PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PATIHAN KABUPATEN SRAGEN
Dian Arumningsih DP
Abstrak
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berjajar-jajar dari kepaulauan Sabang
sampai kepulauan Mauroke, tentunya dibatasi oleh sungai-sungai yang
memisahkan antar kepulauan tersebut. Pemerintah bertekad membangun sarana dan prasarana transportasi guna menembus isolasi dan keterbelakangan daerah terpencil serta memantapkan perwujudan wawasan Nusantara. Dengan semangat bersatu berencana membangun jembatan-jembatan di semua wilayah tanah air Indonesia, bentang panjang maupun bentang pendek. Perencanaan merupakan fungsi penting dan fital dalam kegiatan pembangunan konstruksi.Dalam suatu proyek konstruksi selalu memerlukan sumber daya yang berupa tenaga kerja biaya bahan material dan peralatan. Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat berperan besar untuk menunjang pembangunan proyek.Maka diperlukan perencanaan terhadap kebutuhan biaya melalui suatu penjadwalan biaya untuk mendapatkan jumlah biaya yang diperlukan berdasarkan waktu pelaksanaan proyek. Di Kabupaten Sragen, salah satunya berencana membangun Jembatan Patihan. Dari hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya untuk menyelesaikan, proyek pembangunan jembatan Patihan di Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dibutuhkan ± Rp.1.225.144.000,00 dalam waktu ±179 hari. Kata Kunci : Perencanaan, penjadwalan pembangunan Jembatan
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya perkembangan trans-
kepada pemerintah, pihak swastamaupun lapisan
masyarakat
pada
umumnya.
portasi darat di Indonesia saat ini, dapat
Untuk itu perlu terus mengembangkan
memberikan inspirasi dan dorongan
sarana
dan
prasarana
penunjang
terciptanya jaringan transportasi yang
1.3. Data Umum Proyek
handal efisien dan mampu mendukung
Perencanaan Pembangunan Jembatan
pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional
Patihan
serta upaya pemerataan dan penyebaran
Kabupaten
pembangunan dengan menembus isolasi
Mempunyai data umum sebagai berikut :
dan keterbelakangan daerah terpencil,
Nama Proyek : Jembatan Patihan
sehingga akan semakin memantapkan
Lokasi Proyek
: Jalan Patihan
perwujudan wawasan nusantara. Perlu
Lebar Jembatan
: 4,0 m
diketahui juga bahwa Indonesia terletak
Jenis Jembatan
: Komposit
di daerah katulistiwa, dan Indonesia
Jenis Pondasi Caisson : Concrete pile
merupakan Negara kepulauan (banyak
Jenis Abument: Concrete K-225 (3 buah)
pulau) yang berjajar-jajar dari sabang
Mutu Baja Lantai
hingga
Mutu Baja Abutment : U-24
sampai
Merauke,
selain
tentunya banyak sungai-sungai
itu yang
memisahkan antar pulau tersebut.
di
Kecamatan Sragen,
Jawa
Tengah.
: U-24
Mutu Beta Abutmen : K-225 Mutu Pla Beton
Pemerintah dan masyarakat bertekat
Masaran,
: K-350
Dengan teknis spesifikasi.
bulat untuk menyatukan daerah satu dengan daerah lainnya, dengan rencana
2.
mengembangkan
2.1. Manajemen Proyek
pembangunan
jem-
batan-jembatan baik itu bentang panjang maupun bentang pendek.
