PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI MIKROALGAE SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI WILAYAH BANTEN
BIDANG KEGIATAN PKM ARTIKEL ILMIAH
Diusulkan Oleh: Riki Rikardo Herlina Siti Nurantika Yeni Nurhidayati
G.15110006-2011 G.15120004-2012 G.15130017-2013
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN PANDEGLANG 2015
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PKM – ARTIKEL ILMIAH 1.
2. 3.
Judul
: Potensi Mikroalgae Sebagai Alternatif Sumber Energi Terbarukan Di Wilayah Banten : PKM-AI
Bidang Kegiatan Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Program Studi/Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah & Nomor Telp/HP
f. Alamat Email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. N I D N c. Alamat Rumah & Nomor Telp/HP
Ketua Program Studi Biologi
Hadi Susilo, S.Si, M.Si NIDN. 427067302
: Riki Rikardo : G.15.11.0011 : Biologi : Universitas Mathla’ul Anwar : Kp. Lebak Tanjung 01/07 Desa Teluk Kecamatan Labuan – Pandeglang 42264 / 081910813997 :
[email protected] : 2 orang : Hadi Susilo, S.Si, M.Si : 427067302 : Kompleks Puri Krakatau Hijau C6/4 Grogol Cilegon 42438/ 081906112966
Pandeglang, 14 Maret 2015 Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan
Riki Rikardo NIM : G.15.11.0011 Dosen Pendamping
Hadi Susilo, S.Si, M.Si NIDN. 427067302
POTENSI MIKROALGAE SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER ENERGI TERBARUKAN DI WILAYAH BANTEN Riki Rikardo1), Herlina Siti Nurantika2), Yeni Nurhidayati3) 1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mathla’ul Anwar Banten1) Email :
[email protected] 2 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mathla’ul Anwar Banten2) Email :
[email protected] 3 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Mathla’ul Anwar Banten3) Email :
[email protected]
Abstract Sea water containing microalgae that can be used as a source of renewable energy to make biodiesel . Because fatty acids are high . The purpose of this article is to get the type of algae as a potential energy source . Ekpereimen method to measure carbohydrates , fatty acids and proteins in algae . The measurement results of 50 % fatty acids . Algae have the potential to produce fatty acids as a source of renewable energy Keywords: Biodiesel, microalgae, renewable energy Abstrak Air laut mengandung mikroalgae yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan untuk membuat biodiesel. Karena mengandung asam lemak yang tinggi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendapatkan jenis alga potensial sebagai sumber energi. Metode ekpereimen dengan mengukur karbohidrat, asam lemak dan protein pada alga. Hasil pengukuran asam lemak 50%. Alga mempunyai potensi untuk menghasilkan asam lemak sebagai sumber energy terbarukan. Kata kunci : biodiesel, mikroalga, energi terbarukan Pendahuluan Banten merupakan wilayah yang dikelilingi oleh laut, bagian utara berbatasan dengan laut jawa, bagian barat terdapat selat sunda dan di selatan berbatasan dengan samudra Indonesia. Air laut merupakan salah satu sumber daya perairan yang harus dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat karena ketersediannnya yang melimpah. Pemanfaatan sumber daya perairan laut belum banyak dikembangkan oleh masyarakat, baru sebagaian masyarakat memanfaatkan untuk budidaya ikan, udang, rumput laut. Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah untuk budidaya mikro alga, sebagai alternatif sumber energi terbarukan. Dari berbagai alternatif sumber energi yang ada, alga berpotensi menjadi bahan baku biodiesel yang sangat menjanjikan di wilayah Banten, yang mempunyai garis pantai yang panjang. Kecenderungan terbaru saat ini mikroalgae sebagai sumber energi baru terbarukan, dasar pemikirannya adalah :
