Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
12 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 24- 35
PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Joni Rakhmad1, Alfiansyah Yulianur2, Nurisra 2 1)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: Swamps enhancement projects have difficulties in terms of how to determine the cost of planning and total area of irrigation with the implementation schedule provided in the current budget year. Therefore, the underlying issue in this research is how to determine and incorporate simultaneously the relationship model between the execution time and the implementation costs and the total area of irrigation services on the swamps network improvement project in Aceh Province. The objective of the research was to review the relationship between the execution time and the implementation costs and the total area of irrigation services by using regression model. This project used 45 population data of project activities in 2009-2011 in Aceh Province, and classified them into the cost of Rp. 500 million < project cost
Volume 1, No. 2, November 2012
- 24
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 0,931 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 + 10,301X1 + 0,079 X2, kontrak addendum dengan klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527 – 8,134X1 + 0,931 X2, yang mempunyai hubungan waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi. Kata Kunci : Waktu, Biaya, Luas Areal Layanan Irigasi
Permasalahan yang mendasar dalam penelitian ini
addendum Y = 91,984 + 2,949 X1 + 0,445X2,
adalah
sekaligus
kontrak awal dengan klasifikasi harga Rp.100 Juta
menggabungkan model hubungan antara waktu
< Biaya Proyek ≤ Rp.500 Juta Y = 65,960 + 29,808
pelaksanaan dengan biaya pelaksanaan, dan luas
X1 - 0,043 X2,
areal layanan irigasi pada proyek peningkatan
klasifikasi harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek <
jaringan daerah rawa di Provinsi Aceh.
Rp.1,5 Milyar Y = 104,058 + 2,400 X1 + 0,043 X2,
bagaimana
menentukan
kontrak addendum dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kontrak addendum dengan klasifikasi harga Rp.100
meninjau hubungan waktu pelaksanaan dengan
Juta < Biaya Proyek ≤ Rp.500 Juta Y = 102,275 +
biaya pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi
0,198X1 + 0,428 X2, kontrak awal dengan
dengan
pada
klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 123,102 -
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di
0,198X1 + 0,878 X2, kontrak awal dengan
Provinsi Aceh. Ruang lingkup penelitian dibatasi
klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 131,102 -
pada konsep biaya, waktu dan luasan areal layanan
12,600X1 + 0,931 X2, kontrak addendum dengan
irigasi tanpa memperhitungkan faktor lain yang
klasifikasi lokasi D.R. Bakongan Y = 98,645 +
mempengaruhi waktu pelaksanaan. Penelitian ini
10,301X1 + 0,079 X2, kontrak addendum dengan
menggunakan studi kasus pada proyek-proyek
klasifikasi lokasi D.R. Trumon Y = 87,527 –
konstruksi peningkatan jaringan daerah rawa di
8,134X1 + 0,931 X2, yang mempunyai hubungan
Provinsi Aceh dengan mengambil sebanyak 45
waktu terhadap biaya dan luas areal layanan irigasi.
menggunakan
model
regresi
(empat puluh lima) data yang merupakan data populasi kegiatan proyek pada tahun 2009-2011 di
METODE PENELITIAN
Provinsi Aceh, serta diklasifikasikan menjadi harga
Metodologi penelitian adalah langkah-
Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar dan
langkah yang dilakukan secara sistematis
harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek ≤ Rp.500 Juta
dengan kerangka acuan yang jelas dalam
dan diklasifikasikan menurut masing-masing daerah
menyelesaikan permasalahan dalam penelitian
rawa. Data yang digunakan adalah data sekunder
ini.
yaitu data biaya (RAB), addendum kontrak, waktu pelaksanaan (SPMK/PHO) dan gambar bestek. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan persamaan analisa regresi berganda dapat direkomendasikan hanya model kontrak awal Y = 136,794 – 12,950X1 + 0,902X2. kontrak 25 -
Volume 1, No. 2, November 2012
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala BAGAN ALIR PENELITIAN
Yang dimaksud dengan proyek (Azwaruddin,
MULAI
2008) adalah suatu usaha untuk mencapai suatu
Perumusan Masalah
tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber Studi Literatur
daya yang terbatas. Sehingga pengertian proyek Pengumpulan Data Sekunder RAB Time Schedule /PHO Luas Areal Layanan
konstruksi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu
dalam
bentuk
bangunan
atau
infrastruktur.
Analisa Data Jumlah Data Klasifikasi Biaya
hasil
Analisis Regresi Berganda Pengolahan Data
Nazir 1. 2.
Analisa Berganda Uji F.
