PMT-AS Berbasis Pangan Lokal Sebagai Intervensi Gizi Sensitif di Propinsi NTT and Papua
KENAPA PERLU PMTAS ? DI INDONESIA MASIH BANYAK TERDAPAT KABUPATEN YANG RAWAN PANGAN & GIZI (FSVA, 2014)
MASIH RENDAHNYA ANGKA PARTISIPASI ANAK SEKOLAH 7-12 TAHUN (Papua 75,5%) DIBANDINGKAN TINGKAT NASIONAL (BPS, 2014)
ANAK KELOMPOK USIA 7-12 TAHUN RENTAN KEKURANGAN ENERGI PROTEIN: (RISKESDAS, 2010)
- 44% konsumsi anak <70% AKG ENERGI - 60% konsumsi anak <80% AKG PROTEIN
PETA KERAWANAN & KERENTANAN PANGAN 2014
Sebagian besar Kabupaten yang paling rawan pangan & gizi terletak di Indonesia bagian timur
KENAPA HARUS ADA PROGRAM PMTAS?
Di Provinsi manakah yang dikategorikan paling rawan pangan dan gizi? Maluku Utara Sumatera Utara Riau
Papua Barat
Papua
Sumatera Barat Maluku NTT
Provinsi Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 1&2 Papua 100% 24% 44% Nusa Tenggara Timur 0% 26% 19% Papua Barat 0% 18% 13% Maluku 0% 13% 10% Sumatera Utara 0% 11% 8% Sumatera Barat 0% 3% 2% Riau 0% 3% 2% Maluku Utara 0% 3% 2%
• • •
•
100% dari 14 Kabupaten prioritas 1 ada di Papua Setengah dari 38 Kabupaten prioritas 2 ada di NTT (26%) atau Papua (24%) Sisa kabupaten priorias 2 ada di Papua Barat, Maluku, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Maluku Utara Secara total, di Papua dan NTT ada hampir dua pertiga (63%) Kabupaten prioritas 1 dan 2
KERANGKA KEBIJAKAN PMTAS ? PERMENDAGRI No. 18 TAHUN 2011
INPRES no. 1 TAHUN 2010 Revitalisasi PMTAS
Memfokuskan PMTAS yang berbasis pangan lokal
Sasaran ditujukan untuk 1,2 juta siswa yang berada di daerah yang tertinggal, terpencil, di daerah perbatasan dan di pulau-pulau kecil
SURAT EDARAN GUBERNUR PAPUA No 414.4/134/SET tentang Revitalisasi Program Pangan Papua dan SK Bupati Kupang no. 404/KEP/HK/2014
Tujuan PMTAS: • Meningkatkan kecukupan asupan gizi anak sekolah • Meningkatkan ketahanan fisik, konsentrasi belajar & kehadiran anak sekolah • Meningkatkan kesehatan anak sekolah khususnya penanggulangan kecacingan • Meingkatkan pengetahuan & perilaku anak sekolah dalam PHBS & LBS • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan pengadaan pangan lokal • Meningkatkan kesadaran & partisipasi masyarakat dalam perbaikan gizi, produksi pertanian, pendapatan masyarakat & kesejahteraan kel.
PMTAS BERBASIS PANGAN LOKAL • Meningkatkan angka partisipasi dan kehadiran siswa di sekolah
Tujuan Utama
• Mendukung revitalisasi program PMT-AS Nasional • Mempromosikan diversifikasi pangan lokal • Mendorong partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan dan gizi anak
• Meningkatkan konsentrasi dan kapasitas belajar di sekolah • Meningkatkan gizi, kesehatan dan praktek kebersihan anak sekolah
• Meningkatkan pendapatan petani kecil melalului pasokan bahan pangan ke sekolah
Tujuan Khusus
APA DAN BAGAIMANA PENDEKATAN PROGRAM PMTAS TERINTEGRASI DI NTT & PAPUA?
Sekolah sebagai ‘Pintu Masuk’ untuk kegiatan terintegrasi: Penganekaragaman Pangan Peningkatan Produksi Pangan Lokal
Obat Cacing PHBS Kebun Sekolah
Pemberdayaan Masyarakat Suplemen Gizi Mikro VITAS UKS
PIHAK MANA SAJA YANG BERPERAN?
PEMERINTAH • • •
•
Berperan sebagai penanggung jawab program Pembuat kebijakan Menyediakan dana pendampingan dan kelanjutan program Memfasilitasi pelatihan dan monitoring
SEKOLAH •
• • • •
Bersama masyarakat mengatur pasokan bahan pangan ke sekolah Mengatur pembelian bahan pangan dari petani lokal Membentuk kelompok masak di sekolah Mendukung dan mengawasi kegiatan masak di sekolah Memastikan laporan keuangan
WFP • • •
• •
•
Berperan sebagai katalisator Berbagi pengalaman teknis Menyediakan dana untuk membeli bahan baku (Karbohidrat dan Protein) Menyediakan peralatan masak dan makan Pemberdayaan kapasitas masyarakat melalui pelatihan masak & laporan keuangan Mendukung monitoring
Program PMT-AS Mendorong Partisipasi Aktif Masyarakat Koperasi sekolah membeli beras 2 jagung dan kacang hijau dari kelompok Tani lokal
Komite/Koperasi 1 Sekolah, orangtua-> koordinasi PMTAS
Anak-anak makan pada waktu istirahat Source: BCG Country visits pagi
6
5
Promosi PHBS (cuci tangan)
Kelompok masak mempersiapkan 3 makanan 3 kali dalam seminggu: bubur dan kolak
4 Anggota kelompok masak membagikan makanan
Komunikasi Perubahan Perilaku dalam bidang Gizi, PHBS, Diversifikasi Pangan, VITAS