1
Pola komunikasi diantara para pelaku one night stand mahasiswa UNS Surakarta SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Untuk Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pada Jurusan Ilmu Komunikasi
Laras Farahestika D.1208584 Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka. Melainkan bentuk dari apa saja interaksi, bisa dalam bentuk, senyuman, anggukan kepala, tingkah laku, sikap badan ungkapan minat, perhatian yang mendukung diterimanya pengertian. Sikap dan perasaan yang sama adalah kunci dalam komunikasi (Nurudin, 2004: 32 ). Komunikasi sebagai peristiwa merupakan komunikasi mempunyai gejala yang dipahami dan bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklarifikasikan berdasarkan kriteria tertentu ada yang membedakan, komunikasi masa dengan komunikasi tetap muka, komunikasi verbal dan nonverbal yang menggunakan media dan tanpa media ( Pawito, 2007: 45 ). Pola komunikasi dan arus informasi yang begitu deras baik melalui media cetak, film, TV, maupun internet yang berhubungan dengan seks, mempunyai dampak yang luar biasa terhadap budaya suatu bangsa, informasi perilaku tersebut akan menimbulkan akulturasi atau perkawinan antar budaya, di masa sekarang masyarakat perkotaan menjadi jauh lebih permisif dalam hal perilaku seksual. Sedangkan pada zaman dahulu terkesan tabu, seperti seks di kos-kosan dan ayam kampus ( Emka, 2007: 263).
3
Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan. Bahkan terjadi degradasi moral dan sosial budaya yang cendrung kepada pola-pola perilaku menyimpang, hal ini sebagai dampak pengadopsian budaya luar yang tidak terkendali oleh sebagian kaula muda kita. Persepsi budaya luar yang ditelan mentah- mentah tanpa mengenal lebih jauh nilai-nilai budaya luar secara arif dan bertanggung jawab (Kartini, 1986: 6). Seks memang memiliki daya tarik yang luar biasa. Apalagi mereka yang belum pernah melakukannya. Karena memang merupakan kebutuhan dasar dari semua manusia. Peran komoditas industri media khususnya elektronik dengan memberikan tentang aktualitas seks secara persial. Yang menarik adalah saat informasi tersebut disajikan secara terpotong-potong. Tapi menantang untuk dilakukan, sehingga muncullah deviasi/ perilaku seksual seperti seks bebas, prostitusi, onani/ masturbasi. Meskipun dikatakan sebagai ‘profesi tertua di dunia’, prostitusi dianggap bukan sebagai lapangan kerja yang sah, atau kegiatan yang dapat diterima oleh masyarakat kecuali oleh para pelanggan prostitusi itu sendiri (Wijayanto, 2003:113 ). Harus kita akui bahwa seks dan cinta adalah komuditi industri yang sangat luar biasa dan menjajikan, seperti music, film, tabloid, merchandise, souvenir, internet acara-acara televisi dan lain-lain.Saya ketahui dari media surat kabar dan media televisi, bahwa seiring dengan berkembangnya jaman dan teknologi, seks bebas mulai merambah masuk dalam lingkup pergaulan mahasiswa (Sulistyaningsih, 1997: 28).
4
Kehidupan kampus tidak melulu dengan buku dan perkuliahan. Ternyata di balik dinding penggodokan intelektualitas itu ada beberapa mahasiswa yang menjadi ''ayam kampus''. Ayam kampus adalah sebutan bagi mahasiswa yang melakukan hubungan seks bebas. Sebutan ini mulai trend di era Sembilan puluhan. Ayam kampus tidak hanya sebutan untuk mahasiswi, tetapi juga sebutan
untuk
mahasiswa
yang
melakukan
perilaku
seks
bebas
(www.suaramerdeka, 2003). Alasan mahasiswa menjadi ''ayam kampus'' pun bermacam-macam, seperti alasan ekonomi, karena narkoba, serta seks untuk pelarian. Padahal, seks bebas lebih berbahaya dari narkoba. Tidak semua orang yang melakukan seks mengonsumsi narkoba, sementara setiap orang yang mengonsumsi narkoba biasanya melakukan hubungan seks. Meskipun saat hubungan seks mereka tersebut menggunakan kondom, namun risikonya tetap tinggi. ''Sekitar 3% berisiko hamil, dan 44% berisiko tertular HIV.''.Namun kegiatan one night stand ini di sinyalir tidak akan ada habisnya. Hal ini bisa di maklumi karena di samping mendapatkan hasil jasa yang lumayan tinggi juga karena kegiatan ini tidak memerlukan ketrampilan, intelegensia yang tinggi, cukup mudah di lakukan asal yang bersangkutan memiliki kecantikan, kemudahan, dan keberanian (Wijayanto, 2003: 100). Surakarta yang bergelar kota budaya, ternyata tidak luput dari keberadaan seks bebas dan prostitusi. Para pembisnis seks juga menangkap kebutuhankebutuhan laki-laki yang beranjak dewasa dimana libido mulai meningkat dan
5
cenderung labil. Budaya kaum muda Indonesia berbeda dengan kaum muda luar negeri. Namun pergaulan dan perubahan jaman menjadi pemicu mereka untuk menggeluti
seks bebas sebagai salah satu pelarian. Muda mudi akademis
memang sudah matang jasmaniah dalam mencapai puncak ‘interesse sexualle’, tetapi dari sudut ekonomi masih ada halangan sehingga kebanyakan tidak sanggup melampiaskan nafsu mereka dalam lembaga resmi yang namanya ‘perkawinan’. Bagi pemuda yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa yang tidak sanggup menahan nafsu seksualnya mereka mencari kepuasan seksual dengan jalan seks bebas (Daljoni, 1997: 80). Untuk menjaga Citra Kota Surakarta sebagai Kota budaya yang berkualitas dan Kota Tujuan Wisata yang Berbudaya dimana keduanya merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi kota maka keberadaan fenomena one night stand di kalangan mahasiswa Surakarta harus dieliminir. Fenomena one night stand di kalangan mahasiswa Surakarta diindikasikan sebagai dampak fenomena metroseksual. Fenomena tersebut lazimnya mewarnai kehidupan kotakota besar, Surakarta belum tergolong sebagai kota besar, namun kenyataan sudah terimbas fenomena tersebut hal ini tidak lepas dari pengaruh arus globalisasi. Menyedihkan kenyataan yang kita temui di lapangan, bahwa perilaku seks bebas di kalangan mahasiswa tumbuh subur di tengah kota budaya. Mahasiswa yang selayaknya merupakan kaum elitet terpelajar menjadi sorotan dalam pergaulan bebas.Menjadi hal yang sangat menarik untuk dikaji, mengapa
6
perilaku one night stand tumbuh subur di kalangan mahasiswa. Seks bebas dan perilaku menyimpang inilah yang kemudian menimbulkan tanda tanya besar tentang perilaku, khususnya mahasiswa. Hubungan sekejap saja yang dianggap menyimpang dari norma ini kemudian menimbulkan daya tarik tersendiri bahwa seks bebas ini sudah menjadi trend dilingkungan mahasiswa. Di samping menariknya masalah ini untuk dilakukan penelitian, penulis juga mempunyai pertimbangan lain, yaitu alasan teoritis dan alasan praktis. Pertama, judul tersebut mempunyai keterkaitan dalam bidang ilmu yang dipelajari yaitu komunikasi. Dalam hal ini, penelitian akan di fokuskan pada suatu bentuk pantologi sosial, yaitu prostitusi. Dimana kegiatan seks bebas ini dilakukan oleh sebagian mahasiswa dengan cara tersembunyi dan bersifat komersial. Kedua penelitian ini belum pernah dipecahkan peneliti terdahulu atau jika pernah diteliti maka secara tegas, dinyatakan perbedaannya. Ketiga aktualitas, masalah seks bebas adalah masalah yang selalu actual dikaji. Karena mengalami
perkembangan
tersendiri
hingga
saat
ini
dilihat
dari
perkembangannya seks bebas tidak hanya terjadi di kalangan eksekutif melainkan masuk menjalar sampai di kalangan mahasiswa yang identik dengan kaum intelektual. Keempat praktis, sesuai dengan analisa kuat, dengan melihat adanya kesempatan biaya, waktu serta alur dan tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini, diperkirakan dapat dijangkau oleh saya. Di karenakan obyek penelitian di lakukan dalam ruang lingkup mahasiswa.
7
Permasalahannya adalah bagaimanakah “pola komunikasi diantara para pelaku one night stand mahasiswa UNS Surakarta.”
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan
uraian
tersebut
di
atas,
yang
menjadi
pokok
permasalahannya adalah bagaimana pola komunikasi diantara para pelaku one night stand di kalangan mahasiswa UNS Surakarta.
C.
TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pola komunikasi diantara para pelaku one night stand di kalangan mahasiswa UNS Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Pada tataran teoritis, hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangsih
bagi
pengembangan
ilmu
penelitian
di
bidang
komunikasi. 2. Sedangkan pada tataran praktis, penelitian ini pula diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi referensi berbagai pihak untuk mencegah dan mengurangi serta menghentikan perilaku one night stand.
8
E. KERANGKA KONSEP 1. Pola Komunikasi Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Pola komunikasi identik dengan proses komunikasi, karena pola komunikasi merupakan bagian dari proses komunikasi. Proses komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi akan timbul pola, model, bentuk, dan juga bagian- bagian kecil yang berkaitan erat dengan proses komunikasi (Widjaja, 1993: 33). Berbicara tentang pola komunikasi adalah suatu sistem penyampaian pesan
melalui lambang
tertentu
mengandung arti perangsang untuk
mengubah tingkah laku individu yang lain (Purwanto, 2006:78). Salah satu bentuk atau pola komunikasi yaitu komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)
yaitu
komunikasi
antar
individu-
individu
(Littlejohn,1999:48). Bentuk khusus komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diandik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atopun non verbal, seperti suami-istri,dua sejawat dekat, seorang guru
9
dengan muridnya, dan sebagainya. Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss dalam buku (Mulyana, 2008: 81). mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah: • Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat. • Pihak- pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antar pribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, (Rakhmat, 2007:80-129) meyakini bahwa komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal. a. Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan),
10
yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi. b. Konsep diri Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a). Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b). Merasa setara dengan orang lain; c). Menerima pujian tanpa rasa malu; d) Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e). Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antar pribadi, yaitu: 1. Nubuat yang dipenuhi sendiri, Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. 2. Membuka diri, Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang
11
lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru. 3. Percaya diri, Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu. 4. Selektivitas, Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif). c. Atraksi Interpersonal Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunikasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga
12
cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. Efektivitas komunikasi Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan dengan orang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi. d. Hubungan interpersonal Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajat keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller mengatakan dalam buku Rakhmat (2007: 120) Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
13
Ada sejumlah model untuk menganalisa hubungan interpersonal, salah satunya adalah Model Pertukaran Sosial, model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelly, dua orang pemuka utama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut, ”Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya.” Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini (Rakhmad, 2007: 121). Lebih jauh, (Rakhmat, 2007: 129) memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a). Percaya ; b). sikap suportif ; dan c). sikap terbuka. Kita biasanya menganggap pendengaran dan penglihatan sebagai indera primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan– pesan bersifat intim. Jelas sekali, bahwa komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk/ rangsang pesan yang kita komunikasikan kepada orang lain. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi
14
antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Dan sering digunakan untuk melancarkan komunikasi persuasif yaitu komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan (Effendy, 2009 : 11- 18). Orientasi ruangan dan jarak pribadi. Beberapa pakar memperhitungkan seluruh lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh dalam terhadap proses komunikasi, termasuk iklim, kepadatan penduduk dan pencahayaan. Pencahayaan dapat juga mendorong atau menyurutkan seseorang untuk berkomunikasi. Komunikasi verbal Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2008: 260) Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Komunikasi nonverbal Secara sederhana, pesan nonverbal didefinisikan sebagai semua tanda atau isyarat yang tidak berbentuk kata-kata. Samovar dan Proter dalam buku, (Mulyana, 2008 : 343), secara lebih spesifik, mendefinisikannya sebagai “semua rangsangan (kecuali ransangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau
15
penerima.” Jadi, pesan nonverbal mencakup seluruh perilaku yang tidak berbentuk verbal yang disengaja atau tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Berdiam diri juga merupakan pesan nonverbal jika hal itu memberi makna bagi pengirim atau penerima. Klasifikasi
pesan
nonverbal.
Rakhmat
(2007:
289-
293)
mengelompokkan pesan-pesan nonverbal sebagai berikut: a. Pesan kinesik, Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. b. Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad. Leathers menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tak senang,
yang
menunjukkan
apakah
komunikator
memandang objek
penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
16
c. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna. d. Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b. Power mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c. Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif. e. Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain. f. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik. g. Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan:
17
kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.Bau-bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis. Sedangkan menurut Mulyana (2008:353) jenis-jenis pesan non verbal di kategorikan sebagai berikut: Bahasa tubuh yang berupa: isyarat tangan, gerakan kepala, postur tubuh dan posisi kaki, ekspresi wajah dan tatapan mata. Sentuhan adalah perilaku non verbal multi makna, dapat menggatikan seribu kata. Kenyataannya sentuhan ini bisa merupakan tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan, rabaan, hingga sentuhan lembut sekilas. Sentuhan kategori terahirlah
yang sering
diasosiasikan dengan setuhan. Konon menurut orang muda, seorang dapat merasa seperti terkena setrum ketika di sentuh oleh lawan jenis yang disenanginya. Parabahasa merujuk aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat di pahami, misalnya kecepatan berbicara, volume suara, intonasi, kualitas suara, warna suara, dialek, suitan, tawa, erangan, tangis, gerutuan, gumaman, desahan dsb. Penampilan fisik yang berupa busana dan karakteristik fisik. Baubauan yang terutama yang menyenangkan telah berabad-abad digunakan orang untuk menyampaikan pesan, mirip dengan cara yang juga dilakukan
18
hewan. Disebuah café, tempat kencan, ruang music, atau ruang televisi kita mengharapkan cahaya yang lunak. Suasana seperti itu sesuai untuk percakapan yang intim. Proses komunikasi menurut Effendy (2009 : 11- 19) secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Proses komunikasi dalam perspektif psikologi Proses
komunikasi
ini
berlangsung
pada
diri
peserta
komunikasi yang lazimnya disebut enkonding dan dikonding. Enkonding yaitu proses pengalihan pikiran dalam bentuk lambing. Ini dilakukan
oleh
komunikator.
Sedangkan
dikonding
adalah
pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menatap makna pada lambang yang di sampaikan oleh komunikator kepadanya. 2. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis. Komunikasi ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan lambang (lisan atau tulisan) dan ditangkap oleh indra komunikan. proses komunikasi dalam perspektif mekanistis di bedakan menjadi: a). Proses komunikasi primer, yaitu proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang disini biasanya adalah bahasa atau kial, yaitu gerak anggota tubuh, gambar ataupun warna. b). Proses komunikasi sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana
19
sebagai media kedua setelah menggunakan lambang sebagaimana pada komunikasi primer. Media kedua ini diantaranya, surat, telepon, pengeras suara, surat kabar, radio, televisi dan internet.
2. Arti One Night Stand Membahas dan memaknai one night stand, terdapat beberapa devinisi yang bisa di jadikan acuan dan batasan. Hubungan sekejap saja tanpa ada keinginan untuk menjalin hubungan dalam jangka panjang ,dan hanya sebatas mengikuti treend dan gaya hidup dsebut one night stand (Hemawan, 2007:55). Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa; Sebuah hubungan sex, yang dilakukan secara bebas, tanpa di batasi oleh aturan-aturan serta tujuan yang jelas, dan termasuk kategori menyimpang di sebabkan perilaku tersebut cenderung lepas dari aturan,baik hukum positif maupun agama di sebut dengan istilah one night stand (Wijayanto, 2003:100). One night stand merupakan salah satu prilaku menyimpang. perilaku menyimpang (deviance), yaitu suatu perilaku yang tidak disukai, disetujui, atau tidak dikehendaki oleh sebagian masyarakat. Artinya, perilaku menyimpang merupakan suatu tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh norma-norma sosial yang berlaku didalam masyarakat (Agus,1989: 35). Terjadinya perilaku menyimpang disebabkan oleh adanya tendensi manusia untuk lebih mementingkan dirinya sendiri atau kelompoknya sendiri yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah umum dalam masyarakat. Gejala ini terwujud kerena telah tumbuhnya sikap ingin mencapai suatu tujuan dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, dan sedikit pula mengindahkan kaidah-
20
kaidah sosial dalam masyarakat sekelilingnya. Disamping itu pula pada umumnya para pendatang baru itu adalah orang-orang yang tidak mampu dalam segi ekonomi (ekonomi lemah). Jika pada daerah yang baru (kota) mereka tidak cukup mempunyai bekal keterampilan dan kesanggupan untuk berjuang dalam berbagai kekerasan, persaingan hidup, maka kesukarankesukaran di dalam mencukupi kebutuhan hidupnya tidak bisa diatasi, sehingga dapat menimbulkan perilaku menyimpang dan bahkan kejahatan (Suwasti, 1974:86). Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dalam kaitannya dengan prostitusi, dapat dijelaskan melalui teori differential association. Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut Sutherland, penyimpangan bersumber pada differential association pada pergaulan yang berbeda. Misalnya Nanette J. Davis menggambarkan bahwa peranan sebagai wanita tuna susila dapat dipelajari melalui pergaulan intim dengan penyimpang yang sudah berpengalaman. Pergaulan yang dianggap mengangkat prestise seseorang itu kemudian diikuti dengan percobaan memainkan peranan yang menyimpang tersebut sebagai wanita tuna susila. Di bawah ini akan diuraikan garis-garis besar proses yang melalui seseorang untuk menjadi jahat atau memiliki tingkah laku jagat. Penjelasan Teori diferensial association dari Sutherlan sebagai berikut :
21
a. Proses orang memiliki sifat jahat sama dengan proses mereka yang bertingkah laku tidak jahat. b. Tingkah laku jahat seseorang dimilikinya, karena pergaulan dengan orang yang jahat melalu proses komunikasi. c. Diferential associational adalah hal specifik yang menyebabkan seseorang menjadi jahat. d. Kesempatan seseorang memiliki tingkah laku jahat pada umumnya ditentukan oleh adanya kontak yang sama dengan orang yang jahat. e. Perbedaan individu baik dari karakter maupun situasi sosialnya, menjerumuskan keperbuatan jahat jika hanya mereka telah terpengaruh dengan kelompok sosial yang memiliki pokok-pokok tingkah laku jahat di dalam kontak yang berulang-ulang dan secara tetap. f. Konflik kebudayaan yang terjadi menjerumuskan seorang ke kelompok yang berbeda-beda dengan kota lain konflik kebudayaan mengarah seorang untuk berbuat jahat. g. Disorganisasi sosial merupakan sebab pokok yang meneruskan secara sistematis seorang ke perbuatan jahat (Alam, 1984:50). Sampai saat ini belum ada undang-undang di Indonesia yang melarang menjual seks. Hukum pidana hanya melarang mereka yang membantu dan menyediakan pelayanan jasa seks secara ilegal seperti yang tertera pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Pasal 296, Pasal 297, dan Pasal 506 (Sunarto, 1993:76) . Soedjono berpendapat KUHP tidak mencantumkan larangan seorang wanita melacurkan diri karena pembuat undang-undang menyadari seseorang yang terjun menjadi pelacur hanyalah sebagai akibat dari kondisi dan situasi tertentu, baik itu ekonomi, maupun penyimpangan biologis. Disebutkan dalam pasal-pasal tersebut adalah:
22
Pasal 296 KUHP: Barangsiapa dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain, dan menjadikannya sebagai mata pencaharian atau kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau denda paling banyak seribu rupiah. Pasal 297 KUHP: Perdagangan wanita dan perdagangan anak laki-laki yang belum cukup umur, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun. Pasal 506 KUHP: Barang siapa menarik keuntungan dari perbuatan cabul seorang wanita dan menjadikan sebagai pencaharian, diancam dengan tahun.kurungan paling lama satu (Astiyanto, 2003:48).
