Modul Audit Investigasi
PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi . Melalui pembelajaran ini, diharapkanmahasiswaakan mampu: 2.1 Memahami, menjelaskan dan membedakan jenis audit berdasarkan tujuannya dilakukan audit tersebut
B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 2.1: Menjelaskan jenis-jenis Audit
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan pengertian audit dan siapa saja pelaku audit, apa ukuran mutu atau standar audit yang harus dipenuhi oleh auditor. Setelah Anda memahami perbedaan dasar auditing dan akuntansi maka selanjutnya akan dijelaskan tentang klasifikasi jenis audit dan perbedaan dari masing-masing klasifikasi tersebut. Secara ruang lingkup audit dibagi dua (2) yaitu audit umum dan audit khusus. Audit umum (general
audit) meliputi audit atas laporan keuangan, audit operasional (manajemen audit), dan audit kepatuhan (compliance test). a. Audit manajemen
berorientasi pada hubungan dengan Kinerja
operasional pada masa yang akan datang. Audit manajemen menekankan pada pemeriksaan terhadap efisiensi, efektifitas dan ekonomis aktivitas organisasi. Laporan hasil audit manajemen meliputi kesimpulan dan rekomedasi. Pendistribusian laporan terbatas hanya untuk manajemen saja. Audit manajemen sering disebut juga sebagai audit kinerja pada sektor publik (organisasi nirlaba). Tujuan audit kinerja adalah meningkatkan
tingkat
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
akuntabilitas
pemerintah
dalam
proses
7
Modul Audit Investigasi
pengambilan
keputusan
oleh
pimpinan/
manajemen
yang
bertanggungjawab akan mendorong pengawasan kemudian tindakan koreksi. Audit kinerja mencakup audit tentang ekonomi, efisien dan efektivitas kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam organisasi tersebut. Kriteria dalam penilaian audit kinerja meliputi : • Entitas telah memperoleh, melindungi dan menggunakan sumber dayanya secara hemat dan efisien • Penyebab timbulnya ketidakhematan dan efisien • Entitas tersebut telah memenuhi undang-undang yang berkaitan dengan kehematan dan efisien
b. Audit atas laporan keuangan (finalcial audit) dilaksanakan untuk menntukan apakah seluruh informasi keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Audit laporan keuangan berorientasi pada masa lampau terbatas pada kewajaran laporan keuangan dan didistribusikan kepada banyak pemakai laporan keuangan seperti pemegang saham, bankir, pemerintah. Laporan hasil
audit
atas
laporan
keuangan
menghasilkan
kesimpulan,
rekomendasi dan opini. Tujuan pemeriksaan laporan keuangan adalah suatu opini secara jujur tentang kewajaran posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Opini audit merupakan pernyataan pendapat auditor atas kewajaran terhadap hasil pemeriksaan laporan keuangan. Beberapa pertimbangan kriteria penilaian auditor dalam menyatakan pendapatnya antara lain : Opini WTP memenuhi kriteria : Apakah informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Apakah seluruh informasi sudah diungkapkan secara wajar Apakah pelaksanaan entitas telah mematuhi peraturan perundangan
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
8
Modul Audit Investigasi
Apakah sistem pengendalian internal berjalan dengan baik dalam entitas tersebut Opini WDP kriteria meliputi : Bukti audit tidak lengkap Terdapat pembatasan lingkup audit SPI belum sepenuhnya berjalan dengan baik Terdapat perbedaan pendapat auditor dan auditee yang tidak dapat diselesaikan hingga waktu pemeriksaan berakhir Opini Disclaimer antara lain : SPI entitas buruk Auditor bekerja tidak independen Auditor tidak dapat meyakini bukti audit yang diperoleh Opini Adverse meliputi : Banyak akun yang tidak wajar Keempat kriteria WTP tidak terpenuhi Audit laporan keuangan merupakan Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut Profesi audit merupakan profesi yang menuntut objektivitas tinggi. Sehingga, dalam pelaksanaan profesi harus direncanakan dengan seksama, mulai dari mempertimbangkan apakah auditor harus menerima atau menolak perikatan audit dari calon klien (auditee). Hal ini penting untuk dipertimbangkan berkaitan dengan kelancaran proses audit dan harapan akan hasil audit yang bermanfaat bagi calon klien tersebut. Tugas auditor dalam melaksanakan audit laporan keuangan adalah meyakinkan dan membuktikan bahwa : a. Semua aset, kewajiban dan modal yang tercantum dalam laporan keuangan betul-betul ada pada tanggal pelaporan b. Semua aset, kewajiban dan modal disajikan sesuai standar akuntansi yang berlaku umum
