Layer Chromatography (TLC) on silica gel GF254 using eluen nheksan:etil acetat (6:4) on MS, and (7:3) on WPM medium, and using chloroform : asetil acetate (7:3) on DKW medium. Exract from planlet was compared to isolate of Peperokromen A and was observed by UV light 366 nm. Result of this research showed that planlets were obtained from different basic medium . Explant has different growth response on each basic medium. TLC analysis showed that planlet extract form ech medium has Peperokromen A at Rf 0,125; 0,24; 0,816 respectively. Kata kunci : Peperomia Pellucida, Sasaladaan, Kultur Jaringan, Peperokromen A
217
218
OK-01
PERBANDINGAN ANALISIS SWOT ANTARA PLATFORM ARDUINO UNO DAN RASPBERRY PI 1
2
Irfan Ardiansah dan Selly Harnesa Putri
Prodi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) Prodi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Tren penggunaan Internet of Things (IoT) dalam otomasi rumah tangga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir yang dipengaruhi oleh koneksi internet yang semakin cepat dan murah juga akibat peningkatan jumlah pengguna smartphone dunia. Perangkat IoT umumnya tersedia di pasaran tetapi memiliki fitur yang terbatas dan tak mudah dikustomisasi dengan solusi dari masalah tersebut adalah menggunakan platform Arduino UNO atau Raspberry Pi yang biasanya digunakan untuk pengembangan purwarupa perangkat keras, dimana kedua platform ini memiliki harga yang murah, mudah dikustomisasi, dan memiliki komunitas pengguna yang luas. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan spesifikasi, fitur dan kemampuan kedua platform dengan menggunakan analisis SWOT, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk memilih platform mana yang paling cocok saat melakukan pengembangan purwarupa perangkat keras terutama perangkat Internet of Things. Penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa Arduino UNO memiliki keunggulan dalam penggunaan I/O analog dan digital, sedangkan Raspberry Pi memiliki keunggulan pada variasi peripheral yang dapat dihubungkan. Kata Kunci: Internet of Things (IoT), Arduino UNO, Raspberry Pi, Analisis SWOT, Perangkat Keras
ABSTRACT Internet of Things (IoT) usage trends in household automation has increased in recent years influenced by faster and cheaper internet connection also because an increase in world smartphone user. IoT devices, in general, are widely available in the market but with limited features and cannot be customized easily with the solution for this problem is to use Arduino UNO or Raspberry Pi which usually used as hardware prototype development, where both platforms provide low cost, customizable and has a broad users community. This study was conducted to compare the specifications, features, and capabilities of both platforms by using SWOT analysis, so this research can be a reference for selecting most appropriate platform when designing hardware prototype especially Internet of Things devices. Research conducted showed that Arduino UNO has superiority in analog and digital I/O utilization, while Raspberry Pi has superiority in varieties of connected peripherals. Keywords: Internet of Things (IoT), Arduino UNO, Raspberry Pi, SWOT Analysis, Hardware
219
OK-02
FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK DATA KINERJA AKADEMIK MAHASISWA BERBASIS WEB MOBILE Rudi Rosadi, Akmal, R. Sudrajat, Bagus Kharismawan dan Yudi Ahmad H 1
Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung(
[email protected]) 3 Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 4 Alumni Dep. Matematika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 5 Mahasiswa Pascasarjana STEI, ITB, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Evaluasi kinerja akademik adalah salah satu dasar untuk memantau perkembangan prestasi akademik mahasiswa di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Pengelompokkan(clustering) dilakukan karena jumlah data yang besar. Algoritma clustering Fuzzy C-Means dilakukan untuk mengetahui pola keterkaitan di dalam kelompok juga antar kelompok. Maraknya penggunaan sistem informasi akademik berbasis web, akan sejalan dengan penyajian informasi clustering kinerja akademik yang dibangun berbasis web yang responsive dengan perangkat mobile(web mobile). Kata kunci: Clustering, Fuzzy C-Means, Web Mobile dan Kinerja Akademik ABSTRACT Evaluation of academic performance is one of the bases for monitoring the development of students' academic achievement in higher education level. Grouping (clustering) because a large amount of data. Algorithm Fuzzy C-Means clustering is done to determine the pattern of linkages within the group as well as between groups. With the web-based academic information systems, will be consistent with the presentation of academic performance clustering information that is built with responsive web-based mobile devices (mobile web). Keywords: Clustering, Fuzzy C-Means, Mobile Web dan Academic Performance
220
OK-03
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN NETWORK Ino Suryana, Rudi Rosadi, R. Sudrajat, Aditya Pradana, Dewi Syahfitri 1
Program Studi Teknik Informatika FMIPA Unpad, Bandung (
[email protected]). 2 Program Studi Teknik Informatika FMIPA Unpad, Bandung (
[email protected]). 3 Program Studi Teknik Informatika FMIPA Unpad, Bandung (
[email protected]). 4 Program Studi Teknik Informatika FMIPA Unpad, Bandung (
[email protected]). 5 Program Studi Matematika FMIPA Unpad, Bandung (
[email protected]).
ABSTRAK Sistem pakar sebagai program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi dengan kualitas pakar untuk problema–problema dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar ini meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk menyelesaikan suatu masalah spesifik tersebut melalui suatu program komputer. Penarikan kesimpulan pada sistem pakar pada penelitian ini menggunakan metode bayesian network. Sistem ini menampilkan pertanyaan–pertanyaan tentang gejala yang berhubungan dengan penyakit kanker payudara yang dipilih oleh user berdasarkan gejala yang dialami penderita. Jawaban ini dianalisis untuk mendapatkan hasil diagnosis apakah user menderita penyakit kanker payudara dan menghitung besar probabilitas dari kehadirannya berbagai gejala penyakit tersebut. Kata Kunci : Sistem pakar, bayesian network, kanker payudara, diagnosis.
ABSTRACT Expert systems as a knowledge-based program that provides quality solutions to the problems of experts for a specific domain. This expert system imitates the process of thinking and expert knowledge to solve a specific problem through a computer program. Retractation conclusions on expert systems in this study using the method of Bayesian network. The system displays the questions about symptoms associated with breast cancer are selected by the user based on the symptoms experienced by patients. These answers were analyzed to obtain the results of the diagnosis of whether the user is suffering from breast cancer and calculate the probability of presence of various disease symptoms. Keywords : Expert systems, bayesian network, breast cancer, diagnosis.
221
OK-04
ROUNDING PROCEDURE UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ROBUST SHORTEST PATH Diah Chaerani, Eman Lesman dan Stanley P Dewanto
Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 43563
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Robust counterpart dari masalah optimisasi linear merupakan masalah optimisasi kuadratik konik yang dapat diselesaikan secara efisien dengan menggunakan metode titik interior. Dalam beberapa masalha spesifik seperti Robust Counterpart dari Masalah Robust Shortest Path memuat variabel biner. Sehingga masalah optimisasi tersebut menjadi masalah yang secara umum bukanlah merupakan masalah yang computationally tractable, karena skema branch and bound diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu diperlukan suatu tahap pembentukan algoritma yang lebih efisien dengan mengeksploitasi struktur khusus. Dalam paper ini, masalah tersebut didekati dengan relaksasi semidefinite. Semidefinit relaksasi dielaborasi dengan cara mengubah variabel {0.1} menjadi {-1, 1} dan menyajikan masalah dalam bentuk matrix dyadic. Formulasi relaksasi semidefinit untuk masalah kuadratik konik dengan variabel biner disajikan. Kata kunci: Optimisasi Konik, Robust Counterpart, Relaksasi Semidefinit, Shortest Path Problem ABSTRACT The robust counterpart of a linear optimization problem leads to a conic quadratic optimization problem which can be solved effieciently by using interior-point methods. In some specific problems such as the robust shortest path problem, the robust counterpart contains binary variables. This problem is in general not computationally tractable, since we need a branch and bound scheme to solve the problem. Therefore we need to develop a moreeffiecient algorithm by exploiting the special structure. We intend to solve the problem approximately via a semidefinite relaxation. We elaborate the semidefinite relaxations of changing the {0,1} with {-1,1} and represent the problem in dyadix problem. A semidefinite relaxation formulation for conic quadratic problem with binary variables is presented. Key words and Phrases: conic optimization, robust counterpart, semidefinite relaxation, shortest path problem
222
OK-05
CRIPTOGRAPHY ASIMETRIS MERKLE-HELLMAN KNAPSACK DIGUNAKAN UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI TEKS Akik Hidayat, Akmal, Rudi Rosyadi Prodi Teknik Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Pdjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363 Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected] ABSTRAK Enkripsi adalah metode merubah data pesan (plaintext) menjadi data sandi (chipertext), sedangkan dekripsi adalah metode merubah chipertext menjadi plaintext. Algoritma yang digunakan ada 2 (dua) macam yaitu algoritma simetris dan algoritma asimetris. Algoritma simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci yang sama pada proses enkripsi dan dekripsinya. Sedangkan algoritma asimetris adalah algoritma yang menggunakan kunci publik pada proses enkripsi dan kunci private pada proses dekripsinya. Merkle-Hellman Knapsack merupakan kriptosistem yang menggunakan algoritma asimetris. Kelebihan algoritma asimetris ini adalah proses pendistribusian kunci pada media yang tidak aman seperti internet, tidak memerlukan kerahasiaan. Karena kunci yang didistribusikan adalah kunci publik. Sehingga jika kunci ini sampai hilang atau diketahui oleh orang lain yang tidak berhak, maka pesan sandi yang dikirim akan tetap aman. Sedangkan kunci private (rahasia) tetap disimpan (tidak didistribusikan). Dengan menggunakan Merkle-Hellman Knapsack dapat menggunakan ukuran kunci yang lebih kecil dibandingkan dengan kriptosistem seperti RSA. Kemampuan ini membuat Merkle-Hellman Knapsack mempunyai keamanan yang kuat dengan panjang kunci yang pendek.. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai yaitu mengaplikasikan metode kriptosistem Merkle-Hellman Knapsack menggunakan bahasa pemrograman C++. Kata kunci : asimetris, enkripsi, dekripsi, kriptosistem, kunci publik, kunci private.
