PERMASALAHAN & KARAKTERISTIK PENCEMARAN UDARA
Materi Permasalahan & Karakteristik Pencemar Udara
Pengertian Pencemaran Udara
Sistem Pencemaran Udara
Jenis-Jenis Pencemar Udara
Emisi dan Faktor Emisi
Satuan Konsentrasi Pencemar Udara
Mekanisme Pencemaran Udara
Fenomena Pencemaran Udara
Dampak Pencemaran Udara
Pengertian Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. (Undang-Undang No. 23 Tahun1997)
Sistem Pencemaran Udara Pencampuran & transformasi kimia
Pencemar Sumber Emisi • Antropogenik • Biogenik
Reseptor
Atmosfer • Dilusi • Reaksi • etc
• • • •
Dampak • Kesehatan • Korosi • Kerusakan
Manusia Tumbuhan Hewan Material
Sumber Pencemar Udara
Biogenik (alamiah) letusan gunung berapi, dekomposisi biotik Antropogenik (buatan manusia) transportasi dan jenis konversi energi lainnya sumber industri spesifik
Sumber Biogenik
Sumber pencemar alamiah timbul dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas manusia Contoh: meletusnya gunung berapi : pengemisian SO2, H2S, CH4, dan partikulat kebakaran hutan : mengemisikan HC, CO, dan partikulat berupa asap.
Sumber Antropogenik - Statis
Sumber statis
cerobong industri
kawasan industri
Tingkat dan laju pengemisian serta jenis pencemar dari sumber statis sangat bergantung dari proses produksi yang ada dalam industri contoh: emisi industri semen didominasi oleh partikulat.
Sumber Antropogenik bergerak
Sumber bergerak : transportasi Jenis pencemar yang diemisikan tergantung dari bahan bakar dan sistem ruang bakar yang digunakan Contoh : emisi mesin jet didominasi oleh gas NOx
Sumber Antropogenik (berdasarkan jenis aktivitas) - 1
Transportasi: dominasi pencemar meliputi
CO NOx Partikulat HC dan Pb.
Pembangkit listrik: emisi bergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan
SO2 (batu bara) NOx Partikulat (batu bara) CO, HC (gas alam).
Sumber Antropogenik (berdasarkan jenis aktivitas) - 2
Pengelolaan persampahan: timbul sebagai akibat pembakaran dan dekomposisi dalam tanah
NOx CO CH4 Senyawa organik kompleks lain (misalnya dioksin).
Aktivitas rumah tangga: timbul sebagai akibat dari pemanfaatan bahan bakar minyak tanah dan gas alam
CO, NOx , HC Partikulat
Sumber Antropogenik (berdasarkan jenis aktivitas) - 3
Industri: sangat bergantung dari jenis industrinya
Emisi pencemar spesifik
Klor Alumunium Ammonia
Emisi pencemar akibat proses konversi energi
CO NOx Partikulat HC CO2
Jenis Pencemar Udara Berdasarkan fasa
Berdasarkan kondisi fisiknya, pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi dua fasa:
partikulat
debu aerosol timah hitam
gas
CO NOx SOx H2S Hidrokarbon
Partikulat
Terbagi dua:
solid
liquid
Ukuran : 0.002 μm - 500 μm
Komposisi :
organik
anorganik
Gas
Merupakan major air pollutant
Oksida Sulfur
Oksida Nitrogen
Oksida Carbon
Inorganik
Hidrokarbon (HC)
Jenis Pencemar Udara Berdasarkan Reaksi
Primary: langsung dari sumber
contoh: NO, CO, dan SO2
Secondary : terbentuk oleh interaksi kimiawi antara pencemar primer dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah
contoh : NO2 dan O3
Emisi
Emisi adalah zat, energi dan atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Satuan (umumnya) :
kg/tahun, m3/hari atau
satuan massa atau volume/satuan waktu
Faktor Emisi - 1
Laju masuknya pencemar ke dalam atmosfer sebagai produk suatu aktivitas, dibagi dengan tingkat aktivitas tersebut (US EPA 1973). Manfaat: untuk mempermudah assesment terhadap suatu sumber emisi Satuannya
lb/ton lb/ton produk lb SO2/ton lb/106 cft
lb = pound
cft = cubic feet
Faktor Emisi - 2
Contoh :
Suatu pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas 50 000 000 galon minyak pertahun. Faktor Emisi Karbonmonoksida adalah 0,04 lb/1000 gallon. Maka jumlah emisi karbon monoksida per tahunnya adalah sebagai berikut: =
50 000 000 gallon/tahun x 0,04 lb/1000 gallon
=
2 000 lb CO per tahun.