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
9
Modul Audit Investigasi
c. Semua aset, kewajiban dan modal diklasifikasikan secara tepat d. Catatan atas laporan keuangan sudah memadai Tujuan pemeriksaan laporan keuangan adalah menyatakan suatu opini secara jujur tentang kewajaran posisi keuangan, hasil operasi dan aliran kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum. Opini audit merupakan pernyataan pendapat auditor atas kewajaran terhadap hasil pemeriksaan laporan keuangan. Kriteria dalam penilaian audit atas laporan keuangan meliputi : • Penyajian akun-akun dalam laporan keuangan sesuai dengan PSAK/SAP • Seluruh informasi keuangan sudah diungkapan secara memadai • Sistem Pengendalian Internal entitas sudah berjalan dengan baik • Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang ditetapkan Selanjutnya akan dijelaskan ketiga kriteria yang menjadi pertimbangan auditor secara ringkas. a. Kesesuaian PSAK/ SAP Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Keempat laporan tersebut meyajikan akun-akun sesuai dalam pos laporan keuangan. Penilaian kesesuaian dilakukan dengan meyakini apakah keseluruhan angka-angka dalam akun tersebut telah sesuai dengan standar yang berlaku umum yaitu standar akuntansi keuangan dan standar akuntansi pemerintah, sehingga auditor dapat menyimpulkan sesuai dan tidak sesuai. Dalam hal ini tentunya dengan menganalisis sampai dengan bukti transaksi yang mendukung angka-angka. b. Penyajian informasi keuangan yang memadai Selain angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum auditor harus mampu meyakini bahwa informasi keuangan diungkapkan dan dijelaskan secara memadai. Memadai disini mempunyai arti diungkapkan secara menyeluruh sesuai fakta dan informasi keuangan tidak ada yang ditutup-tutupi. c. Sistem Pengendalian Internal
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
10
Modul Audit Investigasi
Merupakan proses yang dirancang oleh manajemen suatu entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan dan efektifitas, efisien, ekonomis kegiatan operasional organisasi. Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini: 1) Pengendalian intern merupakan proses. Artinya suatu rangkaian tindak an
yang
menjadi
bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai
tambahan, dari infrastruktur entitas. 2) Pengendalian
intern
dijalankan oleh orang. Artinya
bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personal lain. 3) Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan mema
dai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. 4) Pengendalian Intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan ; pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi. Sistem pengendalian internal mencakup 5 (lima) komponen yang tidak terpisah, meliputi : a) Lingkungan pengendaian,
merupakan dasar
semua elemen
pengendalian intern mencakup integritas, nilai etika dan komitmen b) Penaksiran risiko, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola c) Pengendalian aktivitas, kebijakan/ prosedur yang menjamin arahan manajemen dilaksanakan d) Informasi dan komunikasi, bentuk pertukaran informasi untuk melaksanakan tugas tanggungjawab secara efektif e) Pemantauan/
monitoring
memastikan
kualitas
kinerja
dan
pengendalian internal diterapkan sepanjang waktu Secara keseluruhan keterkaitan sistem pengendalian dengan audit dapat dijelaskan sebagai berikut :
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
11
Modul Audit Investigasi
• Lemahnya pengendalian internal organisasi menimbulkan risiko yang besar • Besarnya dampak risiko terhadap efektifitas tujuan organisasi •
seberapa
besar
laporan
keuangan
organisasi
dapat
dipertanggungjawabkan • Auditor dapat memperluas ruang lingkup pemeriksaan Auditor berkewajiban untuk memahami pengendalian intern yang ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akutansi berterima umum di Indonesia dan untuk menentukan apakah audit mungkin dilaksanakan terjadi salah saji material.