223
OK-06 DESAIN DAN PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS “POLISI TIDUR“ Setianto, Liu Kin Men, Andri Abdurrochman
1Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363, Sumedang, Jawa Barat * Email:
[email protected]
ABSTRAK Polisi tidur biasanya digunakan untuk mengontrol kecepatan kendaraan dan juga berfungsi sebagai keamanan pejalan kaki. Dalam makalah ini kami mengusulkan desain dan pemodelan sebuah polisi tidur yang dapat menghasilkan energi listrik hingga beberapa ratus watt. Mekanisme gerakan kendaraan yang melewati polisi tidur memungkinkan gerakan naik dan turun untuk diubah menjadi energi listrik oleh s generator. Dalam makalah ini juga membahas mekanisme gerakan rotasi untuk pemodelan fisik dan simulasi. Daya maksimum yang dihasilkan dari desain pembangkit ini sebesar 200 watt ketika sebuah kendaraan melewati prototipe ini kecepatan rata-rata 2 km/jam. Kata Kunci : Polisi tidur, Energi listrik, Pemodelan fisik
224
OK-07
EKSPERIMEN NUMERIK PADA MODEL OPTIMISASI PERLINDUNGAN BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMROGRAMAN DINAMIK
1
Ghiffaniaz Zahra Fadillah, Diah Chaerani, Juli Rejito
Departemen Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung 2 Departemen Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected] 1,
[email protected] 2,
[email protected] 3
ABSTRAK Banjir merupakan bencana yang menjadi persoalan penting di seluruh dunia karena banjir terjadi hampir di seluruh bagian Negara. Peristiwa banjir disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya akibat curah hujan yang tinggi, pendangkalan, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan volume air meningkat dan air meluap dari badan air sehingga merendam daratan di sekitarnya. Banjir memiliki dampak buruk salah satunya yaitu kerusakan, dimana mendorong kearah kerugian material dan non-material. Pada Makalah ini dibahas eksperimen numerik pada Model Optimisasi Perlindungan Banjir dimana model ini terdiri dari fungsi biaya investasi eksponensial dan fungsi biaya kerusakan. Eksperimen bertujuan untuk mengetahui kapan dan berapa tinggi badan air yang harus ditinggikan. Pendekatan Pemrograman Dinamik yang digunakan untuk mendapatkan solusi optimal pada eksperimen numerik yaitu metode penyelesaian Masalah StageCoach karena masalahnya yang bertahap dan saling berkaitan satu sama lain. Software Maple digunakan sebagai alat bantu perhitungan. Kata kunci: Pencegahan Banjir, Model Optimisasi Perlindungan Banjir, Pemrograman Dinamik, Masalah Stage Coach ABSTRACT Flood is a disaster that become an important issue worldwide because it occurred in almost all over the country. Flood is caused by some factors, they are, heavy rainfall, sedimentation, etc. This is cause water volume increase and water overflows from water body so that it covers the land around there. Flood has a negative impact, that is damage, that involve material and non-material losses. This paper discusses about numerical experiment of the Flood Prevention Optimization Model which is consists of exponential investment cost function and damage cost function. The experiment is aim to know when the time of heightening and how much the height of the water body must be heightened. The Dynamic Programming approach that use to solve numerical experiment is a method to solve the StageCoach problem because the problem is consist of some stages and related each other. Maple Software is used as the tools to help on numerical experiment. Keywords: Flood Prevention, Optimization Model of Flood Protection, Dynamic Programming, StageCoach Problem
225
OK-08
TINJAUAN TREND DATA MINING SAAT INI DAN DI MASA DEPAN 1
Akmal, Akik Hidayat , Rudi Rosadi
Prodi Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran ,
[email protected] 2 Prodi Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran, akik@ unpad.ac.id 3 Prodi Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran, r.rosadi@ unpad.ac.id
ABSTRAK Paper ini bertujuan untuk memperlihatkan trend dari Data Mining yang merupakan suatu teknik dan strategi yang digunakan untuk mengeksplorasi secara menyeluruh dan membawa ke permukaan relasirelasi yang kompleks pada set data yang besar sehingga informasi yang berharga yang tersembunyi bisa dimunculkan. Data mining dijadikan alat bantu yang dapat digunakan untuk melihat pola, menganalisis trend dan sebagainya dalam rangka mempercepat pembuatan keputusan. Data mining bisa untuk menjelaskan masa lalu melalui eksplorasi data dan memprediksi masa depan melalui analisis data dan pemodelan. Akan dilakukan review terhadap 10 algoritma yang paling berpengaruh yang menjadi bagian topik penting dalam penelitian data mining dan pengembangannya. Dengan trend Big Data saat ini karena adanya peningkatan pada 3V (Volume, Variety, Velocity) baik pada set data atau pada data stream maka hal ini juga menjadi peluang untuk pengembangan data mining di masa depan. Dalam hal ini akan diberikan contoh penerapan Big Data Mining berkaitan dengan trend yang muncul khususnya pada Big Graph Mining. Kata kunci : data mining, big data, data stream, graph mining ABSTRACT This paper aims to show the trend of Data Mining which is a technique and strategy used to explore thoroughly and bring to the surface the complex relationships in large data sets so that valuable information hidden can be raised. Data mining is used as a tool that can be used to see patterns, analyze trends and so on in order to accelerate decision making. Data mining can explain the past through the exploration data and predict the future through data analysis and modeling. It will do a review of the 10 most influential algorithms that are part of important topics in data mining research and development. With Big Data trend today due to an increase in 3V (Volume, Variety, Velocity) in both data sets or on the data stream it is also an opportunity for the development of data mining in the future. In this case, examples of the application of Big Data Mining will be given related to the emerging trend, especially in the Big Graph Mining Keywords : data mining, big data, data stream, graph mining
226
OK-09
SparkR: PEMOGRAMAN R PADA DATA BESAR 1
Zulhanif, I Gede Mindra Jaya dan Bertho Tantular
Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 3 Departemen Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Software R merupakan software Statistika yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1993, dari University of Auckland, New Zealand, telah berhasil mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan baik profesional maupun akademisi. Peningkatan penggunaan R sendiri disebabkan karena R berbasis open source dan memiiki tingkat flexibilitas yang tinggi sehingga dalam waktu yang singkat memiliki komunitas pengguna yang besar. Pada makalah ini akan dijelaskan salah satu alternatif solusi untuk menangani data besar dengan menggunakan sparkR. sparkR sendiri merupakan library pada R yang merupakan front end dari Apache Spark, sparkR memungkinkan pengguna menggunakan dataframe terdistribusi layaknya database pada Apache Spark dalam pemprosesan data dalam skala besar. Kata kunci: Data Besar, R Sotware, Apache Spark dan SparkR ABSTRACT The R Software is well kown Statistcs software which was first launched in 1993, from the University of Auckland , New Zealand, R Software has successful to appreciation from different field, professional and academic many use it . Increased use R bacause R based on open source and has a high degree flexibility so that in a short time R has a large user community . This paper described an alternative solution to handle large data using sparkR . sparkR itself a library at R which is the front end of the Apache Spark , SparkR allow users to use dataframe distributed database like Apache Spark in the processing of data on a large scale . Keywords:Big Data, R Sotware, Apache Spark dan SparkR
227
OK-10
PENERAPAN MODEL SPATIAL EMPIRICAL BEST LINEAR PREDICTION DENGAN METODE RESTRICTED MAXIMUM LIKELIHOOD DAN BOOTSTRAP UNTUK ESTIMASI INDIKATOR KEMISKINAN TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN BANJAR 1
Agustin Siti Aminah, Gandhi Pawitan, and Bertho Tantular
Departemen Statistika Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, (
[email protected]) 3 Departemen Statistika Universitas Padjadjaran, Bandung, (
[email protected])
ABSTRAK Sampai saat ini sebagian besar data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai penyedia data statistik nasional masih terbatas pada tingkat kabupaten/ kota. Ukuran sampel yang kurang mencukupi untuk level wilayah lebih kecil membuat pengukuran indikator kemiskinan dengan estimasi langsung menghasilkan standard error yang besar, sehingga analisis yang didasarkan pada kondisi tersebut menjadi tidak dapat diandalkan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan metode estimasi yang dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih baik dengan mengkombinasikan data survei dengan data pendukung lain. Salah satu metode yang sering digunakan adalah Small Area Estimation (SAE). Ada banyak metode yang digunakan dalam SAE, salah satunya adalah Spatial Empirical Best Linear Unbiased Prediction (SEBLUP). Metode SEBLUP dengan prosedur maximum likelihood belum mempertimbangkan hilangnya derajat bebas akibat mengestimasi 𝜷, sehingga dikembangkan metode Spatial EBLUP dengan prosedur restricted maximum likelihood (REML). Makalah ini menggunakan prosedur REML dalam estimasi indikator kemiskinan dengan pemodelan rata-rata pengeluaran perkapita dan menerapkan prosedur bootstrap untuk menghitung Mean Square Error sebagai ukuran tingkat akurasi metode Spatial EBLUP dibandingkan dengan metode estimasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek random area yang berkorelasi secara spasial akan mengurangi sampling error dan bias dalam small area estimation. Kata Kunci: bootstrap, indikator kemiskinan, restricted maximum likelihood ,small area estimation, SEBLUP, ABSTRACT So far most of the data published by Statistics Indonesia (BPS) as data providers for national statistics are still limited to the district level. Less sufficient sample size for smaller areas level make the measurement of poverty indicators with direct estimation produce high standard error, therefore the analysis based on direct estimation is unreliable. To solve this problem, the estimation methods which can provide a better accuracy by combining survey data and other supporting data is required . One method often used is the Small Area Estimation (SAE). There are many methods used in SAE, one of them is Spatial Empirical Best Linear Unbiased Prediction (SEBLUP). SEBLUP method with maximum likelihood (ML) procedures does not consider the loss of degrees of freedom due to estimating 𝜷. This drawback motivates the use of the restricted maximum likelihood (REML) procedure. This paper proposed Spatial EBLUP with REML procedure for estimating poverty indicators by modeling the average expenditures per capita and implement bootstrap procedure to calculate Mean Square Error to compare the accuracy SEBLUP method with the direct estimation method. Results show that the spatially correlated random area effects reduce both the sampling error and the bias in small area estimation. Keywords: bootstrap, poverty indicators , restricted maximum likelihood, small area estimation, SEBLUP
228
OK-11
SISTEM PEMBELAJARAN MOBILE BERBASIS MULTIMEDIA DI DALAM DUNIA PENDIDIKAN 1
Moedjiono, Wiyata , Aries Kusdaryono
Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur, Jakarta
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Kehadiran dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sedemikian cepat untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpercaya akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap semua sistem aplikasi yang secara khusus akan dilihat di dalam dunia pendidikan. Sistem pembelajaran berbasis multimedia di dalam dunia pendidikan perlu dibuat sebagai solusi dengan membuat sistem aplikasi pendidikan secara lengkap. Pembuatan sistem aplikasi pembelajaran mobile berbasis multimedia dengan melakukan analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan proses, analisis kebutuhan software dan hardware, analisis kebutuhan pengguna, melakukan perancangan model bisnis, perancangan sistem, implementasi sistem, dan uji kepuasan pengguna terhadap sistem tersebut. Hasil akhir penelitian ini diharapkan bisa memotivasi belajar dan prestasi siswa, meningkatkan kreatifitas dan memperbanyak inovasi guru sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Kata kunci : Teknologi Informasi dan Komunikasi, Learning Management System, Mobile Learning , Multimedia, Moodle
MOBILE LEARNING SYSTEM BASED ON MULTIMEDIA IN THE WORLD OF EDUCATION ABSTRACT The presence and development of information and communication technology were so quick to produce information that is fast, accurate, right, regular, reliable and accountable that will provide a very significant impact on all of the system applications that specifically would be seen in the world of education. Multimedia-based learning system in the world of education needs to be made as a solution by creating a complete educational application system. The making of the application system of mobile multimedia-based learning by doing a needs analysis, requirements analysis, requirements analysis process of the software and hardware, user needs analysis, doing the design of business models, system design, system implementation, and test the satisfaction of users of the system. The final results of this research are expected to be able to motivate student learning and achievement, increase and reproduce creativity and innovation of teachers so that could improve the quality of education in general. Keywords: information and communication technology, Learning Management systems, Mobile Learning, Multimedia, Moodle
229
OK-12
OPTIMASI PENGONTROLAN INTERNAL MODEL CONTROLLER DENGAN NEWTON EXTREMUM SEEKING CONTROL Dessy Novita, Muhammad Taufik dan Nendi Suhendi Syafei 1
Departemen Teknik Elektro, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Tuning parameter secara otomatis dengan minimum cost function adalah salah satu cara optimasi pada sistem kontrol. Penelitian ini merupakan pengembangan metoda untuk gain otomatis dan penyetelan optimal dalam waktu nyata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan parameter Internal Model Control (IMC) dengan minimum cost function menggunakan Newton Extremum Seeking Control dan diupdate dengan Exact Line Search. Algoritma Newton Extremum Seeking diterapkan untuk estimasi gradinent dan ESL untuk minimum cost function. Hasil penelitian ini adalah didapatkan parameterparameter optimal di ilustrasikan dengan simulasi numerik Kata kunci: Optimasi, Internal Model Controller, Tuning parameter IMC , Newton Extremum Seeking Control ABSTRACT Automatically tuning parameter by using minimum cost function of control system is one of the optimisation. We want to extend a method for automatic gain and optimal tuning in real time. The aim of the paper is to find the IMC Parameters with minimum cost function by Newton Extremum Seeking Control (ESC) and updating by Exact Line Search (ELS). We apply the Newton Extremum Seeking algorithm for estimation gradient and updating by ELS for minimum cost function. The optimal parameters is illustrated by numerical simulations. Keywords : Optimation, Internal Model Controller, Tuning parameters IMC , Newton Extremum Seeking Control
230
OK-13
SIMULASI KARAKTERISTIK TEGANGAN PADA DC-DC CONVERTER TIPE FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL Mohammad Taufik, Bernard Y Tumbelaka dan Nendi Suhendi Syafei 1Departemen Teknik Elektro, Universitas Padjadjaran, Bandung
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Makalah ini menyajikan hasil simulasi karakteristik tegangan pada DC-DC Converter tipe Flyback Current-Fed Push-Pull. Hasil analisis memberikan bentuk gelombang arus dan tegangan sebaik derivasi dari fungsi transfer converter di kedua modus boost (D> 0,5) dan modus buck (D <0,5). Setelah menganalisis, kami mensimulasikan rangkaian menggunakan LT-Spice. Simulasi menegaskan bahwa converter beroperasi di kedua modus buck dan boost dengan tegangan output sebesar 50V dan 314V. Kata kunci: DC-DC converter, push-pull, flyback, current-fed ABSTRACT This paper simulates a Flyback Current-Fed Push-Pull DC-DC converter. The analysis result provides current and voltage waveforms as well as derivations of the converter’s transfer function in both boost mode (D > 0.5) and buck mode (D <0.5). After analyzes, we simulate a circuit using LTSpice. The simulation confirms that the converter operates in both buck and boost mode with output voltage at 50V and 314V respectively. Keywords: DC-DC converter, push-pull, flyback, current-fed
231
OK-14
PENERAPAN METODE GREY RELATIONAL ANALYSIS DAN DESIRABILITY FUNCTION PADA OPTIMASI MULTI RESPON DESAIN TAGUCHI Sri Winarni, Budhi Handoko, dan Yeny Krista Franty 1,2,3
Departemen Statistika FMIPA Unpad
(
[email protected],
[email protected],
[email protected] )
ABSTRAK Desain taguchi merupakan desain eksperimen yang sering digunakan untuk mendapatkan respon yang robust. Pada desain taguchi multi respon, proses optimasi dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh respon secara simultan. Pada penelitian ini akan digunakan metode grey relational analysis yang dikombinasikan dengan desirability function dalam proses normalisasinya. Grey Relational Grade merupakan konversi multi respon terhadap satu variabel grade yang digunakan untuk menentukan titik optimum. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah kasus optimasi pada wire EDM process. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan komposisi perlakuan yang menghasilkan karakteristik wire EDM process yang optimal. Hasil optimasi didapatkan pada faktor discharge current 16 amp, pulse duration 3.2 sec, pulse frequency 40KHz, wire speed 7.6 m/min, wire tension 1200g dan dielectric flow rate 1.4 bars. Kata kunci: optimasi multi respon, grey relational analysis, grey-desirability function ABSTRACT Taguchi design is an experimental design that is often used to get a robust response. In taguchi multi response design, process optimization is done by considering all responses simultaneously. This study will use method of grey relational analysis combined with the desirability function in the process of normalization . Grey Relational Grade is a conversion of multi response variable to single variable grade is used to determine the optimum point. The case studies used in this study is a case optimization of the wire EDM process. The purpose of this study is to get treatment composition which produces the optimal characteristic in wire EDM process. Optimization results obtained on a 16 amp current discharge factor , 3.2 sec pulse duration, 40KHz pulse frequency, 7.6 m / min wire speed, 1200g wire tension and of 1.4 bars dielectric flow rate. Keywords: multi response optimization, grey relational analysis, grey-desirability function
232
OK-15
PEMILIHAN JADWAL PEMELIHARAAN MESIN BERDASARKAN PERBANDINGAN INTERVAL WAKTU MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN PADA FITNESS FUNCTION Yeny Krista Franty, Budhi Handoko, Sri Winarni 1
Departemen Statistika Universitas Padjadjaran Bandung
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Perusahaan manufaktur perlu melakukan pemeliharaan atau penggantian terhadap mesin yang dimiliki supaya kinerja mesin baik dan menjaga agar proses produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam melakukan kegiatan pemeliharaan prefentif, perusahaan ingin memaksimalkan reliabilitas mesin tetapi sebagai sebuah perusahaan manufaktur yang berorientasi pada keuntungan, perusahaan mempunyai batasan dalam hal biaya. Salah satu metode yang diusulkan untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan preventif menggunakan metode optimasi Algoritma Genetika Umum dengan menggunakan fitness function berdasarkan pembobotan pada fungsi reliabilitas dan biaya. Berdasarkan penentuan bobot pada fungsi biaya dan reliabilitas akan diperoleh penjadwalan pemeliharaan baik sifatnya pemeliharaan saja atau penggantian komponen atau mesin. Permasalahan yang sering ditemui adalah berapa lama interval waktu yang diperlukan untuk melakukan penjadwalan pemeliharaan karena akan mempengaruhi biaya yang diperlukan oleh perusahaan, sehingga akan dilakukan perbandingan penjadwalan pemeliharaan untuk beberapa periode waktu yaitu 12 bulan, 36 bulan, 60 bulan dan 84 bulan. Kata Kunci : Reliabilitas, Fitness Function, Total Biaya, Algoritma Genetika Umum. ABSTRACT Manufacturing companies need to perform maintenance or replacement of the machines owned so good engine performance and ensure that the production process can run smoothly in accordance with the set targets. In doing preventive maintenance activities, the company wants to maximize the reliability of the machine but as a manufacturing company profit-oriented, the company has limitations in terms of cost. One method proposed for scheduling preventive maintenance using optimization methods Genetic Algorithm Works by using fitness function based on the weighted on a function of reliability and cost. Weighting based on the cost function and reliability will be obtained either its maintenance scheduling any maintenance or replacement of components or machines. Problems often encountered is how long the time interval required to perform maintenance scheduling because it will affect the costs of the company, so it will do a comparison of scheduling maintenance for some period of time that is 12 months, 36 months, 60 months and 84 months. Keywords: Reliability, Fitness Function, Total Cost, General Genetic Algorithm.
