Modul Audit Investigasi
PERTEMUAN 13: TAHAPAN AUDIT INVESTIGASI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada
bab
ini
akan
dijelaskan
mengenai
tahapan
audit
investigasi.Melalui makalah ini, anda harus mampu: 13.1 Memahami keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi 13.2Memahami tahapan audit investigasi
B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 13: Menjelaskan keterkaitan tehnik audit dan tahapan audit invetigasi
Seperti telah djielaskan bab sebelumnya bahwa untuk mendapatkan hasil investigasi yang maksimal, seorang fraud auditor harus juga menguasai beberapa teknik investigasi selain tehnik audit umum, antara lain: Teknik penyamaran atau teknik penyadapan. Teknik wawancara, apabila akan menghadapi sang auditee, orang-orang
yang diduga memiliki info yang dibutuhkan Observasi atau pengamatan Penelusuran Penyadapan Pembuntutan Penggeledahan
Fraud auditor dapat melakukan pembacaan data atau penyitaan berkas yang diduga mempunyai kaitan dengan fraud yang sedang diselidiki atau dengan memotret ruangan atau benda yang diduga memiliki kaitan dengan peristiwa. Pekerjaan fraud auditor mirip dengan pekerjaan penyelidikan atau penyidikan kepolisian, di mana penyidikan kepolisian dipakai untuk suatu projustisia, sedangkan fraud audit investigasi digunakan untuk keperluan internal. Apabila seorang audit misalnya, ia harus melaporkan hasil audit investigasi kepada Ketua investigasi dalam bentuk laporan rahasia yang
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
64
Modul Audit Investigasi
memuat kesimpulan hasil audit atau opini, lengkap dengan semua berkas, bukti, foto, hasil wawancara, bukti material
dan lain sebagainya sesuai
dengan maksud audit forensik tersebut. Hasil audit investigasi tidak boleh dibocorkan kepada pihak yang tidak berhak mengetahuinya, di mana hasil ini biasanya telah diklarifikasi dan dibacakan ulang kepada si auditee, agar auditee mengerti sejauh mana investigasi dan eksaminasi dilakukan dan hasil yang didapatkan. Disebut keperluan internal karena sang auditor terikat dengan audit metodologi dengan melaporkan apa adanya suatu hasil investigasi dan auditor free to comment kepada atasannya dalam mengemukakan pendapatnya sebagai seorang auditor berdasarkan temuan dan dikategorikan preliminary summary (hasil sementara). Hasil atau kesimpulan sementara ini akan disikusikan dengan bos sang auditor sebelum dibuatkan keputusan final dan keputusan final hasil audit yang disebut executive summary akan dibuat oleh kepala audit kepada siapa sang auditor bertanggung jawab. Hasil audit investigasi dapat dianggap dan digunakan sebagai bukti awal untuk menunjang suatu pembuatan BAP oleh kepolisian atau kejaksaan atau bukti pendahuluan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi bila memang suatu fraud diduga terjadi yang mengarah kepada suatu peristiwa kriminal atau crime acts, dalam hal ini adalah korupsi. Audit investigasi adalah sebuah pekerjaan profesional atau expert works. Oleh karena itu, seorang fraud auditor harus mempunyai pengetahuan yang cukup, dan selayaknya seorang fraud auditor adalah seorang auditor yang telah diakui kecakapannya dengan mengantongi CFE (Certified Fraud Examiner) yang dikeluarkan Instute of Internal Auditor (IIA) melalui tahapan penguasaan beberapa modul yang telah dipersyaratakan secara internasional. Audit investigatif seharusnya dilaksanakan oleh orang-orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian dalam melaksanakan audit investigatif. Auditor yang belum memiliki pengalaman dan keahlian harus mendapat bimbingan dari auditor lain yang memiliki pengalaman dan keahlian audit investigatif. Auditor investigatif juga perlu mempunyai pemahaman yang
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
65
Modul Audit Investigasi
cukup tentang hal-hal yang akan diaudit terutama menyangkut peraturan yang berlaku serta proses bisnis yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diaudit. Secara khusus, auditor yang akan melaksanakan audit investigatif juga harus mempunyai pemahaman yang cukup tentang ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diaudit maupun ketentuan-ketentuan hukum yang berkaitan dengan pengungkapan kejahatan misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana atau KUHAP. Audit investigatif merupakan suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan pendekatan, prosedur dan teknik-teknik yang umumnya digunakan dalam suatu penyelidikan atau penyidikan terhadap suatu
kejahatan.