TINJAUAN PUSTAKA
Kemajuan
pengelolaan
1.2. Perumusan Masalah Permasalahan yang diteliti adalah cara
menjadwalkan
kegiatan
konstruksi/industry pada beberapa aspek memerlukan
bagaimana
dalam
merencanakan
dituntut
kecermatan,
keterpaduan,
memiliki
keekonomisan,
kecepatan,
ketepatan,
ketelitian serta keamanan yang tinggi
proyek dengan menggunakan metode
dalam rangka memperoleh hasil akhir
network planning dan burchart yang
yang sesuai harapan
perencanaan
dalam
dan
yang
atau
biaya
dilakukan
pekerjaan
dan
kinerja,
manajemen
menyelesaikan
Jembatan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Patihan,
Dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu
sama lain. Ini karena ada perbedaan
Bahan yaitu bahan baku yang
budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi
dibutuhkan
social, tingkat ekonomi, karakter sumber
kegiatan, termasuk bahan berupa
daya manisia serta kemampuan untuk
data
menguasai
dibutuhkan untuk pengambilan
prinsip-prinsip
manajemen. gambaran selanjutnya
dasar
Untuk
memberikan
tentang
manajemen,
diuraikan
ruang
dalam
karakteristik
proyek,
informasi
yang
Peralatan (Machines)
lingkup
manjemen
dan
pelaksanaan
keputusan.
Peralatan
manajemen , seperti difinisi dan kegiatankegiatan
untuk
yaitu
sumber
daya
penunjang pelaksanaan kegiatan Biaya (Money)
proyek,
stakeholder
Biaya yaitu seluruh biaya yang
(pemangku kepentingan) pada proyek
akan
serta organisasi proyek. Hal penting dari
melaksanakan kegiatan termasuk
pada
biaya tidak langsung
tujuan
manajemen
yaitu
digunakan
Metode (Method)
mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber
Metode
sumber daya yang terbatas diperoleh hasil
digunakan
maksimal
kegiatan
dalam
hal
untuk
ketepatan,
atau
teknik
dalam
yang
melakukan
kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.
2.2. Pengertian
Rangkaian kegiatan proyek sering
dan
Biaya
Proyek
disingkat dengan POAC yang meliputi (Husen, 2010) :
Waktu
Waktu didefinisikan sebagai suatu masa depan suatu proyek atau pekerjaan
Perencanaan (Planning)
akan dilaksanakan. Kapan akan dimulai
Pengorganisasian (Organizing)
dan
Pelaksanaan (Actuating)
berakhir.
Pengendalian (Controlling)
kapan
pekerjaan
tersebut
akan
Pengertian tentang biaya proyek
Kegiatan proyek Konstruksi meliputi :
mencakup
seluruh
komponen
Tenaga kerja (Manpower)
pembiayaan dalam proyek, sejak tahap
Tenaga kerja yaitu seluruh sumber
perencanaan hingga berakhirnya masa
daya manusia yang ikut dalam
pembangunan atau pelaksanaan proyek.
pelaksanaan kegiatan.
Biaya didefinisikan sebagai jumlah segala
Bahan (Material)
usaha dan pengeluaran yang dilakukan
dalam mengembangkan, memproduksi
dimana hal itu didasarkan pada gambar
dan aplikasi produk (Soeharto, 1997)
kerja. Dalam aplikasinya di lapangan Rencana Anggaran Biaya merupakan alat untuk
2.3. Teknik-Teknik Penjadwalan Penjadwalan
memfokuskan
pada
mengendalikan
jumlah
biaya
penyelesaian pekerjaan secara berurutan
penentuan atau perhitungan waktu dari pada
sesuai
kegiatan-kegiatan
dalam
direncanakan.Rencana Anggaran Biaya
dengan
ini berada pada proposal biaya di luar
pelaksanaan
operasional proyek
dengan
yang
mempertimbangkan keterbatasan sumber
proposal
daya yang tersedia untuk dapat menentukan
kelengkapan
waktu
perusahaan jasa konstruk.Selain itu juga
penyelesaian
proyek
secara
keseluruhan (Waryanto, 2001).
teknis
yang
telah
merupakan
administrasi
RAB merupakan perkiraan yang dibuat
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi
sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik
tersedia berbagai macam cara dalalm
dimulai. Yang dibuat oleh :
penentuan penjadwalan proyek dan sumber
•
Pemilik (owner)
daya serta jadwal waktu antara lain :
•
Konsultan teknik
Bagan Balok (Barchart)
•
Perencana kontraktor
Analisis Jaringan Kerja (Network
Tujuan pembuatan RAB adalah :
Planning)
1.