233
OK-16
APLIKASI METODE MOMENT INVARIANT UNTUK PENGENALAN HURUF SUNDA PADA LONTAR 1
Asep Sholahuddin
Teknik Informatika, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]
ABSTRAK Moment Invariant adalah metode yang menghasilkan ciri geometri pada sistem identifikasi objek dan pengenalan karakter yang independen terhadap translasi, rotasi, dan penskalaan. Huruf sunda merupakan suatu objek yang bisa dikenali dengan menggunakan ciri pada bidang geometri. Pada penelitian ini akan digunakkan moment invariant untuk mengenali huruf sunda. Tahapan yang dilakukan dengan cara mengambil 20 huruf sunda yang terdapat pada citra lontar sunda untuk diambil nilai moment invariant. Kemudian mengambil huruf lain yang bentuknya sama, setelah itu dibandingkan nilai moment invariant dengan 20 huruf tersebut dan dihitung jarak terdekat dari Euclidiannya. Hasil dari test tersebut menunjukkan metode moment invariant bisa mengenali huruf sunda dengan baik. Kata kunci: Moment invariant, Lontar, Euclidian ABSTRACT Moment invariant is the method that produces the characteristic geometry object identification system and the introduction of characters that are independent of translation, rotation, and scaling. Sundanese letter is an object that can be identified by using characteristics in the field of geometry. This research used invariant moment to recognize the letters of Sunda. Steps being taken by taking the 20 letters contained in the Sunda Sunda's palm image taken invariant moment values. Then take another letter the same shape, then compared to the value of moment invariant with 20 letters and calculated the shortest distance from Euclidiannya. Results of these tests show the method can recognize letters well. Keywords: Moment invariant,Lontar, Euclidian
234
OK-17
PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK PEMENUHAN PERMINTAAN BAHAN BAKU PRODUKSI BERDASARKAN ALGORITMA WAGNER WHITIN Deny I. Rakhmatullah, Julita Nahar, Endang Rusyaman 1,2,3)
Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor Sumedang 45363
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Seiring berkembangnya perekonomian dunia pelaku bisnis khususnya yang bergerak dalam bidang manufaktur garmen, perusahaan yang mengolah bahan baku kain menjadi bahan jadi dalam bentuk pakaian, dituntut untuk menyediakan segala kebutuhan produksi dengan cepat dan akurat termasuk pengadaan bahan baku untuk menunjang proses produksi. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan sebuah metode untuk mengendalikan persediaan. Penelitian ini membahas penentuan kebijakan persediaan dengan menggunakan metode Material Requirement Planning atau MRP yang terdiri dari proses netting, lotting, offsetting dan exploding. Adapun teknik lotting yang akan digunakan yaitu Lot for Lot atau LFL dan Algoritma Wagner Whitin atau AWW. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data permintaan bahan baku PT. Notos untuk produk blazer, dress, pants dan skirt. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa menggunakan metode MRP dapat meminimasikan frekuensi pengadaan barang selama horizon waktu produksi dan biaya total persediaan perusahaan sebesar Rp 2.028.500,- dengan teknik lotting AWW sedangkan jika menggunakan teknik lotting LFL didapatkan biaya total persediaan sebesar Rp 2.520.000,-. Sehingga dengan menerapkan metode MRP berdasarkan teknik lotting AWW dapat membantu PT. NOTOS dalam mengelola persediaan dan meminimasikan biaya total persediaan. Kata kunci: Material Requirement Planning (MRP), Lot for Lot (LFL), Algoritma Wagner Whitin (AWW). ABSTRACT As the development of the world economy, especially business people engaged in garment manufacturing, companies that process raw materials into finished materials of cloth in the form of clothing, are required to provide for the needs of production quickly and accurately, including procurement of raw materials to support the production process. Therefore, the company needed a method to control the supply. This study discusses the determination of inventory policies by using Material Requirement Planning or MRP comprising netting process, lotting, offsetting and exploding. The technique has been used is lotting Lot for Lot or LFL and Wagner Whitin Algorithm or AWW. The data used in this study is the data demand for raw materials PT. Notos for products blazer, dress, pants and skirts. Results showed that the data processing method can minimize frequency MRP procurement during the time horizon of production and inventory cost of Rp 2.028.500, - the AWW lotting techniques while using techniques lotting LFL obtained inventory cost of Rp 2.520.000, - , Therefore, by applying the method of MRP based AWW lotting techniques can help PT. NOTOS in managing inventory and minimize cost of inventory. Keywords :Material Requirement Planning (MRP), Lot for Lot (LFL), Wagner Whitin Algorithm (AWW).
235
OK-18
DESAIN PERMUKAAN RESPON DENGAN FAKTOR KUALITATIF 1
Budhi Handoko, Sri Winarni dan Yeny Krista Franty
Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 2 Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) 3 Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected])
ABSTRAK Desain permukaan respon yang biasa digunakan dalam melakukan analisis data hasil eksperimen adalah model permukaan respon orde dua dengan faktor kuantitatif. Penelitian ini akan mengkaji mengenai penambahan faktor kualitatif kedalam model permukaan respon dan menerapkan pada suatu studi kasus eksperimen. Untuk mendapatkan desain yang terbaik, akan digunakan kriteria dari desain optimal, yaitu D-optimal. Penaksiran parameter model akan dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil serta akan ditentukan model terbaik berdasarkan taraf faktor kualitatifnya. Kata kunci: Desain permukaan respon, Kriteria D-optimal, Pencocokan model ABSTRACT Second order response surface model using quantitative factors is generally used to analyze experimental data obtained using response surface design. This research will consider qualitative factor included in the model and its implementation to an experimental case. In order to achieve best design, D-optimal criteria will be used to select the design. Estimation of model parameters will use least square method and best model will be obtainded which is classifed by qualitative level. Keywords: Response surface design, D-Optimal Criteria, Model fitting
236
OK-19
ENKRIPSI CITRA, PENYIMPANAN DAN TEMU KEMBALI CITRA DALAM DATABASE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) 128BIT 1Program
Juli Rejito, Deni Setiana
Studi Teknik Informatika, Departemen Ilmu Komputer, FMIPA UNPAD (
[email protected]) 2 Program Studi Teknik Informatika, Departemen Ilmu Komputer, FMIPA UNPA (
[email protected])
ABSTRAK Pertumbuhan data digital, terutama citra berkembang pesat sejak penemuan kamera web, kamera digital dan kamera ponsel yang sudah dilengkapi dengan manajemen database dalam bentuk galeri. Pada saat ini kebutuhan untuk pengamanan, penyimpanan, serta akurasi dan kecepatan temu kembali citra yang tersimpan dalam database sudah sangat diperlukan. Salah satu metode untuk pengamanan citra dilakukan dengan cara penyandian atau enkripsi citra menggunakan salah satu algoritma enkripsi sehingga citra yang disimpan dalam database citra akan aman dari pengguna yang tidak berhak mengetahui isi dari citra yang disimpan. Temu kembali citra (CBIR - Content Based Image Retrieval) adalah salah satu teknik yang dipergunakan untuk menemukan kembali citra berdasarkan warna, bentuk, fitur visual dan lain-lain yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi citra dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Hasil dari penelitian ini adalah citra tersimpan dalam database citra secara aman dengan diawali proses enkripsi citra menggunakan algoritma TEA (Tiny Encryption Algorithm) 128bit, dilanjutkan dengan penyimpan hasil ke dalam database citra, dan temu kembali citra dari database citra menggunakan kunci dekripsinya. Kata kunci: Enkripsi,CBIR, Algoritma TEA ABSTRACT The growth of digital data, particularly image developed rapidly since the invention of web cameras, digital cameras and camera phones are already equipped with a database management in the form of a gallery. At this time the need for security, storage, and retrieval accuracy and speed of image stored in database is very much needed. One method for securing the image is done by way of encoding or encrypting the image using one of the encryption algorithm so that the image stored in image database will be secured from users who are not entitled to know the contents of the saved image. Image retrieval (CBIR - Content Based Image Retrieval) is one technique used to reinvent the image based on color, shape, visual features and others that allow users to identify images with a high degree of accuracy. The results of this study are the images stored in the image database securely with starting the encryption process image using an algorithm TEA (Tiny Encryption Algorithm) 128bit, followed by storing the results into a database image, and image retrieval from the image database using the decryption key. Keywords: Encryption,CBIR, TEA Algorithm
237
OK-20
CONJUGATE GRADIENT DAN BROYDEN–FLETCHER– GOLDFARB–SHANNO UNTUK PEMBELAJARAN PARAMETER PADA CONDITIONAL RANDOM FIELDS Intan Nurma Yulita
Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
ABSTRAK (TNR, 11, Bold) Conditional Random Fields adalah metode yang banyak digunakan untuk pengenalan pola. Implementasi telah dilakukan di daerah penelitian dengan data secara berurutan misalnya gerak dan suara. Pengenalan dilakukan dengan melatih parameter melalui data pelatihan. Untuk mendapatkan parameter yang optimal, pelatihan dilakukan dengan teknik optimasi. Beberapa teknik optimasi yang sering digunakan untuk Conditional Random Fields dengan menggunakan Conjugate Gradient dan Broyden-Fletcher-Goldfarb-Shanno. Oleh karena itu, makalah ini membandingkan kedua metode ini optimasi untuk pengenalan gerakan. Hasilnya menunjukkan akurasi Conjugate Gradient dan BroydenFletcher-Goldfarb-Shanno adalah 68,28% dan 65,21%, sedangkan waktu eksekusi adalah 325,65 dan 379,05 detik. Dari hasil, dapat dilihat bahwa Conjugate Gradient lebih baik dari Broyden-FletcherGoldfarb-Shanno untuk pengenalan gerakan dalam makalah ini. Kata kunci: Conditional Random Fields, PengenalanGerakan, Conjugate Gradient, Broyden-FletcherGoldfarb-Shanno ABSTRACT Conditional Random Fields is a widely used method for pattern recognition. The implementation has been done in the area of research with the data in sequence eg motion and sound. Recognition is conducted by training parameters through the training data. To obtain the optimal parameters, the training is done with optimization techniques. Some optimization techniques are often used for Conditional Random Fields by using Conjugate Gradient and Broyden-Fletcher-Goldfarb-Shanno. Therefore, this paper compared these both methods of optimization for gesture recognition. The result show accuracy of Conjugate Gradient and Broyden-Fletcher-Goldfarb-Shanno was 68.28% and 65.21%, while the execution time is 325.65 and 379.05 seconds. From the results, it can be seen that Conjugate Gradient is better than Broyden-Fletcher-Goldfarb-Shanno for gesture recognition in this paper. Keywords: Conditional Random Fields, Gesture Recognition, Conjugate Gradient, Broyden-FletcherGoldfarb-Shanno
238
OK-21
KAJIAN ANALISIS SENSITIVITAS PADA MODEL OPTIMISASI PENJUALAN LISTRIK 1
Irene Kania Dewi, Diah Chaerani dan Endang Soeryana
Departemen Matematika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor (
[email protected]) 3 Departemen Matematika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor(
[email protected]) 2 Departemen Matematika FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jatinangor(
[email protected])
ABSTRAK Listrik memiliki peran penting dalam kehidupan. Permintaan listrik meningkat seiring perkembangan teknologi. Untuk memenuhi permintaan listrik di beberapa daerah diperlukan perencanaan untuk mengatur pasokan listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh keputusan terbaik sehingga permintaan listrik terpenuhi dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Masalah penjualan listrik ini merupakan masalah Optimasi. Masalah ini diselesaikan menggunakan Pemrograman Linear (PL). Solusi dari model Optimisasi penjualan listrik diperoleh dengan bantuan software MATLAB. Eksperimen numerik digunakan untuk memeriksa validasi model. Analisis Sensitivitas digunakan untuk memperlihatkan efek dari perubahan yang mungkin terjadi. Dengan demikian, Analisis Sensitivitas menjadi penting untuk mengetahui diperlukan atau tidaknya perubahan keputusan. Kata kunci: Pemrograman Linear, Optimisasi, Analisis Sensitivitas, Penjualan Listrik ABSTRACT Electricity has an important role in life. Demand for electricity increased with the development of technology. To fulfill the demand of electricity in some areas, planning to regulate the supply of electricity is needed. Purpose of this research is getting best decision to maximize the profit along with compliance of electricity demand. This problem of electricity trading is optimization problem. This problem is solved using Linear Programming (LP). Solution for Optimization model of electricity trading is obtained by using MATLAB software. Numerical experiment and Sensitivity Analysis are used to check validation of model and show effect of changes that may occur. Thus, Sensitivity Analysis becomes important in order to make decision whether changes are necessary. Keywords: Linear Programming, Optimization, Sensitivity Analysis, Electricity Trading