Karena
tujuan
audit
investigasi
adalah
untuk
mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan, maka pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit investigatif relatif berbeda dengan pendekatan, prosedur dan teknik yang digunakan di dalam audit keuangan, audit kinerja atau audit dengan tujuan tertentu lainnya.
Tujuan Pembelajaran10.1: Menjelaskan tahapan audit invetigasi Dalam audit investigatif, seorang auditor memulai suatu audit dengan praduga/ indikasi akan adanya kemungkinan kecurangan dan kejahatan yang akan diidentifikasi dan diungkap melalui audit yang akan dilaksanakan. Kondisi tersebut, misalnya, akan mempengaruhi siapa yang akan diwawancarai terlebih dahulu atau dokumen apa yang harus dikumpulkan terlebih dahulu. Selain itu, dalam audit investigatif, jika memiliki kewenangan, auditor dapat menggunakan prosedur dan teknik yang umumnya digunakan dalam proses penyelidikan dan penyidikan kejahatan, seperti pengintaian dan penggeledahan. Tahapan audit investigasi •
Tahap Pengenalan dan Perencanaan
•
Tahap Pelaksanaan penerapan TA yaitu pengumpulan bukti/Evidence, evaluasi bukti, dll
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
66
Modul Audit Investigasi
•
Menyusun temuan asersi dan komunikasi Hasil Audit
•
Pelaporan Hasil Audit
•
Tindak Lanjut
Penjelasan a. Perencanaan mencakup penentuan staf, metoda, tempat, dan kebutuhan. b. Bertujuan untuk menentukan apakah bukti awal terjadinya kecurangan menyesatkan
dan
apakah
perlu
prosedur
lebih
lanjut
untuk
mengungkapkan „fraud‟. c. Untuk menentukan tindakan hukum yang perlu diambil, jika ada. Segala kemungkinan keterangan harus diperoleh dan digali. d. Dalam perkara perdata, tingkatan evidence haruslah “jelas dan meyakinkan/clear and convincing” e. Dalam perkara pidana, evidence harus membuktikan “melebihi keraguan yang beralasan f. Terdapat alasan bahwa „fraud‟ telah terjadi. g. Laporan Audit harus disusun dan disampaikan kepada manajemen. h. Laporan mencakup penjelasan tentang fraud, siapa yang melakukannya, dan menyajikan bukti dokumen dan kesaksian. Menyiapkan Prediksi dan Menyusun Rencana Audit Investigatif, yang harus disiapkan antara lain:
Identifikasi Bentuk Kecurangan dan Indikasi Kerugian;
Menyusun Telaah Kasus dalam Bentuk Hypotesa Awal atas Kecurangan;
Identifikasi Bukti dan Pihak-Pihak yang Terkait;
Pengujian Bukti;
Menyusun Program Audit Investigatif Teknik-Teknik Audit Investigatif antara lain:
Pengujian Dokumen Menganalisis apakan dokumen, bukti atau informasi itu sesuai dengan laporan awal. Bisa dicheck dan dikonfirmasi kepihak-pihak yang berkaitan dengan kasus.
Pengujian Fisik
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
67
Modul Audit Investigasi
Dicheck dan dihitung secara bersamaan apakah benar atau sesuai dengan jumlah catatan awalnya.