3. Lokasi one night stand Industri apa yang tak kenal resesi? Jawabannya: industri seks. Sebenarnya, sebutan industri seks rasanya kurang tepat karena secara hukum bisnis sendiri ini jelas-jelas ilegal. Tapi dalam prakteknya sangat halal. Buktinya prostitusi ada dimana-mana, dari yang kelas bawah, menengah sampai atas, dari yang di terminal, stasiun, tempat lokalisasi, motel kelas teri, panti, sauna, salon, hotel, karaoke, sampai klub malam. Prostitusi biasanya banyak terjadi di tempat-tempat terselubung, karena secara hukum tadi
23
keberadaannya tidak legal maka keberadaan one night stand di kalangan mahasiswa pun, di lakukan secara sembunyi-sembunyi ( Sari, 2004).
4. Kebutuhan tentang seks Beberapa ciri sifat alami manusia yang berhubungan dengan faktor seks antara pria dan wanita, yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan masalah prostitusi dapat dijumpai diantaranya dalam tulisan Dr. Fritz Kahn,”nafsu kelamin laki-laki melihat sifatnya adalah aktif. Nafsu birahinya kalau boleh dikatakan mendorong ke jalan raya, dia mencari perempuan, yang romannya cocok dengan seleranya dan perempuan itu diturutinya (Soedjono ,1977: 42). Masyarakat menghendaki dia (laki-laki) dapat menekan naluri kelamin tersebut, sampai dia sanggup secara ekonomis mendirikan rumah tangga sendiri. Laki-laki yang kuat, karena pendidikan yang baik, serta diawasi oleh masyarakatnya, dapat memenuhi tuntutan tersebut, tetapi tidak kurang terdapat dalam masyarakat kita, pemuda remaja yang tidak kuat menentang kehendak naluri kelamin tersebut. Dia akan gagal, dia pergi pada PSK, yang tidak menghendaki keuangan sebanyak yang harus disediakannya untuk mendirikan suatu rumah tangga, atau merusak seorang gadis. Hawa nafsu dapat membuat orang menghendaki sesuatu yang lebih hebat lagi dan membawa akibat orang itu kurang atau tidak dapat mengendalikan atas
24
dirinya sendiri. Dengan demikian terjelmalah apa yang disebut dengan hawa nafsu yang hebat ( Soedjono , 1977: 24). Peran wanita sebagai penggoda maksudnya adalah libido seksual yang menggelora yang disimbolkan dengan kata wanita. Cinta buta menempatkan nafsu seksual menjadi dominan dan mempengaruhi alur pikir dan kebijakan yang diambil. Nafsu seksual jika telah menjadi orientasi hidup, maka individu tersebut membuat semua keputusan dalam hidupnya merupakan transaksi untuk kepentingan kepuasan diri. Harta dan kekuasaan yang semestinya menjadi media untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan komunitas sosialnya sebaliknya digunakan untuk mendapatkan kepuasan seks kepada siapapun yang diminatinya (Soedjono , 1977: 25). Dalam penelitian terdahulu, ada 3 faktor yang menyebabkan mahasiswi menjadi ayam kampus, atau terjun kedunia prostitusi. Faktor yang melatar belakang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
These background factors include: physical, emotional and sexual. runaway teens; the economic factor and finally forced prostitution. There are many different types of prostitution that exist within our society, almost all of which are illegal. The first is that of forced prostitution. The second type of prostitute is that of the homeless woman. Perempuan ini These women are. The last type of prostitute is known as the drug-addicted prostitute (Shyann Child, 2009). (Faktor- faktor latar belakang meliputi fisik, emosi, dan seksual. Pelarian remaja biasanya karena faktor ekonomi dan akhirnya dipaksa prostitusi. Ada berbagai jenis prostitusi yang ada dalam masyarakat kita hampir semua ilegal. Yang pertama prostitusi paksaan, kedua
25
perempuan tuna wisma, yang terakhir dikenal pelacur kecanduan obat). Banyak sebutan tentang seks bebas dikalangan mahasiswa, atau hubungan sekejap saja dikalangan mahasiswa. Banyak kata atau sebutan untuk menyamarkanyan. Lain Negara, lain pula namanya. Seperti dalam penelitian berikut ini, yaitu “danting aristo”:
Dating an aristo is the latest barometer among campus girls for assessing wealth and position.When female undergraduates discuss ``aristo'', it appears like an ordinary topic to the ears of parents, guardians and the ignorant, but to the initiated, ``aristo'' or ``aristocrat'' is the new name for ``sugar daddy''.These are rich and old males who prefer the ``good things'' of life in the company of ladies who are young enough to be their granddaughters.There is yet another class of girls who submit to any `customer' who can pay for their services..These are campus girls who are listed in a catalogue or photo album for men to choose from for the purpose of having a one or two-night outing.Usually the peddlers of the albums are fellow male students who serve as pimps, and make an income from the girls' earnings. These girls have either poor, middle class or moderately rich family background, and they engage in what many regard as campus prostitution for various reasons raging from pleasure to insatiate appetite for cash.Some even do so due to peer influence, while others are involved as a means of funding their schooling (Tom tiengs, 2008). (Kencan Aristo adalah barometer terbaru antara gadis- gadis kampus untuk menilai kekayaan dan posisi mahasiswa perempuan, Membahas “aristo”, tampak seperti topik biasa ke telinga orang tua, wali, dan wali murid, “aristo” atau “aristocrat adalah nama baru untuk “gula ayah”. Ini adalah baik laki- laki kaya, muda, dan tuayang lebih suka hal- hal yang baik hidup di perusahaan wanita yang cukup muda untuk menjadikan mereka .Belum kelas lain gadis yang tunduk kepada setiap “pelanggan” yang bisa membayar jasa mereka. Ini adalah gadis- gadis kampus yang tercantum dalam catalog atau foto album bagi laki- laki untuk memilih dari untuk tujuan memiliki satu atau dua –malam keluar. Selalu padagang dari album adalah siswa laki- laki yang
26
melayani sesame sebagai germo, dan membuat pendapatan laba dari gadis- gadis tersebut. Gadis- gadis ini baik miskin, kelas menengah atau moderat latar belakanh keluarganya kaya, mereka banyak terlibat dalam prostitusi kampus. Karena berbagai alasan hebat dari bersenagsenang, hingga tidak terpuaskan napsunya, bahkan sebagian melakukannya karena pengaruh teman sebaya, sementara yang lain terlibat sebagai sarana untuk biaya kuliah mereka).
F.
IMPLEMENTASI KONSEP 1. Pelaku Komunikasi one night stand “Industri’ yang benar-benar tahan banting dari krisis ekonomi adalah bisnis birahi alias pelacuran khususnya “ayam kampus”. Prostitusi merupakan suatu hal yang sudah biasa dikalangan anak muida atau mahasiswa di zaman sekarang, khususnya anak muda yang hidup di kota-kota besar seakan-akan sex adalah kebutuhan yang nomor dua setelah makan yang harus dipenuhi, Ini tidak lepas dari pengaruh pergaulan bebas dan zaman yang semakin berkembang, dan hidup’pun semakin susah. Berangkat dari faktor itulah yang membuat mahasiswa memilih menjual kenikmatannya kepada laki-laki hidung belang atau dengan kata lain menjadi bisnis seks atau lebih dikenal dikalangan mahasiswa dengan label “ayam Kampus”. Menjajakan tubuh dijadikan alat sebagai sumber pendapatan untuk menyimbolkan diri mereka kepada tingkat kesejahteraan yang tinggi dan ingin dihormati oleh masyarakat disekitarnya. Prostitusi memang tak mengenal ruang dan waktu. Bisnis seks ini sudah merambah ke segala penjuru, tak
27
terkecuali di kalangan mahasiswi. Sebagian generasi intelek ini tak sedikit yang terjerumus ke dalam jaringan prostitusi terselubung. Tak mudah mengungkap fenomena bisnis prostitusi di kalangan anak kampus. Jaringan mereka tertutup, hingga sulit bagi orang kebanyakan untuk mengetahuinya. Keamanan dan kerahasiaan, adalah kunci yang harus dilakukan agar kedok mereka tetap terjaga. Mereka tidak melakukan aksi dan transaksinya di kampus demi menjaga kedok mereka melainkan ada tempat-tempat lain sebagai tempat mereka bertransaksi dan melakukan praktek dengan konsumennya. 2. Media komunikasi yang di gunakan dalam bertransaksi one night stand Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan pada kehidupan manusia, telah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan bernama Teknologi. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi. Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin canggih komunikasi
yang
dulunya
memerlukan
waktu
yang
lama
dalam
penyampaiannya kini dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan. Kini
28
teknologi telah berkembang pesat dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan fungsi teknologi. Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini yang akan kami bahas yaitu mengenai telepon genggam yang lebih dikenal dengan sebutan handphone. Beberapa tahun yang lalu handphone hanya dimiliki oleh kalangan pembisnis yang memang benar-benar membutuhkan itu untuk kelancaran pekerjaannya. Seiring berjalannya waktu handphone bisa dimiliki oleh semua kalangan. Baik yang sangat membutuhkan maupun yang kurang membutuhkan. Karena sekarang handphone di lengkapi dengan beberapa fitur yang membuat handphone memiliki beberapa fungsi selain menelepon atau saling berkirim pesan singkat. Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, tren dan prestise. Produk dan penggunaan HP juga memperlihatkan fenomena yang mencengangkan. Meski tak ada angka pasti yang menunjukkan perkembangan ini, pemakaian HP kini sudah menyebar ke berbagai penjuru tanah air dan penggunaannya meningkat fantastis di kalangan anak-anak dan remaja. Bisnis HP bahkan sudah menyamai bisnis warung kopi. Ia dijajakan di bis-bis kota dan digunakan tukang ojek dan pedagang kaki lima.Ia tak lagi eksklusif milik satu lapis kelas tertentu. Dengan komunikasi, manusia tumbuh menjadi makhluk budaya. Revolusi komunikasi mutakhir telah mengubah sarana, cara, dan gaya manusia dalam berkomunikasi. Bahasa telegram pra-80-an berbeda dengan
29
bahasa SMS pasca- 90-an. Bahasa ngebrik di udara dan bahasa chatting di dunia maya jelas berbeda.Pesan cinta ‘generasi net’ jelas dikemas berbeda dengan generasi sebelumnya. Dengan rasa ikatan, kesadaran akan harapan muncul. Manusia membutuhkan harapan, dengan harapan ia ingin merangkul masa depan. Dengan bayangan masa depan yang diidamkan ia menjalani kehidupan dengan bermakna. Sebutlah, misalnya, kegandrungan orang sekarang dengan media sosial seperti facebook (fb). Tak heran, ia menjadi bentuk baru egalitarianisme dalam komunikasi.Ia melawan feodalisme dalam komunikasi.Sentralisme pesan yang terpusat sekarang menjadi tersebar. Sekat hierarki dan batas-batas yang menghalangi kesetaraan posisi pelaku komunikasi dijebol dengan bahasa dan simbol yang dikonstruksi bersama sesuai dengan selera generasi baru. Bukan makna pesan komunikasi yang dicari oleh generasi baru ini, tapi kehadiranlah yang diutamakan: Makna ‘kehadiran’
dalam
‘komunitas
gaul’.
Bukan
kualitas
pesan
yang
dipentingkan,tapi kesanlah yang ingin diciptakan. Kesan bahwa kita adalah ‘orang yang suka gaul’. Sebagai forum publik alternatif, media sosial baru diyakini bisa membuka ruang dialog, diskusi, dan partisipasi dari sebanyak mungkin warga (civic engagement). Ia menjadi modal untuk membangun ‘masyarakat jaringan’, terutama kalau kita ingin tetap eksis dalam ‘sebuah era terkoneksi’ (‘a connected age’), suatu ‘jaringan manusia’ (‘human web’), atau suatu ‘masyarakat jaringan’ (‘web society’).
30
3. Waktu, tempat, dan
pola komunikasi one night stand,
dilakukan Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi baik secara fisik dan non fisik. Setiap manusia selalu butuh bantuan manusia lain untuk melancarkan segala tujuan dalam hidupnya. Kita butuh orang lain untuk mengangkat meja di dalam rumah kita yang terlalu berat untuk diangkat sendirian atau mungkin untuk memperbaiki mobil kita yang selalu ngadat setiap kali mesin akan dihidupkan.
Kita sebagai manusia juga butuh orang lain untuk mencurahkan perasaan kita ketika bahagia atau sedih. Kita memang tidak bisa hidup sendirian. Cinta dan rasa percaya adalah isi atau produk aslinya sementara komunikasi adalah pembungkus atau packaging-nya. Ketiga elemen tersebut saling membutuhkan satu sama lain sehingga apabila satu elemen hilang maka keindahan sebuah hubungan sosial antar manusia pun akan berkurang. Ketiga elemen tersebut bukan saja untuk diberikan kepada pacar atau istri kita tapi orang tua, saudara, teman, atau bahkan teman sekantor memiliki hak untuk mendapatkan tiga elemen tersebut dalam bentuk dan proporsi yang berbeda sesuai dengan kapasitas dan peran mereka masing-masing di dalam hidup kita. Faktor komunikasi yang tidak baik dalam sebuah hubungan dengan istri akan menimbulkan sisi negatif yang mendorong timbulnya perselingkuhan. Efek yang tidak baik ini akan membuat pola pikir seseorang untuk mencoba
31
sensasi lain diluar hubungan yang sah. Inilah yang membuat munculnya pangsa pasar prostitusi. Semakin banyak orang yang mencari, semakin terbuka juga pasar dalam memenuhinya. Kamar-kamar hotel menjadi sasaran tempat untuk melakukan unjuk napsu birahi sesaat. Komunikasi sangatlah luas. Tidak hanya dalam acara formal saja kita melakukan komunikasi dengan orang lain. Ketika seseorang sedang melakukan dan bertransaksi prostitusipun banyak akan
kita jumpai pola-pola ataupun bentuk-bentuk sebuah
komunikasi. Komunikasi yang tentunya bila berjalan dengan baik, maka akan terciptalah sebuah hubungan seksual yang baik pula.
G. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Di dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menekankan bahwa sifat penelitian ini penuh dengan nilai. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kasus memiliki batas lingkup dan pola pikiran tersendiri sehingga dapat mengungkap realitas sosial yang unik, spesifik, dan menantang dalam menjalankan penelitian dengan menggunakan studi kasus Dalam menjalankan penelitian dengan menggunakan studi kasus, peneliti dapat belajar tentang
32
pengetahuan proposional dan eksperimental (pengalaman). Pengetahuan proposional menunjuk pada deskripsi tentang kasus yang telah diasimilasikan dalam pikiran peneliti sehingga terwujud dalam bentuk paparan tekstual yang unik, kaya, spesifik dan kadang-kadang bernada emosional karena, kasus yang diangkat cukup menarik, yakni pola komunikasi di antara para pelaku one night stand mahasiswa UNS surakarta (Salim, 2001:100).
2. Lokasi Penelitian Tempat-tempat terjadinya one night stand di wilayah Surakarta atas dasar observasi yang di lakukan penulis.
3. Unit Penelitian Unit analisis adalah unit yang akan diteliti dilapangan.Unit analisis pada penelitian ini adalah pelaku one night stand yaitu mahasiswa UNS Surakarta. Mereka inilah yang akan memberikan informasi tentang one night stand. Pola yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, (dikenal juga dengan Judgement sampling ) adalah teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Dalam perumusan kriterianya, subjektivitas dan pengalaman peneliti sangat berperan. Penentuan kriteria ini dimungkinkan karena peneliti mempunyai
33
pertimbangan-pertimbangan
tertentu
didalam
pengambilan
sampelnya
(Cooper dan Emory, 1992:46). 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Metode observasi, yaitu salah satu metode yang digunakan dalam penelitian. Observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala– gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Bisa juga diartikan merupakan sebuah akitvitas penelitian yang dilakukan secara sistematis dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung di lapangan. Metode observasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini diantaranya : Metode observasi terlibat ( partisipatif ) yaitu observasi yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri kedalam lingkungan obyek pengamatan. Penggunaan observasi atau pengamatan terlibat sebagai metode pengumpulan data sesuai sifat penelitian ini. Sebab pada penelitian kualitatif menuntut peneliti untuk menjadi instrumen atau alat penelitian. Maksudnya, peneliti harus mencari data sendiri dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diajukan. Dengan pengamatan terlibat ini, peneliti seolah-olah menjadi anggota yang sering bergaul dalam setiap aktifitas organisasi. Sehingga dengan metode ini segala macam informasi termasuk rahasia sekalipun, dapat diperoleh dengan mudah. Dengan sistem kerja yang
34
akan dilakukan pada metode observasi ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Faisal (1990:78-79). b. Wawancara Menurut Moleong (2002:135). menyatakan bahwa “Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban pertanyaan itu”. Dari pendapat diatas, untuk memperoleh data utama adalah melalui wawancara kepada informan guna memperoleh data yang akurat dan relevan. Cara yang dilakukan dalam teknik wawancara ini adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada informan untuk mendapat data mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara sistematis sebelum berada dilokasi penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berkembang bahkan dapat diluar dari daftar pertanyaan dengan maksud untuk lebih mengetahui secara jelas jawaban yang dibutuhkan, namun tetap mengacu pada pokok permasalahannya. 5. Teknik Analisa Data Analisa data yang dimaksud adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2002: 103).
35
6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data, penulis menggunakan tiga cara yaitu: 1.
Triangulasi,
yaitu
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap itu.Teknik ini digunakan dengan membandingkan dan mengecek kepercayaan suatu informasi melalui waktu dan alat yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil data wawancara, membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain; membandingkan hasil wawancara dengan hasil observasi yang berkaitan. 2.
Ketekunan Pengamatan, bermaksud menemukan ciri dan unsure dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan/ isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal secara rinci. Pengamatan yang
dilakukan
adalah
dengan
teliti
dan
rinci
secara
berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol untuk kemudian ditelaah secara rinci sehingga bisa dipahami. 3.
Pemeriksaan sejawat melalui diskusi dengan rekan. Teknik ini dilakukan dengan cara mendiskusikan dengan rekan-rekan sejawat dalam bentuk diskusi analitik sehingga kekurangan dari penelitian,
36
dapat segera disingkap dan diketahui agar pengertian mendalam dapat segera ditelaah (Moleong, 2002:177- 179)
37
BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN KARAKTERISTIK OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam usianya yang lebih dari tiga dasa warsa UNS-Surakarta telah berkembang menjadi salah satu universitas yang terpandang di Indonesia. Berbagai fasilitas dan infrastruktur tersedia relatif lengkap dan cukup memadai. Pengembangan program studi, peningkatan kualitas SDM serta peningkatan peran serta unit- unit penunjang serta lembaga juga telah memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan kelembagaan. Keberhasilan yang lebih utama dari outcome dari semua itu telah tampak dari semakin meningkatnya kulitas lulusan yang ditandai dengan semakin meningkatnya rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Angka Efisiensi Edukasi (AEE), dan lulusan berpredikat cumlaude serta semakin memendeknya masa studi. Karena itulah, alumni UNS telah banyak terserap di dunia kerja dan tersebar ke seluruh Indonesia seta mulai banyak menempati posisi penting di masyarakat. Di bidang riset, prestasi yang diraih dalam ajang hibah kompetisi juga semakin meningkat. Jalinan kerjasama UNS-Solo dengan berbagi lembaga baik di dalam maupun di luar negeri juga semakin meningkat dan memberikan hasil yang signifikan.