239
OK-22
SEGMENTASI BARIS BERBASIS SEAM CARVING PADA MANUSKRIP SUNDA KUNO Erick Paulus, Mira Suryani , Setiawan Hadi dan Intan Nurma Yulita
[email protected];
[email protected];
[email protected]; intan.nurma @unpad.ac.id
ABSTRAK Manuskrip sunda kuno merupakan warisan budaya yang berharga dan memuat informasi kehidupan sosial seperti kearifan, adat istiadat dan nilai-nilai keagamaan. Proses digitalisasi terhadap manuskrip Sunda kuno telah dilakukan oleh pemerintah, institusi maupun masyarakat pencinta budaya sebagai bentuk konservasi dan pelestarian. Namun, citra hasil digitasi masih perlu dilakukan segementasi baris sebagai tahapan awal dalam ekstrasi aksara atau kata melalui OCR. Makalah ini memaparkan hasil percobaan segmentasi baris menggunakan metode Seam Carving tanpa melalui proses binerisasi awal. Metode ini melakukan komputasi Medial Seam menggunakan Projection Profile Matching dan komputasi Separating Seam menggunakan modifikasi prosedur Seam carving. Pengujian dilakukan terhadap10 data citra ground truth manuskrip sunda kuno. Penelitian ini menghasilkan segmentasi baris berserta dengan jumlah baris yang terdapat pada manuskrip sunda kuno tersebut. Kata kunci: Segmentasi baris, Seam Carving, Manuskrip sunda kuno ABSTRACT Sundanese ancient manuscripts is a precious cultural heritage and contains social life information such as wisdom, tradition and religious values. The digitalisation process of the Sundanese ancient manuscripts has been done by governments, institutions and culture loving public as a form of conservation and preservation. However, the image digitization results still need to be done segmentation lines as the early stages of characters or words extraction by OCR. This paper presents an experiment results of line segmentation using Seam Carving method without prior binarization. This method computes Medial Seam using Projection Profile Matching and computes Separating Seam using a modified procedure of the seam carving. This testing is conducted on 10 ground truth images of Sundanese ancient manuscripts. This research resulted the segmentation of the line and the number of lines contained in the Sundanese ancient manuscripts. Keywords: line segmentation, Seam Carving, Ancient Sundanese Manucripts
240
OK-23
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN ONLINE SHOP MENGGUNAKAN MODEL KANO 1,3
Ismi Kaniawulan, Sri Suhartini dan Irsan Jaelani
Teknik Informatika, STT Wastukancana, Purwakarta (
[email protected]), (
[email protected]) 2 Manajemen Industri, STT Wastukancana, Purwakarta (
[email protected])
ABSTRAK Teknologi informasi dan komunikasi berperan untuk efisiensi, efektifitas hingga peran strategis. Strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah strategi yang berfokus pada kebutuhan pelanggan sehingga mendapatkan kepuasan pelanggan. Kualitas layanan dapat diperoleh jika pengelolaan perusahaan dilakukan dengan strategi yang tepat sehingga terwujudnya kepuasan pelanggan. Meningkatnya penggunaan internet berimbas pada maraknya peningkatan transaksi jual beli online . Fenomena ini mengakibatkan perusahaan maupun perseorangan yang memulai bisnis melirik teknologi transaksi jual beli online untuk menawarkan barang maupun jasa. Permasalahan timbul saat pelanggan merasa tidak puas maka seketika itu komentar ketidak puasan pelanggan akan sangat mudah tersebar. Salah satu metoda yang dapat dilakukan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan hingga mengakibatkan kepuasan pelanggan adalah model kano, yang mendefinisikan kebutuhan pelanggan ke dalam empat dimensi sedangkan kualitas layanan dapat diukur dengan menggunakan model service quality. Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan online shop dengan dukungan teknologi informasi yang optimal dalam penyediaan layanan transaksi jual beli online menggunakan model kano dan metoda service quality. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kajian teori, kajian lingkungan dan penyebaran kuesioner. Hasil utama dari penelitian adalah analisa dimensi kepuasan pelanggan terhadap kualitas layanan online shop. Kata kunci: kepuasan pelanggan, kualitas layanan, Model Kano, metoda service quality, online shop. ABSTRACT Information and communication technologies contribute to the efficiency, effectiveness and strategic. Strategies that can be implemented by companies is a focuses to customer satisfaction. Quality of service can be obtained if the management do the right strategy for customer satisfaction. One of The Internet impact is increase online transaction. This phenomenon resulted in business online transaction technologies to offer goods or services. The problems arise when customers are not satisfied, then immediately comment dissatisfaction customers will be very easy to spread. One method that can be done to prioritize customer needs is a model canoe, which defines the customer's needs into four dimensions and the quality of service can be measured using a model of service quality. This study aims to measure and analyze customer satisfaction on service quality online shop with optimal information technology support in the provision of online transaction using canoes models and of service quality methods. The research methodology is observation, study literature and questionnaire. The main result of the study is to analyze the dimensions of customer satisfaction on service quality online shop. Keywords: customer satisfaction, service quality, canoes model, service quality methods, online shop.
241
OK-24
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI ABSENSI SIDIK JARI PADA KEGIATAN PRAKTIKUM MAHASISWA
1
Rudi Rosadi, Akik Hidayat, Ino Suryana
Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected]) 2 Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung(
[email protected]) 3 Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Bandung (
[email protected])
ABSTRAK Absensi merupakan hal penting bagi suatu instansi pemerintah atau swasta. Khususnya pada instansi pendidikan, proses absensi digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dosen dan mahasiswa wajib mengisi DHMD (Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen). Sistem informasi yang dibangun, diimplementasikan dalam bentuk aplikasi berbasis web. Merancang dan membangun suatu sistem informasi absensi berbasis sidik jari diharapkan akan membantu kinerja program studi khususya pada pelayanan kegiatan belajar mengajar. Kata kunci: Sistem Informasi, Absensi, Sidik Jari dan Web ABSTRACT Attendance is important for a government agency or private . Especially in educational institutions , the attendance is used in teaching and learning activities , faculty and students must fill DHMD ( Attendance Students and Lecturers ) . Information systems are built , implemented in the form of webbased applications . Designing and building an information system based on fingerprint attendance is expected to help the performance of courses khususya to service learning activities. Keywords: Information System, Attendance, Fingerprint and Web
242
OK-25
METODE VALUE BASED ECONOMIC ORDER QUANTITY (VBEOQ) DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN MULTIITEM UNTUK MENINGKATKAN NILAI ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA SUATU USAHA MIKRO Gilar Sundara, Julita Nahar, Dwi Susanti Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Padjadjaran, Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21 Jatinangor, Sumedang 45363 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] 1,2,3)
ABSTRAK Tingkat persediaan dapat dikendalikan dengan mengatur kuantitas pemesanan tiap kali perusahaan melakukan kegiatan pengadaan barang. Dengan adanya pengendalian persediaan, maka akan memberikan dampak pada ongkos operasional perusahaan. Ongkos operasional perusahaan dan tingkat persediaan, berdasarkan konsep Value Based Inventory Management dapat mempengaruhi nilai Economic Value Added (EVA). Nilai Economic Value Added (EVA) dapat memberi gambaran kepada pemilik perusahaan dan investor dalam mengukur kinerja keuangan. Meskipun EVA pada awalnya digunakan pada perusahaan besar, usaha mikro pun dapat pula diukur kinerja keuangannya dengan EVA. Dengan menggunakan metode Value Based Economic Order Quantity (VBEOQ) dan metode pengendalian persediaan multiitem periode pemesanan tunggal, tingkat persediaan barang yang dimiliki perusahaan dapat memberikan perubahan nilai EVA terbesar. Kata kunci : Metode Value Based Economic Order Quantity (VBEOQ), Metode Pengendalian Persediaan Multiitem, Nilai Economic Value Added (EVA), Usaha Mikro.
243
OK-26
PENGARUH JUMLAH HIDDEN STATE PADA HIDDEN-STATE CONDITIONAL RANDOM FIELDS UNTUK PENGENALAN GERAKAN Intan Nurma Yulita
Departemen Ilmu Komputer, Universitas Padjadjaran, Sumedang (
[email protected]) Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia
ABSTRAK Pengenalan pola adalah area penelitian yang banyak dikaji hingga saat ini. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk pengenalan pola. Salah satunya adalah Conditional Random Fields. Namun teknik ini hanya berkonsentrasi pada struktur eskternal sehingga mekanisme dengan struktur internal dikembangkan oleh Hidden-state Conditional Random Fields. Secara khusus, perbedaan yang jelas dari Hidden-state Conditional Random Fields adalah adanya Hidden State. Oleh karena itu, pada makalah ini dipaparkan pengaruh jumlah Hidden State pada Hidden-State Conditional Random Fields untuk pengenalan gerakan. Akurasi yang diperoleh dari penelitian ini berkisar 50 – 70 % dan waktu eksekusi berkisar 9 – 3300. Dari pengujian tersebut, diketahui bahwa semakin meningkatnya jumlah Hidden State tidak selalu diikuti dengan peningkatan akurasi dan waktu eksekusi yang dibutuhkan. Kata kunci: Hidden-state Conditional Random Fields, Pengenalan Gerakan, Hidden-state, Klasifikasi ABSTRACT Pattern Recognition is an area of research that widely studied until now. Several techniques have been developed for pattern recognition. One of them is Conditional Random Fields. However, this technique is only concentrating on the external structure so that the internal structure is developed by Hidden-state Conditional Random Fields. In particular, a clear distinction of Hidden-state Conditional Random Fields is the Hidden State. Therefore, in this paper described the effect on the number of Hidden State in Hidden-state Conditional Random Fields for gesture recognition. The accuracy obtained in this research ranges from 50-70% and the execution time ranges from 9-3300 seconds. From these tests, it is known that increasing the number of Hidden State is not always followed by an increase in accuracy and execution time required. Keywords: Hidden-state Classification
Conditional
Random
Fields,
Gesture
Recognition,
Hidden-state,
244
OK-27
MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PREVENTIVE MAINTENANCE PADA SUBSISTEM AIR PRESSURE MESIN JOBS MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI KAMRAN II 1
Muthia Restu Ramdita, Budhi Handoko dan Yeny Krista Franty
Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK PT Dirgantara Indonesia (PT.DI) merupakan perusahaan dirgantara satu-satunya di Indonesia yang tidak hanya bergerak dalam hal kepentingan militer namun juga meliputi kepentingan komersial dan kepentingan non dirgantara lainnya. Sebagai perusahaan yang mengandalkan mesin untuk kegiatan produksi, PT.DI perlu untuk melakukan perawatan pada mesin untuk mengurangi frekuensi kerusakan serta mengoptimumkan biaya. Salah satu mesin yang digunakan perusahaan adalah mesin Jobs LINK 303K. Mesin ini berperan dalam pembuatan komponen bagian kerangka sayap pesawat, seperti Hinge rib 1, Hinge rib 2, dan Machined Longeron. Diketahui bahwa mesin ini memiliki frekuensi kerusakan tertinggi dibandingkan mesin lainnya yang memiliki single gantry. Mesin Jobs terdiri dari beberapa subsistem. Salah satunya adalah subsistem Air Pressure. Subsistem ini memiliki frekuensi kerusakan tertinggi dibanding dengan subsistem lainnya. Pada penelitian ini akan ditentukan jadwal optimum preventive maintenance yang dapat memaksimumkan reliabilitas pada subsistem Air Pressure mesin Jobs LINK 303K menggunakan model optimasi Kamran II.Serta untuk menambah informasi, akan dibandingkan dengan preventive maintenance klasik Kata kunci: Preventive Maintenance, Model Kamran II. ABSTRACT PT Dirgantara Indonesia (PT.DI) is the only aerospace company in Indonesia which is not only move in terms of military significance but also the commercial interests and the interests of other nonaerospace. For company that rely on machines for production activities, PT.DI needs to maintain the machines to reduce the breakdown frequency and optimize the costs. One of the machine used by the company is Jobs LINK 303K. It has a role in manufacture components of aircraft such as Hinge rib 1, Hinge rib 2, and Machined longeron. This machine has a highest breakdown frequency among the machines which have the single gantry. Jobs machine has several subsystems. One of them is the Air Pressure. This subsystem has the highest breakdown frequency compared with the other subsystems. In this research , will be determined preventive maintenance schedule which could maximize the reliability on Air Pressure subsystem of Jobs LINK 303K which could maximize the reliability using Kamran II model. For additional information, in the end it will be compared with classic preventive maintenance. Keywords: Preventive Maintenance, Kamran II Model.