Observasi Observasi ini dilakukan karena audit investigasi ingin menyakinkan dan konfirmasi secara langsung (survey langsung)
Interview Interview dilakukan dengan wawancara, cara agar wawancara ini tidak membuang waktu terlebih dahulu auditor dan team menentukan siapa saja pihak yang ingin diwawancarai, siapkan pertanyaan dan membuat jadwal wawancara. Seluruh isi dari wawancara harus bisa dibuatkan berita acra pemeriksaaan (BAP), setelah ini baru dapat dianalisis.
Covert Operation: Surveillance and Entrapment Operasi terselubung atau operasi khusus karena ada jebakan dan kurangnya pengawasan. Operasi ini dilaukan jika memiliki kesalahan yang fatal dan harus langsung ditangkap dan diidentifikasi.
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Investigatif 1.
Langkah Penanganan Temuan Berindikasi Tindak Pidana Korupsi. Apabila dari hasil audit investigasi terdapat indikasi tindak penyimpangan yang mengandung unsur-unsur TPK, maka tim mengeksposekan materi yang tertuang dalam Laporan Hasil Audit Investigatif. Ekspose dilakukan secara intern di lingkungan unit pengawasan di hadapan para pejabat yang terkait, dengan menyertakan pejabat dari Biro Hukum. Jika indikasi Tindak
dalam
pemaparan
Pidana
Korupsi,
intern disepakati bahwa tidak ada Laporan Hasil
Audit
segera
diperbaiki dengan rekomendasi pengambilan langkah-langkah lain di luar TPK, sesuai dengan mekanisme yang ada di unit pengawas intern. Laporan Hasil Audit Investigasi akan diterbitkan sebagai bahan untuk menempuh upaya lain dalam rangka pengamanan kekayaan negara dan pelaksanaan sanksi administrasi (melalui PP 30 Tahun 1980 dan/atau Penggantian Kerugian Negara). Sebagai kelanjutan dari hasil pemaparan intern, apabila diyakini kasus tersebut telah memenuhi unsur-unsur Tindak Pidana Korupsi, maka
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
68
Modul Audit Investigasi
kepala unit pengawasan mengadakan pemaparan dengan mengundang pihak
lembaga
penegak
hukum. Pemaparan ini dimaksud untuk
memantapkan temuan auditor dan akan menghasilkan kesepakatan bahwa kasus tersebut memenuhi atau tidak unsur Tindak Pidana Korupsi. Pelaksanaan pemaparan ini lebih dikenal sebagai pertemuan konsultansi, biasanya kesepakatan ini diatur dalam butir kerjasama unit pengawasan intern dengan lembaga penegak hukum. 2. a.
Ekpose Hasil Audit Investigatif Tujuan
Tujuan ekpose pada dasarnya adalah untuk mengomunikasikan materi temuan secara efektif dan efisien. Ekpose oleh auditor dapat dilakukan baik dalam lingkup internal unit pengawasan maupun terhadap instansi penerima hasil audit. Tujuan ekpose tersebut adalah : 1)
Untuk menjelaskan tujuan, pelaksanaan dan hasil suatu audit investigatif;
2)
Untuk memberikan klarifikasi kepada auditee mengenai isuisu
3)
Memberikan
penjelasan
umum
mengenai
audit
sebagai
pengantar penyampaian hasil audit kepada auditee maupun lembaga penegakan hukum. b.
Persiapan Ekspose
Mengingat pentingnya ekpose, maka diperlukan persiapan yang baik. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan sebelum melakukan ekpose: 1)
Menetapkan tujuan ekpose.
2)
Menentukan jenis dan sifat isu yang akan disampaikan.
3)
Menyusun isu-isu tersebut dalam urutan yang jelas, logis dan sistematis serta dilengkapi dengan kertas kerja yang lengkap.
4)
Buatlah ringkasan untuk setiap isu atau urutan langkah audit.