1
1. Kebutuhan energi dunia yang terus meningkat 2. Semakin berkurangnya cadangan energi yang berasal dari fosil Fenomena mikroalgae berpotensi sebagai sumber energi baru terbarukan mulai diperkenalkan pada tahun 1999, yaitu pitoplankton ini sebagai pengganti buah jarak (bahan baku untuk biofuel). Spesies alga sangat banyak sehingga diperlukan pemilihan jenis-jenis alga yang mempunyai kandungan asam lemak tinggi dan optimasi produksi massal. Mikroalga yang berpotensi dan telah di teliti untuk dibudidayakan baik sebagai pakan alami di bidang perikanan maupun sebagai sumber energi alternatif baru terdapat beberapa jenis, diantaranya yaitu Chlorella, Skeletonema costatum, Tetraselmis, Dunaliella, Chaetoceros, dan Spirulina (Isnansetyo dan Kurniastuty 1995). Ada 3 komponen zat utama yang terkandung dalam alga, yaitu (1) Karbohidrat, (2) Protein, dan (3) Triacyglycerols. Karbohidrat dapat difermentasikan menjadi alkohol, protein dapat diolah menjadi produk makanan dan kecantikan, danTriacyglycerols dapat diubah fatty acid. Kombinasi dari pemanfaatan 3 komponen diatas dapat menghasilkan makanan ternak. Asam lemak merupakan produk dari alga yang berupa minyak nabati (Sheehan 1988) Alga mengandung minyak nabati yang sangat besar. Menurut Briggs (2004), alga mengandung minyak lebih dari 50% beratnya. Salah satu jenis alga yang diteliti oleh Sheehan dkk (1998) kandungan minyaknya bahkan dapat mencapai lebih dari 50%. Minyak nabati dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel (Rahayu 2005) Mengingat potensi sumber daya air laut di Banten yang luas, wilayah pantai yang panjang dan potensi alga yang banyak maka perlu dilakukan penelitian dan pengembaangan alga sebagai salah satu sumber energy alternatif yang baru. Kajian tentang mikroalga perlu dikembangkaan sehingga alga dapat dimanfaatkan secara optimal. Perumusan Masalah Dengan meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan akan energi harus tetap tersedia, sedangkan sumber energi fosil semakin terbatas, sehingga diperlukan sumber energi alternatif baru yang dapat dikembangkan secara murah, dan missal dalam skala industri, salah satu sumber energi yang dapat dikembangkaan adalah pemanfaatan mikroalga. Tujuan Tujuan dalam makalah ini adalah memberikan informasi tentang sumber alternatif energi baru, mendapatkan jenis alga potensial yang dapat dikembangkan sebagai sumber energi baru. Metode Penelitian 1. Perbanyakan Kultur Alga Kultur ini dilakukan untuk mendapatkan sampel alga untuk dianalisa kandungan utamanya, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak Kultur skala semi
2
masal dilakukan pada aquarium volume 30 liter. Air laut steril dengan salinitas tertentu dimasukkan ke dalam aquarium sebanyak 27 liter. Setelah itu dan dipupuk dengan pupuk Conway. Pencahayaan diberikan dengan menggunakan lampu TL selama 24 jam. Aerasi juga diberikan secara terus menerus dan dijaga agar tidak mati. Setelah mencapai masa puncak populasi (2 hari) Mikroalga dipanen dengan menggunakan saringan dengan diameter lubang 30 µm. 2. Uji Kandungan kimia Penetapan kadar glukosa untuk sampel dilakukan dengan prosedur yang sama dengan penetapan kadar glukosa standar. Sebanyak 10 mg alga dilarutkan dalam 100 mL aquades, dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian dipipet 1 mL larutan alga lalu ditambahkan dengan cepat 3 mL pereaksi Anthrone ke dalam tabung reaksi. Tabung reaksi ditutup dan larutan dicampur merata. Tabung