245
OK-28
PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MULTI-SUBSISTEM MESIN CYRIL BATH DENGAN MENGGUNAKAN MIXED INTEGER NON LINEAR PROGRAMMING 1
Fida Faishal, Budhi Handoko dan Yeny Krista Franty
Mahasiswa Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 2 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected]) 3 Dosen Departemen Statistika, FMIPA Universitas Padjadjaran (
[email protected])
ABSTRAK PT. Dirgantara Indonesia adalah industri pesawat terbang satu-satunya di Indonesia dan di Asia Tenggara yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Dalam kegiatan produksinya, PT. Dirgantara Indonesia menerima pesanan pembuatan komponen pesawat dari customer. Kualitas produk dan ketepatan waktu menjadi prioritas utama customer yang menjadi tuntutan setiap industri. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas produk dan kelancaran kegiatan produksi adalah mesin. Setiap mesin perlu dirawat secara terjadwal, sehingga berada dalam keadaan yang optimum saat digunakan. Jadwal preventive maintenance yang optimum dapat mengurangi biaya perawatan dan mengurangi peluang kegagalan. Salah satu mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu mesin Cyril Bath. Mesin ini memiliki beberapa subsistem. Hydraulic Unit dan Electric Panel and Control adalah subsistem dengan frekuensi kerusakan terbanyak. Oleh karena itu, peneliti akan menentukan jadwal optimum preventive maintenance multi-subsistem yang difokuskan pada subsistem Hydraulic Unit dan Electric Panel and Control. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Integer Non Linear Programming dari Kamran. Model optimasi Kamran ini dapat meminimumkan total biaya perawatan atau memaksimumkan reliabilitas. Kata kunci: Preventive Maintenance, Mixed Integer Non Linear Programming ABSTRACT PT Dirgantara Indonesia is the only aircraft industry in Indonesia and Southeast Asia which is owned by Indonesia. In its production activity, PT Dirgantara Indonesia received aircraft components orders from the customer. Product quality and punctuality are customer’s top priority which become requirement of every industry. One of the main factors that affect product quality and production process is machine. Every machine needs to be maintained on scheduled basis, so the machine will be in optimal state when being used. Optimum preventive maintenance schedule can reduce maintenance cost and reduce probability of failure. One of the machines used in production is Cyril Bath. Cyril Bath has some subsystems. Hydraulic Unit and Electric Panel and Control are subsystems which have the highest breakdown frequency. Therefore, researcher will determine optimum preventive maintenance schedule for multi-subsystems which focus on Hydraulic Unit and Electric Panel and Control subsystems. Mixed Integer Non Linear Programing Method by Kamran will be used in this research. Kamran optimization model can minimize maintenance cost or maximize reliability. Keywords: Preventive Maintenance, Mixed Integer Non Linear Programming
246
OK-29 PENERAPAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE-2 PADA RANGKAIAN ARUS SEARAH Eddy djauhari
Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km. 21,Tlp./Fax. : 022-7794696, Jatinangor, 45363 Email :
[email protected]
ABSTRAK Makalah ini membahas tentang model penyeleseian persamaan diferensial orde-2 pada Rangkaian Arus Searah, yang selanjutnya akan menghasilkan solusi arus dalam keadaan mantap pada Rangkaian Arus Searah tersebut. Penyeleseian analitik persamaan diferensial linear orde-2 non homogen tersebut dapat diperoleh dengan metode operator invers dan jauh lebih cepat penyelesaiannya bila dikerjakan dengan program Maple. Kata kunci : Persamaan Differensial, Rangkaian Arus Searah, Program Maple. ABSTRACT In this paper we discuss solution models to differential equations of one-way current circuit, which it will produce solutions of stable current in the one-way current circuit. Analytic solutions to the second order non homogeneous differential equations above are found using inverse operator method, and they can be made faster using Maple program. Keywords : Differential Equations, One-Way Current Circuit, Maple Program.
247
OK-30
EKSISTENSI SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL Eddy Djauhari Departemen Matematika Fmipa Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km. 21,Tlp./Fax. : 022-7794696, Jatinangor, 45363 Email :
[email protected]
ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas eksistensi solusi persamaan diferensial : ( ) Dengan F hanya diketahui kontinu terhadap variabel-variabelnya. Eksistensi solusi ditunjukkan dengan menggunakan bantuan Teorema Ascoli dan dengan menggunakan Teorema Titik Tetap Schauder. Selanjutnya eksistensi dan ketunggalan solusi pada selang tertentu juga diberikan. kata kunci : Eksistensi solusi, Teorema Ascoli, Teorema Titik Tetap Schauder. ABSTRACT In this paper we consider the existence of solution of the differential equation : ( ) where the funtion F only assumed to be continue with respect to its variables. The existence of solution are shown by using Ascoli’s Theorem and Schauder fixed points theorem. The existence and uniqueness of solution on the certain interval are also discussed. Keywords : The Existence of Solution, Ascoli’s Theorem, Schauder Fixed Point Theorem.
248
OK-31
MENGUKUR INDEKS KEBAHAGIAAN PENDUDUK KOTA BANDUNG Yuyun Hidayat, Titi Purwandari, Achmad Bachrudin
Departement of Statistics , Faculty of Mathematics and Natural Sciencies, Universitas Padjadjaran a)
[email protected]. b)
[email protected] c)
[email protected]
ABSTRAK Kemajuan pembangunan berdasarkan indikator ekonomi, dinilai belum mencerminkan tingkat kesejahteraan.Indeks Kebahagiaanmerupakan indicator subjective yangmengukurkesejahteraanbersifat beyond GDP. Indeks Kebahagiaan merupakan indeks komposit berdasarkan tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan esensial. kepuasan terhadapaspek:kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan secara bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan.Badan Perencana Pembangunan Daerah Kota Bandung telah bekerja sama dengan Laboratorium Quality Control Departemen Statistika Universitas Padjadjaran untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Bandung. Dilakukan surveydi 30 Kecamatandengan rancangan sampling random yang ditujukan untuk mewakili tingkat kebahagiaan warga Bandung. Diliput 151 kelurahan di Kota Bandung dengan sampel lebih dari 2 kali lipat daripada SPTK 2014-BPS. Indeks Kebahagiaan Bandung tahun 2015 sebesar 70,60. Perhitungan menggunakan kerangka kerja The American Customer Satisfaction Index menghasilkan Indeks Kebahagiaan lebih besar yaitu 74. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah Pekerjaan (11.91%), Hubungan Sosial (11.39%) dan Keharmonisan Keluarga (11,28%) .Indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung yang tertinggi adalah yang terkait dengan Keharmonisan Keluarga.Rekomendasi strategis yang diberikan adalah Program peningkatan : lapangan kerja dan wirausaha, fasilitas perumahan, pendidikan, peningkatan hedonic level of affect, peningkatan fungsi diri Keywords: Kebahagiaan, Model Hybrid, Loading factors, Indeks Kepuasan hidup Agregat ABSTRACT The progress of development based on economic indicators, is considered not reflect the level of welfare. Happiness Index is an indicator that measures of well-being subjectivelyis beyond GDP. Happiness Index is a composite index based on the level of satisfaction with the 10 essential aspects of life: health, education, occupation, household income, family harmony, the availability of free time, social relations, housing conditions and assets, the environment and safety conditions. Bandung Regional Development Planning Agency has cooperated with the Laboratory of Quality Control Department of Statistics University Padjadjaran to measure the level of happiness of the population of Bandung. Survey carried out in 30 Districts with the random sampling design that is intended to represent the level of happiness of the citizens of Bandung. Covered 151 villages in Bandung with a sample of more than 2 times than in 2014- SPTK-BPS Happiness index of Bandung in 2015 was 70.60. Calculations using the framework of the American Customer Satisfaction Index produces greater happiness index which is 74. Three aspects of life that have the highest contribution is Employment (11.91%), Social Affairs (11:39%) and Harmony Family (11.28%) .The highest happiness index is related to family harmony. Strategic recommendations given are the increase in the program: employment and self-employment, housing, education, increased hedonic level of Affect, increase self function
249
DAFTAR PEMAKALAH ORAL DAN POSTER NO
PENULIS
1
Otong Nurhilal
2
3
Darmawan Hidayat
Tuti Susilawati
4
Sri Suryaningsih
5
Nendi Suhendi Syafei
6
Bernard Y. Tumbelaka
7
Diana Rakhwaty Eddy
8
Bambang Mukti Wibawa
9
Juliandri
10
Yayah Yuliah
11
Achmad Zainuddin
12
Evy Ernawati
13
Solihudin
14
Syamsi Aini
JUDUL OPTIMALISASI PEMANFAATAN BIOMASSA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA
BIDANG
KODE
STATUS
Energi & Material
EM-01
Oral
PENGONTROL TERPROGRAM PADA KATUP JARUM MANUAL UNTUK KENDALI LAJU ALIR FLUIDA
Energi & Material
EM-02
Oral
Karakterisasi Poli(3(Trimethoxysilyl)propyl methacrrylate)) yang dimodifikasi dengan Inhibitor Cerium Sebagai Bahan Proteksi Korosi Baja Karbon
Energi & Material
EM-03
Oral
Energi & Material
EM-04
Oral
Energi & Material
EM-05
Oral
Energi & Material
EM-06
Oral
Energi & Material
EM-07
Oral
Energi & Material
EM-08
Oral
Energi & Material
EM-09
Oral
Energi & Material
EM-10
Oral
Energi & Material
EM-11
Oral
Energi & Material
EM-12
Oral
Energi & Material
EM-13
Oral
Energi & Material
EM-14
Oral
RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GAS CO BERBASIS NIRKABEL RF UNTUK PEMANTAUAN KONDISI PENCEMARAN UDARA Pengujian kekerasan dan uji tarik untuk menentukan koefisien pengerasan n suatu bahan. Pengembangan Konsentrator Energi Solar pada Penerapan Teknologi Fotonik PEMBUATAN FOTOKATALIS SENG OKSIDA TERMODIFIKASI SILIKA SEKAM PADI UNTUK MENDEGRADASI ZAT WARNA BIRU METILENA PENGARUH PENAMBAHAN SPEKTRUM MERAH TERHADAP KUALITAS CAHAYA LAMPU LED PUTIH Peran Radikal Hidrogen dalam Degradasi Gugus Akhir Rantai Utama Nafion Studi Karakteristik Absorpsi Nanopartikel ZnO dan Potensi Aplikasinya sebagai Filter Sinar-UV SINTESIS NITROSELULOSA UNTUK PROPELAN DARI SELULOSA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp.) DENGAN MENGGUNAKAN TRIBUTILAMIN MEMBRAN SELULOSA ASETAT TERMODIFIKASI ZEOLIT ALAM TASIKMALAYA UNTUK PERVAPORASI ETANOL-AIR SINTESIS MAGADIIT DARI ABU SEKAM PADI PADA PEMAKARAN BATA DAN KESETABILAN TERMALNYA AKTIVITAS KATALITIK NANOPARTIKEL TiPhenol@SiO2 UNTUK OKSIDASI STIRENA
250
15
Yusi Firmansyah
16
Atiek Rostika Noviyanti
17
Asri Widyasanti
18
Herlina Marta
19
Sahrul hidayat
20
Iwan Hastiawan
21
Desy Nur Rochmah
22
Chaerul Rochman
23
Johanes Hutabarat
24
Cukup Mulyana
25
YUDHA SATRIO OKTAVANDI
26
R. Ukun MS Soedjanaatmadja
27
Moekhamad Alfiyan
SHALY SAND FORMATION EVALUATION BY INTEGRATING MULTI-MINERAL PETROPYSICS AND FLOW ZONE INDICATOR APPROACH ELEKTROLIT APATIT LANTANUN SILIKAT BERBAHAN DASAR SILIKA DARI SEKAM PADI PENGARUH SUHU DALAM PROSES TRANSESTERIFIKASI PADA PEMBUATAN BIODESEL KEMIRI SUNAN (Reautealis trisperma) KARAKTERISASI MALTODEKSTRIN DARI PATI JAGUNG (Zea mays) MENGGUNAKAN METODE HIDROLISIS ASAM PADA BERBAGAI KONSENTRASI Desain dan Rancang Bangun Bom Kalorimeter untuk Mengukur Nilai Energi Biobriket SIMULASI LOGAM MAGNESIUM UNTUK PROTEKSI KATODIK ANODE KORBAN PADA BAJA PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK PROTEKSI KOROSI BAHAN POLI(TMSPMA) PADA PERMUKAAN BAJA KARBON PEMBELAJARAN SAINS KONTEKSTUAL BERBASIS POTENSI SUMBER ENERGI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI ENERGI PESERTA DIDIK DALAM KONTEKS PENDIDIKAN ENERGI BERKELANJUTAN APLIKASI UNSUR TANAH JARANG (UTJ) DALAM ILMU GEOLOGI: STUDI KASUS PETROGENETIK GUNUNG API KWARTER DI JAWA BARAT Model Pendayagunaan Energi Geotermal Entalpi Rendah (Direct Use) di Jawa Barat ANALISIS KONDISI ATMOSFER SAAT HUJAN EKSTREM DI NATUNA MENGGUNAKAN DATA MODEL EUROPEAN CENTRE FOR MEDIUMRANGE WEATHER FORECAST (STUDI KASUS 19-21DESEMBER 2013) Isolasi dan Identifikasi Fitohormon Sitokinin dari Alga Merah Gracilaria coronopifolia TANTANGAN PENGAWASAN NATURALLY OCCURING RADIOACTIVE MATERIAL (NORM) DI KABUPATEN MAMUJU
Energi & Material
EM-15
Oral
Energi & Material
EM-16
Oral
Energi & Material
EM-17
Oral
Energi & Material
EM-18
Oral
Energi & Material
EM-19
Oral
Energi & Material
EM-20
Oral
Energi & Material
EM-21
Oral
Energi & Material
EM-22
Oral
Energi & Material
EM-23
Oral
Energi & Material
EM-24
Oral
Energi & Material
EM-25
Oral
Energi & Material
EM-26
Oral
Energi & Material
EM-27
Oral
251
28
Andriayani
29
Haryono
30
Dimas Ismail
31
Faisal Putra Syahrani
32
Fitri Yuliasari
33
Mala Saputri
34
MUHAMAD FADILAH SOBARI
35
Mohammad Taufik
36
Diana Hendrati
37
Anni Anggraeni
38
NENDEN INDRAYATI ANGGRAENI
39
Kartiawati Alipin
