PERILAKU PERAWAT DALAM ORGANISASI PPNI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Masrina Munawarah*, Evi Karota Bukit** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Phone: 085760760149 E-mail:
[email protected] Abstrak Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi keperawatan Indonesia untuk menggalang dukungan dari masyarakat dan pemerintah dalam mengembangkan profesi keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan perawat terhadap PPNI. Sampel dalam penelitian ini adalah 67 orang perawat di RSUP H. Adam Malik Medan. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat mengetahui tentang tata cara registrasi keanggotaan (96%), program pembinaan dan pelatihan bagi perawat (75%), dukungan dan pembinaan komite keperawatan (94%), publikasi melalui media (59%), dan program CPD (Continious Program Development) (69%). Sikap perawat terhadap PPNI antara lain: kewajiban mendukung kegiatan PPNI (75%), mendukung kegiatan pembinaan perawat (79%), mendukung penetapan kualifikasi perawat (93%), mendukung publikasi kegiatan melalui media khusus (97%), dan bangga sebagai perawat dan bagian dari organisasi PPNI (96%). Tindakan perawat terhadap PPNI antara lain: memiliki kartu anggota dan nomor Surat Tanda Registrasi perawat (78%), mengikuti kegiatan pelatihan dan keterampilan keperawatan (61%), mematuhi kode etik keperawatan (100%), membaca poster PPNI (39%), dan pernah membaca artikel publikasi keluhan kesejahteraan perawat (60%). Mayoritas perawat mengetahui tentang bidang organisasi PPNI mendukung PPNI tetapi belum disertai dengan tindakan yang aktif ikut serta pada kegiatan PPNI.
Kata kunci:
Perilaku, Organisasi profesi PPNI. PPNI merasa banyak terhambat untuk melakukan kegiatan karena belum banyak didukung anggota (PPNI Bontang, 2011). Pengurus PPNI komisariat merasa kesulitan untuk menumbuhkan rasa memiliki sehingga para anggota acuh tak acuh dalam berorganisasi (Sihombing, 2008). Perawat sebagai anggota dari perhimpunan ini memiliki peranan yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan gerak organisasi profesi keperawatan. Akan tetapi, dalam kenyataannya dari 14.469 perawat yang ada di provinsi Sumatera Utara (Dinkes, 2010), belum ada data valid yang menunjukkan berapa jumlah perawat yang terdaftar sebagai anggota PPNI (PPNI Provinsi Sumut, 2012).
PENDAHULUAN Keperawatan merupakan suatu profesi dengan pelayanan keperawatan yang diberikan secara profesional melalui suatu organisasi profesi PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) sebagai wadah bagi profesi perawat yang diharapkan bisa mengakomodir perawat dalam proses pengembangan profesi keperawatan. Peran PPNI sangat penting untuk menggalang dukungan dari masyarakat dan pemerintah serta memperjuangkan dan mempersatukan perawat Indonesia dan mengembangkan profesi keperawatan. Namun, masih banyak anggota PPNI belum mendukung organisasi PPNI, karena menganggap bahwa organisasi belum dapat berbuat banyak bagi anggota. Bahkan PPNI sering menjadi sasaran atas kondisi perawat Indonesia yang tidak sejahtera. Demikian juga bagi pengurus
Hal ini merupakan suatu keadaan tentang belum optimalnya dukungan perawat terhadap organisasi profesinya,PPNI
12
Perawat yang seharusnya mendukung PPNI ternyata belum menunjukkan partisipasi demi terwujudnya tujuan PPNI. Ada kesenjangan antara perawat dengan Organisasi Profesi yang menaunginya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan perawat terhadap organisasi profesi.