reaksi tersebut kemudian ditempatkan dalam penangas air 100oC selama 12 menit dan didinginkan cepat dengan air mengalir. Larutan dimasukkan dalam kuvet, dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 625 nm dan dianalisis kadar glukosa sampel dari kurva standar. Kadar karbohidrat dapat dihitung dengan rumus sbb: Kadar karbohidrat = kadar gula x 10/9 Penentuan Kadar Protein (Metode Semimikro Kjedahl) Sampel ditimbang sebanyak 0,1 gr dan dimasukkan dalam labu Kjedahl 100 mL. Kemudian ditambahkan 2 gr katalis dan 2,5 mL H2SO4 pekat. dipanaskan di atas penangas air selam 1 jam, dibiarkan dingin. Dimasukkan dalam labu destilasi ditambahkan 15 mL NaOH 50% dan 10 mL aquades. Didestilasi sampai 10 mL destilat dan ditampung dalam labudestilat yang telah berisi 10 mL larutan asam borat 2% yang telah dicampur indikator campuran Bromkresol hijau dan metil merah, dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N. Penentuan Kadar Lemak Metode Soxhlet (SII 2453-90) Sampel sebanyak 1 gr dibungkus dalam selongsong kertas yang di alasi dengan kapas kemudian selongsong kertas berisi cuplikan tersebut disumbat dengan kapas, dikeringkan dalam oven pada suhu tidak lebih dari 80 oC selama kurang lebih 1 jam lalu dimasukkan dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikeringkan dan telah diketahui bobotnya. Selanjutkan diekstrak dengan heksana selama kurang lebih 6 jam. Ekstrak lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC. Didinginkan dan ditimbang. 3. Kurva Pertumbuhan Populasi Bibit mikroalga sebanyak 10.000 sel/mL tersebut dimasukkan ke dalam botol erlenmeyer ukuran 500 mL yang telah berisi air laut steril dan telah dipupuk dengan menggunakan pupuk Conway. Kemudian masing-masing dikulturkan ruangan bersuhu sekitar 22 oC dengan pencahayaan lampu TL 40 watt serta diberi aerasi secara terus-menerus. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan setiap 3 jam sekali selama 3 hari karena pertumbuhan Skeletonema costatum yang relatif cepat. Perhitungan sel Skeletonema costatum dilakukan
3
dengan menggunakan sedgwick rafter di bawah mikroskop dengan bantuan hand colony counter. 4. Analisis data Karakter pertumbuhan alga dianalisa dengan Kurva pertumbuhan mikroalga yang dibuat berdasarkan data yang didapatkan persatuan waktu. Dari data tersebut dapat diperhitungkan waktu generasi (generated/doubling time) dan pertumbuhan relatif berbagai jenis mikroalgae hasil kultur. Rumus pendugaan waktu generasi adalah G= t log 2 Log b-Log B Keterangan : G : generated time ; t : waktu (hari) ; b : jumlah kepadatan plankton pada akhir pengamatan ; B : jumlah kepadatan plankton pada awal pengamatan Sedangkan rumus pertumbuhan relatif adalah : (Phatarpekar et al. 1999) k = ln Nt - ln No t Keterangan : Nt : jumlah sel setelah periode waktu t (puncak) No: jumlah sel yang diinokulasikan pada waktu t =0 t : waktu (hari) k : pertumbuhan relatif Pembahasan A. Mikroalga Mikroalga adalah kelompok jasad renik yang termasuk tumbuhan bersel tunggal, berkembangbiak sangat cepat dengan daur hidup relatif pendek (Panggabean, 1998). Alga mikroskopis biasa disebut dengan phytoplankton yang merupakan sumber rantai makanan dilaut. Alga mikroskopis berfotosintesis seperti tanaman tingkat tinggi. Alga ini secara biokimia dapat memanfaatkan CO2, seperti tanaman daratan, dengan adanya enzim Rubisco (Ribulose 1.5. carboxylic biphosphate). Sintesa biologis dari gula dan lemak diawali dari Siklus Calvin. Pertumbuhan konsumsi bahan bakar meningkat sangat cepat hingga mencapai diatas 10% (Rahayuningsih, 2005). Untuk mengatasi keadaan ini perlu segera dicari sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui sehingga ketergantungan kepada sumber energi minyak bumi dapat dikurangi. Salah satu sumber energi alternatif yang paling sesuai dengan kondisi wilayah Indonesia adalah biodiesel. Biodiesel dipromosikan sebagai salah satu energi alternatif pengganti BBM (terutama sebagai pengganti minyak diesel. Mikro alga dapat menghasilkan asam lemak yang dapat digunakan sebagai alternatif penghasil sumber energi baru B. Pertumbuhan Mikroalga