Diagram Panah (AQA)
dan lingkaran.Anak panah menggambarkan sedangkan
Agar
biaya
dibutuhkan
Activity on Arrow terdiri dari anak panah
kegiatan
sebuah
lingkaran
menggambarkan kejadian (Event).Kejadian
pembangunan dapat
diketahui
yang se-
belumnya 2.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan dalam proses pembangunan.
(Event) diawali dari anak panah disebut
3. Untuk mencegah terjadinya pem-
node i, sedangkan kejadian (Event) diakhiri
borosan dalam penggunaan sumber
anak panah disebut node j (Ervianto, 2002).
daya Cost Estimate (estimasi biaya) atau dalam istilah populer yang
3.
LANDASAN TEORI
3.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
disebut dengan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) sebelumnya harus
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dipahami sebagai Rencana Anggaran
adalah suatu rencana anggaran biaya
Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai
yang akan dikeluarkan pada suatu proyek
harga penawaran dan diserahkan pada
tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan
waktu mengikuti pelelangan.
RAB ada dua faktor utama yang senantiasa
Dalam menyusun Project Cost Estimate
dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor
(PCE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB)
analisis biaya konstruksi (meliputi upah, tenaga
setidaknya secara sederhana dapat dipilah
kerja dan bahan) secara ringkas proses
menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan
penyusunan anggaran biaya jembatan atau
dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal
gedung dapat dilihat di bawah ini :
Gambar. 3.1. Tahap Penyusunan RAB
Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan proyek dibuat
berdasarkan
rencana
1.
anggaran
penawaran yang digunakan sebagai patokan biaya penyelesaian proyek yang harus diikuti
Estimasi
perencanaan
(Engineer’s
Estimate atau EE) 2.
Estimasi pemilik (Owner’s Estimate atau OE)
oleh setiap unit yang dalam kendali seorang manajer proyek. Sebagai penetapan harga
3.2. Tahapan Penyusunan Biaya Proyek
dalam suatu pelelangan ada 2 estimasi, yaitu :
Pada umumnya biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja dan biaya bahan atau peralatan,
adapun tahapan penyusunan biaya adalah
digunakan dalam menyusun dan menghitung
sebagai berikut :
Harga Satuan Pekerjaan.
1.
Perhitungan Volume Pekerjaan
BOW (Burger lifke Open Bare Worken) ialah
Rumus perhitungan volume pekerjaan :
suatu ketentuan umum yang ditetapkan
Volume untuk luasan item pekerjaan
Direktorat BOW tanggal 28 Februari 2921
(m2)
Nomor 5372 A pada zaman penjajahan
= panjang x lebar
Volume untuk kubikasi item pekerjaan
Belanda.
(m3)
dipergunakan
= panjang x lebar x tinggi
Volume panjang item pekerjaan (m)
tradisional
Analisa
BOW
pekerjaan yang
hanya yang
memakai
dapat bersifat
peralatan
= panjang / tinggi
konvesional. Sedangkan bagi pekerjaan yang
Volume untuk borongan (ls, unit, buah)
menggunakan peralatan modern/ alat berat,
= sesuai kesepakatan
analisa BOW tidak dapat dipergunakan sama sekali. Tentu saja beberapa bagian analisa
Analisis Harga Satuan Pekerjaan
BOW yang tidak relevan lagi dengan
Harga satuan upah dan bahan di setiap daerah
kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun
berbeda sehingga dalam menghitung dan
upah tenaga kerja. Namun demikian, analisa
menyusun anggaran biaya suatu proyek, harus
BOW masih dapat dipergunakan sebagai
berpedoman
pedoman dalam menyusun anggaran biaya
2.
pada
Pekerjaan.Analisa
Harga BOW
Satuan umumnya
bangunan (Ibrahim, 1994).