Tabel 1. Distribusi frekuensi data demografi responden di RSUP H.Adam Malik Medan Karakteristik Usia responden 25 – 35 tahun 36 – 45 tahun 46 – 50 tahun Jenis Kelamin Perempuan Lama bekerja 2 – 8 tahun 9 – 14 tahun 15 – 22 tahun
METODE Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif. Populasi penelitian adalah semua perawat yang bertugas di RSUP H. Adam Malik Medan yang berjumlah 675 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode quota sampling dengan menetapkan 10% dari total jumlah populasi di setiap unit kerja rumah sakit, sehingga total sampel berjumlah 67 orang. Setiap responden dipilih secara convenience sampling, perawat sedang bertugas di RSUP H. Adam Malik Medan pada saat dilakukan penelitian. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner tentang perilaku perawat terhadap organisasi profesi PPNI. Pengetahuan, sikap dan tindakan diukur menggunakan skala Guttman dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Hasil pengukuran akan menunjukkan nominal jumlah frekuensi setiap pilihan jawaban. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Frekuensi (f)
Persentase (%)
33 28 6
49 42 9
67
100
18 23 26
27 34 39
Perilaku Perawat Terhadap Organisasi Profesi PPNI Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan perawat tentang bidang organisasi, hukum dan pemberdayaan politik PPNI, 96% perawat mengetahui tata cara registrasi keanggotaan PPNI dan 85% perawat mengetahui tentang penerbitan Surat Tanda Registrasi. Pada bidang pendidikan dan pelatihan PPNI, perawat mengetahui tentang kegiatan – kegiatan pelatihan yang diadakan oleh PPNI (75%), tetapi hanya 46% perawat yang mengetahui sasaran pelatihan teknis yang diselenggarakan oleh perawat. Pada bidang pelayanan keperawatan PPNI, 94% perawat mengetahui pembinaan yang dilakukan PPNI pada komite keperawatan Rumah Sakit. Sedangkan pada bidang pengembangan, humas dan kerjasama PPNI, 66% perawat mengetahui tentang kerjasama PPNI dengan bidang keperawatan Rumah Sakit dan 58% perawat mengetahui publikasi PPNI. Tentang bidang kesejahteraan PPNI, 42% perawat mengetahui peran PPNI dalam menentukan standar jasa pelayanan keperawatan dan 69 % mengetahui program pengembangan profesi atau CPD (Continious Profesional Development).
HASIL Karakteristik Responden Secara keseluruhan responden di RSUP H. Adam Malik Medan adalah perempuan (100%). Mayoritas responden berusia 35 tahun (16%) rata-rata sudah bekerja selama 15 tahun (19%) (Tabel 1).
13
Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan perawat tentang organisasi profesi PPNI di RSUP H. Adam Malik Medan
diselenggarakan oleh PPNI sangat menambah kapasitas pribadi perawat (79%). Pada bidang Pelayanan keperawatan PPNI, 96% perawat mendukung kegiatan – kegiatan sosial yang dilakukan PPNI di masyarakat dan 93% mendukung peran PPNI dalam menetapkan kualifikasi kompetensi perawat vokasi dan perawat profesi. Sedangkan pada bidang pengembangan, humas dan kerjasama PPNI, 97% perawat setuju jika PPNI membuat buletin khusus yang menginformasikan kegiatan PPNI. Pada bidang Kesejahteraan PPNI, 96% perawat merasa bangga sebagai perawat dan menjadi bagian dalam organisasi profesi perawat PPNI yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Pernyataan
Ya Tidak f (%) f (%) Bidang Organisasi, Hukum & Politik : Cara registrasi 64 (96) 3 (4) Penerbitan STR 57 (85) 10 (15) Penanganan kon- 27 (40) 40 (60) flik keperawatan Proses legislasi 49 (73) 18(27) keperawatan Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Program diklat 50 (75) 17 (25) Peserta seminar 31 (46) 36 (54) dan workshop Pembinaan Clini- 45 (67) 22 (32) cal Instructur (CI)
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Perawat Tentang Organisasi Profesi PPNI di RSUP H. Adam Malik Medan
Bidang Pelayanan Keperawatan : Dukungan & pem- 63 (94) 4 (6) binaan komite kep Peran komite etik 63 (94) 4 (6) Penentuan pan- 49 (73) 18 (27) duan SOP RS Tim medis PPNI 41 (61) 26 (39)
Pernyataan
Tidak f (%)
Bidang Organisasi, Hukum & Politik : Kewajiban men50(75) 17(25) dukung kegiatan Proses registrasi 60(90) 7(10) Dukungan dan per- 37(55) 30 (45) lindungan profesi Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Kegiatan pembinan 53(79) 14(20) Sasaran kegiatan 49(73) 18(27)