Regresi
Liniear
(1983)
menyatakan
bahwa
jika
parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas yang ingin di ketahui, maka analisa regresi
Model hubungan waktu, biaya dan luas areal layanan irigasi
yang digunakan adalah regresi berganda yang Hasil dan Pembahasan
dikembangkan dari rumus regresi sederhana.
Kesimpulan dan Saran
Adapun rumus regresi berganda yaitu : Y
SELESAI
Gambar 1. Bagan Alur Penelitian
a b1 X 1 b2 X 2 bn X n
Koefisien Korelasi Hasan
(2004)
mengemukakan
bahwa
TINJAUAN PUSTAKA
koefisien korelasi adalah suatu indeks yang
Peningkatan Jaringan Daerah Rawa
digunakan untuk mengukur derajat hubungan,
Peningkatan jaringan daerah rawa adalah
meliputi kekuatan hubungan yang berada di antara -
mereklamasi/drainase daerah rawa dengan suatu
1 dan 1. Untuk bentuk atau arah hubungan, nilai
sistem jaringan drainase dan tata guna air yang
koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan
bertujuan antara lain untuk pengembangan wilayah
negatif (-), atau (-1 ≤ KK ≤ +1).
dan
meningkatkan
hasil
produksi
pertanian
terutama pangan, khususnya persawahan sekaligus
Tabel 1. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
serta
No
Interval Nilai
Kekuatan Hubungan
menyediakan dan membuka lapangan kerja baru
1.
KK=0,00
Tidak Ada
2.
0,00
Sangat rendah atau lemah sekali
3.
0,20
Rendah atau lemah tapi pasti
peningkatan
pendapatan
penduduk
bagi masyarakat di bidang pertanian yang selaras dengan
meningkatkan
produksi
perkebunan
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27,1991) Proyek Konstruksi
Volume 1, No.2, November 2012
- 26
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4.
0,40
Cukup berarti atau sedang
5.
0,70
Tinggi atau kuat
6.
0,90
Sangat tinggi atau kuat sekali
7.
KK = 1,00
Sempurna
Persamaan yang digunakan untuk menghitung R2 adalah : R2 =
Selanjutnya menurut Sudjana (1997), untuk
untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel adalah dimana untuk regresi berganda koefisien korelasi yang digunakan adalah:
r12
rY 2
2 1
2
n X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 ) (n X 12 ( X 1 ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 )
n X 2Y ( Y )( X 2 ) (n Y 2 ( Y ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 )
rY .12
atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis kelinearan. •
Uji F
regresi maka dilakukan uji F dengan perbandingan
(n Y ( Y ) )(n X ( X 1 ) ) 2
menguji apakah persamaan yang diperoleh berarti
Untuk membuktikan kelayakan model pada
n X 1Y ( Y )( X 1 ) 2
2
Uji Hipotesis
Koefisien korelasi yang biasanya digunakan
rY 1
b1 1 b2 2
rY21 rY22 2rY 1 rY 2 rY 12 1 rY212
Dimana : ry12= Koefisien korelasi Y antara X1 dan X2 ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1 ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2 r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X
F(penelitian) dan F (tabel). Sugiyono
(2001)
menyatakan
untuk
menghitung uji F pada regresi berganda dengan menggunakan rumus : FHitung
R 2 ( N k 1) k (1 R 2 )
Dimana : R2 = Koefisien Determinasi N = Jumlah data K = Derajat Kebebasan variabel HASIL PEMBAHASAN
Hasil Koefisien Determinasi
Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa:
Menurut Ayyub (1997) bahwa koefisien
Model hubungan waktu, biaya dan luas areal
determinasi (R2) dapat digunakan untuk melihat
layanan irigasi dari persamaan regresi berganda
akurat tidaknya estimasi dari validasi data dengan
berdasarkan kontrak dan addendum kontrak
mencari persentasenya dan mengetahui besarnya
beserta klasifikasi data
sumbangan sebuah variabel bebas, dalam hal ini variabel biaya (C) terhadap variasi (naik/turunnya)
Klasifikasi Data
variabel terikat yaitu variabel waktu (T) yang
Klasifikasi data dilakukan untuk melihat
nilainya berada diantara 0 sampai 1 (0 ≤ KP ≥ 1).
tingkatan data yang dapat digunakan dalam
27 -
Volume 1, No. 2, November 2012
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengolahan
data,
untuk
sejauhmana
hubungan
dapat
waktu
melihat
dan
biaya,
klasifikasi data terdiri dari enam kelompok data
Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
X1 + 0,565 X2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
Y = 104,058 + 2,400 X1
yang dibedakan dari nilai kelompok data yang bernilai harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar, data harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek ≤
Rp.500 Juta,data daerah rawa
Bakongan, data daerah rawa Trumon, data
4
daerah rawa Seuneubok Padang dan data daerah rawa Babah Nipah.