4
Menurut Boyd dan Wynne (1985), pertumbuhan mikroalga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: medium, nutrien atau unsur hara, cahaya, temperatur, pH, serta salinitas. 1. Temperatur memepengaruhi proses-proses fisika, kimia dan biologi yang berlangsung dalam sel mikroalga. Peningkatan temperatur hingga batas tertentu akan merangsang aktivitas molekul, meningkatnya laju difusi dan juga laju fotosintesis. 2. Salinitas Salinitas adalah jumlah keseluruhan garam yang terlarut dalam volume air tertentu. Salinitas ini dinyatakan sebagai bagian garam per seribu bagian air (‰). Salinitas rata-rata air laut dalam samudra adalah 35 ‰. Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida digantikan oleh klorida, dan semua bahan organik telah dioksidasi (Effendi, 2003). 3. Derajat keasaman (pH) Nilai pH merupakan faktor pengontrol yang menentukan kemampuan biologis mikroalga dalam memanfaatkan unsur hara. Nilai pH yang terlalu tinggi misalnya, akan mengurangi aktifitas fotosintesis mikroalga (Noue dan Pauw, 1988). Proses fotosintesis merupakan proses mengambil CO2 yang terlarut di dalam air, dan berakibat pada penurunan CO2 terlarut dalam air. Penurunan CO2 akan meningkatkan pH. Dalam keadaan basa ion bikarbonat akan membentuk ion karbonat dan melepaskan ion hidrogen yang bersifat asam sehingga keadaan menjadi netral. Sebaliknya dalam keadaan terlalu asam, ion karbonat akan mengalami hidrolisa menjadi ion bikarbonat dan melepaskan ion hidrogen oksida yang bersifat basa, sehinggga keadaan netral kembali, 4 Nutrien (Unsur Hara) Nutrien terdiri atas unsur-unsur hara makro (macronutrient) dan unsur hara mikro (micronutrient). Contoh unsur hara mikro untuk pertumbuhan mikroalga adalah senyawa organik seperti N, K, Mg, S, P dan Cl. Unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, B, dan Mo (Oh-hama dan Miyachi, 1988). Khusus bagi mikroalga yang memiliki kerangka dinding sel yang mengandung silikat, misalnya Diatom, unsur Si berperan sebagai faktor pembatas. Secara umum defisiensi nutrien pada mikroalga mempengaruhi penurunan protein, pigmen fotosintesis serta kandungan produk karbohidrat dan lemak. Konsentrasi mikroalga yang dikultivasi secara umum lebih tinggi dari pada yang di alam. Dalam kultivasi alga ditambahkan nutrien antara lain nitrat, phospat dan silikat untuk memenuhi nutrien pada media kultivasi (Lavens dan Sorgeloos, 1996).
5
5. Intensitas Cahaya Seperti halnya semua tanaman, mikroalga juga melakukan proses fotosintesis, yaitu mengasimilasi karbon anorganik untuk dikonversi menjadimateri organik. Bersama dengan cahaya yang merupakan sumber energi sangat berperan dalam proses fotosintesis pada alga. Oleh karena itu intensitas cahaya memegang peranan yang sangat penting, namun intensitas cahaya yang diperlukan tiap-tiap alga untuk dapat tumbuh secara maksimum berbeda-beda. Intensitas cahaya yang diperlukan tergantung volume kultivasi dan densitas alga. C. Fase Pertumbuhan Mikroalga Pertumbuhan mikroalga dapat diamati dengan melihat pertumbuhan besar ukuran sel mikroalga atau dengan mengamati pertumbuhan jumlah sel dalam satuan tertentu. Cara kedua