60 PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN *
**
(Ira Safitri , Ungsi AOM , Maryati Jabar
***
Email:
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to show the assessment of the headmaster and self assessment about pedagogic competence at SMK Negeri 1 Pariaman. The kind of this research is descriptive quantitative research. The data research taken by use research scale model questioner for self assessment and interview to get the headmaster. The data research was taken in 3 steps, they are: (1) the descriptive data, (2) Analysis test regulation, (3) hypothesis testing. To process the testing data research is by using the SPSS program in 16,0 version. The result of this research show the both of the mean are the differentiate with the assessment (t) is 7,606 and probability assessment is 0,008<0,05. Then, Ho get the push away and Ha is received. The hypothesis find the differentiate between the headmaster assessment and self assessment in productive teacher pedagogic competence at SMK N 1 Pariaman. Key words : assessment, competence, pedagogic, productive teacher * ** ***
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2013 Dosen Teknik Sipil FT UNP Dosen Teknik Sipil FT UNP
Standar
PENDAHULUAN Pendidik atau guru merupakan unsur
Nasional
Pendidikan
(SNP),
Pendidik memiliki empat kompetensi yaitu
pokok dalam peningkatan mutu pendidikan.
“kompetensi
Guru juga sangat menentukan keberhasilan
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
peserta didik, karena guru merupakan
professional”.
komponen
berpengaruh
kompetensi tersebut mutlak harus dimiliki
terhadap terciptanya proses dan hasil
oleh setiap guru untuk menjadi tenaga
pendidikan yang berkualitas. Untuk itu,
pendidik yang profesional seperti yang
salah satu upaya awal yang dilakukan
disyaratkan dalam Undang-undang guru
dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
dan dosen.
melalui
yang
kompetensi
paling
guru.
Kualifikasi
Berdasarkan
pedagogik,
kompetensi
Penguasaan
survey
empat
yang
penulis
melaksanakan
praktek
pendidikan guru sesuai dengan persyaratan
lakukan
minimal yang ditentukan oleh syarat-syarat
lapangan
seoarang guru yang profesional. Guru yang
Semester Juli-Desember 2011/2012, penulis
profesional dan berkualitas tersebut adalah
melihat terdapat beberapa masalah yang
guru yang memiliki kompetensi.
terkait dengan empat kompetensi guru yang
Menurut PP No 19 Tahun 2005 tentang
saat
kependidikan
(PLK)
pada
diantaranya kompetensi profesional dimana
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 1, Maret 2013
61
masih ada diantara guru yang belum
didik
sepenuhnya mampu melaksanakan tugas-
pembelajaran yang diajarkan. Sehingga
tugas mereka sesuai dengan tuntutan-
terkadang
tuntutan
guru
memberikan materi pembelajaran tanpa
yang kurang
adanya pemetaan terhadap proses belajar
memahami materi dari pembelajaran, hal ini
siswa, dan terbatasnya kemampuan guru
karena adanya guru yang mengajar tidak
dalam menggunakan media serta metode
sesuai dengan bidang yang dikuasai, begitu
yang
juga halnya dengan kompetensi pedagogik
mengajar.
yang
berlaku
profesional seperti
guru
sebagai
untuk
bisa
guru
bervariasi
kreatif hanya
dalam
dengan cendrung
proses
belajar
dalam
Dari permasalahan empat kompetesni
melaksanakan tugas mereka tanpa persiapan
guru diatas yang lebih dominan yaitu
seperti bahan ajar yaitu silabus, RPP,
kompetesni pedagogik, karena kompetensi
jobsheet dan modul, masih ada guru yang
pedagogik merupakan kemampuan seorang
belum menggunakan media pembelajaran
guru dalam mengelola pembelajaran. Hal
yang menarik yang membuat siswa menjadi
ini
semangat dalam belajar selain papan tulis,
(Mulyasa,2009) bahwa:
diantaranya
serta
masih
keterbatasan
ada
guru
guru
memanfaatkan
sesuai
menurut
“kompetensi
pendapat
pedagogoik
adalah
teknologi dalam proses pembelajaran di
kemampuan guru dalam pengelolan
kelas dan kurangnya penguasaan guru
pembelajaran
terhadap metode bervariasi dalam proses
meliputi
mengajar, selanjutnya jika dilihat dari
landasan
kompetensi kepribadian dan sosial juga
terhadap peserta didik, pengembangan
masih ada kekurangan dimana, masih ada
kurikulum/silabus,
guru yang beranggapan bahwa keterbukaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
antara guru dan siswa tidak harus terjadi
yang
sehingga interaksi antara guru dan siswa
pemanfaatan
tidak terbangun dengan kuat.