38
Kebijakan-kebijakan pokok yang dijalankan UNS Surakarta adalah menerapkan
dengan
sungguh-sungguh
Paradigma
Baru
Manajemen
Pendidikan Tinggi, yaitu penjaminan kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi kinerja secara berkelanjutan. Agar pengembangan dan keberhasilan UNS dapat dicapai secara merata, maka sebagai landasan arah pengembangan
dan
kebijakan
tersebut
UNS
menerapkan
corporate
management secara sungguh-sungguh di setiap unit kerja. Dengan demikian akan terjalin kerjasama secara sinergis dan tepadu antar unit (cohensiveness), bersama-sama meningkatkan kemandirian (otonomi), serta terjaminnya akuntabilitas dan quality assurance di semua bidang. Untuk menyelenggarakan program pendidikan yang berkualitas, UNSSurakarta didukung lebih dari 1600 dosen, dimana 4% diantaranya adalah guru besar, serta sebanyak 72,9% berpendidikan Strata-2 maupun Strata-3. UNS-Solo juga didukung lebih kurang 900 tenaga administrasi yang cukup professional. Keseluruhan sumber daya mausia tersebut menjadi asset yang berharga untuk menggerakkan roda organisasi menuju terwujudnya visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Sampai saat ini UNS-Surakarta telah memiliki Sembilan Fakultas yaitu Fakultas Sastra, fakultas ISIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas FKIP, Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian dan satu Program Pascasarjana. UNS-Surakarta menawarkan lebih dari 151 program studi, mulai dari program diploma, S1, S2, dan program profesi,
39
program pendidikan dokter spesialis sampai dengan program Doktor. Semuanya ditunjang dengan fasilitas yang memadai: laboratorium yang bersertivikasi, laboratorium bahasa dengan fasilitas Self Access Centre, dan perpustakaan yang dikelola secara komputerise dan berbasis
tehnologi
informasi modern seperti teleconference maupun web base learning. Total jumlah mahasiswanya saat ini mencapai 27.500 orang. Alumni UNS telah tersebar ke seluruh Indonesia dan mulai banyak menempati posisi penting di masyarakat. Jumlah total alumni UNS sampai saat ini telah mencapai lebih dari 85.000 alumni. Guna menunjang iklim akademik bagi seluruh sivitas akademika, UNS menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan diantaranya
Fasilitas Teknologi Informasi Sebagai konsekuensi perkembangan Teknologi Informasi, UNS berkomitmen untuk membangun fasilitas yang berbasis Teknologi Informasi untuk civitas akademika UNS. Fasilitas yang sudah dikembangkan adalah jaringan Internet baik di tingkat Universitas maupun di tiap-tiap fakultas. Melalui UPT. PUSKOM, UNS juga menyediakan fasilitas web hosting untuk setiap fakultas dan program studi yang berniat membangun website serta menjadi subdomain dari www.uns.ac.id. Email sebagai sarana berkomunikasi didunia maya juga disediakan secara gratis bagi seluruh civitas akademika UNS.
40
Disamping itu, UNS mengembangkan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yaitu sistem pendidikan yang berbasis teknologi informasi sehingga
proses registrasi mahasiswa maupun Konsultasi Rencana Studi
sudah dapat dilakukan secara online. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan efisiensi, baik terhadap dosen maupun mahasiswa dalam hal kegiatan akademik.Melalui UPT. Perpustakaan, UNS juga mengembangan UNS Library Automation yang berguna dalam pencarian referensi melalui media online, sehingga semua koleksi dan referensi di UPT. Perpustakaan dapat dicari melalui internet. Selain UNSLA, UPT. Perpustakaan juga melengkapi diri dengan Digital Library yang merupakan referensi digital yang dapat diakses melaui internet. Perbedaannya dengan UNSLA adalah; Kalau UNSLA merupakan katalog online, jadi dia hanya berfungsi untuk melakukan pencarian koleksi di perpustakaan, sedangkan Digital Library berfungsi sebagai database referensi digital yang keseluruhan informasi dari sebuah karya ilmiah dapat diakses dari sini. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP UNS) mengembangkan aktifitas pendidikan online, atau lebih dikenal dengan E-Learning. Dalam forum digital ini, mahasiswa maupun dosen dapat melakukan aktifitas akademik, baik dalam bentuk konsultasi maupun pemberian tugas-tugas akademik. Dengan adanya E-Learning ini, jarak dan waktu bukan lagi menjadi masalah bagi aktifitas akademik civitas UNS. Fasilitas TI lainnya yang dikembangkan UNS adalah hot spot dan SAT. Hot spot adalah area berselancar internet menggunakan teknologi wifi yang dapat
41
dimanfaatkan diberbagai titik yang telah dibangun untuk dapat dimanfaatkan para
civitas akademika yang memiliki notebook. Untuk mengantisipasi
civitas akademika yang tidak memiliki notebook, UNS telah menyediakan Self Access Terminal (SAT), yaitu tempat melakukan aktifitas berinternet dengan menggunaka PC Desktop. Karena jumlah PC yang masih terbatas, maka untuk memanfaatkan fasilitas tersebut, civitas UNS dipungut biaya yang sangat murah untuk menghindari terjadinya monopoli penggunaan PC Desktop. Selain untuk berinternet, SAT juga diperuntukkan bagi mereka yang berkeinginan mengembangkan kemampuannya dalam bidang ICT.
Fasilitas Kesehatan Sebagai bentuk perhatiah UNS pada kesehatan, UNS sebuah fasilitas kesehatan dengan nama Medical Centre.
mendirikan
Selain bertugas
melayani civitas UNS, Medical Centre juga melayani pemeriksaan kesehatan dari warga sekitar UNS sebagai salah satu wujud
Pengabdian Pada
Mayarakat. Terdiri dari 4 divisi yaitu; Kesehatan Umum, Gigi, THT, dan Mata, UNS Medical Centre didukung oleh dokter-dokter dan tenaga medis yang profesional yang sekaligus staf pengajar di Fakultas Kedokteran UNS. Selain sebagai pusat pelayanan kesehatan, UNS-MC juga berfungsi sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar bagi mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran dan mahasiswa S2 Kedokteran Keluarga. UNS-MC diresmikan bertepatan dengan acara Dies Natalis UNS ke-26 pada tanggal 9 Maret 2002.
42
Penyelenggaraan UNS-MC ditunjang dengan peralatan bantuan dari Depkes senilai Rp.400 juta sebagai bagian dari seluruh bantuan yang akan diberikan sebesar Rp.1,2 milyar. Pelayanan kesehatan primer di klinik UNS-MC di dalam kampus; Pelayanan kesehatan sekunder meliputi pelayanan konsultasi spesialis, rawat inap, pelayanan gawat darurat. Sistem pembiayaan Berasal dari berbagai
sumber, namun pilar utama adalah asuransi kesehatan wajib
dan PT.Askes, sebagai berikut: Sistem asuransi wajib mahasiswa UNS untuk membiayai pelayanan kesehatan; PT. Askes untuk membiayai pelayanan kesehatan dosen dan karyawan UNS Asuransi sukarela dan/atau kepesertaan Dana Kasih bagi mahasiswa UNS Medical Centre (UNS-MC) Sistem pembiayaan
kesehatan
yang
menggunakan
konsep
asuransi
kesehatan/Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Fasilitas Kemahasiswaan Fasilitas yang dapat dikategorikan fasilitas kemahasiswaan antara lain adalah sarana olahraga dan kesenian, Asrama Mahasiswa, serta Sekretariat UKM. Dalam hal sarana olahraga dan kesenian, UNS memiliki
Stadion
Sepakbola dengan standar nasional dengan fasilitas penunjang seperti tribun, ruang ganti pemain, serta lintasan atletik yang
memenuhi syarat untuk
kegiatan pembinaan atlet maupun sarana pembelajaran bidang keolahragaan. Gelanggang Olah Raga Tertutup juga menjadi fasilitas olahraga yang dapat dipergunakan civitas UNS, untuk beragam kegiatan olah raga indoor, seperti,
43
bola voli, bulu tangkis, bola basket, serta futsal. Selain itu UNS memiliki Student Center yang
dapat difungsikan sebagai tepat kegiatan akademik
seperti seminar, workshop, ataupun pertemuan dengan skala peserta yang besar maupun melaksanakan kegiatan keolahragaan seperti Tae Kwon Do, Jiu Jit Su, Karate, Pencak Silat, dll. UNS juga memiliki lapangan tenis di 2 tempat, yaitu di UNS Kentingan dan di Jurusan Pendidikan Olah Raga Kesehatan di Manahan. Selain ditingkat Universitas, sarana olahraga juga tersebar disetiap fakultas seperti lapangan basket, bola voli, serta bulutangkis. Untuk gedung pertemuan, secara khusus UNS memiliki Auditorium dengan fasilitas yang lebih dari memenuhi syarat untuk kegiatan baik akademik maupun kegiatan entertaintment seperti pentas seni ataupun konser musik. Perlengkapan Karawitan, perlengkapan musik modern, serta marching band juga enjadi sarana kegiatan mahasiswa dalam mengekspresikan diri dalam bidang kesenian dan kreatifitas. Sebagai
bentuk komitmen UNS dalam
memberikan jaminan kebebasan berorganisasi mahasiswa, UNS membangun gedung sebagai Mahasiswa baik untuk tingkat Universitas
dan berserikat kepada sekretariat Unit Kegiatan
maupun di tiap-tiap fakultas.
Selain itu untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah, UNS menyediakan Asrama Mahasiswa dengan fasilitas hunian yang lengkap dan nyaman bagi mahasiswa. Asrama Mahasiswa dapat dihuni oleh mahasiswa dengan biaya
yang sangat murah untuk membantu
meringankan beban mahasiswa dalam hal
keuangan. Bus Kampus,
44
merupakan fasilitas lainnya yang dapat
dipergunakan dalam kegiatan
kemahasiswaan, baik didalam maupun diluar kampus dengan perijinan yang telah ditetapkan oleh lembaga.
Fasilitas Ibadah Dalam hal sarana ibadah UNS memiliki Masjid Nurul Huda UNS. Merupakan satu-satunya masjid terbesar yang berada di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta mempunyai 4 (empat) masjid yang tersebar di 4 (empat) lokal kampus UNS, yaitu lokal Kentingan, Manahan, Kleco, dan Pabelan. Masjid Nurul Huda UNS terletak di kampus UNS lokal Kentingan. Kampus UNS lokal Kentingan merupakan pusat dari segala aktivitas UNS. Karena terletak di pusat aktivitas UNS, maka masjid Nurul Huda merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai aktivitas yang dilakukan di kampus UNS. Sejak diresmikan penggunaannya pada tanggal 22 Oktober 1982. Masjid Nurul Huda mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan dakwah Isl;am di UNS. Karena selain berfungsi sebagai sarana ibadah (sholat), masjid Nurul Huda juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islam kepada civitas muslim UNS, khususnya mahasiswa muslim. Kemudian untuk umat Kristiani, UNS memiliki sebuah gereja, untuk umat Hindu ada Pura, serta 1 buah Vihara untuk pemeluk agama Budha.
45
B. OBYEK PENELITIAN Penelitian yang bertemakan prostitusi membuat penulis sedikit kesulitan untuk melakukan observasi partisipan, karena penulis dihadapi oleh banyak kendala seperti keselamatan psikis dan fisik ketika melakukan penelitian. Maka observasi dilakukan adalah observasi semi partisipan. Yaitu dengan
cara
mencatat,
mengamati,
mendengarkan,
merasakan,
mengumpulkan dan menangkap semua fenomena, data dan informasi tentang kasus yang di selidiki. Untuk itu demi mendapatkan data yang lengkap penulis di bantu oleh teman saya yang bernama Angga. Angga saya pilih dalam membantu penelitian ini di karenakan sangat dekat dengan unit analisis dalam penelitian ini. Angga bekerja di salah satu BUMN di Kota Solo. Di samping rutinitas kerja sehari-hari yang dia jalani, Angga juga sering menghabiskan waktu luangnya untuk menyambangi café-café, tempat karoke dan tempat hiburan malam yang ada di sekitar wilayah Solo. Demi sekedar mencari hiburan dan berkumpul dengan teman-teman dia. Dari sanalah Angga bertemu dan berkenalan dengan teman-teman yang di maksud dalam penilitian ini sebagai unit penelitian, yaitu mahasiswi yang memiliki profesi ganda. Angga sangat membantu dalam memberikan informasi tentang fenomena one night stand yang di lakukan oleh sebagian mahasiswi tersebut. Penulis berpendapat bahwa mereka akan lebih terbuka memberikan informasi apabila penulis mengenal salah satu teman baik mahasiswi yang menjadi pelaku one night stand. Disamping itu, strategi ini penulis gunakan untuk memperkecil jarak
46
antara penulis dengan unit penelitian. Dikarenakan mereka sangat tertutup dan berhati-hati sekali dalam memberikan informasi. Alasannya agar profesi mereka tetap tetap terjaga rahasianya. Melalui Angga penulis bertanya serta mencari informasi. Angga adalah salah seorang teman dekat dari penulis yang memiliki banyak teman mahasiswi yang berprofesi sebagai “ayam kampus”. Penulis kenal dengan Angga sejak 6 bulan yang lalu. Penulis dikenalkan dengan Angga oleh teman, ketika Angga masih berstatus pacar dari teman dekat penulis. Tetapi hubungan percintaan mereka putus di tengah jalan karena tidak adanya lagi kecocokan dalam menjalin asmara. Juga ditambah dengan kebiasaan buruk Angga yang suka bermain-main ketempat hiburan malam sampai tidak mengenal waktu lagi. Ahirnya merekapun sepakat untuk mengahiri hubungan cinta mereka. tetapi meskipun mereka sudah tidak ada hubungan khusus, hubungan persahabatan mereka masih terjalin dengan baik. Begitu juga hubungan diantara kami masih terjalin dengan baik, maka Angga bersedia membantu memperkenalkan beberapa teman nya yang berprofesi sebagai “ayam kampus”. Dari sering dan hobinya Angga yang suka dugem dan menyambangi club-club malam itulah banyak kenalan angga mahasiswimahasiswi yang berprofesi ganda, yaitu sebagai pemuas napsu sesaat. Mahasiswi yang punya double job menjadi pelacur di dunia kampus biasa disebut “kampus freesh chiken” atau lebih familiar lagi dengan sebutan “ayam kampus”. Sepak terjang ayam kampus lebih susah ditebak dibanding dengan para pelacur yang biasa berjejer di kawasan prostitusi dan lokalisasi.
47
Bahkan jika diperhatikan penampilan dan kesehariannya di kampus, mereka terlihat sama dengan sejumlah mahasiswi lainnya Prostitusi dalam dunia pendidikan bukanlah menjadi hal yang baru, akan tetapi hal tersebut masih menjadi hal yang tabu karena praktek prostitusi tersebut masih tertutup atau terselubung, juga minim dari eksposes media massa, tidak vulgar seperti praktek prostitusi pada umumnya. Intelektual muda penjaja cinta yang biasa orang bilang adalah “ayam kampus” prakteknya
sembunyi-sembunyi
bahkan
dikalangan
mahasiswi
pun
berlangsung dengan rapi. Di kampus, mereka menjalankan aktivitas kuliahnya seperti biasa “bahkan pakaiannya terkesan alim, tetapi ada juga yang tidak sungkan menunjukkan jati diri. Banyak cara yang dilakukan oleh para ayam kampus untuk menjaring para lelaki hidung belang dan cara yang dilakukan itu mengutamakan keamanan dan kerahasiaan, semua itu di lakukan agar kedok mereka tetap terjaga, dan mereka tidak melakukan aksi dan transaksinya di kampus demi menjaga kedok mereka melainkan ada tempattempat lain sebagai tempat mereka bertransaksi dan melakukan praktek dengan konsumennya. Tak mudah mengungkap fenomena bisnis prostitusi di kalangan anak kampus. Jaringan mereka tertutup, hingga sulit bagi orang kebanyakan untuk mengetahuinya. Angga menyebutkan beberapa tempat mangkal para “ayam kampus” dalam
menjalankan
operasinya
diantaranya
adalah
kawasan
pusat
perbelanjaan yang ada di sudut-sudut kota, ada pula tempat hiburan malam
48
yang berada di dekat kampus yang kerap kali dijadikan tempat mereka nongkrong dan berinteraksi. Sering juga mereka mendatangi cafe dan biasanya mereka janjian sekitar jam 3 atau jam 4 sore mereka berkumpul di cafe itu. Berita tersebut juga dibenarkan oleh sejumlah mahasiswa yang juga kerap nongkrong di lokasi dimana para “Ayam Kampus” sering nongkrong dan berinteraksi. Fajar, seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Surakarta, yang sering nongkrong di club-club malam dan tempat karoke ini mengatakan bahwa, ada beberapa tempat mangkal para ayam kampus dalam menjalankan operasinya, di antaranya adalah kawasan pusat perbelanjaan yang ada di Kota Solo. Ada pula sebuah tempat karoke yang berada di dekat sebuah kampus yang kerap dijadikan tempat mereka nongkrong dan bertransaksi. Mereka selain bertransaksi di pusat-pusat perbelanjaan dan di cafe-cafe mereka juga bertransaksi lewat telpon. Selain telpon mereka juga memiliki teman di salah satu diskotik dan karaoke untuk meminta pelanggan atau pun konsumen. Bahkan merekapun tidak sungkan untuk menawarkan jasa lewat situs pertemanan jejaring sosial. Adit menambahkan, ada ayam kampus yang mencari langganan sendiri maupun melalui jasa ke pihak ketiga atau lewat perantara (wawancara dengan Fajar, 2 Februari 2010). Lebih lanjut keterangan saya dapatkan dari, Ardi. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS Surakarta yang juga gemar menyambangi tempat-tempat karoke dan pub-pub di seputaran wilayah Surakarta untuk
49
sekedar melepaskan penat ini mengatakan bahwa, konsumen “ayam kampus” ini sebagian besar adalah orang-orang berduit tebal, kebanyakan dari kalangan pengusaha. Langganan mereka kebanyakan laki-laki yang sudah berumur. Mereka sering menyebutnya om-om. Karena yang mereka cari tidak hanya kenikmatannya belaka, tetapi juga uang. Menurutnya, tak semua calon konsumen langsung direspons oleh “ayam kampus”. “Mereka tak mau kalau yang berasal dari lingkungan yang dikhawatirkan akan membongkar identitasnya”. Apabila sekiranya calon pelanggan dianggap mencurigakan, maka mereka akan segera membatalkannya. Di kampus pun mereka tidak terlihat sedang melakoni profesi ganda. Sangat sulit membedakan mereka dengan mahasiswa pada umumnya. Mungkin mereka ingin menyamarkan kegiatan menyimpangnya dari kebanyakan mahasiswa. Tetapi sangat berbanding terbalik saat para “ayam kampus ini sedang berada di club-club malam atau tempat karoke. Pakaian dan cara merias tubuh nya pun semacam artis di televisai. Dengan balutan baju-baju yang tergolong seksi dan bemerek. Mungkin, karena sudah terbiasa berhubungan dengan laki-laki, mereka tak sungkan-sungkan dalam hal berpakaian. Tempat mereka biasa melakukan prakteknya pun banyak dan beragam. Mulai dari kamar hotel hingga ke lokasi kos-kosan (wawancara dengan Ardi, 4 Februari 2010). Obyek dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang pelaku one night stand. Mereka saya gunakan sebagai obyek penelitian yang bernama (Bunga, Mawar, Melati, Widuri dan Anggrek (bukan nama sebenarnya).