PENGARUH PENAMBAHAN GARAM KLORIDA DAN BROMIDA GOLONGAN IA PADA SINTESIS NANOSILIKON DARI PASIR ALAM SECARA MAGNESIOTERMAL DAN ULTRASONIK ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI SEREMPAK MINYAK JELANTAH JADI BIODIESEL DENGAN KATALIS RESIN PENUKAR KATION Karakteristik Geokimia Minyak Bumi Untuk Menentukan Lingkungan Pengendapan dan Sumber Material Organik Berdasarkan Gas Chromatograph dan Gas Chromatography-Mass Spectrometry di Daerah Blok “X” PEMBUATAN KOMPOSIT SELULOSA SILIKA HASIL EKSTRAKSI SEKAM PADI DEPOSISI LAPISAN TIPIS GRAFENA OKSIDA UNTUK ELEKTRODA LAWAN PADA SEL SURYA TERSENSITASI WARNA Pengaruh Konsentrasi Doping Ce Terhadap Sifat Listrik Bahan Under doped Superkonduktor Eu2xCexCuO4+α-δ ANALISIS STRUKTUR KRISTAL BAHAN ELECTRON-DOPED SUPERKONDUKTOR Eu2-xCexCuO4+α-δ DENGAN KONSENTRASI X SEBESAR 0.09, 0.10, 0.11, 0.12, 0.13 dan 0.14 PURWARUPA TEKNOLOGI RUMAH DC HASIL KERJA SAMA UNPAD, CALPOLY, DAN KECAMATAN JATINANGOR PENGGUNAAN LIGAN DIBUTILDITIOFOSFAT UNTUK PEMISAHAN GADOLINIUM(III) DARI SAMARIUM(III) DAN EUROPIUM(III) DENGAN METODE EKSTRAKSI-STRIPPING EKSTRAKSI SAMARIUM(III) DAN SERIUM(III) MELALUI PEMBENTUKAN KOMLEKS MENGGUNAKAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAMETILENFOSFONAT KARAKTERISASI REAKSI RANCIDITY ENZIMATIK DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA BISKUIT NUTRACEUTIKAL (CHARACTERIZATION OF ENZYMATIC RANCIDITY REACTION AND COOKIES ON ORGANOLEPTIC PROPERTIES NUTRACEUTICAL) PENGARUH PENAMBAHAN KURKUMINOID TEMULAWAK DALAM RANSUM PADA NODUS LYMPHATICUS (PLAK PEYERI) AYAM BROILER
Energi & Material
EM-28
Oral
Energi & Material
EM-29
Poster
Energi & Material
EM-30
Poster
Energi & Material
EM-31
Poster
Energi & Material
EM-32
Poster
Energi & Material
EM-33
Poster
Energi & Material
EM-34
Poster
Energi & Material
EM-35
Poster
Energi & Material
EM-36
Poster
Energi & Material
EM-37
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-01
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-02
Oral
252
40
Tati Herlina
41
Tomi Setiawan
42
Jajat Yuda Mindara
43
Ruminta
44
Subagyo
45
Budi Irawan
46
Yedi Herdiana
47
Madihah
48
49
Lingkungan & Kesehatan Lingkungan & Kesehatan
LS-03
Oral
LS-04
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-05
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-06
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-07
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-08
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-09
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-10
Oral
Rubianto Abd Lubis
MEDIATED ELECTROCHEMICAL OXIDATION (MEO): KAJIAN MANGAN SULFAT TERHADAP GLUKOSA DAN LIMBAH CAIR TEKSTIL
Lingkungan & Kesehatan
LS-11
Oral
Yusi Deawati
AKTIVITAS PENANGKAL RADIKAL SUPEROKSIDA DARI KOMPLEKS POLIMERIK 1D [Mn(III)(SALEN)N(CN)2] DENGAN METODE NON-ENZIMATIK RIBOFLAVIN-NBT
Lingkungan & Kesehatan
LS-12
Oral
PENGGUNAAN PCR MULTIPLEKS UNTUK IDENTIFIKASI Mycobacterium tuberculosis (GALUR LOKAL BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT) YANG RESISTEN TERHADAP ISONIAZID DAN RIFAMPISIN
Lingkungan & Kesehatan
LS-13
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-14
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-15
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-16
Oral
50
Iman Permana Maksum
51
Teguh Husodo
52
Yeni Wahyuni Hartati
53
KUERSETIN DARI DAUN Erythrina poeppigiana (LEGUMINOSAE) Politik Lingkungan: Wajah Negara dan Inovasi Teknologi Lingkungan DESAIN PERUMUSAN TRANSFORMASI DAN KONVERSI PENGUKURAN TINGGI GELOMBANG LAUT BERBANTUAN KOMPUTER Indikasi Perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Produksi Tanaman Pangan di Indonesia (Studi Kasus : Sumatera Selatan dan Malang Raya)
Betty Mayawatie Marzuki
PERANCANGAN LABORATORIUM BERBASIS PADA PENGUKURAN BESARAN FISIKA KAJIAN PENDAHULUAN: PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN BAMBU BERKELANJUTAN DI JAWA BARAT VARIASI ASAM ASAM TARTRAT DAN ASAM SITRAT SEBAGAI BASIS ASAM DALAM FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT IBUPROFEN UJI POTENSI EKTRAK LARVA LALAT HIJAU (Lucilia sericata Meigen, 1826) UNTUK MEMPERCEPAT PENUTUPAN LUKA PADA KULIT TIKUS (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769)
STUDI BURUNG DI KAWASAN KAMOJANG PENGEMBANGAN IMMUNOSENSOR SECARA VOLTAMMETRI DENGAN SISTEM STREPTAVIDIN-BIOTIN UNTUK DETEKSI B-TYPE NATRIURETIC PEPTIDE PENINGKATAN PRODUKSI DAN KADAR PROTEIN JAMUR TIRAM ABU ABU-ABU PADA MEDIA CAMPURAN SERBUK GERGAJI KAYU ALBASIA DAN DAUN PISANG KERING
253
54
Iman Rahayu
55
Yusuf Rohmatulloh
56
Esti Harpeni
57
Rara Amita Putri
58
I Gede Nyoman Mindra Jaya
59
Arina Findo Sari
60
Zufialdi Zakaria
61
Indri Wulandari
62
Yati B. Yuliyati
63
Prasetyarti Utami
64
Shabarni Gaffar
65
66
67
Nurul Anisah
Rokhmani
Wibowo Nugroho Jati
PENGARUH TEKANAN DAN SUHU TERHADAP REJEKSI Gd-DTPA DAN SmDTPA DENGAN MENGGUNAKAN MEMBRAN NANOFILTRASI
Lingkungan & Kesehatan
LS-17
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-18
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-19
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-20
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-21
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-22
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-23
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-24
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-25
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-26
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-27
Oral
INTENSITY AND MORPHOMETRIC VARIATIONS OF Trichodina sp. ON GOURAMY FISH’S FRY (OsphronemusgouramyLacepede) FIRST NURSERY THAT SOLD IN PURWONEGORO FISH MARKET BANJARNEGARA DISTRICT
Lingkungan & Kesehatan
LS-28
Oral
Intensitas dan Variasi Morfometrik Protozoa Trichodina sp. Pada Benih Gurame Milik Petani Ikan Bantul Jogyakarta
Lingkungan & Kesehatan
LS-30
Oral
Pemanfaatan Isolat Bakteri Bacillus thuringiensis terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura Fab.) pada Tanaman Kubis (Brassica oleraceae var. capitata Linn.)
Lingkungan & Kesehatan
LS-31
Oral
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat dari Daun Benalu Mangga (Dendrophthoe Pentandra) Menggunakan Metode DPPH EFEKTIVITAS EKSTRAK TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI MEDIA TEKNIS BAKTERI PROBIOTIK Rancang Bangun Wireless Elektrokardiogram (EKG) MODEL PEMETAAN PENYAKIT DENGAN RESPON GANDA MENGGUNAKAN SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION (SUR) REDUKSI GAS METANA CAIRAN RUMEN KERBAU DENGAN MEMANFAATKAN RESIDUAL SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L.) SECARA IN VITRO PERAN ILMU DASAR DALAM GEOTEKNIK UNTUK MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Ekosistem Karst Citatah dan Pemanfaatan Sumberdaya Hayatinya LAJU ADSORPSI ASAM HUMAT HASIL ISOLASI DARI BATUBARA TERHADAP Cu DAN Fe Nematodiasis Saluran Pencernaan Ikan Hasil Tangkapan Di Sungai Donan Menuju Segara Anakan Kampung Laut Dan Di TPI Pelabuhan Sleko Cilacap Ekspresi Albumin Manusia Rekombinan dalam Sistem Ekspresi Pichia pastoris
254
68
69
Anggie Susilawati
Mia Uswatun Hasanah
70
Melanie
71
Chessandy Rilisa
72
Iin Supartinah Noer
73
Joko Kusmoro
74
Budy Santoso
75
Rani Maharani
76
Suryana
77
Mirna Widiyanti
78
Christi Liamita Natanael
79
Nurullia Fitriani
80
Ratna Umi Nurlila
81
Mohamad Nurzaman
INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN NILAI RESISTIVITAS DI SEKITAR DAERAH JATIGEDE (BLOK HAKULAH)
Lingkungan & Kesehatan
LS-32
Oral
IDENTIFIKASI POTENSI LONGSOR LERENG BUKIT BAGIAN TIMUR AKIBAT PENGGENANGAN WADUK JATIGEDE DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
Lingkungan & Kesehatan
LS-33
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-34
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-35
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-36
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-37
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-38
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-39
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-40
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-41
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-42
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-43
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-44
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-45
Oral
EFEKTIVITAS FORMULASI Bacillus thuringiensis SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI LARVA Aedes aegypti (Linnaeus, 1757) ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROALGA DIATOM DI LAUT CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN STUDI PENDAHULUAN KEANEKAAN LIKHEN DI KAWASAN GEOPARK CILETUH KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT LIKHEN KORTIKOLOUS SEBAGAI INDIKATOR LINGKUNGAN DI DAERAH KAWAH PUTIH, CIWIDEY, JAWA BARAT PENDUGAAN MINERAL KROMIT DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI DAERAH WOSU MOROWALI SULAWESI TENGAH PEMISAHAN CAMPURAN RASEMAT DLISOLEUSIN DENGAN MENGGUNAKAN METIL L-MANDELAT Status Konservasi dan Struktur Vegetasi Hutan Gunung Geber Cagar Alam Kawah Kamojang Jawa Barat Karakteristik genetik Human Immunodeficiency Virus-1 (HIV-1) pada pasien dengan transmisi heteroseksual di Mimika PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KANTIN MIPA MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM DAN PASIR SILIKA AKUMULASI SOx (SULFUR OKSIDA) DAN NOx (NITROGEN OKSIDA) PADA BEBERAPA SEMAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAUN DI KAWASAN TAMAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA INDUKSI TUNAS DAN PERAKARAN WASABI (Armoracia rusticana) SECARA IN VITRO
255
82
83
Hanna Kawulur
PENGARUH IKLIM TERHADAP KEPADATAN NYAMUK VEKTOR MALARIA Anopheles farauti LAVERAN (DIPTERA: CULICIDAE) DI EKOSISTEM PANTAI (KABUPATEN BIAK NUMFOR) DAN RAWA (KABUPATEN ASMAT)
Lingkungan & Kesehatan
LS-46
Oral
Hotma Martogi Lorensi Hutapea
Karakteristik Molekular Isolat Enterococci dari Spesimen Klinis Manajemen Biobank Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua Memiliki Homologi yang Tinggi Terhadap Enterococcus hirae
Lingkungan & Kesehatan
LS-47
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-48
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-49
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-50
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-51
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-52
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-53
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-54
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-68
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-69
Oral
84
Nining ratningsih
85
Ida indrawati
86
Asep Zainal Mutaqin
87
Nia Rossiana
88
Ruly Budiono
89
Dini Fitriani
90
Talida Salma K
91
Hikmat Kasmara
92
Asri Peni Wulandari
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus di Sentra Industri Penyamakan Kulit Sukaregang Garut) AKTIVITAS ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT YANG BERASAL DARI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BAKTERI PATOGEN STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG DIGUNAKANKAN SEBAGAI OBAT OLEH MASYARAKAT DESA PANGANDARAN KECAMATAN PANGANDARAN KABUPATEN PANGANDARAN PENGGUNAAN BIONUTRISI DAN ENDOMIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN METABOLIT SEKUNDER TANAMAN BAWANG PUTIH ( Allium sativum L.) EKSPLORASI DAN INVENTARISASI KERAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN HUTAN CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN ANALISIS PERUBAHAN SIFAT MAGNETIK TANAH AKIBAT PENGARUH INDUSTRI BESI DAN BAJA (STUDI KASUS : KECAMATAN CIWANDAN, CILEGONBANTEN) STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PADANG LAMUN CAGAR ALAM LAUT SANCANG GARUT KEANEKAAN DAN DISTRIBUSI OLIVIDAE DI SEPANJANG PANTAI TRIANGULASINGAGELAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO JAWA TIMUR KOMPOSTING LIMBAH DEKORTIKASI RAMIE DENGAN STARTER JAMUR LIGNOSELULOLITIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN RAMIE (Boehmeria nivea L.Gaud)
256
93
94
95
Helmina Br. Sembiring
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA FLAVONOIDA DARI DAUN BENALU KAKAO (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. )
Lingkungan & Kesehatan
LS-70
Oral
Andini Lesetari
STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI EKOSISTEM MANGROVE DI BLOK CIKOLOMBERAN CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG, GARUT, JAWA BARAT
Lingkungan & Kesehatan
LS-71
Oral
Lingkungan & Kesehatan
LS-29
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-55
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-56
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-57
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-58
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-59
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-60
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-61
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-62
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-63
Poster
Cindy Hervina
96
Annisa
97
Winda Eka M.P.