evaluasi
Hal ini juga diperkuat dengan penilaian
peserta
pemahaman
mendidik
sepenuhnya, dalam proses belajar guru masih kurang mampu memotivasi peserta
pemahaman
dan
hasil
belajar
pengembangan
peserta
yang dimilikinya”.
dengan
atau
teknolgi
bahwa masih ada guru yang belum mampu mereka
wawasan
perancangan
mengaktualisasikan
tugas
yang
kependidikan,
dari kepala sekolah yang mengungkapkan manjalankan
didik
dialogis,
pembelajaran, siswa, didik
berbagai
dan untuk
potensi
Selain itu, Menurut Standar Nasional Pendidikan dalam Musfah (2011:30), yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik
Ira Safitri
62
adalah:
kuantitatif. Dengan populasi yaitu guru
Kemampuan dalam pengelolan peserta
produktif
didik yang meliputi: (a) Pemahaman
berjumlah 13 orang, teknik sampel yang
wawasan atau landasan kependidikan:
digunakan adalah Total Sampling.
(b) pemahaman tentang peserta didik: (c)
jurusan
Teknik
Bangunan
Penegumpulan data dalam penelitian ini
pengembangan kurikulum/silabus: (d)
dilakukan
perancangan
:(e)
keuesioner (angket) dan wawancara. Sesuai
yang
dengan jenis dan metode penelitian yang
pembelajaran
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
dua
cara,
yaitu
mendidik dan dialogis : (f) evaluasi hasil
dilakukan,
maka teknik analisis yang
belajar : dan (g) pengembangan peserta
digunakan
adalah
didik untuk mengaktualisasikan berbagai
independent sample T Test. Kemudian
potensi yang dimilikinya.
dilakukan pembahasan analisis deskriptif,
Adapun
indikator
dari
pedagogik
Menurut
Pendidikan,
dalam
adalah
kemampuan
kompetensi
Standar Musfah
Nasional (2011:75), mengelola
terhadap
perancangan
dan
peserta
didik,
statistik
pengujian persyaratan analisis dan uji hipotesis.
Pengujiuan
analisis
data
dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.00.
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
teknik
PEMBAHASAN Berdasarkan
pengolahan
data
yang
pelaksanaan
diolah dengan bantuan program SPSS versi
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
16.00. Berikut ini dikemukakan tentang
pengembangan
deskripsi
data,
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
analisis,
pengujian
dimilikinya.
pembahasannya.
Berdasarkan
peserta
uraian
didik
diatas,
unuk
tujuan
penelitian ini adalah untuk mengungkapkan Perbedaan antara penilaian kepala sekolah dan
penilaian
diri
sendiri
tentang
kompetensi pedagogik guru produktif di SMK Negeri 1 Pariaman.
pengujian
persyaratan
hipotesis
dan
Deskripsi Data Deskripsi data ini akan mengungkapkan informasi tentang skor total, skor tertinggi, skor terendah, mean, standar deviasi, dan median. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini termasuk pada penelitian
deskriptif
yang
bersifat
Tabel 1. hasil pengolahan data penilaian kepala sekolah dan penilaian diri sendiri
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 1, Maret 2013
tentang kompetensi produktif
pedagogik
guru
Statistics Statistics
N
x1 penilaian kepala sekolah
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum
63
x2 penilaian diri sendiri
13
13
0 90.85 91.00 91 8.745 74 106
0 153.85 150.00 a 171 28.557 93 186
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Melalui Tabel 1 dapat diketahui bahwa penilaian dari kepala sekolah untuk 13
74-80 81-87 88-94 95-101 102-106 Jumlah
Tabel 2 di atas menggambarkan bahwa penilaian dari kepala sekolah terdapat 13 orang
(Median) 91 skor yang banyak muncul
memperoleh
nilai
terbaik
terendah antara sebanyak 1 orang (7,69%), Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 1. Grafik penilaian kepala sekolah
Frekuensi
(Mean) sebesar 90,85 dan skor tengah
guru
(tertinggi) 6 orang (46,16%) dan nilai
orang guru mendapat nilai terendah 74,00 dan nilai tertinggi 106,00, dengan rata-rata
% 7,69 23,08 46,16 7,69 15,38 100
1 3 6 1 2 13
(Mode) 91 dan simpangan baku (Standar
7 6 5 4 3 2 1 0
Deviasi) 8,745. Sedangkan untuk penilaian diri sendiri dari 13 orang guru mendapat nilai terendah 93,00 dan nilai tertinggi
Penilaian kepala sekolah
186,00 dengan rata-rata (Mean) 153,85 dan skor
tengah
(Median)
adalah
150.