Gambar 3.2. Skema Harga Satuan Pekerjaan
3.3. Metode Penjadwalan Proyek
13. Abutment (beton k-225)
Menurut Waryanto (2001), secara garis
14. Slab (beton k-350)
besar teknik-teknik dalam penjadwalan
15. Pondasi caisson
proyek dikelompokkan menjadi : Bar Chart , Metode linier dan metode
4. METODOLOGI PENELITIAN
Network.
4.1. Metode Pengumpulan Data.
1.
Bar Chart (Gant Chart)
1. Data sekunder merupakan data yang
2.
Metode Linier
digunakan
tanpa
diolah
terlebih
dahulu, data sekunder tersebut yaitu: 3.4. Metode Pelaksanaan
a. Gambar rencana.
3.4.1. Pelaksanaan Pekerjaan Teknis
b. Harga Satuan Pekerjaan.
Teknik pelaksanaan pekerjaan ini terbagi
2. Data primer
atas beberapa tahapan pekerjaan, yaitu :
Data primer yaitu data yang diolah
1.
terlebihdahulu
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan ini terdiri dari pembuatan
sebelum
digunakan.
Data primer diperoleh yaitu dari :
keseluruhan bagian-bagian struktur dari
a. Volume Pekerjaan
jembatan mulai dari pondasi sampai
b. Durasi Pekerjaan
lantai jembatan.
c. Sumber daya
Pekerjaan struktur terdiri dari : 1.
Beton k-350 pada elevasi
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.
Beton k-225 pada elevasi
5.1. Survey Harga Satuan Pekerjaan
3.
Beton k-225 pada pondasi
Dalam penentuan harga satuan pekerjaan
4.
Beton k-175 pada elevasi
baik harga satuan untuk material maupun
5.
Beton siklop k-175 pada pondasi
harga satuan upah tenaga kerja untuk
(poer)
analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB),
6.
Beton kelas k-125 (lantai kerja)
diperoleh
7.
Pembersihan dengan tulangan polos
dipasaran yaitu dengan mengambil data
8.
Pembersihan dengan tulangan ulir
dari beberapa buku atau literatur seperti
9.
Perletakan elastomer
Owner’s Estimate Proyek Pembangunan
10. Gelagar profil WF 350.175.7.11 & WF 200.100.5,6.8 11. Diagfragma beton kelas k-35C 12. Wingwall (beton k-225)
dari
harga-harga
material
Jembatan Patihan, Kabupaten Sragen.
5.2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
diuraikan
beberapa
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
volume
digunakan untuk menyusun Rencana
berdasarkan gambar rencana.
Anggaran
Biaya
penyusunan
Proyek.
Rencana
pekerjaan
perhitungan yang
dihitung
Dalam
Anggaran
Belanja (RAB) selain analisa Harga Satuan Pekerjaan yang diperlukan
5.4.1. Pekerjaan Bangunan Bawah 1) Galian Tanah Abutment dan Pilar : 293,80 m3
data volume pekerjaan yang diambil dari
gambar
didalamnya
rencana,
terdapat
yang
kebutuhan
tenaga kerja dan bahan tiap satuan pekerjaan.
5.3. Hitungan
Rencana
Anggaran
Biaya Rencana Anggaran Biaya adalah
Galian Tanah Susunan Abutment dan
pemikiran biaya yang digunakan
Pilar
untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Proses penyusunan anggaran biaya
22,00 0,50 0,5 3 12,00 28,29 m 3 7 Total Galian 293,80 m 3
menggunakan analisis SNI. Dimana rencana Anggaran Biaya diperoleh
2) Urugan Tanah : 293,80 m2
dari volume pekerjaan dikalikan harga satuan Pekerjaan.