sering digunakan untuk mengetahui petumbuhan mikroalga, yaitu dengan menghitung kelimpahan atau kepadatan sel mikroalga dari waktu ke waktu. Fase pertumbuhan mikroalga yaitu: (1) Fase Lag (Istirahat) Fase ini dimulai setelah penambahan inokulan ke dalam media kultivasihingga beberapa saat setelahnya. Metabolisme berjalan tetapi pembelahan sel belum terjadi sehingga kepadatan sel belum meningkat karena mikroalga masih beradaptasi dengan lingkungan barunya. (2) Fase logaritmik (log) atau Eksponensial Fase ini dimulai dengan pembelahan sel dengan laju pertumbuhan yang meningkat secara intensif. Bila kondisi kultivasi optimum maka laju pertumbuhan pada fase ini dapat mencapai nilai maksimum. Pada fase ini merupakan fase terbaik memanen mikroalga untuk keperluan pakan ikan atau industri. Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty (1995) Scenedesmus sp. dapat mencapai fase ini dalam waktu 4-7 hari. (3) Fase Penurunan Laju Perumbuhan Fase ini ditandai oleh pembelahan sel tetap terjadi, namun tidak sentensif pada fase sebelumnya sehingga laju pertumbuhannya pun menjadi menurun dibandingkan fase sebelumnya. (4) Fase Stasioner Fase ini ditandai oleh laju reproduksi dan laju kematian relatif sama sehingga peningkatan jumlah sel tidak lagi terjadi atau tetap sama dengan sebelumnya (stasioner). Kurva kelimpahan yang dihasilkan dari fase ini adalah membentuk suatu garis datar, garis ini menandai laju produksi dan laju kematian sebanding. (5) Fase Kematian (Mortalitas) Fase ini ditandai dengan angka kematian yang lebih besar dari pada angka pertumbuhannya sehngga terjadilah penurunan jumlah kelimpahan sel dalam
6
wadah kultivasi. Fase ini ditandai dengan perubahan kondisi media seperti warna, pH dan temperatur dalam medium. Pengembangan mikroalga Mikroalga adalah kelompok organisme yang berukuran mikro yang mempunyai klorofil yang banyak terdapat di perariran laut. Organisme ini seperti pada tumbuhan, dapat melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat, asam lemak dan protein. Untuk melakukan fotosintesis tersebut, mikroalga membutuhkan sinar matahari,sehingga keberadaan atau habitat mikro alga banyak di permukaan perairan yang masih mendapatkan intensitas cahaya. Pemanfaatan mikroalga mulai dikembangkan tagun 1990 an, untuk menjawab semakin kompleknya kebutuhan manusia akan ketersediaan energi. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia khususnya, kebutuhan energi akan semakin meningkat. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan sumber energi yang berasal dari sumber energi fosil. Sumber energi fosil semakin hari ketersediaanya semakin berkurang, sehingga selalu dicari sumber energi alternatif yang terbarukan. Kandungan alga yang hampir menghasilkan asam lemak 50%, merupakan salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan un tuk menghasilkan sumber energi baru. Komponen zat utama yang terkandung dalam alga, yaitu (1) Karbohidrat, (2) Protein, dan (3) Triacyglycerols. Karbohidrat dapat difermentasikan menjadi alkohol, protein dapat diolah menjadi produk makanan dan kecantikan, dan Triacyglycerols dapat diubah asam lemak (fatty acid). Kombinasi dari pemanfaatan 3 komponen diatas dapat menghasilkan makanan ternak. Asam lemak merupakan produk dari alga yang berupa minyak nabati. Gambar 1. menjelaskan tentang tahapaan pengembangan sumber energi baru yang berasal dari mikroalga. Tahapan awal adalah mencari jenis-jenis mikroalga yang mempunyai potensi untuk menghasikan asam lemak yang optimum, yang sesuai untuk standar biofuel, kemudian karakterisasi asam lemak yang sesuai untuk kebutuhan pasar.