Faktor Emisi - 3
Tingkat kesalahan bisa mencapai 50%. Bergantung hasil riset, kesalahan bisa diturunkan hingga 10% dari kenyataan di lapangan. Faktor emisi harus diteliti kembali untuk periode waktu tertentu dengan berbagai variabel perubahnya.
Satuan Konsentrasi Pencemar Udara - 1
µg/m3 = mikrogram per meter kubik mg/m3 = miligram per meter kubik ppm: parts per million = bagian per sejuta pphm: parts per hundred million = bagian per seratus juta ppb: parts per billion = bagian per semilyar
µg/m3 = (ppm x gram mol x 1000) / (Liter/mol)
Liter per mol bergantung pada tekanan (P) dan temperatur (T) udara Pada 0o dan 760 mm Hg volume gas adalah 22,4 Liter/mol
Satuan Konsentrasi Pencemar Udara - 2 (P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2 P = Tekanan V = Volume T = Temperatur
Kondisi Normal (N) o Temperatur : 25 Celcius Tekanan : 760 mm Hg
Sistem Pengelolaan Pencemaran Udara
Meteorologi Pencemaran Udara Faktor-faktor meteorologi mempengaruhi pengenceran dan difusi pencemar udara yang diemisikan (skala lokal, regional, maupun global): temperatur: perubahan temperatur muka bumi dan perubahan intensitas penyinaran matahari; kecepatan angin: khususnya daerah perkotaan akan terjadi penurunan kecepatan angin sebagai akibat adanya gesekan dengan bangunan-bangunan di perkotaan; stabilitas atmosfer: tidak stabil, netral, stabil lemah, dan stabil kuat.
Siklus Pencemaran Udara
Siklus Diurnal : siklus 24 jam-an Menunjukkan kuatnya sumber emisi, transport pencemar, dan difusi pencemar. Secara umum : laju emisi siang hari > malam hari. Jenis siklus lainnya
siklus musiman
tahunan
Siklus Nitrogen
Siklus Sulfur
Siklus Karbon
Model Dispersi Pencemar Udara - 1
Berguna untuk prediksi tingkat pencemaran udara dari suatu atau beberapa sumber pencemar. Model sederhana hingga model kompleks dengan mempertimbangkan aspek-aspek meteorologis sinoptik. Contoh-contoh model yang ada di pasaran:
ISCLT,
ISCST (Keduanya dari US EPA)
Model Dispersi Pencemar Udara - 2 Pada dasarnya menggunakan dua macam prinsip : Eddy Diffusion Model
berkembang menjadi “box model” menggunakan konsep tinggi pencampuran cocok untuk prediksi dari sumber area.
Model Dispersi Gauss : prediksi pencemar dari satu atau beberapa sumber titik maupun sumber garis dalam 3 dimensi.
Reaksi Atmosferik
Gas-Gas Precursor (HCs, NOx, etc)
Sinar Matahari
Produk dari Reaksi Atmosferik (oxigenated HCs, PAN, dll)
Long Distance Transport
Perpindahan Jarak Jauh Bagian dari dinamika atmosfer; diperngaruhi oleh aspek meteorologi mikro, makro, maupun meso Berkaitan erat dengan fenomena lainnya Skala transport pencemar :
skala mikro/skala lokal : LA smog skala meso/skala regional : peristiwa kebakaran hutan di Kalimantan skala makro/skala kontinental : pemanasan global, penipisan lapisan ozon
Global Warming
Pemanasan Global Terjadi sebagai akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang memiliki kemampuan memerangkap sinar gelombang panjang, baik dari matahari maupun sebagai akibat proses pendinginan bumi. Gas-gas rumah kaca: CO2, CH4, N2O, CFC, dll Efek global warming: climate change, peningkatan muka air laut, dll. Skala fenomena: global.