5.4. Perhitungan Volume Pekerjaan Tahap perhitungan volume ini dapat dikerjakan berdasarkan dari gambargambar sehingga
denah apabila
maupun
detail,
gambar-gambar
tersebut terdapat ketidak jelasan pada ukuran
maupun
gambar
dan
mempengaruhi perhitungan volume pekerjaan. Pada penulisan ini akan
3) Pasangan buis beton
3,00 12,00 1 36,00 m3
4) Pasangan buis beton 22,00 0,50 0,5 3 12,00 28,29 m 3 7
5) Pembesian Sumuran
3,30 10,00 3 4,00 1,58 625,68 m3 6) Cor Vootplate : 20,44 m3
7) Perancah Vootplate : 17,81 m3
8) Penulangan Vootplate : 1712,87 kg 13) Cor Pilar 9) Pasangan Batu Kali Abutmen : 161,58 m3
Pondasi
3,00 7,00 1,50 1 31,50 m 3 10) Cor Landas Sandung : 4,48 m3
11) Perancah Landas Sandung : 20,80 m3
3,00 7,00 1,00 3,00 0,50 1 5,00 m 3 2 2 0,60 1,75 0,30 4,40 4 6,20 m 3 2 161,58 m 3
Tiang
3,00 3,14 0,40 0,4 2,00 6,03 m 3 12) Penulangan Landas / Sandung : 826,15 kg
Kopel
0,50 0,40 1,50 1 2,00 0,60 m 3
5.4.2. Pekerjaan bangunan atas
Landas Sandung = 52,21 m3 14) Perancah pilar = 99,94 15) Pembesian Pilar Pondasi = 102,70 kg Kopel
3,06 9,00 2 1,58 87,03 kg 1,16 19,00 2 1,58 69,65 kg Tiang
8,19 32,00 2 2,98 1.562,00 kg 2,24 44,00 2 0,89 175,44 kg 1,69 44,00 2 0,89 132,36 kg Landas Sandung = 4.675,18 kg
1) Gelagar Induk WF.600.200.11.17
16,00 4,00 3,00 192,00 m' 192,00 106 1 kg 20.352,00 kg 2) Gelagar Induk WF.200.100.5,5.8
3,20 7 3,00 67,20 m' 67,20 21,33 1 kg 1.433,38 kg 3) Besi Deletasi L. 100.100.8
4,00 2 4 32,00 m' 32,00 12,2 1 kg 390,40 kg 4) Ikatan Angin L.50.50.5 4,00 6 3 4,75 kg 342,00 kg 15,31 2,2 3 4,75 kg 480,08 kg 822,08 kg
5) Besi Sandara & Talang Air = 236,80 m’ 6) Cor Lantai & Tiang Sandaran
0,20 15,00 4,00 1 3 36,00 m 3 0,15 0,20 0,91 23 3 2,00 3,76 m 3 16) Plesteran Bangunan bawah
5,20 3,00 1 2 31,20 m 2 0,60 1,40 2 2 3,36 m 2 4,40 3,40 2 2 29,92 m 2 2 64,48 m 2
7) Beton Cor Trotoir = 6,80 m3 8) Perancah Bangunan Atas = 431,46 m3 9) Penulangan
Lantai
&
Tiang
Sandara = 5.650,46 kg 10) Plat Sambungan dan Pengaku = 4.349,33 kg 11) Baut = 409,63 kg
5.4.3. Pekerjaan bangunan atas (pasangan batu) 1) Pasangan Batu Kali Lonning
5) Urugan Tanah 2,10 1,50 25 39,38 m 2 2
0,40 3,20 0,90 1 4 4,61 m 3 2) Siaran Lonning = 27,04 m2 3) Plesteran Bangunan Atas =
5.4.6. Talud Jalan Panjang 30 m H 1,30-2,50 1) Galian Tanah
67,12 m3
0,55
0,40 0,80 30,00 1 2 19,80 m 3 2
5.4.4. Pekerjaan talud 2) Pasangan Batu Kali Talud