50
Bunga, wanita berusia 23 tahun. Saya mengenal bunga dari Angga, yang terbilang sangat dekat dengan bunga. Ia mengatakan bahwa Bunga berasal dari Salatiga. Status Bunga tidak mempunyai pacar, karena menurutnya apabila punya pacar dia tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut, mengingat hal tersebut akan menyakitkan hati sang kekasih. Dia juga menjelaskan bahwa Bunga tergolong wanita yang sangat cantik dengan bentuk tubuh yang seksi, rambut sebahu, hidung mancung, tinggi sekitar 163cm dan kulit yang putih langsing ini, sangatlah menggoda bagi pria yang melihatnya. Bunga lebih menyukai one night stand dengan modus sebagai simpanan atau piaraan. Bunga menjelaskan bahwa menjadi piaraan atau simpanan biasanya ada dua cara. Yang pertama bisa dengan jasa broker atau germo sebagai pihak penghubung. Yang kedua “sigle fighter”, artinya si ayam kampus lansung turun sendiri mencari korbannya tanpa memakai jasa broker. Menurut saya “sigle figter” merupakan modus yang di peruntukan buat ayam kampus yang sudah professional. Namun itu semua tergantung dari cara ayam kampus itu memuaskan pelanggannya. Semakin ayam kampus itu memberikan servis yang memuaskan maka, namanya akan semakin melambung seiring harganya yang juga melambung tinggi. Bunga mematok untuk jasa short time selama 1,5 jam, sedangkan ia memberikan waktu untuk jasa long time nya semalam saja. Tentu masing-masing jasa yang bunga tawarkan memiliki harga yang berbeda pula. Ada lambang-lambang atau kode-kode khusus yang bunga gunakan dalam bertransaksi dengan calon
51
kliendnya. Bunga pun selain menerapkan wajib memakai kondom dalam hubungan intim, ia juga sering memeriksaakan diri ke dokter specialis untuk menjaga kesehatan. Lain Bunga lain pula dengan Mawar. Ia baru berusia 22 tahun. Saya mengenal Mawar karena dikenalkan juga oleh Angga. Wanita ini asli Solo. Perempuan ini sangat berhati-hati dalam memberikan servis kepada orang yang baru ia kenal, pasalnya ia melihat dari segi laki-laki tersebut berkelas atau tidak. Dengan kata lain Mawar disini tidak begitu berambisi untuk mencari uang dari banyak lelaki hidung belang. Ia lebih menyukai melayani sedikit pelanggan tetapi yang mempunyai banyak uang sehingga tidak perlu bergonta-ganti pasangan. Disamping dia juga sudah lebih mengenal pelanggan, dia juga merasa lebih nyaman dengan pelanggan yang sudah terbiasa dengan dia. Mawar mengikat pelanggannya dengan cara memacari mereka. Cara ini mawar gunakan untuk meminimilisasi persaigan diantara ayam kampus. Mawar juga menggunakan jasa broker sebagai penghubung. Tetapi tetap dengan acuan bahwa dia cuma mau melakukan one night stand dengan pria yang dianggapnya berkelas. Lebih jauh menurut bunga biasanya untuk sampai ke tahap transaksi biasanya sang germo rela mengantar lansung klien ke kost atau tempat janjian yang telah di atur sebelumnya. Biasanya mereka bertemu di tempat makan, club-club malam, maupun tempat-tempat karoke. Harga untuk setiap booking-an ayam kampus pun bermacam-macam tergantung di mana dia menuntut ilmu. Ayam kampus dari universitas yang
52
terkenal pasti lebih mahal jika di banding dengan kampus swasta yang biasabiasa saja. Itulah gunanya brand. Mawar biasa menghabisakan waktu luangnya untuk jalan-jalan, belanja dan nonton tivi. Dan demi menjauhi dari penyakit, maka mawar selalu menyiapkan kondom jika sewaktu-waktu ada bokingan serta mengunjungi dokter spesialis untuk mencegah penyakit berbahaya. Melati 22 tahun. Wanita cantik berhidung bangir, berkulit kuning langsat serta ini bertubuh sintal ini menceritakan bahwa awal mula dia terjun di dunia prostitusi dikarenakan punya masa lalu yang suram. Waktu masih duduk di kelas 3 SMA keprawanannya telah di renggut oleh sang pacar hingga hamil. Fatalnya sang pacar yang dia sayangi tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkanya tanpa alasan yang jelas. Terpaksa janin yang dia kandung di gugurkan. Sejak itu dia frustasi, Setelah kejadian itu, keadaanya psikisnya tidak setabil sehingga dia seakan mempunyai pandangan bawa terlanjur basah, sekalian saja menyeburkan diri dalam dunia prostitusi ini. Dan melalui ajakan seorang teman satu kos, melati akhirnya terjun ke dunia prostitusi. Disamping itu dia juga mendapatkan jasa komersial dari hasil one night stand tersebut. Salah satu alasan klise perempuan terjun ke dunia prostitusi, karena kecewa dengan pacar. Melati berasal dari Semarang. Di Solo Melati tinggal di kontrakan daerah Sumber Surakarta. Seperti halnya mahasiswa pada umumnya, kegiatan melati sehari-hari adalah kuliah. Untuk mengisi waktu senggangnya, biasanya melati sering berpergian ke pusat-pusat
53
perbelanjaan, demi sekedar jalan-jalan maupun belanja keperluan buat gaya hidupnya. Sedangkan dikala dia butuh hiburan sering pula dia pergi ketempattempat karoke, dan club-club malam di seputaran wilayah Surakarta. Melati juga menambahkan bahwa dia sering menjaring konsumen dengan jasa broker atau germo. Menurut melati, dia tidak perlu repot-repot mencari konsumen buat pasangan one night stand kalau menggunakan jasa broker. Langganan mereka kebanyakan laki-laki yang sudah berumur. Mereka menyebutnya omom. Melati mengaku lebih sreg sama om-om. Sebab, mereka sabar dan nggak pernah minta pelayanan macam-macam. Duitnya juga banyak, paparnya. Manfaat lainnya, kalau butuh uang sewaktu-waktu, bisa minta sama om-om itu. Isi tasnya tidak lupa selalu ada kondom dengan berbagai bentuk dan merek agar dapat setiap saat mampu melayani langganan booking-an yang hadir menghampirinya. Higenis, mungkin itulah yang kadang membedakan ayam kampus dengan penjaja seks di pinggir jalan. Ayam kampus tetap saja mempunyai perhatian lebih tentang kesehatan dan kebersihan dalam melakukan hubungan intim. Melati menambahkan pelanggan wajib pake kondom, kalau enggak mau mendingan batal. Melati juga rutin konsultasi dengan dokter untuk menghindari dari datangnya penyakit berbahaya. Wanita berumur 23 tahun ini bernama Widuri. Disamping memiliki paras wajah yang cukup cantik dan juga Bentuk fisik yang aduhai, berperawakan menarik, serta pastinya seksi membuatnya makin terlihat cantik. Gaya rambut yang mengikuti trend masa kini, dengan balutan warna
54
merah semakin memperjelas ke sexiannya. Wanita asal solo dan belum memiliki pacar ini, punya pandangan berbeda tentang pelaku one night stand, atau sering juga disebut “ayam campus”. Menurut widuri kalau PSK yang sering mangkal di tempat-tempat karoke maupun di club-club malam atau panti pijat kalah kelas dibanding dengan ayam kampus. Itulah gunanya brand, kata widuri menambahkan. Kalau PSK yang biasa di tempat-tempat karoke, club-club malam, panti pijat, kesannya gampangan. Secara kelas, biasa banget. Tapi begitu bersetatus ayam campus, jadi lebih keren dan menantang. Perempuan yang punya bibir tipis ini menambahkan, ayam kampus tetap tidak mau disamakan dengan pekerja seks komersial (PSK) lainnya. Meski kerjaannya gituan, kita kan mahasiswi. Faktor utamanya pasti embel-embel kampus. Karena kampus identik dengan hal-hal baik, begitu ada hal yang negative respon pasar langsung bergerak. Orang jadi penasaran. Apalagi bagi orang yang notabene nya sebagai “player”, pasti penasaran dan berusaha buat bisa berkencan dengan salah satunya. Makanya tariff ayam kampus selalu lebih, dibandingkan dengan mengencani gadis karoke. Lebih-lebih jika ayam kampus tersebut berasal dari universitas yang ternama, maka secara tidak langsung naik juga image dan bandrol tariff mereka. Dan bagi lelaki yang terpenting adalah “sosial image”. Prestice jadi ukuran buat diraih. Hanya sebagian kecil saja dari teman Widuri yang mengetahui profesi gandanya. Bahkan dari kluarganya sendiri pun widuri menyimpan rapat-rapat rahasianya kalau ia malakoni dunia prostitusi. Widuri lebih suka melakukan kegiatan one
55
night standnya ketika tidak ada jadwal kuliah, lagi butuh uang dan memang ada niat dari dalam diri widuri sendiri. Widuri juga mengaku bahwa dia pertama kali melakukan kontak seksual sejak SMP. Lebih lanjut widuri menambahkan bahwa terjadi persaingan di antara ayam kampus dalam menjaring
pelanggan.
Dan
Widuri
mempunyai
trik
khusus
untuk
menghadapinya. Yaitu dengan cara memasang harga lebih miring. Bermacammacam jasa pelayanan seksual yang widuri tawarkan mulai dari oral seks, anal seks, hand job hingga besetubuh dengan tamu. Tak lupa, widuri juga mewajibkan kliendnya menggunakan kondom dalam melakukan hubungan intim untuk menghindari penyakit. Widuri pun juga rutin chek up ke dokter specialis kelamin. Anggrek 22 tahun. Gadis berkulit putih dan tubuh langsing ini seharihari, mengendarai sedan ke kampusnya. Gadis yang di waktu luangnya ini sering dihabiskan untuk tidur, jalan-jalan dan belanja ini menambahkan bahwa, menjadi ayam kampus itu lebih kepada sebuah pilihan bukan karena keterpaksaan. Awalnya Anggrek hanya melakukan sek just have fun saja, namun seiring berjalannya waktu oleh bujukan teman-teman anggrek yang sudah terjun terlebih dahulu dalam hal prostitusi Anggrek pun mulai mengkomersilkan kegiatan menyimpanganya tersebut. Ia mengaku sangat menikmati pekerjaanya yang sekarang dia geluti. Bahkan ia pun bisa memiliki mobil pribadi hasil dari kenal dan kencan dengan “om-om” hidung belang pelangganya. Mahasiswi semester akhir ini juga mengaku senang mengisi
56
waktu luangnya ke diskotek atau pub. Anggrek juga lebih suka melayani “omom”, karena menurut anggrek “om-om” tidak terlalu banyak macam-macam mintanya dan uangnya juga banyak. Tapi kadang kalau Anggrek sedang bosen, anggrek sering menolak ajakan kliend untuk kencan dengan alasan mau ujian, dan mau pulang kampong. Anggrek yang asli dari malang ini tinggal dengan sodaranya di kawasan Jajar Solo. Lebih jauh Anggrek juga tidak mau disamakan dengan PSK jalanan. Menurutnya meski kerjanya sama tetap saja dia adalah seorang mahasiswi yang punya intelektual lebih ketimbang PSK jalanan. Hanya sebagian kecil saja dari teman Anggrek yang mengetahui
profesi
dobelnya,
karena
Anggrek
sedikit
membatasi
pergaulannya dengan teman dari luar profesinya untuk munutupi kedoknya, orang tua Anggrek pun juga tidak mengetahui kegiatan Anggrek selama ia kuliah. Bahkan pacar anggrek pun tidak mengetahui profesi anggrek yang menyimpang, dikarenakan pacar Anggrek kerja jauh di Kalimantan. Broker sangat berpengaruh dalam transaksi yang Anggrek jalani. Namun Anggrek juga menerima bokingan asalkan dirinya sedang minat. Untuk menghidar dari penyakit menular, Anggrek selalu menggunakan pelindung dalam melakukan hubungan intim. Ia juga rutin mendatangi dokter specialis kelamin untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak di inginkan.
57
C. Para pelaku one night stand “Industri’ yang benar-benar tahan banting dari krisis ekonomi adalah bisnis birahi alias pelacuran khususnya “ayam kampus”. Prostitusi merupakan suatu hal yang sudah biasa dikalangan anak muida atau mahasiswa di zaman sekarang, khususnya anak muda yang hidup di kota-kota besar seakan-akan sex adalah kebutuhan yang nomor dua setelah makan yang harus dipenuhi, Ini tidak lepas dari pengaruh pergaulan bebas dan zaman yang semakin berkembang, dan hidup’pun semakin susah. Berangkat dari faktor itulah yang membuat mahasiswa memilih menjual kenikmatannya kepada laki-laki hidung belang atau dengan kata lain menjadi pebebisnis esek-esek atau lebih dikenal dikalang mahasiswa dengan label “ayam Kampus”. Menjajakan tubuh dijadikan alat sebagai sumber pendapatan untuk menyimbolkan diri mereka kepada tingkat kesejahteraan yang tinggi dan ingin dihormati oleh masyarakat disekitarnya. Prostitusi memang tak mengenal ruang dan waktu. Bisnis esek-esek ini sudah merambah ke segala penjuru, tak terkecuali di kalangan mahasiswi. Sebagian generasi intelek ini tak sedikit yang terjerumus ke dalam jaringan prostitusi terselubung. Tak mudah mengungkap fenomena bisnis prostitusi di kalangan anak kampus. Jaringan mereka tertutup, hingga sulit bagi orang kebanyakan untuk mengetahuinya. Keamanan dan kerahasiaan, adalah kunci yang harus dilakukan agar kedok mereka tetap terjaga. Mereka tidak melakukan aksi dan transaksinya di kampus demi menjaga kedok mereka melainkan ada tempat-tempat lain
58
sebagai tempat mereka bertransaksi dan melakukan praktek dengan konsumennya Tarif yang biasa mereka pasang berfariasai mulai dari Rp. 400 ribu hingga 2 jutaan, tergantung kondisi dan lamanya waktu booking tapi mungkin kalau si ceweknya kepepet bisa di nego. Tergantung dari kalangan mahasiswa atau pekerja. Seperti pernyataan Widuri berikut ini; “Buat mahasiswa 400ribu hingga 500 ribu. Kalau pekerja 500ribu sampai 800ribu”. Lebih lanjut ketika di tanya tarif long timenya, Widuri menjawab “Buat mahasiswa 700ribu hingga sejuta. Buat pekerja sejuta hingga 1,5juta” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Tempat mereka biasa melakukan prakteknya Banyak dan beragam tempat yang digunakan untuk praktek tersebut. Mulai dari kamar hotel hingga ke lokasi kos-kosan, tergantung dari kesepakatan antara konsumen dengan para ayam kampus tersebut. Seperti yang melati sampaikan berikut ini kepada penulis: “Mulai dari kamar hotel hingga ke lokasi kos-kosan “(wawancara dengan Melati, 12 April 2010).
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswi terjun ke dunia prostitusi Bukan tanpa sebab mereka menjadi seorang ayam kampus dan mengapa mereka memutuskan melakukan pekerjaan haram tersebut, tentu banyak faktor dan sebab mengapa mereka harus melakukannya diantaranya:
59
Faktor ekonomi Faktor ekonomi faktor ekonomi ini tidak mutlak kemiskinan atau kesulitan-kesulitan ekonomi yang biasa kita kenal, tetap sebagian banyak bahwa faktor ekonominya adalah bahwa keinginan seseorang untuk menunjukkan sebuah prestise kekayaan agar merasa ingin dihormati dan dipandang oleh masyarakat sekitarnya. Dimana situasi dan tuntutan hidup semakin tinggi, dan harga diri dinilai berdasarkan kepemilikan materi yang mencirikan modernisasi seperti handphone, laptop, fashion bermerk, dan barang-barang mewah lainnya. Setiap hari, kaum muda diterpa tayangantayangan iklan baik di media massa maupun TV, disuguhi tontonan sinetron dan film yang menampilkan kehidupan serba mewah, sehingga secara sadar atau pun tidak, mereka meniru dan menginternalisasi nilai-nilai materialisme ini dalam cara pandang hidup mereka. Bagi mereka, satu-satunya cara untuk hidup bahagia dan mendapatkan penghargaan dari sebayanya adalah melalui kepemilikan materi yang serba mewah dan modern. Mereka juga ingin memperoleh segala sesuatunya secara cepat dan serba instan, kalau bisa tidak perlu bersusah payah tetapi mampu mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah. Situasi emosi seperti inilah yang memicu mereka terjerumus dalam pelacuran dengan menawarkan seks untuk mendapatkan uang dengan mudah. Dengan uang yang diperoleh maka mereka bisa mengapai identitas dirinya yang serba mewah, modern, dan fashionable.
60
Seperti yang di ungkapkan Mawar (bukan nama sebenarnya) ketika di tanya Apa yang melatar belakangi ia menjadi ayam kampus? “Gaya hidup mawah. Jujur aku matre sih. Pengen ngikutin trend. pengen keliatan lebih dari yang lain lah”(wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Sampai saat ini ia telah terjun di dunia prostitusi hampir 3 tahun. Pada awal mulanya mawar terjun di dunia prostitusi karena ajakan temennya yang lebih dulu terjun ke dunia prostitusi. Mawar juga menambahkan bahwa ia pilih-pilih dalam melayani tamu. Tidak semua orang bisa merasakan jasa melati. Mawar lebih menyukai melakukan one night stand dengan “om-om” yang berkelas dan berkantong tebal. Para pengusaha sukses yang jadi incaran mawar. Pengaruh dari teman dekat Dalam hal apapun di dalam hidup ini sering kali terjadi dalam setiap tindakan hidup seseorang kerena pengaruh teman dan seorang teman yang lebih dekat dari pihak lain. Peran teman begitu dominan sebagai tempat untuk mengadu apabila seseorang mengalami kesedihan dan kejenuhan, dan sering kali teman sangat menentukan jalan hidup seseorang, dari situlah akhirnya seseorang yang sekarang terjerumus dalam perbuatan seperti itu yang lebih dikenal sebagai “Ayam Kampus”. Seperti jawaban Melati berikut ini ketika di tanya, Adakah orang yang mengajak anda terjun ke dunia prostitusi? “Ya ada lah, temen yang memperkenalkan saya ke dunia seperti ini” (wawancara dengan Melati, 12 April 2010).
61
Begitu juga ketika pertanyaan yang sama di ajukan kepada Mawar ” Yup….ada sai” (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). sedangkan jawaban yang di peroleh dari Widuri; “Ada beibz, temenku yang ngajarin dapat duit dengan cara beginian” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Pengaruh dari pacar Kecewa dengan kekasih, adalah salah satu penyebab kenapa mahasiswi terjun ke dunia seks bebas. Kekasih yang awalnya dulu dia sayang, dan apapun buat dia seorang teryata ahirnya menghianati. Semua yang pria mau diberikan atas dasar nama cinta. Sampai-sampai kehormatan dan kesuciaanpun ahirnya terenggut oleh sang kekasih hanya karena rasa napsu belaka yang berkedok alasan pembuktian rasa sayang dan pengorbanan. Inikah yang disebut pemerkosaan atas nama cinta? Waktu pun akan menguji kebenaran dari ungkapan tersebut, apakah cinta itu benar-benar tulus dari hati, atau hanya sebuah kerangka napsu yang bertopeng cinta. Seperti yang terjadi terhadap Melati ( bukan nama sebenarnya). Dia lantas mengisahkan sepenggal perjalanan hidupnya. “Saya kerja beginian setelah saya hamil, tapi pacar saya tak mau tanggung jawab. Terpaksa kandungan saya gugurkan. Saya frustasi mbak waktu itu. Mendingan sekalian nyebur saja. Ya gitu deh, lakilaki. Kalau udah dapet aja, ceweknya ditinggalin. Emang dia aja yang bisa kayak gitu? Gue juga!!! “ (wawancara dengan Melati, 12 April 2010).
62
Tuntutan biologis Ketika usia seseorang menginjak belasan tahun atau remaja, organorgan reproduksi seseorang telah berkembang dan mulai bekerja ibarat listrik. Limbido seks mereka sudah mulai koneks, para remaja sudah mulai “bergetar” apabila berdekatan dengan lawan jenisnya dan inilah yang disebut pubertas. Seperti yang terjadi pada Widuri. Widuri menceritakan bahwa : “Aku hiper seksual beibz. Libidoku tinggi. Sekalian saja’kan aku komersilkan, kebutuhan seksual terpenuhi, dapat uang lagi” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Lebih lanjut Widuri pun menambahkan kalau ia tidak pilih-pilih tamu. Tamu yang di layanin Widuri pun dari kalangan mahasiswa sampai kalangan pekerja. Mereka rata-rata berumur antara 20 tahun sampai 50 tahun. Widuri lebih menyukai pelanggan dari kalangan pekerja atau yang sering disebut “om-om. Berikut pernyataan Widuri: “Mainnya sabar beibz, tenang, ga tergesa-gesa, bisa puas kalau sama om-om, lagian duitnya juga banyak“(wawancara penulis Widuri, 29 April 2010). Hanya sebagian kecil saja dari teman Widuri yang mengetahui profesi gandanya. Dari latar belakang dan faktor penyebab seorang mahasiswi berprofesi ganda yaitu sebagai “ayam kampus” jika di analisis dari teori Sutherland maka kasus Widuri, Bunga, Melati, Mawar dan Anggrek mempunyai sebab yang sama, yakni faktor ekonomi dan pergaulan seseorang dengan penyimpang dengan adanya sebuah proses, frekuensi yang bervariasi dan berbeda tiap
63
case-nya yang menimbulkan seseorang ingin melakukan peranan yang sama dengan penyimpang. Widuri, Bunga, Mawar, Melati dan Anggrek menjadi “ayam kampus” karena pergaulan dengan teman-temannya yang berprofesi sebagai “ayam kampus”. Menurut Sutherland, penyimpangan bersumber pada differential association pada pergaulan yang berbeda. Dari kisah Melati Widuri, Bunga, Mawar, dan Anggrek karena pergaulan dengan temannya yang berprofesi sebagai “ayam kampus” yang dapat memenuhi segala kebutuhan dengan mudahnya membuat mereka ingin memainkan peranan yang sama (menyimpang) yakni berperan sebagai “ayam kampus”. Menurut teori differential association milik Sutherland, perilaku menyimpang dapat ditinjau melalui sejumlah preposisi guna mencari akar permasalahan dan memahami dinamika perkembangan perilaku, proposisi tersebut antara lain : a. Proses seseorang memiliki tingkah laku jahat adalah sama dengan proses dari mereka yang bertingkah laku tidak jahat. b. Tingkah laku jahat seseorang dimilikinya karena pergaulan dengan orang-orang jahat melalui proses komunikasi. c. Differential Association adalah hal spesifik yang menyebabkan seseorang bertingkah laku jahat. d. Kesempatan seseorang memiliki tingkah laku jahat pada umumnya ditentukan oleh adanya kontak yang lama dengan orang-orang yang jahat.