Bidang Pengembangan, Humas,KD&L : Kerjasama dengan 44 (66) 23 (34) bidang keperawatan Rumah Sakit Kerjasama dengan 39 (59) 28 (42) sponsor Media publikasi 39(59) 28 (42) Bidang kesejahteraan : Penentuan standar 28 (42) jasa pelayanan RS Kegiatan Lomba 26 (39) Keperawatan Program CPD 46 (69)
Ya f (%)
Bidang Pelayanan Keperawatan : Pemantauan askep 42(63) 25(38) Kegiatan sosial 64(96) 3 (4) Kualifikasi perawat 62(93) 5(7)
39 (59) 41 (61)
Bidang Pengembangan, Humas,KD&L: Publikasi kegiatan 65(97) 2 (3) Pengembangan 63(94) 4(6) kerjasama Orientasi perawat 64(96) 3(4)
21 (31)
Dari hasil penelitian sikap perawat terhadap PPNI, diperoleh data bahwa pada bidang Organisasi, hukum dan pemberdayaan politik PPNI 75% perawat merasa wajib mendukung setiap kegiatan yang diadakan oleh PPNI. Sedangkan pada bidang Pendidikan dan pelatihan PPNI, perawat merasa pembinaan yang
Bidang kesejahteraan : Proses sertifikasi 63(94) Badan usaha 63(94) Kebanggaan 64(96) perawat
14
4(6) 4(6) 3(4)
Tindakan perawat tentang PPNI menunjukkan bahwa pada bidang Organisasi, hukum dan pemberdayaan politik PPNI, 78% perawat telah memiliki kartu anggota PPNI dan nomor Surat Tanda Registrasi (STR). Sebesar 73% perawat mengaku mengikuti kegiatan atau berita tentang segala sesuatu terkait pengembangan profesi keperawatan. Pada bidang Pendidikan dan pelatihan PPNI, 75 % perawat ikut serta dalam proses pembinaan pendidikan profesi perawat di Rumah Sakit. Sebesar 61% perawat pernah mengikuti pelatihan teknis/ keterampilan keperawa-tan yang diadakan oleh PPNI, tetapi hanya 37% perawat yang pernah menghadiri seminar dan workshop yang diadakan oleh PPNI. Pada bidang Pelayanan keperawatan PPNI, 100% perawat mengaku telah mematuhi kode etik keperawatan dan melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan dan kualifikasi pendidikan perawat. Sebesar 99% perawat telah melaksanakan standar operasional sesuai dengan panduan standar operasional. Pada bidang Pengembangan, humas dan kerjasama PPNI, hanya 33% perawat yang pernah membaca poster publikasi kegiatan yang dibuat oleh PPNI dan hanya 39% perawat yang pernah mengakses website PPNI untuk mengetahui perkembangan informasi perawat, serta 24 % perawat menghadiri kegiatan PPNI yang didukung oleh perusahaan sponsor. Pada bidang Kesejahteraan PPNI, 60% perawat yang pernah membaca artikel tentang keluhan kesejahteraan perawat dan 49% perawat yang mengaku aktif mencari informasi tentang pengembangan profesi keperawatan.
Tabel 4. Distribusi frekuensi tindakan perawat tentang organisasi profesi PPNI di RSUP H. Adam Malik Medan Pernyataan
Ya Tidak f(%) f(%) Bidang Organisasi, Hukum & Politik : Memiliki KA PPNI 52(78) 15(22) Memiliki STR 52(78) 15(22) Menghadiri kegia- 49(73) 18(27) tan pengembangan Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Mengikuti 41(61) 26(39) pelatihan teknis Menghadiri semi25(37) 42(63) nar dan workshop Ikut serta dalam 30(75) 17(25) proses pembinaan Bidang Pelayanan Keperawatan : Mematuhi Kode 67(100) 0(0) etik keperawatan Pelaksanaan askep 67(100) 0(0) Pelaksanaan SOP 66(99) 1(0) Bidang Pengembangan, Humas,KD&LN: Membaca poster 22(33) 45(67) Mengakses website 26(39) 41(61) Menghadiri 16(24) 51(76) kegiatan sponsor Bidang kesejahteraan : Membaca artikel 40(60) Mencari informasi 33(49) pengembangan
27(40) 34(51)
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan perawat terhadap PPNI, tentang bidang Organisasi, hukum dan pemberdayaan politik 96% perawat mengetahui cara registrasi keanggotaan. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Rumah Tangga PPNI tentang persyaratan keanggotaan, setiap perawat yang telah lulus pendidikan formal dibidang keperawatan dan telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia menyatakan diri untuk menjadi anggota PPNI melalui proses pendaftaran anggota pada Pengurus Kabupaten/ Kota atau
15