1) Galian Tanah 2,50 1,50 4,00 1,50 4 48,00 m 3 2
2) Pasangan Batu Kali Talud 2,50 1,50 4,00 1,50 4 48,00 m 3 2 0,30 1,50 2,50 0,40 4,2 4 21,92 m 3 2 2 69,92
3) Siaran 2,50 4,30 4,2 4 38,08 m 2 3
4) Plesteran
0,30 0,40 4 0,48 m
0,45 0,80 30,00 1 2 19,80 m 3 2 0,30 0,55 0,45 0,80 30,00 2 44,63 m 3 2 2 64,43 m 3 0,55
3) Siaran 1,00 2,50 30,00 1 52,50 m 2 2
4) Plesteran
0,45 30,00 1 13,50 m 2 5) Urugan Tanah
2
5.4.5. Talud Jalan Panjang 25m H
1,75 1,50 30 39,38 m 2 2
1,79-25,00 1) Galian Tanah 0,65
0,65 0,80 25,00 1 2 23,56 m 3 2
2) Pasangan Batu Kali Talud = 73,44 m3 3) Siaran = 52,50 m3 4) Plesteran
0,45 25,00 1 11,25 m 2
5.4.7. Talud Jalan Panjang 4,00 m H 2,5 dua tempat 1) Galian Tanah
0,70 0,80 4 2 4,48 m 3 2) Pasangan Batu Kali Talud
0,70 0,80 4 2 4,48 m 3 0,30 0,70 2,50 4 2 10,00 m 3 2 14,48 m 3
3) Siaran
4) Plesteran + 123,40 m3
2,35 4,00 2 18,80 m 2
5) Siaran
1,00 30 1 30,00 m 2
4) Plesteran
0,45 4,00 2 3,60 m 2 5.4.9. Pekerjaan jalan
5) Urugan Tanah
1) Urugan Tanah = 450,00 m3
2,50 2,00 2 5,00 m 2 2
2) Cor Beton = 55,33 m3 3) Begesting = 26,88 m2 4) Penghamparan Latasir = 557,10 m3
5.4.8. Saluran Panjang 30 mt 1) Galian Tanah 0,40 0,40 30 4,80 m 3
5.5. Penjadwalan Dana
0,40 0,40 2 30 9,60 m 3
5.5.1. Bulan Junimobilisasi bongkaran
14,40 m 3
= 13.699.340,00 5.5.2. Bulan Juli mobilisasi galian
2) Urugan tanah
konstruksi = 39.260.300,00
0,40 1,20 30 14,40 m 3 0,30 0,50 2,50 30 30,00 m 3 2 44,40 m 3
5.5.3. Bulan
Agustus
perancah
mobilisasi
bekesting
122.770.580,00
3) Pasangan Batu kali = 45,75 m3
5.5.4. Bulan September 1) Mobilisasi
0,240 1.113.767.379,91 2.673.041,71 100
2) Galian Kontruksi
0,210 1.113.767.379,91 2.338.462,19 100
3) Urugan Tanah dipadatkan
0,644 1.113.767.379,91 7.177.177,50 100
4) Pasangan Batu Kali
5,440 1.113.767.379,91 60.588.945,47 100
5) Plesteran
0,218 1.113.767.379,91 2.428.012,89 100
6) Siaran
0,256 1.113.767.379,91 2.851.244,49 100
=
7) Beton Struktur
5,367 1.113.767.379,91 59.775.895,28 100
8) Pasangan Batu Kali
4,009 1.113.767.379,91 44.650.934,26 100
5.5.5. Bulan
Oktober
16,335 1.113.767.379,91 44.650.934,26 100
mobilisasi
konstruksi dan pasang batu kali
masing-masing
jenis
pekerjaan
sehingga menjadi biasa proyek total. Untuk
47,312 1.113.767.379,91 526.945.622,78 100
5.5.6. Bulan
November
mobilisasi
rekapitulasi
anggaran Biaya Proyek
Jembatan Patihan, Kabupaten Sragen.