Data yang diambil
merupakan data kontrak awal dan addendum
+ 0,413 X2
kontrak diharapkan data tersebut dapat menjadi acuan
pendekatan
dalam
konseptual
perencanaan. 5
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
Y = 65,960 + 29,808 X1
Analisis Regresi Berganda Dalam menetukan model hubungan waktu,
- 0,043 X2
biaya dan luas bangunan, maka digunakan analisis regresi berganda dengan memasukkan nilai-nilai dalam tabel 2 berikut : 6
Tabel 2.
No
Rekapitulasi Analisa Regresi Berganda Untuk Masing-masing Kontrak
Kontrak
Kontrak Awal
2
Kontrak Addendum
7
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
Y= 123,102 0,198 X1+ 0,878X2
Y = 136,794 12,950X1 + 0,902X2
Y = 102,275 + 0,198
X1 + 0,428X2
Model Regresi berganda Y=a+ b1x1+b2X2
1
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
8
Y = 91,984 + ,949 X1 +
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
Y= 98,645 + 10,301 X1+ 0,079X2
0,445X2 3
Kontrak Awal dengan
Y = 254,207 18,778
9
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
Y= 131,848 12,600 X1+ 0,931X2
Volume 1, No.2, November 2012
- 28
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
10
Y= 87,527 – 8,134 X1+ 0,931X2
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang
11
Y= 210 – 0,000 X1+
Tabel 3. Uji Kelinearan pada Persamaan Regresi Berganda Pada Klasifikasi Kontrakz No
12
Uji F
R2
Fpen
Ftab
Klasifikasi Kontrak Addendum Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
0,000X2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang.
Kontrak
1
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
0,55
8,64
3,74
2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
0,44
9,71
3,38
Y= 286,989 + 23,661
X1 1,272X2
13
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Babah Nipah
14
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Babah Nipah.
-
Klasifikasi Kontrak Awal Lokasi Daerah Rawa -
1
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
0,67
19,58
3,52
2
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
0,7
16,14
3,74
3
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang
0
0
200
Untuk kontrak awal dan addendum daerah rawa Babah Nipah hanya terdapat dua data kontrak ditahun 2011 sehingga untuk klasifikasi kontrak awal dan addendum daerah rawa Babah Nipah tidak dapat dilakukan analisis regresi berganda. Uji Hipotesis Kelinearan (Regresi Berganda) Uji ini dilakukan untuk membuktikan kelayakan model hubungan waktu, biaya dan luas dengan menggunakan statistik distribusi F dan tingkat validasi. Statistic distribusi F.
29 -
Volume 1, No. 2, November 2012
Klasifikasi Kontrak Addendum Lokasi Daerah Rawa
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Koefisien Determinasi 1
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
Menurut Ayyub (1997) bahwa koefisien 0,78
33,89
3,52
determinasi (R2) dapat digunakan untuk melihat akurat tidaknya estimasi dari validasi data dengan mencari persentasenya dan mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel bebas, dalam hal ini
2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
0,92
77,04
3,74
variabel biaya (C) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel terikat yaitu variabel waktu (T) yang nilainya berada diantara 0 sampai 1 (0 ≤ KP ≥ 1). Persamaan yang digunakan untuk menghitung R2
3
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang.
adalah : 0
0
200
R2 =
b1 1 b2 2 2
Uji Hipotesis Koefisien korelasi yang biasanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel adalah dimana untuk regresi berganda koefisien korelasi yang digunakan adalah: rY 1
r12
rY 2
2 1
2
n X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 ) (n X 12 ( X 1 ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 )
n X 2Y ( Y )( X 2 ) (n Y 2 ( Y ) 2 )(n X 22 ( X 2 ) 2 )
rY .12
atau tidak, maka dilakukan uji hipotesis kelinearan.