Perhitungan ini menujukan bahwa nilai rata-rata dan median
selisihnya tidak
melibihi standar deviasi, yang berarti skor penilaian kepala sekolah dan penilaian diri sendiri memiliki distribusi normal. Untuk lebih jelasnya penilaian kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 2. Interval penilaian kepala sekolah Interval Frekuensi Persentase
Selanjutnya untuk hasil penilaian diri sendiri
jurusan
bangunan
terhadap
kompetensi pedagogik dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Tabel 3. Interval penilaian diri sendiri Persentase Interval Frekuensi % 130-141 1 7,69 142-153 3 23,09 154-165 2 15,38 165-176 5 38,46 177-187 2 15,38 Jumlah 13 100 Tabel 3 di atas menggambarkan bahwa
Ira Safitri
64
diri sendiri sebesar 0,751 sedangkan skor
tentang kompetensi pedagogik terdapat 5
signifikan Alpha yang dianut adalah 0,05.
orang (38,46%) guru memperoleh nilai
Berdasarkan
tertinggi dan interval nilai terendah antara
keputusan di atas, jika asymp. Sig >skor
130-141 sebanyak 1 orang (7,69%). Untuk
signifikansi
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di
berdistribusi normal, jika skor Asyimp. Sig
bawah ini:
< skor Signifikasi Alpha (0,05) tidak
Gambar 2. Grafik penilaian diri sendiri
normal. Dengan demikian dapat dinyatakan
Frekuensi
penilaian diri sendiri jurusan bangunan
landasan Alpha
pengambilan
(0,05)
maka
data
6
bahwa data dari kedua variabel dalam
5
penelitian
4
ini
sebarannya
membentuk
distribusi normal.
3
Uji Linearitas
2 1
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
0
menggunkan program SPSS terlihat bahwa dari uji linearitas diperoleh skor angka sig 0,038 angka ini lebih kecil dari tingkat Penilaian diri sendiri
signifikan yang digunakan yaitu (0,05) sehingga perbedaan antara penilaian kepala sekolah dan penilaian diri sendiri tentang
Pengujian persyaratan analisis
kompetensi pedagogik Uji Normalitas Data
guru produktif
jurusan bangunan di SMK Negeri 1
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Pariaman berpola linier.
menggunkan program SPSS terlihat bahwa dari uji normalitas menyatakan bahwa skor
Uji Hipotesis Hasil analisis independent sample t test
Asymp signifikan untuk variabel penilaian kepala sekolah sebesar 0,983 dan penilaian
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Output T-tes
x penilaian
y kepala sekolah dan diri sendiri
N
Mean
1
13
90.85
8.745
2.425
2
13
153.85
28.557
7.920
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
Std. Deviation Std. Error Mean
menggunakan program SPSS terlihat rata-
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. I, Nomor 1, Maret 2013
65
rata penilaian dari kepala sekolah tentang
pelajaran produktif, selanjutnya kepada
kompetensi
guru
pedagogik
adalah
90,85
agar
sedangkan untuk penilaian diri sendiri
kemampuannya
tentang
pembelajaran
kompetensi
pedagogik
adalah
dapat
meningkatkan
dalam dikelas
mengelola dan
memberi
153,85, sementara itu dari hasil output
perhatian lebih kepada siswa dalam proses
diperoleh nilai t adalah 7,606 dengan nilai
pembelajaran sehingga dapat sesuai dengan
probabilitas 0,00. Oleh karena probabilitas
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
< 0,05, sehingga ha diterima dan ho ditolak
Catatan: artikel ini disusun berdasarkan
atau kedua rata-rata (mean) adalah berbeda.
skripsi penulis dengan Pembing I Prof. Dr.
Dengan demikian dapat dinyatakan ada
Ungsi AOM, M.Ed dan Pembimbing II Dra.
perbedaan antara penilaian kepala sekolah
Maryati Jabar, M.Pd
dan
penilaian
diri
sendiri
tentang
kompetensi pedagogik guru produktif di SMK N 1 Pariaman. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dapat
disimpulkan bahwa diperoleh nilai t untuk penilaian guru adalah 7,606 dengan nilai probabilitas 0,00. Oleh karena probabilitas < 0,05, sehingga ha diterima dan ho ditolak atau kedua rata-rata (mean) adalah berbeda. Dengan demikian dapat dinyatakan ada perbedaan antara penilaian kepala sekolah dan penilaian guru produktif SMK N 1 Pariaman tentang kompetensi pedagogik. Sementara
itu
Saran
yang
dapat
dikemukakan dalam penelitian ini adalah Kepada kepala sekolah dan kepada ketua diharapkan pengawasan terhadap guru lebih ditingkatkan dan memperhatikan proses pembelajaran dengan menyediakan sarana dan
prasarana
untuk
menunjang
pelaksanaan proses pembelajaran
pada
DAFTAR PUSTAKA Mulyasa. (2009) . Standart Kompetensi dan sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya. Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Dan Sumber Belajar Teori Dan Praktik, Jakarta: Kencana. Menjadi Guru Mulyasa. (2010). Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.