beton struktur, siaran = 5.7 Alokasi Biaya Proyek 20,569 1.113.767.379,91 229.090.812,37 100
Digunakan durasi satu minggu dan satu
bulan
untuk
mengetahui
kebutuhan biaya secara teliti dan untuk 5.5.7. Bulan Desember
mempermudah
1) Mobilisasi
pengadaan,
0,006 1.113.767.379,91 66.826,04 100
dalam
acuan
penyediaan
untuk dan
pengeluaran biaya agar tidak terjadi kekurangan,
keterlambatan
serta
melebihi biaya yang tersedia. 5.6 Rekapitulasi Anggaran Biaya Disusun perhitungan Rekapitulasi. Rencana
Anggaran
Biaya
Proyek,
Rekapitulasi anggaran biaya proyek dibuat setelah perhitungan Rencana Anggaran Biaya selesai, dari
seluruh
perhitungan
kemudian tersebut
dikumpulkan sesuai jenis pekerjaan masing-masing kemudian dijumlahkan secara keseluruhan dan ditambah jasa pemborong setelah 10%, dari jumlah
1.
Alokasi Biaya Per Bulan Bulan
juni
sebesar
Rp13.6999.338,77 yang digunakan untuk pekerjaan persiapan, bulan Juli
sebesar
Rp.39.260.300,14
bulan Agustus Rp.122.770578,29 . Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja dan material dalam jumlah
yang
lebih
banyak
jumlahnya karena untuk memulai
pembahasan serta kesimpulan, maka
pekerjaanstruktur. Bulan September
penyusun memberi saran antara lain:
sebesar Rp.181.933.901,51 oktober
1.
Dalam
perncanaan
naik lebih banyak lagi, sebesar
penjadwalan
Rp.526.945.622,78
system program planner.
volume
bulan
pekerjaan
menurun
sudah
besaran
Rp.229.090.812,37, untuk
bulan
makin
ovember
dikeluarkan, pekerjaan
nilai
ini
Dalam
perencanaan
lengkapnya,
maka
dengan
untuk
penggunaan
peralatan berat dapat dimasukan
sudah
dalam perencanaan biaya selain itu
biaya
yang
kalau ada pembebasan lahan juga
itu
juga
dapat
selain mendekati
tahap
finishing.
6.
2.
coba
berarti
berikutnya
berkurang
mulai
di
dan
diperhitungkan,
sehingga
total perencanaan dan penjadwalan proyek konstruksi lebih transparan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Djojowirono.S,
6.1. Kesimpulan Berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
analisis
dan
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1991.Manajemen
Konstruksi, KMTS FT. UGM, Yogyakarta. Djojowirono. S, 2002, Pengendalian
Dari Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Kualitas (Bahan Kuliah Strata
untuk menyelesaiakan pembangunan
1, UMY)
Jembatan
Patihan
di
Kecamatan
Ervianto, W, I, 2002, Manajemen
Masaran Kabupaten Sragen, sampai
Proyek
tahap akhir kurang lebih membutuhkan
Andi Yogyakarta
biaya Rp 1.225.144.000,-
pembangunan
Jembatan
membutuhkan waktu selama ± 179 hari.
Dari
Konseptual
Operasional,
Sampai Penerbit
Erlangga, Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen,
6.2.
Penerbit
Soeharto, I, 1995, Manajemen Proyek
Dari hasil analisis penjadwalan waktu
Konstruksi,
Saran Dengan
Owner’S
Estimate
(OE) Pembangunan Jembatan memperhatikan
hal-hal
tersebut diatas seperti penganalisaan,
Patihan
Kabupaten
(tidak diterbitkan).
Sragen.
Husen, A, 2010, Manajemen Proyek
ASCE.
Biodata Penulis :
(edisi revisi). Penerbit Andi
Dian Arumningsih Diah Purnamawanti,
Yogyakarta
Alumni S1 Teknik Sipil Universitas
2000.
Prestandard
and
Tunas
Pembangunan
Surakarta
Commentary for the Seismic
(1992).Pasca Sarjana (S2) Program
Rehabilitation
Magister
of
Buldings,
Teknik
Universitas
FEMA 356. Report. Federal
Muhammadiyah
Emergency
Dosen pada Fakultas Teknik, Jurusan
Management
Agency, Washington, DC.
Surakarta
Sipil UTP Surakarta.
(2006).