64
e. Perbedaan-perbedaan individual, baik di dalam karakter maupun situasi sosialnya, menjuruskan ke perbuatan jahat hanya jika mereka telah terpengaruh dengan kelompok sosial
yang
memiliki pola-pola tingkah laku jahat di dalam kontak yang berulang-ulang dan secara tetap. f. Konflik kebudayaan yang terjadi menjuruskan seseorang ke kelompok
yang berbeda-beda dengan kata lain konflik
kebudayaan mengarahkan seseorang ke perbuatan jahat. g. Disorganisasi sosial merupakan sebab pokok yang menjuruskan secara sistematis seseorang ke perbuatan jahat. Dalam kasus Bunga, Widuri, Melati, Mawar, dan Anggrek, Teori differential
association
dapat
dijelaskan
sebagai
berikut,
perilaku
menyimpang disebabkan bukan karena faktor genetik, tetapi adanya proses interaksi dengan orang lain. Dalam hal ini dengan teman-temannya yang berprofesi sebagai “ayam kampus”, dan proses komunikasi yang terjadi secara lisan dan melalui bahasa isyarat. Mereka jadi terbawa arus pergaulan yang negatif. Mereka dalam situasi yang tidak stabil, dari secara biologis maupun psikologis untuk mengatasi gejolak darah mudanya. Pada perkembangannya ia mencari teman dimana cenderung ia diterima sepenuhnya dalam kelompok tersebut. Lalu bagaimana dengan harga diri ? Itu merupakan resiko mereka, awalnya mereka sangat risih dan takut untuk melakukan pekerjaan menjual
65
diri, tetapi lama-kelamaan menjadi biasa. 'Cinta kilat' dengan laki-laki yang ingin mengajak kencan, merupakan pilihan 'terbaik' untuk menyikapi pria iseng, sehingga ketika ditinggal sama sekali tidak akan berpengaruh. Dalam kaitan inilah kemudian secara otomatis berlaku hukum dagang, pria sebagai pembeli, “ayam kampus” sebagai penjual. Asal harga cocok, kencan tidak akan terkendala.
66
BAB III SAJIAN DAN ANALISA DATA
A. Pola komunikasi di antara para pelaku one night stand Pesan yang dikirim oleh pelaku komunikasi bisa berupa pesan verbal maupun non verbal, di sengaja ataupun tidak salurannya adalah alat indera terutama pendengaran, penglihatan dan peraba. Pesan tersebut bisa melalui media dan tanpa media komunikasi. Komunikasi dapat saja dimulai oleh pelaku komunikasi, ataupun penerima (broker dan konsumen). Akan tetapi dalam kenyataannya mereka saling mengirim pesan. Artinya apa yang kita anggap awal komunikasi itu sebenarnya
merupakan
kelanjutan
dari
fenomena
komunikasi
yang
sebelumnya telah terjadi. Bagan pola komunikasi diantara para pelaku one night stand Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun
non
verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suatu komunitas), dengan media ataupun tanpa media komunikasi.
67
1. Bagan komunikasi antara konsumen dengan pelaku one night stand.
Feed Back
Konsumen
Pesan verbal dan non verbal
Pelaku
Menggunakan media (ponsel atau facebook) atau langsung
Bagan diatas menggambarkan bahwa konsumen one night stand melakukan komunikasi baik secara verbal dan non verbal dengan pelaku one night stand, baik menggunakan media ponsel dan situs jejaring sosial ataupun secara langsung tatap muka tanpa media. Komunikasi secara langsung antara konsumen dengan pelaku ini biasanya terjadi ketika konsumen dan pelaku bertemu di café atau tempat hiburan malam serta di dalam kamar hotel. Komunikasi antara konsumen dengan pelaku secara langsung tanpa menggunakan jasa broker tersebut, biasanya hanya terjadi antara pelaku dengan konsumen yang sudah langganan atau sudah sering memakai jasa dari pelaku.
68
2. Bagan komunikasi antara konsumen dengan broker.
Feed Back
Konsumen
Pesan verbal dan non verbal
Broker
Menggunakan media (ponsel atau facebook) atau langsung
Bagan diatas menggabarkan konsumen one night stand melakukan komunikasi baik secara verbal dan non verbal dengan broker atau penghubung baik dengan media ponsel ataupun facebook ataupun secara tatap muka. Komunikasi antara broker dengan calon konsumen pengguna jasa one night stand terjadi ketika di kafe dan tempat hiburan malam serta di hotel. Kebanyakan para broker tersebut mempunyai pekerjaan sebagai pelayan café ataupun pelayan hotel. Para konsumen biasanya akan menanyakan kepada broker tersebut apakah memiliki kenalan mahasiswi yang bisa diajak kencan plus baik secara shoot time maupun long time.
69
3. Bagan komunikasi antara broker dengan pelaku one night stand
Feed Back
Broker
Pesan verbal dan non verbal
Pelaku
Menggunakan media (ponsel atau facebook) atau langsung
Bagan diatas menggabarkan komunikasi yang terjadi antara broker dengan pelaku one night stand. Komunikasi verbal dan non verbal berlangsung dengan menggunakan media dan tanpa media. Komunikasi ini terjadi ketika seorang broker yang mendapatkan pesanan jasa pelayanan kencan plus dari calon konsumen. Apabila sudah terjadi kesepakatan harga antara broker dengan calon pengguna jasa one night stand tersebut, maka broker akan memastikan kepada pelaku, apakah pelaku yang di maksud oleh calon konsumen tersebut sedang tidak berhalangan untuk melakukan transaksi one night stand dengan calon konsumennya.
70
a. Komunikasi yang terjadi waktu bertemu pelanggan di café-café atau tempat hiburan malam Dari mulut manis bermuara ke seks. ngobrol merupakan cara awal yang dilakukan untuk lebih saling mengenal, supaya membuat suasana tidak kaku ketika terjadi pelayanan seks. Dari sekedar rayuan mulut manis lelaki hidung belang, akhirnya bermuara ke pemberian pelayanan seks. Para pelaku one night stand lebih banyak menggunakan komunikasi non verbal, seperti cara bersikap, berpakaian, bermake-up, menggunakan nada-nada suara dalam merayu calon pelanggannya dan lain sebagainya ketika mereka bertemu calon pelanggan di café atau tempat hiburan malam. Kepada Bunga, penulis ajukan pertanyaan komunikasi seperti apa yang berlangsung ketika, anda bertemu dengan calon pelanggan sewaktu di café dan tempat hiburan malam: Berikut jawaban dari bunga: Biasanya mereka pendekatan dulu nanya: ” Boleh kenalan ga? namanya sapa say? anak mana say? sibuk apa tiap harinya?boleh aku traktir minumanya?maaf ni, kamu bisa di ajak ONS’an ga? Aku serius pengen begituan sama kamu?bisakan?berapa tarifnya?”.gitu-gitulah. Dan tanggapan bunga dari pertanyaan-pertanyaan calon kliend nya yang sedang berada di café atau tempat hiburan malam tersebut:: Ya kalau orangnya enak gitu aku sih, welcome saja. Aku jawab aja “namaku ini, rumahku kawasan sini, sibuk kuliah, boleh kalau mau traktir”. Entar kalau suasana sudah cair biasnya lansung ngajakin kencan. Kalau dia bener-bener minat aku sih ok sajalah (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).
71
Berikut jawaban dari Mawar: “Hay…boleh kenalan ga? lagi nyante ya? Kok jarang keliatan? Kemana aja siih?, ada waktu ga?maem bareng yuk” biasanya pada gitu tuh, kalau tamu ndeketin. Dan tanggapan Mawar: Aku jawab saja:” iya nii lagie cari udara segar, lagi sibuk kuliah, jadi jarang Nampak, ayook kalau mau jalan bareng…siap aku”.gitu sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Sedangkan jawaban Melati: Kalau tamu bisanya nanya: “hay pa kabar…kangen nih sama kamu.kamu sudah ada janji sama orang ga”.gitu-gitu lah. Dan tanggapan Melati Kalau saya memang lagi ga ada janji sama yang lain, saya bilang saja gini: Aku free nih…yuuk kalau mau jalan bareng (wawancara penulis dengan Melati, 12 April 2010), Jawaban yang diberikan Widuri adalah: Biasanya gini:” hay lagii kosong ga nih..ONS’an yuk..bisa ga kamu?”. Dan tanggapan dari Widuri dari pertanyaan-pertanyaan calon kliend sewaktu di café atau tempat hiburan malam tersebut:
Ya aku jawab aja gini:” ayow-ayow beibz..aku kosong nih. Sekarang aja keburu pagi entar”.hihihi (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010) Jawaban dari Anggrek: Mudah kok, kalau pas ada di pub-pub gitu. Biasalah pakaian sexi itu wajib, terus tebar pesona di situ. Entar biasanya ada cowok iseng yang ngedeketin. “Beleh kenalan ga?? Kesini sama siapa? Boleh gabung nih?”entar kalau kita sudah akrab gitu, dia ngajakin kencan.
72
Dan tanggapan Anggrek tersebut, adalah: ”Ya asal dia nyambung diajak ngobrol dan punya duit, aku sih welcome saja .Ya aku sih pura-pura jual mahal, biar tidak kelihatan bitch bangetlah. Semakin saya menolak, biasanya si pria tersebut akan terus penasaran, dan akan semakin santer melakukan pendekatan. Kalau sudah begitu, aku bisa minta bayar mahal”(wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Bunga, Mawar, Melati, Widuri, dan Anggrek memiliki pola komunikasi yang sama ketika bertemu calon pelanggannya sewaktu di café dan tempat hiburan malam. Bunga, Mawar, Melati, Widuri, dan Anggrek menggunakan komunikasi antar pribadi dengan calon pelanggannya ketika di tempat hiburan malam dan café-cafe. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian
kita
terhadap
orang
lain
tidak
semata-mata
berdasarkan
pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif (Rakhmat 2007: 110). Mawar dan Anggrek lebih condong menggunakan komunikasi dengan Klasifikasi
pesan
nonverbal
Pesan
artifaktual
diungkapkan
melalui
penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image). Erat kaitannya dengan
73
tubuh ialah upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik (Rakhmat 2008: 292). Sedangkan pada Bunga, Melati, dan Widuri, lebih mengedepankan komunikasi secara verbal yaitu Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2008: 260). Café dan tempat hiburan malam menurut Mulyana (2009: 405) termasuk jenis komunikasi non verbal orientasi ruangan dan jarak pribadi. Beberapa pakar memperhitungkan seluruh lingkungan fisik yang mungkin berpengaruh dalam terhadap proses komunikasi, termasuk iklim, kepadatan penduduk dan pencahayaan. Pencahayaan dapat juga mendorong atau menyurutkan seseorang untuk berkomunikasi. Disebuah café, tempat kencan, ruang musik, atau ruang televisi kita mengharapkan cahaya yang lunak. Suasana seperti itu sesuai untuk percakapan yang intim.
b. Komunikasi yang menggunakan kode-kode atau simbol- simbol tertentu dalam transaksi one night stand Sementara itu, sebagai aktivitas simbolik,
komunikasi
dapat
diidentifikisi melalui penggunaan simbol-simbol dalam pesan-pesan yang digunakan. Simbol bisa diartikan sebagai representasi konseptual yang arbiter. Hal ini terjadi terutama dalam komunikasi yang menggunakan pesan-pesan verbal, misalnya dalam penggunaan bahasa. Manusia selalu memiliki
74
kesepakatan dalam penggunaan kosakata tertentu, yang biasanya bersifat lokal dan unik. Kemampuan menggunakan simbol merupakan ciri ekslusif manusia, karenanya manusia sering juga disebut sebagai ‘animal simbolikum’, mahluk yang selalu menggunakan simbol. Ketika penulis ajukan pertanyaan adakah kode-kode khusus atau simbol-simbol yang di gunakan bila ada calon pelanggan yang mau menggunakan jasa anda ? Berikut jawaban dari Bunga : ”Simbol biasanya ML,kencan plus, ONS’an gitu sih, kebanyakan” (wawancara dengan Bunga,1 April 2010). Berikut jawaban dari Mawar: ”Ada sai…misalkan: ML, Chek in, ONS’an, yuk gitu ngomongnya” (wawancara penulis dengan Mawar, 27 April 2010). Berikut jawaban dari Melati: Kalau tamu yang di café-café itu biasanya kalau mau nyari kehangatan gitu bilang gini sama teman saya yang jadi pelayan di sana:”mas punya kenalan cewek yang bisa di ajakin kencan atau one night stand’nan ga”, gitu (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Berikut jawaban dari Widuri: ”Ada beibz misalkan: ML, Chek in, ONS’an, biasanya ini yang di pake istilahnya” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Berikut jawaban dari Anggrek: Ada donk buat menyamarkan gitu, “ML, ONS’an, kencan, jalan bareng”, itu kode-kodenya (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Kencan plus, chek in, ONS’an, dan ML, adalah kode-kode yang Anggrek ,Bunga, Melati, Mawar, dan Widuri gunakan dalam bertransaksi one night stand. Kode-kode yang di gunakan oleh Bunga, Mawar, Melati, Widuri
75
dan Anggrek, adalah sebuah pesan verbal, karena Kencan plus, chek in, ONS’an, dan ML, adalah kode-kode yang berupa bahasa. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2009;260). Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.
c. Komunikasi yang terjadi ketika melakukan negosiasi tarif Tarif akan ditentukan dengan melihat asal kampus dan pamor si Ayam Kampus dalam melayani pelanggan. Semakin hebat ia memuaskan pelanggan semakin tinggi tarifnya. Harga yang dipatok pun pasti lebih mahal dibanding dengan kupu-kupu malam di daerah pelacuran. Tariff yang di kenakan pada pelanggannya pun bervariasi. Setiap pelanggan di bedakan dari kalangan mana ia berasal, mahasiswa ataukah pekerja. Waktu lamanya bokingan juga membedakan seberapa besar tariff yang harus dibayar, antar short time dan long time. Tetapi harga yang di patok tidaklah harga mati, dan masih bisa di nego diawal transaksi. Berikut ini komunikasi yang terjadi ketika para pelaku one night stand melakukan tawar menawar harga. Ketika di tanya, bisakah anda ceritakan komunikasi yang terjadi antara anda dengan tamu anda sewaktu tawar menawar harga atas jasa yang akan anda berikan?
76
Jawaban dari Bunga: Tamu itu pasti nawar gini:” kok mahal amat sekarang tarifnya, diskon donk. Kan aku sudah langganan. Ayo donk, jangan samain tarifnya sama pelanggan yang baru”(Wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Selanjutnya ketika di tanya, Jawaban yang Bunga berikan atas penawaran harga yang calon tamu nya ajukan, kepada nya adalah Sampai apal aku jawabnya. Aku bilang gini saja:” itu sudah di potong mas, sudah murah itu. Harga kekeluargaan. Ayo donk buat kamu sudah aku bedain kok”. Gitu mbak (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Jawaban Mawar: Aku bilang ajah “tarifku sekian, kamu mau ga?. Kalau tamu keberatan biasanya bilang gini:”kurangin dikit donk, jangan mahal-mahal. Kan sudah langganan.Masak ga pernah dapat diskon” (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban yang Mawar berikan atas penawaran harga yang calon tamu nya ajukan, kepada nya adalah: Aku jawab ajah gini: “hay….aku bukan swalayan. Enak aja diskon”. Tapi bukan harga mati sii sai, paling aku potong dikit sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Hasil wawancara penulis yang Melati berikan : Ya yang biasanya nawar itu mahasiswa mbak, setelah saya pasang tariff di muka,…biasanya mereka bilang gini: “Kok mahal amat mbak..kita kan masih mahasiswa. Di potong berapa gitu mbak..jangan mahal mahal” (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Jawaban yang Melati berikan atas penawaran harga yang calon tamu nya ajukan: Saya bilang aja itu sudah “Rate”dan itu juga sudah tariff buat mahasiswa. Yang penting ga murah-murah banget lah…dari harga
77
yang saya berikan. Biasanya mereka juga langsung mau, kalau sudah saya kurangin dikit” (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Jawaban yang diperoleh dari Widuri: Biasanya tamu bilang gini: “tariff berapa?,kok mahal amat! naik ya tarifnya sekarang?dulu kayak’nya ga segini deh” (wawancara dengan Widuri, 20 April 2010). Jawaban yang yang diberikan Widuri berikan atas penawaran harga yang calon tamu nya ajukan: Aku jawab aja “harga beras aja naik, masak tariff shahwat ga naik. Itu harga promo”.hihihi aku bilang gitu aja beibz (wawancara dengan Widuri, 20 April 2010). Komunikasi yang terjadi ketika tamu mengajukan penawaran tarif kepada Anggrek sebagai berikut: “Aduh masak segitu sih, tolong dong di kurangin dikit. Nanggung kan sudah sejauh ini masak ga di kasih potongan harga. Kurangin lah berapa gitu Kamu enak, aku juga enak kan.” itu biasanya mereka ngomong (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Jawaban yang Anggrek berikan atas penawaran harga yang calon tamu nya ajukan sebagai berikut: “Itu sudah harga pasaran. Ya kamu mau ga, Itu sudah harga murah. Lha kamu berani berapa”. Gitulah kira-kira (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi ketika negosiasi harga adalah mereka mempunyai kesaamaan cara tamu dalam menawar, dan kesamaan bahwa harga yang di patok atas jasa prostitusi yang Bunga, Mawar, Melati, Widuri, dan anggrek pasang adalah bukan harga baku, jadi masih bisa kurang. Pola komunikasi yang Bunga, Mawar, Melati, Widuri, dan anggrek gunakan sewaktu negosiasi
78
harga dengan calon kliendnya adalah komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Komunikasi antar pribadi bebas mengubah topik pembicaraan nya, kenyataanya komunikasi antar pribadi bisa saja di dominasi oleh satu pihak (Mulyana, 2008: 81).
d. Komunikasi yang terjadi ketika memilih tempat untuk melakukan hubungan intim Para pelaku one night stand sering melakukan hubungan intimnya dikamar-kamar hotel tapi tidak sedikit pula yang melakukanya di kos-kos’an. Semua tergantung kesepakatan antara ayam kampus dengan pelanggannya. Ada yang sudah memiliki hotel atau tempat favorit, tetapi ada juga tamu yang menentukan dimana transaksi persetubuhan ini akan berlanjut. Asalkan tempatnya enak, nyaman dan aman para ayam kampus pun akan menyetujui tawaran tamunya. Ketika ditanya Sewaktu memilih tempat untuk melakukan hubungan intim komunikasi seperti apa yang terjadi waktu itu? Berikut kutipan wawancara saya dengan Bunga, tentang komunikasi yang terjadi ketika memilih tempat untuk melakukan hubungan intim dengan pelanggan nya.