Gambar 1 Pengembangan mikroalga untuk sumber energi 7
Tahapan berikutnya, setelah mendapatkan isolat mikroalga yang murni adalah optimasi pertumbuhan untuk produksi mikroalga. Pertumbuhan mikroalga banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti : CO2, intensitas cahaya, pH , temperatur, unsur hara. Faktor faktor lingkungan terebut akan saling mempengaruhi pertumbuhan mikroalga baik dalam skala laboratorium maupun skala lapang. Optimasi harus dilakukan untuk mendapatkan kondisi optimum lingkungan untuk menghasilkan microalga yang akan diinginkan, yakni kandungan asam lemak yang optimum dan produksi dalam jumlah yang masal. Setelah mendapatkan kondisi optimum untuk pertumbuhan, tahapan berikutnya adalah penggadaan skala (up scale) baik untuk skala pilot plant maupun skala lapang dalam volume yang besar. Yang perlu diperhatikan adalah menjaga kondisi optimum untuk pertumbuhan mikroalga. Tahapan terakhir adalah proses pemanenan biomassa untuk diolah menjadi minyak nabati. Pemanenan dapat dialukan dengan penyaringan biomassa kemudian dilakukan proses penjemuran. Setelah kering biomassa dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan minyak asam lemak. Kesimpulan Pengembangan mikroalga sebagai sumber energi baru perlu sinergi antara pemerintah. Mayarakat, swasta dan peneliti. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan mikroalga yang potensial untuk penghasil sumber energi perlu dilakukan identifikasi jenis jenis mikroalga yang terdapat diI perairan laut Banten. 2. Karakterisasi asam lemak yang dihasilkan oleh mikroalga sehingga sesuai dengan bahan tambahan biofuel. 3. Optimasi faktor lingkungan diperlukan untuk mendapatkan kondisi optimum faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroalga. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam tentang jenis-jenis mikroalga sebagai penghasil asam lemak sebagai penghasil sumber energi terbarukan. 2. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga sumberdaya perairan laut, budidaya mikroalga sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya untuk kesejahteraannya. 3. Pentingnya dukungan pemerintah untuk membuat kebijakan tentang sumber energi terbarukan sebagai pengganti sumber energi fosil.
8
Daftar Pustaka Arlyza, Irma Shita. 2005. Isolasi Pigmen Biru Phycocyanin dari Mikroalga Spirulina palatensis. Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia No. 38 : 79-92. Arlyza, Irma Shita. 2005. Phycocyanin dari Mikroalga Bernilai Ekonomis Tinggi sebagai Produk Industri. Jurnal Oseana, . 30(3) : 27-36. Belay, Amha. 2002. The Potensial Application of Spirulina (Arthospira) as aNutritional and Therapeutic Supplement in Health Management. Jurnal of American Nutraceutical Association 5 (2):122 Cahyaningsih, S. dan S. Subyakto. 2008. Kuktur Massal Scenedesmus sp. Sebagai Upaya Penyedia Pakan Rotifera Dalam Bentuk Alami maupun Konsentrat. Berkala Ilmiah Perikanan. 3 (1): 29-33. Direktorat Bina Pembenihan. 1998. Budidaya Mikroalga Skala Laboratorium dan Massal . Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta : 1-10. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Fogg, G. E. 1995. Algal Cultures and Phytoplankton Ecology. The University of Wisconsin Press, Madison, Wilwaukee and London Isnansetyo, A. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Penerbit Kanisius, Yogyakarta Lavens, P. dan P. Sorgeloos (eds). 1996. Manual on the Production and Use of Live Food for Aquaculture. FAO Fisheries Technical Paper. No. 361.Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. Nurhidayati, Tutik. 2005. Pengaruh Penambahan IAA terhadap Laju Pertumbuhan Populasi Spirulina sp dalam Media Zarrouk Modifikasi. Jurnal IPTEK, 8(3):205. Oh-Hama, T. dan S. Miyachi. 1988. Microalgal Biotechnology, M. Borowitzka dan L Borowitzka (Eds). Cambridge University Press. New York. Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan. Universitas Diponegoro. Semarang. Soelchan, F. 1996. Biologi dari Chlorella. Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta. Buletin Perikanan Darat 9 (1) :96 Suhartono. 2000. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan. Institut Pertaniani Bogor.
9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota BIODATA KETUA PENULIS A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Riki Rikardo 2 Jenis Kelamin L 3 Program Studi Biologi 4 NIM G.15.11.0011 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pandeglang, 28 Oktober 1991 6 Email
[email protected] 7 Nomor Telepon/ HP 081910813997/085716068093 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instansi SDN 24 Toboali SMPN 2 Toboali SMAN 2 Toboali Jurusan Ilmu Alam Tahun Masuk/Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Seminar Tempat 1 2 3 D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instansi lainnya) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 2 3 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya anggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa – Penelitian. Pandeglang, 14 Maret 2015 Pengusul
Riki Rikardo
10
BIODATA ANGGOTA PENULIS A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Herlina Siti Nurantika 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Biologi 4 NIM G.15120004 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pandeglang, 8 Januari 1995 6 Email
[email protected] 7 Nomor Telepon/ HP 085930009228 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA SDN Cikeusik 4 SMPN 1 Cikeusik SMAN 1 Malingping Nama Instansi Jurusan Ilmu Alam Tahun Masuk/Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Seminar Tempat 1 2 3 D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instansi lainnya) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 2 3 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya anggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa – Penelitian.