Hujan Asam
Timbul sebagai akibat tingginya pengemisian pencemar udara, khususnya SO2 dan NOx. Proses oksidasi di atmosfer mengakibatkan gasgas tersebut berubah menjadi H2SO4 dan HNO3 meningkatkan keasaman air hujan (deposisi basah) Dapat pula terjadi dalam bentuk deposisi kering (terperangkap dalam bentuk partikel) Skala fenomena : regional hingga global.
Penipisan Lapisan Ozon
Timbul sebagai akibat penggunaan dan pengemisian gas-gas yang memiliki stabilitas tinggi, misalnya CFC. CFC baru akan bereaksi dan reaktif di lapisan stratosfer, dimana terdapat lapisan ozon yang berguna untuk melindungi bumi dari sinar gelombang pendek. Akan menimbulkan dampak biologis yang hebat, misalnya mutasi sel. Skala dampak: global dan berkaitan erat dengan efek rumah kaca.
Ozon
Molekul yang terdiri atas tiga atom Oksigen. Mampu menyerap sinar ultraviolet yang memiliki panjang gelombang 290 - 300 nanometer. Penyerapan ini mampu melindungi bumi dari bahaya sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit. Ozon bersifat amat reaktif.
Smog Fotokimia
Timbul sebagai akibat terjadi reaksi fotokimia antara pencemar-pencemar udara, khususnya pencemar HC dan NOx dengan bantuan sinar matahari. Terbentuk smog (smoke + fog), contoh terkenal : Los Angeles smog.
Dampak : iritasi terhadap mata dan kulit.
Skala dampak : lokal dan regional
Urban Heat Island
Terjadi di perkotaan saja sebagai akibat sarana yang ada di perkotaan, misalnya gedung-gedung pencakar langit Akibat terjadinya perubahan aliran massa udara dan angin menyebabkan terjadinya gumpalan panas dan pencemar-pencemar yang terperangkap dalam gumpalan tersebut Sistem terbentuk dengan sendirinya dan hanya dapat terganggu oleh perubahan angin. Skala fenomena dan dampak: lokal.
HAP (Hazardous Air Pollutants) Pencemar Udara Berbahaya Asbestos Benzene Beryllium Coke oven emission Inorganik arsenic Mercury Radionuclides Vinyl Chloride
Dampak Hidrokarbon (HC)
Belum terbukti menimbulkan efek langsung terhadap reseptor. Dampak negatif yang mungkin timbul antara lain:
karsinogenik
smog fotokimia.
Dampak Oksida Nitrogen (NOx)
Penyebab iritasi akut.
Fibrosis dan bronchitis.
Apabila bereaksi dengan H2O akan membentuk HNO3 yang bersifat korosif. Menghambat pertumbuhan tanaman kacang-kacangan dan tomat.
Dampak Karbon Monoksida (CO)
Gangguan psikologis dan patologis pada manusia Konsentrasi CO > 750 ppm dapat menimbulkan kematian
CO + Hb = COHb
Afinitas CO > afinitas O2
Dampak Oksidan Fotokimia
Terdiri atas: oksidator, ozon (O3), peroxyacetyl nitrate (PAN), peroxibenzoyl nitrate (PBN) dan nitrat. Pembentukan smog photokimia, mengurangi visibilitas.
Iritasi hidung dan tenggorokan.
Bereaksi dengan selulosa.
Merusak struktur sel tumbuhan Æ timbul warna coklat kemerah-merahan pada daun.
Dampak Partikulat
Gangguan pada sistem pernafasan : PM 10. Mengurangi intensitas UV: kurangnya suplai vitamin D. Dampak lainnya pada tabel berikut:
Konsentrasi (μ g/m3) 750 300 200
Waktu Pemaparan
Dampak
24 jam rata-rata 24 jam rata-rata 24 jam rata-rata
100 – 130
Rata-rata tahunan
100
Rerata geometrik tahunan
80 - 100
Rata-rata geometrik 2 tahun
Meningkatnya jumlah penyakit yang timbul Memburuknya pasien bronkhitis akut Meningkatnya jumlah pekerja pabrik yang absen Meningkatnya kasus pernapasan pada anakanak Meningkatnya angka kematian pada usia lebih dari 50 tahun Meningkatnya angka kematian pada usia 50 – 69 tahun
Dampak Oksida Sulfur
Menimbulkan dampak yang signifikan bila disertai partikulat Pernafasan: bronchoconstriction Kerusakan sel tumbuhan : daun menjadi lebih pucat dan berwarna gading