79
Atas dasar kesepakatan berdua tentunya.. Biasanya tamu yang ngajak “chek in’nya di hotel sana saja ya”, di situ saja ya, enak aman dan nyaman, gimana?”.kayak gitu biasanya. Kalau tempatnya enak, aku sie ok ok saja mbak (wawancara dengan Bunga tanggal 1 April 2010). Berikut jawaban dari Mawar Aku yang ngajak ke kliend sai…”di hotel sana aja yuk, enak, aman, nyaman”(wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban Melati Biasanya tamu yang ngajakin..”kita ke hotel A saja ya, atau ke hotel B”. saja ya gitu mbak. Yang penting sih kalau buat saya nyaman dan aman mbak (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Berikut kutipan wawancara saya dengan Widuri: Bilangnya gini sama tamu:”beibz kita langsung chek in di hotel ini aja ya. Kan kita sudah langganan di sana” (wawancara dengan Widuri, 20 April 2010). Berikut kutipan wawancara saya dengan Anggrek: “Sayang kita check in di hotel sana ya, atau kita mampir hotel yang itu saja ya”, gitulah biasanya tamu yang ngajakin, aku sih asal tempatnya berkelas oke sajalah (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Widuri dan Mawar memiliki kesamaan dalam komunikasi di bagian pemilihan tempat untuk melakukan hubungan intim, dengan alasan sudah langganan. Sedangkan Bunga, Melati, dan Anggrek, mereka lebih setuju dengan tempat yang tamu tawarkan untuk berhubungan intim asalkan tempat tersebut nyaman bagi mereka. Pola komunikasi yang Widuri, Bunga, Mawar, Melati dan Anggrek dengan pelanggannya mengunakan komunikasi antarpribadi. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai
80
alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Komunikasi antar pribadi bebas mengubah topik pembicaraannya, kenyataanya komunikasi antarpribadi bisa saja bisa saja di dominasi oleh satu pihak (Mulyana:2008:81).
B. Komunikasi yang terjadi ketika kencan a. Komunikasi yang terjadi diantara pelaku one night stand, sewaktu di dalam kamar Komunikasi antara pelaku one night stand sebelum mereka melakukan hubungan intim dirasa sangat perlu dan sangat mungkin terjadi. Ini biasanya mereka gunakan untuk sekedar mencairkan suasana ataupun untuk sekedar basa-basi. Komunikasi ini dirasa sangatlah diperlukan untuk menghilangkan rasa canggung dan agar lebih menggenal pribadi masing-masing diantara para pelaku one night stand. Berikut komunikasi para pelaku one night stand, ketika mereka di dalam kamar-kamar hotel sebelum melakukan hubungan intim. Ketika saya ajukan pertanyaan, Sewaktu anda berdua di dalam kamar dengan kliend anda, adakah komunikasi yang terjadi sebelum anda melakukan hubungan intim? Dan seperti apa komunikasi tersebut berlangsung? Berikut jawaban dari Bunga: Ya adalah. Biasanya ngobrolin masalah kesibukan masing-masing tiap harinya kayak nanya:” jarang kliatan kemana saja? Hobbinya apa?
81
sukanya makan sama apa? “.Basa-basi gitulah mbak (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Sedangkan jawaban yang Mawar berikan : Kita’kan di dalam kamar ga langsung ML sai. Biasanya ngobrol dulu, bahas acara tivi, basa-basi gitulah,sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban dari Melati: Ada mbak…penting malahan..buat mencairkan swasana biar ga kaku gitu. Ya biasanya sambil menikmati minuman atau makanan ringan kita cerita kegiatan sehari-hari kita. hoby kita, tempat maen yang sering kita nongkrong itu diamana sambil dengerin music juga kadang. Ya basa-basi itu perlu biar akrab dulu, ga canggung gitu mbak (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Jawaban dari Widuri: Yang penting aku buat tamu napsu dulu, kan pria mudah terangsang. Nah kalau dia sudah terangsang aku tanyain “mau di oral, anal, atau lansung aja nih. Aku milik mu sekarang”(wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Jawaban yang Anggrek: Ya ngobrol-ngobrol semacam: sukanya makan apa, kesibukan seharihari selain kuliah ngapain ajah, seringnya nongkrong di mana, aslinya orang mana”, semacam itu lah, yang penting suasana cair dan ga kaku (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Bunga, Mawar, Melati, dan Anggrek saat dengan tamunya menggunakan komunikasi secara verbal yaitu simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Mulyana, 2009: 260). Mereka berkomunikasi secara diandik, untuk menghilangkan rasa canggung dengan tamu nya masing-masing,
82
Sedangkan Widuri lebih suka menggunakan komunikasi non verbal sebelum hubungan intim , karena rangsangan yang berupa sentuhan dan cumbuan merupakan pesan non verbal menurut Mulyana (2009: 379) Sentuhan adalah prilaku non verbal multi makna, dapat menggatikan seribu kata. Kenyataannya sentuhan ini bisa merupakan tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan, belaian, pelukan, pegangan, rabaan, hingga sentuhan lembut sekilas. Sentuhan kategori terahirlah yang sering diasosiasikan dengan setuhan. Konon menurut orang muda, seorang dapat merasa seperti terkena setrum ketika di sentuh oleh lawan jenis yang disenanginya.
b. Komunikasi yang terjadi diantara para pelaku one night stand dalam penganjuran pemakaian kondom (pengaman) sebelum melakukan hubungan intim Banyak orang sudah menyadari pentingnya pemakaian kondom sebagai usaha untuk mencegah kehamilan, atau melindungi dari penyakit menular seksual. Namun, rata-rata pria tidak menyukai keberadaan kondom saat berhubungan intim, entah kondom yang digunakan itu supertipis, ultratipis, sensitif, atau kondom biasa yang temukan di apotek atau minimarket. Berikut komunikasi yang terjadi diantara pelaku one night stand ketika menganjurkan menggunakan kondom, sebelum melakukan hubungan intim.
83
Kepada penulis tanyakan: Bagaimana cara penyampaian anda kepada kliend, agar kliend anda mau memakai kondom sebelum berhubungan intim? Jawaban yang Bunga berikan: Aku sih gampang, di awal sebelum sek terjadi juga aku bilang dulu sama tamu:”mas / om kita maen pake pengaman ya, tetep enak kok, kamu pengen yang pake duri atau kondom yang natural ajah?atau rasa buah-buah’an?”. Kurang lebih gitu mbak (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Komunikasi yang terjadi antara Mawar dengan kliend nya ketika Mawar menganjurkan menggunakan kondom sebelum berhubungan intim: Sebelum terjadi silaturahmi kelamin,
Aku bilang dulu sama tamu gini:” sabar…jangan masuk dulu, ada yang kurang nii “om”. Rompi anti pluru belum terpasang. Pasang dulu yuk, biar ga tembus om”(wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban dari Melati: Yaa sebelum ke intim aku bilang aja gini sama tamu: “Mas atau om…dedek dislimutin dulu donk. Biar ga kedinginan yaa…sini aku saja pakein ke dedek”( kemaluan laki-laki, red.) (wawancara penulis dengan Melati, 12 April 2010). Jawaban dari Widuri: Sebelum senggama aku bilang gini:” stop!! Junior belum make helm. Ga boleh jalan. Pokoknya pake dulu ya, kalau ga mau make ga jadi nikmat loh” gitu beibz (wawancara denganWiduri, 29 April 2010). Jawaban dari Anggrek: “Mas sebelum kita maen, pake kondom dulu ya. Biar aman, biar ga kena penyakit menular. Tetep nikmat kok, rasanya entar. Sama enaknya” (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010).
84
Komunikasi yang terjadi ketika menganjurkan menggunakan kondom, antara Melati, Bunga, Widuri, Mawar dan Anggrek, teryata sama. Dengan himbauan kepada tamu akan terhindar dari penyakit yang menular, juga memastikan kepada pelanggan bahwa memakai kondom rasa nikmatnya tidak akan berkurang. Komunikasi antara Melati, Bunga, Widuri, Mawar dan Anggrek, dengan tamunya dalam anjuran pemakaian kondom termasuk komunikasi diandik yaitu komunikasi yang melibatkan hanya dua orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atopun non verbal, seperti suami-istri, dua sejawat dekat, seorang guru dengan muridnya, dan sebagainya. Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (Mulyana, 2009: 81) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah: Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat, Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal.
c. Komunikasi yang terjadi dengan pelanggan, untuk mengetahui keinginan pelanggan dari servis seksual yang akan diberikan Sebelum melakukan aktivitas seksual, yaitu berhubungan intim para pelaku one night stand biasanya melakukan oral seks. Sering kali seks oral disebut sebagai bagian proses foreplay . Dimana melibatkan alat kelamin dan mulut. Oral seks tidak memungkinkan pertemuan dengan sel sperma dengan
85
sel telur, jadi tidak mungkin kehamilan bisa terjadi. Namun, bukan berarti ini merupakan seks aman, karena penyebaran penyakit menular seksual tetap dapat terjadi. Penyakit Gonorhoe, herpes, sifilis, bahkan AIDS masih mungkin menyebar melalui oral seks. Berikut pengakuan Bunga, Mawar, Melati, Widuri, dan Anggrek ketika ditanya komunikasi yang berhubungan dengan servis yang akan di berikan kepada pelanggan. Bunga menjawab: Kalau sama yang baru biasanya aku tawarin dulu.”Mas atau om di mulai dari mana nih? Pengen di isep ga sayang? Sini aku elus-elus dulu ya sebelum main”. Kalau sama pelanggan baru:” ayo say…pemanasan dulu. Sebelum masuk ya, biar tambah enak”. Gitu mbak. Tapi bisa juga dari bahasa tubuhnya, cara dan gaya dia ngerabaraba, dari cara dia bercumbu itu bisa kok, kebaca (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Jawaban Mawar : Kalau sudah sama-sama telanjang dalam kamar, ga mungkin donk sai kalau mau belajar masak. Kan lucu…hehehehe…ya sudah ngalir saja, ngikutin bahasa tubuhnya maunya di apain, pengen posisi dan gaya kayak gimana juga mudah terbaca dari bahasa tubuhnya,sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban dari Melati Namanya juga berlainan jenis di dalam kamar mereka butuh jasa saya, saya juga butuh uang dia ya lansung mbak awalnya ciuman bibir, rabaraba’an kalau sudah sama-sama terangsang kita lepas baju terus kadang di sela-sela sebelum mau lanjut ke hubungan seksual aku tanya dulu lirih “mau di oral dulu ga”. Aku jamin deh mbak maunya tamu gimana sudah bisa nebak dari bahasa tubuhnya….hehehehe. (wawancara $dengan Melati, 12 April 2010). Berikut jawaban dari Widuri:
86
Lewat gerak-gerik posisi dia maunya gimana sudah ngalir kemanamana entar beibz.hihihi (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Jawaban dari Anggrek: Hmm kalau masalah itu tidak perlu di omongin, lewat bahasa tubuh dia, sama cara posisi yang dia ambil maunya di gimanain sudah nangkep kok, saya (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi non verbal seperti, dengan sentuhan-sentuhan yang lembut, ciuman-ciuman yang sangat mendalam sehingga menimbulkan sensasi, disertai gerakan gerakan lidah yang liar, mencium disertai gigitan manja pada area sensitif yang menggemaskan. Saling meraba di bagianbagian yang sensitif. Gerakan-gerakan dan posisi yang erotik sewaktu hendak melakukan hubungan intim. Seperti itulah komunikasi yang terjadi antara Bunga, Mawar, Melati, Widuri dan Anggrek. Mereka lebih condong menggunakan komunikasi diandik non verbal ketika hendak melakukan hubungan intim dengan pasanganya. Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang disampaikan orang
melalui
sentuhan.
Sentuhan
dengan
emosi
tertentu
dapat
mengkomunikasikan: kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian (Rakhmat 2007: 293).
87
C. Komunikasi yang terjadi antara pelaku one night stand dengan teman dekat a. Ajakan teman agar mau terjun ke dunia prostitusi Tak semua orang bisa mengenali jika seorang mahasiswi tersebut adalah ayam kampus. Hanya teman-teman relasi dekat saja yang mengetahui jati diri seorang ayam kampus. Para ayam kampus inipun awalnya mereka terjun kedunia prostitusi juga dikarenakan ajakan teman dekat yang terlebih dahulu terjun kedunia prostitusi. Dengan rayuan dan bujukan serta harapan akan mendapatkan uang yang banyak dengan cara yang mudah, cepat, dan tidak memerlukan bakat khusus dalam menjalaninya. Pengaruh inilah yang membuat para mahasiswi terjun dan mengikuti teman dekatnya turun kedunia prostitusi. Ketika ditanya, Bagaimana cara teman anda mengajak anda terjun ke dunia prostitusi, hingga anda mau mengikuti ajakan nya?Berikut komunikasi yang terjadi antara Bunga dengan teman nya, sewaktu mengajak bunga terjun ke dunia prostitusi: Ya diajakin gini: “kamu ikut kita-kita aja kerja beginian. Uangnya banyak, kerjanya enak, secara kamu’kan juga sudah sering’kan ngesek, kenapa ga masuk ajah sekalian. Gede duitnya, dari pada kamu main sama pacar ga di bayar, rugi kan”, gitu dulu ngomong’nya mbak (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).
Berikut jawaban Mawar: Awalnya kan sering jalan bareng temenku yang sudah lama masuk dalam pergaulan bebas gitu sai. Lama-lama dalam hatiku kok dia bisa
88
ya, beli apapun semau dia. Terus dia nawarin:” mau ga, kerja beginian. Hasilnya lumayan. Kamu bisa dapet duit banyak. Kerjanya cuman seneng-seneng doank”. Ya dari situ awalnya aku ikut temen saya (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Berikut jawaban dari Melati: Awalnya siih gimana ya, awalnya sih karena saya penasaran, temen saya kok bisa dapet duit banyak dengan cara yang gampang, terus temen saya bilang “ya udah lo ikut kita aja enak kok, dalam waktu satu jam, dua jam lo bisa dapat duit 500 ribu, lo bisa dapetin semua yang lo mau”. Tertarik donk saya, secara gitu loh dapet duit dengan mudah, napa gaa di coba (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Berikut jawaban Widuri: Temenku kan sudah duluan terjun di tempat beginian, terus dia ngajakin aku, dia juga sudah tau kalau aku hiper seksual. Dan dia pun bilang sama aku “kenapa tidak kamu salurkan aja libidomu yang berlebihan itu, disamping kamu puas, kalau kamu bisa komersialkan kan kamu juga bisa dapat uang jugakan. Kamu bisa beli apapun dengan duit kamu sendiri” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Berikut jawaban dari Anggrek: Temenku yang ngajakin itu bilang gini:” loe ga bosen apa, ngesek cuman buat senang-senag doank. Kayak aku donk, ga cuman bisa nge’sek, tapi juga bisa dapat duit. Di ibaratin nyelem sambil minum air, nikmat loe dapet, uang loe juga banyak. Jangan digratisin gitu donk, kenapa tidak kamu komersilkan, sekalian”. Aku piker bener juga omongan temenku, ya sudah ikutlah aku (wawancara penulis dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi yang terjadi diantara Bunga, Melati, Anggrek, Widuri, dan Mawar dengan temanya adalah sama menggunakan komunikasi antar pribadi. Teman-teman mereka sama-sama meberitahukan kepada mereka tentang pekerjaan yang tidak butuh bakat khusus namun menghasilkan banyak uang dengan cepat, mudah sekaligus kenikmatan juga di peroleh, yaitu
89
prostitusi. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita ( Mulyana: 2008:81). b. Komunikasi dengan teman, waktu teman memperkenalkan calon pelanggan Banyak juga teman dekat dari si pelaku tersebut membantu mereka untuk mendapatkan konsumen. Banyak dari teman dekat mereka yang menjadi pelayan-pelayan café dan tempat hiburan malam. Ini sangat menguntungkan bagi para pelaku one night stand dalam menjaring pelangggan. Teman si ayam kampus biasanya akan memperkenalkan calon pelanggan yang hendak memakai jasa mereka. Berikut ini komunikasi yang terjadi ketika teman memperkenalkan calon tamu, kepada pelaku one night stand. Ketika di tanya: komunikasi yang berlangsung ketika teman anda memperkenalkan calon tamu kepada anda? Berikut jawaban Bunga: Awalnya di kenalin dulu, soalnya aku ga mau kencan dengan orang yang belum kenal. Paling enggak aku tau basic calon tamu’ku kayak gimana. Kalau ga temen’ku sudah ngomong dari awal kayak gini: “nii loh ada yang mau kenalan. dia tajir banyak duit, orangnya baik, dan dia berminat ni mau kencan bareng kamu”(wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).
90
Sedangkan waktu pertanyaan yang sama di ajukan kepada Mawar,berikut hasil wawancaranya: Biasanya pas kebetulan jalan bareng rame-rame gitu. Terus temenku ngomong” ada yang pengen ngajakin kenalan tajir mpok…bungkus ga?”gitu sai (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Jawaban Melati: Ya kan awal’nya temen saya bilang dulu sama saya, kalau ada temennya yang mau make jasa saya. Ya sudah abis itu kita kenalan, ngobrol-ngobrol terus kita lanjut deh ke transaksi…ga kebayakan basabasi deh..aku dah ngerti kok yang dia mau gimana (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Ketika pertanyaan yang sama, juga penulis ajukan kepada Widuri, berikut hasilnya: Ya temenku bilangnya gini: “ada yang pengen kenal sama kamu. Dia juga pengen “chek in tuh sama kamu. Kamu bisa ga”? Gitu beibz (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Dan hasil wawancara penulis dengan Anggrek, masih dengan pertanyaan yang sama adalah: Aku di hubungi dulu sama teman ku,” nih ada yang mau jalan sama loe, duitnya banyak lagi. Dia ngebet nih, sama kamu”.kalau pas, aku butuh duit buat shoping dan orang itu kaya, ya boleh lah.(wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Dalam hal ini, teman-teman dari Bunga, Anggrek, Melati, Mawar dan Widuri sebelum calon tamu bertemu dengan mereka, teman tersebut memberitahukan terlebih dahulu kepada masing-masing kalau ada yang berminat dengan jasa persetubuhan yang mereka berikan. Komunikasi antara Bunga, anggrek, Melati, Mawar dan Widuri dengan temannya berjalan efektif,
91
karena efektivitas komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan dengan orang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi (Rakhmat, 2007:120).
D. Komunikasi antara pelaku one night stand dengan pacar Cara komuniksi dengan pacar (pasangan) baik pria dan wanita untuk kelangsungan hubungan jangka panjang dirasa sangatlah penting. yang paling utama dalam berkomunikasi dengan pacar adalah, menjadi pendengar yang baik adalah sebuah kewajiban. Semakin banyak pasangan mengerti bahwa dia didengar, maka dia akan semakin terbuka, untuk mengungkapkan apa yang ada di hatinya tanpa ditutup-tutupi. Ini adalah indikasi sebuah hubungan yang sehat. Salah satu cara untuk memastikan bahwa komunikasi berjalan baik adalah dengan menyisihkan waktu untuk berdiskusi secara berkala. Komunikasi merupakan salah satu unsur paling penting dalam sebuah hubungan. Tentunya tanpa mengabaikan unsur-unsur lain yang ada dalam hubungan itu sendiri. Kesalahan dalam cara berkomunikasi seringkali menjadi salah satu penyebab ketidak harmonisan atau bahkan hancurnya sebuah hubungan. Dalam penelitian ini hanyalah Mawar dengan Anggrek sajalah yang mempunyai pacar.
92
Ketika penulis tanyakan , Bagamana pacar anda bisa tau profesi ganda anda? Berikut jawaban dari Mawar: Kan dia langganan saya. Ya pasti tau donk,sai…aku sih kalok sama cowok ku biasanya kan sudah pada berumur gitu. Kan biar akrab saja kita satu sama lain nganggepnya pacar. Kalau sama mereka yang aku obrolin seringnya ehmm..:”om tadi aku liat baju d mool, kerned deh om. Pengen tapi duit habis. Pengen nangis deh, sampai rumah, garagara tidak kesampaian beli baju..sebel, sebel, sebel. beliin donk om” (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Berikut jawaban dari Anggrek: Cowok’ku tidak tau profesiku, karena dia kerjanya jauh di Kalimantan. Tapi aku tetep kok ngasih perhatian lebih sama cowok’ku meskipun hanya lewat handphone jarak bukanlah penghalang. Bagaimanapun dia tulus sayang sama aku.tiap hari aku sms, aku telpon aku tanyain,”lagi apa, lagi dimana, sibuk apa, sudah maem apa belum, tadi bobok jam berapa, sehat kan di sana”. Gitu” lah kalau sama pacarku (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi yang berlangsung antara Mawar dengan Anggrek mempunyai perbedan. Anggrek ketika berkomunikasi dengan pacarnya menggunakan media hand phone dikarenakan pacar Anggrek jauh di Kalimantan. Komunikasi anggrek dengan pacarnya termasuk kedalam Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah menggunakan lambang sebagaimana pada komunikasi primer. Media kedua ini diantaranya, surat, telepon, pengeras suara, surat kabar, radio, televisi dan internet (Effendy, 2009 : 11). Sedangkan komunikasi antara Mawar dan pacarnya menggunakan komunikasi diandik. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk
93
menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat, Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2008: 81).