c. Audit kepatuhan dilaksanakan untuk menentukan apakah entitas telah melaksanakan kebijakan, prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku. Pada umumnya entitas swasta ataupun nirlaba mempunyai suatu kebijakan, prosedur dan mengikuti peraturan perundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi entitas tersebut baik itu peraturan internal maupun eksternal (yang belaku umum). Audit kepatuhan pada umumnya mendukung audit yang lainnya, hanya saja pelaksanaan audit kepatuhan lebih bersifat penilaian kesesuaian objek audit dengan peraturan secara umum. Laporan hasil audit kepatuhan menghasilkan kesimpulan dan rekomendasi. Hasil laparan audit kepathan disampaikan kepada manajemen. d. Audit Khusus atau disebut juga audit investigasi dilaksanakan untuk mengungkap kecurangan secara detail dan jelas. Audit khusus dapat disebut juga sebagai audit tujuan tertentu, audit investigasi dan forensik.Tidak seperti audit sebelumnya, audit khusus hanya dapat dilakukan berdasarkan tiga (3) sumber informasi yaitu pengembangan dari hasil temuan audit sebelumnya, pengaduan dari masyarakat dan permintaan komisaris atau anggota dewan. Temuan audit sebelumnya
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
12
Modul Audit Investigasi
Audit khusus atau investigasi dapat dilakukan karena adanya pengembangan dari hasil audit sebelumnya, baik itu audit laporan keuangan, audit kepatuhan ataupun audit manajemen. Audit investigasi dilakukan sebagai akibat adanya indikasi kecurangan dalam temuan audit sebelumnya yang nilai kerugiannya melebihi batas materialitas bagi organisasi auditee sehingga memerlukan pembuktian lebih lanjut secara lengkap dan jelas sampai dengan penetapan status pelaku kecurangan secara pengadilan. Pengaduan masyarakat Pada umumnya tidak semua pengaduan masyarakat dapat dilaljutkan ke dalam audit investigasi. Sama seperti pengembangan temuan sebelumnya juga tidak semua temuan berindikasi kecurangan dapat
dilanjutkan audit
investigasi.
Pengaduan
masyarakat yang bisa dipertanggungjawabkan secara bukti yang diperoleh, nilai kerugian yang material, dan saksi pelapor yang jelasidentitas serta kewenangannnya bisa menjadi pertimbangan dilakukannya audit investigasi. Misal pengaduan masyarakat melalui LSM, wadah organisasi masyarakat. Permintaan komisaris atau anggota dewan Sumber informasi berikutnya dari permintaan komisaris ataupun anggota dewan. Komisaris selaku pemilik perusahaan mempunyai kewenangan untuk mengusut suatu temuan yang berindikasi kecurangan
dengan
meminta
auditor
untuk
mengungkap
kecurangan tersebut secara jelas. Begitu pula anggota dewan dalam hal ini DPR mempunyai kewenangan selaku penyetuju anggaran dari organisasi sektor publik untuk meminta BPK mengungkap secara jelas indikasi kecurangan yang besar nilai kerugiannya material dan harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Salah
satu penegak hukum seperti KPK juga dapat meminta BPK untuk melakukan audit investigasi sebelum disampaikan kepada penegak hukum.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
13
Modul Audit Investigasi
Laporan hasil audit khusus atau investigasi hanya berupa kesimpulan saja. Laporan hasil audit ini disampaikan kepada penegak hukum seperti KPK, POLRI ataupun kejaksaan untuk proses penetapan status pelaku kecurangan yang selanjutnya akan dilakukan pembuktian lebih lanjut di pengadilan.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS 1. Menurut saudara apa saja cakupan atau klasifikasi audit 2. Jelaskan perbedaan audit laporan keuangan dan audit manajemen 3. Mengapa SPI merupakan salah satu kriteria penilaian untuk auditor dalam memberikan opini audit ? 4. Sebutkan macam opini audit dan uraikan secara lengkap kriteria pemberian masing-masing opini. 5. Apakah audit khusus/ investigasi dapat langsung dilakukan seperti jenis audit lainnya, berikan alasan saudara.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
14