98
Adistya Oktaviani Putri Utami
99
Farah Safrina
100
Oxtavi Hardaningrum
101
Tiffany Hanik Lestari
102
Dania Fajrina
103
Mia Uswatun Hasanah
104
Tia Setiawati
Analisis Keanekaan dan Kekerabatan Kupu-Kupu Cagar Alam Leuweung Sancang Berdasarkan Karakter Morfologi UJI SITOTOKSISITAS SAMPEL AIR SUNGAI CIKAMAL PANGANDARAN BERDASARKAN BIOINDIKATOR Allium cepa L. KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN FOSIL FORAMINIFERA LANKTONIK DALAM PENENTUAN LINGKUNGAN DI DAERAH BANYUMAS DISTRIBUSI DAN POPULASI LUTUNG JAWA (Trachypithecus auratus, Geoffroy 1812) DI DAERAH CETUT, CIKABODAS DAN CIKOLOMBERAN CAGAR ALAM LEUWEUNG SANCANG FLUKTUASI MUKA AIR DANAU BANDUNG PURBA PADA DAERAH DERWATI, BANDUNG BERDASARKAN DATA PALINOMORF ZONASI RAWAN BENCANA GEMPA BUMI KOTA MALANG BERDASARKAN ANALISIS HORIZONTAL VERTICAL TO SPECTRAL RATIO (HVSR) ANALISIS VEGETASI PASCA KEBAKARAN DI BLOK CIAPEK, SUAKA MARGASATWA CIKEPUH BERDASARKAN BUKTI-BUKTI PALINOLOGI SEJARAH PERUBAHAN IKLIM BERDASARKAN ANALISIS PALINOLOGI DAERAH BANDUNG, JAWA BARAT IDENTIFIKASI PENCEMARAN LOGAM DI KAWASAN SUNGAI CIBALIGO CIMAHI BERDASARKAN ANALISIS DATA GEOKIMIA ANALISIS KADAR KLOROFIL DAN LUAS DAUN LAMPENI (Ardisia humilis Thunberg) PADA TINGKAT PERKEMBANGAN YANG BERBEDA DI CAGAR ALAM PANGANDARAN
257
105
Lingkungan & Kesehatan
LS-64
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-65
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-66
Poster
Lingkungan & Kesehatan
LS-67
Poster
MI-01
Oral
MI-02
Oral
Matematika & IPA
MI-03
Oral
Matematika & IPA
MI-04
Oral
Priani Nadhira Sudarma
PENERAPAN REGRESI DERET WAKTU DENGAN METODE VARIASI KALENDER PADA DATA PERMINTAAN PEMOTONGAN HEWAN TERNAK SAPI (STUDI KASUS: DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA BANDUNG)
Matematika & IPA
MI-05
Oral
Bornok Fagabe
PERBANDIGNAN EFFISIENSI GENERALIZED ESTIMATING EQUATION (GEE) DAN INDEPENDENCE ESTIMATING EQUATIIONSPADA DATA BINARY LONGITUDINAL
Matematika & IPA
MI-06
Oral
Putri kartikasari
STUDI KEANEKARAGAMAN SERANGGA POLINATOR PADA TANAMAN TERUNG (Solanum melongena) DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN LEMBANG JAWA BARAT
Matematika & IPA
MI-07
Oral
Matematika & IPA
MI-08
Oral
Matematika & IPA
MI-09
Oral
Titin Sofyatin
106
Desak Made Malini
107
Madihah
108
Budy Santoso
109
Lienda Noviyanti
110
Zulakmal
111
Tatang Suharmana Erawan
112
Isah Aisah
113
114
115
Penentuan Koefisien Distribusi, Efisiensi Ekstraksi dan Faktor Pemisahan pada Ekstraksi Gadolinium dan Samarium dengan Ligan Dibutilditiofosfat
116
Teni Nur Azizah
117
Anna Rahmawati
PENGAMATAN STRES IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN BERDASARKAN KADAR GLUKOSA DARAH DI PANTAI TIMUR PANGANDARAN, JAWA BARAT KEBIASAAN MAKAN BEBERAPA SPESIES IKAN KOMERSIAL DI PANTAI TIMUR PANGANDARAN INVESTIGASI BIDANG GELINCIR DENGAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DI JALAN KERETA API KM 33 (4/5) DAN KM 40 (6/7) GROBOGAN JAWA TENGAH PREMI ASURANSI DENGAN SISTEM BONUS MALUS OPTIMAL ELIMINASI IMPULS SISTEM DESKRIPTOR POSITIF Kondisi Terumbu Karang dan Struktur Komunitas Karang Pantai Kelapa Tujuh Kota Cilegon Provinsi Banten GRUP KUOSIEN SEBAGAI REPRESENTASI KODE GENETIK STANDAR BERDASARKAN KIMIA NUKLEOTIDA
Perbandingan Model GRNN dan RBF dalam Predictability Unprecedented Restlessness Sebagai Indikator Kuat Krisis Beras Tahun 2008 PERAMALAN TEMPERATUR UDARA MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL NEURAL NETWORK
Matematika & IPA Matematika & IPA
258
118
119
Tegar Bratsena WKM
EKSPLORASI SOFTWARE R UNTUK FITTING SEMIVARIOGRAM SPHERICAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINEAR DAN UJI ANALISIS SENSITIVITAS
Matematika & IPA
MI-10
Oral
Putut Fajar Arko
KERAGAMAN JENIS JAMUR YANG DAPAT DIKONSUMSI (EDIBLE MUSHROOM) DI CAGAR ALAM DAN TAMAN WISATA ALAM KAMOJANG, KABUPATEN BANDUNG - GARUT, JAWA BARAT
Matematika & IPA
MI-11
Oral
Matematika & IPA
MI-12
Oral
Matematika & IPA
MI-13
Oral
Matematika & IPA
MI-14
Oral
Matematika & IPA
MI-15
Oral
Matematika & IPA
MI-16
Oral
Matematika & IPA
MI-17
Oral
Matematika & IPA
MI-18
Oral
Matematika & IPA
MI-19
Oral
Matematika & IPA
MI-20
Oral
MI-21
Oral
MI-22
Oral
MI-23
Oral
120
M. Fathurahman
121
Riaman
122
Dania Clarisa
123
Ega Tri Marshelia
124
Putri Nurhayati Oktavia
125
S A Herdiana Putri
126
Jadi Suprijadi
127
Winantris
128
Achmad Zanbar Soleh
129
Kankan Parmikanti
130
Emah Suryamah
131
Defi Yusti Faidah
PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION PADA INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PROVINSI PAPUA PENGARUH TINGKAT BUNGA TERHADAP PENENTUAN HARGA SUATU KONTRAK OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES KEANEKARAGAMAN SERANGGA PENYERBUK TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus, L.) DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN (BALITSA), LEMBANG, JAWA BARAT ANALISIS REGRESI POISSON UNTUK MENENTUKAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN PEMAIN DALAM PERTANDINGAN ( Studi kasus: Age of Empire 2) Pendeteksian Outlier pada Data Berkala PEMETAAN KOTA/KABUPATEN DI JAWA BARAT BERDASARKAN POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA KOLAM AIR TAWAR MENGGUNAKAN METODE ANALISIS BIPLOT MENGORIENTASIKAN MODEL PENGUKURAN MENGGUNAKAN UJI TETRAD ANALISIS SUMBER SEDIMEN PADA SUNGAI MAHAKAM BAGIAN HILIR BERDASARKAN POLEN DAN FORAMINIFERA IURAN PROGRAM PENSIUN NORMAL ABCM DENGAN PENDEKATAN PhDP MELALUI RANTAI MARKOV DARI KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI SECARA BERKALA Menentukan Pusat Elips Pada Metode MVE Menggunakan Jarak Robust KLASTERISASI LUAS PANEN DAN PRODUKSI JAGUNG DI INDONESIA MODEL HURDLE POISSON PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DIFTERI
Matematika & IPA Matematika & IPA Matematika & IPA
259
132
Iis Maryasih
133
Gumgum Darmawan
134
Gunawan Wijiatmoko
135
Dede Suhendar
136
Pieldrie Nanlohy
137
Dewi Sri Susanti
138
Irham Taufiq
139
Nuraesa Nufus Faurani
140
Titi Purwandari
141
Muhammad Fajar
142
Singgih Tri Wardana
143
Agus Supriatna
144
Achmad Bachrudin
145
Eman Lesmana
146
Open Darnius
147
Gim Tarigan
PENERAPAN MODEL VARMA(2,2) UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS KEKERINGAN SPI DI WILAYAH JAWA BARAT ANALISIS PERIODOGRAM UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN PEMILIHAN INCIDENCE ANGLE DARI HORIZONTAL TAIL BERBENTUK V-TAIL PADA MODEL UJI AERODINAMIKA PESAWAT TERBANG NIR AWAK MENENTUKAN KESTABILAN NUKLIDANUKLIDA BERDASARKAN MASSA INTI PER NUKLEON SIMULASI SIRKULASI PERMUKAAN DAN DINAMIKA UPWELLING DI LAUT BANDA PEMODELAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) Model Matematika Predator Prey dengan Dua Predator dan Satu Prey Terinfeksi KETERKAITAN GRUP SPESIAL UNITER DENGAN GRUP SPESIAL ORTOGONAL ANALISIS KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING PEMODELAN MARKOV SWITCHING REGIME SIKLUS BISNIS INDONESIA DISTRIBUSI NIBUNG (Oncosperma tigillarium (Jack) Ridl.) DI TAMAN NASIONAL SEMBILANG PERHITUNGAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CANADIAN DAN METODE ZILLMER PERKIRAAN CADANGAN MINYAK DAN GAS DENGAN PENDEKATAN COPULA. Aplikasi Metode Exponential Smoothing Brown dan Pertumbuhan Eksponensial untuk memprediksi Jumlah Penduduk Provinsi Jawa Barat MODEL ANALISIS FAKTOR KETIMPANGAN PENDAPATAN REGIONAL BERDASARKAN DEKOMPOSISI IDEKS THEIL DAN KOEFISIEN VARIASI TERBOBOT MODEL PEMBUATAN KEPUTUSAN MELALUI KONSENSUS DALAM MASALAH PRANGKINGAN
Matematika & IPA
MI-24
Oral
Matematika & IPA
MI-25
Oral
Matematika & IPA
MI-27
Oral
Matematika & IPA
MI-28
Oral
Matematika & IPA
MI-29
Oral
Matematika & IPA
MI-31
Oral
Matematika & IPA
MI-32
Oral
Matematika & IPA
MI-33
Oral
Matematika & IPA
MI-34
Oral
Matematika & IPA
MI-35
Oral
Matematika & IPA
MI-36
Oral
Matematika & IPA
MI-37
Oral
Matematika & IPA
MI-38
Oral
Matematika & IPA
MI-39
Oral
Matematika & IPA
MI-40
Oral
Matematika & IPA
MI-41
Oral
260
148
Pasukat Sembiring
149
Cut Fatimah Zuhra
150
Sukono
151
Dwi Susanti
152
Muhammad Faizal Akbar
153
Badrulfalah
154
Resa Septiani Pontoh
155
Teduh Wulandari Mas'oed
156
Muhammad Yusuf
157
Sri Rejeki Rahayuningsih
158
Bambang Wijatmoko
159
Rr. Hertiarin Dwimivanusa
160
Jamaludin Al Anshori
161
Ruhyat Partasasmita
162
Fatihatul Mardiah
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENGGUNAKAN IMPORTANT PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) PADA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Matematika & IPA
MI-42
Oral
Matematika & IPA
MI-43
Oral
Matematika & IPA
MI-44
Oral
Matematika & IPA
MI-45
Oral
Matematika & IPA
MI-46
Oral
PEMBUKTIAN SIFAT SUATU RELASI PADA RUANG QUASI PSEUDOMETRIC PENERAPAN ANALISIS KONFIGURASI BERBASIS FREKUENSI UNTUK MENGETAHUI PROFIL PELANGGAN POTENSIAL PADA PEMASARAN PRODUK BARU
Matematika & IPA
MI-47
Oral
Matematika & IPA
MI-48
Oral
Leontief Rank
Matematika & IPA
MI-49
Oral
Matematika & IPA
MI-50
Oral
Matematika & IPA
MI-51
Oral
Matematika & IPA
MI-52
Oral
Matematia dan IPA
MI-53
Oral
Matematia dan IPA
MI-75
Oral
Matematia dan IPA
MI-76
Oral
Matematika & IPA
MI-54
Poster
MODIFIKASI PATI SUKUN DENGAN METODE IKAT SILANG MENGGUNAKAN TRINATRIUM TRIMETAFOSFAT METODE BIAYA INDIVIDUAL DALAM PERHITUNGAN DANA PENSION RUIN THEORY DALAM PERHITUNGAN QUOTA SHARE REINSURANCE DAN EXCESS OF LOSS REINSURANCE PENGGUNAAN METODE CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS (CFA) DALAM MENGANALISIS KONFIGURASI YANG MENENTUKAN KEMENANGAN PEMAIN DALAM SUATU PERTANDINGAN