Komisariat dengan mengisi dan menandatangani surat persetujuan mengikuti dan mentaati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPNI serta bersedia aktif mengikuti kegiatan organisasi yang dilaksanakan PPNI dan atau Badan kelengkapan PPNI. Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh perawat RSUP H. Adam Malik telah mengikuti prosedur pendaftaran keanggotaan dan telah teregistrasi sebagai anggota PPNI. Salah satu pernyataan dalam instrumen penelitian mengidentifikasikan bagaimana dukungan perawat terhadap PPNI, dalam hal ini bidang Organisasi, hukum dan pemberdayaan politik, responden berkewajiban mendukung setiap kegiatan PPNI terutama dalam pengembangan profesi keperawatan. Secara khusus PPNI mengatur kewajiban anggotanya di pasal 4 ART PPNI, yaitu wajib menjunjung tinggi, mentaati dan mengamalkan sumpah perawat, kode etik keperawatan Indonesia, AD/ART dan semua peraturan dan keputusan PPNI, membayar uang pangkal dan iuran serta menghadiri rapat-rapat organisasi. Kegiatan – kegiatan yang diadakan oleh PPNI adalah untuk peningkatan mutu pelayanan dan kesejahteraan perawat. Seorang perawat idealnya memiliki peran aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan seperti yang tercantum dalam kode etik keperawatan Indonesia, berkewajiban mendukung kegiatan PPNI. Diantara 67 responden perawat 74 % responden merasa berkewajiban dalam mendukung kegiatan PPNI, 25,4% responden merasa tidak berkewajiban untuk mendukung kegiatan PPNI. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak perawat yang belum merasa memiliki organisasi profesinya sendiri. PPNI dianggap sebagai suatu wadah mandiri yang berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan perawat tanpa dukungan dari anggota - anggotanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% perawat telah memiliki nomor Surat Tanda Registrasi. Pengurus komisariat PPNI RSUP H.Adam Malik Medan telah mengkonfirmasikan bahwa semua perawat telah didaftarkan untuk mendapatkan
proses pemutihan Surat Tanda Registrasi, walaupun Surat Tanda Registrasi masih belum diterbitkan dan di-berikan kepada para perawat, tetapi setiap perawat telah memiliki nomor registrasi perawat. Pada pernyataan tentang bidang Pendidikan dan pelatihan PPNI, 61% perawat mengaku pernah mengikuti pelatihan yang diadakan PPNI tetapi hanya 37% perawat yang pernah menghadiri seminar dan workshop yang diadakan PPNI. Perawat mengatakan seminar dan workshop menambah kapasitas pribadi perawat tetapi lebih tertarik untuk mengikuti pelatihan teknis yang bisa diaplikasikan di lapangan. Pada sikap perawat terhadap organisasi profesi PPNI, 79% perawat menyatakan bahwa pembinaan yang dilakukan PPNI menambah kapasitas pribadi perawat dan 93% perawat mendukung peran PPNI dalam mengembangkan profesi keperawatan, tapi hanya sedikit yang melakukan tindakan atas sikap positif yang dinyatakan. Pengukuran tindakan yang dilakukan oleh perawat dilakukan secara tidak langsung, sehingga memiliki kelemahan keakuratan data akan lebih baik lagi jika penelitian juga diiringi dengan observasi lapangan terhadap responden. SIMPULAN DAN SARAN Mayoritas perawat mengetahui bidang organisasi profesi PPNI, memiliki sikap yang mendukung tetapi belum disertai dengan tindakan yang aktif ikut serta pada kegiatan PPNI. Hasil penelitian ini diharapkan men-jadi bahan masukan bagi kepengurusan organisasi untuk evaluasi program– program kerja organisasi. Mayoritas pera-wat mendukung PPNI untuk membuat publikasi khusus seperti buletin agar info kegiatan dan perkembangan profesi keperawatan dapat dicapai dengan mudah oleh perawat. Bidang pengem-bangan, humas dan kerjasama dapat merealisasikan program kerjanya dalam mengembangkan sistem informasi kepe-rawatan.
16
DAFTAR PUSTAKA Profil Sumber Daya Manusia Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2010). Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. PPNI Bontang (2011). Kesejahteraan Perawat. http://ppnibontang.blogspot.com diakses pada tanggal 11 Oktober 2011 pukul 0:22. Sihombing, F. (2008). Mengapa perlu menjadi anggota PPNI. http://nersferdinanskeperawatan.wo rdpress.com diakses pada tanggal 10 Oktober 2011 23:34 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) (2012). http://www.innappni.or.id diakses pada tanggal 19 Oktober 2011 pukul 20:5.
17
18