E. Komunikasi diantara para pelaku one night stand ketika menggunakan media komunikasi a. Komunikasi menggunakan media ponsel Berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, komunikasi bermedia mengalami kemajuan. Tidak hanya dengan bertatap muka saja orang dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahkan dengan berbagai alat komunikasi yang canggih seseorang dapat berkomunikasi selayaknya berhadap hadapan dengan lawan bicara seperti percakapan biasa yaitu melaui media telepon genggam atau handphone (HP). Dalam era globalisasi ini, kemajuan teknologi mempunyai pengaruh terhadap aktivitas manusia. Sebelum era milenium handphone tidak semarak pada zaman sekarang. Handphone sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia. Seseorang dapat menggunakan media kedua dalam berkomunikasi Karena adanya kecanggihan teknologi misalkan melalui HP, televisi, radio, dan lain
94
sebagainya. Proses komunikasi seperti hal tersebut merupakan proses komunikasi secara sekunder, yakni proses penyampaian komunikasi oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai madia kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Adanya peranan media, yakni media sekunder seperti HP, dalam komunikasi tidak perlu bertatap muka langsung maka komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan sebagainya tentang berbagai hal yang tentu saja melalui bahasa. Oleh karena itu, terjadilah efesiensi dalam berkomunkasi.yang tidak terpancang pada jarak dan waktu. Berikut kutipan hasil wawancara Penulis dengan Bunga saat menggunakan HP dalam bertransaksi one night stand dengan pelanggan lama: Tamu kebanyakan nanya gini:”apa kabar?, lagi butuh kamu nih,kamu bisa ga jalan sama aku nati malam?serius ni, kangen sama kamu”, kayak gitu biasanya. Biasanya kalau saya pas longgar dan lagi butuh duit (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010). Sedangkan komunikasi yang terjadi sewaktu menggunakan media HP antara Bunga dengan pelanggan yang baru, atau calon pelanggannya, sebagai berikut: Kalau tamu baru gini: “maaf ini dengan…(nyebutin nama)?salam kenal ya. Masih ingat kan sama aku?.Kamu bisa pake kan ya? Aku lagi butuh kamu ni mbak , tariff biasanya berapa? Kita ketemu kapan dan dimana?nanti aku jemput ya”, gitu deh (wawancara dengan Bunga, 1 April 2010).
95
Berikut kutipan hasil wawancara dengan Mawar saat menggunakan HP dalam bertransaksi one night stand dengan pelanggan lama: Ehm kalau sama yang sudah biasa ya mereka bilang gini: “allow sayang…sibuk ga? Lagi dimana kamu? Jalan yuk. Sudah lama ga ketemu..kangen kamu ada waktu luang ga?” jalan deh ahirnya aku sama dia, sai ( wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Sedangkan komunikasi yang terjadi sewaktu menggunakan media HP antara Mawar, dengan pelanggan yang baru, atau calon pelanggan nya sebagai berikut: Pelanggan baru hampir mirip sai, dia kalau di hape ngomong gini: “Hay…ni dengan Mawar ya”…terus dia nyebutin nama dia. Abis itu dia nanya gini: “saya pengen kencan sama kamu mbak…bisa’kan? Terus tariff situ berapa?”. Nah gitulah percakapan yang biasa terjadi sai ( wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Berikut kutipan hasil wawancara saya dengan Melati saat menggunakan HP dalam bertransaksi one night stand dengan pelanggan lama: Kalau sama tamu yang sudah langganan biasanya dia nanyain: “hay pa kabar, sibuk apa nih, aku lagi butuh kamu niih, kanggen sama kamu…kapan kita bisa jalan”entar kalau saya emang pas ada waktu ya sudah langsung deh kita berangkat, ketemuan di tempat yang sudah kita sepakati ( wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Sedangkan komunikasi yang terjadi sewaktu menggunakan media HP antara Melati dengan pelanggan yang baru, atau calon pelanggan nya sebagai berikut: Nah kalau sama tamu yang masih awal gitu biasanya pada basa-basi dulu mbak…ehm…pertamanya ngajak kenalan nanya nama saya, abis itu si tamu biasanya bilang gini: denger-denger kamu bisa kasih jasa pelayanan seks ya…terus nanyain tariff Rate nya berapa gitu mbak. Kalau cocok, tinggal tentuin tempat ketemuan ( wawancara dengan Melati, 12 April 2010).
96
Berikut kutipan hasil wawancara saya dengan Widuri saat menggunakan HP dalam bertransaksi one night stand dengan pelanggan lama: Mereka biasanya nanya,”lagi apa, free apa enggak,aku lagi pengen nih gituan sama kamu, bisa ga, kapan” kalau aku lagi free ya sudah ok-ok saja beibz ( wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Sedangkan komunikasi yang terjadi sewaktu menggunakan media HP antara Widuri dengan pelanggan yang baru, atau calon pelanggan nya sebagai berikut: Gini sih: “halau cantik….ni aku (nyebutin nama) met kenal ya. Maaf nih katanya kamu bisa pake ya? Tarifnya berapa sayang?”gitu lah biasanya ( wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Berikut kutipan hasil wawancara Penulis dengan Anggrek saat menggunakan HP dalam bertransaksi one night stand dengan pelanggan lama: Ga terlalu banyak basa-basi sih, misalnya gini:”hallo, lagi sibuk apa sekarang. Jalan bareng yuk, lagi butuh kamu nih, kangen berat sama kamu,bisa kan, kalau kamu luang, kita ketemu di tempat itu ya”, gitulah biasanya ( wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Sedangkan komunikasi yang terjadi sewaktu menggunakan media HP antara Anggrek dengan pelanggan yang baru, atau calon pelanggan nya sebagai berikut: “Met siang, bener ini no’nya….(menyebutkan nama), kenalin ya, ini aku……(menyebutkan nama), salam kenal. Aku mau Tanya donk non, kita bisa kencan atau jalan bareng ga, aku serius nih, bagaimana bisa ketemu kamu, biasanya tarifnya berapa” ( wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi yang terjadi ketika dengan pelanggan, Melati, Anggrek, Bunga, Mawar, dan Widuri memiliki kesamaan yaitu, tamu akan menanyakan
97
kabar, kesibukan dan bila waktu nya sedang senggang, tamu akan mengajak dan memboking mereka untuk berkencan. Melati, Anggrek, Bunga, Mawar, dan Widuri ketika berkomunikasi dengan pelanggan nya termasuk kedalam Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis sekunder, yaitu proses penyampaian
pesan
oleh
komunikator
kepada
komunikan
dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah menggunakan lambang sebagaimana pada komunikasi primer. Media kedua ini diantaranya, surat, telepon, pengeras suara, surat kabar, radio, televisi dan internet (Effendy, 2009 : 11). b. Komunikasi menggunakan situs pertemanan jejaring sosial Seiring dengan perkembangan dunia internet yang sangat pesat sejak kemunculannya, sekarang ini banyak bermunculan situs-situs jejaring sosial atau Sosial Networking Site yang menawarkan hal yang beda dari situs-situs yang lain. Apa yang ditawarkan situs jejaring ini sangat menggiurkan para pengguna internet untuk mencoba dan bergabung di dalamnya, setelah bergabung di dalamnya biasanya user akan menjadi ketagihan. Hal tersebut terjadi karena dalam situs seperti ini kita bisa berhubungan dengan temanteman kita, mencari kenalan baru bahkan menemukan kembali teman-teman lama yang sudah tidak saling bersua untuk sekedar bernostalgia maupun lebih mengeratkan pertemanan, dan ada juga yang sampai mendapatkan jodoh dari situs tersebut. Pada saat ini situs jejaring yang paling populer adalah Facebook, menurut alexa.com situs ini berada pada posisi sepuluh besar situs
98
yang paling sering di akses dan merupakan situs nomor satu yang paling sering diakses diantara situssitus sejenis. Sekarang ini siapa sih yang tidak kenal dengan facebook, bahkan iklan produk telepon seluler maupun provider telepon seluler sekarang ini menggunakan facebook sebagai alat untuk mendongkrak penjualan dari produknya. Dengan Facebook kita dapat mengupdate status, saling kirim wall, saling kirim pesan, main game, membuat invitasi kegiatan, membuat grup bahkan secara langsung Facebook menyediakan fitur chatting. Fitur yang begitu komplit dan familiar membuat para pelaku one night stand ini pun menawarkan jasa prostitusi melalui facebook. Sewaktu di tanya Bagaimana cara anda menawarkan jasa anda lewat situs jejaring sosial? Berikut hasil wawancara penulis dengan Bunga Mudah mbak. Bikin status atau tautan yang agak mengundang birahi gitu. Misalnya:”sapa yang butuh kepuasan, gede itu ga jaminan tahan lama loh,” gutu-gitulah. Entar para cowok juga sudah nangkep yang kita maksut (wawancara dengan Bunga,1 April 2010). Sedangkan isi pesan di facebook Bunga yang bersangkutan dengan jasa yang ia tawarkan sebagai berikut, calon pelanggan akan bertanya kepada Bunga: Tarifnya berapa? Kapan bisanya?aku bener-bener nih”(wawancara dengan Bunga,1 April 2010).
serius
Sedangkan Mawar tidak menulis atau membuat tautan fulgar, namun ia bertransaksi cukup melalui pesan-pesan dan chating dengan pelanggan nya melalui facebook.
99
Berikut isi pesan di facebook Mawar yang bersangkutan dengan jasa yang ia tawarkan sebagai berikut Dasarnya kan sudah pada langganan, jadi ya gini pesen mereka di facebook’ku sai: “cantik…..kangen…aku butuh kehangatn dari kamu. ML yuuk, kapan kamu bisa’nya”. Kalau aku pas kosong, yaa aku jawab ayok ajah (wawancara dengan Mawar, 27 April 2010). Berikut Jawaban dari Melati: Kalau lewat facebook kan mudah mbak…saya tinggal bikin aja setatus yang bernada “HOT”Misalnya nii yah aku tulis ajah di statusku gini:” malam ini dinggin ya…butuh kehangatan nih”.atau” napsu aja yang di gedein, ga taunya itu mu mini”…entar cowok-cowok yang jadi temen saya di facebook tu juga sudah pada ngerti maksud tulisan saya. Langsung deh mereka pada koment-coment nakal gitu.Kalau ada yang serius lansung deh ngirim pesen nanya tentang jasa yang saya tawarkan. Tau donk mbak libido cowok kan gede (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Sedangkan isi pesan di facebook Melati yang bersangkutan dengan jasa yang ia tawarkan sebagai berikut:
Kebayakan awalnya nanya domisili saya, terus nanya nama saya lamalama kan obrolan itu jadi “nakal”mbak….misalnya cara dia agar bisa nikmatin sevis saya gitu intinya (wawancara dengan Melati, 12 April 2010). Begitupun dengan Widuri. Ia hanya bertransaksi lewat pesan-pesan dengan calon kliend nya ketika menggunakan media facebook. Berikut isi pesan di facebook Widuri yang bersangkutan dengan jasa yang ia tawarkan sebagai berikut: Nanya domisili saya, tariff aku kalau mau short time berapa, long time berapa gitu bebz. Kalau serius ya oke ajalah (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Berikut hasil wawancara penulis dengan Anggrek:
100
Mudah banget. Aku ikut aja gabung di grup-grup semacam “tiduri aku, cewek bispak, ayam kampus merem-melek”, kayak gitu. Kalau enggak ya aku bikin saja setatus-setatus yang mengundang birahi kaum pria, semacam:”jangan lemes donk, nikmat’nya memang Cuma sesaat, tapi itulah yang membikin penasaran,enaknya nagih banget” (wawancara dengan Widuri, 29 April 2010). Sedangkan isi pesan di facebook Anggrek yang bersangkutan dengan jasa yang ia tawarkan sebagai berikut: Mereka kirim pesan:”apa kamu bener bisa di ajak kencan, kamu di mana, tarifnya berapa, kapan bisa kita ketemu, aku serius minat sama kamu” (wawancara dengan Anggrek, 5 Mei 2010). Komunikasi yang terjadi ketika menggunakan media situs pertemanan jejaring sosial, Anggrek, Bunga, dan Melati lebih suka menggunakan atau menuliskan status atau tautan yang menggundang birahi kaum lelaki. Sedangkan Mawar lebih suka lewat pesan di face book saja agar tidak keliatan fulgar. Lain lagi dengan Widuri, ia lebih memilih bergabung dengan grupgrup yang sekomunitas dengan nya, di samping ia tetap menggunakan pesan di facebook nya untuk transaksi. Anggrek, Bunga, Widuri, Mawar dan Melati sama-sama tergolong dalam proses komunikasi dalam perspektif mekanistis sekunder.Proses komunikasi sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah menggunakan lambang bisa tulisan atau bahasa. Media kedua ini diantaranya, surat, telepon, pengeras suara, surat kabar, radio, televisi dan internet (Effendy, 2009 : 11).
101
F. Rangkuman Data Dari sajian data diatas, maka untuk mempermudah dalam pembacaan hasil wawancara antara penulis dengan unit analisis maka tersebut dibawah ini penulis sajikan hasil wawancara dengan pelaku one night stand.
Tabel 3.2 Rangkuman Data
No dan nama
Jenis komunikasi
Para pelaku komuniksai
1. Bunga
Tidak langsung
dengan yang tamu yang sudah langganan
Tidak langsung
dengan pelanggan baru
Tempat, waktu dan pola komunikasi Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Isi komuniksi
tamu menanyakan kabar, kangen dan mengajak bunga kencan
Calon pelanggan mengajak kenalan,menanyakan bisa di ajak kencan,tidak, menanyakan tariff,dan mengajak janjian untuk ketemu bunga
102
Tidak langsung
Dengan pelanggan dan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan situs jejaring sosial
Langsung
Dengan pelanggan dan calon pelanggan.
Komunikasi yang terjadi waktu bertemu pelanggan di café-café atau tempat hiburan malam
langsung
Komunikasi Komunikasi dengan dengan teman, teman, waktu teman memperkenalkan calon pelanggan
Tidak langsung
Komunikasi Komunikasi dengan dengan pelanggan pelanggan waktu melakukan negosiasi harga.
Bunga membuat status atau tautan yang mengundang birahi pria, agar para pria tertarik lebih jauh. Dan isi pesan face booknya pun banyak pria yang menayakan cara dan tarif agar bisa kencan dengan bunga. Tamu ngajak kenalan, nanyaain kesibukan, traktir minuman dan bila sudah akrab tamu akan mengajak bunga untuk kencan. Bila bunga lagi free maka bunga akan mengiya’kan ajakan calon tamu’nya tersebut. Teman bunga akan meperkenalkan calon tamu dan meceritakan profil tamu tersebut kepada bunga Tamu sering melakukan penawaran atas harga yang di patok oleh bunga dengan alasan sudah langganan. Dan bungapun menjawab kalau itu seudah harga kekeluargaan.
103
langsung
Komunikasi Komunikasi Dengan yang terjadi pelanggan waktu memilih tempat untuk melakukan hubungan intim.
langsung
Komunikasi Komunikasi dengan waktu di dalam tamu kamar
langsung
Komunikasi yang terjadi dengan pelanggan
langsung
Komunikasi yang terjadi dengan pelanggan
langsung
Langsung
Komunikasi untuk mengetahui keinginan pelanggan dari servis yang akan di berikan
Komunikasi di dalam kamar, sewaktu Anjuran pemakaian kondom sebelum melakukan hubungan intim Komunikasi Ajakan teman dengan agar mau terjun teman ke dunia prostitusi
Dengan pelanggan dan calon pelanggan.
Komunikasi yang menggunakan kode-kode tertentu dalam
Atas kesepakatan berdua, biasanya tamu yang mengajak bunga cheek in, apabila tempatnya nyaman maka bunga akan menyetujui. Tamu menanyakan kepada bungga tentang hoby,jarang kelihatan kemana, dan makanan kesukaannya apa Bunga akan menawarkan jasa apa saja yang bisa di nikmati oleh tamu, atau bila dengan tamu yang masih baru bunga akan mewarkan pemanasan terlebih dahulu. Bunga akan menjelaskan bahwa pemakaian pengaman tidak akan mengurangi kenikmatan senggama. Teman bunga mengiming-imingi bunga bahwa ada cara mudah untuk mendapatkan uang banyak dalam waktu yang singkat. Bunga menggunakan kode kencan plus, ONS’an, dan ML dalam menyamarkan
104
bertransaksi one aksinya. night stand
2, Mawar
Tidak langsung
Dengan pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Tidak langsung
Dengan pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan situs jejaring sosial
langsung
Calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu bertemu pelanggan di café-café atau tempat hiburan malam
Tamu akan menanyakan kabar, posisi mawar sedang di mana,mengajak mawar jalan, dan menanyakan waktu luangnya mawar, Calon tamu akan memperkenalkan diri kepada mawar, setelah perkenalan tamu akan menyakan kebenaran jasa yang di tawarkan mawar dan tariff yang musti dibayar. Kebanyakan yang tau facebook mawar adalah langganan mawar, jadi para tamu langsung mengajak mawar untuk kencan, dan bila waktu lagi senggang mawar pun menyetujuinya. Disini mawar lebih cenderung menggunakan bahasa tubuh untuk memikat kaum pria. Lewat tatapan mata, senyum yang menggoda dan merapikan rambut agar tampak sensual.
105
langsung
Komunikasi Komunikasi dengan dengan teman, teman waktu teman memperkenalkan calon pelanggan
Pas kebetulan mawar dan temanteman’nya jalan bareng, temen mawar merekomendasikan bahwa ada yang mau kenal dengan mawar dan orangnya tersebut tajir. Komunikasi Tamu akan dengan mengajukan pelanggan waktu penawaran kepada melakukan mawar dan meminta negosiasi harga mawar untuk menurunkan harga dengan dalih sudah langganan. Dan mawar akan memberikan sedikit potongan dari harga tersebut. Komunikasi Mawar sudah yang terjadi memiliki hotel waktu memilih langganan. Biasanya tempat untuk mawar sendiri yang melakukan mengajukan di mana hubungan intim. transaksi one night stand itu berlanjut. Komunikasi Mawar di dalam waktu di dalam kamar tidak kamar langsung melakukan hubungan intim, tapi membahas acara tivi dulu untuk mencairkan suasana. Komunikasi Mawar juga lebih untuk mengedepankan mengetahui bahasa tubuh untuk keinginan mengetahui pelanggan dari keinginan servis yang akan pelanggan, seperti
Tidak langsung
Dengan calon pelanggan
langsung
Dengan pelanggan
langsung
Dengan pelanggan
Langsung
Dengan pelanggan
106
di berikan
langsung
langsung
langsung
langsung
3, Melati
Tidak langsung
dari posisi pelanggan akan terbaca keinginan pelanggan. Dengan Komunikasi di Mawar akan pelanggan dalam kamar, mengingatkan sewaktu Anjuran kepada pelanggan pemakaian sebelum terjadi kondom sebelum hubungan intim melakukan untuk menggunakan hubungan intim penggaman. Dengan Ajakan teman Teman mawar teman dekat agar mau terjun menawarkan ke dunia pekerjaan yang prostitusi enak, gampang dapat uang mudah dan kerjanya cuman senang-senang saja. Komunikasi Komunikasi Istilah kode yang dengan yang mawar gunkan calon menggunakan dengan calon pelanggan kode-kode tamunya adalah, tertentu dalam ONS’an, chek in dan bertransaksi one ML. night stand Komunikasi Komunikasi Mawar menganggap dengan dengan pacar langganannya adalah teman dekat pacarnya, sehingga mawar lebih mudah minta apa saja dan lebih bebas minta apapun dengan pelanggannya. Komunikasi Komunikasi Tamu akan dengan yang terjadi menanyakan kabar, pelanggan waktu dan mengajak menggunakan kencan dengan ponsel melati. Apabila melati sedang luang maka melatipun menerima ajakan tamu tersebut.