rY21 rY22 2rY 1 rY 2 rY 12 1 rY212
Dimana : ry12= Koefisien korelasi Y antara X1 dan X2 ry1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1 ry2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2
Uji F Untuk membuktikan kelayakan model pada
(n Y ( Y ) )(n X ( X 1 ) ) 2
menguji apakah persamaan yang diperoleh berarti
•
n X 1Y ( Y )( X 1 ) 2
Selanjutnya menurut Sudjana (1997), untuk
regresi maka dilakukan uji F dengan perbandingan F(penelitian) dan F (tabel). Sugiyono
(2001)
menyatakan
untuk
menghitung uji F pada regresi berganda dengan menggunakan rumus : FHitung
R 2 ( N k 1) k (1 R 2 )
Dimana : R2 = Koefisien Determinasi N = Jumlah data K = Derajat Kebebasan variabel
r12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X HASIL PEMBAHASAN Hasil Hasil yang disajikan dalam bab ini berupa: Volume 1, No.2, November 2012
- 30
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Model hubungan waktu, biaya dan luas areal layanan irigasi dari persamaan regresi berganda berdasarkan kontrak dan addendum kontrak 2
beserta klasifikasi data
Kontrak Addendum
Y = 91,984 + ,949 X1 + 0,445X2
Kontrak Awal dengan
Y = 254,207 18,778
Klasifikasi Data Klasifikasi data dilakukan untuk melihat tingkatan data yang dapat digunakan dalam pengolahan
data,
untuk
sejauhmana
hubungan
dapat
waktu
melihat
dan
biaya,
klasifikasi data terdiri dari enam kelompok data yang dibedakan dari nilai kelompok data yang
3 Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
bernilai harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar, data harga Rp.100 Juta < Biaya Proyek ≤
Rp.500 Juta,data daerah rawa
Bakongan, data daerah rawa Trumon, data
X1 + 0,565 X2
daerah rawa Seuneubok Padang dan data daerah rawa Babah Nipah.
Data yang diambil
merupakan data kontrak awal dan addendum kontrak diharapkan data tersebut dapat menjadi acuan
pendekatan
dalam
4
konseptual
perencanaan.
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
Y = 104,058 + 2,400 X1
+ 0,413 X2
Analisis Regresi Berganda Dalam menetukan model hubungan waktu, biaya dan luas bangunan, maka digunakan analisis regresi berganda dengan memasukkan nilai-nilai dalam tabel 2 berikut :
5
Tabel 2. Rekapitulasi Analisa Regresi Berganda Untuk Masing-masing Kontrak
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
Y = 65,960 29,808 X1
+
- 0,043 X2
Model Regresi berganda No
Kontrak Y=a+ b1x1+b2X2
1
31 -
Kontrak Awal
Y=136,79412,950X1+0,902X2
Volume 1, No. 2, November 2012
6
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
Y = 102,275 + 0,198
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala X1 0,428X2
7
8
9
10
11
12
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang.
Untuk kontrak awal dan addendum daerah
+
rawa Babah Nipah hanya terdapat dua data
Y= 123,102 0,198
kontrak ditahun 2011 sehingga untuk klasifikasi
X1+ 0,878X2
Nipah tidak dapat dilakukan analisis regresi
Y= 98,645 10,301
kontrak awal dan addendum daerah rawa Babah
berganda. +
Uji Hipotesis Kelinearan (Regresi Berganda) X1+ 0,079X2
Uji ini dilakukan untuk membuktikan
Y= 131,848 12,600
luas dengan menggunakan statistik distribusi F dan tingkat validasi. Statistic distribusi F.
X1+ 0,931X2 Y= 87,527 8,134
kelayakan model hubungan waktu, biaya dan
–
X1+ 0,931X2
Tabel 3. Uji Kelinearan pada Persamaan Regresi Berganda Pada Klasifikasi Kontrak No
Kontrak
Uji F
R2
Fpen
Ftab
Klasifikasi Kontrak Umum Y= 210 – 0,000 X1+
0,000X2
1
Kontrak Awal
0,68
44,38
3,22
2
Kontrak Addendum
0,85
120,02
3,22
Klasifikasi Kontrak Awal Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
Y= 286,989 + 23,661
X1 1,272X2
13
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Babah Nipah
-
14
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Babah Nipah.
-
1
Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
0,22
1,55
3,98
2
Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
0,66
27,06
3,34
-
Uji F No
Kontrak
2
R
Fpen
Ftab
Klasifikasi Kontrak Addendum Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar dan Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
Volume 1, No.2, November 2012
- 32
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
1
2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.500 juta < Biaya Proyek < Rp. 1,5 Milyar
0,55
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Harga Rp.100 juta < Biaya Proyek ≤ Rp. 500 Juta
0,44
8,64
3,74
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang.