5)
Identifikasikan sumber informasi untuk setiap isu yang akan
disampaikan.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
69
Modul Audit Investigasi
6)
Pastikan bahwa peralatan, material dan hal-hal lain untuk keperluan ekpose ini telah dipersiapkan dengan baik .
7)
Tetapkan personil yang bertugas untuk mencatat dan berikan penjelasan mengani hal-hal apa saja yang perlu untuk dicatat dalam ekpose tersebut.
8)
Ekpose yang direncanakan dengan baik dapat membantu untuk mendapatkan suatu ekpose yang produktif.
c.
Pelaksanaan
Titik berat pada langkah ini adalah menentukan bagaimana kesimpulan efektif,
audit
suatu
atau hasil audit dapat dikomunikasikan secara
jelas dan logis. Hal
ini tidak semata-mata tentang
menyampaikannya dengan benar, namun bagaimana memperoleh respon yang positif dari para pendengar. Selain itupastikan dalam ekpose bahwa seluruh fakta telah diverifikasi dengan benar, valid dan lengkap serta terdapat keseimbangan antara fakta yang ditemukan dan penjelasan pihak yang diperiksa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ekpose: 1)
Pastikan seluruh tim telah diperkenalkan
2)
Memulai ekpose dengan menjelaskan maksud dan tujuannya.
3)
Lakukan
penelaahan
mengenai
hal-hal
yang
akan
disampaikan 4)
Jelaskan mengenai tujuan audit investigative
5)
Jelaskan temuan/hasil audit secara sistematis dan logis dengan menguraikan:
Tujuan audit spesifik
Metode yang dilakukan
Fakta yang ditemukan
Kriteria
Perbuatan melanggar hukum
Unsur-unsur TPK
Pembuktian
Buat kesimpulan untuk setiap temuan/hasil audit
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
70
Modul Audit Investigasi
d. Hal
Dokumentasi terakhir
adalah
membuat catatan
hasil
ekpose.
Catatan
sebaiknya memuat hal-hal penting yang muncul selama pelaksanaan diskusi, pertanyaan, respon dan jawaban. Sangat mungkin akan ada langkah-langkah lain yang perlu diambil oleh tim untuk lebih melengkapi hasil auditan, sehingga pencatatan menjadi bagian yang penting dalam proses ini. Tidak terdapat format yang seragam dalam melakukan pencatatan,
namun hal-hal
di atas sebaiknya
tercakup dalam catatan yang dibuat. 3.
Persiapan Sebagai Saksi atau Pemberi Keterangan Ahli Pada
dasarnya
tugas
auditor
telah selesai sampai dengan
diterbitkannya Laporan Hasil Audit. Tuntutan hukum yang merupakan
tindak
merupakan tugas Pengacara.
lanjut
atas laporan
Penyidik
Merekalah
dan
yang
hasil
Penuntut
selanjutnya
audit
fraud
Umum, ataupun bertugas
untuk
menganalisis dan merubah bukti audit yang terdapat dalam laporan menjadi bukti yang sah menurut hukum sehingga dapat mendukung tuntutan hukum yang dilakukan. Harus disadari bahwa hasil pelaksanaan
fraud
audit,
terutama
“pencarian dan pengumpulan bukti”..
yangberkaitan
dengan
pada akhirnyaseorang
auditor hanya dapat menyajikan bukti- bukti yang sifatnya sebagai “bukti pendukung” saja dan bukan sebagai “bukti yang utama”, karena keterbatasan kewenangan yang dimilikinya.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
71
Modul Audit Investigasi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS Tugas untuk memenuhi penilaian: 1. Sebutkan tahapan dalam investigasi audit terhadap kasus yang diindikasikan merugikan keuangan atau kekayaan negara? 2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelaahan awal? 3. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam tahap persiapan audit. 4. Jelaskan hal-hal yang dilakukan dalam tahapan tindak lanjut audit investigasi 5. Mengapa dalam audit investigasi diperlukan pemaparan atau ekspose hasil audit investigasi.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
72