107
Tidak langsung
Tidak langsung
Langsung
Langsung
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Awalnya tamu memperkenalkan diri, lebih lanjut tamu menanyakan kepada melati tentang profesi melati dan menayakan tariff serta tempat ketemuan. Komunikasi Komunikasi Melati membuat dengan yang terjadi status-status yang calon waktu mengundang gairah pelanggan menggunakan kaum pria, agar situs jejaring lelaki banyak yang sosial respon kepada melati. Lebih lanjut bila ada yang serius akan menyakan di mana melati tinggal. Komunikasi Komunikasi Tamu akan dengan yang terjadi menanyakan kabar, calon waktu bertemu dan kemudian tamu pelanggan pelanggan di akan mengajak café-café atau kencan melati, tempat hiburan apabila melati malam sedang tidak ada janji dengan orang lain. Komunikasi Komunikasi Awalnya teman dengan dengan teman, melati memberitahu teman dekat waktu teman dahulu tentang calon memperkenalkan tamu yang berminat calon pelanggan dengan jasa melati. Disitu bila sudah saling kenal maka pembicaraan berlanjut ke transaksi. Komunikasi Komunikasi Yang sering nawar dengan dengan harga adalah calon pelanggan waktu mahasiswa. Karena
108
pelanggan
melakukan negosiasi harga
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu memilih tempat untuk melakukan hubungan intim.
Langsung
Komunikasi Komunikasi dengan waktu di dalam calon kamar pelanggan
Langsung
langsung
Langsung
status mereka masih mahasiswa maka calon tamu;pun mengajukan potongan harga. Melati mengaku itu sudah rate khusus mahasiswa Tamu yang sering merekomendasikan tempat kepada melati untuk melakukan hubungan intim. Bila melati cocok, lansung setuju.
Melati dan tamunya membicrakan masalah hoby, dan membicarakan tempat yang sering didatangi. Komunikasi Komunikasi Melati dengan dengan untuk pelanggan hanya pelanggan mengetahui melakukan keinginan komunikasi lewat pelanggan dari bahasa tubuh, dan di servis yang akan sela-sela mereka di berikan bermesraan melati menawarkan servis lain, selain hubungan intim. Komunikasi Komunikasi di Melati akan dengan dalam kamar, menawarkan diri pelanggan sewaktu Anjuran untuk memakaikan pemakaian kondom kepada kondom sebelum tamunya melakukan hubungan intim Komunikasi Ajakan teman Teman melati dengan agar mau terjun menawarkan kepada
109
teman dekat ke dunia prostitusi Langsung
4, Widuri
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang menggunakan kode-kode tertentu dalam bertransaksi one night stand Komunikasi Komunikasi dengan yang terjadi calon waktu pelanggan menggunakan ponsel
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan situs jejaring sosial
melati dapat uang banyak dengan cara mudah dan cepat. Tamu akan menggunakan kode “cewek yang bisa di ajakin kencan, atau ONS’an
Tamu akan menanyakan kesibukan widuri,meminta dan memastikan kapan bisa kencan dengan widuri. Dan bila widuri sedang free,maka widuri menyetujui tawaran tersebut. Tamu akan mengajak kenalan widuri lebih jauh, menanyakan kebenaran jasa yang widuri berikan, kemudian tamu akan menanyakan berapa tariff widuri atas jasa yang widuri berikan. Widuri lebih memilih lewat pesan-pesan di facebook dan widuri pun telah tergabung dalam group “cewek bispak joglo semar”. Cara ini diyakini widuri akan
110
Langsung
langsung
Tidak langsung
mengundang simpati calon tamu. Komunikasi Komunikasi Teman widuri yang dengan yang terjadi kerja di café, akan calon waktu bertemu memberitahukan pelanggan pelanggan di kepada widuri café-café atau bahwa akan ada tempat hiburan calon tamu yang malam membutuhkan jasanya Komunikasi Komunikasi Teman widuri dengan dengan teman, memberitahukan calon waktu teman kepada widuri ada pelanggan memperkenalkan calon tamu yang calon pelanggan berminat atas jasanya. Dan teman widuripun meminta kepastian atas bersedia atau tidaknya akan tawaran tersebut. Komunikasi Komunikasi Tamu akan dengan dengan mempertanyakan calon pelanggan waktu tariff yang widuri pelanggan melakukan ajukan, pakh tariff negosiasi harga tersebut naik dari sebelumnya. Dan widuripun membenarkan bahwa tariff telah naik dari sebelumnya.
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu memilih tempat untuk melakukan hubungan intim.
Langsung
Komunikasi Komunikasi
Widuri menganjurkan sebuah hotel untuk melakukan hubungan intim kepada tamu,dengan alasan sudah langganan. Widuri akan
111
dengan pelanggan
Langsung
Langsung
Langsung
langsung
waktu di dalam kamar
melakukan rangsangan kepada tamu terlebih dahulu. Apabila tamu sudah terangsang widuripun mulai menawarkan apa saja jasa yang bisa dia berikan kepada tamu. Komunikasi Komunikasi Widuri pun dengan untuk menggunakan pelanggan mengetahui insting membaca keinginan bahasa tubuh pelanggan dari tamunya untuk servis yang akan keinginan tamunya di berikan tersebut. Komunikasi Komunikasi di Widuri akan dengan dalam kamar, menganjurkan pelanggan sewaktu Anjuran kepada tamu untuk pemakaian menggunakan kondom sebelum pengaman sebelum melakukan hubungan intim hubungan intim berlanjut. Komunikasi Ajakan teman Teman widuri dengan agar mau terjun menganjurkan untuk teman dekat ke dunia menyalurkan libido prostitusi widuri yang berlebihan tersebut, karena disamping widuri memperoleh kepuasan juga dapat uang dari jasa yang dia tawarkan. Komunikasi Komunikasi Istilah kode yang dengan yang widuri pake dengan calon menggunakan calon tamunya pelanggan kode-kode adalah, ONS’an, tertentu dalam chek in dan ML. bertransaksi one night stand
112
5,Anggrek. Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan ponsel
Tidak langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu menggunakan situs jejaring sosial
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Komunikasi yang terjadi waktu bertemu pelanggan di café-café atau tempat hiburan malam
langsung
Komunikasi Komunikasi dengan dengan teman,
Tamu akan menanyakan kesibukan, dan bila anggrek luang, tamu akan mengajak anggrek untuk ketemu di sebuah tempat yang sudah di tentukan Tamu akan mengajak anggrek kenalan, kemudian menanyakan tentang jasa yang mungkin bisa anggrek tawarkan, kemudian tamu menekankan kalau serius dan menanyakan tariff anggrek. Anggrek membikin status-status syuur di facebooknya untuk memikat pria hidung belang, anggrek juga tergabubg dalam grup-grup yang sekomunitas dengan anggrek. Anggrek akan menggunakan bajubaju seksi untuk menjerat calon kliendnya. Biasanya akan ada pria hidung belang yang menghampirinya dmengajak kenalan dan ahirnya mengajak kencan. Calon tamu di klub malam sering
113
calon pelanggan
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Langsung
Komunikasi dengan pelanggan
Langsung
Komunikasi dengan pelanggan
Langsung
Komunikasi dengan
waktu teman bertanya kepada memperkenalkan teman anggrek soal calon pelanggan cewek yang bisa di ajak kencan, bila tamu serius teman anggrek akan menghubungkan tamu dengan anggrek. Komunikasi Calon tamu akan dengan menawar dari harga pelanggan waktu yang anggrek melakukan pasang, anggrek pun negosiasi harga tidak memasang harga mati. Komunikasi Tamu yang biasanya yang terjadi menganjurkan waktu memilih sebuah tempat tempat untuk kepada anggrek utuk melakukan di setujui. Dan bila hubungan intim. anggrek merasa cocok, ia pun setuju. Komunikasi Mereka sering waktu di dalam membicarakan kamar masalah: nongkrongya di mana, selain kuliah sibuk apa saja, dan domisilinya dari mana. Komunikasi Anggrek juga untuk membaca mengetahui keingginan dari keinginan kliendnya lewat pelanggan dari bahasa tubuhnya, servis yang akan dari cara dan posisi di berikan sang tamu anggrek bisa mengetahui keinginan tamunya tersebut. Komunikasi di Anngrek dalam kamar, menegaskan kepada
114
pelanggan
sewaktu Anjuran pemakaian kondom sebelum melakukan hubungan intim
Langsung
Komunikasi Ajakan teman dengan agar mau terjun teman dekat ke dunia prostitusi
Langsung
Komunikasi dengan calon pelanggan
Tidak langsung
Komunikasi yang menggunakan kode-kode tertentu dalam bertransaksi one night stand Komunikasi Komunikasi dengan dengan pacar pacar/teman dekat.
tamu nya agar menggunakan kondom sebagai pengaman. Selain rasanya sama juga akan terhidar dari penyakit menular. Teman anggrek mengatakan pada anggrek bahwa jangan cuman melakukan hubungan intim secara gratis, mendingan di kemersialkan. Di samping dapat uang, juga dapat nikmat. Anggrekpun mengunakan kode semacam ML, ons’an kencan, dan jalan bareng sebagai kode dengan untuk bertransaksi. Pacar anggrek jauh dikalimantan sehingga anggrek menggunakan media ponsel untuk berkomunikasi. Setiap hari anggrek akan mengirim pesan sekedar memberikan perhatian kepada pacarnya tersebut.
115
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas yaitu tentang pola komunikasi diantara para pelaku one night stand, penulis dapat menarik kesimpulan: Pola komunikasi diantara para pelaku one night stand Komunikasi yang di gunakan para pelaku one night stand, biasanya menggunakan komunikasi secara diandik, yaitu. proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka baik secara verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal adalah adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Verbal disini bisa berupa bahasa dan perkataan. Sedangkan non verbal adalah berupa mencakup seluruh perilaku yang tidak berbentuk verbal yang disengaja atau tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan. Kesimpulan pesan non verbal dalam pola komunikasi diantara para pelaku one night stand berupa Pesan Komunikasi nonverbal meliputi ekspresi wajah, nada suara, gerakan anggota tubuh, kontak mata, rancangan ruang, pola-pola perabaan, gerakan ekspresif, perbedaan budaya dan tindakan-tindakan non verbal lain yang tidak menggunakan kata-kata seperti sentuhan, bau-bauan, penampilan tubuh, pakaian dan kosmetik. Para pelaku one night stand selain bertransaksi di
116
pusat-pusat perbelanjaan dan di cafe-cafe mereka juga bertransaksi lewat media komunikasi. Media antarpribadi adalah media komunikasi yang digunakan dalam tataran antarpribadi. Dalam tataran komunikasi antarpribadi media komunikasi yang digunakan adalah telepon dan media situs jejaring sosial. Selain lewat telpon dan situs pertemanan jejaring sosial, mereka juga memiliki teman di salah satu diskotik dan karaoke untuk meminta pelanggan atau pun konsumen. Pihak-pihak perantara inilah yang akan membantu mendapatkan
konsumen.
Dalam
berkomunikasi
para
pelaku
juga
menggunakan simbol-simbol. Simbol disini dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tulisan seperti kencan plus, ONS’an, dan ML dalam menyamarkan kegiatan dan transaksi one night stand. Alasan mahasiswi terjun ke dunia prostitusi 1. Faktor ekonomi. Faktor ekonomi ini tidak mutlak kemiskinan atau kesulitan-kesulitan ekonomi yang biasa kita kenal, tetap sebagian banyak bahwa faktor ekonominya adalah bahwa keinginan seseorang untuk menunjukkan sebuah prestise kekayaan agar merasa ingin dihormati dan dipandang oleh masyarakat sekitarnya. Dimana situasi dan tuntutan hidup semakin tinggi, dan harga diri dinilai berdasarkan kepemilikan materi yang mencirikan modernisasi seperti handphone, laptop, fashion bermerk, dan barang-barang mewah lainnya. Dan bagi para pelaku one night stand, satu-satunya cara untuk hidup bahagia dan mendapatkan penghargaan dari sebayanya adalah melalui kepemilikan materi
117
yang serba mewah dan modern. Mereka juga ingin memperoleh segala sesuatunya secara cepat dan serba instan, kalau bisa tidak perlu bersusah payah tetapi mampu mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mudah. Situasi emosi seperti inilah yang memicu mereka terjerumus dalam pelacuran dengan menawarkan seks untuk mendapatkan uang dengan mudah. 2. Pengaruh dari teman dekat Dalam hal apapun di dalam hidup ini sering kali terjadi dalm setiap tindakan hidup seseorang kerena pengaruh teman dan seorang teman yang lebih dekat dari pihak lain. Peran teman begitu dominan sebagai tempat untuk mengadu apabila seseorang mengalami kesedihan dan kejenuhan, dan sering kali teman sangat menentukan jalan hidup seseorang, Salah pergaulan dengan teman yang menyimpang, membuat seseorang yang sekarang terjerumus dalam perbuatan seperti itu yang lebih dikenal sebagai “Ayam Kampus”. 3. Pengaruh dari pacar Kecewa dengan kekasih, adalah salah satu penyebab kenapa mahasiswi terjun ke dunia seks bebas. Kekasih yang awalnya dulu dia sayang, dan apapun buat dia seorang ternyata ahirnya menghianati. Semua yang pria mau diberikan atas dasar nama cinta. Sampai-sampai kehormatan dan kesucianpun ahirnya terenggut oleh sang kekasih hanya karena rasa napsu belaka yang berkedok alasan pembuktian rasa sayang dan pengorbanan. Hubungan pacaran yang tidak sehat inilah salah satu faktor pemicu seorang mahasiswi terjun ke dunia prostitusi.
118
4. Tuntunan biologis Ketika usia seseorang menginjak belasan tahun atau remaja, organorgan reproduksi seseorang telah berkembang dan mulai bekerja ibarat listrik. Limbido seks mereka sudah mulai koneks, dan sudah mulai “bergetar” apabila berdekatan dengan lawan jenisnya dan inilah yang disebut pubertas. Pertamatama hanya sekedar ingin tahu apa itu hubungan sek, kemudian terbesit untuk mencoba melakukan hubungan intim, dan ahirnya ketagihan akan nikmatnya untuk terus melakukannya.
B. SARAN Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata atau bahasa
yang diucapkan
atau tertulis. Bahasa adalah
medium untuk menyatakan kesadaran, tidak sekedar mengalihkan informasi. Sedangkan komunikasi non verbal berkomunikasi melalui perilaku fisik, tanda-tanda vokal, dan relasi ruang/ jarak. Dalam berkomunikasi, para pelaku one night stand, harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi
119
diantara para pelaku one night stand, juga harus dingat bahwa ada hambatan dalam proses komunikasi yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima
dan umpan balik serta hambatan
fisik
dan psikologis.
Komunikasi non verbal begitu kompleks sehingga tidak mudah untuk memahaminya.
Jadi
bagi
para pelaku
one night
stand
dalam
berkomunikasi harus memiliki cukup pengetahuan yang memungkinkan dalam membaca pikiran seseorang dari gerak-gerik, sosok tubuh, atau ekspresi wajah sangatlah penting ketika berkomunikasi diantara para pelaku one night stand ketika bertransaksi. Komunikasi verbal dan non verbal akan berhubungan sangat erat dan sangat membantu dalam komunikasi diantara para pelaku one night stand apabila masing-masing pihak saling memahami pesan yang disampaikan. 2. Komunikasi sebagai simbol. Simbol dapat dinyatakan dalam bentuk bahasa lisan atau tulisan (verbal) maupun melalui isyarat-isyarat tertentu (non verbal). Proses pemberian makna terhadap simbol-simbol yang digunakan dalam berkomunikasi, selain dipengaruhi faktor budaya, juga faktor psikologis, terutama pada saat pesan di-decode oleh penerima.. Oleh karena itu dapat disarankan dalam pengunaan symbol-simbol atau kode-kode komunikasi diantara para pelaku one night stand dalam penggunaan simbol-simbol atau kode harus memiliki arti, memiliki fungsi dan semua kode juga memiliki unsur nyata. Semua kode seharusnya dapat dipindahkan, apakah melalui media atau saluran-saluran komunikasi
120
lainnya. Dan semua kode yang digunakan harus dimengerti dan bergantung pada persetujuan para pemakainya, agar dapat menyamarkan kegiatan transaksi one night stand tersebut dari kalangan yang tidak di kehendaki. 3. Proses pemilihan media komunikasi mempengaruhi proses pembentukan pesan dan pemilihan lambang komunikasi, karena media komunikasi adalah alat-alat perantara yang sengaja dipilih oleh komunikator untuk menghantarkan pesan kepada komunikan, sedangkan pesan disampaikan komunikator untuk mewujudkan motif komunikasi, maka persoalan utama dalam pemilihan media komunikasi diantara para pelaku one night stand adalah sejauh mana media yang dipilih mampu mewujudkan motif komunikasi dari komunikatornya. Pemilihan media komunikasi yang efektif akan membantu dalam bertransaksi one night stand.
121
DAFTAR PUSTAKA Alam, AS, 1984. Pelacuran Dan Pemerasan, Studi Sosiologi Tentang Eksploitasi Manusia Oleh Manusia. Bandung: Alumni. Astiyanto, Heny, 2003. Sosiologi Kriminilitas. Yogyakarta: Legal Center. Child, Shyann. 2009. Empirically Examining Prostitution, Through A Feminist Perspecive, Power in the Network Society, International Journal of Communication diakses tanggal 8 Juni 2010 dari http://ijoc.org/ojr/index.php/ijoc/article/view/46/426 D, Soedjono, 1977. Pelacuran Ditinjau Dari Segi Hukum Dan Kenyataan Dalam Masyarakat. Bandung: Karya Nusantara. Daldjoni, N, 1997. Dunia Sekitar Kita, Aneka Masalah Aspirasi Manusia. Bandung: Alumni. Effendy, Onang Uchjana, 2009, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Emka, Moamar, 2005. Jakarta Under Cover2. Jakarta: Gagas Media. ____________, 2007. Jakarta Under Cover3, Jakarta: Gagas Media. Emory, C William& Cooper, Donald, 1996. Metodologi Penelitian Bisnis jilid2. Jakarta: Erlangga. Faisal, Sanapiah, 1990. Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: YA3. Hemawan, Anang, Serangkai.
2007. Bukan Salah TUHAN Mengazab. Surakarta: Tiga
Kartini, Kartono, 1986. Patologi sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta. Kuntjaraningrat, 1992. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Littlejohn, Stephen W, 1999. Theories of Human Communication. California: Wadsworth Publishing Company: Belmont. Makmurtomo,Agus, B Soekarno, 1989. Ethika ( Filsafah Moral). Jakarta: Wira Sari.
122
Maya, Vierra Sari, 2004. Steak Dan Gaya Hidup. UGM Yogyakarta: Skripsi Jurusan Sosiologi. Moleong, Lexy J, 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy, 2008. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurudin, 2004. Sistim Komunikasi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pawito, 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS. Purwanto, Djoko, 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. Rakhmat, Jalaludin,2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Salim, Agus 2001. Teory dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana. Soerjono, Soekanto, 1983. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sri, Suwasti, Susanto, 1974. Sanitasi Lingkungan Di Kota-Kota Besar. Jakarta: Lp3es. Suara Merdeka, 2003. Ayam Kampus. Diakses pada tanggal 25 Februari 2010 pukul 21.45 dari http://suaramerdeka.com Sulistyanigsih, Endang, 1997. Pelacuran di Indonesia. Sinar Harapan: Jakarta. Sunarto, Kamanto, 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tiengs, Tom. 2008. The Name Is Dating Aristo, University Of Florida From Mass to Netwoked Communication: Communicational Models and the Informational Society. International Journal of Communication, 2, 603. Diakses tanggal 7 Juni 2010 dari http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/19/178 Widjaja, A,W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. Wijayanto, Iip, 2003. Perkosaan Atas Nama Cinta.Yogyakarta: Tinta.
123