Aplikasi Kimia Komputasi dan Bioinformatika untuk Pemodelan Molekul dalam Bidang Kesehatan dan Pangan PENGARUH BERBAGAI ENKAPSULAN TERHADAP VIABILITAS PROBIOTIK Leuconostoc mesenteroides SEBAGAI AGEN ANTI Helicobacter pylori Pembuatan Master Shock Seismogram Tiga Komponen Gempa Vulkanik Gunungapi Krakatau 27 Juni 1995 Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Fisika Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Pokok Bahasan Getaran Harmonis Aktinometer Azobenzen Studi Kebutuhan Pakan Primata Jawa pada Fase Akhir Rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa OPTIMASI JADWAL PENGGANTIAN KOMPONEN REM BLOK PADA LOKOMOTIF CC206 DENGAN ALGORITMA GENETIK BERDASARKAN AGE REPLACEMENT METHOD
261
Matematika & IPA
MI-55
Poster
Matematika & IPA
MI-56
Poster
Matematika & IPA
MI-57
Poster
Matematika & IPA
MI-58
Poster
Matematika & IPA
MI-59
Poster
Matematika & IPA
MI-60
Poster
Matematika & IPA
MI-61
Poster
Matematika & IPA
MI-62
Poster
Matematika & IPA
MI-63
Poster
Fajar Ramadhan
STRATEGI MEMAKSIMALKAN RELIABILITAS MESIN PRODUKSI PUPUK UREA MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI KAMRAN II (STUDI KASUS : PT. PUPUK KUJANG)
Matematika & IPA
MI-64
Poster
Fatma Widya
PERBANDINGAN METODE PEMODELAN FUNGSI TRANSFER DAN METODE SINGULAR SPECTRUM ANALYSIS (SSA) DALAM MERAMALKAN DATA YANG MENGANDUNG NILAI NEGATIF (Studi Kasus Data Anomali Curah Hujan Kota Sumedang)
Matematika & IPA
MI-65
Poster
163
Sarah Syarofina
164
Dika Dwi Muharahman
165
Adimas Bani Saksono
166
YOAN SOFYANA NOER
167
Oktya Weddy Anugerah
168
Claudia Mila E N
169
Suffah Hasbi
170
Muhamad Sukin
171
Dyah Puspita Sari
172
173
PEMBUKTIAN TEOREMA DASAR KALKULUS UNTUK INTEGRAL LEBESGUE MENGGUNAKAN TEOREMA RADONNIKODYM PERUBAHAN PERILAKU PENGGUNA INSTANT MESSENGER DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI BERSAMA PENERAPAN MODEL AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARFIMA) PADA DATA PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA DI JAWA BARAT PEMODELAN DAN PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA FAJAR UTAMA YOGYA JURUSAN YOGYAKARTA – PASARSENEN MENGGUNAKAN VARIASI KALENDER ARIMAX (Studi Kasus: PT.Kereta Api Indonesia Persero) PENGARUH EKSPONEN EATON DALAM ESTIMASI TEKANAN PORI PENENTUAN PERSEDIAN REM BLOK KOMPOSIT V 804 OPTIMAL BERDASARKAN PERKIRAAN KEBUTUHANNYA PT KERETA API INDONESIA KOTA BANDUNG ANALISIS MULTILEVEL UNTUK MENGETAHUI PENGARUH UJI KOMPETENSI GURU TERHADAP UJIAN NASIONAL (Studi Kasus : Pendidikan Indonesia) APLIKASI MODEL M-KUANTIL PADA DATA YANG MENGANDUNG OUTLIER UNTUK POVERTY MAPPING DI AREA KECIL PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API LODAYA PAGI JURUSAN BANDUNG-SOLO MENGGUNAKAN MODEL REGARIMA DENGAN VARIASI KALENDER (Studi Kasus : PT. Kereta Api Indonesia)
262
174
175
Nurani Hidayati
Mansyurah Hamida Karsa
176
Trysni Malldina
177
Titi Purwandari
178
Rizky Aprianbudi
179
M. Rio Adhitia
180
Sukono
181
Dila Fitriani Azuri
182
Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi
183
Ainun Mardhiah Nasution
184
Irfan Ardiansah
185
Rudi Rosadi
186
Ino Suryana
KUALITAS CAIRAN RUMEN DOMBA JANTAN YANG DIBERI PAKAN SILASE SORGUM VARIETAS SAMURAI 2 YANG MENGANDUNG PROBIOTIK BIOS K2
Matematika & IPA
MI-66
Poster
KUALITAS PRODUK FERMENTASI CAIRAN RUMEN PADA DOMBA YANG DIBERI PAKAN SILASE SORGHUM (Sorghum biocolor L.) YANG DISUPLEMENTASI PROBIOTIK BIOS K2 DENGAN METODE RUSITEC
Matematika & IPA
MI-67
Poster
Matematika & IPA
MI-68
Poster
Matematika & IPA
MI-69
Poster
PERAMALAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE GSTAR (1;3) UNTUK BEBERAPA KOTA DAN KABUPATEN DI PROVINSI JAWA BARAT
Matematika & IPA
MI-70
Poster
AZOLLA FERMENTASI + PROBIOTIK (Leuconostoc sp.) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG
Matematika & IPA
MI-71
Poster
Matematika & IPA
MI-72
Poster
Matematika & IPA
MI-73
Poster
Matematika & IPA
MI-74
Poster
Matematika & IPA
MI-77
Poster
Optimasi & Komputasi
OK-01
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-02
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-03
Oral
ANALISIS REGRESI PROBIT UNTUK MENENTUKAN PELUANG KEMENANGAN PEMAIN DALAM SUATU PERTANDINGAN (Studi Kasus: Age of Empire2) PENERAPAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN PROVINSI PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN TINGKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
PERHITUNGAN REKURSIF DISTRIBUSI KLAIM AGREGATE KELAS (a, b, 0) PENGELOMPOKKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER MENGGUNAKAN BISECTING KMEANS Pengaruh Suhu Terhadap Respirasi Holothuria atra dan Ophiocoma dentata STUDI AWAL PERBANDINGAN PEPEROKROMEN A DARI HERBA SASALADAAN (Peperomia Pellucida (L.) Kunth.) IN VIVO DAN IN VITRO PADA MEDIA MS, WPM, DAN DKW SECARA KROMATOGRAPI LAPIS TIPIS PERBANDINGAN ANALISIS SWOT ANTARA PLATFORM ARDUINO UNO DAN RASPBERRY PI FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK DATA KINERJA AKADEMIK MAHASISWA BERBASIS WEB MOBILE SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN NETWORK
263
187
Diah Chaerani
188
Akik hidayat
189
Setianto
190
Ghiffaniaz Zahra Fadillah
191
Akmal
192
Zulhanif
193
194
ROUNDING PROCEDURE UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH ROBUST SHORTEST PATH Criptography Asimetris Merkle-Hellman Knapsack Digunakan Untuk Enkripsi dan Dekripsi Teks DESAIN DAN PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS “POLISI TIDUR“ Eksperimen Numerik pada Model Optimisasi Perlindungan Banjir dengan Menggunakan Pendekatan Pemrograman Dinamik. Tinjauan Trend Data Mining Saat ini dan di Masa Depan SparkR: Pemograman R pada Data Besar
Optimasi & Komputasi
OK-04
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-05
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-06
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-07
Oral
OK-08
Oral
OK-09
Oral
Optimasi & Komputasi Optimasi & Komputasi
Agustin Siti Aminah
Penerapan Model Spatial Empirical Best Linear Prediction Dengan Metode Restricted Maximum Likelihood Dan Bootstrap Untuk Estimasi Indikator Kemiskinan Tingkat Kecamatan Di Kabupaten Banjar
Optimasi & Komputasi
OK-10
Oral
Moedjiono
SISTEM PEMBELAJARAN MOBILE BERBASIS MULTIMEDIA DI DALAM DUNIA PENDIDIKAN (MOBILE LEARNING SYSTEM BASED ON MULTIMEDIA IN THE WORLD OF EDUCATION)
Optimasi & Komputasi
OK-11
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-12
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-13
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-14
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-15
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-16
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-17
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-18
Oral
195
Dessy Novita
196
Mohammad Taufik
197
Sri Winarni
198
Yeny Krista Franty
199
Asep Sholahuddin
200
Deny Irwan Rakhmatullah
201
Budhi Handoko
OPTIMASI PENGONTROLAN INTERNAL MODEL CONTROLLER DENGAN NEWTON EXTREMUM SEEKING CONTROL SIMULASI KARAKTERISTIK TEGANGAN PADA DC-DC CONVERTER TIPE FLYBACK CURRENT-FED PUSH-PULL PENERAPAN METODE GREY RELATIONAL ANALYSIS DAN DESIRABILITY FUNCTION PADA OPTIMASI MULTI RESPON DESAIN TAGUCHI PEMILIHAN JADWAL PEMELIHARAAN MESIN BERDASARKAN PERBANDINGAN INTERVAL WAKTU MENGGUNAKAN PEMBOBOTAN PADA FITNESS FUNCTION APLIKASI METODE MOMENT INVARIANT UNTUK PENGENALAN HURUF SUNDA PADA LONTAR PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK PEMENUHAN PERMINTAAN BAHAN BAKU PRODUKSI BERDASARKAN ALGORITMA WAGNER WHITIN DESAIN PERMUKAAN RESPON DENGAN FAKTOR KUALITATIF
264
202
Juli Rejito
203
Intan Nurma Yulita
204
Irene Kania Dewi
205
Erick Paulus
206
Eddy Djauhari
207
Ismi Kaniawulan
208
Rudi Rosadi
209
Gilar Sundara
210
Intan Nurma Yulita
211
Muthia Restu Ramdita
212
Fida Faishal
213
Eddy Djauhari
214
Yuyun Hidayat
ENKRIPSI CITRA, PENYIMPANAN DAN TEMU KEMBALI CITRA DALAM DATABASE CITRA MENGGUNAKAN ALGORITMA TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) 128BIT
Optimasi & Komputasi
OK-19
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-20
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-21
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-22
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-29
Oral
Optimasi & Komputasi
OK-23
Poster
Optimasi & Komputasi
OK-24
Poster
Optimasi & Komputasi
OK-25
Poster
Optimasi & Komputasi
OK-26
Poster
Optimasi & Komputasi
OK-27
Poster
PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MULTI SUBSISTEM MESIN CYRIL BATH DENGAN MENGGUNAKAN MIXED INTEGER NON LINEAR PROGRAMMING
Optimasi & Komputasi
OK-28
Poster
EKSISTENSI SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL Mengukur Indeks Kebahagiaan Penduduk Kota Bandung
Optimasi & Komputasi Optimasi & Komputasi
OK-30
Poster
OK-31
Poster
Conjugate Gradient dan Broyden– Fletcher–Goldfarb–Shanno untuk Pembelajaran Parameter pada Conditional Random Fields KAJIAN ANALISIS SENSITIVITAS PADA MODEL OPTIMISASI PENJUALAN LISTRIK SEGMENTASI BARIS BERBASIS SEAM CARVING PADA MANUSKRIP SUNDA KUNO PENERAPAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDE-2 PADA RANGKAIAN ARUS SEARAH Analisis Kepuasan Pelanggan terhadap Kualitas Layanan Online Shopm enggunakan Model Kano Rancang Bangun Sistem Informasi Absensi Sidik Jari pada Kegiatan Praktikum Mahasiswa METODE VALUE BASED ECONOMIC ORDER QUANTITY (VBEOQ) DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN MULTIITEM UNTUK MENINGKATKAN NILAI ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA SUATU USAHA MIKRO Pengaruh Jumlah Hidden State pada Hidden-State Conditional Random Fields untuk Pengenalan Gerakan MENENTUKAN JADWAL OPTIMUM PREVENTIVE MAINTENANCE PADA SUBSISTEM AIR PRESSURE MESIN JOBS MENGGUNAKAN MODEL OPTIMASI KAMRAN II
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
6HNUHWDULDW 6HPLQDU1DVLRQDO0,3$ )DNXOWDV0DWHPDWLNDGDQ,OPX3HQJHWDKXDQ$ODP 8QLYHUVLWDV3DGMDGMDUDQ -O5D\D%DQGXQJ6XPHGDQJ.0-DWLQDQJRU :HEVLWHKWWSZZZIPLSDXQSDGDFLGVHPQDV HPDLOVHPQDVIPLSD#XQSDGDFLG WHOSID[