11
BIODATA ANGGOTA PENULIS E. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Yeni Nurhidayati 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Biologi 4 NIM G. 15130017 5 Tempat dan Tanggal Lahir Pandeglang, 11 Januari 1996 6 Email
[email protected] 7 Nomor Telepon/ HP 085692182860 F. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instansi SDN Ciawi 1 MTs Yahida SMA MALNU Pusat Jurusan Ilmu Alam Tahun Masuk/Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Nama Pertemuan Ilmiah/ Waktu dan No Judul Artikel Ilmiah Seminar Tempat 1 2 3 H. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau instansi lainnya) Institusi Pemberi No Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 2 3 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya anggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa – Penelitian. Pandeglang, 14 Maret 2015 Pengusul
Yeni Nurhidayati
12
Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR
UNMA BANTEN Alamat : Jalan Raya Labuan Km 24 Saketi Pandeglang 42273
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Riki Rikardo NIM : G. 15.11.0011 Program Studi : Biologi Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dengan ini menyatakan bahwa proposal Program Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah dengan judul : Potensi Mikroalgae Sebagai Alternatif Sumber Energi Terbarukan Di Wilayah Banten, yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedian dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya. Pandeglang, 14 Maret 2015 Yang Menyatakan,
Riki Rikardo NIM. G.15.11.0011
13
Lampiran 3. Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI Saya yang menadatangania Surat Pernyataan ini : - Nama : Riki Rikardo - NIM : G.15110011 1) Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan : - Nyatakan Program Kegiatan ( KKN-Praktik Lapangan-Tugas KelompokMagang-PKM yang sudah dilaksanakan) yang telah dilakukan sendiri bukan oleh pihak lain. - Topik Kegiatan. - Tahun dan Tempat Pelaksanaan. 2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya. Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Pandeglang, 14 Maret 2015 Yang Membuat Pernyataan
Riki Rikardo NIM. G.15110011
14
DESK EVALUASI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA - PENELITIAN Judul Kegiatan
:
Potensi Mikroalgae Sebagai Alternatif Sumber Energi Terbarukan Di Wilayah Banten
Bidang Kegiatan Bidang Ilmu Penulis Utama NIM Jumlah Anggota Anggota 1 Anggota 2 Dosen Pembimbing Perguruan Tinggi Fakultas/Program Studi
: : : : : : : : : :
PKM-AI Biologi Riki Rikardo G.15110011 2 Herlina Siti Nurantika Yeni Nurhidayati Hadi Susilo, S.Si, M.Si Universitas Mathla’ul Anwar Banten Matematika dan IPA / Biologi
No 1
Kriteria
Bobot
JUDUL ABSTRAK Latar Belakang, Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan, Kata Kunci
3
KESIMPULAN
30 10
Tingkat ketercapaian hasil dengan tujuan
8
25
HASIL DAN PEMBAHASAN Kumpulan dan kejelasan penmapilan data proses/teknik pengolahan data, perbandingan hasil dengan hipotesis atau hasil sejenis sebelumnya
7
5
METODE Kesesuaian dengan persoalan yang akan diselesaikan, pengembangan metode baru, penggunaan metode yang sudah ada
6
10
TUJUAN Menemukan teknik/ konsep/ metode sebagai jawab atas persoalan
5
10
PENDAHULUAN Persoalan yang mendasari pelaksanaan uraian dasardasar keilmuan yang mendukung kemutakhiran substansi kerja
4
Nilai (Bobot x Skor)
5
Kesesuaian isi dan judul artikel
2
Skor
DAFTAR PUSTAKA Ditulis sesuai dengan system Harvard (nama,tahun), sesuai dengan uraian sitasi, kemutakhiran pustaka
Total
5 100 %
Keterangan : Skor : 1,2,3,5,6,7(1=Buruk,2=Sangat Kurang,3=Kurang,5=Cukup 6=Baik,7=Sangat Baik)Nilai=Skor x Bobot
Komentar Penilai ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ..……………,………………….2015 Penilai ………………………………
15