Kampus Kreatif Sahabat Rakyat
PERILAKU HARIAN SEPASANG BURUNG NURI TALAUD (EOS HISTRIO) DI KANDANG PENELITIAN BPK MANADO Anita Mayasari, Diah I. D. Arini, Melkianus S. Diwi, Nur Asmadi Ostim Email :
[email protected]
Balai Penelitian Kehutanan Manado Seminar Nasional “ Benang Merah Konservasi Flora dan Fauna dengan Perubahan Iklim” Manado 28 Mei 2015
LATAR BELAKANG OMKICAU.COM
• Burung Paling terancam punah (Coates dan Bishop, 2000; Colar et al., 2012), dengan populasi di alam : 9.400 (Lee et al., 2001), 8.230 (Riley, 2003), 2.227 (Arini, 2014) • Penempatan satwa di kandang komunal meningkatkan aktivitas seksual (Mayasari dan Suryawan, 2013)
Perilaku?
• Kandang komunal memunculkan sepasang jantan betina secara alami (Pujo dan Takandjandji, 2007) • Termasuk burung Monomoprhik (Coates dan Bishop, 2000)
TUJUAN Mengetahui perilaku harian burung Nuri Talaud betina dan jantan.
METODE • Burung yang digunakan telah dilakukan tes DNA darah untuk memastikan jenis kelaminnya • Pengamatan dilakukan pada bulan Desember 2014 selama enam hari
• Pengamatan menggunakan metode Scan Sampling mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WITA dengan interval waktu 10 menit (6 ulangan) • Perilaku dikelompokan menjadi 4 yaitu Bergerak, Diam, Ingestif dan Kawin yang terdiri dari beberapa aktivitas • Analisis data menggunakan rumus Sudjana tahun 1992 dan diuji T untuk mengetahui perbedaannya
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Rekapitulasi Perilaku Burung Betina dan Jantan Perilaku
Betina Aktivitas Frekuensi harian relatif
Jantan Aktivitas Frekuensi harian relatif
Nilai T Hitung Tabel 5%
Bergerak Diam
Ingestive Kawin
176
47%
377
65%
140
25%
52
9%
95 63
17% 11%
82 69
14% 12%
2,206 ns
2,22 8 8,181 *
1,102 ns 0,701 ns
Didominasi oleh perilaku bergerak (Abidin, 2007: secara general Nuri – nurian termasuk aktif dan ramai) Di alam burung nuri dan perkici menghabiskan sebagian besar waktunya untuk terbang mencari nektar, putik bunga dan buah berdaging sebagai makanan tambahan (Rombang, 2007).
Jenis kelamin hanya berpengaruh terhadap perilaku diam
Perilaku diam lebih rendah daripada perilaku dalam kandang komunal (penelitian Mayasari dan Suryawan, 2013)
PERILAKU BERDASARKAN WAKTU Gambar 1. Grafik perilaku harian burung nuri dari pagi hingga sore
Puncak aktivitas terjadi pada pagi (pukul 7 s/d 10) dan sore (15 s/d 16), hal ini juga terjadi pada penelitian Abidin (2007)
Pukul 11 s/d 14 perilaku bergerak dan diam turun, namun ingestif dan kawin mengalami puncak frekuensi.
BERGERAK Gambar 2. Rata – rata aktivitas harian perilaku bergerak pada pengamatan 1 – 6
Didominasi oleh aktivitas menggantung (akrobatik) Berkelahi aktivitas terendah diduga karena pasangan terjadi secara alami sebagaimana pendapat Pujo dan Takandjandji (2007)
DIAM Gambar 3. Rata – rata aktivitas harian perilaku diam pada pengamatan 1 – 6
Didominasi aktivitas bertengger (ranting/cabang tenggeran) Tenggeran jeni nuri berdiameter 3 – 5 cm, dari kayu keras dan kering (Abidin, 2007) Aktivitas berjemur dibatasi waktu (hanya terjadi pagi hari)
INGESTIV Gambar 4. Rata – rata aktivitas harian perilaku ingestiv pada pengamatan 1 – 6
Didominasi oleh aktivitas makan, senada dengan Abidin (2007) dan Takandjandji et al. (2010) Kebutuhan pakan harian nuri talaud mencapai 82,139 gram, pepaya memiliki tekstur yang lunak, rasa yang manis dan berair merupakan favoritnya (Mayasari dan Suryawan, 2012)
KAWIN Gambar 5. Rata – rata aktivitas harian perilaku kawin pada pengamatan 1 – 6
Didominasi oleh aktivitas bercumbu Perilaku kawin, paling jarang terjadi seperti halnya pada penelitian Kasturi Merah (Abidin, 2007) dan Bayan Sumba (Takandjandji et al., 2010)
Kesimpulan
1. Perilaku betina didominasi oleh perilaku ingestive (makan, minum, membersihkan paruh) 2. Perilaku jantan didominasi oleh perilaku bergerak (terbang, menggelantung, berjalan, berkelahi dan melompat 3. Pada perilaku kawin, aktivitas yang terjadi didominasi oleh bercumbu 4. Perbedaan jenis kelamin hanya berpengaruh nyata terhadap perilaku diam Saran
1. Menambah tenggeran dan mainan di beberapa titik di dalam kandang untuk membuat burung tetap aktif bergerak 2. Mengkaji ulang waktu pemberian pakan 3. Mengkaji ulang ciri-ciri burung yang berjodoh secara alami agar terjadi perkawinan.
TERIMAKASIH