3
9,71
0
0
200
3,38
Pembahasan Klasifikasi Kontrak Awal Lokasi Daerah Rawa
Berdasarkan penelitian dari 14 (empat belas)
1
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
0,67
19,58
3,52
model klasifikasi kontrak yang telah
dilakukan analisis regresi berganda diperoleh hanya 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak yang mempunyai pengaruh hubungan waktu pelaksaanaan
pekerjaan
terhadap
biaya
pelaksanaan dan luas areal layanan irigasi, 2
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
0,7
16,14
3,74
Adapun 9 (sembilan) model klasifikasi kontrak tersebut adalah :Model Kontrak Awal, Model Kontrak Addendum, Model Kontrak Awal dengan Klasifikasi harga Rp.100 Juta < Biaya
3
Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Seuneubok Padang
Proyek ≤ 0
0
200
Rp.500 Juta, Model Kontrak
Addendum dengan Klasifikasi harga Rp.500 Juta < Biaya Proyek < Rp.1,5 Milyar, Model Kontrak Addendum dengan Klasifikasi harga
Klasifikasi Kontrak Addendum Lokasi Daerah Rawa
Rp.100 Juta < Biaya Proyek ≤ Rp.500 Juta, Model Kontrak Awal dengan Klasifikasi Lokasi
1
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan
D.R. Bakongan, Model Kontrak Awal dengan 0,78
33,89
3,52
Klasifikasi
Lokasi
D.R.
Trumon,
Model
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Bakongan, Model Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon, 2
Kontrak Addendum dengan Klasifikasi Lokasi D.R. Trumon
0,92
77,04
3,74
Dari hasil perhitungan 9 (sembilan) model dari penelitian ini dapat dijadikan model hubungan waktu terhadap biaya, dan luas daerah layanan irigasi sebagai pedoman para praktisi untuk menyusun jadwal pelaksanaan pada tahap pra-konstruksi sebelum jadwal rinci
33 -
Volume 1, No. 2, November 2012
Jurnal Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dibuat.
yang dapat disarankan untuk pengembangan penelitian ini. 1. Diperlukan
SIMPULAN DAN SARAN
1. Untuk model hubungan waktu pelaksanaan pekerjaan, biaya pekerjaan dan luas areal irigasi (regresi berganda) pada uji hipotesis regresi berganda dengan menggunakan model klasifikasi kontrak awal, kontrak addendum, kontrak awal dengan klasifikasi harga dibawah 500 juta Rupiah, kontrak addendum dengan klasifikasi harga diatas juta,
lanjutan
untuk
pengembangan penelitian ini ke depan
Kesimpulan
500
penelitian
kontrak
addendum
dengan
klasifikasi harga dibawah 500 juta, kontrak awal dan addendum dengan klasifikasi lokasi D.R Bakongan dan kontrak awal serta addendum dengan klasifikasi lokasi D.R Trumon
di dapat Fpenelitian > F
dengan
memasukkan
yang
variabel-variabel
mempengaruhi
pelaksanaan produktivitas
total
konstruksi alat
berat,
waktu seperti
produktivitas
tenaga kerja, pengaruh kondisi cuaca yang buruk
yang
didapat
dari
laporan
harian,mingguan dan bulanan proyek, dan lain-lain. 2. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengumpulkan data dengan tinjauan yang
lebih
spesifik
lagi
dengan
menggunakan data, panjang dan dimensi pada
proyek
peningkatan
jaringan
peningkatan rawa. tabel
sehingga model hubungan waktu, biaya dan
DAFTAR PUSTAKA
luas areal layanan irigasi dapat diterapkan dan rekomendasikan. 2. Untuk model hubungan waktu, biaya dan luas (regresi berganda) pada uji hipotesis regresi berganda dengan menggunakan data kontrak awal dengan klasifikasi harga diatas 500 juta,serta kontrak awal dan addendum dengan lokasi daerah rawa seuneubok
padang
dan
babah
nipah
diperoleh hasil Fpenelitian
pengalaman
selama
mengerjakan penelitian ini ada beberapa hal
Hasan, M. I., 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hines, W.W., and D.C. Montgomery., 1990. Probability and Statistics in Engineering andManagement Science. 3rd Edition. John Wiley & Sons. New York. Khan, M. and Matin, A., 2002. Relationship Between Construction Time and Project Cost of Health Sector Construction Works in Bangladesh. ASC Proceedings of The 38th Annual Conference. Maylor, H., 1996. Project Management. Great Britain. Pitman Publishing. Newcombe, R., 1990. Construction Management 2. Mitchell. London. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27(1991). Tentang Rawa. Sugiono, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Bandung: Alfabeta. Supranto, J., 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Sudjana, 1997. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito. Trisnowardono, N., 2002. Menuju Usaha Jasa Konstruksi Yang Handal. Jakarta: Abdi Tandur.
Volume 1, No.2, November 2012
- 34
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Yana,
35 -
2009. Manajemen Proyek Konstruksi, http://staff. Unud.ac.id/2009/10/Manajemen Proyek.
Volume 1, No. 2, November 2012